SI1412481414: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Definisi Artikel Ilmiah dan Jurnal)
(Definisi Open Journal System)
Baris 992: Baris 992:
  
 
====Definisi ''Open Journal System''====
 
====Definisi ''Open Journal System''====
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/t4UClZ595bk5_l81PqKUiAc4jzSJjRudChvVna7nEM6W7KQ42cYgIE-UHgA-8eyY7uxUKXdNWVNNhZtSDUd_rjewbKhozIsAZ4yJiC5N6pyy08PW41MTj8ZohzdtGj2Uhk8LiI8BuKT5RXNAilDSlrNoRXc6RsCZf9-Er52xsXuIWB9R3KynxFKwYFpklz7qGZbhc0u21of62S3XDfS_TeCMaRGzPVLhe2hVSgEQi_GvvTlplu6B2jZRD4ge1qB-VzXxM1g_H5SVkgrFcNsxj-6ymJ_CJJRpSs9ojdb7hlPCzNl0nIkKrSx5WgfhEpnmAn5mm7IUbDaYHxVgy15r5Au5tQmfX1N7DVxFuFFwIM5SE27VinaE9LAPkBmVf9sKrnZNQcHxc5QT197QkZCPKc_oEe6-5IqQyWRj__fc_7HE88yjRp-xBxqt-Cl53WJyVgqPywACOYY9Sev5VJkoPUIupW9KxqDTf7tO2rxcs49ZSavfbWSkSfzY2nIOufjbbH5IZTuzdCx_9_6eiHTxMvzbBVRuIg7hhjcXGSoGb5LvT5g3RrdcY0nraJx5540ixFmeO6hD8tU7QWHVu5iAIXvuAq9btchQtBcUelsxw-zoGpM53ayRFNu6z7sdOC48rtXtU86Xr2SnfOtQrjk8K3-Y0UEh6VCCM5EslOPY8w=w393-h265-no"/></div>
  
 
<p style="line-height: 2; text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Maulana Sani (2015),<ref name="Sani">Sani, Maulana. 2015 Penerapan Ilearning Journal Center (IJC) Berbasis Open Journal Center (OJS) Sebagai Media Penerbitan E-Journal Pada Perguruan Tinggi. Tangerang : STMIK Raharja</ref> ''Open Journal System'' (OJS) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan menerbitkan jurnal elektronik yang dikembangkan oleh ''Public Knowledge Project'' (PKP).</p>
 
<p style="line-height: 2; text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Maulana Sani (2015),<ref name="Sani">Sani, Maulana. 2015 Penerapan Ilearning Journal Center (IJC) Berbasis Open Journal Center (OJS) Sebagai Media Penerbitan E-Journal Pada Perguruan Tinggi. Tangerang : STMIK Raharja</ref> ''Open Journal System'' (OJS) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan menerbitkan jurnal elektronik yang dikembangkan oleh ''Public Knowledge Project'' (PKP).</p>
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/t4UClZ595bk5_l81PqKUiAc4jzSJjRudChvVna7nEM6W7KQ42cYgIE-UHgA-8eyY7uxUKXdNWVNNhZtSDUd_rjewbKhozIsAZ4yJiC5N6pyy08PW41MTj8ZohzdtGj2Uhk8LiI8BuKT5RXNAilDSlrNoRXc6RsCZf9-Er52xsXuIWB9R3KynxFKwYFpklz7qGZbhc0u21of62S3XDfS_TeCMaRGzPVLhe2hVSgEQi_GvvTlplu6B2jZRD4ge1qB-VzXxM1g_H5SVkgrFcNsxj-6ymJ_CJJRpSs9ojdb7hlPCzNl0nIkKrSx5WgfhEpnmAn5mm7IUbDaYHxVgy15r5Au5tQmfX1N7DVxFuFFwIM5SE27VinaE9LAPkBmVf9sKrnZNQcHxc5QT197QkZCPKc_oEe6-5IqQyWRj__fc_7HE88yjRp-xBxqt-Cl53WJyVgqPywACOYY9Sev5VJkoPUIupW9KxqDTf7tO2rxcs49ZSavfbWSkSfzY2nIOufjbbH5IZTuzdCx_9_6eiHTxMvzbBVRuIg7hhjcXGSoGb5LvT5g3RrdcY0nraJx5540ixFmeO6hD8tU7QWHVu5iAIXvuAq9btchQtBcUelsxw-zoGpM53ayRFNu6z7sdOC48rtXtU86Xr2SnfOtQrjk8K3-Y0UEh6VCCM5EslOPY8w=w393-h265-no"/></div>
 
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">Dikutip dari halam situs resmi PKP (Public Knowledge Project)<ref name="Public Knowledge Project (PKP). ''Open Journal System (OJS)''. Diakses pada tanggal 14 November 2017.  Tersedia di https://pkp.sfu.ca/ojs/">
 
<p style="line-height: 2">Dikutip dari halam situs resmi PKP (Public Knowledge Project)<ref name="Public Knowledge Project (PKP). ''Open Journal System (OJS)''. Diakses pada tanggal 14 November 2017.  Tersedia di https://pkp.sfu.ca/ojs/">

Revisi per 16 Februari 2018 09.04

PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (iJC) BERBASIS

OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL

PADA STISIP YUPPENTEK

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481414
NAMA
: NOVITA SARI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (iJC) BERBASIS

OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL

PADA STISIP YUPPENTEK

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481414
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (iJC) BERBASIS

OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL

PADA STISIP YUPPENTEK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481414
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handyani, S.Kom.,M.T.I)
   
(Qurotul Aini, S.Kom.,M.T.I)
NIDN : 14018
   
NIDN : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (iJC) BERBASIS

OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL

PADA STISIP YUPPENTEK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481414
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN ILEARNING JOURNAL CENTER (iJC) BERBASIS

OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL

PADA STISIP YUPPENTEK

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481414
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
(NOVITA SARI)
NIM :1412481414

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Jurnal elektronik merupakan sebuah proses pengelolahan dan penerbitan jurnal dengan memanfaatkan fasilitas elektronik, maupun fasilitas aplikasi komputer. Adapun kelebihan jurnal elektronik ini adalah proses pengelolaan dan penerbitan data jurnal dapat dilakukan secara efektif, efisien serta menghemat penggunaan kertas. Dengan melihat kelebihan tersebut banyak lembaga penelitian maupun lembaga pendidikan mengubah pengelolaan dan penerbitan jurnal secara manual ke dalam pengelolaan dan penerbitan jurnal elektronik. Demi membuat suatu proses pengelolaan dan penerbitan data jurnal yang baik dan dapat bekerja secara efektif dan efisien maka diperlukan suatu sistem komputerisasi yang handal. Adapun sistem yang peneliti buat ini dibangun dengan menggunakan metode analisis PIECES dan perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Languague (UML). Dan sebelum sistem ini dipublikasikan secara umum, sistem yang penulis buat masih melalui tahapan pengujian dengan menggunakan Black Box Testing. Proses ini dilakukan terus menerus sesuai dengan jangka waktu perencanaan. Adapun hasil dari sistem yang peneliti lakukan adalah sistem yang telah dibuat telah dapat melakukan proses pengelolaan dan penerbitan data jurnal, dan jurnal yang telah diterbitkan maka akan secara otomatis terindeks ke dalam mesin pencarian seperti google, yahoo, dan mesin pencarian lainnya.


Kata Kunci : Jurnal Elektronik, Unified Modeling Languague, Metode PIECES, Black Box Testing.

ABSTRACT

Electronic Journal is a process of managing and building journals by utilizing electronic facilities, as well as computer application facilities. The advantages of electronic journals is the process of data management and data that can be done effectively, efficiently and usage of paper. By looking at these advantages, many research institutes and educational institutions change the management and print of electronic journals. In order to create a reliable and effective information system required a reliable computerized system. Development of Languague Unified Modeling System (UML). And before this system in general, the system that the author made still through the testing phase by using Black Box Testing. This process is carried out continuously according to the planning period. The results of the system compiled is a system that can be done management process and data, and journals that have been published it will be automatically indexed into search engines like google, yahoo, and other search engines.


Keywords: Journal, Integrated Languague Modeling, PIECES Methods, Black Box Testing.


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulilah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul laporan skripsi ini adalah “Penerapan Sistem iLearning Journal Center (iJC) Berbasis Open Journal System (OJS) Sebagai Media E-Journal Pada STISIP YUPPENTEK”. ”.

Tujuan peneliti menulis laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) yaitu pada Jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis melakukan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan Laporan Skripsi ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja., M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I Selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada peneliti sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Qurotul Aini, S.Kom.,M.T.I Selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan banyak masukan,motivasi sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  7. Bapak Wawanudin, S.IP., M.Si. selaku stakeholder yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang Tua, kakak, adik dan saudara yang telah banyak memberikan dukungan, baik moril, material maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini.
  10. Teman-teman perjuangan dan keluarga besar TIMUR 4 (AUROR, SEIHA, Edeweiss) yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini.
  11. Seluruh Angoota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan skripsi ini.
  12. Sahabat – sahabat terbaik (Atikah Rosalina, Desi Andini, Devi Septiani, Lina Febrianda, Mamay Humaeroh, Mila Tryutami Karina) yang juga memberikan support dan semangat penulis dalam menyusun Laporan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam pembuatan laporan Skripsi ini. Demikian peneliti sampaikan dengan harapan semoga laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya pada Perguruan Tinggi Raharja dan STISIP YUPPENTEK.


Tangerang, 23 Januari 2018
Novita Sari
NIM. 1412481414|-

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo iLearning Journal Center (iJC)

Gambar 3.1. Gambar Perguruan Tinggi

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Use case diagram penerbitan jurnal konvensional

Gambar 3.5. Activity diagram pengiriman artikel via share docs

Gambar 3.6. Activity diagram pengiriman artikel via email

Gambar 3.7. Activity diagram review dan pengumuman hasil

Gambar 3.8. Activity diagram penerbitan jurnal

Gambar 3.9. Sequence diagram pengiriman artikel via share docs

Gambar 3.10. Sequence diagram pengiriman artikel via email

Gambar 3.11. Sequence diagram proses review dan pengumuman hasil

Gambar 3.12. Sequence diagram proses penerbitan jurnal

Gambar 4.1. Use case diagram prosedur pengelolaan dan penerbitan jurnal

Gambar 4.3. Sequence diagram prosedur penerbitan jurnal

Gambar 4.2. Activity diagram prosedur penerbitan jurnal

Gambar 4.3. Halaman awal TMJ

Gambar 4.4. Form Login TMJ

Gambar 4.5. Form Pencarian e-journal TMJ

Gambar 4.15. Form pencarian tambahan

Gambar 4.16. Halaman pendaftaran TMJ

Gambar 4.17. Halaman arsip jurnal

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Sequence Diagram

Simbol Activity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan zaman yang sudah maju sangat mendukung keinginan untuk selalu menyediakan berbagai bentuk layanan yang mempermudah bagi penggunanya sehingga di akses lebih dengan mudah dan cepat. Dalam publikasi suatu karya ilmiah hal ini melibatkan banyak proses yang dilakukan, artikel ilmiah membutuhkan beberapa proses sehingga suatu jurnal dapat dikatakan layak dipublikasikan menurut ketentuan yaitu dari proses review artikel, dilanjutkan pengiriman suatu revisi ( jika karya ilmiah harus ada yang diperbaiki), dan proses editoring sampai akhirnya sebuah karya ilmiah bisa diterbitkan ke dalam sebuah jurnal.

Salah satu kecanggihan teknologi terkini adalah teknologi di bidang internet. Internet (Interconnected Network) merupakan sebuah dunia maya jaringan komputer yang terbentuk dari miliaran komputer di seluruh dunia (Muhammad Sobri, Emigawaty, Nita Rosa Damayanti, 2017 : 4). Salah satu dari kecanggihan teknologi internet ini adalah teknologi dibidang website (web). Teknologi web atau website merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet (Edy Irwansyah, Jurike V Moniaga, 2014:34).[1] Teknologi Website ini sudah banyak digunakan oleh lembaga pendidikan maupun perusahaan, salah satunya penggunaan yang sering menggunakan teknologi website adalah proses data jurnal atau biasa disebut dengan e-journal. E-journal merupakan Penerbitan artikel-artikel ilmiah dalam suatu jurnal ilmiah ber-ISSN yang dilakukan oleh suatu institusi melalui media elektronik (paperless), dan disebarkan kepada atau bisa di akses seluruh audiens pembaca melalui portal internet yang tersedia (sumber: http://dosen.perbanas.id/e-journal).

Sebelum mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu menyuarakan pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan sekitar, menstimulasi permasalahan dari berbagai sudut pandang atau sekadar mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke dalam sebuah karya tulis ilmiah.

iLearning Journal Center adalah nama sebuah sistem pengelolaan dan penerbitan jurnal berbasis (yang juga merupakan nama komunitas pengolahannya). iLearning Jurnal Center bertujuan untuk memberikan pelayanan atau memfasilitasi setiap anggotanya sehingga dapat mempublikasikan karya ilmiahnya secara online dalam bentuk jurnal elektronik atau bisa disebut e-jurnal.

Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Yuppentek (STISIP YUPPENTEK) adalah sebuah Perguruan Tinggi (PT) bagi umum dan operator pemerintah yang bermaksud untuk meningkatkan kompetensinya dalam bidang teori dan praktik Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Bisnis. STISIP YUPPENTEK Tangerang selalu konsisten dalam melaksanakan komitmen untuk menjadi Center of Exellence dalam bidang Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Bisnis dengan tetap menjaga kualitas lulusannya.

Oleh karena itu dengan melihat kemajuan teknologi terkini, maka pihak STISIP YUPPENTEK berkeinginan mengubah suatu sistem manual jurnal yang ada selama ini menjadi suatu sistem komputerisasi. Adapun sistem penanganan jurnal yang berjalan saat ini di STISIP YUPPENTEK yaitu setiap civitas akademik baik itu dosen maupun mahasiswa yang ingin melakukan publikasi terhadap jurnal mereka, maka mereka harus datang terlebih dahulu ke STISIP YUPPENTEK, sehingga sangat dirasakan proses tersebut memerlukan waktu dan biaya, selain itu juga di dalam sistem yang lama ini, belum adanya proses pemfilteran data yang akurat sehingga sangat mungkin terjadinya kesamaan pada jurnal, sehingga dengan adanya hal tersebut sangat dirasa berbahaya akan tindakan plagiat.

Dengan melihat sistem yang sedang berjalan pada STISIP YUPPENTEK tersebut, maka dirasa harus ada perbaikan ke arah sistem yang lebih baik lagi, yaitu dengan membuat sebuah sistem yang mengandalkan kecanggihan teknologi komputer. Adapun sistem yang dibuat nanti berupa Pengelolaan jurnal menggunakan perangkat aplikasi tambahan Open Journal System (OJS), sehingga diharapkan jurnal yang telah dipublikasikan dapat terindeks dengan baik pada mesin pencarian seperti google, bing, dan mesin pencarian lainnya, dengan adanya sistem ini nantinya tidak ada lagi duplikasi pada jurnal.

Setelah menganlisa permasalahan yang ada, maka penulis berkeinginan membuat suatu sistem tersebut dengan judul “PENERAPAN SISTEM ILEARNING JOURNAL CENTER (IJC) BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) SEBAGAI MEDIA E-JOURNAL PADA STISIP YUPPENTEK”.

Diharapkan dengan adanya sistem yang baru tersebut pihak civitas STISIP YUPPENTEK benar-benar terbantu untuk penanganan proses pengelolaan dan penerbitan jurnal, sehingga nantinya dapat bermanfaat juga untuk masyarakat luas, yang dapat membaca atau mereview data jurnal yang telah dipublikasikan.


Rumusan Masalah

Sebagaimana yang diulas pada latar belakang permasalahan yang ada pada STISIP YUPPENTEK memiliki sebuah permasalahan dalam pengelolaan dan penerbitan jurnal, oleh karena itu dirasa sangat perlu untuk segera mengatasi permasalahan tersebut, diantaranya yaitu dengan membuat suatu sistem komputer yang terintegrasi untuk menangani proses pengelolaan dan penerbitan jurnal.

Berikut ini merupakan gambaran alur sistem yang sedang berjalan mengenai pengelolaan dan penerbitan jurnal di STISIP YUPPENTEK.

Mahasiswa atau dosen datang ke STISIP YUPPENTEK untuk meminta form request proses data jurnal. Setelah itu mahasiswa atau dosen mengisikan form request yang telah diminta, dan setelah di isikan selanjutnya diberikan ke pihak admin STISIP YUPPENTEK. Kemudian pihak STISIP YUPPENTEK akan melakukan pengelolaan dan penerbitan jurnal sesuai dengan form request yang diberikan oleh mahasiswa ataupun dosen.

Untuk menghubungkan antara pihak yang ingin menerbitkan jurnal dengan pihak yang akan melakukan pengelolaan jurnal tersebut, maka mereka akan dihubungkan oleh suatu sistem komputerisasi, pihak yang ingin menerbitkan jurnal sudah dapat menerbitkan sendiri jurnalnya. Dan pihak pengelola dapat segera melakukan proses verifikasi setelah pihak penerbit jurnal telah melakukan proses penerbitan jurnal.

Dan setiap jurnal yang telah diupload akan segera dilakukan proses akreditasi jurnal ilmiah adapun proses akreditasi jurnal ilmiah ini akan melibatkan sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengelolah jurnal elektronik seperti Open Journal System (OJS), OJS sangat berguna untuk proses indeks data jurnal ke search engine seperti google, yahoo, bing, serta mesin pencari lainnya. Berdasarkan uraian diatas maka di dapatkan rumusan masalah yang terjadi di dalam pengelolaan jurnal, terdapat 3 (tiga) permasalahan diantaranya :

  1. Apakah system pengelolaan jurnal yang berjalan saat ini pada STISIP YUPPENTEK sudah berjalan secara online?

  2. Apakah System iLearning Journal Center (iJC) efektif dijadikan sistem pengelolaan jurnal online pada STISIP YUPPENTEK ?

  3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan jurnal pada STISIP YUPPENTEK?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian yang penulis buat bertujuan untuk membuat batasan akan pembahasan yang dilakukan terhadap penelitian ini, sehingga penelitian yang penulis buat dapat lebih fokus dan tidak melebar ke topik yang lain.

    Adapun ruang lingkup penelitian yang penulis buat yaitu terdiri dari 4 (empat) ruang lingkup penelitian, yaitu sebagai berikut dibawah ini :

    1. Tujuan System iLearning Journal Center (iJC) yaitu memudahkan dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal online dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

    2. Penelitian hanya membahas mengenai pengelolaan dan penerbitan jurnal di STISIP YUPPENTEK.

    3. Pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan dan penerbitan jurnal ini adalah pihak civitas akademik STISIP YUPPENTEK seperti admin kampus, dosen, dan mahasiswa.

    4. Penerapan sistem untuk proses pengelolaan dan penerbitan jurnal berbasi Open Journal System (OJS).

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan adalah suatu target yang mesti dicapai dalam suatu aktifitas maupun kegiatan. Maka inti dari tujuan penelitian merupakan suatu proses penelitian yang mempunyai target yang harus dicapai.Adapun tujuan dari penelitian yang penulis buat yaitu terdapat 3 (tiga) diantaranya :

    1. Tujuan System iLearning Journal Center (iJC) yaitu memudahkan dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal online dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

    2. Tujuan operasional dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem pengelolaan jurnal online yang ada pada STISIP YUPPENTEK.

    3. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem pengelolaan jurnal online yang ada pada STISIP YUPPENTEK sehingga Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi STISIP YUPPENTEK dan penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat merupakan dampak positif dari sesuatu pencapaian sesuai dengan tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun 5 (lima) manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut:

    1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja serta melakukan kegiatan didunia nyata atau kerja secara langsung dalam pembuatan laporan secara ilmiah dan sistematis.

    2. Menambah wawasan dan pengalaman bagi penulis maupun pembaca, baik itu segi teori maupun praktik secara langsung sehingga dapat menyesuaikan apabila ditempatkan di dunia kerja.

    3. Memberikan kontribusi bagi perkembangan penerbitan jurnal online pada sistem iLearning Journal Center (iJC).

    4. Menambah Referensi dalam Dunia Kepustakaan khususnya yang berhubungan dengan penerapan proses pengelolaan dan penerbitan jurnal. Sehingga bilamana ada pihak yang ingin mengembangkan lebih lanjut mengenai proses pengelolaan dan penerbitan jurnal dengan Open Journal System (OJS), dapat melihat hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Sehingga menjadi acuan untuk membuat karya yang lebih baik lagi dan lebih terbaru.

    Metode Penelitian

    Adapun metode penelitian yang penulis lakukan yaitu terdapat 5 (lima) metode penelitian yaitu sebagai berikut :

    Metode Pengumpulan Data

    Di dalam penelitian skripsi ini dibutuhkan data-data pendukung yang diperoleh dengan suatu metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data secara umum, metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan untuk memecahkan masalah dalam penyelesaian kasus yang diangkat. Dalam pengumpulan data yang relevan dengan skripsi ini, maka digunakan 3 (tiga) metode sebagai berikut :

    1. Metode Observasi (pengamatan)

      Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan cara mengamati atau peninjauan terhadap keadaan dan kegiatan yang menjadi contoh dalam penelitian ini yaitu proses pengelolaan data jurnal. Di mana dalam pelaksanaan Observasi ini dilakukan dalam waktu 6 (enam) bulan di STISIP YUPPENTEK.

    2. Metode Wawancara (Interview)

      Yaitu dengan dilakukan penelitian secara langsung atau mengadakan komunikasi atau wawancara dengan ketua LPPM Bapak Wawanudin, S.SIP., M.Si yang ada di STISIP YUPPENTEK dalam rangka mendapatkan data tentang informasi mengenai journal yang ada sehingga setiap laporan yang ada benar-benar akurat atau valid.

    3. Metode Studi Pustaka

      Selain melakukan observasi dengan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara Studi Pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur yang ada. penulis juga melakukan Studi Pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis.

    Metode Analisis Sistem

    Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian yang penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dilakukan analisa melalui metode analisa PIECES untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama dengan melihat beberapa aspek yang ada seperti aspek kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan. Sehingga diharapkan dengan adanya metode ini analisa yang dihasilkan nantinya dapat valid dan bisa dipertanggungjawabkan serta menggunakan elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang didapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

    Metode Perancangan Sistem

    Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode perancangan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) yaitu yang terdiri dari Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram.

    Lokasi Penelitian

    Penelitian yang berjudul Penerapan Sistem iLearning Journal Center (iJC) Berbasis Open Journal System (OJS) Pada STISIP YUPPENTEK dilakukan di Raharja Enrichment Center (REC) dan di Ruang LPPM pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP YUPPENTEK), Tangerang.

    Metode Testing

    Di dalam penelitian ini penulis melakukan metode testing dengan menggunakan metode black box testing, sehingga diharapkan dengan adanya metode testing ini penulis dapat mengetahui akan kelemahan dari sistem yang menangani pengelolaan dan penerbitan jurnal. Bila ada kesalahan yang terjadi, maka penulis dapat langsung segera untuk memperbaikinya.

    Sistematika Penulisan

    Dalam penelitian Skripsi ini, Penulis akan membahas mengenai penerapan ilearning journal center berbasis Open Journal System (OJS) sebagai media e-journal pada STISIP YUPPENTEK. Adapun sistematika penulisan pada laporan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing bab mempunyai pembahasan yang berbeda tapi merupakan satu kesatuan. Sistematika penulisan ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang akan dibahas pada masing-masing bab secara garis besar dari pembahasan dibuat sedemikian rupa sehingga arah dan tujuan dari tiap-tiap bab menjadi lebih jelas dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika peneliti.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada bab ini berisi teori-teori yang menjadi landasan dan mendasari penelitian yang mendukung penyusunan skripsi sesuai judul yang diambil dan gambaran umum objek penelitian.

    BAB III : PEMBAHASAN

    Dalam bab ini mengenai sejarah singkat, profile, visi misi, struktur organisasi STISIP YUPPENTEK, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapin, pemecahan masalah yang akan dilakukan, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan, analisa proses serta tata laksana sistem berjalan. System iLearning Journal Center (iJC). Permasalahan yang dihadapi atau kendala yang ada pada sistem penerbitan jurnal online yang berjalan saat ini, serta solusi dari permasalahan yang ada.

    BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

    Pada bagian ini akan membahas mengenai analisa dengan metode PIECES, perancangan sistem, interface sistem, pengujian sistem dengan menggunakan black box testing, hal ini diperlukan untuk mengetahui kelemahan yang dihasilkan dari sistem yang ada. evaluasi sebagai gambaran kesalahan yang mungkin saja terjadi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

    BAB V : PENUTUP

    Pada bagian terakhir ini peneliti mencoba menarik beberapa kesimpulan dan memberikan beberapa saran dari hasil pengamatan yang telah ditetapkan perusahaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    DAFTAR PUSTAKA

    Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini. tulisan yang tersusun di akhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis.

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Sistem

    1. Definisi Sistem

    Terdapat beberapa pendapat para pakar mengenai definisi sistem, diantaranya sebagai berikut :

    1. Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa di buat.(juansyah:2013)
    2. Menurut Ludwig Von Bertalanfly “Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan” (Sunyoto, 2014: 32).
    3. Menurut Anatol Rapoport ”Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan antara satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
    4. Menurut L.Ackof “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain” (Sunyoto, 2014: 32).
    5. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagan dan hubungan antar bagian, ini menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu, dapat dilihat bahwa sistem berusaha mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini menyebabkan timbulnya dinamika, perubahan yang terus-menerus perlu dikembangkan dan dikendalikan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau sub tujuan. (Prof.Dr.Ir. Marimin, M.Sc dkk., Indonesian Journal on Networking and Security - ISSN: 2302-5700, Volume 2, No 4 - Oktober 2013, http://ijns.org )
    6. Menurut John A. Beckett “Sistem adalah sekumpulan sistem-sistem yang terinteraksi” (Sunyoto, 2014: 33).
    7. Menurut Rice Novita dan Novita Sari (2015: 2) dalam jurnal TEKNOTIF Vol. 3 No. 2 “Sistem adalah suatu grup dari elemen-elemen baik berbentuk fisik maupun bukan fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

    Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Erma Suryani, Rully Agus Hendrawan, Umi Salama, Lily Puspa Dewi (2014) Simulasi Sistem “Jurnal Internasional Agent Based Model to Analyze Consumer Behavior Consuming The Electricity Energy”

    Menurut Sutabri (2012:20), “model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran”. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

    Karakteristik sistem memiliki beberapa komponen di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components System).
    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batas Sistem (Boundary)
    4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan serta menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Outline Environments)
    6. Lingkungan luar suatu sistem adalah komponen-komponen di luar sistem yang tidak terlibat langsung dengan siste. Lingkungan yang berada di luar batas sistem biasa memberikan pengaruh postif maupun negative terhadap operasi sistem. Lingkungan luar yang memberikan pengaruh positif akan menguntungkan bagi operasi sehingga perlu di jaga dan di kembangkan, sedangkan lingkungan luar yang memberikan pengaruh negative yang merugikan harus ditahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem yang ada.

    7. Penghubung Sistem (Interface)
    8. Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

    9. Masukan Sistem (Input)
    10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance Input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

    11. Keluaran Sistem (Output)
    12. Keluaran adalah hasil dari energi yang di masukan kedalam sistem yang telah diolah atau di proses atau di manipulasi dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

    13. Pengolah Sistem (Process)
    14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran beruapa informasi yang berguna bagi penerima informasi tersebut.

    15. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goals)
    16. Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran. Maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

    17. Kontrol Sistem (control)
    18. Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

    19. Komponen Sistem (Components System).
    20. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    21. Komponen Sistem (Components System).
    22. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    23. Komponen Sistem (Components System).
    24. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub, 2014: 4) sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System) Sistem abstrak adalah yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
    2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem alami adalah yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya terdiri dari atas sekelompok planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
    3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
    4. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
    5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sisten tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dangan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
    6. Komponen Sistem (Components System).

    4. Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2012:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan menurut Kristanto (2013:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

    Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2012:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

    Urutan fase dalam desain sistem adalah :

    1. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
    2. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.
    3. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
    4. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.
    5. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

    5. Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2013:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

    1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
    2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
    3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

    Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

    6. Tujuan Perancangan Sistem

    Menurut Mulyanto (2012:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    7. Manfaat Perancangan Sistem

    Menurut Jogiyanto (2012:90), manfaat perancangan sistem adalah:

    1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis
    2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
    3. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.
    4. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan..

    Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.

    Konsep Dasar Informasi

    1. Definisi Informasi

    Pengertian informasi adalah keterangan, pemberitahuan atau berita. Informasi sifatnya menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Oleh karena itu, uraian dalam berita radio/televisi merupakan informasi.

    Menurut R.J Beishon dikutip Onong (1989) “Informasi adalah diinterprestasikan, barangkali, lebih luas daripada biasanya, yang mencakup isyarat dan data yang diterima seorang manajer sehari-hariannya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaan atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat sebagai informasi, demikian pula hal-hal yang lebih jelas seperti memo dan pesan melalui telepon” (Sunyoto, 2014: 39).

    2. Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,yang berisi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).

    1. Akurat (accuracy)
    2. Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    3. Tepat waktu (Time Lines)
    4. Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

    5. Relevan (relevance)
    6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan

    7. Mudah dan Murah
    8. Cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri, jika cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka kualitas informasi tersebut akan berkurang.

    3. Fungsi Informasi

    Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda (Sutabri, 2012: 12).

    4. Nilai Informasi

    Nilai informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakukan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat). Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

    Menurut Gordon B. Davis dalam Sutarman (2012: 14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.


    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

    1. Kemudahan dalam memperoleh
    2. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    3. Sifat luas dan kelengkapannya
    4. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakapan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    5. Ketelitian (accuracy)
    6. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    7. Kecocokan dengan pengguna (relevant)
    8. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    9. Kejelasan (clirity)
    10. Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    11. Fleksibel/keluwesannya
    12. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    13. Dapat dibuktikan
    14. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

    15. Tidak ada prasangka
    16. Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    17. Dapat diukur
    18. Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    5. Siklus Informasi

    Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

    Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, penerima akan menerima informasi tersebut kemudian membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.

    Informasi diperlukan sebagai dasar pertimbangan para pengelola organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan manajerial dan strategis. Pengelolaan data menjadi sebuah informasi merupakan suatu siklus yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut :

    1. Pengumpulan Data
    2. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasanya merupakan suatu proses pencatatan data di dalam suatu file.Input Tahap ini merupakan proses untuk memasukan data dan prosedur pengolahan data kedalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur data merupakan suatu urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis kedalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.

    3. Pengolahan Data
    4. Merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi atau pengelompokan data, kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data.

    6. Transformasi Data Ke Dalam Informasi

    Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data bisa analogikan sesuatu yang masih mentah baik softcopy (data-data dikomputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) yang masih harus diproses lagi untuk menjadi lebih berarti dan memiliki nilai tambah.

    Untuk menjadi sebagai informasi data-data itu diolah atau diproses dengan berbagai langkah-langkah sesua idengan kebutuhannya, setelah diproses ada kalanya data yang sudah menjadi informasi itu disimpan pada sebuah alat penyimpanan (hardisk, flasdisk,cd,kertas dll).

    Dari informasi yang diperoleh jika sekiranya informasi yang dihasilkan masih kurang sesuai dengan keinginannyamaka data yang diinputkan atau proses yang dilakukan perlu dilakukan pembenahanlagi atau mungkin informasi itu dianggap sebagai data dan diproses lagi dengan proses yang lain disitulah dibutuhkan feedbackuntuk memberikan yang berkualitas. (Rohmat Taufiq,2013:16-17)

    7. Pengolahan Data informasi

    Dalam pengolahan data, untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang dinginkan, sehingga dapat segera dipakai, maka harus digunakan alat-alat untuk mempercepat jalannya pengolahan, beserta staf yang mampu melaksanakan seluruh fase dalam rangka pengolahan data, mulai dari pengumpulan data, sampai ke pembuatan laporan atau informasi yang diinginkan, hendaknya dihasilkan sesuai dengan waktu, biaya yang ringan dan informasi yang relevan bagi pemakai.

    Menurut Agung Wahana dan Asep Ririh Riswaya (2014: 26) dalam jurnal Computech & Bisnis Vol. 8 No. 1, “Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan sebutan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP)”.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

    Sedangkan menurut Hanif Al Fatta (Indonesian Journal on Networking and Security, Volume 2, No 4 - Oktober 2013), untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diingat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk system informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya. Sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi dengancara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima.

    2. Komponen Sistem Informasi

    Menurut Yakub (2012: 20) Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen -komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    1. Blok Masukan (Input Block), Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
    2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
    3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
    4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
    5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

    3. Tujuan Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

    Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan yaitu:

    1. Akurat (accuracy)
    2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

      b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

      c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

    3. Efisiensi pengelolaan
    4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

      b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

      c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

    5. Dukungan keputusan untuk manajemen
    6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

      b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

      c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.


    Konsep Dasar Open Journal System

    Definisi Open Journal System

    Menurut Maulana Sani (2015),[2] Open Journal System (OJS) adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola dan menerbitkan jurnal elektronik yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP).

    Dikutip dari halam situs resmi PKP (Public Knowledge Project)[3], “Open Journal Systems (OJS) is a journal management and publishing system that has been developed by the Public Knowledge Project through its federally funded efforts to expand and improve access to research.” yang artinya Open Journal Systems.

    “OJS adalah sebuah Content Management System (CMS) yang dikhususkan untuk pengelolaan jurnal dan penerbitan yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Software ini dapat diunduh secara gratis dan diinstal pada server web atau komputer local” (Diblitabmas dan DIKTI, 2014)[4].

    Kemudian berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Open Journal System (OJS) adalah suatu sistem yang dialokasikan untuk memperluas dan meniingkatkan pengelolaan dan penerbitan jurnal elektronik yang dikembangkan oleh Public Knowledge Project (PKP).

    Kelebihan Open Journal System

    Menurut Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi (2015)[5] Open Journal System memiliki kelebihan dibandingkan dengan perangkat lunak lainnya yang sejenis, diantaranya :

    1. OJS beroperasi di multi platform termasuk Windows.

    2. OJS bisa beroperasi dengan webserver.

    3. Proses instalasi mudah.

    4. Banyak tersedia dokumentasi.

    5. Sudah banyak diaplikasikan oleh institusi, perguruan tinggi, maupun komunitas.

    Konsep Dasar Artikel Ilmiah dan Jurnal

    Definisi Artikel Ilmiah dan Jurnal

    Menurut (Syamsul Alam, 2015:2),[6] Artikel adalah salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian pustaka. Dapat pula dikatakan bahwa artikel adalah karya tulis yang berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang bersifat aktual dan kadang-kadang kontroversial dengan tujuan untuk memberi (informasi), memengaruhi, meyakinkan (persuasif argumentatif), menghibur khalayak pembaca.

    Menurut Syamsul Alam (2015:1)[6] , Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Penulisan artikel ini mengikuti sistematika suatu sajian tulisan, serta ketentuan dan etika penulisan yang mengikuti pola penulisan tulisan ilmiah. Untuk memperkuat argumen dalam artikel, biasanya digunakan dasar teoretis, ketentuan atau kebijakan, fakta atau logika umum. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengembangkan argumen ilmiahnya serta pertautan antarargumen dengan penjelas untuk membahas masalah serta solusi yang disodorkan dalam memecahkan masalah.

    Jamaluddin (2015)[7] mendefinisikan jurnal adalah bagian penting dari koleksi perpustakaan yang menjadi kendaraan yang paling penting untuk komunikasi ilmiah secara global.

    Macam-Macam Jurnal

    Jurnal sebagai sebuah terbitan berkala, dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis (Mufti Baihaqi dan Ahmad Hanafi, 2015:29)[5] sebagai berikut:

    1. Jurnal Tercetak

      Jurnal Cetak Jurnal tercetak yaitu terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila berkaitan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal, dapat diartikan sebagai terbitan berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan.

    2. Jurnal Elektronik

      Jurnal Eletronik adalah terbitan serial seperti bentuk tercetak, akan tetapi jurnal ini dijadikan bentuk elektronik. Terdiri dari tiga format, yaitu teks, teks dan grafik, serta full image (dalam format PDF).

    3. Menurut Jamaluddin (2015)[7], Jurnal yang segala aspek (penyiapan, review, penerbitan, dan penyebaran) yang dilakukan secara elektronik. Latar belakang yang memunculkan jurnal elektronik adalah mahalnya percetakan jurnal, kemajuan teknologi komputer dan meluasnya teknologi jaringan world wide web (www).

      Perbedaan media pelayanan yang mengaris bawahi jenis layanan antara jurnal dari bahan tercetak dan jurnal elektronik (e-journal) adalah dalam bentuk media penyimpanannya saja yakni elektronik.Dalam hal ini jurnal elektronik (e-journal) memiliki beberapa jenis, diantaranya:

      1. Jurnal Elektronik berbasis Web

        Jurnal berbasis web atau lebih sering disebut onlinemerupakan jurnal yang dalam mengaksesnya membutuhkan media internet. Dalam hal ini juga pengguna bisa mendownload secara berlangganan atau secara gratis

      2. Jurnal Elektronik Berbentuk CD-ROM

        Hal ini biasanya ditemukan dalam perpustakaan yang dituntut untuk menyediakan jurnal dalam bentuk CD-ROM (Compact Disc Read Only Memory). Dengan tanpa harus mengakses internet sehingga lebih memudahkan pengguna dalam mengaksesnya.

      Karakteristik Jurnal Elektronik (e-journal)

      Jamaludin (2015:40) [8] mendefinisikan bahwa jurnal elektronik atau e-journal memiliki 3 buah karaktersitik, yaitu :

      1. Memanfaatkan teknologi elektronik dimana antara penerbit, penulis dan pembaca dapat saling berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.

      2. Memanfaatkan keunggulan TIK (komputer dan jaringan komputer).

      3. Data karya tulis disimpan secara mandiri sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja bila penerbit, penulis dan pembaca memerlukannya.

      kelebihan Jurnal Elektronik (e-journal)

      Menurut Jamaludin (2015:40-41)[7] Ada beberapa hal yang menjadi kelebihan media digital, jurnal elektronik atau e-jurnal:

      1. Ruang dan Waktu. Penggunaan media digital baik e-book, e-journal tentu akan sangat menghemat ruang, kita tidak perlu membawa buku-buku tebal yang berat, yang susah mau dibawa dan dibaca setiap saat. Dengan bentuknya yang digital, pengguna tinggal menyimpan dalam bentuk mass storage device, baik USB, flashdisk, microSD, laptop, atau handphone, dan kemudian bisa membacanya kapan saja.

      2. Aksesibilitas. Dengan bertumpu pada format digital dan ditopang infrastruktur internet, maka pengguna bisa mengakses file media digital kapan saja dan dimana saja, dan melalui perangkat apa saja.

      3. Simplisitas. Simpel dan mudah dibawa, ditransfer ke perangkat apapun.

      4. Cost dan harga jual yang lebih terjangkau. Cost disini meliputi biaya produksi/cetak, perawatan, distribusi, dan lain-lain.

      5. Menggalakkan gerakan Go Green. Dengan isu global warming yang kuat saat ini dan kita rasakan dampaknya di berbagai belahan dunia, salah satunya anomali cuaca, banjir, dan lain sebagainya, seharusnya menyadarkan kita untuk semakin mencintai lingkungan kita. Data menyebutkan bahwa konsumsi kertas dunia tumbuh 400% dalam 40 tahun terakhir. Sekarang sekitar 4 juta pohon atau 35% dari total pohon yang ditebang dipergunakan di industri kertas. Dalam satu hari ada sampah kertas yang berasal dari 27.000 batang kayu. Dengan membaca e-journal berarti kita tidak lagi menggunakan kertas, dengan demikian kita turut mengurangi penebangan pohon yg mendukung go-green.

      Konsep Dasar Manajemen Pengelolaan Jurnal Elektronik

      Menurut Siti Hardyanti Patimah (2014:14)[9] mengemukakan sebuah pengelolaan yang dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengurusan. Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.

      Manajemen pengelolaan harus efektif dan efesien yang hanya mungkin jika dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi khusus untuk pengelolaan penyuntingaan terbitan berkala ilmiah, meliputi registrasi pengguna, pengiriman, penelaan, dan penyuntingan naskah serta penerbitan.

      Konsep Dasar Technomedia Journal (TMJ)

      Definisi Technomedia Journal (TMJ)

      Technomedia Journal (TMJ) adalah sebuah wadah yang memiliki teknologi untuk dapat kita akses kapan pun dan dimana pun. TMJ sendiri merupakan jurnal online pertama yang dikelola secara elektronik pada Perguruan Tinggi Raharja. Saat ini TMJ sudah memiliki 5 (lima) indeksasi, diantaranya : Open Archive Initiative (OAI), Google-Scholar, Base-Net, PKP-Index, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

      TMJ merupakan sebuah inovasi sistem pengelolaan jurnal elektronik (e-journal) yang pada penerapannya diarahkan untuk dapat menggantikan sistem pengelolaan jurnal konvensional (tercetak). Technomedia Journal (TMJ) bekerjasama dengan iLearning Journal Center (iJC) dengan menggunakan Open Journal System (OJS) dari PKP (Public Knowledge Project) sebagai dasarnya mampu memberikan kemudahan, kecepatan, serta integritas dalam melakukan pengelolaan jurnal. Technomedia Journal hadir sebagai jurnal online pertama yang dimiliki iJC.

      Logo Technomedia Journal (TMJ)

      Gambar 2.1. Logo Technomedia Journal (TMJ)

      (Sumber : http://ijc.ilearning.co/index.php/tmj)

      1. Warna Hijau : melambangkan kesejukan, merupakan simbol dari alam, keberuntungan, dan sebuah kesehatan.

      2. Garis : Garis lengkung artinya keluwesandan keindahan. Dan garis lurus artinya kelancaran.

      3. Arti Technomedia : Tangguh dan mendominasi dalam kekuatan kepribadian yang dapat melumpuhkan siapa pun yang tidak siap.

      4. Journal : Journal sendiri merupakan bahasa Inggris yang berarti jurnal. Technomedia Journal (TMJ) merupakan jurnal electronik pertama terbitan komunitas iLearning (REC) Perguruan Tinggi Raharja dimana TMJ ini memiliki ruang lingkup seputar Teknologi Informatika dan sebagainya.

      Aktor Technomedia Journal (TMJ)

      Menurut Ilhami (2014), untuk mengelola E-Journal harus mengetahui peran pengguna masing-masing, yaitu :

      1. Manajer Jurnal (Journal Manager)

        Sebagai pengelola jurnal berhak atas pengaturan kelengkapan, kebijakan, proses pengiriman artikel, pengaturan jurnal dan pengaturan tampilan.

      2. Editor

        Merupakan pengguna yang focus mengelola makalah dan mengawasi proses reviewer. Serta pihak yang mengelola proses pengiriman artkel, menetapkan status artikel, mengatur edisi, membuat edisi baru, dan memupublikasikannya, mengirim notifikasi kepada pengguna.

      3. Editor Bagian (Section Editor)

        Menetapkan reviewers, bekerjasama dengan para reviewers, membuat keputusan tentang artikel yang akan diterbitkan, copy editing, layout editing dan mengoreksi artikel.

      4. Copy Editor

        Berperan dalam melakukan penyuntingan artikel yang dikirimkan dan bekerjasama dengan penulis untuk memperbaiki tata bahasa dan kejelasan isi jurnal serta memastikan aturan penulisan jurnal secara bibliografi dan tekstual sudah sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya hingga kemudian ditempatkan dalam gallery dan setelah itu dipublikasikan.

      5. Editor Layout

        Mengubah penyerahan versi copy edit ke dalam file galley dalam format HTML dan PDF sesuai dengan format file yang telah ditentukan oleh masing-masing penerbitan elektronik.

      6. Proofreader

        Berperan dalam mengoreksi artikel dalam hal tipografi dan kesalahan format untuk setiap artikel yang tersimpan dalam gallery, kemudian menyerahkan kepada layout editor untuk diperbaiki, peran ini untuk dilakukan oleh editor dan section editor.

      7. Reviewer

        Meninjau artikel yang dikirimkan, dan berhak mengunggah lampiran yang akan digunakan oleh editor dan author, reviewer ditentukan oleh section editor sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pengelola jurnal.

      8. Penulis (Author)

        Penulis dapat langsung mendaftarkan diri secara online dihalaman website jurnal yang menggunakan OJS dan langsung mengunggah OJS, dan langsung mengunggah artikel yang akan dipublikasikan dalam jurnal tersebuut dengan terlebih dahulu mengisi metadata atau pengindeksan yang terkait dengan artikel tersebut sehingga dapat dengan mudah dilacak melalui pesan pencari.

      9. Pembaca

        Pembaca dapat mendaftarkan diri sebagai langganan atau sekedar sebagai pembaca setelah jurnal dapat dibaca secara bebas tanpa biaya.

      Kelebihan Technomedia Journal (TMJ)

      Jurnal online yang disediakan sebagai fasilitas bagi setiap anggota komunitas iLearning (terbuka) sebagai media untuk mempublikasikan temuan atau penelitiannya secara mudah melalui media online. Karena kemudahan akses internet dan ketersediaan perangkat teknologi informasi, kini lebih mudah membaca jurnal dalam format elektronik karena bisa diakses dimanapun dengan koneksi internet sehingga mudah mendapatkannya.

      Dengan adanya TMJ dapat memberikan kontribusi kepada Mahasiswa dan Akademisi sehingga untuk kedepanya kegiatan penerbitan jurnal dapat menggunakan TMJ . TMJ ini bertujuan meningkatkan sistem penerbitan jurnal sehingga dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi atau Universitas lainya yang telah memiliki jurnal online.


      Definisi Analisis PIECES

      Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[10]“Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

      1. Analisis Kinerja (Performance).

        Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

      2. Analisis Informasi (Information).

        Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

      3. Analisis Ekonomi (Economic).

        Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

      4. Analisis Efisiensi (Effisiency).

        Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

      5. Analisis Kendali (Control).

        Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.

      6. Analisis Pelayanan (Service).

        Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.


      Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

      Definisi Unified Modeling Language (UML)

      Gambar 2.6. Unified Modeling Language (UML)

      ((Sumber : http://www.diagramming.org/)

      Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:137),[11] UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

      Menurut menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2),[12]Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

      Menurut Yuni Sugiarti dalam buku Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) (2013:41),[13]“ UML adalah sebuah bahasa yang sudah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

      Diagram Dasar dalam Unified Modeling Language (UML)

      1. Use Case Diagram
        Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif diguanakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.
      2. Class Diagram
        Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
      3. State Chart Diagram
        Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
      4. State Chart Diagram
        Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
      5. Activity Diagram
        Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      Langkah – Langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Adi Nugroho (2012:16),[14]langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

      1. <p style="line-height: 2">Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.</p>
      2. <p style="line-height: 2">Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

      6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

      11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

        1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

        2. <p style="line-height: 2"Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.</p>
        3. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

        4. Perangkat lunak siap dirilis.

          </ol>

          Fokus Unified Modeling Language (UML)

          Fokus Unified Modeling Language (UML)

          Bangun Dasar Metodologi Unified Modeling Language ( UML )

          Konsep Dasar Black Box Testing

          Definisi Black Box Testing

          Gambar 2.7. Black Box Testing (UML)'

          (http://infofortester.blogspot.co.id)

          Menurut Rizky di dalam jurnal (Wijayanto, 2014),[15]Black box testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

          Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18),[16]black box test adalah sebuah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

          Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18),[17]“Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak dan fungsinya”.

          Berdasarkan pengertian Black box Testing yang telah dijelaskan, memiliki kesinambungan dengan judul yang diambil karena untuk menguji System iLearning Journal Center (iJC) apakah telah berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, menggunakan metode black box testing.

          Teknik Pengujian Black box Testing

          Tujuan penggunaan black box Testing

          Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode black box testing, yaitu :

          1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

          2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

          3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

          Definisi Content Management System (CMS)

          Menurut Taufiq Ginanjar (2014: 5),[18] CMS atau Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dan nol sekali karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

          Menurut Erdisna (2016: 17),[19] Content management system (CMS) yang lebih dikenal dengan sebuah istilah CMS adalah sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki sistem sedemikian hingga memberikan kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolaannya.

          ===Konsep Dasar Elisitasi

          Definisi Elisitasi

          DAFTAR PUSTAKA

          1. Irwansyah Edi, Moniaga V Jurike . 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
          2. Sani, Maulana. 2015 Penerapan Ilearning Journal Center (IJC) Berbasis Open Journal Center (OJS) Sebagai Media Penerbitan E-Journal Pada Perguruan Tinggi. Tangerang : STMIK Raharja
          3. Public Knowledge Project (PKP). Open Journal System (OJS).Diakses pada tanggal 14 November 2017. Tersedia di https://pkp.sfu.ca/ojs/
          4. Diblitabmas & DIKTI. (2014). Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah.
          5. 5,0 5,1 Baihaqi, M., & Hanafi, A. (2015). PERANCANGAN DAN PEMBUATAN E-JOURNAL MENGGUNAKAN OPEN JOURNAL SYSTEM DI STMIK JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA.
          6. 6,0 6,1 Alam, S. (2015). Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Publikasi Ilmiah Melalui Jurnal. Artikel E-Buletin, 355-389.
          7. 7,0 7,1 7,2 Jamaluddin, K. (2015). MENGENAL ELEKTRONIK JURNAL DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN. JUPITER, 14(2).
          8. Jamaluddin, K. (2015). MENGENAL ELEKTRONIK JURNAL DAN MANFAATNYA BAGI PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN. JUPITER, 14(2).
          9. Patimah, Siti Hardayanti. 2014. Pengelolaan Perpusatakaan Sekolah Di Sekolah dasar Negeri Se-Kecamatan Nanggulan Kabupaten Kulon Progo,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Yogyakarta.
          10. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/185/102.Diakses pada tanggal 27 November 2017.
          11. Patimah, A.S, Rosa dan M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. ,Bandung: Informatika.
          12. Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015.Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. ,Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdfDiakses pada tanggal 14 November 2017.
          13. Sugiarti, Yuni. 2013.Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modelling Language) Generated VB.6. ,Yogyakarta: Graha Ilmu. ISBN 978-9797569662.
          14. Nugroho, Adi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
          15. Wijayanto, R. (2014).PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK KELAS 2 PADA MI NURUL FALAH CIATER. AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto, II(1), 1–11.
          16. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. (2013).Sistem Pakar Untuk MengidentifikasiPenyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes.Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
          17. Silvia dkk. 2015. “Aplikasi Diagnosa Karies Pada Gigi Manusia Berbasis Web”.Ultimatics Vol.Vii No. 1 Juni 2015. ISSN : 2085-4552.
          18. Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
          19. Erdisna, Erdisna. 2016. E-Learning Dengan Aplikasi Content Management System (Cms) Open Sources. Media Sisfo 5.1.

Contributors

Novitasari