SI1112468852: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB III)
(Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric)
Baris 1.182: Baris 1.182:
  
 
==Analisa Organisasi==
 
==Analisa Organisasi==
===Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric===
 
 
 
==Analisa Organisasi==
 
==Analisa Organisasi==
 
===Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric===
 
===Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric===

Revisi per 24 Januari 2018 08.06

   

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
   
NID : 10001
   
NID : 13005

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Dibuat Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL

TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1112468852
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1112468852

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Astrido Jaya Mobilindo adalah perusahaan dealer yang bergerak dalam bidang penjualan mobil Toyota di Kebon Jeruk Jakarta Barat, yang memerlukan media untuk melakukan promosi dan pemasaran produk. Media promosi dan pemasaran ini berisi tentang informasi produk dan spesifikasi serta profil yang akan dipakai untuk membantu memasarkan dan penyampaian informasi. PT. Astrido Jaya Mobilindo sudah memiliki media promosi yang berbentuk konvensional. Tetapi dengan seiringnya perkembangan teknologi, maka perlu adanya pembuatan media promosi dan penjualan melalui website. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat media promosi dan penjualan yang berbasis website dan manfaat dari media promosi dan penjualan yang berbasis website ini adalah untuk membantu PT. Astrido Jaya Mobilindo dalam memasarkan produk dan menyampaikan informasi seputar produk PT. Astrido Jaya Mobilindo kepada masyarakat luas.


Kata Kunci: Website, Media Promosi, Penjualan, Informasi, Sistem

ABSTRACT

892/5000 PT. Astrido Jaya Mobilindo is a dealer company engaged in the sales of Toyota cars in Kebon Jeruk West Jakarta, which requires the media to conduct promotions and marketing products. This promotional and marketing media contains product information and specifications and profiles that will be used to help market and deliver information. PT. Astrido Jaya Mobilindo already has a conventional media campaign. With the direction of technological development, it is necessary to create a media campaign and sales through the website. The purpose of this design is to create a media campaign and sales-based website and the benefits of media promotion and sales are based on this website to help PT. Astrido Jaya Mobilindo in marketing the product and convey information about the products of PT. Astrido Jaya Mobilindo to the public.


Keywords : Scheduling, Production, E-Scheduling, Starting Motor, Alternator Assy

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO”.

Adapun maksud dari penulisan Laporan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan kelulusan jenjang akademik Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja.

Selama pembuatan Laporan Skripsi ini penulis menyadari banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, tanpa adanya bantuan ini tidak mampu menyusunnya dan laporan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan bukan merupakan suatu pembahasan yang sempurna, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak penulis sangat harapkan untuk kesempurnaan laporan ini khususnya dan untuk yang akan dating umumnya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  4. Bapak Ferry Sudarto S.Kom.,M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi S.Ag.,MM, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Hendro Wang selaku Kepala Cabang PT. Astrido Jaya Mobilindo Toyota Kebun Jeruk dengan kebaikannya memberikan izin tempat penelitian.
  7. Bapak Rahmat Hidayat, selaku stakeholder yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan dan materiil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan dalam penulisan dan penyusunan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih yang seluas-luasnya kepada semua pihak membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-nya.


Tangerang, januari 2017
Ahmad Syaiful Syahrizal
NIM. 1112468852

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring berkembangnya kemajuan teknologi dan persaingan bisnis terutama dalam perusahaan yang demikian berkembang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi yang besar secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi komputer di berbagai bentuk, baik itu perusahaan maupun pribadi. Dengan kehadirannya teknologi komputer, kecepatan prosesnya telah memungkinkan untuk melakukan pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi komputer, mendapatkan manfaat berupa kemudahan dalam menyimpan data, mengorganisasi dan melakukan pengambilan terhadap berbagai data. Didukung dengan perangkat lunak dan konfigurasi perangkat keras yang tepat, sebuah instansi atau perusaahan dapat membangun sistem informasi yang handal dan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Perkembangan teknologi informasi juga merambah ke sektor usaha penjualan, seperti halnya dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan mobil Toyota yang memiliki salah satu cabang di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dengan pangsa pasar masyarakat umum yang membutuhkan mobil untuk dipakai pribadi maupun perusahaan / instansi. Dalam memenuhi target penjualan yang dilakukan dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo, masih menggunakan sistem penjualan dan promosi yang masih konvensional (direct selling) dalam arti pelanggan masih harus datang ke showroom atau tempat penjualannya langsung dan sistem promosi memasarkan mobil dengan cara menyebarkan brosur, membuat event pameran di area keramaian seperti mall, perkantoran, serta perumahan walaupun sudah berjalan baik di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tetapi usaha tersebut masih belum membuahkan hasil optimal untuk memenuhi target penjualan yang diinginkan cabang setiap bulannya. Karena tidak semua kalangan dapat menerima informasi mengenai produk dari dealer PT. Astrido Jaya Mobilindo, jelas ini sangat mempengaruhi omset penjualan produk dealer tersebut. Disamping masalah pencapaian target belum terpenuhi juga masalah pengolahan laporan sales performance, laporan penjualan, laporan stok barang, masih menggunakan metode konvensional dengan mencatat pada papan tulis (white board) untuk target sales perbulannya, lalu laporan penjualan dan stok barang masih menggunakan cara manual yaitu dengan menggunakan Software Microsoft Excel untuk laporan kepada pimpinan. Hal tersebut dapat memperlambat dalam pembuatan laporan.

Dengan melihat permasalahan tersebut diatas, perlu adanya kajian terhadap kondisi tersebut. Dengan menyediakan sistem informasi penjualan secara online atau menggunakan website diharapkan keseluruhan sistem penjualan yang ada di PT. Astrido Jaya Mobilindo dapat menyajikan pelayanan dan informasi dengan mudah, cepat, akurat bagi pelanggan, sekaligus dapat membantu mengolah laporan penjualan, stok barang, sales performance. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOBIL TOYOTA DI PT. ASTRIDO JAYA MOBILINDO”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

  1. Apa saja kendala sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana mengoptimalkan sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo?

  3. Sistem bagaimanakah yang mampu menunjang dan meningkatkan produktivitas penjualan mobil di PT. Astrido Jaya Mobilindo?

Ruang Lingkup Penelitian

Tempat penelitian ini berfokus pada penjualan mobil Toyota di PT. Astrido Jaya Mobilindo cabang Kebon Jeruk. Dalam penulisan skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup, penelitian ini dimulai dari proses customer mengisi form SPK (Surat Pemesanan Kendaraan), lalu SPK diberikan ke supervisor sales sebelum diberikan ke administrasi sales untuk diproses, dan disetujui pimpinan. Kemudian output yang dihasilkan adalah laporan penjualan, laporan stok barang, laporan sales performance, laporan lokasi penjualan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Mendapatkan informasi mengenai kendala apa saja yang terjadi pada sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  2. Untuk mengoptimalkan sistem penjualan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  3. Merancang dan membuat sistem informasi penjualan mobil pada PT. Astrido Jaya Mobilindo.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

  1. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi dalam mengambil keputusan atau kebijaksanaan pada PT Astrido Jaya Mobilindo.

  2. Mengidentifikasi permasalahan sistem penjualan dan mengupayakan solusi tepat pada sistem penjualan yang baru PT. Astrido Jaya Mobilindo.

  3. Memberikan solusi dan alternatif sistem penjualan online pada PT Astrido Jaya Mobilindo.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian sebagai berikut :

  1. Observasi

    Suatu metode untuk mendapatkan data dengan Observasi atau melakukan peninjauan langsung terhadap PT. Astrido Jaya Mobilindo.

    a. Mengunjungi PT. Astrido Jaya Mobilindo Toyota Kebon Jeruk untuk dapat melihat secara langsung sistem penjualan yang berjalan saat ini.

    b. Mempelajari prosedur dalam penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

    c. Mempelajari sistem penjualan yang telah diterapkan saat ini.

  2. Wawancara

    Metode Wawancara merupakan suatu metode untuk mendapatkan data-data dengan cara wawancara atau tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait. Wawancara tersebut langsung kepada Bapak Hendro Wang selaku pemimpin PT. Astrido Jaya Mobilindo, pada cabang Toyota Kebun Jeruk dan para customer untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.

  3. Studi Pustaka

    Metode Studi Pustaka merupakan suatu bentuk research yang dilakukan dengan cara mencari literature-literature lewat internet, buku, dan juga skripsi serta sumber-sumber lainnya yang dapat membantu sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data terkait dengan penelitian yang dilakukan..

Metode Analisa

Dari beberapa metode yang digunakan penulis, selanjutnya yaitu melakukan metode perancangan sistem dengan menggunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut dan menggambarkannya dalam bentuk matriks SWOT. Dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) terdiri dari 7P- Product, Price, Place, Promotion, Physical Evidence, Process, dan People.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan Unified Modelling Languange (UML) yaitu use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram.

Metode Prototype

Metode prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Metode Testing

Dalam proses penjualan online ini peneliti menggunakan metode blackbox testing, yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada tujuan fungsional yang digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang. Kesalahan tampilan luar, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi uraian singkat pada setiap bab, dimana uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi dari tiap-tiap bab yang ada dalam laporan ini. Laporan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang setiap bab terdapat pembahasan masing-masing. Adapun sistematika dari laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang diambilnya judul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Mobil Toyota di PT. PT. Astrido Jaya Mobilindo dan tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan skripsi ini. Adapun yang diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan antara lain teori umum, teori khusus ditambah dengan referensi bahan literature review yang digunakan oleh penulis sebagai bahan referensi penelitian dan juga penulisan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu sejarah singkat tentang PT. Astrido Jaya Mobilindo, Struktur Organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan, dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modelling Languange (UML), serta Draft Elisitasi yang berisikan Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Final Draft Elisitasi, yang menggambarkan seluruh requirement dari rancangan sistem baru yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT. Astrido Jaya Mobilindo dengan poin-poin: UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dan evaluasi sistem serta hasil implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang penulis berikan untuk digunakan pada pengembangan sistem yang diperlukan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Dalam suatu sitem harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan menyempurnakan secara berkesinambungan sesuai dengan persyaratan standar.

1. Definisi Perancangan

Menurut Susanto dalam Syukron (2015:29)[1], “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

Menurut Sembiring (2013:45)[2], “Perancangan adalah analisis sistem, persiapan untuk merancangan dan implementasi agar dapat menyelesaikan apa yang harus diselesaikan serta mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak ke perangkat keras.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah analisa sistem yang terperinci untuk pemecahan dan pemasalahan masalah yang harus di selesaikan.

2. Prinsip Perancangan Sistem

Menurut Sidin (2016:48)[2], prinsip perancangan antara lain :

a. Hasil perancangan harus dapat di urut dari model analisisnya (perancangan harus konsisten dengan hasil analisis).

b. Perancangan harus memperkecil perbedaan antara perangkat lunak yang di hasilkan dengan problem nyatanya.

c.Perancangan harus dapat mengakomodasi perubahan.

d. Perancangan bukan coding dan coding bukan perancangan.

e. Perancangan harus memperkecil kesalahan konseptual.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Menurut Mantala dkk (2015:57)[2], “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu saran tertentu.”

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], agar sistem bisa berjalan dengan baik, sistem harus memiliki karakteristik. Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System) merupakan daerah pembatas yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk lingkungan yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem itu disebut dengan lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat merugikan sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface), penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).

  6. Keluaran Sistem (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Processing) merupakan suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan yang akan dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goal), suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Sumber: Hutahean (2015:2)

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.”

Menurut Djahir (2014:8)[2], “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah pesan yang paling utama bagi sebuah organisasi yang telah diproses dan diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya.

2. Fungsi Informasi

Menurut Gorgon B. Davis dalam Hutahaean (2015:9)[2], “Fungsi utama informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambilan keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar aturan maupun indikator bagi pengambilan keputusan.”

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin pada Mantala, dkk (2015:57)[2], “Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan menyediakan informasi bagi pengambil keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.”

Menurut Hutahaean (2015:13)[2], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang pertumbuhan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial, dan kegiatan strategi dari suatu organsasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.”

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem perusahaan atau organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.

2. Konsep Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13)[2], “sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block)” yaitu :

  1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input disini termasuk metode - metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block) digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

  5. a. Teknisi (human ware atau brain ware)

    b. Perangkat lunak (software)

    c. Perangkat keras (hardware)
  6. Blok basis data (database block), merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  7. Blok kendali (control block), banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperature tinggi, air, debu, kecurangan - kecurangan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat lansung diatasi.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2015:8)[2], “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai sekelompok lambang - lambang tidak acak menunjukkan jumlah - jumlah, tindakan - tindakan, hal - hal dan sebagainya.”

Menurut Tyoso (2016:22)[2], “Data adalah hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan atau item yang di olah untuk menjadi sebuah informasi.

2. Jenis Data

Menurut Kuncoro pada Tamodia (2013:26)[2], Data dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif :

  1. Data Kuantitatif (berbentuk angka)

  2. Merupakan data yang diperoleh langsung dari perusahaan atau yang terjadi dilapangan yang diperoleh dari teknik wawancara.
  3. Data Kualitatif (berbentuk kata – kata / kalimat)

  4. Merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi.

3. Sumber Data

Menurut Tamodia (2013:26)[2], menyatakan Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.

Konsep Dasar Penjualan

1. Definisi Penjualan

Menurut Mulyadi dalam bukunya Danamik (2014:202)[2], “penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut.”

Menurut Basu Swastha dalam Sahaja (2014:246)[2], “Penjualan adalah suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan yang telah ditentukan atas tujuan bersama.

Konsep Dasar Online

1. Definisi Online

Menurut Wandanaya (Jurnal CCIT, vol 5 no. 2 Januari 2012)[2], Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung kedalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.

2. Pemasaran dan Online

Menurut Wandanaya (Jurnal CCIT, vol 5 no. 2 Januari 2012)[2], pemasaran online atau internet marketing, juga disebut sebagai i-marketing, web marketing atau online marketing.

3. Kelebihan Penjualan Online

Ada beberapa kelebihan dari penjualan Online :

a. Memudahkan calon pembeli untuk mencari informasi barang tanpa harus datang ke lokasi penjual.

b. Transaksi jual beli menjadi lebih cepat dan mudah, karena prinsip pokok usaha online adalah mempermudah transaksi.

c. Menjangkau calon pembeli dari berbagai daerah mana pun di Indonesia, bahkan jika target penjualan anda Internasional bisa sampai penjuru dunia manapun tanpa batasan ruang dan waktu.


Teori Khusus

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29)[2], “Website adalah kumpulan halaman - halaman yang digunakan untuk menampilkan dokumen – dokumen multimedia (informasi teks, gambar, diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya) baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Menurut Riyadi, dkk (2012:3)[2], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing - masing dihubungkan dengan jaring - jaring halaman.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa website adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari text, gambar, suara dan video yang bergerak atau pun tidak bergerak yang saling terkait dan dihubungkan dengan jaringan - jaringan halaman yang dapat diakses melalui browser.

2. Jenis Jenis Website

Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29)[2], “Menurut Hidayat dalam Syukron (2015:29), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau stylenya :”

  1. Website dinamis

  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain php, asp, .net dan pemanfatakan databse mysql atau mssql.

    Gambar 2.2 Contoh Website Dinamis

  3. Website statis

  4. Merupakan, website yang kontennya jarang diubah. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah html dan belum memanfaatkan database.

    Gambar 2.3 Contoh Website Statis

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Fowler dalam Syukron (2015:30)[2], “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemprograman berorientasi objek (oop).”

Menurut Manalu (2015:185)[2], “Unifield Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak.”

Dari definisi di atas dapat di simpulkan UML adalah bahasa yang dapat membantu pendeskripsian dalam industri visualisasi khususnya dalam perancangan sistem.

Gambar 2.4 Logo UML

2. Jenis - Jenis UML

AMenurut Fowler dalam Syukron (2015:30)[2], UML memiliki 6 jenis yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel.

  5. Class Diagram

  6. Class diagram menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

  7. Sequence diagram

  8. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar.

Gambar 2.5 Jenis-jenis diagram UML

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Wibowo (2013:63)[2], “PHP adalah suatu Bahasa pemprograman Open Source yang digunakan secara luas terutama untuk pemrograman web dan dapat disimpan dalam bentuk HTML.”

Menurut Arief dalam Dzulhaq dkk (2017:2)[2], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.”

Berdasarkan definisi di atas PHP adalah bahasa pemograman yang menyatu dalam HTML pada halaman web.

Gambar 2.6 Aplikasi PHP

2. Kelebihan PHP

Menurut Anggaeni dan Sujatmiko (2013: 40)[2], PHP memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, sebagai berikut :

a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses tinggi.

b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda pula.

c. PHP dapat berjalan di sistem operasi Unix, Windows 98 dan NT, Machintosh.

d. PHP diedarkan secara gratis.

e. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami dan sebagainya

f. PHP termasuk bahasa yang embeded (bisa diletakkan atau ditempel di HTML).

g. PHP termasuk server-side programming

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013:39)[2], “database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis / sifat yang sama.”

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[2], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server.”

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data-data yang terintegrasi untuk memproses data yang disimpan pada database komputer.

2. Definisi Tabel

Menurut Suprayitno dan Wardati (2012:96)[2], “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”

Menurut Sunarya (2013:10), “Tabel adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek.”

Tabel terdiri atas :

a. Field Name: atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom.

b. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu website.

3. Definisi MySQL

Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015: 58)[2], “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”

Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29)[2], “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System).”

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

4. Definisi XAMPP

Menurut Edison T dalam Wibowo (2013:64)[2], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MYSQL secara manual.”

Menurut Rahman (2015:80)[2],”Xampp adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL.”

Berdasarkan definisi diatas Xampp adalah perangkat lunak yang di gunakan untuk banyak sistem operasi yang di gabungkan dari beberapa program.

5. Definisi File

Menurut Siregar (2014:21)[2],“ File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertentu yang umum dan terorganisasi utuk maksud tertentu.”

Menurut Soran (2014)[2], “File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga tersimpan di dalam secondary storage, secara konsep file memiliki beberapa tipe ada yang bertipe data terdiri dari numeric, character dan binary. Untuk jenis-jenis dari file yaitu :

  1. System = sys, com, bak, bat, tmp, dan exe
  2. Video = avi, KV, mpg, mpeg, wmv. 3gp dan flv
  3. Dokumen = html, doc, odt, xls, ods dan pdf
  4. Suara = wav, rm, mp3, dan midi
  5. Gambar = jpeg, jpg, gif, png tif dan tiff

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa file adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk maksud tertentu.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut McLeod dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[2], “prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat (developer system) maupun pemakai (user) tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya dan proses untuk menghasilkan prototype disebut protoptyping.”

Menurut Faishal (2016:10)[2], “Metode prototype merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana inti tahapannya adalah komunikasi, pembuatan dan uji coba.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas Prototype adalah alat yang memberikan ide atau metode pengembangan sistem untuk uji coba.

2. Tipe-Tipe Prototype

Menurut Idham dalam Purwanto dan Abdul (2014:62)[2], terdapat tiga pendekatan utama prototype, yaitu:

  1. Throw-Away

  2. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  3. Incremental

  4. Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  5. Evolutionary

  6. Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk interaksi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[2], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Gambar 2.7. Analisa SWOT

  1. Kekuatan (Strengths)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan, melayani atau hendak melayani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli, atau pemasok dan faktor – faktor lain.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

  5. Peluang (Opportuninites)

  6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan kecenderungan – kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan – perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukkan peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threaths)

  8. Ancaman adalah rintangan – rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli, dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[2], Tujuan analisa SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor – faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahankan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman.

3. Kelebihan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[2], Kelebihan analisa SWOT antara lain yaitu :

  1. Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan berbagai kebijakan strategis menuju target yang telah direncanakan.

  2. Dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan dengan penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perencanaan agar meraih kesuksesan dari waktu sebelumnya.

  3. Dapat dijadikan bagian penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal yang dibutuhkan menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang.

  4. Meningkatkan motivasi dalam menemukan ide – ide kreatif.

Konsep Dasar Marketing MIX

1. Analisa Marketing MIX

Menurut Kotler & Keller (2012:25)[2], “Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P-Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.”

Gambar 2.8 Marketing MIX

Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Product: produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen

  2. Price: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

  3. Place: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

  4. Promotion: aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

  5. People: orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

  6. Process: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

  7. Physical Evidence: bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[2], “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.”

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[2], “Pengujian Black-Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Dari definsi di atas dapat di simpulkan bahwa pengujian Black-Box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Gambar 2.9 Ilustrasi Pengujian Black-box

2. Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014: 99)[2], “Tujuan dari metode Black-Box Testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak - banyaknya.”

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[2], “Black-Box Testing cenderung untuk menemukan hal - hal berikut :

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antamuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam Dzulhaq dkk (2017:1)[2], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering)”.

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[2], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi.

2. Tahap - Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74), Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Literatur Review

1. Pengertian Studi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30)[2], “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

Menurut Rosyidhana (2014:3)[2], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber - sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi - referensi yang menjelaskan landasan teori.

2. Manfaat Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30)[2], Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas landasan pengetahuan atau ide yang sudah ada.


Literature Review


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT Nikko Cahaya Electric

Gambar 3.1. Logo Perusahaan

PT. Nikko Cahaya Electric yang bergerak dalam bidang otomotif yaitu memproduksi :

  1. Starting Motor

  2. Suatu komponen vital dalam starting sistem. Karena tanpa adanya starting motor, engine tidak dapat hidup. Seperti halnya motor listrik lainnya, starting motor mengubah tenaga listrik battery menjadi tenaga mekanis putaran. Fungsi starting motor adalah untuk menggerakkan flywheel untuk menghidupkan engine.

  3. Alternator Assy

  4. Suatu Komponen yang mempunyai peranan penting dalam sistem charging sebuah unit. Charging System digunakan untuk mengembalikan kondisi battery agar selalu siap digunakan. Hal ini disebabkan kapasitas battery tidak mungkin digunakan secara terus – menerus.

Sejarah Singkat PT Nikko Cahaya Electric

Gambar 3.2. Denah Perusahaan

Luas Area Perusahaan 17,500 ㎡. Luas pabrik 2 divisi 3.840 ㎡, meliputi 1 office central & 2 office operasional yang ada di dalam pabrik, masing-masing pabrik memiliki 2 bangunan seluas 872 ㎡ dan masing-masing bangunan memiliki peralatan perlengkapan untuk keselamatan dan fasilitas pekerja : Kantin, Toilet, Mushola, Area Hijau dll.

Visi Dan Misi PT Nikko Cahaya Electric

Visi dan misi yang dimiliki PT Nikko Cahaya Electric adalah sebagai berikut:

  1. Visi Perusahaan

  2. “Menciptakan barang produksi yang mempunyai tingkat kualitas baik dan standar keamanan sebelum sampai ketangan para konsumen”.

  3. Misi Perusahaan

  4. “Menjadikan PT. Nikko Cahaya Electric sebagai pendistribusi Starting Motor dan Alternator Assy peralatan terbaik diantara perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yang sama di Indonesia dengan memperhatikan kualitas dan keamanan yang baik”.

Struktur Organisasi PT Nikko Cahaya Electric

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menentukan tugas dan pemisahan tanggung jawab serta fungsional sehingga lebih terarah dan mempermudah dalam menentukan pengendalian agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Struktur organisasi yang tepat dan jelas akan memperlancar kegiatan perusahaan. PT. Nikko Cahaya Electric memiliki stuktur organisasi yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.3. Struktur Organisasi

Wewenang Dan Tanggung Jawab PT Nikko Cahaya Electric

Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, PT. Nikko Cahaya Electric terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Nikko Cahaya Electric adalah sebagai berikut :

1. President Director

Tugas dan tanggung jawab President Director adalah :

  1. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
  2. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahan termasuk juga keuntungan perusahaan.
  3. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
  4. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
  5. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia luar perusahaan.
  6. Menetapkan strategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
  7. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

2. Director

Tugas dan tanggung jawab Director adalah :

  1. Merencanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional perusahaan.
  2. Membuat standar perusahaan mengenai proses operasional, produksi proyek dan kualitas hasil produksi.
  3. Membuat strategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut.
  4. Membantu tugas-tugas President Director.
  5. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan.
  6. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan.
  7. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar operasional perusahaan.
  8. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan.
  9. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada President Director.
  10. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi dan kualitas hasil produksi.

3. Financial Control

Tugas dan tanggung jawab Financial Control adalah :

  1. Mengelola dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahan secara akurat dan tepat waktu.
  2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
  3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
  4. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akutansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
  5. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, bagi untuk kebutuhan investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

4. General Manager

Tugas dan tanggung jawab General Manager adalah :

  1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinasikan semua departemen.
  2. Menunjuk dan mengangkat semua personel untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.

5. HRD

Tugas dan tanggung jawab HRD adalah :

  1. Merekrut karyawan yang akan diterima di perusahaan.
  2. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan dari masing-masing department.
  3. Memberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan.
  4. Bertanggung jawab atas penggajian karyawan (payroll).
  5. Dapat memberikan solusi apabila ada masalah tentang kepegawaian.
  6. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan termasuk surat keluar, berhubungan antar pelanggan atau eksportir, produktifitas, kualitas dan ketepatan waktu pelayanan.
  7. Mengurus urusan umum.

6. Dept. Production

Tugas dan tanggung jawab Dept. Production adalah :

  1. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengarahan pelaksanaan kegiatan pada bagian produksi.
  2. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya proses produksi.
  3. Memberikan wewenang dan bertanggung jawaban dalam laporan atas aktifitas yang dijalankan.
  4. Memberikan laporan form permintaan barang dan form daily produksi secara berkala kepada Dept. Warehouse mengenai kegiatan produksi perusahaan antara target dan realitasnya.

7. Dept. PPIC

Tugas dan tanggung jawab Dept. PPIC adalah :

  1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan proses produksi hingga selesainya barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pemasaran setiap bulan untuk setiap jenis produk.
  2. Menerima Purchase Order (PO) dan menyiapkan Rencana Produksi.
  3. Membuat atau merencanakan jadwal produksi sesuai Purchase Order (PO) yang diterima dari perusahaan pelanggan.

8. Dept. Warehouse

Tugas dan tanggung jawab Dept. Warehouse adalah :

  1. Melakukan pengawasan stok di gudang dan mengontrol persediaan.
  2. Melakukan pengawasan pelaksanaan
  3. Pemeriksaan produk jadi/sebelum penyerahan.
  4. Memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja dijalankan dengan baik.

9. Dept. QA & QC

Tugas dan tanggung jawab Dept. QA & QC adalah :

  1. Pemeriksaan barang masuk.
  2. Pemeriksaan produksi.
  3. Pemeriksaan produk jadi/sebelum penyerahan.
  4. Pegujian

10. Dept. Enginerring & Maintenance

Tugas dan tanggung jawab Dept. Enginerring & Maintenance adalah :

  1. Mempermudah prosedur operasional dan memastikan syarat-syarat yang dibutuhkan, berjalan dalam lingkungan pekerjaan.
  2. Menerjemahkan kebutuhan perusahaan atau pelanggan yangberhubungan dengan order merka akan produk baru.
  3. Menetapkan dan menentukan ukuran kualitas serta akurasi untuk mempertahankan reputasi perusahaan.
  4. Melaksanaan percobaan pembuatan bentuk dasar dan mengkonfirmasikan bahwa produk pola baru dapat dikeluarkan.
  5. Menerjemahkan kebutuhan perusahaan atau pelanggan yang berhubungan perawatan pada tools-tools / asets alat pada perusahaan.

11. Marketing

Tugas dan tanggung jawab Marketing adalah :

  1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses penyampaian barang hasil produksi kepada pelanggan.
  2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses penangganan keluhan pelanggan.

12. Purchasing

Tugas dan tanggung jawab Purchasing adalah :

  1. Melakukan pembelian untuk menjamin ketersediaan bahan baku / komponen serta barang-barang lainnya untuk keperluan dan kelancaran proses produksi.

13. Operator

Tugas dan tanggung jawab Operator adalah :

  1. Memperhatikan dan mengolah produksi supaya hasilnya bagus.
  2. Terlibat langsung dalam produksi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini mengunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisis Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi proses penjadwalan produksi pada PT Nikko Cahaya Electric, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem tersebut untuk dapat dijadikan sistem yang baru agar terkomputerisasi, perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari prosedur sistem informasi pemesanan barang pada PT Nikko Cahaya Electric, di deskripsikan sebagai berikut :

  1. Staff PPIC menyerahkan rencana kerja bulanan ke Staff Warehouse dan Staff Production.
  2. Staff Production membuat data pemesan melalui form permintaan barang sesuai schedule yang dibuat oleh Staff PPIC dan Staff Production wajib membuat form daily sesuai hasil produksi dalam 1 (satu) hari yang sudah dikerjakan.
  3. Staff Warehouse mengecek ketersediaan barang apabila tidak tersedia data pemesan dikembalikan dan jika tersedia maka Staff Warehouse akan mengirim data pemesanan ke Staff Production.
  4. Staff Warehouse membuat rangkapan hasil dari produksi dan memberikan Form Daily kepada Staff PPIC sebagai bukti produksi yang akan di arsipkan untuk keperluan perusahaan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut :

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4. Use Case Diagram Penjadwalan Produksi

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 (Satu) Sistem yang berjalan mencagkup seluruh kegiatan penjadwalan produksi.
  2. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Production dan Staff Warehouse.
  3. 4 (Empat) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya : Merencanakan Penjadwalan Rencana Kerja Bulanan, Jadwal Rencana Kerja Bulanan, Form Permintaan Barang, dan Form Daily Report.

2. Sequence Diagram Proses Rencana Kerja Bulanan

Gambar 3.5. Sequence Diagram Proses Rencana Kerja Bulanan

Berdasarkan gambar 3.5. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Warehouse, dan Staff Production.
  2. 1 (Satu) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Rencana Kerja Bulanan.
  3. 5 (Lima) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat Rencana Kerja Bulanan, Mengkoreksi Rencana Kerja Bulanan, Menerima Rencana Kerja Bulanan dan Menerima Rencana Kerja Bulanan.

3. Sequence Diagram Proses Form Permintaan Barang

Gambar 3.6. Sequence Diagram Proses Form Permintaan

Berdasarkan gambar 3.6. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 2 (Dua) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff Production dan Staff Warehouse.
  2. 2 (Dua) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Form permintaan dan Barang.
  3. 8 (Delapan) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat form permintaan sesuai schedule, Mengkoreksi form permintaan sesuai schedule, Memberikan form permintaan sesuai schedule, Menerima form permintaan sesuai schedule, Menyiapkan barang sesuai form permintaan, Mengkoreksi barang sesuai form permintaan, Memberikan barang sesuai form permintaan, dan Menerima barang sesuai form permintaan.

4. Sequence Diagram Proses Form Daily Report

Gambar 3.7. Sequence Diagram Proses Form Daily Report

Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya : Staff PPIC, Staff Warehouse, dan Staff Production.
  2. 1 (Satu) Lifeline yang dilakukan, diantaranya : Form Daily Report.
  3. 9 (Dua) Message yang dilakukan, diantaranya : Membuat form daily sesuai barang jadi, Mengkoreksi Form Daily Reportsesuai barang jadi, Memberikan Form Daily Reportsesuai barang jadi, Menerima Form Daily Reportsesuai barang jadi, Mengkoreksi dan mencatat stok hasil produksi, Memberikan Form Daily Report, Menerima Form Daily Report, Menandatangani Form Daily Report dan Mengarsipkan Form Daily Report.

5. Activity Diagram Proses Penjadwalan Produksi

Gambar 3.8. Activity Diagram Proses Penjadwalan Produksi

Berdasarkan gambar 3.8. Activity Diagram yang ada terdapat  :

  1. 3 (Tiga) Vertical swimline, yaitu Dept. PPIC, Dept. Warehouse, dan Dept. Production.
  2. 1 (Satu) initial node, sebagai objek yang di awali.
  3. 10 (Sepuluh) Action state, yang mencerminkan eksekusi dari aksi sistem penjadwalan produksi yaitu Merencanakan Penjadwalan Rencana Kerja Bulanan, Menerima dan Memberikan Rencana Kerja Bulanan, Menerima Rencana Kerja Bulanan, Membuat dan Memberikan Form Permintaan Barang, Menerima Form Permintaan Barang, Menyiapkan Barang Sesuai Form Permintaan Barang, Menerima Barang Sesuai Form Permintaan Barang, Membuat dan Memberikan Form Daily Report Laporan Barang Jadi, Menerima dan Memberikan Form Daily Report Laporan Barang Jadi, Menadatangani Dan Mengarsipkan Form Daily Report.
  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Hasil Metode Analisa

Hasil Metode SWOT

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahaan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisa SWOT pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Hasil Analisis SWOT

Hasil Metode PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performance atau Kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.2. Hasil Analisis Kinerja

  3. Information (Infromasi)
  4. Informasi merupakan bagian terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.3. Hasil Analisis Informasi

  5. Economic (Ekonomi)
  6. Sistem yang ada saat ini masih manual, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pendataan data proses produksi. Sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

    Tabel 3.4. Hasil Analisis Ekonomi

  7. Control (Kontrol)
  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalah gunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.5. Hasil Analisis Kontrol

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik mungkin dengan waktu, orang dan proses yang paling minimum.

    Tabel 3.6. Hasil Analisis Efisiensi

  11. Services (Layanan)
  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan proses produksi. Suatu instasi perusahaan yang berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap penjadwalan, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan yang berkualitas.

    Tabel 3.7. Hasil Analisis Layanan

Tahapan Analisa

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Beberapa analisa masukan dari prosedur sistem yang berjalan diantaranya :

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Berikut ini adalah beberapa analisa proses yang ada pada prosedur sistem yang berjalan :

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :

Analisa Permasalahan Yang Dihadapi

Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis sebagai berikut :

  1. Sistem sudah terkoputerisasi namun belum maksimal dikarenakan karna masih ada kegiatan yang manual seperti mencatat dan mencetak laporan.
  2. Ketidak akuratan data, dikarenakan lupa menginput data dikerjakan manual.
  3. Tidak bekerja secara live/mobile.

Analisa Alternatif pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diperlukan sistem mencangkup seluruh kegiatan aset IT sehingga tidak ada lagi kegiatan manual (paperless)
  2. Sistem yang diperlukan mampu memberikan informasi yang akurat tentang jumlah barang yang tersedia.
  3. Adanya sistem yang dapat digunakan dimana saja, kapan saja dan tidak memakan waktu lama.

Konfigurasi Perangkat Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )

Adapun konfigurasi komputer pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core 2 Duo
  2. Monitor : LCD 19” inch
  3. RAM  : 1 GB DDR3
  4. Harddisk : IDE/ATA 256GB
  5. Keyboard : Standars PS/2
  6. Mouse : Optical PS/2
  7. Printer : Laser Jet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi komputer pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows XP Profesional
  2. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

Mengoperasikan atau mengelola data untuk pengendalian dan persediaan barang pada PT. Nikko Cahaya Electric untuk melakukan Penjadwalan (scheduling) oleh :

  1. Departmen PPIC.
  2. Departmen Warehouse.
  3. Departmen Production.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.11. Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm Community Edition Version 13.0 (20160302) untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Administrator

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Model dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  4. Menampilkan menu List Product pada submenu Type dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  6. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  10. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  11. Logout.

B. Department PPIC

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse
  10. Logout.

C. Department Production

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus.
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse.
  10. Logout.

D. Department Warehouse

  1. Melakukan Login.
  2. Menampilkan Home.
  3. Menampilkan menu List Product pada submenu Product.
  4. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Report.
  5. Menampilkan menu Daily Product pada submenu Stock.
  6. Menampilkan menu Form Product pada submenu Planning.
  7. Menampilkan menu Form Product pada submenu Request.
  8. Menampilkan menu Form Product pada submenu Production
  9. Menampilkan menu Form Product pada submenu Warehouse dan dapat melakukan Tambah, Edit dan Hapus
  10. Logout.

Rancangan Sistem Usulan

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Menggambarkan fungsionalitas yang di harapkan dari sebuah sistem. Yang di tekankan adalah “apa” yang di perbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah Use Case mempersentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 4 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 5 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.

2. Use Case Diagram Administrator

Berdasarkan pada gambar 4.2. Use Case Diagram Administrator yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.2. Use Case Diagram Administrator yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 12 (dua belas) Extend yang ada pada menu.
  5. 11 (sebelas) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 1 (satu) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

3. Use Case Diagram PPIC

Berdasarkan pada gambar 4.3. Use Case Diagram PPIC yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.3. Use Case Diagram PPIC yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

4. Use Case Diagram Production

Berdasarkan pada gambar 4.4. Use Case Diagram Production yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.4. Use Case Diagram Dept. Production yang diusulkan

  1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

5. Use Case Diagram Warehouse

Berdasarkan pada gambar 4.5. Use Case Diagram Warehouse yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.5. Use Case Diagram Dept. Warehouse yang diusulkan

  1. 1 (satu) Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan pengolah perintah kerja dan penjadwalan produksi.
  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.
  3. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.
  4. 11 (sebelas) Extend yang ada pada menu.
  5. 10 (sepuluh) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.
  6. 2 (dua) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar object di dalam dan di sekitar sistem (temasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (object-object yang terkait).

1. Sequence Diagram Administrator

Berdasarkan pada gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.6. Sequence Diagram Administrator yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Administrator.
  2. 11 (sebelas) Lifeline yaitu : Login, Home, Model, Type, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 21 (dua puluh satu) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

2. Sequence Diagram PPIC

Berdasarkan pada gambar 4.7. Sequence Diagram PPIC yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.7. Sequence Diagram PPIC yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff PPIC.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 13 (tiga belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

3. Sequence Diagram Production

Berdasarkan pada gambar 4.8. Sequence Diagram Production yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.8. Sequence Diagram Production yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Production.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 14 (empat belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

4. Sequence Diagram Warehouse

Berdasarkan pada gambar 4.9. Sequence Diagram Warehouse yang diusulkan, sistem aplikasi E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang terdapat :

Gambar 4.9. Sequence Diagram Warehouse yang diusulkan

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Staff Warehouse.
  2. 10 (sepuluh) Lifeline yaitu : Login, Home, Product, Report, Stock, Planning, Request, Production, Warehouse dan Logout.
  3. 13 (tiga belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralelel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem melainkan interaksi antar subsistem secara ekstak tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

1. Activity Diagram Sistem E-Scheduling Production

Berdasarkan pada gambar 4.10. Activity Diagram diatas terdiri dari :

Gambar 4.10. Activity Diagram E-Scheduling yang diusulkan

  1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 41 (empat puluh satu) Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) Final node sebagai object yang diakhir.

Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah class diagram E-Scheduling Production pada PT. Nikko Cahaya Electric.

1. Class Diagram Sistem E-Scheduling Production

Gambar 4.11. Class Diagram E-Scheduling yang diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam system yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Rancangan Prototype

Prototype Halaman E-Scheduling

1. Prototype E-Scheduling Halaman Login

Gambar 4.12. Prototype Halaman Login

2. Prototype E-Scheduling Halaman Home

Gambar 4.13. Prototype Home

3. Prototype E-Scheduling Halaman Model

Gambar 4.14. Prototype Model

4. Prototype E-Scheduling Halaman Type

Gambar 4.15. Prototype Type

5. Prototype E-Scheduling Halaman Report

Gambar 4.16. Prototype Report

6. Prototype E-Scheduling Halaman Stock

Gambar 4.17. Prototype Stock

7. Prototype E-Scheduling Halaman Planning

Gambar 4.18. Gambar 4.18. Prototype Planning

8. Prototype E-Scheduling Halaman Request

Gambar 4.19. Prototype Production

9. Prototype E-Scheduling Halaman Production

Gambar 4.20. Prototype Request

10. Prototype E-Scheduling Halaman Warehouse

Gambar 4.21. Prototype Warehouse

Rancangan Tampilan Aplikasi

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.22. Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Administrator

1. Tampilan Halaman Administrator Home

Gambar 4.23. Tampilan Halaman Administrator Home

2. Tampilan Halaman Administrator Model

Gambar 4.24. Tampilan Halaman Administrator Model

3. Tampilan Halaman Administrator Type

Gambar 4.25. Tampilan Halaman Administrator Type

4. Tampilan Halaman Administrator Report

Gambar 4.26. Tampilan Halaman Administrator Report

5. Tampilan Halaman Administrator Stock

Gambar 4.27. Tampilan Halaman Administrator Stock

6. Tampilan Halaman Administrator Planning

Gambar 4.28. Tampilan Halaman Administrator Planning

7. Tampilan Halaman Administrator Request

Gambar 4.29. Tampilan Halaman Administrator Request

8. Tampilan Halaman Administrator Production

Gambar 4.30. Tampilan Halaman Administrator Production

9. Tampilan Halaman Administrator Warehouse

Gambar 4.31. Tampilan Halaman Administrator Warehouse

Tampilan Halaman Dept. PPIC

1. Tampilan Halaman Dept. PPIC Home

Gambar 4.32. Tampilan Halaman Dept. PPIC Home

2. Tampilan Halaman Dept. PPIC Product

Gambar 4.33. Tampilan Halaman Dept. PPIC Product

3. Tampilan Halaman Dept. PPIC Report

Gambar 4.34. Tampilan Halaman Dept. PPIC Report

4. Tampilan Halaman Dept. PPIC Stock

Gambar 4.35. Tampilan Halaman Dept. PPIC Stock

5. Tampilan Halaman Dept. PPIC Planning

Gambar 4.36. Tampilan Halaman Dept. PPIC Planning

6. Tampilan Halaman Dept. PPIC Request

Gambar 4.37. Tampilan Halaman Dept. PPIC Request

7. Tampilan Halaman Dept. PPIC Production

Gambar 4.38. Tampilan Halaman Dept. PPIC Production

8. Tampilan Halaman Dept. PPIC Warehouse

Gambar 4.39. Tampilan Halaman Dept. PPIC Warehouse

Tampilan Halaman Dept. Production

1. Tampilan Halaman Dept. Production Home

Gambar 4.40. Tampilan Halaman Dept. Production Home

2. Tampilan Halaman Dept. Production Product

Gambar 4.41. Tampilan Halaman Dept. Production Product

3. Tampilan Halaman Dept. Production Report

Gambar 4.42. Tampilan Halaman Dept. Production Report

4. Tampilan Halaman Dept. Production Stock

Gambar 4.43. Tampilan Halaman Dept. Production Stock

5. Tampilan Halaman Dept. Production Planning

Gambar 4.44. Tampilan Halaman Dept. Production Planning

6. Tampilan Halaman Dept. Production Request

Gambar 4.45. Tampilan Halaman Dept. Production Request

7. Tampilan Halaman Dept. Production Production

Gambar 4.46. Tampilan Halaman Dept. Production Production

8. Tampilan Halaman Dept. Production Warehouse

Gambar 4.47. Tampilan Halaman Dept. Production Warehouse

Tampilan Halaman Dept. Warehouse

1. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Home

Gambar 4.48. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Home

2. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Product

Gambar 4.49. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Product

3. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Report

Gambar 4.50. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Report

4. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Stock

Gambar 4.51. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Stock

5. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Planning

Gambar 4.52. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Planning

6. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Request

Gambar 4.53. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Request

7. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Production

Gambar 4.54. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Production

8. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Warehouse

Gambar 4.55. Tampilan Halaman Dept. Warehouse Warehouse

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan sistem ini dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak dan user yang baik pula, agar terlaksananya rancangan sistem ini penulis mengusulkan rancangan sistem.

Spesifikasi Sistem

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

1. Piranti Keras (Hardware)

Piranti keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Piranti keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan dating. Konfigurasi yang dibutuhkan untuk desain pada sistem yang diusulkan adalah :

  1. Monitor : 14” Inchi
  2. Processor : Intel Core i5
  3. Ram : 4GB
  4. Harddisk : 500Gb
  5. Mouse : Optical USB
  6. Keyboard : Standard USB
  7. Ram : 4GB
  8. Printer : Laser Jet

2. Piranti Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

  1. Operating sistem Windows 10 Enterprise
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Sublime Text 3

3. Hak Akses (User)

Dalam pengoprasian program ini dapat dilakukan langsung oleh :

  1. Department Administrator
  2. Department PPIC
  3. Department Production
  4. Department Warehouse

Pengujian Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing, Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi pada program. Tujuan dari metode Black Box Testing untuk menentukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Pengujian Halaman Login

Tabel 4.11. Jadwal Implementasi

Evaluasi

Jadwal Implementasi

Tabel 4.11. Jadwal Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 4.13. Jadwal Implementasi

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

1. Penjadwalan yang berjalan masih Manual menggunakan kertas lembar jawaban Menjadi terkomputerisasi dan Mobile Sehingga dapat memudahkan Dept. PPIC, Dept. Production, dan Dept. Warehouse dalam perencanaan produksi dan membantu dalam stok kontrol barang.

2. Proses penjadwalan ini berlangsung terkadang sering mendapatkan kendala kendala yang terjadi, seperti kertas yang bertumpuk yang terlalu banyak, lama dalam pengoreksian barang dengan cara online ini membantu dalam menghadapi permasalahan permasalahan yang terjadi ketika penjadwalan maupun produksi berlangsung.

3. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP Framework (CodeIgniter), aplikasi Xampp Conrol Panel sebagai MySQL untuk database, aplikasi Sublime Text 3 sebagai text editor pemrograman dan aplikasi Google Chrome sebagai interface aplikasi untuk tampilan desain sistem. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lama yang manual, berikut beberapa kelebihan dari aplikasi E-Scheduling Production, yaitu:

a. Proses penjadwalan bisa lebih cepat dan efisien karena tidak memerlukan media alat tulis seperti form konvensional.

b. Mempermudah dalam Dept. PPIC, Dept. Production dan Dept. Warehouse untuk bisa mengecek stok secara online.

c. Memudahkan Dept. PPIC dalam membuat planning produksi. Dept. Production tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui planning produksi karena stock akan muncul secara realtime.

d. Dept. Warehouse tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui permintaan barang untuk produksi dan laporan hasil produksi karena akan muncul secara realtime.

e. Pengadaan aplikasi ini tidak memerlukan biaya mahal.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai untuk menanggulagi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat penulis sebagai bahan pertimbangan bagi pada PT. Nikko Cahaya Electric di Tangerang :

a. Sistem ini bisa dikembangkan dengan menambahkan aplikasi yang bisa digunakan untuk lebih dari penjadwalan produksi.

b. Penelitian ini bisa digunakan sebagai kajian pustaka bagi pembaca atau referensi bagi peneliti selanjutnya, sistem ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menyarankan agar sistem ini dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 2,16 2,17 2,18 2,19 2,20 2,21 2,22 2,23 2,24 2,25 2,26 2,27 2,28 2,29 2,30 2,31 2,32 2,33 2,34 2,35 2,36 2,37 2,38 2,39 2,40 2,41 2,42 2,43 2,44 2,45 2,46 2,47 2,48 2,49 2,50 2,51 2,52 ...

DAFTAR LAMPIRAN