SI1422481606: Perbedaan revisi
Baris 568: | Baris 568: | ||
</p> | </p> | ||
− | ====<div style="font-weight:bold;font-family: 'times new roman'; display: contents">Macam-macam Surat </div>==== | + | ====<div style="font-weight:bold;font-family: 'times new roman'; display: contents">Macam-macam Surat</div>==== |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;line-height: 2"> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;line-height: 2"> | ||
Baris 578: | Baris 578: | ||
karena banyaknya macam surat, maka untuk memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi misalnya : | karena banyaknya macam surat, maka untuk memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi misalnya : | ||
− | <ol style="text-indent:0in | + | <ol style="text-indent:0in"> |
<li>Menurut Wujudnya </li> | <li>Menurut Wujudnya </li> | ||
<li>Menurut Tujuannya</li> | <li>Menurut Tujuannya</li> |
Revisi per 25 November 2018 18.08
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT
DAN PAKET BERBASIS WEBSITE
PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT
Disusun Oleh :
NIM |
: 1422481606
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2018/2019
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE
PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1422481606
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2018/2019
Disetujui Penguji :
Tangerang, Januari 2019
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
ABSTRAKSI
Sejalan dengan kemajuan zaman dengan disertai laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, komputer tidak hanya digunakan sebagai alat pemrosesan data tetapi juga berfungsi sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis. Saat ini sistem pengarsipan data laporan antaran yang di terapkan pada PT. Pos Indonesia cabang Jakarta Barat masih belum menggunakan sistem terkomputerisasi. Dalam pengolahan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia cabang Jakarta Barat masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya, dalam pencatatan data laporan antaran masih harus di catat pada kertas dan kemudian di simpan yang masih memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala-kendala yang ada dengan Metode Analisis SWOT untuk melihat dari segi faktor internal maupun eksternal. Setelah menganalisis secara keseluruhan penulis mengusulkan sistem pengarsipan data laporan antaran berbasis web yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data laporan antaran. Sehingga adanya sistem baru dapat mengurangi kesalahan pada saat memasukan data serta mengolah data menjadi cepat dan laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya sistem pengarsipan data laporan antaran berbasis web ini di harapkan akan menjadi lebih baik serta semua data yang diolah tersimpan lebih terjamin dan terpelihara, selain itu dapat menghemat waktu dalam kinerjanya, karena sistem komputer dapat melakukan pekerjaan yang cepat, tepat, akurat, dan data yang dihasilkan adalah data yang benar-benar valid.
Kata Kunci: Pengarsipan Data, Laporan, Laporan Antaran
ABSTRACT
In line with the progress of the era with the rapid development of science and technology, computers are not only used as data processing tools but also serve as a means of processing data information quickly, precisely, and systematically. Currently data filing system order reports that apply to the PT. Pos Indonesia branch of West Jakarta still do not use computerized system. In the processing of data order reports on PT. Pos Indonesia branch of West Jakarta still has some deficiencies such as, in recording data report order still must be recorded on the paper and then in the store that still allows the occurrence of errors in data entry. Based on the above problem, the researcher analyzes the existing constraints with SWOT Analysis Method to see from internal and external factors. After analyzing as a whole the authors propose a web-based data archiving report system that serves as a place of data storage report order. So that the new system can reduce errors when entering data and processing data becomes fast and reports generated in accordance with existing data. Therefore, with the system of data archiving web-based order report is expected to be better and all the data processed stored more secure and maintained, in addition to saving time in its performance, because the computer system can do a quick job, right, accurate, and the resulting data is completely valid data.
Keywords : Data Archiving, Reports, Order Reports
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT ”.
Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, hal tersebut disebabkan pengetahuan dan pengalaman penulis masih terbatas.
Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :
- Bapak Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan arahan dan petunjuk kepada penulis.
- Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sendy Zul Friandy S.Kom MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
- Bapak Aris S.Kom M.Ti selaku dosen pembimbing kedua yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan materi, ide dan tenaga dalam penyusunan Skripsi ini.
- Bapak Herli Oktaviana selaku pembimbing lapangan yang telah berkenan mengizinkan saya untuk melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat serta telah bersedia membimbing saya selama saya melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
- Segenap staff dan karyawan PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat, yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, serta masukan selama penulis melakukan observasi di PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
- Kepada kedua orangtua yang selalu mendoakan, dan memberikan support baik materi maupun non materi, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu dan memberi masukan yang membangun serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
- Kepada rekan-rekan seperjuangan kuliah angkatan 2014 yang selalu mensupport satu sama lain dalam menyusun skripsi ini.
- Nur Sakinah, Ade P, Dana R, Wahyu A, Asti D L yang selalu mendukung penulis dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih untuk support, kepedulian dan semangat yang tiada henti
- Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin Ya Rabbal’alamin.
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Surat
- 2.2.2 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
- 2.2.3 Konsep Dasar Analisis SWOT
- 2.2.4 Konsep Dasar Website
- 2.2.5 Konsep Dasar PHP (Hypertext Processor)
- 2.2.6 Konsep Dasar Database
- 2.2.7 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.8 Konsep Dasar LRS (Logical Record Strukture)
- 2.2.9 Konsep Dasar Perancangan Graphical User Interface (GUI)
- 2.2.10 Konsep Dasar CodeIgniter
- 2.2.11 Konsep Dasar Prototipe
- 2.2.12 Konsep Dasar Testing
- 2.3 Literature Review
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 3.1.1 Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 3.1.2 Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 3.1.4 Tugas Pokok Dan Fungsi Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
- 3.1.5 Struktur Organisasi DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
- 3.1.6 Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 3.2 Tata Laksana Sistem Pelayanan Perizinan Kota Tangerang Selatan
- 3.3 Analisa Sistem yang Berjalan
- 3.4 Konfigurasi Sistem yang Berjalan
- 3.5 Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.6 User Requirement
- 3.1 Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- 4 BAB IV
- 4.1 Rancangan Sistem Usulan
- 4.2 Rancangan Basis Data
- 4.3 Racangan Prototipe
- 4.3.1 Prototipe Tampilan Awal Perizina Online
- 4.3.2 Prototipe Tampilan Awal Perizina Online
- 4.3.3 Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
- 4.3.4 Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
- 4.3.5 Prototipe Tampilan Info KBLI
- 4.3.6 Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
- 4.3.7 Prototipe Tampilan Form Registrasi
- 4.3.8 Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
- 4.3.9 Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
- 4.3.10 Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
- 4.3.11 Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
- 4.4 Konfigurasi Sistem Usulan
- 4.5 Testing
- 4.6 Evaluasi
- 4.7 Implementasi
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
- Gambar 2.1. Gambar Analysis SWOT
- Gambar 2.2. Logo CodeIgniter
- Gambar 3.1. Bagan Struktur Bidang Perencanaanm Pengembangan dan Pengaduan
- Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
- Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 3.4. Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 3.5. Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.2. Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.3. Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.4. Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.7. Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Gambar 4.8. Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online
- Gambar 4.9. Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
- Gambar 4.10. Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
- Gambar 4.11. Prrototipe Tampilan Info KBLI
- Gambar 4.12. Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
- Gambar 4.13. Prototipe Tampilan Form Registrasi
- Gambar 4.14. Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
- Gambar 4.15. Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
- Gambar 4.16. Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
- Gambar 4.17. Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
- Gambar 4.18. Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
- Gambar 4.19. Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
- Gambar 4.20. Tampilan Simulasi Retribusi IMB
- Gambar 4.21. Tampilan Info KBLI
- Gambar 4.22. Tampilan Form Login Pada Pemohon
- Gambar 4.23. Tampilan Form Registrasi
- Gambar 4.24. Tampilan Pendaftaran Perizinan
- Gambar 4.25. Tampilan Cek Status Permohonan
- Gambar 4.26. Tampilan Form Login Pada Petugas
- Gambar 4.27. Tampilan Laporan Pendaftaran
- Gambar 4.28. Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran
- Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
- Tabel 3.1. Analisis SWOT
- Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
- Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
- Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
- Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
- Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)
- Tabel 4.2. Tabel Register
- Tabel 4.3. Tabel Permohonan
- Tabel 4.4. Tabel Pemohon
- Tabel 4.5. Tabel BAP
- Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB
- Tabel 4.7. Tabel Perusahaan
- Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan
- Tabel 4.9. Tabel KBLI
- Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan
- Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2
- Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas
- Tabel 4.13. Tabel User
- Tabel 4.14. Tabel Pegawai
- Tabel 4.15. Tabel User Auth
- Tabel 4.16. Tabel Perizinan
- Tabel 4.17. Tabel Peruntukan
- Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan
- Tabel 4.19. Tabel Persyaratan
- Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan
- Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan
- Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon
- Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin
- Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB
- Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI
- Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Status
- Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran
- Tabel 4.28. Tabel Schedule Penelitian
- Tabel 4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian
DAFTAR SIMBOL
- Daftar Simbol Use Case
- Daftar Simbol Activity Diagram
- Daftar Simbol Sequence Diagram
- Daftar Simbol Class Diagram
BAB I
Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan zaman dengan disertai laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, mengubah para pelaku dunia untuk memanfaatkan perkembangan tersebut sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis.
Kebutuhan akan suatu sistem informasi terkomputerisasi pada zaman sekarang ini mencakup kesegala bidang. Perkembangan dunia teknologi informasi memungkinkan setiap individu maupun instansi dan perusahaan mengaktualkan dirinya untuk berkembang dengan kondisi yang ada. Salah satu sektor kehidupan manusia yang paling banyak memanfaatkan sistem informasi adalah perkantoran baik perkantoran yang berorientasi pemerintahan maupun non-pemerintahan. Pemanfaatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja, maupun lebih dari merupakan sarana utama untuk memenangkan persaingan yang semakin kompetitif.
Dengan adanya sistem terkomputerisasi yang baik, maka kegiatan sistem pendataan laporan antaran yang berjalaan pada saat ini di Kantor Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat dapat dikatakan masih kurang efektif dan efisien. Dokumentasi laporan antaran hanya berupa penulisan pada sebuah kertas dan dikumpulkan menjadi satu, sering kali mengalami kesulitan pada saat pencarian data data lama dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan data tersebut, selain itu masalah yang di hadapi pada laporan antaran adalah mudah hilang dan mudah rusaknya dokumen.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mengambil judul penelitian "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI LAPORAN ANTARAN SURAT DAN PAKET BERBASIS WEBSITE PADA PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT".
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, makan penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
- Bagaimana sistem pengolahan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat saat ini?
- Apakah proses pendataan laporan antaran yang berjalan saat ini sudah memiliki tempat penyimpanan data yang efisien sehingga tidak akan terjadi kehilangan data?
- 3. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah dalam penginputan data laporan antaran pada PT. Pos Indonesia Cabang Jakarta Barat?
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian yang akan di bahas dalam laporan ini mengenai proses pendataan laporan antaran surat pada PT. POS INDONESIA CABANG JAKARTA BARAT, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di bahas yaitu mulai dari pendataan laporan antaran sampai dengan pembuatan laporan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian di atas meliputi, antara lain:
- Mengetahui bagaimana sistem pengolahan data laporan antaran yang sedang berjalan pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
- Mengetahui masalah apa saja yang muncul pada sistem laporan antaran pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
- 3. Membangun sebuah sistem pengarsipan laporan antaran yang lebih optimal pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian di atas meliputi, antara lain:
- Menganalisa Permasalahan dan kendala-kendala yang ada.
- Mempermudah Pegawai dalam melakukan proses pendataan laporan antaran surat sehingga proses tersebut dapat terkontrol dengan baik.
- Menambah pengetahuan bagi penulis serta mengimplementasikan dan pembangunan kemampuan yang dimiliki.
Metode Penelitian
Dalam memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang di gunakan adalah sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Observasi (Pengamatan)
- Metode Interview (Wawancara)
- Metode Studi Pustaka (Literature)
Melakukan tinjauan langsung ke PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat, untuk mengamati sistem yang berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan SKRIPSI.
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan bagian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yang khusus menangani pendataan Laporan Antaran pada PT. POS INDONESIA Cabang Jakarta Barat sebagai sumber data dan informasi. Metode ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya, saat melakukan pengamatan secara langsung.
Selain melakukan observasi penulis juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari beberapa sumber (Literature) seperti buku, internet, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan SKRIPSI.
Metode Analisa
Analisis merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Analisis sistem yang digunakan penulis penelitian ini adalah teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem.
Metode Perancangan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML (Unified Modelling Language) melalui tahapan pembuatan dengan menggunakan : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan menggunakan Mysql.
Metode Pengujian
Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materimateri yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
Pada bab ini peneliti menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab ini menjelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternate pemecahan masalah.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan basis data, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan kedalam perusahaan atau masyarakat.
Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapa terselesaikan dengan baik hasil laporan skripsi ini.
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Menurut Budi Santoso dalam Jurnal Teknologi Informasi MURA (2017:100),[1] “perancangan sistem adalah tahap yang dilakukan setelah melakukan analisis sistem, pendefinisian kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dibangun, dan persiapan untuk merancang bangun implementasi sistem dengan menggambarkan sistem yang akan dibangun.”
Definisi perancangan menurut Mohammad Subhan yang di kutip oleh Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT (2016:48),[2] “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”.
McKay, Alison; Stiny, George N and de Pennington, Alan. (2016:237),[3] “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support system”. Artinya desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah proses kegiatan membangun model sistem dari hasil analisa sistem.
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), [4] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”
Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29), [5] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan inti dari sistem tersebut”.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem ialah kumpulan dari langkah-langkah kerja yang saling berkaitan serta berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Definisi karakter sistem menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:36-37)[6] yaitu:
- Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang dapat disebut subsistem, serta elemen- elemen lebih besar yang disebut suprasistem.
- Batas sistem ialah bagian yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya. Batas sistem dilihat sebagai suatu kesatuan. Batas sistem mempertunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
- Lingkungan luar sistem yaitu semua hal yang ada di luar batas dalam sistem yang dapat mengubah operasi sistem.
- Penghubung adalah media perantara antar subsistem, bersama penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
- Masukan ialah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input serta sinyal input.
- Pengolahan sistem yaitu suatu sistem mampu memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
- Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan dikelompokan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
- Sasaran atau tujuan ialah suatu sistem dikatakan berhasil apabila mencapai tujuannya.
Klasifikasi Sistem
Menurut pendapat H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[6] sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:
- Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
- Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
- Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu
- Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem abstrak ialah sistem yang berupa pemikiran yang secara fisik tidak tampak. Misalnya sistem teologia adalah sistem yang berupa ide-ide hubungan antara manusia bersama Tuhan. Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik ada. Contohnya sistem komputer, sistem akuntansi dan lain-lain.
Sistem alamiah yaitu yang terjadi melalui proses alam artinya bukan dibuat oleh manusia. Contohnya sistem rotasi bumi. Sedangkan sistem buatan manusia ialah yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin atau disebut human machine system atau dapat juga disebut man machine system. Contoh dari man machine system adalah sistem informasi akuntansi dikarenakan menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
Sistem tertentu melakukan dengan tingkah laku yang dapat memprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat ditentukan dengan pasti sehingga output dari sistem dapat diprediksi. Contoh dari sistem tertentu ialah sistem komputer ialah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diperkirakan dikarenakan terdapat unsur probabilitas.
Sistem tertutup ialah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara sendirinya tanpa adanya ikut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi dalam kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada adalah relatively closed system. Sistem terbuka yaitu sistem yang terhubung dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka menerima input dan menghasilkan output untuk lingkungan luar. Dikarenakan sifat sistem terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.
Tujuan Sistem
Menurut Sutanta dalam Wibowo (dalam jurnal UNSRAT Vol 3 No. 4, 2014:12)[7], mengatakan bahwa tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan serta berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem. Bagianbagian dalam perancangan sistem yaitu Context Diagram (CD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data Flow Diagram (DFD) dan Kerelasian Antar Relasi (Relationship).
Konsep Dasar Aplikasi
Definisi Aplikasi
Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013:78), [8] “Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu”
Menurut Pranama (2012), [9] “Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia”.”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.
Teori Khusus
Konsep Dasar Surat
Definisi Surat
Menurut Barthos (2013:36), [10] “surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta”
Berdasarkan kutipan diatas dapat di simpulkan, surat merupakan suatu alat atau media yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap pihaklain untuk menginformasikan suatu hal yang bersifat resmi maupun tidak resmiagar tersampaikan walaupun tidak harus berhadapan secara langsung.
Fungsi Surat
Berikut ini beberapa fungsi surat menurut Barthos (2013:36) [10] adalah sebagai berikut :
- Wakil dari pengirim atau penulis
- Bahan pembukti
- Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut.
- Alat pengukur kegiatan organisasi.
- Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak).
Mengingat betapa pentingnya peranan surat tersebut, maka siapapun yang menulis surat perlu berusaha untuk menghasilkan surat yang sempurna, agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan kehendak kita atau organisasi.
Macam-macam Surat
Menurut Barthos (2013:37) [10] karena banyaknya macam surat, maka untuk memudahkan mengetahui macam atau jenis surat kita dapat meninjau dari berbagai segi misalnya :
- Menurut Wujudnya
- Menurut Tujuannya
- Menurut Sifat Isi Surat dan Asalnya
- Menurut Jumlah Penerima
- Menurut Keamanan Isinya
- Menurut Prosedur Pengurusannya
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137)[11] UML adalah bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Sementara itu menurut Onu dan Umeakuka dalam Internasional Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[12], “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text.”, yang artinya UML merupakan sebuah salah satu bentuk permodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem yang sedang dianalisis atau dirancangan. Pernyataan tersebut dipertegas dengan pendapat Maddirala Jagadish, .dkk (dalam IJCSIT Vol.5(6), 2014:7245)[13], “UML is a generalpurpose visual modeling language that is used to specify, visualize, construct, and document the artifacts of the software system. UML is a method for describing the system architecture in detail using the blueprint. UML represents a collection of best engineering practices that have proven successful in the modeling of large and complex systems. UML is a very important part of developing objects oriented software and the software development process.”, yang artinya UML ialah bahasa pemodelan visual umum yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. UML adalah metode untuk menggambarkan arsitektur sistem secara detail menggunakan cetak biru. UML adalah kumpulan praktik rekayasa terbaik yang telah terbukti berhasil dalam pemodelan sistem besar dan kompleks. UML adalah bagian yang sangat penting untuk mengembangkan perangkat lunak berorientasi objek dan proses pengembangan perangkat lunak.
Macam-macam Diagram UML (Unified Modeling Language)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:140-141)[11] terdapat beberapa macam diagram yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu:
- Structure diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
- Behavior diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
- Interaction diagrams, ialah himpunan diagram yang digunakan untuk dapat mengilustrasikan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)
Menurut pendapat Henderi dalam Muhammad Aji Ridwan (2016)[14], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) yaitu:
- Langkah pertama dengan membuat daftar business process dari tingkatan tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin akan muncul.
- Kemudian petakan use case untuk setiap business process untuk memberikan definisi dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, selanjutnya perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
- Kemudian buatlah deployment diagram secara kasar untuk bisa mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Selanjutnya definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Lalu berdasarkan use case diagram yang sudah didefiniskan, mulailah membuat activity diagram.
- Langkah selanjutnya definisikan obyek-obyek tingkat atas package atau domain serta buatlah sequence atau collaboration untuk tiap aturan pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, kemudian buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang dapat menyediakan antar muka bagi pengguna untuk dapat melakukan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah tersedia, buatlah class diagram. Pada setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut serta metodenya. Lebih dianjurkan jika untuk setiap class dibuat unit test untuk dapat menguji fungsionalitas class serta interaksi dengan class lain.
- Selanjutnya setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengkategorian class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Serta definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
- Lalu perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak (software), sistem operasi, jaringan dan lannnya. Petakan komponen ke dalam node.
- Dan mulailah membangun sistem. Terdapat dua pendekatan yang tepat digunakan:
- Pertama pendekatan use case dengan cara meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu agar mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
- Kedua pendekatan komponen yaitu dengan cara meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
Konsep Dasar Analisis SWOT
Definisi Analisis SWOT
Menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina (2014:23)[15], “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strengths, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”, yang artinya analisis SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek. Berikut ini Gambar 2.1 Analysis SWOT:
(Sumber: International Journal of Innovative and Applied Research (2014))
Keuntungan dan Kerugian Analisis SWOT
Menurut Alan Sarsby (2016:3)[16], ada beberapa keuntungan dan kekurangan menggunakan analisis SWOT diantaranya adalah sebagai berikut:
- Keunggulan, SWOT memiliki beberapa banyak kelebihan diantaranya adalah:
- SWOT mudah dimengerti, diagram sederhana dan tidak ada matematika.
- SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi, dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.
- SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda, perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.
- SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.
- Kekurangan, meski memiliki popularitas dan keunggulan di atas, SWOT memiliki beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya meliputi:
- Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas- desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.
- Menggunakan data yang bias oleh persepsi, kepercayaan, tipe kepribadian dan preferensi.
- Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.
- Mudah untuk mengabaikan para pangeran yang mendasari yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke area analisis yang salah dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak benar.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Menurut Agus Hariyanto (2015:2)[17], website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Menurut Dina Fitria Murad, dkk (2013:49)[18] website ialah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik keismpulan website ialah suatu kumpulan halaman sistem informasi yang menampilkan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, video, animasi atau gabungan dari semuanya, yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.
Jenis-jenis Website
Menurut Maxmanroe (2018)[19], semua website dapat diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
- Website statis ialah suatu halaman website yang tampilannya tidak berubah-ubah atau statis. Jadi jika pemilik website menginginkan untuk mengubah tampilan maka harus dilakukan secara manual, yaitu dengan cara melakukan pengeditan kode-kode struktur website-nya. Jenis website statis ini biasanya memiliki setidaknya 5 halaman (page) utama untuk dapat menjelaskan informasi mengenai website tersebut. Selain itu, website statis umumnya tidak memungkinkan untuk terjadinya interaksi langsung antara pemilik atau pengelola website dengan pengunjung di website tersebut. Contoh dari website statis adalah website perusahaan atau company profile.
- Website dinamis ialah jenis website yang dirancang khusus untuk bisa menampilkan update konten sesering mungkin. Website dinamis dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari sisi antar muka maupun dari sisi fiturnya. Website dinamis umumnya dirancang dengan konsep visual dengan kemampuan interaksi tinggi dengan penggunanya. Terdapat beberapa fitur yang dapat ditambahkan pada website dinamis anatara lain: kolom komentar, formulir pendaftaran, fitur live chatting, dan lainnya. Contoh dari website dinamis adalah blog atau juga website pribadi, situs e-commerce, situs berita dan lain sebaginya.
- Website interaktif ialah jenis website yang biasanya digunakan untuk tujuan berinteraksi dengan orang lain secara online. Umumnya pengguna website interaktif yaitu komunitas atau pengguna internet aktif.
Konsep Dasar PHP (Hypertext Processor)
Definisi PHP (Hypertext Processor)
Menurut Agus Saputra, dkk (2013:2)[20], PHP memiliki kepanjangan Hypertext Preprocessor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis, sedangkan definisi PHP menurut Betha Sidik (2014:5)[21], PHP adalah kependekan dari PHP: Hyper Text Preprocessor (rekursif , mengikuti gaya penamaan di *nix), merupakan bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop.
Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan PHP adalah bahasa pemprograman server-side yang digunakan untuk membuat aplikasi website yang dinamis.
Kelebihan PHP (Hypertext Processor)
Menurut Erliza Septia Nagara dan Rini Nurhayati (2015:5)[22], kelebihan PHP dibandingkan pemprograman lain:
- Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
- Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.
- Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis- milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.
- Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.
- PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Konsep Dasar Database
Menurut Ruko Mandar (2017:25)[23], “Database atau basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan bersama- sama pada suatu media”. Sementara itu menurut Warnars (dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1, 2014:84)[24] menyatakan bahwa database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis.
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan yang digunakan untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL
Menurut Sudaryono, dkk (dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1, 2013:98)[25], “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source atau sumber terbuka sehingga kita dapat menggunakannya secara gratis, selain itu pemrograman PHP juga mendukung atau suppport dengan database MySQL”, sedangkan definisi MySQL menurut Winarno (2014:101)[26], “MySQL ialah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database ialah kemudahannya dalam penyimpanan serta menampilkan data karena dalam bentuk tabel.”
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan MySQL adalah salah satu software database management system (DBMS) yang berfungsi mengolah database menggunakan bahasa SQL.
Keunggulan MySQL
Menurut Watung, dkk (2014:2)[27], MySQL memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
- Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil diberbagai sistem operasi. Contohnya Windows, Linux, Mac Os X dan masih banyak lagi.
- Open Source. MySQL disalurkan secara open source atau sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
- Mulitiuser. MySQL bisa digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik atau masalah.
- Performance tuning. MySQL mempunyai kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan begitu MySQL dapat memproses lebih banyak query per satuan waktu.
- Jenis Kolom. MySQL mempunyai tipe kolom yang sangat kompleks, seperti varchar, text, signed, float, double, char, int, tinyint, big int, text, tinytext, longtext dan lain-lain.
- Perintah dan Fungsi. MySQL mempunyai operator serta fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query atau perintah.
- Keamanan. MySQL mempunyai beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, serta izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi yang terenkripsi.
- Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel dan 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung MySQL dapat mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya.
- Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan client dengan menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
- Lokalisasi. MySQL bisa menemukan pesan kesalahan pada client dengan memakai lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
- Antar Muka. MySQL mempunyai antar muka atau interface terhadap berbagai aplikasi serta bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
- Client dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data serta disetiap peralatan yang ada disertakan tutorial online.
- Struktur tabel. MySQL mempunyai struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABLE, dibanding dengan basis data lainya seperti PostgreSQL ataupun Oracle.
Konsep Dasar LRS (Logical Record Strukture)
Menurut penapat Ladjamudin (2013:159)[28], Logical Record Structure (LRS) adalah hasil transformasi ERD dan LRS yang melalui proses kardinilitas serta menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi. Sedangkan menurut Pratama (2014:49)[29], terdapat 3 buah jenis relasi antar tabel didalam ERD yaitu:
- One to One (Satu ke Satu)
- One to many (Satu ke Banyak)
- Many to many (Banyak ke Banyak)
Relasi One to One ini menggambarkan antara hubungan satu field pada tabel pertama kesatu field pada tabel kedua.
Relasi One to many ini menggambarkan antara hubungan satu field pada tabel pertama kedua atau beberapa buah field pada tabel kedua.
Sebuah sistem informasi sekolah memiliki pengguna guru dan siswa didalamnya. Sisem informasi ini memiliki sebuah database bernama sisposekolah dengan tiga buah tabel didalamnya.
Dari bebrapa pendapat diatas, dapat disimpulan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah gambaran atau representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Konsep Dasar Perancangan Graphical User Interface (GUI)
Menurut Mauladi dan Tri Suratno dalam Jurnal Penelitian Universitas Jambi Vol. 18 No. 1 (2016:64)[30], Graphical User Interface (GUI) ialah tipe tampilan yang dapat digunakan oleh pengguna atau user untuk bisa berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar icon, menu, grafik dan menggunakan pointing device atau perangkat penunjuk contohnya mouse atau juga track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP (window, icon, menu, pointing device).
Konsep Dasar CodeIgniter
Definisi CodeIgniter
Gambar 2.2. Logo CodeIgniter
(Sumber: Tutorials Point 2015)
Parlika, .dkk (2017)[31], berpendapat bahwa CodeIgniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan oleh script pemrograman web PHP (Hypertext Preprocessor) dalam mengembang-kan sistem informasi web dinamis dengan dasar kerja CRUD (Create, Read, Update, Delete) sementara itu menurut Raharjo (2015:3)[32], “CodeIgniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.”
Keunggulan CodeIgniter
Terdapat beberapa hal yang dijadikan alasan untuk menggunakan framework CodeIgniter dengan beberapa keunggulan, yaitu (Mahdia, 2013:166)[33]:
- Gratis
- Berjalan di PHP versi 4 dan 5
- Ringan dan Cepat
- Fitur / Pustaka Lengkap
- Menggunakan Metode MVC (Model View Controller)
Konsep Dasar Prototipe
Definisi Prototipe
Menurut Husni (2016:4)[34] prototipe ialah suatu proses dalam membuat sebuah model yang menunjukkan fitur dari produk yang diusulkan. Sementara menurut Aryani, .dkk (2017:38)[35] berpendapat bahwa prototipe merupakan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
Kelebihan dan Kekurangan Prototipe
Menurut pendapat Rizaldi (2014:31)[36], kelebihan dan kekurangan prototipe yaitu:
- Kelebihan Prototipe
- Adanya komunikasi yang baik antara development dengan pelanggan atau user.
- Pengembang bisa bekerja lebih baik didalam menentukan kebutuhan pelanggan.
- User dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
- Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototipe.
- Kekurangan Prototipe
- User kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.
- Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Menurut Mustaqbal dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015:32)[37], “Pengujian software ialah satu elemen dari sebuah topik yang lebih luas yang sering diartikan sebagai verifikasi dan validasi (V&V). Verifikasi: menunjuk kepada kumpulan kegiatan yang memastikan bahwa software (perangkat lunak) telah mengimplementasi sebuah fungsi spesifik. Validasi: menunjuk kepada sebuah kumpulan berbeda dari sebuah aktivitas yang dapat memastikan bahwa software yang telah dibuat dapat ditelusuri terhadap kebutuhan pelanggan”.
Sementara menurut Yadav, .dkk dalam International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol. 4 No. 2 (2013:306)[38], “Software testing is a process of finding errors or bug in the software or program and it involves any activity & evaluating an attribute or capabilities of a program or system or software and determining that it meets its required results.”, yang artinya pengujian perangkat lunak adalah proses menemukan kesalahan atau bug dalam perangkat lunak atau program dan melibatkan aktivitas & mengevaluasi atribut atau kemampuan program atau sistem atau perangkat lunak dan menentukan bahwa ia memenuhi hasil yang diperlukan.
Definisi Black Box Tetsing
Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsifungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi (Aisyah, dkk. dalam Journal SENSI, 2016:177)[39]. Selain itu menurut Jan, dkk. dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (2016:683)[40], “Black Box Testing is a software testing technique which play an important role in software testing”, yang artinya Black Box Testing adalah teknik pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.
Literature Review
Menurut Maulani, dkk. dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 2 (2016:231)[41], “Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”. Adapun literature review yang peneliti ambil sebagai landasan awal ataupun pendukung dari kegiatan penelitian, yaitu:
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No | Judul Penelitian | Metode | Pembahasan dan Hasil |
1 | Kesiapan Daerah dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik (Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 2013)[42] | Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta tentang tinggi dan rendahnya kesiapan daerah dalam menyediakan pelayanan publik. | Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap kesiapan daerah untuk menyediakan sistem informasi pelayanan publik setelah Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009. Menghasilkan beberapa temuan sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi kebijakan. |
2 | Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang (Khalid Al Fikri 2017)[43] | Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi dilapangan pada bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. | Dalam penelitian ini peneliti mengusulkan sistem untuk bidang pembangunan, dan pemerintahan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang. Hasil yang diperoleh adalah sistem yang mampu membantu masyarakat agar lebih mudah dalam mengakses informasi dan persyaratan guna memenuhi apa yang ingin mereka capai. |
3 | Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T (Dora Ari Chandara 2017)[44] | Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi pelayanan di BP2T Kota Tangerang Selatan. | Dalam penelitian ini peneliti menemukan pelayanan perizinan di BP2T masih bersifat manul sehingga menyulitkan masyarakat dalam melakukan perizinan. Hasil dari penelitian ini adalah merekomendasikan agar sistem penanganan berkas yang masuk ke BP2T bisa terkomputerisasi sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman. |
4 | Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat di Kantor Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang (Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni dan Purwanto 2015)[45] | Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik. | Dalam penelitian ini peneliti melakukan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang pelayanan publik pada kantor camat mungkid kabupaten magelang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pelayanan Kantor Kecamatan Mungkid adalah 2,87 dengan angka konversi sebesar 71,83. Maka kinerja pelayanan publik berada dalam kategori mutu pelayanan yang baik. |
5 | Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar (Dewi Puspita Sari Darman 2015)[46] | Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang menggarambarkan inovasi pelayanan perizinan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah . | Dalam penelitian tersebut peneliti menjelaskan kajian tentang model inovasi pelayanan perizinan dalam rangka peningkatan PAD di lingkungan pemerintah Kota Makassar. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk inovasi pelayanan di Unit Pelayanan Perizinan, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan inovasi pelayanan, model inovasi pelayanan prerizinan yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Pemerintah Kota Makassar. |
Dari literature review diatas terdapat perbedaan riset peneliti dengan riset yang terdahulu yaitu:
- Membuat aplikasi SIPP (Sistem Informasi Pelayanan Publik) yang digunakan oleh DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk masyarakat dalam rangka pelayanan publik.
- Membuat aplikasi pelayanan publik untuk bidang yang berada pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Tangerang Selatan.
- Membuat aplikasi pelayanan perizinan online sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan perizinan yang cepat, mudah dan nyaman.
- Membuat aplikasi pelayanan publik yang transparan sehingga kinerja seorang pegawai bukan hanya dinilai oleh atasan tapi masyarakat dapat menilai sendiri kualitas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
- Membuat aplikasi pelayanan perizinan yang dapat menampilkan berapa lama proses pembuatan izin akan selesai, untuk dapat meningkatkan index kepuasan masyarakat dalam pelayanan perizinan.
BAB III
Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
Sejarah Singkat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. dan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 61 Tahun 2016, tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Dengan keberadaan OPD ini, diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme kinerja aparatur Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam memberikan pelayanan perizinan yang didasarkan kepada nilai-nilai komitmen dan konsistensi, wewenang dan tanggungjawab, integritas dan profesional, ketepatan/keakurasian dan kecepatan, disiplin, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
- Visi
- Misi
- Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing;
- Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional;
- Menciptakan kota layak huni yang berwawan lingkungan;
- Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi.
Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi Dan Inovasi.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
DPMPTSP Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga/ unsur pelaksana teknis Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang memiliki tugas pokok merencanakan, menyelenggarakan, memfasilitasi, membina, mengkoordinasikan, mengawasi, mengendalikan, memonitoring, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penyelenggaraan Penanaman Modal.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, DPMPTSP Kota Tangerang Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
- Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
- Perumusan, penetapan, pelaksanaan program dan anggaran bidang bidang perencanaan, pengembangan dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
- pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan penanaman modal;
- Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas dilingkup Dinas;
- Pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang perencanaan, pengembang-an dan pengaduan, bidang penanaman modal, bidang perizinan pembangunan, bidang perizinan ekonomi, bidang perizinan kesejahteraan rakyat, bidang ketenagakerjaan, dan bidang perizinan sosial budaya;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas;
- Penetapan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal;
- Pembuatan peta potensi investasi;
- Penyelenggaraan promosi penanaman modal;
- Pengendalian pelaksanaan penanaman modal;
- Pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu satu pintu;
- Pengelolaan data dan informasi perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi lingkup Dinas; dan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsi.
Tugas Pokok Dan Fungsi Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.
Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam tugasnya menyelenggarakan fungsi:
- pengoordinasian perumusan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman norma, standar, prosedur dan kriteria di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
- perumusan perencanaan, pelaksanaan program dan anggaran di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
- pengoordinasian pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
- pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
- pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup bidang Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan;
- pengoordinasian pelaksanaan tugas di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan, Seksi Dokumentasi Data dan Informasi, dan Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- pengoordinasian pelaksanaan perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
- pengoordinasian pelaksanaan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
- pengoordinasian pelaksanaan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
- pengoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- pengoordinasian pengelolaan pengaduan masyarakat;
- pengoordinasian advokasi permasalahan hukum;
- pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan; dan
- pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
●Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan membawahkan:
- Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
- menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
- menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Perencanaan dan Pengembangan;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Perencanaan dan Pengembangan;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
- melaksanakan perencanaan dan pengembangan inovasi pelayanan;
- melaksanakan perencanaan pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi perizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
- melaksanakan pengkajian dan analisa permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan iklim penanaman modal dan pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Daerah;
- melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar pelayanan dan standar operasional prosedur pelayanan;
- menyelenggarakan survei atas indeks kepuasan masyarakat terhadap jenis pelayanan yang dilaksanakan Dinas;
- melaksanakan perencanaan target perolehan retribusi atas obyek izin yang dipungut retribusi;
- melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka perencanaan dan pengembangan penanaman modal dan inovasi pelayanan;
- menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Perencanaan dan Pengembangan;
- menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan dan Pengembangan; dan
- melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
- Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
- menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
- menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Dokumentasi, Data dan Informasi;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi;
- melaksanakan pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi;
- melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi untuk mempermudah pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi terhadap operasional program aplikasi sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan inventarisasi masalah serta penyelesaiannya terkait sistem teknologi informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan pengelolaan kearsipan dokumen perizinan dan nonperizinan dalam bentuk fisik/berkas maupun digital;
- melaksanakan perumusan kebijakan/regulasi dalam rangka pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi serta pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan;
- menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Dokumentasi Data dan Informasi;
- menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Dokumentasi Data dan Informasi; dan
- melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
- Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi.
- menyusun perumusan dan pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- menyusun perumusan dan pelaksanaan program dan anggaran dilingkup seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan urusan Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas pegawai pada Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- melaksanakan perencanaan pelaksanaan perumusan kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan pendokumentasian/pengarsipan produk kebijakan/regulasi terkait penanaman modal pelayanan perizinan dan non perizinan;
- melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan/regulasi termasuk prosedur dan persyaratan perizinan dan nonperizinan agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau untuk kepentingan penyederhanaan prosedur dan persyaratan;
- melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penanganan pengaduan masyarakat terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
- mewakili Dinas dalam menyelesaikan sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan;
- melaksanakan konsultasi dan koordinasi dalam penyelesaian sengketa/gugatan dalam perkara hukum baik secara litigasi maupun non litigasi terkait pelayanan perizinan dan nonperizinan di lingkup Dinas maupun dengan instansi lain;
- melaksanakan pemrosesan secara hukum terhadap dugaan tindakan pemalsuan dokumen perizinan dan nonperizinan;
- menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan arsip di lingkup Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi;
- menyusun laporan dan melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi; dan
- melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan memiliki tugas:
Kepala Seksi Dokumentasi, Data dan Informasi memiliki tugas:
Kepala Seksi Regulasi, Pengaduan dan Advokasi memiliki tugas:
Gambar 3.1 Bagan Struktur Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
Struktur Organisasi DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Penyelenggaraan organisasi pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan kewenangan yang diberikan Kepala Daerah yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Walikota Tangerang Selatan tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, yaitu sebagai berikut:
- Kepala Dinas
- Sekretariat
- Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Pengaduan
- Bidang Penanaman Modal
- Bidang Perizinan Pembangunan
- Bidang Perizinan Ekonomi
- Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat
- Bidang Perizinan Ketenagakerjaan
- Bidang Perizinan Sosial Budaya
Kepala Dinas memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal.
Sekretaris memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian, serta mengoordinasikan administrasi urusan penanaman modal.
Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Pengaduan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengembangan penanaman modal, inovasi pelayanan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi, pembangunan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan, perumusan kebijakan/regulasi, dan pengelolaan pengaduan masyarakat, serta advokasi permasalahan hukum.
Kepala Bidang Penanaman Modal memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam menetapkan pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal, pembuatan peta potensi investasi daerah, penyelenggaraan promosi penanaman modal, penyelenggaraan kerjasama dengan pihak ketiga, dan pengendalian pelaksanaan penanaman modal, serta pelayanan perizinan penanaman modal.
Kepala Bidang Perizinan Pembangunan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang pembangunan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang pembangunan.
Kepala Bidang Perizinan Ekonomi memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ekonomi yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ekonomi.
Kepala Bidang Perizinan Kesejahteraan Rakyat memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang kesejahteraan rakyat.
Kepala Bidang Perizinan Ketenagakerjaan memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang ketenagakerjaan yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang ketenagakerjaan.
Kepala Bidang Perizinan Sosial Budaya memiliki tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan perizinan bidang sosial budaya yang meliputi tahap pendaftaran, pemeriksaan syarat administrasi dan teknis, peninjauan/pemeriksaan lapangan, penetapan retribusi (untuk obyek izin yang dipungut retribusi), dan penerbitan izin, serta penolakan, pembatalan dan pencabutan izin bidang sosial budaya.
Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan
Secara hirarki dan berjenjang yang dilaksanakan aparatur pemerintah daerah di lingkungan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sebagaimana Gambar berikut:
Gambar 3.2. Bagan Struktur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang Selatan Tahun 2018
Tata Laksana Sistem Pelayanan Perizinan Kota Tangerang Selatan
Prosedur Sistem yang Berjalan
Saat ini sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah menggunakan sistem, namun sistem tersebut hanya dapat diakses oleh petugas DPMPTSP saja. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan di DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
- Pemohon datang ke petugas layanan DPMPTSP;
- Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP;
- Jika pemohon ingin mendaftarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia (KBLI);
- Pemohon datang ke petugas KBLI;
- Pemohon berkonsultasi pada petugas KBLI untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat;
- Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP;
- Pemohon datang kembali pada petugas layanan DPMPTSP;
- Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon;
- Pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat;
- Pemohon menyerahkan formulir isian dan berkas persayaratannya;
- Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang;
- Jika lengkap petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan;
- Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran;
- Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon;
- Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis).
Use Case Diagram Sistem Pelayanan Perizinan
Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan yang berjalan saat ini terdapat:
- 1 (satu) sistem yang mencakup sistem permohonan pengajuan izin.
- 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, Petugas Pelayanan, Petugas KBLI, Kadis.
- 7 (tujuh) use case diantaranya: Berkonsultasi, Mengisi formulir & melengkapi persyaratan, Mem-validasi formulir isian & berkas persyaratan, Meng-inputkan data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendataan, Cetak bukti pendaftaran, Cetak Laporan Pendaftaran dan 1 (satu) extend, yaitu: Memberikan kode KBLI.
Penjelasan Gambar 3.3. Use Case Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
1. | Nama use case | : | Berkonsultasi |
Aktor | : | Pemohon, Petugas Pelayanan dan Petugas KBLI | |
Skenario | : | Pemohon berkonsultasi dengan petugas layanan DPMPTSP, jika pemohon ingin mendaftarkan SIUP atau TDP maka pemohon harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI | |
2. | Nama use case | : | Memberikan kode KBLI |
Aktor | : | Pemohon dan Petugas KBLI | |
Skenario | : | Petugas KBLI memberikan kode KBLI 4 digit untuk SIUP dan 5 digit untuk TDP | |
3. | Nama use case | : | Mengisi formulir & melengkapi persyaratan |
Aktor | : | Pemohon dan Petugas Pelayanan | |
Skenario | : | Petugas layanan DPMPTSP menyerahkan formulir isian dan persyaratan yang harus dilengkapi pemohon, pemohon mengisi formulir isian dan melengkapi persyaratan pengajuan izin yang akan dibuat | |
4. | Nama use case | : | Mem-validasi formulir isian & Berkas Persyaratan |
Aktor | : | Petugas Pelayanan | |
Skenario | : | Petugas layanan akan mem-validasi kelengkapan formulir isian dan persyaratan, jika tidak valid petugas akan meminta pemohon melengkapi berkas yang kurang | |
5. | Nama use case | : | Meng-input data pemohon & jenis izin pada aplikasi pendaftaran |
Aktor | : | Petugas Pelayanan | |
Skenario | : | Petugas akan menerima berkas permohonan, dan memasukkan informasi data pemohon, jenis izin pada aplikasi pendaftaran yang dimiliki DPMPTSP Kota Tangerang Selatan | |
6. | Nama use case | : | Cetak bukti pendaftaran |
Aktor | : | Petugas Pelayanan dan Pemohon | |
Skenario | : | Petugas layanan DPMPTSP mencetak bukti pendafatran, petugas layanan DPMPTSP menyerahkan bukti pendaftaran ke pemohon | |
7. | Nama use case | : | Cetak laporan pendaftaran |
Aktor | : | Petugas Pelayanan dan Kadis | |
Skenario | : | Petugas layanan membuat laporan pendaftaran masuk yang kemudian akan diserahkan kepada kepala dinas (kadis) |
Activity Diagram Pelayanan Perizinan
Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:
- 1 Initial Node, objek yang diawali.
- 5 Action State, yaitu: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, sistem pendaftaran dan kadis.
- 2 Flow End.
- 1 Final State, objek yang diakhiri.
- 18 Activity.
- 4 Decision.
Sequence Diagram Pelayanan Perizinan
Gambar 3.5 Sequence Diagram Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Pelayanan Perizinan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan terdapat:
- 4 actor diantaranya: pemohon, petugas KBLI, petugas layanan, dan kadis.
- 3 lifeline diantaranya: formulir pendaftaran, bukti pendaftaran dan laporan.
- 1 Lifeline Entity: Aplikasi pendaftaran.
- 17 messages diantaranya: datang ke petugas layanan, melakukan konsultasi dengan petugas layanan, berkonsultasi dengan petugas KBLI, memberikan KBLI, memberikan formulir pendaftaran, mengisi & melengkapi formulir pendaftaran, menyerahkan formulir pendaftaran, melakukan validasi formulir pendaftaran, meminta perbaikan formulir pendaftaran, melengkapi data formulir pendaftaran, menerima formulir pendaftaran, memasukkan data permohonan, cetak bukti pendaftaran, menyerahkan bukti pendaftaran, menerima bukti pendaftaran, membuat laporan dan menerima laporan.
Analisa Sistem yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Tabel 3.1: Analisis SWOT
Kekuatan (S) | Kelemahan (W) | |
Faktor Internal / Faktor Eksternal |
|
|
Peluang (O) | SO Strategi | WO Strategi |
|
|
|
Ancaman (T) | ST Strategi | WT Strategi |
|
|
|
Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluran
- Analisa Masukkan
- Analisa Proses
- Analisa Keluaran
Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan yaitu:
a. Nama masukkan | : | Formulir isian & persyaratan. |
b. Fungsi | : | Sebagai data permohonan izin baru. |
c. Sumber | : | Pemohon izin. |
d. Media | : | Kertas |
e. Frekuensi | : | Setiap ada pemohon yang mendaftar. |
f. Keterangan | : | Berisi data permohonan izin. |
Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil, karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
a. Nama modul | : | Data perndaftarn izin. |
b. Masukkan | : | Formulir isian & persyaratan. |
c. Keluaran | : | Laporan pendafttaran permohonan izin. |
d. Ringkasan proses | : | Proses ini menghasilkan data pendaftaran permohonan izin. |
Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang berisi semua informasi.
a. Nama keluaran | : | Laporan pendaftaran permohonan izin. |
b. Fungsi | : | Sebagai data perndaftaran permohonan izin. |
c. Media | : | Aplikasi pendaftaran. |
d. Distribusi | : | Untuk kepala dinas (kadis). |
Konfigurasi Sistem yang Berjalan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
- Server
- Processor: Intel Xeon E5-2620v3
- RAM: 16 GB
- Harddisk: 8 TB
- Operator atau petugas
- Processor: Intel Pentium 4 Core 2
- Monitor: LED 16.0 ”
- RAM: 2 GB
- Harddisk: 320 GB
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
- CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
- OpenOffice 4.1.2: Untuk mencetak bukti pendaftaran.
- Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pendataan pendaftaran.
- Aplikasi pendaftaran: Digunakan oleh operator pelayanan sebagai pendataan pemohon yang mendaftarkan izin.
Hak Akses (Brainware)
Hak akses pada aplikasi yang sedang berjalan yaitu:
- Operator pelayanan sebagai pendataan pemohoan yang mendaftarkan izin.
- Kepala dinas (kadis) sebagai penerima laporan pendaftaran.
Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan yang Dihadapi
Permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini yaitu:
- Pemohon saat melakukan pengajuan izin masih datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
- Pemohon yang akan mendaftarkan SIUP atau TDP sebelum ke petugas pelayanan pendaftran harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) untuk mendapatkan KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang akan dibuat.
- Pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk menanyakan status berkas permohonan izin.
- Ketidakpastian jangka waktu pengerjaan izin.
- Tarif retribusi yang dikenakan melebihi ketentuan.
Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), peneliti mencoba memberikan solusi atau alternatif dalam pemecahan masalah, diantaranya:
- Membuat sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon tidak harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pengajuan izin.
- Menampilkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan usaha Indonesia) pada sistem pelayanan perizinan online sehingga pemohon dapat memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan yang dibuat.
- Menampilkan cek status pada sistem pelayanan perizinan online supaya posisi berkas pemohon dapat di tracking.
- Menampilkan Standar Operasional Prosedur (SOP) waktu pengerjaan izin yang dapat diakses oleh pemohon.
- Menampilkan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) untuk izin mendirikan bangunan (IMB) serta membuat sistem simulasi retribusi IMB pada sistem pelayanan perizinan online sehingga sebelum pemohon mengajukan izin dapat memperkirakan berapa tarif retribusi yang akan dibayarkan.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian terkait yang memiliki hubungan dengan aplikasi yang akan diusulkan. Berikut ini tabel elisitasi tahap I, yaitu:
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
Fungsional |
|
Analisa Kebutuhan |
|
Saya Ingi Sistem Dapat: |
|
No |
Keterangan |
1 |
Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan |
2 |
Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin |
3 |
Dapat menampilkan penjelasan izin |
4 |
Dapat menampilkan prosedur izin |
5 |
Dapat menampilkan persyaratan izin |
6 |
Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI) |
7 |
Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan |
8 |
Terdapat fasilitasn cetak Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) |
9 |
Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK) |
10 |
Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin |
11 |
Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas |
12 |
Terdapat form login |
13 |
Terdapat form registrasi |
14 |
Mengirim validasi lewat email |
15 |
Satu database dengan aplikasi yang sudah ada |
16 |
Menampilkan status pengajuan permohonan izin |
17 |
Terdapat fasilitas live chatting |
18 |
Terdapat fasilitas video call |
19 |
Mengedit penjelasan izin |
20 |
Mengedit prosedur izin |
21 |
Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini |
22 |
Terdapat fasilitas upload persyaratan izin |
23 |
Menampilkan alasan penolakan permohonan |
24 |
Menampilkan waktu pengerjaan izin |
25 |
Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai |
26 |
Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS |
27 |
Menampilkan laporan pendaftaran izin |
28 |
Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram |
Non Functional |
|
Saya Ingin Sistem Dapat: |
|
1 |
Tampikan sistem yang user friendly |
2 |
Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik |
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklarifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasn mengenai MDI:
- M pada MDI artinya mandotory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- D pada MDI artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- I pada MDI artinya inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap II yang ditunjukkan pada tabel 3.3.:
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
Fungsional |
||||
Analisa Kebutuhan |
||||
Saya Ingi Sistem Dapat: |
||||
No |
Keterangan |
M |
D |
I |
1 |
Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan |
ü |
|
|
2 |
Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin |
ü |
|
|
3 |
Dapat menampilkan penjelasan izin |
ü |
|
|
4 |
Dapat menampilkan prosedur izin |
ü |
|
|
5 |
Dapat menampilkan persyaratan izin |
ü |
|
|
6 |
Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI) |
ü |
|
|
7 |
Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan |
|
ü |
|
8 |
Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK) |
|
ü |
|
9 |
Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin |
|
ü |
|
10 |
Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas |
|
ü |
|
11 |
Terdapat form login |
ü |
|
|
12 |
Terdapat form registrasi |
ü |
|
|
13 |
Mengirim validasi lewat email |
ü |
|
|
14 |
Satu database dengan aplikasi yang sudah ada |
ü |
|
|
15 |
Menampilkan status pengajuan permohonan izin |
|
ü |
|
16 |
Terdapat fasilitas live chatting |
|
|
ü |
17 |
Terdapat fasilitas video call |
|
|
ü |
18 |
Mengedit penjelasan izin |
ü |
|
|
19 |
Mengedit prosedur izin |
ü |
|
|
20 |
Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini |
|
ü |
|
21 |
Terdapat fasilitas upload persyaratan izin |
ü |
|
|
22 |
Menampilkan alasan penolakan permohonan |
ü |
|
|
23 |
Menampilkan waktu pengerjaan izin |
|
ü |
|
24 |
Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai |
|
ü |
|
25 |
Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS |
|
|
ü |
26 |
Menampilkan laporan pendaftaran izin |
ü |
|
|
27 |
Dapat mendaftarkan izin melalui aplikasi telegram |
|
|
ü |
Non Functional |
|
|
|
|
Saya Ingin Sistem Dapat: |
|
|
|
|
1 |
Tampikan sistem yang user friendly |
ü |
|
|
2 |
Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik |
ü |
|
|
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal-nya “I” pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:
- T artinya technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
- O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang akan dibuat.
- E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut.
Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:
1. L (Low) | Mudah untuk dikerjakan. |
2. M (Middle) | Mampu untuk dikerjakan |
3. H (high) | Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. |
Berikut ini adalah tabel elisitasi tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.4.:
Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
Fungsional |
||||||||||
Analisa Kebutuhan |
||||||||||
Saya Ingi Sistem Dapat: |
||||||||||
No |
Fassibility |
T |
O |
E |
||||||
|
Risk |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
1 |
Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan |
ü |
|
|
|
|
ü |
ü |
|
|
2 |
Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
3 |
Dapat menampilkan penjelasan izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
4 |
Dapat menampilkan prosedur izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
5 |
Dapat menampilkan persyaratan izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
6 |
Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI) |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
7 |
Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan |
|
|
ü |
|
ü |
|
|
ü |
|
8 |
Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK) |
|
|
ü |
|
ü |
|
|
ü |
|
9 |
Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
10 |
Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
11 |
Terdapat form login |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
12 |
Terdapat form registrasi |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
13 |
Mengirim validasi lewat email |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
14 |
Satu database dengan aplikasi yang sudah ada |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
ü |
|
15 |
Menampilkan status pengajuan permohonan izin |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
16 |
Terdapat fasilitas live chatting |
|
|
ü |
|
ü |
|
|
|
ü |
17 |
Terdapat fasilitas video call |
|
|
ü |
ü |
|
|
|
|
ü |
18 |
Mengedit penjelasan izin |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
19 |
Mengedit prosedur izin |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
20 |
Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini |
|
ü |
|
|
ü |
|
ü |
|
|
21 |
Terdapat fasilitas upload persyaratan izin |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
22 |
Menampilkan alasan penolakan permohonan |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
ü |
|
23 |
Menampilkan waktu pengerjaan izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
24 |
Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
25 |
Dapat mengirim notifikasi pada petugas verifikasi melaui SMS |
|
ü |
|
ü |
|
|
|
ü |
|
26 |
Menampilkan laporan pendaftaran izin |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
Non Functional |
||||||||||
Saya Ingin Sistem Dapat: |
||||||||||
1 |
Tampikan sistem yang user friendly |
|
ü |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
2 |
Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik |
|
|
ü |
|
|
ü |
|
ü |
|
Final Draf Elisitasi
Merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan peneliti untuk membuat aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan elisitasi tahap III, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada tabel 3.5.:
Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
Fungsional |
|
Analisa Kebutuhan |
|
Saya Ingi Sistem Dapat: |
|
No |
Keterangan |
1 |
Menampilkan logo Kota Tangerang Selatan |
2 |
Menampilkan halaman pendaftaran permohonan izin |
3 |
Dapat menampilkan penjelasan izin |
4 |
Dapat menampilkan prosedur izin |
5 |
Dapat menampilkan persyaratan izin |
6 |
Dapat menampilkan informasi Klasisifkasi Baku Lapangan Usaha Indonseisa (KBLI) |
7 |
Terdapat fasilitas simulasi retribusi IMB, dengan nilai retribusi sesuai peraturan walikota tangerang selatan |
8 |
Terdapat fasilitasn cek keaslian Surat Keputusan (SK) |
9 |
Menampilkan rekap posisi berkas permohonan pada setiap tahapan pengerjaan izin |
10 |
Menampilkan daftar permohonan pada rekap posisi berkas |
11 |
Terdapat form login |
12 |
Terdapat form registrasi |
13 |
Mengirim validasi lewat email |
14 |
Satu database dengan aplikasi yang sudah ada |
15 |
Menampilkan status pengajuan permohonan izin |
16 |
Terdapat fasilitas live chatting |
17 |
Mengedit penjelasan izin |
18 |
Mengedit prosedur izin |
19 |
Menampilkan jumlah pendaftaran hari ini |
20 |
Terdapat fasilitas upload persyaratan izin |
21 |
Menampilkan alasan penolakan permohonan |
22 |
Menampilkan waktu pengerjaan izin |
23 |
Menampilkan waktu perkiraan izin akan selesai |
24 |
Menampilkan laporan pendaftaran izin |
Non Functional |
|
Saya Ingin Sistem Dapat: |
|
1 |
Tampikan sistem yang user friendly |
2 |
Menyimpan data pendaftaran permohonan izin dengan baik |
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Sistem usulan yang diajukan peneliti seputar sistem palayanan perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan. Berikut ini adalah urutan prosedur sistem pelayanan perizinan yang diusulkan pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
- Pelayanan Perizinan
- Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk melakukan pendaftaran, simulasi perhitungan perhitungan retribusi IMB, mengecek keaslian Surat Keputusan (SK), mencari informasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) atau untuk melakukan tracking posisi berkas permohonan izin.
- Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
- Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap.
- Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya.
- Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon.
- Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan.
- Pemohon memilih izin yang ingin didaftarkan.
- Pemohon melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur izin dan persyaratan izin.
- Pemohon memilih peruntukan dan jenis perizinan.
- Pemohon melihat daftar berkas persyaratan yang harus ada untuk mendaftarkan izin.
- Pemohon mengisi form pendaftaran permohonan izin.
- Pemohon mengunggah berkas persyaratan.
- Pemohon memeriksa input-an form pendaftaran dan berkas yang diunggah.
- Pemohon menyatakan input-an form pendaftaran dan berkas sudah lengkap.
- Sistem pelayanan perizinan online memberi informasi pendaftaran berhasil dilakukan.
- Pemohon mengakses menu cek status.
- Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan.
- Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online.
- Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin.
- Pemohon yang mendaftarkan izin Mendirikan Bangunan (IMB) jika permohonan sudah disetujui oleh Kepala DPMPTSP, pemohon dapat mencetak Surat Keputusan Retribusi (SKRD) pada aplikasi pelayanan perizinan online.
- Permohonan yang sudah berada pada tahap cetak Surat Keputusan (SK), maka pemohon dapat melihat status permohonan sudah disetujui dan SK sudah siap diambil.
- Laporan Permohonan Pendaftaran
- Petugas pelayanan mengunjungi halaman admin website pelayanan perizinan online.
- Melakukan login.
- Petugas pelayanan mengakses pendaftaran permohonan izin
- Kemudian melakukan filter data pendaftaran permohonan.
- Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan.
- Petugas mencetak laporan pendaftaran.
Use Case Diagram yang Diusulkan
- Pelayanan Perizinan
- 1 (satu) sistem yang mencakup sistem pelayanan perizinan.
- 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pemohon, dan Petugas Pelayanan.
- 24 (dua puluh empat) use case diantaranya: beranda, registarsi, jenis perizinan, persyaratan, live chatting, simulasi retribusi IMB, cek keaslian SK, info KBLI, login dan 13 (dua belas) include, yaitu: form registrasi, verifikasi email, deskripsi, dasar hukum, prosedur, daftar perizinan, mengisi formulir, unggah persyaratan, cek status, tracking berkas permohonan, status permohonan, logout serta 3 (tiga) extend, yaitu: alasan penolakan, bukti pendaftaran dan cetak SKRD.
- Laporan Permohonan Pendaftaran
- 1 (satu) sistem yang mencakup sistem laporan pendaftaran.
- 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Petugas Pelayanan.
- 9 (sembilan) use case diantaranya: beranda, laporan pendaftaran dan 7 (tujuh) include, yaitu: login, filter data pendaftaran, hasil pencarian, data pemohon, jenis perizinan, cetak laporan dan logout.
Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
Penjelasan Gambar 4.1. Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
1. |
Nama use case |
: |
Beranda |
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon mengunjungi website pelayanan perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan |
|
2. |
Nama use case |
: |
Registrasi |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon melakukan registrasi di website perizinan online DPMPTSP Kota Tangerang Selatan |
3. |
Nama use case |
: |
Form Registrasi |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon mengisikan formulir registrasi secara lengkap |
4. |
Nama use case |
: |
Verifikasi Email |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon mendapatkan username dan password melalui email yang telah didaftarkan pada formulir registrasi sebelumnya |
5. |
Nama use case |
: |
Jenis Perizinan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat jenis perizinan yang akan didaftarkan |
6. |
Nama use case |
: |
Deskripsi |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat deskripsi izin |
7. |
Nama use case |
: |
Dasar Hukum |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat dasar hukum izin |
8. |
Nama use case |
: |
Prosedur |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat prosedur pembuatan izin |
9. |
Nama use case |
: |
Pesyaratan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat persyaratan izin |
10. |
Nama use case |
: |
Live Chatting |
|
Aktor |
: |
Pemohon dan Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Jika mengalami kendala dalam melakukan pendaftaran izin pemohon melakukan live chating dengan petugas pelayanan |
11. |
Nama use case |
: |
Simulasi retribusi IMB |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB |
12. |
Nama use case |
: |
Cek Keaslian SK |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melakukan cek keaslian SK |
13. |
Nama use case |
: |
Info KBLI |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat list info KBLI |
14. |
Nama use case |
: |
Login |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon melakukan login dengan memasukan username dan password yang tertera di email pemohon. |
15. |
Nama use case |
: |
Daftar Perizinan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon melakukan pendaftaran izin |
16. |
Nama use case |
: |
Mengisi Formulir |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon mngisi form permohonan izin yang akan didaftarkan |
17. |
Nama use case |
: |
Unggah Persyaratan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon menguggah berkas persyaratan izin |
18. |
Nama use case |
: |
Cek Status |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon mengakses menu cek status |
19. |
Nama use case |
: |
Tracking Berkas Permohonan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon melakukan tracking berkas permohonan perizinan |
20. |
Nama use case |
: |
Status Permohonan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat melihat status permohonan izin |
21. |
Nama use case |
: |
Alasan Penolakan |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Jika permohonan izin ditolak, pemohon dapat melihat alasan penolakan melalui aplikasi pelayanan perizinan online |
22. |
Nama use case |
: |
Bukti Pendaftaran |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Jika berkas sudah diverifikasi oleh petugas, pemohon mendapatkan bukti pendaftaran sebagai bukti telah melakukan pendaftaran permohonan izin |
23. |
Nama use case |
: |
Cetak SKRD |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon dapat mencetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online |
24. |
Nama use case |
: |
Logout |
|
Aktor |
: |
Pemohon |
|
Skenario |
: |
Pemohon melakukan aksi untuk keluar dari akunnya |
Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.2 Use Case Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
1. |
Nama use case |
: |
Login |
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas layanan melakukan login |
|
2. |
Nama use case |
: |
Beranda |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas layanan mengakses halaman beranda |
3. |
Nama use case |
: |
Laporan Pendaftaran |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas mengakses menu laporan pendaftaran |
4. |
Nama use case |
: |
Filter Data Pendaftaran |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas melakukan filter data pendaftaran |
5. |
Nama use case |
: |
Hasil Pencarian |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Aplikasi perizinan online menampilkan hasil pencarian, yaitu jenis perizinan dan data permohonan |
6. |
Nama use case |
: |
Jenis Perizinan |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas dapat melihat jenis perizinan |
7. |
Nama use case |
: |
Data Permohonan |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas dapat melihat data permohonan |
8. |
Nama use case |
: |
Cetak Laporan |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas dapat mencetak hasil pencarian |
9. |
Nama use case |
: |
Logout |
|
Aktor |
: |
Petugas Pelayanan |
|
Skenario |
: |
Petugas pelayanan melakukan aksi untuk keluar dari akunnya |
Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
- Pelayanan Perizinan
- 1 Initial Node, objek yang diawali.
- 3 Action State, yaitu pemohon, petugas pelayanan dan aplikasi pelayanan perizinan.
- 1 Final State, objek yang diakhiri.
- 15 Activity.
- 2 Decision.
- Laporan Permohonan Pendaftaran
- 1 Initial Node, objek yang diawali.
- 2 Action State, yaitu petugas pelayanan dan aplikasi admin pelayanan perizinan.
- 1 Final State, objek yang diakhiri.
- 8 Activity.
- 1 Decision.
Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
- Pelayanan Perizinan
- 1 actor diantaranya: pemohon.
- 7 lifeline diantaranya: web pelayanan perizinan, jenis izin, registrasi, login, pendaftaran izin, mengisi form dan cek status.
- 15 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melihat jenis izin, menampilkan deskriprsi, dasar hukum, prosedur dan syarat, melakukan registrasi, registrasi berhasil dilakukan, melakukan login, verifikasi, login berhasil, melakukan pendaftaran izin, menmpilkan form pendaftraan, mengisi form pendaftaran, pendaftaran berhasil dilakukan, melakukan cek status permohonan dan menampilkan status permohonan
- Laporan Permohonan Pendaftaran
- 1 actor diantaranya: petugas.
- 7 lifeline diantaranya: web admin pelayanan, login, beranda, laporan pendaftaran, filter pendaftaran, hasil filter, cetak laporan.
- 14 message diantaranya: mengakses web, menampilkan web, melakukan login, verifikasi, login berhasil, mengakses beranda, menampilkan beranda, mengakses laporan pendaftaran, melakukan filter pendaftaran menampilkan hasil pendaftaran, melihat hasil pendaftaran, melakukan cetak laporan dan menampilkan cetak laporan.
Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.5. Sequence Diagram Usulan Pelayanan Perizinan Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan Pendaftaran Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Berikut ini tabel perbandingan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan:
Tabel 4.1. Tabel Perbandingan (sistem berjalan dengan sistem usulan)
No |
Sistem Berjalan |
Sistem Usulan |
1 |
Untuk pendaftaran izin pemohon diwajibkan datang dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. |
Pemohon membuka website pelayanan perizinan online kemudian dapat langsung memilih izin yang akan didaftarkan dan jika mengalami kendala dalam proses pendaftaran pemohon dapat melakukan live chating dengan petugas pelayanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. |
2 |
Untuk melakukan permohonan izin pemohon mengisi pada kertas formulir pendaftaran dan mnyerahkan berkas persayaratan pada petugas pelayanan. |
Untuk melakukan pendaftaran, pemohon dapat langsung mengisi formulir pendaftaran izin dan dapat melakukan unggah file persyaratan pada aplikasi pelayanan perizinan online. |
3 |
Untuk mengetahui informasi Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KBLI) pemohon izin SIUP/ TDP berkonsultasi terlebih dahulu pada petugas KBLI. |
Untuk mengetahui informasi KBLI pemohon izin SIUP/ TDP dapat melihat dan memilih sendiri KBLI yang sesuai dengan kegiatan usaha yang akan didaftarkan. |
4 |
Untuk menanyakan status berkas permohonan izin pemohon harus datang atau menelepon ke kantor DPMPTSP Kota Tanegrang Selatan. |
Untuk mengetahui status berkas permohonan izin, pemohon dapat melihat secara langsung posisi terakhir berkas pemohonan izin pada aplikasi pelayanan perizinan online. |
5 |
Pemohon sulit untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin. |
Untuk mengetahui informasi kepastian jangka waktu pengerjaan permohonan izin pemohon dapat melihat pada aplikasi pelayanan perizinan online. |
6 |
Untuk melakukan pencetakan pembayaran Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. |
Untuk melakukan cetak SKRD pemohon sendiri dapat melakukan cetak SKRD pada aplikasi pelayanan perizinan online tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. |
7 |
Pemohon sulit untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB. |
Untuk melakukan simulasi perhitungan retribusi IMB, aplikasi pelayanan perizinan online menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemohon dapat melakukan perhitungan sendiri. |
8 |
Untuk membuktikan keaslian Surat Keputusan (SK) izin pemohon perlu datang ke petugas layanan DPMPTSP Kota Tangerang Selatan. |
Untuk melakukan pembuktian keaslian SK pemohon tidak perlu untuk datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan, karena pemohon dapat melakukan pembuktian SK pada aplikasi pelayanan perizinan online dengan memasukkan nomor SK yang tertera pada dokumen SK. |
Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya sistem yang diusulkan oleh peneliti tentang aplikasi pelayanan perizinan yang baru dapat meningkatkan proses pelayanan pada masyarakat atau pemohon izin sehingga proses pelayanan perizinan lebih baik dan efektif.
Rancangan Basis Data
Class Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 4.7 Class Diagram Aplikasi Pelayanan Perizinan Online Pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan
Spesifikasi Basis Data
Berikut ini adalah spesifikasi basis data yang ada pada aplikasi pelayanan perizinan online pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan:
- Tabel Registrasi
Nama File | : Tmregistrasi. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data register pemohon. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.2. Tabel Register
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik pemohon |
n_user | varchar | 30 | Nama pemohon | |
username | varchar | 20 | Username pemohon | |
password | varchar | 50 | Password pemohon | |
photo | varchar | 30 | Foto | |
c_identitas | tinyint | 2 | Pilihan identitas pemohon | |
v_identitas | varchar | 20 | Input-an indentitas | |
t_lahir | varchar | 20 | Tempat lahir | |
d_lahir | date | Tanggal lahir | ||
jk | tinyint | 2 | Jenis kelamin | |
alamat | varchar | 50 | Alamat | |
trkelurahan_id | int | 5 | foreign key | Pilihan lokasi kelurahan |
pekerjaan | varchar | 20 | Pekerjaan | |
telp | varchar | 13 | Telepon | |
hp | varchar | 13 | Nomor Hp | |
varchar | 25 | Email pemohon | ||
c_status | tinyint | 2 | Status pemohon | |
last_login | varchar | 12 | Terakhir login | |
d_entri | datetime | Tanggal dibuat | ||
d_update | datetime | Tanggal diubah |
- Tabel Permohonan
Nama File | : Tmpermohonan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data permohonan izin. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.3. Tabel Permohonan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik permhonan |
tmpemohon_id | int | 3 | foreign Key | ID pemohon |
pendaftaran_id | varchar | 23 | Nomor pendaftaran | |
trstpermohonan_id | int | 3 | foreign Key | Status permohonan |
trperuntukan_id | int | 3 | foreign Key | Petuntukan pemohonan |
c_pararel | tinyint | 2 | Status prararel | |
c_tinjauan | tinyint | 2 | Status tinjauan | |
i_entry | varchar | 50 | Tanggal diajukan | |
d_entry | datetime | 11 | Tanggal disimpan | |
c_status_bayar | tinyint | 2 | Jumlah bawang | |
keterangan | varchar | 255 | Keterangan | |
trperizinan_id | int | 3 | foreign Key | Id perizinan yang akan didaftarkan |
trjenispermohonan_id | int | 3 | foreign Key | Id jenis permohonan |
trkelurahan_id | int | 5 | foreign Key | Id kelurahan permohonan |
c_click | tinyint | 2 | Status di lihat | |
d_verifikasi | datetime | Tanggal di verifikasi | ||
d_persetujuan | date | Tanggal di persetujuan | ||
d_kasie | date | Tanggal di kasie | ||
d_kabid | date | Tanggal di kabid | ||
d_kaban | date | Tanggal di Kaban | ||
d_cetaksk | date | Tanggal cetak SK | ||
d_arsip | date | Tanggal arsip | ||
c_verifikasi_berkas | tinyint | 2 | Status di verifikasi | |
c_persetujuan | tinyint | 2 | Status di persetujuan | |
c_kasie | tinyint | 2 | Status di kasie | |
c_kabid | tinyint | 2 | Status di kabid | |
c_kaban | tinyint | 2 | Status di kaban | |
c_cetaksk | tinyint | 2 | Status di cetak SK | |
c_arsip | tinyint | 2 | Status di arsip | |
c_not_like | tinyint | 2 | Status di tolak | |
alasan_tolak | longtext | Alasan penolakan | ||
file_sk1 | varvhar | 35 | File SK ke 1 | |
file_sk2 | varchar | 35 | File SK ke 2 | |
no_skbaru | vrachar | 20 | Nomor SK | |
tgl_msberlaku_sk | date | Tanggal masa berlaku SK | ||
tgl_msberlaku_sk_lama | date | Tanggal masa berlaku SK lama | ||
d_pengesahan | date | Tanggal pengesahan | ||
ip_client | varchar | 25 | Ip pemohon yang mendaftarkan |
- Tabel Pemohon
Nama File | : Tmpemohon. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data pemohon izin. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.4. Tabel Pemohon
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik permhonan |
no_referensi | varchar | 20 | No referensi pemohon | |
n_pemohon | varchar | 30 | Nama pemohon | |
telp_pemohon | varchar | 13 | Nomor Telepon pemohon | |
a_pemohon | varchar | 50 | Alamat pemohon | |
a_pemohon_luar | varchar | 50 | Alamat pemohon luar negeri | |
i_user | varchar | 20 | User yang meng-input | |
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
npwrd | varchar | 32 | NPWRD pemohon | |
trkelurahan_id | int | 5 | foreign Key | Id kelurahan pemohon |
- Tabel BAP
Nama File | : Tmbap. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data hasil BAP. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.5. Tabel BAP
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik BAP |
tmpermohonan_id | int | 3 | foreign Key | ID permohonan pendaftaran |
pendaftaran_id | varchar | 20 | Nomor pendaftaran | |
bap_id | varchar | 20 | Nomor BAP | |
c_pesan | varchar | 50 | Pesan BAP | |
status_bap | tinyint | 2 | Status BAP | |
c_penetapan | tinyint | 2 | Status penetapan | |
c_skrd | tinyint | 2 | Status SKRD | |
file_gambar | varchar | 25 | Lokasi file gambar | |
d_bap | date | Tanggal BAP | ||
d_entry | date | Tanggal data disimpan |
- Tabel Perhitungan IMB
Nama File | : Tmperhitungan_imb. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data hasil perhitungan IMB. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.6. Tabel Perhitungan IMB
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik perhitungan IMB |
tmpermohonan_id | int | 3 | foreign Key | ID permohonan pendaftaran |
pendaftaran_id | varchar | 20 | Nomor pendaftaran | |
i_urut | int | 3 | Nomor urut | |
uraian | varchar | 55 | Uraian | |
luas | decimal | 10 | Nilai luas | |
trkoefisientarifretribusi_id | int | 3 | foreign Key | Koefisien tarif retribusi |
jumlah_unit | decimal | 5 | Jumlah unit | |
nama_satuan | varchar | 10 | Nama satuan | |
is_renovasi | tinyint | 2 | Status renovasi | |
is_balik_nama | tinyint | 2 | Status balik nama | |
is_penambahan | tinyint | 2 | Status penambahan | |
is_perpanjangan | tinyint | 2 | Status perpanjangan | |
tmgunabangunan_imb_id | int | 3 | foreign Key | Gunabangunan IMB |
tarif | dobule | 20 | Nilai tarif | |
jumlah_tarif | double | 20 | Jumlah tarif | |
is_rab | tinyint | 2 | Status RAB |
- Tabel Perusahaan
Nama File | : Tmperusahaan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data hasil perhitungan IMB. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.7. Tabel Perusahaan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik perusahaan |
tmpermohonan_id | int | 3 | foreign Key | ID permohonan pendaftaran |
n_perusahaan | varchar | 30 | Nama perusahaan | |
n_direktur | varchar | 30 | Nama direktur | |
npwp | varchar | 25 | NPWP perusahaan | |
a_perusahaan | varchar | 50 | Alamat perusahaan | |
trkelurahan_id | int | 5 | foreign Key | ID kelurahan perusahaan |
telp_perushaan | varchar | 13 | Nomor telepon perusahaan | |
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
fax | varchar | 10 | Nomor fax perusahaan | |
varchar | 30 | Email perusahaan | ||
jenis_usaha | varchar | 30 | Jenis usaha | |
kd_pos | varchar | 5 | Kode pos | |
status_perusahaan | varchar | 20 | Status perusahaan | |
no_aktependirian | varchar | 20 | Nomor akte pendirian | |
tgl_aktependiria | date | Tanggal akte pendirian | ||
no_akteperubahan | varchar | 20 | Nomor akte perubahan | |
tgl_akteperubahan | date | Tanggal akte perubahan | ||
tgl_pengesahanakteperubahan | date | Tanggal akte pengesahaan perubahan | ||
nm_notarisperubahan | varchar | 30 | Nama notaris perubahan | |
no_pengesahanmenteri | varchar | 20 | Nomor pengesahan menteri | |
tgl_pengesahanmenteri | date | Tanggal pengesahan menteri | ||
nm_notaris | varchar | 30 | Nama notaris | |
almt_notaris | varchar | 50 | Alamat notaris | |
no_telpnotaris | varchar | 13 | Nomot telepon notaris | |
c_penganggungjawab | int | jumlah penaggung jawab | ||
c_sekutuaktif | int | Jumlah sekutu aktif | ||
c_sekutupasif | int | Jumlah sekutu pasif | ||
c_sekutuaktif_baru | int | Jumlah sekutu aktif baru | ||
c_sekutupasif_baru | int | Jumlah sekutu pasif baru | ||
c_pemegangsaham | int | Jumlah pemegang saham | ||
keg_usahapokok | text | Kegiatan usaha pokok | ||
keg_usahalain | longtext | Kegiatan usaha lainnya | ||
komoditi_utama | varchar | 30 | Komoditi utama | |
komoditi_lain | varchar | 30 | Komoditi lainnya | |
modal_dasar | bigint | Modal dasar | ||
modal_ditempatkan | bigint | Modal ditempatkan | ||
modal_disetor | bigint | Modal disetorkan | ||
karwayan_wni | int | 3 | Jumlah karwayan WNI | |
karyawan_wna | int | 3 | Jumlah karyawan WNA | |
jum_karyawan | int | 5 | Total jumlah karyawan | |
kode_bkli1 | varchar | 10 | Kode KBLI1 | |
kode_kbli2 | varchar | 10 | Kode KBLI2 | |
kode_kbli3 | varchar | 10 | Kode KBLI3 | |
n_subgolongan1 | varchar | 50 | Nama sub golongan1 | |
n_subgolongan2 | varchar | 50 | Nama sub golongan2 | |
n_subglongan3 | varchar | 50 | Nama Sub golongan3 | |
tmkelembagaan_id | int | 3 | ID kelembahaan perusahaan | |
n_perusahaan_alt | varchar | 30 | Nama perusahaan tampa spasi |
- Tabel Kelembagaan
Nama File | : Tmkelembagaan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data kelembagaan perusahaan. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.8. Tabel Kelembagaan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik perusahaan |
n_kelembagaan | varchar | 30 | Nama kelembagaan | |
deskripsi | longtext | Penjelasan kelembagaan |
- Tabel KBLI
Nama File | : Tmkbli. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data KBLI. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.9. Tabel KBLI
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik KBLI |
kode | varchar | 10 | Kode KBLI | |
n_kategori | varchar | 50 | Nama kategori | |
deskripsi | longtext | Pengertian kategori | ||
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
d_update | datetime | Tanggal data diperbaharui | ||
is_show | tinyint | 2 | Status ditampilkan |
- Tabel KBLI_SubGolongan
Nama File | : Tmkbli_subgolongan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data Sub Golongan KBLI. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.10. Tabel KBLI Sub Golongan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik KBLI sub golongan |
id_tmkbli | int | 3 | foreign Key | ID KBLI |
kode | varchar | 10 | Kode KBLI sub golongan | |
n_subgolongan | varchar | 50 | Nama sub golongan | |
deskripsi | longtext | Pengertian sub golongan | ||
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
d_update | datetime | Tanggal data diperbaharui | ||
is_show | tinyint | 2 | Status ditampilkan |
- Tabel KBLI_SubGolongan2
Nama File | : Tmkbli_subgolongan2. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data Sub Golongan 2 KBLI. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.11. Tabel KBLI Sub Golongan 2
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik KBLI sub golongan 2 |
id_tmkbli_subgolongan | int | 3 | foreign Key | ID KBLI sub golongan |
kode | varchar | 10 | Kode KBLI sub golongan 2 | |
n_subgolongan | varchar | 50 | Nama sub golongan 2 | |
deskripsi | longtext | Pengertian sub golongan 2 | ||
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
d_update | datetime | Tanggal data diperbaharui | ||
is_show | tinyint | 2 | Status ditampilkan |
- Tabel Mutasi_berkas
Nama File | : Tmmutasi_berkas. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data perjalanan berkas. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.12. Tabel Mutasi Berkas
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik KBLI sub golongan 2 |
tmpermohonan_id | int | 3 | foreign Key | ID permohonan |
pendaftaran_id | varchar | 20 | Nomor pendaftaran | |
catatan | varchar | 50 | Catatan mutasi | |
entry_position | tinyint | 2 | Dikirim dari posisi | |
to_position | tinyint | 2 | Tujuan pengiriman berkas | |
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
i_entry | varchar | 30 | User yang mengirimkan | |
status_terima | tinyint | 2 | Status terima berkas |
- Tabel User
Nama File | : Tmuser. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data user. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.13. Tabel User
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID unik user |
tmpegawai_id | int | 3 | foreign Key | ID pegawai |
username | varchar | 20 | Username | |
realname | varchar | 30 | Nama asli pengguna | |
password | varchar | 30 | Password | |
last_login | varchar | 12 | Tanggal terakhir login | |
telp | varchar | 13 | Nomor telepon | |
c_status | tinyint | 2 | Status pengguna | |
photo | varchar | 30 | Foto pengguna | |
d_entry | datetime | Tanggal data disimpan | ||
d_update | datetime | Tanggal data diperbaharui | ||
ttd | varchar | 30 | Lokasi file TTD | |
paraf | varchar | 30 | Lokasi file paraf | |
truser_jabatan_id | int | 3 | foreign Key | ID user jabatan |
- Tabel Pegawai
Nama File | : Tmpegawai. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data pegawai. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.14. Tabel Pegawai
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
pegawaiid | int | 3 | primary key | ID unik pegawai |
satuankerjaid | int | 3 | foreign Key | ID stauan kerja pegawai |
jabatanid | int | 3 | foreign Key | ID jabatan pegawai |
pegawaisatuanid | int | 3 | foreign Key | ID satuan pegawai |
d_masuk | date | Tanggal terdaftar pegawai dikantor | ||
d_keluar | date | Tanggal keluar pegawai dari kantor | ||
nip | varchar | 25 | Nip pegawai | |
n_pegawai | varchar | 30 | Nama pegawai | |
telp | varchar | 13 | Telepon pegawai | |
alamat | varchar | 30 | Alamat pegawai | |
d_kontrak | date | Tanggal habis kontrak pegawai |
- Tabel User Auth
Nama File | : Userauth. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data role user. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.15. Tabel User Auth
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID user auth |
id_role | int | 3 | Nomor role | |
description | varchar | 30 | Pengertian role | |
mapping_sie | varchar | 30 | Masuk kedalam role |
- Tabel Perizinan
Nama File | : Trperizinan. |
Tipe File | : File relasi. |
Fungsi | : Menyimpan data perizinan. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.16. Tabel Perizinan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID perizinan |
n_perizinan | varchar | 20 | Nama perizinan | |
initial | varchar | 10 | Inisial nama izin |
- Tabel Peruntukan
Nama File | : Tmperuntukan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data peruntukan. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.17. Tabel Peruntukan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID peruntukan |
n_peruntukan | varchar | 20 | Nama peruntukan |
- Tabel Jenis Permohonan
Nama File | : Trjenis_permohonan. |
Tipe File | : File relasi. |
Fungsi | : Menyimpan data jenis permohonan. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.18. Tabel Jenis Permohonan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID permohonan |
n_permohonan | varchar | 20 | Nama permohonan |
- Tabel Persyaratan
Nama File | : Tmpersyaratan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data persyaratan izin. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.19. Tabel Persyaratan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID syarat |
n_syarat | varchar | 20 | Nama syarat | |
status | tinyint | 3 | Status persyaratan |
- Tabel Properti Pendataan
Nama File | : Tmproperty_pendataan. |
Tipe File | : File master. |
Fungsi | : Menyimpan data persyaratan izin. |
Media | : Hardisk. |
Primary Key | : id |
Tabel 4.20. Tabel Properti Pendataan
Field Name | Data Type | Length | Index | Description |
id | int | 3 | primary key | ID pendataan |
n_pendataan | varchar | 20 | Nama pendataan | |
status | tinyint | 3 | Status pendataan |
Racangan Prototipe
Prototipe Tampilan Awal Perizina Online
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
- Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
- Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
- Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
- Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
- Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.
Prototipe Tampilan Awal Perizina Online
Gambar 4.8 Prototipe Tampilan Awal Perizinan Online
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat mengakses menu beranda, perizinan, simulasi retribusi IMB dan Info KBLI.
- Untuk pemohon yang belum login pemohon dapat melakukan login atau pendaftaran.
- Pemohon dapat langsung melihat izin yang akan didaftarkan.
- Pemohon dapat melakukan cek keaslian Surat Keputusan (SK).
- Pemohon dapat melihat rekapitulasi berkas permohonan.
- Pemohon dapat melihat jumlah pendaftaran izin per hari ini.
Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
Gambar 4.9 Prototipe Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat melihat list izin yang dapat didaftarkan.
- Pemohon dapat melihat deskripsi, dasar hukum prosedur dan per-syaratan untuk mengajukan izin.
- Pemohon dapat mengajukan izin dengan mengklik button daftar sekarang.
Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
Gambar 4.10 Prototipe Tampilan Simulasi Retribusi IMB
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat melakukan filter jenis fungsi, peruntukan dan jenis permohonan IMB yang akan disimulasikan perhitungannya
- Pemohon dapat memilih rincian yang akan diajukan, luas, jumlah unit dan pemohon dapat melihat total simulasi retribusi IMB yang harus dibayarkan nantinya.
Prototipe Tampilan Info KBLI
Gambar 4.11 Prototipe Tampilan Info KBLI
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat memilih list kategori KBLI yang akan dilihat
- Pemohon dapat melihat informasi kategori KBLI, rincian informasi KBLI dan kode KBLI untuk bidang usaha tersebut.
Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
Gambar 4.12 Prototipe Tampilan Form Login Pada Pemohon
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon mengisikan username dan password yang terkiri pada email pemohon.
- Pemohon melakukan submit login.
- Jika pemohon belum memiliki username dan password pemohon dapat mengklik tautan Buat Akun Baru.
Prototipe Tampilan Form Registrasi
Gambar 4.13 Prototipe Tampilan Form Registrasi
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon mengisi form registrasi pendaftaran.
- Jika semua inputan telah diisi pemohon dapat melakukan mengklik button registrasi
Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
Gambar 4.14 Prototipe Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat melihat izin dan peruntukan yang akan didaftarkan.
- Pemohon mengisi formulir isian data pemohon, lokasi izin, data perusahaan dan upload persyaratan.
- Untuk ketahap selanjutnya pemohon dapat melakukan klik button Next, kemudian jika semua form sudah terisi pemohon dapat mengklik button Finish.
Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
Gambar 4.15 Prototipe Tampilan Cek Status Permohonan
Aktor: Pemohon
Skenario:
- Pemohon dapat melihat list permohonan izin yang pernah diajukan.
- Pemohon juga dapat melihat status terakhir dari berkas permohonan.
Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
Gambar 4.16 Prototipe Tampilan Form Login Pada Petugas
Aktor: Petugas
Skenario:
- Petugas mengisikan username dan password.
- Kemudian petugas mengklik button Login
Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
Gambar 4.17 Prototipe Tampilan Laporan Pendaftaran
Aktor: Petugas
Skenario:
- Petugas dapat melihat nama petugas yang login dan untuk keluar dari akun dapat melakukan aksi logout.
- Petugas dapat mengakses menu beranda dan laporan pendaftaran.
- Petugas dapat melihat tabel data laporan pendaftaran.
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
- Server
- Processor: Intel Xeon E5-2620v3
- RAM: 16 GB
- Harddisk: 8 TB
- Operator atau petugas
- Processor: Intel Pentium 4 Core 2
- Monitor: LED 16.0 ”
- RAM: 2 GB
- Harddisk: 320 GB
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Microsoft Windows 7: Untuk Operating System komputer operator.
- CentOS 7: Untuk Operating System komputer server.
- Browser Chrome 65.0.3325.162: Untuk membuka aplikasi pelayanan perizinan online.
- Aplikasi pelayanan perizinan online: Digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pendaftaran izin.
- Aplikasi admin pelayanan perizinan: Digunakan oleh operator pelayanan untuk melakukan cetak laporan pendaftaran izin.
Hak Akses (Brainware)
- Masyarat atau pemohon sebagai penerima layanan perizinan online.
- Operator pelayanan sebagai petugas yang mencetak laporan permohonan pendaftaran.
Testing
Pengujian pada aplikasi pelayanan periziznan online berbasis web ini menggunakan metode black box testing. Metode black box testing digunakan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program sehingga dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dengan menggunakan black box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.
Berikut pengujin sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi:
- Registrasi pemohon.
- Login pemohon.
- Pendaftaran permohonan izin.
- Simulasi retribusi IMB.
- Info KBLI.
- Cek Status.
- Laporan pendaftaran.
Tabel 4.21. Tabel Pengujian Black Box Testing Registrasi Permohonan
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Menampilkan form registarsi |
Menampilkan form registrasi |
Valid |
2 |
Mengetes validasi form
|
Memberitahukan kesalahan yang ada saat pengisian form registrasi |
Valid |
3 |
Menampilkan peasn registrasi berhasil dilakukan |
Menampilkan pesan registrasi berhasil dilakukan |
Valid |
Tabel 4.22. Tabel Pengujian Black Box Testing Login Pemohon
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Menampilkan form login |
Sistem Menampilkan form login |
Valid |
2 |
Mengetes validasi form login
|
Memberitahukan kesalahan yang ada saat melakukan login. |
Valid |
3 |
Mengisi username dan password yang belum terdaftar |
Sistem menolak untuk masuk
|
Valid |
4 |
Masuk dengan mengisi username dan password yang sudah didaftarkan |
Sistem menampilkan pesan berhasil masuk
|
Valid |
Tabel 4.23. Tabel Pengujian Black Box Testing Pendaftaran Permohonan Izin
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Memilih izin yang akan didaftarkan
|
Sistem menampilkan list perizinan yang bisa dipilih |
Valid |
2 |
Melihat deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan |
Sistem menampilkan deskripsi, dasar hukum, prosedur dan persyaratan |
Valid |
3 |
Memilh peruntukan dan jenis permohonan
|
Sistem menyediakan pilihan jenis permohonan dan peruntukan izin |
Valid |
4 |
Menampilkan form pendaftaran izin |
Sistem menampilkan form pendaftaran izin |
Valid |
5 |
Mengetes validasi pada form pendaftaran izin |
Sistem melakukan validasi pada form pendafatran izin |
Valid |
6 |
Mengisi lokasi izin |
Sistem menyediakan form lokasi izin |
Valid |
7 |
Menunggah file persyaratan
|
Sistem menampikan unggahan yang harus diisi oleh pemoho |
Valid |
8 |
Menampilkan permohonan berhasil dilakukan |
Sistem menampilkan pesan permohonan izin berhasil dilakukan |
Valid |
Tabel 4.24. Tabel Pengujian Black Box Testing Simulasi Retribusi IMB
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Menampilkan pilihan fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB |
Sistem menampilkan pilihan berupa fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan dan kelas IMB |
Valid |
2 |
Tidak memilih salahsatu dari fungsi IMB, peruntukan, jenis permohonan atau kelas IMB |
Sistem menolak untuk melakuka simulasi
|
Valid |
3 |
Menampilkan form simulasi retribusi IMB
|
Sistem menampilkan form simulasi retribusi IMB |
Valid |
4 |
Memilih lantai yang akan dibangun |
Sistem menampilkan biaya retribusi |
Valid |
5 |
Memasukan luas lantai
|
Sistem menghitung dan menampilkan jumlat retribusi |
Valid |
6 |
Melihat total retribusi
|
Sistem simulasi menghitung semua jumlah retribusi dan menampilkan total retribusi yang harus dibayar |
Valid |
Tabel 4.25. Tabel Pengujian Black Box Testing Info KBLI
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Melihat informasi kode KBLI dan penjelasan dari kategori tersebut |
Sistem menampilkan informasi kode KBLI dan penjelasannya |
Valid |
Tabel 4.26. Tabel Pengujian Black Box Testing Cek Sttatus
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Melihat permohonan yang pernah didaftarkan |
Sistem menampilkan permohonan izin yang pernah didaftarkan |
Valid |
2 |
Melihat detail permohonan yang didaftarkan
|
Sistem menampilkan detail permohonan yang didaftarkan |
Valid |
3 |
Jika permohonan ditolak, dapat melihat alasan penolakan |
Sistem menampilkan alasan penolakanå
|
Valid |
4 |
Jika permohonan sudah diverifikasi, dapat melaukan cetak bukti pendaftaran |
Sistem menampilkan cetak bukti pendaftaran |
Valid |
5 |
Jika permohonan sudah di BAP, dapat melihat hasil BAP |
Sistem menampilkan hasil BAP
|
Valid |
6 |
Jika permohonan sudah disetujui, dapat melihat status permohonan sudah disetujui. |
Sistem menampilkan permohonan sudah disetujui |
Valid |
Tabel 4.27. Tabel Pengujian Black Box Testing Laporan Pendaftaran
No |
Skenario pengujian dan test case |
Hasil yang diharapkan dan hasil pengujian |
Kesimpulan |
1 |
Memilih tanggal pendaftaran yang akan dijadikan laporan |
Sistem menampilkan tanggal dalam bentuk kalender |
Valid |
2 |
Tidak mengisi tanggah pendaftaran |
Sistem menolak untuk melanjutkan proses |
Valid |
3 |
Melihat laporan pendaftaran |
Sistem menampilkan laporan pendaftaran |
Valid |
4 |
Mencetak laporan pendaftaran
|
Sistem menyediakan fasilitas untuk mencetak laporan pendaftaran |
Valid |
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada form registrasi pemohon, login pemohon, pendaftaran permohonan izin, simulasi retribusi IMB, Info KBLI, cek status dan laporan pendaftaran. Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web berjalan dengan baik, tetapi masih memerlukan tambahan berbagai fitur untuk memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online tersebut sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh stakeholder.
Implementasi
Tampilan Aplikasi
Berikut ini merupakan tampilan user interface yang diusulkan, setelah dilakukan beberapa perubahan dan peningkatan dari segi tampilan dasar sebelumnya:
- Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
- Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
- Tampilan Simulasi Retribusi IMB
- Tampilan Info KBLI
- Tampilan Form Login Pada Pemohon
- Tampilan Form Registrasi
- Tampilan Proses Pendaftaran Perizinan
- Tampilan Cek Status Permohonan
- Tampilan Form Login Pada Petugas
- Tampilan Laporan Pendaftaran
- Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran
Gambar 4.18 Tampilan Awal Pelayanan Perizinan Online
Gambar 4.19 Tampilan Menu Perizinan Pada Pemohon
Gambar 4.20 Tampilan Simulasi Retribusi IMB
Gambar 4.21 Tampilan Info KBLI
Gambar 4.22 Tampilan Form Login Pada Pemohon
Gambar 4.23 Tampilan Form Registrasi
Gambar 4.24 Tampilan Pendaftaran Perizinan
Gambar 4.25 Tampilan Cek Status Permohonan
Gambar 4.26 Tampilan Form Login Pada Petugas
Gambar 4.27 Tampilan Laporan Pendaftaran
Gambar 4.28 Tampilan Rincian Laporan Pendaftaran
Schedule
Dalam melakukan penelitian ini banyak proses dan kegiatan yang dikerjakan. Kegiatan yang dimaksud terangkum didalam time table berikut ini:
4.28. Tabel Schedule Penelitian
Estimasi Biaya
Berikut ini adalah rincian estimasi biaya yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian dan membuat sebuah aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web:
4.29. Tabel Estimasi Biaya Penelitian
BAB V
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem pelayanan perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang Selatan, maka didapat berbagai macam kesimpulan diantaranya:
- DPMPTSP Kota Tangerang Selatan sudah memiliki sistem namun hanya berjalan pada internal dinas. Hal tersebut membuat masyarakat atau pemohon harus datang ke kantor DPMPTSP Kota Tangerang Selatan untuk dapat melakukan pendaftaran permohonan izin.
- Kendala masyarakat dalam melakukan perizinan adalah masyarakat yang ingin mendaftar izin harus datang ke kantor DPMPTSP, sulitnya melakukan tracking posisi berkas, maraknya praktik calo atau pihak ketiga untuk memperlancar pengurusan, tidak pastinya waktu pengerjaan dan tarif yang dikenakan melebihi ketentuan dikarenakan tidak transparannya tarif retribusi.
- Aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web yang dibuat peneliti untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran permohonan izin kapanpun dan dimanapun tanpa harus datang ke kantor DPMPTSP, masyarakat juga dapat melakukan live chatting dengan petugas, tracking posisi berkas, melihat prosedur pembuatan izin, melihat SOP pembuatan izin dan dapat melakukan simulasi retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Saran
Ada beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan untuk meningkatkan dan memaksimalkan kinerja aplikasi pelayanan perizinan online berbasis web pada DPMPTSP Kota Tangerang Selatan diantaranya adalah:
- Agar DPMPTSP Kota Tangerang Selatan memlakukan sosialisasi pada masyarakat mengenai aplikasi pelayanan perizinan online yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perizinan.
- Perlu ditambahkan notifikasi sms gateway yang otomatis akan terkirim pada petugas verifikasi berkas setelah pendaftaran pemohon izin berhasil dilakukan.
- Agar DPMPTSP nantinya dapat mengintegrasikan aplikasi ini dengan berbagai aplikasi pelayanan Kota Tangerang Selatan seperti aplikasi pelayanan pajak yang berada pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BAPPENDA), aplikasi pelayanan rekomendasi kajian teknis perizinan pembangunan pendirian gedung dan bangunan dll.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Budi Santoso 2017. Perancangan Aplikasi Olap (Online Analitycal Processing) Penjualan Buku Pada Toko Buku Gramedia Lubuklinggau Dengan Metode Clustering. Jurnal Teknologi Informasi MURA, Vol 9 No.2, Desember 2017. Hal. 98-107.
- ↑ Subhan, M. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Ujian Online. Jurnal Lentera Ict Vol.3 No.1, Mei 2016 ISSN 2338-3143 Hal. 47-53.
- ↑ McKay, Alison; Stiny, George N and de Pennington, Alan. 2016 “Principles for the Definition of Design Structures”. International Journal of Computer Integrated Manufacturing vol.29, no.3, Hal. 237–250.
- ↑ Suprihadi, dkk. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3, Mei 2013 ISNN:1978-8282. Hal. 308-331.
- ↑ Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
- ↑ 6,0 6,1 Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
- ↑ Wibowo. Gallaleo. I, Rumagit. A. M, Tuturoong. N. J. 2014. “Perancangan Aplikasi Gudang Pada PT. Pakan Ternak Sejati”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT. Vol. 3 No. 4 ISSN : 23018402.
- ↑
- ↑
- ↑ 10,0 10,1 10,2 Barthos, Basir. 2013. “Manajemen Kearsipan”. Jakarta : Bumi Aksara.
- ↑ 11,0 11,1 Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak : Terstruktur dan Berorientasi Objek, Cetakan ketiga. Bandung : Informatika Bandung.
- ↑ Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. 2016. “Object Oriented Programming (Oop) Approach To The Development Of Student Information Management System”. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria : International Journal of Computer Applications Technology and Research Volume 5– Issue 8, 504 508, 2016, ISSN:2319–8656.
- ↑ Jagadish, Maddirala, Palli Hemanth Kumar, and Pamarthi Jagadish. "Avance Bibliothek Management System”. International Journal of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT) Vol. 5 (6) (2014): 72437251.
- ↑ Ridwan, Muhammad Aji. 2016. “Perancangan Sistem Informasi Reservasi Kelas Berbasis Online pada Celebrity Fitness”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. SKRIPSI STMIK Raharja.
- ↑ Osita, Ifediora Christian, dkk. 2014. “Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat”. International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 (2014) ISSN: 2348-0319.
- ↑ Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
- ↑ Hariyanto, Agus. 2015. Membuat Web Profil Sekolah + PPDB Online. Yogyakarta: CV. LOKOMEDIA.
- ↑ Murad. Dina Fitria, dkk. 2013. "Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1 September 2013.
- ↑ Maxmanroe. 2018. Pengertian Web/Website, Jenis, Manfaat, dan Unsur-unsur Website dalam https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-website.html diakses pada Sabtu, 10 Maret 2018 pukul 14:10.
- ↑ Saputra, Agus. Feni Agustin. 2013. Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Proesional. Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
- ↑ Sidik, Betha. September 2014. Pemprograman Web PHP Revisi Kedua. Bandung : Penerbit Informatika.
- ↑ Nagara, Erliza Septia dan Rini Nurhayati. 2015. "Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Hama Padi Menggunakan PHP". Jurnal TAM (Technology Acceptance Model). Lampung : STMIK Pringsewu. Vol. 4 Juli 2015.
- ↑ Mandar, Ruko. 2017. Kitab Kumpulan Tips, Latihan, dan Soal Database. Jakarta: PT.Gramedia.
- ↑ Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang : Jurnal CCIT Vol.8 No.1 – September 2014.
- ↑ Sudaryono, dkk. 2013. "Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scanffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scanffolding)". Tangerang : STMIK Raharja.Jurnal CCIT Vo.7 No.1 September 2013.ISNN:1978-8282.
- ↑ Winarno, Edy., dkk. 2014. Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- ↑ Watung, dkk. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web". E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT Vol.3 No.1 ISNN: 2277-8616.
- ↑ Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Pratama, I Putu, Agus, Eka. 2014. Handbook Jaringan Komputer. Bandung: Informatika Bandung.
- ↑ Mauladi dan Tri Suratno. 2016. “Analisis Penentu Antar Muka Terbaik Berdasarkan Eye Tracking Pada Sistem Informasi Akademik Universitas Jambi”. Jambi: Universitas Jambi. Jurnal Ilmiah Seri Sains Vol. 18 No. 1, Agustus 2016 ISSN : 0852 – 8349.
- ↑ Parlika, Rizky., Achmad Heidhar Mubarok, and M. Syahrul Munir. 2017. “Rancangan Sistem Informasi Pegawai Lapangan Rentcar Menggunakan Framework CodeIgniter”. Jurnal INFORM, Vol.2 No.2, Juli 2017, ISSN : 25023470, EISSN : 25810367.
- ↑ Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak Framework CodeIgniter : Teknik Pemrograman Web dengan PHP dan Framework CodeIgniter 3. Bandung : Informatika Bandung.
- ↑ Mahdia, F., dan Noviyanto, F. 2013. “Pemanfaatan Google Maps API Untuk Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Bantuan Logistik Pasca Bencana Alam Berbasis Mobile Web (Studi Kasus: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta)”. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Vol.1 No.1 : 162 171, eISSN: 23385197.
- ↑ Husni, A. F. 2016. “Analisis Dan Pengembangan Sistem Informasi Akademik Dengan Permodelan Enterprise Architecture Zachman Framework Pada Politeknik Jambi”. Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta,1,19.
- ↑ Aryani, Diah, Muhammad Nur Ihsan, dan Puspita Septiyani. 2017. “Prototype Sistem Absensi Dengan Metode Face Recognition Berbasis Arduino Pada SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang”. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE 5.(1), 1.3.3742, ISSN : 23023805.
- ↑ Rizaldi, Adrian. 2014. "Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang". Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
- ↑ Mustaqbal. M. Sidi, Firdaus. Roeri. Fajri, Rahmadi. Hendra. 2015. “Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis”. Bandung: Universitas Widyatama. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3, Agustus 2015 ISSN : 2407 – 3911.
- ↑ Yadav. Uma Nath, Rai. Ashutosh, Verma. Priyaranjan. 2013. ”Software Testing”. ITM Gorakhpur: International Journal of Computer Science and Information Technologies. Vol. 4 .No.2, ISSN 0975964.
- ↑ Aisyah. Euis. Sitinur, Padeli, dan Sumasih. 2016. ”Penerapan activity based costing system dalam laporan keungan untuk mempermudah pengendalian biaya”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Journal SENSI. Vol. 2 No. 2, Agustus 2016 ISSN: 24611409.
- ↑ Jan, Syed Roohullah, dkk. 2016. "An Innovative Approach to Investigate Various Software Testing Techniques and Strategies." International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN : 23951990.
- ↑ Maulani, Giandari, dkk. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 2, Januari 2016 ISSN : 1978 -8282.
- ↑ PKP2A LAN II. 2013. Kesiapan Daerah Dalam Menyediakan Sistem Informasi Pelayanan Publik. Makasar: PKP2A LAN II.
- ↑ Fikri, Al Khalid. 2017. “Pengembangan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu Untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Pada DPMPTSP Kota Tangerang”. Laporan Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Candra, Dora Ari. 2017. “Analisa Dan Perancangan System PTSP dan PTSA pada BP2T”. Laporan KKP. Tangerang: STMIK Raharja.
- ↑ Nugraheni, Zulfi Ahaditya Arif. 2015. “Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Di Kantor Kecamatan mungkid Kabupaten Magelang”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
- ↑ Sari Darman, Dewi Puspita. 2015. “Inovasi Pelayanan Perizinan Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Kota Makassar”. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.
DAFTAR LAMPIRAN
A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Formulir Persetujuan Dan Penugasan Pembimbing
A.3. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.4. Formulir Permohonan Penggantian Judul Tugas Akhir/Skripsi
A.5. Kartu Bimbingan
A.6. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.7. Daftar Nilai
A.8. Form Validasi Skripsi
A.9. Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.10. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.14. Formulir Validasi Sidang
A.15. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.16. Kwitansi Pembayaran Sidang
A.17. Sertifikat TOEFL
A.18. Sertifikat Prospek
A.19. Sertifikat IT Nasional
A.20. Sertifikat IT Internasional
A.21. Curriculum Vitae (CV)
B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Bukti Testing dan Implementasi
B.3. Transkrip Bukti Wawancara
C.1. Formulir Rencana Tapak
C.2. Formulir Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
C.3. Buku Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
C.4. Buku Peraturan Walikota Tangerang Selatan Tentang Retribusi Daerah