SI1222472113
PENERAPAN SISTEM REALTIME BIDDING PADA
APLIKASI LELANG ONLINE MENGGUNAKAN LARAVEL
DAN VUE.JS DI CURALIB TECH
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222472113
|
NAMA |
: GARRYANDI FAHRYAN
|
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
UNIVERSITAS RAHARJA
TANGERANG
2019/2020
UNIVERSITAS RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENERAPAN SISTEM REALTIME BIDDING PADA
APLIKASI LELANG ONLINE MENGGUNAKAN LARAVEL
DAN VUE.JS DI CURALIB TECH
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222472113
|
Nama |
: GARRYANDI FAHRYAN
|
Telah Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Fakultas Sains dan Teknologi
Program Studi Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juli 2019
Pembimbing I |
Pembimbing II
| |||
(Nasril Sany, M.Kom) |
(Ilamsyah, M.Kom)
| |||
NID : 08190 |
NID : 011716
|
UNIVERSITAS RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENERAPAN SISTEM REALTIME BIDDING PADA
APLIKASI LELANG ONLINE MENGGUNAKAN LARAVEL
DAN VUE.JS DI CURALIB TECH
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222472113
|
Nama |
: GARRYANDI FAHRYAN
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, Juli 2019
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
ABSTRAKSI
Dalam sebuah aplikasi tentu memiliki modul-modul tertentu dan padasetiap modul tersebut pasti kebutuhannya berbeda-beda. Ada yang memerlukanbanyak data, ada yang memerlukan tampilan yang bagus tetapi pada modul yanglainnya tidak dibutuhkan tampilan yang menarik. Ada juga yang memerlukansistem yang bisa menangani user secara realtime dan ada juga yang tidak perlurealtime. Contoh yang tidak membutuhkan realtime adalah halaman admin.Sedangkan halaman frontend ada yang perlu realtime dan ada juga yang kurangperlu realtime. Jika suatu halaman frontend hanya menampilkan profil-profil atauportofolio dari sebuah perusahaan, maka itu tidak perlu untuk dibuat realtime.Akan tetapi jika halaman tersebut merupakan halaman untuk belanja onlineseperti pelelangan online dan lain-lain yang sejenisnya, maka ini sangat perluuntuk dijadikan realtime, karena user perlu mengetahui jumlah barang saat inijuga, jumlah barang yang sedang terbeli tanpa harus memuat ulang halamanwebsite-nya. Oleh karena itulah dengan alasan bahwa dalam sebuah pelelanganyang bersifat online, perlu tahu harga yang ditawarkan oleh pelelang pada saatdetik itu juga dan perlu tahu kapan lelang ditutup pada detik itu juga, makadibutuhkanlah sebuah sistem realtime bidding guna mengatasi hal tersebut. Dalampenelitian ini, penulis akan meneliti dengan menggunakan metode SWOT dalammenganalisis sistem pelelangan oleh Curalib Tech yang menjadi objek penelitianpenulis. Yang menjadi inti dari penelitian ini adalah bagaimana seseorang bisamelakukan kegiatan pelelangan tanpa perlu datang ke gedung pelelangan dan bisadilakukan secara online di rumah. .
Kata Kunci: Realtime, Pelelangan, Lelang Online, Realtime Bidding.
ABSTRACT
As we can see into an application, it’s surely has so many modules and inevery module of them, it must be have difference needs. In an application itcertainly has certain modules and in each of these modules the needs aredifferent. There are those that require a lot of data, some require a good display,but in the other modules there is no need for an attractive display. There are alsothose who need a system that can handle users in real time and some that don'tneed realtime. An example that does not require realtime is the admin page. Whilethere are frontend pages that need realtime and some need less realtime. If afrontend page only displays profiles or portfolios of a company, then it does notneed to be made realtime. But if the page is a page for online shopping such asonline auctions and the like, then it is very necessary to be realtime, because theuser needs to know the number of items at this time, too, the number of itemsbeing purchased without having to reload the website - his. Therefore, on thegrounds that in an online auction, it is necessary to know the price offered by theauctioneer at the same moment and need to know when the auction closes at thatmoment, so a realtime bidding system is needed to overcome this. In this study, theauthor will examine using the SWOT method in analyzing the auction system byCuralib Tech which is the object of research by the author. The core of thisresearch is how one can conduct auction activities without the need to come to theauction place and can be done by online at home.
Keywords : Realtime, Auction, Online Auction, Realtime Bidding
Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu WaTa’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan Skripsi dengan judul“PENERAPAN SISTEMREALTIME BIDDING PADA APLIKASI LELANG ONLINEMENGGUNAKAN LARAVEL DAN VUE.JS DI CURALIB TECH”.
Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalammenyelesaikan Program Pendidikan Strata1 Program Studi Teknik Informatika pada Universitas Raharja.
Penulis menyadari bahwa dengan pertolongan dan izin-Nya,kemudian adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak, penulisdapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
- Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Rektor Universitas Raharja.
- Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
- Bapak Padeli, M.Kom, selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
- Ibu Ruli Supriati, S.Kom., M.T.I, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
- Bapak Nasril Sany, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
- Bapak Ilamsyah, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
- Bapak Ahmad Padli selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
- Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
- Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 18 Juli 2019 | |
Garryandi Fahryan | |
NIM. 1222472113 |
Daftar isi
BAB I
Latar Belakang
Saat ini yang merupakan zaman digital, kita sangat mudah untuk menjual barang secara online baik barang yg baru maupun barang yang bekas. Orang yang akan datang dan menanyakan barang tersebut adalah orang yang butuh, karena orang tersebut memang yang membuka toko online atau marketplace -nya.
Yang menjadi masalah adalah, orang-orang yang mau membeli di toko online tersebut jika membeli barang bekas selalu menawar harga hingga terendah, sehingga penjual barang bekas tersebut kurang mendapatkan keuntungan apabila yang dijualnya adalah barang-barang yang tergolong harganya tinggi, seperti kendaraan dan properti.
Dari masalah tersebut, maka solusinya untuk barang-barang yang
berharga tinggi membutuhkan, ditargetkan dan tidak kepada menawarkan orang yang benar-benar penurunan harga, tetapi menawarkan dengan harga yang lebih tinggi dari harga minimal yang diberikan oleh penjual barang tersebut, dengan syarat penjual barang
tersebut tidak mematok harga sebesar harga jual di toko online .Dari solusi tersebut, maka didirikanlah sebuah perusahaan yang
berdiri di bidangnya tersebut (yaitu pelelangan), perusahaan tersebut 12 bernama PT Altolelang yang saat ini ada di wilayah Jakarta Barat dan
Bandung.Perusahaan Curalib Tech merupakan salah satu perusahaan
software house di Jakarta. Software House tersebut melayani satu client , yaitu PT Altolelang tersebut yang nantinya ingin membuat lelang versi
online yang semisal dengan marketplace .Dalam hal pelelangan versi online tersebut dibutuhkan respon dari
aplikasi yang sifatnya realtime dan perlu menanggapi penawaran yang akan diakses oleh orang banyak secara cepat, dan bahkan harus bisa menanggapi jika ada beberapa orang yang akan menawarkan barang
lelangan tersebut secara bersamaan.Oleh karena itu penulis akan meneliti bagaimana jika sistem
Realtime Bidding ini akan diaplikasikan pada aplikasi lelang online ini. Realtime Bidding sebenarnya pada praktiknya, digunakan di setiap marketplace untuk mengiklankan barang dengan keyword tertentu, yang keyword tertentu tersebut digunakan tidak mungkin hanya oleh satu
orang, tetapi bisa banyak orang yang memburu keyword tersebut.Dengan begitu, keyword tersebut dibeli dengan sistem lelang, yaitu
siapa yang bayarannya paling besar, dia yang akan menggunakan
keyword tersebut.Rumusan Masalah
-
Apakah kegiatan pelelangan dapat dilakukan secara online dengan menggunakan sistem Realtime Bidding ?
-
Apakah Vue.js bisa digunakan untuk membuat sistem pelelangan online tersebut menjadi realtime ?
-
Bagaimana hasil dari jalannya proses penawaran lelang online pada saat sebelum dan setelah sistem realtime bidding ini diterapkan?
Ruang Lingkup Penelitian
-
Metodologi Agile untuk proses development-nya.
-
Perancangan sistem pelelangan yang sebelumnya adalah pelelangan secara bukan online menjadi online .
-
Perancangan proses pelelangan menjadi realtime dengan menggunakan Vue.js.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menjabarkan penerapan sistem realtime bidding pada aplikasi lelang online tersebut dan menjabarkan bagaimana implementasinya ke dalam bahasa pemrogramannya.
Selain mempermudah itu tujuan dari laporan proses kegiatan ini juga pelelangan untuk serta pembayarannya yang semua akan dilakukan secara online . Pembayaran sekaligus bid -nya akan dilakukan secara online menggunakan saldo khusus PT Altolelang yang semacam seperti pulsa atau dompet online .
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dari sisi penulis adalah penulis dapat lebih mensinkronisasikan antara ilmu teori dan fakta yang terjadi di lapangan sehingga dari ilmu teori tersebut, penulis dapat memecahkan permasalahan yang terjadi secara nyata.
Sedangkan manfaat untuk Curalib Tech adalah aplikasi lelang online-nya tersebut bisa dilakukan penawaran oleh banyak orang secara bersamaan, mengurangi resiko lambatnya dalam proses penawaran barang lelangan tersebut.
Adapun manfaat untuk para peserta lelang di PT Altolelang adalah para peserta tersebut dapat melakukan kegiatan pelelangannya tanpa harus datang ke lokasi pelelangan tersebut.
Metode Penelitian
Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Metode Pengumpulan Data
Dalam metode ini, penulis melakukan observasi, wawancara terhadap CEO Curalib Tech, dan penulis melakukan tinjauan kepustakaan (literature review) terhadap penelitian-penelitian yang serupa.
- Observasi
Penulis melakukan observasi langsung ke Curalib Tech, kemudian dari Curalib Tech juga melakukan observasi ke PT Altolelang. Dari observasi tersebut, PT Altolelang yang merupakan sebuah tempat lelang yang memerlukan sistem pelelangan yang bisa berbasis online, dan saat ini yang ada hanya website untuk menunjukkan jadwal pelelangan dan barang-barang lelangannya saja.
- Metode Wawancara (Interview)
Sebelum penelitian diterapkan, penulis terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan, yaitu pihak Curalib Tech untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh Curalib Tech dalam mengembangkan aplikasi lelang online. Penulis mewawancarai Ahmad Padli yang merupakan CEO dari Curalib Tech tersebut, dan beliau menjelaskan bahwa saat ini yang menjadi masalah pada project PT Altolelang tersebut adalah belum realtime-nya proses penawaran (bidding) tersebut.
- Metode Studi Pustaka (Library Research)
Selain membaca buku referensi, penulis juga membaca dan mendapatkan informasi dari jurnal-jurnal dan/atau karya-karya ilmiah yang lain sebagai sumber pengetahuan untuk penulis dan juga untuk menjaga agar tidak terjadi plagiarisme oleh penulis baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Metode Analisa
Dalam penelitian ini, metode analisis yang akan digunakan oleh penulis adalah metode SWOT, yaitu metode yang menganalisis 4 hal dalam bentuk evaluasi, yaitu Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).
Metode Perancangan
Pada penelitian ini, perancangan yang akan dilakukan oleh penulis beserta alat untuk merancangnya adalah sebagai berikut :
- Pemodelan aplikasinya menggunakan UML (Unified Modelling Language),
- Pemrograman aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework Laravel 5.7, Jquery.js, Vue.js dan Vue Router yang proses instalasinya menggunakan Node Package Manager,
- Database aplikasinya menggunakan MySql (My Structured Query Language),
- Server dari aplikasi tersebut menggunakan Nginx v1.14 yang sama seperti Apache.
Sistem Penulisan
Penulisan laporan ini diurutkan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang pada masalah yang terjadi dalam mengembangkan aplikasi lelang berbasis online serta membatasi permasalahan serta penulis melakukan literature review dalam pencarian sistem yang pas untuk kasus aplikasi tersebut. Setelah itu penulis menjabarkan metode-metode apa yang dilakukan untuk penelitian ini, dimulai dari metode yang dilakukan untuk pencarian data, metode yang dilakukan untuk analisis pembuatan aplikasi, metode perancangan aplikasinya, prototyping dan pengujian aplikasinya.
BAB II : LANDASAN TEORI
Penulis akan menjabarkan teori umum dan teori khusus terkait pada penelitian ini, yaitu Sistem Realtime Bidding. Secara pengetahuan, penulis akan mencantumkannya pada bab ini, berdasarkan referensi-referensi yang sudah didapatkan oleh penulis. Kemudian penulis akan menjabarkan tentang metode-metode yang dilakukan pada penelitian ini, masing-masing pengertian dan esensi-esensinya akan penulis sampaikan pada penelitian ini. Lalu selanjutnya penulis akan mencantumkan literature review dari penelitian tentang penggunaan sistem realtime pada kegiatan bidding yang telah dicoba untuk diterapkan bahkan ada yang diimplementasikan pada penelitian-penelitian lain, tentunya pada kasus-kasus yang lain.
BAB III : SISTEM YANG BERJALAN
Data bersangkutan yang telah didapatkan dari Curalib Tech oleh penulis akan dijabarkan pada bab ini, yaitu berupa struktur organisasi Curalib Tech. Kemudian penulis akan menjabarkan analisis dan prosedur sistemnya, serta disertai permintaan dari stakeholder serta penyaringan elisitasi-elisitasi dari permintaan stakeholder tersebut. Penulis juga akan mencantumkan konfigurasi-konfigurasi yang ada pada satu unit komputer dari objek penelitian (Curalib Tech) tersebut.
BAB IV : SISTEM YANG DIUSULKAN
BSetelah menjabarkan data dari Curalib Tech pada bab III, penulis akan menjabarkan solusinya pada bab ini, yaitu dengan menjelaskan bahasa pemodelannya, hipotesisnya serta prototype berupa tampilan input dan tampilan output dari halaman pengguna dan halaman administrator. Penulis juga akan memasukkan rancangan basis datanya, listing program yang telah dibuat dalam penelitian ini sebagai sebagian kode dari pembuatan aplikasi tersebut dan juga terakhir penulis akan mencantumkan pengujian (testing) yang penulis lakukan, Whitebox dan Blackbox.
BAB V : PENUTUP
Masalah yang didapat berupa data-data yang telah dicantumkan, kemudian solusinya juga telah dicantumkan, maka penulis akan memberikan kesimpulan pada bab ini, namun karena penulis serta penelitian yang diterapkan oleh penulis juga memiliki keterbatasan, maka pada bab ini penulis juga akan menuliskan saran untuk pembaca agar pembaca diharapkan bisa memberikan masukan untuk perbaikan pada kegiatan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAINNYA
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Wahyu Hidayat, dkk (2016:49) mendefinisikan tentang perancangan bahwa, “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Kemudian Jogiyanto (2005:3) menyimpulkan tentang arti dari Perancangan Sistem adalah, “penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Menurut Alison McKay, et al (2016:237-250), “Perancangan Kegiatan Rekayasa adalah sebuah tahapan awal yang penting dari proses pembaharuan yang menghantarkan produk-produk baru kepada market-market dimana tantangan sosial ditempatkan dan dibangun secara mewah”.
Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan sebuah kebutuhan di tahapan awal berupa penuangan ide secara visual agar nantinya dapat dianalisis dan dipresentasikan ke ahli-ahli teknik yang terlibat dengan tujuan sistem tersebut memenuhi kebutuhan pengguna sistem.
1. Konsep Dasar Sistem
Di dalam setiap kehidupan, kita tidak akan lepas dari masalah. Masalah adalah sesuatu yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan atau harapan. Dengan hadirnya teknologi informasi, diharapkan bisa mengurangi masalah yang ada sesuai dengan penyelesaian tertentu dan penyelesaian masalah tersebutlah yang disebut sebagai algoritma.
- Definisi Sistem
Menurut Romney Dan Steinbart (2015:3) sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar. Jeperson Hutahaean (2015:2) menyebutkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa sistem adalah suatu prosedur yang menjadi panutan pekerjaan bagi komponen-komponen suatu jaringan atau organisasi dalam rangka mencapai sasaran-sasaran dari jaringan atau organisasi tersebut.
- Karakteristik Sistem
Menurut Hutahaean (2015:3-5), bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:
- Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
- Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
- Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
- Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.
- Masukan Sistem (Input)
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
- Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
- Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
- Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
- Komponen Sistem (Components)
2. Klasifikasi Sistem
Menurut Hutahaean (2015: 6-7) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :
- Klasifikasi Sistem sebagai :
-
Sistem Abstrak (Abstract System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
-
Sistem Fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
-
Sistem Abstrak (Abstract System)
- Sistem diklasifikasikan sebagai :
-
Sistem Alamiah (Natural System),
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Misalnya sistem perputaran bumi.
-
Sistem Buatan Manusia (Human Made System),
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
-
Sistem Alamiah (Natural System),
- Sistem diklasifikasikan sebagai :
-
Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu adalah, sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
-
Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
-
Sistem Tertentu (Deterministic System)
- Sistem diklasifikasikan sebagai :
-
Sistem Tertutup (Close System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
-
Sistem Terbuka (Open System)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.
-
Sistem Tertutup (Close System)
- Komponen Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2014:71), Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini :
- Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
- Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
- Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
- Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
- Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
- Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa suatu jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule),masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana dalam perusahaan (business plan).
- Menurut laundon (2010), “analisa sistem terdiri dari mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengindetifikasikan kebutuhan informasi yang harus memenuhui dengan solusi sistem”.
- Menurut Mcleod dan Schell (2012), “ analisa sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang di perbaharui”.
- Menurut Taufiq (2013: 156), “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.
- Akurat (accuracy)
- Tepat waktu (Time Lines)
- Relevan (relevance)
- Mudah dan Murah
- Kemudahan dalam memperoleh
- Sifat luas dan kelengkapannya
- Ketelitian (accuracy)
- Kecocokan dengan pengguna (relevant)
- Kejelasan (clirity)
- Fleksibel/keluwesannya
- Dapat dibuktikan
- Tidak ada prasangka
- Dapat diukur
- Pengumpulan Data
- Pengolahan Data
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat pengembangan atau pembuatan sistem.
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Hutahaean (2015: 13), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Menurut Abdul Kadir dalam bukunya (2014:8) menyatakan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran.
Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6), “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”. Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem yang dibuat untuk memberikan informasi-informasi yang mendukung operasi dari sistem yang ada pada jaringan tersebut.
Konsep Dasar Data
1. Pengertian Data
Menurut Abishek Kanal dan Aishwarya (2016:5) “Data Merupakan Pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi”. H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68) mengemukakan bahwa, “data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.
Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23). “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.
Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu rekaman berupa fakta atau kejadian yang didapatkan tetapi belum memiliki kesimpulan.
Konsep Dasar Data
1. Pengertian Data
Menurut Abishek Kanal dan Aishwarya (2016:5) “Data Merupakan Pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi”. H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68) mengemukakan bahwa, “data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.
Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23). “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.
Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu rekaman berupa fakta atau kejadian yang didapatkan tetapi belum memiliki kesimpulan.
Konsep Dasar Data
1. Pengertian Data
Menurut Abishek Kanal dan Aishwarya (2016:5) “Data Merupakan Pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi”. H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68) mengemukakan bahwa, “data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.
Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23). “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.
Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu rekaman berupa fakta atau kejadian yang didapatkan tetapi belum memiliki kesimpulan.
Konsep Dasar Analisa
1. Definisi Analisa Sistem
Tahap analisa merupakan tahap yang penting dan bersifat kritis, karena apabila dalam tahap ini terdapat kesalahan akan menyebabkan kesalahan pada tahapan-tahapan yang akan di lakukan selanjutnya. Berikut definisi analisa menurut pakar yaitu :
2. Kualitas Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi, Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).
Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.
3. Fungsi Informasi
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).
4. Nilai Informasi
Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
.Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai sempurna.
4. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
NInformasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi.
Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.
Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.
5. Transformasi Data Ke Dalam Informasi
Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.
Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).
Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).
Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)
6. Pengolahan Data informasi
Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.
Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.
2. Definisi Sistem Informasi
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut: