Pembicaraan Pengguna:Dafella28
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN
PADA UD. ARIMBA ADVENTURE
Disusun Oleh :
NIM : 1011464470
NAMA : ZUL AKMAL
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2014/2015)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN
PADA UD. ARIMBA ADVENTURE
Disusun Oleh :
NIM |
: 1011464470
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, Februari 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN
PADA UD. ARIMBA ADVENTURE
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1011464470
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Disetujui Oleh :
Tangerang, Februari 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Abdul Hayat, M.T.I) |
(Eduard Hotman Purba,
Ir, M.M)
| ||
NID : 07133 |
NID : 03018
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN
PADA UD. ARIMBA ADVENTURE
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1011464470
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji :
Tangerang, 02 Maret 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN
PADA UD. ARIMBA ADVENTURE
Disusun Oleh :
NIM |
: 1011464470
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Februari 2015
NIM : 1011464470
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Sistem informasi eksekutif merupakan salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan untuk perusahaan, karena sangat membantu pihak eksekutif untuk menganalisis dan memberikan informasi dalam bentuk ringkas dan menampilkan data sesuai kebutuhan. Begitu juga pada UD. Arimba Adventure yang dirasa perlu adanya Executive Information System (EIS) untuk peningkatan penjualan karena UD. Arimba Adventure yang merupakan salah satu perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan Outdoor yaitu merk Consina, Eiger, Avtech, Rei, dan Deuter, Yang saat ini memiliki outlet yang berada di Kota Tangerang. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi demi memantau keadaan penjualan dengan penyajian informasi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif yaitu Owner dan Manager. Yaitu guna sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran apa yang akan menjadi strategi penjualan kedepannya demi tercapainya sebuah target penjualan pada perusahaan. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu analisis dengan menggunakan Analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. mulai dari sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modeling Language) dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Blackbox Testing. Ada pun perancangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan pembuatan database pada MySQL. Hasil dari penelitian ini dapat memudahkan pihak eksekutif dalam menganalisis hasil penjualan dari proses bisnis yang berjalan.
Kata kunci : Executive Information System (EIS), Analisis, UML
ABSTRACT
Executive information system is one of indispensable information systems for the company, because it helps the executives to analyze and provide information in a concise form and display the data as needed. Likewise at UD. Arimba Adventure perceived need for Executive Information System (EIS) for the increase in sales due to UD. Arimba Adventure which is one of the distributors of equipment and supplies that brands Consina Outdoors, Eiger, Avtech, Rei, and Deuter. Which currently has outlets in the city of Tangerang. therefore, it is important for fast and responsive in obtaining information for the sake of monitoring the state of the sales presentation sales information in accordance with the needs of the executive is Owner and Manager. That in order for consideration to analyze and give an idea what will be the future sales strategy for the achievement of a sales target on the company. The research methodology used is an analysis using the SWOT analysis is based on the logic that can maximize the strengths, weakness, opportunities, and threats in a project or a business venture. Start of the system proposed by the UML (Unified Modeling Language) and the proposed testing program using Blackbox Testing. There are also designing applications using the programming language PHP (PHP Hypertext Preprocessor) and MySQL database creation. The results of this study may facilitate the executives in analyzing the results of the sale of the business processes running.
Keyword: Executive Information System (EIS), Analysis, UML.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya..
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN PADA UD. ARIMBA ADVENTURE”.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
- Ibu Abdul Hayat, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
- Ibu Eduard Hotman Purba, Ir, M.M, selaku pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
- Orangtua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spritual.“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin“.
- Kepada juga rekan- rekan Badan Eksekutif Mahasiswa (Fery Maulana, Arga Wibowo, Hendrik Cipto Borisman Sirumapea, M. Utama Wiputra, Ganis Dwi Prasetyo, Lia Purwati dan khususnya Aldesy Umami). Dan juga Argiyansyah, Septian Fadli, Rociana Furqon, Ikrima Catrik Pratiwi yang sama-sama berjuang dalam penulisan laporan Skripsi ini..
- Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
1.1 Latar
BelakangDunia teknologi berkembang begitu pesatnya di Indonesia. Hal ini memotivasi banyak orang untuk dapat mengiringi kemajuan dunia teknologi. Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan. Karena keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang
berjalannya proses bisnis.Begitu pun dengan UD. Arimba Adventure yang merupakan salah satu perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan outdoor yang saat ini memiliki outlet yang berada di Kota Tangerang. Mengingat banyaknya pesaing UD. Arimba Adventure harus mampu bertahan dalam persaingan bisnis dan bisa unggul dibanding kompetitornya. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi demi memantau keadaan penjualan dengan penyajian informasi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif yaitu Owner dan Manager. Yaitu guna sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran apa yang akan menjadi strategi penjualan kedepannya demi mencapai target penjualan pada perusahaan.
Namun saat ini, proses pengolahan data penjualan di UD. Arimba Adventure cenderung rumit yaitu dengan mengolah data dari beberapa data penjualan dalam format Ms. Excel sampai
menjadi laporan penjualan yang sesuai dengan kebutuhan pihak eksekutif.Oleh karena itu bidang yang mengolah data penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang lebih dalam proses pengerjaannya sedangkan deadline waktu pengerjaan laporan yang singkat, menyebabkan laporan yang disajikan belum selalu akurat. Sehingga laporan harus direvisi kembali, sedangkan laporan penjualan tersebut dibutuhkan secepatnya. Dengan demikian, pihak eksekutif pun terhambat dalam penerimaan laporan penjualan yang digunakan sebagai media informasi untuk memantau hasil
penjualan harian maupun untuk bahan meeting hasil penjualan bulanan.Maka dengan seiringnya perkembangan teknologi, UD. Arimba Adventure memerlukan sebuah sistem informasi yang memiliki fasilitas informasi penjualan yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses informasi penjualan dengan mudah dan tepat, sehingga dapat cepat untuk melakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis dibidang penjualan. Karena alasan tersebut diatas, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB UNTUK PENINGKATAN
PENJUALAN PADA UD. ARIMBA ADVENTURE”.Berdasarkan latar belakang yang sudah
dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:a. Bagaimana pengolahan data yang ada dapat terintegrasi dalam Sistem Informasi Eksekutif pada UD.
Arimba Adventure?b. Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang
mudah di akses pihak eksekutif?c. Bagaimana merancang Sistem Informasi Eksekutif yang dapat menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan mudah dipahami pihak
eksekutif?Agar penelitian tidak melebar, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada Sistem Informasi Eksekutif UD. Arimba Adventure yaitu mulai dari pengolahan data dari Admin. Aplikasi ini selain dapat digunakan
oleh manager juga aplikasi ini berfokus pada kegunakan aplikasi dari pihak pemilik atau Owner.a. Untuk mengolah data penjualan yang ada pada database menjadi Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba
Adventure.b. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang
mudah diakses pihak eksekutif.c. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang dapat menghasilkan informasi penjualan yang mudah dipahami pihak
eksekutif.1.4.2 Manfaat
Dari hasil
penelitian yang dilakukan, diharapkan memberikan manfaat diantaranya:a. Dapat dengan mudah mengolah menganalisa data penjualan yang ada pada database menjadi Sistem Informasi Eksekutif untuk
peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure oleh pihak eksekutif.b. Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang mudah diakses pihak
eksekutif.c. Dapat merancang Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure yang dapat menghasilkan informasi
penjualan yang mudah dipahami pihak eksekutif.Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari
berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metodologi penelitian yaitu:Datang langsung pada UD. Arimba Adventure untuk mengamati sistem berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada
objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan.Setelah penulis melakukan metode observasi, selanjutnya penulis berbicara dan
memberikan beberapa pertanyaan secara langsung, yakni dari narasumber UD. Arimba Adventure dimana penulis mencari kelengkapan dan kebenaran data.Sesudah melaksanakan kedua metode, maka penulis menyusun laporan penelitian, dengan mencari informasi dari beberapa sumber-sumber seperti buku dan sebagainya, guna
melengkapi dalam penyusunan laporan SKRIPSI.Setelah dilakukannya proses pengumpulan data melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam merancang Sistem Informasi Eksekutif pada UD. Arimba Adventure, Metode analisa sistem yang digunakan oleh penulis yaitu metode SWOT, dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis.Selain itu, menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis
untuk dieksekusi.1.5.3 Metode
PerancanganProses perancangan Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan pembuatan database pada
MySQL.Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan
perangkat lunak yang akan dibuat.Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal
yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.Dalam hal ini proses pengujian Sistem Informasi Eksekutif untuk peningkatan penjualan di UD. Arimba Adventure, peneliti menggunakan Metodologi Blackbox Testing. Metode pengujian testing ini sangat penting dalam hal perancangan sistem dan juga dalam pembuatan aplikasi. Sehingga dalam pelaksanaan sering terjadi masalah. Maka Pengujian yang dipakai adalah pengujian blackbox (blackbox testing) adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi (apakah sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum). Tahap pengujian atau testing merupakan salah satu tahap yang harus ada dalam sebuah siklus pengembangan perangkat
lunak (selain tahap perancangan atau desain).Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan SKRIPSI, penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika
penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, sistematika
penulisan.Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan
ini.BAB III ANALISA SISTEM
YANG BERJALANBerisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab serta analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity
Diagram, Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.BAB IV RANCANGAN
SISTEM YANG DIUSULKANPada bab ini berisi rancangan sistem yang akan di usulkan dan implementasi aplikasi pada UD. Arimba Adventure, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan dapat diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi UD. Arimba Adventure
itu sendiri.Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan pada skripsi ini dan beberapa saran yang dapat
disampaikan.
LANDASAN
TEORI2.1 Teori
Umum1. Definisi
SistemSistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut:a. Menurut Yakub (2012:1), berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan
tertentu”.b. Menurut Tata Sutabri (2012:10), berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari sub-sub sistem dengan unsur, komponen atau variable yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan
atau tujuan tertentu.2. Karakteristik
SistemMenurut Tata Sutabri (2012:20), “Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud
adalah sebagai berikut :a.
Komponen Sistem (Components)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi dapat mempunyai sistem
yang lebih besar atau disebut “suprasistem”.b.
Batasan Sistem (Boundary)Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan.c.
Lingkungan Luar sistem (Environtment)Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkupan luar sistem, lingkupan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus
dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.d.
Penghubung Sistem (Interface)Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
suatu kesatuan.e.
Masukan Sistem (Input)Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.f.
Keluaran Sistem (Output)Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal
yang menjadi input bagi subsistem lain.g.
Pengolahan Sistem (Process)Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntasi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.h.
Sasaran Sistem (Objective)Suatu Sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasi bila mengenai
sasarn atau tujuan yang telah direncanakan.3. Klasifikasi
SistemBahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem
tersebut antara lain sebagai berikut: (Yakub, 2012:4)a. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena
sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.b. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia
yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.c. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem
sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.d. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.e. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia
dalam tabung yang terisolasi.f. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system,
karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.1.
Definisi DataMenurut Sutarman (2012:3), berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol
khusus, atau gabungan darinya”.Menurut Situmorang (2010:1), berpendapat bahwa “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang
diketahui atau dianggap”.2.
Definisi InformasiMenurut Sutarman (2012:14), berpendapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi
si penerima”.Menurut Maimunah (2012:26), berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil suatu keputusan”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
lebih berguna bagi dalam pendukung pengambilan keputusan.3. Kualitas
InformasiMenurut Sutabri (2012:41),
“kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal”.a.
Akurat (accurate)Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebur.b.
Tepat Pada Waktu (timeline)Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal organisasi.c.
Relevan (relevance)Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.4.
Nilai InformasiMenurut (Sutarman,2012:14),
nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:a.
Memperoleh pemahaman dan manfaat.b.
Untuk mendapatkan pengalaman.c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan
dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.d. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalama masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manager dari membuat
kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.5.
Ciri-ciri InformasiMenurut Yakub (2012:10), Informasi dalam liingkup sistem informasi memiliki beberapa cirri yaitu sebagai
berikut:a. benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya,
akibatnya sama seperti yang benar.b. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi penerima
informasi.c. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan
perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi
terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada
sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.6.
Jenis-jenis InformasiMenurut Yakub (2012:15), berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi
informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.a. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah,
dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.b. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak
digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.c. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan
untuk penanggulangan masalah khusus.d. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari
pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.2.1.3 Konsep Dasar
Sistem Informasi1. Definisi Sistem
InformasiMenurut Tata Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.2. Komponen Sistem
InformasiMenurut Tata Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan ( building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi
satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.A. Blok Masukan (input
block)Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak(software), dan perangkat keras (hardware).Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan
berkualitas.E. Blok Kendali (control
block)Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.3.
Infrastruktur InformasiMenurut (Sutarman, 2012:15), Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu
sebagai berikut:a.
Hardware (perangkat keras).b.
Software (perangkat lunak).c. Network (fasilitas jaringan dan
komunikasi).d.
Database (basis data).e. Information management personnel
(manajemen informasi personal).4. Arsitektur
InformasiMenurut Sutarman (2012:15), berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer)
membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:a.
Kebutuhan bisnis akan informasi.b. Infrastruktur informasi yang telah ada
dan yang direncanakan.2.1.4 Konsep
Dasar Analisa Sistem1. Definisi Analisa
SistemMenurut Henderi (2011:322), tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan
sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.2. Tahapan Analisa
SistemMenurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap
analisis sistem ini adalah sebagai berikut:a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi
manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk
mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai
saai ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola
pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan
kebijaksanaan.Selama tahap analisis sistem, analisis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi
manajerial didalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk
mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai
saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola
pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan
penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem
adalah sebagai berikut:a.
Mengumumkan penelitian sistemKetika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai
mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.b.
Mengorganisasikan tim proyekTim proyek akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek
berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.c.
Mendefinisikan kebutuhan informasiAnalisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan
informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.d.
Mendefinisikan kriteria kinerja sistemSetelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara
tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.e.
Menyiapkan usulan rancanganAnalisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap
rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.f.
Menyetujui atau menolak rancangan proyekManajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancagan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan
diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.Daftar isi
- 1 2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
- 2 2.2.2 Konsep Dasar Analisis SWOT
- 3 2.2.3 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
- 4 2.2.4 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
- 5 2.2.5 Konsep Dasar Database
- 6 2.2.6 Konsep Dasar MySQL
- 7 2.2.7 Konsep Dasar XAMPP
- 8 2.2.8 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
- 9 2.2.10 Konsep Dasar Elisitasi
- 10 2.3 Literature
Review
- 10.1 4.1.5 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
- 10.2 Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:
- 10.3 Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
- 10.4 Sistem Yang Berjalan
- 10.5 Sistem Yang Diusulkan
- 10.6 Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif yang berjalan masih berupa data rinci sehingga data harus diolah kembali dengan menggunakan Ms. Excel.
- 10.7 Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif lebih mudah dipahami dengan Executive Information System(EIS) untuk peningkatan penjualan yang menampilkan laporan penjualan dengan grafik dan tabel sehingga mempermudah pihak eksekutif dalam menganalisa data penjualan dan menciptakan strategi penjualan.
2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
1. Definisi UML (Unified Modeling
Language)Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut
para ahli:1. Menurut Widodo (2011:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah
bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.2. Menurut Adi Nugroho (2010:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami..Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan: bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”.2. Bangunan
Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)Menurut (Adi Nugroho: 2010). “Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk
mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :1.
Sesuatu (things)Ada 4
(empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:a.
Structural thingsMerupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat
berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.b.
Behavioral thingsBagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari
model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.c.
Grouping thingsMerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya
model-model dan subsistem-subsistem.d.
Annotational thingsMerupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar
yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).2.
Relasi (Relationship)Ada 4 (empat)
macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) menurut (Adi Nugroho: 2010) yaitu :a.
KebergantunganMerupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan
mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).b.
AsosiasiMerupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan
suatu objek dengan bagian-bagiannya.c.
GeneralisasiMerupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan
sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.d.
RealisasiMerupakan
operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.3.
DiagramAda 5 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), Menurut (Adi Nugroho: 2010) yaitu
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan
serta diharapkan pengguna.Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.c. Sequence
DiagramDiagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam
suatu waktu tertentu.Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan
terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar
objek.2.2.2 Konsep Dasar Analisis SWOT
Analisis SWOT
terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.b. Menurut Suyatno Risza (2010:174) , berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami
gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang berdasarkan faktor internal
(dalam) dan faktor eksternal (luar).Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011), berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang
dilakukan oleh organisasi”.Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu
strategi perusahaan”.a. S-O strategies adalah strategi yang disusun
dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.b. W-O strategies adalah strategi yang disusun
dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.c. S-T strategies adalah strategi yang disusun
dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancamand. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun
dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.2.2.3 Konsep Dasar Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver
terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:384), berpendapat bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan
kode nama Creative Suite (CS)”.b. Menurut Milician (2012:5), berpendapat bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language
(HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah web oleh kalangan
professional atau pemula.Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.
Berikut di bawah ini penjelasannya:Gambar 2.1 Kerja Adobe
Dreamweaver CS3a. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang
dikerjakan.b. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai
macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.c. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang
menyediakan tampilan berbeda dari Document Window.d. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu
judul.e. Tag Selector berfungsi
menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.f. Property Inspector digunakan
untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.g. Files Panel digunakan untuk
mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.2.2.4 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
PHP terdapat
beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Agus Saputra (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat
mudah dimaintenance”.b. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan
kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.c. Menurut Anhar (2010:3), berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.
Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman
website yang dinamis.Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang
disisipkan dalam bentuk HTML:Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang
memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.2.2.5 Konsep Dasar Database
Database terdapat
beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Yeni Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer,
diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.b. Menurut Anhar (2010:45), berpendapat bahwa “Database adalah sekumpulan tabel-tabel
yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.Dari definisi di
atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam
bentuk basis data (database).b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi.
Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahas pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data
Base Management System).Istilah-istilah yang ada didalam
database:Kumpulan data dalam
record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu.Jenis atau tipe data dari suatu
item data beserta batasan nilainya.Kumpulan field-field yang
disatukan dalam satu baris.Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalan pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa,
yaitu:1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database
seperti table dan index.2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan
menghapus baris dan table.3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam
database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.2.2.6 Konsep Dasar MySQL
MySQL terdapat
beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System)
yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.b. Menurut Budi Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan
cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open
source yang digunakan untuk membuat sebuah database.Berikut adalah
kelebihan dan kekurangan MySQL antara lain sebagai berikut:Tabel 2.1 Kelebihan dan
Kekurangan MySQLMenurut Budi Raharjo (2011:22), dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai
berikut:a.
Menampilkan database : SHOW DATABASE;b.
Membuat database baru : CREATE DATABASE;c.
Memilih database yang akan digunakan : USE database;d.
Menampilkan tabel : SHOW TABLE;e.
Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);f. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM
tabel atau DESCRIBE tabel;g.
Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;h. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 =
„data_kolom1, ;i. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau
SELECT * FROM tabel;j.
Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;k. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE
kriteria;l.
Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;m.
Menghapus tabel: DROP tabel;n.
Menghapus database: DROP database;o.
Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;2.2.7 Konsep Dasar XAMPP
Menurut Puspitasari (2011:1), berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk
linux sulit untuk dioperasikan”.2.2.8 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif
terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:1. Definisi
Sistem Informasi Eksekutifa. Menurut Tarigan (2010:47), berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan aplikasi sistem informasi yang terdapat dalam manajemen puncak. Dalam level manajemen puncakakan melihat hasil dari analisa dalam level MIS yang
telah diringkas”.b. Menurut Richardus Eko Indrajit (2012:1), berpendapat bahwa “Executive Information System (EIS) merupakan salah satu
feature yang banyak ditawarkan para pembuat perangkat lunak kepada perusahaan”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Eksekutif (SIE) adalah sistem informasi yang memudahkan pihak eksekutif dalam mengambil keputusan dengan berbagai informasi yang tersedia
dengan akses yang mudah.Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjamin efektivitas sistem yang diharapkan
yaitu: Indrajit (2012:3)a. Hal yang pertama berhubungan dengan hakekat atau nature dari EIS itu sendiri. Dalam hirarki sistem informasi, EIS merupakan suatu alat (tool) yangdapat menghasilkan suatu sistem pelaporan informasi yang tertinggi dalam perusahaan. Yang dilakukan oleh perangkat EIS adalah melakukan penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) dari suatu sumber data tertentu atau database yang ada di bawahnya. Dengan kata lain, perusahaan yang ingin membeli atau membuat perangkat EIS sudah harus memiliki suatu gudang data (data warehouse) terlebih dahulu. Pastikan bahwa sistem EIS yang akan dikembangkan dapat dengan mudah mengakses sistem basis data (database system) yang ada. Jika tidak,
terpaksa harus dikembangkan suatu sistem antarmuka (interface) tertentu untuk menjembatani kedua hal tersebut.b. Hal kedua adalah sehubungan dengan features yang harus tersedia dalam suatu paket EIS. Setiap eksekutif memiliki caranya masing-masing yang unik dalam mengambil suatu keputusan, sehingga bentuk penyajian informasi pada EIS harus disesuaikan dengan karakteristik eksekutif tersebut. Ada diantara mereka yang menyukai bentuk grafik (batang, garis, lingkaran, dsb) dan ada yang lebih
memilih bentuk angka-angka sederhana.c. Hal ketiga masih berkaitan dengan features EIS yaitu kemampuan untuk melakukan customization (pembuatan bentuk sajian informasi dalam bentuk gambar dan angka-angka yang informative secara cepat. Seorang Direktur terkadang dihadapkan pada suatu hal-hal yang bersifat prioritas pada masa-masa tertentu. Bentuk laporan EIS yang diinginkan diakhir bulan mungkin tidak sama dengan yang dibutuhkan per hari atau pada suatu saat tertentu. Disinilah diperlukan fasilitas-fasilitas pada modul EIS yang mempermudah pembuatan laporan-laporan bagi eksekutif secara cepat dan variatif. Tidak jarang seorang eksekutif dihadapkan pada suatu keadaan dimana yang bersangkutan harus mengontrol beberapa hal pada saat yang bersamaan. Sistem EIS yang baik harus tetap mempertahankan kesederhanaan dalam pembuatan laporan walaupun data yang dipergunakan atau masalah yang dihadapi terasa kompleks. Fasilitas customizable ini juga dibutuhkan berkaitan dengan keperluan eksekutif yang dapat berubah-ubah dengan cepat dari waktu ke waktu, terutama di dalam kondisi bisnis
yang serba dinamik saat ini.2.2.9 Konsep Dasar Black
Box TestingBlack box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain
sebagai berikut:a. Menurut Soetam Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup
dikenai proses testing di bagian luar”.b. Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja,
spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari
unit, integration, system, dan acceptance.Uji coba black box berusaha untuk
menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:a.
Fungsi-fungsi yang salah atau hilangb.
Kesalahan interfacec.
Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternald.
Kesalahan performae.
kesalahan inisialisasi dan terminasi.Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji
coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:a.
Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?b.
Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?c.
Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?d.
Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?e.
Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?f.
Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?Sehingga dalam uji coba Black Box harus
melewati beberapa proses sebagai berikut:a.
Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis
input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.c.
Menentukan output untuk suatu jenis input.d.
Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.e.
Melakukan pengujian.f.
Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang
diuji.Ada beberapa macam metode pengujian Black Box,
berikut diantaranya:a.
Equivalence PartioningEquivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum
diamati.b.
Boundary Value AnalysisSejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya
pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.c.
Cause-Effect Graphing TechniquesCause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan
berikut:1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul
dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.2. Pembuatan
grafik Causes-Effect graph.3. Grafik
dikonversikan kedalam tabel keputusan.4. Aturan
tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus ujid.
Comparison TestingDalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing
atau back-to-back Testing.e.
Sample and Robustness TestingMelibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin
dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi
kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.f.
Behavior Testing dan Performance TestingHasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan
beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk
menguji batasan lingkungan program.g.
Requirement Testing1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi
kebutuhan dan desain.2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan
program.3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability
matrix.h.
Endurance TestingEndurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan.Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian
didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.2.2.10 Konsep Dasar Elisitasi
Elisitasi terdapat
beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Suryo Guritno (2011:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan
disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.b. Menurut Adi Nugroho (2010:10), berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan
intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis
untuk dieksekusi.2. Jenis-jenis
ElisitasiElisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai
berikut: (Guritno, 2010:302)Berisi seluruh rancangan sistem
baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada
pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.a. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat
membuat sistem baru.b. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan
membuat sistem tersebut lebih perfect.c. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas
dan merupakan bagian dari luar sistem.Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan
kembali melalui metode TOE.a. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement
tersebut dalam sistem yang diusulkan.b. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement
tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.c. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun
requirement tersebut di dalam sistem.Metode TOE tersebut
dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya
sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.b. Middle
(M) : Mampu untuk dikerjakan.c. Low
(L) : Mudah untuk dikerjakan.4. Final
Draft ElicitationMenurut Suryo Guritno (2010:304), berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu
sistem yang akan dikembangkan.2.3 Literature Review
Literatur Review
terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:a. Menurut Suryo Guritno (2010:86), berpendapat bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka
kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.b. Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical
fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaan survey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang
akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:1. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu (STMIK Raharja, 2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) yang dapat mengolah data penjualan (permenu perkategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu, perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati) menu yang dipesan dan laporan kinerja pelayanan. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu terdapat kekurangan sistem yaitu belum adanya growth realisasi penjualan bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun lalu. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS terdapat growth realisasi penjualan bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun lalu, sehinggga dapat membantu dalam pengontrolan penjualan terdapat kenaikan atau
penurunan penjualan dari waktu ke waktu.2. Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Anisa Novianti (STMIK Raharja, 2014) berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan di PT. Tirta Varia Intipratama”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) berbasis PHP, MySQL, dan Framework CodeIgniter (CI) yang dapat mengolah laporan penjualan per sales, laporan penjualan per SKU (Stock Keeping Unit) dan laporan Active Outlet (AO). Penelitian yang dilakukan sudah cukup baik, sesuai dengan kebutuhan pada PT. Tirta Varia Intiprata, namun penelitian yang dilakukan masih sebatas untuk penjualan saja, alangkah baiknya bila sampel yang diteliti bisa diperluas seperti menambahkan dari faktor internal & external. Untuk faktor internal bisa menambahkan dari segi keuangan apakah penjualan tersebut mendapatkan keuntungan yang meningkat atau menurun, dari segi human resource, dsb. Karena perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang cukup besar, tentunya faktor yang dapat meningkatkan penjualan tidak hanya dari faktor penjualan itu sendiri. Sementara dari segi eksternal apakah perusahaan yang diteliti memiliki pesaing atau tidak. Bagaimana caranya agar perusahaan yang diteliti mampu bersaing dengan
pesaingnya.3. Penelitian dilakukan oleh Syamsul Arifin (Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010). Penelitian ini berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Dalam Menganalisis Penjualan Hardware PC Berbasis Web Pada Perusahaan Dr.COM-INDONESIA”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) dengan menfokuskan pada penggunaan metode Fuzzy Logic sebagai bahan prediksi penjualan produk dibulan yang akan datang. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Syamsul Arifin terdapat kekurangan sistem yaitu dirasa sistem kurang informatif dikarenakan tidak adanya informasi mengenai hasil penjualan. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS
terdapat pengolahan data penjualan, perhari, perbulan maupun pertahun.4. Penelitian yang dilakukan olehArif Nurwidyantoro, Burhanudin Hakim, dan Eko Priyon Utomo (SNATI, 2013), yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Studi Kasus di UGM”. Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif yang bisa mengolah data dengan luaran kinerja universitas dan informasi kinerja universitas ini ditampilkan dengan dashboard. Namun penelitian yang dilakukan masih sebatas mengenai SDM di UGM. Sementara kinerja universitas juga bisa dipengaruhi dari segi ketersediannya sarana dan prasarana pendidikan, maka akan lebih baik apabila sampel yang diteliti bisa diperluas
lagi sesuai dengan faktor yang mempengaruhi kinerja universitas.5. Penelitian dilakukan oleh Novianti dan Lusi Oktavia (STMIK GI MDP, 2010). Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Eksekutif Pembelian dan Penjualan Pada PT Mulya Karya Sejati Palembang”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) terdapat pengolahan data penjualan dalam bentuk grafis untuk informasi pembelian, pembelian dan penjualan perusahaan. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Novianti dan Lusi Oktavia terdapat kekurangan sistem yaitu pengolahan data hanya berbentuk grafik. Untuk itu pada penelitian ini dimana aplikasi EIS pengolahan data penjualan tidak hanya dalam
grafik tetapi dalam bentuk tabel.6. Tinjauan Studi dari penelitian Anil Dawan, 2011, Universitas Diponegoro Semarang dalam PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS WEB Sistem informasi eksekutif disebut sebagai sistem pendukung eksekutif. Sistem ini merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk instansi atau perusahaan, namun dari penelitian tersebut masih terdapat kekurangan dalam menghasilkan laporan yang hanya berbentuk grafik pula, maka dari itu pada penelitian ini dimana aplikasi SIE pengolahan data penjualan tidak hanya dalam
grafik tetapi dalam bentuk tabel.Dari beberapa literatur review diatas, penulis memilih penelitian yang dilakukan oleh Adi Yulianto berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Penjualan Pada PT. Penerbitan Pelangi Indonesia”. Penelitian tersebut dilakukan yaitu dengan penggunaan aplikasi EIS (Executive Information System) berbasis desktop yang terhubung
dengan jaringan internet.Dalam penelitian tersebut dirasa kurang rinci dalam menampilkan data penjualan sehingga kurang optimal dalam penyajian informasi kepada pihak eksekutif. Untuk itu pada penelitian ini, penulis mengembangkan pembuatan aplikasi EIS (Executive Information System) yang dimana setiap laporan penjualan tidak hanya menampilkan data produk yang terjual tetapi adanya target, growt penjualan maupun +/- antara target dan realisasi penjualan sehingga pihak eksekutif mendapat informasi dengan jelas dan mudah untuk
menganalisa strategi penjualan berikutnya.
3.1
Gambaran Umum Perusahaan3.1.1
Sejarah singkat PerusahaanUD. Arimba Adventure adalah suatu usaha yang bergerak di bidang penjualan perlengkapan Outdoor. Perlengkapan yang diperjual belikan mulai dari perlengkapan pribadi hingga perlengkapan umum, dan banyak juga alat-alat untuk berlatih mulai dari peralatan Panjat tebing (Climbing)
hingga peralatan Penelusuran Goa (Caving).UD. Arimba Adventure berdiri pada awal tahun 2011 tepatnya tanggal 03 Februari 2011. Pemiliknya bernama M Elik Sukandar, walaupun terbilang baru menjalani usaha, namun pengalaman yang telah diraihnya sudah lumayan banyak. Itu tebukti dari berbagai macam Club – Club yang telah
bekerjasama dengan UD. Arimba Adventure.Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagianserta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankankegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Berikut ini
adalah Struktur Organisasi pada UD. Arimba Adventure yaitu:
SECRETARY
|
MANAGER
|
OWNER
|
WAREHOUSE
|
ACCOUNTING
|
MARKETING
|
DELIVERY
|
ADMIN
|
3.1.3 Tugas dan Tanggung
JawabDari urutan tugas dan tanggung jawab adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di UD. Arimba Adventure dapat kita simpulkan sebagai
berikut:1.
Ownera.
Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaanb. Menerima laporan
dari seluruh divisic. Mengawasi
berjalannya perusahaand. Membuat dan
merancang strategi bersama manager2.
Managera. Manager mempunyai atasan langsung Owner dan bawahan langsung pada tiap-tiap divisi dan juga sekretaris untuk mengelola suatu usaha agar berjalan lancar hingga mencapai prestasi atau target
diharuskan mendapatkan hasil untung.b. Menentukan
kebijakan perusahaan atas perintah langsung dari Owner.c. Menandatangani
laporan-laporan.d. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas masing-masing divisie. Menyusun dan
melaksanakan kebijakan umum perusahaan sesuai dengan kebijakan.a. Bertanggung
jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaanb. Bertanggung
jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.3.
Secretarya. Menerima perintah langsung dari
managerb.
Menerima tamu managerc.
Menyimpan arsip atau surat managerd. Menyusun dan membuat jadwal
kegiatan managere.
Mengolah data menjadi laporanf. Mengonsep surat perjanjian
kerjasama dengan relasi atau instansi luar.a. Mempermudah dan memperlancar
kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efisien.b. Mendukung kelancaran alur kerja
antara manager dengan bagian-bagian lainnya.c. Memberikan masukan positif dan
inisiatif untuk perbaikan perusahaan.4.
Marketinga. Membuat, merumuskan, menetapkan konsep dan rencana umum perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan atau keputusan atas segala rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran,
penjualan dan promosi kearah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.b. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen pemasaran, penjualan dan promosi
bagi kepentingan perusahaan.c. Mengatur jadwal pemasaran
dengan distributor.a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
pemasaran, kinerja dan prosedur-prosedur yang dipergunakan.b. Bertanggung jawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan mekanisme perusahaan dan sumber daya
manusia pada umumnya.c. Bertanggung jawab atas
pengembangan sistem dan mekanisme manajemen pemasaran, penjualan secara umum.d. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan kualitas keseluruhan
kinerja perusahaan.5.
Accountinga. Mengkoordinasi perencanaan
anggaran.b. Mengembangkan format-format
pengajuan dan pertanggungjawaban keuangan.c. Melakukan rekonsiliasi
keuangan.d. Mengkoordinasi pelaksanaan
audit.e. Melakukan sistem pencatatan
keuangan.f. Membuat laporan secara periodik
kepada manager pertanggungjawaban masing-masing bidang kerja.g. Merencanakan dan memelihara
sistem kompensasi.h. Melakukan rapat koordinasi
ditingkat unit kerja atau antar bidang kerja.6.
Admina. Mengelola proses registrasi
barang masuk dan keluar dari masing-masing divisib. Membuat laporan hasil penjualan
pada managerc. Menerima keluhan langsung dari
konsumend. Berhubungan langsung maupun
melalui e-mail dengan konsumene.
Memantau data pelanggan7.
Warehousea. Memeriksa barang masuk dan
keluar dari gudang persediaan barang.b. Memberikan laporan kondisi
barang kepada perusahaan.c. Memberikan laporan ketersediaan
barang kepada perusahaan.8.
DeliveryTugas dari bagian delivery atau kurir
adalah mengirim barang pesanan konsumen.3.2
Tata Laksana Sistem yang BerjalanBerdasarkan hasil penelitian pada UD. Arimba Adventure, proses pembuatan laporan kepada pihak eksekutif atau owner dan manager, setiap divisi atau bagian staff meliputi Accounting, Warehouse, Marketing, Admin menginput data dan memberikan laporan berupa print out melalui sekretaris. Sehingga laporan masing-masing terkumpul di sekretaris. Lalu direkap kembali diolah dan diserahkan kepada manager untuk dianalisa dan ditandatangani. Setelah selesai ditandatangani sekretaris menerima lalu menyerahkan laporan kepada owner
melalui e-mail.Adapun prosedur sistem yang berjalan di UD.
Arimba Adventure, diantaranya sebagai berikut:Pada sistem yang berjalan ini, berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di UD. Arimba Adventure dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) antara
lain sebagai berikut:
Setelah prosedur sistem yang
berjalan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam
bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar
dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem eksekutif yang
Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang
berjalan pada saat ini terdapat :d. Menyerahkan laporan untuk dianalisa dan
ditandatanganie. Menerima laporan untuk dianalisa dan
ditandatanganiDeskripsi diagram diatas yaitu para staff membuat laporan, lalu menyerahkannya dalam bentuk print out kepada Sekretaris, setelah diterima oleh sekretaris untuk segera direkap dan diolah untuk menjadi data laporan yang lebih fleksibel. Kemudian diserahkan kembali kepada Manager untuk dianalisa dan ditandatangani lalu dikembalikan
kepada sekretaris untuk segera mengirim laporan melalui e-mail kepada owner.
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Gambar
3.3 Activity Diagram Sistem yang BerjalanPada Activity
Diagram Sistem Yang Berjalan diatas terdapat :1.
1 (satu) Initial Node.2.
4 (empat) Actor3.
9 (sembilan) Action
Sequence diagram
menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk
pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal
3.3
Analisa Sistem yang Berjalan3.3.1
Metode Analisa Sistem yang Berjalan1.
Analisa SWOTAnalisa SWOT dilakukan dengan mengidentikifikasi kekuatan dan factor-faktor positif yang berawal dari internal organisasi, kelemahan dan factor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari factor eksternal dan ancaman atau resiko
yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan
W-T dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :Tabel 3.1 Faktor- Faktor
Strategi Internal
Factor-faktor strategi Internal
|
Komentar
|
Kekuatan/Strengths (S)
1. SDM dengan kualifikasi bidang
informasi yang cukup baik.2. Tersedia berbagai sarana
pendukung informasi dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN. |
a. Mempengaruhi kesuksesan.b. Peluang mengikuti perkembangan
teknologi.c. Kekuatan sarana dan prasarana.d. Media komunikasi pada perusahaan. |
Kelemahan/weakness (W):
1. Sering trouble pada server.2. Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor. |
a. Perlu diperbaiki dan ditinjau
kembali.b. Perlu diperhatikan. |
Tabel 3.2 Faktor-Faktor Strategi
Eksternal
Faktor-faktor Strategi Eksternal
|
Komentar
|
Peluang / Opportunities (O):
1. Produk telah dikenal diberbagai
kalangan pendaki gunung maupun petualang alam.2. Memperluas Cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru.3. Perkembangan teknologi yang cukup
pesat. |
a. Mempengaruhi kesuksesan.b. Menambah cabang baruc. Mengikuti perkembangan teknologi. |
Ancaman Threats (T):
1. Banyaknya competitor yang memasarkan produk sejenis.
2. Gangguan jaringan internet.
|
a. Perlu peningkatan promosib. Perlu antisipasi jika terjadinya
gangguan. |
Faktor Internal
Faktor Eksternal |
Strengths (S)
1. SDM dengan kualifikasi bidang informasi dan
komunikasi yang cukup baik.2. Tersedia berbagai sarana pendukung informasi
dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.3. Top management berperang aktif dalam mengontrol prosesdistribusi. |
Opportunities (O)
1. Produk telah dikenal diberbagai kalangan masyarakat.2. Memperluas Cover area distribusi atau dapatmenambah cabang baru.
3. Perkembangan teknologi yang cukup pesat.
|
Strategi S-O
Menciptakan aplikasi reporting sebagai upaya penyediaan informasi kepada pihak terkait untuk dapat memonitoring hasil penjualan dengan ExecutiveInformation System (EIS) penjualan. |
Factor Internal
Faktor Eksternal |
Strengths (S)
4. SDM dengan kualifikasi bidang informasi dan
komunikasi yang cukup baik.5. Tersedia berbagai sarana pendukung informasi
dan komunikasi seperti akses internet dan jaringan LAN.6. Top management berperang aktif dalam mengontrol prosesdistribusi. |
Ancaman Threats (T):
1. Banyaknya competitor yang memasarkan produk sejenis.
2. Gangguan jaringan internet.
|
Strategi S-T
1. Memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan strategi pemasaran.2. Menyiapkan infrastruktur alternatif yang digunakan saat ada gangguan jaringan internet. |
Faktor Internal
Faktor Eksternal |
Kelemahan/weakness (W):
1. Sering trouble pada server.
2. Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor. |
Opportunities (O)
1. Produk telah dikenal diberbagai kalangan
masyarakat.2. Memperluas Cover area distribusi atau dapat menambah cabang baru.Perkembangan teknologi yang cukup pesat. |
Strategi W-O
1. Meningkatkan sosialisasi pemanfaat teknologi informasi untuk kepentingan proses bisnis.
2. Melakukan maintenance database server.
3. Memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan strategi pemasaran |
Faktor Internal
Faktor Eksternal |
Kelemahan/weakness (W):
3. Sering trouble pada server.
4. Kurang optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi untuk kepentingan administrasi kantor. |
Ancaman Threats (T):
1. Banyaknya competitor yang memasarkan produk sejenis.
2. Gangguan jaringan internet.
|
Strategi W-T
1. Melakukan maintenance database server.
|
Hasil dari analisis SWOT diatas dapat teridentifikasinya kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal organisasi, dengan demikian dapat disimpulkan strategi yang dapat diciptakan sebagai
berikut:1. Memanfaatkan sistem informasi dalam meningkatkan
strategi pemasaran.2. Meningkatkan sosialisasi pemanfaatan teknologi
informasi untuk kepentingan proses bisnis.3. Melakukan maintenance
database server.4. Menyiapkan modem yang digunakan saat ada gangguan
jaringan internet.5. Menciptakan aplikasi reporting sebagai upaya penyedian
informasi kepada pihak terkait untuk dapat memonitoring hasil penjualan dalam Executive Information System (EIS).3.3.2
Analisa Batasan SistemSetiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau
menerima output dari sistem.Melihat permasalahan yang ada di UD. Arimba Adventure, maka peneliti membatasi permasalahan perancangan pada Sistem Informasi Eksekutif di UD. Arimba Adventure yaitu mulai dari mengolah laporan penjualan per hari, laporan penjualan per bulan dan laporan penjualan berupa grafik maupun tabel.
Pada sistem ini hanya fokus pada data penjualan.3.3.3
Analisa Kekurangan Sistem Yang BerjalanBerdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, terhadap sistem yang berjalan di UD. Arimba Adventure, terdapat beberapa kekurangan sistem yang berjalan diantaranya
sebagai berikut:a. Belum adanya sistem infomasi yang memudahkan pihak
eksekutif untuk memantau informasi penjualan perusahaan.b. Belum adanya sistem informasi yang membantu pihak
eksekutif sebagai bahan analisis pendukung perencanaan strategi penjualan.c. Belum adanya sistem informasi yang mudah diakses pihak
eksekutif.d. Pengolahan data yang menyulitkan Sekretaris karena
masih menggunakan Microsoft Excel sehingga memakan waktu yang cukup lama.e. Informasi yang disajikan masih sering direvisi karena para Staff kurang teliti dalam pengolahan
data.f. Lambatnya
laporan yang diterima eksekutif.Adanya permasalahan pada sistem yang berjalan disebabkan oleh faktor pengontrolan yang lemah. Pengontrolan pengolahan data belum dilakukan sehingga laporan yang dihasilkan belum selalu akurat. Sementara belum ada pengontrolan terhadap hasil pengolahan data, sehingga laporan yang diterima oleh pihak eksekutif tidak diperiksa ulang dan jika terjadi kesalahan dari hasil pengolahan data mengakibatkan
laporan harus direvisi kembali.Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, dalam hal prosedur yang berjalan saat ini masih belum berjalan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dengan kurangnya control dari masing-masing pihak yang bersangkutan. Dimulai dari kurang telitinya Admin Support dalam mengolah data tanpa adanya pengecekan kembali. Hal ini menyebabkan pihak eksekutif mengalami hambatan dalam penerimaan laporan, sehingga dalam memantau dan menganalisis hasil
penjualan terhambat.Dalam merancang sebuah sistem perlu adanya analisis kebutuhan sistem. Berikut ini merupakan
kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu sebagai berikut:1. Dapat menampilkan laporan penjualan harian dan bulanan dengan perbandingan target penjualan dan adanya persentase antara target dan
realisasi penjualan.2. Dapat menampilkan laporan pelanggan yang aktif
transaksi pada bulan berjalanan.3. Dapat menampilkan laporan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga pihak eksekutif lebih mudah dalam membaca hasil penjualan dan menyusun
strategi penjualan.a. Berdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis, waktu yang dibutuhkan saat ini untuk menghasilkan laporan dari keseluruhan membutuhkan waktu ± 360 menit. Hal ini dikarenakan data yang diolah masih dengan cara pengetikan dengan bantuan Microsoft Exel.80 menit waktu yang dibutuhkan untuk seorang staf memberikan laporannya ke sekretaris, 120 menit waktu yang dibutuhkan untuk seorang sekretaris menyelesaikan rekap laporannya, dan 60 menit lagi waktu yang dibutuhkan untuk manager menganalisa
dan menandatangani laporan.b. Untuk tenaga yang ada pada saat ini yaitu 1 orang staf untuk masing-masing bagian, 1 orang sekretaris dirasa kurang cukup karena banyaknya laporan yang
diminta oleh pihak eksekutif, terlebih jika mendekati akhir bulan.3.3.8 Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif
Pemecahan Masalah1. Masalah yang
dihadapiBerdasarkan dari analisis yang dilakukan penulis dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengolahan data yang sedang berjalan saat ini di UD. Arimba Adventure belum berjalan dengan baik karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam membuat laporan. Sedangkan penyajian data dengan deadline waktu yang cukup singkat menyebabkan para staf dan sekretaris tergesa-gesa dalam pengolahan data sehingga laporan yang dihasilkan masih harus direvisi kembali karena masih ada kesalahan. Dengan begitu belum terciptanya kelancaran
penerimaan informasi untuk pihak eksekutif.2. Solusi yang
DiberikanBerdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif
pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:a. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menciptakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi
masyarakat.b. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasis web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu
yang sama.Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web
karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:a. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di
manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.b. Dapat
dijalankan pada sistem operasi mana pun.c. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi
berbasis web.d. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab
dari web penyedia aplikasi.Penulis akan membuat suatu aplikasi berbasis web yang dapat digunakan oleh pihak eksekutif. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif yang
mudah diakses dan mudah dipahami.Aplikasi yang dirancang merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya. Penulis akan merancang sebuah Executive Information System (EIS) yang bermanfaat untuk pihak eksekutif dalam memperoleh informasi yang mudah diakses dan mudah dimengerti
dan dapat membantu memonitor kinerja perusahaan.Selain itu dengan dirancangnya Executive Information System (EIS), penulis memberikan solusi kepada manajemen perusahaan untuk tidak perlu menambah tenaga kerja karena dengan dirancangnya sistem ini, pekerjaan menjadi lebih ringan karena tidak perlu membuat laporan secara manual lagi dan pihak eksekutif pun mendapatkan
informasi dari setiap penjualan dengan cepat.3.4 Konfigurasi Sistem yang
BerjalanSpesifikasi Hardware yang digunakan pada UD. Arimba
Adventure adalah sebagai berikut:A.
Perangkat Keras1. Jenis komputer
PC yang digunakan terdiri dari tipe Prosesor AMD 8, RAM2 GB, Hardisk 320GB, VGA CARD 1 GB.2. Monitor LCD LG
19”.3. Printer Epson
T20 dan T11B. Spesifikasi
Perangkat Lunak (Software)1.
Windows 7.2.
Microsoft Office 20073. Browser tool
Mozilla Firefox 3.6.C. Hak Akses
(Brainware)Dalam proses penginputan data
dilakukan oleh para staff dan untuk rekap laporan dilakukan oleh sekretaris.3.5
User RequirementElisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan Sstem Informasi Eksekutif berbasis web untuk peningkatan penjualan pada UD.
Arimba Adventure. Berikut penulis lampirkan gambar Elisitasi Tahap I:
Functional
|
|||
Analisis Kebutuhan
|
|||
Saya ingin sistem dapat :
|
|||
No
|
Keterangan
|
||
1
|
Menampilkan halaman utama dashboard |
||
2
|
Menampilkan menu login
|
||
3
|
Menampilkan menu user
|
||
4
|
Menampilkan menu product
|
||
5
|
Menampilkan menu data penjualan
|
||
6
|
Menampilkan menu master profile
|
||
7
|
Menampilkan menu laporan per tahun |
||
8
|
Menampilkan menu laporan per bulan |
||
9
|
Menampilkan menu laporan per hari |
||
10
|
Menampilkan laporan dalam bentuk tabel |
||
11
|
Menampilkan laporan dalam bentuk grafik |
||
12
|
Menampilkan laporan dashboard penjualan |
||
13
|
Menampilkan laporan dashboard stok produk |
||
14
|
Terdapat menu reset
|
||
15
|
Terdapat menu save
|
||
16
|
Terdapat menu export laporan dalam format excel |
||
17
|
Terdapat tombol cetak / print
|
||
18
|
Terdapat menu logout
|
||
Non Functional
|
|||
Analisis Kebutuhan
|
|||
Saya ingin sistem dapat :
|
|||
No
|
Keterangan
|
||
1
|
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit untuk setiap transaksi
|
||
2
|
Menampilkan verifikasi password saat login |
||
3
|
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input
|
||
4
|
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7
|
||
Penyusun
|
|||
Zul Akmal
|
|||
NIM : 1011464470
|
|||
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari
beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :
Functional
|
||||
Analisis Kebutuhan
|
||||
Saya ingin sistem dapat :
|
||||
No
|
Keterangan
|
M
|
D
|
I
|
1
|
Menampilkan halaman utama dashboard
|
ü
|
|
|
2
|
Menampilkan menu login
|
ü
|
|
|
3
|
Menampilkan menu user
|
ü
|
|
|
4
|
Menampilkan menu product
|
ü
|
|
|
5
|
Menampilkan menu data penjualan
|
ü
|
|
|
6
|
Menampilkan menu master profile
|
ü
|
|
|
7
|
Menampilkan menu laporan per tahun |
ü
|
|
|
8
|
Menampilkan menu laporan per bulan
|
ü
|
|
|
9
|
Menampilkan menu laporan per hari |
ü
|
|
|
10
|
Menampilkan laporan dalam bentuk tabel |
ü
|
|
|
11
|
Menampilkan laporan dalam bentuk grafik |
ü
|
|
|
12
|
Menampilkan laporan dashboard penjualan |
ü
|
|
|
13
|
Menampilkan laporan dashboard stok produk |
ü
|
|
|
14
|
Terdapat menu reset
|
ü
|
|
|
15
|
Terdapat menu save
|
|
|
ü
|
16
|
Terdapat menu export laporan dalam format excel |
|
|
ü
|
17
|
Terdapat tombol cetak / print
|
|
ü
|
|
18
|
Terdapat menu logout
|
|
ü
|
|
Non Functional
|
|
|
|
|
Analisis Kebutuhan
|
|
|
|
|
Saya ingin sistem dapat :
|
|
|
|
|
No
|
Keterangan
|
M
|
D
|
I
|
1
|
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit
untuk setiap transaksi |
ü
|
|
|
2
|
Menampilkan verifikasi password saat login |
ü
|
|
|
3
|
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input |
ü
|
|
|
4
|
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7 |
ü
|
|
|
Penyusun
|
||||
|
||||
Zul Akmal |
||||
NIM : 1011464470 |
Keterangan : M = Mandatory
(yang diinginkan )D = Desirable (
diperlukan )I = Inessential ( yang tidak mutlak
diinginkan )Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High
(H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:Tabel 3.9 Diagram Elisitasi
Tahap III
Functional
|
|||||||||||||||||
Analisis Kebutuhan
|
|||||||||||||||||
Saya ingin sistem dapat :
|
|||||||||||||||||
Feriability
|
T
|
O
|
E
|
||||||||||||||
Risk
|
L
|
M
|
H
|
L
|
M
|
H
|
L
|
M
|
H
|
||||||||
1
|
Menampilkan halaman utama dashboard |
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
|||||||
2
|
Menampilkan menu login
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
||||||||
3
|
Menampilkan menu user
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
4
|
Menampilkan menu product
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
5
|
Menampilkan menu data penjualan
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
6
|
Menampilkan menu master profile
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
7
|
Menampilkan menu laporan per tahun |
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
|||||||
8
|
Menampilkan menu laporan per bulan |
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
9
|
Menampilkan menu laporan per hari |
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
10
|
Menampilkan laporan dalam bentuk tabel |
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
|||||||
11
|
Menampilkan laporan dalam bentuk grafik |
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
|||||||
12
|
Menampilkan laporan dashboard penjualan |
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
ü
|
|
|||||||
13
|
Menampilkan laporan dashboard stok produk |
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
14
|
Terdapat menu export laporan dalam format excel |
|
ü
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
||||||||
15
|
Terdapat tombol cetak / print
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
16
|
Terdapat menu logout
|
ü
|
ü
|
ü
|
|||||||||||||
Non Functional
|
|||||||||||||||||
Analisis Kebutuhan
|
|||||||||||||||||
Saya ingin sistem dapat :
|
|||||||||||||||||
Feriability
|
T
|
O
|
E
|
||||||||||||||
Risk
|
L
|
M
|
H
|
L
|
M
|
H
|
L
|
M
|
H
|
||||||||
1
|
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit untuk setiap transaksi
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
|||||||
2
|
Menampilkan verifikasi password saat login |
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
|||||||
3
|
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|||||||
4
|
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
ü
|
|
|
|||||||
Penyusun
|
|||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||
Zul Akmal |
|||||||||||||||||
NIM : 1011464470 |
|||||||||||||||||
Keterangan
T = Technical3.5.4 Final
Draft ElisitasiFinal draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya
lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:Tabel 3.10 Diagram Final
Draft Elisitasi
Functional
|
|
Analisis Kebutuhan
|
|
Saya ingin sistem dapat :
|
|
1
|
Menampilkan halaman utama dashboard |
2
|
Menampilkan menu login
|
3
|
Menampilkan menu user
|
4
|
Menampilkan menu product
|
5
|
Menampilkan menu data penjualan
|
6
|
Menampilkan menu master profile
|
7
|
Menampilkan menu laporan per tahun |
8
|
Menampilkan menu laporan per bulan |
9
|
Menampilkan menu laporan per hari |
10
|
Menampilkan laporan dalam bentuk tabel |
11
|
Menampilkan laporan dalam bentuk grafik |
12
|
Menampilkan laporan dashboard penjualan |
13
|
Menampilkan laporan dashboard stok produk |
14
|
Terdapat menu reset
|
15
|
Terdapat menu save
|
Non Functional
|
|
Analisis Kebutuhan
|
|
Saya ingin sistem dapat :
|
|
1
|
Mempunyai kecepatan akses kurang dari 2 menit untuk setiap transaksi
|
2
|
Menampilkan verifikasi password saat login |
3
|
Menggunakan printer laser jet guna mencetak hasil input
|
4
|
Menggunakan Sistem Operasi Windows 7
|
Penyusun,
Zul Akmal
(Nim : 1011464470)
|
|
Mengetahui,
Pembimbing 1, Pembimbing2,
Abdul Hayat, M.T.I Eduard Hotma Purba, Ir.,M.M
NID : 07133 NID : 03018
|
Menyetujui,
Stakeholder,
Kepala Jurusan,
Singgih Budi Hanistiyanto Nur Azizah, M.Akt, M. Kom
NID : 078010 |
RANCANGAN
SISTEM YANG DIUSULKANBerdasarkan analisis sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan didalam pengolahan data secara cepat dan tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang ada. Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.4.1.1
Prosedur Sistem Usulana.
Admin4.1.2 Use
Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Digambarkan dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Executive Information System (EIS) Penjualan Di UD. Arimba Adventure yang akan berjalan. Use case diagram
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram sistem yang
diusulkan terdapat:- 1 (satu) System, mencakup seluruh kegiatan Executive Information System (EIS) Di UD. Arimba Adventure.
- 2 (satu) Actor: admin & pihak eksekutif.
- 8 (delapan) Use Case, yang dilakukan diantaranya: login, home, user, produk, penjualan, profile, laporan, dan logout.
4.1.3
Activity Diagram Sistem Yang DiusulkanActivity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram
dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Activity Diagram SIE yang
diusulkanBerdasarkan gambar 4.2. Activity
Diagram sistem yang diusulkan terdapat:- 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
- 22 (dua puluh dua) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi user, produk, penjualan, profile, laporan, ubah, hapus, cetak, logout.
- 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.
4.1.4
Sequence Diagram Sistem Yang DiusulkanSequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek
yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:1.
Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan AdminGambar 4.3 Sequence Diagram
SIE yang diusulkan AdminBerdasarkan gambar 4.3. Sequence
Diagram SIE yang diusulkan terdapat:- 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin.
- 8 (delapan) Lifeline yaitu login, home, user, produk , penjualan, profile, laporan, logout.
- 10 (sepuluh) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, input username dan password, verifikasi, home, create user, input produk, input data penjualan, input profile, cetak laporan, pilih logout.
2.
Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pihak
EksekutifGambar
4.4 Sequence Diagram SIE yang Diusulkan Pihak EksekutifBerdasarkan gambar 4.4. Sequence
Diagram sistem yang diusulkan terdapat:- 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak eksekutif.
- 4 (empat) Lifeline yaitu login, home, laporan, dan Logout.
- 6 (enam) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, input username & password, verifikasi, home, cetak laporan, pilih logout.
4.1.5 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Sistem Yang Berjalan |
Sistem Yang Diusulkan |
Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif yang berjalan masih berupa data rinci sehingga data harus diolah kembali dengan menggunakan Ms. Excel. |
Penyampaian informasi penjualan kepada pihak eksekutif lebih mudah dipahami dengan Executive Information System(EIS) untuk peningkatan penjualan yang menampilkan laporan penjualan dengan grafik dan tabel sehingga mempermudah pihak eksekutif dalam menganalisa data penjualan dan menciptakan strategi penjualan. |
1. Class
DiagramClass Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dandesain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.
Gambar 4.5
Class Diagram Sistem yang DiusulkanBerdasarkan gambar 4.5 Class Diagram sistem yang
diusulkan terdapat :a. 4 Class
2.
Spesifikasi Basis DataSpesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan
dibangun adalah sebagai berikut:a)
Nama Field : tbl_loginPrimary key :
idPanjang record :
40
Field Name
|
Data Type
|
Field Size
|
Keterangan
|
Id
|
Int
|
2
|
Primary key
|
Username
|
Varchar
|
15
|
-
|
Password
|
Varchar
|
8
|
-
|
Level
|
Varchar
|
15
|
-
|
Tabel 4.2 Struktur Tabel Login
b)
Nama Field : tbl_orderPrimary key :
id_orderPanjang record :
105
Field Name
|
Data Type
|
Field Size
|
Keterangan
|
tanggal
|
date
|
-
|
Primary key
|
Id_order
|
Varchar
|
15
|
-
|
Id_Product
|
Int
|
5
|
-
|
nama
|
Varchar
|
30
|
-
|
Alamat
|
text
|
-
|
-
|
No_telp
|
varchar
|
15
|
-
|
Alamat_email
|
varchar
|
30
|
-
|
Qty_order
|
Int
|
4
|
-
|
status
|
varchar
|
6
|
-
|
c)
Nama Field : tbl_productPrimary key :
id_productPanjang record :
119
Field Name
|
Data Type
|
Field Size
|
Keterangan
|
date
|
date
|
-
|
Primary key
|
Id_product
|
int
|
8
|
-
|
type
|
Varchar
|
30
|
-
|
status
|
Varchar
|
5
|
-
|
Nama_product
|
Varchar
|
16
|
-
|
Harga
|
varchar
|
10
|
-
|
Draw
|
varchar
|
50
|
-
|
d)
Nama Field : tbl_profilePrimary key :
id_profilePanjang record :
3
Field Name
|
Data Type
|
Field Size
|
Keterangan
|
Id_profile
|
Int
|
3
|
Primary key
|
Desk_profile
|
text
|
-
|
-
|
Perancangan Sistem Informasi Eksekutifuntuk Peningkatan Penjualan
LOGIN ADMINISTRATOR
USERNAME
PASSWORD
UD. ARIMBA ADVENTURE
Copyright @2015
|
LOGO
|
login
|
Gambar 4.6
Tampilan Menu LoginGambar 4.6 menunjukkan halaman login dari aplikasi SIE. Data harus diinput terlebih dahulu, kemudian klik login, jika username dan password benar,
maka akan berhasil login dan akan masuk ke halaman home.
Dari tanggal sampai dengan
|
Perancangan Sistem Informasi EksekutifUntuk Peningkatan Penjualan |
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout |
Dashboard Admin
|
View
|
Grafik lingkaran
|
Grafik batang
|
2. Tampilan Menu Home
Gambar 4.7 Menunjukkan halaman home dari aplikasi SIE. Dari halaman
home, bisa memilih menu yang diinginkan.
USERNAME
PASSWORD
LEVEL pilih
|
Perancangan Sistem Informasi Eksekutif
Untuk Peningkatan Penjualan |
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout |
Master Admin
|
SAVE
|
RESET
|
No ID Username Password Level ubah hapus
|
3. Tampilan Menu User
Gambar 4.8
Tampilan Menu UserGambar 4.8 Menunjukkan halaman User dari aplikasi SIE. Menu
ini berfungsi untuk menambahkan, mengedit, atau menghapus user.
TYPE PILIH
STATUS PILIH
NAMA PRODUK
HARGA
DRAW browse submit reset
|
Perancangan Sistem Informasi Eksekutif
Untuk Peningkatan Penjualan
|
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout
|
Master Produk
|
No ID product type status nama product harga draw edit delete |
Gambar
4.9 Tampilan Menu ProdukGambar 4.9 Menunjukkan halaman Produk dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus produk yang
akan ditampilkan pada website.
|
Perancangan Sistem Informasi EksekutifUntuk Peningkatan Penjualan |
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout |
Data Penjualan
|
No tgl ID Order Nm Produk Qty Nama Alamat No telp emailstatus kirim hapus |
Gambar 4.10
Tampilan Menu PenjualanGambar 4.10 Menunjukkan halaman Penjualan dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengubah status penjualan dari proses menjadi kirim , dan juga dapat menghapus data
status penjualan.
Save Reset
ID Profile Deskripsi Profile Edit |
Perancangan
Sistem Informasi EksekutifUntuk Peningkatan Penjualan |
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout |
Profile
|
File Edit View Format
Format B I
|
Add text
|
|
6. Tampilan Menu Profile
Gambar 4.11 Tampilan
Menu ProfileGambar 4.11 Menunjukkan halaman Profile dari aplikasi SIE. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengedit,
dan menghapus Profile perusahaan yang nanti akan muncul pada website.
Laporan harian
Dari tanggal sampai tanggalCetak
Laporan Bulanan
Dari tanggal sampai tanggal
Cetak
Laporan Tahunan
Dari tanggal Sampai tanggal
Cetak
|
Perancangan Sistem Informasi Eksekutif
Untuk Peningkatan Penjualan
|
logo
|
logo
|
Home User Produk Penjualan Profile Laporan Logout |
Laporan Penjualan
|
7. Tampilan Menu Laporan
|
|
|
|
|
|
Gambar 4.12
Tampilan Menu LaporanGambar 4.12 Menunjukkan halaman Laporan dari aplikasi SIE yang digunakan oleh pihak ekskutif. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mencetak, dan menampilkan laporan yaitu laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan. Pada menu ini tampilan laporan akan di Convert
ke format Pdf lalu dicetak.Perangkat keras (hardware) yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:1.
Processor : AMD 8 Quad Core2.
Monitor : 14” LCD monitor3.
RAM : 4 GB4.
Harddisk : 500 GBPerangkat lunak (software) yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:1.
Windows 72.
Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition3.
Adobe Dreamweaver4.
Notepad ++5.
XAMPP6.
Navicat for MySQL7.
Web browser2. Pihak
Eksekutif4.5 BlackBox
TestingUntuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox testing, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat
didalam sistem.
No
|
Skenario
Pengujian
|
Test Case
|
Hasil Yang diharapkan |
Hasil Pengujian |
Kesimpulan
|
1
|
Melakukan Login dengan user yang valid username dan passwordnya |
|
Sistem akan masuk ke menu home |
|
Valid
|
2
|
Melakukan Login tidak sesuai dengan username dan password yang ditentukan |
|
Sistem akan memberikan warning dan kembali ke hal. login |
|
Tidak valid |
3
|
Mengelola data master Admin dengan mengisi semua
textfield yang ada |
|
Sistem akan menampilkan hasil input data masteradmin |
|
valid
|
4
|
Mengelola data master product dengan mengisi semua textfield yang ada |
|
Sistem akan menampilkan hasil input data master product |
|
valid
|
5
|
Melakukan transaksi Print/cetak |
|
Sistem akan menampilkan menu format Pdf lalu tekan tombol print |
|
valid
|
6
|
Melakukan transaksi logout |
|
Sistem akan kembali ke menu login |
|
valid
|
Gambar 4.13 Tampilan Menu Login yang
DiusulkanTampilan diatas adalah tampilan
untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.Gambar 4.14 Tampilan Menu Home yang
DiusulkanTampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu pihak eksekutif. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Executive
Information System (EIS) UD. Arimba Adventure.3.
Tampilan
Menu UserTampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan,
mengedit, dan menghapus user.4.
Tampilan
Menu ProdukGambar
4.16 Tampilan Menu Produk yang DiusulkanTampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk menambahkan,
mengedit, dan menghapus produk yang akan ditampilkan pada website.5.
Tampilan
Menu PenjualanGambar 4.17 Tampilan Menu Penjualan
yang DiusulkanTampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengubah status penjualan dari proses menjadi kirim , dan juga dapat menghapus data
status penjualan.6.
Tampilan
Menu ProfileGambar 4.18
Tampilan Menu Profile yang DiusulkanTampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Admin. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mengedit,
dan menghapus Profile perusahaan yang nanti akan muncul pada website.7.
Tampilan Menu Laporan
Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu Pihak Eksekutif. Tampilan tersebut adalah halaman untuk mencetak, dan menampilkan laporan yaitu laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan. Pada menu ini tampilan laporan akan di Convert
ke format Pdf lalu dicetak.Rencana penelitian sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana penelitian adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem. Rencana penelitian yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan
pelaksanaanya.
Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi UD. Arimba Adventure pada rumusan
masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. Belum adanya sistem yang dapat mengintegrasikan data-data di perusahaan, sehingga dalam menganalisa informasi manager harus mengambil data dari masing-masing bagian untuk diolah kembali dalam bentuk grafik/diagram secara manual dengan
menggunakan bantuan MS. Excel, sehingga dari segi waktu ini kurang efisien.2. Untuk membuat sistem yang mudah digunakan dan diakses oleh pihak eksekutif dibutuhkan aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE) maka diperlukan aplikasi yang simple dan user frendly. Dimana data yang
tersedia terintegrasi dengan hasil penjualan.3. Untuk merancang Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dibuat sebuah sistem yang meringkas semua data yaitu menggunakan metode SWOT dan bahasa pemrograman PHP disamping untuk memanggil query ke database aplikasi juga dapat diakses dimana saja asal komputer terkoneksi dengan internet. Dan agar informasi disajikan dengan menarik maka dibuat kedalam diagram. Sehingga pihak eksekutif lebih
mudah memahami informasi dengan tepat.4. Rancangan SIE menghasilkan informasi hasil penjualan dari aspek finansial dan non finansial sehingga pengambilan keputusan bisa lebih tepat sasaran pada aspek hasil penjualan yang lemah ditingkatkan dan hasil penjualan yang bagus dipertahankan, maka dengan begitu hasil penjualan dapat meningkat tentu didukung dengan
pelaksanaan secara operasionalnya.5.1.2 Kesimpulan
terhadap tujuan dan manfaat penelitian1. Dengan menampilkan data dalam bentuk diagram, maka Owner dan Manager dapat dengan mudah dalam
menganalisis data.2. Dengan mengembangkan aplikasi SIE (Sistem Informasi Eksekutif) berbasis web, menggunakan pemrograman PHP dan database MySQL, serta tampilan aplikasi yang simple maka user pihak eksekutif dapat dengan mudah dipahami dan informasi yang
didapat lebih cepat dan tepat.3. Data-data yang ditampilkan merupakan data yang berhubungan dengan aspek-aspek yang mempengaruhi hasil penjualan sehingga pihak eksekutif bisa mengetahui
aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki/diperhatikan untuk meningkatkan penjualan.<a href="https://www.blogger.com/null" name="_GoBack"></a>5.1.3 Kesimpulan
terhadap metode penelitianBerdasarkan hasil pada metode pengumpulan data yang telah dilakukan, dimana pada saat melakukan observasi di tempat penelitian, data yang diperlukan dapat terkumpul dengan cepat. Dan saat melakukan wawancara dengan stakeholder, dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan. Yaitu sebuah sistem yang dapat menampilkan diagram atau grafik data dari hasil penjualan dan Admin dengan mudah mengolah data menjadi informasi yang merupakan aspek-aspek yang berhubungan dengan hasil penjualan sehingga data yang menyebar dapat terkumpul menjadi satu dalam satu aplikasi dan dapat mengetahui data hasil penjualan. Dengan melakukan studi pustaka, didapatkan teori-teori yang membantu dalam
penelitian.Berdasarkan hasil pada metode analisis data yang telah dilakukan, yaitu dengan menggunakan analisis SWOT, dapat diketahui data-data yang dibutuhkan untuk memonitoring hasil penjualan, dari perspektif finansial didapatkan seperti data penjualan. dari
perspektif non-finansial didapatkan seperti data pelanggan dari Admin.Berdasarkan hasil penelitian, metode testing yang digunakan adalah metode blackbox testing untuk memfokuskan kepada keperluan fungsional perangkat lunak, agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, setelah menggunakan metode blackbox testing tidak ditemukan kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database
eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.Berdasarkan hasil pada penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada UD. Arimba Adventure, maka terdapat beberapa saran yang dijadikan masukan untuk meningkatkan
penjualan pada UD. Arimba Adventure, yaitu sebagai berikut :1. Memanfaatkan
media internet secara optimal sebagai alat komunikasi dan pengolahan data.2. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang
berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.3. Perlu dilakukan pelatihan bagi user guna mengelola data pada sistem informasi
eksekutif (SIE) UD. Arimba Adventure.4. Perlu adanya Standard Operational Procedur (SOP) berupa urutan penggunaan aplikasi
dan urutan pengelolaan serta pemeliharaan sistem.5. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Sehingga Executive Information System (EIS) ini dapat dikembangkan lagi guna mendapatkan hasil yang lebih maksimal
dalam penggunaannya.