SI1222474188: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Klasifikasi Data) |
(→Definisi Sistem Informasi) |
||
Baris 950: | Baris 950: | ||
=== Konsep Dasar Sistem Informasi=== | === Konsep Dasar Sistem Informasi=== | ||
==== Definisi Sistem Informasi==== | ==== Definisi Sistem Informasi==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Menurut Taufiq <ref name="Taufiq"></ref>(2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”. </p></div> | ||
+ | Menurut Tata Sutabri<ref name="Sutabri"></ref> (2012:2), “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. </p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Menurut Sutarman<ref name="Sutarman"></ref> (2012:13), “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.<br/> | ||
+ | Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manjemen dalam mengambilan keputusan. </p></div> | ||
+ | |||
+ | ====Komponen Sistem Informasi==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14), mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari:</p></div> | ||
+ | <ol type="a"> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Masukan (Input Block)<br/> | ||
+ | Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.</p></li> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Model (Model Block)<br/> | ||
+ | Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.</p></li> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Keluaran (Output Block)<br/> | ||
+ | Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.</p></li> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Teknologi (Technology Block)<br/> | ||
+ | Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).</p></li> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Basis Data (Database Block)<br/> | ||
+ | Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).</p></li> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Blok Kendali (Control Block)<br/> | ||
+ | Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.</p></li></ol> | ||
+ | |||
+ | ===Konsep Dasar Perancangan=== | ||
+ | ====Definisi Perancangan==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Menurut Subhan <ref name="Subhan">Subhan, Mohamad. 2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia</ref>(2012:109), Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.<br/> | ||
+ | Menurut Soepadmo <ref name="Soepadmo">Soepadmo, Gatoet. 2013. panduan mudah merancang bangunan. jakarta: niaga swadaya</ref>(2013:10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Dari hasil pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengembangan spesifikasi, rencana atau proses dengan memperhatikan beberapa batasan hukum, politik, sosial dan lain sebagainya.</p></div> | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | ===Konsep Dasar Basis Data (Database)=== | ||
+ | ==== Definisi Basis Data (Database)==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Basis Data terdiri atas dua kata, Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya (Fathansyah, 2012 : 2)<ref name="Fathansyah">Fathansyah. Ir, (2012). Basis Data, Bandung, Informatika Bandung</ref>.Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:</p></div> | ||
+ | <ol> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Kecepatan dan Kemudahan (Speed)<br/> | ||
+ | Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis)</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)<br/> | ||
+ | Karena keterkaitan erat antara kelompok dalam basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti selalu ada. Dengan basis data, efisiensi/optimalisai penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Keakuratan (Accuracy)<br/> | ||
+ | Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan/penyimpanan data</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Ketersediaan (Availability)<br/> | ||
+ | Pertumbuhan data sejalan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat melakukan pemilahan data, sehingga data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita pindahkan kedalam media penyimpanan off-line. Disisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis. Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/avaible) bagi lokasi yang lain</p></li> | ||
+ | |||
+ | |||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Kelengkapan (Completeness)<br/> | ||
+ | Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-filed baru pada suatu tabel</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Keamanan (Security)<br/> | ||
+ | Ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam sebuah basis data. Tetapi untuk suatu sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Kebersamaan Pemakaian (Sharebility)<br/> | ||
+ | Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja atau di satu lokasi saja oleh satu sistem aplikasi. Data pegawai dalam basis data kepegawaian , misalnya dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama dapat diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bers0amaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai saling menunggu untuk menggunakan data).</p></li></ol> | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ===Elisitasi=== | ||
+ | ====Definisi Elisitasi==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Guritno <ref name="Guritno">Guritno,Suryo., Sudaryono, Rahardja U. 2010. Theoryand Application of IT Research. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT. </ref>(2011), “elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. </p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Pendapat lain oleh Saputra<ref name="Saputra">Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.</ref> (2012) menyatakan bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</p></div> | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat sesuai keinginan manajemen dan di sanggupi penulis untuk di eksekusi.</p></div> | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==== Tahapan Elisitasi==== | ||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Menurut Rahardja, dkk. <ref name="Rahardja">Untung Rahardja. 2011. “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”</ref>(2011), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:</p></div> | ||
+ | |||
+ | <ol type="a"> | ||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap I<br/> | ||
+ | Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara </p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap II<br/> | ||
+ | Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.<br/> | ||
+ | • (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.<br/> | ||
+ | • (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.<br/> | ||
+ | • (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap III<br/> | ||
+ | Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE <br/> | ||
+ | • (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.<br/> | ||
+ | • (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.<br/> | ||
+ | • (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.<br/> | ||
+ | Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :<br/> | ||
+ | • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.<br/> | ||
+ | • Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.<br/> | ||
+ | • Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.</p></li> | ||
+ | |||
+ | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">FinalDraft Elisitasi | ||
+ | Finaldraft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></li></ol> | ||
+ | |||
+ | ==Teori Khusus== | ||
+ | ===Definisi Aplikasi=== | ||
=<div style="font-size: 115%;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>= | =<div style="font-size: 115%;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB III'''</div>= |
Revisi per 20 Februari 2017 08.30
APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK
JAYANTI DIVISI BISKUIT
Disusun Oleh :
NAMA |
|
NIM |
: 1222474188
|
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK
JAYANTI DIVISI BISKUIT
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222474188
|
Nama |
: Dhany Ediana Putra
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
:
Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 2017
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan TEKNIK INFORMATIKA
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP :
0403017602 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK
JAYANTI DIVISI BISKUIT
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222474188
|
Nama |
: Dhany Ediana Putra
|
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, Januari 2017
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Al Husain M.Kom) |
(Dedy Iskandar S,kom. M.T.I)
| ||
NID : 05062 |
NID : 05060
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK
JAYANTI DIVISI BISKUIT
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222474188
|
Nama |
: Dhany Ediana Putra
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2016/2017
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK
JAYANTI DIVISI BISKUIT
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222474188
|
Nama |
:Dhany Ediana Putra
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
:Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 2016
(Dhany Ediana Putra)
|
NIM : 1222474188
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Proses Bimbingan Konseling terhadap karyawan yang bermasalah merupakan salah satu bagian terpenting bagi Karyawan Di PT. MAYORA INDAH Tbk Jayanti Divisi Biskuit.Selama ini masih banyak karyawan yang melanggar aturan yang ditetapkan perusahaan. Bimbingan Konseling mempunyai peran yang penting untuk membimbing dan mendata Karyawan yang bermasalah. Dalam melakukan pendataan Bimbingan Konseling kesulitan, salah satunya yaitu sering hilangnya data Karyawan yang melanggar dikarenakan pendatan masih menggunakan kertas, disamping itu sulitnya bagian Departemen (IRGA) Bimbingan Konseling terhadap Karyawan yang melanggar. Didasari dari permasalahan yang ada perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan Bimbingan Konseling Untuk Pelanggaran Karyawan bertujuan untuk melakukan pendataan dan memberikan keputusan terhadap Karyawan yang bermasalah. Sistem dirancang menggunakan metode PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL.
Kata kunci : Proses Bimbingan Konseling, PHP, PT.Mayora Indah Tbk
ABSTRACT
The process guidance counseling againts the troubled employee is one of the most important part of employees at PT. MAYORA INDAH Tbk Jayanti Divisions Biskuit. As long as this is still a lot of employees who violate campany rules set forth. Guidance counseling has an important role to guide and record a troubled employee. In conducting logging guidance counseling difficulty, one that is often the loss of employee data that violates due to data collection still use paper, besides the difficulty of parts department (IRGA) guidance counseling againts employees who violate. Based from the existing problems need to be designed and built a system that is able to overcome these problems. Decision support system of guidance counseling For Employees aim to do logging and give a decision againts a troubled employee. The system is designed using the method of PHP (Hyoertet Preprocessor) and MySQL.
Keyword: Process guidance counseling, PHP, PT. Mayora Indah Tbk
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PELANGGARAN KARYAWAN DI PT. MAYORA INDAH TBK JAYANTI DIVISI BISKUIT”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Bapak Junaedi ,M.Kom,M.Kom selaku Kepala JurusanSistem Informasi.
- BapakAl Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi.
- Bapak Bapak Dedy Iskandar S.Kom. M,T,Iselaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan memberikan waktu, pikiran dan tenaganya dalam menganalisis dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis.
- Hendro Triwibowo selaku Stakeholder di PT. Mayora Indah Tbk Jayanti divisi biskuit yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.
- Ayah, Mamah dan Adik tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil keberhasilan kepada penulis.
- Syafrizal Riony, Nahar Echa Valentino, Adi Gunawan,yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
- Zavas Syndicate dan Semua pihak yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.
Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 4.1 Prosedur Usulan Sistem
- 4.2 Rancangan Basis Data
- 4.3 Rancangan Tampilan Yang Diusulkan
- 4.3.1 Rancangan Tampilan Login
- 4.3.2 Rancangan Tampilan Menu Utama
- 4.3.3 Rancangan Tampilan Table Master Bagian
- 4.3.4 Rancangan Tampilan Table Master Karyawan
- 4.3.5 Rancangan Tampilan Table Master Jenis Pelanggaran
- 4.3.6 Rancangan Tampilan Pelanggaran
- 4.3.7 Rancangan Tampilan View Data Pelanggaran
- 4.3.8 Rancangan Tampilan Laporan
- 4.4 Konfigurasi Sistem Usulan
- 4.5 Tampilan Implementasi Sistem yang diusulkan
- 4.6 Pengujian BlackBox
- 4.7 Schedule Implementasi
- 4.8 Estimasi Biaya
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
Simbol Class Diagram
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisa SWOT
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.2. Tabel Karyawan
Tabel 4.3. Tabel Bagian
Tabel 4.4. Tabel Pelanggaran
Tabel 4.5. Tabel Jenis Pelanggaran
Tabel 4.6. Tabel User
Tabel 4.7. TabelPengujiam BlackBoxPada Login
Tabel 4.8. Tabel Pengujiam BlackBoxPada Input Pelanggaran
Tabel 4.9. Tabel Pengujiam BlackBoxPadaMenu User
Tabel 4.10. Tabel Schedule Implementasi
Tabel 4.11. Estimasi Biaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Departemen IRGA)
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan
Gambar 3.3 ActivityDiagram Sistem Berjalan
Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan
Gambar 4.1 Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Pengawas
Gambar 4.2 Activity DiagramLogin
Gambar 4.3 Sequence DiagramLogin
Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan
Gambar 4.5 Rancangan PrototypeTampilan Login
Gambar 4.6 Rancangan PrototypeTampilan Home
Gambar 4.7 Rancangan PrototypeTampilan Master Bagian
Gambar 4.8 Rancangan PrototypeTampilan Master Karyawan
Gambar 4.9 Rancangan PrototypeTampilanMaster Jenis Pelanggaran
Gambar 4.10 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran
Gambar 4.11 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran
Gambar 4.12 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran
Gambar 4.13 Tampilan Login
Gambar 4.14 Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.15 Tampilan Master Bagian
Gambar 4.16 Tampilan Master Karyawan
Gambar 4.17 Tampilan Master Jenis Pelanggaran
Gambar 4.18 Tampilan Pelanggaran
Gambar 4.19 TampilanView Data Pelanggaran
Gambar 4.20 Tampilan Laporan
Gambar 4.21 TampilanUser
BAB I
Latar Belakang Masalah
Tidak dapat dipungkiri lagi, saat ini merupakan era digital dan informasi. Sekarang ini, kita sedang mengalami era, dimana semua nya menuntut kecepatan, keakuratan, dan kemudahan. Akses informasi yang begitu mudahnya didapat, menuntut umat manusia untuk melakukan perkembangan yang begitu pesat. Segala aktifitas dan rutinitas yang dahulu dilakukan manusia, diganti dengan kecanggihan teknologi yang dapat bersifat otomatis. Semua perubahan itu dapat kita rasakan di hampir semua bidang kehidupan.
Tak terkecuali di Indonesia. Dampak dari perubahan tersebut sudah sampai di negara kita yang tercinta ini. Contoh kecil yang nyata adalah banyak orang yang memilih untuk belanja online dari pada datang langsung, order transportasi via smartphone, melakukan pendaftaraan pendidikan via online, dsb. Semuanya tadi bukan tanpa alasan, melainkan ingin lebih cepat, praktis, dan mudah.
Namun, ada beberapa aspek yang belum maksimal dalam penerapan era digital dan informasi di Indonesia. Salah satunya adalah proses bimbingan dan konseling terhadap karyawan. Saat ini proses bimbingan dan konseling karyawan masih sangat bergantung pada penggunaan formulir dalam bentuk kertas. Tidak terkecuali pada PT Mayora Indah, Tbk. Permasalahannya adalah tidak efektifnya pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan yang masih menggunakan kertas formulir dalam pengarsipan data yang dibutuhkan oleh departemen perusahaan. Selain itu data yang ada dalam bentuk kertas formulir menyulitkan perusahaan ketika data tersebut dibutuhkan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk menentukan masa kerja karyawan.
PT Mayora Indah, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman di Indonesia. Perusahaan ini sudah memiliki banyak karyawan dibeberapa cabang yang tersebar di Indonesia.
Berdasarkan pada latar belakang dan pemaparan di atas, penulis sangat antusias untuk membangun sebuah aplikasi dengan judul “Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk Jayanti Divisi Biskuit”. Dengan harapan, agar pendataan dan pengarsipan bimbingan dan konseling karyawan dapatlebih mudah diakses.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah pendataan dan pengarsipan perlu adanya aplikasi, agar dapat menghasilkan laporan yang tepat dan akurat. Adapun masalah-masalah yang dihadapi sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat aplikasi pendataan terhadap pelanggaran karyawan?
2. Bagaimana membuat sebuah aplikasi pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan?
3. Bagaimana membuat aplikasi yang memudahkan perusahaan dalam proses pengarsipan data bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan?
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang penulis bahas dalam laporan ini adalah mengenai pencatatan dan pelaporan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan mulai proses pencatatan, monitoring dan laporan yang dibutuhkan oleh departemen terkait.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat aplikasi yang dapat melakukan pendataan pelanggaran karyawan.
2. Membuat sebuah aplikasi yang dapat melakukan pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan.
3. Membuat aplikasi yang dapat mempermudah perusahaan proses pengarsipan data bimbingan dan konseling terhadap karyawan.
4. Membuat aplikasi yang dapat menyajikan laporan hasil bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan.
5. Membuat aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada sistem pencatatan dan laporan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk Jayanti Divisi Biskuit.
2. Mempermudah departemen dalam memonitoring data pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.
3. Memiliki aplikasi yang efisien dalam pengarsipan data sehingga menjadi paperless dan memudahkan departemen dalam menentukan keputusan.
Metode Penelitian
Observasi
Penulis mengobservasi perusahaan PT Mayora Indah Tbk yang bertempat di Jl. Raya Serang Km 31 Desa Sumur Bandung, kec. Jayanti, kab. Tangerang, 15610 dan terlibat pada subsitem Bimbingan Dan Konseling, dengan demikian penulis dapat lebih mudah melakukan observasi .Penulis hanya akan lebih meneliti sistem yang dipakai jika tadinya penulis tidak begitu memahami sistem tersebut.
Wawancara / Interview
Untuk melengkapi hasil observasi, penulis juga akan melakukan wawancara atau interview dengan stakeholder yang bernama Hendro Triwibowo jabatan sebagai kepala IRGA di perusahaan tersebut dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem Bimbingan Dan Konseling sehingga menghasilkan data yang tepat dan akurat.
Metode Pustaka
Metode ini sangat strategis bagi penulis karena disini penulis berusaha mencari bahan-bahan atau sumber-sumber dari buku-buku yang ada yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini sebagai suatu pedoman atau referensi kejelasan mengenai penelitian ini.
Metode Literatur
Metode ini adalah metode pengumpulan data yang paling banyak digunakan di dalam menyusun karya tulis, karya ilmiah, dan penelitian lainnya. Metode yang digunakan di dalam mengumpulkan data melalui studi literature adalah menggunakan pedoman buku ilmiah dan karya tertulis lainnya sebagai landasan teori sebuah karya ilmiah.
Metode Analisa Data
Analisa sistem dilakukan dengan menggunakan analisa berorientasi objek melalui 4 (empat) tahap yaitu: survey sistem yang sedang berjalan, analisa terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi dan identifikasi persyaratan sistem
Metode Perancangan
Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunakan tools UML. Perancangan Aplikasi bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawanpada PT Mayora Indah Tbk menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain:
1. C#, merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai.
2. SQL Server, merupakan database yang akan digunakan.
3. Microsoft Visual Studio, merupakan software yang digunakan untuk mendesign aplikasi yang akan dibuat.
UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Diagram dan Class Diagram
Metode Waterfall
Metode waterfall adalah metode klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software (Pressman, 2012). Prosedur pengerjaan yang ada didalam metode waterfall dimulai dari suatu sistem dilakukan secara beruntun dan bertahap. Jadi, jika langkah pertama belum selesai dikerjakan, maka tidak dapat melakukan pekerjaan pada langkah kedua dan seterusnya.
Gambar diatas adalah tahapan-tahapan umum dari model proses waterfall, berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap ada dalam model ini :
1. Tahap Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mencari dan menentukan kebutuhan pengguna atau organisasi terhadap sistem serta menganalisa kondisi yang ada
2. Tahap Desain Sistem dilakukan untuk menentukan dan merancang spesifikasi detail sistem informasi dan produk yang sesuai dengan hasil proses pada tahap analisis
3. Tahap Penulisan Kode Program dilakukan untuk menentukan struktur algoritma secara detail, membuat instruksi-instruksi pada software yang akan dibuat sesuai dengan rancangan desain sebelumnya.
4. Tahap Pengujian Program dilakukan untuk mencari jawaban dan menentukan apakah sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan awal (requirments)
5. Tahap Penerapan Program dan Pemeliharaan dilakukan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware dan software, dengan melakukan pelatihan perpindahan dari sistem lama ke sistem yang baru serta perawatan ketika sistem sudah dioperasikan
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Permasalahan, Perumusan Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas masalah konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perancangan sistem, peralatan pendukung (Tools System) dan beberapa definisi sesuai dengan penelitian yang dilakukandan literature riview
BAB III PEMBAHASAN
Pada Bab ini berisikan tentang Analisa Organisasi, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem Yang Berjalan, Analisa Batasan Sistem, Analisa Masalah, sistem yang berjalan menggunakan Unifield Modelling Language (UML), User Requirement.
BAB IV RANCANGAN SISTEM SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI
Pada babini berisi usulan prosedur yamg baru, diagram rancangan sistem menggunakan unified modeling language (UML), rancangan basis data, rancangan prototype atau tampilan dan implementasi sistem yang di usulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab – bab yang telah di uraikan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
-
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Tata Sutabri, 2012 : 91)[1].
-
Menurut (Sutarman, 2012:13)[2], Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.
Karakteristik Sistem
Menurut (Tata Sutabri, 2012:17)[1], suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:
Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.
</li>Klasifikasi Sistem
Menurut Taufiq [3](2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
-
<Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.
-
Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.
- Sistem tertentu dan Sistem tidak tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
- Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.
- Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.
- Sistem tertutup dan Sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :
1. Menurut (Sutarman, 2012:14)[2], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8)[4], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.
Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.
Klasifikasi Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:34)[1], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:
-
Informasi Berdasarkan Persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :
-
Informasi yang tepat waktu
Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan. -
Informasi yang relevan
Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian. -
Informasi yang bernilai
Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. -
Informasi yang dapat dipercaya
Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. -
Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
1. Informasi masa lalu
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
2. Informasi masa kini
Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang. -
Informasi Berdasarkan Sasaran
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalamorganisasi maupun diluar organisasi.
Informasijenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Informasi individual
Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
2. Informasi komunitas
Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.
Nilai Informasi
Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
-
Kemudahan Dalam Memperoleh
Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. -
Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. -
Ketelitian (Accurancy)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. -
Kecocokan dengan pengguna (Relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan -
Ketepatan Waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. -
Kejelasan (Clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi. -
Fleksibelitas/Keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan. -
Dapat Dibuktikan
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah. -
Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. -
Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.
Komponen-Komponen Informasi
Menurut Darmawan (2012:5)[5], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:
-
Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
-
Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
-
Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
-
Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
-
Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
-
Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.
Mutu Informasi
Menurut (Sutarman, 2012:14)[2], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
5. Dokumen induk yang salah.
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
b. Pemeriksaan internal dan eksternal.
c. Penambahan batas ketelitian data.
d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Menurut Taufiq (2013:13)[6], "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk diolah".
Menurut Sutabri (2012:1)[1], "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah berupa catatan-catatan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukan fakta.
Klasifikasi Data
Menurut Sutabri (2012:3)[1], dapa dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :
a. Klasifikasi data menurut jenis data:
1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
2. Data Ukur (Measurement Data)
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.
b. Klasifikasi data menurut sifat data:
1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
Data Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
Data kualitatif adalah mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.
c. Data Klasifikasi data menurut sumber:
1. Data Internal
Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
a. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Taufiq [6](2013:17), “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
Menurut Sutarman[2] (2012:13), “Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manjemen dalam mengambilan keputusan.
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14), mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari:
-
Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar. -
Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. -
Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. -
Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). -
Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). -
Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
Konsep Dasar Perancangan
Definisi Perancangan
Menurut Subhan [7](2012:109), Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.
Menurut Soepadmo [8](2013:10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.
Dari hasil pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengembangan spesifikasi, rencana atau proses dengan memperhatikan beberapa batasan hukum, politik, sosial dan lain sebagainya.
Konsep Dasar Basis Data (Database)
Definisi Basis Data (Database)
Basis Data terdiri atas dua kata, Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya (Fathansyah, 2012 : 2)[9].Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:
-
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita menyimpan data secara manual (non elektronis) -
Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena keterkaitan erat antara kelompok dalam basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti selalu ada. Dengan basis data, efisiensi/optimalisai penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi data, baik menerapkan sejumlah pengkodean atau membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan -
Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan/penyimpanan data -
Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data sejalan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita dapat melakukan pemilahan data, sehingga data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita pindahkan kedalam media penyimpanan off-line. Disisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar di banyak lokasi geografis. Misalnya, data nasabah sebuah bank dipisah-pisah dan disimpan di lokasi yang sesuai dengan keberadaan nasabah. Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data yang berada di suatu lokasi/cabang, dapat juga diakses (menjadi tersedia/avaible) bagi lokasi yang lain -
Kelengkapan (Completeness)
Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-filed baru pada suatu tabel -
Keamanan (Security)
Ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam sebuah basis data. Tetapi untuk suatu sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan secara ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa (pemakai) yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan -
Kebersamaan Pemakaian (Sharebility)
Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja atau di satu lokasi saja oleh satu sistem aplikasi. Data pegawai dalam basis data kepegawaian , misalnya dapat digunakan oleh banyak pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau oleh banyak sistem (sistem penggajian, sistem akuntansi, sistem inventori dan sebagainya). Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga/menghindari munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama dapat diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bers0amaan) atau kondisi deadlock (karena banyak pemakai saling menunggu untuk menggunakan data).
Elisitasi
Definisi Elisitasi
Guritno [10](2011), “elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
Pendapat lain oleh Saputra[11] (2012) menyatakan bahwa, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat sesuai keinginan manajemen dan di sanggupi penulis untuk di eksekusi.
Tahapan Elisitasi
Menurut Rahardja, dkk. [12](2011), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:
-
Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara -
Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.
• (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
• (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
• (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem. -
Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE
• (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
• (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
• (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :
• High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
• Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
• Low (L) : Mudah untuk dikerjakan. -
FinalDraft Elisitasi Finaldraft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Teori Khusus
Definisi Aplikasi
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Mayora Indah Tbk merupakan kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka di Indonesia. Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaan-nya secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-lain. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagai sebuah industri biskuit rumah sederhana yang hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok usaha yang ter-integrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli 1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usaha-nya yakni mendirikan fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia Tenggara.
Dengan inovasi-inovasi terbaru yang dilakukan perusahaan semakin memperkokoh posisi Mayora di pasar global. Terbukti bahwa produk-produk Mayora tidak hanya mampu memenuhi konsumen yang ada di dalam negeri saja, namun telah menjangkau konsumen luar negeri bahkan hampir menyebar di seluruh dunia. Hasil ini dapat dicapai berkat dukungan dari jaringan distribusi yang kuat selain tersedia-nya fasilitas dengan sistem logistik dan pengelolaan gudang yang modern. Selain itu, perusahaan telah menerapkan tiga visi utama perusahaan yang menjadi acuan pengelolaan di antaranya menjadi produsen makanan dan minuman berkualitas yang dipercaya oleh konsumen baik di pasar domestik dan internasional serta mengendalikan pangsa pasar yang signifikan dalam setiap kategori, memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara di mana perusahaan beroperasi.
Produk-produk Mayora dibagi menjadi beberapa lini produk dengan merek-merek terkenal, antara lain Biskuit dengan pabrik biskuit terbesar di Asia Tenggara (Marie Roma, Slai O’lai, Better, Danisa dan Sari Gandum), Permen yang menjadi salah satu pelopor permen kopi dan menjadi merek permen nomor 1 di dunia (Kopiko, Kis, dan Tamarin), Wafer & Chocolate yang menjadi pelopor hadir-nya wafer roll dan coklat pasta dengan kualitas tinggi (Astor, Beng-beng, Superstar, Zuperr Keju, dan Choki-choki), Kopi yang merupakan produsen kopi instan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara (Torabika Brown Coffe, Torabika 3inOne, Torabika Cappucino), Mayora Nutrition (Energen Oat Milk), Bubur (Super Bubur), Mie Instan (Mie Gelas), Minuman (Vitazone, Teh Pucuk Harum & Kopiko 78°C) dan beberapa varian produk lainnya. Saat ini produk-produk tersebut telah didistribusikan ke lebih dari 52 negara di dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Jepang, Iran, Italia, Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Saudi Arabia, Portugal dan beberapa negara lainnya.
Visi dan Misi Perusahaan
1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.
Struktur Organisasi
Tugas dan Tanggung Jawab
-
Factory Manager
Factory Manager mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan. -
Departement Head IRGA
Dept. Head IRGA mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari Departemen IRGA. -
Section Head IR
Section Head IR mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari IR (Industrial Relation) seperti perizinan Perusahaan dan kesepakatan dengan badan-badan diluar Perusahaan. -
Section Head GA
Section Head GA mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari GA (General Affair) seperti aset-aset Perusahaan dan pelayanan terhadap kebutuhan karyawan. -
Section Head HSE
Section Head HSE mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari HSE (Health Safety Environment) seperti keselamatan kerja dan penanggulangan terhadap kecelakaan kerja. -
Staff CCTV
Staff CCTV mempunyai tugas pokok memantau dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan yang terekam oleh kamera CCTV serta bertanggung jawab dalam troubleshoot jaringan CCTV, PABX dan Pagging. -
Staff Payroll
Staff Payroll mempunyai tugas pokok dalam memantau dan mengurus absensi karyawan dan penggajian. -
Staff IRGA
Staff IRGA mempunyai tugas pokok dalam mengurus perizinan, pendataan aset perusahaan dan pelayanan terhadap seluruh karyawan. -
Staff HSE
Staff HSE mempunyai tugas pokok dalam memantau dan mengawasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan kecelakaan kerja.
Tata Laksana Sistem Berjalan
Use Case Diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.
Prosedur Sistem Berjalan
-
Proses Temuan Pelanggaran
Pada proses ini bagian keamanan (Security) dan bagian pengawas penegakan displin aturan perusahaan (Departemen IRGA) mendapati pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan didalam area perusahaan. -
Proses Pendataan
Pada proses ini karyawan yang melakukan pelanggaran akan diserahkan ke Departemen IRGA dan dilakukan pendataan untuk kebutuhan arsip pada formulir yang telah disediakan serta diberikan bimbingan dan konseling untuk mengurangi tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. -
Proses Pemberian Sanksi
Pada Proses ini karyawan yang melakukan pelanggaran berat maupun pelanggaran yang berulang kali dilakukan akan diberikan sanksi atau surat peringatan sesuai ketentuan dengan mengacu pada data arsip pelanggaran karyawan yang bersangkutan.
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
-
Use Case Diagram Sistem Berjalan
Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
3. 4 Use Case diantaranya : Temuan Pelanggaran, Pendataan, Bimbingan dan Konseling, Pemberian Sanksi.
1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.
2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Karyawan, Security, Pengawas.
Activity Diagram Sistem Berjalan
-
Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.
Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
5. 1 Final Node, yang mengakhiri.</p>
1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
2. 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3. 1 Swimlane.
4. 1 Decision Node.
-
Sequence Diagram Sistem Berjalan
Sequence Diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengen use case dimana didalamnya terdapat actor dimana diagram ini sangat memperhatikan waktu atau terurut berdasarkan kejadian.
Berikut sequence diagram dari sistem Aplikasi Bimbingan dan Konseling : </ol>
- ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
- ↑ Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
- ↑ Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
- ↑ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaTaufiq
- ↑ Subhan, Mohamad. 2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia
- ↑ Soepadmo, Gatoet. 2013. panduan mudah merancang bangunan. jakarta: niaga swadaya
- ↑ Fathansyah. Ir, (2012). Basis Data, Bandung, Informatika Bandung
- ↑ Guritno,Suryo., Sudaryono, Rahardja U. 2010. Theoryand Application of IT Research. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT.
- ↑ Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
- ↑ Untung Rahardja. 2011. “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Pada tahap ini adalah proses menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT dimana akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman :
Analisa Masukan Data
Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data pelanggaran karyawan di dapat ketika security menyerahkan karyawan yang melakukan pelanggaran kepada pengawas (Departemen IRGA).
1. Nama Masukan : Penyerahan Pelaku Pelanggaran
2. Fungsi : Sebagai proses kewajiban security menyerahkan
data karyawan yang melakukan pelanggaran
3. Sumber : Security
4. Media : Komunikasi
5. Distribusi : Security ke Pengawas
6. Frekuensi : Setiap hari
7. Keterangan : Berisi nama dan NIK
Analisa Proses Data
Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
1. Nama Modul : Penerimaan Pelaku Pelanggaran
2. Masukan : Menerima Pelaku Pelanggaran yang dilakukan Security
3. Keluaran : Data Pelanggaran dan Bimbingan Konseling
4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manual
Analisa Keluaran Data
Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :
1. Nama Keluaran : Data Pelanggaran dan Bimbingan Konseling
2. Fungsi : Sebagai bahan Laporan Data Pelanggaran dan
Bimbingan Konseling
3. Media : Kertas
4. Distribusi : Pengawas ke Kepala Departemen
Konfigurasi Sistem Berjalan
Spesifikasi Hardware
Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Processor : Core I3
2. Monitor : IPS 14
3. Ram : 2.00 GB
4. Keyboard : MS Compatible
5. Printer : Canon MP258
Spesifikasi Software
1. Windows 7
2. Microsoft Visio for UML
3. Adobe Reader
4. IIS
5. Microsoft Visual Studio
6. SQL Server
Hak Akses (Brainware)
1. Pengawas
2. Admin
3. Perusahaan
Permasalahan yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi pada sistem berjalan saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem masih dilakukan secara tulis menulis sehingga masih memungkinkan terjadinya penumpukan berkas-berkas data pelanggaran.
2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi.
3. Dalam proses pencarian data pelanggaran karyawan masih sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena datanya masih bersifat lembaran-lembaran kertas (Formulir).
Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem pendataan pelanggaran karyawan serta bimbingan dan konseling untuk memudahkan pengawas dalam pendataaan pelanggaran karyawan dan mencari data pelanggaran.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Monitoring Laporan Praktek Kerja Industri yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :
Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh perancang.Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.
Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.
Keterangan MDI :
a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :
Keterangan :
a. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
b. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?
c. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?
Metode TOE tersebut digabi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
a. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
Final Draft Elisitasi
Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah, Tbk Divisi Biskuit. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah, Tbk Divisi Biskuit. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :
BAB IV
Prosedur Usulan Sistem
Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif. Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang aplikasi pelanggaran karyawan dan bimbingan konseling yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengawas (Dept. IRGA) dalam memproses data-data yang di input secara efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Microsoft Visual Studio melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram, Class Diagram, dan menggunakan SQL Server sebagai database.
Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah pengawas dalam hal melakukan pendataan pelanggaran dan mempermudah pengawas dalam pembuatan laporan.
Rancangan Use Case Diagram Yang Diusulkan
1. Pengawas
a. Melakukan Login
b. Menampilkan halaman login
c. Menampilkan halaman utama
d. Menampilkan menu data pelanggaran
e. Menampilkan menu view data pelanggaran
Use Case Diagram Yang Diusulkan
1. Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Pengawas.
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, Use Case Diagram pada Pengawas terdapat :
a. 1 System yang merupakan rancangan usulan proses sistem.
b. 2 Actor yaitu : Pengawas.
Activity Diagram Yang Diusulkan
1. Activity Diagram Login
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Activity Diagram Login terdapat :
a. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
b. 10 Action, menjelaskan tentang aktivitas yang terjadi pada saat user melakukan login.
c. 1 Decision Node, sebagai pesan pemberitahuan Username dan Password valid atau tidak.
Sequence Diagram Yang Diusulkan
1. Sequence Diagram Login
Berdasarkan gambar 4.6 diatas, Sequence Diagram Login terdapat :
a. 1 (satu) Actor : Pengawas
b. 6 (enam) Life Line : Login, Validasi Login, Menu Home, Data Pelanggaran, View Data, Pelanggaran.
Class Diagram Yang Diusulkan
1. Class Diagram
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Rancangan Basis Data
Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.
Spesifikasi Basis Data (Database)
Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1. Nama File : Tabel Karyawan
Media : Harddisk
Isi : (no_urut_karyawan, 10)
Primary Key : no_urut_karyawan
Jumlah Record : 94
2. Nama File : Tabel Bagian
Media : Harddisk
Isi : (kode_bagian, 4)
Primary Key : kode_bagian
Jumlah Record : 54
3. Nama File : Tabel Pelanggaran
Media : Harddisk
Isi : (kode_pelanggaran, 2)
Primary Key : kode_pelanggaran
Jumlah Record : 251
4. Nama File : Tabel jenis_pelanggaran
Media : Harddisk
Isi : (kode_jenis_pelanggaran, 4)
Primary Key : kode_jenis_pelanggaran
Jumlah Record : 54
5. Nama File : Tabel User
Media : Harddisk
Isi : (id_user, 3)
Primary Key : id_user
Rancangan Tampilan Yang Diusulkan
Rancangan Tampilan Login
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.
Rancangan Tampilan Menu Utama
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Table Master dimana terdapat form untuk melakukan input data pelanggaran. Menu Pelanggaran. Menu View Data Pelanggaran untuk memonitoring data pelanggaran berdasarkan klasifikasi. Menu Laporan untuk melihat summary laporan yang terjadi berdasarkan bulan dan tahun dan Menu User.
Rancangan Tampilan Table Master Bagian
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Table Master Bagian maka akan muncul isi data dari Bagian.
Rancangan Tampilan Table Master Karyawan
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika user memilih Menu Table Master Karyawan maka akan muncul isi data dari karyawan.
Rancangan Tampilan Table Master Jenis Pelanggaran
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Table Master Jenis Pelanggaran maka akan muncul isi dari Jenis Pelanggaran
Rancangan Tampilan Pelanggaran
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Pelanggaran maka akan memasukan Pelanggaran baru karyawan.
Rancangan Tampilan View Data Pelanggaran
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu View Data Pelanggaran maka akan menampilkan semua data pelanggaran karyawan
Rancangan Tampilan Laporan
Keterangan :
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
1. Processor : Core i3
2. Monitor : IPS 14
3. Ram : 2.00 GB
4. Keyboard : MS Compatible
5. Printer : Canon MP258
Spesifkasi Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
1. Windows 7
2. Microsoft Visio for UML
3. IIS
4. Microsoft Visual Studio
5. SQL Server
Tampilan Implementasi Sistem yang diusulkan
Menu Login
Keterangan :
Tampilan diatas akan muncul jika Pengawas telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh admin. Pengawas harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.
Menu Halaman Utama
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Visi Misi Perusahaan dan Logo Perusahaan.
Menu Table Master Bagian
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Bagian yang berisi Informasi Bagian Karyawan di Divisi Biskuit.
Menu Table Master Karyawan
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Karyawan yang berisi biodata dasar karyawan dari divisi biskuit.
Menu Table Master Jenis Pelanggaran
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Jenis Pelanggaran yang berisi informasi dasar jenis-jenis dari pelanggaran karyawan.
Menu Pelanggaran
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Pelanggaran dimana berisi informasi mengenai data-data karyawan yang telah melakukan pelanggaran.
Menu View Data Pelanggaran
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu View Data Pelanggaran dimana berfungsi untuk melihat data karyawan yang melakukan pelanggaran dengan penyortiran tertentu.
Menu Laporan
Keterangan :
Di Halaman utama terdapat Menu Laporan berisi rekapan laporan pelanggaran karyawan berdasarkan bulan dan tahun.
Menu User
Keterangan :
Pengujian BlackBox
Pengujian BlackBox Pada Login
Pengujian BlackBox Pada Input Pelanggaran Karyawan
Pengujian BlackBox Pada Menu User
Schedule Implementasi
Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :
Estimasi Biaya
Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.
BAB V
Kesimpulan
Dari uraian yang telah disebutkan pada bab-bab yang sebelumnya, maka dari itu dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rancangan aplikasi bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan dibuat untuk memudahkan pengawas dalam melakukan pendataan secara terkomputerisasi tanpa harus menggunakan kertas formulir.
2. Memudahkan bagi pengawas untuk melihat data pelanggaran berdasarkan klasifikasi dengan cepat dan efisien tanpa harus mencari dahulu data yang disimpan pada box arsip.
3. Data yang ada menjadi mudah untuk dicari karena disimpan dalam satu database.
Saran
Untuk melengkapi apa yang telah dibuat sebelumnya, ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk perbaikan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan sistem ini dapat diperbaharui berkala agar sistem dapat bekerja lebih efektif lagi.
2. Data yang sudah ada sebaiknya disimpan kembali ke file cadangan sebagai back up data agar jika suatu ketika ada masalah maka data yang ada tidak hilang.
DAFTAR PUSTAKA