KP1133465645: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
Baris 486: Baris 486:
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 +
  
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
===Konsep Dasar Sistem===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:2)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.">Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hartono (2013:9)<ref name="Hartono, Bambang. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer''. Jakarta: PT. Rineka Cipta.">Hartono, Bambang. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer''. Jakarta: PT. Rineka Cipta.</ref>, “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)<ref name="Sutarman. 2012. ''Pengantar Teknologi Informasi''. Jakarta: Bumi Aksara.">Sutarman. 2012. ''Pengantar Teknologi Informasi''. Jakarta: Bumi Aksara.</ref>, “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Karakteristik Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:20)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Komponen Sistem (''Components'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Batasan Sistem (''Boundary'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Lingkungan Luar Sistem (''Environment'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Penghubung Sistem (''Interface'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Masukan Sistem (''Input'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (''maintenance input'') dan sinyal (''signal input''). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “''program''” adalah ''maintenance input'' yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “''data''” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Keluaran Sistem (''Output'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Pengolahan Sistem (''Process'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. Sasaran Sistem (''Objective'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat ''deterministic''. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Klasifikasi Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:8)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.">Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang ''input'' proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari ''input-process-output'' atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="384" height="50" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-1xvjeTdAYCw/VKESy3Qed8I/AAAAAAAAAM4/u3VPzqUCofU/w645-h84-no/Gambar%2B2.1.%2BSistem%2BTertutup.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''Gambar 2.1. Sistem Tertutup'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''(Sumber : Taufiq (2013:9))'''</p></div>
 +
 +
 +
<div align="center"><img width="447" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-5fIRDTXGHdQ/VKEX5frOzVI/AAAAAAAAANE/rixhf2VrQ3U/w447-h150-no/Gambar%2B2.2.%2BSistem%2BTerbuka.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''Gambar 2.2. Sistem Terbuka'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''(Sumber : Taufiq (2013:9))'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem yang dapat berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup yang ada. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Tujuan Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:5)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.">Taufiq, Rohmat. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''.Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tetapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Daur Hidup Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:27)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Mengenali Adanya Kebutuhan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan ''volume'' yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Pembangunan Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Pemasangan Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Pengoperasian Sistem</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Sistem Menjadi Usang</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="411" height="200" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-p0qjQ7pZHEs/VKEb22fyw5I/AAAAAAAAANM/KIkuEaYTHbs/w411-h200-no/Gambar%2B2.3.%2BDaur%2BHidup%2BSistem.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''(Sumber : Sutabri (2012:29))'''</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Perancangan Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Verzello dalam Darmawan (2013:227)<ref name="Darmawan, Deni. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem”. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011:141)<ref name="Al-Jufri, Hamid. 2011. ''Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika.">Al-Jufri, Hamid. 2011. ''Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika.</ref>, “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Tujuan Perancangan Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2013:228)<ref name="Darmawan, Deni. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2013. ''Sistem Informasi Manajemen''. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:225)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. ''Konsep Sistem Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Tahap-Tahap Perancangan Sistem'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Al-Jufri (2011:141)<ref name="Al-Jufri, Hamid. 2011. ''Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika.">Al-Jufri, Hamid. 2011. ''Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan''. Jakarta: PT. Smart Grafika.</ref>, Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:</p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci</p>
 +
<p style="line-height: 2">Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara ''top down'', dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan ''top down'' ini merupakan ciri rancangan terstruktur (''structured design''), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:</p><ul>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Diagram arus data (''Data flow diagram'')</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Diagram hubungan entitas (''Entity relathionship diagram'')</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kamus data (''Data dictionary'')</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Flowchart''</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Model hubungan objek</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Spesifikasi Kelas</p></li>
 +
</ul></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p>
 +
<p style="line-height: 2">Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.</p>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem</p>
 +
<p style="line-height: 2">Analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.</p>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Memilih Konfigurasi Terbaik</p>
 +
<p style="line-height: 2">Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila ''manager'' menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.</p>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyiapkan Usulan Penerapan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Analis menyiapkan usulan penerapan (''implementation proposal'') yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.</p>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem</p>
 +
<p style="line-height: 2">Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.</p>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Monitoring===
 
===Konsep Dasar Monitoring===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Monitoring'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Randall (2010:6)<ref name="Randall, Bob. 2010. ''Vibration Based Condition Monitoring''. University of  New South Wales.">Randall, Bob. 2010. ''Vibration Based Condition Monitoring''. University of  New South Wales.</ref>, “''Condition Monitoring'' (Pemantauan Kondisi) adalah aktifitas teknik dalam permeliharaan mesin dimana parameter fisik tertentu dari mesin yang berhubungan dengan operasi (kerja) mesin tersebut diamati dan dipantau perkembangannya untuk menentukan integritas dari mesin tersebut”. Sehingga secara tidak langsung ''condition monitoring'' itu merupakan gabungan dari 2 teknik ''maintenance'' yaitu RCM dan TPM.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Monitoring'' adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Monitoring'' sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen suatu program atau proyek.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ''condition monitoring'' adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan ''program-program'' di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Monitoring'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada 2 (dua) jenis metode ''condition monitoring'' yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pemantauan Terus-Menerus (''Continue Monitoring'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Metode ini dipakai untuk memantau dan melindungi mesin-mesin yang kritis atau vital dalam suatu proses produksi. Misalnya, turbin, ''generator'', kompresor dan lain-lain. Cara kerja teknik mesin dipasangi dengan ''transduser'' (sensor) dan alat-alat khusus lainnya untuk memantau kondisi mesin secara terus-menerus. Kemudian data-data dari transduser langsung dikirimkan ke komputer untuk proses data. Apabila terjadi ''failure'' maka akan terjadi 2 tahapan alarm, yang pertama yaitu sebagai alarm peringatan dan alarm yang kedua menunjukan bahwa kondisi mesin telah masuk dalam keadaan membahayakan dan sistem akan menghentikan kerja mesin secara otomatis.</p>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pemantauan Periodik/Berkala (''Periodic Monitoring'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Metode ini umumnya diterapkan pada mesin-mesin yang kurang kritis posisinya dalam proses produksi seperti ''blower'', pompa, ''fan'' dan lain-lain. Cara kerja metode ini yaitu data-data diambil dari mesin menggunakan ''instrument portable'' kemudian data disimpan dan dibawa ke tempat analisa data untuk diproses di komputer. Pemantauan ini akan dilakukan dalam keadaan yang intensif apabila mesin bekerja dalam lingkungan yang baik.</p>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelebihan dan Kekurangan Monitoring'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Adapun beberapa keuntungan dan kekurangan pada monitoring, yaitu:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Monitoring'''</p></div>
 +
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelebihan</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kekurangan</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Memperpanjang selang waktu antara interhaul yang berarti mengurangi waktu proses produksi yang terbuang.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Meniadakan kerusakan sekunder pada mesin.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Meniadakan mesin rusak secara mendadak & tiba-tiba.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Melakukan penghematan dalam pembelian dan penggunaan ''sparepart''.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Meniadakan stok ''sparepart'' yang berlebihan atau tidak diperlukan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Mengurangi waktu ''maintenance''.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Keterbatasan pada ''condition monitoring'' umumnya terjadi bila data-data yang diambil dari mesin/alat tidak bisa dianalisa dan mesin/alat mengalami kerusakan tetapi tidak menunjukan gejalanya.</li>
 +
</ol></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Otomatis===
 
===Konsep Dasar Otomatis===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Otomatis'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.">Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.</ref>, “Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan”</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3)<ref name="Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. “''Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)''”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.">Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. “''Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)''”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.</ref>, “Perangkat otomatis yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses otomatis”</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa otomatis adalah proses mengontrol operasi dan perlengkapan dengan sistem elektronika.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Alasan Penggunaan Sistem Otomasi'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.">Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.</ref>, Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Meningkatkan produktifitas perusahaan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Tingginya biaya tenaga kerja</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Tingginya harga bahan baku</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Meningkatkan kualitas produk</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Menurunkan ''Manufacturing Lead Time'' (MLT)</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3)<ref name="Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. “''Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)''”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.">Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. “''Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)''”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.</ref>, Perangkat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">1. Perangkat Keras</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">2. Perangkat Lunak Otomasi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Pengenalan Arduino===
 
===Konsep Dasar Pengenalan Arduino===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Pengenalan Arduino'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hutagalung dkk di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 1 (2014:3)<ref name="Hutagalung, Purwadi, dan Zulfian Azmi. 2014. “''Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Elektronik (e-STNK) Sebagai Pengaman Kendaraan Bermotor''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 1, Januari 2014.">Hutagalung, Purwadi, dan Zulfian Azmi. 2014. “''Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Elektronik (e-STNK) Sebagai Pengaman Kendaraan Bermotor''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 1, Januari 2014.</ref>, “Arduino adalah pengendali mikro ''single-board'' yang bersifat ''open-source'', diturunkan dari ''Wiring platform'', dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. ''Hardware''-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan ''software''-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan ''physical computing''. ''Physical computing'' adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan ''software'' dan ''hardware'' yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. ''Physical computing'' adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah ''analog'' dengan dunia ''digital''. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan mikrokontroler untuk menerjemahkan ''input analog'' ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pembuatan ''prototype'' atau ''prototyping'' adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses ''physical computing'' karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta. ''Prototyping'' adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses ''prototyping'' bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau menyebalkan, itu tergantung bagaimana kita melakukannya. Misalnya jika untuk mengganti sebuah komponen, merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah ''prototype'' dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin ''prototyping'' akan sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai puluhan kali - bayangkan betapa frustasinya perancang yang harus melakukan itu. Idealnya sebuah'' prototype'' adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses ''prototyping'' menjadi mudah.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari ini) bekerja dengan ''hardware'' berarti membuat rangkaian menggunakan berbagai komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor dan sebagainya. Setiap komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang disebut dengan istilah “''hard wired''” sehingga untuk merubah rangkaian maka sambungansambungan itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan hadirnya teknologi digital dan ''microprocessor'' fungsi yang sebelumnya dilakukan dengan ''hired wired'' digantikan dengan'' program-program software''. Ini adalah sebuah revolusi di dalam proses ''prototyping''. ''Software'' lebih mudah diubah dibandingkan ''hardware'', dengan beberapa penekanan tombol kita dapat merubah logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini ada beberapa alat pengembangan prototype berbasis ''microcontroller'' yang cukup populer, misalnya:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Arduino  http://www.arduino.cc</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• I-CubeX  http://www.infusionsystems.com</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Arieh Robotics Project Junior http://www.arobotineveryhome.com</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Dwengo  http://www.dwengo.org</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• EmbeddedLab  http://www.embedded.arch.ethz.ch</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• GP3  http://www.awce.com/gp3.htm</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di antara sekian banyak alat pengembangan ''prototype'', Arduino adalah salah satunya yang paling banyak digunakan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arduino dikatakan sebagai sebuah ''platform'' dari ''physical computing'' yang bersifat ''open source''. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “''platform''” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari ''hardware'', bahasa pemrograman dan ''Integrated Development Environment'' (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah s''oftware'' yang sangat berperan untuk menulis ''program'', meng-''compile'' menjadi kode biner dan meng-''upload'' ke dalam ''memory microcontroller''. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.
 +
</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Salah satu yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya yang ''open source'', baik untuk hardware maupun ''software''-nya. Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang. Anda bisa bebas men-''download'' gambarnya, membeli komponen-komponennya, membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus membayar kepada para pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-''download'' dan diinstal pada komputer secara gratis. Kita patut berterima kasih kepada tim Arduino yang sangat dermawan membagi-bagikan kemewahan hasil kerja keras mereka kepada semua orang. Saya pribadi betul-betul kagum dengan desain hardware, bahasa pemrograman dan IDE Arduino yang berkualitas tinggi dan sangat berkelas.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arduino dikembangkan oleh sebuha tim yang terdiri orang-orang dari berbagai belahan dunia. Anggota inti dari tim ini adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Massimo Banzi Milano, Italy</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• David Cuartielles Malmoe, Sweden</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Tom Igoe New York, US</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Gianluca Martino Torino, Italy</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• David A. Mellis Boston, MA, USA</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Profil mengenai anggota tim tersebut dan kontribusinya bisa diakses pada situs web :  http://www.arduino.cc/playground/Main/People.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini komunitas Arduino berkembang dengan pesat dan dinamis di berbagai belahan dunia. Bermacam-macam kegiatan yang berkaitan dengan projek-projek Arduino bermunculan dimanamana, termasuk di Indonesia. Yang membuat Arduino dengan cepat diterima oleh orang-orang adalah karena:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Lintas ''platform'', ''software'' Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi ''Windows'', ''Macintosh OSX'' dan ''Linux'', sementara ''platform'' lain umumnya terbatas hanya pada ''Windows''. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Sistem yang terbuka, baik dari sisi hardware serta ''software''-nya</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• Sangat mudah dipelajari dan digunakan. ''Processing'' adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis program di dalam Arduino. ''Processing'' adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dialeknya sangat mirip dengan C++ dan Java, sehingga pengguna yang sudah terbiasa dengan kedua bahasa tersebut tidak akan menemui kesulitan dengan ''Processing''. Bahasa pemrograman ''Processing'' sungguh-sungguh sangat memudahkan dan mempercepat pembuatan sebuah program karena bahasa ini sangat mudah dipelajari dan diaplikasikan dibandingkan bahasa pemrograman tingkat rendah seperti ''Assembler'' yang umum digunakan pada ''platform'' lain namun cukup sulit. Untuk mengenal ''Processing'' lebih lanjut, silakan mengunjungi situs web-nya di http://www.processing.org.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sangat menarik ketika membuka kotak pembungkus papan Arduino terdapat tulisan bahwa Arduino diperuntukan bagi seniman, perancang dan penemu. Hal ini menunjukan bahwa penggunanya tidak harus teknisi berpengalaman atau ilmuwan berotak jenius.</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="372" height="250" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-Stxk71UkW8M/VKJYhpe1JmI/AAAAAAAAANo/oAae-MbzGWM/w372-h250-no/Gambar%2B2.4.%2BKotak%2BPembungkus%2BPapan%2BArduino.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''Gambar 2.4. Kotak Pembungkus Papan Arduino'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Papan Arduino'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Arduino USB</p></div>
 +
<div align="center"><img width="216" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-QxQXIrlpeLk/VKJamGfCpYI/AAAAAAAAANw/IS88fwsj9Hc/w216-h150-no/Gambar%2B2.5.%2BArduino%2BUSB.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.5. Arduino USB'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Uno</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Duemilanove</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Diecimila</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino NG Rev. C</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino NG (Nuova Generazione)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino USB dan Arduino USB v2.0</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Arduino Serial</p></div>
 +
<div align="center"><img width="214" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-TQ4KJ1_CneI/VKJdDthzCmI/AAAAAAAAAK4/6r8L0kqYak0/w214-h150-no/Gambar%2B2.6.%2BArduino%2BSerial.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.6. Arduino Serial'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Arduino Mega</p></div>
 +
<div align="center"><img width="299" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-NQqXqANMa4M/VKJeNDcBZ4I/AAAAAAAAAKw/K4CD-PnBiuo/w299-h150-no/Gambar%2B2.7.%2BArduino%2BMega.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.7. Arduino Mega'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan ''pin digital'', ''pin analog'', ''port serial'' dan sebagainya. Contoh:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Mega</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">• Arduino Mega 2560</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Arduino Lilypad</p></div>
 +
<div align="center"><img width="150" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-oTeHkkLQYSc/VKJf4DIgZaI/AAAAAAAAAN4/E9oeHXahcIc/s150-no/Gambar%2B2.8.%2BArduino%2BLilypad.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.8. Arduino Lilypad'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Arduino Fio</p></div>
 +
<div align="center"><img width="355" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-aEYHt51gooY/VKJgVJQwmQI/AAAAAAAAAOA/vIFCeKYpipk/w355-h150-no/Gambar%2B2.9.%2BArduino%2BFio.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.9. Arduino Fio'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Arduino BT</p></div>
 +
<div align="center"><img width="250" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-XSOXIobWZjY/VKJiYA1gmxI/AAAAAAAAAOI/rL8OZI-2-TY/w250-h150-no/Gambar%2B2.10.%2BArduino%2BBT.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.10. Arduino BT'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Arduino Nano dan Arduino Mini</p></div>
 +
<div align="center"><img width="150" height="368" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-MYYrYrj-3YQ/VKJjbzy0nOI/AAAAAAAAAKo/ttN79awv0Ig/w150-h368-no/Gambar%2B2.11.%2BArduino%2BNano%2Bdan%2BArduino%2BMini.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.11. Arduino Nano dan Arduino Mini'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Contoh :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Catatan :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan begitu beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang pemula akan kebingungan untuk menentukan tipe papan apa yang sebaiknya digunakan. Sebagai sama-sama pemula yang ingin berbagi pengalaman, saya akan menganjurkan untuk memulai dengan tipe ''Duemilanove'' atau ''Uno'' mengingat kedua tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh para aktivis Arduino saat ini. Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah ''Duemilanove'' dan dari sisi harganya sedikit lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi (''microcontroller'': Atmega328 dan ''flash memory'': 32 KB).</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan ''Atmel Corporation''. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah mikrokontroler, maka berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari mikrokontroler ATmega328.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="276" height="350" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-WFGf3Ln-27U/VKJlTQElk4I/AAAAAAAAAOU/dUsqmj8Tmm4/w276-h350-no/Gambar%2B2.12.%2BContoh%2BDiagram%2BBlog%2BSederhana%2BDari%2BATMega328.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.12. Contoh Diagram Blok Sederhana dari ATmega328'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• ''Universal Asynchronous Receiver/Transmitter'' (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• 2KB RAM pada memory kerja bersifat ''volatile'' (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• 32KB RAM ''flash memory'' bersifat ''non-volatile'', digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, ''flash memory'' juga menyimpan ''bootloader''. ''Bootloader'' adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah ''bootloader'' selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• 1KB EEPROM bersifat ''non-volatile'', digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• ''Central Processing Unit'' (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• ''Port input/output'', pin-pin untuk menerima data (''input'') ''digital'' atau ''analog'', dan mengeluarkan ''data'' (''output'') ''digital'' atau ''analog''. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Setelah mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai komponen utama, selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri. </p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Bagian-Bagian Papan Arduino'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan mengambil contoh sebuah papan Arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:</p></div>
 +
<div align="center"><img width="418" height="299" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-xXnvCBl_sGo/VKJn4kR-bVI/AAAAAAAAAOY/W7B9sEqpOo0/w418-h299-no/Gambar%2B2.13.%2BBagian-Bagian%2BPapan%2BArduino.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.13. Bagian-Bagian Papan Arduino'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. 14 Pin Input/Output Digital (0-13)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berfungsi sebagai ''input'' atau ''output'', dapat diatur oleh program.  Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai ''pin analog output'' dimana tegangan ''output''-nya dapat diatur. Nilai sebuah ''pin output analog'' dapat di program antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. USB</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Berfungsi untuk :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• Memuat program dari komputer ke dalam papan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• Komunikasi serial antara papan dan komputer</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">• Memberi daya listrik kepada papan</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Sambungan SV1</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sambungan atau ''jumper ''untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan ''USB''. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau ''USB'' dilakukan secara otomatis.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Q1 – Kristal (''Quartz Crystal Oscillator'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. IC 1 - Mikrokontroler Atmega</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. X1 - Sumber Daya Eksternal</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. ''In-Circuit Serial Programming'' (ICSP)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Port ICSP'' memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara langsung, tanpa melalui ''bootloader''. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. Tombol Reset S1</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk me-''reset'' papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol ''reset'' ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">i. 6 ''pin input analog'' (0-5)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh ''sensor analog'', seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah ''pin input'' antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Flowchart===
 
===Konsep Dasar Flowchart===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Flowchart'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8)<ref name="Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “''Pengantar Analisa Sistem''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.">Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “''Pengantar Analisa Sistem''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:116)<ref name="Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. “''Implementasi Customer Relationship Management (CRM) Pada Sistem Reservasi Hotel Berbasis Website Dan Desktop''”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.">Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. “''Implementasi Customer Relationship Management (CRM) Pada Sistem Reservasi Hotel Berbasis Website Dan Desktop''”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Flowchart'' adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. ''Flowchart'' biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan ''programmer'' akan membuat ''flowchart'', ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Cara Membuat Flowchart'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8)<ref name="Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “''Pengantar Analisa Sistem''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.">Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “''Pengantar Analisa Sistem''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan ''flowchart'' :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Flowchart'' digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Gunakan simbol-simbol ''flowchart'' yang standar.</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Flowchart'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :</p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagan Alir Sistem (''System Flowchart'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="363" height="263" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-8VkEKX_i2uw/VKJyiy8F0nI/AAAAAAAAAKc/wSzDfaqnd3I/w484-h350-no/Gambar%2B2.14.%2BBagan%2BAlir%2BSistem%2B%28System%2BFlowchart%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.14. Bagan Alir Sistem (''System Flowchart'')'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagan Alir Dokumen (''Document Flowchart'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="442" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/--OtPQmq2nyQ/VKJzR5HYBoI/AAAAAAAAAKY/EjK6gNxymrg/w442-h350-no/Gambar%2B2.15.%2BBagan%2BAlir%2BDokumen%2B%28Document%2BFlowchart%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.15. Bagan Alir Dokumen (''Document Flowchart'')'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagan Alir Skematik (''Schematic Flowchart'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="437" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-qhmVRoW-jwc/VKJ0gGKzo3I/AAAAAAAAALQ/AnujKZpLrw4/w437-h350-no/Gambar%2B2.16.%2BBagan%2BAlit%2BSkematik%2B%28Schematic%2BFlowchart%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.16. Bagan Alir Skematik (''Schematic Flowchart'')'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagan Alir Program (''Program Flowchart'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan  keterangan  yang  lebih  rinci  tentang  bagaimana  setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="587" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-9f9xhXmMO50/VKJ04fVMC6I/AAAAAAAAALg/ejgi6Ur13n4/w587-h350-no/Gambar%2B2.17.%2BBagan%2BAlir%2BProgram%2B%28Program%2BFlowchart%29.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.17. Bagan Alir Program (''Program Flowchart'')'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Bagan Alir Proses (''Process Flowchart'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="321" height="123" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-AU-G_BFuvT0/VKJ1RiQoDzI/AAAAAAAAAMA/82TyA8td1vc/w321-h123-no/Gambar%2B2.18.%2BBagan%2BAlir%2BProses%2B%28Process%2BFlowchart%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.18. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)'''</p></div>
 +
 +
 +
<div align="center"><img width="385" height="350" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-nvjtu_X8CqU/VKJ1omlkRVI/AAAAAAAAAMg/HR054hf_dHg/w385-h350-no/Gambar%2B2.19.%2BContoh%2BVariasi%2BAplikasi%2BFlowchart.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.19. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart'''</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Black Box===
 
===Konsep Dasar Black Box===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Black Box'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Siddiq (2012:4)<ref name="Siddiq, Asep Jafar. 2012. “''Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website''”, Makalah Halaman: 4.">Siddiq, Asep Jafar. 2012. “''Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website''”, Makalah Halaman: 4.</ref>, “Pengujian ''Black Box'' adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa  memperhatikan struktur logika internal perangkat  lunak”.  Metode  ini  digunakan  untuk  mengetahui  apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut  Budiman (2012:4)<ref name="Budiman, Agustiar. 2012. “''Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website''”. Makalah Halaman: 4.">Budiman, Agustiar. 2012. “''Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website''”. Makalah Halaman: 4.</ref>, “Pengujian ''Black Box'' merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data  uji  dibangkitkan,  dieksekusi  pada  perangkat lunak  dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari  kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa  metode pengujian ''Black Box'' digunakan untuk menguji sistem dari segi ''user'' yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berbeda dengan ''White Box'', ''Black Box'' Testing tidak membutuhkan pengetahuan  mengenai,  alur  ''internal'' (''internal  path''),  struktur  atau implementasi dari ''Software Under Test'' (SUT). Karena itu uji coba ''Black Box''  memungkinkan  pengembang  ''software''  untuk  membuat  himpunan kondisi ''input'' yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''Black Box'' bukan merupakan alternatif dari uji coba ''White Box'', tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode  ''White Box''. ''Black Box Testing'' dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari ''unit'', ''integration'', ''system'', dan ''acceptance''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''Black Box'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Kesalahan interface</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Kesalahan performa</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak seperti metode ''White Box'' yang dilaksanakan diawal proses, uji coba ''Black Box'' diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba ''Black Box'' dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi ''domain''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji? </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Jenis ''input'' seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik? </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai ''input'' tertentu? </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi? </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Berapa rasio data dan  jumlah data  yang dapat  ditoleransi oleh sistem? </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sehingga  dalam  uji  coba  ''Black  Box''  harus  melewati  beberapa proses sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Pemilihan jenis ''input'' yang memungkinkan menghasilkan output benar  serta  jenis ''input''  yang  memungkinkan  ''output''  salah  pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Menentukan ''output'' untuk suatu jenis ''input''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Pengujian dilakukan dengan  input-input  yang telah benar-benar diseleksi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Melakukan pengujian. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Pembandingan  ''output''  yang  dihasilkan  dengan  ''output''  yang diharapkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Metode Pengujian Black Box'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada  beberapa  macam  metode  pengujian  ''Black  Box'',  diantaranya :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. ''Equivalence Partioning''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Equivalence Partioning'' merupakan metode uji coba ''Black Box'' yang membagi ''domain input'' dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan ''single'' yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. ''Boundary Value Analysis''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini ''Boundary Value Analysis'' (BVA)  dibuat  sebagai  teknik  uji  coba.  BVA  mengarahkan  pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi ''Equivalence partitioning''. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi ''input'', BVA juga menghasilkan kasus uji dari ''domain output''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. ''Cause-Effect Graphing Techniques''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Cause-Effect Graphing'' merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut: </p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Causes'' (kondisi input), dan ''Effects'' (aksi) didaftarkan untuk modul dan ''identifier'' yang dtujukan untuk masing-masing.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pembuatan grafik ''Causes-Effect Graph''</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. ''Comparison Testing''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi  (seperti: ''aircraft avionic'', ''nuclear power plant control'') dimana keandalan suatu ''software'' amat kritis, beberapa aplikasi sering  menggunakan ''software'' dan  ''hardware'' ganda (''redundant'').  Ketika  ''software  redundant''  dibuat,  tim pengembangan ''software'' lainnya membangun versi ''independent'' dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil ''real-time'' untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi ''independent'' suatu ''software'' untuk aplikasi yang amat kritis harus  dibuat,  walaupun  nantinya  hanya  satu  versi  saja  yang  akan digunakan dalam sistem. Versi ''independent'' ini merupakan basis dari teknik ''Black Box Testing'' yang disebut ''Comparison Testing'' atau ''back-to-back Testing''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. ''Sample and Robustness Testing''</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Sample Testing''</p>
 +
<p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti  Mengintegrasikan  nilai  pada  kasus  uji.  Nilai-nilai  yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau ''interval'' tertentu</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Robustness Testing''</p>
 +
<p style="line-height: 2">Pengujian  ketahanan (''Robustness Testing'')  adalah metodologi jaminan  mutu  difokuskan  pada  pengujian  ketahanan  perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses  verifikasi  kekokohan (yaitu  kebenaran)  kasus  uji  dalam proses pengujian.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">f. ''Behavior Testing dan Performance Testing''</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Behavior Testing''</p>
 +
<p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur ''data stack''.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Performance Testing''</p>
 +
<p style="line-height: 2">Digunakan  untuk  mengevaluasi  kemampuan  program  untuk beroperasi  dengan  benar  dipandang  dari  sisi  acuan  kebutuhan. Misalnya:  aliran  data,  ukuran  pemakaian  memori,  kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja  atau  kondisi  konfigurasi  program.  Spesifikasi  mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">g. ''Requirement Testing''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi  kebutuhan  yang  terasosiasi  dengan  perangkat lunak (''input''/''output''/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Requirement Testing'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan ''program''.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan ''traceability'' matrix.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">h. ''Endurance Testing''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Endurance Testing''  melibatkan  kasus  uji  yang  diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika  (''floating point'', ''rounding off'', dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (''resources'') (pembebasan  sumber  daya  yang  tidak  benar,  dll), ''input/outputs'' (jika menggunakan ''framework'' untuk memvalidasi bagian ''input'' dan ''output''). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelebihan dan Kelemahan Black Box'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dalam  uji  coba  Black  Box  terdapat  beberapa  kelebihan  dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan Black Box'''</p></div>
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelebihan</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelemahan</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">''Black Box Testing'' dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">''Black Box Testing'' dapat memilih ''subset test'' yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan ''Testing investment''.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ketika user melakukan ''Black Box Testing'', user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.</li>
 +
</ol></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar White Box===
 
===Konsep Dasar White Box===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi White Box'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:204)<ref name="Handaya, W.B.T, dan  Hakim Hartanto. 2011. “''Pengembangan Aplikasi Berbasis Website Untuk Jejaring Dan Komunikasi Dalam Organisasi Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN)''”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.">Handaya, W.B.T, dan  Hakim Hartanto. 2011. “''Pengembangan Aplikasi Berbasis Website Untuk Jejaring Dan Komunikasi Dalam Organisasi Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN)''”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.</ref>, “''White  Box''  adalah  sebuah  cara  pengujian  yang menggunakan  struktur  kontrol  yang  dideskripsikan  sebagai  komponen perangkat lunak untuk memperoleh uji kasus”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa ''White Box'' adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol perangkat lunak.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Prototype===
 
===Konsep Dasar Prototype===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Prototype'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:64)<ref name="Simarmata, Janner. 2010. “''Rekayasa Perangkat Lunak''”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Simarmata, Janner. 2010. “''Rekayasa Perangkat Lunak''”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “''Prototype'' adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan ''Prototype''”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wiyancoko (2010:120)<ref name="Wiyancoko, Dudy. 2010. “''Desain Sepeda Indonesia''”. Jakarta: PT. Dumedia Desain.">Wiyancoko, Dudy. 2010. “''Desain Sepeda Indonesia''”. Jakarta: PT. Dumedia Desain.</ref>, “''Prototype'' adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa ''prototype'' adalah proses pembuatan model produk dalam sebuah perancangan.</p></div>
 +
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Prototype Jenis I</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Prototype'' Jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan ''prototyping'' memungkinkan ''prototype'' memuat semua elemen penting dari sistem baru.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Berikut langkah-langkah pengembangan prototype jenis I:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">2. Mengembangkan ''prototype''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">3. Menentukan apakah ''prototype'' dapat diterima</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">4. Menggunakan ''prototype''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Prototype Jenis II</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Prototype'' jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika ''prototype'' tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tiga langkah pertama dalam pengembangan ''prototype'' jenis II sama seperti untuk ''prototype'' jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">1. Mengkodekan sistem operasional</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">2. Menguji sistem operasional</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">4. Menggunakan sistem operasional</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="419" height="173" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-Dvxgm1vJoHY/VKPWKKXi3XI/AAAAAAAAAOo/Fdeo9IGzXcQ/w419-h173-no/Gambar%2B2.20.%2BMetode%2BPrototype.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.20. Metode Prototype'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''(Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8))'''</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139)<ref name="Sasankar, A.B, Vinay Chavan. 2011. “''Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards''”.  International Journal of Computer Science & Technology IJCST Vol. 2, Issue 4, Oct. - Dec. 2011.">Sasankar, A.B, Vinay Chavan. 2011. “''Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards''”.  International Journal of Computer Science & Technology IJCST Vol. 2, Issue 4, Oct. - Dec. 2011.</ref>, Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''THROW-AWAY''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Prototype'' dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan ''prototype'' digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian ''prototype'' tersebut dibuang (tak dipakai).</p></div></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''INCREMENTAL''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (''independent'').</p></div></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''EVOLUTIONARY''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada metode ini, ''prototype''-nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p></div></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelebihan dan Kelemahan Prototype'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kelebihan dan Kelemahan prototype adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype.'''</p></div>
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelebihan</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
 +
  <p style="line-height: 1">Kelemahan</p>
 +
</div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">''User'' berperan aktif dalam pengembangan sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan ''user''.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan ''user''.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">''User'' kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat ''prototyping'' lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Hubungan ''user'' dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.</li>
 +
</ol></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Sensor===
 
===Konsep Dasar Sensor===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Sensor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Franky Chandra (2011:32)<ref name="Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. “''Jago Elektronika Rangkaian Otomatis''”. Jakarta: PT. Grasindo.">Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. “''Jago Elektronika Rangkaian Otomatis''”. Jakarta: PT. Grasindo.</ref>, “''Sensor'' (''tranduser'') adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. ''Sensor'' harus memiliki syarat-syarat berikut ini :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. Tidak sensitif pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pengukuran</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. Sifat objek tidak berubah karena penggunaaan ''sensor''.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Sensor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada beberapa jenis sensor antara lain :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. ''Sensor'' Kedekatan (''Proximity'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yaitu ''sensor'' atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. ''Sensor'' jenis ini biasanya terdiri dari alat ''electronic solid-state'' yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi dan korosof yang berlebihan. ''Sensor'' ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitude suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. ''Sensor'' Sinar</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Sensor'' sinar terdiri dari 3 kategori, ''Fotovoltaic'' atau sel solar adalah alat ''sensor'' sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian dengan ''Fotokonduktif'' (''fotoresistif'') yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah ''sensor'' yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari dua pasangan sumber cahaya penerima.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. ''Sensor Magnet''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yaitu alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (''on/off'') yang digerakan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya ''sensor'' ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. ''Sensor'' Kecepatan/RPM</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/objek yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran objek. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan ''sensor'' yang akan mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. ''Sensor Ultrasonik''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana ''sensor'' ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera antaranya adalah: Objek padat, cair, butiran maupun tekstil.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. ''Sensor'' Tekanan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Sensor'' ini memiliki tranduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (''transduser'') yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. ''Sensor'' Suhu</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada 4 jenis utama ''sensor'' suhu yang biasa digunakan, diantaranya: ''Thermocouple'' (T/C), ''Resistance Temperature Detector'' (RTD), ''Termistor'' dan ''IC Sensor''. ''Thermocouple'' pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding. ''Resistance Temperature Detector'' (RTD) didasari pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksi tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif., karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. ''IC Sensor''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yaitu ''sensor'' suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan ''chipsilikon'' untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi ''output'' tegangan dan arus yang sangat linear.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">i. ''Sensor Efek-Hall''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus-menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya. ''Sensor'' jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">j. ''Sensor'' Penyandi (''Encoder'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal ''digital'', dimana ''sensor'' putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu : Pertama, Penyandi rotasi tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi Absolut (yang memperlengkapi kode ''binary'' tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Bluetooth===
 
===Konsep Dasar Bluetooth===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Bluetooth'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Susaptoyono (2012:5)<ref name="Susaptoyono, Yogyo. 2012. “''Bluetooth''”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Susaptoyono, Yogyo. 2012. “''Bluetooth''”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “''Bluetooth'' adalah  teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat”. Teknologi ini memberikan perubahan yang ''Bluetooth'' sesungguhnya merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN). ''Bluetooth'' menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA, ponsel, komputer laptop, ''printer'', dan kamera digital melalui frekuensi radio jarak dekat.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Sejarah Bluetooth'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama ''Bluetooth'' sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertahta pada abad ke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi ''Bluetooth'' menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu. Spesifikasi ''Bluetooth'' pertama kali dikembangkan oleh Ericsson, yang saat ini menjadi Sony Ericsson dan ''Ericsson mobile Platforms''. ''Bluetooth'' kemudian diresmikan oleh ''Special Interest Group'' (SIG), yang berdiri pada 20 mei 1999. organisasi terssebut didirikan oleh Sony Ericsson, IBM, Intel, Toshiba dan Nokia. Sebagai standar radio dan protokol komunikasi, ''Bluetooth'' dirancang untuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis ''transceiver microchip'' murah. Untuk mengamankan komunikasi dari penyadapan, ''Bluetooth'' mengandalkan algoritma ''SAFER+'' untuk otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi ''E0 Stream Chipher''.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Versi Bluetooth'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Versi-versi pertama adalah ''Bluetooth'' 1.0 dan ''Bluetooth'' 1.0 B. Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran ''Bluetooth'' 1.1 . Versi ini antara lain mendukung untuk ''channel'' yang tidak dapat terenkripsi. Berikutnya tercipta ''Bluetooth'' 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio. Dan versi terbaru yang baanyak diadopsi ''gadget-gadget'' muktahir pada saat ini adalah ''Bluetooth'' 2.0. Signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan. ''Bluetooth'' memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpa menggunakan kabel.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Cara Kerja Bluetooth'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rajasa dkk di dalam Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1 (2013:124)<ref name="Rajasa, Ya’umar, dan Suyanto. 2013. “''Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.">Rajasa, Ya’umar, dan Suyanto. 2013. “''Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.</ref>, ''Bluetooth'' beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara ''real-time'' antara ''host to host Bluetooth'' dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. ''Bluetooth'' dapat berupa ''card'' yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan ''card'' yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada ''bluetooth'' mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan  kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya ''bluetooth'' diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi ''mobile wireless'' dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, ''interoperability'' yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. ''Bluetooth'' bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan ''Bluetooth'' bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data ''Bluetooth'' rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan ''Bluetooth'' yang telah tersambung akan membentuk ''Personal Area Network'', disebut juga ''piconet'' dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan  masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan ''Bluetooth''. Koneksi antar peralatan ''Bluetooth'' tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan ''Bluetooth'' terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan ''Bluetooth''. Beberapa manufaktur peralatan ''mobile'' saat ini telah mulai menerapkan teknologi ''secure Bluetooth'', yaitu dengan menggunakan ''password'' pada perangkat ''Bluetooth'' tersebut.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Perangkat Mobile===
 
===Konsep Dasar Perangkat Mobile===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Perangkat Mobile'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut  Purnama (2010:5)<ref name="Purnama, Rangsang. 2010. “''Mari Mengenal J2ME''”. Jakarta: Prestasi Pustaka.">Purnama, Rangsang. 2010. “''Mari Mengenal J2ME''”. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref>, “Perangkat ''mobile'' (juga dikenal dengan istilah ''cellphone'', ''handheld device'', ''handhenld computer'', “Palmtip”, atau secara sederhana disebut dengan ''handheld'') adalah alat penghitung (''computing device'') yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (''display screen'') dengan layar sentuh atau ''keyboard'' mini. Dalam hal PDA (''Personal Digital Assistant'') masukan (''input'') dan keluaran (''output'') dikombinasi dalam ''interface'' layar sentuh”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah ''Smartphone'' pada PDA. Kedua peralatan ini yang paling popular, selain itu ada ''Enterprise Digital Assistants'' yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yan menawarkan peralatan yang mampu mengambil data terintegrasi seperti ''Bar Code'', ''RFID'' dan ''Smart Card''.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Pengenalan Perangkat Mobile'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pemrograman untuk ''mobile device'' mempunyai aturan tersendiri. Pemrograman dengan J2ME (''Java 2 Micro Edition'') sudah populer dalam hal pemrograman untuk peralatan dalam ukuran kecil. Adapula BREW (''Binary Runtime Environment for Wireless'') yang dibuat oleh Qualcomm untuk ''mobile phones''. Awalnya BREW dikembangkan untuk CDMA, tetapi kemudian dikembangkan juga untuk GSM/GPRS. BREW adalah perangkat lunak yang dapat mengunduh (''download'') dan dapat menjalankan program-program kecil untuk memainkan ''games'', mengirim sms, foto, dan lain-lain.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterbatasan yang sangat umum dalam bahasa pemrograman untuk peralatan ''mobile'' adalah kendala dalam hal sumber daya, seperti ukuran layar, ''memory'', CPU, penyimpanan dan cara menginput data. Perbedaan tampilan juga disebabkan adanya perbedaan ''hardware'' dan API yang digunakan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dibawah ini ditampilkan perbandingan pengembangan ''mobile programming'', yaitu :</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.4. Bahasa Pemrograman ''Mobile Device'''''</p></div>
 +
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th width="15%" height="20" style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Mobile Programming</p></div></th>
 +
<th width="85%" style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Peninjauan</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Java ME'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk solusi portabel, jika ''platform'' Java ME menyediakan fungsi yang diperlukan. Baik untuk aplikasi vertikal yang harus portabel. Perangkat khusus perpustakaan ada untuk banyak perangkat dan biasanya digunakan untuk permainan, membuat mereka non-portabel. Aplikasi (termasuk data mereka) tidak bias lebih besar dari sekitar 1 MB jika mereka ingin berjalan diponsel kebanyakan. Mereka juga harus ''cryptographically'' ditanda tangani agar dapat secara efektif menggunakan API banyak seperti API akses ''file system''. Ini relatif mahal dan jarang dilakukan, bahkan untuk aplikasi komersial.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Symbian'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Sangat kuat untuk pengembangan tujuan umum. ''The Symbian'' berbasis ''platform'' S60 sangat didukung oleh Nokia dengan beberapa dukungan dari produsen perangkat lainnya. Di Jepang NTT DoCoMo Symbian berbasis MOAP. ''Platform'' ini juga didukung oleh sejumlah produsen (Fujitsu, Sony Ericsson Jepang, Mitsubishi dan Sharp antara lain). Perlu dicatat, bagaimanapun, MOAP yang bukan platform pengembangan terbuka. ''Platform'' lain berbasis Symbian, UIQ, kurang didukung (terutama oleh Sony Ericsson dan Motorola). Saat besar perangkat penyebaran di Eropa dan Jepang, dengan penetrasi kecil di pasar AS.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Android'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Baru baru ini diumumkan oleh ''Open Handset Alliance'', yang 34 anggotanya termasuk Google, HTC, Motorola, Qualcomm dan T-Mobile. Android adalah ''platform'' berbasis Linux yang baru saat ini tersedia hanya sebagai pengembang ''pre-release''. Meskipun belum memiliki implementasi menerjunkan, dukungan sebesar 34 perangkat keras utama, perangkat lunak dan perusahaan telekomunikasi membuat kemungkinan bahwa hal itu akan dengan cepat diadopsi dari 2008. Kernel Linux digunakan sebagai lapisan abstraksi perangkat keras (HAL). Pemrograman aplikasi secara eksklusif dilakukan di Java. Anda membutuhkan android spesifik Java SDK. Selain perpustakaan Java Android adalah untuk menggunakan normal Java IDE.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''BlackBerry'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Mendukung ''push email'', telepon seluler, pesan, ''internet'', fax, teks ''web browsing'' dan layanan informasi nirkabel lainnya serta antar muka ''multi-touch''. Ini memiliki ''keyboard QWERTY built-in'', dioptimalkan untuk “membolak”, penggunaan hanya jempol untuk mengetik. Perangkat BlackBerry mengambil posisi mendominasi pada pasar ''smartphone'' Amerika Utara. Yang juga penting bagi BalckBerry adalah BES (''BlackBerry Enterprise Server'') dan Sistem Mobile Data (BlackBerry MDS).</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''iPhone'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">''iPhone'' dan ''iPod Touch'' SDK menggunakan Objective C, berdasarkan pada bahasa pemrograman C, saat ini hanya tersedia di Mac OS X 10.5 dan merupakan satu-satunya cara untuk menulis sebuah aplikasi ''iPhone''. Semua aplikasi harus dibersihkan oleh apple sebelum ''host'' di ''Appstore'', saluran distribusi tunggal untuk apikasi ''iPhone'' dan ''iPod touch''. Namun, ''non-Apple'' disetujui aplikasi dapat dilepaskan untuk ''iPhone Jailbroken'' melalui ''Cydia'' atau ''Installer''.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Lazares'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk ''prototype'' dan aplikasi ''database'' dengan cepat mengembangkan bertenaga. Juga berguna untuk ''port Object Pascal Software'' ke ponsel. Dapat mengakses API asli ketika ''header'' diterjemahkan tersedia.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Phyton'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk ''prototype'' awal dan pengujian konsep ketika fungsi berada di luar JAVA ME.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''.NET Compact Framework'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk penyebaran pada ''homogen Pocket-PC'' perangkat. Namun tidak lintas ''platform'' dan terbatas pada ''Microsoft Mobile'' perangkat ''Windows''.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''BREW'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk menyebarkan aplikasi untuk penyebaran CDMA berbasis jaringan (juga mendukung GPRS/GSM model) dengan ''Content Platform BREW'' dikerahkan terutama jika OTA App penyebaran yang diinginkan. Sedikit penetrasi di Eropa.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Pocket PC and Microsoft Smartphone'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untu aplikasi ''enterprise'' dengan infrastruktur PC yang ada dan pilihan untuk investasi pembangunan yang signifikan. Namun tidak lintas ''platform'' dan terbatas pada perangkat Microsoft.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Palm OS'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Pemain penting dengan perusahaan yang kuat berikut di pasar AS Penting.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Flash Lite'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk ''Graphic'' berat pilihan dengan pasar yang dapat mendukung pemutar ''Flash Lite''.</p></td>
 +
</tr>
 +
 +
<tr>
 +
<td valign="middle" align="center"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 2">'''Microbrowser Based'''</p></td>
 +
<td valign="top" align="justify"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ideal untuk fungsi ringan, ''web-interface'' untuk aplikasi yang sudah ada dengan tidak ada masalah ''latency'', atau basis ''platform'' yang sangat beragam.</p></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Bahasa Pemrograman===
 
===Konsep Dasar Bahasa Pemrograman===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Bahasa Pemrogaman'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pemrograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Satu hal yang cukup penting sebelum seorang pemrogram mulai menyusun program adalah memilih bahas pemrograman yang akan digunakan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu ''sintax'' dan ''semanti''c. Sintaks (''syntax'') adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan, sedangkan semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara program dengan komputer, meskipun dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelompok Bahasa Pemrograman'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara umum bahasa pemrograman dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Bahasa Tingkat Rendah (''Low Level Language'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang menggunakan bahasa ini harus dapat berpikir berdasarkan logika mesin pada komputer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami oleh pemula. Contohnya adalah bahasa ''Assembly''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Bahasa Tingkat Menengah (''Middle Level Language'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa tingkat menengah merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya bahasa C.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Bahasa Tingkat Tinggi (''High Level Language'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya adalah bahasa ''Pascal'', ''Fortran'', ''Cobol'', ''Power Basic'', dan lain-lain.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Language)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa berorientasi objek merupakan bahasa pemrograman yang menganduk “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsi untuk menyelesaikan masalah. Dengan bahasa ini pemrogram tidak lagi harus menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti pada bahasa tingkat tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja. Bahasa ini kemudian akan menggunakan “kapsul-kapsul” tersebut untuk memecahkan permasalahan itu. Contohnya adalah bahasa ''C++'', ''Visual Foxpro'', ''Visual Basic'', ''Borland Delphy'', ''Java'', ''VB Net'', dll.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
  
  
 
==Teori Khusus==
 
==Teori Khusus==
 
===Konsep Dasar Mikrokontroler===
 
===Konsep Dasar Mikrokontroler===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Mikrokontroler'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.">Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “''Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.</ref>, “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah ''chip''. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang  digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman ''Input-Output''”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan untukkepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan ''computer mainframe'', mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi - instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang ''programmer''. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh ''programmer''.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Karakteristik Mikrokontroler'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Konsumsi daya kecil.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Unit I/O yang sederhana, misalnya ''LCD'', ''LED'', ''Sensor''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Klasifikasi Mikrokontroler'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. ROM (''Flash Memory'') dengan kapasitas 1024 ''byte'' (1 KB).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. RAM berkapasitas 68 ''byte''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 ''byte''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. Total 13 jalur I/O (''Port B 8 bit'').</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. ''Timer/Counter'' 8 bit dengan ''prescaler''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = ''In Circuit Serial Programming'').</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Fitur Mikrokontroler'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Adapun beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. RAM (''Random Access Memory'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat ''volatile'' yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. ROM (''Read Only Memory'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh ''user''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. ''Register''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Register'' merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. ''Special Function Register''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan ''register'' khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan ''register'' ini terletak di RAM.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. ''Input'' dan ''Output  Pin''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Pin Input'' adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima ''signal'' dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti ''keypad, sensor, keyboard'', dan sebagainya. ''Pin Output'' adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan ''signal'' dari hasil proses algoritma mikrokontroler</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. ''Interrupt''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Interrupt'' merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Adapun beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut :</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• ''Interrupt'' Eksternal</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.6in"><p style="line-height: 2">''Interrupt'' ini akan terjadi ketika ada inputan dari ''pin interrupt''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• ''Interrupt Timer''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.6in"><p style="line-height: 2">''Interrupt'' ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">• ''Interrupt Serial''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.6in"><p style="line-height: 2">''Interrupt'' ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.</p></div>
 +
</div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar ATMega328===
 
===Konsep Dasar ATMega328===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi ATMega328'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:33)<ref name="Syahid. 2012. “''Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan  Komunikasi USB''”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.">Syahid. 2012. “''Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan  Komunikasi USB''”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.</ref>, “ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (''pin input/output''), ''peripherial'' (''USART'',  ''timer'', ''counter'', dll)”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Konfigurasi Pin ATMega328'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahid (2012:34)<ref name="Syahid. 2012. “''Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan  Komunikasi USB''”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.">Syahid. 2012. “''Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan  Komunikasi USB''”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.</ref>, “ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin”.</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="423" height="278" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-QlI7bvrUFYo/VKT0kqFD9kI/AAAAAAAAAPY/cg50J3w9VSQ/w423-h278-no/Gambar%2B2.21.%2BKonfigurasi%2BPin%2BATMega328.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''Gambar 2.21.  Konfigurasi Pin ATMega328'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 1">'''(Sumber : Jurnal Syahid tahun 2012 Hal 34)'''</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Port B''</p>
 +
<p style="line-height: 2">''Port B'' merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai ''input/output''. Selain itu ''PORT B'' juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini. </p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 ''input capture pin''. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (''Pulse Width Modulation''). </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).</p></div>
 +
</li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Port C</p>
 +
<p style="line-height: 2">''Port C'' merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai ''input/output digital''. Fungsi alternatif ''PORT C'' antara lain sebagai berikut.</p></li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan ''analog'' menjadi ''data digital''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan ''sensor'' atau ''device'' lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti ''sensor'' kompas, ''accelerometer nunchuck''.</p></div>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">JUDUL</p>
 +
<p style="line-height: 2">Port D  merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga  dapat difungsikan sebagai  input/output. Sama seperti  Port B  dan Port C, Port D  juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini. </p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">a. ''USART'' (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan ''data serial'', sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">b. ''Interrupt'' (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi ''hardware''. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber ''clock external'' untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan ''clock'' dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan ''external clock''. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan ''counter external'' untuk timer 1 dan ''timer'' 0.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk ''analog comparator''.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Fitur Mikrokontroler ATMega328'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (''Reduce Instruction Set Computer'') yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (''Completed Instruction Set Computer'').</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 1.5">a. Mikrokontroler memiliki fitur antara lain :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• 32 x 8-bit ''register'' serba guna.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Memiliki EEPROM (''Electrically Erasable Programmable Read Only Memory'') sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• 32 KB ''Flash memory'' dan pada arduino memiliki ''bootloader'' yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai ''bootloader''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Memiliki EEPROM (''Electrically Erasable Programmable Read Only Memory'') sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Memiliki SRAM (''Static Random Access Memory'') sebesar 2KB.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (''Pulse Width Modulation'') ''output''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• ''Master/Slave SPI Serial interface''.</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b.Mikrokontroller ATMega328 memiliki arsitektur Harvard</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">Yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">• Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satuinstruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalamsetiap satu siklus ''clock''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">• 32 x 8-bit ''register'' serba guna digunakan untuk mendukung operasipada ALU (''Arithmatic Logic unit'') yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari ''register'' serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah ''register pointer'' 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga ''register pointer''16-bit ini disebut dengan ''register X'' (gabungan R26 dan R27), ''register Y'' (gabungan R28 dan R29 ), dan ''register Z'' (gabungan R30 dan R31).</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">• Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain ''register'' serba guna di atas, terdapat ''register'' lain yang terpetakan denganteknik ''memory mapped'' I/O selebar 64 ''byte''. Beberapa register inidigunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai ''register control Timer/Counter'', Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. ''Register-register'' ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="339" height="350" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-ZjCh7WJmtWU/VKT6JS49dGI/AAAAAAAAAPo/yIHSdb73DuE/w339-h350-no/Gambar%2B2.22.%2BArsitektur%2BATMega328.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.22. Arsitektur ATMega328'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Memori</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.6in"><p style="line-height: 2">ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk ''bootloader''. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/''read and written'') dengan EEPROM ''library'').</p></div>
 +
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Setiap 14 ''pin digital'' padaATmega328 dapat digunakan sebagai ''input'' dan ''output'', menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 ''Volt''. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah ''resistor pull-up'' (terputus secara ''default'') 20-50k Ohm. Selain itu.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Beberapa pin dari ATMega328 mempunyai fungsi-fungsi spesial, diantaranya yaitu :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Serial: 0 (RX) dan 1(TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (''Transistor-Transistor Logic''). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari ''chip Serial ATmega8U2 USB''-ke-TTL.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''External Interrupts'': 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah ''interrupt'' (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM ''output'' dengan fungsi analogWrite().</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai ''HIGH'' LED menyala, ketika pin bernilai ''LOW'' LED mati.</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">ATmega328 mempunyai 6 ''input analog'', diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara ''default'', 6 ''input analog'' tersebut mengukur dari ''ground'' sampai tegangan 5 ''Volt'', dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari ''range''-nya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial :</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan ''Wire library''.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada sepasang pin lainnya pada ''board''.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Reset. Membawa saluran ini ''LOW'' untuk me-''reset'' mikrokontroler. Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol ''reset'' untuk melindungi yang mem-''block'' sesuatu pada ''board''.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">ATMega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL(5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah ''port virtual'' ke ''software'' pada komputer. ''Firmware'' 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada ''driver'' eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada ''Windows'', sebuah ''file'' inf pasti dibutuhkan. ''Software'' Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui ''chip USB-to-serial'' dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sebuah ''Software Serial Library'' memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa ''pin digital'' ATmega328.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. ''Software'' Arduino mencakup sebuah ''Wire library'' untuk memudahkan menggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan ''SPI library''. ATmega328 Memerlukan ''Board'' Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram ''hardware'' eksternal yaitu Board Arduino Uno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Arduino Uno===
 
===Konsep Dasar Arduino Uno===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Arduino Uno'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Gunawan dkk dalam Jurnal Rekayasa Elektrika (2013:202)<ref name="Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. “''Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)''”. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.">Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. “''Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)''”. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.</ref>, “Arduino  Uno adalah sebuah ''board'' mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 ''pin input/output'' yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai ''output'' PWM, 6 ''analog input'', ''crystal osilator'' 16 MHz, koneksi USB, ''jack power'', kepala ICSP, dan tombol ''reset''”. Arduino mampu men-''support'' mikrokontroller serta dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arduino dapat diberikan ''power'' melalui koneksi USB atau ''power supply''. Powernya menyala secara otomatis. ''Power supply'' dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok ''jack adaptor'' pada koneksi ''port input supply''. ''Board'' arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 ''volt''. Jika ''supply'' kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 ''volt'' dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di ''regulator'' bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada ''board''. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 ''volt''. Arduino sendiri memiliki IDE untuk ''compiler''. Proses kerja Arduino ialah  melakukan pemrograman pada IDE, ''compile'', dan ''upload binary/hex file'' ke kontroler. Berbeda dengan ''Processing'' yang kode hasil ''compile'' langsung dijalankan di komputer, kode hasil ''compile'' Arduino harus di-''upload'' ke kontroler sehingga dapat dijalankan.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="215" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-UeFDbnXyj9Y/VKUA_0eEy2I/AAAAAAAAAQI/kKP3Cx_4kbw/w215-h150-no/Gambar%2B2.23.%2BArduino%2BUno.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.23. Arduino Uno'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Fungsi tombol pada IDE Arduino :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• ''Verify'' : Cek ''error'' dan lakukan kompilasi kode. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• ''Upload''  : ''Upload'' kode ke ''board''/kontroler. Asumsi bahwa board dan ''serial port'' telah di-''setting'' dengan benar. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• ''New'' : Membuat aplikasi baru. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• ''Open'' : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/''examples''. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• ''Save'' : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port  monitor untuk melihat ''feedback''/umpan balik dari ''board'' </p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Pin Power Arduino Uno'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut : </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">1. Vin</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tegangan ''input'' ke ''board'' arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 ''volt'' dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan ''power jack'', aksesnya menggunakan pin ini.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">2. 5V</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Regulasi ''power supply'' digunakan untuk ''power'' mikrokontroller dan komponen lainnya pada ''board''. 5V dapat melalui Vin menggunakan ''regulator'' pada ''board'', atau ''supply'' oleh USB atau ''supply'' regulasi 5V lainnya. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">3. ''Memory''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ATmega328 memiliki 32 KB ''flash memory'' untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk ''bootloader''. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">4. 3.3V</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suplai 3.3 ''volt'' didapat oleh ''FTDI chip'' yang ada di ''board''. Arus maksimumnya adalah 50mA Pin ''Ground'' berfungsi sebagai jalur ''ground'' pada arduino.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">5. ''Input'' dan ''Output''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai ''input'' atau ''output'', menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). ''Input/output'' dioperasikan pada 5 ''volt''. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima ''maximum'' 40 mA dan memiliki ''internal pull-up resistor'' (''disconnected'' oleh ''default'') 20- 50 KOhms.  Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut : </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• "Interupt" eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pad ''low value'', ''rising'' atau ''falling edge'', atau perubahan nilai.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit ''output''. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• PWM dengan fungsi analogWrite(). </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai ''HIGH'', LED hidup, ketika pin ''LOW'', LED mati.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Komponen Elektronika===
 
===Konsep Dasar Komponen Elektronika===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Komponen Elektronika'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Chandra (2011:9)<ref name="Chandra, Deni. 2011. “''Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis''”. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.">Chandra, Deni. 2011. “''Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis''”. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.</ref>, “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Komponen Elektronika'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Berdasarkan jenisnya komponen elektronika terbagi menjadi 2, yaitu:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Komponen Pasif</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fase, penguatan dan lain-lain. Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Resistor atau Tahanan</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Kapasitor atau Kondensator</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Trafo atau Transformator</p></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Komponen Akitf</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya. Ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Dioda</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Transistor</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">IC (''Intragated Circuit'')</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Thyristor atau SCR (''Silicon Controller Recifier'')</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Resistor===
 
===Konsep Dasar Resistor===
===Konsep Dasar Adjustable Sensor Infrared===
+
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Resistor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Zain di dalam Jurnal Teknologi dan Informasi Pendidikan Vol. 6, No. 1 (2013:153)<ref name="Zain, Ruri Hartika. 2012. “''Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer''”. Jurnal Momentum Vol. 13, No. 2, Agustus 2012.">Zain, Ruri Hartika. 2012. “''Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer''”. Jurnal Momentum Vol. 13, No. 2, Agustus 2012.</ref>, “Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut John (2010:21)<ref name="John, Bird. 2010. “''Electrical And Electronic Principles And Technology''”. Oxford: PT. Elsevier & Technology.">John, Bird. 2010. “''Electrical And Electronic Principles And Technology''”. Oxford: PT. Elsevier & Technology.</ref>, “Tahanan atau dikenal juga tahanan listrik, resistor atau dengan istilah lain yakni werstan. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dalam Ohm”.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor merupakan komponen elektronik yang paling sering digunakan dan resistor dibuat dalam berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan. Resistor terbuat dari karbon komposit atau karbon film.</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa resistor merupakan komponen dasar elektronika yang sangat sering dipakai untuk membatasi atau menghambat arus listrik</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan ''film'', bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti ''nikel-kromium'').</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="75" height="75" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-jc8SiIG6SqQ/VKULaqTxhtI/AAAAAAAAAQo/BsuZDPQOoKU/w103-h108-no/Gambar%2B2.24.%2BBentuk%2BFisik%2BResistor.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.24. Bentuk Fisik Resistor'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan pada sirkuit terpadu. Untuk ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, sedangkan untuk penggunaan kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.</p></div>
 +
 
 +
<div align="center"><img width="340" height="250" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-6jaU29tXRvI/VKUL-lPnzVI/AAAAAAAAAQ4/coPzScviGIY/w340-h250-no/Gambar%2B2.25.%2BSkema%2BWarna%2BResitor.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.25. Skema Warna Resistor'''</p></div>
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Satuan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ohm (adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah: </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6>1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm.</p></div>
 +
</li>
 +
 
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Fungsi Resistor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">a. Sebagai pembagi arus.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">b. Sebagai pembagi tegangan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">c. Sebagai penurun tegangan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">d. Sebagai penghambat arus listrik dan lain-lain.</p></div>
 +
</li>
 +
 
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Resistor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Resistor dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Resistor Tetap</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil. Resistor Tetap dibagi 6 macam, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Kawat</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih mengguanakan Tabung Hampa (''Vacuum Tube''). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Batang Karbon (Arang)</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada tabel kode warna.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Keramik atau Porselin</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt,  1/3 Watt,  ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Film Karbon</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Film Metal</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Resistor Tipe Film Tebal</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor jenis ini bentuknya mirip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.</p></div></li>
 +
</ol>
 +
 
 +
 
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Resistor Tidak Tetap</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya. Resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 macam, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Potensio Meter</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">Potensiometer Preset</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">NTC dan PTC</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">NTC adalah singakatan dari ''Negative Temperature Coefficient'' sedangkan PTC adalah singkatan dari ''Positive Temperature Coefficient''. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila ''temperature'' sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">LDR (''Light Dependent Resistor'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LDR adalah singkatan dari ''Light Dependent Resisitor'' yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya.</p></div></li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1">VDR (''Volttage Dependent Resistor'')</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">VDR adalah singkatan dari ''Volttage Dependent Resistor'' yaitu resistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.</p></div></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
 
 +
===Konsep Dasar Adjustable Infrared Sensor===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Adjustable Infrared Sensor'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Switch infrared sensor'' atau ''Adjustable infrared sensor'' adalah saklar atau ''sensor'' yang bekerja otomatis. ''Sensor IR'' atau ''infrared'' ini banyak digunakan sebagai aplikasi ''switch'' otomatis untuk aneka aplikasi. ''Sensor'' ini bekerja sebagai ''switch'' dengan jarak pengaktifan yang bisa diatur dari 3cm sampai 80cm lurus. dapat dipakai sebagai detektor  pada ''robot'' untuk menghindari rintangan atau benda yang menghalangi sensor tersebut. Cara kerja sensor infrared pada dasarnya sama dengan cara kerja ''sensor''  pada umumnya, namun cara kerja ''sensor infrared'' dapat dilihat secara langsung ketika lampu dibelakang bagian ''sensor'' tidak menyala artinya sensor diberi kondisi ''LOW'' (“0”) dan ketika lampu dibagian belakang ''sensor'' menyala artinya sensor diberi kondisi ''HIGH'' (“1”).</p></div>
 +
<div align="center"><img width="134" height="125" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LeG2hKcgdOU/VKUU_PNQqcI/AAAAAAAAARc/_Td7Py57bcs/w134-h125-no/Gambar%2B2.26.%2BBentuk%2BFisik%2BAdjustable%2BInfrared%2BSensor.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Gambar 2.26. Bentuk Fisik Adjustable Infrared Sensor'''</p></div>
 +
 
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Spesifikasi</p>
 +
<p style="line-height: 2">a. Jarak jangkau pembacaan ''sensor'' 3cm - 80cm</p>
 +
<p style="line-height: 2">b. Biasanya banyak digunakan untuk robot, media interaktif dan dunia industri.</p>
 +
<p style="line-height: 2">c. ''Power Supply'' : 5V</p>
 +
</li>
 +
 
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pinout</p>
 +
<p style="line-height: 2">a. Red - V+</p>
 +
<p style="line-height: 2">b. Yellow - Signal</p>
 +
<p style="line-height: 2">c. Green - GND</p>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 
 +
 
 
===Konsep Dasar Bluetooth HC-05===
 
===Konsep Dasar Bluetooth HC-05===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Bluetooth HC-05'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Bluetooth'' HC-05 adalah modul siap pakai untuk membuat ''embedded project'' yang memiliki kemampuan berkomunikasi secara serial dengan protokol standar ''Bluetooth'' versi 2.0. Papan Inti HC-05 (menggunakan ''chipset'' CSR BC417) sudah dipasangkan dengan adapter koneksi (''back-plane break-out board'') sehingga mudah untuk digunakan, cukup menghubungkan modul ini dengan kabel koneksi.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="142" height="125" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-95SMk9fcYpI/VKUhyYJghPI/AAAAAAAAARw/6LJyRaCSx1I/w142-h125-no/Gambar%2B2.27.%2BBentuk%2BFisik%2BBluetooth%2BHC-05.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.27. Bentuk Fisik Bluetooth HC-05'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Modul inti HC-05 memiliki dua modus kerja: modus eksekusi manual (merespons saat diperintahkan) dan modus koneksi otomatis. Modus koneksi ini dapat dipilih lewat PIN (PIO.11) pada papan inti, yang mana pada modul ini sudah diset ke mode eksekusi manual.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada mode eksekusi manual, modul ini dioperasikan lewat perintah AT (''AT commands'') yang dikirimkan secara serial. Koneksi secara ''default'' diset di kecepatan 9,600 bps (bisa dikustomisasi antara 1200 bps hingga 1,35 Mbps). Berbeda dengan HC-06 4-pin yang hanya bisa berperan sebagai ''slave device'', modul HC-05 dengan 6 pin I/O ini dapat berperan juga sebagai ''bluetooth master device''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Catu daya untuk untuk modul ini sebesar 3v3 (untuk pengguna Arduino, Anda bisa meyambungkan keluaran 3v3 ke pin Vcc pada modul ini). Besar arus yang digunakan antara 8 mA (saat komunikasi) hingga 30 mA (saat proses ''pairing'').</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Spesifikasi Bluetooth HC-05'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Spesifikasi ''Bluetooth'' : v2.0+EDR</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Frekuensi : 2.4GHz ISM band</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Modulasi : GFSK (''Gaussian Frequency Shift Keying'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Emisi Daya : = 4 dBm (Class 2)</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Sensitivitas  : = - 84 dBm pada 0.1 % BER</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Kecepatan Asinkron : 2.1Mbps (Max)/160 kbps</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Kecepatan Sinkron : 1Mbps/1Mbps</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Kemanan : ''Authentication and encryption''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Profile : ''Bluetooth serial port''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Catu Daya : +3.3 VDC 50mA</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">• Rentang Suhu : -20°C hingga + 75°C</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Buzzer===
 
===Konsep Dasar Buzzer===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Buzzer'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1 (2012:5)<ref name="Sulistyowati, dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. “''Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1, Mei 2012.">Sulistyowati, dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. “''Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler''”. Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1, Mei 2012.</ref>, bahwa “''Buzzer'' adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada dasarnya prinsip kerja ''buzzer'' hampir sama dengan ''loud speaker'', jadi ''buzzer'' juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="167" height="125" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-SxK24zjBE8M/VKV5AJEIayI/AAAAAAAAASU/NTAPb6IWS6o/w167-h125-no/Gambar%2B2.28.%2BBentuk%2BFisik%2BBuzzer.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.28. Bentuk Fisik ''Buzzer'''''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Buzzer'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dalam pengelompokannya buzzer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">a. Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">b. Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar LED===
 
===Konsep Dasar LED===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi LED'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Basyir di dalam Jurnal Litek Vol. 7, No. 2 (2010:94)<ref name="Basyir. 2010. “''Penggunaan Sensor Elektronik Untuk Penentuan Golongan Darah''”. Jurnal Litek Vol. 7, No. 2, September 2010.">Basyir. 2010. “''Penggunaan Sensor Elektronik Untuk Penentuan Golongan Darah''”. Jurnal Litek Vol. 7, No. 2, September 2010.</ref>, “LED didefinisikan sebagai komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya”. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah ''galium'', ''arsenic'' dan ''phosporus''. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="133" height="125" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-nrvQCu95CBg/VKV9KQPjNBI/AAAAAAAAASw/3X6RKKIHHow/w133-h125-no/Gambar%2B2.29.%2BBentuk%2BFisik%2BLED.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.29. Bentuk Fisik LED'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Cara Kerja LED'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V –  3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.</p></div>
 +
 +
<div align="center"><img width="138" height="74" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-TVPT4vWLLeY/VKV-WQggdjI/AAAAAAAAATE/FXB3oNdan20/w138-h74-no/Gambar%2B2.30.%2BSimbol%2BLED.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.30. Simbol LED'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (''chasing'') LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Ga As (''Galium Arsenide'') meradiasikan sinar infra merah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Ga As P (''Galium Arsenide Phospide'') meradiasikan warna merah dan kuning.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">• Ga P (''Galium Phospide'') meradiasikan warna merah dan kuning.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis LED'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pada umumnya ada 4 jenis LED yang sering digunakan, diantaranya :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Dioda Emiter Cahaya</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Contoh : merah, hijau dan kuning.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. LED Warna Tunggal</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. LED Tiga Warna Tiga Kaki</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. LED Tiga Warna Dua Kaki</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Klasifikasi Tegangan Berdasarkan Warna'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tegangan kerja atau tegangan jatuh pada sebuah LED menurut warna yang dihasilkan adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.5. Klasifikasi Tegangan LED Berdasarkan Warna'''</p></div>
 +
<table width="28%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Warna/Jenis LED</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Tegangan Kerja</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Inframerah</p></td>
 +
<td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">1.6 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Merah</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">1.8-2.1 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Orange</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">2.2 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Kuning</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">2.4 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Hijau</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">2.6 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Biru</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">3.0-3.5 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Putih</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">3.0-3.6 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 0">Ultraviolet</p></td>
 +
  <td valign="top"><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; line-height: 0">3.5 Volt</p></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelebihan dan Kelemahan LED'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.6. Kelebihan dan Kelemahan LED'''</p></div>
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelebihan</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kekurangan</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Ukurannya yang mini dan praktis.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED.</li>
 +
</ol></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Sistem Operasi Android===
 
===Konsep Dasar Sistem Operasi Android===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Sejarah Android'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Safaat (2011:1)<ref name="Safaat, Nazruddin. 2011. ''Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android''. Jakarta: Informatika.">Safaat, Nazruddin. 2011. ''Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android''. Jakarta: Informatika.</ref>, “Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android menyediakan ''platform'' terbuka bagi para pengembang untuk meciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah ''Open Handset Alliance'', konsorium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk ''Google'', ''HTC'', ''Intel'', ''Motorola'', ''Qualcomm'', ''T-Mobile'', dan ''Nvidia''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada perilisan pertama Android 5 November 2007, Android bersama ''Open Headset Alliance'' menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat selular. Dipihak lain, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi ''Apache'', sebuah lisensi perangkat lunak dan standart terbuka perangkat seluler.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau ''Google Mail Services'' (GMS) dan yang kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai ''Open Headset Distribution'' (OHD).</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Androud Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Diperusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukan indkasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten seller (akhirnya Goole mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja ''Android ARM Holdings'', ''Atheros Communications'', diproduksi oleh ''Asustek Computer Inc'', ''Garmin Ltd. Softbank'', ''Sony Ericsson'', ''Toshiba Corp'', dan ''Vodafone Group Plc''. Seiring pembentukan ''Open Handset Alliance'', OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, Perangkat ''mobile'' yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penembahan fitur baru.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, ang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkiraan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">Fitur-fitur yang dimiliki Android adalah :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">b. Dalvik mesin ''virtual'': mesin ''virtual'' dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler. </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">d. SQLite: untuk penyimpanan data.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">e. Mendukung media: ''audio'', ''video'', dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">f. GSM, ''Bluetooth'', EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras) </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">g. Kamera, ''Global Positioning System'' (GPS), kompas, NFC dan ''accelerometer'' (tergantung piranti keras)</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Perkembangan Android'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wahana (2012:2)<ref name="Wahana. 2012. “''Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone''”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.">Wahana. 2012. “''Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone''”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</ref> di dalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Android Versi 1.1</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, ''voice search'' (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. </p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-W4MCTKGIODM/VKWJF-FBEEI/AAAAAAAAATs/j3aNPMcjq1I/w360-h150-no/Gambar%2B2.31.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B1.1.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.31. Logo Android Versi 1.1'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Android Versi 1.5 (''Cupcake'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (''Software Development Kit'') dengan versi 1.5 (''Cupcake''). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton ''video'' dengan modus kamera, mengunggah ''video'' ke ''Youtube'' dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan ''Bluetooth A2DP'', kemampuan terhubung secara otomatis ke ''headset Bluetooth'', animasi layar, dan ''keyboard'' pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-OTxQ1F7tZAU/VKWJ2j73MiI/AAAAAAAAAUI/3ttf92_LNpI/w360-h150-no/Gambar%2B2.32.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B1.5%2B%28Cupcake%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.32. Logo Android Versi 1.5 (''Cupcake'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Android Versi 1.6 (''Donut'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-CKMiqUyKUFI/VKWKR26Z3QI/AAAAAAAAAUk/0YmE7OK8ztU/w360-h150-no/Gambar%2B2.33.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B1.6%2B%28Donut%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.33. Logo Android Versi 1.6 (Donut)'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Android Versi 2.1 (''Eclair'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (''Eclair''), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan ''hardware'', peningkatan ''Google Maps'' 3.1.2, perubahan UI dengan ''browser'' baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan ''flash'' untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan ''Bluetooth'' 2.1.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi ''mobile'' terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah ''handset'' Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah ''Shazam'', ''Backgrounds'', dan ''WeatherBug''. Sistem operasi Android dalam situs ''internet'' juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh ''MySpace'' dan ''Facebook''.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-4AUDEbcG_fg/VKWLX-jaU2I/AAAAAAAAAVA/nbDEnTvB_yA/w360-h150-no/Gambar%2B2.34.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B2.1%2B%28%C3%89clair%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.34. Logo Android Versi 2.1 (''Eclair'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Android Versi 2.2 (''Froyo : Frozen Yogurt'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tanggal 20 Mei 2010, Android meluncurkan versi terbarunya yaitu Android versi 2.2 (''Froyo''). Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan ''Adobe Flash'' 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi ''V8 JavaScript engine'' yang dipakai ''Google Chrome'' yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam ''SD Card'', kemampuan ''WiFi Hotspot'' portabel, dan kemampuan ''auto update'' dalam aplikasi ''Android Market''.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-7UmVuqNQXnk/VKWMKWbU7DI/AAAAAAAAAVc/e__X6pt0Zpk/w360-h150-no/Gambar%2B2.35.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B2.2%2B%28Froyo%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.35. Logo Android Versi 2.2 (''Froyo'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Android Versi 2.3 (''Gingerbread'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (''Gingerbread'') diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (''gaming''), peningkatan fungsi ''copy paste'', layar antar muka (''User Interface'') didesain ulang, dukungan ''format video'' VP8 dan WebM, efek audio baru (''reverb'', ''equalization'', ''headphone virtualization'', dan ''bass boost''), dukungan kemampuan ''Near Field Communication'' (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. </p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-5DC7YKJVHc0/VKWNGZtA4jI/AAAAAAAAAV4/8loU3GPsu5k/w360-h150-no/Gambar%2B2.36.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B2.3%2B%28Gingerbread%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.36. Logo Android Versi 2.3 (''Gingerbread'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Android Versi 3.0 (''Honeycomb'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android ''Honeycomb'' dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. ''User Interface'' pada ''Honeycomb'' juga berbeda karena sudah didesain untuk ''tablet''. ''Honeycomb'' juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (''hardware'') untuk grafis.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-9oHvmSEwMHw/VKWNx_rO8eI/AAAAAAAAAWY/uJttefvnkPA/w360-h150-no/Gambar%2B2.37.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B3.0%2B%28Honeycomb%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.37. Logo Android Versi 3.0 (''Honeycomb'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. Android Versi 4.0 (''Ice Cream Sandwich'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Ice Cream Sandwich'' didesain untuk baik itu telepon ataupun ''tablet''. Android ICS menawarkan begitu cukup banyak peningkatan dari apa yang sudah ada di ''Gingerbread'' dan ''Honeycomb'' dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan ''copy paste'' yang lebih baik, ''data logging'' dan ''warnings'', dan kemampuan utk mengambil ''screenshot'' dengan menekan ''power'' dan ''volume'' bersamaan. Selain itu ''keyboard''-nya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 ''Ice Cream Sandwich System Bar'' dan ''Action Bar''. adanya Android 4.0 ''Ice Cream Sandwich voice control'' yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu ''Face Unlock'' merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada ''NFC based app'' yang disebut Android ''Bump'', yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan ''gadget''.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-1H4fUn13SQA/VKWPToQ39SI/AAAAAAAAAW8/YhmkV4vAmI8/w360-h150-no/Gambar%2B2.38.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B4.0%2B%28Ice%2BCream%2BSandwich%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.38. Logo Android Versi 4.0 (''Ice Cream Sandwich'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">i. Android Versi 4.1 (''Jelly Bean'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Android ''Jelly Bean'' yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui ''Voice Search'' yang lebih cepat.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tidak ketinggalan ''Google Now'' juga menjadi bagian yang diperbarui. ''Google Now'' memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-hU0fDKcUdM4/VKWQE8NUjkI/AAAAAAAAAXc/QHKyJDHtxaA/w360-h150-no/Gambar%2B2.39.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B4.1%2B%28Jelly%2BBean%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.39. Logo Android Versi 4.1 (''Jelly Bean'')'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">j. Android Versi 4.4 (''KitKat'')</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kehadiran Android ''KitKat'' merupakan peluncuran produk OS anyar yang diluncurkan pada tanggal 4 September 2013, sebelumnya banyak kabar beredar jikalau android akan meluncurkan OS baru yang bernama Android ''Key Lim Pie'' namun setelah di analisa tidak sesuai dengan ejaan orang umum, sehingga namanya diganti dengan OS Android ''KitKat'' yang sebagian besar orang sudah familiar dengan itu seperti yang dilansir oleh BBC dalam wawancaranya dengan John Lagerling selaku perwakilan dari google. Dan akhirnya Google meluncurkan sistem operasi terbaru mereka yaitu Android 4.4 Kitkat bersama dengan Nexus 5 dalam konferensi pers di San Fransisco, Kamis (31/10) malam. Android ''KitKat'' membawa sejumlah pembaruan dibanding seri sebelumnya yaitu Android 4.3 ''Jelly Bean''.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun, harapan tertinggi banyak orang kepada Google adalah mereka bisa menekan fragmentasi perangkat Android di pasar saat ini dengan menghadirkan sistem operasi yang bisa dipakai baik di perangkat kelas atas maupun kelas menengah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keinginan itu sedikit terobati karena Google menegaskan, Android ''KitKat'' hanya membutuhkan ''memory'' 512 MB atau 16 persen lebih kecil dibanding ''Jelly Bean''. ''KitKat ''juga lebih hemat 12.9 Persen dalam penggunaan piksel. Ini artinya, perangkat kelas menengah yang menggunakan ''memory'' 512MB – 1GB sudah bisa menjalankan Android ''KitKat''. Dengan demikian, penggunaan Android diperangkat murah atau mahal tidak akan terlalu berbeda.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="360" height="150" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-p6DUl7I_gVM/VKWRTD-dNtI/AAAAAAAAAX8/Y70PDGI7TCw/w360-h150-no/Gambar%2B2.40.%2BLogo%2BAndroid%2BVersi%2B4.4%2B%28KitKat%29.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.40. Logo Android Versi 4.4 (''KitKat'')'''</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Android SDK'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15)<ref name="Safaat, Nazruddin. 2011. ''Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android''. Jakarta: Informatika.">Safaat, Nazruddin. 2011. ''Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android''. Jakarta: Informatika.</ref>, “SDK (''Software Development Kit'') merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada ''platform'' android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android-nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari ''system development kits'', dalam sdk ini terdapat ''tools'' yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah :</p></div>
 +
<div align="center"><img width="455" height="325" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-3gVyO0V8sb0/VKWSeet0TaI/AAAAAAAAAYQ/3thFGlSbPVQ/w455-h325-no/Gambar%2B2.41.%2BTampilan%2BTools%2BSDK.png"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.41. Tampilan ''Tools SDK'''''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Adb Shell</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adb sendiri merupakan bagian dari ''android development bridge'' yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan ''command'' yang terdapat adalam ''adb shell'' sendiri sama seperti ''command linux'' pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Android Simulator</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para ''programmer'' yang ingin melakukan ''testing'' aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara ''virtual'' sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android ''virtual'' ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan ''handset'' android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan men''download'' nya pada situs resmi google.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="533" height="325" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/nBQFOO6QB42HYWoWTScR3fUX98dofEIaTV3XYgjapPM=w533-h325-no"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.42. Tampilan Android Simulator'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. DDMS</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">DDMS dapat mencatat semua ''log'' yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan ''benchmark'' terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Basic4Android===
 
===Konsep Dasar Basic4Android===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Basic4Android'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basic4android adalah ''development tool'' sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa ''Visual Basic'' dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang di-''compile'' oleh Basic4Android adalah aplikasi Android ''native''/asli dan tidak ada ''extra runtime'' seperti di ''Visual Basic'' yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di ''compile'' oleh Basic4Android adalah ''NO DEPENDENCIES'' (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada ''development'' Android.</p></div>
 +
<div align="center"><img width="451" height="325" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/-fvyZLKd0rnA/VKZPH9rjgCI/AAAAAAAAAaY/uExhszx2bCI/w451-h325-no/Gambar%2B2.43.%2BTampilan%2BIDE%2BBasic4Android.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.43. Tampilan IDE Basic4Android'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basic4Android termasuk ''designer GUI'' untuk aplikasi Android yang ''powerful'' dengan dukungan ''Built-in'' untuk ''multiple screens'' dan ''orientations'', serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di ''develop'' dan ''debug'' dengan ''Emulator Android'' atau dengan ''real device'' (koneksi ke USB atau melalui ''local network'').</p></div>
 +
<div align="center"><img width="473" height="325" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/-VF5J6-_hoOo/VKZRRoBPzCI/AAAAAAAAAaw/YoHepurTLZU/w473-h325-no/Gambar%2B2.44.%2BTampilan%2BDesigner%2BBasic4Android.jpg"/></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 3">'''Gambar 2.44. Tampilan Designer Basic4Android'''</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Bahasa C===
 
===Konsep Dasar Bahasa C===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Bahasa C'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa C adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer di dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemrograman yang lain. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang ditulis dalam bahasa C, atau paling tidak inti utama programnya ditulis dalam bahasa C. Bahkan, ''Software Development Kit '' untuk ''Windows '' ditulis dalam bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang sifatnya ''portable '', yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yang ditulis dengan bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa C merupakan ''general-purpose language'', yaitu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C merupakan ''industrial-strenght language''. Dengan bahasa C, kita dapat membangun beragam aplikasi, mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (''artificial intelligence''), sistem pakar, ''utility'', ''driver'', ''database'', ''browser'', ''network programming'', sistem operasi, ''games'', virus, dan lainnya.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Sejarah Bahasa C'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Wirdasari di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1 (2010:394)<ref name="Wirdasari, Dian. 2010. “''Membuat Program Dengan Menggunakan Bahasa C''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1, Januari 2010.">Wirdasari, Dian. 2010. “''Membuat Program Dengan Menggunakan Bahasa C''”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1, Januari 2010.</ref>, “Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini kemudian dikembangkan oleh Ken Thompson menjadi bahasa B pada tahun 1970”. Perkembangan selanjutnya menjadi bahasa C oleh Dennis Richie sekitar 1970-an di ''Bell Telephone Laboratories'' (sekarang adalah ''AT&T Bell Laboratories'').</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bahasa C pertama kali digunakan di ''Computer Digital Equipment Corporation PDP-11'' yang menggunakan OS UNIX, (±90% sistem operasi UNIX ditulis dalam bahasa C) dan sampai sekarang bahasa ini telah dipergunakan secara praktis pada hampir semua sistem operasi. Selain itu, banyak bahasa pemrograman popular seperti PHP & Java yang menggunakan sintaks dasar mirip bahasa C.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 1983, ''American National Standards Institute'' (ANSI) membentuk suatu komite, X3J11, untuk mengembangkan suatu spesifikasi standard untuk C dan berhasil diselesaikan pada tahun 1989. ANSI C didukung oleh kebanyakan ''compiler''. Banyak kode C yang ditulis sekarang didasarkan pada ANSI C. Semua program yang ditulis dengan ''standard'' C dijamin akan berfungsi dengan baik pada ''platform'' lain yang memiliki C. Tetapi banyak juga program C yang hanya dapat di kompilasi pada ''platform'' tertentu dengen ''compiler'' tertentu sehubungan dengan ''library non standard'', misalnya untuk ''graphic''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 1986, dikembangkan superset C (kompatibel dengan C, namun dilengkapi dengan kemampuan pemrograman berorientasi objek) oleh Bjarne Stroustrup yaitu bahasa C++ (''C with Class'') dan sekarang merupakan bahasa yang banyak dipergunakan pada sistem operasi ''Microsoft Windows, sedangkan C tetap merupakan bahasa yang popular di ''Unix''.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah proses standarisasi oleh ANSI, spesifikasi bahasa C masih relative statis untuk beberapa saat, sedangkan C++ terus berevolusi. Revisi standard tahun 1990, mengawali publikasi sebagai ISO 9899:1999 pada tahun 1999. Standard ini disebut sebagai “C99” telah diadopsi sebagai ANSI standard pada tahun 2000. Kemampuan baru C99 meliputi:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Fungsi ''inline function''</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Membebaskan pembatasan terhadap tempat deklarasi variabel (seperti pada C++)</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Menambah beberapa tipe data baru, termasuk ''long long int''  (untuk mengurangi kesulitan transisi 32-bit ke 64-bit), type data boolean, dan suatu yang baru untuk bilangan complex</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">''Array variable-length''</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Dukungan resmi terhadap one-line comment yang dimulai dengan //, dipinjam dari C++</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Beberapa fungsi library baru, seperti snprintf()</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.6">Beberapa ''header file'' baru, seperti stdint.h</p></li>
 +
</ol>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dukungan terhadap C99 cukup beragam, dimana GCC dan beberapa compiler lainnya mendukung fasilitas C99, tetapi ''compiler'' yang dibuat oleh ''Microsoft'' dan ''Bordland'' tidak.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Kelebihan dan Kelemahan Bahasa C'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align:center"><p style="line-height: 2">'''Tabel 2.7. Kelebihan dan Kekurangan Bahasa C'''</p></div>
 +
<table width="55%" border="1"  cellpadding="10" align="center" style="border-collapse:collapse;">
 +
<tr>
 +
<th height="20" style="background-color:#F2F2F2;width:50%;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kelebihan</p></div></th>
 +
<th style="background-color:#F2F2F2;"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 1">Kekurangan</p></div></th>
 +
</tr>
 +
<tr>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Kode bahasa C bersifat portable untuk semua jenis komputer. Suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain hanya sedikit modifikasi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">C adalah bahasa pemrograman yang fleksibel. Dengan bahasa C, kita dapat menulis dan mengembangkan berbagai jenis program mulai dari ''operating system, word processor, graphic processor, spreadsheets'' ataupun kompiler untuk suatu bahasa pemrograman.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci. Yaitu: ''auto break case char const continue default do double else enum extern float for goto if int long register return short signed sizeof static struct switch typedef union unsigned void volatile while''.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Proses ''executable'' program bahasa C lebih cepat.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Dukungan pustaka yang banyak.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">C adalah bahasa yang terstruktur.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Dibandingkan dengan ''assembly'', kode bahasa C lebih mudah dibaca dan ditulis.</li>
 +
</ol></td>
 +
<td valign="top"><ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Banyaknya Operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Para pemrograman C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya. Keampuhan C justru terletak pada pointer.</li>
 +
</ol></td>
 +
</tr>
 +
</table>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Literature Review===
 
===Konsep Dasar Literature Review===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Literature Review'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno dkk (2011:86)<ref name="Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “''Literature Review'' dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Semiawan (2010:104)<ref name="Semiawan, Conny. R. 2010. ''Metode Penelitian Kualitatif''. Jakarta: Grasindo.">Semiawan, Conny. R. 2010. ''Metode Penelitian Kualitatif''. Jakarta: Grasindo.</ref>, Mendefinisikan bahwa “''Literature review'' adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan ''Literature Review'' adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Langkah-Langkah Literature Review'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno dkk (2011:87)<ref name="Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, dalam melakukan kajian ''literature review'', langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">Mengidentifikasi kesenjangan (''indentify gaps'') penelitian ini.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">Menghindari membuat ulang (''reinventing the wheel'') sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas ''platform'' pengetahuan atau ide yang sudah ada.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.8">Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Jenis-Jenis Penelitian'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno dkk (2011:22), <ref name="Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, Jenis-jenis penelitian yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Penelitian Dasar</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian dasar (''basic research'') disebut pula penelitian murni (''pure research'') atau penelitian pokok (''fundamental research''). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Penelitian Terapan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian terapan (''applied research'') berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Penelitian Evaluasi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian evaluasi (''evaluation research'') fokus pada suatu kegiatan dalam unit (''site'') tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.</p></div>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">a. Penelitian Deskriptif</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian deskriptif (''descriptive research'') bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">b. Penelitian Prediktif</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian prediktif (''predictive research''). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">c. Penelitian Improftif</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian improftif (''improvetive research'') bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">d. Penelitian Eksplanatif</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">e. Penelitian Eksperimen</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">f. Penelitian ''Ex Post Facto''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Ex post facto'' berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ''ex post facto'', penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">g. Penelitian Partisipatori</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bonnie J. Cain, penulis buku ''Parsticipatory Research''; ''Research with Historical Consciousness'', mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri ''negative'' serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">h. Penelitian dan Pengembangan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya ''research and development'' adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.</p></div>
 +
</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Tujuan Literature Review'''</p><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.</p></li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
</ol>
  
  
 
==Literature Review==
 
==Literature Review==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno dkk (2011:86)<ref name="Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. ''Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi''. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “''Literature Review'' dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti  lain  telah  menemukan  jawaban  untuk  pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitianyang  paling  aktual,  maka  kita  tidak  perlu  melakukan  penelitian  yang sama”. Beberapa ''Literature review'' tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Dhida Restu Giri Madya<ref name="Dhida Restu Giri Madya. 2014. “''Prototype Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega328P''”. STMIK Raharja Tangerang.">Dhida Restu Giri Madya. 2014. “''Prototype Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega328P''”. STMIK Raharja Tangerang.</ref> dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “''Prototype'' Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega328P” pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang mengendalikan pintu dan jendela mobil menggunakan Arduino Uno yang di lakukan dengan pemanfaatan ''Android device'' sebagai media pengontrolan dengan menggunakan komunikasi ''Bluetooth HC-06'' yang tersambung ke alat tersebut untuk membuka pintu dan jendela mobil.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi<ref name="Supriyadi. 2013. “''Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda''”. STMIK Raharja Tangerang.">Supriyadi. 2013. “''Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda''”. STMIK Raharja Tangerang.</ref> dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi ''Bluetooth'' Untuk Indikator Posisi Suatu Benda” pada tahun 2013. Pada penelitian ini membahas tentang cara membuat sebuah ''hardware'' yang dapat diaktifkan oleh ''software'' yang sudah terinstall pada ''handphone'' yang menggunakan sistem operasi android. ''Hardware'' tersebut dirancang dan dilengkapi dengan modul Bluetooth yang digunakan untuk jalur komunikasi antara ''hardware'' dan ''software''. ''Hardware'' juga dilengkapi dengan ''buzzer'' dan LED sebagai indikator posisi suatu benda, dan ''software'' dirancang untuk mengaktifkan dan menonaktifkan ''buzzer'' dan LED pada ''hardware'' dengan menggunakan dua buah tombol yaitu “''Alarm ON''” dan “''Alarm OFF''”. Dengan fitur Bluetooth yang dimiliki ''handphone'' tersebut maka ''handphone'' tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk proses pencarian sebuah benda, yaitu dengan cara dipasangnya ''hardware'' pada sebuah benda maka akan mempermudah proses pencarian benda tersebut, karena ''hardware'' yang dipasang pada benda tersebut telah dilengkapi dengan sebuah ''buzzer'' dan LED yang berfungsi sebagai petunjuk atas keberadaan benda yang sedang dicari.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Moh Fajar Rajasa dkk<ref name="Rajasa, Ya’umar, dan Suyanto. 2013. “''Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.">Rajasa, Ya’umar, dan Suyanto. 2013. “''Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.</ref> dari Jurnal Teknik POMITS yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi ''Bluetooth''” pada tahun 2013. Pada Jurnal ini membahas tentang dirancangnya sebuah prototipe ''monitoring'' suhu tubuh manusia berbasis O.S Android menggunakan koneksi ''bluetooth'' dengan performansi dalam bentuk jaket yang terdiri dari tiga buah titik pengukuran, yakni mulut, ketiak kanan dan ketiak kiri. Pengukuran suhu tubuh dimulai dengan mendesain sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Prototipe ini menggunakan ''Sensor'' IC-LM35 yang tersebar di tiga titik pengukuran. ''Sensor'' tersebut berfungsi sebagai pendeteksi perubahan suhu tubuh manusia, kemudian hasil perubahan suhu akan dibaca dan diproses pada Mikrokontroler ATMega8a-pu. Setelah data terproses maka selanjutnya data tersebut akan dikirim ke sebuah perangkat android melalui media ''bluetooth''.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian Muhammad Haqiqi dkk<ref name="Muhammad Haqiqi, Waskitho Wibisono, dan Henning Titi Ciptaningtyas. 2013. “''Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.">Muhammad Haqiqi, Waskitho Wibisono, dan Henning Titi Ciptaningtyas. 2013. “''Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif''”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.</ref> dari Jurnal Teknik Pomits yang berjudul “Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis ''Sensor'' Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan ''Smartphone Android'' untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif” pada tahun 2013. Pada jurnal ini membahas tentang sistem pemantau ruangan yang dibangun dengan menggunakan ''smartphone Android'' dan komputer yang dilengkapi dengan ''webcam''. Dimana sistem pemantau ruangan tersebut terintegrasi dengan memanfaatkan ''sensor'' mikrokontroler Arduino sebagai ''trigger'' yang yang mampu bekerja dan mengenali saat terjadi perubahan aktivitas buka-tutup pintu, dan webcam sebagai pengganti kamera ''Closed Circuit Television (CCTV) '', serta perangkat Android yang berfungsi sebagai media perekam suara. Untuk komunikasi antar perangkat ini dilakukan secara nirkabel sedangkan untuk komunikasi mikrokontroler dengan perangkat Android menggunakan bluetooth sebagai media komunikasi.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian Dyah Siti Istiqomah<ref name="Dyah Siti Istiqomah. 2013. “''Prototipe Counter Kendaraan Diruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51''”. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA.">Dyah Siti Istiqomah. 2013. “''Prototipe Counter Kendaraan Diruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51''”. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA.</ref> dari Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA yang berjudul “Prototipe Counter Kendaraan Diruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51” pada tahun 2013. Pada Jurnal ini membahas tentang penghitung jumlah kendaraan diruang parkir yang dirancang untuk menampilkan jumlah mobil yang sedang parkir serta jumlah parkiran yang masih tersedia (kosong) pada ''seven segment'', selain itu alat tersebut juga akan memberikan pertanda alarm dan informasi kata “PENUH” pada ''seven segment'' ketika kapasitas parkiran tersebut sudah mencapai jumlah maksimal. Penghitung kendaraan tersebut dirancang dengan menggunakan ''sensor'' LDR dan sumber cahaya yang memanfaatkan mikrokontroler AT89S51 sebagai pengolah data dan pengontrol perangkat keras lainnya dalam sistem penghitungan.</p></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penelitian Indra Satria Luhur<ref name="Indra Satria Luhur. 2010. “''Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52''”.  Universitas Sumatera Utara (USU).">Indra Satria Luhur. 2010. “''Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52''”.  Universitas Sumatera Utara (USU).</ref> dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang berjudul “Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan ''Sensor'' Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52” pada tahun 2010. Penelitian ini membahas menghitung jumlah manusia di dalam suatu ruangan secara otomatis dengan memanfaatkan ''sensor infrared'' sebagai media ''input'' yang hasilnya ditampilkan melalui sebuah ''seven segment''. Selain berfungsi sebagai penghitung alat tersebut juga dipasang sebuah ''buzzer'' yang berfungsi sebagai alarm yang akan aktif ketika ada orang yang memasuki ruangan.</p></li>
 +
</ol>
  
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari beberapa sumber ''literature review'' diatas, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai mikrokontroler, android, pemanfaatan ''bluetooth'' serta ''monitoring'' mengenai kapasitas suatu ruangan sudah banyak dibahas. Untuk itu saya melakukan sebuah penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Seperti yang diketahui saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat sehingga ''monitoring'' dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sebuah ''smartphone''. Karena dewasa ini ''smartphone'' sudah banyak dipakai untuk berbagai macam kegiatan serta penggunaannya yang tidak terlalu rumit lebih memudahkan para pengguna ''smartphone'' dalam mengoperasikannya. Maka dari itu dibuatlah sebuah penelitian yang berjudul '“''Prototype Penghitung Jumlah Penonton Sidang Berbasis Arduino Uno Dengan Monitoring Menggunakan Smartphone Android Pada Perguruan Tinggi Raharja''”'.</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  

Revisi per 24 Januari 2015 06.09

PROTOTYPE PENGHITUNG JUMLAH PENONTON SIDANG

BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MONITORING

MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Logo stmik raharja.jpg


OLEH:

1133465645 YUDHA QIRANA MEKA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)



LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE PENGHITUNG JUMLAH PENONTON SIDANG

BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MONITORING

MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti KKP pada Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja

STMIK Raharja Tahun Akademik 2014/2015.



Tangerang, 05 Januari 2015



Dosen Pembimbing




( Endang Sunandar, Ir.,M.Kom )

NID. 02022



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1133465645
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT


Menyatakan bahwa Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah di publikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sangsi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 05 Januari 2015
Yudha Qirana Meka
NIM. 1133465645

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Proses menonton sidang pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini tidak menggunakan keterangan apapun dalam memberikan informasi bahwa jumlah penonton sidang yang memasuki ruangan telah melebihi batas maksimum sehingga hal tersebut membuat proses jalannya sidang menjadi terganggu. Prototipe penghitung jumlah penonton sidang ini hadir sebagai alat yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kapasitas jumlah penonton pada ruangan tersebut sehingga proses jalannya sidang dapat berjalan secara maksimal tanpa adanya gangguan. Prototipe penghitung jumlah penonton sidang merupakan suatu rancangan alat yang dirancang meliputi rangkaian minimum Arduino Uno, rangkaian sensor, rangkaian penampil dan buzzer yang digunakan sebagai alat penghitung penonton sidang yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan tingkat efisiensi yang sebelumnya tidak menggunakan alat elektronika apapun di dalam sebuah sistem penghitung jumlah penonton sidang. Dalam perancangan perangkat keras ini menggunakan diagram blok yang berisi gambaran beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan perangkat penunjang agar sistem monitoring yang dibuat dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Cara kerja alat ini menggunakan dua buah sensor infrared sebagai alat input yang memancarkan cahaya lurus satu titik, dimana apabila pancaran dari sensor tersebut terputus maka kondisi tersebut menyatakan bahwa ada orang yang telah melintasi pintu ruangan. Proses pengambilan data dari kedua sensor tersebut akan langsung dikirimkan ke smartphone Android melalui media bluetooth yang tersambung dengan Arduino Uno. Perangkat Android tersebut berfungsi sebagai penampil jumlah penonton yang ada di dalam ruangan sidang, dan apabila jumlah penonton sidang telah melebihi batas maksimum yang telah ditentukan maka akan ada sebuah peringatan suara yang dikeluarkan oleh buzzer.

Kata Kunci: Penonton Sidang, Arduino Uno, Sensor, Monitoring, Android

ABSTRACT

The process of watching the trial in colleges raharja currently does not use any information in providing the information that the number of spectators who entered the room session has exceeded the maximum limit so that it makes the process of the trial be disturbed. Prototype counters displaying the number of spectators this trial comes as a tool that aims to provide information about the capacity of the number of spectators in the room so that the proceedings can run optimally without interruption. Prototype calculating the number of spectators trial includes a series of tools designed data sheet of Arduino Uno, a series of sensors, circuit viewer and buzzer are used as a count the number of spectators trial can be applied to improve the level of efficiency that previously did not use any electronic devices in a system of count the number of spectators trial. In the hardware design uses a block diagram that contains the description of some electronic components, mechanical equipment and devices that support the monitoring system is made to work and run properly in accordance with its function. The way the device uses two infrared sensors as input devices that emit light straight one point, which if the beam of the sensor is disconnected, then the condition is stated that there are people who have crossed the door of the room. The process of taking data from both sensors will be sent directly to the Android smartphone via bluetooth media connected to the Arduino Uno. Android device functions as a spectator number of spectators in the courtroom, and if the number of spectators session has exceeded the maximum predetermined then there will be a warning sound issued by the buzzer.

Keywords : Spectator Trial, Arduino Uno, Sensor, Monitoring, Android.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek yang berjudul “Prototype Penghitung Jumlah Penonton Sidang Berbasis Arduino Uno Dengan Monitoring Menggunakan Smartphone Android Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Banyak kendala yang penulis hadapi pada saat penulisan laopran Kuliah Kerja Praktek ini, diantaranya keterbatasan waktu yang banyak tersita disaat bersamaan penulis sedang mengikuti perkuliahan semester ganjil ini.

Namun demikian syukur Alhamdulillah berkat arahan dari pembimbing serta dukungan dari pihak lainnya, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi serta berjasa dalam perjalanan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, antara lain kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak Endang Sunandar, Ir.,M.Kom., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga KKP ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril, materil serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKP ini dengan baik.
  8. Yang terkasih Ninu Apriyani yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga KKP ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
  9. Teman-teman angkatan tahun 2011 Jurusan Sistem Komputer yang telah memberikan semangat dan motivasi.
  10. Kakak-kakak senior Deinsyah Fakhrizal, Handri Samanta, Hendra Kusuma, Dhida Restu Giri Madya dan Imam Sibro Malisi yang telah banyak memberikan masukan serta arahan sehingga KKP ini dapat terselesaikan dengan baik.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Untuk itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Dan dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan bagi yang membaca semoga dapat menjadi bahan acuan yang berguna dikemudian hari.


Tangerang, 05 Januari 2015
Yudha Qirana Meka
NIM. 1133465645

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram

Tabel 2 Simbol Activity Diagram

Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Monitoring

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Tabel 2.4 Bahasa Pemrograman Mobile Device

Tabel 2.5 Klasifikasi Tegangan LED Berdasarkan Warna

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kelemahan LED

Tabel 2.7 Kelebihan dan Kekurangan Bahasa C

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi Pada STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi Pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Ringkasan Arduino Uno


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Gambar 2.3 Daur Hidup Sistem

Gambar 2.4 Kotak Pembungkus Papan Arduino

Gambar 2.5 Arduino USB

Gambar 2.6 Arduino Serial

Gambar 2.7 Arduino Mega

Gambar 2.8 Arduino Lilypad

Gambar 2.9 Arduino Fio

Gambar 2.10 Arduino BT

Gambar 2.11 Arduino Nano dan Arduino Mini

Gambar 2.12 Contoh Diagram Blog Sederhana Dari ATMega328

Gambar 2.13 Bagian-Bagian Papan Arduino

Gambar 2.14 Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

Gambar 2.15 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.16 Bagan Alit Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.17 Bagan Alir Program (Program Flowchart)

Gambar 2.18 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.19 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.20 Metode Prototype

Gambar 2.21 Konfigurasi Pin ATMega328

Gambar 2.22 Arsitektur ATMega328

Gambar 2.23 Arduino Uno

Gambar 2.24 Bentuk Fisik Resistor

Gambar 2.25 Skema Warna Resitor

Gambar 2.26 Bentuk Fisik Adjustable Infrared Sensor

Gambar 2.27 Bentuk Fisik Bluetooth HC-05

Gambar 2.28 Bentuk Fisik Buzzer

Gambar 2.29 Bentuk Fisik LED

Gambar 2.30 Simbol LED

Gambar 2.31 Logo Android Versi 1.1

Gambar 2.32 Logo Android Versi 1.5 (Cupcake)

Gambar 2.33 Logo Android Versi 1.6 (Donut)

Gambar 2.34 Logo Android Versi 2.1 (Éclair)

Gambar 2.35 Logo Android Versi 2.2 (Froyo)

Gambar 2.36 Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Gambar 2.37 Logo Android Versi 3.0 (Honeycomb)

Gambar 2.38 Logo Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Gambar 2.39 Logo Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

Gambar 2.40 Logo Android Versi 4.4 (KitKat)

Gambar 2.41Tampilan Tools SDK

Gambar 2.42 Tampilan Android Simulator

Gambar 2.43 Tampilan IDE Basic4Android

Gambar 2.44 Tampilan Designer Basic4Android

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Diagram Alir Mikrokontroler

Gambar 3.4 Diagram Blok

Gambar 3.5 Skema Arduino Uno

Gambar 3.6 Rangkaian Adjustable Infrared Sensor

Gambar 3.7 Rangkaian Bluetooth

Gambar 3.8 Rangkaian Buzzer

Gambar 3.9 Rangkaian Catu Daya

Gambar 3.10 Membuka Software Arduino 1.0.5

Gambar 3.11 Layer Penulisan Project

Gambar 3.12 Mengecek Listing Program

Gambar 3.13 Pengaturan Koneksi Port

Gambar 3.14 Pemilihan Board

Gambar 3.15 Upload Program

Gambar 3.16 Rancangan Interface Tampilan 1 Aplikasi

Gambar 3.17 Rancangan Interface Tampilan 2 Aplikasi


DAFTAR SIMBOL

Tabel 1 Simbol Use Case Diagram


Tabel 2 Simbol Activity Diagram


Tabel 3 Simbol Sequence Diagram

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini merupakan perkembangan yang sangat pesat dan bukan hal yang asing lagi dikalangan masyarakat. Manusia membutuhkan bantuan dari sesuatu yang dapat bekerja tepat, teliti dan juga tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi diketahui dapat menggantikan peran manusia untuk melakukan sesuatu hal di dalam suatu lingkungan yang baik bagi kenyamanan dan keselamatan, serta mengawasi suatu daerah yang harus diamati dengan pengamatan lebih dari kemampuan panca indra manusia. Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika akan mampu mengatasi berbagai masalah yang rumit sekalipun, dengan ketelitian dan kecepatan serta ketepatan yang sangat tinggi maka elektronika dapat menggantikan beberapa peran manusia dalam sebuah pengamatan.

Di dalam suatu kegiatan khususnya yang berada di dalam suatu ruangan terkadang harus melibatkan banyak orang, dimana hal yang harus diperhatikan ialah jumlah kapasitas di dalam ruangan tersebut dapat terhitung sehingga banyaknya orang yang ingin memasuki ruangan tersebut dapat terkendali dengan baik. Seperti kegiatan sidang skripsi, umumnya mereka yang berkepentingan langsung masuk ke dalam ruang tersebut tanpa mengetahui ruang tersebut sudah terisi penuh atau belum, jika pada ruang tersebut masih terdapat kursi yang kosong maka hal tersebut tidak masalah tetapi bagaimana jika ruangan tersebut sudah terisi penuh maka akan membuat kondisi orang-orang didalam ruangan tersebut menjadi tidak nyaman dengan suasana ruangan yang melebihi kapasitasnya.

Penghitung jumlah otomatis ini memanfaatkan cahaya infra merah sebagai pendeteksi adanya orang yang melintas. Pemancar infra merah akan memancarkan infra merah terus menerus, dan jika ada orang yang melintas maka pancaran dari sinar infra merah tersebut akan terputus. Pancaran sinar infra merah akan menghasilkan sinyal High (1) saat tidak ada hambatan dan akan menghasilkan sinyal Low (0) apabila pancaran sinyal infra merah tersebut terputus, dimana sinyal tersebut akan langsung dikirimkan ke mikrokontroler yang tersambung dengan sebuah perangkat android. Sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh sensor infra merah inilah yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan orang yang melintas dan pemberi keterangan mengenai berapa banyak jumlah yang telah terhitung.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, muncul suatu pemikiran untuk membuat judul “Prototype Penghitung Jumlah Penonton Sidang Berbasis Arduino Uno Dengan Monitoring Menggunakan Smartphone Android Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Dengan penerapan sistem ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para penonton yang berada di dalam ruangan sidang serta dapat membuat jalannya sidang berjalan dengan baik. Alat penghitung dan pembatas jumlah orang ini juga dapat di aplikasikan untuk keperluan umum atau industri yang membutuhkan suatu kapasitas/volume tertentu, seperti contohnya untuk mengetahui berapa banyak jumlah pengunjung ditempat wisata, selain itu juga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah kapasitas volume dari suatu benda yang berada dalam suatu tempat/ruangan, pembatas jumlah kendaraan yang parkir, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil secara umum yaitu bagaimana merancang sebuah rangkaian aplikasi mikrokontroler untuk penghitung jumlah penonton didalam ruang sidang dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara membuat simulator alat yang dapat menghitung dan mengendalikan jumlah penonton sidang menggunakan sebuah smartphone?

  2. Bagaimana merancang alat menggunakan Arduino Uno serta mengkomunikasikannya dengan aplikasi Android agar alat tersebut dapat bekerja secara otomatis?

  3. Bagaimana mengetahui unjuk kerja alat penghitung yang akan dibuat tersebut, apakah kerjanya sesuai dengan yang telah direncanakan?


Ruang Lingkup

Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini untuk tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Implementasi ini hanya dapat dilakukan pada ruangan yang memiliki satu pintu saja sebagai akses keluar masuknya para penonton sidang.

  2. Sensor penghitung dapat berfungsi dengan baik apabila jarak antara sensor dengan orang yang melintasinya tidak melebihi jarak maksimal yaitu 80 cm.

  3. Monitoring alat ini hanya sebatas menghitung serta membatasi jumlah penonton yang ingin memasuki ruang sidang.

  4. Monitoring antara perangkat Android dengan arduino penghitung ini hanya dapat dilakukan dengan jarak maksimal sekitar 6 meter.

  5. Penghitungan jumlah penonton sidang ini hanya dapat terhitung dengan baik apabila para penonton yang ingin memasuki ruangan sidang tidak melintasi sensor secara bersamaan.

  6. Pengaturan batas jumlah maksimal penonton sidang hanya dapat diatur melalui Software Arduino.

  7. Perangkat Android yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring pada alat ini ialah perangkat Android dengan sistem operasi diatas versi 4.0 (Ice Cream Sandwich).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan, serta menerapkan berbagai teori yang penulis dapatkan selama ini. Adapun tujuan lain yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan Individual

    a. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah KKP Jurusan Sistem Komputer, STMIK Raharja.

    b. Menerapkan ilmu yang telah didapat selama ini, sehingga berguna bagi umat manusia.

  2. Tujuan Fungsional

    a. Membuat suatu rangkaian untuk menghitung dan mengendalikan jumlah penonton pada suatu ruang sidang dengan menggunakan arduino uno dan monitoring berbasis smartphone android.

    b. Membuat rangkaian software dan hardware yang meliputi rangkaian minimum arduino, rangkaian sensor, rangkaian penampil dan buzzer, yang digunakan sebagai alat penghitung penonton ruang sidang yang dapat diaplikasikan untuk meringankan beban kerja manusia.

  3. Tujuan Operasional

    a. Untuk lebih meningkatkan tingkat efisiensi yang sebelumnya tidak menggunakan perangkat elektronika apapun di dalam sebuah sistem penghitungan jumlah penonton sidang.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Individual

    Bagi peneliti, manfaat dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai interaksi antara mikrokontroller dan perangkat sensor serta perangkat android sehingga dapat menciptakan sebuah alat yang memberikan manfaat.

  2. Manfaat Fungsional

    Dengan alat ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan serta ketenangan didalam ruang sidang sehingga para penonton sidang dapat menyaksikan jalannya sidang dengan baik.

  3. Manfaat Operasional

    Hasil penelitian ini diharapkan petugas dapat mengatur dan membatasi jumlah penonton yang akan masuk ke dalam ruang sidang tanpa melebihi kapasitas ruangan yang sebelumnya telah ditentukan, sehingga penonton memperoleh kenyamanan dan sidang dapat berjalan dengan baik.


Metode Penelitian

Dalam membuat laporan ini, penulis melakukan beberapa metode dalam meneliti masalah yang ada. Metode tersebut antara lain:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Melalui pengamatan beberapa penelitian yang konsepnya hampir sama dan melalui pengamatan komponen elektronika untuk membuat alat yang sesuai dengan konsep karya tulis ini.

  3. Studi Pustaka

  4. Metode untuk mengumpulkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitan ini. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pencarian melalui situs internet untuk mencari referensi materi yang bisa digunakan sebagai pemecahan masalah yang ada.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem tersebut.

Metode Perancangan

Pada metode ini penulis dapat mengetahui bagaimana sistem ini dirancang dan komponen apa saja yang dibutuhkan.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototipe ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini, hasil prototipe tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dalam membuat rangkaian suatu display menggunakan software arduino dengan menggunakan komponen sensor infra merah, LED dan buzzer.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, maka penulis mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan serta manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Uraian tersebut menjelaskan tentang sensor infra merah, mikrokontroler arduino, serta beberapa komponen pendukung lainnya.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian. Serta berisi tentang pembahasan, perancangan sistem dan cara kerja rangkaian alat secara keseluruhan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang dianalisa pada Perguruan Tinggi Raharja berdasarkan dengan data-data yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

    Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Menurut Hartono (2013:9)[2], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[3], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.


  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[4], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    a. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    b. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    d. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    e. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    f. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

    g. Pengolahan Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    h. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:8)[1], Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

    Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    b. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-process-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Gambar 2.1. Sistem Tertutup

    (Sumber : Taufiq (2013:9))


    Gambar 2.2. Sistem Terbuka

    (Sumber : Taufiq (2013:9))

    d. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

    e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

    f. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

    Sistem yang dapat berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan.

    g. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

    Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup yang ada. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

    h. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.


  4. Tujuan Sistem

    Menurut Taufiq (2013:5)[1], “Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya”. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tetapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


  5. Daur Hidup Sistem

    Menurut Sutabri (2012:27)[4], “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer”. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

    a. Mengenali Adanya Kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

    b. Pembangunan Sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    c. Pemasangan Sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

    d. Pengoperasian Sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

    e. Sistem Menjadi Usang

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

    Gambar 2.3. Daur Hidup Sistem

    (Sumber : Sutabri (2012:29))


Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Verzello dalam Darmawan (2013:227)[5], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem”. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[6], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


  2. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Darmawan (2013:228)[5], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).


    Menurut Sutabri (2012:225)[4], Tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.


  3. Tahap-Tahap Perancangan Sistem

    Menurut Al-Jufri (2011:141)[6], Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terperinci

      Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

      • Diagram arus data (Data flow diagram)

      • Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram)

      • Kamus data (Data dictionary)

      • Flowchart

      • Model hubungan objek

      • Spesifikasi Kelas

    2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

      Analis bekerja sama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    4. Memilih Konfigurasi Terbaik

      Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

    5. Menyiapkan Usulan Penerapan

      Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

      Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.


Konsep Dasar Monitoring

  1. Definisi Monitoring

    Menurut Randall (2010:6)[7], “Condition Monitoring (Pemantauan Kondisi) adalah aktifitas teknik dalam permeliharaan mesin dimana parameter fisik tertentu dari mesin yang berhubungan dengan operasi (kerja) mesin tersebut diamati dan dipantau perkembangannya untuk menentukan integritas dari mesin tersebut”. Sehingga secara tidak langsung condition monitoring itu merupakan gabungan dari 2 teknik maintenance yaitu RCM dan TPM.

    Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.

    Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen suatu program atau proyek.

    Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa condition monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input/masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.


  2. Jenis-Jenis Monitoring

    Ada 2 (dua) jenis metode condition monitoring yaitu:

    1. Pemantauan Terus-Menerus (Continue Monitoring)

      Metode ini dipakai untuk memantau dan melindungi mesin-mesin yang kritis atau vital dalam suatu proses produksi. Misalnya, turbin, generator, kompresor dan lain-lain. Cara kerja teknik mesin dipasangi dengan transduser (sensor) dan alat-alat khusus lainnya untuk memantau kondisi mesin secara terus-menerus. Kemudian data-data dari transduser langsung dikirimkan ke komputer untuk proses data. Apabila terjadi failure maka akan terjadi 2 tahapan alarm, yang pertama yaitu sebagai alarm peringatan dan alarm yang kedua menunjukan bahwa kondisi mesin telah masuk dalam keadaan membahayakan dan sistem akan menghentikan kerja mesin secara otomatis.

    2. Pemantauan Periodik/Berkala (Periodic Monitoring)

      Metode ini umumnya diterapkan pada mesin-mesin yang kurang kritis posisinya dalam proses produksi seperti blower, pompa, fan dan lain-lain. Cara kerja metode ini yaitu data-data diambil dari mesin menggunakan instrument portable kemudian data disimpan dan dibawa ke tempat analisa data untuk diproses di komputer. Pemantauan ini akan dilakukan dalam keadaan yang intensif apabila mesin bekerja dalam lingkungan yang baik.


  3. Kelebihan dan Kekurangan Monitoring

    Adapun beberapa keuntungan dan kekurangan pada monitoring, yaitu:

    Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Monitoring

    Kelebihan

    Kekurangan

    1. Memperpanjang selang waktu antara interhaul yang berarti mengurangi waktu proses produksi yang terbuang.
    2. Meniadakan kerusakan sekunder pada mesin.
    3. Meniadakan mesin rusak secara mendadak & tiba-tiba.
    4. Melakukan penghematan dalam pembelian dan penggunaan sparepart.
    5. Meniadakan stok sparepart yang berlebihan atau tidak diperlukan.
    6. Mengurangi waktu maintenance.
    1. Keterbatasan pada condition monitoring umumnya terjadi bila data-data yang diambil dari mesin/alat tidak bisa dianalisa dan mesin/alat mengalami kerusakan tetapi tidak menunjukan gejalanya.


Konsep Dasar Otomatis

  1. Definisi Otomatis

    Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[8], “Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan”

    Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3)[9], “Perangkat otomatis yang dimaksud disini adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses otomatis”

    Dari kedua pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa otomatis adalah proses mengontrol operasi dan perlengkapan dengan sistem elektronika.


  2. Alasan Penggunaan Sistem Otomasi

    Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[8], Ada beberapa alasan dalam penggunaan sistem otomasi antara lain

    a. Meningkatkan produktifitas perusahaan

    b. Tingginya biaya tenaga kerja

    c. Kurangnya tenaga kerja untuk kemampuan tertentu

    d. Tenaga kerja cenderung berpindah ke sektor pelayanan

    e. Tingginya harga bahan baku

    f. Meningkatkan kualitas produk

    g. Menurunkan Manufacturing Lead Time (MLT)


    Menurut Saputra dkk di dalam Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3 (2010:3)[9], Perangkat ini terdiri dari 2 bagian, yaitu:

    1. Perangkat Keras

    2. Perangkat Lunak Otomasi

    Tanpa adanya dua perangkat ini secara memadai maka proses otomasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.


Konsep Dasar Pengenalan Arduino

  1. Pengenalan Arduino

    Menurut Hutagalung dkk di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 1 (2014:3)[10], “Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri”.

    Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan mikrokontroler untuk menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.

    Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni.

    Proses prototyping bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau menyebalkan, itu tergantung bagaimana kita melakukannya. Misalnya jika untuk mengganti sebuah komponen, merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah prototype dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin prototyping akan sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai puluhan kali - bayangkan betapa frustasinya perancang yang harus melakukan itu. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah.

    Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari ini) bekerja dengan hardware berarti membuat rangkaian menggunakan berbagai komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor dan sebagainya. Setiap komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang disebut dengan istilah “hard wired” sehingga untuk merubah rangkaian maka sambungansambungan itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan hadirnya teknologi digital dan microprocessor fungsi yang sebelumnya dilakukan dengan hired wired digantikan dengan program-program software. Ini adalah sebuah revolusi di dalam proses prototyping. Software lebih mudah diubah dibandingkan hardware, dengan beberapa penekanan tombol kita dapat merubah logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian.

    Saat ini ada beberapa alat pengembangan prototype berbasis microcontroller yang cukup populer, misalnya:

    • Arieh Robotics Project Junior http://www.arobotineveryhome.com

    Di antara sekian banyak alat pengembangan prototype, Arduino adalah salah satunya yang paling banyak digunakan.

    Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.

    Salah satu yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya yang open source, baik untuk hardware maupun software-nya. Diagram rangkaian elektronik Arduino digratiskan kepada semua orang. Anda bisa bebas men-download gambarnya, membeli komponen-komponennya, membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus membayar kepada para pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-download dan diinstal pada komputer secara gratis. Kita patut berterima kasih kepada tim Arduino yang sangat dermawan membagi-bagikan kemewahan hasil kerja keras mereka kepada semua orang. Saya pribadi betul-betul kagum dengan desain hardware, bahasa pemrograman dan IDE Arduino yang berkualitas tinggi dan sangat berkelas.

    Arduino dikembangkan oleh sebuha tim yang terdiri orang-orang dari berbagai belahan dunia. Anggota inti dari tim ini adalah:

    • Massimo Banzi Milano, Italy

    • David Cuartielles Malmoe, Sweden

    • Tom Igoe New York, US

    • Gianluca Martino Torino, Italy

    • David A. Mellis Boston, MA, USA

    Profil mengenai anggota tim tersebut dan kontribusinya bisa diakses pada situs web : http://www.arduino.cc/playground/Main/People.

    Saat ini komunitas Arduino berkembang dengan pesat dan dinamis di berbagai belahan dunia. Bermacam-macam kegiatan yang berkaitan dengan projek-projek Arduino bermunculan dimanamana, termasuk di Indonesia. Yang membuat Arduino dengan cepat diterima oleh orang-orang adalah karena:

    • Lintas platform, software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh OSX dan Linux, sementara platform lain umumnya terbatas hanya pada Windows.

    • Sistem yang terbuka, baik dari sisi hardware serta software-nya

    • Sangat mudah dipelajari dan digunakan. Processing adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menulis program di dalam Arduino. Processing adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dialeknya sangat mirip dengan C++ dan Java, sehingga pengguna yang sudah terbiasa dengan kedua bahasa tersebut tidak akan menemui kesulitan dengan Processing. Bahasa pemrograman Processing sungguh-sungguh sangat memudahkan dan mempercepat pembuatan sebuah program karena bahasa ini sangat mudah dipelajari dan diaplikasikan dibandingkan bahasa pemrograman tingkat rendah seperti Assembler yang umum digunakan pada platform lain namun cukup sulit. Untuk mengenal Processing lebih lanjut, silakan mengunjungi situs web-nya di http://www.processing.org.

    Sangat menarik ketika membuka kotak pembungkus papan Arduino terdapat tulisan bahwa Arduino diperuntukan bagi seniman, perancang dan penemu. Hal ini menunjukan bahwa penggunanya tidak harus teknisi berpengalaman atau ilmuwan berotak jenius.

    Gambar 2.4. Kotak Pembungkus Papan Arduino


  2. Jenis-Jenis Papan Arduino

    Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini:

    a. Arduino USB

    Gambar 2.5. Arduino USB

    Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

    • Arduino Uno

    • Arduino Duemilanove

    • Arduino Diecimila

    • Arduino NG Rev. C

    • Arduino NG (Nuova Generazione)

    • Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2

    • Arduino USB dan Arduino USB v2.0


    b. Arduino Serial

    Gambar 2.6. Arduino Serial

    Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.

    Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0


    c. Arduino Mega

    Gambar 2.7. Arduino Mega

    Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contoh:

    • Arduino Mega

    • Arduino Mega 2560


    d. Arduino Lilypad

    Gambar 2.8. Arduino Lilypad

    Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04


    e. Arduino Fio

    Gambar 2.9. Arduino Fio

    Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.


    f. Arduino BT

    Gambar 2.10. Arduino BT

    Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.


    g. Arduino Nano dan Arduino Mini

    Gambar 2.11. Arduino Nano dan Arduino Mini

    Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard.

    Contoh :

    • Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x

    • Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02


    Catatan :

    Dengan begitu beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang pemula akan kebingungan untuk menentukan tipe papan apa yang sebaiknya digunakan. Sebagai sama-sama pemula yang ingin berbagi pengalaman, saya akan menganjurkan untuk memulai dengan tipe Duemilanove atau Uno mengingat kedua tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh para aktivis Arduino saat ini. Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi harganya sedikit lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi (microcontroller: Atmega328 dan flash memory: 32 KB).

    Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan ATmega2560.

    Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah mikrokontroler, maka berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari mikrokontroler ATmega328.

    Gambar 2.12. Contoh Diagram Blok Sederhana dari ATmega328

    Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:

    Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.

    • 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.

    • 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.

    • 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.

    Central Processing Unit (CPU), bagian dari mikrokontroler untuk menjalankan setiap instruksi dari program.

    Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.

    Setelah mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai komponen utama, selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.


  3. Bagian-Bagian Papan Arduino

    Dengan mengambil contoh sebuah papan Arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Gambar 2.13. Bagian-Bagian Papan Arduino

    a. 14 Pin Input/Output Digital (0-13)

    Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat di program antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

    b. USB

    Berfungsi untuk :

    • Memuat program dari komputer ke dalam papan

    • Komunikasi serial antara papan dan komputer

    • Memberi daya listrik kepada papan

    c. Sambungan SV1

    Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

    d. Q1 – Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

    Jika mikrokontroler dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrokontroler agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

    e. IC 1 - Mikrokontroler Atmega

    Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

    f. X1 - Sumber Daya Eksternal

    Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

    g. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

    Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

    h. Tombol Reset S1

    Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan mikrokontroler.

    i. 6 pin input analog (0-5)

    Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.


Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart

    Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8)[11], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Sedangkan menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:116)[12], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.


  2. Cara Membuat Flowchart

    Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8)[11], Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan flowchart :

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.

    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.

    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.

    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.


  3. Jenis-Jenis Flowchart

    Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut :

    1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

      Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

      Gambar 2.14. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

    2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

      Gambar 2.15. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

    3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

      Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

      Gambar 2.16. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

    4. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

      Gambar 2.17. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

    5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

      Gambar 2.18. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)


      Gambar 2.19. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart


Konsep Dasar Black Box

  1. Definisi Black Box

    Menurut Siddiq (2012:4)[13], “Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

    Menurut Budiman (2012:4)[14], “Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

    Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

    Berbeda dengan White Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Under Test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba White Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode White Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

    a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    b. Kesalahan interface

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    d. Kesalahan performa

    e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Tidak seperti metode White Box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain.

    Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

    a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?


    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut :

    a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

    c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

    d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    e. Melakukan pengujian.

    f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


  2. Metode Pengujian Black Box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, diantaranya :

    a. Equivalence Partioning

    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

    b. Boundary Value Analysis

    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

    c. Cause-Effect Graphing Techniques

    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

    2. Pembuatan grafik Causes-Effect Graph

    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

    4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

    d. Comparison Testing

    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara paralel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

    e. Sample and Robustness Testing

    1. Sample Testing

      Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

    2. Robustness Testing

      Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

    f. Behavior Testing dan Performance Testing

    1. Behavior Testing

      Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    2. Performance Testing

      Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    g. Requirement Testing

    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

    h. Endurance Testing

    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

    Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.


  3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

    Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Kelebihan

    Kelemahan

    1. Black Box Testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.
    2. Black Box Testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini Black Box Testing dapat membantu memaksimalkan Testing investment.
    1. Ketika user melakukan Black Box Testing, user tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.


Konsep Dasar White Box

  1. Definisi White Box

    Menurut Handaya dan Hakim Hartanto di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2 (2011:204)[15], “White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol yang dideskripsikan sebagai komponen perangkat lunak untuk memperoleh uji kasus”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol perangkat lunak.


Konsep Dasar Prototype

  1. Definisi Prototype

    Menurut Simarmata (2010:64)[16], “Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype”.

    Menurut Wiyancoko (2010:120)[17], “Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.

    Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam sebuah perancangan.

    1. Prototype Jenis I

      Prototype Jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.

      Berikut langkah-langkah pengembangan prototype jenis I:

      1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

      2. Mengembangkan prototype

      3. Menentukan apakah prototype dapat diterima

      4. Menggunakan prototype

    2. Prototype Jenis II

      Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

      Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut :

      1. Mengkodekan sistem operasional

      2. Menguji sistem operasional

      3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

      4. Menggunakan sistem operasional

      Gambar 2.20. Metode Prototype

      (Sumber : Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8))


    Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139)[18], Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

    1. THROW-AWAY

      Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

    2. INCREMENTAL

      Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

    3. EVOLUTIONARY

      Pada metode ini, prototype-nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.


  2. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

    Kelebihan dan Kelemahan prototype adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan Prototype.

    Kelebihan

    Kelemahan

    1. User berperan aktif dalam pengembangan sistem.
    2. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan user.
    3. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
    5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
    1. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
    3. Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.


Konsep Dasar Sensor

  1. Definisi Sensor

    Menurut Franky Chandra (2011:32)[19], “Sensor (tranduser) adalah peralatan yang digunakan untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi listrik”. Sensor harus memiliki syarat-syarat berikut ini :

    a. Sensitivitas tinggi sesuai besaran yang diukur.

    b. Tidak sensitif pada besaran lain yang tidak diukur di sekitar tempat pengukuran

    c. Sifat objek tidak berubah karena penggunaaan sensor.


  2. Jenis-Jenis Sensor

    Ada beberapa jenis sensor antara lain :

    a. Sensor Kedekatan (Proximity)

    Yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya terdiri dari alat electronic solid-state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi dan korosof yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakan suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan amplitude suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.

    b. Sensor Sinar

    Sensor sinar terdiri dari 3 kategori, Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari dua pasangan sumber cahaya penerima.

    c. Sensor Magnet

    Yaitu alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.

    d. Sensor Kecepatan/RPM

    Proses penginderaan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/objek yang berputar pada suatu generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran objek. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang akan mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.

    e. Sensor Ultrasonik

    Bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera antaranya adalah: Objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

    f. Sensor Tekanan

    Sensor ini memiliki tranduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas penampangnya.

    g. Sensor Suhu

    Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan, diantaranya: Thermocouple (T/C), Resistance Temperature Detector (RTD), Termistor dan IC Sensor. Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan/dilebur bersama, perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding. Resistance Temperature Detector (RTD) didasari pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksi tahanan. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif., karena saat suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.

    h. IC Sensor

    Yaitu sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi output tegangan dan arus yang sangat linear.

    i. Sensor Efek-Hall

    Dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus-menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya. Sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan.

    j. Sensor Penyandi (Encoder)

    Digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu : Pertama, Penyandi rotasi tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi Absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean dalam susunan tertentu.


Konsep Dasar Bluetooth

  1. Definisi Bluetooth

    Menurut Susaptoyono (2012:5)[20], “Bluetooth adalah teknologi yang memungkinkan dua perangkat yang kompatibel, seperti telepon dan PC untuk berkomunikasi tanpa kabel dan tidak memerlukan koneksi saluran yang terlihat”. Teknologi ini memberikan perubahan yang Bluetooth sesungguhnya merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel (WPAN). Bluetooth menfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi di antara alat-alat seperti PDA, ponsel, komputer laptop, printer, dan kamera digital melalui frekuensi radio jarak dekat.


  2. Sejarah Bluetooth

    Nama Bluetooth sendiri diambil dari nama seorang raja di Denmark yang bertahta pada abad ke 10, yakni raja Harald Bluetooth. Pada masa hidupnya, raja tersebut aktif berdiplomasi memfasilitasi perundingan-perundingan untuk mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Para penemu teknologi Bluetooth menganggap nama belakang raja tersebut sesuai dengan sifat teknologi nirkabel itu. Spesifikasi Bluetooth pertama kali dikembangkan oleh Ericsson, yang saat ini menjadi Sony Ericsson dan Ericsson mobile Platforms. Bluetooth kemudian diresmikan oleh Special Interest Group (SIG), yang berdiri pada 20 mei 1999. organisasi terssebut didirikan oleh Sony Ericsson, IBM, Intel, Toshiba dan Nokia. Sebagai standar radio dan protokol komunikasi, Bluetooth dirancang untuk bekerja hemat daya, dengan daya jangkau pendek, berbasis transceiver microchip murah. Untuk mengamankan komunikasi dari penyadapan, Bluetooth mengandalkan algoritma SAFER+ untuk otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara itu, enkripsi paket data dipercayakan pada teknologi E0 Stream Chipher.


  3. Versi Bluetooth

    Versi-versi pertama adalah Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0 B. Perbaikan terus dilakukan dengan kelahiran Bluetooth 1.1 . Versi ini antara lain mendukung untuk channel yang tidak dapat terenkripsi. Berikutnya tercipta Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggi dan lebih tahan terhadap interferensi frekuensi radio. Dan versi terbaru yang baanyak diadopsi gadget-gadget muktahir pada saat ini adalah Bluetooth 2.0. Signifikan terhadap peralatan elektronik yang kita gunakan. Bluetooth memperbaiki penggunaan teknologi kabel yang cenderung menyulitkan ini dengan cara menghubungkan beberapa peralatan tanpa menggunakan kabel.


  4. Cara Kerja Bluetooth

    Menurut Rajasa dkk di dalam Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1 (2013:124)[21], Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host to host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) di mana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11 , hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam. Bluetooth bekerja menggunakan frekuensi radio. Beda dengan inframerah yang mendasarkan diri pada gelombang cahaya. Jaringan Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402 Giga Hertz sampai dengan 2.480 Giga Hertz. Dibangkitkan dengan daya listrik kecil sehingga membatasi daya jangkaunya hanya sampai 10 meter. Penetapan frekuensi ini telah distandardisasi secara internasional untuk peralatan elektronik yang dipakai untuk kepentingan industri, ilmiah, dan medis. Kecepatan transfer data Bluetooth rilis 1.0 adalah 1 megabit per detik (Mbps), sedangkan versi 2.0 mampu menangani pertukaran data hingga 3 Mbps. Sepasang peralatan Bluetooth yang telah tersambung akan membentuk Personal Area Network, disebut juga piconet dan mengacak frekuensi. Akan terjadi transaksi dan percakapan antar peralatan secara otomatis apakah ada data yang hendak dipertukarkan dan pihak manakah yang akan mengontrol komunikasi. Jika dikaitkan dengan masalah keamanan data, maka dapat dikatakan bahwa banyak hal yang perlu mendapat perhatian ekstra pada penggunaan Bluetooth. Koneksi antar peralatan Bluetooth tidak memerlukan campur tangan dari pengguna, melainkan terjadi secara otomatis. Begitu peralatan Bluetooth terdeteksi dan koneksi terbentuk, maka siapa saja dapat mengirimkan data ke peralatan Bluetooth. Beberapa manufaktur peralatan mobile saat ini telah mulai menerapkan teknologi secure Bluetooth, yaitu dengan menggunakan password pada perangkat Bluetooth tersebut.


Konsep Dasar Perangkat Mobile

  1. Definisi Perangkat Mobile

    Menurut Purnama (2010:5)[22], “Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handhenld computer, “Palmtip”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini. Dalam hal PDA (Personal Digital Assistant) masukan (input) dan keluaran (output) dikombinasi dalam interface layar sentuh”.

    Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah Smartphone pada PDA. Kedua peralatan ini yang paling popular, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yan menawarkan peralatan yang mampu mengambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.


  2. Pengenalan Perangkat Mobile

    Pemrograman untuk mobile device mempunyai aturan tersendiri. Pemrograman dengan J2ME (Java 2 Micro Edition) sudah populer dalam hal pemrograman untuk peralatan dalam ukuran kecil. Adapula BREW (Binary Runtime Environment for Wireless) yang dibuat oleh Qualcomm untuk mobile phones. Awalnya BREW dikembangkan untuk CDMA, tetapi kemudian dikembangkan juga untuk GSM/GPRS. BREW adalah perangkat lunak yang dapat mengunduh (download) dan dapat menjalankan program-program kecil untuk memainkan games, mengirim sms, foto, dan lain-lain.

    Keterbatasan yang sangat umum dalam bahasa pemrograman untuk peralatan mobile adalah kendala dalam hal sumber daya, seperti ukuran layar, memory, CPU, penyimpanan dan cara menginput data. Perbedaan tampilan juga disebabkan adanya perbedaan hardware dan API yang digunakan.

    Dibawah ini ditampilkan perbandingan pengembangan mobile programming, yaitu :


    Tabel 2.4. Bahasa Pemrograman Mobile Device

    Mobile Programming

    Peninjauan

    Java ME

    Ideal untuk solusi portabel, jika platform Java ME menyediakan fungsi yang diperlukan. Baik untuk aplikasi vertikal yang harus portabel. Perangkat khusus perpustakaan ada untuk banyak perangkat dan biasanya digunakan untuk permainan, membuat mereka non-portabel. Aplikasi (termasuk data mereka) tidak bias lebih besar dari sekitar 1 MB jika mereka ingin berjalan diponsel kebanyakan. Mereka juga harus cryptographically ditanda tangani agar dapat secara efektif menggunakan API banyak seperti API akses file system. Ini relatif mahal dan jarang dilakukan, bahkan untuk aplikasi komersial.

    Symbian

    Sangat kuat untuk pengembangan tujuan umum. The Symbian berbasis platform S60 sangat didukung oleh Nokia dengan beberapa dukungan dari produsen perangkat lainnya. Di Jepang NTT DoCoMo Symbian berbasis MOAP. Platform ini juga didukung oleh sejumlah produsen (Fujitsu, Sony Ericsson Jepang, Mitsubishi dan Sharp antara lain). Perlu dicatat, bagaimanapun, MOAP yang bukan platform pengembangan terbuka. Platform lain berbasis Symbian, UIQ, kurang didukung (terutama oleh Sony Ericsson dan Motorola). Saat besar perangkat penyebaran di Eropa dan Jepang, dengan penetrasi kecil di pasar AS.

    Android

    Baru baru ini diumumkan oleh Open Handset Alliance, yang 34 anggotanya termasuk Google, HTC, Motorola, Qualcomm dan T-Mobile. Android adalah platform berbasis Linux yang baru saat ini tersedia hanya sebagai pengembang pre-release. Meskipun belum memiliki implementasi menerjunkan, dukungan sebesar 34 perangkat keras utama, perangkat lunak dan perusahaan telekomunikasi membuat kemungkinan bahwa hal itu akan dengan cepat diadopsi dari 2008. Kernel Linux digunakan sebagai lapisan abstraksi perangkat keras (HAL). Pemrograman aplikasi secara eksklusif dilakukan di Java. Anda membutuhkan android spesifik Java SDK. Selain perpustakaan Java Android adalah untuk menggunakan normal Java IDE.

    BlackBerry

    Mendukung push email, telepon seluler, pesan, internet, fax, teks web browsing dan layanan informasi nirkabel lainnya serta antar muka multi-touch. Ini memiliki keyboard QWERTY built-in, dioptimalkan untuk “membolak”, penggunaan hanya jempol untuk mengetik. Perangkat BlackBerry mengambil posisi mendominasi pada pasar smartphone Amerika Utara. Yang juga penting bagi BalckBerry adalah BES (BlackBerry Enterprise Server) dan Sistem Mobile Data (BlackBerry MDS).

    iPhone

    iPhone dan iPod Touch SDK menggunakan Objective C, berdasarkan pada bahasa pemrograman C, saat ini hanya tersedia di Mac OS X 10.5 dan merupakan satu-satunya cara untuk menulis sebuah aplikasi iPhone. Semua aplikasi harus dibersihkan oleh apple sebelum host di Appstore, saluran distribusi tunggal untuk apikasi iPhone dan iPod touch. Namun, non-Apple disetujui aplikasi dapat dilepaskan untuk iPhone Jailbroken melalui Cydia atau Installer.

    Lazares

    Ideal untuk prototype dan aplikasi database dengan cepat mengembangkan bertenaga. Juga berguna untuk port Object Pascal Software ke ponsel. Dapat mengakses API asli ketika header diterjemahkan tersedia.

    Phyton

    Ideal untuk prototype awal dan pengujian konsep ketika fungsi berada di luar JAVA ME.

    .NET Compact Framework

    Ideal untuk penyebaran pada homogen Pocket-PC perangkat. Namun tidak lintas platform dan terbatas pada Microsoft Mobile perangkat Windows.

    BREW

    Ideal untuk menyebarkan aplikasi untuk penyebaran CDMA berbasis jaringan (juga mendukung GPRS/GSM model) dengan Content Platform BREW dikerahkan terutama jika OTA App penyebaran yang diinginkan. Sedikit penetrasi di Eropa.

    Pocket PC and Microsoft Smartphone

    Ideal untu aplikasi enterprise dengan infrastruktur PC yang ada dan pilihan untuk investasi pembangunan yang signifikan. Namun tidak lintas platform dan terbatas pada perangkat Microsoft.

    Palm OS

    Pemain penting dengan perusahaan yang kuat berikut di pasar AS Penting.

    Flash Lite

    Ideal untuk Graphic berat pilihan dengan pasar yang dapat mendukung pemutar Flash Lite.

    Microbrowser Based

    Ideal untuk fungsi ringan, web-interface untuk aplikasi yang sudah ada dengan tidak ada masalah latency, atau basis platform yang sangat beragam.


Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

  1. Definisi Bahasa Pemrogaman

    Pemrograman merupakan suatu proses guna mengimplementasikan algoritma dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman. Satu hal yang cukup penting sebelum seorang pemrogram mulai menyusun program adalah memilih bahas pemrograman yang akan digunakan.

    Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintax dan semantic. Sintaks (syntax) adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan, sedangkan semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan suatu arti.

    Fungsi bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara program dengan komputer, meskipun dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi antara orang yang satu dengan yang lain.


  2. Kelompok Bahasa Pemrograman

    Secara umum bahasa pemrograman dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu :

    a. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

    Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi pada mesin. Pemrograman yang menggunakan bahasa ini harus dapat berpikir berdasarkan logika mesin pada komputer, sehingga bahasa ini dinilai kurang fleksibel dan sulit untuk dipahami oleh pemula. Contohnya adalah bahasa Assembly.

    b. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

    Bahasa tingkat menengah merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami oleh manusia serta memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contohnya bahasa C.

    c. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

    Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan ekspresi atau pernyataan dengan standar bahasa yang mudah dipahami secara langsung oleh manusia. Contohnya adalah bahasa Pascal, Fortran, Cobol, Power Basic, dan lain-lain.

    d. Bahasa Berorientasi Objek (Object Oriented Language)

    Bahasa berorientasi objek merupakan bahasa pemrograman yang menganduk “kapsul-kapsul” yang berisi fungsi-fungsi untuk menyelesaikan masalah. Dengan bahasa ini pemrogram tidak lagi harus menuliskan secara detail semua pernyataan dan ekspresi seperti pada bahasa tingkat tinggi, melainkan cukup dengan memasukkan kriteria-kriteria yang dikehendaki saja. Bahasa ini kemudian akan menggunakan “kapsul-kapsul” tersebut untuk memecahkan permasalahan itu. Contohnya adalah bahasa C++, Visual Foxpro, Visual Basic, Borland Delphy, Java, VB Net, dll.


Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

  1. Definisi Mikrokontroler

    Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[8], “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output”.

    Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor yang digunakan untukkepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi - instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.


  2. Karakteristik Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

    a. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multi fungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

    b. Konsumsi daya kecil.

    c. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

    d. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

    e. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.

    f. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.


  3. Klasifikasi Mikrokontroler

    Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

    a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

    b. RAM berkapasitas 68 byte.

    c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

    d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

    e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

    f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).


  4. Fitur Mikrokontroler

    Adapun beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    a. RAM (Random Access Memory)

    RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

    b. ROM (Read Only Memory)

    ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

    c. Register

    Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

    d. Special Function Register

    Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

    e. Input dan Output Pin

    Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler

    f. Interrupt

    Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu. Adapun beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut :

    Interrupt Eksternal

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

    Interrupt Timer

    Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

    Interrupt Serial

    Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.


Konsep Dasar ATMega328

  1. Definisi ATMega328

    Menurut Syahid (2012:33)[23], “ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll)”.

    Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.


  2. Konfigurasi Pin ATMega328

    Menurut Syahid (2012:34)[23], “ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin”.

    Gambar 2.21. Konfigurasi Pin ATMega328

    (Sumber : Jurnal Syahid tahun 2012 Hal 34)


    PORT tersebut dapat difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

    1. Port B

      Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu PORT B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.

      a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

      b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM (Pulse Width Modulation).

      c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

      d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

    2. Port C

      Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi alternatif PORT C antara lain sebagai berikut.

    3. a. ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

      b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

    4. JUDUL

      Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif dibawah ini.

      a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

      b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

      c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

      d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

      e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.


  3. Fitur Mikrokontroler ATMega328

    ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

    a. Mikrokontroler memiliki fitur antara lain :

    • 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

    • 32 x 8-bit register serba guna.

    • Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

    • Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

    • 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.

    • Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

    • Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

    • Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

    Master/Slave SPI Serial interface.


    b.Mikrokontroller ATMega328 memiliki arsitektur Harvard

    Yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism.

    • Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satuinstruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalamsetiap satu siklus clock.

    • 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasipada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer16-bit ini disebut dengan register X (gabungan R26 dan R27), register Y (gabungan R28 dan R29 ), dan register Z (gabungan R30 dan R31).

    • Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan denganteknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register inidigunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register-register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.

    Gambar 2.22. Arsitektur ATMega328

    c. Memori

    ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader. ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).


    d. Setiap 14 pin digital padaATmega328 dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50k Ohm. Selain itu.

    Beberapa pin dari ATMega328 mempunyai fungsi-fungsi spesial, diantaranya yaitu :

    1. Serial: 0 (RX) dan 1(TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial ATmega8U2 USB-ke-TTL.

    2. External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.

    3. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analogWrite().

    4. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library.

    5. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.

    ATmega328 mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari range-nya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial :

    1. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mendukung komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library.

    2. Ada sepasang pin lainnya pada board.

    3. AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().

    4. Reset. Membawa saluran ini LOW untuk me-reset mikrokontroler. Secara khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang mem-block sesuatu pada board.

    5. ATMega328 menyediakan serial komunikasi UART TTL(5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).

    6. Sebuah Software Serial Library memungkinkan untuk komunikasi serial pada beberapa pin digital ATmega328.

    7. ATmega328 juga mensupport komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan menggunakan bus I2C, Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. ATmega328 Memerlukan Board Arduino Uno Sebagai bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke ATmega328 menggunakan pemrogram hardware eksternal yaitu Board Arduino Uno. ATmega328 berkomunikasi menggunakan protokol STK500.


Konsep Dasar Arduino Uno

  1. Definisi Arduino Uno

    Menurut Gunawan dkk dalam Jurnal Rekayasa Elektrika (2013:202)[24], “Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset”. Arduino mampu men-support mikrokontroller serta dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

    Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus di-upload ke kontroler sehingga dapat dijalankan.

    Gambar 2.23. Arduino Uno

    Fungsi tombol pada IDE Arduino :

    Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode.

    Upload  : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah di-setting dengan benar.

    New : Membuat aplikasi baru.

    Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples.

    Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board


  2. Pin Power Arduino Uno

    Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

    1. Vin

    Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin ini.

    2. 5V

    Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

    3. Memory

    ATmega328 memiliki 32 KB flash memory untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

    4. 3.3V

    Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maksimumnya adalah 50mA Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino.

    5. Input dan Output

    Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20- 50 KOhms. Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

    • Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB FTDI ke TTL chip serial.

    • "Interupt" eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah interap pad low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

    • PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output.

    • PWM dengan fungsi analogWrite().

    • SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak termasuk pada bahasa arduino.

    • LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.


Konsep Dasar Komponen Elektronika

  1. Definisi Komponen Elektronika

    Menurut Chandra (2011:9)[25], “Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.


  2. Jenis-Jenis Komponen Elektronika

    Berdasarkan jenisnya komponen elektronika terbagi menjadi 2, yaitu:

    a. Komponen Pasif

    Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fase, penguatan dan lain-lain. Ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:

    1. Resistor atau Tahanan

    2. Kapasitor atau Kondensator

    3. Trafo atau Transformator

    b. Komponen Akitf

    Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya. Ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:

    1. Dioda

    2. Transistor

    3. IC (Intragated Circuit)

    4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)


Konsep Dasar Resistor

  1. Definisi Resistor

    Menurut Zain di dalam Jurnal Teknologi dan Informasi Pendidikan Vol. 6, No. 1 (2013:153)[26], “Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian”.

    Menurut John (2010:21)[27], “Tahanan atau dikenal juga tahanan listrik, resistor atau dengan istilah lain yakni werstan. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dalam Ohm”.

    Resistor merupakan komponen elektronik yang paling sering digunakan dan resistor dibuat dalam berbagai cara yang sesuai dengan kebutuhan. Resistor terbuat dari karbon komposit atau karbon film.

    Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa resistor merupakan komponen dasar elektronika yang sangat sering dipakai untuk membatasi atau menghambat arus listrik

    Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).

    Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

    Gambar 2.24. Bentuk Fisik Resistor

    Resistor dapat diintegrasikan ke dalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan pada sirkuit terpadu. Untuk ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, sedangkan untuk penggunaan kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

    Gambar 2.25. Skema Warna Resistor

    a. Satuan

    Ohm (adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

    1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm.

    1 Kilo Ohm = 1.000 Ohm.


  2. Fungsi Resistor

    Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian sebagai berikut:

    a. Sebagai pembagi arus.

    b. Sebagai pembagi tegangan.

    c. Sebagai penurun tegangan.

    d. Sebagai penghambat arus listrik dan lain-lain.


  3. Jenis-Jenis Resistor

    Resistor dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu:

    a. Resistor Tetap

    Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil. Resistor Tetap dibagi 6 macam, yaitu:

    1. Resistor Kawat

      Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.

    2. Resistor Batang Karbon (Arang)

      Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada tabel kode warna.

    3. Resistor Keramik atau Porselin

      Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

    4. Resistor Film Karbon

      Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.

    5. Resistor Film Metal

      Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.

    6. Resistor Tipe Film Tebal

      Resistor jenis ini bentuknya mirip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.


    b. Resistor Tidak Tetap

    Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya. Resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 macam, yaitu:

    1. Potensio Meter

      Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).

    2. Potensiometer Preset

      Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

    3. NTC dan PTC

      NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.

    4. LDR (Light Dependent Resistor)

      LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya.

    5. VDR (Volttage Dependent Resistor)

      VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.


Konsep Dasar Adjustable Infrared Sensor

  1. Definisi Adjustable Infrared Sensor

    Switch infrared sensor atau Adjustable infrared sensor adalah saklar atau sensor yang bekerja otomatis. Sensor IR atau infrared ini banyak digunakan sebagai aplikasi switch otomatis untuk aneka aplikasi. Sensor ini bekerja sebagai switch dengan jarak pengaktifan yang bisa diatur dari 3cm sampai 80cm lurus. dapat dipakai sebagai detektor pada robot untuk menghindari rintangan atau benda yang menghalangi sensor tersebut. Cara kerja sensor infrared pada dasarnya sama dengan cara kerja sensor pada umumnya, namun cara kerja sensor infrared dapat dilihat secara langsung ketika lampu dibelakang bagian sensor tidak menyala artinya sensor diberi kondisi LOW (“0”) dan ketika lampu dibagian belakang sensor menyala artinya sensor diberi kondisi HIGH (“1”).

    Gambar 2.26. Bentuk Fisik Adjustable Infrared Sensor

    1. Spesifikasi

      a. Jarak jangkau pembacaan sensor 3cm - 80cm

      b. Biasanya banyak digunakan untuk robot, media interaktif dan dunia industri.

      c. Power Supply : 5V

    2. Pinout

      a. Red - V+

      b. Yellow - Signal

      c. Green - GND


Konsep Dasar Bluetooth HC-05

  1. Definisi Bluetooth HC-05

    Bluetooth HC-05 adalah modul siap pakai untuk membuat embedded project yang memiliki kemampuan berkomunikasi secara serial dengan protokol standar Bluetooth versi 2.0. Papan Inti HC-05 (menggunakan chipset CSR BC417) sudah dipasangkan dengan adapter koneksi (back-plane break-out board) sehingga mudah untuk digunakan, cukup menghubungkan modul ini dengan kabel koneksi.

    Gambar 2.27. Bentuk Fisik Bluetooth HC-05

    Modul inti HC-05 memiliki dua modus kerja: modus eksekusi manual (merespons saat diperintahkan) dan modus koneksi otomatis. Modus koneksi ini dapat dipilih lewat PIN (PIO.11) pada papan inti, yang mana pada modul ini sudah diset ke mode eksekusi manual.

    Pada mode eksekusi manual, modul ini dioperasikan lewat perintah AT (AT commands) yang dikirimkan secara serial. Koneksi secara default diset di kecepatan 9,600 bps (bisa dikustomisasi antara 1200 bps hingga 1,35 Mbps). Berbeda dengan HC-06 4-pin yang hanya bisa berperan sebagai slave device, modul HC-05 dengan 6 pin I/O ini dapat berperan juga sebagai bluetooth master device.

    Catu daya untuk untuk modul ini sebesar 3v3 (untuk pengguna Arduino, Anda bisa meyambungkan keluaran 3v3 ke pin Vcc pada modul ini). Besar arus yang digunakan antara 8 mA (saat komunikasi) hingga 30 mA (saat proses pairing).


  2. Spesifikasi Bluetooth HC-05

    • Spesifikasi Bluetooth : v2.0+EDR

    • Frekuensi : 2.4GHz ISM band

    • Modulasi : GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying)

    • Emisi Daya : = 4 dBm (Class 2)

    • Sensitivitas  : = - 84 dBm pada 0.1 % BER

    • Kecepatan Asinkron : 2.1Mbps (Max)/160 kbps

    • Kecepatan Sinkron : 1Mbps/1Mbps

    • Kemanan : Authentication and encryption

    • Profile : Bluetooth serial port

    • Catu Daya : +3.3 VDC 50mA

    • Rentang Suhu : -20°C hingga + 75°C


Konsep Dasar Buzzer

  1. Definisi Buzzer

    Menurut Sulistyowati dan Dedi Dwi Febriantorodi dalam Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1 (2012:5)[28], bahwa “Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara”.

    Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

    Gambar 2.28. Bentuk Fisik Buzzer


  2. Jenis-Jenis Buzzer

    Dalam pengelompokannya buzzer terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

    a. Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.

    b. Melibatkan transistor sebagai micro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.


Konsep Dasar LED

  1. Definisi LED

    Menurut Basyir di dalam Jurnal Litek Vol. 7, No. 2 (2010:94)[29], “LED didefinisikan sebagai komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu memencarkan cahaya”. LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

    Gambar 2.29. Bentuk Fisik LED


  2. Cara Kerja LED

    Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.

    Gambar 2.30. Simbol LED

    Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna biru sangat langka. Untuk menghasilkan warna putih yang sempurna, spectrum cahaya dari warna-warna tersebut digabungkan, dengan cara yang paling umum yaitu penggabungan warna merah, hijau, dan biru, yang disebut RGB. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong. Bahan semikonduktor yang sering digunakan dalam pembuatan LED adalah:

    • Ga As (Galium Arsenide) meradiasikan sinar infra merah.

    • Ga As P (Galium Arsenide Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.

    • Ga P (Galium Phospide) meradiasikan warna merah dan kuning.


  3. Jenis-Jenis LED

    Pada umumnya ada 4 jenis LED yang sering digunakan, diantaranya :

    a. Dioda Emiter Cahaya

    Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Contoh : merah, hijau dan kuning.

    b. LED Warna Tunggal

    LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk memfokuskan cahaya yang dipancarkan.

    c. LED Tiga Warna Tiga Kaki

    Satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.

    d. LED Tiga Warna Dua Kaki

    Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna kuning.


  4. Klasifikasi Tegangan Berdasarkan Warna

    Tegangan kerja atau tegangan jatuh pada sebuah LED menurut warna yang dihasilkan adalah:

    Tabel 2.5. Klasifikasi Tegangan LED Berdasarkan Warna

    Warna/Jenis LED

    Tegangan Kerja

    Inframerah

    1.6 Volt

    Merah

    1.8-2.1 Volt

    Orange

    2.2 Volt

    Kuning

    2.4 Volt

    Hijau

    2.6 Volt

    Biru

    3.0-3.5 Volt

    Putih

    3.0-3.6 Volt

    Ultraviolet

    3.5 Volt


  5. Kelebihan dan Kelemahan LED

    Tabel 2.6. Kelebihan dan Kelemahan LED

    Kelebihan

    Kekurangan

    1. LED memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain.
    2. LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 100 ribu jam.
    3. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
    4. Cahaya keluaran dari LED bersifat dingin atau cool (tidak ada sinar UV atau energi panas).
    5. Ukurannya yang mini dan praktis.
    1. Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED.
    2. Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain.
    3. Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan.
    4. Cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED.


Konsep Dasar Sistem Operasi Android

  1. Sejarah Android

    Menurut Safaat (2011:1)[30], “Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet”.

    Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk meciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

    Pada perilisan pertama Android 5 November 2007, Android bersama Open Headset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat selular. Dipihak lain, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standart terbuka perangkat seluler.

    Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan yang kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Headset Distribution (OHD).

    Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Androud Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Diperusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukan indkasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

    Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten seller (akhirnya Goole mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

    Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd. Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, Perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penembahan fitur baru.

    Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, ang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkiraan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

    Fitur-fitur yang dimiliki Android adalah :

    a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

    b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.

    c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

    d. SQLite: untuk penyimpanan data.

    e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

    f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

    g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)


  2. Perkembangan Android

    Menurut Wahana (2012:2)[31] di dalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

    a. Android Versi 1.1

    Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

    Gambar 2.31. Logo Android Versi 1.1

    b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

    Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

    Gambar 2.32. Logo Android Versi 1.5 (Cupcake)

    c. Android Versi 1.6 (Donut)

    Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

    Gambar 2.33. Logo Android Versi 1.6 (Donut)

    d. Android Versi 2.1 (Eclair)

    Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan Bluetooth 2.1.

    Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

    Gambar 2.34. Logo Android Versi 2.1 (Eclair)

    e. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yogurt)

    Pada tanggal 20 Mei 2010, Android meluncurkan versi terbarunya yaitu Android versi 2.2 (Froyo). Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

    Gambar 2.35. Logo Android Versi 2.2 (Froyo)

    f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

    Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

    Gambar 2.36. Logo Android Versi 2.3 (Gingerbread)

    g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

    Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

    Gambar 2.37. Logo Android Versi 3.0 (Honeycomb)

    h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

    Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan begitu cukup banyak peningkatan dari apa yang sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboard-nya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

    Gambar 2.38. Logo Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

    i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

    Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

    Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga.

    Gambar 2.39. Logo Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

    j. Android Versi 4.4 (KitKat)

    Kehadiran Android KitKat merupakan peluncuran produk OS anyar yang diluncurkan pada tanggal 4 September 2013, sebelumnya banyak kabar beredar jikalau android akan meluncurkan OS baru yang bernama Android Key Lim Pie namun setelah di analisa tidak sesuai dengan ejaan orang umum, sehingga namanya diganti dengan OS Android KitKat yang sebagian besar orang sudah familiar dengan itu seperti yang dilansir oleh BBC dalam wawancaranya dengan John Lagerling selaku perwakilan dari google. Dan akhirnya Google meluncurkan sistem operasi terbaru mereka yaitu Android 4.4 Kitkat bersama dengan Nexus 5 dalam konferensi pers di San Fransisco, Kamis (31/10) malam. Android KitKat membawa sejumlah pembaruan dibanding seri sebelumnya yaitu Android 4.3 Jelly Bean.

    Namun, harapan tertinggi banyak orang kepada Google adalah mereka bisa menekan fragmentasi perangkat Android di pasar saat ini dengan menghadirkan sistem operasi yang bisa dipakai baik di perangkat kelas atas maupun kelas menengah.

    Keinginan itu sedikit terobati karena Google menegaskan, Android KitKat hanya membutuhkan memory 512 MB atau 16 persen lebih kecil dibanding Jelly Bean. KitKat juga lebih hemat 12.9 Persen dalam penggunaan piksel. Ini artinya, perangkat kelas menengah yang menggunakan memory 512MB – 1GB sudah bisa menjalankan Android KitKat. Dengan demikian, penggunaan Android diperangkat murah atau mahal tidak akan terlalu berbeda.

    Gambar 2.40. Logo Android Versi 4.4 (KitKat)


  3. Android SDK

    Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15)[30], “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

    SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android-nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah :

    Gambar 2.41. Tampilan Tools SDK

    a. Adb Shell

    Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

    b. Android Simulator

    Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programmer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.

    Gambar 2.42. Tampilan Android Simulator

    c. DDMS

    DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.


Konsep Dasar Basic4Android

  1. Definisi Basic4Android

    Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang di-compile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di compile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

    Gambar 2.43. Tampilan IDE Basic4Android

    Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).

    Gambar 2.44. Tampilan Designer Basic4Android


Konsep Dasar Bahasa C

  1. Definisi Bahasa C

    Bahasa C adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer di dunia dan mempunyai kemampuan lebih dari bahasa pemrograman yang lain. Banyak sekali aplikasi-aplikasi yang ditulis dalam bahasa C, atau paling tidak inti utama programnya ditulis dalam bahasa C. Bahkan, Software Development Kit untuk Windows ditulis dalam bahasa C. Bahasa C merupakan bahasa pemrograman yang sifatnya portable , yaitu dengan sedikit atau tanpa perubahan, suatu program yang ditulis dengan bahasa C pada suatu komputer dapat dijalankan pada komputer lain.

    Bahasa C merupakan general-purpose language, yaitu bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk tujuan apa saja. C merupakan industrial-strenght language. Dengan bahasa C, kita dapat membangun beragam aplikasi, mulai dari pemrograman sistem, aplikasi cerdas (artificial intelligence), sistem pakar, utility, driver, database, browser, network programming, sistem operasi, games, virus, dan lainnya.


  2. Sejarah Bahasa C

    Menurut Wirdasari di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1 (2010:394)[32], “Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini kemudian dikembangkan oleh Ken Thompson menjadi bahasa B pada tahun 1970”. Perkembangan selanjutnya menjadi bahasa C oleh Dennis Richie sekitar 1970-an di Bell Telephone Laboratories (sekarang adalah AT&T Bell Laboratories).

    Bahasa C pertama kali digunakan di Computer Digital Equipment Corporation PDP-11 yang menggunakan OS UNIX, (±90% sistem operasi UNIX ditulis dalam bahasa C) dan sampai sekarang bahasa ini telah dipergunakan secara praktis pada hampir semua sistem operasi. Selain itu, banyak bahasa pemrograman popular seperti PHP & Java yang menggunakan sintaks dasar mirip bahasa C.

    Pada tahun 1983, American National Standards Institute (ANSI) membentuk suatu komite, X3J11, untuk mengembangkan suatu spesifikasi standard untuk C dan berhasil diselesaikan pada tahun 1989. ANSI C didukung oleh kebanyakan compiler. Banyak kode C yang ditulis sekarang didasarkan pada ANSI C. Semua program yang ditulis dengan standard C dijamin akan berfungsi dengan baik pada platform lain yang memiliki C. Tetapi banyak juga program C yang hanya dapat di kompilasi pada platform tertentu dengen compiler tertentu sehubungan dengan library non standard, misalnya untuk graphic.

    Pada tahun 1986, dikembangkan superset C (kompatibel dengan C, namun dilengkapi dengan kemampuan pemrograman berorientasi objek) oleh Bjarne Stroustrup yaitu bahasa C++ (C with Class) dan sekarang merupakan bahasa yang banyak dipergunakan pada sistem operasi Microsoft Windows, sedangkan C tetap merupakan bahasa yang popular di Unix.

    Setelah proses standarisasi oleh ANSI, spesifikasi bahasa C masih relative statis untuk beberapa saat, sedangkan C++ terus berevolusi. Revisi standard tahun 1990, mengawali publikasi sebagai ISO 9899:1999 pada tahun 1999. Standard ini disebut sebagai “C99” telah diadopsi sebagai ANSI standard pada tahun 2000. Kemampuan baru C99 meliputi:

    1. Fungsi inline function

    2. Membebaskan pembatasan terhadap tempat deklarasi variabel (seperti pada C++)

    3. Menambah beberapa tipe data baru, termasuk long long int (untuk mengurangi kesulitan transisi 32-bit ke 64-bit), type data boolean, dan suatu yang baru untuk bilangan complex

    4. Array variable-length

    5. Dukungan resmi terhadap one-line comment yang dimulai dengan //, dipinjam dari C++

    6. Beberapa fungsi library baru, seperti snprintf()

    7. Beberapa header file baru, seperti stdint.h

    Dukungan terhadap C99 cukup beragam, dimana GCC dan beberapa compiler lainnya mendukung fasilitas C99, tetapi compiler yang dibuat oleh Microsoft dan Bordland tidak.


  3. Kelebihan dan Kelemahan Bahasa C

    Tabel 2.7. Kelebihan dan Kekurangan Bahasa C

    Kelebihan

    Kekurangan

    1. Bahasa C tersedia hampir disemua jenis komputer.
    2. Kode bahasa C bersifat portable untuk semua jenis komputer. Suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C tertentu akan dapat dikompilasi dengan versi bahasa C yang lain hanya sedikit modifikasi.
    3. C adalah bahasa pemrograman yang fleksibel. Dengan bahasa C, kita dapat menulis dan mengembangkan berbagai jenis program mulai dari operating system, word processor, graphic processor, spreadsheets ataupun kompiler untuk suatu bahasa pemrograman.
    4. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci. Yaitu: auto break case char const continue default do double else enum extern float for goto if int long register return short signed sizeof static struct switch typedef union unsigned void volatile while.
    5. Proses executable program bahasa C lebih cepat.
    6. Dukungan pustaka yang banyak.
    7. C adalah bahasa yang terstruktur.
    8. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah.
    9. Dibandingkan dengan assembly, kode bahasa C lebih mudah dibaca dan ditulis.
    1. Banyaknya Operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.
    2. Para pemrograman C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya. Keampuhan C justru terletak pada pointer.


Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review

    Menurut Guritno dkk (2011:86)[33], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

    Menurut Semiawan (2010:104)[34], Mendefinisikan bahwa “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Literature Review adalah bahan yang tertulis terhadap permasalahan kajian tertentu yang dilakukan oleh orang lain.


  2. Langkah-Langkah Literature Review

    Menurut Guritno dkk (2011:87)[33], dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

    4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.


  3. Jenis-Jenis Penelitian

    Menurut Guritno dkk (2011:22), [33], Jenis-jenis penelitian yaitu:

    1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

      Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

      a. Penelitian Dasar

      Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

      b. Penelitian Terapan

      Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

      c. Penelitian Evaluasi

      Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.


    2. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

      Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu:

      a. Penelitian Deskriptif

      Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

      b. Penelitian Prediktif

      Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

      c. Penelitian Improftif

      Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

      d. Penelitian Eksplanatif

      Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

      e. Penelitian Eksperimen

      Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

      f. Penelitian Ex Post Facto

      Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

      g. Penelitian Partisipatori

      Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

      h. Penelitian dan Pengembangan

      Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.


  4. Tujuan Literature Review

    Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.


Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86)[33], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitianyang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dhida Restu Giri Madya[35] dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “Prototype Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega328P” pada tahun 2014. Penelitian ini membahas tentang mengendalikan pintu dan jendela mobil menggunakan Arduino Uno yang di lakukan dengan pemanfaatan Android device sebagai media pengontrolan dengan menggunakan komunikasi Bluetooth HC-06 yang tersambung ke alat tersebut untuk membuka pintu dan jendela mobil.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi[36] dari STMIK RAHARJA Tangerang yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda” pada tahun 2013. Pada penelitian ini membahas tentang cara membuat sebuah hardware yang dapat diaktifkan oleh software yang sudah terinstall pada handphone yang menggunakan sistem operasi android. Hardware tersebut dirancang dan dilengkapi dengan modul Bluetooth yang digunakan untuk jalur komunikasi antara hardware dan software. Hardware juga dilengkapi dengan buzzer dan LED sebagai indikator posisi suatu benda, dan software dirancang untuk mengaktifkan dan menonaktifkan buzzer dan LED pada hardware dengan menggunakan dua buah tombol yaitu “Alarm ON” dan “Alarm OFF”. Dengan fitur Bluetooth yang dimiliki handphone tersebut maka handphone tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk proses pencarian sebuah benda, yaitu dengan cara dipasangnya hardware pada sebuah benda maka akan mempermudah proses pencarian benda tersebut, karena hardware yang dipasang pada benda tersebut telah dilengkapi dengan sebuah buzzer dan LED yang berfungsi sebagai petunjuk atas keberadaan benda yang sedang dicari.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Moh Fajar Rajasa dkk[21] dari Jurnal Teknik POMITS yang berjudul “Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth” pada tahun 2013. Pada Jurnal ini membahas tentang dirancangnya sebuah prototipe monitoring suhu tubuh manusia berbasis O.S Android menggunakan koneksi bluetooth dengan performansi dalam bentuk jaket yang terdiri dari tiga buah titik pengukuran, yakni mulut, ketiak kanan dan ketiak kiri. Pengukuran suhu tubuh dimulai dengan mendesain sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Prototipe ini menggunakan Sensor IC-LM35 yang tersebar di tiga titik pengukuran. Sensor tersebut berfungsi sebagai pendeteksi perubahan suhu tubuh manusia, kemudian hasil perubahan suhu akan dibaca dan diproses pada Mikrokontroler ATMega8a-pu. Setelah data terproses maka selanjutnya data tersebut akan dikirim ke sebuah perangkat android melalui media bluetooth.

  4. Penelitian Muhammad Haqiqi dkk[37] dari Jurnal Teknik Pomits yang berjudul “Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif” pada tahun 2013. Pada jurnal ini membahas tentang sistem pemantau ruangan yang dibangun dengan menggunakan smartphone Android dan komputer yang dilengkapi dengan webcam. Dimana sistem pemantau ruangan tersebut terintegrasi dengan memanfaatkan sensor mikrokontroler Arduino sebagai trigger yang yang mampu bekerja dan mengenali saat terjadi perubahan aktivitas buka-tutup pintu, dan webcam sebagai pengganti kamera Closed Circuit Television (CCTV) , serta perangkat Android yang berfungsi sebagai media perekam suara. Untuk komunikasi antar perangkat ini dilakukan secara nirkabel sedangkan untuk komunikasi mikrokontroler dengan perangkat Android menggunakan bluetooth sebagai media komunikasi.

  5. Penelitian Dyah Siti Istiqomah[38] dari Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA yang berjudul “Prototipe Counter Kendaraan Diruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51” pada tahun 2013. Pada Jurnal ini membahas tentang penghitung jumlah kendaraan diruang parkir yang dirancang untuk menampilkan jumlah mobil yang sedang parkir serta jumlah parkiran yang masih tersedia (kosong) pada seven segment, selain itu alat tersebut juga akan memberikan pertanda alarm dan informasi kata “PENUH” pada seven segment ketika kapasitas parkiran tersebut sudah mencapai jumlah maksimal. Penghitung kendaraan tersebut dirancang dengan menggunakan sensor LDR dan sumber cahaya yang memanfaatkan mikrokontroler AT89S51 sebagai pengolah data dan pengontrol perangkat keras lainnya dalam sistem penghitungan.

  6. Penelitian Indra Satria Luhur[39] dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang berjudul “Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52” pada tahun 2010. Penelitian ini membahas menghitung jumlah manusia di dalam suatu ruangan secara otomatis dengan memanfaatkan sensor infrared sebagai media input yang hasilnya ditampilkan melalui sebuah seven segment. Selain berfungsi sebagai penghitung alat tersebut juga dipasang sebuah buzzer yang berfungsi sebagai alarm yang akan aktif ketika ada orang yang memasuki ruangan.


Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian mengenai mikrokontroler, android, pemanfaatan bluetooth serta monitoring mengenai kapasitas suatu ruangan sudah banyak dibahas. Untuk itu saya melakukan sebuah penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Seperti yang diketahui saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat sehingga monitoring dapat dilakukan dengan mudah menggunakan sebuah smartphone. Karena dewasa ini smartphone sudah banyak dipakai untuk berbagai macam kegiatan serta penggunaannya yang tidak terlalu rumit lebih memudahkan para pengguna smartphone dalam mengoperasikannya. Maka dari itu dibuatlah sebuah penelitian yang berjudul '“Prototype Penghitung Jumlah Penonton Sidang Berbasis Arduino Uno Dengan Monitoring Menggunakan Smartphone Android Pada Perguruan Tinggi Raharja”'.

BAB III

PEMBAHASAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Arti Nama Raharja

Arti Nama Green Campus

Arti Pribadi Raharja

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Wewenang dan Tanggung Jawab

Tujuan Perancangan

Analisa Sistem

Metode Analisa Sistem

Cara Kerja Alat

Diagram Blok

Pembuatan Alat

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat Lunak (Software)

Permasalahah Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Kesan


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  3. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  4. 4,0 4,1 4,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  6. 6,0 6,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  7. Randall, Bob. 2010. Vibration Based Condition Monitoring. University of New South Wales.
  8. 8,0 8,1 8,2 Santoso, Martinus, dan Sugiyanto. 2013. “Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1, Januari 2013.
  9. 9,0 9,1 Saputra, Dedy Cahyadi, dan Awak H.K. 2010. “Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 5, No. 3, September 2010.
  10. Hutagalung, Purwadi, dan Zulfian Azmi. 2014. “Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Elektronik (e-STNK) Sebagai Pengaman Kendaraan Bermotor”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No. 1, Januari 2014.
  11. 11,0 11,1 Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Sistem”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.
  12. Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) Pada Sistem Reservasi Hotel Berbasis Website Dan Desktop”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.
  13. Siddiq, Asep Jafar. 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah Halaman: 4.
  14. Budiman, Agustiar. 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”. Makalah Halaman: 4.
  15. Handaya, W.B.T, dan Hakim Hartanto. 2011. “Pengembangan Aplikasi Berbasis Website Untuk Jejaring Dan Komunikasi Dalam Organisasi Majelis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN)”. Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No. 2, September 2011.
  16. Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  17. Wiyancoko, Dudy. 2010. “Desain Sepeda Indonesia”. Jakarta: PT. Dumedia Desain.
  18. Sasankar, A.B, Vinay Chavan. 2011. “Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards”. International Journal of Computer Science & Technology IJCST Vol. 2, Issue 4, Oct. - Dec. 2011.
  19. Franky Chandra, Deni Arifianto. 2011. “Jago Elektronika Rangkaian Otomatis”. Jakarta: PT. Grasindo.
  20. Susaptoyono, Yogyo. 2012. “Bluetooth”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  21. 21,0 21,1 Rajasa, Ya’umar, dan Suyanto. 2013. “Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh Manusia Berbasis O.S Android Menggunakan Koneksi Bluetooth”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.
  22. Purnama, Rangsang. 2010. “Mari Mengenal J2ME”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  23. 23,0 23,1 Syahid. 2012. “Rancang Bangun Robot Beroda Berbasis Android Menggunakan Komunikasi USB”. ISSN: 2252-4908 Vol. 1, No. 2, Agustus 2012.
  24. Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. 2013. “Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)”. Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013.
  25. Chandra, Deni. 2011. “Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
  26. Zain, Ruri Hartika. 2012. “Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer”. Jurnal Momentum Vol. 13, No. 2, Agustus 2012.
  27. John, Bird. 2010. “Electrical And Electronic Principles And Technology”. Oxford: PT. Elsevier & Technology.
  28. Sulistyowati, dan Dedi Dwi Febriantorodi. 2012. “Perancangan Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Pembatas Daya Listrik Berbasis Mikrokontroler”. Jurnal IPTEK Vol. 16, No. 1, Mei 2012.
  29. Basyir. 2010. “Penggunaan Sensor Elektronik Untuk Penentuan Golongan Darah”. Jurnal Litek Vol. 7, No. 2, September 2010.
  30. 30,0 30,1 Safaat, Nazruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Jakarta: Informatika.
  31. Wahana. 2012. “Membuat Aplikasi Android Untuk Tablet dan Handphone”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  32. Wirdasari, Dian. 2010. “Membuat Program Dengan Menggunakan Bahasa C”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 8, No. 1, Januari 2010.
  33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  34. Semiawan, Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  35. Dhida Restu Giri Madya. 2014. “Prototype Pengendali Pintu dan Jendela Mobil Menggunakan Smartphone Berbasis ATMega328P”. STMIK Raharja Tangerang.
  36. Supriyadi. 2013. “Pemanfaatan Teknologi Bluetooth Untuk Indikator Posisi Suatu Benda”. STMIK Raharja Tangerang.
  37. Muhammad Haqiqi, Waskitho Wibisono, dan Henning Titi Ciptaningtyas. 2013. “Deteksi Aktivitas Pintu Berbasis Sensor Getaran Pada Mikrokontroler Arduino yang Terintegrasi dengan Smartphone Android untuk Pengembangan Sistem Pemantau Ruangan yang Adaptif”. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 1.
  38. Dyah Siti Istiqomah. 2013. “Prototipe Counter Kendaraan Diruang Parkir Berbasis Mikrokontroler AT89S51”. Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA.
  39. Indra Satria Luhur. 2010. “Perancangan Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Suatu Ruangan Dengan Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89S52”. Universitas Sumatera Utara (USU).


DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Yudha Qirana Meka