SI1131470037

Dari widuri
Revisi per 10 Maret 2016 08.20 oleh Hilmi Nugraha (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Bluetooth)


Lompat ke: navigasi, cari

PEMANFAATAN CAHAYASEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK

KOMPOR ELEKTRIKMENGGUNAKAN SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PADAPECINTA ALAM


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1131470037
NAMA
: Hilmi Nugraha


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PEMANFAATAN CAHAYASEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK

KOMPOR ELEKTRIKMENGGUNAKAN SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PADAPECINTA ALAM

Disusun Oleh :

NIM
: 1131470037
Nama
: Hilmi Nugraha
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Komputer
Konsentrasi
:Computer System

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PEMANFAATAN CAHAYASEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK

KOMPOR ELEKTRIKMENGGUNAKAN SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PADAPECINTA ALAM

Dibuat Oleh :

Nim
: 1131470037
Nama
: Hilmi Nugraha

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Djoko Soetarno, Ir., Dr., D.E.A.
   
Moch. Ibnu Safari, M.Kom
NID : 07131
   
NID : 14009

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PEMANFAATAN CAHAYASEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK

KOMPOR ELEKTRIKMENGGUNAKAN SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PADAPECINTA ALAM


Dibuat Oleh :

NIM
: 1131470037
Nama
: Hilmi Nugraha

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PEMANFAATAN CAHAYASEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK

KOMPOR ELEKTRIKMENGGUNAKAN SMARTPHONE

BERBASIS ARDUINO PADAPECINTA ALAM


Disusun Oleh :

NIM
: 1131470037
Nama
:Hilmi Nugraha
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Computer System

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, .......... 2015
Hilmi Nugraha
NIM.1131470037



ABSTRAKSI

Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini, kebutuhan manusia mulai beralih menggunakan sumber daya energi alternatif, mulai dari pemanfaatan angin hingga tenaga surya untuk kebutuhan sumber energy. Indonesia yang terletak tepat pada garis khatulistiwa, menjadikan Indonesia salah satu Negara dengan sumber energy surya yang melimpah. Pemanfaatan energi surya juga digunakan untuk keperluan rumah tangga. Pada penelitian ini sumber energi tenaga surya dimanfaat sebagai sumber daya untuk kegiatan outdoor. Sehingga hal ini dapat memudahkan para penggiat kegiatan outdoor atau pencinta alam, dengan kemudahan dalam penggunaan energi surya yang dikonversi menjadi energi listrik, sehingga dapat digunakan sebagai bahan utama untuk menyalakan sumber api / kompor Elektrik. Kompor listrik tenaga surya ini menggunakan solar cell dan solar cell controller yang digunakan sebagai energy alternative ketika pada saat kondisi jauh dari jangkauan listrik , adapun penggunaan solar cell membutuhkan alat pendukung yang dapat menompang dan digunakan sebagai energi yang dapat digunakan pada saat listrik mati, alat-alat tersebut meliputi aki yang digunakan sebagai penyimpan energi listrik yang diperoleh dari solar cell. Sedangkan inverter digunakan sebagai pengubah tegangan DC menjadi energi listrik AC yang memiliki output sebesar 220 volt AC Serta Smartphone sebagai fungsi untuk menyalakan kompor elektriknya. Kedepannya diharapkan alat ini mampu menjadi energi cadangan yang dapat digunakan untuk kegiatan outdor secara lebih baik, seperti untuk menyalakan lampu tenda dan media isi ulang perangkat elektronik.


Kata Kunci: :Solar Cell, Kompor Elektrik, Pecinta Alam

ABSTRACT

With the development of technology today , human needs began to switch to using alternative energy sources, ranging from wind to solar energy utilization for the needs of energy sources, Indonesia, which is located right on the equator , Indonesia is one country with an abundant source of solar energy. Utilization of solar energy is also used for domestic purposes, In this study solar energy sources utilized as a resource for outdoor activities, So that it can facilitate the instigators of outdoor activities or nature lovers , with the ease of use of solar energy that is converted into electrical energy. so it can be used as a key ingredient to ignite the fire source / Electric stove, Stove solar power using solar cell and solar cell controller that is used as an energy alternative at a time when the condition is far from the reach of electricity. As for the use of solar cell requires a tool that can carry the support and used as energy that can be used at the time of power failure, Such tools include the battery is used for storing electrical energy derived from solar cell. While the inverter is used as a modifier of DC voltage into AC electrical energy which has an output of 220 volts AC Smartphone As well as a function to turn on the electric stove. In the future the tool is expected to become energy reserve that can be used to better outdor activities, like to turn on the lights and media tent rechargeable electronic devices .


Keywords : Solar Cell, , Electric stove, Nature lovers


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja
  4. Djoko Soetarno, Ir., Dr., D.E.A,. M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai
  5. Moch. Ibnu Safari, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingan dalam menyusun laporan skripsi ini hingga selesai
  6. Bapak Achamd Bahrein, selaku Stake holder.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
  9. Terimakasih kepada ThePillars,Kuhitech dan Teman-Teman seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Luvia Giantika, Marina Hartono, Fanida, Husni, Fazri , Fahri , Abdul Fatah dan lain-lain serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta semangat untuk menyelesaikan Laporan Skripsi Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penyusunan laporan ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, ..... 2016
Hilmi Nugraha
NIM. 1131470037

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

 

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA

 

DAFTAR TABEL


 

DAFTAR GAMBAR



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Solarcell atau panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubahcahaya menjadi energi listrik. Karena matahari merupakan sumber cahaya terkuatyang dapat dimanfaatkan untuk digunakan sebagai pembangkit listrik yang dapatdiperbaharui. Penggunaan solar cell sebagai sumber listrik alternatif masihsangat minim terutama pada kalangan masyarakat, Karena minimnya sosialisasitentang bagaimana penggunaan solar cell tersebut.

Penggunaansolar cell sangat penting untuk kepentingan masyarakat dan pada umumnya listrikyang dihasilkan bisa dijadikan portable yang artinya dapat dipasang ataudigunakan didaerah yang terdapat yang beriklim tropis, karena mahal biaya yang keluarkanuntuk membuatnya sehingga penggunaan listrik yang menggunakan solar cell masihsangat jarang.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang terus menerus diikuti olehsebagian bahkan hampir semua kalangan tak terkecuali dengan penggunaan tenaga matahari sebagai sumber energylistrik yang dpaat diperbaharui. Pada era sekarang penggunaan tenaga suryasebagai energi alternatif untukpembangkit listrik sudah sangat diperlukan, Dengan memanfaat solar cell sebagaialat yang dapat menyerap energi panas dan dirubah menjadi energi listrik makadapat dibuat sebagai pembangkit energi listrik. Tidaklepas dari hal di atas perkembangan sistem yang umumnya berbasis komputer dan sistem kontrol yangmenggunakan Arduino sudah sangat maju.

Perananperalatan-peralatan kontrol yang dapat membantu dalam mempermudah kegiatanmanusia sehari-hari dan peralatan pembangkit listrik solar cell sudah sangatdibutuhkan ketika hendak melakukan aktifitas didaerah pegunungan yang jauh darikota yang terdapat sumber listrik. Pengontrolan peralatan pembangkit listriktelah menghasilkan metode yang sangat maju seiring dengan perkembanganteknologi alat penyerap energi matahari ini dengan memanfaatkan solar cell.Dengan kemajuan teknologi tersebut pada era sekarang ini alat pembangkit listrik tenaga surya dapatditerapkan sebagai pembangkit listrik didaerah yang sangat sulit dijangkau olehsumber energi listrik milik negara, danmemanfaatan energi matahari sebagai pembangkit listrik dapat dibuat sistemkontrol otomatis berbasis Arduino, seperti lampu jalanan yang menggunakan solar cell sebagai sumberenerginya dan lainnya yang dapat diprogram menggunakan Arduino.Perlunya pemahamantentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan. Pada perancangan inijuga menggunakan arduino sebagai pengontrol dari sebuah sistem kerja dari solarcell.

Adapunkeuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi Arduinodan solar cell adalah bagaimana sistem kontrol yangkita buat pada pembangkit energi listrik dapat dihubungkan dengan Arduino sebagai alat yangdapat digunakan sebagai energi listrik untuk menyalakan kompor listrik didaerahpegunungan.

Pemanfaatan energimatahari sebagai sumber energi listrik masih sangat sedikit dengan demikianlahirlah ide penulis untuk membuat dan merancang sistem yang dapat digunakansebagai energi alternatif yang berjudul Pemanfaatan Cahaya Sebagai Sumber Energi Untuk Kompor Elektrik Menggunakan Smartphone Berbasis Arduino Pada Pecinta Alam.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana mengkonversi energi surya menjadi energi listrik untuk menyalakan kompor elektrik?

  2. Bagaimana cara menampung energi surya yang telah dikonversi menjadi energi listrik?

  3. Bagaimana cara merancang sistem pengontrolan untuk alat ini ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkanrumusan masalah di atas, maka dapat diarahkan pada perancangan dan pembuatansebuah sistem sistem pembangkit listrik sebagai alat yang memanfaatkan energimatahari, serta dapat dirancangdengan komponen pendukung sistem yang meliputi:

1. Menggunakan Arduino

2. Smartphone

3. Bluetooth

4. Relay

5. Solar cell

6. DC to AC inverter

7. Rangkaian Elektronika

8. Solar cell converter

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Membantu suatu rangkaian berbasis arduino uno yang dapat digunakan sebagai sistem controlling untuk menyalakan kompor dengan panel surya melalui smartphone android.

  2. Membuat prototype sistem pengisian accumulator (AKI) berbasis arduino uno yang dikontrol melalui android.

  3. Agar RIPALA mempunyai sistem yang ramah lingkungan dalam menyalakan kompor.

Manfaat penelitian

  1. Memudahkan para pencinta alam dalam menyalakan kompor dengan menggunakan energi matahari sebagai energi alternatif.

  2. Meringkankan para pencinta alam dengan panel surya sebagai alat converter DC ke AC untuk menghidupkan listrik dalam menyalakan kompor.

  3. Para pecinta alam lebih cepat dan mudah dalam memperoleh listrik untuk menyalakan kompor.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Wawancara

    Dalam metode ini, penulis mewawancarai salah satu anggota RIPALA sebagai stakeholder.

  2. Metode Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

  • Metode Observasi

    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian

  • Metode Perancangan

    Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan Diagram Blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: sensor suara pada Smartphone Android, Arduino, Solar Cell, Solar Charge Contorller.

    Metode Pengujian

    Pada metode pengujian ini yang saya pakai adalah metode pengujian black box, karenaberfokus pada domain informasi dari perangkat lunak

    Metode Prototype

    Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokan materi penulisan menjadi 5 ( lima ) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan antara bab satu dengan bab lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup penelitian, , metode penelitian dan sistematika penulisan

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalampenyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna

    BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ketiga ini berisikan tinjauan organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, komponen yang digunakan, berikut pembahasannya.

    BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN

    Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap Internet Of Things

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

    Menurut Mc Leod (2004) dalam Darmawan (2013:4)[1], sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

    Menurut Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi suatu kesatuan”.

    Menurut Taufiq (2013:2)[3],“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

     

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:13)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
    2. Batas Sistem (Boundary System)
      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
    4. Penghubung Sistem (Interface System)
      Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
    5. Masukan Sistem (Input System)
      Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
    6. Pengolahan Sistem (Processing System)
      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
    7. Keluaran Sistem (Output System)
      Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
    8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Sumber: Sutabri (2012:13)[4]

     

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:15)[4] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut di antaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
      Sistem abstrak merupakan adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
    2. Sistem Fisik (Physical System)
      adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, siste produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.
    3. Sistem Tertentu (Deterministic System)
      adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat di deteksi dengan pasti sehingga keluaranya dapat diramalkan.
    4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
      adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
    5. Sistem Tertutup (Closed System)
      adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
    6. Sistem Terbuka (Open System)
      lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

     

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:227)[1], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[5], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

    2. Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[1], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

     

    Konsep Dasar Data

    1. Definisi Data

    Menurut Darmawan (2013:1)[1], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

    2. Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3)[6], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

    1. Klasifikasi data menurut jenis data:
      1. Data Hitung (enumeration/counting data)
        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
      2. Data Ukur (measurement data)
        Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.
    2. Klasifikasi data menurut sifat data:
      1. Data Kuantitatif (quantitative data)
        Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      2. Data Kualitatif (qualitative data)
        Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
    3. Klasifikasi data menurut sumber data:
      1. Data Internal (internal data)
        Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
      2. Data Eksternal (external data)
        Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

      a. Data Eksternal Primer (primary external data)

      Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      b. Data Eksternal Sekunder (secondary external data).

      Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    3. Pengolahan Data

    Menurut Sutabri (2012:6)[6] Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

    1. Penyimpanan Data (Data Storage)
      Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. File Induk (Master File)
        File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
      2. File Transaksi (Detail File)
        File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

    2. Penanganan Data (Data Handling)
      Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

     

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Menurut Darmawan (2013:2)[1], “Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat memberikan makna atau arti dan berguna dalam menigkatkan kepastian”.

    Menurut Taufiq (2012:72) [3], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

    2. Klasifikasi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:27)[4], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi yang tepat waktu
        Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
      2. Informasi yang relevan
        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.
      3. Informasi yang bernilai
        Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.
      4. Informasi yang dapat dipercaya
        Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
        Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
      2. Informasi masa kini
        Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.
    3. Informasi Berdasarkan Sasaran
      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi individual
        Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
      2. Informasi komunitas
        Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

    3. Nilai dan Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:30)[4], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

    Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh
      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
    2. Luas dan Lengkap
      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.
    3. Ketelitian
      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
    4. Kecocokan
      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
    5. Ketepatan Waktu
      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
    6. Kejelasan
      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
    7. Keluwesan
      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
    8. Dapat dibuktikan
      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
    9. Tidak ada prasangka
      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
    10. Dapat diukur
      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Menurut Sutabri (2012:33)[4], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

    1. Akurat (Accurate)
      Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
    2. Tepat Waktu (Timeline)
      Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
    3. Relevan (Relevance)
      Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

    4. Komponen-komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2013)[1], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
    2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
    3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
    4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
    5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
    6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

     

    Konsep Dasar Pengontrolan

    1. Definisi Pengontrolan

    Menurut Erinofiardi (2012) [7], “Suatu sistem control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia(otomatis)”.

    Dan sistem kontrol bisa diartikan jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang di inginkan terhadap perubahan waktu.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.

    Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup(Closed-loop Control System).


    2. Jenis-Jenis Pengontrolan
    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
    2. Menurut Erinofiardi (2012) [7] sistem kontol loop terbuka adalah “suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontol ini nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.”


      Gambar 2.1 Sistem Pengendali Loop Terbuka


      Sumber : Erinofiardi (2012) [7]

      Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Menurut Erinofiardi (2012) [7] sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang di lakukan”.

    Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.


    Gambar 2.2 Sistem Pengendali Loop Tertutup

    Sumber : Erinofiardi (2012) [7]

    Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim kealat terkendali.

    Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagi sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroller.

    Konsep Mobile Applicatons

    Menurut Edy Irwansyah (2010:61)[8], “mobile applicatons adalah aplikasi perangkat lunak yang dibuat khusus untuk dijalankan didalam tablet dan juga smartphone ".

    Umumnya untuk pembuatan Mobile applicatons para devepor moble app memerlukan IDE atau Integrated development environment dan juga SDK(software development kit), untuk pembuatan atau pengembangan dari mobile Apps.

    Pada dasarnya mobile applicatons bekerja menggunakan tenaga batrei dan juga mendapat dukungan dari prosesor, mobile applicatons sebelum di lempar ke pasaran akan di uji terlebih dahulu menggunakan emulator.

    Konsep Dasar Bluetooth

    A. Definisi Bluetooth

    Menurut Irwansyah (2014:85)[8], ” Bluetooth adalah teknologi yang digunakan untuk mengirim/menerima data dari device pertama ke device kedua.

    Menurut Enterprise (2010:62)[9], ” Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang mampu menyediakan layanan transfer data dengan jarak jangkauan yang terbatas”.

    Dari kedua definisi diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Bluetooth adalah alat komunikasi tanpa kabel yang digunakan untuk mentransfer data atau untuk mengirim dan menerima data dalam jangkauan jarak tertentu.

    Gambar 2.3 Logo Bluetooth

    B. Cara Kerja Bluetooth

    Menurut Rajasa (2013)[10], ” Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.”

    Konsep Dasar Flow Chart

    1. Definisi Flow Chart

    Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)[11], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.

    Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)[12], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

    Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

    2. Cara Membuat Flow Chart

    Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): [11],

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

    3. Jenis-Jenis Flowchart

    Menurut Sulindawati (2010:8)[11], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

    1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
      Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.
      Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
    2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
      Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
    3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
      Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standart, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
      Flowchart Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.
    4. Flowchart Program (Program Flowchart)
      Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
    5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
      Flowchart Proses merupakan teknikmenggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

     

    Teori Khusus

    asad

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Organisasi

    Sejarah Singkat Organisasi

    Organisasi ini merupakan sebuah organisasi pecinta alam yang dibentuk atas dasar kesamaan hobi terhadap aktifitas alam terbuka serta kepedulian mahasiswa STMIK/AMIK Raharja Informatika pada alam dan lingkungan sekitar. Organisasi ini juga dibentuk untuk mempererat tali persaudaraan diantara sesame mahasiswa STMIK/AMIK Raharja Informatika. Adapun tujuna dari organisasi ini adalah mendidik para anggotanya untuk percaya pada kemampuan sendiri, berani, ulet dan tabah serta mempunyai rasa cinta pada alam dan lingkungan sekitarnya sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang social kemanusiaan baik dalam lingkungan internal kampus maupun lingkungan sekitarnya.

    Organisasi ini bernama RIPALA (Raharja Informatika Pecinta Alam) Yang bergerak dalam bidang penggiat alam terbuka di Kampus Raharja sebagai salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), Organisasi ini juga bertempat di Kampus Perguruan Tinggi Raharja . Jl. Jenderal Sudirman No.40 Modern Land Cikokol – Tangerang, organisasi ini didirikan dan diresmikan pada tanggal 23 Februari 1999

    Struktur Organisasi

    1. Pengurus Inti Raharja Informatika Pecinta Alam Terdiri dari :

    a. Ketua Umum

    b. Sekretaris

    c. Bendahara

    2. Pengurus Lengkap terdiri dari :

    a. KABID I Personalia

    b. KABID II Operasional

    c. KABID III Dokumentasi

    d. KABID IV Logistik

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Untuk melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Raharja Informatika dan Pecinta Alam mempunyai fungsi

    1. Ketua Umum
    Ketua umum bertindak atas nama organisasi secara keseluruhan
    a. Ketua Umum Mengkoordinir Ketua Bidang ( Kabid)
    1. Bidang I : Personalia
    2. Bidang II : operasional
    3. Bidang III : Logistik
    4. Bidang IV : Publikasi dan Dokumentasi
    b. Struktur Organisasi dibuat atas kondisi atau penyesuian kondisi SDM yang ada
    c. Ketua Bidang adalah mandataris dan penanggung jawab penuh organisasi selama periode jabatannya
    d. Apabila ada kabid yang berhalangan maka diwakilkan dengan surat pendelegasian tugas mandate yang dibuat dari kabid yang lain
    e. Tindakan Ketua Umum adalah hasil rapat pengurus
    f. Diangkat dan diberhentikan oleh Mubes
    2. Sekretaris
    a. Sekretaris Berhak bertindak atas bidang yang dijabatnya
    b. Mengatur dan mengurus persoalan – persoalan surat menyurat, baik keluar maupun kedalam organisasi, dan setiap surat harus ditandatangani oleh sekretaris
    c. Apabila berhalangan , sekretaris harus melapor kepada ketua umum sehingga ketua umum dapat menunjuk kepala bidang lain untuk menggantikan dengan surat pengangkatan yang disahkan
    d. Bertanggungjawab kepada ketua umum
    e. Diangkat dan diberhentikan oleh ketua umum
    3. Bendahara
    a. Bendahara berhak bertindak atas bidang yang dijabatnya
    b. Mengusahakan dan mengurus keluar masuknya uang organisasi dengan tercatat
    c. Bendahara mengurus yang ada pada AD BAB VI Pasal 14
    d. Apabila berhalangan, sekretaris harus melapor kepada ketua umum sehingga Ketua Umum dapat menunjuk kepala bidang lain untuk menggantikan dengan surat Pengangkatan yang disahkan
    e. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
    f. Diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum
    4. Kepala Bidang (KABID)
    a. KABID berkewajiban menjalankan tugas sesuai bidangnya
    b. KABID berhak mengajukan saran yang berhubungan dengan tugasnya
    c. Bertanggung jawab Kepada Ketua Umum
    d. Diangkat dan diberhentikan oleh ketua umum

    Perancangan Modul-Modul yang digunakan

    Pada perancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan meliputi rangkaian elektronika, arduino, panel solar cell, serta perangkat lunak yang digunakan yaitu program Ide Arduino 1.0.5.

    Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok pada gambar 3.1. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “Pemanfaatan Cahaya Sebagai Sumber Energi Untuk Kompor Elektrik Menggunakan Smartphone Berbasis Arduino Pada Pecinta Alam”.

    Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

    A. Alat yang digunakan meliputi:

    1. Personal Computer (PC).
    2. Solder timah.
    3. Smartphone.
    4. Solder karet.
    5. DC to AC inverter
    6. Solar cell converter
    7. Panel Solar cell
    8. Accu sebagai penyimpan energi
    9. Modul Arduino Uno sebagai papan Board mikrokontroler.

    B. Software yang digunakan

    1. Software Arduino 1.0 untuk menulis program arduino.
    2. Software Fritzing ( Untuk Menggambar Schematik)

    C. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:

    1. Relay SPDT.
    2. Bluetooth
    3. IC regulator LM7805
    4. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
    5. Resistor 220 ohm, 10 kOhm.
    6. Lampu led.
    7. Heatshink (alumunium pendingin).
    8. Jack baterai.
    9. Switch On/Off
    10. Timah solder
    11. Kabel konektor.
    12. Pin header.
    13. Transistor 2n2222
    14. Dioda IN4007
    15. Printed circuit board.

    Merancang Schematic Hardware

    Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing, penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudah mendukung library-library arduino. Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

    Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama pada layar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

    Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebih dahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut

    Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboard dimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapun tampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.

    Setelah melakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasan rangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini.

    1. Rangkaian Power Supply

    Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan dua buah sumber output catu daya, yang akan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masing rangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalah Bluetooth.

    2. Rangkaian Lampu Led

    Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

    Lampu led digunakan sebagai lampu sebagai indikatornya dari sistem. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketiaka pada saat mendapatkan input-an dari smartphone ataupun sebaliknya maka lampu tersebut akan menyala ataupun mati. Rangkaian diatas tidak membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan dengan mikrokontroller. Adapun cara menulis program untuk lampu led dapat dilihat pada gambar berikut ini.

    3. Rangkaian Bluetooth HC-06

    Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

    Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-06 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Fungsi bluetooth dalam sistem ini yaitu sebagai media penghubung antara handphone dan mikrokontroller, dimana bluetooth tersebut dihubungkan dengan sistem mikrokontroller pada jalur RX dan TX yang berfungsi sebagai jalur pengirim dan jalur penerima, sehingga handphone dan mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan baik.

    3. Rangkaian Relay

    Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkan dan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol listrik sehingga arus yang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

    Pada dasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika mendapat inputan dari smartphone, setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diproses oleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebut akan berada pada kondisi aktif dan rangkaian kontrol pada relay akan mendapatkan arus, sehingga rangkaian relay dapat bekerja sesuia dengan apa yang diinginkan.

    Untuk memberikan tegangan kerja pada sebuah relay perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu pada program arduino. Dan untuk mendeklarasikan relay pada program arduino dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

    Gambar diatas adalah bagaimana cara mengkonfigurasikan relay pada program arduino, dalam rangkaian sistem ini relay di pasangpada pin 13 dan 10 arduino.

    4. Rangkaian Solar Cell Kontroller

    Penggunaan solar cell digunakan sebagai energy alternative ketika pada saat kondisi jauh dari jangkauan listrik pemerintah, adapun penggunaan solar cell membutuhkan alat pendukung yang dapat menompang dan digunakan sebagai energi yang dapat digunakan pada saat listrik mati, alat-alat tersebut meliputi aki yang digunakan sebagai penyimpan energi listrik yang diperoleh dari solar cell. Sedangkan inverter digunakan sebagai pengbah tegangan DC menjadi energi listrik AC yang memiliki output sebesar 220 volt AC.

    Pada dasarnya pengunaan panel solar cell ini dapat digunakan sebagai alat yang dapat digunakan sebagai sumber listrik untuk menyalakan kompor listrik dan lampu.

    5. Rangkaian Sistem Keseluruhan

    Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.14 sebagai berikut:

    Keterangan dari jalur-jalur diatas:

    1. Jalur merah sebagai arus positif (+)

    2. Jalur hitam sebagai arus negatif (-)

    3. Jalur biru sebagai jalur data.

    Diagram Blok

    Agar mempermudah penulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alur dan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.1 di bawah ini :

    Cara Kerja Alat

    Pada bagian ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem mikrontroller yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Sistem yang dibangun adalah sistem yang dapat pembangkit listrik tenaga surya.

    Pembuatan Alat

    Perangkat Keras (Hardware)

    1. Personal Computer (PC)

    Merupakan alat yang sangat berperan penting karena penulisan listing program dan merancang interface menggunakan komputer.

    2. Solder Timah

    Merupakan sebuah alat yang dapat mencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan koneksi antar satu komponen dengan komponen lainnya.

    3. Solder Karet

    Merupakan sebuah alat yang digunakan antara bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekat lain dalam membangun prototype.

    4. Arduino sebagai otak dari sistem

    Merupakan modul arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega 328 yang dapat diprogram berulang kali, penggunaan modul mikrokontroller Atmega 328 sudah sangat cukup karean pin yang di kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.

    5. IC Regulator

    Merupakan alat yang dapat merubah tegangan masuk menjadi tegangan keluar yang stabil.

    6. Kapasitor

    Merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dan merupakan komponen yang penting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.

    7. Resistor

    Merupakan komponen elektronika dengan dua kutub yang didesain untuk megatur tegangan listrik dan arus listrik, resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan sirkuit elektronika.

    8. Lampu led

    Merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut.

    9. DC to AC Inverter

    Merupakan alat yang dapat mengubah energy listrik dc menjadi energy listrik ac.

    10. Panel solar cell

    Merupakan panel yang digunakan untuk menyerap energy matahari menjadi enerdi listrik.

    11. Panel surya controller

    Merupakan alat yang digunakan untuk dapat mengontrol sistem listrik pada pembengkit listik tenaga surya.

    12. Dioda

    Merupakan komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang digunakan sebagai penyearah arus tegangan.

    13. Transistor

    Merupakan komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan dan modulasi sinyal.

    14. Heatshink (Aluminium Pendingin)

    Merupakan alat pendingin IC yang dapat membantu menyetabilkan suhu pada IC Regulator.

    15. Jack Baterai

    Merupakan komponen yang dapat digunakan sebagai media untuk menghubungkan antara power supply dan rangkaian elektronika.

    16. Switch On/Off

    Merupakan alat yang biasa di gunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.

    17. Timah solder

    Merupakan alat yang dapat di cairkan ketika dipanaskan.

    18. Kabel konektor

    Merupakan alat yang digunakan sebagai jalur penghubung baik antara sesama piranti internal maupun piranti eksternal.

    19. Pin header

    Merupakan socket yang dapat disambungkan dengan kabel konektor.

    20. Printed Circuit Board (PCB)

    Merupakan alat yang digunakan untuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaian yang diinginkan.

    21. Bluetooth

    Merupakan perangkat yang digunakan sebagai media komunikasi antara arduino dan smartphone.

    Perangkat Lunak (Software)

    1. Perancangan Software Arduino

    Merupakan software yang disediakan dalam penulisan listing program yang disediakan oleh developer arduino. Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program ke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat seperti gambar 3.14. sebagai berikut:

    Dalam pemrograman arduino yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.16. sebagai berikut:

    Setelah form utama program Arduino ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

    Langkah diatas merupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membuka tombol start yang ada pada sistem operasi windows, setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.18. sebagai berikut:

    Device manager digunakan untuk mengatur komunikasi serial port, ketika pada saat ingin mengatur port koneksi pada port tertentu sehingga bisa diatur sesuai dengan port yang ada pada arduino.

    Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

    Gambar diatas menunjukan pemilihan board arduino yang akan dipakai, ketika hendak menggunakan board arduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memiliki banyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan board arduino dengan tipe arduino uno, yang dimana arduino uno ini terdapat chip mikrokontroller yang di pakai dalam project ini.

    Setelah IDE arduino terbuka yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulis pada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatas dan menyimpan listing program dengan nama berekstensi .pde

    Jendela diatas menggambarkan dari proses penyimpanan sebuah project baik yang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalam sebuah folder tergantung dimana drive yang diinginkan. Setelah melakukan penyimpanan file program, selanjutnya tahap penulisan listing program, dapat di lihat pada gambar 3.23 sebagai berikut:

    Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.

    Setelah melakukan penulisan program secara keseluruhan maka proses selanjutnya adalah melakukan proses kompilasi atau melakukan pengecekan terhadap baris program yang masih salah, adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Proses kompilasi untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak dan ketika pada saat yang bersamaan ketika terjadi error maka program tersebut ditidak dapat diupload kedalam mikrokontroller.

    Pada gambar 3.27. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar, hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan ditanamkan ke dalam sistem mikrokontroller melalui board arduino uno.

    2. Pengisian program ke dalam board arduino uno

    Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program, program yang akan dimasukan kedalam mikrokontroller melalui board arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Arduino 1.0.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).

    Arduino sebagai media untuk memasukan program ke dalam mikrokontroller, maka program yang ditulis pada ide Arduino 1.0.5 dapat langsung dimasukan kedalam mikrokontroller. Langkah selanjutnya sebelum listing program dimasukan ke dalam mikrokontroller, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang akan digunakan pada saat memasukan

    listing program, proses pemilihan board yang digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.27. sebagai berikut:

    Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke dalam mikrokontroller dengan menggunakan Modul Arduino Uno. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0.5 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol upload yang ada pada Arduino 1.0.5, pada saat mengupload listing program secara otomatis akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses. Proses upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar 3.29 sebagai berikut:

    Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller sudah dapat bekerja dengan berjudul “JUDUL MASUKIN SINI YA” sudah siap digunakan. Dan adapun listing program keseluruhannya dapat dilihat pada gambar berikut.

    Flowchart Sistem

    Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur dan langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, seingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuah sistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab di tempat observasi, dan penggunaan listrik dengan tenaga matahari dapat diimplementasikan sebagai sumber energi listrik yang digunakan untuk menyalakan kompor listrik dan lampu ketika pada dalam kondisi tidak terdapat listrik.

    Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

    1. Solar cell yang digunakan masih sangat kurang dari kebutuhan, sehingga harus selalu menggunakan penampung baterai yang jumlahnya tidak sedikit.

    2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Dengan memanfaatkan jenis solar cell yang menghasilkan tegangan yang lebih besar sehingga dapat dengan cepat menghasilkan energi listrik yang bersumber dari baterai penyimpanan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan pihak stakeholder mengenai sistem yang akan diusulkan, adapun beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sistem yang diinginkan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam tabel Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandatory (dibutuhkan atau penting)
      Maksudnya, elisitasi tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable (diinginkan atau tidak terlalu penting)
      Maksudnya, elisitasi tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi jika elisitasi tersebut digunakan dalam pembuatan sistem maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Inessential (diluar sistem atau dieliminasi)
      Maksudnya, adalah elisitasi tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. T (Technical)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan elisitasi tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O (Operational)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan elisitasi tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E (Economic)
      Maksudnya, adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun elisitasi tersebut didalam sistem?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

    1. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. H (High) : Sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal, sehingga elisitasi tersebut harus dieliminasi.
    Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem Monitoring jamur menggunakan internet of thing Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem.

    BAB IV

    UJI COBA DAN ANALISA

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

    Prosedur Sistem Usulan

    Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 1 buah bluetooth dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

    Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

    1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output 1 untuk rangkaian bluetooth berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

    2. Hasil pengukuran pada IC regulator dua yang merupakan output 2 untuk rangkaian relay 1 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

    3. Hasil pengukuran pada IC regulator tiga untuk power input untuk rangkaian relay 2 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

    Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

    Pengujian Lampu Indikator

    Lampu led adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuah rangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuah program yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:

    Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian di atas adalah sebagai berikut:

    Pengujian rangkaian solar cel dengan solar cell controller

    Rangkaian pengendali panel solar cell digunakan untuk mengendalikan listrik yang dihasilkan dari panel solar cell untuk untuk dialirkan kedalam penampung aki.

    Pengujian yang akan dilakukan pada rangkaian pengendali panel solar cell menggunakan solar cell controller, hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa listrik yang masuk ke aki dan besar tegangan yang dihasilkan tergantung intesitas cahaya yang diserap oleh panel solar cell. Langkah pertama adalah solar cell dihubungkan pada solar cell dengan avometer yang nantinya akan dimasukan dihubungkan dengan solar cell controller, dan setelah itu akan dikeluarkan dan diubah kembali menjadi tegangan ac melalui inverter dc to ac. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut maka akan menghasilkan tegangan ac sehingga dapat digunakan sebagai sumber listrik yang dapat menghidupkan peralatan-peralatan elektronika seperti tv, kipas, kulkas, lampu, dll. Adapun hasil dari pengujian solar cell dengan menggunakan avometer sebagai alat yang biasa digunakan sebagai alat untuk mengecek tegangan listrik yang mengalir pada suatu penghantar listrik seperti (kabel), gambar dibawah ini menunjukan hasil output yang dihasilkan oleh solar cell.

    Dalam pengujian panel solar cell menggunakan perangkat elektronika yaitu avometer yang biasa dipakai untuk mengukur tegangan listrik, dan ketika cahaya matahari mengenai solar cell maka otomatis avometer akan membaca tegangan yang mengalir pada suatu kabel dan dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Prosedur Pengujian Bluetooth HC-06

    Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan ataupun antara device.

    Dalam penggunaan bluetooth perlu diketahui adalah jalur yang digunakan untuk melakukan komunikasi yaitu jalur RX dan jalur TX dan bluetooth juga memerlukan sumber daya, sumber daya yang diperlukan adalah tergantung jenis bluetooth yang digunakan, pada perancangan sistem ini menggunakan bluethoot HC-05 yang memerlukan daya sebesar +5 volt Dc.

    Pengujian ini dilakukan dengan mengontrol lampu led pada posisi on ataupun off. Adapun listing program yang digunakan adalah sebagai berikut.

    Setelah melakukan penulisan listing program diatas maka akan diketahui bahwa motor dc akan berputar kekanan jika menekan tombol ”a” pada keyboard handphone, maka led akan menyala dan jika menekan ”b” mapu akan mati. Adapun hasil ujicoba yang dilakukan akan terlihat pada gambar berikut.

    Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

    Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras (hardware) yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listing program yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

    Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskan seperti berikut:

    int indon=11;

    int indoff=12;
    int moistValue=0;
    int relay1 = 13;
    int relay2 = 10;
    int star;
    int flag = 0;

    Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan atau penamaan terhadap variabel untuk komponen yang digunakan, sedangkan barisan kode yang digunakan sebagai deklarasi Bluetooth dapat dilihat pada baris program berikut ini.

    int star;

    int flag = 0;

    Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintah eksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akan dialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

    int void setup() {
     Serial.begin (9600);
    pinMode(indon, OUTPUT);
    pinMode(indoff, OUTPUT);
    pinMode(relay1, OUTPUT);
    pinMode(relay2, OUTPUT);

    }

    Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika pada saat pertama kali sistem arduino mendapat arus listrik, sedangkan program yang dapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

    void loop() {
     if(Serial.available() > 0){
    star = Serial.read();
    flag=0;
    }


    if (star == 'a') {

     digitalWrite(relay1, HIGH);
    if(flag == 0){

    Serial.println("\n");
    flag=1;
    }
    }

    else if (star == 'b') {
    digitalWrite(relay1, LOW);
    if (flag == 0){

    Serial.println("\n");

       flag = 1;

    }
    }

    else if (star == 'c') {
    digitalWrite(relay2, HIGH);
    if (flag == 0){

    Serial.println("\n");

       flag = 1;

    }
    }

    else if (star == 'd') {
    digitalWrite(relay2, LOW);
    if (flag == 0){

    Serial.println("\n");

       flag = 1;

    }
    }
    }

    Barisan program diatas menunjukan program yang ada didalam void loop () akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.

    Penjelasan struktur listing program

    Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buah fungsi yang harus ada yaitu:

    1. Void setup() { }

    yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika program dijalankan untuk pertama kalinya.

    2. void loop( ) { }

    yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.

    Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan dalam format penulisan.

    1. pinMode

    digunakan dalam void setup() untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai input atau output. Untuk output digital pin secara default di konfigurasi sebagai input sehingga untuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode (pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.

    2. digitalWrite

    digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapat digambarkan dalam bentuk flowchart sehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atau proses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchart keseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yang pertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian hasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program.
    Pada dasarnya tujuan dari perancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatan alat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapan tersebut dapat di gambarkan dalam bentuk navigasi sebagai berikut.

    Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yang merupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistem arduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

    Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakan bahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilan jendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihat pada gambar 4.14 berikut.

    Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program -> mengecek keslahan terhadap listing program yang ditulis -> mengupload listing program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat di lihat seperti gambar 4.15 berikut.

    Rancangan Prototype

    Pada bagian ini merupakan hasil rancangan dari prototype keseluruhan yang digunakan dalam pembuatan alat ini, adapun hasil dari prototype sistem dapat digambarkan sebagai berikut.

    1. Rancangan Prototype Sistem

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk sisem arduino maupun panel solar cell nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    a. Arduino uno.

    b. Laptop : Acer DualCore 14 inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Hardisk

    c. Printer Cannon PIXMA MP237

    d. Module Bluetooth HC-05

    e. Rangkaian Elektronika

    f. Panel solar cell

    g. Panel solar cell controller

    h. DC to AC inverter

    i. Kompor Listrik

    j. Accumulator ( AKI )

    k. Adaptor switching

    Spesifikasi Software

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    a. Mozilla Firefox

    b. Microsoft Office 2010

    c. Notepad++

    d. IDE Arduino 1.0.5

    e. Paint

    f. Photoscape

    g. Fritzing.2013.12.17

    Hak Akses

    Dalam membuat sebuah sistem perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugas yang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman. Adapun sistem yang digunakan adalah menggunakan tombol On / Off saja yang dikontrol dengan media bluetooth.

    Testing

    Pada tahap testing dilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metode BlackBox testing, adapun pengujian dilakukan melalui ide arduino, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitas dari suatu software untuk membuat programnya yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

    1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsi untuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.

    2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketika melakukan debug ataupun running program.

    3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapat digunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.

    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yang digunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

    Pengujian dengan metode BlackBox sangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukan pendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan.

    Evaluasi

    Berdasarkan uji coba dari keseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukan baik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujian pada aplikasi ide arduino.

    Lalu uji coba dilakukan lagi secara hardware yaitu dengan melakukan kontroling menggunakan handphone yang berkomunikasi melalui jalur komunikasi bluetooth. Hasil dari evaluasi baik secara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baik sehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.

    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikan dari sistem yang dirancang yang dimulai dari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukung sehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.

    Schedule

    Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem yang memanfaatkan energi listrik dari tenaga matahari dapat dirancang dan dibuat, penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam digunakan sebagai energy alternative untuk menyalakan kompor listrik ataupun sumber listrik untuk perangkat elektronika lainnya, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan. Adapun jadwal yang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut.

    Estimasi Biaya

    Berikut adalah rincian dalam pembuatan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk kompor listrik dengan menggunakan handphone adalah.

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem pembangkit listrik tenaga surya adalah.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Dengan menggunakan panel surya sebagai alat penyerap panas matahari maka dapat dibuat sistem pembangkit listrik tenaga surya dengan memanfaatkan modul solar cell
    2. Dengan menggunakan solar cell controller sebagai jembatan untuk mengontrol tegangan listrik yang dihasilkan dari matahari, maka energy tersebut dapat ditampung dalam sebuah penyimpanan listrik yaitu accumulator ( AKI ).
    3. Dengan memanfaatkan arduino maka arus listrik yang akan digunakan dapat dikontrol.
    4. Penggunaan arduino sebagai sistem yang dapat mengontrol dan mengendalikan keluarnya tegangan output terhadap perangkat elektronik dan dapat dikomunikasikan dengan menggunakan handphone menggunakan media bluetoot sebagai media komunikasinya.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian Dengan memanfaatkan media Bluetooth HC-05 maka panel solar cell dapat dikontrol melalui handphone.
    2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
      1. Terealisasinya sistem pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan mikrokontroller arduino dan bluetooth.
      2. Dengan menggunakan arduino, maka dapat dimanfaatkan untuk mengontrol listrik yang akan dialirkan untuk peralatan listrik melalui rangkaian relay.
      3. Dengan adanya sistem pembangkit listrik tenaga surya, maka dapat diterapkan dengan bentuk yang sederhana dan dapat dijadikan listrik portable

    Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

    Dengan perpaduan antara sistem arduino dan solar cell maka dapat dibuat sistem pembangkit listrik tenaga matahari yang dapat dikontrol dengan menggunakan smartphone android

    Saran

    1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan metode kontrol jarak jauh melalui sms gateway
    2. Sistem ini tidak hanya dapat digunakan untuk kompor listrik saja melainkan dapat digunakan untuk mengecas handphone dan perangkat elektronika lainnya.
    3. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via wireless ataupun jaringan internet.

    Kesan

    Penulis sadar bahwa dalam melakukan penerapan dan mengimplementasikan suatu sistem pada sebuah instansi sangat sulit daripada membuat sistem itu sendiri

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. PT Remaja Rosdakarya Offset : Bandung.
    2. Hartono. Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. PT Asdi Mahasatya : Jakarta.
    3. 3,0 3,1 3,2 Taufiq. Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu : Yogyakarta.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
    5. Al-Jufri. 2011. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika
    6. 6,0 6,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
    7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 Erinofiardi, Nurul Imam Supardi, Rendi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur,simulasi pada prototype ruangan. Jurnal Mekanikal,Vol.2 No.2 Juli 2012: 261-268. 2012. Universitas Bengkulu: Bengkulu
    8. 8,0 8,1 Irwansyah, Edy dan Jurike V.Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:Deepublish
    9. Enterprise, Jubilee. Teknik Menghemat Baterai. 2010. PT Alex Media Komputindo : Jakarta
    10. Rajasa Fikri, Moh Fajar dkk. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis 0.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2. No. I. (2013) 2337-3520. 2013. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya
    11. 11,0 11,1 11,2 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem” . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
    12. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.

    1. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

    2. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.

    3. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

    4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Managemen. Jakarta: Graha Ilmu.

    5. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Resevasi Hotel berbasis Website dan Dekstop. Bandung : Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6,No. 2,September 2011:113-126.

    6. Safaat, Nazruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Jakarta : Informatika.

    7. Syahrul,2014,Pemrograman Mikrokontroler AVR Bahasa Assembly dan C, Bandung : Informatika.

    8. Sumardi. 2013. Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    9. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

    10. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

    11. Saefullah, Asep, Sumardi Sadi, Yoga Bayana. 2013. Smart Wheeled Robotic (SWR) Yang Mampu Menghindari Rintangan Secara Otomatis. Tangerang: Pergurua Tinggi Raharja. CCIT, Vol.2 No.3.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A

    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
    A.7. Daftar Nilai
    A.8. Formulir Seminar Proposal
    A.9. Sertifikat Toefl
    A.10. Sertifikat Prospek
    A.11. Sertifikat IT Internasional
    A.12. Sertifikat IT Nasional
    A.13. Curiculum Vitae
      

    Lampiran B

    B.1. Hasil Wawancara
    B.2. Hasil Observasi
    B.3. Elisitasi

    2015/2016

    Contributors

    Hilmi Nugraha