KP1433478911: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 41: Baris 41:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.</p></div>
  
 
+
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://s9.postimg.org/nkxdcqvj3/Capture.jpg" width="350" height="250"></div>
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://s9.postimg.org/nkxdcqvj3/Capture.jpg" width="350" height="250"></div><p style="text-align: center;"><em>Sumber&nbsp;: Taufiq (2013:9)<br> <b>Gambar 2.1.</b> <b>Sistem Tertutup</b>
+
<p style="text-align: center;"><em>Sumber&nbsp;: Taufiq (2013:9)<br> <b>Gambar 2.1.</b> <b>Sistem Tertutup</b>
  
  
Baris 499: Baris 499:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">9. Penelitian yang dilakukan oleh Königsberger, Jan., dan Mitschang, Bernhard (2016)<ref name=" Königsberger "> Königsberger, J., & Mitschang, B. (2016, July). A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper). In Information Reuse and Integration (IRI), 2016 IEEE 17th International Conference on (pp. 423-432). IEEE. </ref> yang berjudul “A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper)”. Penelitian ini membahas tentang perusahaan sering berjuang untuk menangani kompleksitas dan kegiatan pemerintahan diperlukan setelah pergeseran paradigma ini. Karena itu kami hadir repositori semantik-enabled SOA pemerintahan sebagai pusat alat untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan SOA dalam perusahaan. Repositori ini didasarkan pada aspek-aspek kunci sebelumnya didefinisikan pemerintahan kami serta kami SOA tata kelola Meta Model (SOA-GovMM). Kami menjelaskan bagaimana kami repositori mampu mendukung dan meningkatkan kecepatan dan proses fleksibilitas dari perusahaan IT.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">9. Penelitian yang dilakukan oleh Königsberger, Jan., dan Mitschang, Bernhard (2016)<ref name=" Königsberger "> Königsberger, J., & Mitschang, B. (2016, July). A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper). In Information Reuse and Integration (IRI), 2016 IEEE 17th International Conference on (pp. 423-432). IEEE. </ref> yang berjudul “A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper)”. Penelitian ini membahas tentang perusahaan sering berjuang untuk menangani kompleksitas dan kegiatan pemerintahan diperlukan setelah pergeseran paradigma ini. Karena itu kami hadir repositori semantik-enabled SOA pemerintahan sebagai pusat alat untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan SOA dalam perusahaan. Repositori ini didasarkan pada aspek-aspek kunci sebelumnya didefinisikan pemerintahan kami serta kami SOA tata kelola Meta Model (SOA-GovMM). Kami menjelaskan bagaimana kami repositori mampu mendukung dan meningkatkan kecepatan dan proses fleksibilitas dari perusahaan IT.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">10. Penelitian yang dilakukan oleh Disha, D. N., Sowmya, B. J., dan Seema, S. (2016)<ref name=" Disha "> Disha, D. N., Sowmya, B. J., & Seema, S. (2016, August). An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories. In Distributed Computing, VLSI, Electrical Circuits and Robotics (DISCOVER), IEEE (pp. 195-200). IEEE. </ref> yang berjudul “An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories”. Penelitian membahas tentang data besar terdiri dari volume besar set data semakin kompleks dari beberapa sumber yang independen. Dengan pesatnya perkembangan pengumpulan data dan kapasitas penyimpanan, data besar berkembang di semua ilmu dan teknik domain. Tantangan paling mendasar bagi aplikasi besar data adalah untuk meneliti besar jumlah data dan ekstrak diperlukan informasi atau pengetahuan untuk penggunaan masa depan yang berada di luar batas database relasional terkait dengan penyimpanan dan pengolahan data dalam jumlah besar.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: &#39;times new roman&#39;;text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">10. Penelitian yang dilakukan oleh Disha, D. N., Sowmya, B. J., dan Seema, S. (2016)<ref name=" Disha "> Disha, D. N., Sowmya, B. J., & Seema, S. (2016, August). An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories. In Distributed Computing, VLSI, Electrical Circuits and Robotics (DISCOVER), IEEE (pp. 195-200). IEEE. </ref> yang berjudul “An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories”. Penelitian membahas tentang data besar terdiri dari volume besar set data semakin kompleks dari beberapa sumber yang independen. Dengan pesatnya perkembangan pengumpulan data dan kapasitas penyimpanan, data besar berkembang di semua ilmu dan teknik domain. Tantangan paling mendasar bagi aplikasi besar data adalah untuk meneliti besar jumlah data dan ekstrak diperlukan informasi atau pengetahuan untuk penggunaan masa depan yang berada di luar batas database relasional terkait dengan penyimpanan dan pengolahan data dalam jumlah besar.</p></div>
 
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
 
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
 
<p style="line-height: 2"><references /></p></div>
 
 
{{pagebreak}}
 
 
[[Category:KKP 2016/2017]]
 

Revisi per 16 Januari 2018 17.35

¬¬¬

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Hartono (2013:9) [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2) [2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.


Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berkaitan erat satu sama lain yang berfungsi untuk bersama-sama mengapai tujuan tertentu.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [2], Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari delapan sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Jika dilihat dari bentuknya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau biasa kita sebut sebagai prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa pada perguruan tinggi, prosedur belajar mengajar dosen, sistem akademik, sistem pada perusahaan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan dipegang oleh panca indera manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem komputer, sistem management, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermobil, sistem mesin komputer, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi dan peranan penting, sistem abstrak berperan untuk mengatur proses atau prosedur yang nanti berguna bagi sistem yang lainnya agar bisa berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik memiliki peran untuk mengatur proses dari benda atau alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang telah ada di dalam organisasi.

2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

Sistem dapat dipastikan adalah suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan dari awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa saja inputannya bagaimana cara prosesnya dan juga harapan yang menjadi outputnya nanti seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik adalah sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas dari salah satu input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah ada faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut sistem tertutup tapi jika ada faktor pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

Sumber : Taufiq (2013:9)
Gambar 2.1. Sistem Tertutup

<p style="line-height: 2">4. Penghubung Sistem (Interface) </p>
<p style="line-height: 2">Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.</p>
<p style="line-height: 2">5.Masukkan Sistem (input) </p>
<p style="line-height: 2">Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan dikeluarkan. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenace input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</p>
<p style="line-height: 2">6. Keluaran Sistem (Output) </p>
<p style="line-height: 2">Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.</p>
<p style="line-height: 2">7. Pengolah Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.</p>
<p style="line-height: 2">8. Sasaran Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektive). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. </p>

Konsep Dasar Informasi

<p style="line-height: 2">1. Definisi Data </p>
<p style="line-height: 2">Beberapa definisi Data menurut para ahli antara lain sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:3)[3], “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus atau gabungan darinya”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012)[4] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Krismiaji (2015:14)[5], “ Data adalah fakta yang dimasukkan ke dalam, disimpan, diproses oleh sebuah sistem”.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan serangkaian fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, atau gabungan darinya yang dapat di simpan dan diproses oleh sebuah sistem sehingga menghasilkan suatu informasi.</p>
<p style="line-height: 2">2. Definisi Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Di bawah ini terdapat beberapa definisi informasi menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[4], “ Informasi adalah data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penggunanya”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2012:2)[6], “ Informasi adalah sejumlah data yang sudah di olah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Amin (2012:72)[7], “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan di gunakan untuk mengambil keputusan”.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang di kemukakan di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan dari beberapa data yang telah di olah dan di bentuk sehingga lebih berguna bagi penerimanya.</p>
<p style="line-height: 2">3. Jenis-Jenis Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:34)[8], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :</p>
<p style="line-height: 2">1. Informasi berdasarkan persyaratan</p>
<p style="line-height: 2">Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seseorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:</p>
<p style="line-height: 2">a. Informasi yang tepat waktu</p>
<p style="line-height: 2">Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan</p>
<p style="line-height: 2">b. Informasi yang relevan</p>
<p style="line-height: 2">Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.</p>
<p style="line-height: 2">c. Informasi yang bernilai</p>
<p style="line-height: 2">Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan dimuka, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternative tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.</p>
<p style="line-height: 2">d. Informasi yang dapat dipercaya</p>
<p style="line-height: 2">Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih lagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.</p>
<p style="line-height: 2">2. Informasi berdasarkan dimensi waktu</p>
<p style="line-height: 2">Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu</p>
<p style="line-height: 2">a. Informasi masa lalu</p>
<p style="line-height: 2">Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.</p>
<p style="line-height: 2">b. Informasi masa kini</p>
<p style="line-height: 2">Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event) berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.</p>
<p style="line-height: 2">3. Informasi berdasarkan sasaran</p>
<p style="line-height: 2">Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat didalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:</p>
<p style="line-height: 2">a. Informasi individual</p>
<p style="line-height: 2">Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</p>
<p style="line-height: 2">b. Informasi komunitas</p>
<p style="line-height: 2">Informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditunjukan kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.</p>
<p style="line-height: 2">4. Kualitas Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Krismiaji (2015:15)[5], kualitas suatu informasi tergantung 6 (enam) hal, antara lain sebagai berikut</p>
<p style="line-height: 2">a. Dapat dipercaya</p>
<p style="line-height: 2">Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.</p>
<p style="line-height: 2">b. Tepat waktu</p>
<p style="line-height: 2">Sebuah informasi yang disajikan pada saat yang tepat untuk memengaruhi proses pembuatan keputusan</p>
<p style="line-height: 2">c. Relavan</p>
<p style="line-height: 2">Sebuah informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan/membenarkan ekspetasi semula</p>
<p style="line-height: 2">d. Lengkap</p>
<p style="line-height: 2">Informasi yang lengkap adalah informasi yang mencantumkan seluruh informasi penting yang diperlukan oleh pengguna informasi dalam membuat keputusan.</p>
<p style="line-height: 2">e. Mudah dipahami</p>
<p style="line-height: 2">Sebuah informasi harus disajikan dalam format yang mudah dimengerti.</p>
<p style="line-height: 2">a. Dapat dipercaya</p>
<p style="line-height: 2">Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan atau bias dan secara akurat menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi.</p>
<p style="line-height: 2">5. Nilai Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:14)[3], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut:</p>
<p style="line-height: 2">1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.</p>
<p style="line-height: 2">2. Untuk mendapatkan pengalaman.</p>
<p style="line-height: 2">3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.</p>
<p style="line-height: 2">4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.</p>
<p style="line-height: 2">5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektivitasnya.</p>


Konsep Dasar Sistem Informasi

<p style="line-height: 2">1. Definisi Sistem Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Dibawah ini terdapat pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Jeperson Hutahaean (2014 :13)[9], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Taufik (2013:17)[2], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Krismiaji (2015:16)[5], berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan 3 (tiga) pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari subsistem yang saling terintegrasi satu sama lain untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, serta menyimpan data yang nantinya memiliki peranan sebagai media informasi dalam penyampaian data yang telah diolah menjadi informasi.</p>


<p style="line-height: 2">2. Komponen Sistem Informasi </p>

<p style="line-height: 2">Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut : (Abdul Kadir, 2014:71)[10].

</p>
<p style="line-height: 2">1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.</p>
<p style="line-height: 2">2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.</p>
<p style="line-height: 2">3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.</p>
<p style="line-height: 2">4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.</p>
<p style="line-height: 2">5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.</p>
<p style="line-height: 2">6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.</p>
<p style="line-height: 2">3. Tujuan Sistem Informasi </p>

<p style="line-height: 2">Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia. (Tata, 2012:47)[8].

</p>

<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Yuliastrie (2013:28)[11] bahwa sistem informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu :

</p>
<p style="line-height: 2">1. Integrasi sistem</p>
<p style="line-height: 2">a. Menghubungkan sistem individu atau kelompok.</p>
<p style="line-height: 2">b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.</p>
<p style="line-height: 2">c. Peningkatan data dan penyambungan secara otomatis.</p>
<p style="line-height: 2">d. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.</p>
<p style="line-height: 2">2. Efisiensi Pengelolaan</p>
<p style="line-height: 2">a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.</p>
<p style="line-height: 2">b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi.</p>
<p style="line-height: 2">c. Penggunaan dan pengambilan informasi.</p>
<p style="line-height: 2">3. Dukungan keputusan untuk manajemen</p>
<p style="line-height: 2">a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan.</p>
<p style="line-height: 2">b. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.</p>
<p style="line-height: 2">c. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu.</p>


Konsep Dasar Teknologi Informasi

<p style="line-height: 2">1. Definisi Teknologi Informasi </p>
<p style="line-height: 2">TI (Teknologi Informasi) adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan. (Munir dalam buku Vico, 2014:169)[12]</p>
<p style="line-height: 2">Sedangkan pernyataan menurut Rainer dalam buku Vico, (2014:169)[12] menyatakan bahwa TI (Teknologi Informasi) adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.</p>
<p style="line-height: 2">Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi merupakan bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.</p>


Konsep Dasar Analisis Sistem

<p style="line-height: 2">1. Definisi Analisis Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142)[4] “ Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.</p>
<p style="line-height: 2"> Sedangkan pengertian kegiatan analisa sistem menurut Rosa (2013:18)[13] adalah “Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”.</p>
<p style="line-height: 2">Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem merupakan kegiatan untuk memahami sistem yang ada kemudian melakukan identifikasi terhadap sistem berjalan untuk melihat permasalahan yang terdapat dalam sistem kemudian membuat perbaikan atas permasalahan yang ditemukan dengan sistem baru yang diusulkan.</p>
<p style="line-height: 2">2. Tahap–tahap Analisis Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Menurut Murad (2013:51)[14], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.</p>
<p style="line-height: 2">Untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi kedalam rancang bangun sistem informasi. (Taufik, 2013:159))[2].</p>
<p style="line-height: 2">Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufik (2013:159))[2] digambarkan pada gambar dibawah ini.</p>
<p style="line-height: 2">Langkah-langkah yang terdapat pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa langkah-langkah analisa sistem terdiri dari 5 (lima) langkah yaitu:</p>
<p style="line-height: 2">1. Definisi lingkup</p>
<p style="line-height: 2">2. Analisa masalah</p>
<p style="line-height: 2">3. Analisa kebutuhan</p>
<p style="line-height: 2">4. Design logic</p>
<p style="line-height: 2">5. Analisa keputusan</p>
<p style="line-height: 2">6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.</p>


Konsep Dasar Analisis SWOT

<p style="line-height: 2">1. Definisi Analisis SWOT </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Wikipedia [15], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).</p>
<p style="line-height: 2"> Sedangkan menurut Yusmini (2011:68)[16] “Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)”.</p>
<p style="line-height: 2">Dari ketiga definisi SWOT diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah suatu tahapan analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di dalam suatu proyek..</p>
<p style="line-height: 2">1. Definisi lingkup</p>
<p style="line-height: 2">2. Analisa masalah</p>
<p style="line-height: 2">3. Analisa kebutuhan</p>
<p style="line-height: 2">4. Design logic</p>
<p style="line-height: 2">5. Analisa keputusan</p>
<p style="line-height: 2">6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.</p>
<p style="line-height: 2">2. Tujuan Analisis SWOT </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011)[17], “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.</p>
<p style="line-height: 2">3. Tipe-tipe Strategi SWOT </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[18], berpendapat bahwa “Matrix Threats-Opportinities-Weakness-Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.</p>
<p style="line-height: 2">Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya.Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.</p>
<p style="line-height: 2">1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang</p>
<p style="line-height: 2">2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada</p>
<p style="line-height: 2">3. . S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman</p>
<p style="line-height: 2">4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman</p>

Teori Khusus

Konsep Dasar Perjanjian

<p style="line-height: 2">1. Definisi Perjanjian </p>
<p style="line-height: 2">Pengertian perjanjian dirumuskan dalam Pasal 1313 KUHPerdata, yaitu “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lainnya atau lebih”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Syaifuddin (2015:15)[19] menyatakan bahwa perjanjian yaitu “Antara perjanjian dan kontrak merupakan sama saja, artinya tidak dapat perbedaan antara kontrak dan perjanjian.”</p>
<p style="line-height: 2">Dari 2 (dua) definisi diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana satu orang/pihak berjanji atau mengikatkan dirinya terhadap orang lainnya untuk melaksanakan suatu hal.</p>

<p style="line-height: 2">2. Unsur-Unsur Perjanjian </p></div>

<p style="line-height: 2">Rumusan mengenai perjanjian mengandung lima unsur yang sama (Suryono 2014- 46:47)[20], yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">a. Ada pihak-pihak atau sering disebut dengan subyek perjanjian, yang dimaksud pihak disini adalah subyek perjanjian dimana sedikitnya dari dua orang atau badan hukum dan harus mempunyai wewenang atau cakap melakukan perbuatan hukum sesuai ketetapan undang-undang yang berlaku. </p>
<p style="line-height: 2">b. Ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak-pihak yang bersifat tetap dan bukan suatu perundingan.</p>
<p style="line-height: 2">c. Ada tujuan yang akan dicapai, hal ini dimaksudkan bahwa tujuan dari pihak hendaknya tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan undang-undang</p>
<p style="line-height: 2">d. Ada prestasi atau lebih dikenal dengan obyek perjanjian yang akan dilaksanakan, hal ini dimaksudkan bahwa prestasi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh oleh para pihak sesuai dengan syarat-syarat perjanjian.</p>
<p style="line-height: 2">e. Ada bentuk tertentu, bentuk lisan ataupun bentuk tulisan, hal ini berarti bahwa perjanjian bisa dituangkan secara lisan atau tertulis, hal ini sesuai ketentuan undang-undang yang menyebutkan bahwa hanya dengan bentuk tertentu sesuatu perjanjian mempunyai kekuatan mengikat dan bukti yang kuat.</p>

<p style="line-height: 2">3. Syarat Sah Perjanjian </p></div>

<p style="line-height: 2">Perjanjian yang sah adalah perjanjian yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh undang-undang. Perjanjian yang sah di akui dan diberi akibat hukum. Menurut Pasal 1320 KUHPerdata, syarat-syarat sah perjanjian, yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">a. Ada persetujuan kehendak antar pihak-pihak yang membuat perjanjian</p>
<p style="line-height: 2">b. Ada kecakapan pihak-pihak untuk membuat perjanjian</p>
<p style="line-height: 2">c. Ada suatu hal tertentu (objek)</p>
<p style="line-height: 2">d. Ada suatu sebab yang halal (causa)</p>

Konsep Dasar Nota Kesepahaman

<p style="line-height: 2">1. Definisi Nota Kesepahaman atau M.O.U (Memorandum Of Understanding) </p>
<p style="line-height: 2">Nota kesepahaman atau MoU terdiri dari dua kata yaitu memorandum dan understanding. Dalam Black’s Law Dictionary , memorandum adalah “ Dasar untuk memulai penyusunan kontrak secara formal pada masa datang (is to serve as the basis of future formal contract)”. Understanding diartikan sebagai “Pernyataan persetujuan secara tidak langsung terhadap hubungannya dengan persetujuan lain, baik secara lisan maupun secara tertulis ( An implied agreement resulting from the express term of another agreement, whether written or oral)”.</p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Wikipedia[21] pengertian Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) adalah “ Sebuah dokumen legal yang menjelaskan persetujuan antara dua belah pihak. MoU tidak seformal sebuah kontrak”.</p>
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Salim (2008:46)[22] “Nota kesepahaman yang dibuat antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lainnya, baik dalam suatu Negara maupun antarnegara untuk melakukan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan dan jangka waktunya tertentu”.</p>
<p style="line-height: 2">Dari ketiga definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MoU atau Nota kesepahaman merupakan sebuah dasar penyusunan perjanjian yang akan dilakukan di masa mendatang yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak</p>

<p style="line-height: 2">2. Unsur-Unsur Dalam MoU </p></div>

<p style="line-height: 2">Menurut Salim (2008:46)[22]unsur-unsur yang terkandung dalam MoU , yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">1. Para pihak yang membuat memorandum of understanding tersebut adalah subjek hukum, baik berupa badan hukum publik maupun badan hukum privat</p>
<p style="line-height: 2">2. Wilayah keberlakuan dari memorandum of understanding itu bisa regional, nasional, maupun internasional</p>
<p style="line-height: 2">3. Substansi memorandum of understanding adalah kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan</p>
<p style="line-height: 2">4. Jangka waktu tertentu.</p>

<p style="line-height: 2">3. Ciri-Ciri Memorandum Of Understanding </p></div>

<p style="line-height: 2">Menurut William F.Fox, Jr. dalam Salim (2008:53)[22], terdapat 6 (enam) ciri memorandum of understanding, yaitu :</p>
<p style="line-height: 2">1. Bentuk dan isinya terbatas</p>
<p style="line-height: 2">2. Untuk mengikat pihak lainnya terhadap berbagai persoalan, untuk menemukan dan mempelajari tentang beberapa persoalan</p>
<p style="line-height: 2">3. Sifatnya sementara dengan batas waktu tertentu</p>
<p style="line-height: 2">4. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mendatangkan keuntungan selama tercapainya kesepakatan</p>
<p style="line-height: 2">5. Menghindari timbulnya tanggung jawab dan ganti rugi</p>
<p style="line-height: 2">6. Sebagai dasar membuat perjanjian untuk kepentingan berbagai pihak yaitu kreditor, investor, pemerintah, pemegang saham dan lainnya.</p>


Konsep Dasar Website

<p style="line-height: 2">1. Definisi Website </p>
<p style="line-height: 2">Pengertian Website menurut Murad (2013: 49)[14] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.</p>
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Arief (2011:7)[23] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa website merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat dokumen-dokumen dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video yang tersimpan di dalam sebuah server dan dapat diakses menggunakan browser yang terhubung oleh koneksi internet.</p>
<p style="line-height: 2">2. Jenis-Jenis Website </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Arief (2011:8)[23] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu : web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :</p>
<p style="line-height: 2">1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat document web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Stlye Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.</p>
<p style="line-height: 2">2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai</p>

Konsep Dasar Internet

<p style="line-height: 2">1. Definisi Internet </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Wikipedia[21], “Internet adalah singkatan dari kata Interconnection-Networking, yang memiliki arti seluruh jaringan komputer yang menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang saling terhubung sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.</p>
<p style="line-height: 2">Sedangkan pengertian Internet menurut Abdul Kadir (2014:306)[10] “Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.”</p>
<p style="line-height: 2">Dari 2 (dua) definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah sebuah jaringan komputer yang dapat terhubung dengan sistem global yang dapat melayani miliaran pengguna diseluruh dunia. </p>

Konsep Dasar WordPress

<p style="line-height: 2">1. Definisi WordPress </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Wordpress.org[24], “WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantic yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan”.</p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Wikipedia[21], “WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, Wordpress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Wordpress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama Wordpress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.</p>

Konsep Dasar Ten Pilar iLearning

<p style="line-height: 2">1. Definisi Ten Pilar iLearning </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Situs IT Roadmap[25], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning, maka perlu adanya 10 Pilar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.</p>
<p style="line-height: 2">Jenis-jenis Ten Pilar IT iLearning (TPi)</p>
<p style="line-height: 2">1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)</p>
<p style="line-height: 2">2. Rinfo (Email Raharja.info)</p>
<p style="line-height: 2">3. iDu (iLearning Education)</p>
<p style="line-height: 2">4. iRan (iLearning Raharja Ask & News)</p>
<p style="line-height: 2">5. iDuHelp!</p>
<p style="line-height: 2">6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)</p>
<p style="line-height: 2">7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)</p>
<p style="line-height: 2">8. iMe (iLearning Media)</p>
<p style="line-height: 2">9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)</p>
<p style="line-height: 2">10. iSur (iLearning Survey)</p>
<p style="line-height: 2">1. Definisi iMe (iLearning Media) </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Widuri[26], iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. iMe dibuat untuk meningkatkan metode pembelajaran secara mandiri dan online, khususnya untuk mahasiswa iLearning dan Dosen iLearning.</p>
<p style="line-height: 2">iMe adalah iLearning Media yang merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu.</p>
<p style="line-height: 2">iMe dibuat berdasarkan WordPress dengan menggunakan domain sendiri sebagai ciri khas Perguruan Tinggi Raharja yaitu ilearning.me dan dikembangkan oleh Raharja Enrichement Centre (REC) Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2">1. Definisi Rinfo (Raharja.info) </p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari Widuri[26], “Rinfo atau yang biasa disebut dengan email raharja.info adalah sebuah fasilitas email online bawaan dari google atau sering disebut gmail yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja secara cuma-cuma yang berguna untuk memudahkan komunikasi, sharing ilmu, bahkan bisa juga untuk mengirim tugas yang diberikan oleh dosen”.</p>
<p style="line-height: 2">Dikutip dari jurnal CCIT[27] yang berjudul “Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja” Vol 8 No 1, Rinfo (email raharja.info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu, Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). </p>

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

<p style="line-height: 2">1. Definisi UML (Unified Modeling Language) </p>
<p style="line-height: 2">UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa standar yang digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak” (Alim, 2012:30)[28].</p>
<p style="line-height: 2">Sedangkan menurut Widodo (2011:6)[29] “ Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.”</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa permodelan standar yang digunakan untuk menggambarkan, mengspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem perangkat lunak.</p>
<p style="line-height: 2">2. Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language) </p>
<p style="line-height: 2">1. Class Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.</p>
<p style="line-height: 2">2. Package Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas , merupakan bagian dari diagram komponen.</p>
<p style="line-height: 2">3. Usecase Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).</p>
<p style="line-height: 2">4. Sequence Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.</p>
<p style="line-height: 2">5. Communication Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis, Diagram yang menekankan organisasi strukturan dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.</p>
<p style="line-height: 2">6. Statechart Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis, Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem memuat status (state) transisi kejadian serta aktivitas.</p>
<p style="line-height: 2">7. Activity Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.</p>
<p style="line-height: 2">8. Component Diagram </p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.</p>
<p style="line-height: 2">9. Development Diagram</p>
<p style="line-height: 2">Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).</p>


<p style="line-height: 2">3. Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language) </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sugiarti (2013:34)[30], “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun”.</p>
<p style="line-height: 2">4. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language) </p>
<p style="line-height: 2">Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut : (Nugroho, 2010:16)[31]</p>
<p style="line-height: 2">1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.</p>
<p style="line-height: 2">2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.</p>
<p style="line-height: 2">3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.</p>
<p style="line-height: 2">4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.</p>
<p style="line-height: 2">5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.</p>
<p style="line-height: 2">6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.</p>
<p style="line-height: 2">7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.</p>
<p style="line-height: 2">8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.</p>
<p style="line-height: 2">9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.</p>
<p style="line-height: 2">10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.</p>
<p style="line-height: 2">11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :</p>
<p style="line-height: 2">a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test</p>
<p style="line-height: 2">b. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembangan tertentu.</p>
<p style="line-height: 2"> Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang actual.</p>
<p style="line-height: 2"> Perangkat lunak siap dirilis.</p>

Konsep Dasar Literature Review

<p style="line-height: 2">1. Definisi Literature Review </p>
<p style="line-height: 2">Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. (Guritno, 2011:86)[32].</p>
<p style="line-height: 2">2. Tujuan Literature Review </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Yuniarti (2012:3)[33] “Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam Analisis laporan keuangan perusahaan tertentu”.</p>
<p style="line-height: 2">3. Bentuk-Bentuk Literature Review </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:93)[32], terdapat beberapa bentuk tinjauan pustaka dan tidak ada kesepakatan tentang bentuk yang lebih disukai. Tinjauan pustaka bisa berbentuk terpadu (integrative), yaitu semata-mata merupakan rangkuman hasil penelitian sebelumnya (summary of past research). Model ini sangat popular dalam disertasi-disertasi di Amerika Serikat. Bentuk kedua adalah Tinjauan Teoritis (Theoretical Review). Peneliti semata-mata memfokuskan pada teori-teori yang sudah eksis dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bentuk ini dapat ditunjukkan pada artikel-artikel di jurnal tertentu. Bentuk terakhir adalah Tinjauan Metodologis (Methodological Review). Penelitian memusatkan diri pada metode dan definisi. Tinjauan ini bukan hanya menyajikan rangkuman penelitian-penelitian sebelumnya, tetapi juga merupakan kritik aktual tentang keunggulan dan kelemahan penelitian sebelumnya dari aspek metodologi. Sebagian ini penelitian penelitian ini menggunakan metode ini dalam disertasi serta disajikan pada bab tinjauan pustaka (Review of Related Literature). Bentuk ini sering pula ditemukan pada berbagai artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.</p>


<p style="line-height: 2">4. Langkah-langkah Literature Review </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:87)[32], Dalam melakukan kalian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:</p>
<p style="line-height: 2">1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.</p>
<p style="line-height: 2">2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</p>
<p style="line-height: 2">3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relavan terhadap penelitian ini.</p>
<p style="line-height: 2">4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.</p>
<p style="line-height: 2">5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.</p>

Studi Pustaka (Literature Review)

<p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengarsipan dokumen dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya merancang dan menyempurnakan perancangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">1. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Suciani (2016/2017)[34] yang berjudul “ Pengembangan Official Site SKPTR Menggunakan Media iMe (iLearning Media) Sebagai Informasi Surat Keputusan Online Pada Perguruan Tinggi” Dalam penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa Pada Perguruan Tinggi Raharja sudah terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan informasi akurat mengenai Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja (SKPTR) , akan tetapi pengarsipan SKPTR yang ada masih kurang efisien dan kurang rapih sehingga menyulitkan ketika pencarian SK. Dengan adanya pengembangan berupa Etalase dan Viewboard diharapkan dapat memudahkan seluruh mahasiswa dan civitas akademik dalam mencari serta mendapatkan informasi mengenai SKPTR.</p>
<p style="line-height: 2">2. Penelitian yang dilakukan oleh Apriansyah Putra (2015)[35] yang berjudul “Sistem Pengarsipan Elektronik Dokumen Mutu Universitas Sriwijawa” Dalam penelitian ini pengarsipan dokumen mutu yang dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) Universitas Sriwijaya masih di lakukan secara manual, sehingga penyebaran informasi mengenai dokumen mutu khususnya informasi tentang prosedur operasional standar yang harus dilakukan oleh setiap unit yang ada di Universitas Sriwijaya belum menyeluruh. Agar penyebaran informasi mengenai dokumen mutu Universitas Sriwijaya maka diperlukan sebuah sistem pengarsipan secara elektronik untuk mendukung kegiatan pengarsipan dalam upaya tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan serta mampu melestarikan arsip yang memiliki informasi atau nilai penting bagi penggunanya.</p>
<p style="line-height: 2">3. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Masykur dan Ibnu Makruf Pandu Atmaja (2015)[36] yang berjudul “Sistem Administrasi Pengelolaan Arsip Surat Masuk Dan Surat Keluar Berbasis Web”. Dalam penelitian ini, pengolahan data pada SMK Negeri 1 Magetan selama ini masih menggunakan cara konvensional yakni menyimpan data-data berupa hard copy atau lembaran-lembaran kertas, demikian juga dengan data surat masuk dan surat keluar sehingga akan rentan terjadi kerusakan jika surat tersebut sudah sekian lama tersimpan di lemari penyimpanan. Agar proses penyimpanan dan pengimputan surat masuk dan surat keluar menjadi lebih baik, diperlukan sebuah sistem berbasis web yang dapat digunakan untuk melakukan pengimputan serta penyimpanan arsip-arsip surat masuk dan keluar yang berupa softcopy atau salinan dari file asli.</p>
<p style="line-height: 2">4. Penelitian yang dilakukan oleh Yanti Kurnia Ningsih (2014)[37] yang berjudul “Rancangan Sistem Informasi E-Document Di Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang”. Dalam penelitian terdapat kesimpulan bahwa pengarsipan dokumen serta pengelolaan surat yang di lakukan oleh bagian umum Kantor Kecamatan Batu Ceper masih dengan cara sederhana/manual sehingga belum adanya sistem informasi yang memudahkan para pegawai dalam mencari arsip yang dibutukan. Dengan adanya sistem informasi E-Dokument berbasis web diharapkan proses pengarsipan surat masuk dan keluar pada Kantor Kecamatan Batu Ceper dapat mencadi lebih efektif dan efisien serta scan/salinan dari surat masuk dan surat keluar dapat tersimpan dengan baik dalam database. </p>
<p style="line-height: 2">5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Luqman (2013)[38] yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Surat Masuk dan Surat Keluar Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan”. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini yaitu, prosedur yang diterapkan pada manajemen surat masuk dan surat keluar pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan mulai dari penerimaan, pembuatan, prosedur penyimpanan, pendokumentasian, hingga verifikasi surat, semua dilakukan secara konvensional sehingga memerlukan banyak waktu dan kurang efektif dan efisien. Dari permasalahan tersebut, terdapat sistem usulan yang terkomputerisasi berbasis web yang dapat mengelola surat masuk dan surat keluar sesuai alur yang telah ditetapkan serta pengarsipan dapat dilakukan secara elektronik yaitu dengan menyimpan dokumen softcopy yang dilengkapi laporan surat masuk dan surat keluar perhari maupun per periode. </p>
<p style="line-height: 2">6. Penelitian yang dilakukan oleh Devie Firmansyah (2014 )[39] yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Visual Berbasis Web (Studi Kasus Badan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat)”. Penelitian ini membahas bertujuan untuk merancang sebuah sistem informasi pengelolaan arsip visual berbasis web, dan merancang database .Alasannya dibuat sistem tersebut yaitu karena sistem yang sedang berjalan sebelumnya kurang optimal yaitu petugas harus mencatat data-data arsip visual pada dokumen-dokumen, sering terjadi kekeliruan dalam pengelolaan data-data arsip visual, serta terjadinya kerusakan data akibat dari media penyimpanan yang ada hanya dalam bentuk dokumen.</p>
<p style="line-height: 2">7. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khoirul (2013)[40] yang berjudul “Aplikasi Pengelolaan Data Kearsipan Pada Menengah Atas Negeri 1 Mlonggo Jepara Berbasis Multiuser”. Penelitian ini membahas mengenai kendala yang terdapat pada bagian Tata Usaha SMA Negeri 1 Mlonggo, yaitu pengelolaan data kearsipan yang masih menggunakan cara manual, dimana petugas masih menulis data surat masuk dan surat keluar di buku agenda. Untuk mengatasi kendala tersebut, dibuatlah sebuah sistem usulan yang bertujuan sebagai aplikasi pengelolaan data kearsipan di SMA Negeri 1 Mloggo Jepara yang dapat memenuli kebutuhan pengelolaan data kearsipan pada SMA Negeri 1 Jepara secara efektif dan efisien dari sistem yang telah ada sebelumnya.</p>
<p style="line-height: 2">8. Penelitian yang dilakukan oleh Rodes-Paragarino, Virginia., Gewerc-Barujel, Adriana., dan Llamas-Nistal, Martin. (2016)[41] yang berjudul “Use of Repositories of Digital Educational Resources: State-of-the-Art Review”. Penelitian ini membahas repositori digital sumber daya pendidikan telah mencapai tingkat pengembangandan diversifikasi dalam dekade terakhir ke titik menjadi sebuah komponen dalam transformasi pendidikan tinggi. Makalah ini menyajikan tinjauan negara-of-the-art dari studi tentang penggunaan dan adopsi dari repositori digital sumber daya pendidikan. Beberapa pendekatan kuantitatif terutama mengumpulkan metrik yang terkaitdengan penerbitan dan penggunaan sumber daya pendidikan. Namun, ada bukti-bukti empiris yang masih belum cukup untuk memperhitungkan jenis adopsi dan penggunaan pendidikan repositori.</p>
<p style="line-height: 2">9. Penelitian yang dilakukan oleh Königsberger, Jan., dan Mitschang, Bernhard (2016)[42] yang berjudul “A Semantically-Enabled SOA Governance Repository (Application Paper)”. Penelitian ini membahas tentang perusahaan sering berjuang untuk menangani kompleksitas dan kegiatan pemerintahan diperlukan setelah pergeseran paradigma ini. Karena itu kami hadir repositori semantik-enabled SOA pemerintahan sebagai pusat alat untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan SOA dalam perusahaan. Repositori ini didasarkan pada aspek-aspek kunci sebelumnya didefinisikan pemerintahan kami serta kami SOA tata kelola Meta Model (SOA-GovMM). Kami menjelaskan bagaimana kami repositori mampu mendukung dan meningkatkan kecepatan dan proses fleksibilitas dari perusahaan IT.</p>
<p style="line-height: 2">10. Penelitian yang dilakukan oleh Disha, D. N., Sowmya, B. J., dan Seema, S. (2016)[43] yang berjudul “An efficient framework of data mining and its analytics on massive streams of big data repositories”. Penelitian membahas tentang data besar terdiri dari volume besar set data semakin kompleks dari beberapa sumber yang independen. Dengan pesatnya perkembangan pengumpulan data dan kapasitas penyimpanan, data besar berkembang di semua ilmu dan teknik domain. Tantangan paling mendasar bagi aplikasi besar data adalah untuk meneliti besar jumlah data dan ekstrak diperlukan informasi atau pengetahuan untuk penggunaan masa depan yang berada di luar batas database relasional terkait dengan penyimpanan dan pengolahan data dalam jumlah besar.</p>


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Azharulfuad