SI1211474147

Dari widuri
Revisi per 24 Desember 2015 06.23 oleh Zahrotul Hayati (bicara | kontrib) (Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA

PT NIKONA GRAHA TANGERANG


SKRIPSI


jpg


Disusun Oleh :


NIM
:1211474147
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI Sistem Informasi Manajemen

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA

PT NIKONA GRAHA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
:1211474147
Nama
Jenjang Studi
:Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .....

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA

PT NIKONA GRAHA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211474147
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,.....

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Himawan, M.Kom)
   
NID : 12012
   
NID : 06126

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA

PT NIKONA GRAHA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
:1211474147
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,.....

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN

DATA LAPPRAN HASIL PRODUKSI PADA

PT NIKONA GRAHA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1211474147
Nama
Jenjang Studi
:Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, .....

 
 
 
 
NIM : 1211474147

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian. Lab. SK dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang dilakukan sehingga perlu adanya proses pencatatan terhadap inventory peralatan yang ada di Lab. SK. Proses ini penting dilakukan untuk memonitor atau memantau kondisi peralatan yang ada tersebut. Proses pencatatan data inventory peralatan Lab. SK yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. SK tidak terawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidak terawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. SK Perguruan Tinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah sistem inventory sehingga memudahkan Perguruan Tinggi Raharja untuk monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di dalam Lab. SK. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

.

Kata Kunci : Sistem informasi, inventory, Lab. SK, CSF (Critical Success Factor)


ABSTRACT

The system supplies the right stuff and fit is important for College field in terms of the preparation of Raharja and loaning stuff on the computer systems Laboratory (Lab. SK). Lab. SK College Raharja is used to perform testing, scientific research, education, practice and research. Lab. SK is equipped with the tools needed to support the activities that are carried out so that the need for the process of recording of inventory of existing equipment in the Lab. sk. this process it is important to monitor or monitor the condition of the existing equipment. The process of recording data inventory equipment Lab. SK still performed manually has some drawbacks, namely in terms of storage and retrieval. If the goods supplied on Lab. SK not groomed properly then the goods will be lost and many are not well maintained, in this regard are also not recorded properly on the Lab. SK College Raharja would suffer losses as a result of monitoring the preparation did not go well. This has been the rationale of how making an inventory system so ease College Raharja for monitoring data collection, monitoring of loan items of goods and the creation of reports in the Lab .sk. it is possible to use a combination of using the method of analysis of CSF (Critical Success Factor) as an attempt to interpret objective explicitly to specify the activities that must be performed and what information is needed. And by making the system inventory can be seen 4 conditions of goods if the goods are lost, damaged, or expired good so as to lower the level of losses experienced Lab. SK College Raharja.

Keywords : information systems, inventory, Lab .SK, CSF (Critical Success Factor)

 

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Pada PT Nikona Graha Tangerang ".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja .
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Himawan, M.Kom selaku Dosen pembimbing I saya yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Giandari Maulani, M.Kom selaku Dosen pembimbing II saya yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Kedua orang tua dan adik yang telah memberikan bantuan moral, materi, semangat maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Sugiarno selaku stakeholder memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan grup Koplak yang merupakan grup satu perjuangan yang selalu bersama dan saling mendukung satu sama lain yaitu Rizqi Eka Saputri, Siti Pujianingsih dan Lestarini Putri.
  10. Miftahul Azis tersayang yang telah memberikan semangat baik dekat maupun jauh.

  11. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.



    Tangerang,....... 2016
    Zahrotul Hayati
    NIM. 1211474147

    Daftar isi


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

    Daftar Simbol Use Case Diagram.png

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    Daftar Simbol Activity Diagram.png


    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    Daftar Simbol Sequence Diagram.png

    DAFTAR TABEL

    DAFTAR GAMBAR



    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    PT Nikona Graha Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Metal Komponen (Otomotif Park) untuk kendaraan bermotor. PT Nikona Graha Tangerang mempunyai jenis barang yang berbeda-beda. Di lain pihak, pengembangan sumber daya manusia akan tetap menjadi perhatian bagi pihak PT Nikona Graha Tangerang, karena PT Nikona Graha Tangerang percaya bahwa mutu sumber daya manusia yang tinggi akan menghasilkan kreatifitas dan inovasi dalam menghasilkan jenis barang seperti Metal Stamping dan Karet, Bar Main Step K-15.A, Cutting Inner dan Outter, Packing Inner dan Outter, dan Turret Inner dan Outter. menyediakan produk yang berkualitas dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik.

    Pada PT Nikona Graha Tangerang yang dilakukan oleh bagian produksi masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya : proses pencatatan laporan hasil produksi yang dilakukan oleh bagian produksi masih menggunakan kertas dan tidak bisa melakukan penginputan laporan hasil produksi di hari yang sama karena laporan hasil produksi dicatat di form hasil produksi menggunakan kertas sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengolah data dan penyimpanan data-datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karena tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi bertumpuk-tumpuk diatas meja sehingga laporan hasil produksi bisa hilang dan bisa tercampur dengan laporan hasil produksi yang sudah di input.

    Untuk proses pencatatan laporan hasil produksi masih menggunakan kertas mulai dari laporan hasil produksi dicatat di form hasil produksi dan data hasil produksi dibuat di Ms.Excel. Hal ini dirasakan kurang baik dalam hal penyimpanannya karena data-data laporan hasil produksi bisa dibuka dan dapat dirubah oleh orang lain, bila dilihat data laporan hasil produksi yang diolah setiap harinya cukup banyak. Ini akibat kurang maksimalnya pemanfaatan teknologi komputer, padahal dengan adanya penggunaan sistem komputerisasi dapat membantu kinerja karyawan dan juga meningkatkan produktifitas karyawan, bukan hanya dalam penyimpanan data dan memberikan informasi yang cepat dan tepat, maka dalam hal ini sangat diperlukan suatu sistem pengawasan yang baik.

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat disimpulkan bahwa, pentingnya sistem informasi dalam pengelolaan laporan hasil produksi. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian Skripsi mengenai “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA LAPORAN HASIL PRODUKSI PADA PT NIKONA GRAHA TANGERANG”.

     

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah :

    1. Apakah dengan sistem yang berjalan pada PT Nikona Graha Tangerang pada saat ini terutama dalam hal pengelolaan data laporan hasil produksi sudah aman dalam penyimpanan datanya ?
    2. Bagaimana membuat sistem pengelolaan data laporan hasil produksi di PT Nikona Graha Tangerang agar menjadi lebih baik ?

     

    Ruang Lingkup Penelitian

    PT Nikona Graha Tangerang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Metal Komponen (Otomotif Park) yang mempunyai berbagai jenis barang yang berbeda-beda. Dimana dalam penulisan Skripsi ini penulis hanya membatasi pada :

    1. Sistem ini hanya membahas bagaimana proses pengelolaan data laporan hasil produksi.
    2. Sistem ini hanya menangani proses pendataan, pencarian, membuat laporan, menghapus dan mengubah laporan hasil produksi.
    3. Sistem ini hanya menangani pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan laporan hasil produksi.

     

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah :

    1. Untuk menganalisis dan merancang sistem informasi yang dapat menyelesaikan atau meminimalkan kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan.
    2. Untuk membantu bagian produksi agar lebih mudah dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi mengenai data-data laporan hasil produksi yang lama apabila dibutuhkan.
    3. Untuk menjaga agar PT Nikona Graha Tangerang dalam meminimalkan kesalahan dan keterlambatan dalam pengelolaan data laporan hasil produksi.
    4. Agar semua data-data yang berhubungan dengan proses laporan hasil produksi lebih tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan, dan dapat meminimalisir kehilangan data laporan hasil produksi.

     

    Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penulisan Skripsi ini adalah :

    1. Dapat mengetahui proses yang sedang berjalan khususnya pada bagian produksi mengenai pengelolaan data laporan hasil produksi.
    2. Memudahkan bagian produksi melakukan seluruh kegiatan pengelolaan data laporan hasil produksi, sehingga tidak memakan banyak waktu.
    3. Memudahkan proses penyimpanan seluruh data laporan hasil produksi, agar semua data-data tersebut lebih tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan, dan dapat meminimalisir kehilangan data-data laporan hasil produksi.
    4. Memberikan kemudahan pada bagian produksi dalam pengelolaan data laporan hasil produksi.
    5. Memberikan kemudahan dalam melihat laporan hasil produksi pada bagian produksi.

     

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi

      Penulis datang langsung ke tempat PT Nikona Graha Tangerang yang beralamat di Jl.Halim Perdana Kusuma No.1 RT.002/005 Kel.Jurumudi Baru, Kec.Benda, Kota.Tangerang 15124 untuk mengamati sistem yang berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan Skripsi.

    2.  

    3. Wawancara

      Setelah penulis melakukan metode observasi di PT Nikona Graha Tangerang dengan narasumber yang bernama Bapak Sugiarno sebagai kepala produksi, selanjutnya penulis berbicara dan memberikan beberapa pertanyaan secara langsung mengenai sistem pengelolaan data laporan hasil produksi yang sedang berjalan saat ini, guna mendapatkan informasi, mencari kelengkapan dan kebenaran data.

    4.  

    5. Studi Pustaka

      Sesudah melaksanakan kedua metode diatas, maka penulis menyusun laporan penelitian, dengan mencari informasi dari beberapa sumber-sumber seperti buku, jurnal, dan sebagainya. Sumber-sumber ini digunakan untuk melengkapi data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan Skripsi.

     

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service). Tujuan analisa PIECES untuk memecahkan sebuah masalah (problem solving process) adalah dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengindentifikasi dan menganalisanya. Setelah itu menentukan ketidakleluasaan (constraint) dari permasalahan tersebut.

    Kelebihan metode PIECES yaitu : Adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, mudah melakukan dokumentasi, dan dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

    Alasan mengapa penulis menggunakan metode PIECES pada penelitian Skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa laporan hasil produksi menjadi lebih baik, untuk mengurangi kesalahan dalam pengelolaan data laporan hasil produksi, untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan untuk mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data laporan hasil produksi yang diinginkan.

     

    Metode Perancangan

    Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penulisan Skripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah pola yang berfungsi untuk melakukan proses pembuatan maupun perubahan sistem dari sebuah aplikasi. Metode SDLC menggunakan pendekatan sistem yang disebut air terjun (waterfall approach) yang menggunakan beberapa tahapan dalam mengembangkan sistem. Tujuan perancangan SDLC untuk memberikan gambaran umum kepada user tentang sistem yang baru. Keunggulan metode SDLC yaitu menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan sistem, dan akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

    Pemilihan metode SDLC didasarkan pada beberapa hal berikut yaitu untuk meningkatkan proses dalam pengelolaan data laporan hasil produksi, mengurangi kesalahan saat pengkodean, fitur-fitur yang tidak digunakan di nonaktifkan secara default, dan terdapat diagram yang menunjukkan manfaat substansial dari tahap desain yang mana dapat digunakan untuk merancang seluruh tampilan dan mendokumentasikannya.

     

    Metode Testing

    Dalam proses pengujian sistem pengelolaan data laporan hasil produksi pada PT Nikona Graha Tangerang, penulis menggunakan metode blackbox testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional software. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa seperti security.

     

    Sistematika Penulisan

    Penulis mengelompokkan materi penulisan laporan dan penelitian Skripsi ini menjadi beberapa bab dengan menggunakan sistematika penulisannya sebagai berikut :

     

    BAB I PENDAHULUAN

    Menjelaskan antara lain Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Sistem, Metode Perancangan, Metode Testing dan Sistematika Penulisan yang digunakan.

     

    BAB II LANDASAN TEORI

    Berisi tentang definisi ilmu yang diambil dari buku yang berkaitan dengan penyusunan penelitian Skripsi dan serta membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan judul penelitian.

     

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, serta UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan.

     

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab ini berisi perancangan sistem mulai dari spesifikasi basis data sampai implementasi program yang diusulkan

     

    BAB V PENUTUP

    Berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan dimasa yang akan datang.

     

    DAFTAR PUSTAKA

     

    LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:1) [1], “Sistem yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama”


    Gambar 2.1 Contoh Ilustrasi Sistem Komputer

     

    Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5)[1], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”.

 

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310) [2], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah”.

 

Definisi Informasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:84)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

 

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[2], “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.

 

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:203)[4], “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi yang terdapat 3 tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi dan perancangan program”.

 

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisa (Analysis)
  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML dengan software visual paradigm. Diagram yang dilakukan melalui 4 tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  5. Desain (Design)
  6. Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS6 dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya

  7. Implementasi (Implementation)
  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)
  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

 

Teori Khusus

Konsep Dasar Laporan

Definisi Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:250)[5], “Laporan adalah presentasi data yang telah terformat dan terorganisasi dengan baik”.

 

Jenis-Jenis Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:251)[5], Jenis-jenis laporan :

  1. Laporan Ilmiah.
  2. Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati.

  3. Laporan Teknis.
  4. Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Laporan teknis mengandung data obyektif tentang sesuatu data obyektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah, tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol sehinggayang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan dari si pelapor (perseorangan, tim, badan atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan.

 

Tujuan Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:250)[5], Tujuan laporan :

  1. Mengenal pasti masalah.

  2. Memberikan maklumat dan fakta.

  3. Mencadangkan penyelesaian.

  4. Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan.

  5. Membuat kesimpulan

  6. Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti.

  7. Membuat rekod sesuatu peristiwa.

  8. Menganalisi aktiviti perniagaan.

  9. Mensintesis sesuatu pelan tindakan

  10. Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dan lain-lain.

 

Manfaat Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:251)[5], Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :

  1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.

  2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.

  3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.

  4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

 

Ciri-ciri Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:253)[5], Ciri-ciri laporan :

  1. Ringkas.
  2. Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.

  3. Lengkap.
  4. Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.

  5. Logis.
  6. Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.

  7. Sistematis.
  8. Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

 

Tipe Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:296)[5], Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :

  1. Simple event list, laporan yang menyediakan daftar kejadian sederhana selama satu periode waktu yang disusun menurut tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa mengelompokkan atau sub total.

  2. Simple list, satu daftar kejadian atau daftar acuan sedeherhana.

  3. Single entity report, laporan yang hanya menyediakan perincian mengenai satu entitas seperti barang, jasa, agen atau kejadian.

  4. Status report, laporan yang menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa atau agen.

  5. Summary report, laporan yang meringkas data kejadian untuk sekelompok record terkait selama periode tertentu.

  6. Summary status report, laporan yang medaftar data acuan dan data ringkasan mengenai barang dan jasa atau agent.

 

Model Laporan

"Menurut Narko (2007:264)[6], Empat model laporan berdasarkan pada organisasi data dilaporan, yaitu :

  1. Laporan daftar sederhana (Simple list report) adalah daftar transaksi penjualan.

  2. Laporan perincian yang dikelompokkan (grouped detail report) adalah daftar transaksi penjualan yang dikelompokkan menurut jenis produk yang dijual dengan subtotal untuk setiap jenis produk.

  3. Laporan ringkasan (summary report) hanya memberikan ringkasan angka-angka penjualan seperti total penjualan untuk setiap produk tanpa mendaftar masing – masing transaksi penjualan.

  4. Laporan entitas tunggal (single entity report) seperti faktur penjualan hanya memberikan perincian megenai satu kejadian.

 

Elemen Rancangan Laporan

"Menurut Rama dan Jones (2008:296)[5], Elemen rancangan laporan terdiri dari :

  1. Report footer, bagian diakhir laporan sering digunakan untuk menampilkan seluruh angka-angka ringkasan, seperti total semuanya, untuk seluruh data dilaporan.

  2. Report header, bagian laporan yang digunakan untuk mendapatkan informasi, seperti judul tanggal diawal laporan.

  3. Group footer, bagian dari laporan yang mengikuti rincian kelompok, contoh : menghitung sub total.

  4. Group header, bagian dari laporan yang mengikuti rincian kelompok dan biasanya digunakan untuk menentukan nama kelompok.

  5. Group detail, laporan status perincian berkelompok.

  6. Group detail status report, laporan yang menampilkan data ringkasan dan data saldo mengenai barang, jasa atau agent.

  7. Group event detail report, laporan yang memiliki perincian kelompok dan yang menampilkan daftar kejadian selama satu periode biasanya disusun menurut barang, jasa, atau agent.

 

Konsep Dasar Prouksi

Definisi Produksi

Menurut Rosnani Ginting (2007:5)[7], “Produksi dalam pengertian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa”. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi dan sebagainya.

 

Karakteristik Produksi

Menurut Vincent Gaspersz (2005:6)[8], Sistem produksi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :

  1. Mempunyai komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun sistem produksi itu.
  2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya yaitu menghasilkan produk (barang dan jasa) berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar.
  3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien.
  4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya, berupa optimalisasi pengalokasian sumber-sumber daya.

 

Fungsi Produksi

Menurut Iswardono (2004:10)[9], Fungsi produksi membatasi pencapaian profit maksimum karena keterbatasan teknologi dan pasar dimana hal ini akan mempengaruhi ongkos produksi, output yang dihasilkan dan harga jual output. Hubungan antara input dengan input, input dengan output dan output dengan output yang merupakan dan menjadi karakteristik dari fungsi produksi suatu perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Pada umumnya, semakin maju teknologi yang digunakan akan semakin meningkatkan output yang dapat diproduksikan dengan suatu jumlah input tertentu.

 

Jenis-jenis Proses Produksi

Menurut Pangestu Subagyo (2000:9)[10], Untuk menghasilkan suatu produk dapat dilakukan melalui beberapa cara, metode dan teknik yang berbeda-beda. Walaupun proses produksi sangat banyak, tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


  1. Proses produksi terus-menerus (Continous process)
  2. Adalah suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi.

    1. Kebaikan atau kelebihan proses produksi terus-menerus

      1. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit yang rendah.
      2. Biaya tenaga kerja rendah, karena jumlah tenaga kerja sedikit dan tidak memerlukan tenaga ahli.
      3. Biaya pemindahan bahan baku lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan tenaga mesin.
    2. Kekurangan atau kelemahan dari proses produksi terus-menerus

      1. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan.
      2. Proses produksi mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses.
      3. Terdapat kesalahan dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan.

     

  3. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process)

    Adalah proses produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan sejak bahan baku sampai menjadi produk akhir.

    1. Kebaikan atau kelebihan proses produksi terputus-putus

      1. Mempunyai fleksibelitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup besar.
      2. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses bersifat umum, maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesinnya, karena harga mesin-mesinnya lebih murah.
      3. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan disuatu tempat atau tingkat proses.
    2. Kekurangan atau kelemahan proses produksi terputus-putus

      1. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sulit karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak dalam memproduksi satu macam produk dan dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produksinya berbeda, tergantung pada pemesanannya.
      2. Dibutuhkan investasi yang sangat besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses, karena prosesnya terputus-putus dan produk yang dihasilkan tergantung pesanan.
      3. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan sangat tinggi, karena banyak menggunakan tenaga manusia dan tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga ahli dalam pengerjaan produk tersebut.
      4.  

        Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

        Definisi UML (Unified Modelling Language)

        Menurut Nugroho (2010:6)[11], “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

        Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

        Menurut Widodo dkk (2011:10)[12], pada bukunya menjelaskan, UML menyediakan 9 jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Penulis hanya menggunakan 4 dari 9 model diagram yang telah disebutkan diatas, dibawah ini beberapa jenis diagram dalam UML antara lain :

        1. Use Case Diagram.
        2. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.

          1. Actor adalah pengguna sistem. Actor tidak terbatas hanya manusia saja, jika sebuah sistem berkomunikasi dengan aplikasi lain dan membutuhkan input atau memberikan output, maka aplikasi tersebut juga bisa dianggap sebagai actor.
          2. Use case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.

          3. Relasi dalam Use Case. Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram :

            1. Association, menghubungkan link antar elemen.
            2. Generalization, disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
            3. Dependency, sebuah elemen bergantung dalam beberapa cara ke elemen lainnya.
            4. Aggregation, bentuk association dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.

          Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram

           

        3. Activity diagram .

          Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu permodelan aliran kendali antar objek.

          1. Nodes (initial dan final) adalah Simbol untuk memulai (initial) dan mengakhiri (final) suatu activity diagram.

          2. Activity (aktifitas) adalah Proses komputasi yang bisa berupa kata kerja atau ekspresi.

          3. Flow adalah awal dari proses yang paralel dan mampu menggambarkan aktivitas yang mungkin terjadi secara concurrent.

          4. Join adalah akhir dari suatu proses parallel.

          5. Decision adalah pilihan untuk mengambil keputusan.

          6. Partition digunakan untuk menjelaskan siapa yang melakukan aktivitas dalam activity diagram. Untuk melakukan partisi dapat dilakukan dengan menggunakan Swim Lane.

          7. Signal adalah tanda untuk memulai sebuah aktivitas.


          Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram

           

        4. Sequence diagram .

          Bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

          1. Actor : Menggambarkan seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem.

          2. Boundary : Mengambarkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem, memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar.

          3. Control Menggambarkan “perilaku mengatur”, mengkoordinasikan perilaku sistem dan dinamika dari suatu sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alur kerja suatu sistem.

          4. Entity : Menggambarkan informasi yang harus disimpan oleh sistem (struktur data dari sebuah sistem)

          5. Object Message : Menggambarkan pesan atau hubungan antar obyek yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi

          6. Message to Self : Mengambarkan pesan atau hubungan obyek itu sendiri, yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi

          7. Return Message : Menggambarkan pesan atau hubungan antar obyek, yang menunjukan urutan kejadian yang terjadi

          8. Lifeline : Eksekusi obyek selama sequence (message dikirim atau diterima dan aktifasinya)


          Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram

           

        5. Class diagram.

          Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

          1. Class adalah blok-blok pembangun pada pemrograman berorientasi obyek. Sebuah class digambarkan sebagai sebuah kotak yang terbagi atas 3 bagian. Bagian atas adalah bagian nama dari class. Bagian tengah mendefinisikan property atau atribut class. Bagian akhir mendefinisikan method-method dari sebuah class.

          2. Association adalah sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship paling umum antara 2 class dan dilambangkan oleh sebuah garis yang menghubungkan antara 2 class. Garis ini bisa melambangkan tipe-tipe relationship dan juga dapat menampilkan hukum-hukum multiplisitas pada sebuah relationship. (Contoh : One-to-one, one-to-many, many-to-many).

          3. Composition : Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan harus merupakan bagian dari class yang lain, maka class tersebut memiliki relasi Composition terhadap class tempat dia bergantung tersebut. Sebuah relationship composition digambarkan sebagai garis dengan ujung berbentuk jajaran genjang berisi atau solid.

          4. Dependency : Kadang kala sebuah class menggunakan class yang lain. Hal ini disebut dependency. Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang menggunakan class yang lain. Sebuah dependency dilambangkan sebagai sebuah panah bertitik-titik.

          5. Aggregation mengindikasikan keseluruhan bagian relationship dan biasanya disebut sebagai relasi.


          Gambar 2.5 Contoh Class Diagram

           

          Konsep Dasar Database

          Definisi Database

          Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:238)[13] menjelaskan bahwa “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

          Gambar 2.6 Contoh Struktur Database

           

          Komponen Database

          Sebuah sistem database terdiri dari 4 (empat) komponen utama, yaitu :

          1. Perangkat Keras (Hardware)
          2. Merupakan perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengelolaan database berupa komputer beserta seluruh kelengkapan yang dibutuhkan, seperti : prosesor, memory dan harddisk

          3. Data
          4. Merupakan komponen yang akan diolah sehingga bernilai informasi dan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan.

          5. Perangkat Lunak (Software)
          6. Perangkat lunak, dalam hal ini DBMS, berfungsi sebagai aplikasi untuk mengelola database.

          7. Pengguna (User)
          8. Komponen terakhir adalah pengguna yang terlibat didalam sistem.

           

          Desain Database

          Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:174)[14]Desain database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja”.

          Alasan Database perlu dirancang karena jumlah data yang selalu bertambah, adanya pengulangan atau duplikasi data, keamanan data, keterasingan data dan masalah keutuhan data.

          Konsep Dasar SQL Server

          Perkembangan SQL Server

          Microsoft SQL Server diperkenalkan pada tahun 1990 untuk platform Microsoft OS dalam kerjasamanya dengan Sybase. Produk ini berasal dari Sybase SQL Server 4.x untuk platform Unix. Dengan adanya Windows NT, muncul inisiatif untuk membangun SQL Server versi Windows NT sehingga dihasilkan Microsoft SQL Server versi 4.2 untuk platform Windows NT. Kerjasama dengan Sybase masih berlanjut dan diluncurkan SQL Server 6.0 pada tahun 1995 dan setahun kemudian SQL Server versi 6.5 diluncurkan.

          SQL Server 6.5 memperbarui kemampuan transaksi dan menjadi produk database client atau server yang banyak dipakai pada platform Windows NT. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang makin meningkat, maka SQL Server perlu didisain ulang dan kerjasama dengan Sybase dihentikan. Kemudian Microsoft mengembangkan SQL Server 7.0 yang difokuskan pada tiga area yaitu : easy to use, scalability dan data warehousing. Pada tahun 2000, kemudian Microsoft meluncurkan SQL Server 2000. Di tahun 2005 ini, Microsoft mengeluarkan produk SQL Server versi terbarunya yaitu Microsoft SQL Server 2005 seiring dengan dilauncingnya Microsoft Visual Studio 2005 beta 2.

           

          Definisi SQL Server

          Menurut Muchammad Husni dkk dalam Jurnal Volume 4 No.1 (2005:40)[15], “Microsoft SQL Server merupakan aplikasi desktop database server yang bersifat client atau server, karena memiliki komponen client, yang berfungsi menampilkan dan memanipulasi data, serta komponen server yang berfungsi menampilkan dan memanipulasi data, serta memanggil, dan mengamankan database”.

           

          Konsep Dasar IIS (Internet Information Services)

          Definisi IIS

          Menurut Iqbal (2010:3)[16],“IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003”. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau sebagai add-on dalam Windows NT 4.0.

          IIS ini juga berfungsi sebagai pendukung protokol TCP atau IP yang berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga menjadi fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft yang mencakup Microsoft Site Server, Microsoft Commercial Internet System dan produk-produk Microsoft BackOffice lainnya.

           

          Konsep Dasar ASP (Active Server Pages)

          Sejarah ASP (Active Server Pages)

          ASP diperkenalkan ke dunia pertama kali oleh Microsoft pada tanggal 16 Juli 1996 dan diberi nama kode Denali. Beta version dirilis pada bulan November 1996 dan akhirnya ASP Version 1.0 secara resmi dipasarkan ke publik pada tanggal 12 Desember 1996. Microsoft terus mengembangkan ASP.

          ASP bisa menggunakan program notepad untuk menuliskan kode-kodenya dan nanti akan dieksekusi oleh browser, namun saat ini ada banyak program untuk editor web seperti dreamweaver.

           

          Gambar 2.7 Contoh Hasil Tampilan Source Code Program ASP

           

          Definisi ASP (Active Server Pages)

          Menurut Kurniawan (2010:25)[17], “ASP merupakan teknologi Microsoft yang dikhususkan untuk pengembangan aplikasi berbasis web dinamis berbasis platform Framework ASP didesain untuk memberikan kemudahan pada pengembang web untuk membuat aplikasi berbasis web dengan cepat, mudah dan efisien karena meminimalkan kode program dengan bantuan komponen-komponen yang tersedia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas”.

           

          Kelebihan ASP (Active Server Pages)

          Menurut M. Choirul Amri (2003:1)[18],ASP memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknologi terdahulu, antara lain :

          1. Kemudahan mengakses berbagai library Framework secara konsisten dan powerful yang mempercepat pengembangan aplikasi.
          2. Penggunaan berbagai bahasa pemrograman secara penuh, misalnya VB, C#, J# dan C++. Dalam ASP bahasa-bahasa ini dapat digunakan secara penuh sebagaimana layaknya bekerja di Windows Application.
          3. Tersedia berbagai Web Control yang dapat digunakan membangun aplikasi secara cepat. Programmer dapat dengan mudah mengkaitkan data ke web control sebagaimana layaknya memprogram windows application. Hal ini sangat mempercepat pembuatan aplikasi dibandingkan harus menyusun kode-kode HTML secara manual.
          4. Code Behind, artinya kode-kode pemrograman yang menjadi logic aplikasi ditempatkan terpisah dengan kode user interface yang berbentuk HTML. Ini sangat memudahkan dalam debugging, karena kode untuk presentation layer tidak tercampur dengan kode application logic.

           

          Konsep Dasar Analisis PIECES

          Definisi Analisis PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service)

          Metode Analisis yang digunakan adalah metode PIECES, dimana Menurut Wukil Ragil (2010:17) [19]“Metode PIECES adalah metode analisis sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik”. Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. Metode ini menggunakan 6 variabel evaluasi yaitu :

           

          1. Kinerja (Performance)
          2. Kinerja merupakan variable pertama dalam metode analisis PIECES. Dimana memiliki peran penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya dan melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

          3. Informasi (Information)
          4. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik. Informasi yang disajikan haruslah benar–benar mempunyai nilai yang berguna.

          5. Ekonomi (Economic)
          6. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

          7. Pengendalian (Control)
          8. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan atau kecurangan menjadi semakin baik pula.

          9. Efisiensi (Efficiency)
          10. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi dan harus lebih unggul dari pada sistem manual.

          11. Layanan (Service)
          12. Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan. Buatlah kualitas layanan yang sangat user friendly untuk end – user (pengguna) sehingga pengguna mendapatkan kualitas layanan yang baik

             

            Korelasi Analisa PIECES

            Korelasi analisa PIECES yang berhubungan dengan judul penelitian yaitu :

            Penelitian ini menggunakan metode analisa PIECES karena untuk memperbaiki performa laporan hasil produksi menjadi lebih baik, untuk mengurangi kesalahan dalam pengelolaan data laporan hasil produksi, untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan untuk mengurangi keterlambatan untuk memperoleh data-data laporan hasil produksi yang diinginkan.

             

            Konsep Dasar Blackbox Testing

            Definisi Blackbox Testing

            Menurut Rizky (2011:261) [20]Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal-nya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing dibagian luar. Teknik Testing dalam Black Box.

            Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

            1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

            2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

            3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi (pertentangan antara dua hal yang sangat berlawanan atau bertentangan) yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

            4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

             

            Tujuan Testing

            Menurut Rizky (2011:262) [20], Ada 4 tujuan testing :

            1. Untuk melakukan Verifikasi, Validasi, dan Deteksi error untuk menemukan sebuah masalah atau error kemudian dibenahi.

            2. Mencari error dan kelemahan atau keterbatasan dari Sistem.

            3. Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem.

            4. Menyediakan informasi untuk kualitas dari Product Software.

            1. Menurut saya tujuan dari pengujian ini adalah diharapkan dengan minimal tenaga dan waktu untuk menemukan tahap pengembangan, desain dan dokumen lain atau program yang dirancang untuk menguji struktur internal dan menjalankan program untuk mendeteksi kesalahan.

            2.  

              Elisitasi

              Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:302) [21], menjelaskan bahwa “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

              1. Elisitasi Tahap I
              2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara

              3. Elisitasi Tahap II
              4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

                1. “M” (Mandatory), maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

                2. “D” (Desirable), maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

                3. “I” (Inessential), maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

              5. Elisitasi Tahap III

                Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

                1. “T” (Technical), maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan

                2. “O” (Operational), maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

                3. “E” (Economy), maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

                Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

                1. “H” (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

                2. “M” (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

                3. “L” (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

              6. Final Draft Elisitasi

                Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


                 

                Konsep Dasar Literature Review

                1. Definisi Literature Review

                Menurut Guritno, dkk (2011:86) [22], “Fokus utama tinjauan pustaka atau literature review adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dirumuskan”. Tujuan utama lain dari penggunaan tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian saat ini.

                 

                Literature Review (Studi Pustaka)

                Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

                1. Penelitian yang dilakukan oleh Hana Busyrol (2010), Universitas Negeri Semarang.[23], Penelitian yang telah dilakukan oleh Hana Busyrol (2010) berjudul “Aplikasi Pengolahan dan Pelaporan Data Hasil Produksi Kertas NCR di PT Pura Barutama Unit Coating Kudus”. Penelitian ini mengenai PT Pura Barutama yang masih menggunakan program Ms. Word dan Ms. Excel dalam melakukan pengolahan dan pelaporan data hasil produksi kertas NCR, sehingga perlu adanya suatu aplikasi tambahan yang dapat membantu proses tersebut menjadi lebih cepat dan praktis. Tujuannya adalah membuat model aplikasi yang tepat untuk mengolah dan melaporkan data hasil produksi. Tahapan-tahapan yang digunakan adalah tahap studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis sistem, perencanaan sistem dan implementasi sistem dengan langkah kerja yang sederhana serta program ini mampu mempermudah dalam pengolahan data serta mempercepat dalam pembuatan laporan.
                2. Peneitian yang dilakukan oleh Felicia Soedjianto, Tanti Oktavia, James Arthur Anggawinata (2006), Universitas Kristen Petra.[24]Penelitian yang telah dilakukan oleh Felicia Soedjianto, Tanti Oktavia, James Arthur Anggawinata (2006) berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Perencanaan Produksi (Studi Kasus Pada PT Vonita Garment)”. Selama ini sistem produksi yang dilakukan berdasarkan inventori atau stok gudang, dimana produksi terus berlangsung tanpa melihat permintaan penjualan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem baru untuk memperbaiki sistem yang dipakai saat ini. Sistem yang dibuat ini dapat mengetahui jumlah stok barang yang diperlukan, jumlah perkiraan permintaan penjualan, hasil peramalan dengan menggunakan metode yang memiliki nilai Mean Absolute Deviation (MAD) terkecil, hasil penjadwalan produksi tiap minggudanhasil produksi. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual di pasar dengan harga yang kompetitif. Proses produksi yang berlangsung dalam PT Vonita Garment secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : Pembuatan pola, yaitu pembuatan pola dari masing-masing bagian pakaian (kerah, lengan, dada, dll), PT Vonita Garment memakai sistem make to stock. Karena itu dengan adanya sistem perencanaan produksi ini dapat lebih memaksimalkan produktivitas dan efektifitas dari PT Vonita Garment.
                3. Peneitian yang dilakukan oleh Riwan Tri Haryono,Siska Iriani, S.Kom (2013). [25]. Penelitian yang telah dilakukanoleh Riwan Tri Haryono,Siska Iriani, S.Kom (2013) berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Dan Penjualan Pada Pabrik Penggergajian Batu CV Bumi Indah Persada”. Selama ini pengolahan data produksi dan penjualan disana masih menggunakan metode konvensional dan penyimpanannya masih tersebar belum terdokumentasi dengan baik, dimana dalam penyimpanan datanya masih menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah sistem pencatatan bahan baku, hasil produksi dan penjualan serta laporan produksi dan penjualan harian, bulanan atau pun tahunan. CV. Bumi Indah Persada sistem administrasi dan pelaporan dalam pengelolaan pabrik masih dilakukan secara manual, seperti : Kesulitan dalam melakukan pelaporan data produksi, data penjualan dan stok baku, Pencatatan bahan baku, hasil produksi dan penjualan masih tumpang tindih karena belum dilakukan pelaporan terpisah sehingga perkembangan pabrik masih sulit di analisa secara cepat, Hilang dan rusaknya dokumen dan Presentase keuntungan sulit untuk di analisa.
                4. Peneitian yang dilakukan oleh Nilo Legowo (2012), Universitas Binus. [26].Penelitian yang telah dilakukan oleh Nilo Legowo (2012) berjudul “Perancangan Aplikasi Monitoring Produksi Pada Perusahaan Yang Memproduksi Acrylic”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah monitor proses produksi, meminimalisasi human error pada proses produksi, mengotomatisasi proses transaksi yang ada, memperjelas pembagian tugas pada monitoring produksi acrylic pada perusahaan. Kemudian metode analisis dengan mempelajari sistem yang sedang berjalan pada perusahaan serta menganalisis hasil kuesioner yang telah disebarkan. Dengan sistem monitoring produksi yang dirancang untuk perusahaan ini, proses transaksi dapat berjalan secara sistematis. Selain itu, setiap proses produksi mulai dari project order, sample order, sales order, material release, production, assembly dan delivery order dapat dipantau dengan cepat sehingga laporan kegiatan proses produksi dapat dibuat lebih sistematis dan jelas.
                5. Peneitian yang dilakukan oleh Femin Khristiana, Joko Lianto Buliali (2011), Institut Teknologi Sepuluh Nopember.[27].Femin Khristiana, Joko Lianto Buliali (2011) berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Hasil Produksi dan Monitoring Kinerja Karyawan Produksi Pada PT BMI Surabaya”. Tingginya tingkat subsidi pendapatan yang diberikan perusahaan menjadi latar belakang di lakukannya penelitian ini. Dimana setelah dilakukan analisa lebih lanjut ternyata diakibatkan oleh penurunan kinerja karyawan, yang akan berdampak pada penurunan output produksi, penambahan biaya produksi, tidak tercapainya rencana produksi yang telah ditetapkandan akhirnya menurunkan daya saing perusahaan dikancah internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem pencatatan hasil produksi dan monitoring kinerja karyawan berbasis teknologi informasi. Dengan sistem pencatatan yang baik maka akan mengurangi permasalahan tentang tingginya training cost (HRD), selisih hasil pencatatan hasil produksi dan kenyataan dilapangan (Produksi).
                6. Peneitian yang dilakukan oleh Iwan Prasetyo (2013), STMIK Raharja [28].Penelitian yang telah dilakukan oleh Iwan Prasetyo (2013) berjudul “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”. PT Gajah Tunggal Tbk yang bergerak dalam bidang pembuatan compound sudah terkomputerisasi namun masih menggunakan Ms.Excel, jadi ketika data dibutuhkan sering terjadi keterlambatan dalam penyajiannya. Ketika terjadi masalah sulit untuk mengecek laporan yang sudah lama. Saat ini semua kegiatan pembuatan laporan yang bertujuan untuk menghitung hasil efisiensi produksi masih menggunakan sistem yang masih sederhana yaitu menggunakan Microsoft Excel dimana setiap memasukkan data hasil produksi harus dilakukan satu-satu sehingga memakan waktu yang lama dan berpotensi adanya kesalahan memasukkan data dan ketika data dibutuhkan memerlukan waktu yang lama untuk menemukannya.

                BAB III

                ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

                Analisa Organisasi

                Gambaran Umum PT Nikona Graha Tangerang

                PT Nikona Graha Tangerang bergerak di bidang Metal Komponen (Otomotif Park) PT Nikona Graha Tangerang mempunyai jenis barang yang berbeda-beda seperti Metal Stamping dan Rubber Stamping, Cutting Inner dan Outter, Packing Inner dan Outter, dan Turret Inner dan Outter yangdigunakan untuk kendaraan bermotor. PT Nikona Graha Tangerang memiliki tenaga kerja profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.


                Gambar 3.1 Gambar PT Nikona Graha Tangerang

                Sejarah Singkat PT Nikona Graha Tangerang

                PT Nikona Graha Tangerang didirikan pada 9 Januari 1986 yang berlokasi di Jl. Kaji No.22 A Jakarta Pusat sebagai kantor, sedangkan kegiatan produksi berlokasi di Jl. Halim Perdana Kusuma No.1 RT.002/005 Kel.Jurumudi Baru, Kec.Benda, Kota.Tangerang 15124. PT Nikona Graha Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Metal Komponen (Otomotif Park). Dengan semakin berkembangnya kegiatan perusahaan, pada tahun 1992 semua kegiatan dialihkan ke Jl. Halim Perdana Kusuma No.1 RT.002/005 Kel.Jurumudi Baru, Kec.Benda, Kota.Tangerang dengan jumlah karyawan sebanyak 130 orang. Perusahaan tersebut mempunyai 3 Shift kerja (Shift kerja pagi, Shift kerja siang dan Shift kerja malam).

                PT Nikona Graha Tangerang mempunyai klien dan konsumen sebagai berikut :

                1. PT Aneka Komkar Utama.
                2. PT Indokario Perkasa.
                3. PT Duta Nichrindo Pratama.
                4. PT Padi Trust Componen.
                5. PT Nouval Jaya Teknik.
                6. PT Arai.
                7. PT Astra Komponen Indonesia.
                8. PT Astra Otoparts, Tbk.
                9. PT Caputra Enterpraise, Tbk.
                10. PT Century Battery.
                11. PT Kayaba Indonesia.
                12. PT Okha Hutomo Satrya.
                13. PT PLN (Persero).
                14. PT Ratu Sayang Indonesia.

                 

                Visi PT Nikona Graha Tangerang

                Menjadi perusahaan yang memproduksi metal komponen untuk kendaraan bermotor dan produk industri yang kompetitif, inofatif, berkualitas serta menjadi perusahaan yang terbaik di bidangnya.

                 

                Misi PT Nikona Graha Tangerang

                1. Melakukan peningkatan dan perbaikan di bidang teknologi dan sumber daya manusia (SDM).
                2. Memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.
                3. Memproduksi dan menyediakan produk yang berkualitas.
                4. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.

                 

                Struktur Organisasi PT Nikona Graha Tangerang

                PadaPT Nikona Graha Tangerang menggunakan struktur organisasi yang berbentuk organisasi lini staff yang menekankan adanya pelimpahan tanggung jawab yang berasal dari atasan kepada bawahannya.

                Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Nikona Graha Tangerang

                Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bagian Produksi di PT Nikona Graha Tangerang

                 

                Wewenang dan Tanggung Jawab

                Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT Nikona Graha Tangerang :

                1. HRD (Human Resources Development)

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab HRD :

                  1. Menjaga dan meningkatkan disiplin karyawan serta mengkoordinasi kerja dengan berpegang pada peraturan perusahaan.

                  2. Sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan dan tindakan para karyawan.

                  3. Menjaga hubungan dengan setiap karyawan.

                2. Kepala Group

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab Kepala Group :

                  1. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aturan.

                  2. Membimbingdan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua laporan hasil produksi yang diperlukan.

                  3. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.

                3. Technical

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab Technical :

                  1. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus-menerus pada semua lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

                  2. Mempersiapkan peralatan proses sesuai dengan Control Plan.

                  3. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan harian tersebut.

                4. Mechanic

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab Mechanic :

                  1. Menyusun jadwal pemeliharaan dan perbaikan mesin, peralatan, dan fasilitas produksi agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

                  2. Mengawasi pelaksanaan pencatatan pengeluaran biaya-biaya yang terjadi dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan.

                  3. Melaksanakan pemeriksaan, pencatatan, penyimpanan dan pemeliharaan serta pendistribusian perlengkapan.

                5. PPC (Production Planning and Control)

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab PPC :

                  1. Menerima order dari Marketing dan membuat rencana produksi sesuai order yang diterima.

                  2. Menerima permintaan sample dari Marketing dan memantau proses pembuatan sample sampai terkirim ke pelanggan.

                  3. Menyusunjadwal proses produksi pada waktu, routing dan quantity yang tepat sehingga barang bisa dikirim tepat waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan.

                6. Operator

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab Operator :

                  1. Melaksanakan proses produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan suatu perusahaan mengoperasikan mesin dan mengontrol

                  2. Proses produksi : mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

                  3. Memahamikerja dengan standar keamanan, kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.

                7. Admin

                  Dibawah ini wewenang dan tanggung jawab Admin :

                  1. Melaksanakan aktifitas penyiapan ruang kerja dan peralatan kantor untuk seluruh pegawai, untuk memastikan ketersediaan ruangan kerja dan peralatan kantor bagi setiap pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan jabatan.

                  2. Melaksanakankegiatan surat-menyurat, dokumentasi dan pengarsipan, untuk memastikan dukungan administrasi bagi kelancaran kegiatan seluruh karyawan.

                  3. Membuatrencana dan mengevaluasi kerja harian dan bulanan untuk memastikan tercapainya kualitas target kerja yang dipersyaratkan dan sebagai bahan informasi kepada atasan.

                   

                  Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

                  Prosedur Sistem Yang Berjalan

                  Prosedur sistem yang saat ini sedang berjalan pada bagian produksi di PT Nikona Graha Tangerang yaitu :

                  1. Technical mengatur formula mesin sebelum digunakan.
                  2. PPC membuat schedule produksi seperti Tanggal, No, Nama Barang, IP Product, Rencana Stock atau Forecast dan Rencana Produksi untuk Kepala Group.
                  3. Operator memproduksi barang, membuat laporan hasil produksi dan memberikan kepadaadministrator group.
                  4. Mechanic memperbaiki mesin yang ada masalah (kerusakan) dan mesin tidak berjalan sebagaimana mestinya.
                  5. Admin menginputkan laporan hasil produksi hasil produksi dan kemudian di cetak danmemberikannya kepada HRD.
                  6. Kepala Group dan HRD memeriksa laporan hasil produksi dan mengevaluasi hasil produksi.

                  Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

                  Berikut adalah ilustrasi diagram pengelolaan data laporan hasil produksi yang sedang berjalan saat ini di PT Nikona Graha Tangerang :

                  Gambar 3.4 adalah Ilustrasi Technical Mengatur Formula Mesin yang sedang berjalan :


                  Gambar 3.4 Ilustrasi Technical Mengatur Formula Mesin

                  Gambar 3.5 adalah Ilustrasi Sistem Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Yang Berjalan


                  Gambar 3.5 Ilustrasi Sistem Pengelolaan Data Laporan Hasil Produksi Yang Berjalan Pada PT Nikona Graha Tangerang

                   

                  Analisa Sistem Yang Berjalan

                  Analisa Sistem Yang Berjalan

                  1. Analisa CSF

                  Menurut Rockart dan Bullen 1981 MIT dalam Witarto (2004:110)[29], CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya

                  Pada metode ini akan dielaborasikan visi dan misi menjadi tujuan bisnis Perguruan Tinggi Raharja yang kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF analisis untuk menemukan kebutuhan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dari organisasi. Langkah-langkah elaborasi tersebut dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini.

                  Tabel 3.3 Identifikasi CSF

                  Berdasarkan hasil observasi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, didapatkan pernyataan Visi, Misi dari Perguruan Tinggi Raharja sebagai berikut :

                  Visi

                  Menjadi perguruan tinggi pada Lab. SK yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, Sistem persediaan barang yang tepat dan sesuai merupakan hal penting bagi Perguruan Tinggi Raharja dalam hal bidang persedian dan peminjaman barang pada Laboratorium Sistem Komputer (Lab. SK). Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengujian, riset ilmiah, praktek pembelajaran, dan penelitian., memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

                  Misi

                  1. Meningkatkan layanan laboratorium terpadu sebagai pusat kegiatan penunjang akademik/praktikum, penelitian dan pelayanan publik/pengujian bidang sains dan teknologi
                  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan mahasiswa/mahasiswi dengan kebutuhan peminjaman barang-barang alat dan komponendi Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.
                  3. meningkatkan kualitas sistem manajemen laboratorium terpadu berbasis kinerja untuk mencapai tri dharma perguruan tinggi.
                  4. Membuat suatu sistem yang dapat mendukung proses pembelajaran pada Lab. SK sehingga menghasilkan laporan yang bermanfaat.

                  Tujuan utama dari Perguruan Tinggi Raharja tertuang dalam“Menghasilkan peminjaman barang-barang alat dan komponen pada Perguruan Tinggi Raharja yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer,yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.” yang dapat dilihat

                   

                  Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

                  1. Analisa Masukan

                  Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data persediaan barang masuk didapat ketika admin memberikan faktur beli kepada bagian Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

                    a. Nama Masukan  : Barang Masuk

                    b. Fungsi  : Sebagai catatan barang masuk

                    c. Sumber  : Pihak kampus

                    d. Media  : Kertas NCR berwarna putih

                    e. Distribusi  : Pihak Kamus ke petugas bagian Lab. SK.

                    f. Frekuensi  : Setiap permintaan pesanan barang dari Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, lalu Pihak Kampus akan mengirimkan barangnya sesuai pesanan

                    g. Format  : Lampiran B.3

                    h. Keterangan  : Berisi daftar barang yang di pesan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  2. Analisa Proses

                  Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

                    a. Nama modul  : Permintaan peminjaman barang

                    b. Masukan  : Daftar untuk pesanan barang

                    c. Keluaran  : Catatan pesanan barang

                    d. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manua Ketika saat proses peminjaman barang pada Lab. SK terhadap barang yang dibutuhkan oleh masing-masing yang meminjamnnya.

                  3.Analisa Keluaran

                  Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

                    a. Nama keluaran  : Barang Keluar

                    b. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan permintaan dari Peminjaman barang.

                    c. Media  : Kertas NCR rangkap 2 (putih dan merah)

                    d. Rangkap  : 2 (dua) lembar

                    e. Distribusi  : Lembar 1 (putih) untuk pelangganLembar 2 (merah) untuk kasir

                  Permasalahan Yang Dihadapi

                  Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini pada proses pengumpulan data barang di dalam ruang Lab SK yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih berjalan secara manual, yaitu seperti pencatatan atau pengecekan barang di dalam ruang Lab SK masih menggunakan kertas list barang-barang biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan pun membutuhkan waktu yang cukup lama, dan sering terjadi kehilangan,kerusakkan, barang yang tidak balik data karena data yang punya berupa catatan yang dicatat pada kertas list barang-barang biasa.

                  Tidak akuratnya data dan lambatnya informasi yang diperoleh bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar karena barang yang di pinjaman adalah barang-barang inventaris dan barang komponen atau alat yang mempunyai tanggal peminjaman yang beragam, sehingga sulit untuk dikendalikan karena pada saat barang keluar ke dalam ruang Lab SK tidak di catat tanggal berapa peminjaman dan hanya ditumpuk atau diurutkan saja sesuai jenisnya di dalam ruang Lab SK. Jika terjadi pengumpulan data yang tidak laku terdaftar itu bisa mengakibatkan kerugian bagi Perguruan Tinggi Raharja karena sulit mengetahui seberapa lama barang bisa di peminjaman dan status barang apakah masih bisa di pakai atau rusak bahkan hilang.

                  Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efektif dan efisien.

                   

                  Alternatif Pemecahan Masalah

                  Setelah diatas dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah membuatkan “Perancanagan Sistem Informasi Inventory Laboratorium Sistem Komputer Pada Perguruan Tinggi Raharja ”, lalu memanfaatkan kelemahan Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dalam menghadapi barang yang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat menurunkan tingkat kerugian yang dialami Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja. dan menjadikannya sebagai masa efektif pakai yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan FIFO berdasarkan masa efektif pakai barang serta dapat mengatasi tumpukan barang di dalam gudang yang belum terjual. Dan membuatkan system inventory kepada Perguruan Tinggi Raharja berupa informasi peringatan masa peminjaman barang barang alat dan komponen di Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka akan terdapat sistem yang akan memudahkan dalam memonitoring sistem persediaan barang di dalam gudang yaitu sistem sistem inventory .

                   

                  User Requirement

                  Elisitasi Tahap I

                  Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

                  Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I


                  Functional

                  No

                  Analisa Kebutuhan
                  Saya ingin sistem :

                  1

                  Sistem dapat menampilkan data barang yaitu alat dan komponen

                  2

                  Sistem dapat menampilkan data dosen

                  3

                  Sistem dapat menampilkan data jadwal Lab. SK

                  4

                  Sistem dapat menampilkan data User

                  5

                  Sistem datat menampilkan data UKM dan HMJ

                  6

                  Sistem dapat manampilkan status barang bagus

                  7

                  Sistem memiliki menu kritik dan saran

                  8

                  Sistem dapat menapilkan status barang rusak

                  9

                  Sistem dapat menampilkan status barang hilang

                  10

                  Sistem dapat menampilkan status barang habis

                  11

                  Sistem dapat membuat dan mencetak laporan peminjaman barang

                  12

                  Sistem dapat membuat dan mencetak laporan data stok barang

                  13

                  Sistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa

                  14

                  Sistem dapat membuat dan mencetak kondisi barang

                  15

                  Sistem dapat menampilkan dan mencetak form peminjaman

                  16

                  Sistem dapat menampilkan grafik stok barang

                  17

                  Sistem dapat menampilkan foto dosen

                  18

                  Sistem dapat menampilkan foto asslab

                  19

                  Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Admin

                  20

                  Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Asslab

                  21

                  Sistem dapat menyediakan hak akses untuk Kepala Jurusan Sistem Komputer

                  22

                  Sistm dapat menyediakan hak akses untuk Pimpinan

                  23

                  Sistem dapat menampilkan foto foto barang

                  24

                  Menampilkan halaman VideoSistem dapat menampilkan informasi data mahasiswa
                  Non Functional
                  NoSaya ingin sistem :

                  1

                  Memudahkan pekerjaan admin untuk monitoring persediaan barang di Lab. SK

                  2

                  Informasi barang dilengkapi kode barang

                  3

                  Keamanan data terjamin

                  4

                  Sistem memiliki tampilan yang menarik

                  5

                  Kestabilan persediaan barang di dalam Lab. SK dapat terjaga

                  6

                  Memudahkan dalam pembuatan dan pencetakan laporan-laporan

                  7

                  Memudahkan dalam pencatatan persediaan barang di dalam Lab. SK

                  8

                  Membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam pengambilan keputusan mengenai persediaan barang di dalam Lab. SK

                   

                  Elisitasi Tahap II

                  Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

                   

                  Elisitasi Tahap III

                  Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

                  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
                  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
                  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

                  Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

                  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
                  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
                  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

                   

                  Final Draft Elisitasi

                  Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.

                   

                  BAB IV

                  HASIL PENELITIAN

                  RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

                  Usulan Prosedur Yang Baru

                  Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring inventory yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengecekan barang saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem inventory yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

                   

                  Diagram Rancangan Sistem Usulan

                  Adapun diagram-diagram usulan yang akan saya gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut:

                  Use case diagram Sistem Yang Diusulkan

                  Gambar 4.1Use Case Diagram Sistem Inventori Lab. SKPada Pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use case diagram Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharja diatas pada saat ini terdiri dari 4 actor, yaitu: Pihak Kampus, Dosen, Asslab, dan admin. Dan juga mempunyai 3 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

                    a. Prosedur barang masuk, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:

                    Use case  : Barang Masuk

                    Aktor : Pihak Kampus dan admin

                    Pihak Kampus memberikan Barang masuk kepada admin bagian Lab. SK dengan include kirim barang dan extend cek barang. Kemudian admin akan login terlebih dahulu untuk input barang masuk. Setelah admin input barang masuk, admin dapat membuatkan surat barang masuk untuk setiap fakturnya berdasarkan barang masuk yang didapatkan dari Pihak Kampus. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

                    b. Prosedur barang keluar

                    Use case  : Pemakaian Barang

                    Aktor : Dosen dan admin

                    Dosen memberikan form peminjaman barang kepada admin Lab. SK. Kemudian admin login terlebih dahulu untuk input peminjaman barang. Setelah admin melakukan input peminjaman barang, admin dapat membuatkan surat barang keluar untuk setiap fakturnya berdasarkan peminjaman barang yang diberikan oleh dosen. Jika ada barang yang rusak, hilang, bagus, dan habis, maka admin dapat membuatkan peminjaman barang.

                    c. Prosedur pembuatan laporan

                    Use case  : Laporan

                    Aktor : Pimpinan dan admin

                    Skenario  : Jika admin Lab. SK ingin membuatkan laporan, admin harus login terlebih dahulu. Di dalam laporan terdapat 7 include, yaitu: laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan peminjaman barang, laporan pemakaian barang, laporan stok barang, laporan pengembalian, dan hasil laporan barang. Laporan dapat dicetak oleh admin dan memberikan hasil laporan kepada pimpinan.

                   

                  Rancangan Sistem Yang Diusulkan

                  Prosedur Sistem Yang Diusulkan

                  1. Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

                  Gambar 4.2Activity diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

                  Activity diagram sistem untuk prosedur barang masuk yang diusulkan saat ini, yaitu:

                    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

                    b. 10 (sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari pihak kampus membawa kirim barang disertai kirim barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian Lab.SK gudang akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, edit, dan delete, tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu faktur beli untuk melakukan create dan juga dapat melakukan create barang masuk. Admin dapat input data kirm barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang masuk, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

                    c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

                    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang masuk.

                   

                  2. Activity diagram Untuk Prosedur Peminjaman

                  Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

                  Activity diagram sistem untuk prosedur barang peminjaman yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

                    b. 9 (sembilan) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari Asslab memberikan peminjaman barang kepada bagian Lab.SK. Kemudian admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu peminjaman barang admin dapat melakukan view, edit, dan delete, untuk input faktur jual admin dapat melakukan create, admin dapat create peminjaman barang. Ketika admin input data peminjaman barang kemudian menyimpannya, jika alur decision node berhasil data tersimpan dan bisa mengakhiri aktifitas barang keluar, tetapi jika simpan gagal maka akan kembali ke create.

                    c. 2 (dua) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

                    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur barang keluar.

                   

                  3. Activity diagram Untuk Prosedur Pengembalian

                  Gambar 4.3 Activity diagram Untuk Menu Prosedur Barang Peminjaman

                  Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

                    b. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu pengembalian yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu kondisi kembali dan qty kembali. Admin dapat view pengembalian kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

                    c. 1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

                    d. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

                   

                  4. Activity diagram Untuk Prosedur Laporan

                  Gambar 4.5 Activity diagram Untuk Prosedur Pembuatan Laporan

                  Activity diagram sistem untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                    a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

                    B. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin Lab.SK akan melakukan login, jika alur decision node berhasil akan masuk pada menu home tetapi jika salah akan kembali ke menu login. Setelah itu memilih menu laporan yang didalamnya terdapat 2 laporan yaitu Laporan pemakaian barang dan Laporan data stok barang Admin dapat view laporan kemudian mencetaknya dan akhirnya logout.

                    1 (satu) decision node yang dapat menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan.

                    D. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan dari prosedur pembuatan laporan.

                   

                  Sequence diagram Sistem Yang Diusulkan

                  1. Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

                  Gambar 4.6 Sequence diagram Untuk Prosedur Barang Masuk

                  Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur barang masuk dan keluar yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                  a. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu kajur, asslab, dan admin.

                  b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

                  c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

                  d. 5 (lima) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 5 (lima) entity class tersebut, yaitu:Barang, input barang dan data barang

                  e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

                  1. Pihak kampus memberikan kirim barang
                  2. Memberikan barang kepada admin
                  3. Memberikan laporan pemakaian barang kepada kajur
                  4. Masuk ke menu login
                  5. Masukan username
                  6. Masukan password
                  7. Validasi
                  8. Login gagal
                  9. Login berhasil
                  10. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit i
                  11. Pilih barang masuk untuk melihat, tambah, dan edit
                  12. Pilih data barang untuk melihat, tambah, dan edit
                  13. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit r
                  14. Pilih barang untuk melihat, tambah, dan edit
                  15. Pilih pengembalian barang untuk melihat, tambah, dan edit

                   

                  Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

                  Sequence diagramUntuk Prosedur Transaksi

                  Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Transaksi

                  Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                  a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

                  b. 1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

                  c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

                  d. 2 (dua) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 2 (dua) entity class tersebut, yaitu: home, menu transaksi, dan data transaksi

                  e. E. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

                  1. Masuk ke menu login
                  2. Masukan username
                  3. Masukan password
                  4. Validasi
                  5. Login gagal
                  6. Login berhasil
                  7. klik menu transaksiuntuk melakukan input barang
                  8. klik data transaksi barang untuk melihat data transaksi

                   

                  Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

                  Sequence diagramUntuk Prosedur Laporan

                  Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Laporan

                  Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk prosedur pembuatan laporan yang diusulkan saat ini, yaitu sebagai berikut:

                  a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin.

                  b.1 (satu) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari form login.

                  c. 1 (satu) control class yang menggambarkan penghubung antara login dengan home yang berperan sebagai server untuk validasi login.

                  d.3 (Tiga) entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang akan dilakukan. 3 (Tiga) entity class tersebut, yaitu: home, menu laporan, laporan pemakaian barang dan stok barang.

                  e. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

                  1. Masuk ke menu login
                  2. Masukan username
                  3. Masukan password
                  4. Validasi
                  5. Login gagal
                  6. Login berhasil
                  7. klik menu laporan untuk melakukan input laporan
                  8. klik input lap pemakaian barang untuk melakukan laporan
                  9. klik data laporan stok barang untuk melihat data laporan stok barang

                   

                  Rancangan Basis Data

                  Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

                  Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

                   

                  Normalisasi

                  Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

                  1. UNNORMALIZED

                  Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

                  2. First Normal Form (INF)

                  Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Monitoring Inventory Lab. SK Pada Perguruan Tinggi Raharja.

                  3. Second Normal Form (2NF)

                  Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 11 tabel, yaitu tabel supplier, tabel faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel barang, tabel satuan, tabel jenis barang, tabel kasir, tabel faktur jual, dan tabel surat barang keluar.

                  4. Third Normal Form (3NF)

                  Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 16 tabel, yaitu: tabel supplier, tabel faktur beli, tabel detail faktur beli, tabel surat barang masuk, tabel retur beli, tabel detail retur beli, tabel barang, tabel detail barang, tabel jenis barang, tabel satuan, tabel kasir, tabel faktur jual, tabel detail faktur jual, tabel surat barang keluar, tabel retur jual, dan tabel detail retur jual.

                   

                  Spesifikasi Basis Data

                  Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record.Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

                  1. Nama File  : User

                  Akronim  : -

                  Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data Asslab

                  Tipe File  : File Master

                  Organisasi File : Index Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 120 karakter

                  Primary key  : id_ User

                  Tabel 4.2 Struktur user


                  2. Nama File  : Dosen

                  Akronim  : Dos

                  Fungsi  : Untuk menyimpan data peminjaman barang yang diberikan oleh pihak kampus kepada admin

                  Tipe File  : File Transaksi

                  Organisasi File : Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 15 karakter

                  Primary key  : id_Dosen

                  Tabel 4.3 Struktur Tabel Dosen


                  3. Nama File  : Kondisi Barang

                  Akronim  : Kb

                  Fungsi  : Untuk mengecek kondisi barang

                  Tipe File  : File Transaksi

                  Organisasi File : Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 10 karakter

                  Primary key  : id_kondisi


                  Tabel 4.4 Struktur Tabel Kondisi Barang


                  4. Nama File  : Kategori

                  Akronim  : Ktg

                  Fungsi  : Untuk mengetahui barang apa yang akan di pinjam

                  Tipe File  : File Transaksi

                  Organisasi File : Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 18 karakter

                  Primary key  : id_Ktg


                  Tabel 4.5 Struktur Tabel Kategori


                  5. Nama File  : Barang

                  Akronim  : brg

                  Fungsi  : Untuk menyimpan dan mengetahui data barang

                  Tipe File  : File Master

                  Organisasi File : Index Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 59 karakter

                  Primary key  : id_brg

                  Tabel 4.6 Struktur Tabel Barang


                  6. Nama File  : Detail Peminjaman

                  Akronim  : Pnj

                  Fungsi  : Untuk mengetahui peminjaman barang

                  Tipe File  : File Transaksi

                  Organisasi File : Index Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 26 karakter

                  Primary key  : id_pnj

                  Tabel 4.7 Struktur Tabel Detail Peminjaman

                  7.Nama File  : Peminjaman

                  Akronim  : pnj

                  Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

                  Tipe File  : File Masterr

                  Organisasi File : Index Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 33 karakter

                  Primary key  : id_pnj

                  Tabel 4.7 Struktur Tabel Kelas

                  8.Nama File  : Kelas

                  Akronim  : Kls

                  Fungsi  : Untuk mengetahui data satuan barang

                  Tipe File  : File Master

                  Organisasi File : Index Sequential

                  Media  : Harddisk

                  Panjang record : 33 karakter

                  Primary key  : id_ksl

                  Tabel 4.7 Struktur Tabel Peminjaman

                   

                  Flowchart Sistem Yang Diusulkan

                  Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem Inventory Pada Perguruan Tinggi Raharjaa, yaitu:

                  1. Flowchart Program Untuk Login Admin

                  Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

                  Dapat dijelaskan gambar 4.10 flowchart program untuk login admin pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini terdiri dari:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada login admin.

                    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: “login”, kemudian untuk login admin harus memasukan “username password”, dan jika salah sistem akan memberikan data yang bertuliskan “Incorrect username or password”.

                    c. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kebenaran username dan password, jika “ya” akan bisa masuk ke home sistem dan jika “tidak” akan kembali ke login terlebih dahulu.

                    d. 8 (delapan) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa didalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci yang terdiri dari 8 (delapan) macam-macam menu, yaitu: home, barang, dosen, kelas, user, transaksi, laporan, dan FAQ.


                  2. Flowchart Program Untuk Menu Barang

                  Gambar 4.45 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Barang

                  Dapat dijelaskan gambar 4.11 flowchart program untuk menu barang pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu barang.

                    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Barang” yang di dalamnya terdapat submenu “Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Manage Jenis Barang, Create Satuan Barang, dan Manage Satuan Barang”.

                    c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

                  - Pada decision submenu “Create Barang” terdapat form input data barang yang terdiri dari “Id Barang, Nama Barang, Id kategori barang, foto barang, stok barang, dan kondisi Barang”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                  - Pada decision submenu “Manage Barang” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

                  - Pada decision submenu “Create Jenis Barang” terdapat form input data jenis barang yang terdiri dari “Id kategori barang, dan nama kategori”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                  - Pada decision submenu “Manage Jenis Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

                  - Pada decision submenu “Create Satuan Barang” terdapat form input data satuan barang yang terdiri dari “Id kondisi dan Keterangan kondisi”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                  - Pada decision submenu “Manage Satuan Barang” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

                  3. Flowchart Program Untuk Menu Dosen

                  Gambar 4.46 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Dosen

                  Dapat dijelaskan gambar 4.12 flowchart program untuk menu supplier pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu dosen.

                    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: menu “dosen” yang mempunyai submenu “Create dosen dan Manage dosen”.

                    c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

                  - Pada decision submenu “Create dosen” terdapat form input data supplier yang terdiri dari “Id dosen, dan Nama dosen,”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                  - Pada decision submenu “Manage dosen” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


                  4. Flowchart Program Untuk Menu Kelas

                  Gambar 4.47 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Kelas

                  Dapat dijelaskan gambar 4.13 flowchart program untuk menu kasir pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu Kelas.

                    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu Kelas “Kasir” yang mempunyai submenu “Create Kelas dan Manage Kelas”.

                    c. 5 (lima) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

                    - Pada decision submenu “Create Kelas” terdapat form input data karyawan yang terdiri dari “Id kelas, id tahun ajar, dan nama kelas”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                    - Pada decision submenu “Manage kelas” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

                  5. Flowchart Program Untuk Menu User

                  Gambar 4.48 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu User

                  Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu user.

                    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Faktur Beli” yang di dalamnya terdapat submenu “Create user, Manage user,

                    c. 9 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,

                  6. Flowchart Program Untuk Menu Transaksi

                  Gambar 4.49 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Transaksi

                  Dapat dijelaskan gambar 4.14 flowchart program untuk menu faktur beli pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu transaksi.

                    b. 5 (lima) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “transaksi” yang di dalamnya terdapat submenu “Create input peminjaman, Manage input peminjaman, Create transaksi, dan Manage transaksi, Create”.

                    c. 15 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

                    - Pada decision submenu “Create input peminjaman” terdapat form input data faktur jual yang terdiri dari “Id peminjaman, Tanggal peminjaman, id dosen, Id kelas, Id user, Id barang, qty peminjaman, id kondisi dan id status”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                    - Pada decision submenu “Manage input peminjaman” terdapat 3 decision yang dipilih oleh admin, yaitu: “view, update, delete”.

                    - Pada decision submenu “Create data transaksi” terdapat form input data surat barang keluar yang terdiri dari “id barang, nama barang, kategori, kondisi dan stok”, jika form sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “Create”.

                    - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.

                  7. Flowchart Program Untuk Menu Laporan

                  Gambar 4.410 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Laporan

                  Dapat dijelaskan gambar 4.17 flowchart program untuk menu laporan pada “Sistem Inventory Control Pada Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu laporan.

                    b. 2 (dua) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari: menu “Laporan” yang di dalamnya terdapat submenu “Laporan Pemakaian Barang, dan Laporan Stok Data Barang”.

                    c. 2 simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

                    - Pada decision submenu “Laporan Pemakaian Barang” pilihan untuk menentukan input “Pilih bulan, Pilih tahun dan Preview”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

                    - Pada decision submenu “Laporan Stok Data Barang” pilihan untuk menentukan input “Id barang, Nama barang, Kategori, Kondisi dan Stok”, jika sudah selesai di input maka langsung bisa di proses dengan “View” dan akan bisa “Print” jika ingin di cetak.

                    - Pada decision submenu “Manage data transaksi” terdapat beberapa decision yang dipilih oleh admin, diantaranya “view, update, delete”.


                  8. Flowchart Program Untuk Menu Grafik

                  Gambar 4.411 Flowchart Sistem Yang Diusulkan Menu Grafik

                  Dapat dijelaskan gambar 4.16 flowchart program untuk menu grafik pada “Sistem Inventory Control Lab.SK Pada Perguruan Tinggi Raharja” diatas pada saat ini, yaitu:

                    a. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu grafik.

                    b. 3 (tiga) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, terdiri dari menu “Grafik” yang didalamnya admin dapat view stok persediaan.

                   

                  Rancangan Program

                  HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan. Visual Table Of Content (VTOC) adalah diagram yang menggambarkan hubungan dan fungsi pada sistem secara berjenjang, yaitu seperti dibawah ini:

                  Gambar 4.18 HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

                  Adapun spesifikasi program yang diusulkan tersebut, yaitu:

                  1. Nama program  :Login
                  2. Fungsi program  : Untuk masuk ke dalam menu utama Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

                    Bahasa Pemrograman  : PHP

                    Proses Program  :

                    a. Jalankan program

                    b. Menampilkan halaman login, lalu input username dan passwod

                    c. Klik login untuk menyatakan bahwa username danpasswod sudah benar dan jika benar maka akan masuk ke dalam menu utama

                    d. Jika salah memasukan username danpasswod maka akan muncul pesan Incorrect username or password”

                  3. Nama program  : Menu Utama
                  4. Fungsi program  : Untuk menampilkan menu pilihan program yang terdapat di dalam sistem

                    Bahasa Pemrograman  : PHP

                    Proses Program  : Jalankan program menu utama, lalu pilih salah satu menu utama yang beberapa menu, yaitu terdiri dari: Home, Barang, piahak kampus, Asslab, pemakaian barang, peminjaman barang, Grafik, Laporan, FAQ dan Logout.

                  5. Nama program  : Home
                  6. Fungsi program  : Sebagai tampilan awal Sistem Inventory Lab. SK setelah berhasil melakukan Login

                    Bahasa Pemrograman  : PHP

                    Proses Program  : Setelah berhasil melakukan Login dan dinyatakan bahwa username dan password yang digunakan adalah benar.

                  7. Nama program : Barang
                  8. Fungsi program  : Untuk mengetahui dan menyimpan daftar barang yang ada di dalam Lab. SK

                    Bahasa Pemrograman  : PHP

                    Proses Program  :

                    a. Pada Menu Utama, kemudian pilih menu Barang yang terdapat 6 (enam) sub menu didalamnya, diantaranya yaitu: Create Barang, Manage Barang, Create Jenis Barang, Create Satuan Barang, Manage Satuan Barang.

                    b.Klik Create Barang untuk input data barang

                    c.Klik Manage Barang untuk dapat view, update, dan delete data barang. Dapat dijelaskan seperti:

                    - Jika memilih view maka akan terlihat detail data barang.

                    - Jika memilih “update” dapat merubah data barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah data

                    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

                    b. Klik Create Jenis Barang untuk input data jenis barang

                    c. Klik Manage Jenis Barang untuk dapat view, update, dan delete data jenis barang. Dapat dijelaskan seperti:

                    - Jika memilih view maka akan terlihat data jenis barang.

                    - Jika memilih “update” dapat merubah jenis barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah jenis barang

                    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”

                    d. Klik Create Satuan Barang untuk input data satuan barang

                    e. Klik Manage Satuan Barang untuk dapat view, update, dan delete data satuan barang. Dapat dijelaskan seperti:

                    - Jika memilih view maka akan terlihat data satuan barang.

                    - Jika memilih update dapat merubah satuan barang, kemudian klik save untuk menyimpan perubah satuan barang.

                    - Jika delete yang dipilih, maka akan menampilkan pesan “apakah anda yakin untuk menghapus item ini?”


                  HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Asslab

                  HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

                  HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) Pemimpin

                  HIPO (HirarchyPlus Input Process Output)

                   

                  Rancangan Prototipe

                  Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja yang akan dibuat, yaitu:

                  Prototype Halaman Login Admin

                  Gambar 4.19 Prototype Halaman Login Admin

                  Prototype Halaman Home Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Gambar 4.20 Prototype Halaman Home

                  Prototype Halaman Barang Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Gambar 4.21 Prototype Halaman Data Barang

                  Prototype Halaman Jenis Barang

                  Gambar 4.22 Prototype Halaman Jenis Barang

                  Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Peguruan Tinggi Raharja

                  Gambar 4.23 Prototype Halaman Dosen Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


                  Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Gambar 4.24 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja


                  Prototype Halaman Kelas Lab. SK Tinggi Raharja

                  Gambar 4.25 Prototype Halaman Data Kelas Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Gambar 4.26Prototype Halaman Data User Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja

                  Prototype Halaman Data Transaksi

                  Gambar 4.27Prototype Halaman Pemakian Barang

                  Prototype Halaman Transaksi

                  Gambar 4.28Prototype Halaman Transaksi

                  Prototype Data Transaksi

                  Gambar 4.29Prototype Halaman Data Transaksi

                  Prototype Halaman Laporan

                  Gambar 4.30Prototype Halaman Laporan

                  Prototype Halaman Data Laporan

                  Gambar 4.31Prototype Halaman Data Laporan

                  Prototype Halaman Data Laporan

                  Gambar 4.32Prototype Halaman Data Laporan

                  Prototype Halaman FAQ

                  Gambar 4.33Prototype Halaman FAQ

                   

                  Konfigurasi Sistem

                  Spesifikasi Hardware

                  Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

                    a. Processor : Intel Core i5

                    b. Monitor : Asus14”

                    c. Mouse : Ps2

                    d. RAM : 2 GB

                    e. HD : 500 GB

                    f. Keyboard : Compatible Ps2

                    g. Printer : Canon Ip1800 Series

                    h. UPS (Uninterrupuble Power Suply)


                  Testing

                  Metode Implementasi

                  Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

                  Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

                  Tampilan Layar

                  Tampilan Halaman Home

                  Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

                   

                  Tampilan Halaman Login

                  Gambar 4.51 Tampilan Halaman Login

                   

                  Tampilan Halaman barang

                  Gambar 4.52 Tampilan Halaman barang

                   

                  Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

                  Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

                  Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

                  a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M

                  b. Monitor : 14.0” HD LED

                  c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory

                  d. Hardisk : 640 GB HDD

                   

                  Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

                  Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:

                  a. Microsoft Windows 7 Ultimate

                  b. Mozilla Firefox

                  c. Google Chrome

                  d. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

                  e. AAA Logo 2008

                  e. PhotoScape

                   

                  Hak Akses

                  Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh 3 (tiga) orang, yaitu admin yang bertugas sebagai kepala Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja, user yang menggantikan admin jika admin sedang tidak ada, dan pimpinan yang memimpin Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

                   

                  Testing

                  Implementasi program Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharjadilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program

                  Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

                  Pengujian Black Box

                  Pengujian Black Box Pada Login Admin

                  Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi login admin, yaitu sebagai berikut:

                  Tabel 4.18 Pengujian Black Box Login Admin

                  Pengujian Black Box Pada Menu Barang

                  Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu barang, yaitu sebagai berikut:

                  Tabel 4.18 Pengujian Black Box Barang

                  Pengujian Black Box Pada Menu Dosen

                  Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Dosen, yaitu sebagai berikut:

                  Tabel 4.18 Pengujian Black Box Dosen

                  Pengujian Black Box Pada Menu User

                  Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu User, yaitu sebagai berikut:

                  Tabel 4.18 Pengujian Black Box User

                  Pengujian Black Box Pada Menu Kelas

                  Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi menu Kelas, yaitu sebagai berikut:

                  Tabel 4.18 Pengujian Black Box Kelas

                   

                  Evaluasi

                  Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data barang yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja.

                   

                  Implementasi

                  Schedule

                  Tabel 4.9 Schedule

                  Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Sistem Inventory Lab. SK pada Perguruan Tinggi Raharja”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:


                   

                  Estimasi Biaya

                  Tabel 4.10 Estimasi Biaya
                  No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya
                  1 Bahan dan Peralatan Penelitian
                  Laptop Toshiba Satellite L-745 1106B 1 buah Rp. 6.350.000,00,- Rp. 6.350.000,00,-
                  Modem Huawei 1 buah Rp. 350.000,00,- Rp. 350.000,00,-
                  Pulsa Modem 4GB x 5 Bulan Rp. 45.000,00,- Rp. 225.000.00,-
                  Rp. 6.925.000,00,-
                  2 Perjalanan
                  - Ongkos transportasi Kunciran Indah - STMIK Raharja 116 Trip Rp. 10.000,00,- Rp. 1.160.000,00,-
                  Rp. 1.160.000,00,-
                  3 Biaya Lain-lain
                  - Print Rp. 100.000,00,-
                  - Photocopy Rp. 50.000,00,-
                  - Laporan Penyelesaian Tugas 2 Hardcover Rp. 25.000,00,- Rp. 50.000,00,-
                  Rp. 200.000,00,-
                  Jumlah Biaya Rp. 8.285.000,00,-


                  BAB V

                  PENUTUP

                  Kesimpulan

                  Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem InventoryPada Perguruan Tinggi Raharja adalah sebagai berikut:

                  1. Memonitoring persediaan barang di dalam ruang Lab SK yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang mempunyai masa yang rusak dan hilang dengan cara memanfaatkan tanggal peminjaman barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam ruang Lab SK dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang didalam gudang dapat terjaga dengan baik.
                  2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian sehingga banyak barang yang sudah dipinjam dengan cara membuatkan warning system peminjaman yang akan membantu memberi peringatan kepada bagian ruang Lab SK jika mas efektif pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
                  3. Menciptakan Sistem Inventory yang mampu membantu[[Perguruan Tinggi Raharja] dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa efektif pakai sehingga barang yang dipinjam merupakan barang yang layak pakai dan ketersediaan barang dapat terjaga sehingga mampu membantu Perguruan Tinggi Raharja dalam mengurangi tingkat kerugian yang disebabkan oleh tanggal peminjaman barang dan terbatasnya persediaan.

                   

                  Saran

                  Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

                  1. Perlu dibuatkannya minimal persediaan barang dan maksimal persediaan barang yang sesuai dengan tingkat frekuensi pemasukkan setiap barang.
                  2. Perlu dibuatkannya scan barcode barang sehingga lebih memudahkan Perguruan Tinggi Raharja dalam input barang masuk ke dalam ruang Lab SK.
                  3. Perlu adanya warning system untuk memudahkan admin dalam memonitoring persediaan barang dalam laboratorium digital perguruan tinggi raharja.

                   

                  Kesan

                  Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Skripsi ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat perjuangan dan do'a yang terus dilakukan penulis.

                  DAFTAR PUSTAKA

                  1. 1,0 1,1 Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                  2. 2,0 2,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013.“Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
                  3. Hidayati, Rahardja Untung, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
                  4. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Vol.4 No.2 – Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
                  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 Rama Dasaratha V, dan Jones, Frederick L. 2008. “Sistem Informasi Akuntansi Buku Satu. (Alih Bahasa M. Slamet Wibowo)”. Jakarta: Salemba Empat.
                  6. Narko. 2007. “Sistem Akuntansi, Edisi 5”. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.
                  7. Ginting, Rosnani. 2007. “Sistem Produksi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                  8. Gaspersz, Vincent. 2005. “Total Quality Management”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
                  9. Iswardono. 2004. “Teori Ekonomi Mikro (Micro Economics Theory)”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
                  10. Subagyo, Pangestu. 2000. “Manajemen Operasi”. Yogyakarta: BPFE.
                  11. Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java”. Yogyakarta: Andi Offset.
                  12. Widodo, Prabowo Pudjo, Heriawati. 2011. “Menggunakan Uml”. Bandung: Informatika.
                  13. Hidayati, Rahardja Untung, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja
                  14. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011.“Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang: Vol.4, No.3 - Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
                  15. Husni, Muchammad, Nunut Priyo Jatmiko dan Arief Prasetyo. 2005. “Rancang Bangun Perangkat Lunak Manajemen Database SQL Server Berbasis Web”. Surabaya: Vol.4, No.1 – Januari 2005.
                  16. Iqbal, Mohamad. 2010. “Panduan Dasar: Membangun Web Server dengan IIS 7 pada Windows 7”. Bandung: Mugi.
                  17. Kurniawan. 2010. “ASP”. Jakarta: Salemba.
                  18. M. Choirul Amri. 2003. “Pengantar ASP”. Yogyakarta: Andi Offset
                  19. Ragil, Wukil. 2010. “Pedoman Sosialisasi Prosedur Operasi Standar”. Jakarta: Mitra Wacana Media.
                  20. 20,0 20,1 Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
                  21. Hidayati, Rahardja Untung, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja
                  22. Guritno, Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metedologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
                  23. Busyrol, Hana. 2014 Penelitian yang telah dilakukan oleh Hana Busyrol (2010) berjudul “Aplikasi Pengolahan dan Pelaporan Data Hasil Produksi Kertas NCR di PT Pura Barutama Unit Coating Kudus”.
                  24. Penelitian yang telah dilakukan oleh Soedjianto, Felicia, Tanti Oktavia, James Arthur Anggawinata (2006) berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Perencanaan Produksi (Studi Kasus Pada PT Vonita Garment)”.
                  25. Haryono Riwan Tri, Siska Iriani, S.Kom. 2013 berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Dan Penjualan Pada Pabrik Penggergajian Batu CV Bumi Indah Persada”.
                  26. Legowo, Nilo. 2012 berjudul “Perancangan Aplikasi Monitoring Produksi Pada Perusahaan Yang Memproduksi Acrylic”.
                  27. Femin Khristiana, Joko Lianto Buliali (2011) berjudul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Pencatatan Hasil Produksi dan Monitoring Kinerja Karyawan Produksi Pada PT BMI Surabaya”.
                  28. Prasetyo, Iwan. 2013 berjudul “Aplikasi Hasil Produksi Compound Berbasis Web Pada PT Gajah Tunggal Tbk”.
                  29. Witarto . 2004 Penelitian ini berjudul “Aplikasi Sistem Inventory Berbasis Dekstop Menggunakan JSE Pada CV. Sumber Logam Teknik Tangerang”.

                  DAFTAR LAMPIRAN

                  Lampiran A

                  A.4.Surat Pengantar Observasi Skripsi
                  A.9. Daftar Nilai
                  A.11. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
                  A.12. Formulir Seminar Proposal Skripsi
                  A.24. Sertifikat Raharja Career

                     

                  Lampiran B

                  B.1. B.1 Hasil Wawancara Lab. SK
                  B.2. Bukti Observasi
                  B.4. Surat Keterangan Lab. SK
                  B.5. Surat Implementasi Dari Lab. SK

                     

                  Lampiran C