TA1331376614: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 958: Baris 958:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Divianto (2012:78), Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Divianto (2012:78), Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:</p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">1. Fungsi Decoupling</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">1. Fungsi Decoupling</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2"> Tujuan dari  Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> Tujuan dari  Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">2. Fungsi Economic Lot Sizing </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">2. Fungsi Economic Lot Sizing </p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify ">
 
<p style="line-height: 2"> Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi saat pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi saat pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.</p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">3. Fungsi Antisipasi </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">3. Fungsi Antisipasi </p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify ">
 
<p style="line-height: 2"> Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).</p></div>
Baris 976: Baris 976:
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Rusdah (2012:52), persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Rusdah (2012:52), persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in ">a. Batch Stock atau Lot Inventory </p></div>
 
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in ">a. Batch Stock atau Lot Inventory </p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in "> Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in "> Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Fluctuation Stock </p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Fluctuation Stock </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in "> Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in "> Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Anticipation Stock </p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Anticipation Stock </p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat. Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat. Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Persediaan bahan baku (raw material stock)</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Persediaan bahan baku (raw material stock)</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)</p>
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">e. Persediaan barang jadi (finished goods stock)</p></div>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in "> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">e. Persediaan barang jadi (finished goods stock)</p>
  
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">FIFO <i>(First In Fist Out)</i>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">FIFO <i>(First In Fist Out)</i>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
<p style="line-height: 2"> Menurut Tamodia (2013:25), “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> Menurut Tamodia (2013:25), “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Sangeroki (2013:1187), ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Menurut Sangeroki (2013:1187), ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:</p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">2. Penjadwalan tidak berprioritas </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">2. Penjadwalan tidak berprioritas </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:</p>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan. </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">a. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan. </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Turn around time tidak bagus </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">c. Turn around time tidak bagus </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">d. Throughput tidak bagus </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">d. Throughput tidak bagus </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">e. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">e. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata.</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.</p></div>
 
<p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Tujuan Pengelolaan Persediaan </i>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Tujuan Pengelolaan Persediaan </i>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
<p style="line-height: 2"> Menurut Ristono (2013:4-5), tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> Menurut Ristono (2013:4-5), tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in ">a. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.2in">a. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. </p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.2in ">b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.2in">b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.</p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.</p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,  karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.</p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari,  karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.</p></div>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Faktor Penentu Safety Stock </i>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2">Faktor Penentu Safety Stock </i>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in ">
<p style="line-height: 2"> Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Ristono, 2013:8-9)</p></div>
+
<p style="line-height: 2"> Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Ristono, 2013:8-9)</p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">a. Risiko kehabisan persediaan. </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">a. Risiko kehabisan persediaan. </p>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">b. Biaya simpan di gudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan. </p></div>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Biaya simpan di gudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan. </p></div>
<p style="line-height: 2"> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">c. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar. </p></div></ol>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">c. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar. </p></ol>
 
+
 
+
  
 
=== Konsep Analisa CSF <i>(Critical Success Factor)</i>===
 
=== Konsep Analisa CSF <i>(Critical Success Factor)</i>===

Revisi per 21 Januari 2017 07.56

APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU

BERBASIS WEB

PADA PT. SUMBER CENTRAL TEKNIK


TUGAS AKHIR

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :


NAMA
: ADE FERDIANSYAH
NIM
: 1331376614



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2016/2017)


 



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA TANGERANG

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU

BERBASIS WEB

PADA PT. SUMBER CENTRAL TEKNIK

Disusun Oleh :

NIM
: 1331376614
Nama
: Ade Ferdiansyah
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

   


Disahkan Oleh :

Tangerang, 13 Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja,
       
Jurusan Teknik Informatika,
           
           
           
           
(Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si )
       
(Diah Aryani,ST., M.Kom)
NIP :
       
NIP :


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA TANGERANG

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU

BERBASIS WEB

PADA PT SUMBER CENTRAL TEKNIK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331376614
Nama
: Ade Ferdiansyah

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Oleh :


Tangerang, 13 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M.Kom)
   
(Faridi, M.Kom)
NID : 02012
   
NID : 14020


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA TANGERANG

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU

BERBASIS WEB

PADA PT. SUMBER CENTRAL TEKNIK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1331376614
Nama
: Ade Ferdiansyah

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :


Tangerang, 13 Januari 2017

Ketua Penguji
       
Penguji I
       
Penguji II
       
       
       
       
(_________)
       
(_________)
       
(_________)
NID :
       
NID :
       
NID :


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU

BERBASIS WEB

PADA PT SUMBER CENTRAL TEKNIK

Disusun Oleh :

NIM
: 13313766141
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1331376614

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT. Sumber Central Teknik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Office chair Components, Metal Furniture, Metal press parts, Pipe Swedging dan Powder Coating yang terletak di kota Tangerang. Persediaan bahan baku meupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Untuk mendukung sistem persediaan bahan baku perlu adanya sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien dalam mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang ada. Namun dalam kenyataannya hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan pada perusahaan tersebut. Dalam melakukan monitoring persediaan bahan baku, PT. Sumber Central Teknik telah menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel namun penggunaan aplikasi tersebut belum berfungsi secara optimal. Hal yang menjadi kendala adalah ketika membutuhkan informasi tentang persediaan bahan baku yang habis, admin harus membuka Microsoft Excel yang ada untuk mencari data satu persatu. Proses pencarian tersebut memakan waktu yang lama sehingga sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik. Maka diperlukan sistem yang dapat membantu admin dalam memonitoring stok bahan baku di gudang. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil Tugas Akhir dengan judul “Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan Baku Berbasis Web pada PT. Sumber Central Teknik“.. Dengan harapan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat memberikan manfaat positif bagi semua pihak terutama pada PT. Sumber Central Teknik. Tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat sebagai solusi dari permasalahan tersebut.




Kata kunci : Persediaan Bahan baku, sistem dan Komputerisasi


ABSTRACTION

PT. Sumber Central Teknik is a company engaged in the field of industry Office chair Components, Metal Furniture, Metal press parts, Pipe Swedging and Powder Coating, located in the city of Tangerang. Inventories of raw materials Brazilians is one important role for the company's production process. To support the system of supply of raw materials necessary to the computerized system is more accurate, fast and efficient in knowing the number of existing raw material inventories. But in reality it is not in accordance with the wishes and expectations to be achieved due to the limitation of computerized systems used in the company. In monitoring the inventory of raw materials, PT. Sumber Central Teknik has been using semi computerized system is by using Microsoft Excel, but the use of the application is not functioning optimally. It obstacle is when in need of information about supplies of raw materials are depleted, the admin must open a Microsoft Excel there is to find the data one by one. The search process takes a long time so that the current system is not run well. It would require a system that can help administrators in monitoring the stocks of raw materials in the warehouse. Based on the above problems, the authors are interested to take a final project titled "Aplikasi Monitoring Persediaan bahan Baku Berbasis Web ". With the hope this study may be one of the activities that can provide positive benefits for all parties, especially the PT. Sources Central Engineering. Of course, with results of good research and accurate as a solution to these problems.


Keywords: Inventories Raw materials, systems and Computerized

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah “APLIKASI MONITORING PERSEDIAAN BAHAN BAKU BERBASIS WEB PADA PT. SUMBER CENTRAL TEKNIK” .

Tujuan penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma (D3) jurusan Teknik Informatika pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika serta untuk membantu mengatasi masalah sistem persediaan bahan baku pada PT. Sumber Central Teknik sehingga proses manajemen dan perencanaan barang dapat terkendali dengan baik.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun material dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini penulisan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli M.Kom selaku Pembantu Direktur bidang Akademik AMIK Raharja Informatika..
  3. Ibu Diah Aryani, ST, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika AMIK Raharja Informatika.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom, selaku pembimbing I yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan-masukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini..
  5. Bapak Faridi, M.Kom, selaku pembimbing II yang telah membantu memberikan kritik, saran, waktu dan masukan-masukan dalam penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini..
  6. Dosen dan staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bakal ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Sukarman, selaku pembimbing lapangan di PT. Sumber Central Teknik yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
  8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  9. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dan kritik bagi penulis.
  10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, Januari 2017
Ade Ferdiansyah
NIM. 1331376614

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Pegawai

Tabel 4.3 Tabel Absen

Tabel 4.4 Tabel Izin

Tabel 4.5 Tabel Cuti

Tabel 4.6 Tabel Bagian

Tabel 4.7. Pengujian Black Box Pada Login Admin

Tabel 4.8. Pengujian Black Box Pada Data Pegawai

Tabel 4.9. Pengujian Black Box Pada Data Bagian

Tabel 4.10. Pengujian Black Box Pada Data Absen

Tabel 4.11. Daftar Schedule

Tabel 4.12. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram persediaan bahan baku

Gambar 3.3. Activity Diagram persediaan bahan baku

Gambar 3.4. Activity Diagram Absensi Pulang

Gambar 3.5. Activity Diagram Izin

Gambar 3.6. Activity Diagram Cuti

Gambar 3.7. Activity Diagram Dinas Luar

Gambar 3.8. Activity Diagram Laporan Absensi

Gambar 3.9. Sequence Diagram Absensi Pegawai

Gambar 3.10. Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 Statechart Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.6 Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.7 Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.8 Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.9 Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.10 Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.11 Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.12 Tampilan Program Menu Laporan

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Program Menu Login

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Program Menu Bagian

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Program Menu Pegawai

Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Program Menu Absen

Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Program Menu Cuti

Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Program Menu Izin

Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Program Menu Laporan


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era teknologi informasi seperti saat ini, efisiensi waktu dan tenaga, serta kemudahan dalam mendapatkan suatu informasi sangatlah dibutuhkan. Peranan komputer sangatlah diperlukan di berbagai bidang, baik instansi maupun perusahaan. Hal ini disadari mengingat kebutuhan informasi yang cepat dan akurat. Terbukti dengan banyak instansi dan perusahaan yang telah menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi yang berguna untuk memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah perusahaan PT Sumber Central Teknik.

Awal mulanya komputer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghitung yang kemudian pada perkembangannya menjadi sebuah alat kerja yang efisien untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi berdaya tepat guna, sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja sebuah instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

SPT. Sumber Central Teknik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Office chair Components, Metal Furniture, Metal press parts, Pipe Swedging dan Powder Coating. Dalam melakukan monitoring persediaan bahan baku, PT Sumber Central Teknik masih dilakukan dengan metode pencatatan dan juga menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel namun penggunaan aplikasi tersebut belum berfungsi secara optimal . Hal yang menjadi kendala adalah ketika membutuhkan informasi tentang persediaan bahan baku yang habis, admin gudang harus membuka Microsoft Excel yang ada untuk mencari data satu persatu. Proses pencarian tersebut memakan waktu yang lama sehingga sistem yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik. Admin gudang mengalami kendala dalam mengontrol sisa stok bahan baku yang ada di gudang karena tidak adanya sistem yang dapat memonitoring stok bahan baku secara otomatis sehingga laporan stok bahan baku yang dihasilkan setiap bulannya tidak sesuai dengan jumlah stok bahan baku yang ada di gudang. Untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses sistem monitoring persediaan bahan baku, maka diperlukan suatu sistem monitoring persediaan bahan baku yang dapat membantu bagian gudang dalam memonitoring stok bahan baku.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil Tugas Akhir dengan judul “Aplikasi Monitoring Persediaan Bahan Baku Berbasis Web pada PT. Sumber Central Teknik“.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring persediaan bahan baku yang berjalan saat ini pada PT Sumber Central Teknik?

  2. Kendala-kendala apa saja yang terjadi pada sistem monitoring persediaan bahan baku yang berjalan saat ini?

  3. Bagaimana membuat aplikasi monitoring persediaan bahan baku berbasis web pada PT Sumber Central Teknik?

Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penulis dalam membuat laporan, maka penulis membatasi pembahasan permasalahan yang akan dibahas meliputi Aplikasi yang akan dibuat hanya sebatas monitoring persediaan bahan baku, yaitu mulai dari kelola data bahan baku, kelola monitoring persediaan bahan baku yang masuk dan keluar, sampai pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk menganalisa Sistem Absensi Pegawai dari datang sampai pulang.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebihefektif dan efisien.

    3. Untuk memberikan solusi bagi Media Cetak TabloidTipikor dalam absensi pegawai.

  2. Tujuan Fungsional

    1. Untuk menyimpan data-data absensiagar data-data tidak hilang.

  3. Tujuan Individu

    1. Dapat menambah wawasan penulis dalam haldunia kerja.

    2. Ingin mengimplementasikan ilmu yang sudahkami dapat dalam proses belajar mengajar.

    3. Sebagai syarat untuk menyelesaikan SKRIPSI dan mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat – manfaat yang diperolehadalah sebagai berikut :

  1. Manfaat Operasional

    1. Dapat meningkatkan mutu perusahaan pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

    2. Mempermudah dalam absensi sehingga lebih efektif dan efisien.

    3. Dapat meningkatkanpemanfaatan hasil-hasil penelitian di lingkungan Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Manfaat Fungsional

    1. Agarhasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakanoleh Media Cetak Tabloid Tipikor sebagai bahan referensi dasar untuk memperbaikisistem absensi yang berjalan saat ini.

    2. Agarterciptanya pelayanan yang lebih baik, efektif dan efisien.

  3. Manfaat Individu

    1. Hasil penelitian ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasanyang telah diterima tentang manajemen pada kegiatannyata di bidang studinya.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yangdiperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukandalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukanmenggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Wawancara

    Untuk melengkapi data-datayang diperlukan dalam pengembangan Sisteminformasi Absensi inimaka dilakukan wawancara terhadap beberapa pegawai.Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenaikekurangan dari sistem yang sedang berjalan serta kebutuhan-kebutuhan lain yangdiperlukan oleh pegawai yang belum tercukupi dari sistem yang telah ada sekarang.Wawancara dilakukan langsung kepada Bpk.Purnama Herdiansyah selaku pegawai pada Media Cetak Tabloid Tipikor.

  2. Observasi

    Observasi adalah metode yang dilakukan penulis untukmengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitiansecara langsung ke Media Cetak Tabloid Tipikor yangberalamat di Jl. Raya Serang KM14,5 Citra Raya Graha Pratama Blok V13 No.16 Cikupa Tangerang.

  3. Studi Kepustakaan

    Metode studi kepustakaan dilakukanuntuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan.Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensiyang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperolehdari buku-buku atau internet.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyekdengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumplan datadengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasikebutuhan sistem yang akan dikembangkan.Pada prosesanalisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisadidapatkan oleh masing – masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsionaldan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yangterlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masingpengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :


  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools ataualat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5,dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi(Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan(Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalamlaporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian,metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistemyang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA MASALAH

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Media Cetak Tabloid Tipikor, struktur organisasi, pembahasan tugas dan wewenang, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, Blueprint sistem yang diusulkan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) melalui program Visual Paradigm 6.4, yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram, rancangan basis data, screen shot dari sistem yang diimplementasikan, serta rancangan perangkat sistem yang diusulkan, terdiri dari hardware dan software.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sucipto (2011:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Menurut Sutarman (2012:10), “Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”..

Menurut Azhar Susanto (2013:22), ”Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675), “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.



Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)

  4. Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)

  6. Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).

  11. Pengolahan Sistem (processing system)

  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

  13. Keluaran Sistem (ouput system)

  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.

  17. Kontrol Sistem (control system)

  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan Balik (feed back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.


Tujuan Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:23), “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian”.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Bambang Hartono (2013:15), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yag berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang”.

Menurut Wahyu Hidayat dkk mengutip dari Yakub dalam Jurnal CERITA (2016:32), Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Menurut Maimunah, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49), Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65), “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250), “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Listina Nadhia Ningsih yang mengutip dari Nazrudin Safaat.H. dalam Jurnal ICIT (2016:156), Perangkat Lunak Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya perangkat lunak aplikasi dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

Menurut Indrajani (2014:4), “Aplikasi adalah program yang menentukan aktifitas permrosesan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas khusus dari pemakai komputer. Contohnya spreadsheet elektronik dan program word processing”.

Menurut Herul Makmun yang mengutip dari Puntodewo dalam ejurnal.unimaka.ac.id (2015), Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

Unified Modelling Language UML

Definisi UML

Menurut Nugroho (2013:19), “Unified Modeling Languege (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, menvisualisasikan, serta kontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut Widodo (2012:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Tipe-tipe Diagram Unified Modelling Language UML

Menurut Listina Nadhia Ningsih yang mengutip dari Shelly & Rosenblatt dalam Jurnal ICIT (2016:155), “Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting an information system. You use the UML to develop models”. Artinya, UML adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam menggambarkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, dalam merancang suatu sistem.

Menurut Yasin (2012:268), “Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Language (UML) merupakan sintak umum untuk model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambar sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram/gambar yang meliputi class beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class”. UML terdiri dari banyak diagram yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram merupakan gambar dari beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem dan rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis ynag solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari :

    a. Use Case Relationship

    Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communication association.

    b. Association / Directed Association

    Asosiasi adalah hubungan statis antar elemen. Ummunya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukan arah query antar elemen

    c. Generalization / pewaris

    Pewaris merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja sistem. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b. Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 model yaitu:

    a. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

    Menurut Sunguk Lee dalam International Journal of Database Theory and Application (2012:159-161), “Unified Modeling Language or UML is defided as a standardized general purpose modeling language in the field of object-oriented software engineering”.

    Use-Case Diagram : The functionality provided by a database system or a computer application can be illustrated by a use case diagram. Its main purporse is to visualize the functional requirements of a system, including the relationship of “actors” (human being who will interact with the system) to essential processes, as well as the relationship among different use cases.

    Sequence Diagram : The sequence diagrams show a detailed flow for a specific use cases or even just part of a specific use case.

    Activity Diagram : The procedural flow of control between two or more class objects while processing an activity can be shown with an activity diagrams.

    Statechart Diagram : The statechart diagram is used to visualized and model the different states that a class can be in and how that class transition from state to state.

    Class Diagram : The static structures of a computer application or a database station are shown in a class diagram. It also shows how the different entitas (people, things, and data) relate to each other.

Tujuan Unified Modelling Language UML

Menurut Yasin (2012:270), tujuan UML terdiri dari :

a. Memberikan model yang siap jadi, bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan mengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.



Database

Menurut Yasin (2012:270), tujuan UML terdiri dari :

Menurut Adhi Prasetio (2012:181), Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relational lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

</div>

Pada database yang memiliki struktur relasional. Ada tabel-tabel yang menyimpan data. Setiap tabel terdiri dari kolom dan baris. Sebuah kolom mendefinisikan jenis informasi apa yang disimpan. Pada database relational membutuhkan kolom khusus untuk setiap jenis informasi yang ingin disimpan.

Menurut Mukhamad Mansur (2016:121), Database adalah sekumpulan file data yang satu sama lainnya saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mendapatkan dan memproses data tersebut.

Menurut Sunguk Lee dalam Internatonal Journals Of Database Theory And Application (2012:158), “A database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

PHP

Menurut Betha Sidik (2014:4), PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi yang bukan dokumen HTML dibuat dengan menggunakan editor tesk atau editor HTML dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs-situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan script PHP.


MySQL

Menurut Betha Sidik (2014:4), PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi yang bukan dokumen HTML dibuat dengan menggunakan editor tesk atau editor HTML dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs-situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan script PHP.

Menurut Mekhamad Mansur (2016:121), MySQl merupakan salah satu Rational Database Management System bersifat Open Source. Struktur database disimpan dalam tabel-tabel yang saling berelasi. Karena sifat Open Source, MySQL dapat digunakan dan didistribusikan baik untuk kepentingan individu maupun corporate secara gratis tanpa memerlukan lisensi dari pembuatnya. MySQL dapat berjalan dalam berbagai platform sistem operasi antara lain Windows, Linux, Unix, Sun OS dan lain-lain.

Codeigniter

Menurut www.codeigniter.id (2016:1), Codeignitor adalah framework PHP yang kuat dengan footprint yang sangat kecil, dibangun untuk pengembang yang membutuhkan toolkit sederhana dan elegan untuk membuat aplikasi web dengan fitur lengkap.

Menurut D Tri Oktafian mengutip dari Basuki dalam Jurnal TEKNOMATIKA (2015:2-3), Codeigniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi website berbasis PHP dibandingkan jika menulis semua kode program dari awal. Codeigniter menyediakan banyak library untuk mengerjakan tugas-tugas yang umumnya ada pada sebuah aplikasi berbasis web. Selain itu, struktur dan susunan logis dari Codeigniter membuat aplikasi yang dibuat menjadi semakin teratur dan rapi. Dengan demikian developer dapat fokus pada fitur-fitur apa yang dibutuhkan oleh aplikasi dengan membuat kode program seminimal mungkin. Codeigniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi sebuah CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu ExpressionEngine (http://www.expressionengine.com). Saat ini, Codeigniter dikembangkan dan dimaintain oleh ExpressionEngine Development Team.

Beberapa keuntungan menggunakan Codeigniter, diantaranya:

  1. Gratis

    Codeigniter berlisensi dibawah Apache/ BSD opensource, sehingga penggunaannya secara bebas.:

  2. Ditulis menggunakan PHP

    C Meskipun Codeigniter dapat berjalan pada PHP 5, namun sampai saat ini kode program Codeigniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4. Hal ini dilakukan agar Codeigniter dapat tersebar lebih luas di komunitas PHP. Karena hingga saat ini, sebagian besar web hosting masih menggunakan PHP 4. Jika Codeigniter dibuat dengan PHP 5, tentu saja hasilnya juga akan jauh lebih canggih, karena bisa memanfaatkan teknologi PHP 5 yang saat ini masih belum dapat dilakukan oleh PHP 4, misalnya untuk menerapkan konsep OOP Multiple Inheritance.

  3. Berukuran kecil

    Ukuran Codeigniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibandingkan framework lain yang berukuran besar, serta membutuhkan resource yang besar pula untuk berjalan. Pada Codeigniter, bisa diatur agar sistem meload library yang dibutuhkan saja, sehingga sistem dapat berjalan ringan dan cepat.

  4. Menggunakan konsep MVC

    Codeigniter menggunakan konsep MVC (Model View Controller) yang memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation.

  5. URL yang sederhana

  6. Secara default, URL yang dihasilkan Codeigniter sangat bersih (clean) dan Search Engine Friendly (SEF).

  7. Memiliki paket library yang lengkap

    Codeigniter memiliki library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.

  8. Extebsible

    Sistem dapat dikembangkan dengan mudah dengan menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.

  9. Tidak memerlukan template engine

    Meskipun Codeigniter dilengkapi dengan templateparses sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan untuk menggunakannya. Penggunaan template enggine dapat mengurangi performance dari sistem.

  10. Dokumentasi lengkap dan jelas

    Dari sekian banyak framework, Codeigniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas. Tim pengembang Codeigniter berkomitmen bahwa dokumentasi juga sama pentingnya dengan kode program Codeigniter itu sendiri. Source code Codeigniter juga dilengkapi komentar didalamnya, sehingga memperjelas fungsi sebuah kode program.

  11. Komunitas

    Komunitas penggunaa Codeigniter saat ini berkembang pesat, dan dapat berpartispasi di http://codeigniter.com /forums/.

Bootstrap

Definisi Bootstrap

Menurut Georgius Agusng (2016:1), Bootstrap adalah framework front-end yang intuitif dan powerful untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah. Bootstrap menggunakan HTML, CSS, dan Javascript.

Kelebihan Bootstrap

Menurut Georgius Agung (2016:1), salah satu kelebihan yang dimiliki Bootstrap adalah framework ini berisi kumpulan tool yang gratis untuk membuat layout web yang fleksibel dan responsif. Framework ini juga memiliki komponen interface bagus lainnya.

Berikut ini kelebihan-kelebihan Bootstrap lainnya :

  1. Menghemat waktu – kita dapat menghemat waktu dan tenaga dengan menggunakan berbagai desain template dan kelas yang sudah ada dalam Bootstrap.
  2. Fitur yang responsif – dengan Bootstrap, kita dengan mudah membuat desain yang responsif. Dengan fitur-fitur ini, halaman web akan tampil responsif pada perantkat yang berbeda tanpa perlu adanya perubahan kode markup.
  3. Desain yang konsisten – semua komponen Bootstrap mempunyai desain tempelate dan style yang sama sehingga membuat tampilan web menjadi konsisten.
  4. Mudah digunakan – Bootstrap sangat mudah digunakan. Siapapun dengan pengetahuan dasar HTML dan CSS dapat menggunakan Bootstrap.
  5. Didukung oleh semua browser popular – Bootstrap dapat digunakan pada semua browser modern seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, Internet Explorer, dan Opera.
  6. Gratis – Bootstrap merupakan framework open source yang dapat digunakan secara gratis.

Online

Menurut Naziha Abderrahim & Sidi Mohamed Benslimane dalam International Journal of Information Systems in the Service Sector / IJISSS (2016:19), “Online social networking has fast become as a popular mode of virtual communication that has fundamentally transformed the ways people interact with each other. In the context of Web-based Social Networks where users are connected together, we need to consider additional factors that can help measure and interpret the similarity between user profiles”.

World Wide Web

Menurut R.Kousalya & J.Rubana Priyanga dalam International journal of Computer Application (2015:57-58), “The World Wide Web has evolved from a simple and static content source into a richly dynamic information deliver channel. Hence, tracking the changes in web pages has become an interesting research problem would solve the problem and facilitate users to efficiently utilize the information that is provided by web pages. The dynamic web page change detection is processed under the web mining concepts, and the web usage mining is the basic component being used to detect changes in web page. Web usage mining is the application of data mining techniques to discover interesting usage patterns from web usage data, in order to understand and better serve the needs of web-based applications. Web usage mining is a process of mining useful information from server logs. Usage data captures the identity or origin of web users along with their browsing behavior at a website”.


Teori Khusus

Definisi Yang Berhubungan Dengan Penelitian

  1. Definisi Persediaan

    Menurut Junaidi (2012:10), “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu.

    Menurut Tamodia (2013:23), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”. Menurut Salangka (2013:1121), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik.

  2. Fungsi Persediaan

    Menurut Divianto (2012:78), Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

    1. Fungsi Decoupling

    Tujuan dari Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

    a. Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

    b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

    c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

    2. Fungsi Economic Lot Sizing

    Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi saat pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

    3. Fungsi Antisipasi

    Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).


  3. Jenis-Jenis Persediaan

    Menurut Rusdah (2012:52), persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

    a. Batch Stock atau Lot Inventory </p>
    <p style="line-height: 2">
    Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in ">
    b. Fluctuation Stock </p> <p style="line-height: 2">
    Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.2in ">
    c. Anticipation Stock </p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat. Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    a. Persediaan bahan baku (raw material stock)</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in ">
    e. Persediaan barang jadi (finished goods stock)</p>
  4. FIFO (First In Fist Out)

    <p style="line-height: 2"> Menurut Tamodia (2013:25), “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.</p>

    <p style="line-height: 2"> Menurut Sangeroki (2013:1187), ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”. Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:</p>

    <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">1. Penjadwalan non-preemtive (run-to-completon)</p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">2. Penjadwalan tidak berprioritas </p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:</p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">a. Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu kedatangan. </p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan sampai selesai.</p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan kelemahan FIFO, yaitu:</p>

    <p style="line-height: 2">
    a. Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat proses-proses penting menunggu.</p>

    <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">b. Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama, waktu tanggapnya sangat jelek.</p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">c. Turn around time tidak bagus </p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">d. Throughput tidak bagus </p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">e. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata.</p>

    <p style="line-height: 2"> Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama masuk merupakan barang yang pertama keluar.</p>
  5. Tujuan Pengelolaan Persediaan </i>

    <p style="line-height: 2"> Menurut Ristono (2013:4-5), tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :</p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen). </p> <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">2. Untuk menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :</p>

    <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.2in">a. Kemungkinan barang (bahan baku) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh. </p>
    <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.2in">b. Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang dipesan.</p>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.</p>
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.</p>