SI1414482881: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Baris 365: | Baris 365: | ||
|- | |- | ||
− | |<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>'''([[ | + | |<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><u>'''([[Febby Triana Girnanda]])'''</u></div> |
|- | |- | ||
− | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''NIM : | + | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">'''NIM : 1414482881'''</div> |
|} | |} |
Revisi per 26 Januari 2018 14.56
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA
PT. ASP EXPRESS LOGISTICS
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482881
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA
PT. ASP EXPRESS LOGISTICS
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482881
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 23 Januari 2018
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM) |
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA
PT. ASP EXPRESS LOGISTICS
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1414482881
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Infomasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Oleh :
Tangerang, 23 Januari 2018
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom) |
(Suwarto, M.Pd)
| ||
NID : 05066 |
NID : 15001
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA
PT. ASP EXPRESS LOGISTICS
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1414482881
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, 23 Januari 2018
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN KARYAWAN PADA
PT. ASP EXPRESS LOGISTICS
Disusun Oleh :
NIM |
: 1414482881
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Infomasi
|
Konsentrasi |
: Komputer Akuntansi
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 23 Januari 2018
NIM : 1414482881
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAK
Penggajian merupakan upah atau bayaran yang diberikan oleh sebuah perusahaan kepada pegawainya atas pekerjaan dan jasa yang telah mereka lakukan. Perusahaan merupakan salah satu instansi yang dengan rutin memberikan gaji kepada karyawannya setiap bulan. Seperti perusahaan PT. ASP Exspress Logistics yang selalu rutin memberikan gaji kepada karyawannya. Namun sistem yang digunakan adalah sistem pengolahan secara manual dan diinputkan pada Ms.Excel. Sistem tersebut tentu saja mempunyai banyak kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menginput data penggajian karyawan, sering pula terjadnya human error, dan juga sulitnya dalam mencari data pada periode – periode sebelumnya. Permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana membuat sebuah sistem informasi penggajian berbasis web untuk mengatasi masalah dalam pengolahan data penggajian pada PT. ASP Express Logistics. Metode analisa yang digunakan yaitu menggunakan analisa SDLC (System Development Life Cycle), untuk metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language), sedangkan untuk bahasa pemrogramannya digunakan bahasa PHP dan HTML yang menggunakan aplikasi Notepad++, untuk framework PHP yang digunakan yaitu Laravel dan dalam pembuatan databasenya menggunakan MariaDB. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi penggajian berbasis web pada PT. ASP Express Logistics yang dapat diakses menggunakan browser komputer lokal maupun di upload pada internet.
Kata Kunci: data, penggajian, web, internet.
ABSTRACT
Payroll is the wage or fee given by a company to employees for the work and services they have done. The company is one of the institutions that routinely provide salary to its employees every month. Such as PT. ASP Exspress Logistics which always routinely give salary to its employees. However, the system used is a processing system manually and entered on Ms.Excel. The system of course has many weaknesses that require a longer time to input payroll data employees, often also terjadnya human error, and also difficult in finding data in previous periods. The problem to be discussed is how to make a web-based payroll information system to overcome the problem in data processing payroll at PT. ASP Express Logistics. The method of analysis used is the analysis of SDLC (System Development Life Cycle), for the method of designing the model using UML (Unified Modeling Language), while for programming language used PHP and HTML language using Notepad ++ application, for PHP framework used is Laravel and making its database using MariaDB. The result of this research is web-based payroll information system at PT. ASP Express Logistics that can be accessed using a local computer browser or uploaded on the internet.
Keywords: data, payroll, web, internet
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dengan karunia-Nya, sehingga penelitian Skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan penelitian Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. ASP Express Logistics”.
Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan sumber yang mendukung penuisan laporan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Ketua Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja
- Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
- Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan serta pengarahan kepada penulis sehingga penelitian Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
- Bapak Suwarto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu penyusunan penelitian Skripsi ini.
- Bapak dan Ibu Dosen serta staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Ibu Tamara Samudra selaku stakeholder yang telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis selama melakukan observasi
- Kedua orang tua, adik dan semua saudara yang selalu memberikan dukungan serta memberikan semangat dan doa dalam mengerjakan penilitian Skripsi ini dengan baik.
- Rekan-rekan terdekat serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis.
- Kepada member BTS terutama Kim Taehyung, Min Yoongi dan Kim Namjoon yang selalu memberikan senyum, suara, lagu dan kalimat hangat yang membangun semangat dalam mengerjakan penulisan ini
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan keterbukaan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menyempurnakan karya tulis ini.
Semoga penelitian Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.
Tangerang, 23 Januari 2018 | |
Febby Triana Girnanda | |
NIM. 1414482881 |
Daftar isi
- 1 BAB I PENDAHULUAN
- 2 BAB II LANDASAN TEORI
- 2.1 TEORI UMUM
- 2.2 TEORI KHUSUS
- 2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
- 2.2.2 Konsep Dasar Pendataan
- 2.2.3 Konsep Dasar Pembayaran
- 2.2.4 Konsep Dasar Retribusi
- 2.2.5 Konsep Dasar Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
- 2.2.6 Konsep Dasar PIECES
- 2.2.7 Konsep Dasar Database
- 2.2.8 Konsep Dasar Internet
- 2.2.9 Konsep Dasar Web
- 2.2.10 Konsep Dasar PHP
- 2.2.11 Cara Kerja PHP
- 2.2.12 Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)
- 2.2.13 Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)
- 2.2.14 Konsep Dasar Framework Laravel
- 2.2.15 Konsep Dasar MariaDB
- 2.2.16 Konsep Dasar Notepad++
- 2.2.17 Konsep Dasar Xampp
- 2.2.18 Konsep Dasar Apache
- 2.2.19 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.20 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
- 2.2.21 Konsep Dasar Testing
- 2.3 Literature Review
- 3 BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
- 4 BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
- 4.1 Rancangan Sistem Usulan
- 4.2 Rancangan Basis data
- 4.3 Rancangan Prototype
- 4.3.1 Prototype Login
- 4.3.2 Prototype Menu Utama (Dashboard)
- 4.3.3 Prototype Halaman Master Data Petugas
- 4.3.4 Prototype Halaman Master Data Customers
- 4.3.5 Prototype Halaman Master Data Wilayah
- 4.3.6 Prototype Halaman Master Data Kecamatan
- 4.3.7 Prototype Halaman Master Data Kelurahan
- 4.3.8 Prototype Halaman Master Data Cara Bayar
- 4.3.9 Prototype Halaman Menu data pembayaran
- 4.3.10 Prototype Halaman Laporan Harian
- 4.3.11 Prototype Halaman Laporan Mingguan
- 4.3.12 Prototype Halaman Laporan Bulanan
- 4.3.13 Prototype Halaman Setting User Administration
- 4.3.14 Prototype Halaman Master Setting Roles
- 4.3.15 Prototype Halaman Setting Available Permissions
- 4.4 Konfigurasi Sistem Usulan
- 4.5 Testing
- 4.5.1 Black Box Testing Login
- 4.5.2 Black Box Testing Input Data Petugas
- 4.5.3 Black Box Testing Input Data Customers
- 4.5.4 Black Box Testing Input Data Wilayah
- 4.5.5 Black Box Testing Input Data Kecamatan
- 4.5.6 Black Box Testing input Data Kelurahan
- 4.5.7 Black Box Testing Input Data Cara Bayar
- 4.5.8 Black Box Testing Input Data Pembayaran
- 4.5.9 Black Box Testing Input User Administration
- 4.5.10 Black Box Testing Input Roles
- 4.5.11 Black Box Testing Input Available Permissions
- 4.6 Implementasi
- 4.7 Estimasi Biaya
- 5 BAB V PENUTUP
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
- Tabel 3.1 Analisis PIECES
- Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
- Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
- Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
- Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
- Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
- Tabel 4.2 Petugas
- Tabel 4.3 Customers
- Tabel 4.4 Wilayah
- Tabel 4.5 Kecamatan
- Tabel 4.6 Kelurahan
- Tabel 4.7 Cara Bayar
- Tabel 4.8 Pembayaran
- Tabel 4.9 Pembayaran Detail
- Tabel 4.10 Users
- Tabel 4.11 User Has Roles
- Tabel 4.12 Roles
- Tabel 4.13 Role Has Permissions
- Tabel 4.14 Permissions
- Tabel 4.15 User Has Permissions
- Tabel 4.16 Black Box Testing Pada Menu Login 1
- Tabel 4.17 Black Box Testing Pada Menu Login 2
- Tabel 4.18 Black Box Testing Pada Input Data Petugas 1
- Tabel 4.19 Black Box Testing Pada Input Data Petugas 2
- Tabel 4.20 Black Box Testing Pada Input Data Customers 1
- Tabel 4.21 Black Box Testing Pada Input Data Customers 2
- Tabel 4.22 Black Box Testing Pada Input Data Wilayah 1
- Tabel 4.23 Black Box Testing Pada Input Data Wilayah 2
- Tabel 4.24 Black Box Testing Pada Input Data Kecamatan 1
- Tabel 4.25 Black Box Testing Pada Input Data Kecamatan 2
- Tabel 4.26 Black Box Testing Pada Input Data Kelurahan 1
- Tabel 4.27 Black Box Testing Pada Input Data Kelurahan 2
- Tabel 4.28 Black Box Testing Pada InputData Cara Bayar 1
- Tabel 4.29 Black Box Testing Pada InputData Cara Bayar 2
- Tabel 4.30 Black Box Testing Pada Input Data Pembayaran 1
- Tabel 4.31 Black Box Testing Pada InputData Pembayaran 2
- Tabel 4.32 Black Box Testing Pada Input'User Administration 1
- Tabel 4.33 Black Box Testing Pada Input User Administration 2
- Tabel 4.34 Black Box Testing Pada Input Roles 1
- Tabel 4.35 Black Box Testing Pada input Roles 2
- Tabel 4.36 Black Box Testing Pada Input Available Permissions 1
- Tabel 4.37 Black Box Testing Pada Input Available Permissions 2
- Tabel 4.38 Schedule
- Tabel 4.39 Estimasi Biaya
- Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup
- Gambar 3.2 Struktur Organisasi UPT Retribusi Persampahan
- Gambar 3.3 Use Case Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi
- Gambar 3.4 Activity Diagram Pendataan Pembayaran Retribusi
- Gambar 3.5 Sequence Pendataan Pembayaran Retribusi
- Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem yang Diusulkan
- Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang Diusulkan
- Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Bendahara Pembantu Penerima yang Diusulkan
- Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang Diusulkan
- Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem Bendahara Pembantu Penerima yang Diusulkan
- Gambar 4.6 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
- Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login
- Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Menu Utama (Dashboard)
- Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Master Data Petugas
- Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Input Data Petugas
- Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Master Data Customers
- Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Input Cata Customers
- Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Master Data Wilayah
- Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Input Data Wilayah
- Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Master Data Kecamatan
- Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Input Data Kecamatan
- Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Master Data Kelurahan
- Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Input Data Kelurahan
- Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Master Data Cara Cayar
- Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Input Data Cara Bayar
- Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Menu Data Pembayaran
- Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Input Pembayaran
- Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Laporan Harian
- Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Laporan Mingguan
- Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Laporan Bulanan
- Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Setting User Administration
- Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Input Data User
- Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Setting Roles
- Gambar 4.29 Rancangan Tampilan Input Data Roles
- Gambar 4.30 Rancangan Tampilan Setting Available Permissions
- Gambar 4.31 Rancangan Tampilan Input Data Permissions
- Gambar 4.32 Tampilan Login
- Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)
- Gambar 4.34 Tampilan Program Master Data Petugas
- Gambar 4.35 Tampilan Program InputData Petugas
- Gambar 4.36 Tampilan Program master data Customers
- Gambar 4.37 Tampilan Program Input Data Customers
- Gambar 4.38 Tampilan Program master Data Wilayah
- Gambar 4.39 Tampilan Program Input Data Wilayah
- Gambar 4.40 Tampilan Program master Data Kecamatan
- Gambar 4.41 Tampilan Program Input Data Kecamatan
- Gambar 4.42 Tampilan Program master Data Kelurahan
- Gambar 4.43 Tampilan Program Input Data Kelurahan
- Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar
- Gambar 4.45 Tampilan Program Input Data Cara Bayar
- Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran
- Gambar 4.47 Tampilan Program Input Pembayaran
- Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian
- Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan
- Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan
- Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration
- Gambar 4.52 Tampilan Program InputData User
- Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles
- Gambar 4.54 Tampilan Program Input Data Roles
- Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions
- Gambar 4.56 Tampilan Program Input Data Permissions
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini semakin banyak perusahaan atau instansi yang bermunculan. Pada masa sekarang sebuah instansi atau perusahaan harus bekerja secara cepat, tepat dan benar serta memiliki tingkat ketelitian yang tepat dan benar sehingga dapat terus berjalan dan bertahan dalam persaingan yang kompetitif ini. Diperlukan juga keakuratan data dan penghematan waktu atau tepat waktu dan fleksibilitas sehingga dapat menunjang kelancaran aktivitas instansi atau perusahaan tersebut.
Dengan masih adanya sistem penggajian karyawan yang masih menggunakan sistem komputerisasi sederhana yaitu dengan mengunakan Microsoft Excel di PT. ASP Express Logistics mulai dari pendataan karyawan, pendataan kehadiran karyawan sampai dengan perhitungan gaji karyawan oleh bagian HRD. Dengan perhitungan yang menggunakan sistem komputerisasi sederhana itu masih sering terjadi kesalahan terutama dengan Human Error dimana yang membutuhkan waktu lebih banyak atau terjadinya kesalahan dalam memasukan data, dan susahnya menginput serta mencari data dari periode – periode sebelumnya. Serta lemahnya keamanan data yang juga dapat menyebabkan terjadinya hambatan – hambatan seperti dimana data tersebut dapat hilang atau tercampur dengan data lainnya. Dan Microsoft excel juga mempunyai masalah tersendiri dimana penempatan data penggajian bersatu dengan perhitungan penggajian. Microsoft excel menyimpan data dan formula perhitungannya dalam satu file yang sama sehingga jika file rusak atau dihapus oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan menjadi masalah tersendiri.
Dengan adanya masalah diatas, diperlukan solusi yang dapat membantu meringankan tugas HRD pada PT. ASP Express Logistics dalam mengolah data penggajian karyawan maka perlu adanya pembaharuan dalam sistem pengolahan data gaji karyawan yang dibangun dengan menggunakan software dan database yang lebih baik. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. ASP Express Logistics”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana sistem penggajian karyawan yang berjalan saat ini pada PT. ASP Express Logistics ?
- Bagaimana rancangan sistem penggajian yang diusulkan pada PT. ASP Express Logistics?
- Apakah sistem penggajian karyawan yang diusulkan sudah layak dan dapat digunakan oleh PT. ASP Express Logistics?
Ruang Lingkup Penelitian
Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup atau batasan penelitian yang dibahas dalam masalah ini. Berdasarkan permasalahan yang akan penulis bahas mengenai sistem penggajian karyawan pada PT ASP Express Logistics yaitu mulai dari input data karyawan PT. ASP Express Logistics, input gaji karyawan sampai dengan pembuatan laporan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
-
Untuk mengetahui sistem penggajian karyawan yang ada pada PT. ASP Express Logistics saat ini.
-
Untuk merancang sistem penggajian karyawan pada PT. ASP Express Logistics
-
Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu bagi staff HRD dalam memproses dan mengelola data penggajian karyawan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
-
Dapat menghasilkan sistem penggajian karyawan yang lebih efektif.
-
Dapat memudahkan staff HRD PT. ASP Logistics dalam mengerjakan laporan penggajian karyawan serta dapat menghemat waktu dalam proses pengerjaan penggajian karayawan dan mempermudah pencarian data periode - periode sebelumnya.
-
Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai acuan dan perbandingan dalam penelitian serupa untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
Metodologi Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian penulis melakukan beberapa metode penelitian yaitu :
Metode Pengumpulan Data
- Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung elemen – elemen yang dibutuhkan serta bagaimana cara kerja serta sistem yang berjalan di dalam PT. ASP Express Logistics sehingga penulis mendapatkan hasil yang akurat mengenai penggajian karyawan ini.
- Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai staff HRD dengan menanyakan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan dengan sistem penggajian karyawan yang ada pada PT. ASP Express Logistics.
- Metode Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku – buku yang relevan dengan judul penulis demi melengkapi kekurangan yang ada dan digunakan untuk membantu penulis dalam penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.
Metode Perancangan
Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :
- Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan – kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah – langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mendefinisikan kendala – kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
- Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan tahap penelitian aau sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan Software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Usecase Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 tahap, yaitu : (1) Survei terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survei, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
- Disain (Design)
Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang dipeoleh oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Dalam penelitian ini, bahasa pemrograman yang diusulkan menggunakan PHP dan HTML, tampilan antar muka aplikasinya menggunakan CSS, pembuatan database menggunakan MariaDB, membuat desainnya menggunakan aplikasi Notepad++, framework PHP yang digunakan merupakan Laravel dan untuk server menggunakan Apache. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengindentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.
- Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, Langkah – langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
- Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.
Metode Pengujian
Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan software, karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang Software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal¸ kesalahan performa, kesalahan initialisasi, dan terminasi.
Sistematika Penulisan
Sistematika Skripsi ini disajikan secara ringkas dan disusun dalam beberapa bab, dimana masing – masing bab akan menjelaskan hal – hal sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan gambaran umum tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup, serta sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan mengenai : landasan teori yang berisi definisi – definisi yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berlangsung, dan literature Review.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pembahasan dalam bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur perusahaan dan sistem yang berjalan, permasalahan yang sedang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah, dan User Requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Pembahasan dalam bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan prototype, Konfigurasi Sistem Usulan, Evaluasi, Implementasi, Estimasi Biaya.
BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan juga saran – saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI
TEORI UMUM
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sebuah sistem yang tepat untuk menunjang kelangsungan kegiatan dan kinerja untuk mencapai sasaran atau tujuannya. Definisi sistem menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], adalah “Sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Dini Hamidini Maniah (2017:1) [2], mengatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.
Karakteristik Sistem
Menurut Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[3] sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu, yaitu :
- Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membetuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
- Batasan Sistem
Sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
- Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
- Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
- Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
- Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
- Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
- Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Konsep Dasar Data dan Informasi
Definisi Data
Definisi data menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:22)[4] adalah “Hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi”.
Sementara menurut Deni Prasetiyati dalam Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi (2016:4) [5] mendefinisikan “Data dapat didefinisikan sebagai kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.
Sedangkan menurut Cornelius Puschmann dan Jean Burgess dalam International Journal of Communication (2014:1700)[6] mengatakan bahwa “Data is a powerful tool in the acconts provided above, in which the data scientist is merely the accomplice”. Artinya data adalah alat yg kuat dalam catatan tersebut yg mana data asli atau pusat merupakan alat yg membantu.
Definisi Informasi
Definisi informasi menurut Muhamad Muslihudin Oktafianto (2016:9)[7] adalah “data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.
Sedangkan menurut Abidin yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:24)[8] mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya”.
Nilai Informasi
Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17)[9]Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI (2017:17) Ada 10 Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:
-
Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
-
Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.
-
Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.
-
Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
-
Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.
-
Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.
-
Fleksibilitas (flexibility) nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.
-
Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
-
Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
-
Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
Komponen Sistem Informasi
Menurut Jeperson Hutahaean (2014:13)[10] sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
- Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.
- Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan
- Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
- Blok Teknologi (Block Technology)
Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
- Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
- Blok kendali (Control Block)
banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
Konsep Dasar Analisis Sistem
Definisi Analisa Sistem
Definisi analisis sistem menurut Sri Mulyani (2016:38)[11] adalah “Suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem”.
Sedangkan menurut Abi Burrahman (2017:36)[12] mengatakan bahwa “Analisa sistem meliputi analisis dan perancangan sistem, metode analisis data, analisa kebutuhan sistem seperti kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan pengguna”.
Prinsip - prinsip Analisis sistem
Adapun prinsip-prinsip analisis sistem menurut Jaluanto Sunu Panjul Tyoso (2016:18)[4] adalah:
-
Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
-
Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
-
Menetapkan batasan sistem (system Boundaries). Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci, hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.
-
Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengembangannya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.
-
Dekomposisi sistem. Sistem dipecah kedalam subsistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analisis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawahlah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Definisi perancangan sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Moch. Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Informatika (2015:26)[13]adalah “Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan”.
Sedangkan menurut Stair yang dikutip oleh Maimunah, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:203)[14]“Perancangan sistem adalah fase pengembangan sistem yang mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi pemecahan masalah”.
TEORI KHUSUS
Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi
Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Definisi sistem informasi akuntansi menurut Hery (2017:04)[15]adalah “Teknik yang menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi”.
Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Indra Mahardika Putra (2017:54)[16]sebagai sistem, akuntansi terdiri dari tiga fungsi utama yaitu :
- Fungsi Penginputan
Akuntansi menyiapkan input hendak diproses, input akuntansi berupa transaksi yaitu peristiwa yang menyebabkan perubahan dana.
- Fungsi Pemrosesan
Akuntasi mengolah setiap input (transaksi) dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar akuntansi berupa pencatatan yang terdiri dari penjualan dan pemindah bukuan.
- Fungsi Pengoutputan
Akuntansi menyajikan informasi dana yang diharapkan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Konsep Dasar Pendataan
Definisi Pendataan
Definisi pendataan menurut Ayu Mayang Sari, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:102)[17]adalah “Keterangan yang benar dan bahan nyata yang dapat dijadikan sebagai dasar kajian (analisis atau kesimpulan)”.
Konsep Dasar Pembayaran
Definisi Pembayaran
Terdapat berbagai macam pengertian analisa sistem menurut beberapa ahli, definisi pembayaran menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:34)[18]adalah “Transaksi pembayaran kepada pihak ketiga yang dapat dilakukan melalui counter bank baik secara tunai maupun pemindahan”.
Sementara menurut Aulia Pohan (2013:71)[19]mendefinisikan bahwa “Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang melakukan pengaturan kontrak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran nilai antar perorangan, bank dan lembaga lainnya baik domestik maupun antarnegara (cross border)”.
Sedangkan menurut Mia Lasmi Wardiah (2013:350)[20]mengatakan bahwa “Sistem pembayaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara. Keberhasilan sistem pembayaran akan menunjang perkembangan sistem keuangan dan perbankan, sebaliknya, risiko ketidaklancaran atau kegagalan sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi secara keseluruhan”.
Jenis-jenis Sistem Pembayaran
Menurut Aulia Pohan (2013:81)[19] sistem pembayaran berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan pada umumnya dikenal dalam beberapa kelompok. Mulai dari pembayaran ritel atau eceran hingga yang besar.
-
Retail Payment
- ATM
- Using Payment Cards
- E-money
- Digital Money
-
Batch System
-
Wholesale Payment
-
Payment versus Payment (PVP)
-
Cross Border Payment System
Sistem pembayaran ini digunakan untuk memperoses transaksi ekonomi nilai kecil yang dikhususkan untuk bayar membayar tanpa menggunakan sepeser uang. Jenis instrumen retail payment yang dikenal saat ini adalah :
Sistem ini memungkinkan dilakukannya pembacaan data dari instrumen paper-based kemudian memproses seluruh batches dari instrumen paper-based secara elektronik.
Wholesale Payment System merupakan pemrosesan transaksi khusus yang bernilai besar dan bersifat penting yang muncul dari transaksi treasury, dealing, trade finance dan operasi lainnya di bank-bank yang tersentralisasi.
Saat ini proses penyelesaian transaksi FX USD/IDR antar bank di Indonesia dilakukan secara terpisah antara settlement dana IDR dan USD karena adannya perbedaan zona waktu.
Seluruh komponen operasional sistem pembayaran nasional harus dapat digunakan untuk fasilitas pembayaran cross border yang efisien dan terkontrol, untuk mendukung perkembangan perdagangan Indonesia.
Prinsip-prinsip Dasar Sistem Pembayaran
Pernyataan yang dikemukakan oleh Mia Lasmi Wardiah (2013:353)[20] sistem pembayaran yang aman dan efisien sangat penting untuk berfungsinya sistem keuangan yang efektif. Untuk itu, The Committe On Payment and Settlement System (CPSS) dan bank sentral kelompok negara GIO (kelompok sepuluh negara maju) mengembangkan prinsip-prinsip dasar penting sistem pembayaran (CPSS-BIS, 2000) yang meliputi sepuluh kriteria yaitu :
-
Memiliki landasan hukum yang kuat.
-
Mempunyai aturan dan prosedur yang memungkinkan peserta memahami risiko keuangan yang mungkin akan dihadapi.
-
Memiliki prosedur yang jelas untuk manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas.
-
Menjamin agar settlement dapat dilakukan pada hari yang sama, minimal pada akhir hari.
-
Memiliki multilateral netting, sistem ini minimal harus mampu memastikan penyelesaian settlement harian yang cepat pada saat peserta tidak mampu menyelesaikan kewajibannya untuk satu settelment terbesar.
-
Aset yang digunakan untuk sebaiknya berada di bank sentral (claimon the central bank). Dalam hal aset yang berada diluar bank sentral yang digunakan, aset tersebut harus tidak memiliki (atau kecil) risiko kredit dan risiko likuiditas.
-
Menjamin tingkat keamanan dan kepercayaan operasional yang tinggi dan harus memiliki penanganan darurat untuk penyelesaian pemrosesan harian yang cepat.
-
Menyediakan alat untuk melakukan pembayaran yang praktis untuk pemakaianya dan efisien untuk perekonomian.
-
Memiliki tujuan dan kriteria yang transparan untuk peserta yang memungkinkan akses yang adil dan transparan.
-
Pengaturan (governance arrangements) dan sistem ini harus efektif, akuntabel dan transparan.
Konsep Dasar Retribusi
Definisi Retribusi Daerah
Definisi retribusi daerah menurut Mardiasmo (2016:18)[21]adalah “Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan”.
Pengklasifikasian Retribusi Daerah
Menurut Beta Asteria dalam Jurnal Riset Manajemen (2015:54)[22]pengklasifikasian retribusi daerah sebagai berikut:
-
Jasa Umum terdiri atas:
- Retribusi Pelayanan Kesehatan.
- Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
- Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
- Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
- Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
- Retribusi Pelayanan Pasar
- Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
- Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
- Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
- Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
- Retribusi Pengolahan Limbah Cair
- Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
- Retribusi Pelayanan Pendidikan
- Retribusi Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.
-
Jasa Usaha terdiri atas:
- Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
- Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
- Retribusi Tempat Pelelangan
- Retribusi Terminal
- Retribusi Tempat Khusus Parkir
- Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
- Retribusi Rumah Potong Hewan
- Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
- Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
- Retribusi Penyeberangan di Air
- Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
-
Perizinan Tertentu, terdiri atas:
- Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
- Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
- Retribusi Izin Gangguan
- Retribusi Izin Trayek dan
- Retribusi Izin Usaha Perikanan
Tata Cara Penghitungan Retribusi
Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 7[23] tata cara penghitungan retribusi yaitu :
-
Besarnya retribusi yang terutang dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif retribusi.
-
Tingkat penggunaan jasa adalah jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan jasa pelayanan persampahan/kebersihan.
-
Apabila tingkat penggunaan jasa pelayanan persampahan/kebersihan sulit diukur, maka tingkat penggunaan jasa dapat ditaksir berdasarkan pendekatan volume sampah yang didasari luas lantai bangunan rumah tangga, perdagangan dan industri.
Tata Cara Pemungutan Retribusi
Pernyataan yang dikemukakan oleh Mardiasmo (2016:21)[21]retribusi dipungut dengan menggunakan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) atau dokumen lain yang di persamakan berupa karcis, kupon dan kartu langganan. Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunnya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan munggunakan surat tagihan retribusi daerah (STRD). penagihan retribusi terutang sebagaimana didahului dengan Surat teguran. Tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Tata Cara Pembayaran
Menurut PERDA Kota Tangerang Nomor 1 Tahun 2011 pasal 18[23]tata cara pembayaran yaitu :
-
Pembayaran retribusi terutang harus dilunasi sekaligus.
-
Retribusi yang terutang dilunasi selambat–lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
-
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran Retribusi diatur dengan Peraturan Walikota.
SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah)
Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang”.
Konsep Dasar Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Definisi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Menurut UU No.18 tahun 1997 Pasal 1[24]menyatakan bahwa “Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atau jasa pelayanan persampahan/kebersihan yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah kota untuk kepentingan orang pribadi atau Badan”.
Konsep Dasar PIECES
Definisi PIECES
Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[25]“Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.
- Analisis Kinerja (Performance).
Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respons time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.
- Analisis Informasi (Information).
Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance. Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.
- Analisis Ekonomi (Economic).
Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.
- Analisis Efisiensi (Effisiency).
Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.
- Analisis Kendali (Control).
Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses monitoring/pencatatan yang dilakukan oleh karyawannya.
- Analisis Pelayanan (Service).
Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Definisi database menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[26]adalah “Salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system)”.
Sedangkan menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA (2016:192)[27]mendefinisikan bahwa “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal: sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.
Sementara menurut Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[28]mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
Manfaat Database
Menurut Imam Heryanto (2017:4)[29]salah satu manfaat database yang paling utama adalah untuk memudahkan dalam mengakses data, kemudian pengaksesan data ini adalah sebagai implikasi dari keteraturan data yang merupakan syarat mutlak dari suatu database yang baik.
Jenis-jenis Database
Ada 4 jenis database yang sering muncul atau dikenal menurut Imam Heryanto (2017:6)[29] yaitu:
-
Hierarchy
-
Network
-
Relational
-
Object Oriented
Dari keempat jenis tersebut, jenis database relasionallah yang paling sering digunakan. Namun, bukan berarti jenis database yang lain tidak di pakai. Jenis database yang lain, seperti database network pun digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas permasalahan atau kompleksitas sistem yang akan dibangun.
Konsep Dasar Internet
Definisi Internet
Definisi internet menurut Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2014:342)[30] adalah “Menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.
Sedangkan menurut Edi Irwansyah dan Moniaga Jurike V (2014:12)[31] mendefinisikan bahwa “Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP)”.
Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:
-
Sebagai sarana komunikasi.
-
Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi.
-
Sarana untuk belanja (online shopping).
-
Bank dan investasi.
-
Hiburan.
-
Berbagi info musik, foto, video.
-
Mengakses aplikasi di internet.
-
Alat pengajaran online.
Konsep Dasar Web
Definisi Web
Definisi web menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:49)[32]adalah “Sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah 'server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Sedangkan menurut Al-Husain, dkk dalam jurnal CERITA (2016:134)[33]mengemukakan bahwa “Web atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP
Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[34]adalah “Salah satu bahasa pemrograman script yang dirancang untuk membangun aplikasi web”.
Sementara menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:3)[35]mendefinisikan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server side yang dapat ditambahkan kedalam HTML”.
Kelebihan PHP
Menurut Madcoms (2016:2)[36]PHP memiliki banyak kelebihan yang menjadi alasan kenapa anda harus menggunakan PHP. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari PHP :
-
Bisa membuat web menjadi dinamis.
-
PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.
- Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh semua sistem operasi (OS) karena PHP berjalan secara web base yang artinya semua sistem operasi bahkan handpone yang mempunyai web browser dapat menggunakan program PHP.
-
Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan ASP maupun java.
-
Mendukung banyak paket database seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL dan lain-lain.
-
Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan kompilasi(compile) dalam penggunaannya.
-
Banyak web server yang mendukung PHP seperti Apache, Loghttpd, IIS dan lain-lain.
-
Pengembangan aplikasi PHP mudah karena banyak dokumentasi, refrensi dan developer yang membantu dalam pengembangannya.
-
Banyak bertebaran aplikasi dan program PHP yang gratis dan siap pakai seperti wordpress, prestashop dan lain-lain.
Cara Kerja PHP
Menurut Raharjo (2016:39)[34] cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
-
User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).
-
Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.
-
Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.
-
Interpreter PHP membaca file catalog.php dari disk drive.
-
Interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.
-
Interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
-
Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.
-
Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.
Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)
Definisi HTML
Definisi HTML menurut Sugiri dalam M. Iqbal Dzulhaq, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:2)[37]adalah “Sebuah protokol yang digunakan untuk membuat format suatu dokumen web yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform computer”.
Sedangkan menurut Kalpesh Adhatrao, dkk dalam International Journal of Data Mining and Knowledge Management Process (2013:43)[38]Menyatakan bahwa “HTML (Hypertext Markup Language) is a mark up language for creating web pages or other information to display in a web browser. HTML allows images and objects to be included and that can be used to create interactive forms. From this, structured documents are created by using structural semantics for text such as headings, link, lists, paragraphs, quotes etc”. Artinya "HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa mark up untuk membuat halaman web atau informasi lainnya untuk ditampilkan di browser web. HTML memungkinkan gambar dan objek disertakan dan bisa digunakan untuk membuat formulir interaktif. Dari sini, dokumen terstruktur dibuat dengan menggunakan semantik struktural untuk teks seperti judul, link, daftar, paragraf, kutipan dll”.
Konsep Dasar CSS (Cascading Style Sheet)
Pengertian CSS (Cascading Style Sheet)
Definisi CSS menurut Johani S Pasaribu dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2017:158)[39]adalah “Singkatan dari casading style sheet yang merupakan kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan tertentu sehingga mampu mengatasi konflik style. CSS atau yang disebut casading style sheet yaitu salah satu bahasa pemrograman web yang mengatur komponen dalam suatu web supaya lebih terstruktur dan lebih seragam”.
Konsep Dasar Framework Laravel
Definisi Framework
Definisi framework menurut Shan dan Hua yang dikutip oleh Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:629)[40] adalah “Sebuah arsitektur yang terbuka yang dibuat berdasarkan pada standar pengembangan perangkat lunak yang diterima secara umum”.
Sedangkan menurut Betha Sidik yang dikutip oleh Mara Destiningrum dan Qadhli Jafar Adrian dalam Jurnal Teknoinfo (2017:8)[41]mendefinisikan bahwa “Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu”.
Definisi Laravel
Definisi laravel menurut Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:630)[40]adalah “Sebuah framework web berbasis PHP yang open source dan tidak berbayar, diciptakan oleh Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web yang menggunakan pola MVC”.
Definisi Composer
Definisi PHP menurut Raharjo (2016:38)[42]adalah “Dependency manager for PHP, digunakan untuk memudahkan dalam installasi aplikasi web berbasis PHP”.
Konsep Dasar MariaDB
Definisi MariaDB
Definisi MariaDB menurut Mahendra Data, dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:71)[43]adalah “DBMS yang bersifat open source dan dikembangkan oleh pengembang yang sama dari MySQL”.
Konsep Dasar Notepad++
Definisi Notepad++
Definisi notepad++ menurut Vidiandry Putratama Supono (2016:13)[35]adalah “Aplikasi teks editor yang gratis serta powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.
Sedangkan menurut Madcoms (2016:15)[44]mendefinisikan bahwa “Notepad++ adalah sebuah text editor yang sangat berguna bagi setiap orang dan khususnya bagi para developer dalam membuat program”.
Konsep Dasar Xampp
Definisi Xampp
Definisi Xampp menurut Bunafit Nugroho yang dikutip oleh Moch Agita Fauzi dan Titis Aji Wicaksono dalam Jurnal Surya Infromatika (2015:26)[13]adalah “Paket web programming, akan tetapi kita bisa memanfaatkan database MySQL server, untuk belajar Programming Visual, juga disana telah tersedia tools phpMyAdmin yang hanya berjalan disisi server web seperti Apache Server”.
Sementara menurut M. Rosyid Saputra dan Slamet Riyadi (2016:2)[45]mendefinisikan bahwa “Xampp adalah salah satu paket software web server yang terdiri atas Apache, MySQL, PHP dan phpMyAdmin. Mengapa menggunakan Xampp karena Xampp sangat mudah penggunannya, terutama jika anda seorang pemula. Proses instalasi Xampp sangat mudah, karena tidak perlu melakukan konfigurasi Apache, PHP dan MySQL secara manual, Xampp melakukan instalasi dan kofigurasi secara otomatis”.
Konsep Dasar Apache
Definisi Apache
Definisi Apache menurut Yosef Murya (2016:14))[42]adalah “Aplikasi web server, tugas utama Apache adalah menampilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode HTML, PHP atau yang lainnya”.
Sedangkan menurut Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana dalam Jurnal Manajemen Informatika (2016:119)[46]mendefinisikan bahwa “Apache merupakan program untuk menjalankan, melayani, dan memfungsikan situs web dalam sebuah komputer”. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigurasi, autentikasi berbasis data dan lain-lain. Selain itu Apache juga bisa digunakan sebagai load balancer dengan menambahkan beberapa modul-modul konfigurasi tertentu. Pada penelitian ini Apache akan digunakan sebagai load balancer adalah Apache versi 2.4 karena Apache pada versi 2.4 sudah mendukung modul untuk load balancing serta space memory yang digunakan lebih sedikit dari pada versi sebelumnya.
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Definisi elisitasi menurut Srinivasan K S I, dkk dalam International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology (2014:383)[47]menyatakan bahwa “Requirement elicitation is a vital activiti in the process of requirement development and it descovers the requirement of end user”. Artinya kebutuhan elisitasi merupakan aktivitas vital dalam sebuah proses pengembangan kebutuhan dan memenuhi kebutuhan pengguna akhir.
Sedangkan menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:7)[48]mengemukakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.
Tahapan-tahapan Elisitasi
Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:74)[49]elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut : .
-
Elisitasi Tahap I
-
Elisitasi Tahap II
- “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem
-
Elisitasi Tahap III
- T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan.
- O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
- E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.
- High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
- Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
- Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
-
Final Draft Elisitasi
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
</ol>
Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
Definisi Unified Modeling Language (UML)
Berikut ini terdapat berbagai pengertian UML (Unified Modelling Language) menurut Ary Budi Warsito, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:29)[50]adalah “Himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya”.
Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[51]menyatakan bahwa “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”. Artinya UML adalah model bahasa visual dan digunakan untuk visualisasikan, penelitian, pembangunan, dokumen atau data dari sistem perangkat lunak.
Sedangkan menurut Bayu Waspodo, dkk dalam Jurnal Sistem Informasi (2015:2) [52]mendefinisikan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)
Jenisjenis Diagram UML adalah:
-
Use Case Diagram
-
Activity Diagram
-
Sequence Diagram
-
Class Diagram
Menurut Sri Mulyani (2016:42)[11]“Use Case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.
Menurut Dina Fitria Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:53))[32]“Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas keaktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
Menurut Indra Griha Tofik Isa dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (2017:141)[53]Sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunananya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek dengan interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
Menurut Sri Rahayu, dkk dalam jurnal CCIT (2015:96)[54]“Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek”. Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan menurut Akram Abdel Qader dan Khaled Musa dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA) (2013:22)[55]menyatakan bahwa “The class diagram used in the object oriented software design is a static structure diagram and is a type of the Unified Modeling Language (UML). The class diagram notations describe the structure of a system by showing the system's classes, and their attributes, operations or methods, and the relationships among the classes”. Yang artinya adalah diagram kelas digunakan dalam perancangan perangkat lunak, sedangkan diagram penyusun statis merupakan jenis dari Unified Modeling Language (UML). Catatan diagram kelas menggambarkan bentuk sebuah sistem dengan menunjukan sistem kelasnya dan peralatannya, cara kerjanya atau metodenya dan hubungan di antara kelas-kelas tersebut.
Konsep Dasar Testing
Definisi Testing
Definisi testing menurut Muhammad Johan Wahyudi dan Abdul Fadlil dalam Jurnal Sarjana Teknik Informatika (2013:18)[56]adalah “Pengujian adalah bagian dari pengukuran yang dilanjutkan dengan penilaian”.
Definisi Black Box Testing
Definisi black box testing menurut Khan yang dikutip oleh M Sidi Mustaqbal, dkk dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan (2015:33) [57]adalah “Pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Literature Review
Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Jayanti, Bambang Eka Purnama dan Siska Iriani[58] dalam Jurnal Speed yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Pada CV. Blumbang Sejati Pacitan” Tahun 2017. Masalah yang dihadapi adalah sistem pengolahan data penggajian karyawan pada CV. Blumbang Sejati Pacitan masih bersifat sederhana, data karyawan masih dicatat dalam sebuah buku khusus, dan untuk menyerahkan bukti laporan gaji masih bersifat konvensional oleh karena itu peneliti membuat sistem aplikasi untuk membantu mempercepat dalam proses pembuatan laporan penggajian bulanan dari sistem manual ke dalam sistem komputerisasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Khoirul Anam, Hasan Bisri Isa Alfaris, dan Siti Sufaidah[59]dalam E-Jurnal Unwaha yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Penggajian Di MTs. Arrosyidin Pulogedang Tembelang Jombang” Tahun 2016. Masalah yang dihadapi adalah sistem inputan yang saat ini diterapkan masih menggunakan sistem inputan sederhana walaupun pada kenyataannya proses entri data dan penggajian pegawai telah mengadopsi sistem komputerisasi, tidak lebih dari itu kegiaan pengelolaan perihal administrasinya masih menggunakan prosedur secara manual. Karena itu penulis mengadopsi sistem komputerisasi yang menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal supaya dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien.
Penelitian yang dilakukan oleh Fadiel Muhammad dan Asri Mulyani [60]dalam Jurnal Algoritma yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Di Pesantren Persis 99 Rancabango” Tahun 2016. Masalah yang dihadapi adalah pembayaran gaji / upah masih dilakukan secara manual yaitu dengan mencatat dan memproses berulang kali dalam upaya menyusun laporan gaji / upah pegawai atau guru. Karena itu penulis membuat sistem yang dapat membantu untuk meminimalisir kesalahan dan dapat mempersingkat proses penghitungan gaji.
Penelitian yang dilakukan oleh Rina Agustina, Bambang Eka Purnama dan Sukadi[61]dalam Jurnal Speed yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Guru (Pada Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 Pacitan)” Tahun 2014. Masalah yang dihadapi adalah pengelolaan penggajian guru di SMK PGRI 1 Pacitan masih menggunakan pembukuan konvensional sehingga kurang efektif dan efisien derta data yang dihasilkan diragukan kevalidannya. Oleh karena itu penulis membuat sistem yang memberikan kemudahan dalam mengelola gaji guru dengan memiliki media penyimpanan yang lebih efektif.
Penelitian yang dilakukan oleh Shalihin Miftah, Tri Irianto, dan Jani Kusanti[62]dalam Jurnal Speed yang berjudul “Sistem Informasi Kepegawaian dan Gaji Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2 Simo Kab Boyolali” Tahun 2014. Masalah yang dihadapi adalah pengelolaan data yang lambat sehingga mengakibatkan keterlambatan pembayaran gaji, dan sering terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji sehingga menjadikan informasi yang tidak akurat.oleh karena itu penulis membuat aplikasi yang dapat meminimalisasi kesalahan yang salah satunya dapat disebabkan karena human error dan dapat menghemat waktu dalam pendataan pegawai serta pengolahan gaji pegawai.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Yonglei Tao[63]dalam Jurnal yang berjudul “Payroll Management System” tahun 2016. Sistem penggajian adalah aplikasi web yang mudah digunakan yang menangani sebagian besar sumber daya bisnis yang rumit. Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk organisasi tempat mereka dapat mengelola catatan karyawan yang bekerja di organisasi dan informasi keuangan karyawan dari gaji sampai pajak dengan mengkomputerisasikan setiap lankah yang terlibat dalam proses pengajian gaji di sebagian kecil dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya secara manual. Ini adalah proses perhitungan gaji individu yang memastikan bahwa pembayaran akurat dan tepat waktu dan dirancang untuk menyediakan solusi terpusat dan dapat diandalkan bagi bisnis untuk mengelola fungsi penggajian.
Penelitian yang dilakukan oleh Manish Singh, Prachi Singh, Rohil Singh, dkk[64]dalam Jurnal yang berjudul “Leave and Payroll Management System” Tahun 2016. Proses pengelolaan gaji yang terdapat di dalam jurnal ini adalah masih berbasis kertas dan perhitungan gaji yang dilakukan masih secara manual sedangkan perhitungan pembayaran anggota staf sangat kompleks dan membutuhkan banyak waktu dan juga usaha yang lebih banyak. Oleh sebab itu penulis membuat web yang dapat diakses oleh multiple user dan dapat digunakan untuk mempermudah proses perhitungan penggajian karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Mr. Ashwani Sethi[65]dalam Jurnal yang berjudul ”Implementation and Development of a Proposed Payroll System” Tahun 2014. Masalah yang dihadapi adalah proses perhitungan gaji yang masih manual sehingga data yang dihasilkan kurang akurat atau sering terjadi kesalahan dan prosesnya yang memakan banyak waktu sehingga proses penggajian tidak selesai secara tepat waktu. Oleh sebab itu penulis menyelesaikan masalah ini dengan membuat sebuah software yang dapat membantu karyawan menyelesaikan proses perhitungan gaji dengan waktu yang lebih cepat dan hasil yang lebih akurat
Penelitian yang dilakukan oleh Kritika Mahajan, Shilpa Shukla, dan Nitasha Soni[66]dalam Jurnal yang berjudul ”A Review Of Computerized Payroll System” Tahun 2015. Masalah yang dihadapi adalah proses perhitungan gaji yang masih manual dilakukan oleh perorangan sehingga sering terjadi human error, dan membutuhkan lebih banyak usaha dan waktu terutama untuk perusahan besar. Oleh karena itu penulis membuat software yang dapat bermanfat karena membantu dalam proses perhitungan gaji karyawan yang secara otomatis dan dapat menhemat lebih banyak waktu serta dapat meminimalisir terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh perorangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Kanyunyuzi Monica[67]universitas uganda pantecosta yang berjudul “A Payroll Management System For Rwenzori Commodities Limited” Tahun 2014. Sistem manajemen penggajian dikembangkan untuk komoditas rwenzori. Sistem ini akan dikembangkan menggunakan visual basic 6.0 sebgai akses. Tujuan dibuatnya untuk memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan untuk memberikan informasi yang akurat, terkini, tepat waktu, relevan dan bermanfaat . oleh karena itu sistem komputerisasi lebih baik daripada sistem manual yang ada.
Hasil studi pustaka (literature review) ini adalah landasan serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem informasi penggajian menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, untuk menindak lanjuti penelitian sebelumnya seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka disimpulkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah :
Sistem informasi penggajian yang akan dibuat berbasis web ini akan menggunakan database MariaDB karena database ini lebih kompatibel. Serta framework PHP yang digunakan adalah Laravel karena framework ini tingkat keamanannya baik dan dapat menghindari repetitive work sehingga menghemat waktu pembuatan website.
Sistem ini akan dibuat ini lebih efektif dan efisien karena menghasilkan laporan yang berbentuk PDF dan dapat langsung dilihat serta disetujui oleh manajemen dan gaji dapat langsung dicairkan oleh finance.
Sistem ini juga akan menghemat waktu pengerjaan perhitungan penggajian karena semua perhitungannya akan dilakukan otomatis oleh sistem sehingga HRD tidak perlu menghabiskan waktu seharian untuk mengerjakan perhitungan gaji.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Gambaran Umum Instansi Pemerintahan
Sejarah Singkat Perusahaan
ASP Express Logistics (PT. Aghasa Valva Logistics Indonesia) Adalah Merupakan Perusahaan Penyedia Jasa Pengiriman Barang Di Indonesia. Dengan Pengalaman Sejak Dari Tahun 2010, Kami Berkomitmen Untuk Senantiasa Memberikan Pelayanan Yang Perpedoman Terhadap Visi Dan Misi ASP Express Logistics.
Dengan Senantiasa Berinovasi Untuk Menjadikan ASP Express Logistics Sebagai Pilihan Utama Dalam Melakukan Pengiriman Barang Keseluruh Pelosok Nusantara, Secara Cepat, Tepat, Aman Dan Bertanggungjawab.
Maka Dari Itu, Kami Akan Terus Menjadikan ASP Express Logistics Sebagai Jasa Pengiriman Barang Yang Efektif Dan Efisien Dengan Tarif Yang Kompetitif Dan Terjangkau Keseluruh Lapisan Masyarakat
ASP Express Logistics ( PT. AGHASA VALVA LOGISTICS INDONESIA ) Adalah sebuah perusahaan jasa transportasi logistics yang didirikan sejak tahun 2010 dan terdaftar di departement perindustrian, perdagangan dan koperasi di kota jayapura dengan SIUP-PM Nomor : 510 / 683 / PM 8 INDAGKOP, juga memiliki ijin kegiatan usaha jaya pos SIUJP Nomor : 554 / 043 / SIUJP / 2010, serta memiliki NPWP dengan Nomor : 02.282.700.0-952.000, sebagai referensi legalitas perusahaan kami. ASP Express Logistics menawarkan jasa pengiriman barang ke seluruh pelosok negeri baik darat, laut dan udara.
Visi dan Misi PT. ASP Express Logistics
-
Visi
-
Misi
“Menjadikan ASP Express Logistis sebagai pilihan utama untuk pengiriman barang keseluruh pelosok nusantara secara cepat, tepat, aman dan bertanggung jawab”
“Menjadikan ASP Express Logistics sebagai penyedia jasa pengiriman yang efektif dan efisien dengan tarif yang kompetitif dan terjangkau keseluruh lapisan masyarakat”
Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mempunyai struktur organisasi, yaitu :
Wewenang dan Tanggung Jawab
Kepala Dinas
Sekretariat
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi kepegawaian. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian.
- Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
- Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.
Bidang Tata Lingkungan
- Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pengelolaan dan penanganan limbah B3. Seksi Pengelolaan Limbah B3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelaksanaan analisis dan evaluasi dampak lingkungan. Seksi Kajian Dampak Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Tata Lingkungan yang berkenaan dengan pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam serta keanekaragaman hayati. Seksi Pemeliharaan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
- Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan penegakan hukum lingkungan hidup. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dalam lingkup peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
- Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup yang berkenaan dengan pemantauan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian pencemaran lingkungan. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang berkenaan dengan pengendalian kerusakan lingkungan. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah
- Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah. Seksi Penanganan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan yang berkenaan dengan pengangkutan sampah. Seksi Pengurangan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
- Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang berkenaan dengan pendayagunaan sampah dan peningkatan peran serta masyarakat di bidang lingkungan hidup. Seksi Pengolahan dan Pemrosesan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
UPT Retribusi Persampahan Kota Tangerang
- Pelaksanaan analisis potensi Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melakukan pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melakukan analisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan.
- Melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan atau lembaga yang terkait dalam rangka pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melakukan penyiapan Barang Kuasi yang diperlukan dalam rangka pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melaksanakan pengendalian dalam rangka penyediaan Barang Kuasi yang diperlukan dalam pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melaksanakan pengaturan dan pengendalian dalam rangka penugasan Pegawai UPT Retribusi Persampahan yang akan melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
- Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan penyetoran hasil pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan ke Kas Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
- Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Retribusi Persampahan.
- Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
Kelompok Jabatan Fungsional
- Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Pemegang Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
- Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
- Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
- Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan Fungsional ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.
Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris yaitu:
Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup perencanaan lingkungan, pengelolaan limbah B3 dan konservasi lingkungan hidup. Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan yaitu :
Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pengawasan dan penegakan hukum lingkungan hidup, peningkatan kapasitas aparatur dan kelembagaan serta peran serta masyarakat. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup yaitu:
Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Dinas dalam lingkup pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yaitu:
Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pengelolaan dan pendayagunaan persampahan. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yaitu:
UPT Retribusi Persampahan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas Dinas yang berkenaan dengan pengelolaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. UPT Retribusi Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.
Untuk melaksanakan tugas UPT Retribusi Persampahan mempunyai fungsi :
Rincian tugas UPT Retribusi Persampahan adalah:
Retribusi pelayanan Persampahan untuk meningkatkan PAD
Kegiatan teknis utama berupa pendataan Obyek dan Subyek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dan menganalisis potensi pendapatan asli daerah yang bersumber dari Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan serta Monitoring penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang dilakukan oleh UPT Retribusi Persampahan dengan luas ruang lingkup pelayanan di wilayah Kota Tangerang sebagai berikut :
- Luas Wilayah : 164,54 km2
- Jumlah Kecamatan : 13 kecamatan
- Jumlah Kelurahan : 104 kelurahan
Kontribusi terhadap Pemerintah dan Masyarakat
Dengan terbentuknya UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan, maka segala ketentuan atau peraturan yang mengatur mengenai tugas dan fungsi serta tata kerja Unit Pelaksana Teknis Retribusi Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup yang sesuai dengan Peraturan Walikota Nomor 112 Tahun 2016, diharapkan UPT Retribusi Kebersihan/Persampahan dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan Retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah, yang pada akhirnya akan meningkatkan dan memeratakan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Prosedur setoran pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
Prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
- Bendahara Pembantu Penerima mencatat di daftar setoran retribusi berdasarkan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 selanjutnya mencatat di daftar setoran retribusi setelah itu diinput kembali di Microsoft Office Excel kemudian merekap setoran mingguan.
- Petugas Pendata meminta Kwitansi (tanda pembayaran) kepada Bendahara Pembantu Penerima untuk merekap rincian bulanan.
Prosedur Pembuatan Laporan Setoran Mingguan dan Laporan Rincian Bulanan.
- Rekapan setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima membuat laporan setoran mingguan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
- Rekapan rincian bulanan, Petugas Pendata membuat laporan rincian bulanan selanjutnya diberikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
Peran Petugas Pemungut Retribusi setiap awal bulannya melakukan setoran pembayaran retribusi yaitu dengan cara meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 ke Bendahara Pembantu Penerima dan mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD, uang cash atau bukti transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima selanjutnya Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (tanda pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.
Peran Bendahara Pembantu Penerima dan Petugas Pendata melakukan prosedur pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yaitu :
Berdasarkan rekapan :
Rancangan Sistem Berjalan
Analisa sistem yang berjalan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan yaitu :
Petugas Pemungut Retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi dengan meminta form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 yaitu ada dua form :
- Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash dan pembayaran dengan transfer maka meminta 2 lembar form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
- Jika Petugas Pemungut Retribusi melakukan pembayaran dengan cash atau pembayaran dengan transfer saja hanya meminta 1 lembar saja form Tanda Bukti Penerimaan bend 26.
Petugas Pemungut Retribusi Mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 setelah mengisi form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 petugas pemungut retribusi memberikan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 beserta SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah), uang cash atau tanda bukti transfer.
Setelah pembayaran dilakukan maka Bendahara Pembantu Penerima mengisi Kwitansi (Tanda Pembayaran) dan memberikan Kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pemungut Retribusi.
Setelah Bendahara Pembantu Penerima menerima pembayaran dengan form Tanda Bukti Penerimaan bend 26 kemudian mencatat di daftar setoran retribusi jika semuannya sudah terkumpul pembayaran retribusi, maka Bendahara Pembantu Penerima menginput setoran retribusi kemudian merekap setoran mingguan sesuai dengan kelurahan dan pembayaran melalui uang cash atau transfer.
Setelah selesai Bendahara Pembantu Penerima merekap setoran mingguan, Bendahara Pembantu Penerima memberikan laporan setoran mingguan kepada Kepala UPT Retribusi Persampahan.
Kemudian Bendahara Pembantu Penerima memberikan kwitansi (Tanda Pembayaran) kepada Petugas Pendata selanjutnya Petugas Pendata merekap rincian bulanan setelah selesai memberikan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
Dibawah ini merupakan proses sistem yang sedang berjalan di instansi pemerintahan yang menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.
Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan Gambar 3.3 Use Case Diagram yang berjalan saat ini dijelaskan :
- 1 (Satu) System yang mencakup seluruh kegiatan mulai dari pemungut retribusi sampai kegiatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang.
- 4 Actor yang melakukan kegiatannya: Petugas Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
- 13 Use Case yang bisa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya : meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran retribusi mingguan, pemberian kwitansi, merekap rincian retribusi bulanan, menerima laporan setoran mingguan dan menerima laporan rincian bulanan.
Keterangan:
-
Form Bend 26 merupakan Formulir Tanda Bukti Penerimaan
-
Kwitansi merupakan Tanda Pembayaran
-
SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) merupakan Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlahnya retribusi yang terutang.
Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :
- 1 Initial Node sebagai yang mengawali objek
- 4 Swim Line yaitu : Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi Persampahan.
- 21 Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yaitu yang diantaranya adalah meminta form bend 26, pembayaran cash, pembayaran transfer, pemberian form bend 26, menerima form bend 26, mengisi form bend 26, pemberian form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, menerima form bend 26, SKRD, uang cash atau bukti transfer, mengisi kwitansi, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, mencatat di daftar setoran retribusi, input setoran retribusi, merekap setoran mingguan, pemberian kwitansi, menerima kwitansi, merekap rincian bulanan, memberikan laporan setoran mingguan, menerima laporan setoran mingguan, memberikan laporan rincian bulanan dan menerima rincian bulanan.
- 1 (Satu) Final State sebagai yang mengakhiri objek.
Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan gambar 3.5 Sequance Diagram sistem yang berjalan saat ini terdapat keterangan :
- 4 (Lima) Actor yang diantaranya adalah Pemungut Retribusi, Bendahara Pembantu Penerima, Petugas Pendata dan Kepala UPT Retribusi.
- 24 (dua puluh dua) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.
Analisa Sistem yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Analisis PIECES ini sangat penting sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasannya untuk mengidentifikasi masalah sampai dengan menyelesaikan masalah. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode analisis PIECES yaitu :
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
- Analisa Masukan
Nama Masukan : Tanda Bukti Penerimaan Bend 26
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers dan jumlah setoran retribusi
Sumber : Bendahara Pembantu Penerima
Tujuan : Pemungut Retribusi
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap ada pembayaran retribusi
Format : 3
Keterangan : Berisi Pembayaran Retribusi dan jumlah setoran retribusi.
Nama Masukan : SKRD (Surat Ketentuan Retribusi Daerah)
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran pada Customers
Sumber : Petugas Pemungut Retribusi
Tujuan : Customers
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap ada pembayaran yang harus ditagih
Format : 3
Keterangan : Berisi Ketentuan Jumlah yang harus di Bayar
- Analisa Proses
Nama : Setoran pembayaran retribusi
Masukan : SKRD, Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Tanda Bukti Transfer.
Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
Ringkasan Proses : ketika petugas pemungut retribusi melakukan setoran pembayaran retribusi, petugas pemungut retribusi memberikan SKRD, Form Tanda Bukti Penerimaan Bend 26 dan Uang Cash atau Bukti Transfer kepada Bendahara Pembantu Penerima.
- Analisa Keluaran
Nama Keluaran : Kwitansi (tanda pembayaran)
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran retribusi
Media : Kertas
Rangkap : 5
Distribusi : Sebagai arsip
Distribusi : Laporan akan diberikan kepada Pimpinan.
Nama Keluaran :Laporan Setoran Mingguan
Fungsi : Untuk mengetahui Jumlah Setoran Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
Media : Kertas
Rangkap : 3
Distribusi : Sebagai arsip
Nama Keluaran :Laporan Rincian Bulanan
Fungsi : Untuk mengetahui hasil rincian retribusi Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
Media : Kertas
Rangkap : 13
Distribusi : Sebagai arsip
Konfigurasi Sistem yang Berjalan
- Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
- Processor : Intel i7-4785T
- Monitor : Lenovo 17” Inci
- Hardisk : 1 Terra
- RAM : 4 GB
- Keyboard : Logitec
- Printer : EPSON LQ 2190
- Mouse : Lenovo
- Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
- Microsoft Windows 7
- Microsoft Office 2007
- Hak Akses (Brainware)
- Kepala UPT Retribusi Persampahan
- Bendahara Pembantu Penerima
- Petugas Pendata
Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
- Permasalahan Yang Dihadapi
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dalam Pendataan Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut:- Penginputan yang dilakukan untuk pendataan pembayaran retribusi saat ini masih belum terkomputerisasi dengan baik yaitu menggunakan Microsoft office excel sehingga dalam hal ini mengakibatkan pendataan pembayaran retribusi yang dihasilkan kurang berjalan dengan efektif dan efisien.
- Dalam laporan pembayaran retribusi belum dapat menghasilkan laporan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang cepat, tepat dan akurat karena harus di cek satu persatu berapa jumlah setoran retribusi dan pembayaran retribusi sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang akan di berikan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
- Proses memonitoring pembayaran retribusi masih kurang optimal yang dimana prosesnya sering terjadinya kesalahan, seperti pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi harus di cek satu persatu.
- Alternatif Pemecahan Masalah
Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:- Membuat sistem yang terkomputerisasi untuk sistem pendataan pembayaran retribusi dalam penginputan data pembayaran retribusi dan pengolahan data serta menyajikan data agar saling terintegrasi satu sama lain. Data yang terintegrasi dapat menghasilkan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan yang mudah, akurat dan cepat dalam memberikan laporan setoran mingguan dan laporan rincian bulanan kepada kepala UPT Retribusi Persampahan.
- Membuat suatu rancangan sistem monitoring pembayaran retribusi untuk mempermudah Bendahara Pembantu Penerima dan Kepala UPT Retribusi Persampahan dalam memonitoring pencarian data yang sudah melakukan pembayaran retribusi atau pun yang belum melakukan pembayaran retribusi sehingga tidak perlu di cek satu persatu karena data tersebut sudah terintegrasi satu sama lain. Sistem pendataan pembayaran retribusi dapat diakses secara localhost. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan HTML sebagai database yang dapat menyimpan data pembayaran secara lengkap dan terperinci dan lebih efektif dalam satu database sehingga tidak membutuhkan berkas banyak dan data bisa di gunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I disusun melalui hasil observasi dan wawancara kepada Stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini merupakan data elisitasi tahap I :
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Berikut ini merupakan data elisitasi tahap II :
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap II yang di tunjukkan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara requirement yang di beri opsi Inessential (I) harus di eliminasi di Elisitasi tahap III. selanjutnya semua requirement yang tersisa dikelasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Berikut ini adalah tabel Elisitasi Tahap III yang di tunjukkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang disetujui oleh Stakeholder, yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem yang akan dibuat peneliti untuk menerapkan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan pada UPT Retribusi Persampahan di Dinas Lingkungan Hidup. Berdasarkan elisitasi tahap III, menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat ditunjukkan pada :
Tabel 3.5 Tabel Final Draft Elisitasi
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Rancangan Sistem Usulan
Setelah melakukan analisis dan penelitian dari sistem yang sedang berjalan pada UPT Retribusi Persampahan Di Dinas Lingkungan Hidup, selanjutnya akan membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan yang dapat dijelaskan pada use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Prosedur Sistem Usulan
- Kepala UPT Retribusi Persampahan
- Dapat melakukan login.
- Menampilkan menu dashboard. Dimana terdapat data pembayaran dan grafik pendapatan bulanan.
- Menampilkan menu Master Data. Dimana terdapat menu Petugas, Menu Customers, Menu wilayah, Menu Kecamatan, Menu Kelurahan dan menu Cara Bayar. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, Search dan edit data.
- Menampilkan menu Pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
- Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak untuk search, cetak laporan.
- Menampilkan menu setting. Dimana terdapat menu users, menu Roles dan menu permissions. Kepala UPT Retribusi Persampahan memiliki hak akses dapat add, delete dan edit.
- Dapat melakukan logout.
- Bendahara Pembantu Penerima
- Dapat melakukan login.
- Menampilkan menu dashboard.
- Menampilkan menu pembayaran. Dimana terdapat data pembayaran. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak akses dapat menginput, delete, search, print kwitansi dan edit data.
- Menampilkan menu laporan. Dimana terdapat menu laporan harian, menu laporan mingguan dan menu laporan bulanan. Bendahara Pembantu Penerima memiliki hak untuk search, cetak laporan.
- Dapat melakukan logout.
Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
Berikut ini merupakan use case diagram yang menggambarkan proses sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:
Gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan
Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram sistem yang diusulkan terdapat:
- Kepala UPT Retribusi Persampahan
- 2 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
- Terdapat 8 Use Case yaitu :
- Login.
- 5 Extend Use Case :
- Menu Utama memiliki 5 Extention Points, yaitu Dashboard, Master Data, Pembayaran, Laporan dan Setting.
- Menu Master Data memiliki 6 Extention Points, yaitu Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, dan Cara Bayar.
- Menu Pembayaran Memiliki 1 Extention Points, yaitu input pembayaran.
- Menu Laporan Memiliki 3 Extention Points, yaitu Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
- Menu Setting Memiliki 3 Extention Points, yaitu Users, Roles dan Permissions.
- Logout
Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
Berikut ini merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:
- Activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan.
Gambar 4.2 activity diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan
Pada gambar 4.2 activity diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:
- 1 initial node, untuk mengawali objek.
- 49 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
- 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
- 6 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
- 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.
- Activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan
Gambar 4.3 activity diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan
Pada gambar 4.3 activity diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:
- 1 initial node, untuk mengawali objek.
- 20 action state yang menggambarkan eksekusi kegiatan.
- 1 decision node, aliran yang menentukan pilihan.
- 4 Fork node yang menjelaskan adanya beberapa aliran.
- 1 activity final node, untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.
Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur-alur aktivitas sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan yang sedang di rancang yaitu:
Sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:
- 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Kepala UPT Retribusi Persampahan.
- 15 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Petugas, Customers, Wilayah, Kecamatan, Kelurahan, Cara Bayar, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Users, Roles dan Permissions.
- 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
Gambar 4.4 sequence diagram sistem untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan
Pada gambar 4.4 sequence diagram untuk Kepala UPT Retribusi Persampahan yang diusulkan terdapat:
Sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:
- 1 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Bendahara Pembantu Penerima.
- 6 lifeline yang saling berinteraksi, yaitu menu utama, dashboard, Pembayaran, Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan.
- 2 boundary lifeline, yaitu login dan logout.
- 19 message yang memuat informasi – informasi tentang suatu kegiatan atau aktivitas yang terjadi yang dilakukan oleh actor – actor.
- 1 decision node untuk membuat keputusan.
Gambar 4.5 sequence diagram sistem untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan
Pada gambar 4.5 sequence diagram untuk Bendahara Pembantu Penerima yang diusulkan terdapat:
Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
Berikut ini merupakan class diagram yang diusulkan ditunjukkan pada gambar 4.6
Gambar 4.6 class diagram yang diusulkan
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Berikut ini merupakan perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diususlkan ditunjukkan pada tabel 4.1:
Tabel 4.1 perbedaan sistem yang berjalan dan sistem usulann
Rancangan Basis data
Spesifikasi Basis Data
Desain basis data menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, Foreign Key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan untuk sistem yang akan dibangun yaitu:
-
Nama File : Petugas
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data petugas
Media : Hardisk
Primary Key : Id_petugas
Foreign Key : Id_kelurahan
Panjang Record : 259
Isi : Id_petugas+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.
Tabel 4.2 Tabel Petugas
- Nama File : Customers
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data Customers
Media : Hardisk
Primary Key : Id_customers
Foreign Key : Id_kelurahan
Panjang Record : 259
Isi : Id_customers+nama+id_kelurahan+No_tlp+email+alamat.
Tabel 4.3 Tabel Customers
-
Nama File : Wilayah
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data wilayah
Media : Hardisk
Primary Key : Id_wilayah
Panjang Record : 47
Isi : Id_wilayah+nama.
Tabel 4.4 Tabel Wilayah
-
Nama File : Kecamatan
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data kecamatan
Media : Hardisk
Primary Key : Id_kecamatan
Foreign Key : Id_wilayah
Panjang Record : 59
Isi : Id_kecamatan+nama+id_wilayah.
Tabel 4.5 Tabel Kecamatan
-
Nama File : Kelurahan
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data kelurahan
Media : Hardisk
Primary Key : Id_kelurahan
Foreign Key : Id_kecamatan
Panjang Record : 59
Isi : Id_kelurahan+nama+id_kecamatan.
Tabel 4.6 Tabel Kelurahan
-
Nama File : Cara bayar
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data cara bayar
Media : Hardisk
Primary Key : Id_carabayar
Panjang Record : 47
Isi : Id_cara bayar+nama.
Tabel 4.7 Tabel Cara Bayar
-
Nama File : Pembayaran
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran
Media : Hardisk
Primary Key : Id_pembayaran
Panjang Record : 36
Isi : Id_pembayaran+id_petugas+id_user+tanggal.
Tabel 4.8 Tabel Pembayaran
-
Nama File : Pembayaran detail
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk input data pembayaran baru
Media : Hardisk
Foreign Key : Id_pembayaran
Id_customers
Id_carabayar
Panjang Record : 62.2
Isi : Id_pembayaran+id_customers+id_carabayar+nominal+bulan+tahun
Tabel 4.9 Tabel Pembayaran Detail
-
Nama File : User
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data user
Media : Hardisk
Primary Key : Id_user
Panjang Record : 119
Isi : Id_user+nama+email+password+remembertoken+username.
Tabel 4.10 Tabel User
-
Nama File : User has roles
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan roles
Media : Hardisk
Primary Key : Id_roles
Foreign Key : Id_user
Panjang Record : 24
Isi : Id_roles+id_user.
Tabel 4.11 Tabel User Has Roles
-
Nama File : Roles
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data roles
Media : Hardisk
Primary Key : Id_roles
Panjang Record : 47
Isi : Id_roles+name.
Tabel 4.12 Tabel Roles
-
Nama File : Roles has permissions
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyambungkan roles dengan permissions
Media : Hardisk
Primary Key : Id_permissions
Foreign Key : Id_roles
Panjang Record : 24
Isi : Id_permissions+id_roles.
Tabel 4.13 Tabel Roles Has Permissions
-
Nama File : Permissions
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyimpan data permissions
Media : Hardisk
Primary Key : Id_permissions
Panjang Record : 47
Isi : Id_permissions+nama.
Tabel 4.14 Tabel Permissions
-
Nama File : User has permissions
Tipe File : File Master
Fungsi : Untuk menyambungkan user dengan permissions
Media : Hardisk
Primary Key : Id_user
Foreign Key : Id_ permissions
Panjang Record : 24
Isi : Id_user+id_permissions.
Tabel 4.15 Tabel User Has Permissions
Rancangan Prototype
Rancangan prototype sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan diantaranya yaitu:
Prototype Login
Pada saat program pertama kali dijalankan pada tampilan yang muncul yaitu login. Tampilan login berfungsi sebagai awal dalam menggunakan sistem informasi pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berhak melakukan login yaitu: Kepala UPT Retribusi Persampahan dan Bendahara Pembantu Penerima.
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada login yang ditunjukkan pada gambar 4.7:
Gambat 4.7 Tampilan Login
Keterangan pada menu login yaitu:
- Textfield Text field username : masukan username pada kolom username.
- Text field password : masukan password yang sesuai dengan username agar masuk ke dalam sistem.
- Check box remember me : klik remember me pada Check box untuk mempermudah agar tidak selalu memasukkan username dan password secara otomatis, langsung klik login.
- Button login : setelah memasukkan username dan password dengan benar selanjutnya klik remember me dan klik login setelah itu admin dapat masuk kedalam sistem. Sedangkan, jika username atau password salah maka tidak dapat masuk kedalam sistem dan akan muncul tulisan username atau password salah.
Prototype Menu Utama (Dashboard)
Rancangan menu utama (dashboard) untuk menampilkan halaman awal pada sistem pendataan pembayaran retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, yang berisi menu petugas, menu customers, menu wilayah, menu kecamatan, menu kelurahan, menu metode pembayaran, menu pembayaran, menu laporan harian, menu laporan mingguan, menu laporan bulanan, menu users, menu roles dan menu permissions dan menu logout.
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada menu utama (dashboard) yang ditunjukkan pada gambar 4.8:
Gambar 4.8 Menu Utama (Dashboard)
Prototype Halaman Master Data Petugas
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.9:
Gambaar 4.9 Master Data Petugas
Keterangan pada tampilan data petugas yaitu:
- Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data petugas
- Klik tombol Button add petugas, maka akan tampil input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.10:
Gambar 4.10 Input Data Petugas
Keterangan pada input data petugas yaitu:
- Di form data petugas isi : nama petugas, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data petugas.
Prototype Halaman Master Data Customers
Berikut ini merupakan tampilan rancangan prototype pada master data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.11:
Gambar 4.11 Master Data Customers
Keterangan pada tampilan data Customers yaitu:
- Nama, kelurahan, No. Tlp, Email, Alamat dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data customers.
- Klik tombol Button add customers maka akan tampil input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.12:
Gambar 4.12 Input Data Customers
Keterangan pada input data customers yaitu:
- Di form data customers isi : nama customers, kelurahan, no. Tlp, email dan alamat.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data customers.
Prototype Halaman Master Data Wilayah
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.13:
Gambar 4.13 Master Data Wilayah
Keterangan pada tampilan data wilayah yaitu:
- Nama dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data wilayah.
- Klik tombol Button add wilayah maka akan tampil input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.14:
Gambar 4.14 Input Data Wilayah
Keterangan pada input data Wilayah yaitu:
- Di form data wilayah isi : nama wilayah.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data wilayah.
Prototype Halaman Master Data Kecamatan
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.15:
Gambaar 4.15 Master Data Kecamatan
Keterangan pada tampilan data kecamatan yaitu:
- 1. Nama, wilayah dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data kecamatan.
- Klik tombol Button add kecamatan maka akan tampil input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.16:
Gambar 4.10 Input Data Kecamatan
Keterangan pada input data Kecamatan yaitu:
- Di form data kecamatan isi : nama kecamatan dan wilayah.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data kecamatan
Prototype Halaman Master Data Kelurahan
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.17:
Gambaar 4.17 Master Data Kelurahan
Keterangan pada tampilan data Kelurahan yaitu:
- Nama, kecamatan dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data kelurahan.
- Klik tombol Button add kelurahan maka akan tampil input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.18:
Gambar 4.18 Input Data Kelurahan
Keterangan pada input data kelurahan yaitu:
- Di form data kelurahan isi : nama kelurahan dan kecamatan.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data kelurahan.
Prototype Halaman Master Data Cara Bayar
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.19:
Gambaar 4.19 Master Data Cara Bayar
Keterangan pada tampilan data cara bayar yaitu:
- Nama dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data cara bayar.
- Klik tombol Button add cara bayar maka akan tampil input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.20
Gambar 4.20 Input Data Cara Bayar
Keterangan pada input data cara bayar yaitu:
- Di form data cara bayar isi : nama cara bayar.
- Terdapat button simpan untuk menambah data cara bayar.
Prototype Halaman Menu data pembayaran
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.21:
Gambar 4.21 Menu Data Pembayaran
Keterangan pada tampilan data pembayaran yaitu:
- No, tanggal, petugas, kelurahan dan Opsi.
- Show entries untuk menampilkan jumlah data dalam satu halaman.
- Previous dan next untuk melihat halaman sebelum dan selanjutnya.
- Search untuk mencari data pembayaran
- Klik tombol Button add pembayaran maka akan tampil input data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.22
Gambar 4.22 input data pembayaran
Keterangan pada input data pembayaran yaitu:
- Di form data pembayaran isi : petugas, kelurahan, tanggal bayar, customers, nominal, bulan, tahun, cara bayar dan #.
- Terdapat button +add untuk menambah pembayaran.
- Terdapat button Simpan untuk menambah data pembayaran.
Prototype Halaman Laporan Harian
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.23:
Gambaar 4.23 Laporan Harian
Keterangan pada tampilan daftar laporan harian yaitu:
- No, nama petugas, wilayah, kecamatan, kelurahan dan total.
- Isi text fild ketik tanggal untuk menampilkan data laporan harian sesuai tanggal.
- Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan harian.
- Print untuk cetak data laporan harian
Prototype Halaman Laporan Mingguan
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.24:
Gambaar 4.24 Laporan Mingguan
Keterangan pada tampilan daftar laporan mingguan yaitu:
- No, nama petugas, wilayah kerja, kecamatan, kelurahan minggu ke dan nominal.
- Isi text fild ketik bulan ke berapa dan tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan mingguan.
- Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan mingguan.
- Print untuk cetak data laporan mingguan.
Prototype Halaman Laporan Bulanan
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.25:
Gambaar 4.25 Laporan bulanan
Keterangan pada tampilan daftar laporan bulanan yaitu:
- Tanggal, petugas, customers, SKRD transfer, SKRD, karcis transfer dan karcis.
- Isi text fild ketik bulan ke berapa tahun ke berapa untuk menampilkan data laporan bulanan.
- Button tampilkan untuk menampilkan daftar laporan bulanan.
- Print untuk cetak data laporan bulanan.
Prototype Halaman Setting User Administration
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting user administration yang ditunjukkan pada gambar 4.26:
Gambar 4.26 Setting User Administration
Keterangan pada tampilan data user administration yaitu:
- Nama, username, date/time added, user roles dan Operations.
- Button add user untuk menambah data user.
- Button permissions untuk menampilkan data permission.
- Button Roles untuk menampilkan data roles.
- Klik tombol Button add user maka akan tampil input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.27:
Gambar 4.27 Input Data User
Keterangan pada input data user yaitu:
- Nama, email, username, password, dan confirm password.
- Klik Check box memilih hak akses untuk admin atau Bendahara.
- Button add untuk menambah data user.
Prototype Halaman Master Setting Roles
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.28:
Gambar 4.28 Setting Roles
Keterangan pada tampilan data roles yaitu:
- Role, permissions dan Operations.
- Button permissions untuk menampilkan data permissions.
- Button user untuk menampilkan data user.
- Klik tombol Button add role maka akan tampil input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.29:
Gambar 4.29 Input Data Roles
Keterangan pada input data roles yaitu:
- Isi text field untuk membuat hak akses baru
- Klik check box untuk memilih hak akses.
- Button add untuk menambah data roles.
Prototype Halaman Setting Available Permissions
Berikut ini adalah tampilan rancangan prototype pada setting available permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.30:
Gambar 4.30 Setting Available Permissions
Keterangan pada tampilan data available permissions yaitu:
- Permissions dan operations.
- Button users untuk menampilkan data users.
- Button Roles untuk menampilkan data roles.
- Klik tombol Button add permissions maka akan tampil input data permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.31:
Gambar 4.31 Input Data Permissions
Keterangan pada input data permissions yaitu:
- Isi text field nama untuk menambahkan menu baru pada admin atau bendahara.
- Klik check box untuk memilih admin atau bendahara
- Button add untuk menambah data permissions.
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
- Processor : Intel i7-4785T
- Monitor : Lenovo 17” Inci
- Hardisk : 1 Terra
- RAM : 4.00 GB
- Keyboard : Logitec
- Printer : EPSON LQ 2190
- Mouse : Lenovo
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
- Sistem Operasi Windows 7
- Microsoft Office 2007
- XAMPP
- Notepad ++
- Visual Paradigm for UML 8.0
- Google Chrome
Hak Akses (Brainware)
- Kepala UPT Retribusi Persampahan
- Bendahara Pembantu Penerima
Testing
Pengujian dilakukan dengan menggunakan black box testing ini, dilakukan dengan beberapa input pada sistem. Input tersebut selanjutnya di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, untuk melihat apakah program aplikasi sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diharapkan dari sistem tersebut. Jika input yang diberikan sudah dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar. Namun jika output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka sistem masih terdapat beberapa kesalahan, selanjutnya dilakukan perbaikan agar memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Black Box Testing Login
Tabel 4.16 dan 4.17 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada menu login.
Tabel 4.16 Black Box Testing pada menu login 1
Tabel 4.17 Black Box Testing pada menu login 2
Black Box Testing Input Data Petugas
Tabel 4.18 dan 4.19 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data petugas
Tabel 4.18 Black Box Testing pada input data petugas 1
Tabel 4.19 Black Box Testing pada input data petugas 2
Black Box Testing Input Data Customers
Tabel 4.20 dan 4.21 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data customers.
Tabel 4.20 Black Box Testing pada input data customers 1
Tabel 4.21 Black Box Testing pada input data customers 2
Black Box Testing Input Data Wilayah
Tabel 4.22 dan 4.23 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data wilayah.
Tabel 4.22 Black Box Testing pada input data wilayah 1
Tabel 4.23 Black Box Testing pada input data wilayah 2
Black Box Testing Input Data Kecamatan
Tabel 4.24 dan 4.25 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kecamatan.
Tabel 4.24 Black Box Testing pada input data kecamatan 1
Tabel 4.25 Black Box Testing pada input data kecamatan 2
Black Box Testing input Data Kelurahan
Tabel 4.26 dan 4.27 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data kelurahan.
Tabel 4.26 Black Box Testing pada input data kelurahan 1
Tabel 4.27 Black Box Testing pada input data kelurahan 2
Black Box Testing Input Data Cara Bayar
Tabel 4.28 dan 4.29 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data cara bayar.
Tabel 4.28 Black Box Testing pada input data cara bayar 1
Tabel 4.29 Black Box Testing pada input data cara bayar 2
Black Box Testing Input Data Pembayaran
Tabel 4.30 dan 4.31 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input data pembayaran.
Tabel 4.30 Black Box Testing pada input data pembayaran 1
Tabel 4.31 Black Box Testing pada input data pembayaran 2
Black Box Testing Input User Administration
Tabel 4.32 dan 4.33 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input user administration.
Tabel 4.32 Black Box Testing pada input user administration 1
Tabel 4.33 Black Box Testing pada input user administration 2
Black Box Testing Input Roles
Tabel 4.34 dan 4.35 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input roles.
Tabel 4.34 Black Box Testing pada input roles 1
Tabel 4.35 Black Box Testing pada input roles 2
Black Box Testing Input Available Permissions
Tabel 4.36 dan 4.37 merupakan tabel pengujian sistem dengan menggunakan metode Black Box Testing pada input available permissions.
Tabel 4.36 Black Box Testing pada input available permissions 1
Tabel 4.37 Black Box Testing pada input available permissions 2
Implementasi
Implementasi yang Diusulkan
Berikut ini merupakan gambaran sistem perancangan pendataan pembayaran retribusi pelayanan persamphan/kebersihan, dapat dilihat pada gambar sebagai berikut ini:
- Tampilan Login
Tampilan login merupakan langkah paling utama dalam mengimplementasikan program yang telah dibuat dengan catatan username atau password yang dimasukkan harus benar. Tampilan login ini menjaga sistem supaya tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, yang berhak untuk melakukan login hanya kepala UPT Retribusi dan Bendahara Pembantu Penerima.
Berikut ini merupakan tampilan login yang ditunjukkan pada gambar 4.32:Gambar 4.32 Tampilan Login
- Tampilan Menu Utama (Dashboard)
Menu Utama (Dashboard) adalah tampilan awal setelah melakukan login sistem yang berisi menu master data (petugas, customers, wilayah, kecamatan, kelurahan, cara bayar), menu pembayaran, menu laporan (laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan) dan menu setting (users, roles, permissions).
Berikut merupakan tampilan menu utama (dashboard) yang ditujukkan pada gambar 4.33:Gambar 4.33 Tampilan Menu Utama (Dashboard)
- Tampilan Program Master Data Petugas
Tampilan master data petugas terdapat data petugas, berikut ini merupakan tampilan program data master petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.34:Gambar 4.30 Tampilan Program Master Bidang
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data petugas yang ditunjukkan pada gambar 4.35:
Gambar 4.35 Tampilan Program Input Master Data Petugas
- Tampilan Program Master Data Customers
Tampilan master data customers terdapat data customers, berikut ini merupakan tampilan data master customers yang ditunjukkan pada gambar 4.36:Gambar 4.36 Tampilan Program Master Data Customers
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data customers yang ditunjukkan pada gambar 4.37:
Gambar 4.37 Tampilan Program Input Master Data Customers
- Tampilan Program Master Data Wilayah
Tampilan program master data wilayah terdapat data wilayah, berikut ini merupakan tampilan program master data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.38:Gambar 4.38 Tampilan Program Master Data Wilayah
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data wilayah yang ditunjukkan pada gambar 4.39:
Gambar 4.39 Tampilan Program Input Master Data Wilayah
- Tampilan Program Master Data Kecamatan
Tampilan master data kecamatan terdapat data kecamatan, berikut ini merupakan tampilan master data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.40:Gambar 4.40 Tampilan Program Master Data Kecamatan
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kecamatan yang ditunjukkan pada gambar 4.41:
Gambar 4.41 Tampilan Program Input Master Data Kecamatan
- Tampilan Program Master Data Kelurahan
Tampilan master data kelurahan terdapat data kelurahan, berikut ini merupakan tampilan master data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.42:Gambar 4.42 Tampilan Program Master Data Kelurahan
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data kelurahan yang ditunjukkan pada gambar 4.43:
Gambar 4.43 Tampilan Program Input Master Data Kelurahan
- Tampilan Program Master Data Cara Bayar
Tampilan master data cara bayar terdapat data cara bayar, berikut ini merupakan tampilan master data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.44:Gambar 4.44 Tampilan Program Master Data Cara Bayar
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input data cara bayar yang ditunjukkan pada gambar 4.45:
Gambar 4.45 Tampilan Program Input Master Data Cara Bayar
- Tampilan Program Data Pembayaran
Tampilan program data pembayaran terdapat data pembayaran, berikut ini merupakan tampilan program data pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.46:Gambar 4.46 Tampilan Program Data Pembayaran
Klik tombol tambah, maka akan tampilan program input pembayaran yang ditunjukkan pada gambar 4.47:
Gambar 4.47 Tampilan Program Input Data Pembayaran
- Tampilan Program Laporan Harian
Tampilan program laporan harian terdapat daftar laporan harian, berikut ini merupakan tampilan program laporan harian yang ditunjukkan pada gambar 4.48:Gambar 4.48 Tampilan Program Laporan Harian
- Tampilan Program Laporan Mingguan
Tampilan program laporan mingguan terdapat daftar laporan mingguan, berikut ini merupakan tampilan program laporan mingguan yang ditunjukkan pada gambar 4.49:Gambar 4.49 Tampilan Program Laporan Mingguan
- Tampilan Program Laporan Bulanan
Tampilan program laporan bulanan terdapat daftar laporan bulanan, berikut ini merupakan tampilan program laporan bulanan yang ditunjukkan pada gambar 4.50:Gambar 4.50 Tampilan Program Laporan Bulanan
- Tampilan Program Setting Users Administration
Tampilan setting users administration terdapat data user, berikut ini merupakan tampilan setting users administration yang ditunjukkan pada gambar 4.51:Gambar 4.51 Tampilan Program Setting Users Administration
Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data user yang ditunjukkan pada gambar 4.52:
Gambar 4.52 Tampilan Program 'Input Setting Users Administration
- Tampilan Program Setting Roles
Tampilan setting roles terdapat data roles, berikut ini merupakan tampilan setting roles yang ditunjukkan pada gambar 4.53:Gambar 4.53 Tampilan Program Setting Roles
Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data role yang ditunjukkan pada gambar 4.54:
Gambar 4.54 Tampilan Program Input Setting Roles
- Tampilan Program Setting Available Permissions
Tampilan Setting Available Permissions terdapat data Available Permissions berikut ini merupakan tampilan Setting Available Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.55:Gambar 4.55 Tampilan Program Setting Available Permissions
Klik tombol tambah, maka akan tampil program input data Permissions yang ditunjukkan pada gambar 4.56:
Gambar 4.56 Tampilan Program Input Setting Available Permissions
Schedule
Time Schedule merupakan rencana alokasi dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dibuat dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.38 Schedule
Estimasi Biaya
Estimasi biaya digunakan sebagai perhitungan kebutuhan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Berikut ini merupakan estimasi biaya yang ditunjukkan pada tabel 4.10 :
Tabel 4.39 Estimasi Biaya
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. ASP Express Logistics, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Sistem penggajian PT. ASP Express Logistics yang berjalan saat ini dalam pengolahannya masih manual dengan menggunakan sistem komputerisasi sederhana yang diinputkan pada Ms.Excel dan pengecekan terhadap pegawai yang harus menerima gaji pun masih dilakukan satu persatu dan cukup memakan banyak waktu mengingat pada saat itu tidak hanya satu pegawai saja yang menerima gaji.
Karena sistem yang terdapat di PT. ASP Express Logistics masih manual menggunakan microsoft excel maka saya meancang sistem yang dapat membantu pekerjaan HRD dalam pengerjaan penggajian pada PT. ASP Express Logistics dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka. Dan juga menganalisa dengan menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), metode perancangan modelnya menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang menghasilkan sistem penggajian yang berbasis web dengan bahasa pemrogramannya digunakan bahasa PHP dan HTML yang menggunakan aplikasi Notepad++, untuk framework PHP yang digunakan yaitu Laravel dan dalam pembuatan databasenya menggunakan MariaDB. Dan terdapat pula menu Home, Cabang, Jabatan, Pegawai, Absensi, Penggajian, Laporan, dan Users yang dapat mempermudah HRD dalam penggunaan sistem.
Sistem atau program penggajian ini layak untuk digunakan karena seperti yang bisa dilihat pada hasil analisa blackbox testing seluruh form atau data yang diinput seluruhnya menghasilkan data yang valid.
Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada pada sistem saat ini bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:
Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali per bulan ntuk menjaga data yang telah tersimpan
Sistem absensi terintegrasi dengan sistem penggajian agar tidak memerlukan import data absensi.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Suprihadi, Rini Kartika Hudiono dan Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancangan Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller, Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.6 No.3-Mei 2013
- ↑ Maniah, Dini Hamidini. 2017. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ 4,0 4,1 Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ Prastiyati, Deni. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Di PT Eka Timur Raya Purwodadi Pasuruan. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi. Vol. 4 No. 1. Malang : Universitas Kanjuruhan. http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jrma/article/view/1204/943. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
- ↑ Puschmann, Conrelius dan Jean Burgess. 2014. Metaphors of Big Data. International Journal of Communication. Gernany: Humboldt University of Berlin. https://www.hiig.de/wp-content/uploads/2014/07/2169-11849-1-PB.pdf. Diakses pada tanggal 11 September 2017.
- ↑ Oktafianto, Muhamad Mushlihudin. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Sutopo, Priyo, Dedi Cahyadi dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 No.1-Februari 2016. https://osf.io/preprints/inarxiv/5zyb8/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Azizah, Nur, Lina Yuliana dan Elsa Juliana. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian Karyawan Harian Lepas pada PT. Flex Indonesia. Jurnal SENSI. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1409. Vol.3 No.1-Februari 2017.
- ↑ Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ 11,0 11,1 Mulyani, Sri. 2016. Analsis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua. Bandung : Abdi Sistematika.
- ↑ Burrahman, Abi. 2017. Membangun Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada Pondok Pesantren Salafiyah Al-Baqiyatussa’diyyah Tembilahan. Jurnal Sistemasi. Vol.6 No.1-Januari 2017. http://sistemasi.ftik.unisi.ac.id/index.php/stmsi/article/view/6/pdf. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017.
- ↑ 13,0 13,1 Fauzi, Moch Agita dan Titis Aji Wicaksono. 2015. System Inventory Control Pada Laboratorium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web dengan Framework Codeigniter. Jurnal Surya Informatika. ISSN : 2477-3042. Vol.1 No.1 http://ejournal.politeknikmuhpkl.ac.id/index.php/3/article/view/6/39. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Maimunah, Septiyan dan Bayu Setiawan. 2016. Structure Project Application Pelayanan Pasien Rawat Jalan pada RSIA Selaras. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
- ↑ Hery. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analsis. Jakarta : Grasindo.
- ↑ Putra, Indra Mahardika. 2017. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Quadrant.
- ↑ Sari, Ayu Mayang, Asnawati dan Liza Yulianti. 2015. Aplikasi Pendataan Pasien Rujuk Balik Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bengkulu. Jurnal Media Infotama. ISSN : 1858–2680. Vol.11 No.2.-September 2015. http://jurnal.unived.ac.id/index.php/jmi/article/view/257/236. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Ikatan Bankir Indonesia (IBI). 2014. Mengelola Kualitan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ 19,0 19,1 Pohan, Aulia. 2013. Sistem Pembayaran Strategi dan Implementasi Di Indonesia. Edisi Revisi. Depok : Raja Grafindo Persada.
- ↑ 20,0 20,1 Wardiah, Mia Lasmi. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Bandung : Pustaka Setia.
- ↑ 21,0 21,1 Mardiasmo. 2016. Perpajakan. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Asteria, Beta. 2015. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Jurnal Riset Manajemen Vol.2 No.1-Januari 2015. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ 23,0 23,1 Peraturan Daerah Kota Tangerang. Nomor 1 Tahun 2011. Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. http://banten.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/11/Perda-Nomor-1-Tahun-2011-+-print-out.pdf. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2017.
- ↑ 24,0 24,1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. http://jdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/UU%2018%20Tahun%201997_%20Pajak%20Daerah%20dan%20Retribusi%20Daerah.pdf. Diakes pada tanggal 19 Oktober 2017.
- ↑ Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/185/102. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
- ↑ Haerudin, Ruli Supriati dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.1-September 2013.
- ↑ Faridi, Peni Aripianti dan Retno Widuri. 2016. Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
- ↑ Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
- ↑ 29,0 29,1 Heryanto, Imam. 2017. Membuat Database dengan Microsoft Access. Edisi Revisi. Bandung : Informatika.
- ↑ Rahardja, Untung, Yusup Muhamad dan Nurmaliana Ana. 2014. Penerapan Ilearning Survey (isur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.3-Mei 2014.
- ↑ Irwansyah, Edi dan Jurike V Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta : Deepublish.
- ↑ 32,0 32,1 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.7 No.1-September 2013.
- ↑ Al-Husain, Felita Aryanti dan Sinudarwati. 2016. Perancangan Database Relational pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 2461-1417. Vol.2 No.2-Agustus 2016.
- ↑ 34,0 34,1 Raharjo, Budi. 2016. Pemrograman Web (HTML, PHP & MySQL). Edisi Ketiga. Bandung : Modula.
- ↑ 35,0 35,1 Supono, Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta : Deepublish.
- ↑ Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Dzulhaq, M. Iqbal, Rahmat Tullah dan Putra Satia Nugraha. 2017. Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088 –1762 Vol.7 No.1-Maret 2017. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/125/122. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Adhatrao, Kalpesh, Aditya Gaykar, Amiraj Dhawan, Rohit Jha dan Vipul Honrao. 2013. Predicting Students Performance Using ID3 and C4.5 Classification Algorithms. International Journal of Data Mining & Knowledge Management Process (IJDKP). Vol.3 No.5-September 2013. India: Fr. C.R.I.T., Navi Mumbai, Maharashtra. https://www.researchgate.net/publication/257459741_Predicting_Students'_Performance_Using_ID3_And_C45_Classification_Algorithms. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2017.
- ↑ Pasaribu, Johani S. 2017. Penerapan Framework Yii pada Pembangunan Sistem PPDB SMP BPPI Baleendah Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407-3911 Vol.3 No.2-15 April 2017. http://jitter.widyatama.ac.id/index.php/jitter/article/view/220/153. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ 40,0 40,1 Yudanto, Ahmad Leo, Herman Tolle dan Adam Hendra Brata. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya. Vol.1 No.8. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/182/90. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
- ↑ Destiningrum, Mara dan Qadhli jafar Adrian. 2017. Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus : Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo . ISSN : 1693-0010 Vol.11 No.2.
- ↑ 42,0 42,1 Murya, Yosef. 2016. Framework PHP YII 2 : Develop Aplikasi Web dengan Cepat dan Mudah. Jakarta : Jasakom.
- ↑ Data, Mahendra, Gilang Ramadhan dan Kasyful Amron. 2017. Analisis Availabilitas dan Reliabilitas Multi-master Database Server dengan State Snapshot Transfers (SST) Jenis Rsync pada MariaDB Galera Cluster. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 4 No.1.
- ↑ Madcoms. 2016. Pemrograman PHP dan MySQL untuk Pemula. Yogyakarta : Andi.
- ↑ Saputra, M. Rosyid dan Slamet Riyadi. 2016. Sistem Informasi Populasi dan Historikal Unit Alat-Alat Berat pada PT. Daya Kobelco Construction Machinery Indonesia. Jurnal Penelitian Dosen FIKOM (UNDA). Vol.6 No.2. http://jurnal.unda.ac.id/index.php/Jpdf/article/view/69/63. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
- ↑ Supramana dan I Gusti Lanang Putra Eka Prismana. 2016. Implementasi Load Balancing Pada Web Server Dengan Menggunakan Apache. Jurnal Manajemen Informatika. Universitas Negeri Surabaya Vol.5 No.2. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-manajemen-informatika/article/view/16413/20402. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2017.
- ↑ Swarnalatha K S I , Srinivasan G N, Pooja Bhandary P V, Kishore dan Rakesh R. 2014. Requrement Elicatitation in Web Application. Challenges. International Journal of Reseach in Computer and Communication Tecnology. India : CSE Department. Vol.3 Issue.3.
- ↑ Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1. http://journal.stmikglobal.ac.id/index.php/sisfotek/article/view/117/114. 11 oktober 2017. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
- ↑ Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 NO.1. ISSN : 2018-1762. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/69/71. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2017.
- ↑ Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup dan Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN : 1978-8282 Vol.8 No.2-Januari 2015.
- ↑ Jayant, K.P, Renu Garg, Vinod Kumar dan Ajaya Rana. 2014. An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering. Pp. 148-153 ISSN : 2277-128X Vol.4 Isue.2. http://docplayer.net/51773145-Jayant-et-al-international-journal-of-advanced-research-in-computer-science-and-software-engineering-4-2-february-2014-pp.html. Diakses pada tanggal 26 september 2017.
- ↑ Waspodo, Bayu, Ahmad Nurul Fajar dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Vol.8 No.2. http://si.fst.uinjkt.ac.id/prodi/wp-content/uploads/2016/01/Jurnal-Oktober-2015.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Griha, Tofik Isa Indra dan George Pri Hartawan. 2017. Perancangan Aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Mitra Setia). Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Sukabumi: Universitas Muhammadiyah. ISSN : 2088-6969. Vol.5 Edisi 10 Maret 2017. http://eprints.ummi.ac.id/60/3/Perancangan%20Aplikasi%20Koperasi%20Simpan%20Pinjam%20Berbasis%20Web%20%28Studi%20Kasus%20Koperasi%20Mitra%20Setia%29.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Rahayu, Sri, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web dengan menggunakan Framework YII. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282. Vol.9 No.1- September 2015.
- ↑ Qader, Akram Abdel dan Khaled Musa. 2013. Distributed Graphical User Interfaces to Class Diagram Reverse Engineering Approach using Pattern Recognition. Jordan : Al-Zaytoonah University of Jordan. International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA). Vol.4 No.3-May 2013. https://www.researchgate.net/profile/Akram_Abdelqader/publication/259623098_Distributed_Graphical_User_Interfaces_to_Class_Diagram_Reverse_Engineering_Approach_using_Pattern_Recognition_Akram_Abdel_Qader_Khaled_Musa_Faculty_of_Science_and_Information_Technology_Al-Zaytoonah_U/links/56e915cf08aec65cb45f6a62/Distributed-Graphical-User-Interfaces-to-Class-Diagram-Reverse-Engineering-Approach-using-Pattern-Recognition-Akram-Abdel-Qader-Khaled-Musa-Faculty-of-Science-and-Information-Technology-Al-Zaytoonah.pdf. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017.
- ↑ Wahyudi, Muhammad Johan dan Abdul Fadlil. 2013. Sistem Pakar untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah dengan Metode Theoremabayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. eISSN: 2338-5197. Vol.1 No.1. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123625&val=5555. Diakses pada tanggal 20 September 2017.
- ↑ Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus : Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. ISSN : 2407 – 3911. Vol.I No.3-10 Agustus 2015. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
- ↑ Jayanti, Dwi, Bambang Eka Purnama dan Siska Iriani. 2017. Sistem Informasi Penggajian Pada CV. Blumbang Sejati Pacitan. Jurnal Speed Vol. 6 No. 3 : 36 – 43
- ↑ Anam, Khoirul Alfaris, Hasan Bisri Isa Sufaidah, Siti. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penggajian Di MTs. Arrosyidin Pulogedang Tembelang Jombang. SAINTEKBU, Vol.5 No. 1
- ↑ Muhammad, Fadiel dan Asri Mulyani. 2016. Pengembangan Sistem Informasi Penggajian Di Pesantren Persis 99 Rancabango. Jurnal Algoritma : Vol.13 No.1
- ↑ Agustina, Rina, Bambang Eka Purnama, Sukadi. 2014. Sistem Informasi Penggajian Guru (Pada Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 1 Pacitan). Jurnal Speed : Vol.6, No. 3. ISSN : 1979-9330.
- ↑ Miftah, Shalihin, Tri Irianto, dan Jani Kusanti. 2014. Sistem Informasi Kepegawaian Dan Gaji Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 2 Simo Kab Boyolali. Jurnal Speed : Vol.6 No.4.
- ↑ Tao, Younglei. 2016. Payroll Management System.
- ↑ Singh, Manish, Prachi Singh, Rohil Singh, dkk. 2016. Leave and Payroll Management System. Mumbai : IOSR Journal Of Computer Engimeering ISSN : 2278-8727
- ↑ Sethi, Ashwani. 2014. Implementation and Development of a Proposed Payroll System. Vol-1, Issue-6. ISSN 2348-6848
- ↑ Mahajan, Kritika, Shilpa Shukla, dan Nitasha Soni. 2015. A Review Of Computerized Payroll System. Vol 4 Issue 1. ISSN 2278-1021
- ↑ Monica, Kanyunyu. 2014. A Payroll Management System For Rwenzori Commodities Limited.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
A.1 Surat Pengantar Skripsi
A.2 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing I
A.3 Kartu Bimbingan Skripsi dengan Pembimbing II
A.4 Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.5 Form Validasi Skripsi
A.6 Form Validasi Sidang Akademik
A.7 Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing
A.8 Lembar Pergantian Judul
A.9 Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
A.10 Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi
A.11 Kwitansi Pembayaran Sidang
A.12 Kwitansi Pembayaran Raharja Career
A.13 Daftar Nilai
A.14 Formulir Seminar Proposal
A.15 Formulir Pertemuan Stakeholder
A.16 Sertifikat TOEFL
A.17 Sertifikat Prospek
A.18 Sertifikat Pemakalah SNMDI-1
A.19 Sertifikat IT Internasional
A.20 Sertifikat IT Nasional
A.21 Surat Penerbitan Dokumen
A.22 Curriculum Vitae (CV)
A.23 Form Penggantian Dosen Pembimbing
A.24 Daftar Mata Kuliah yang Belum Diambil
A.25 Hibah
LAMPIRAN B
B.1 Surat Penugasan dari Instansi Pemerintahan
B.2 Form Wawancara
B.3 Surat Keterangan Implementasi Program
LAMPIRAN C
C.1 SKRD(Surat Ketetapan Retribusi Daerah)
C.2 Karcis
C.3 Tanda Bukti Penerimaan (From Bend 26)
C.4 Kwitansi (Tanda Pembayaran)
C.5 Daftar Setoran Retribusi