SI1311477198: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.042: Baris 1.042:
 
<p style="line-height: 2">Tahap I</p></li>
 
<p style="line-height: 2">Tahap I</p></li>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
+
 
<p style="line-height: 2">Tahap II</p></li>
+
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. </p>
+
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<p style="line-height: 2">Tahap II</p></li>
 
<p style="line-height: 2">Tahap II</p></li>
Baris 1.052: Baris 1.050:
 
<p style="line-height: 2">(M) pada MDI berarti mandatory (penting).
 
<p style="line-height: 2">(M) pada MDI berarti mandatory (penting).
 
Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. </p></div>
 
Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. </p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in;line-height: 2">
<p style="line-height: 2">(D)  pada MDI berarti desirable,  
+
(D)  pada MDI berarti desirable,  
 
Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p></div>
 
Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Baris 1.061: Baris 1.059:
 
<p style="line-height: 2">Tahap III </p></li>
 
<p style="line-height: 2">Tahap III </p></li>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</p>
 
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</p>
T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
+
<p style="line-height: 2">T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.</p></div>
E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
+
<p style="line-height: 2">O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.</p></div>
High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Middle (M) : Mampu dikerjakan.
+
<p style="line-height: 2">E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</p></div>
Low (L) : Mudah dikerjakan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
4. Final Draft Elisitasi
+
<p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</p></div>
Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Middle (M) : Mampu dikerjakan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Low (L) : Mudah dikerjakan.</p></div>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">Final Draft Elisitasi</p></li>
 +
<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify>Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p>
  
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===
 
===Konsep Dasar Perancangan Sistem===

Revisi per 6 Januari 2017 06.24



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Aris Martono, M.MSi)
NID : 00000
   
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
NIM : 1311477198

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan zaman teknologi informasi saat ini, kebutuhan akan sistem informasi sangatlah dibutuhkan. Termasuk pada instansi pemerintahan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres . Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres menangani dua jenis pelayanan yakni perizinan dan non perizinan. Permasalahan yang ditemukan pada kali ini, yaitu Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres memiliki kendala dalam melakukan pemrosesan salah satu perizinan , yakni perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Dikarenakan berdasar fakta yang tengah berjalan, proses pengetikan SK (Surat Keputusan) perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih dilakukan dengan meng-input data secara manual ke komputer. Dengan proses yang demikian, maka tidak jarang masih sering menimbulkan human error ataupun system error saat pengetikan Surat Keputusan perizinan berlangsung Sehingga menimbulkan berbagai macam kesalahan seperti , fatalnya kesalahan surat keputusan perizinan yang dikeluarkan oleh karyawan dikarenakan belum adanya sistem yang mendukung untuk mengkoreksi kesalahan pada pengetikan surat keputusan, dampak lain ialah sistem yang ada saat ini belum mendukung untuk kebutuhan karyawan untuk memberikan informasi dan memberi laporan kepada pimpinannya secara berkala mengenai berkas masuk , berkas yang tengah diproses dan berkas keluar. Hal itu dapat menghilangkan nilai informatif dan transparansi pada instansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres. Oleh karena itu , peneliti mengajukan sebuah Perancangan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Online pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres. Dan diharapkan penelitian yang diajukan dapat berjalan lancer sesuai harapan dan tujuannya.

Kata Kunci: Tanda Daftar Usaha Pariwisata, Pelayanan Terpadu, Online

ABSTRACT

Along with the times before the current information technology, information systems needs desperately needed. Including the government agency one stop service Kalideres Sub-district. The one stop service Kalideres Sub-district operates prayer service that handles licensing and non-licensing. The problems found in time singer, is the one stop service Kalideres Sub-district has a constraint hearts do processing prayers of the licensing, namely the licensing of tourism businesses register marks. Due to factual underway, the process of translating typing sk (decree) permitting the sign listing the tourism business is still done by clicking on the computer input of data to guide operations. Searching google articles such a process, it is not uncommon they often lead to error or human system errors when typing a decree licensing takes place, giving rise to jazz rs errors such as, fatal errors decree permits issued by the employee because there is no system of support for the review to correct errors on typing decree, the impact of lay is the system that existed previously not currently support for a review of employee needs to review the information and report to the leadership shown periodically operates on the incoming file, the file being processed and the file out. It can be eliminating the informative value and transparency on the one stop service agencies Kalideres Sub-district. Therefore, the researchers propose a design mark of tourism businesses register online at the one stop service Kalideres Sub-district. And it is hoped the proposed research can be running smoothly as expected and its purpose.

Keywords: Business Registry of Tourism, Integrated Services, Online



KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmannirrohhim
Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan Laporan Skripsi ini yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN MOTOR BERBASIS WEB PADA PT BEJO TUNGGAL PUTERA (HONDA)”.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan sarjana (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun material dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini penulisan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I (Puket I) STMIK Rahaja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja Informatika.
  4. Bapak Arief Saptono, S.Pt, MM, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis..
  5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom, MTI, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan serta masukan kepada penulis.
  6. Bapak Ferry Santoso selaku Kepala Cabang PT Bejo Tunggal Putera yang berkenan dalam penelitian sehingga penulis dapat melakukkan penelitian ini.
  7. Ibu Anna selaku karyawan PT Bejo Tunggal Putera yang senantiasa mendampingi, membantu dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulisan.
  9. Kedua Orang Tua, Kakak, Adik, dan Saudara Keluarga yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya, atas semua kepercayaan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik.
  10. Para sahabat seperjuangan Mahrizal Azhar, Hilmi Akbar, Enjoy Tarigan, Oktarian MH, Ahmad Rozy, Veronika F, Ratry RD, Maria KD, Nurmalia Az, M Nursaman, Ryan M, Belly GP, Vera SU, Ordita.
  11. Teman-teman seperjuangan di Perguruan Tinggi Raharja.
  12. Semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Laporan Skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap penulisan laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

WasalammualaikumWr.Wb.

Tangerang, Januari 2017
Afina Miftahurrachmah
NIM. 1311477198

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Poin-Poin Pelanggaran Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.2 Poin-Poin Pelanggaran Berupa Kerajinan Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang

Tabel 3.3 Range Nilai Sanksi Pelanggaran

Tabel 3.4 Analisa SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi_Tahap_III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Login

Tabel 4.2 Input Data Siswa

Tabel 4.3 Upload Foto Siswa

Tabel 4.4 Input Data Tata Tertib

Tabel 4.5 Input Sanksi Pelanggaran

Tabel 4.6 Input Data Pelanggaran

Tabel 4.7 Input Kode Pelanggaran

Tabel 4.8 Input Detail Tindakan

Tabel 4.9 Update Status Tindakan

Tabel 4.10 View Detail Peringatan

Tabel 4.11 View Laporan Kedisiplinan

Tabel 4.12 Cetak Laporan Kedisiplinan

Tabel 4.13 Monitoring Pelanggaran Terbanyak

Tabel 4.14 Cetak Monitoring

Tabel 4.15 Tabel User

Tabel 4.16 Tabel Siswa

Tabel 4.17 Tabel Jurusan

Tabel 4.18 Tabel Kelas

Tabel 4.19 Tabel Tapel

Tabel 4.20 Tabel Tata

Tabel 4.21 Tabel Poin

Tabel 4.22 Tabel Sanksi

Tabel 4.23 Tabel Pelanggaran

Tabel 4.24 Tabel Tindak

Tabel 4.25 Rancangan pengujian sistem yang akan diuji

Tabel 4.26 Kasus dan Hasil Pengujian

Tabel 4.27 Schedule Implementasi

Tabel 4.28 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakter Sistem

Gambar 2.2 Kualitas Informasi

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.4 Unified Modeling Language

Gambar 2.5 Contoh Usecase Diagram

Gambar 2.6 Contoh Activity diagram

Gambar 2.7 Karakter Sistem

Gambar 2.8 Karakter Sistem

Gambar 2.9 Karakter Sistem

Gambar 2.1 Karakter Sistem

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi saat ini yang begitu pesat banyak memberikan pengaruh dan perubahan pada tatanan hidup masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan teknologi sudah banyak diterapkan dan dijumpai di segala bidang. Perkembangan teknologi ini juga dibutuhkan di bidang pemerintahan khususnya dalam hal pelayanan perizinan yang berhadapan langsung oleh masyarakat. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres merupakan satuan pelaksana dibawah naungan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) yang berpusat di Provinsi DKI Jakarta. BPTSP merupakan satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. .

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres setiap harinya melakukan pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah ditentukan dalam Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Salah satu perizinan yang akan dibahas pada laporan ini yaitu , kewenangan perizinan pada Pergub No. 7 Tahun 2016 poin huruf N bidang Kebudayaan dan Pariwisata atau disebut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) . Terdapat 22 subjenis Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang kewenangannya berada di tingkat Kecamatan.

Dalam proses penanganan perizinan TDUP tersebut, PTSP Kecamatan Kalideres melakukan sebagian besar prosesnya masih dengan langkah yang konvensional atau bersifat semi komputerisasi. Berawal dari proses verifikasi kelengkapan berkas yang diajukan oleh pemohon yang perlu disesuaikan dengan paper routing slip. Selanjutnya, pada tahapan input data perizinan serta data hasil peninjauan lokasi masih dilakukan dengan cara pengetikan manual dengan bantuan sistem Microsoft word . Dengan sistem yang demikian, tidak jarang terjadi human error dan system error dalam pengetikan data serta pencetakan output SK Perizinan. Begitu pula dengan proses reporting kepada pimpinan yang dilakukan oleh petugas PTSP dalam periode mingguan maupun bulanan masih dilakukan dengan Microsoft Word. Sehingga , tidak jarang terjadi pula keganjilan data yang diperoleh dalam penghitungan data masuk, data proses dan data keluar.

Dengan latar belakang yang demikian itulah, peneliti ingin melakukan penelitian tentang PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES. Sistem ini bertujuan untuk memperbaiki sistem administrasi Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres menjadi sistem yang lebih terkomputerisasi. Diharapkan dengan terlaksananya sistem tersebut, dapat memberikan kemudahan bagi usernya serta meningkatkan keakuratan, keefektifan serta efisiensi proses administrasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dapat terwujud.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres sudah menghasilkan laporan yang akurat ?

  3. Kendala-kendala apa saja yang didapat oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Perizinan (TDUP) ?

  4. Bagaimanakah merancang sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) pada PTSP Kecamatan Kalideres?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan masalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres yang terdiri atas : proses verifikasi kelengkapan berkas, proses input data, proses pencetakan dokumen SK Perizinan dan proses pembuatan laporan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisa sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

  2. Untuk menganalisa keakuratan laporan yang dihasilkan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

  3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

  4. Untuk merancang sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres yang dapat menghasilkan informasi mengenai proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata di PTSP Kecamatan Kalideres.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat teidentifikasinya kekurangan serta kelebihan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.

  2. Dapat mengetahui tingkat keakuratan laporan yang dihasilkan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.

  3. Dapat teridentifikasi kendala-kendala yang dialami oleh para petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam hal pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan.

  4. Dapat dihasilkannya perancangan sistem informasi perizinan tanda daftar usaha pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres, yang dapat memperbaiki dari sistem perizinan yang berjalan sebelumnya.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

  2. Yaitu metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data guna menunjang proses penelitian serta penulisan dengan meninjau secara langsung sumber penelitian yang dituju.

  3. Wawancara

  4. Merupakan metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan Bapak Azis Kurniawan Saputro,S.T selaku kepala satuan pelaksana PTSP Kecamatan Kalideres serta berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini guna memperoleh informasi serta saran yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan sistem yang akan dirancang.

  5. Studi Pustaka

  6. Dengan cara me-review literatur penelitian , literature buku serta bahan – bahan yang berkaitan dengan materi dalam pembahasan penelitian yang dibutuhkan.

Metode Analisa

Metode pengembangan sistemyang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa :mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala - kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)

  4. a. Metode Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT. Metode analisa ini digunakan untuk melihat kondisi pada PTSP Kecamatan Kalideres baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap sekolah tersebut, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi akurat dan tepat.

    b. Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada PTSP Kecamatan Kalideres (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

    c. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

  5. Perancangan (Design)

  6. Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 1.7.3, Dreamweaver CS3, dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem. Metode perancangan program ini menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program).

    Sedangkan metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

  7. Implementasi (Implementation)

  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu :menyiapkan fasilitasfisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)

  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

  2. Didalam penelitian ini, mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Lenguage) versi 10.1.

  3. Pemrograman

  4. Pemrograman yang digunakan adalah PHP dan menggunakan aplikasi XAMP versi 7.0.3.

  5. Database

  6. Database yang digunakan adalah MySQL, MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database menegement system) atau DBMS yang multithread, multi-user.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memenuhi lebih jelas laporan ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab landasan teori ini berisikan mengenai uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian – penelitian dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab Analisa Sistem Yang Berjalan ini menguraikan tentang gambaran umum PTSP Kecamatan Kalideres, Sejarah singkat berdirinya PTSP Kecamatan Kalideres, Struktur organisasi dan fungsi, Analisa permasalahan yang diajukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML(Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasisistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinyaakan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tata Sutabri (2012:6), bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakandaerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem denganlingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangsebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasansistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifatmerugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harustetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem laindisebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber dayamengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satusubsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubungtersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuksatu kesatuan.

  9. Masukan (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukansistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yangdimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkankeluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

  11. Pengolahan Sistem (processing system)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akanmengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistemini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan olehpihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (ouput system)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaranyang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain sepertisistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi inidapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lainyang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti danbersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasisistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaranatau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. SSistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kusrini Versello / John Reuter III dalam Darmawan (2013 : 227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peransuatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan pendapat diatas, ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah tahap yang berisi penggambaran bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5), “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Supriyadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, data ialah sekumpulan bukti dan fakta mengenai suatu kejadian dan kenyataan yang bentuknya belum diolah menjadi informasi.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File dalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Maimunah dkk (2012:284), ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah sehingga mereka memliki arti bagi si penerima”.

Kulaitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41), kualitas suatu Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

  4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Taufiq (2013:17), “ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan 2 pendapat diatas, disimpulkan bahwa “Sistem Informasi adalah kumpulan sistem yang saling berkaitan untuk mengolah informasi untuk tujuan tertentu sehingga memiliki nilai tambah dan mendatangkan manfaat bagi pengguna.”

Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Yustianti (2012:14), “Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem. Namun, hanya sedikit teknologi informasi yang digunakan secara terpisah.”

Menurut Sutarman (2012:14), “Sistem informasi berbasis komputer adalah sebuah sistem inforamasi yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.”

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah komponen tertentu pada sebuah sistem secara yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Oktavian (2013:107) database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Sedangkan Menurut Haerudin,dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:118) database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi,karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya.Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database(database system).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Definisi Analisa Sistem

Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322), berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203), “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem ialah adalah suatu langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan pada sistem.”

Tahapan Analisa Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Tata Sutabri (2012:20), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Mujiyana dan Ingge Elissa (2013) Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website atau dapat disebut dengan istilah ecommerce. Website juga terbukti menjadi media informasi yang diminati selain media informasi lainya. Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global dan informasinya yang up to date.

Web Server

Menurut Oktavian (2013:14),“Web Server adalah aplikasi yangberguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.


Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Menurut Tom Schrijvers, Peter Thiemann (2012:43), “Prototype is a toy implementation of system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

Sementara itu definisi Prototype menurut Darmawan (2013:229), “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.” Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah Prototype implementasi tiruan yang tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi.

Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Menurut Rizaldi (2014:31), kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

Kelebihan Prototype adalah :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user

  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

  3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.

  4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

  5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype. Kekurangan Prototype adalah :

  6. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

  7. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    (M) pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    (D) pada MDI berarti desirable,

    Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p>

    ( I ) pada MDI berarti inessential, Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

    Menurut Nugroho (2011:26), “Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai pengambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman omputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasu harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi”.

    Jadi perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperulkan suatu keahlian perancangan untuk elemen komputer yang akan menggunakan sistem tersebut yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untun sistem yang baru.

    Tujuan Perancangan Sistem

    Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagi berikut :

    a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
    b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

    Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

    Menurut Risza (2010:174) ,“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

    Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

    Tipe-tipe Strategi SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats– Opportunities –Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

    a) S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
    b) W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
    c) S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
    d) W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

    Gambar 2.1 Tipe Strategi SWOT

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Dewi (2011:61), “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Penjualan

    Pengertian Penjualan

    Puspitawati dan Anggadini (2011:165), mengemukakan penjualan merupakan “aktivitas yang memperjual belikan barang dan jasa kepada konsumen”. Sedangkan menurut Rama dan Jones (2011:22), penjualan (siklus pendapatan) mengacu pada “proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan”.

    Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penjualan adalah suatu transaksi dalam perusahaan yang menyediakan dan memperjual belikan barang dan jasa kepada pelanggan dimana proses transaksi tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba bagi perusahaan.

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Menurut Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:103), "Pengujian adalah proses eksekusi untuk menemukan kesalahan pada perangkat yang telah dibangun sebelum digunakan secara umum oleh pengguna".

    Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan sutu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dengan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

    Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut. Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederahana yang efektif biayanya.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Rizky (2012:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)[14], Black Box testing is a software testing techniques in which Functionaly of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure (Black box Testing adalah teknik dimana fungsi dari peringkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

    Dengan demikian Black Box Testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

    Keuntungan Black Box Testing

    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis Black Box Testing antara lain :

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari Black Box Testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
    4. Proses testing dpat dilakukan lebih cepat dibandingkan white bos testing.

    Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Widodo (2013:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Menurut Simarmata (2011:80), “unified modeling language (UML) sebagai standar pemodelan visualnya yang bersifat use-case driven, arsitektursentris, iteratif, dan inkremental”.

    Menurut Wafa Chamal, Raida Elmansouri, Allaoua Chaoui dalam International Journal of Software Engineering & Applications (IJSEA), November,2012,Vol.3, No.6 “UML (Unified Modeling Language) is a graphical modeling language used to specify, visualize, and construct applications and software systems. UML contains a big number of diagrams; someare used to model the structure of a system while others are used to model the behavior of this one”. (UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan grafis yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan dan membangun aplikasi dan sistem perangkat lunak. UML berisi sejumlah besar diagram; beberapa digunakan untuk memodelkan struktur sistem sementara yang lain digunakan untuk model perilaku ini satu).

    Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

    Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2012:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus usecase diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    a. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan tes.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Konsep Permodelan Menggunakan UML

    Menurut Nugroho (2012:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2012:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a. Structural Things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b. Behavioral Things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c. Grouping Things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    d. Annotational Things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a. Ketergantungan (Dependention). Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    b. Asosiasi (Association) Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    c. Generalisasi (Generalization) Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d. Realisasi (Realization) Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2012:6) yaitu:

    1. Use Case Diagram

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    2. Class Diagram

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Menurut Sunguk Lee dalam International Journal of Database Theory and Aplication vol.5, No. 1, March 2012 “Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur-unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

    Menurut Tim Ems (2016:54), “Database adalah Tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa Anda ambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data”.

    Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.” Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database computer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySql Server”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

    </div>

    Konsep Dasar Web

    Definisi Web

    Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62), “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.

    Menurut Sidik dan Husni (2012:1), “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun utnutk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.

    Menurut Ch Ram Mohan Reddy, D Evangelin Geetha, KG Srinivasa, T V Suresh Kumar, K Rajani Kanth dalam International Journal on Web Services Computing (IJWSC), Vol.2, No.4, Desember 2011 “The emergence of web services introduces a new paradigm for enabling the exchange of information across the internet based on open internet standards and technologies. Using industry standartds, web services encapsulate applications and publish them as services”. (Munculnya layanan web memperkenalkan paradigma baru memungkinkan pertukaran informasi di internet berdasarkan teknologi dan internet standart terbuka. Menggunakan standart industry, Layanan Web merangkum aplikasi dan mrmpublikasikan mereka sebagai layanan). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan yang dapat oleh pemakai komputer terhubung ke internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.


    Fungsi Web

    Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :

    1. Personal Website, Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    2. Commercial Website, Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    3. Government Website, Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    4. Non-Profit Organization Website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

    Keuntungan Web

    Menurut Murya (2012:6) Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai :

    a. Media Promosi

    Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti Koran atau majalah.

    b. Media Pemasaran

    Pada toko Online atau System afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko Online diperlukan modal yang lebih kecil, dan dapat beroperasi 24jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ada ditempat, serta dapat diakses dimana saja.

    c. Media Informasi

    Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat di akses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas dari pada media informasi konvensional seperti Koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat local.

    d. Media Pendidikan

    Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya Wikipedia.

    e. Media Komunikasi

    Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.

    Definisi Web Server

    Dikutip Sukadi dalam Jurnal IJNS Vol. 3 No. 3 (2014:43), "Web Server adalah tempat anda mendapatkan halaman web dan data yang berhubungan dengan website yang anda buat, sehingga data dapat diakses dan dilihat oleh orang lain".

    Dikutip Hastanti dkk dalam Jurnal Bianglala Informatika Vol. 3 No. 2 (2015:3), “Web server adalah system computer dan software yang menyimpan serta mendistribusikan data ke komputer lain lewat internet yang meminta informasi tersebut”.

    Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

    Konsep Dasar MySQL

    Definisi MySQL

    Dikutip Sukadi dalam Jurnal IJNS Vol. 3 No. 3 (2014:44), “MySQL adalah suatu Relation database management system (RDBMS) yang mendukung database yang terdiri dari sekumpulan relasi atau table”.

    Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS)".

    Berdasarkan dua pendapat yang dikemukakan di atas, MySQL adalah salah satu database management system yang bersifat open source dan bisa digunakan secara gratis sehingga banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.

    Kelebihan MySQL

    Beberapa kelebihan database MySql antara lain :

    1. MySql merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet, selain itu juga dapat berperan sebagai client.
    2. MySql adalah sebuah software database yang bersifat open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuatnya.
    3. MySql didukung oleh driver ODBC, artinya database MySql dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual.
    4. MySql adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
    5. MySql merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang, akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
    6. MySql menggunakan suatu bahasa permintaan standar yaitu SQL (Struktured Query Language) yaitu sebuah permintaan yang distandarkan pada database server.

    Konsep Dasar HTML

    Definisi HTML

    Menurut Sutarman (2012:163), “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video dan program executeable”.


    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Madcoms (2013:309), PHP merupakan singkatan “hypertext processor”. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (situs personal) dan PHP itu sendiri pertam