SI1014464949: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→BAB II) |
(→BAB II) |
||
Baris 333: | Baris 333: | ||
====Klasifikasi Data==== | ====Klasifikasi Data==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:3)<ref name="Sutabri">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:</p></div> | ||
+ | <ol> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut jenis data:</li> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> a. Data Hitung (enumeration/counting data)</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> b. Data Ukur (measurement data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.</p></div> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut sifat data:</li> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> a. Data Kuantitatif (quantitative data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> b. Data Kualitatif (qualitative data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.</p></div> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Klasifikasi data menurut sumber data:</li> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> a. Data Internal (internal data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> b. Data Eksternal (external data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> 1. Data Eksternal Primer (primary external data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> 2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data) | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2">Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.</p></div> | ||
===Konsep Dasar Informasi=== | ===Konsep Dasar Informasi=== |
Revisi per 2 Maret 2014 04.57
SISTEM INFORMASI PEMBELIAN
PADA KOPERASI PT. YKK AP INDONESIA
Disusun Oleh :
NIM : 1014464949
NAMA : CYNTIA HARDI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
(2014/2015)
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.3 Literatur Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Ruang Lingkup
Tujuan dan Manfaat
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisa
Metode Perancangan
Metode Prototipe
Metode Testing
Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Menurut Hartono (2013:9)[1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
Menurut Taufiq (2013:2)[2], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Komponen Sistem (Components)
- Batasan Sistem (Boundary)
- Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
- Penghubung Sistem (Interface)
- Masukan Sistem (Input)
- Keluaran Sistem (Output)
- Pengolahan Sistem (Process)
- Sasaran Sistem (Objective)
- Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
- Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
- Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
- Sistem Manusia dan Sistem Mesin
- Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
- Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
- Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia
- Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
- Mengenali adanya kebutuhan
- Pembangunan sistem
- Pemasangan sistem
- Pengoperasian sistem
- Sistem menjadi usang
- Klasifikasi data menurut jenis data:
- Klasifikasi data menurut sifat data:
- Klasifikasi data menurut sumber data:
- ↑ Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut.
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Klasifikasi Sistem
Menurut Taufiq (2013:8)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.
Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi,sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.
Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini,misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
Tujuan Sistem
Menurut Taufiq (2013:5)[2], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.
Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.
Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Daur Hidup Sistem
Menurut Sutabri (2012:27)[3], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Setalah tahap pembangunan sistem selesai,sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yan sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Menurut Sutabri (2012:1)[3], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.
Menurut Taufiq (2013:13)[2], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.
Klasifikasi Data
Menurut Sutabri (2012:3)[3], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:
a. Data Hitung (enumeration/counting data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
b. Data Ukur (measurement data)
<p style="line-height: 2"> a. Data Kuantitatif (quantitative data)
<p style="line-height: 2"> b. Data Kualitatif (qualitative data)
<p style="line-height: 2"> a. Data Internal (internal data)
<p style="line-height: 2"> b. Data Eksternal (external data)
<p style="line-height: 2"> 1. Data Eksternal Primer (primary external data)
<p style="line-height: 2"> 2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Klasifikasi Informasi
Nilai dan Kualitas Informasi
Komponen-Komponen Informasi
Konsep Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Komponen Sistem Informasi
Konsep Dasar Analisa Sistem
Definisi Analisa Sistem
Langkah-Langkah Analisa Sistem
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Tujuan Perancangan Sistem
Tahap-Tahap Rancangan Sistem
Konsep Dasar Analisa SWOT
Definisi Analisa SWOT
Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan
Penerapan Analisa SWOT
Manfaat Analisa SWOT
Langkah-Langkah Penyusunan SWOT
Pendekatan Masalah
Unified Modeling Language (UML)
Definisi UML
Tujuan Unified Modeling Language (UML)
Tipe-Tipe Diagram UML
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Tahap-Tahap Elisitasi
Tujuan Elisitasi Kebutuhan
Langkah-Langkah Elisitasi
Masalah dalam Elisitasi
Teori Khusus
Konsep Dasar Dreamweaver
Definisi Dreamweaver
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP
Cara Kerja PHP
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL
Kelebihan MySQL
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Alur Hidup Basis Data
Tahap Perancangan Database
Konsep Dasar Normalisasi
Definisi Normalisasi
Konsep Dasar Koperasi
Definisi Koperasi
Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi
Konsep Dasar Literatur Review
Definisi Literatur Review
Langkah-Langkah Literatur Review
Jenis-Jenis Penelitian
Literatur Review
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Contributors
Admin, Cyntia, Eka purwandari, Shinta yulinda, Winiarti Prastiwi