|
|
Baris 616: |
Baris 616: |
| <p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div> | | <p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div> |
| == <b>Teori Umum</b> == | | == <b>Teori Umum</b> == |
− | === <b> Konsep Dasar Sistem</b> ===
| |
− | ====<b> Defenisi Sistem</b>====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Berikut ini dijabarkan beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli:</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.</p></div>
| |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.</p></div>
| |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | == <b>Konsep Dasar Informasi</b> == |
− | Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.</p></div>
| + | |
| | | |
− | ==== <b> Karakteristik Sistem </b> ====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, berikut adalah penjelasan dari sifat-sifat karakteristik sistem:</p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Komponen Sistem (Components)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berubah subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. Misalnya, suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau industri dipandang sebagai suatu sistem maka perusahaan disebut sebagai subsistem. Apabila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem maka sistem akuntansi adalah sebagai supranya (supra sistem).</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Batas Sistem (Boundary)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Lingkugan Luar Sistem (Environtment)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang memepengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntuingkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sebaliknya lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem, atau sistem akan rusak.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Penghubung Sistem (Interface)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan terjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung suatu sistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Masukan Sistem (Input)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance output) dan masukan sinyal (signal output). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal output adalah energi yang di proses untuk di dapatkan keluaran sebagai contoh didalam sistem komputer. Program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, dan data adalah sinyal output untuk diolah menjadi informasi.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Keluaran Sistem (Output)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Pengolahan Sistem (Proses)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau subsistem itu sendiri. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran suatu sistem. Produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Sasaran Sistem (Objective)</b></li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dapat di hasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | <b> Kontrol Sistem (control)</b></li></ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.</p></div>
| |
| | | |
− | ==== <b> Klasifikasi Sistem </b> ====
| + | == <b>Konsep Dasar Sistem Informasi</b> == |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Sistem dapat dikalasifikasikan dari beberpa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | <b> SISTEM ABSTRAK</b></li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Sistem yang berupa pemikiran atau ide2 dan tidak nampak secara fisik.
| + | |
− | Contoh : sistem teologia, sistem politik
| + | |
− | </p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | <b> SISTEM FISIK </b></li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | sistem yang sebagian atau seluruhnya tampak secara fisik.
| + | |
− | Contoh : sistem komputer, sistem produksi, sistem informasi akademi
| + | |
− | </p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | <b> NATURAL SISTEM</b></li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam.
| + | |
− | Contoh :Laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.
| + | |
− | </p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | <b> MANNED SISTEM</b></li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem inidapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:</p></div>
| + | |
| | | |
− | === <b> Konsep Dasar Data dan Informasi</b> ===
| |
− | ==== <b> Definisi Data </b> ====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono Jogiyanto (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.</p></div>
| |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | == <b>Konsep Dasar Analisis Sistem</b> == |
− | Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.</p></div>
| + | |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.</p></div>
| |
| | | |
− | ==== <b> Definisi Informasi </b> ====
| + | == <b>Konsep Dasar Teknologi Informasi</b> == |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Tata Sutabri (2012:22), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau di interprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.</p></div>
| + | |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Menurut Sutarman (2012:14), “ Informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.</p></div>
| |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | == <b>Teori Khusus</b> == |
− | Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang diproses atau sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.</p></div>
| + | |
| | | |
− | ==== <b>Kualitas Informasi</b> ====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43):</p></div>
| |
| | | |
− | <ol>
| + | == <b>Konsep Dasar Ziswaf</b> == |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Akurat (Accurate)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Tepat Waktu (Timelines)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Relevan (Relevance)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.</p></div></ol>
| + | |
| | | |
− | ==== <b> Fungsi Informasi </b> ====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat biaya mendapatkannya.Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan untuk beberapa kegunaan.Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysist Cost Effectivenness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :</p></div>
| |
− | <ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Kemudahan dalam memperoleh (Accesibility) </li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Sifat luas dan kelengkapannya (Comprehensiveness) </li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Ketelitian (Accuracy) </li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi mempunyai niali yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. </p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Kecocokan dengan pengguna (Relevan) </li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Ketepatan Waktu (Timelines)</li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi mempunyai nialai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau using, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Kejelasan (Clarity)</li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaa nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Fleksibilitas (Flexibility)</li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Dapat dibuktikan (Verified)</li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Tidak ada prasangka (Unprejudiced)</li>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Dapat diukur (Measurable)</li></ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.</p></div>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
| | | |
− | ==== <b> Nilai Informasi </b> ====
| + | == <b>Konsep Dasar Analisis SWOT</b> == |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak di dalam instansi, perusahaan,departemen. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.Jogiyanto (2012:08)<ref name= " Jogiyanto. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu">" Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu"</ref></p></div>
| + | |
| | | |
− | ==== <b> Mutu Informasi </b> ====
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:</p></div>
| |
| | | |
− | <ol> | + | == <b>Konsep Dasar Database</b> == |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Metodepengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.</li>
| + | |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar</li>
| |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | == <b>Konsep Dasar Web Server</b> == |
− | Hilang/tidak terolahnya sebagian data.</li>
| + | |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Pemeriksaan/pencatatan data yang salah. </li>
| |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | == <b>Konsep Dasar Internet</b> == |
− | Dokumen induk yang salah.</li>
| + | |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Kesalahan dalam prosedur pengolahan (missal: kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan);</li>
| |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | == <b>Unified Modeling Language (UML)</b> == |
− | Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.</li></ol>
| + | |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− | Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:</p></div>
| |
| | | |
− | <ol> | + | == <b>Konsep Dasar Framework</b> == |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.</li>
| + | |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Pemeriksaan internal dan eksternal.</li>
| |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | == <b>Konspe Dasar Black Box</b> == |
− | Penambahan batas ketelitian data</li>
| + | |
| | | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| |
− | Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. </li></ol>
| |
| | | |
− | === <b> Konsep Dasar Sistem Informasi</b> ===
| + | == <b>Definisi Elisitasi</b> == |
− | ==== <b> Definisi Sistem Informasi </b> ====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :</p></div>
| + | |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. <ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| |
| | | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”. <ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | == <b>Literature Riview)</b> == |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Sedangkan menurut Sutabri (2012:46), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. <ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ==== <b> Komponen Dasar Sistem Informasi </b> ====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Masukan (input block)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Model (model block)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Keluaran (output block)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Teknologi (technology block)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Basis Data (database block)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Blok Kendali (control block)</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | === <b> Konsep Dasar Analisis Sistem</b> ===
| + | |
− | ==== <b> Definisi Analisis Sistem </b> ====
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142), analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan). <ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322) berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | ==== <b>Tahapan Analisis Sistem</b> ====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.</li></ol>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Mengumumkan penelitian sistem</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Mengorganisasikan tim proyek</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek.Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Mendefinisikan kebutuhan informasi</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Mendefinisikan kriteria kinerja sistem</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Menyiapkan usulan rancangan</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Menyetujui atau menolak rancangan proyek</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51) bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ==== <b> Konsep Dasar Teknologi Informasi </b> ====
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Daryanto (2012:3), "Teknologi informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".<ref name= " Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset ">" Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset "</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | == <b> Perancangan Sistem Informasi</b> ==
| + | |
− | === <b> Definisi Perancangan Sistem </b> ===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentag apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama yaitu, perancangam perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD.</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Metode analisa sistem dan perancangan menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle (SDLC)” merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dalam usaha analisa dan desain. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer computer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.</li></ol>
| + | |
− | | + | |
− | == <b> Konsep Dasar Prototype </b> ==
| + | |
− | === <b> Definisi Prototype </b> ===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Menurut Janner (2010:64), “Prototipe adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype.Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan. <ref name= "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "> "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Prototype Jenis I </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototipe jenis I adalah sebagai berikut:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Mengembangkan prototype.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Menentukan apakah prototipe dapat diterima.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Menggunakan prototype.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Prototype Jenis II </li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Prototipe jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototipe jenis II sama seperti untuk prototipe jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Mengkodekan sistem operasional.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Menguji sistem operasional.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Menggunakan sistem operasional.</p></div>
| + | |
− | <div align="center"><img width="250" height="250" style="margin:0px" src=" https://lh6.googleusercontent.com/-XGzCm6UKm-s/V5BUbNHQHuI/AAAAAAAAAB8/ihIX8MTBacMxCyejs4QRehnVRUIXXdPSACL0B/w354-h237-no/2.JPG"/></div>
| + | |
− | <p style="text-align: center;"> Gambar 2.1 Metode Prototype</p>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology Vol 10 No.3 (2012:195), Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Throw-Away</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Prototype dibuat dan dites.Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Incremental </p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah.Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Evolutionary </p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya.Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ==<b>Teori Khusus</b>==
| + | |
− | ===<b>Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi UML</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Konsep Pemodelan Menggunakan UML</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:117), Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Sesuatu (things)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Structural things merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language(UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Behavioral things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language(UML),biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Grouping thingsmerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language(UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Annotational things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language(UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language(UML).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Relasi (Relationship)</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Nugroho (2010:24), Ada (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Pengklasifikasian (Classifier)</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).diskret dalam model yang memiliki identitas (identity).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Asosiasi(Asociation) </p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Generalisasi</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Realisasi(realitation)</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Jenis-Jenis Diagram UML</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nurhasanah (2012:22),setiap sistem yang komplek seharusnya bisa dipandang dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga bisa dilakukan pemahaman secara menyeluruh. Dalam upaya-nya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang statis ataupun dinamis. Kesembilan jenis diagram untuk UML adalah:<ref name= "Murad, Dina Fitria, 2014. “Nurhasanah, Siti. 2012. “Unified Modelling Languange”. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC)">" Nurhasanah, Siti. 2012. “Unified Modelling Languange”. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC)"</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Class Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Diagram Objek</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat statis, memperlihatkan objek-objek serta serta relasi-relasi antar-objek. Selain itu juga memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Use Case Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat statis, memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting terutama untuk memodelkan ataupun mengorganisasikan perilaku dari sistem yang dibutuhkan pengguna.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Murad dkk dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.<ref name= " Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 7, No. 1, September 2013">"Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 7, No. 1, September 2013"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Nugroho (2010:34),use case digunakan untuk memodelkan fungsional – fungsionalitas sistem/perangkat lunak dilihat dari pengguna yang ada diluar sistem. Use case pada dasarnya merupakan unit fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dngan system.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Sequence Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Nugroho (2010:42),sequence diagram memplihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu sedang kan matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang mempresentasikan objek–objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama aktivasi pada prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Collaboration Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat dinamis yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message)</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Statechart Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat dinamis yang memperlihatkan state – state dari sistem, memuat state, transisi, event, serta aktivitas. Penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi, terutama penting pada pemodelan system-sistem yang reaktif</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Activity Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat dinamis. Merupakan tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Murad dkk dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:53), “Activitydiagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.<ref name= " Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 7, No. 1, September 2013">"Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. “Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja”. Vol. 7, No. 1, September 2013"</ref></p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Component Diagram</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini bersifat statis.diagram ini berhubungan dengan digram kelas dimana komponen secara tipical dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka (interface) ataupun kolaborasi</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Deployment Diagram</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Diagram ini ersifat statis, diagram memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Digram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin (distributed computing)</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Adobe Dreamweaver</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi Adobe Dreamweaver</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Untung Raharja dkk dalam dari Jurnal CCIT, (2009:223), "Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web". Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan ClientSide.<ref name= " Rahardja, Untung, dkk. 2011. “ Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level ”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3, Mei 2011">" Rahardja, Untung, dkk. 2011. “ Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level ”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4, No. 3, Mei 2011"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Ruang Kerja Adobe Dreamweaver</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | MenurutSibero (2013:384), “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya:<ref name= " Sibero, Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Yogyakarta: MediaKom ">"Sibero, Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Yogyakarta: MediaKom "</ref></p></div>
| + | |
− | <div align="center"><img width="250" height="250" style="margin:0px" src=" https://lh5.googleusercontent.com/-dXP-yAW6XJ0/V5BUbCop5TI/AAAAAAAAAB8/dxz8U1v87KwgmOaEtwlBPiXEnVQXvaiXQCL0B/w484-h450-no/1.JPG"/></div>
| + | |
− | <p style="text-align: center;"> Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver </p>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Panel Groups adalah kumpula panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs </li></ol>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Konsep Dasar Database</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi Database</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:</p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System) </li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Jenis Database Yang Digunakan</b>====
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | XAMPP</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.<ref name= " Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex">" Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Adi Nugroho (2010:74), “XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. PhpMyAdmin</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Nugroho (2010:88), “PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan databasedan tabel</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. PHP</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Anhar (2010:3),“PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemogrman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting.<ref name= "Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita"> "Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita."</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer di seluruh dunia</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. MySQL</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Nugroho (2010:91), “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca ,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> PMenurut Anhar (2010:22), ada beberapa kelebihan MySQL:<ref name= " Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi ">" Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta: Andi"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Bersifat open source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GNU general public lisence (GPL).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Besifat multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | e. Dari segi security, atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security, seperti level subnet mask , nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | f. Selain MySQL bersifat fleksibel dengan berbagai pemograman, MySQL Juga memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | g. Dukungan banyak komunitas, biasanya tergabung dalam sebuah forum untuk saling berdiskusi membagi informasi tentang MySQL.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Konsep Dasar Testing</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi Testing</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Janner (2010:283), pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.<ref name= "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "> "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Black Box Testing</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Janner (2010:316), klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:<ref name= "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "> "Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujianfungsional (functional testing)</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untukpersyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untukmemeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian tegangan(stress testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian beban (load testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikanketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal,namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian khusus (ad-hoc testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencanapengujian (test plan) atau kasuspengujian (test case). Pengujiankhusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujianlainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelummemulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metodepengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik daripengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuahprogram benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian penyelidikan (exploratory testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukanuntuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak inimerupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujianusabilitas (usability testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untukkeakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dariaplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujianusabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paketperangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akanmembongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian iniidealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung(mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukungumpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu)dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer)pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untukmenggunakan dialog dan alat penghitung (counter)untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian asap (smoke testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukanuntuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebihbesar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jikaaplikasi “berasap”, aplikasi tersebuttidak bekerja! Istilah ini juga merujukkepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian pemulihan (recovery testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian pemulihan (recoverytesting) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadapsemua jenis crash atau kegagalanhardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau tarafpemulihan ditetapkandalam persyaratan spesifikasi.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian volume (volume testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dariaplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji)untuk memeriksa keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, sepertinamanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkatlunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalahsubjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahantransaksi penjualan real-time ataudapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian domain (domain testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling seringmenjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujiandomain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwaanda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu danmembaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, andamenguji perwakilan dari masing-masing subset.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian skenario(scenario testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis,kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudahpenguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasivariable-variable dan fungsi yang sangat berarti daripada kombinasi buatan yanganda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujian kombinasi.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian regresi (regression testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus padapengujian ulang (retesting) setelahada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudahdiuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Perubahan yangdimaksudkan untuk memperbaiki bugyang gagal.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Beberapa perubahanmemiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Penerimaan pengguna(user acceptance) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkankepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapanpengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkatlunak, user acceptance testing (UAT),juga disebut pengujian beta (beta testing),pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunakdiuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian alfa (alpha testing) </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusatpengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatatsetiapmasukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilakuyangtidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Pengujian beta (beta testing) </li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagaisebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka.Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujianbeta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenaldengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luarperusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapatmemastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Requirement Elicitation</b>===
| + | |
− | ====<b>Requirement</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Menurut Saputra (2012:51),Requirements elicitation atau yang dikenal dengan istilah teknik pengumpulan informasi adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebu- tuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.<ref name= " Saputra, Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung : LAPAN ">" Saputra, Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung : LAPAN "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Requirement Elicitation Planning'''</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Mengidentifikasi stakeholder.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Mengevaluasi risk project.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing- masing stakeholder dan project secara keseluruhan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Mendasarkan detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Requirements Elicitations Problem'''</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 1. ''Problem of scope (Lingkup Masalah)'', dimana informasi requirement yang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Pemberian informasi desain yang tidak berguna.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 2. ''Problem of Understanding'', baik di dalam maupun diantara kelompok seperti user dan developer.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Pengguna tidak secara lengkap menunjukkan apa yang menjadi kebutuhan developer.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Analis kurang memiliki kemampuan tentang domain.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Pengguna dan analis berbicara dengan “bahasa” yang berbeda.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | e. ''Ease of omitting ‘obvious’ information''.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | f. Konflik dilihat dari berbagai pengguna.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | g. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya ‘user friendly’ dan ‘kuat’.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 3. ''Problems of Volatility'', yaitu perubahan dasar requirement. Requirement meningkat seiring waktu.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Elisitasi</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | PMenurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:<ref name= " Saputra, Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung : LAPAN ">" Saputra, Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung : LAPAN "</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Tahap I'''</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Tahap II'''</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Tahap III'''</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Low (L) : Mudah dikerjakan.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | '''Final Draft Elisitasi'''</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)</b>===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada metode ini, Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2010:165).“Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris-baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pada pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.<ref name= "Maimunah, dkk. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promos”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.3 Mei 2012">"Maimunah, dkk. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promos”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.3 Mei 2012"</ref></p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada metode ini, Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik keimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemograman yang biasa digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bias digunakan bersamaan dengan HTML.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Konsep Dasar Analisa SWOT</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi Analisa SWOT</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada metode ini, SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengatahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganilisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya dimana aplikasinya adalah :.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 1. Bagaimana kekuatan – kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan – kesempatan (oppurtunities) yang ada ?</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan – kelemahan (weakness) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan – kesempatan (oppurtunities) yang ada ?</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 3. Selanjutnya bagaimana kekuatan – kekuatan (strengths) mampu menghadapi atau menagkal ancaman – ancaman (threats) yang ada ?</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 4. Dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan – kelemahan (weakness) yang mampu menghindarkan dari ancaman (threats) yang mungkin terjadi ?</p></div>
| + | |
− | ====<b>Peranan Analisa SWOT</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Analisa digunakan dalam :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Memasuki sebuah industri baru.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | e. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.</p></div>
| + | |
− | ====<b>Manfaat Analisa SWOT</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu strength, weakness, opputunities, and threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 1) Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 2) Untuk membuat rekomendasi.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 3) Informasi lebih akurat.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 4) Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali kali (double decision).</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 5) Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Analisa SWOT dan Management Pengambilan Keputusan</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Beberapa kegunaan dengan dipergunakaanya analisa SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | a. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari 4 (empat) sudut dimensi yaitu, kekuatan(strength) , kelemahan (weakness), serta peluang (oppurtunities). Sehingga pengambilan keputusan bisa melihan dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | b. Dapat menjadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | c. Mampu memberikan pemahaman kepada para stekholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan begabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | d. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat profress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Tujuan Penarapan SWOT</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduang agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa – masa yang akan datang.Tujuan lain diperlukan adanya analisa SWOT adalah setiap produk yang beredar di pasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasarm bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Pengertian Laporan Arus Kas</b>===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Menurut Murad (2014:113) mengatakan bahwa Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang berisi mengenai masuk dan keluarnya kas dalam suatu periode akuntansi. Laporan kas diperlukan untuk mengetahui kegiatan apa yang menghasilkan kas dan kegiatan apa saja yang membuat kas keluar. Dalam laporan arus kas dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan yang mempengaruhi keluar masuknya kas, yaitu :<ref name= "Murad, Dina Fitria, 2014. “Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula”. Laskar Aksara">" Murad, Dina Fitria, 2014. “Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula”. Laskar Aksara"</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Aktivitas Operasional</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pencatatan keluar masuk kas atau arus kas berasal dari kegiatan utama perusahaan, dapat dilihay dari biaya-biaya dilaporan laba rugi</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Aktivitas Investasi </li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pencatatan arus kas berasal dari aktivitas-aktivitas investasi, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian harta, penerimaan dan pengeluaran kas dari piutang perusahaan</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Aktivitas Pendanaan </li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Pencatatan arus kas berasal dari kegiatan penambahan dan pengurangan utang perusahaan, dan juga aktivitas dari penambahan-pengurangan akibat saham dan lainnya.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Terdapat 2 (dua) cara dalam membuat laporan arus kas, yaitu :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 1. Metode Langsung.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | Metode ini dibuat dengan cara menyajikan penerimaan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan, sedangkan penerimaan pengeluaran dari kegiatan investasi dan pembiayaan disajikan diakhir laporan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | 2. Metode Tak Langsung.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2">
| + | |
− | Metode ini dilakukan dengan cara menghilangkan kelompok-kelompok yang tidak berhubungan dengan pengaruh masuk dan keluarnya kas. Seperti piutang dan utang, pembiayaan dan investasi.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Jenis-Jenis Bukti Transaksi</b>===
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Pada metode ini, Menurut Murad (2014:48) Berdasarkan sumbernya bukti transaksi dibagi menjadi 2 (dua) kelompok :<ref name= "Murad, Dina Fitria, 2014. “Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula”. Laskar Aksara">" Murad, Dina Fitria, 2014. “Buku Pintar Akuntansi Untuk Orang Awam dan Pemula”. Laskar Aksara"</ref></p></div>
| + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Bukti Transaksi Internal</li>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Bukti transaksi internal, adalah bukti yang berasal atau dikeluarkan oleh pihak perusahaan sendiri sebagai bukti telah terjadinya transaksi.
| + | |
− | Contoh bukti transaksi internal yaitu :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Bukti Kas Masuk</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan menerima sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas masuk, nama pembeli, keterangan barang yang dibeli, dan no. bukti kas masuk. Bukti kas masuk dibuat menjadi dua rangkap, satu untuk pembeli dan satu lagi untuk diarsipkan.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Bukti Kas Keluar</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa perusahaan mengeluarkan sejumlah uang secara tunai. Bukti transaksi ini berisi tanggal dibuatnya bukti kas keluar, nama penerima uang, keterangan pengeluaran, jumlah uang yang dikeluarkan. Sama halnya dengan bukti kas masuk, bukti kas keluarpun dibuat menjadi dua rangkap.</p></div>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Bukti Transaksi Eksternal</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| + | |
− | Bukti transaksi eksternal adalah bukti yang berasal dan dibuat oleh pihak luar akibat transaksi yang terjadi. Contoh bukti transaksi eksternal yaitu :</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Kwitansi</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Merupakan bukti telah diterima sejumlah uang untuk transaksi tertentu dan ditandatangani kedua belah pihak.</p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Bon atau Nota </p></div>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Merupakan bukti pembelian barang secara tunai, yang dibuat oleh penjual atas barang yang sudah dibeli.</p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ===<b>Literature Review</b>===
| + | |
− | ====<b>Definisi Literature Review</b>====
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Conny Semiawan (2010:104),“Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.<ref name= " Semiawan. Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Grasindo ">" Semiawan. Conny. R. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Grasindo "</ref></p></div>
| + | |
− | | + | |
− | ====<b>Manfaat Literatur Review</b>====
| + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | | + | |
− | <ol>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">
| + | |
− | Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Sugiarti (2015) “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN ARUS KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF AEROASIA EMPLOYEES CLUB (GEC)” Sistem pengolahan data PT. GMF AeroAsia masih menggunakan sistem yang manual dalam penginputan data anggota baru dan laporan arus kas perbulannya. Akibat dari sistem ini bagian sekretaris harus menginput data-data calon anggota baru dan berkas laporan keuangan yang berupa file dan tumpukan berkas, sehingga mengakibatkan data-data tersebut mudah hilang dan tidak terdokumentasi dengan baik. Dalam proses pembuatan laporan juga membutuhkan waktu yang lama sehingga mengakibatkan laporan terlambat sampai kepada anggota GEC unit. Untuk membantu dan mempermudah laporan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis komputerisasi </li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Maulida (2014) “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN PADA PT.PUTRA PASAR BARU” . Laporan Keuangan pada PT.Putra Baru Tangerang masih manual meliputi beberapa tahap yaitu dengan mencatat setiap data penjualan pada buku laporan sehingga tidak efektif dan efisien dengan begitu pula untuk menyusun laporan keuangan dengan melakukan pencatatan secara manual, sering terjadinya ketidaksamaan atau hasil yang didapat tidak balance karena dilakukan secara manual. Penulis ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem yang berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhan sistem serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Dalam input transaksi yang terjadi juga menggunakan konsep secara komputerisasi untuk mempermudah dalam pembuatan laporan dan menghindari kesalahan dalam penulisan. Hasil akhir dari laporan ini yaitu terbentuknya rancangan program aplikasi laporan keuangan program yang dapat menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Karmelia Ester Lamia (2012) “PERANCANGAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN PADA CV. CHARA FLORIST BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL”.Sistem yang diusulkan memperbaiki masalah dalam menyusun laporan keuangan, yaitu dengn menggunakan laporan keuangan berbasis web menggunakan PHP dan MySQL.Dengan perancangan disusun setidaknya mengurangi permasalahan yang ada laporan keuangan jadi lebi efektif dan efisien. Terdapat kesamaan dalam penggunaan software seperti penulis lakukan, hanya saja penulis kembangkan dengan sistem input laporan yang lebih jelas</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Selviawati (2011) “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN REGISTRASI MAHASISWA PADA STMIK RAHARJA”.Sistem ini diusulkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat untuk bagian keuangan. Sistem ini sudah berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL, tetapi upaya tersebut dinilai kurang efektif dan efisien, karena data yang akan dijadikan laporan kurang spesifik. Dengan penelitian ini akan dikembangkan, agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan dapat mengetahui kesalahan yang terjadi dalam memberikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait</li>
| + | |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Penelitian yang dilakukan oleh Naili Qurota A’yunin (2011) “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEUANGAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN UML). Sistem yang diusulkan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan, perancangan sistem dengan menggunakan UML dan pengimpelementasinya menggunakan bahasa pemrograman PHP, berorientasi objek dan database MySQL. Diharapkan dapat menangani permasalhan yang ada sehingga sistem simpan pinjam ini berjalan dengan cepat, tepat dan akurat sehingg kesalahan yang ditimbulkan dapat diatasi dengan baik</li></ol>
| + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| + | |
− | <p style="line-height: 2"> Dari beberapa penelitian yang dilakukan diatas, masih terdapat sebuah kesenjangan yang perlu disempurnakan pada penelitian-penelitian selanjutnya, dan yang menjadi focus utamanya adalah penelitian tersebut mengabaikan proses pemberkasan pada masing-masing tahapan-tahapan penelitiannya, dan secara garis besar penelitian sistem hanya melakukan proses penginputan data</p></div>
| + | |
| | | |
| =<p align="center"><b>BAB III</b></p>= | | =<p align="center"><b>BAB III</b></p>= |
Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem yg Berjalan Pada PT. Dua Libra
Gambar 4.7 Prototype Halaman Log ini admin staff, dan admin Manajer HRD dan Keuangan