SI1111469134

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

DENGAN MENGGUNAKAN MESIN MAGNETIC CARD

PADA PT MULTI ARTHA PRATAMA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1111469134
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

DENGAN MENGGUNAKAN MESIN MAGNETIC CARD

PADA PT MULTI ARTHA PRATAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469134
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

DENGAN MENGGUNAKAN MESIN MAGNETIC CARD

PADA PT MULTI ARTHA PRATAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1111469134
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Dosen Pembimbing I
   
Dosen Pembimbing II
       
       
       
       
(Mulyati, SE.,MM.,M.Pd)
   
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 0323036002
   
NID : 11003



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI PEGAWAI

DENGAN MENGGUNAKAN MESIN MAGNETIC CARD

PADA PT MULTI ARTHA PRATAMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1111469134
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1111469134
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1111469134

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK


PT Multi Artha Pratama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem absensi pegawai yang masih berjalan secara manual, di mana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu keefektifan dan keefisiensian waktu dan proses pengabsenan, bentuk laporan absensi yang masih berupa hardcopy yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data dan kemungkinan terjadinya data absensi yang hilang. Dengan adanya kendala di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan masalah dengan membuat suatu aplikasi sistem absensi yang akan mencatat data dan daftar kehadiran pegawai, waktu kedatangan, waktu pulang yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi dengan metode mesin magnetik kartu, sehingga akan menghilangkan proses pencatatan kehadiran pegawai yang selama ini telah berjalan secara manual dan juga akan mengurangi tingkat keslahan penginputan ID pegawai dalam proses absensi. Untuk merancang sistem tersebut, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya metode penelitian pengumpulan data, metode analisis data, metode perancangan sistem, metode prototipe dan metode pengujian. Dengan adanya sistem absensi ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan pada sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini diantaranya, lebih efisien dalam waktu proses absen, lebih efektif dalam pemakaian buku absensi dan pengarsipan, dan ketepatan dalam pembuatan laporan.


Kata Kunci: Aplikasi Sistem Absensi, ID Pegawai, Mesin Magnetik Kartu


ABSTRACT

PT Multi Artha Pratama is a company engaged in the property. In this company there is an employee absenteeism system that is still running manually, where in the implementation of this absence system there are some things that become obstacles, namely the effectiveness and efficiency of time and process penyabsenan, form of absence report which is still a hardcopy that can be difficult in the search process data and possible missing attendance data. With the above constraints, the author provides an alternative problem solving by creating an attendance system application that will record the data and attendance list of employees, arrival time, home time that will be made systematically and computerized by magnetic card method card, thus will eliminate the process of recording attendance employees who have been running manually and also will reduce the level of sincerity input employee ID in the process of absenteeism. To design the system, the author uses several methods such as data collection research methods, data analysis methods, system design methods, prototype methods and testing methods. With the attendance system is expected to overcome the problems in the current employee absenteeism system, among others, more efficient in the process of absent, more effective in the use of books attendance and filing, and accuracy in making the report.


Keywords: Attendance System Application, Employee ID, Card Magnetic Machine


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya karena penulis dapat menyelesaikan dan menyusun laporan skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai dengan Menggunakan Mesin Magnetic Card pada PT Multi Artha Pratama” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan laporan skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang.

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu. Penulis berharap laporan skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Semoga laporan skripsi ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Ketua STMIK Raharja,
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja,
  3. Ibu Nur Azizah, M.Kom, M.Akt., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja,
  4. Ibu Mulyati, S.E.,M.M.,M.Pd. sebagai dosen pembimbing I dalam pembuatan laporan skripsi,
  5. Bapak Aris Martono, S.Kom,,M.M,S,I sebagai dosen Pembimbing II dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan.
  7. Bapak Okto Fianus sebagai stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi,
  8. Seluruh Staff PT Multi Artha Pratama
  9. Kepada orang tua yang selama ini memberikan semangat dan doa,,
  10. Kepada suami tercinta yang telah memberikan dorongan semangat dan perhatiannya..

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan skripsi ini masih terdapat kekurangan serta kelemahan. Untuk itu, kritik dan saran dari seluruh pihak sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.



Tangerang, 23 Januari 2018
RUGUN NOVALINA.H
NIM. 1111469134


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Mesin Absensi Digital

Gambar 2.2. Mesin Absensi Berbasis Web

Gambar 2.3. Mesin Absensi Biometrik

Gambar 2.4. Mesin Absensi Sidik Jari

Gambar 2.5 Mesin Absensi Magnetic Card

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram

Gambar 3.5. Activity Diagram

Gambar 4.1. Use Case Diagram

Gambar 4.2. Activity Diagram

Gambar 4.3. Sequence Diagram

Gambar 4.4. State Machine Diagram

Gambar 4.5. Class Diagram

Gambar 4.6. Tampilan Beranda

Gambar 4.7. Tampilan Menu Login Admin

Gambar 4.8. Tampilan Menu Admin

Gambar 4.9. Tampilan Menu Data Pegawai

Gambar 4.10. Tampilan Menu Tambah Data Pegawai

Gambar 4.11. Tampilan Menu Data Absensi Pegawai

Gambar 4.12. Tampilan Menu Input Data Jabatan

Gambar 4.13. Tampilan Menu Laporan Absensi Pegawai

Gambar 4.14. Tampilan Menu Cetak Laporan Absensi


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel Estimasi Time Schedule

Tabel 1.2. Tabel Estimasi Time Schedule Program

Tabel 2.1. Tabel Rangkuman Literature Review

Tabel 3.1. Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Tabel Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Tabel Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel Spesifikasi Basis Data Absensi

Tabel 4.3. Tabel Spesifikasi Basis Data Pegawai

Tabel 4.4. Tabel Spesifikasi Basis Data Izin

Tabel 4.5. Tabel Spesifikasi Basis Data Cuti

Tabel 4.6. Tabel Estimasi Biaya Pengeuaran

Tabel 4.7. Tabel Jadwal Pengolahan Laporan



DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Use Case Diagram.png


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Pengantar Skripsi

Lampiran 2. Surat Keterangan Observasi

Lampiran 3. Form Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

Lampiran 4. Form Permohonan Usulan Penelitian Skripsi

Lampiran 5 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 6. Surat Keterangan Implementasi

Lampiran 7. Form Validasi Skripsi

Lampiran 8. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang

Lampiran 9. Form Daftar Nilai

Lamiran 10. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)

Lampiran 11. Form Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil

Lampiran 12. Form Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 13. Form Pertemuan Dengan Stakeholder

Lampiran 14. Form Final Presentasi

Lamiran 15. Sertifikat Seminar IT Nasional

Lamiran 16. Sertifikat Seminar IT Internasional

Lamiran 17. Sertifikat Prospek

Lampiran18. Sertifikat TOEFL

Lampiran 19. Curriculum Vitae (CV)

Lampiran 20. Form Absensi Pegawai

Lampiran 21. Form Surat Perintah Lembur

Lampiran 22. Form Surat Izin dan Cuti



BAB I

PENDAHUL UAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadikan informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan kemajuan di dunia kerja. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini sangat pesat, sehingga manusia selalu membutuhkan komputer untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Dengan adanya sistem komputer sangat membantu dalam pemecahan masalah terutama dalam hal pengolahan data, salah satunya dalam hal absensi kehadiran pegawai.

Absensi kehadiran adalah suatu dokumen yang mencatat jam hadir setiappegawai pada suatu perusahaan atau instansi. Catatan jam hadir daftar hadir yang dimiliki oleh setiap pegawai yang selalu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. Absensi juga sebagai bukti bahwa ia telah melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Absensi pegawai digunakan untuk memotivasi setiap pegawai agar dapat meningkatkan kedisiplinan sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang maksimal. Selain itu, dengan adanya pencatatan jam kehadiran pegawai atau pekerja mampu memperkirakan pendapatan atau gaji yang akan diterima oleh pegawai setiap bulannya.

Setiap perusahaan memiliki sistem absensi yang berbeda-beda, ada yang dilakukan secara manual ataupun komputerisasi. Sistem absensi yang berjalan pada PT Multi Artha Pratama adalah absensi manual dengan menggunakan kertas yang telah berisi nama-nama pegawai pada tiap devisi dan ditandatangani per orang yang setiap bulannya dikirim ke kantor pusat untuk direkap yang digunakan sebagai dasar informasi pembayaran gaji. Terdapat kekurangan pada sistem absensi seperti ini diantaranya, pegawai dapat menulis waktu hadir atau pulang sesuai dengan kehendaknya, pegawai dapat menulis waktu hadir dan pulang temannya yang belum datang atau pulang lebih awal, bagian penggajian akan mengalami kesulitan pada saat merekap jam hadir pegawai pada setiap bulannya, dan yang paling membahayakan adalah catatan absensi pegawai tersebut tercecer atau hilang. Oleh sebab itu, PT Multi Artha Pratama membutuhkan suatu sistem komputerisasi untuk absensi pegawai dengan menggunakan mesin magnetic card yang merupakan terobosan baru dalam menerapkan teknologi terhadap kegiatan absensi pegawai. Nantinya pegawai bisa melakukan absensi dengan cara menggesekkan kartu kepegawaian (Id Card) pada mesin absensi. Dengan adanya sistem ini diharapkan lebih efektif dan efisien, tidak akan terjadi kehilangan data absensi manual serta tidak adanya kesalahan pada saat penghitungan gaji tiap bulannya.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai dengan Menggunakan Mesin Magnetic Card pada PT Multi Artha Pratama” yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis merumuskan masalah yang timbul pada PT Multi Artha Pratama dalam hal absensi pegawai, yaitu:

  1. Bagaimana sistem absensi yang berjalan saat ini pada PT Multi Artha Pratama?

  2. Bagaimana penyimpanan laporan data-data absensi pegawai PT Multi Artha Pratama saat ini?

  3. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi absensi dengan menggunakan mesin magnetic card pada PT Multi Artha Pratama?

Ruang Lingkup

Permasalahan yang akan penulis bahas dalam penulisan laporan skripsi ini hanya difokuskan pada sistem absensi pegawai dengan menggunakan magnetic card pada PT Multi Artha Pratama.

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian tersebut, penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

  1. Mengetahui sistem absensi pegawai yang berjalan saat ini pada PT Multi Artha Pratama,

  2. Memberikan kemudahan kepada para pegawai pada PT Multi Artha Pratama dengan memberikan sistem absensi yang lebih mudah,

  3. 3. Merancang sistem absensi dengan menggunakan magnetic card agar hasil penelitian ini bisa diterapkan pada PT Multi Artha Pratama.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat penulis dari laporan skripsi ini adalah:

  1. Bagi PT Multi Artha Pratama sistem absensi pegawai dapat diterapkan dengan sistem yang lebih efektif dan efisien dan dapat dengan mudah digunakan oleh seluruh pegawai,

  2. Bagi penulis dapat memberikan pengalaman dan memperluas wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan dan sebagai bentuk nyata dalam penerapan teori dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis dan merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1).

  3. Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini dapat meningkatkan pembelajaran guna memperoleh pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa metode survey sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

    2. Metode Wawancara

    Penulis melakukan metode wawancara untuk memenuhi informasi penelitian, berusaha mendapatkan data-data dengan cara bertanya secara langsung pada pihak yang bersangkutan serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah absensi kepegawaian.

      3. Studi Pustaka

      Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah serta browsing di internet.

      Metode Analisis Data

      Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2013:244).

      Metode Perancangan Sistem

      Menurut Jurnal CCIT Raharja Vol.6 No. 2 Untung Raharja, dkk (Jamuari, 2012:Hal 228-229), “Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Prrancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangunan yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan.

        Metode Prototipe

        Menurut Reymond McLeod JR. (2008), prototype didefinisikan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping.


        Metode Pengujian

        Metode pengujian (testing) adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemtukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukann kesalahan. Pada metode ini penulis mengajukan pengujian menggunakan Black Box Testing. Menurut Pressman (2002:551) Black Box Testing berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian Black Box Testing memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.


        Sistematika Penulisan

        Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang ada pada penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

        BAB I PENDAHULUAN

        Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

        BAB II LANDASAN TEORI

        Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dan perancangan serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review.

        BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah singkat berdirinya PT Multi Artha Pratama, struktur organisasi dan fungsinya, analisa sistem yang sedang berjalan dan penggambaran sistem yang akan digunakan.

        BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULAN

        Bab ini penulis menguraikan sistem yang diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi dan estimasi biaya.

        BAB V PENUTUP

        Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran terhadap sistem yang diusulkan.

        DAFTAR PUSTAKA

        LAMPIRAN



        BAB II

        LANDASAN TEORI

        Teori Umum

        Konsep Dasar Sistem

        Definisi Sistem

        Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan 2008:3).

        Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu (Moekijat 2011:152).

        Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling bekerja sama dan berinteraksi untuk memproses masukan kemudian saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran tertentu.


        Karakteristik Sistem

        Menurut Al-Bahra (2013:3) mengenai karakteristik sistem menyatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan. Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem sebagai berikut:
        1. Komponen sistem (components system), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
        2. Batas sistem (boundary system), Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan lingkungan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
        3. Lingkungan luar sistem (environment system), Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
        4. Penghubung sistem (interface system), Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
        5. Masukan (input), Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
        6. Pengolahan sistem (processing System), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
        7. Sasaran sistem (objective) dan tujuan (goals), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau sustu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
        8. Keluaran (output), Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

        Klasifikasi Sistem

        Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya (Yakub 2012:4):
        1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system), Sistem abstrak (abstract sistem) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik (physical sistem) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
        2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made sistem), Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia, sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.
        3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system), Sistem tertentu (deterministic sistems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic sistems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
        4. Sistem tertutup (closed sistem) dan sistem terbuka (open sistem), Sistem tertutup (closed sistems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed sistem). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem, sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

        Tujuan Sistem

        Adapun tujuan sistem menurut Azhar Susanto (2013:23) merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai sesuatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tidak akan pernah tercapai. Ciri-diri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai sesuatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.


        Konsep Dasar Informasi

        Defenisi Data

        Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut para ahli, diantaranya:
        1. Menurut Turban (2010:41), data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu.
        2. Menurut Supriyati (2012:27), informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusaan saat ini atau mendatang.

        Dari poin di atas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.


        Defenisi Informasi

        Informasi merupakan data yang disajikan dalam suatu bentuk yang berguna terhadap aktifitas pengambilan keputusan (Gellinas and Dull 2012:12). Informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan (Rommey dan Steinbart 2015:4).

        Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya dalam aktivitas pembuatan keputusan.

        Kualitas Informasi

        Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18):
        1. Relevansi, Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
        2. Kelengkapan dan Keluasan, Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.
        3. Kebenaran, Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
        4. Terukur, Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
        5. Keakuratan, Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
        6. Kejelasan, Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
        7. Keluwesan, Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
        8. Ketepatan Waktu, Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

        Nilai Informasi

        Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

          1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
          2. Untuk mendapatkan pengalaman.
          3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
          4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
          5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.</p>

        Dari definisi di atas jelas bahwa suatu informasi hanya akan mempunyai nilai bila informasi dapat mengakibatkan perubahan dalam perilaku seseorang dalam mengambil keputusan.

        FungsiInformasi

        Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakaian informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan. Selain itu informasi juga berfungsi untuk menambah pengetahuan, mengurangi ketidakpastisn, mengurangi resiko kegagalan, mengurangi keragaman versi yang tidak diperlukan (Jogiyanto 2010:10).

        Konsep Dasar Sistem Informasi

        Defenisi Sistem Informasi

        Sistem informasi adalah sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja) ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan (Kadir 2014:8).

        Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi dalam perencanaan, memulai, pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan (Kertahadi 2007).

      1. Dari pendapat diatas penulis simpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan, memproses dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.


      2. Komponen Sistem Informasi

        Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247):

        1. Blok Masukan (Input Block)
          input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

        2. Blok Model (Model Block)
          blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

        3. Blok Keluaran (Output Block)
          produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

        4. Blok Teknologi (Technology Block)
          blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

        5. Basis Data (Database Block),
          basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.


        Konsep Dasar Analisis Sistem

        Defenisi Analisis Sistem

        Analisis sistem menurut pendapat Satzinger, J.W., dkk (2011:4) adalah proses pemahaman dan penentuan secara rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi.

        Menurut Aisyah dkk (2011:203), analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem dan apa saja kekurangannya.

        Tahapan Analisis Sistem

        Menurut Henderi dkk (2011:322) tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangan penting, karena kesalahan ditahap selanjutnya.

        Tujuan Analisis Sistem

        Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian (Azhar Susanto 2013:23).

        Fungsi Analisis Sistem

        Menurut Mardi (2011:124) ada beberapa fungsi analisis sistem, yaitu:

          1. Mengidentifikasikan masalah kebutuhan-kebutuhan pemakai,
          2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dipakai untuk memenuhi kebutuhan pemakai,
          3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
          4. 4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya pada tugas atau fungsi terakhir dari analisis sistem menerapkan rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</p>

        Konsep Dasar Teknologi Informasi

        Definisi Teknologi Informasi

        Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.

        Teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen system informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer (Sutarman 2009:13).

        Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan ,memanipulasi data dengan mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.


        Teori Khusus

        Konsep Dasar Perancangan Sistem

        Menurut Whitten (2011:189) mengatakan bahwa perancangan sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan focus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal ini juga dapat dikatakan sebagai perancangan fisik.

        Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana (2011:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

          1. Perancangan Sistem, Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
          2. Analisa Sistem, Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
          3. Perancangan, Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
          4. Testing, Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
          5. Implementasi, Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
          6. Maintenance, Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan </p>


        Absensi

        Definisi Absensi

        Menurut KBBI absensi berarti “tidak hadir” namun bisa dikatakan pula absensi merupakan ketidakhadiran atau kehadiran suatu objek, dalam hal ini adalah orang dimana orang tersebut terlibat dalam suatu organisasi yang mengharuskan adanya pemberitahuan tentang keadaan atau ketidakhadiran dalam ruang lingkup organisasi tersebut (Wibisono, 2010:35).

        Absensi adalah salah satu tolak ukur metode pengembangan pegawai jika absensi pegawai setelah mengikuti pengembengan menurun, maka pengembangan yang dilakukan baik, sebaliknya jika absensi pegawai tetap berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik (Drs. H. Melayu S.P. Hasibuan 2008:84).

        Kita mengenal beberapa jenis absensi. Yang membedakan jenis-jenis absensi tersebut adalah cara penggunaannya, dan tingkat daya gunanya Secara umum jenis-jenis absensi dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu:

          1. Absensi manual, adalah cara pengentrian kehadiran dengan cara menggunakan pena (tanda tangan).
          2. Absensi non manual (dengan menggunakan alat), adalah suatu cara pengentrian kehadiran dengan menggunakan system terkomputerisasi, bisa menggunakan kartu dengan barcode, finger print ataupun dengan mengentrikan nomor induk pegawai (NIP) dan sebagainya.
          </p>

        Macam-macam Mesin Absensi yang dipakai Di Zaman Modern

        Demi menjaga kedisplinan para pegawai, hampir seluruh kantor di kota-kota besar memasang mesin absensi digital. Berikut macam-macam mesin absensi yang dipakai di zaman modern berdasarkan:.

          1. Mesin absensi digital, mesin ini adalah cikal bakal dari mesin absen yang ada pada saat ini. Mesin ini dipakai sejak tahun 1970. Alat ini memiliki beberapa tombol angka dan huruf. Sebelum dioperasikan semua kayawan harus terlebih dahulu didaftarkan ke dalam sistem lalu membuat kata sandi mereka sendiri. Metode penggunaan mesin absensi digital jelas lebih efektif dan tidak perlu menggunakan kertas sebagai medianya. Cukup memasukkan data dan password mereka dengan catatan waktu yang lebih tepat dibandingkan mesin absen ceklok. Memakan waktu lama karena seorang pegawai harus memasukkan datanya terlebih dahulu agar bisa absen. Kecurangan juga masih sering terjadi, karena bisa saja data dan password diberi tahu kepada teman sekantornya.
          2. Mesin absensi berbasis web atau bisa disebut juga mesin absensi online. Mesin absensi ini tidak seperti pada umumnya, karena mesin absensi ini terletak pada komputer pegawai masing-masing dan memiliki username dan password. Data yang masuk ke sistem lebih akurat karena username dan password hanya bisa di akses oleh pegawai itu sendiri. Selain itu metode absensi ini bisa diakses dimana saja, ini adalah mesin absensi yang bagus bagi kantor yang memiliki beberapa cabang ditempat yang berbeda, karena mesin absensi ini menggunakan koneksi internet jadi sudah bisa terintegrasi kemanapun. Kelemahan pada sistem ini, apabila koneksi internet terputus maka pegawai tidak bisa mencatat kehadiran pada hari itu dan harus kembali ke sistem manual.
          3. Mesin absensi biometrik atau mesin absen pendeteksi wajah, mesin absen ini sudah bisa kita temui di kebanyakan kantor. Cara kerja mesin absen biometrik jauh lebih canggih daripada pendahulunya, dengan melihat atau mendeteksi karakteristik tertentu yang ada pada diri manusia tersebut kemudian mengautentifikasi pegawai saat proses pengabsenan. Pencatatan kehadiran pegawai lebih akurat, pemakaian lebih praktis dan cepat, keunggulan lainnya yaitu memilki data penyimpanan yang besar sampai puluhan ribu pengguna. Mesin absen ini cenderung mahal, karena adanya komponen khusus untuk mengenal karakteristik pemakai. Dan terkadang mesin error ketika sedang mengautentifikasi pegawai.
          4. Mesin absensi sidik jari atau fingerprint sudah ada sejak tahun 1997, mesin absen yang termasuk biometrik ini menggunakan bagian sidik jari untuk mengautentifikasi pegawai. Sang penemu mesin absen sidik jari ini menyadari bahwa semua sidik jari orang yang ada dunia berbeda satu sama lainnya, bahkan kembar identik sekalipun. Pada umumnya, mesin absensi sidik jari memiliki kekurangan pada proses pendeteksian dan pendataan sidik jari pegawai tersebut. Mesin jenis ini cenderung mengalami error atau proses yang lambat apalagi jika sidik jari yang sedang dideteksi dalam kotor, basah, atau berkeringat. Dengan kata lain, mesin absensi fingerprint sangat sensitif. Error atau masalah seperti ini bisa saja membawa dampak buruk pada kondisi mesin itu sendiri maupun produktivitas perusahaan karena lambatnya pemrosesan absensi pegawai.
          5. Mesin absensi magnetic card, mesin ini muncul pada tahun 1980. Ini seperti perpaduan antara mesin absensi manual dan digital, secara fisik hanya ada perbedaan sedikit dari mesin absensi digital tambahan slot untuk menggesek kartu pada bagian samping. Cara kerjanya mirip dengan mesin absensi digital, untuk mendata kehadiran pegawai, seorang pegawai harus memiliki akses kartu sebagai medianya. Mesin absensi jenis ini lebih canggih dan modern dibandingkan dengan mesin absensi kartu terdahulu yaitu yang manual karena telah menggunakan teknologi untuk mendata kehadiran pegawai. Identitas pegawai yang telah didata pada sistem mesin absensi ini dapat langsung dideteksi hanya dengan menggesekkan kartu pada slot mesin. Itu artinya pemakaian mesin absensi digital ID card atau swipe card lebih praktis dan simpel. Kelebihan lainnya yaitu terletak pada harganya. Meskipun penggunaannya lebih canggih dan praktis, mesin absensi digital ID card ini tidak terlampau mahal dan bahkan seharga dengan yang manual. Mengingat pendataan kehadiran pegawai menggunakan seperti pada mesin absensi manual, mesin absensi digital ID card pun rentan disalah gunakan dan dicurangi. Pegawai masih tetap bisa menitipkan ID card nya kepada rekan kerja lainnya untuk mendata kehadirannya. Selain itu, kapasitas yang dimiliki mesin absensi ini cenderung terbatas. Misalnya, kapasitas user/identitas pegawai hanya 250 karena keterbatasan produksi kartu.
          </p>


        Konsep Dasar Elisitasi

        Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Guritno dkk, 2011:302).

        Saputra (2012:51) juga berpendapat bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

        Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

        1. Elisitasi Tahap I

        2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        3. Elisitasi Tahap II

        4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari Elisitasi Tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan system yang penting dan harus ada pada system baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
          a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan, tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
          b. “D” pada MDI itu artinya Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan system, akan membuat system tersebut lebih sempurna.
          c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas, dan merupakan dari luar sistem.

        5. Elisitasi Tahap III

        6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
          a. T artinya technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          b. O artinya Operation, maksudnya bagaimana tata cara pengunaan requirement tersebut dalam system yang akan dikembangkan.
          c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem
          Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
          a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
          b. Midlle (M): mampu unruk dikerjakan
          c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
          d. Final draft elisisitasi

        7. Final Draft Elisitasi

        8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

        Konsep Dasar Basis Data

        Definisi Basis Data

        Database adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang di simpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server (Kustiyaningsih 2011:146).

        Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence (Aris Martono,2009:307).

        Komponen-komponen utama sebuah sistem basis data adalah:
        1. Perangkat Keras (Hardware), perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.
        2. Sistem Operasi (Operating System), merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komuter, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer.
        3. Basis Data (Data Base), sebuah basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperti file atau table.
        4. Sistem Pengolahan Basis Data, pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai scara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang disebut DBMS (Data Base Management System) yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
        5. Pemakai (User), bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman.


        Definisi Dreamweaver

        Menurut Puspitasari (2001:9), Dreamweaver adalah salah satu HTML Editor Profesional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web.

        Menurut Untung Raharja dkk macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web. Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side ( Raharja, 2009:223).

        Berdasarkan dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

        Konsep Dasar PHP

        Sejarah PHP

        Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

        Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

        Menurut Sharma (2015:23), "Hypertext pre-processor adalah bahasa pemrograman halaman web yang dirancang untuk menghasilkan halaman web dinamis”.

        Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

        Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.

        Definisi PHP

        PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script – script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side (Betha Sidik 2012:4).

        Menurut Bharamagouda (2013:2346), "PHP adalah bahasa script server yang sangat kuat untuk mengembangkan aplikasi web dinamis. Menggunakan PHP, seseorang bisa membangun website yang interaktif dan dinamis dengan mudah".

        Menurut ABASS (2017:34), "PHP adalah bahasa scripting umum yang biasanya bertujuan untuk Open Source yang cocok digunakan dalam pengembangan Web dan bisa disematkan ke dalam HTML".



        Konsep Dasar MySQL

        MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya (Arief 2011d:152).

        MySQL merupakan RDBMS (server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user (Raharjo 2011:21).

        Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source. Adapun keunggulan dari MySQL adalah:
        1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
        2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
        3. Pengaksesan database dapat dilakukan dengan mudah.
        4. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.
        5. Didukung program program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, dsb.
        6. Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem operasi).
        7. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.
        8. Memiliki sistem keamanan yang cukup baik dengan verifikasi host.
        9. Mendukung ODBC untuk sistem operasi Windows.
        10. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang bervariasi.

        Konsep Dasar Web

        World Wide Web ("WWW", atau singkatnya "Web") adalah suatu ruang informasi dimana sumber-sumber daya yang berguna di identifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian dari padanya.

        Website adalah suatu sistem yang berkaitan dengan dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya pada jaringan internet (Sibero 2011:11).

        Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser (Arief 2011:7).

        Dalam perkembangannya, telnologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.


        Literature Review

        Penelitian sebelumnya Literature Review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilkukan oleh penelitian sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic peneliti (Mulyandi 2013:17)

        Literatur review menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012: 80), memiliki tiga pengertian yang berbeda, yaitu: seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi; sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori; bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

        Di bawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Riska Dwi Putri. (2008) Penelitian yang telah dilakukan oleh Riska Dwi Putri yang berjudul "Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Pegawai Berbasis WEB Dengan Metode Intelligence Card Pada Perguruan Tinggi Raharja" ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada yang ada pada system yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik, laporan rekap absensi masih berbentuk excel, sehingga tidak terkomputerisasi dengan baik.

        2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ria Wulandari. (2008) penelitian yang berjudul "Perancangan dan implementasi sistem absensi pegawai berbasis WEB dengan metode intelligence artificial informatics sebagai visual staff bagian pemasaran pada perguruan tinggi raharja" ini, di usulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi ASP–SQL Server (Wulandari,Ria:2008).

        3. Penelitian ini dilakukan oleh Zahedi, dkk. Jurnal Comtech (2011), berjudul “Perancangan Program Aplikasi Deteksi Iris Mata Untuk Absensi Karyawan Menggunakan Metode Gabor Wavelet”. Untuk mengabsen karyawan di suatu perusahaan, berbagai macam alat atau teknologi yang sudah ditemukan telah digunakan, misalnya kartu absensi, alat absensi sidik jari, danalat absensi yang menggunakan pengenalan wajah. Alat absensi dengan pengenalanwajah ini menggunakan pengenalan iris mata karyawan yang bersangkutan. Kode iris mata memiliki banyak properti yang sulit dipalsukan. Dengan demikian,pendeteksian dan pengenalan iris mata merupakan salah satu cara yang palingaman dan akurat untuk identifikasi (Zahedi, dkk. Jurnal Comtech:2011)

        4. Penelitian Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang dilakukan oleh Ummi Hanny Sholina (0633357456) (2009/2010), Penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Rumah Sakit Ibu & Anak Keluarga Ibu Tangerang" ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada sistem yang sudah ada Sistem Absensi sebelumnya dapat dikatakan kurang efektif, karena masih dilakukan secara manual, mulai dari pendataan pegawai, pengolahan absensi hingga pnanganan laporan. Oleh sebab itu pengaksesan ini belum memiliki suatu sistem absensi pegawai yang baik, hal tersebut sering mengakibatkan hasil yang kurang teliti, keakuratan waktu sangat diragukan dan lamanya waktu untuk penyajian laporan sehingga mempengaruhi sistem-sistem yang lain dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya. Penelitian ini diusulkan untuk membantu memudahkan dalam mengambil suatu keputusan memperlancar tugas dan kegiatan masing-masing instansi yang terkait di dalam sistem tersebu. Maka pada penelitian ini menggunakan aplikasi Visual Basik 6.0 dengan database My-SQL

        5. Penelitian yang dilakaukan Rifki Subekti (2009) dengan judul “Perancangan Sistem Absensi Sidik Jari Pada PT TOP WORLD INDONESIA” dalam penelitiannya penulis terfokus pada teknologi yang digunakan untuk proses input absensi yaitu menggunakan teknologi biometric atau sidik jari.

        6. Penelitian yang dilakukan oleh Reski Martha Utami (2007), Penelitian yang dilakukan oleh Reski Martha Utami dengan judul "Analisa Absensi Online Mahasiswa Menggunakan Swipe Card pada Perguruan Tinggi Raharja" . Sistem Absensi online merupakan kemajuan tekhnologi, khususnya tekhnologi informasi, dimana informasi tersebut tentu saja tidak dapat maksimal di serap dengan hanya mengandalkan perangkat-perangkat yang masih kuno dan serba manual. Maka dari itu kegunaan komputer sangatlah penting dalam memberikan solusi dan merupakan alat bantu yang cukup baik dalam memperbaiki sistem yang belum optimal.

        7. <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Mukti Budiarto, Maimunah dari Perguruan Tingggi Raharja (2007) yang berjudul “Absensi Online”. Penelitian ini membahas mengenai pelayanan absensi secara online. Dengan adanya absensi online dapat meningkatkan mutu perkuliahan dalam proses belajar mengajar serta sebagai akses publikasi pada tingkat Nasional dan Internasional pada umumnya. Selain itu pengembangan dari sistem absensi online juga adalah merapakn komitmen dari perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar baik untuk dosen maupun mahasiswanyha, serta meningkatkan mutu pelayanan terhadap civitas perguruan tinggi dan peningkatan kinerja staff Perguruan Tinggi Raharja.

        8. Penelitian yang dilakukan Rachman Mulyadi dan Cynthia Ayu Wulan Dini dari Perguruan Tinggi Raharja, Jurnal CCIT (2013) yang berjudul “Aplikasi Abssensi Pegawai Kecamatan Batu Ceper Tangerang dalam Meningkatkan Akurasi Informasi”. Penelitian ini membahas mengenai pembuatan aplikasi absensi pegawai dan kekurangan pada sistem yang berjalan sebelumnya, hal tersebut juga dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai kecamatan dan juga mempermudah pembuatan laporan absensi pada Kecamatan Batu Ceper.

        9. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Supriyono (2013) pada STMIK Raharja penelitian yag berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi menggunakan Konsep Data Mining pada PT Kalila Indonesia” dalam penelitian ini dijelaskan tentang menggunakan data mining yang dapat dipakai melaporkan data absensi karyawan datang, pulang, sakit, izin dan cuti agar sistem absensi lebih efektif.

        10. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2013) pada STMIK Raharja penelitian yang berjudul “Rancangan Visual Rekapitulasi Absensi Guru dan Pegawai pada SMA Islamic Center Tangerang” dalam penelitian ini dijelaskan sistem absensi dan data guru yang bersifat online dengan terkoneksi database. Dapat mencetak laporan berupa keterangan absensi guru dan data-data yang lainnya agar sistem absensi lebih efektif dan baik.

        Maka, dari kesepuluh penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Dengan Menggunakan Mesin Magnetic Card pada PT Multi Artha Pratama berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian sebelumnya tetapi berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya, maka penelitian ini dapat dikembangkan.


        BAB III

        ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

        BAB IV

        RANCANGAN SISTEM USULAN




        BAB V

        PENUTUP

        Kesimpulan

        Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang telah dilakukan penulis pada PT Modernland Realty Tbk dalam menampung Saran dan Komplain, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya:

        1. Dalam menampung Saran / Komplain dari konsumen perusahaan masih menggunakan form complain sehingga dalam menyelesaikannya harus melalui waktu yang lama dikarenakan letak dari masing masing atasan.

        2. Cara merancang Aplikasi Mobile nantinya berdasarkan dari prosedur- prosedur di bawah ini:

        3. Divisi Marketing:

          Konsumen Register Ke Aplikasi Mobile. Kemudian setelah melakukan register konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile. Setelah masuk sistem Konsumen mengisi Data Komplain ke Form Complain Marketing di dalam Aplikasi Mobile / sistem dan mengkonfimasi sales In House. Kemudian Sales In House Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan konfirmasi ke Sales Administration. :

          Kemudian Sales Administration Mengecek Saran / Komplain di Aplikasi Mobile / Sistem dan Mencetak Form Saran / Komplain dari Sistem tersebut. Kemudian Sales Admin tanda tangan form saran / komplain yang sudah di cetak bersama Sales In House dan Konsumen. :

          Setelah melakukan tanda tangan Sales Administration memberikan form saran / komplain kepada General Marketing untuk ditandatangani. :

          General Marketing mengecek data komplain di Aplikasi Mobile / Sistem, kemudian setelah menyetujuinya General Marketing tanda tangan Form Saran / Komplain yang sudah di cetak. Setelah tanda tangan Form Saran / Komplain di kembalikan kepada Sales Administration. Kemudian Sales Administration mendistribusikan Form Saran / Komplain dimana Lembar Asli untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Sales In House dan Rangkap 3 untuk Sales Admin. :

          Divisi Customer Service:

          Pertama Konsumen melakukan Register Ke Aplikasi Mobile / Sistem. Setelah melakukan register kemudian konsumen Log In Ke Aplikasi Mobile / sistem. Setelah masuk ke dalam Aplikasi Mobile / Sistem Konsumen mengisi data komplain ke Form Complain Customer Service di Aplikasi Mobile / sistem. :

          Customer Service Office Mengecek Data Komplain di Aplikasi Mobile / sistem dan konfirmasi dengan Customer Service Lapangan. Kemudian Customer Service Lapangan bersama Proyek dan kontraktor melakukan pengecekan di lokasi berdasarkan data komplain yang ada di Aplikasi Mobile / sistem. Setelah melakukan pengecekan kontraktor melakukan perbaikan unit. Setelah melakukan perbaikan unit kontraktor mengkonfirmasi customer service lapangan. :

          Customer Service Lapangan mengecek unit bersama Divisi Proyek, Kontraktor dan konsumen, kemudian masing-masing memberikan tanda bahwa unit sudah selesai di aplikasi Mobile / sistem. Kemudian Customer Service Office Mencetak Form Saran / Komplain. Customer Service Office bersama Kontraktor, Divisi Proyek dan Konsumen menandatangani Form Saran / Komplain. :

          Kemudian Customer Office Lapangan mendistribusikan form saran / complain dimana lembar asli (Rangkap 1) untuk konsumen, Rangkap 2 untuk Divisi Proyek, Rangkap 3 untuk Kontraktor, dan Rangkap 4 untuk Customer Service Office. :

        4. Untuk mengetahui jalannya Aplikasi Mobile, maka menggunakan metode Black Box Testing. Dari hasil testing dengan Black Box Testing dapat disimpulkan bahwa semua program dapat berjalan ketika diujicoba. Sehingga Aplikasi / Sistem ini dapat diimplementasikan.
          a. Register, saat Register data yang di input berhasil tersimpan ke Database.
          b. Login, pada saat Login maka langsung berhasil masuk ke Menu Home
          c. Login Salah, pada saat login salah maka akan muncul warning “username dan password yang anda masukkan salah”.
          d. Input Form Complain Marketing, pada saat input form complain marketing maka berhasil menampilkan form complain marketing.
          e. Input Form Complain Service, pada saat input form complain service maka berhasil menampilkan form complain service.
          f. Memilih Laporan Complain Marketing maka berhasil menampilkan Laporan Complain Marketing.
          g. Memilih Laporan Complain Service maka berhasil menampilkan Laporan Complain Service.

        Saran

        Setelah melakukan analisa dari sistem yang berjalan selama ini di PT. Modernland Realty Tbk dalam menampung saran / komplain dari konsumen maka penulis ingin memberikan saran guna memberikan dampak yang positif agar sistem dapat berjalan secara optimal. Berikut adalah saran yang penulis berikan:
        a. Sistem yang berjalan dapat diganti dengan membuat sebuah Aplikasi Mobile dimana Aplikasi Mobile ini dapat memberikan kemudahan baik dari konsumen maupun dari PT. Modernland dalam menampung serta menyelesaikan saran / komplain dari konsumen.
        b. Setelah Aplikasi Mobile ini berjalan diharapkan dapat selalu menjaga kerahasiaan data dan dapat selalu update agar nanti dapat mengikuti perubahan sistem yang terjadi di PT. Modernland Realty Tbk. :

        Kesan

        Penulis merasa sangat beruntung karena dalam kesempatan ini penulis bisa mengetahui banyak ilmu terutama dalam hal tentang dunia properti. Dan penulis juga merasa senang selama melakukan penelitian karena karyawan dari PT. Modernland Realty sangat ramah dan banyak memberikan saran sehingga membantu sekali dalam mengumpulkan informasi. :

        Selain itu, dari hasil Skripsi ini, penulis dapat mengembangkan ide- ide yang telah dipelajari yang nantinya akan diterapkan dalam dunia kerja nyata, baik dalam bekerja, dalam lingkungan masyarakat, ataupun pada suatu perusahaan. :

        DAFTAR PUSTAKA