TA1123368830

Dari widuri
Revisi per 11 Februari 2015 15.08 oleh Puspa widanti (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

Sistem Informasi Laporan Keuangan

Penjualan Barang Pada

CV Vanda Jaya Abadi

Tangerang


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1123368830
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI WEB BASSED ACCOUNTING SYSTEM

AKADEMI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

AKADEMI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Sistem Informasi Laporan Keuangan

Penjualan Barang Pada

CV Vanda Jaya Abadi Tangerang

Disusun Oleh :

NIM
: 123368830
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000603
       
NIP : 05066

AKADEMI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PENJUALAN BARANG PADA

CV VANDA JAYA ABADI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1123368830
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Bassed Accounting System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05066
   
NID : 02007

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(ATMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PENJUALAN BARANG PADA

CV VANDA JAYA ABADI TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1123368830
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Web Bassed Accounting System

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN

PENJUALAN BARANG PADA

CV VANDA JAYA ABADI TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1123368830
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1123368830

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pada saat ini, perkembangan di dunia komputer sangat cepat. Seiring dengan perkembangan perkonomian di negara kita, dan teknologi informasi yang semakin aktual, maka perkembangan perusahaan pun pada era modern ini juga sangat pesat dan inovatif. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang relatif sama, yaitu menjalankan segala kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien guna tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditentukan semaksimal dan seefisien mungkin. Dari data penjualan barang, CV V belumlah terintegrasi secara optimal, karena masih terdapat kesalahan pencatatan data dan kesalahan dalam pencatatan pemasukan jumlah penjualan, sehingga dapat terjadinya laporan penjualan barang yang melebihi jumlah penjualan ataupun sebaliknya. Metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan studi pustaka sedangkan untuk menganalisa sistem berjalan penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML). Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa bshwa CV Vanda Jaya Abadi belum memiliki sistem penjualan yang akurat, sehingga target penjualan yang diinginkan belum bisa tercapai. Dari hasil penelitian ini penulis menyimpulkan perlu adanya pengembangan penjualan barang melalui online untuk mempermudah penjualan, serta perlu adanya sistem komputerisasi dalam pembukuan untuk efisiensi waktu dan biaya untuk mencapat target yang diinginkan oleh perusahaan.


Kata Kunci: Sistem Informasi, Penjualan Barang, dan Teknologi Informasi


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allaah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan kuliah kerja praktek ini dengan baik. Dimana Kuliah Kerja Praktek ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Tugas Akhir, yang penulis ambil adalah sebagai berikut: “ SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN BARANG PADA CV VANDA JAYA ABADI TANGERANG”

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi persyaratan kelulusan akademi. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Tugas Akhir ini tidak akan selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:.

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si. Selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Pembantu Direktur Bidang Akademik AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK Raharja Informatika dan selaku Dosen Pembimbing I (Satu) yang telah meluangkan waktu dan bersabar saat bimbingan penulisan Tugas Akhir berjalan.
  4. Bapak Rasyid Tarmidzi, MM. selaku Pembimbing II (Dua) yang telah meluangkan waktu dan bersabar saat bimbingan penulisan Tugas Akhir berjalan.
  5. Bapak Erdyanto Totong selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang telah membantu penulis mendapatkan data selama penulis melakukan riset di CV VANDA JAYA ABADI TANGERANG.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moriil maupun materiil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  8. Teman-teman seperjuangan saya seperti: Daud Ferlianto Tatang, Adelia Puspita Yasmine, Dewi Sekartaji, Arnis Haerani, Devi Pursitasari, Yoghi Surya Prayoga, Rizki Amalia, Arif Handoko, Cahyo Seto Anggoro, Singgih Aji Pangestu, Nuzulia Eka Putri, Anggreini Reza Rahayu, Yusnita Dewi, dan teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu mendukung saya untuk dapat menyelesaikan tugas Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.


Tangerang, 22 Januari 2015
Puspa Widanti
NIM. 1123368830

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Identifikasi SWOT
  2. Tabel 3.2 Analisis SWOT
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur
  8. Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa
  9. Tabel 4.3 Struktur Tabel TTMahasiswaJurusan
  10. Tabel 4.4 Struktur Tabel TMJurusan
  11. Tabel 4.5 Struktur Tabel TMKepalaJurusan
  12. Tabel 4.6 Struktur Tabel TMMenu
  13. Tabel 4.7 Struktur Tabel TMMenuKategori
  14. Tabel 4.8 Struktur Tabel TMMenu
  15. Tabel 4.9 Struktur Tabel TTMahasiswaFoto
  16. Tabel 4.10 Struktur Tabel TMUser
  17. Tabel 4.11 Struktur Tabel TMGrading
  18. Tabel 4.12 Struktur Tabel TMSyaratMataKuliah
  19. Tabel 4.13 Struktur Tabel TMKurikulum
  20. Tabel 4.14 Struktur Tabel TMMataKuliahKelompok
  21. Tabel 4.15 Struktur Tabel TTMataKuliahKurikulum
  22. Tabel 4.16 Struktur Tabel TMSemester
  23. Tabel 4.17 Struktur Tabel TMSyaratLulus
  24. Tabel 4.18 Struktur Tabel TMSyaratKKP
  25. Tabel 4.19 Struktur Tabel TMTahunAjar
  26. Tabel 4.20 Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+
  27. Tabel 4.21 Pengujian Login SiS+ Skenario 1
  28. Tabel 4.22 Pengujian Login SiS+ Skenario 2
  29. Tabel 4.23 Pengujian Login SiS+ Skenario 3
  30. Tabel 4.24 Pengujian Login SiS+ Skenario 4
  31. Tabel 4.25 Pengujian Login SiS+ Skenario 5
  32. Tabel 4.26 Pengujian Print Form SiS+
  33. Tabel 4.27 Pengujian Download Form SiS+
  34. Tabel 4.28 Time Schedule
  35. Tabel 4.29 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Bagan Waterfall
  2. Gambar 2.2 Logo SiS+
  3. Gambar 2.3 Contoh QRCode
  4. Gambar 2.4 Diagram alir proses pembangkitan QR Code
  5. Gambar 2.5 Diagram alir proses pembacaan QR Code
  6. Gambar 2.6 Struktur Statis Aplikasi Yii
  7. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja
  8. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  9. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  10. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  11. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
  13. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan
  14. Gambar 4.4 Class Diagram Formulir SiS+
  15. Gambar 4.5 Flowchart Sistem Yang Diusulkan
  16. Gambar 4.6 Diagram HIPO Formulir Online pada SiS+
  17. Gambar 4.7 Rancangan Prototipe Tampilan Login
  18. Gambar 4.8 Rancangan Prototipe Tampilan Home
  19. Gambar 4.9 Rancangan Prototipe Tampilan Form
  20. Gambar 4.10 Tampilan Halaman Login
  21. Gambar 4.11 Tampilan Halaman Home
  22. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Form

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan sistem informasi, banyak perusahaan baik di bidang penjualan barang maupun jasa yang berusaha untuk meningkatkan kinerja usahanya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang optimal. Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan perkembangan sistem informasi itu sendiri sebagai sarana pengolahan data yang bersifat akurat, tepat, dan relevan. Penggunaan komputer pada perusahaan-perusahaan maupun organisasi-organisasi tertentu dapat menjadi peran penting dalam membantu kelancaran serta efisiensi untuk melakukan sebuah kegiatan sekaligus sebagai penunjang keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan yang telah diharapkan baik oleh perusahaan maupun organisasi tertentu.

Komputer merupakan alat bantu manusia yang dewasa ini memegang peranan pokok yang sangat penting dalam berbagai aspek, salah satunya yaitu dalam dunia bisnis. Dalam hal pengolahan data mentah menjadi informasi yang dapat ditelaah serta dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan pada langkah yang berikutnya, komputer sangat bermanfaat dan membantu dalam melakukan suatu aktivitas di perusahaan, salah satunya yaitu dalam aspek pembuatan laporan penjualan barang, penghitungan jumlah penjualann barang, dan lain-lain.

CV VANDA JAYA ABADI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan perdagangan air minum yang berteknologi Reverse Osmosis (RO). Saat ini, CV VANDA JAYA ABADI hanya memproduksi air minum kemasan galon dengan isi 19 liter, dan nantinya akan direncanakan produk berkemasan gelas dengan isi 240 ml dan botol PET (Polyethylene Terephalate) dengan isi 600 ml. Sebagai perusahaan dagang, CV VANDA JAYA ABADI tentu memerlukan proses kerja yang cepat terutama pada saat sistem penjualan barang. Karena dalam perusahaan dagang, penjualan barang memegang peranan yang sangat penting, dalam mendapatkan keuntungan (laba). Oleh karena itu, laporan penjualan barang yang sangat cepat dan tepat sangat menunjang proses pencatatan.

Dalam permasalahan penjualan barang, CV VANDA JAYA ABADI masih menggunakan sistem yang bersifat manual, yaitu masih mengandalkan pencatatan dalam buku dan dengan alat tulis, sehingga laporan yang dihasilkan kurang memuaskan dan informasi yang disediakan kurang tepat waktu. Dengan adanya sistem informasi penjualan barang yang baik dan terencana serta bersifat efektif dan efisien dalam pembuatan laporan penjualan barang, maka penulis melakukan penelitian guna memperbaiki serta mengurangi kekurangan yang terdapat pada subsistem penjualan barang.

Untuk itu, berdasarkan permasalahan yang ada pada CV VANDA JAYA ABADI saat ini, penulis dapat melakukan analisa, sekaligus implementasi terhadap sistem yang berjalan dengan judul “Sistem Informasi Laporan Keuangan Penjualan Barang Pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang”.


Perumusan Masalah

Dengan adanya sistem informasi yang belum terkomputerisasi, sistem penjualan barang pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang, tentu masih memiliki kekurangan di berbagai aspek, dan masih sangat rentan akan terjadinya kesalahan yang dapat memperlambat sistem kerja yang berjalan. Untuk itu penulis melakukan analisa terhadap sistem informasi penjualan barang pada CV. VANDA JAYA ABADI Tangerang.

Ada beberapa perumusan masalah yang telah di temukan oleh penulis, diantaranya yaitu:

  1. Bagaimana tingkat keakuratan dalam pencapaian target penjualan dan relevansi sistem informasi laporan keuangan penjualan barang yang telah berjalan di lingkungan perusahaan saat ini?
  2. Bagaimana prosedur sistem penjualan yang berjalan saat ini pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang?
  3. Bagaimana rancangan sistem laporan keuangan penjualan barang pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang?
  4. Ruang Lingkup Penelitian

    Dalam pembahasan ruang lingkup penelitian untuk menjadi lebih baik dan lancar, ruang lingkup yang akan di bahas oleh penulis hanyalah mengenai sistem informasi laporan keuangan penjualan barang yang meliputi pengolahan data penjualan barang mulai dari proses pemesanan barang sampai dengan laporan keuangan penjualan barang pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang.


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Penulisan melakukan penelitain agar dapat mengetahui letak kekurangan pada perusahaan dalam mengatur pencatatan dalam penjualan. Penelitian juga dilakukan agar manfaat dan tujuan dari penelitian tersebut tidak menjadi hal yang merugikan atau menjadi penelitian yang sia-sia.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan dari Analisa Sistem laporan keuangan Informasi penjualan Barang Pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang adalah :

    1. Bertujuan untuk menangani tingkat keakuratan target penjualan dan relevansi sistem informasi penjualan yang telah berjalan di lingkungan perusahaan dan masyarakat .
    2. Untuk mengetahui atau menganalisa permasalahan dalam sistem penjualan pada CV VANDA JAYA ABADI.
    3. Untuk menganalisa prosedur sistem penjualan yang berjalan saat ini pada CV VANDA JAYA ABADI .
  5. Untuk merancang sistem laporan keuangan penjualan barang pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Memudahkan staf dalam pencatatan laporan penjualan barang yang diberikan oleh perusahaan.
  2. Dapat memberikan pengetahuan bagi penulis terhadap penelitian tentang sistem informasi laporan keuangan penjualan barang.
  3. Sebagai referensi untuk meneruskan kembali karya tulis yang selanjutnya, yaitu untuk Tugas Akhir.
  4. Dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan.

Metodelogi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka digunakanlah metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Penulis melakukan observasi dengan cara mengadakan riset sebagai karyawan tidak tetap (magang) pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang dan terlibat dalam sistem yang digunakan oleh Staff Penjualan Barang. Dengan demikian, penulis dapat dengan mudah melakukan observasi pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang serta melakukan penjualan barang ke masyarakat sekitar dengan status sebagai karyawan tidak tetap (magang). Penulis hanya akan meneliti mengenai sistem penjualan barang yang sedang berjalan pada saat ini.

  2. Wawancara

    Penulis juga akan melakukan wawancara terhadap staff penjualan barang di CV VANDA JAYA ABADI Tangerang serta mewawancarai mahasiswa yang pernah Kuliah Kerja Praktek di CV VANDA JAYA ABADI Tangerang yang sekarang telah mennjadi karyawan tetap di CV VANDA JAYA ABADI Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah sebagai dasar dari sumber-sumber yang terdapat pada buku panduan maupun dari media yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian laporan ini, sebagai pedoman atau refensi untuk membantu dalam kelengkapan hasil karya tulis yang akan disusun.

Metode Analisa

Pada penelitian ini, metode analisa dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan pada saat ini. Evaluasi ini dilakukan dengan 4 (empat) tahapan kegiatan yaitu: a. Menentukan tujuan. b. Mempelajari organisasi. c. Menganalisa sistem yang sudah ada. d. Menganalisa kebutuhan sistem.
  2. Melakukan analisa terhadap sasaran dan masalah dengan menggunakan Unified Modelin Language (UML).
  3. Menentukan urutan-urutan analisa sistem informasi penjualan barang dan menetapkan cakupannya.

Metode Perancangan

Dalam Tugas Akhir ini metode perancangan yang akan digunakan adalah menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang dibutuhkan oleh administrasi pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Macromedia Dreamwever, serta pemodelan rancangannya menggunakan UML dan Visual Paradigm.

Metode Testing

Dalam metode testing, penulis menggunakan black box. Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Metode Implementasi

Metode implementasi melakukan proses yang secara bertahap untuk melengkapi perancangan yang dibuat pada sistem. Implementasi dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Pengumpulan data (Collecting Data)
  2. Perancangan sistem (System Design)
  3. Pembuatan program (Program Establisment)
  4. Testing program (Program Testing)
  5. Evaluasi program (Program Evaluating)
  6. Perbaikan Program (Program Maintenance)
  7. Training user (User Training)
  8. Implementasi program (Program Implementation)
  9. Dokumentasi (Documentation)

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan Tugas Akhir (TA) ini, penulis mengidentifikasikan laporan ini ke sub bab pembahasan dan menggunakan metode penyimpanan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis akan mengenai; latar belakang permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, ruan lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan pembahasan mengenai landasan teori yang berisi teori umum yang mengenai mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi, teori khusus membahas mengenai penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan penelitian, serta adanya literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pembahasan dalam bab ini penulis akan membahas mengenai gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan sistem yang berjalan dengan menggunakan aplikasi Unified Modeling Language (UML) diagram, yaitu use case diagram, activity diagram, dan analisa permasalahan sistem. Penulis juga akan membahas rancangan yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) diagram, yaitu use case diagram, activity diagram, Class diagram, Squance Diagram, Spesifikasi Basis Data, dan Prototype sistem yang akan digunakan, serta implementasi sistem yang diusulkan. Serta adanya pengujian sistem.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan kesimpulan serta saran yang berkaitan dengan hasil analisa penulis mengenai Sistem Informasi Laporan Keuangan Penjualan Barang Pada CV VANDA JAYA ABADI Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sistem, diantaranya:

  1. MSistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogianto h.m., 2010:2)
  2. Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan. (Mulyanto, 2010:1)
  3. Sistem adalah suatu kumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Kadir, 2011:2)

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogianto H.M. (2010:54) suatu sistem mempunyai karakteristik. karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (Components) atau subsistem-subsistem.
  2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (Boundary).
  3. Suatu sistem mempunyai lingkunagan luar (Environment).
  4. Suatu sistem mempunyai penghubung (Interface).
  5. Subsistem mempunyai tujuan (Goal).

2. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem adalah suatu sistem intregasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karna sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi pada sistem tersebut. Menutur Jogyanto H.M. (2010:53) suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini.:

  1. Sistem abstrak (Abstract System) lawan sistem fisik (Physical System).
  2. Sistem alamiah (Natural System) lawan sistem buatan manusia (Human Made System).
  3. Sistem pasti (Deterministic System) lawan sistem probabilistik (Probabilistic System).
  4. SSistem tertutup (Closed System) lawan sistem terbuka (Open System).

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut oleh beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

  1. Informasi adalah data yang sudah mengalami prosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2010:12).
  2. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2010:10).
  3. Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2010:14).

2. Kualitas Informasi

Terbaentuknya suatu informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Menurut Agus Mulyanto (2010:20) kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 (tiga) hal pokok, yaitu</ref> :

  1. Akurat (Accuracy)
    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timelines)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dapat mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Misalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebutmemerlukan teknologi-teknologi terbaru.
  3. Relevalansi (Relevance)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

3. Fungsi Informasi

Fungsi informasi menurut Jogiyanto H.M. (2010:10), “ Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”.

4. Nilai Informasi

Nilai informasi akan dikatakan bernilai apabila informasi tersebut lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Keginaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analisis Cost Effectiveness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:</ref>

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

5. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data untuk membuat data tersebut menjadi berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan sehingga dapat segera digunakan, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan data. Mulai dari pengumpulan data, hingga ke pembuatan laporan hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya, dan informasi yang relevan bagi si pemakai.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Mulyanto (2010:28) ada 5 (lima) definisi dari berbagai peneliti, yaitu:

  1. Sistem informasi menurut James Alter adalah mendefinisikan sistem informasi sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
  2. Sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood adalah mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.
  3. Sistem informasi menurut Gelinas, Oram, Wiggins adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputerdan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
  4. Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe adalah medefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
  5. Sistem informasi menurut Joseph Wilkinson adalah krangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran perusahaan.

Berdasarkan dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

2. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto H.M. (2010:43) mengemukakan bahwa sistem informasi mempunyai 6 (enam) buah komponen, yaitu:</ref>

  1. Komponen Masukan (Input)
    Input merupakan data yang dimasukan kedalam sistem informasi. Input yang masuk kedalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Komponen Keluaran (Output)
    Output berupa informasi yang berguna bagi pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output, tapi selalu menerima inpun dikatakan bahwa input yang diterima ke dalam lobang yang dalam (deep hole). Output dari sistem ini dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model yang tertentu.
  3. Komponen Basis Data (Data Base)
    Basis data (data base) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan prangkat lunak yang disebut dengan DBMS (DataBase management system) untuk memanipulasinya.
  4. Komponen Model
    Model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukan proses penghitungan matematika.
  5. Komponen Teknologi
    Teknologi merupalan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya.komponen teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam kategori, yaitu teknologi sistem komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi sistem telekomunikasi.
  6. Komponen kontrol
    Komponen kontrol juga merupakan komponen yang pentingdan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Analisa Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sebuah sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian tertentu dari suatu informasi dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diharapkan sehingga dapat memberikan perbaikan-perbaikan yang diusulkan.

Menurut Mulyanto (2010:15), “Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan koseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa”.

Tahap analisa dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum desain sistem. Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. (Kusrini, 2010:29).

Menurut Wahana Komputer (2010:27) pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisa sistem.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Teori Khusus

Laporan Keuangan

1. Definisi Laporan keuangan

Menurut Fitria (2014:110) laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi suatu perusahaan yang isinya menggambarkan kinerja perusahaan tersebutdngan tolak ukur perubahan posisi keuangan di dalam perusahaan tersebut.

2. Klasifikasi Laporan Keuangan

Menurut Fitria (2014:110) membuat laporan keuangan merupakan tahap akhir dari siklus akuntansi. Tahap ini merupakan tahap kelanjutan dari tahap pengikhtisiaran yaitu memindahkan pembukuan jurnal-jurnal kedalam bukubesar.

Menurut Fitria (2014:112) ada beberapa elemen-elemen dasar laporan keuangan yaitu:

  1. Neraca
    Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang menggambarkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan yang dapat dinyatakan dengan uang. Neraca menggambarkan harta, utang, dan modal yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu priode pelaporan untuk mencapai keuntungan.
  2. "Laporan Laba Rugi
    Laporan alaba rugi adalah laporan yang berisi pendapatan usaha perusahaan dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan \dalam suatu priode pelaporan.
  3. Laporan Perubahan Modal
    Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang berisi informasi mengenai penyebab bertambah atau berkurangnya modal yang dimiliki oleh perusahaan karena rugi atau laba dan unsur penambahaan atau pengurangan lainnya (Prive) dala suatu priode akuntansi.
  4. Laporan Arus Kas
    Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi mengenai masuk dan keluarnya kas dalam suatu priode akuntansi. Laporan kas diperlukan untuk mengetahui kegiatan apa yang menghasilkan kas dan kegiatan apa saja yang membuat kas keluar. Dalam laporan arus kas dibagi menjadi tiga kegiatan yang memengaruhi keluar masuknya kas, yaitu:
  1. Aktivitas Operasional
    Pencatatan keluar masuk kas atau arus kas berasal dari kegiatan utama perusahaan, dapat dilihat dari biaya-biaya di laporan laba rugi.
  2. Aktivita Investasi
    Pencatatan arus kas berasal dari aktivitas-aktivitas investasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian harta, penerimaan dan pengeluaran kas dari piutang perusahaan.
  3. Aktivitas Pendanaan
    Pencatatan arus kas yang berasal dari kegiatan penambahan dan pengurangan utang perusahaan dan juga aktivitas dari penambahan - pengurangan akibat saham, dan lainnya.

Penjualan Barang

1. Definisi Penjualan

Menurut Wahdi (2011:1) penjualan atau pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen dengan pemasar melalui informasi. Informasi tersebut digunakan untuk berbagai hal, yaitu:

  1. mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah-masalah penjualan.
  2. Menghasilkan, menyaring, dan mengevaluasi kegiatan atau aktivitas penjualan.
  3. Memonitor kinerja pemasaran penjualan.
  4. Meningkatkan pemahaman penjualan sebagai suatu proses.

2. Klasifikasi Penjualan

Menurut Wahdi (2011:3), sebagaimana dinyatakan bahwa organisasi yang terlibat dalam penjualan karena 2 (dua) hal, yaitu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Indentifikasi masalah berfungsi untuk mengidentifikasi masalah yang timbul dalam penjualan suatu produk. Identifikasi masalah dirancang untuk mengestimasi pasar potensial, pencitraan merek atau perusahaan, karakteristik pasar, dan analisis penjualan.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6) UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. (chonoles, 2003: bab 1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memilikisintaks dan sematik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedsar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.

Menurut Adi Nugroho (2009:6) UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorrientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Komponen-komponen UML

Menurut Haviluddin (2011:1), “Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.

Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

  1. Struktur Diagram
    Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :
  2. "Laporan Laba Rugi
    Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi pendapatan usaha perusahaan dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan \dalam suatu priode pelaporan.
  3. Laporan Perubahan Modal
    Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang berisi informasi mengenai penyebab bertambah atau berkurangnya modal yang dimiliki oleh perusahaan karena rugi atau laba dan unsur penambahaan atau pengurangan lainnya (Prive) dala suatu priode akuntansi.
  4. Laporan Arus Kas
    Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi mengenai masuk dan keluarnya kas dalam suatu priode akuntansi. Laporan kas diperlukan untuk mengetahui kegiatan apa yang menghasilkan kas dan kegiatan apa saja yang membuat kas keluar. Dalam laporan arus kas dibagi menjadi tiga kegiatan yang memengaruhi keluar masuknya kas, yaitu:
  1. Struktur Diagram
    Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :
    1. Class diagram
      Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
    2. Class memiliki tiga area pokok :

      1. Nama (dan stereotype)
      2. Atribut (Attribute)
      3. Metode (Method)
    3. Object diagram
      Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.
    4. Component diagram
      Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.
    5. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)
      Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.
    6. Composite structure diagram
      Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.
    7. Package diagram
      Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.
    8. Behavior Diagram
      Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :
      1. Use case diagram
        Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. Use Case memiliki dua istilah, yaitu:
        1. Sistem use case; interaksi dengan sistem.
        2. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.
      2. Activity diagram
        Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas
      3. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x)
        Menggambarkan state, transisi state dan event.
    9. Interaction diagram
      Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas :
    1. Communication diagram
      Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.
    2. Interaction Overview diagram
      Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.
    3. Sequence diagram
      Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
    4. Timing diagram
      Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

    3. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
      1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
      2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    13. Piranti lunak siap diliris.

    World Wide Web

    World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu halaman lain. Halaman-halaman yang diakses pun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di berbagai Negara.

    Website

    Kepopuleran internet diseluruh penjuru dunia mendorong aplikasi web semakin diminati. Dengan menggunakan ablikasi web, seseorang hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

    Menurut Hidayat (2010:2), “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.”

    Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau sub domain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

    Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

    Penemu website adalah Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan, pertamakalinya muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika membuat website adalah untuk mempermudah tukar menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh semua orang.

    Ada banyak sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate dynamic web system dan situs dynamic, beberapa diantaranya adalah Cold Fusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate dynamic web system dan situs dinamis. Situs juga bisa termasuk didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RRS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerja supaya tetap terjaga.

    Plugin atau dapat disebut pula extension tersedia untuk menambah banyaknya feature dan melengkapi kemampuan dari web browser, dimana plugin ini dipakai untuk membuka content yang biasanya berupa cuplikan dari gambar bergerak (active content) contohnya adalah flash, shockwave atau applets yang dtulis dalam bahasa JAVA. Dynamic HTML juga menyediakan untuk user supaya dia bisa secara interaktif dan realtime, meng-update di web page tersebut (catatan; halaman yang dirubah, tak perlu di load atau di reload agar perubahannya dapat dilihat), biasanya perubahan yang dilakukan mereka memakai DOM dan javascript yang sudah tersedia pada semua web browser sekarang ini.

    Seperti yang ditulis diatas, ada banyak perbedaan dalam penulisan dari terminologi website. Walaupun website sudah banyak yang menggunakan, namun untuk associated press stylebook, reuters, microsoft, academia, dan berbagai kamus yang ada, penulisan yang mereka pakai adalah menggunakan 2 (dua) kata, yaitu web site. Hal ini dikarenakan web bukanlah terminologi umum, melainkan kependekan dari world wide web.

    XAMPP

    Xampp adalah software grafis gratis yang di tujukan pada pengguna Windows Operating System. Walaupun dalam versi linux telah ada software ini, namun dalam pengoperasiannya mengunakan perintah text. Hal ini mengakibatkan menjalankan software ini dalam linux sedikit sulit di banding dengan windows. Namun kelebihan software ini jika di jalankan pada linux lebih lancar di banding dengan windows. Software yang merupakan software web server apache yang di dalamnya sudah terdapat database seperti mysql, php dan masih banyak lagi. Kelebihan software web server XAMPP ini di banding dengan software web server lain adalah dalam satu kali install software ini telah sekaligus terinstall Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support.

    PHP

    1. Definisi PHP

    Menurut Abdul Kadir (2010:4), “ PHP (Personal Home Page) adalah perangkat lunak yang bersifat free (gratis). Namun perlu diketahui, PHP terkadang dikemas dalam bundel perangkat lunak”. Menurut Sibero (2012:49), “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Sibero (2012:49), “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Menurut Kustiyahningsih (2011:114), “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprosesor) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke browser”.

    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

    2. Sejarah PHP

    Menurut Sibero (2012:49), pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5.2 terakhir pada terakhir pada saat ini.

    1. Kelebihan dan Kekurangan PHP

    1. Kelebihan PHP
      Ada 8 (delapan) kelebihan dari PHP, yaitu:
      1. PHP menjadi popular karena kesederhanaannya dan kemampuannya dalam menghasilkan berbagai aplikasi web seperti counter, sistem artikel/ CMS, e-commerce, bulletin board, dll.
      2. PHP adalah salah satu bahasa server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web.
      3. PHP termasuk dalam Open Source Product.
      4. Aplikasi PHP cukup cepat dibandingkan dengan aplikasi CGI dengan Perl atau Phyton bahkan lebih cepat dibanding dengan ASP maupun Java dalam berbagai aplikasi web.
      5. Tersedia baik di Windows maupun Linux, walau saat ini paling efektif di web server Apache dan OS Linux.
      6. Sintaks mirip C dan mudah dipelajari.
      7. Komunitas yang ramai dan saling membantu, seperti di diskusiweb.com, phpbuilder.com, phpindo.com, dll.
      8. Berbagai script atau aplikasi yang gratis telah tersedia.

      2. Kekurangan PHP

    2. Ada 4 (empat) kekutangan dari PHP, yaitu:
      1. Tidak detail untuk pengembangan skala besar.
      2. Tidak memiliki system pemrogaman berorientasi objek yang sesungguhnya.
      3. Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logic dengan baik.
      4. PHP memiliki kelemahan security tertentu apabila programmer tidak jeli dalam melakukan pemrogaman dan kurang memperhatikan isu konfigurasi PHP.

      Java Script

      Menurut Kustiyahningsih (2011:65) “JavaScript adalah bahasa yang berupa kumpulan skrip berjalan pada suatu dokumen HTML. Bahasa ini adalah bahasa pemograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah disisi user artinya disisi browser bukan disisi web. JavaScript adalah bahasa yang case sensitive artinya membedakan penanaman variabel atau fungsi dengan nama TEST berbeda dengan variabel dengan nama test dan setiap instruksi diakhiri dengan karakter titik koma (;).

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan javascript adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat sebuah web selain bahasa pemograman php.

      HTTP

      HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

      Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), bekerja dalam publikasi satu seri Request For Comment (RFC), yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini.

      HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara Client dan server sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu dituan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “Get / HTTP/1.1” (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informsi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikuti dengan badan dari data tersebut. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti “200 ok”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.

      Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.

      HTML

      Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

      Database

      1. Definisi Database

      Menurut Kustiyahningsih (2011:145), “Database adalah sekumpulan informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah sekumpulan data yang diproses dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi”.

      Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

      Menurut Maimunah (2010:307), “Database adalah kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah Database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

      2. Jenis Database yang digunakan

      Menurut Kadir (2010:4), “AppServ merupakan sebuah paket web service yang bersifat open source, yang membuat proses instalasi semua web service dengan mudah, dan juga membantu Anda ketika mengkonfigurasikan server. Menurut Kadir (2009:4), Beberapa aplikasi yang terdapat di dalam Appserv, yaitu:

      1. PhpMyAdmin
        Menurut Kadir (2009:4), Dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.
      2. MySQL
        Menurut Kustiyahningsih (2011: 146), “MYSQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat Open Source”.
        Menurut Abdul Kadir (2009:14), “MYSQL metupakan software yang tergolong database server yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL).
        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.

      Elisitasi (Elicitation)

      Menurut Alhadi (2012:51) elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

      1. Tahap I
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Tahap II
        Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
      3. Tahap III
        Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
        1. T artinya teknikal (Technical), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.
        2. O artinya Operasional (Operational), bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
        3. E artinya Ekonomis (Economic), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
      4. Final Draft Elisitasi
        Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.





      4. Sejarah PHP

      Dalam merancang suatu formulir, prinsip-prinsip berikut ini perlu diperhatikan :

      1. Pemanfaatan tembusan atau copy formulir.
        Untuk memenuhi beberapa tujuan sekaligus, perlu dibuat beberapa formulir. Contoh: dalam transaksi pembelian diperlukan pemberitahuan kepada pemasok mengenai pesanan, pemberitahuan kepada bagian penerimaan mengenai barang yang akan diterima dari pemasok, dan pemberitahuan kepada bagian utang untuk melakukan pencatatan utang, jika barangnya sudah diterima.
      2. Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data.
        Daalm mengumpulkan data hindarilah pengumpulan data yang sama lebihdari satu kali. Sekali data telah dikumpulkan dari sumbernya, data tersebut harus direkam sedemikian rupa dalam formulir, sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi semua departemen.
      3. Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas.
        Formulir yang dirancang sederhana dan ringkas akan mengakibatkan dapat dihindarinya perekaman data yang tidak perlu sehingga akan membantu pencatatannya ke dalam buku jurnal dan buku pembantu.
      4. Unsur internal check dalam merancang formulir.
        Formulir merupakan bagiandari berbagai internal check dalam suatu organisasi. Internal cek ini diciptakan untuk dapat menhasilkan informasi yang dapat dipercaya dan teliti dan untuk menjaga kekayaan organisasi.
      5. Nama dan alamat perusahaan pada formulir.
        Formulir untuk antar bagian di dalam di perusahaan, tidak perlu memuat nama dan alamat perusahaan. Namum untuk yang dikirm ke luar perusahaan, nama, alamat dan bahkan logo perusahaan perlu dicantumkan pada formulir, untuk memudahkan identifikasi asal formulir tersebut bagi perusahaan penerima.
      6. Nama formulir.
        Seperti hal orang orang, formulirpunperlu diberinama unutk memudahkan identifikasinya. Nama formulir biasanya dipilih untuk menggambarkan fungsi formulir tersebut. Nama formulir ini dicetak pada formulir untuk memudahkan identifikasi terhadap formulir tersebut.
      7. Nomor identifikasi pada setiap formulir.
        Jika perusahaan mengggunakan berbagai jenis formulir, pemberian nomor identifikasi terhadap forulir mulai diperlukan. Untuk menginat berbagai nama formulir, kemungkinan orang akan menemui kesulitan. Oleh karena itu nomor dapat melengkapi nama, untuk memudahkan identifikasi formulir. Dalam prakteknya tidak jarng nomor identifikasi lebih umum digunakan untuk menyebut formulir dibandingkan dengan nama formulir tersebut.
      8. Formulir besar.
        Jika kita mengisi banyak klom dalam formulir yang lebarnya dua atau tiga kali kertas ukuran folio, kemungkina kita mengisi pada baris yang salah adalah besar. Untuk menghindarinya, setiap garis diberi nomor urut baik sisi kiri atau kanan.
      9. Pencetakan garis pada fomulir
        Garis harus dicetak pad formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak karena mesin ketik akan dapat mengatus spasi sendiri.
      10. Pencatuman nomor urut tercetak.
        Digunakan untuk mengawasi pemakaian formulira dan untuk identifikasi transaksi bisnis. Pemakaian nomor urut tercetak pada formulir seperti bukti kas keluar, cek, faktur penjualan dan sebagainya merupakan elemen pengawasan intern terhadap transaksi yang bersangkutan dengan formulir tersebut. Demikian juga dapat berfungsi untuk mencari dokumen bila formulir tersebut hilang.
      11. Rancangan formulir yang hanya memerlukan pengisian tanda V (cek list) atau X (silang), atau dengan mencantumkan jawaban “Ya” atau “Tidak”.
        Jika informasi yang akan dikumpulkan dengan formulir dapat ditentukan lebih dahulu, untuk menghemat waktu pengisian, informasi yang sudah tertentu tersebut dicetak dalam formulir, sehingga pengisi formulir tinggal membubuhkan tanda V (cek list) atau X (silang) untuk informasi yang dipilih oleh pengisi.
      12. Formulir ganda
        Adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya. Tembusan formulir ini dapat diisi dengan satu kali penulisan pada formulir aslinya dengan berbagai cara, sbb: menyisipkan karbon , menggunakan kertas tanapa karbon sebagai bahan cetak formulir berganda.

      5. Kapan Formulir Diperlukan ?

      Dalam situasi apa perusahaan memerlukan formulir ?

      1. Jika suatu kejadian harus dicatat, maka formulir perlu digunakan. Misalnya: suatu perusahaan perlu mencatat transaksi penjualan tunai yang dilakukkannya setiap hari, maka perlu menciptakan formulir faktur penjualan tunai untuk merekam transaksi tersebut setiap harinya.
      2. Jika informasi tertentu harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut. Jika suatu informasi harus dicatat berulangkali, penggunaan formulir akan mengurangi waktupenulisan informasi tersebut. Contoh: jika setiap kali mengajukan permintaan pembelian, bagian gudang harus menuliskan ama barang, spesifikasi, kuantitas, dan sifat permintaan (biasa, segera, atau mendesak), maka perlu dibuat formulir dengan kolom-kolom untuk menampung informasi tersebut, sehingga mengurangi waktupenulisan informasi yang harus disampaikan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian.
      3. Jika berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya, maka formulir harus digunakan. Untuk dapat memenuhi permitaan pembelian yang diajukan oleh bagian gudang, bagian pembelian memerlukan informasi lengkap mengenai nama barang yang akan dibutuhkan, spesifikasi, kuantitas, dan kapan barang tersebut diperlukan. Semua informasi tersebut perlu disatukan di tempat yang sama untuk memungkinkan bagian pembelian melaksanakan pemesanan kepada pemasok dengan benar. Untuk memudahkan pengecekan secara cepat mengenai kelengkapan informasi tentang barang yang diminta oleh bagian gudang, maka formulir surat permintaan pembelian harus digunakan.
      4. Jika dibutuhkan untuk menetapkan tanggung jawab terjadinya transaksi, fromulir perlu digunakan. Jika tanggung jawab terjadinya transaksi akan dibebankan kepada seseorang duperlukan formulir untuk merekam pertanggung jawaban pelaksanaan transaksi tersebut.

      Gambar: Pembagian Zona dalam Formulir

      6. Faktor-faktor Dalam Merancang Formulir

      Dalam merancang suatu formulir, seorang analis harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini :

      1. Siapa yang memerlukan atau akan mendapat informasi yang dicatat di dalam formulir tersebut ? Hal ini akan menentukan berapa lembar formulir tersebut harus dibuat.
      2. Adakah formulir lain yang sekarang dirancang atau sekarang digunakan berisi informasi yang sama ? Jika ya, apakah ada kemungkinan menyatukan informasi di dalam formulir yang dirancang ini dengan formulir lain tersebut ? Banyak perusahaan yang membuat faktur penjualan, surat muat (bill of lading), slip pembungkus (packing slip) dan surat order pengiriman dalam satu kali penulisan.
      3. Apakah elemen-elemen yang harus dicantumkan di dalam formulir yang telah disusun menurut urutan yang logis ? Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengisian formulir dan akanmengurangi waktu pengisian dan penggunaan formulir.
      4. Apakah formulir tersebut akan memerlukan penulisan dengan tangan atau pemrosesan dengan mesin, atau kedua-duanya ? Hal ini akan menentukan lebar spasi dan penggunaan garis atau hanya spasi saja.
      5. Apakah formulir tersebut akan diisi dengan pensil, tinta, mesin ketik atau mesin khusus atau dengan proses penggandaan yang lain ? Hal ini akan menentukan jensi dan mutu kertas yang akan digunakan serta jumlah ruang yang harus disediakan untuk memungkinkan pencatatan informasi.
      6. Apakah formulir tersebut akan disimpan dalam suatu arsip ? Hal ini akan menetukan mutu kertas yang harus digunakan, ukuran kertas, dan preforasi yang harus dibuat, jika hal ini diperlukan.

      Definisi Online

      Menurut Wikipedia [1] Secara umum, "online" menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

      1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
      2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.
      3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.

      Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

      Definisi SiS+

      Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SiS+ adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai :

      1. Jadwal perkuliahan mahasiswa.
      2. Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa.
      3. Tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
      4. Daftar Nilai.
      5. Menyediakan layanan formulir yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.
      Gambar Logo SiS+

      Kelebihan SiS+

      Terdapat 6 kelebihan dari SiS+, diantaranya :

      1. Dapat diakses kapanpun dan dimanapun, 24 jam 7 hari 365 hari.
      2. Single Sign On (SSO) with Email Rinfo.
      3. Simple, powerful, and easy to used.
      4. Compatible all device.
      5. Easy Get Data with Smart Searching.
      6. Data berupa daftar nilai dan formulir online dapat di download dan disimpan dalam bentuk PDF.

      Definisi QR Code

      QR Code adalah image berupa matriks dua dimensi yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data di dalamnya. QR Code merupakan evolusi dari kode batang (barcode). Barcode merupakan sebuah simbol penandaan objek nyata yang terbuat dari pola batang-batang berwarna hitam dan putih agar mudah untuk dikenali oleh komputer. Contoh sebuah QR Code dapat dilihat pada gambar 1.

      Gambar 1. Contoh QR Code

      QR Code merupakan singkatan dari Quick Response Code, atau dapat diterjemahkan menjadi kode respon cepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Corporation, sebuah perusahaan Jepang yang banyak bergerak di bidang otomotif. QR Code ini dipublikasikan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk pelacakan kendaraan di bagian manufaktur dengan cepat dan mendapatkan respon dengan cepat pula. Prosedur pembangkitan QR Code dari sebuah teks dapat dijelaskan dengan diagram alir pada gambar 2.

      Gambar 2. Diagram alir proses pembangkitan QR Code

      Langkah-langkah untuk untuk membaca QR Code menjadi teks aslinya merupakan reverse atau kebalikan dari langkah-langkah pada pembangkitan QR Code. Secara umum prosedur pembacaan QR Code dapat dijelaskan dengan diagram alir pada gambar 3.

      Gambar 3. Diagram alir proses pembacaan QR Code [5]

      Seiring berkembangnya QR Code, semakin banyak penelitian yang dilakukan mengenai kode simbol ini. Berbagai penelitian terus dilakukan, baik untuk menambah jumlah data yang dapat disimpan dalam QR Code, menambah resistensi terhadap kerusakan, dan lain-lain. Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya adalah :

      1. Pembuatan aplikasi pembacaan QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis J2ME
        Pada penelitian ini dibuat aplikasi pembaca QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis sistem operasi J2ME dengan kamera digital yang terintegrasi pada mobile tersebut. Pada penelitian ini juga dianalisis tingkat akurasi pembaca QR Code tersebut sehingga ditemukan parameter yang mempengaruhi tingkat akurasinya.
      2. QR Code untuk tandatangan digital
        Pada penelitian ini, peneliti menggunakan QR Code untuk tanda tangan digital. Data yang di-encode adalah message digest dari artikel atau tulisan yang akan dibuat tanda tangan digitalnya. Pada penelitian ini juga dibuat sebuah perangkat lunak yang langsung men-generate QR Code dari masukan berupa tulisan/artikel yang akan dibuat tanda tangan digiltalnya.
      3. QR Code untuk autentikasi novel user
        Pada penelitian ini, QR Code digunakan sebagai autentikasi user pada sebuah jaringan internet untuk mobile phone.
      4. QR Code untuk edukasi
        Pada penelitian ini dijelaskan manfaat QR Code untuk edukasi, karena peneliti mengungkapkan bahwa selama ini QR Code kebanyakan hanya digunakan untuk kepentingan komersil. Contohnya adalah penggunaan QR Code untuk katalog perpustakaan. Sumber : Jurnal KNIF-2011.[2]

      Definisi YII Framework

      Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-sourceyang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

      Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

      Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller(controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

      Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii :

      Gambar 2.7 Struktur Statis Aplikasi Yii (Yii, 2012)

      1. Fitur Yii Framework

      Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :(Yii, 2013)

      1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
      2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration.Yii memungkinkan pengembang menggunakanberbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
      3. Form input dan validasi.Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.
      4. AJAX Widget.Yii menyediakan AJAXwidgetyang terintegrasi dengan jQuery,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
      5. Authenticationdanauthorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
      6. Skin dan theme.Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
      7. Internationalization (I18N) danlocalization (L10N).Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
      8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layananweb services.
      9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
      10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.
      11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
      12. Pengujian unit danfungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHPUnit dan Selenium.
      13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model,dan CRUD.
      14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

      Konsep Dasar Database

      1. Definisi Database

      Menurut Anhar (2010:45)[3], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

      Menurut Raharjo (2011:3)[4], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

      Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[5], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

      2. Definisi Tabel

      Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45)[3].

      Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

      3. Definisi Fields

      Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45)[3].

      4. Definisi Record

      Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45)[3].

      Definisi PHP

      Menurut Nugroho (2009:113), “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”.

      Menurut Arief (2011:43), definisi PHP adalah sebagai berikut :

      PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

      Menurut Wardana (2010:7), “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”.

      Menurut Prasetio (2012:122), “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server”.

      Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

      1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
      2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
      3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
      4. Merupakan software yang berdifat open source.
      5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.
      6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

      Menurut Anhar (2010:3), definisi PHP adalah sebagai berikut :

      PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

      1. Definisi UML

      Menurut Widodo, (2011:6)[6], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

      Menurut Nugroho (2010:6)[7], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

      2. Jenis-jenis Diagram UML

      Menurut Widodo (2011:10)[6], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML :

      1. Class Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
      2. Package Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
      3. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
      4. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
      5. Communication Diagram : Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
      6. State Chart Diagram : Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
      7. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
      8. Component Diagram : Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
      9. Deployment Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


      Konsep Dasar Testing

      1. Definisi Testing

      Menurut Rizky (2011:237)[8], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".

      Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

      1. Verifikasi
        Verifikasi adalah prosespemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
      2. Validasi
        Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

      Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

      1. Failure
        Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
      2. Fault
        Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
      3. Error
        Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
      4. Incident
        Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

      2. Acuan dan Pengukuran Testing

      Menurut Rizky (2011:256)[8], "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing".

      Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

      1. Waktu
        Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
      2. Biaya
        Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
      3. Kinerja testing
        Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
      4. Kerusakan
        Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

      3. Tipe dan Teknik Testing

      Menurut Rizky (2011:259)[8], "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".

      Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

      1. White Box Testing
        Menurut Rizky (2011:262)[8], "White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat".
        Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :
        1. Decision (Branch) Coverage
          Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).
        2. Condition Coverage
          Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.
        3. Path Analysis
          Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.
        4. Executive Time
          Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.
        5. Algorithm Analysis
          Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.
      2. Black Box Testing
        Menurut Rizky (2011:265)[8], definisi black box testing adalah sebagai berikut :
        Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
        3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
        4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

        Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :
        1. Equivalence Partitioning
          Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
        2. Boundary Value Analysis
          Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
        3. Cause Effect Graph
          Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
        4. Random Data Selection
          Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
        5. Feature Test
          Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

      Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Hasibuan [9], Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literature review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

      Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Suryo dkk, 2010:86)[10]

      Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

      Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : (Suryo dkk, 2010:86)[10]

      1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
      2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
      3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
      4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
      5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

      Literature Review

      Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :

      No. Penulis Hasil Adobsi
      1. Kurniati, A. (2012). Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile untuk Mengelola Benda Cagar Budaya Kota Salatiga(Doctoral dissertation, Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW).[11] Dalam penelitian ini, QR Code digunakan untuk menampung sebuah hyperlink sebuah alamat halaman website yang berisikan informasi mengenai benda cagar budaya. Oleh karena itu, pada penelitian ini diterapkan aplikasi QR Code Scanner dan QR Code Generator yang digabungkan dengan PHP dan MySQL untuk membangun sebuah system yang memanfaatkan QR Code sebagai sarana sosialisasi benda cagar budaya pada kota Salatiga. Penulis mengadobsi konsep pembuatan QR Code Generate dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan penyimpanan datanya pada database MySQL.
      2. New Review of Academic Librarianship

      Volume 18, Issue 1, 2012 Lauren Elmorea & Derek Stephensb pages 26-42

      Quick Response (QR) Kode relatif baru di Inggris, meskipun mereka telah digunakan sangat sukses di Jepang. Artikel ini menganggap meningkatnya kebutuhan perpustakaan akademik untuk mempromosikan layanan dan sumber daya mereka ke "klien mobile." Ini laporan tentang dua studi kasus Inggris perpustakaan akademik yang menggunakan kode QR untuk mempromosikan sumber daya perpustakaan. Penulis mengambil konsep QR untuk mempublikasi data atau dokumen mahasiswa seperti daftar nilai yang siapapun dengan menggunakan ponsel untuk melihat kebenaran dan keaslian dokumen tersebut. Hal ini dimaksudkan jika suatu saat para stakeholder ingin memastikan keaslian dokumen yang tercetak dari website Perguruan Tinggi.
      3. Penerapan Aplikasi

      Client Server Untuk Pelaporan Perkembangan Akademik dan Mental Siswa Menggunakan Framework Yii dan SMS Gateway (Studi Kasus: SLB Negeri Salatiga) Yosua Saputro Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Maret 2013

      Pembuatan raport yang dapat di print dan disimpan dalam format PDF dengan memanfaatkan library

      dompdf yang sudah disediakan oleh framework Yii.

      Penulis mengambil konsep untuk membuat sebuah form yang dapat disimpan maupun di print dalam format pdf dan menggunakan extension mpdf yang disediakan oleh YII.
      4. Warsito, Ary Budi, Lusi Fajarita, Nazori AZ. 2012. “Proteksi Keamanan Dokumen Sertifikat File JPEG Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Steganografi Dan Kriptografi”. Jakarta : Jurnal Telematika Mkom. Vol. 4, No.1, Maret 2012.[12] Penelitian ini membahas tentang merancang suatu sistem atau aplikasi dengan menggunakan teknik steganografi dan kriptografi yang digunakan untuk enkripsi dan menguji keabsahan data digital terutama sertifikat penting pada perguruan tinggi dalam bentuk file JPEG. Hasil dari penelitian ini adalah Dengan menggunakan teknik steganografi dan kriptografi memungkinkan untuk validasi keabsahan suatu sertifikat yang diterbitkan secara online, karena setiap pihak bisa mengecek keaslian dari sertifikat tersebut. Penulis mengambil konsep tentang sistem dalam bentuk gambar yang digunakan untuk validasi keabsahan suatu sertifikat yang diterbitkan secara online, dan ini sebagai acuan untuk digunakan memvalidasi sebuah dokumen – dokumen akademik yang dikeluarkan secara online.
      5. Nugraha, M. Pasca, Rinaldi Munir. 2011. “Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image”. Institut Teknologi Bandung : Konferensi Nasional Informatika – KNIF 2011 ISSN: 2087 – 3328.[2] Penelitian ini mengimplementasikan pengembangan aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader, dimana data masukan berupa image, bukan teks seperti biasanya. Implementasi aplikasi inidilakukan dengan menggunakan bahasa C# dengan framework .NET, sedangkan kakas yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2008. Dan berdasarkan pengujian yang dilakukan, bahwa aplikasi QR Code dari data berbentuk image tidak fleksible untuk diterapkan di dunia nyata, karena gambar maksimum yang dapat dijadikan QR Code terlalu kecil. Penulis mengambil konsep untuk menerapkan QR Code, dimana data masukkan bukan berupa gambar namun berupa teks URL, karena dengan gambar tidak fleksible untuk diterapkan pada dokumen yang tercetak dengan QR Code.
      6. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan

      Website Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.7 No.3 Mei 2014. ISSN: 1978 - 8282. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.[13]

      Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.
      7. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.[14] Perancangan suatu sistem informasi akademik SiS+ menggunakan Yii Framework yang sudah berbasis OOP (Object Oriented Programming ) sehingga terstruktur dan mudah dikembangkan. Penulis mengadopsi konsep pembuatan system informasi menggunakan framework YII yang berbasis OOP.

      Dari 7 (tujuh) literature review diatas, sebagian besar adalahmembahas perihal framework YII, penggunaan QR Code dan pembuatan file pdf pada framework YII. Hal iniberkaitan dengan penelitian yang dilakukan, namun belum ada penelitian yang membahas tentang pengembangan formulir-formulir perkuliahan online menggunakan QR Code pada website SiS+ dengan framework YII.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

      Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

      Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

      Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

      Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

      Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

      Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

      Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

      Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

      Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

      Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

      Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :

      1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
      2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
      3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
      4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja terakreditasi B.
      5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
      6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
      7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
      8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam verifikasi dan tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.
      9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
      10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.
      11. Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.
      12. Pada tahun 2013 Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.
      13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas karyawan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

      Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

      1. Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

      Visi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilakan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

      Dalam rangka mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

      1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
      2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.
      3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
      4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat guna.
      </div>

      Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

      2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

      1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
      2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
      3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

      Struktur Organisasi

      Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

      Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

      Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

      Wewenang dan Tanggung Jawab

      Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

      Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

      1. Ketua
        Wewenang :
        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
        2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
        3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
        4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

        Tanggung jawab :

        Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

      2. Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
        Wewenang :
        1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
        2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
        3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
        4. Mengadakan afiliasi.
        5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

        Tanggung jawab :

        Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

      3. Asisten Direktur Akademik
        Wewenang :
        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
        4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        6. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
        7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

      4. Asisten Direktur Operasional
        Wewenang :
        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
        4. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
        5. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
        3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
        4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

      5. Kepala Jurusan
        Wewenang :
        1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
        2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
        3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
        4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
        5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
        6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

        Tanggung Jawab :

        1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
        2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
        3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
        4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
        5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
        6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Pada sistem yang berjalan masih menggunakan jaringan intranet sehingga hanya dapat diakses dilingkungan kampus. Dalam mengakses formulir-formulir perkuliahan dilakukan pada box SIS dengan menggunakan PRC sebagai alat untuk login ke dalam SIS. Pencetakkan formulir hanya dapat dilakukan melalui box SIS yang terhubung dengan printer yang telah disediakan oleh kampus. Selain printer, pihak kampus harus menyediakan kertas yang tidak sedikit untuk pencetakkan formulir yang dilakukan para mahasiswa. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Prosedur mendapatkan formulir perkuliahan pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut :

      1. Login pada SIS dengan menggesekan PRC pada Box SIS.
      2. Mencari formulir perkuliahan dengan memilih pada menu-menu yang sudah tersedia.
      3. Melakukan Print Formulir.

      Rancangan Sistem Yang Berjalan

      1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

      Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


      Pada gambar () dapat dijelaskan bahwa untuk dapat mengakses SIS mahasiswa harus Login menggunakan PRC dengan cara menggesekkan PRC pada swipe card Box SIS.

      2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

      Gambar Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


      Pada gambar () dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan formulir-formulir perkuliahan pada SIS terlebih dahulu melakukan Login menggunakan PRC, setelah berhasil Login maka dapat langsung memilih formulir pada menu-menu yang tersedia kemudian dapat langsung di print.

      3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Gambar Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 5 permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang berjalan saat ini, diantaranya :

      1. Pengaksesan Formulir Perkuliahan yang masih dilakukan secara manual dimana mahasiswa harus datang terlebih dahulu ke kampus dan mengakses Formulir Perkuliahan pada Box SIS.
      2. Box SIS yang disediakan di kampus terbatas, hal ini menimbulkan terjadinya antrian.
      3. Mengakses Formulir Perkuliahan dengan cara menggesekkan PRC pada Box SIS, hal ini yang seringkali terjadi permasalahan baik pada PRC mahasiswa yang rusak atau bahkan alat sweep card yang rusak sehingga tidak dapat membaca PRC mahasiswa.
      4. Adanya penggunaan kertas yang tidak sedikit dalam hal print Formulir Perkuliahan yang dilakukan para mahasiswa.
      5. Adanya kendala pada printer yang hanya disediakan 1 printer dan kadangkala terjadi kerusakan pada printer tersebut yang dapat menghambat mahasiswa dalam memperoleh formulir perkuliahan.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan merancang, membangun, dan menyediakan suatu sistem informasi mahasiswa berbasis online yang mampu memudahkan proses mahasiswa dalam mendapatkan formulir perkuliahan serta sistem yang lebih mudah dikembangkan dan mudah dimaintenance.

      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

      1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
      2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi Tahap III

      Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

      1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
      2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
      3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

      Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

      1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
      3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

      Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan Final Draft Elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja.

      Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Yang Diusulkan

      Prosedur Sistem Yang Diusulkan

      Prosedur mendapatkan formulir perkuliahan pada sistem yang diusulkan terdiri dari 3 (tiga) alur, yakni sebagai berikut :

      1. Login pada SiS+ dengan akun email Rinfo.
      2. Mencari formulir perkuliahan melalui Smart Seacrh maupun Site Map.
      3. Melakukan Print atau Download Formulir.

      Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Pada gambar () dapat dijelaskan bahwa untuk dapat mengakses SiS+ terlebih dahulu harus Login menggunakan akun email Rinfo yang kemudian dapat melihat formulir dan print atau download formulir.

      Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Pada gambar () dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan formulir-formulir perkuliahan pada SiS+ terlebih dahulu melakukan Login menggunakan akun email Rinfo, setelah berhasil Login maka dapat langsung mencari formulir kemudian dapat langsung print formulir.

      Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

      Gambar Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan


      Perbedaan Prosedur antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

      Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

      No. Sistem Yang Berjalan Sistem Yang Diusulkan
      1. Pada sistem yang berjalan, mahasiswa mengakses Formulir Perkuliahan melalui Box SIS yang hanya tersedia di lingkungan kampus. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa mengakses Formulir Perkuliahan melalui SiS+ yang dapat diakses secara online dimanapun dan kapanpun.
      2. Pada sistem yang berjalan, saat mahasiswa ingin mengakses Formulir Perkuliahan pada Box SIS, mahasiswa harus login terlebih dahulu dengan menggesekkan PRC mereka pada swipe card Box SIS. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa yang ingin mengakses Formulir Perkuliahan harus melalukan login terlebih dahulu pada SiS+ dengan menggunakan akun email Rinfo mereka.
      3. Pada sistem yang berjalan, mahasiswa dapat langsung melakukan print Formulir Perkuliahan dari Box SIS. Pada sistem yang diusulkan, mahasiswa dapat melakukan print dimana saja dan dapat menyimpan Formulir Perkuliahan dalam format file PDF.

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram

      Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram Formulir SiS+ pada Perguruan Tinggi Raharja.

      Gambar Class Diagram Formulir SiS+

      Spesifikasi Basis Data

      1. Nama File : TMMahasiswa
        Media : Hardisk
        Isi : NIM + NamaDepan + NamaBelakang + TempatLahir + TanggalLahir + AlamatTinggal + AlamatEmail + Handphone
        Primary Key : NIM
        Panjang Record :
        Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  NIM char 10 Primary Key
        2.  NamaDepan varchar 30  
        3.  NamaBelakang varchar 70  
        4.  TempatLahir varchar 50  
        5.  TanggalLahir Date 10  
        6.  AlamatTinggal varchar 100  
        7.  AlamatEmail varchar 100  
        8.  Handphone varchar 15  
      2. Nama File : TTMahasiswaJurusan
        Media : Hardisk
        Isi : NIM + Jenjang + Jurusan + Konsentrasi + KodeKurikulum + ShiftKuliah
        Primary Key : NIM
        Panjang Record :
        Tabel 4.3 Struktur Tabel TTMahasiswaJurusan
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  NIM char 10 Primary Key
        2.  Jenjang char 3  
        3.  Jurusan char 3  
        4.  Konsentrasi char 3  
        5.  KodeKurikulum int 5  
        6.  Shift_Kuliah char 1  
      3. Nama File : TMJurusan
        Media : Hardisk
        Isi : KodeJurusan + NamaJurusan + Singkatan + KodeNIM
        Primary Key : NIM
        Panjang Record :
        Tabel 4.4 Struktur Tabel TMJurusan
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  KodeJurusan char 3 Primary Key
        2.  NamaJurusan varchar 50  
        3.  Singkatan varchar 5  
        4.  KodeNIM int 3  
      4. Nama File : TMKepalaJurusan
        Media : Hardisk
        Isi : KodeKajur + NamaKajur
        Primary Key : KodeKajur
        Panjang Record :
        Tabel 4.5 Struktur Tabel TMKepalaJurusan
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  KodeKajur char 3 Primary Key
        2.  NamaKajur varchar 30  
      5. Nama File : TMMenu
        Media : Hardisk
        Isi : KodeMenu + NamaMenu + KodeMenuKategori + LinkMenu + PictureMenu + Keterangan
        Primary Key : KodeMenu
        Panjang Record :
        Tabel 4.6 Struktur Tabel TMMenu
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  KodeMenu int 15 Primary Key
        2.  NamaMenu varchar 40  
        3.  KodeMenuKategori int 5  
        4.  LinkMenu varchar 100  
        5.  PictureMenu varchar 50  
        6.  Keterangan varchar 100  
      6. Nama File : TMMenuKategori
        Media : Hardisk
        Isi : KodeMenuKategori + NamaMenuKategori
        Primary Key : KodeMenuKategori
        Panjang Record :
        Tabel 4.7 Struktur Tabel TMMenuKategori
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  KodeMenuKategori int 5 Primary Key
        2.  NamaMenuKategori varchar 15  
      7. Nama File : TMNilai
        Media : Hardisk
        Isi : KodeNilai + NIM + KodeMataKuliah + Grade
        Primary Key : KodeNilai
        Panjang Record :
        Tabel 4.8 Struktur Tabel TMNilai
        No. Nama Field Type Data Field Size Keterangan
        1.  KodeNilai int 11 Primary Key
        2.  NIM char 10  
        3.  KodeMataKuliah varchar 6  
        4.  Grade varchar 2  
      8. Nama File : TTMahasiswaFoto
        Media : Hardisk
        Isi : NIM + NamaFoto
        Primary Key : NIM
        Panjang Record :
        Tabel 4.9 Struktur Tabel TTMahasiswaFoto
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  NIM char 10 Primary Key
        2.  NamaFoto char 15  
      9. Nama File : TMUser
        Media : Hardisk
        Isi : NIM + StatusKeanggotaan
        Primary Key : NIM
        Panjang Record :
        Tabel 4.10 Struktur Tabel TMUser
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  NIM char 10 Primary Key
        2.  StatusKeanggotaan char 1  
      10. Nama File : TMGrading
        Media : Hardisk
        Isi : IDNilai + Grade + Nilai + Ket + Kredit
        Primary Key : Grade
        Panjang Record :
        Tabel 4.11 Struktur Tabel TMGrading
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  IDNilai tinyint 4  
        2.  Grade varchar 2 Primary Key
        3.  Nilai decimal 18,17  
        4.  Ket varchar 5  
        5.  Kredit int 1  
      11. Nama File : TMSyaratMataKuliah
        Media : Hardisk
        Isi : KodeSyaratMataKuliah + KodeMataKuliah + KodeMataKuliahSyarat1 + KodeMataKuliahSyarat2
        Primary Key : KodeSyaratMataKuliah
        Panjang Record :
        Tabel 4.12 Struktur Tabel TMSyaratMataKuliah
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeSyaratMataKuliah int 5 Primary Key
        2.  KodeMataKuliah varchar 5  
        3.  KodeMataKuliahSyarat1 varchar 5  
        4.  KodeMataKuliahSyarat2 varchar 5  
      12. Nama File : TMKurikulum
        Media : Hardisk
        Isi : KodeKurikulum + KodeJurusan + TanggalTerbit + TahunAkademik
        Primary Key : KodeKurikulum
        Panjang Record :
        Tabel 4.13 Struktur Tabel TMKurikulum
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeKurikulum int 6 Primary Key
        2.  KodeJurusan char 3  
        3.  TanggalTerbit date    
        4.  TahunAkademik varchar 9  
      13. Nama File : TMMataKuliahKelompok
        Media : Hardisk
        Isi : KodeKelompok + NamaKelompokMataKuliah
        Primary Key : KodeKelompok
        Panjang Record :
        Tabel 4.14 Struktur Tabel TMMataKuliahKelompok
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeKelompok varchar 4 Primary Key
        2.  NamaKelompokMataKuliah varchar 40  
      14. Nama File : TTMataKuliahKurikulum
        Media : Hardisk
        Isi : KodeMataKuliahKurikulum + KodeMataKuliah + KodeKurikulum + KodeSemester + KodeKelompok
        Primary Key : KodeMataKuliahKurikulum
        Panjang Record :
        Tabel 4.15 Struktur Tabel TTMataKuliahKurikulum
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeMataKuliahKurikulum int 11 Primary Key
        2.  KodeMataKuliah varchar 6  
        3.  KodeKurikulum int 5  
        4.  KodeSemester int 1  
        5.  KodeKelompok varchar 4  
      15. Nama File : TMSemester
        Media : Hardisk
        Isi : KodeSemester + NamaSemester
        Primary Key : KodeSemester
        Panjang Record :
        Tabel 4.16 Struktur Tabel TMSemester
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeSemester int 1 Primary Key
        2.  NamaSemester varchar 13  
      16. Nama File : TMSyaratLulus
        Media : Hardisk
        Isi : KodeSyaratLulus + KodeKurikulum + MinIpkKKP + MinIpkTA + MinSksKKP + MinSksTA
        Primary Key : KodeSyaratLulus
        Panjang Record :
        Tabel 4.17 Struktur Tabel TMSyaratLulus
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeSyaratLulus int 5 Primary Key
        2.  KodeKurikulum varchar 5  
        3.  MinIpkKKP decimal 2,1  
        4.  MinIpkTA decimal 2,1  
        5.  MinSksKKP int 3  
        6.  MinSksTA int 3  
      17. Nama File : TMSyaratKKP
        Media : Hardisk
        Isi : KodeSyaratKKP + KodeKurikulum + KodeMataKuliah
        Primary Key : KodeSyaratKKP
        Panjang Record :
        Tabel 4.18 Struktur Tabel TMSyaratKKP
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeSyaratKKP int 11 Primary Key
        2.  KodeKurikulum varchar 5  
        3.  KodeMataKuliah varchar 5  
      18. Nama File : TMTahunAjar
        Media : Hardisk
        Isi : KodeTahunAjar + Status
        Primary Key : KodeTahunAjar
        Panjang Record :
        Tabel 4.19 Struktur Tabel TMTahunAjar
        No.Nama FieldType Data Field Size Keterangan
        1.  KodeTahunAjar int 9 Primary Key
        2.  Status enum 0,1,2  

      Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Gambar Flowchart Sistem Yang Diusulkan

      Rancangan Program

      HIPO merupakan singkatan nama dari Hierarchy plus Input-Process-Output. Merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program. Namun sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.


      Gambar Diagram HIPO Formulir Online pada SiS+

      Rancangan Prototype

      Rancangan Prototipe Tampilan Login

      Gambar Rancangan Prototipe Tampilan Login

      Rancangan Prototipe Tampilan Home

      Gambar Rancangan Prototipe Tampilan Home


      Rancangan Prototipe Tampilan Form

      Gambar Rancangan Prototipe Tampilan Form

      Tampilan Layar

      Tampilan Halaman Login

      Gambar Tampilan Halaman Login

      Tampilan Halaman Home

      Gambar Tampilan Halaman Home

      Tampilan Halaman Form

      Gambar Tampilan Halaman Form

      Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Formulir online pada SiS+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut :

      1. Processor : 2.8 GHz Intel Core i7
      2. Monitor : 14.0” HD LED
      3. RAM : 8 GB 1333 Mhz DDR3
      4. Hardisk : 750 GB

      Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

      Formulir online pada SiS+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi perangkat lunak (software) sebagai berikut :

      1. Microsoft Windows 7 Ultimate
      2. Web browser modern, termasuk Chrome, Safari, Firefox, dan IE 8-10
      3. YII Framework
      4. Filezilla
      5. Adobe Dreamweaver CS5
      6. Notepad++

      Brainware

      Untuk mengoperasikan SiS+ ini dapat dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Sedangkan untuk mengoperasikan admin SiS+ hanya Pribadi Raharja yang ditunjuk sebagai Admin SiS+.

      Hak Akses

      Yang mempunyai hak akses pengaksesan SiS+ ini adalah seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang telah terdaftar pada SiS+ dan admin SiS+.

      Testing

      Pengembangan Formulir Online Menggunakan QRCode pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

      Berikut ini terdapat 3 pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing :

      Tabel 4.20 Daftar Pengujian BlackBox pada SiS+

      No. Pengujian
      1. Login SiS+
      2. Print Form SiS+
      3. Download Form SiS+
      1. Login SiS+
        Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Pengembangan Formulir Online Menggunakan QRCode pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja untuk fungsi Login user. Login pada SiS+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut :
        1. Login tanpa memasukkan username dan password.

          Tabel 4.21 Pengujian Login SiS+ Skenario 1

        2. Login dengan hanya mengisi field username (alamat email).

          Tabel 4.22 Pengujian Login SiS+ Skenario 2

        3. Login dengan hanya mengisi field password.

          Tabel 4.23 Pengujian Login SiS+ Skenario 3

        4. Login dengan memasukkan alamat email Rinfo salah.

          Tabel 4.24 Pengujian Login SiS+ Skenario 4

        5. Login dengan memasukkan akun Email Rinfo (username dan password) dengan benar.

          Tabel 4.25 Pengujian Login SiS+ Skenario 5

      2. Print Form SiS+

        Pengujian pada Fitur Print Form dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

        Tabel 4.26 Pengujian Print Form SiS+

      3. Download Form SiS+
        Pengujian pada Fitur Download Form dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

        Tabel 4.27 Pengujian Download Form SiS+

      Evaluasi

      Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada Login yang menggunakan email Rinfo. Jika input akun email tidak lengkap dan tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu user jika user mendapati kesalahan saat input akun email Rinfo, sehingga yang dapat masuk ke dalam SiS+ hanya khusus mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada fitur print dan download Form yang sesuai dengan hasil yang diharapkan.

      Implementasi

      Time Schedule

      Tabel 4.28 Time Schedule

      Penerapan

      1. Jumlah Pengguna Aktif SiS+

      Selama penerapan yang berjalan hingga saat ini jumlah pengguna Aktif SiS+ telah mencapai lebih dari 800 pengguna, yakni sebanyak 845 pengguna Aktif dari 1465 pengguna terdaftar.

      Gambar Jumlah Pengguna Aktif SiS+

      2. Jumlah View Formulir

      Gambar Jumlah View Formulir

      3. Jumlah Print dan Download Formulir

      Gambar Jumlah Print Formulir
      Gambar Jumlah Download Formulir

      4. Testimoni

      Telah banyak testimoni dari Pribadi Raharja yang menyatakan bahwa Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja sangat bagus dan berguna bagi orang banyak, selain itu juga memudahkan mahasiswa dalam memperoleh formulir-formulir perkuliahan secara cepat. Berikut ini adalah bukti sebagian testimoni yang penulis screen shoot untuk dilampirkan pada laporan Skripsi ini.

      Gambar Testimoni

      Estimasi Biaya

      Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul "Pengembangan Formulir Online Menggunakan QRCode pada SiS+ di Perguruan Tinggi Raharja".

      Tabel 4.29 Estimasi Biaya

      No. Uraian Kegiatan Anggaran Biaya Yang Diusulkan
      1. Bahan dan Peralatan Penelitian
      Laptop Acer 14 Rp 4.700.000
      Modem Bolt 4G Rp 350.000
      Pulsa Modem Rp 200.000
       
      2. Perjalanan
      Ongkos transportasi dalam kota Rp 500.000
       
      3. Biaya Lain-lain
      Kertas A4 @1 rim Rp 34.000
      Tinta Printer Rp 200.000
      Photocopy Rp 70.000
      Laporan Penyelesaian Skripsi Rp 50.000
       
      Jumlah Biaya Rp 6.104.000

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dijabarkan pada BAB I, maka dapat diditarik kesimpulan sebagai berikut :

      1. Dengan adanya Formulir Online pada SiS+yang diusulkan ini akan mempermudah mahasiswa dalam mengakses formulir-formulirperkuliahan dimanapun dan kapanpun karena bersifat online maka dapat denganmudah diakses tanpa terbatas oleh tempat dan waktu sepanjang terhubung denganinternet.
      2. 2.
      3. Pengembangan formulir online denganmenggunakan QR Code pada SiS+ dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiridari empat buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, dan activitydiagram dan class diagram, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasapemrograman PHP dengan menggunakan Yii Framework sesuai dengan objek orientiedprogramming dan juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagaimedia tampilan menggunakan Bootstrap 2.3.2 sehingga dapat menyelesaikan desain lebihteratur.
      4. 3.
      5. Dengan adanya Formulir Onlinemenggunakan QR Code ini menunjukkan SiS+ telah mengikuti perkembangan teknologisaat ini, hanya dengan scan gambar QR Code maka kita dapat langsung mengaksesformulir yang tercetak tersebut secara online dan dapat mengecek keaslian dariformulir tersebut.
      6. Formulir online pada SiS+diimplementasikan melalui adanya sosialisasi dan keikutsertaan mahasiswa dalammelakukan ujicoba formulir SiS+ serta aktifitas mahasiswa dalam melihat formulironline pada SiS+ dapat terlihat dengan jelas.
      7. 5.
      8. Dengan adanya fitur print dan downloadpada formulir online SiS+, maka dapat meminimalisir biaya operasional yangbiasa dikeluarkan oleh pihak kampus untuk pembelian kertas, tinta dan perawatanprinter. Hal ini dikarenakan mahasiswa dapat langsung melakukan print dimanasaja.

      Saran

      Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan untuk pengembangan sistem agar menjadi lebih baik :

        1.
      1. Meningkatkansosialisasi agar semakin banyak mahasiswa yang menggunakan SiS+.
      2. 2.
      3. QRCode masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal dan diharapkan dapatdikembangkan lagi kedepannya untuk membantu mempercepat pekerjaan dalam halinput data mahasiswa yang ada pada formulir.
      4. 3.
      5. Perluadanya pengembangan dengan membuat sebuah otorisasi divisi yang berhubunganuntuk mengupdate dat pada SiS+ khususnya formulir.
      6. 4.
      7. Perluadanya informasi-informasi akademik seputar kegiatan perkuliahan pada SiS+.
      8. 5.
      9. Perluadanya fasilitas dashboard untuk dapat membantu mengontrol sistem SiS+ danuntuk mengambil suatu kesimpulan.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. Wikipedia, “UML”. http://id.wikipedia.org/wiki/Unified_Modeling_Language] (Tanggal akses 9 Desember 2013).
      2. 2,0 2,1 Nugraha, M. Pasca, Rinaldi Munir. 2011. “Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image”. Institut Teknologi Bandung : Konferensi Nasional Informatika – KNIF 2011 ISSN: 2087 – 3328.
      3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Media Kita : Jakarta Selatan.
      4. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
      5. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
      6. 6,0 6,1 Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
      7. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
      8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
      9. Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
      10. 10,0 10,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
      11. Kurniati, A. (2012). Penerapan Aplikasi QR Code Reader dan QR Code Generator Secara Mobile untuk Mengelola Benda Cagar Budaya Kota Salatiga(Doctoral dissertation, Program Studi Teknik Informatika FTI-UKSW).
      12. Warsito, Ary Budi, Lusi Fajarita, Nazori AZ. 2012. “Proteksi Keamanan Dokumen Sertifikat File JPEG Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Steganografi Dan Kriptografi”. Jakarta : Jurnal Telematika Mkom. Vol. 4, No.1, Maret 2012.
      13. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.7 No.3 Mei 2014. ISSN: 1978 - 8282. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
      14. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Iqbal Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol.8 No.2 Januari 2015. ISSN: . Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.

      DAFTAR LAMPIRAN

      LAMPIRAN A :



Contributors

Admin, Puspa widanti