SI1311477354

Dari widuri
Revisi per 28 Februari 2016 16.30 oleh CHRISWINA (bicara | kontrib) (BAB IV)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LIMASBUANA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 6 Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 6 Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Saryani S.Kom)
   
(Mulyanti, SE, M.Pd)
NID : xxxxx
   
NID : xxxxx

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 6 Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 6 Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1311477354

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring pesatnya perkembangan informatika saat ini, untuk membantu pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi sistem informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan sistem aplikasi pemeliharaan aset manajement oprasional yang baik merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan untuk mengetahui aset tetap yang ada diperusahaan dan mengetahui bagaimana cara mengambil keputusan yang cepat dan akurat bagi perusahaan. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting dimana pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini. PT SISINDOKOM LINTASBUANA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dalam pengambilan keputusan aset management yang ada di PT SISINDOKOM LINTASBUAN masih mengalami kendala, untuk itu penulis melakukan metode penelitian dengan cara mewawancarai stcholder yang ada di PT SISINDOKOM LINTASBUANA agar mendapatkan informasi yang jelas juga dapat mempermudah penulis dalam melanjutkan penelitian. Sistem pengambilan keputusan aset yang ada masih bersifat kurang baik mengakibatkan laporan yang dibutuhkan tidak akurat, hal ini mengakibatkan sering terjadinya double dalam perawatan aset serta bendampak juga kepada pemborosan biaya. Oleh karena itu Penulis mengadakan penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML), elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian suatu aplikasi yang menghasilkan laporan akurat yang dibutuhkan perusahaan guna untuk meningkatkan kinerja perusahaan juga mengurangi terjadinya double dalam perawatan aset.


Kata Kunci: Sistem, Aplikasi, Asset, Keputusan

ABSTRACT

With the rapid development of information technology today, to help achieve the goals or activities, the use of reliable information systems technology into the need to produce information quickly and accurately. Use of the application system maintenance Operations Management of good assets is very necessary for a company to find out the existing fixed assets of the company and knows how to take quick and accurate decisions for the company. The use of computers as a tool for managing the work that needs to be very important when decision-making becomes a very necessary thing at this time. PT Sisindokom Lintasbuana is a company engaged in the field of information technology. In asset management decision making in the PT Sisindokom LINTASBUAN still experiencing problems, to the author conducted research by interviewing methods stcholder in PT Sisindokom Lintasbuana in order to obtain clear information can also allow the author to continue the research. Decision-making systems of existing assets still unfavorable result in inaccurate reports required, this has resulted in the frequent occurrence of a double in the treatment of assets and bendampak also to waste fee. Therefore Writer conducting this research menggunakkan method of object-oriented analysis and design, starting from the analysis of system running using the Unified Modeling Language (UML), system requirements elicitation, and the depiction of the proposed system through the Unified Modelling Language (UML). The results of the study an application that generates accurate reports that the company needs in order to improve the company's performance also reduces the occurrence of a double in the treatment of assets.


Keywords : System, Application, Asset, Decision

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana. Semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan. Adapun judul penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASET MANAGEMENT KENDARAAN OPRASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PT SISINDOKOM LINTASBUANA”.

Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Srata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materiil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama ini :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Saryani, S.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Ibu Mulyanit. SE, M.Pd selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Ibu Rully, selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan pembimbingan penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  8. para staf PT Sisindokom Lintasbuana yang telah mengizinkan dan membantu mengumpulkan data yang saya butuhkan untuk menyelesaikan skripsi.
  9. Group (PERMATA GBKP) Organisasi anak pemuda gereja yang selalu memberikan ide-ide dan mengajari saya selalu dalam setiap kali saya mengalami kesulitan untuk menyelesaian skripsi ini.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
  11. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, 6 Februari 2016
Chriswina Marsela Sembiring
NIM. 1311477354

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer merupakan sarana yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dimana komputer dibutuhkan sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan di berbagai bidang baik pada bidang pendidikan, perusahaan, perdagangan, dan lain sebagainya.

Seiring pesatnya perkembangan informatika saat ini, untuk membantu pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting di mana informasi yang cepat dan akurat menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini.

PT Sisindokom Lintasbuan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi yang menawarkan intalasi dan IT untuk dunia telekomunikasi. Pendataan digital monitoring aset pada kendaraan oprasional serta pengambilan keputusan yang akurat dan teliti adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Dengan sistem yang lebih baik maka karyawan tidak akan rumit untuk mendapatkan data informasi yang akurat.

Namun, sistem yang berjalan saat ini pada PT Sisindokom Lintasbuana belum optimal karena tidak adanya sistem yang dapat mendukung untuk pengontrolan karena jumlah aset yang banyak dan bervariasi, hal ini mengakibatkan data yang dibutuhkan kurang akurat. Belum adanya sistem yang membantu untuk pengontrolan aset management yang mudah ada, maka terkadang terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan pengolahan butget setiap bulannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem atau aplikasi khusus yang dapat dengan mudah dan tepat dalam pngambilan keputusan asset tetap.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dan memberikan solusi dari hasil analisis penelitian dengan judul Skripsi “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASET MANAGEMENT KENDARAAN OPRASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PT SISINDOKOM LINTASBUANA”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana cara pemeliharaan aset management kendaraan oprasional kendaraan pada PT Sisindokom Lintasbuana yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan persediaan, penambahan maupun pengurangan dan penyusutaan aset pada PT Sisindokom Lintasbuana?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian lebih terarah maka penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup yang dimulai dari proses penginputan data barang masuk, data barang keluar sampai dengan pembuatan laporan pada PT Sisindokom Lintasbuana.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi yang nanti dapat dimanfaatkan oleh suatu lembaga, departemen, ataupun siapapun baik sebagai pengetahuan maupun sebagai dasar untuk mengambil langkah suatu kebijakan.

Agar penulisan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat,tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan tersebut. Begitu juga dengan penulisan ini, memiliki tujuan-tujuan yang sudah ditentukan untuk dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pembuatan aplikasi yang nantinya akan menjadi suatu bentuk hasil akhir yang dapat dicapai dari pelaksanaan penulis ini.

Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain :

1) Merancang sistem informasi persediaan barang pada PT Sisindokom Lintasbuana untuk memudahkan proses pembuatan laporan serta menghemat tempat penyimpanan data setiap kali service asset kendaraan.

2) Memberikan kemudahan kepada staff admin general affairs untuk mengetahui data-data aset kedaraan mobil oprasional dan data pembiayaan kedaraan dalam sistem perawataan kendaraan oprasional.

3) Mengurangi kesalahan informasi yang akurat dalam pencatatan data-data service kendaran dan pengecekan untuk mengetahui kendaraan yang harus dijual dan disusutkan untuk harga jualnya delapan tahun sekali.

Manfaat Penelitian

A. Manfaat bagi penulis

1) Untuk membantu penulis menerapkan kemampuan dalam membuat suatu aplikasi program pengolahan asset barang, sehingga dapat berguna untuk waktu yang akan datang.

2) Sebagai sarana untuk mempraktekkan teori yang pernah didapat selama pendidikan dan juga sebagai sarana untuk mengetahui secara langsung bagaimana cara mengambi keputusan dalam suatu perusahaan.

3) Meningkatkan suatu pemahaman serta wawasan dalam dunia bekerja terutama pengetahuan di bidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan.

B. Manfaat bagi perusahaan

1) Memudahkan PT Sisisndokom Lintasbuana melakukan seluruh kegiatan pengolahan data pemeliharaan aset management kendaraan oprasional, sehingga tidak memakan banyak waktu.

2) Memudahkan staff untuk mengontrol dan mengolah data semua kegiatan dalam pengambilan keputusan.

3) Memudahkan proses penyimpanan seluruh pemeliharaan aset management kendaraan oprasional, agar semua data-data tersebut lebih tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan, dan dapat meminimalisir kehilangan data.

C. Manfaat bagi masyarakat

1) Meningkatkan suatu pahaman serta wawasan dalam dunia kerja terutama pegetahuan dibidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang menawarkan intalasi dan IT untuk dunia telekomunikasi.

2) Mengetahui bagaimana cara mengontrol asset dan bisa mengontrol penyusutaan harga pada kendaraan oprasional dengan baik.

3) Meingkatkan pengetahuan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

  1. Metode Interview

    Melakukan tanya jawab dengan stakeholder SPV general affairs, disini penulis melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan yaitu Bapak Ruri, agar data yang diperoleh lebih akurat, yang didapat dari teknik ini berupa keterangan-keterangan mengenai prosedur sistem berjalan. wawancara juga dilakukan terhadap beberapa karyawan di bagian asset untuk memberikan sample data dan untuk lebih melengkapi keakuratan informasi yang penulis butuhkan.

  2. Metode Observasi

    Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur penting yang berguna penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan observasi dilingkungan PT Sisindokom Lintasbuana dibidang Asset Management dan pengontrolan pemakaian kendaraan oprasional.

  3. Metode Studi Pustaka

    Melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mencari, dan memahami, serta meringkas hal – hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang penguji buat ini seperti dari buku jurnal online, artikel serta media cetak lainnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan website ini.

Metode Analisis

Dalam metode analisa ini penulis menggunakan analisa value chain karena dapat membantu, mengidentifikasi, serta menganalisa aktifitas-aktivitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan bagi organisasi.

Metode Perancangan

Pada metode analisa perancangan ini penulis melakukan pengembangan berdasarkan hasil analisa yang telah didapat berisi dengan merancang sistem yang diusulkan yang penulis gambarkan melalui Unified Modelling Language (UML), seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. ditangani ketiga metode tersebut. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Adobe Photohop CS6, Xampp, Macromedia Dreamwiver 8, Opera mini, Mozilla firefox, Google chrome .

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode incrimental, Metode incrimental adalah perbaikkan dari model watefall sebagai standar pendekatan topdwon. Layaknya model waterfall metode ini juga memiliki tahapan untuk perancangan perangkat lunak, yaitu Requirement, Specification, Architecture Design, Code, Test.

Metode incrimental dapat mempermudah penulis dalam menganalisa data pada di PT. Sisindokom Lintasbuana, resiko kegagalan pada sistem yang rendah, serta prioritas yang sangat tinggi dalam pelayanan sistem yang sedang berjalan saat ini.

Metode Pengujian (Testing)

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/errors/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software. Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah adalah menggunakan black box testing, dimana pengujian perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi Lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke-lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, metodologi penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalampenyusunan Skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat stakeholder dan Struktur Organisasi, Model system menggunakan UML, Analisis dengan CSF, User requirement dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang laporan-laporan hasil reset secara langsung yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari suatu penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada penulisan laporan Skripsi ini. \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Gorden B. Davis dalam bukunya Tata Sutabri (2012:17)[1], mendefinisikan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Tata Sutabri (2012:17)[2], menyatakan bahwa sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan seperti inventaris atau penjadwalan produksi.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2)[3], bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Bambang Hartono (2013:9)[4], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13-14)[5], suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalamsuatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


img


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[6], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem deterministik dan sistem probalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Daur Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20-21)[7], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

1. Mengenali adanya kebutuhan

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

img

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1),[8],“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13),[9],“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:22),[10],“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Konsep dasar informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Informasi strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

2. Informasi taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

3. Informasi teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.


3. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit

Menurut Sutabri (2012:30),[8],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian

Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

e. Ketepatan waktu

Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

g. Dapat dibuktikan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h. Keluwesan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[8], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39),[8],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

img

3. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[8], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

4. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33-3447),[8], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

5. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:26),[8], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

img


Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:26),[8], ” pengembangan sistem berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa hal, yaitu :

A. Munculnya masalah pada sistem yang lama

Permaslahan yang muncul dapat berupa

  1. Ketidakberesan pada sistem yang menyebabkan sistem tidak perlu beroperasi sesuai dengan harapan.

  2. Pertumbuhan dalam kebutuhan organisasi yang menyebabkan sebuah sistem baru harus disusun. Kebutuhan organisasi diantaranya adalah informasi yang semakin luas, sehingga volume pengolahan data menjadi semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan

Teknologi komputer berkembang dengan cepat sehingga organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi. Fungsi penggunaan teknologi informasi ini adalah supaya dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

3. Adanya instruksi-instruksi

Bisa juga sistem baru dibuat karena adanya instruksi dari pimpinan atau kekuatan dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. Jadi sistem baru dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, agar dapat meraih kesempatan atau untuk memnuhi instruksi yang diberikan.


Teori Khususs

Konsep Dasar Pemeliharaan Aset Management Kendaraan Operasional

1. Definisi Pemeliharaan

Menurut (Assauri, 2008:134),” Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan, maka fasilitas dapat digunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu yang direncanakan tercapai

Menurut (Utami, 2008),” Pemeliharaan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempercepat pergantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Pemeliharaan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu system pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa pemeliharaan adalah suatu aktivitas untuk memelihara/menjaga agar peralatan atau fasilitas yang diperlukan dapat sesuai dengan yang direncanakan serta mempercepat penggantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada dan menekan kegagalan sekecil mungkin pada mesin.

2. Definisi Management Kendaraan Operasional

Menurut Prawirosentono, Suyadi (2007:1),” manajemen kendaraan operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain produk, sistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan definisi manajemen operasi oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan input menjadi output dengan nilai tambah yang besar

Menurut Jay Heizer & Barry Render dalam buku yang berjudul“Manajemen Oprasi” (2009:4) Management adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang yang terorganisir secara formal untuk mencapai tujuan.

Konsep Dasar Sitem Pendukung Pengambilan Keputusan

1. Definisi Sitem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Alter dalam bukunya Kusrini (2007:15), Sistem pendukung pengambilan keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Jogiyanto (2003:327) berpendapat, DSS (Decision Support System) atau sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.

2. Definisi Management Kendaraan Operasional

2. Karakterisik Pengambilan Keputusan

Sprague dan Watson (Sprague et.al, 1993) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu :

1. Sistem yang berbasis komputer

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama

3. Komponen Sistem Pengambilan Keputusan

Menurut Dadan Umar Daihani (2001:63) Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama atau subsistem yaitu :

1. Subsistem data (Database)

Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan suatu sistem yang disebut sistem manajemen pangkalan data (Data Base Manajemen System/DBMS).



Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Herlawati (2011:6),[11], ” Bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6),[12], ” UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)”.

2. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268),[13], tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

3. Tipe UML

Menurut Yasin (2012:268),[13], tipe-tipe diagram UML adalah

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

  2. Sequence Diagram

    Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model,

    i. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    ii. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

  3. Activity Diagram

    Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

      Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  4. Class Diagram

    Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Classdiagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

  5. </ol>


    Class Diagram sistem yang diusulkan


    Konsep Dasar HTML

    1. Definisi HTML

    Menurut Simarmata (2010:52),[14], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

    Konsep Dasar PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Madcoms (2011:49),[15], ” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

    Menurut Anhar (2010:3),[16], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    2. Cara kerja PHP

    Menurut Saputra (2012:5),[17], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

    1. Server membaca perintah dari client/browser.

    2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

    3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

    4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

    Konsep Dasar MySQL

    1. Definisi MySQL

    Menurut Madcoms (2011:16),[18], ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

    Menurut Anhar (2010:21),[19], ” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

    2. Kelebihan MySQL

    Menurut Saputra, dkk (2012:8),[20], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

    1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

    2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

    3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

    4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

    5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

    6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

    7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

    Konsep Dasar Database

    1. Definisi Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[21], “Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

    Menurut Rahardja, dkk (2011:238),[22], ” Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

    Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

    2. Komponen Database

    Menurut Oktavian (2010:62),[21], Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

    1. Table

      Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

    2. Record

      Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

    3. File

      Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

    3. Jenis Database yang digunakan

    A. Web Server

    Menurut Anhar (2010:4),[16], “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Arief (2011:19),[23], ” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    B. Xampp

    Menurut Madcoms (2011:341),[18], sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Kartini, dkk (2013:26-27),[24], ”Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

    C.Php MyAdmin

    Menurut Arief (2011:429),[25], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53),[26],“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

    Konsep Dasar Dreamweaver CS 5

    1. Definisi Dreamweaver CS 5

    Menurut Madcoms (2011:2),[27], “Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.

    Menurut Madcoms (2011:2),[27], Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion.

    Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

    Elisitasi

    1. Definisi Elisitasi

    Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[28], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

    2. Tahap-tahap Elisitasi

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

    1. Elisitasi Tahap I

      Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi Tahap II

      Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    3. Elisitasi Tahap III

      Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

      1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

      2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

      3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

      2. Middle (M): mampu dikerjakan.

      3. Low (L): mudah dikerjakan.

    4. Draft Final

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Critical Success Factors (CSF)

    Menurut Ward (2002:209), analisis critical success factor (CSF) merupakan area terbatas dalam suatu bisnis yang apabila terpenuhi maka akan menjamin kesuksesan kinerja kompetitif bagi perusahaan.

    Rockart (Ward,2002,209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana ‘sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar’, sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

    Manfaat dari analisa CSF menurut Ward dan Peppard (2002:209) adalah sebagai berikut:

    a. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

    b. Analisa CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

    c. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan setiap individu.

    d. Dengan menyediakan suatu hubungan dengan kebutuhan informasi, analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

    e. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

    f. Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis value chain dalam mengidentifikasikan proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

    Konsep Dasar Testing Implementasi

    1. Definisi Testing

    Terdapat beberapa definisi testing menurut beberapa ahli diantaranya:

    Menurut Qua dri dan Farooq

    pengujian software adalah proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki.

    Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1)

    pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.


    Definisi Prototype

    Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototipe adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

    a. Prototype Jenis 1

    Prototipejenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanyamungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemenpenting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalahsebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

    2. Mengembangkan prototype.

    3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.

    4. Menggunakan prototype.

    b. Prototype jenis 2

    Prototipejenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alatcetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipetersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidakdimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

    Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

    1. Mengkodean sistem operasional.

    2. Menguji sistem operasional.

    3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.

    4. Menggunakan sistem operasional.

    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

    THROW-AWAY

    Prototype dibuat dan dites.Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    INCREMENTAL

    Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

    EVOLUTIONARY

    Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya.Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

    Kelebihan dan kekurangan prototype menurut (Mulyanto, 2009):

    A. Kelebihan prototyping adalah:

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

    3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

    B. Sedangkan Kelemahan Prototyping adalah :

    1. Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.

    2. Pelanggan biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

    3. Hubungan pelanggan denga komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang baik.

    Teori Khusus

    1. Pendekatan Pemecahan Masalah

    Pendekatan dengan menggunakan cara ilmiah dalam menghadapi suatu masalah. Dengan pendekatan saintifik diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berpikir kritis dan berketerampilan.Pada situs ini (https://donipengalaman9.wordpress.com/2014/08/18/pendekatan-saintifik-dalam-kurikulum-2013/).

    Literature Review

    1. Definisi Literature review

    Menurut Sudaryono (2011:86), Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukanjawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

    Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian dimana suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

    2. Manfaat Literature Review

    Menurut Sudaryono (2011:87), manfaat literature review sebagai berikut:

    Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

    Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sebagai pelopor dan inovator dalam bisnis Teknologi Informasi selama lebih dari dua dekade, PT Sisindokom Lintasbuana terus berkomitmen untuk memberikan solusi dalam menyederhanakan kompleksitas dan mempercepat sebuah proses bisnis dengan dukungan teknologi informasi, membantu para pelanggan untuk menikmati keuntungan dari kemajuan teknologi informasi terkini, menemukan cara-cara baru yang inovatif dalam menjalankan sebuah bisnis, dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dan pelaku usaha, PT Sisindokom Lintasbuana telah memperluas produk dan layanan yang ditawarkan mulai dari Service Provider, layanan e-Commerce, Network IT Solution, IT Integrator Solution dan layanan Outsourcing untuk tenaga kerja dan proses bisnis tertentu. Dengan cakupan layanan yang lengkap berupa solusi di bidang IT dan Telekomunikasi mulai dari Telephony Voice, Data, Video, dan Konektivitas Wireless untuk layanan mobile yang canggih dan e-Commerce. Semua layanan tersebut berfokus untuk membantu para pelanggan dan pelaku usaha dalam meningkatkan produktivitas, memenuhi tantangan bisnis modern dan mencapai tujuan perusahaan.

    PT Sisindokom Lintasbuana secara aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi industri, asosiasi, dan terus bermitra dengan para pelaku di bidang teknologi informasi terkemuka baik yang ada di dalam maupun di luar negeri sebagai bentuk komitmen untuk selalu mengedepankan keunggulan dari produk dan layanan yang kami tawarkan. Kami telah memiliki cakupan yang luas pada berbagai lingkup industri yang tersebar di seluruh Indonesia seperti bandara dan penerbangan, pertahanan, pendidikan, jasa keuangan, kesehatan & pengetahuan hidup, pabrikan & logistik, telekomunikasi, transportasi dan sektor kebutuhan umum. PT Sisindokom Lintasbuana selalu menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan (Corporate Value) dalam menjalankan kegiatan usahanya selama ini yang meliputi :

    Integritas: Berkomitmen untuk melaksanakan etika dan moral yang tinggi, menunjukkan kejujuran dan keadilan di dalam semua kegiatan usaha.

    Trust & Respect  : Membangun kepercayaan di antara seluruh karyawan dan menghargai setiap kontribusi sesuai profesi masing-masing.

    Komunikasi dan Teamwork  : Mendukung multikultural tenaga kerja, diskusi secara terbuka, berpikiran positif dan mencapai tujuan perusahaan melalui komunikasi yang baik.

    Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan : Memiliki sikap proaktif, dinamis, ramah, sopan dan selalu mengedepankan kepuasan pelanggan

    Pengembangan Diri dan Profesionalisme : Memiliki semangat yang tinggi, keinginan dan tekad yang kuat untuk pengembangan diri, profesional, berkomitmen pada kualitas kerja yang baik dan mempunyai rasa memiliki perusahaan.

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT Sisindokom Lintasbuana sejarah sejak 1990 dan saat ini salah satu pemain terkemuka di IT dan Telekomunikasi Industri. PT Sisindokom Lintasbuana adalah salah satu yang pertama terintegrasi Sistem Integrator kompetensi dengan baik bulat mulai dari telepon suara, IP, video dan teknologi nirkabel. Menyediakan rangkaian lengkap produk dan jasa di IT dan Telekomunikasi solusi turnkey dari terkait untuk menyelesaikan outsourcing, serta layanan e-commerce. PT Sisindokom LIntasbuana diakui sebagai terpercaya dan kreatif penyedia solusi di bidangnya, dan mitra pilihan vendor teknologi terkemuka global dan multi mitra usaha nasional. PT Sisindokom Lintasbuana telah dikenal sebagai pelopor dan inovator dalam bisnis Teknologi Informasi dan diakui sebagai salah satu pemain terkemuka di industri ICT. Lengkap IT kompetensi dari IP telephony, Switching, data IP, Video dan konektivitas nirkabel, dan memajukan ponsel aplikasi nilai-tambah. Filosofi pusat kami dan berfikir ke depan menentapkan pelanggan pertama, membuat hasil kualitas kedepnya menetepkanpelanggan pertama, memberikan hasil kualitas terbaik, dan terus menambahkan nilai membangun hubungan membantu memastikan sukses jangka panjang pada kelompoknya. PT Sisindokom Lintasbuana telah memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman melayani dan mengelola pelanggan berhasil global, Telco Operator mobile, perusahaan perusahaan besar, dan badan-badan pemerintah. Jaringan e-distribusi yang luas dengan ribuan dealer dan klien tersebar di Indonesia. Track record panjang yang luar biasa dalam keunggulan layanan pelanggan, tata kelola perusahaan yang baik, dan manajemen sumber daya manusia yang sehat.

    Visi Perusahaan

    Menjadi perusahaan terdepan dalam penyedian solusi ICT terbaik dan inovatif.

    Misi Perusahaan

    a. Memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan melalui solusi Teknologi Informasi yang inovatif.

    a. Mewujudkan kegiatan usaha para pelanggan dengan penerapan teknologi dan SDM terbaik melalui solusi teknologi informasi yang inovatif.

    Struktur Organisasi

    Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Sisindokom Lintasbuana

    Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Sisindokom Lintasbuana

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian pada PT Sisindokom Lintasbuana :

    A. SPV General Affair

    1. Memonitoring nomor perusahaan.
    2. mendata tanggal perolehan asset.
    3. Mengecek layak dan tidak layaknya asset.
    4. Mengganti asset yang sudah tidak layak pakai.
    5. Mengecek daftar biaya kendarrn untuk service kendaraan operasional.
    6. Menandatangani laporan dan surat-surat penting.
    7. Bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya perusahan yang dipimpinnya.
    8. Beranggung jawab, mengamati dan mengatur setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

    B. Administrasi

    1. Melakukan pencatatan pengolahan data administrasi, mulai dari pencatatan pembayaran biaya pengeluaran untuk biaya service kendaraan.
    2. Membuat berita acara service apabila kendaraan akan di service.
    3. Menerima keluhan-keluhan-keluhan pemakai kendarran operasional kantor apabila kendaraan akan diservice.
    4. Melaporkan asset yang bermasalah atau rusak.

    C. Driver

    1. Bertugas mengendarai mobil.
    2. Memiliki pengetahuan yang luas mengenai wilayah.
    3. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya.
    4. Memperhatukan kendaraan juga apabila sudah waktunya harus diservice kendaraan yang rusak atau pertiga bilan suntuk service kendaraan.

    D. Finance

    1. Melakukan pembayaran tagihan-tagihan kendaraan yang diservice.
    2. Memajukan form kepada pihak bengkel untuk apabila kendaraan operasional akan diservice.
    3. Menerima dan mengolah bon-bon tagihan yang diberikan pihak bengkel untuk proses pembayaran biaya service kendaraan.
    4. Mengeluarkan giro untuk proses pembayaran kepada bengkel.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Sistem aset tetap yang ada di PT Sisindokom Lintasbuana dimulai dari pengontrollan aset, perawatan serta pengambilan keputusan masih layak atau tidak layaknya aset tersebut digunakan, dijalankan oleh pemilik rental, kemudian pemilik rental mendata semua aset serta menentukan aset apa saja yang harus diganti, dan aset mana saja yang harus di service. Kemudian setelah aset itu di service atau diganti aset dapat digunakan seperti biasa dan tidak ada pengontrollan kembali.

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm For UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram.

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    1. Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Use Case Diagram adalah yang menggambarkan interaksi antara sistem eksternal dan pengguna yang digambarkan melalui beberapa komponen utama seperti aktor yang mewakili subject atau objek dari sebuah sistem, dan use case yang menggambarkan sebuah proses.

    Dan pada sistem aset tetap PT Sisindokom Lintasbuana, proses tersebut dapat divisualisasikan menggunakan diagram Use Case, dan adapun gambar diagram Use Case-nya sebagai berikut :

    Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.2. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. Nama use case  : Form pengajuan service

    Actor  : Driver

    Keterangan  : Form pengajuan service

    2. Nama use case  : Input pengajuan service

    Actor  : Admin GA

    Keterangan  : Admin GA input data pengajuan service

    3. Nama use case  : Berita acara service

    Actor  : Admin GA

    Keterangan  : Admin GA membuat berita acara yang akan diajukan kepada SPV

    4. Nama use case  : Acca berita acara

    Actor  : SPV

    Keterangan  : Admin mengajukan berita acara di acc oleh SPV

    5. Nama use case  : Menerima dokumen berita acara

    Actor  : Finance

    Keterangan  : Menerima dokumen untuk mengeluarkan form serrvice kepada bengkel

    6. Nama use case  : Form service

    Actor  : Finance

    Keterangan  : Finance mengajukan form service Ka. Bengkel

    7. Nama use case  : Melakukan service

    Actor  : Ka. Bagian bengkel

    Keterangan  : Ka. Bengkel memberikan perintah kepada bagian service kendaraan agar memperbaiki kendaraan yang dibawakan driver agar diperbaiki

    8. Nama use case  : Bon service

    Actor  : Finance

    Keterangan  : Pihak bengkel mengeluarkan bon service agar dibayar oleh perusahaan

    9. Nama use case  : Membuat giro

    Actor  : Finance

    Keterangan  : Finance embuat giro untuk pembayarak tagihan kepada pihak bengkel dikarenakan sudah memperbaiki kendaraan operasional perusahaan

    2. Activity Diagram Sistem Berjalan

    Aktifitas prosedur sistem asset tetap yang berjalan pada PT Sisindokom Lintasbuana juga akan digambarkan menggunakan activity diagram yang visualisasi dari prosesnya adalah sebagai berikut :

    Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

    Berdasarkan gambar 3.3. Activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) initial node

    2. 12 (dua belas) Action

    3. 1 (satu) activity final node, aktivitas yang diakhiri

    Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah driver mengajukan form service untuk pengajuan agar kendaran oprasional di kantor di service. Admin mengiput data pengajuan service yang diajukan oleh driver, admin membuatkan berita acara service yang akan di ajukan kepada SPV untuk di acc. Setelah berita acara di acc SPV maka berita acara dan lampiran form service tersebut di berikan ke pada bagian finance agar menginput form service yang di berikan kepada Ka.bagian Bengkel. Setelah itu ka.bagian bengkel melalukan service kendara oprasinal PT Sisindokom Lintasbuana setelah selesai kendaran di service lalu Ka.bagian Bengkel mengirimkan bon rincian biaya service kendaraan oprasional kepada bagian finance, setelah bagian finance menerima bon service yang di berikan oleh bagian ka.bagian bengkel lalu finance membuat invoce kepada Ka. bagian bengkel.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Value Chain

    Metode analisa value chain pada suatu sistem pengendalian asset yang digunakan untuk mendapatkan nilai tambah dalam keakuratan data pada proses pengendalian asset. Analisa value chain membantu dalam mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas yang ada dalam pengendalian asset serta mengurangi atau meminimalisir kesalahan dalam aktivitas pengontrollan dan pengendalian asset. Tujuan analisa value chain untuk mengidentifikasi tahapan dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pengontrolan pemakaian asset ini.

    1. Primary Activities (Line Functions)

    Menurut Michael E. Porterya aktifitas utama dari organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:

    a. Inbound logistics, mengindentifikasi penggunaan asset. menginput data pemakaian asset.

    b. Operations, Menghitung pemakaian asset.

    c. Outbound logistics, membuat laporan pemakaian asset.

    d. Finance, memproses pembiayaan kendaraan yang akan diservice.

    e. Service asset tetap.

    2. Support Activities (Staff atau fungsi overhead)

    Menurut Michael E. Porterya aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/fungsi, antara lain:

    a. Firm insfrastructure, MEnginput data pemakaian asset, dan membuat laporan asset.

    b. Human Resources Management

    SPV

    Admin

    Finance

    Ka. Bengkel

    c. Resource, Technology, and System Development, Grafic excel, input data menggunakan excel, system development tidak ada.

    d. Procurement, Fungsi pembelian asset ini karena membutuhkan aset yang harus baru.

    Tabel 3.1 Tabel Analisa Value Chain

    Analisa Batasan Sistem

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Melihat permasalahan yang ada pada PT Sisindokom Lintasbuana, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem untuk aset tetap management, yaitu sistem hanya dibatasi pada bagian pengontrollan aset seperti gedung, komputer, bangku, meja, lemari, ATK, mobil, serta bagaimana cara dalam mengambil keputusun atas masalah yang dihadapi dalam hal tersebut.

    Permasalahan yang dihadapi

    Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini di PT Sisindokom Litasbuana sudah berjalan baik namun masih menggunakan sistem manual yaitu bagian general affair yang harus mendata semua aset yang ada serta mengontrol dan mengambil keputusan dalam perbaikkan atau mengganti aset yang sudah tidak layak pakai.

    Tetapi karena keterbatasan media yang digunakan maka terkadang terjadi kesalahan dalam pendataan aset, pengontrollan aset yang seharusnya tidak dilakukan sendiri oleh pemilik SPV general affair. Maka dalam pengontrollan aset masih banyak yang harus diperbaiki, agar lebih terkontrol aset apa saja yang harus di perbaiki, dan aset apa saja yang harus diganti.

    Dengan adanya permasalahan yang dihadapi terhadap sistem aset tetap, maka diperlukan perancangan sistem aset tetap management yang akan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu. Pengembangan yang dilakukan yaitu merancang sebuah sistem aset tetap management sebagai sarana pendukung dalam pengambilan keputusan, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan memudahkan pekerjaan sesuai dengan keinginan bagian general affair agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. berikut lapiran diagram elisitasi tahap I:

    Tabel 3.2 Diagram elisitasi tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat

    Tabel 3.3 Diagram elisitasi tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat 7 requirement yang pilihannya antara lainHigh (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

    Tabel 3.4 Diagram elisitasi tahap III

    Final Draft Elisitasi

    Merupakan bentuk akhir dari tahap - tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem fixed asset management Pada CV Mandiri Barokah. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem fixed asset manageent pada CV Mandiri Barokah. Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

    Tabel 3.5 Final draft elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Sisindokom Lintasbuan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan system aset tetap yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengontrollan aset tetap yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan admin dalam memaintenance asset tetap yang ada diperusahaan. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

    Prosedur Sistem Usulan

    Urutan prosedur ini terdiri dari : Master, List-Perbaikan, Pengajuan, Approve, Alokasi, Laporan

    1) Prosedur master

    Master dapat di akses oleh Admin dan berfungsi untuk menginput data kendaraan , data barang, data kelola kendaraan dengan supir, data user.

    2) Prosedur list perbaikan

    List Perbaikan hanya dapat di akses oleh admin , admin dapat melihat dan mencetak data pengajuan yang sudah disetujui oleh supervisor.

    3) Prosedur pengajuan

    Untuk melakukan proses pengajuan, driver mengajukan surat perbaikan barang/jasa menggunakan form untuk di inputkan datanya ke system melalui admin dan admin akan memasukkan data no kendaraan yang akan di service , tanggal dan estimasi biaya.

    4) Proses approve

    Hak akses approve hanya dimiliki Supervisor (SPV), Spv mengapprove data kendaraan yang masuk ke dalam cek approve, cek approved untuk melihat data yang sudah di approve dan cek tolak untuk mencek data yang ditolak karena data tidak sesuai.

    5) Prosedur alokasi

    Hak Akses Alokasi hanya dimiliki Finance , Pilih sub menu tampil alokasi maka akan muncul data yang akan di alokasi berdasarkan data pengajuan dan biaya alokasi.

    6) Prosedu laporan

    Laporan dapat di akses oleh Admin, Supervisor (SPV) dan finance berfungsi untuk melihat laporan pengajuan perbaikan kendaraan oprasional yang sudah selesai maupun yang belum selesai.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sesuatu yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

    Gambar 4.0 Use case diagram yang diusulkan untuk user

    Berdasarkan gambar 4.0 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

    b. 1 (satu) actor yaitu admin/supervisor/finance sesuai hak akses yang dimiliki

    c. 1 (satu) use case yang biasa dilakukan oleh user tersebut diantaranya: Login

    d. 1 (satu) include yang terdapat dalam menu login yaitu : halaman utama

    Gambar 4.1 Use case diagram yang diusulkan untuk admin

    Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

    b. 1 (satu) actor yaitu admin

    c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, menu master, list perbaikan, menu utility

    d. 1 (satu) include yang terdapat dalam menu master yaitu : input kendaraan, input barang, input kendaraan dan input data user.

    e. Menu master mempunyai 4 extend usercase yaitu: input kendaraan, input barang, I-kendaraan dan input data user.

    f. list perbaikan mempunyai 1 include usercase yaitu : tampil liste perbaikan.

    g. list perbaikan mempunyai 1 extend usercase yaitu : tampil liste perbaikan.

    h. Menu utility mempunyai 1 include use case yaitu keluar.

    Gambar 4.2 Use case diagram yang diusulkan untuk supervisor (SPV)

    Berdasarkan gambar 4.2 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

    b. 1 (satu) actor yaitu supervisor (SPV)

    c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, approve, laporan, menu utility

    d. 3 (tiga) include yang terdapat dalam menu approve yaitu : cek approving, cek approved, cek tolak.

    e. Approve mempunyai 3 extend usecase yaitu : cek approving, cek approved, cek tolak.

    f. laporan mempunyai 1 include usecase yaitu: tampil laporan.

    g. Menu utility mempunyai 1 include usecase yaitu: keluar.

    Gambar 4.3 Use case diagram yang diusulkan untuk Finance

    Berdasarkan gambar 4.3 use case diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

    b. 1 (satu) actor yaitu finance

    c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, alokasi, laporan, menu utility

    d. 2 (dua) include yang terdapat dalam menu alokasi yaitu : tampil data alokasi dan alokasi selesai.

    e. Alokasi mempunyai 2 extend usecase yaitu : tampil data alokasi dan alokasi selsai.

    f. laporan mempunyai 1 include usecase yaitu: tampil laporan.

    g. Menu utility mempunyai 1 include usecase yaitu: keluar.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

    Gambar 4.4 Activity diagram login yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 30 (tiga puluh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.5 Activity diagram tambah kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 30 (tiga puluh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.6 Activity diagram edit kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.6 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 4 (empat) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.7 Activity diagram remove kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.7 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.8 Activity diagram tambah barang yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.8 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.9 Activity diagram edit barang yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.9 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.10 Activity diagram remove barang yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.10 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.11 Activity diagram tambah I_kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.11 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.12 Activity diagram remove I_kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.12 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.13 Activity diagram tambah pengajuan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.13 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 7 (tjuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.14 Activity diagram remove pengajuan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.14 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 7 (tjuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

    Gambar 4.15 Activity diagram approve yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.15 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 9 (sembilan) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


    Gambar 4.16 Activity diagram alokasi yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.16 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

    b. 9 (sembilan) action state yang menggambarkan kegiatan proses

    c. 1 (satu) decision node

    d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


    Sequence Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.17 Sequence diagram master kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.17 activity diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor sebagai admin yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    c. 6 (enam) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.17 Sequence diagram master kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.17 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.18 Sequence diagram master barang yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.18 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.19 Sequence diagram master barang yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.19 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.20 Sequence diagram master I-kendaraan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.20 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.21 Sequence diagram master user yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.21 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.22 Sequence diagram pengajuan yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.22 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

    Gambar 4.23 Sequence diagram alokasi yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.23 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

    b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

    c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi


    State Machine Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.24 State machine diagram yang diusulkan admin

    Berdasarkan gambar 4.23 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 15 (lima belas) state yang berjalan

    b. 1 (satu) initial pseudo state

    c. 1 (satu) final state


    Gambar 4.25 State machine diagram yang diusulkan supervisor (spv)

    Berdasarkan gambar 4.25 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 15 (lima belas) state yang berjalan

    b. 1 (satu) initial pseudo state

    c. 1 (satu) final state

    Gambar 4.26 State machine diagram yang diusulkan Finance

    Berdasarkan gambar 4.26 Sequence diagram terdiri atas:

    a. 15 (lima belas) state yang berjalan

    b. 1 (satu) initial pseudo state

    c. 1 (satu) final state

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem usulan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

    Class Diagram sistem yang diusulkan

    Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinsalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

    Gambar 4.27 Class diagram sistem yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.27 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat 6 Class yaitu terdiri dari :

    1. Class tbl_M_ken

    2. Class tbl_d_ken

    3. Class tbl_d_ajuan

    4. Class tbl_user

    5. Class tb_akses

    6. Class tbl_M_bar

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.2 Tabel Akses

    Keterangan:

    Nama tabel : Akses

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : user_id

    Panjang record : 101

    Stuktur : user_id+username+password+level


    Tabel 4.3 Tabel m_ken

    Keterangan:

    Nama tabel : m_ken

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : i_ken

    Panjang record : 130

    Stuktur : i_ken + no_ken + nama_ken + nama_pem + status + keterangan

    Tabel 4.4 Tabel d_ken

    Keterangan:

    Nama tabel : d_ken

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : i_ken

    Panjang record : 30

    Stuktur : i_dken + no_ken + user_id + tanggal

    Tabel 4.5 Tabel d_ajuan

    Keterangan:

    Nama tabel : d_ajuan

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : i_ajuan

    Panjang record : 96

    Stuktur : i_ajuan + i_dken + tanggal_service + biaya + keterangan_service + status + alokasi

    Tabel 4.6 Tabel users

    Keterangan:

    Nama tabel : users

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : user_id

    Panjang record : 202

    Stuktur : user_id+ user_name + alamat + no + nip + status + keterangan

    Tabel 4.7 Tabel m_bar

    Keterangan:

    Nama tabel : m_bar

    Media : Harddisk

    Isi : Admin

    Primary key : i_bar

    Panjang record : 121

    Stuktur : i_bar + kode_barang + nama_barang +tanggal_beli + keterangan

    Rancangan Prototipe yang diusulkan

    Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai memenuhi kebutuhan dari pada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Asset tetap yang akan dibuat, yaitu:

    Rancangan tampilan login

    Gambar 4.28 Rancangan pada halaman login

    Keterangan :

    Tabel 4.8 Rancangan pada halaman login


    Rancangan tampilan home

    Gambar 4.29 Rancangan pada halaman home

    Keterangan :

    Tabel 4.9 Rancangan pada halaman home


    Rancangan tampilan menu master

    Gambar 4.30 Rancangan pada menu master

    Keterangan :

    Tabel 4.10 Rancangan pada halaman home


    Rancangan tampilan menu list perbaikan

    Keterangan :

    Tabel 4.11 Rancangan pada list perbaikan


    Rancangan tampilan menu pengajuan

    Gambar 4.32 Rancangan pada halaman pengajuan

    Keterangan :

    Tabel 4.9 Rancangan pada halaman pengajuan


    Rancangan tampilan menu approve

    Gambar 4.33 Rancangan pada halaman approve

    Keterangan :

    Tabel 4.13 Rancangan pada halaman approve

    Rancangan Tampilan Program

    Tampilan menu login

    Tampilan ini merupakan awal ketika kita ingin masuk kedalam sistem. tampilan awal ini menampilkan menu login.

    Gambar 4.34 Tampilan login


    Tampilan menu home admin

    Tampilan ini menampilkan menu home admin yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 5 Menu yaitu : Informasi, menu master, list perbaikan, pengajuan dan menu utility.

    Gambar 4.35 Tampilan home admin


    Tampilan menu master kendaraan

    Tampilan ini menampilkan menu master kendaraan yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat, edit dan remove.

    Gambar 4.36 Tampilan menu master kendaraan


    Tampilan menu master barang

    Tampilan ini menampilkan menu master barang yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat, edit, dan remove.

    Gambar 4.37 Tampilan menu master barang


    Tampilan menu master I_kendaraan

    Tampilan ini menampilkan menu master I – Kendaraan yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 2 button yaitu : buat dan remove.

    Gambar 4.38 Tampilan menu master I_kendaraan


    Tampilan menu master users

    Tampilan ini menampilkan menu master user yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat,edit, dan remove.

    Gambar 4.39 Tampilan menu master users


    Tampilan menu utama supervisor (SPV)

    Tampilan ini menampilkan halaman utama supervisor yang ada di PT.Sisindo dan terdapat 3 menu yaitu : informasi, approve, dan menu utility.

    Gambar 4.40 Tampilan menu utama supervisor (SPV)


    Tampilan halaman approving

    Tampilan ini menampilkan halaman approving yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

    Gambar 4.41 Tampilan halaman approving


    Tampilan halaman approved

    Tampilan ini menampilkan halaman approved yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

    Gambar 4.42 Tampilan halaman approved


    Tampilan halaman data tolak

    Tampilan ini menampilkan halaman data tolak yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

    Gambar 4.43 Tampilan halaman data tolak


    Tampilan halaman utama finance

    Tampilan ini menampilkan Halaman utama Finance yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 4 menu yaitu : Informasi, Alokasi, Laporan,dan Menu Utulity.

    Gambar 4.44 Tampilan halaman utama finance


    Tampilan halaman data alokasi

    Tampilan ini menampilkan data alokasi yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : alokasi.

    Gambar 4.45 Tampilan halaman data alokasi


    Tampilan halaman alokasi selesai

    Tampilan ini menampilkan alokasi selesai yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : alokasi.

    Gambar 4.46 Tampilan halaman alokasi selesai

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem asset tetap adalah sebagai berikut :

    1. Processor : dual-core

    2. Monitor : LCD 14

    3. Memory : 2 GB

    4. Keyboard : Standard

    5. Mouse : USB Optical

    6. Harddisk : 500 GB

    7. Printer : Laser Jet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Windows 7

    2. Mozila firefox

    3. Opera mini

    4. Google chrome

    5. PHP

    6. MySQL

    7. Dreamweaver CS5

    8. Xampp

    Hak Akses

    1. Admin

    Admin bertugas menginput data master kendaraan, barang, I_kendaraan, user

    2. Supervisor

    Supervisior bertugas untuk mengapprove pengajuan perbaikan

    3. Finance

    Finance bertugas untuk memproses pembayaran yang sudah ditentukan oleh supervisor

    Testing

    Tabel Pengujian Blackbox pada login

    Tabel 4.14 Tabel Pengujian Blackbox pada sistem login


    Tabel Pengujian Blackbox pada master

    Tabel 4.15 Tabel Pengujian Blackbox pada sistem master

    Implementasi

    Konversi

    Konversi system yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana system ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem penilaian yang diusulkan ini.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah.

    Rancangan

    a. Maintainability

    Dari segi Maintanance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintenance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus dalam pengolahannya.

    b. Usability

    Penggunaan sistem ini sangat memberikan manfaat bagi pemilik rental karena dapat menunjang kinerja para pegawai dan akan berdampak kepada perkembangan rental.

    c. Reusability

    Dari segi Reuseability, siistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk waktu yang akan datang.

    d. Reability

    Dalam segi kehandalan, Sistem aset tetap dapat diandalkan untuk mengelola proses pengontrolan asset yang lebih baik.

    e. Extendability

    Dari segi Extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh pihak rental.

    Kelayakan

    a. Teknologi

    Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam perkembangan teknologi.

    b. Ekonomi

    Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisi pengeluaran budget yang awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

    c. Legal

    Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat Opensourch.

    d. Operation

    Dari segi operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user yang menggunakan sistem ini karena bersifat Friendly dan mudah untuk digunakan.

    e. Schedule

    Sistem yang siusulkan juga memiliki schedule yang mana sudah terlampir dibawah ini.

    Management

    a. Productionality

    Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para pegawai dengan adanya peningkatan kinerja.

    b. Diferentiality

    Dari segi diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan karena dapat mengintegrasikan dengan bagian lain sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.

    c. Management

    Dari segi management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

    Time Schedule

    Tabel 4.16 Time schedule

    Estimasi biaya

    Tabel 4.17 Estimasi biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pengolahan aset tetap yang ada di PT Sisindokom Lintasbuana saat ini masih mengalami kendala karena pengontrolan yang yang kurang baik mengakibatkan sering terjadinya dobble pengotrolan.

    2. Pengambilan keputusan yang masih menggunakan cara manual sering tidak sesuai dengan kebutuhan dalam perbaikkan asset serta menambahan dan pengurangan asset.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    1. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif untuk sistem asset tetap yang berjalan saat ini dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang sering terjadi.

    2. Dari hasil penelitian ini sistem dapat mengidentifikasi kendala-kendala permasalahan aset tetap yang dikerjakan oleh user sehingga dapat berjalan sempurna.

    3. Dari hasil penelitian ini dapat mengoptimalkan sistem dengan menggunakan pengolahan data yang sudah terkomputerisasi agar proses pengolahan data menjadi lebih baik.

    b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

    1. Dengan dibuatnya sistem aplikasi pemeliharaan aset management kendaraan oprasional untuk proses penginputan data aset, menghasilkan sistem yang dapat mempermudah perusahaan dalam mendata aset dan dapat menghasilkan informasi pengontrollan asset yang lebih baik.

    2. Memudahkan untuk memperoleh informasi pengotrolan aset tetap yang lebih efektif dalam segi waktu sesuai dengan kebutuhan user.

    3. Sebagai syarat kelulusan maka peneliti membuat sistem tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan penulis agar lebih baik secara teori maupun aplikasi dengan sistem asset tetap ini dapat mempermudah dalam pengontrollan asset dan menghasilkan data yang lebih akurat dan cepet.

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    A. Kesimpulan pada metode pengumpulan data

    1. Metode Observasi

    Penulis mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung objek yang dijadikan tempat observasi penelitian, menganalisa secara langsung sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul dengan cepat.

    2. Metode Interview

    Pada metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan stakeholder, maka dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan, yaitu sebuah sistem yang dapat mempermudah dalam proses pengolahan perhitunggan gaji pegawai.

    3. Metode Study Pustaka

    Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan Bahan-bahan yang dipergunakan dalam landasan teori pada laporan penelitian ini dari berbagai sumber tertulis, yaitu buku-buku dan internet yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Buku panduan yang dipergunakan penulis dalam hal ini adalah berasal dari berbagai sumber, sehingga penulis dengan mudah mengerjakan skripsi ini.

    B. Kesimpulan pada metode Value chain

    Berdasarkan hasil pada metode analisa data yang telah dilakukan dengan cara menggunakan analisa value chain dengan melihat aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada PT Sisindokom Lintasbuana dari mulai penginputan data asset, pengontrolan asset sampai bagaimana pengambilan keputusan yang baik dalam asset serta perawatan asset, dengan menggunakan analisa value chain ini dapat mengetahui aktivitas-aktivitas dalam proses pengontrolan yang berjalan saat ini. Untuk meningkatkan nilai aktivitas asset tetap dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi guna untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam proses pengontrolan serta perawatan asset.

    C. Kesimpulan pada metode perancangan

    Berdasarkan hasil penelitian, maka metode perancangan yang digunakan yaitu software visual paradigm digunakan untuk membuat UML. Dan program dibuat dengan bahasa pemograman PHP, untuk database menggunakan MySQL.

    D. Kesimpulan pada metode testing

    Berdasarkan hasil penelitian, metode testing dilakukan pengujian pada sistem yang diusulkan agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang seperti pengujian pada menu login di dalam menu login terdapat menu home yang menapilkan menu master transaksi serta laporan.

    Saran

    Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatkan mutu kenyaman pada PT Sisindokom Lintasbuana adalah sebagai berikut :

    1. Dengan belum adanya pemakaian sistem maka hal seperti ini sangat mengganggu jalannya proses manajemen yang akan dilakukan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan. Dengan melihat kendala atau kelemahan yang terjadi pada proses aset tetap management, penulis mengusulkan suatu sistem aplikasi pemeliraan aset management kendaraan oprasional sebagai sarana pendukung pengambilan keputusan pada PT Sisindokom Lintasbuana.

    2. Dengan adanya suatu sistem pengolahan data aset tetap yang tersusun secara rapih, maka dapat mempermudah serta dapat mengontrol semua aset yang ada. Diharapkan dengan adanya sistem informasi tersebut dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada saat ini.

    Kesan

    a. Sangat luar biasa dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesan, pengalaman, ilmu, dan cara bersosialisasi semua saya dapat selama penyusunan skripsi di STMIK Raharja ini.

    b. TErima kasih kepada dosen pembimbing 1 saya Ibu Saryani S.Kom selama pembuatan skripsi saya ini, ibu selalu dapat menyempatkan waktu dan selalu siap membimbing dan memotivasi saya lebih baik lagi.

    c. Terima kasih kepada dosen pembimbing 2 saya Ibu Mulyati,.SE., M.Pd selama pembuatan skripsi saya ini, ibu memberi masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi.

    d. Terima kasih kepada pihak PT Sisindokom Lintasbuana

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    2. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    3. Rohmat Taufiq. 2013. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
    4. Rohmat Taufiq. 2013. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
    5. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    6. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    7. Tata Sutabri. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    9. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    10. Tata Sutabri.2012. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
    11. Herlawati. 2011. “Menggunakan UML”.Jakarta PT. Elex Media Komputindo
    12. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP (Unified Software Development Process)”.Yogyakarta: Andi Offset
    13. 13,0 13,1 Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objektif”.Jakarta: Mitra Wacana Media
    14. Simarmata. Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”.Yogyakarta: Andi Offset
    15. Madcoms. 2011. “ Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
    16. 16,0 16,1 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.Jakarta: Mediakita
    17. Saputra, Dayat. 2013. “Perancangan Aplikasi Akademik Secara Online Pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Pangkalan Balai”.Sumatra Selatan: Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer UniveritasBina Darma
    18. 18,0 18,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 DenganPemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
    19. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”.jakarta: Mediakita
    20. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. “Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi”.Jakarta: PT
    21. 21,0 21,1 Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”.Yogyakarta: MediaKom
    22. Rahardja, Untung, Hidayati dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Methode DMQ Base Level”.Tangerang:Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011
    23. Arief. M. Rudyanto.2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
    24. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”.Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
    25. Arief. M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
    26. Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta: Mediakita
    27. 27,0 27,1 Madcoms. 2011. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”.Yogyakarta: Andi Offset
    28. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

CHRISWINA

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1311477354&oldid=169732"