KP1433478911: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 152: Baris 152:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah lagi sehingga menghasilkan informasi yang dapat menunjukkan fakta.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah lagi sehingga menghasilkan informasi yang dapat menunjukkan fakta.</p></div>
  
<h3><span class="mw-headline" id="Konsep Dasar Internet of Things"> Konsep dasar Internet of Things </span></h3>
+
<h3><span class="mw-headline" id="Konsep Dasar Internet of Things"> Konsep Dasar Internet of Things </span></h3>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
Baris 176: Baris 176:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".</p></div>
  
<h3><span class="mw-headline" id="Konsep Dasar Monitoring"> Konsep dasar Monitoring </span></h3>
+
<h3><span class="mw-headline" id="Konsep Dasar Monitoring"> Konsep Dasar Monitoring </span></h3>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
Baris 205: Baris 205:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.</p></div>
 +
 +
<h3><span class="mw-headline" id="Konsep Dasar Komunikasi Data"> Konsep Dasar Kominikasi Data </span></h3>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2"><b>1. Definisi Komunikasi Data</b> </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut wikipedia, komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data atau informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer, dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut sat.uns.ac.id, dapat didefinisikan sebagai hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2"><b>2. Komponen Komunikasi Data</b> </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut sat.uns.ac.id, Komunikasi data memiliki beberapa komponen yang harus muncul demi tahapan proses. Berikut merupakan komponen komponen tersebut :</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Penerima, perangkat yang menerima data </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2"><b>3. Jenis Komunikasi Data</b> </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut sat.uns.ac.id, berdasarkan dengan media penghubungnya, komunikasi data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu melalui alat dan melalui satelit.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> 1. Melalui Alat (Device)</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses. Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP). </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> 2. Melalui Satelit</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses komunikasi lebih panjang. </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2"><b>4. Sistem Transmisi</b> </p></div>

Revisi per 17 Januari 2018 16.21

¬¬¬

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Hartono (2013:9) [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2) [2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yang berfungsi untuk bersama-sama mengapai tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari delapan sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau biasa kita sebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa pada perguruan tinggi, prosedur belajar mengajar dosen, sistem akademik, sistem pada perusahaan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan dipegang oleh panca indera manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem komputer, sistem management, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermobil, sistem mesin komputer, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi dan peranan penting, sistem abstrak berperan untuk mengatur proses atau prosedur yang nanti berguna bagi sistem yang lainnya agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik memiliki peran untuk mengatur proses dari benda atau alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang telah ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan dari awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa saja inputannya bagaimana cara prosesnya dan juga harapan yang menjadi outputnya nanti seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas dari salah satu input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Terbuka


4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

Sistem manusia dan sistem mesin adalah sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia merupakan suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia, sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan sepenuhnya oleh mesin, sebagai contoh sistem komputer, mobil, mesin industri, motor dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem jika dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana adalah sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Namun sistem kompleks merupakan sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu yang sangat rumit.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan perubahan lingkungan disekitarnya. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak dapat mampu bertahan jika suatu saat terjadi perubahan lingkungan.

7. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

Sistem buatan Allah adalah sebuah sistem yang sudah sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun, misalnya sistem tata surya di angkasa, sistem pencernaan pada manusia dan hewan, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebuah sistem yang telah dibuat oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup manusia. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan manusia, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang tadinya sudah ada juga dapat berubah.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya adalah klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara adalah sebuah sistem yang dibangun untuk sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan gubernur, setelah pemilihan gubernur sudah tidak digunakan lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan gubernur yang baru. Sedangkan sistem selamanya adalah sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan untuk selamanya, misalnya sistem pencernaan pada manusia.


Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototipe

Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

Menurut Jog (2013:9), “Prototype adalah bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem .Setelah dioperasikan, prototype ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat”

Menurut Raymond McLeod (2013:04). “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Pressman (2013:05). “Dalam melakukan pengembangan sistem yang akan dikembangkan dapat menggunakan metode Prototype. Metode ini cocok digunakan untuk mengembangkan sebuah perangkat yang akan dikembangkan kembali”.

Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah sistem dalam bentuk yang sebenarnya dan dapat dirubah sesuai keinginan sebelum sistem direalisasikan.

2. Daya Tarik Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3] Penggunaan maupun pengembang menyukai prototype karena alasan-alasan dibawah ini:

  1. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem

  2. Pengguna dapat melakukan pekerjaan lebih aktif dalam menentukan kebutuhan pengguna

  3. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem

  4. Implementasi menjadi jauh lebih baik mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkan.

3. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (2013:230) [3], “Terdapat dua jenis Prototype: Evolusioner dan Persyaratan. Protoype Evolutioner (Evolutioner Prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pemakai dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan Produksi. Jadi satu Prototype Evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, Prototype Persayaratan (Requirement Prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pemakai tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Pengembangan Prototype Evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu Prototype Evolusioner. Empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Feasibility prototyping

  2. Requirement prototyping

  3. Desain Prototyping

  4. Implementation prototyping

Konsep Bahasa Pemrograman

1. Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Munir (2013:13) [4] mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.” Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:

1. Bahasa Mesin (Machine Language)

Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan, yaitu:

a. Bila ada kontak atau ada arus bernilai 1(satu).

b. Bila tidak ada kontak atau arus bernilai 0(nol).

2. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic. Contoh : Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.

3. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

4. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.

a. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol.

b. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language) Contoh: Report Program Generator (RPG).

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut McLeod mengutip dari buku Yakub (2013:5)[5] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. data berupa fakta dan angka secara relatif tidak berarti untuk pemakai”

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:68)[6] “Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah lagi sehingga menghasilkan informasi yang dapat menunjukkan fakta.

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Internet of things telah menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

Sumber : c-mw.net
Gambar 2.3. Internet of Things

2. Definisi Orisinil

Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar. Hari ini komputer dan manusia, hampir seutuhnya tergantung pada internet untuk segala suatu informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte data yang tersedia pada internet dan pertama kali diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

Diagram konvensional dari internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah yang besar.

Dari segi fisik dan lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer yang kita gunakan tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal tersebut.

Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.

Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.

Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.".

Konsep Dasar Monitoring

1. Definisi Monitoring

Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan dengan rutin mengenai kemajuan pada project yang akan berjalan atau kegiatan memantau sebuah perubahan proses dan output project” (Khana: 2013).

“Monitoring yaitu kegiatan dalam melakukan pengawasan pada suatu program atau kinerja terhadap suatu kelompok dalam organisasi.” (Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita, Ming Yang:2013. Vol 1).

“Berdasarkan dari kutipan diatas, dapat disimpulkan monitoring yaitut kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu project yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan bagi sumber daya. Proses dasar pemantauan (monitoring) ini, meliputi 3 tahap yaitu:

1. Menetapkan Standar Pelaksanaan

2. Pengukuran Pelaksanaan

3. Menentukan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan kencana

2. Fungsi Monitoring

<p style="line-height: 2Terdapat empat(4) fungsi monitoring dengan penjelasan sebagai berikut :</p>

1. Ketaatan (Compliance) monitoring ditentukan apakah tindakan pada administrator, staf dan semuanya mengikuti standar yang telah ditetapkan.

2. Pemeriksaan (Auditing) monitoring ditetapkan bahwa pelayanan itu diperuntungkan dari pihak lain apakah mencapai target mereka.

3. Laporan (Accounting) menghitung suatu hasil bagi perubahan sosial.

4. Penjelasan (Explanation) dapat membantu memberi suatu informasi.

Konsep Dasar Kominikasi Data

1. Definisi Komunikasi Data

Menurut wikipedia, komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data atau informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer, laptop, printer, dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan.

Menurut sat.uns.ac.id, dapat didefinisikan sebagai hubungan atau interaksi (pengiriman dan peneriman) antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik yang dengan jangkauan sempit maupun dengan jangkauan yang lebih luas.

2. Komponen Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, Komunikasi data memiliki beberapa komponen yang harus muncul demi tahapan proses. Berikut merupakan komponen komponen tersebut :

a. Pengirim, perangkat yang mengirimkan data

b. Penerima, perangkat yang menerima data

c. Data, informasi yang akan dikomunikasikan

d. Media pngiriman, media atau perantara yang digunakan untuk melakukan pengiriman data

e. Protokol, aturan-aturan yang berfungsi sebagai penyelaras hubungan.

3. Jenis Komunikasi Data

Menurut sat.uns.ac.id, berdasarkan dengan media penghubungnya, komunikasi data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu melalui alat dan melalui satelit.

1. Melalui Alat (Device)

Menggunakan media kabel dan nierkabel sebagai jalur akses. Komunikasi data jenis ini membutuhkan biaya yang cukup banyak. Contoh : Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).

2. Melalui Satelit

Menggunakan satelit sebagai jalur akses. Biasanya jangkauan yang dapat dicakup lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak mungkin terjangkau melalui alat (device), namun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses komunikasi lebih panjang.

4. Sistem Transmisi


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Azharulfuad