TA1322377490: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep Dasar Database) |
|||
Baris 1.354: | Baris 1.354: | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi <i>Database</i>'''</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi <i>Database</i>'''</p></div> | ||
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kustiyaningsih (2011:146) | + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kustiyaningsih (2011:146), berpendapat bahwa “<i>Database</i> adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL <i>Server</i>”.</p></div> |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data <i>(database)</i>, yaitu sebagai berikut : </p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data <i>(database)</i>, yaitu sebagai berikut : </p></div> |
Revisi per 4 Oktober 2016 06.10
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL
PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NIM : 1322377490
NAMA : YUNNY NUR'AENI
JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI
KONSENTRASI KEUANGAN
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
(2015/2016)
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL
PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1322377490
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Diploma Tiga
|
Jurusan |
: Komputerisasi Akuntansi
|
Konsentrasi |
: Keuangan
|
Disahkan Oleh :
Tangerang,20 Juni 2016
Direktur |
Kepala Jurusan
| ||||
AMIK RAHARJA INFORMATIKA |
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
| ||||
(Drs. Po. Abas Sunarya, M. Si) |
(Euis Siti Nur Aisyah, M. Kom)
| ||||
NIP : 000603 |
NIP : 060003
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL
PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1322377490
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi Keuangan
Disetujui Oleh :
Tangerang, 20 Juni 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.S.,Ir) |
(Rosdiana, M.Kom)
| ||
NID : 06104 |
NID : 03035
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL
PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1322377490
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi Keuangan
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, 20 Juni 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA
LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL
PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
:
1322377490
|
Nama |
:
Yunny Nur'aeni
|
Jenjang Studi |
:
Diploma Tiga
|
Jurusan |
:
Komputerisasi Akuntansi
|
Konsentrasi |
:
Keuangan
|
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah mendapatkan gelar Ahli Madya baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 20 Juni 2016
(Yunny Nur'aeni)
|
NIM. 1322377490
|
)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi seperti dalam penyajian laporan. Sebagai salah satu perusahaan textile ternama di luar negeri, PT. Indonesia Synthetic Textile Mills membutuhkan suatu sistem berbasis komputer khususnya dalam hal pembuatan laporan persediaan bahan baku. Aplikasi pembuatan laporan persediaan bahan baku sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan, maka dibutuhkan data yang tersusun rapih dan tersimpan pada suatu database supaya mudah dalam pembuatan laporan persediaan. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft Excel, sehingga diperlukan adanya sistem yang lebih efektif dan efisien. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) dan menganalisa prosedur sistem yang berjalan dengan UML (Unified Modeling Language), melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP, PHP, MySql. Sistem ini menghasilkan informasi yang mudah dipahami dengan penyajian melalui grafik dan tabel, dengan hal tersebut maka sangat memudahkan dalam memperoleh laporan secara lebih ringkas dan tepat sesuai kebutuhan sehingga mempermudah proses analisa dan mengontrol stock material di gudang.
Kata Kunci: persediaan, bahan baku, SWOT
ABSTRACT
The current technology is progressing very rapidly, requires access to information system that is fast, precise and accurate information to solve the problems faced such as the presentation of the report. As one of the leading textile companies abroad, PT. Indonesia Synthetic Textile Mills needs a computer-based system, especially in terms of making raw material inventory report. Application-making raw material inventory reports are important in decision making, the required data is neatly arranged and stored in a database for ease in making inventory reports. The current system is still using Microsoft Excel, so we need a system that is more effective and efficient. The method used is the method of SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) and analyze procedures running system with UML (Unified Modeling Language), do elicitation, and describes the proposed system through UML. The design method using Notepad ++, XAMPP, PHP, MySql. The system generates information that is easily understood by the presentation through graphs and tables, with these conditions, very easy to get reports in a more concise and precise as needed, thus simplifying the process of analyzing and controlling the material stock in the warehouse.
Keywords : inventory, raw materials, SWOT
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam dan tak lupa shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya yang setia hingga akhir masa. Karena rahmat dan hidayat-Nya, sehingga terselesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG”. Meskipun banyak hambatan yang dihadapi, namun semua itu adalah sebuah proses pembelajaran yang dijadikan sebagai pengalaman dengan hasil akhir yaitu Skripsi ini terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan Tugas Akhir ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Tugas Akhir ini bersumber informasi berdasarkan observasi selama di Perguruan Tinggi Raharja dan juga dari berbagai literature review yang ada untuk mendukung penulisan dalam laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Direktur AMIK Raharja Informatika.
- Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir 1 AMIK Raharja Informatika.
- Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
- Bapak Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.,S.,Ir selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
- Ibu Rosdiana, M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu sistem pemrograman dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
- Bapak Purwanto, selaku pembimbing lapangan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kedua orang tua, kakak, dan adik yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
- Rekan - rekan seperjuangan yang tergabung dalam UKM FUMMRI
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 20 Juni 2016 | |
Yunny Nur'aeni | |
NIM. 1322377490 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Inventory
- 2.2.2 Konsep Dasar Raw Material (Bahan Baku)
- 2.2.3 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
- 2.2.4 Konsep Dasar Database
- 2.2.5 Konsep Dasar HTML
- 2.2.6 Konsep Dasar Website
- 2.2.7 Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
- 2.2.8 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.9 Konsep Dasar XAMPP
- 2.2.10 Konsep Dasar Analisis SWOT
- 2.2.11 Konsep Dasar Black Box Testing
- 2.2.12 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.13 Konsep Dasar Literatur Review
- 2.3 Literatur Review
- 3 BAB III
- 3.1 Gambaran Umum Perusahaan
- 3.2 Tata Laksana Sistem yang Berjalan
- 3.3 Analisa Sistem Yang Berjalan
- 3.4 Konfigurasi Sistem yang Berjalan
- 3.5 Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
- 3.6 User Requirement
- 3.7 Rancangan Sistem yang Diusulkan
- 3.8 Rancangan Basis Data
- 3.9 Rancangan Prototype
- 3.9.1 Tampilan Login
- 3.9.2 Tampilan Menu Home
- 3.9.3 Tampilan Menu User
- 3.9.4 Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
- 3.9.5 Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
- 3.9.6 Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
- 3.9.7 Tampilan Menu Yarn Sales- Yarn
- 3.9.8 Tampilan Menu Yarn Sales - Receipt
- 3.9.9 Tampilan Menu Yarn Sales - Consumed
- 3.9.10 Tampilan Menu Yarn Purchase - Yarn
- 3.9.11 Tampilan Menu Yarn Purchase - Receipt
- 3.9.12 Tampilan Menu Yarn Purchase - Consumed
- 3.9.13 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Yarn
- 3.9.14 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur- Receipt
- 3.9.15 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Consumed
- 3.9.16 Tampilan Menu Balance
- 3.9.17 Tampilan Menu Daily Report
- 3.9.18 Tampilan Menu Monthly Report
- 3.10 Konfigurasi Sistem Usulan
- 3.11 Blackbox Testing
- 3.12 Implementasi Sistem Yang Diusulkan
- 3.12.1 Tampilan Login
- 3.12.2 Tampilan Menu Home
- 3.12.3 Tampilan Menu User
- 3.12.4 Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
- 3.12.5 Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
- 3.12.6 Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
- 3.12.7 Tampilan Menu Balance
- 3.12.8 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur
- 3.12.9 Tampilan Menu Yarn Sales
- 3.12.10 Tampilan Menu Yarn Purchase
- 3.12.11 Tampilan Menu Daily Report
- 3.12.12 Tampilan Menu Monthly Report
- 3.13 Time Schedule
- 3.14 Estimasi Biaya
- 4 BAB IV
- 5 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan MySQL
Tabel 3.1 Faktor – Faktor Strategi Internal
Tabel 3.2 Faktor – Faktor Strategi Eksternal
Tabel 3.3 Strategi S-O, S-T, W-O, W-T
Tabel 3.4 Diagram Elisitasi Tahap I
Tabel 3.5 Diagram Elisitasi Tahap II
Tabel 3.6 Diagram Elisitasi Tahap III
Tabel 3.7 Diagram Elisitasi Tahap Final
Tabel 3.8 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Tabel 3.9 Tabel User
Tabel 3.10 Tabel Yarn Spinning
Tabel 3.11 Tabel Spinning
Tabel 3.12 Tabel Spinning detail
Tabel 3.13 Tabel Yarn Sales
Tabel 3.14 Tabel Sales
Tabel 3.15 Tabel Sales Detail
Tabel 3.16 Yarn Purchase
Tabel 3.17 Purchase
Tabel 3.18 Purchase Detail
Tabel 3.19 Yarn Retur
Tabel 3.20 Retur
Tabel 3.21 Retur Detail
Tabel 3.22 Blackbox Testing
Tabel 3.23 Blackbox Testing
Tabel 3.24 Estimasi Dana
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Gambar 3.1 PT. Indonesia Synthetic Textile Mills
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem yang Berjala
Gambar 3.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.9 State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.11 Tampilan login
Gambar 3.12 Tampilan Menu Home
Gambar 3.13 Tampilan Menu User
Gambar 3.14 Tampilan add user
Gambar 3.15 Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
Gambar 3.16 Tampilan Input Yarn Spinning - Yarn
Gambar 3.17 Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
Gambar 3.18 Tampilan Input Yarn Spinning - Receipt
Gambar 3.19 Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
Gambar 3.20 Tampilan Input Yarn Spinning - Consumed
Gambar 3.21 Tampilan Menu Yarn Sales - Yarn
Gambar 3.22 Tampilan Input Yarn Sales - Yarn
Gambar 3.23 Tampilan Menu Yarn Sales - Receipt
Gambar 3.24 Tampilan Input Yarn Sales - Receipt
Gambar 3.25 Tampilan Menu Yarn Sales - Consumed
Gambar 3.26 Tampilan Input Yarn Sales - Consumed
Gambar 3.27 Tampilan Menu Yarn Purchase - Yarn
Gambar 3.28 Tampilan Input Yarn Purchase - Yarn
Gambar 3.29 Tampilan Menu Yarn Purchase - Receipt
Gambar 3.30 Tampilan Input Yarn Purchase - Receipt
Gambar 3.31 Tampilan Menu Yarn Purchase - Consumed
Gambar 3.32 Tampilan Input Yarn Purchase - Consumed
Gambar 3.33 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Yarn
Gambar 3.34 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Yarn
Gambar 3.35 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Receipt
Gambar 3.36 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Receipt
Gambar 3.37 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Consumed
Gambar 3.38 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Consumed
Gambar 3.39 Tampilan MenuBalance
Gambar 3.40 Tampilan Menu Daily Report
Gambar 3.41 Tampilan Menu Monthly Report
Gambar 3.42 Tampilan login
Gambar 3.43 Tampilan Menu Home
Gambar 3.44 Tampilan Menu User
Gambar 3.45 Tampilan add user
Gambar 3.46 Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
Gambar 3.47 Tampilan Input Yarn Spinning - Yarn
Gambar 3.48 Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
Gambar 3.49 Tampilan Input Yarn Spinning - Receipt
Gambar 3.50 Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
Gambar 3.51 Tampilan Input Yarn Spinning - Consumed
Gambar 3.52 Tampilan Menu Yarn Sales - Yarn
Gambar 3.53 Tampilan Input Yarn Sales - Yarn
Gambar 3.54 Tampilan Menu Yarn Sales - Receipt
Gambar 3.55 Tampilan Input Yarn Sales - Receipt
Gambar 3.56 Tampilan Menu Yarn Sales - Consumed
Gambar 3.57 Tampilan Input Yarn Sales - Consumed
Gambar 3.58 Tampilan Menu Yarn Purchase - Yarn
Gambar 3.59 Tampilan Input Yarn Purchase - Yarn
Gambar 3.60 Tampilan Menu Yarn Purchase - Receipt
Gambar 3.61 Tampilan Input Yarn Purchase - Receipt
Gambar 3.62 Tampilan Menu Yarn Purchase - Consumed
Gambar 3.63 Tampilan Input Yarn Purchase - Consumed
Gambar 3.64 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Yarn
Gambar 3.65 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Yarn
Gambar 3.66 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Receipt
Gambar 3.67 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Receipt
Gambar 3.68 Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Consumed
Gambar 3.69 Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Consumed
Gambar 3.70 Tampilan MenuBalance
Gambar 3.71 Tampilan Menu Daily Report
Gambar 3.72 Tampilan Menu Monthly Report
BAB I
Latar Belakang
Sistem pengadaan dan pemakaian bahan baku untuk proses produksi, mempunyai peranan penting dalam pengolahan data yang ada di bagian gudang dan pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian, penting untuk cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi demi memantau keadaan inventory raw material. Sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis serta memberikan gambaran yang akan menjadi strategi persediaan kedepannya demi mencapai target pada perusahaan.
Teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, menuntut adanya akses sistem informasi yang cepat, tepat dan keakuratan informasi untuk menentukan tujuan strategis jangka pendek maupun jangka panjang. Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan, karena keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut mengembangkan teknologi informasi sebagai penunjang berjalannya proses bisnis. Komputerisasi dengan pengelompokan, perhitungan, penyimpanan dan pelaporan, apabila diterapkan secara optimal sangat bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam perusahaan.
Inventory raw material merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan, dalam rangka proses produksi dari bahan mentah diolah menjadi barang jadi. Dengan adanya penggunaan komputerisasi, maka diharapkan proses pengadaan dan pemakaian bahan baku dalam pengolahan datanya dapat berjalan dengan lancar, tingkat ketelitian akan lebih tinggi sehingga proses perencanaan produksi dapat lebih akurat, pencairan data akan lebih mudah dan keamanan data pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran proses produksi.
PT. Indonesia Synthetic Textile Mills merupakan perusahaan textile terpadu yang didirikan oleh perusahaan swasta nasional Indonesia dengan perusahaan Jepang ( Toray Group). Saat ini memerlukan suatu sistem informasi persediaan bahan baku yang didukung oleh program Komputerisasi yang terdiri dari aktivitas : software, hardware, dan brainware yang merupakan satu kesatuan untuk menghasilkan informasi dan laporan yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Sistem yang telah terkomputerisasi diharapkan pengolahan data perhitungan bahan baku dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efesien. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INVENTORY RAW MATERIAL PADA PT. INDONESIA SYNTHETIC TEXTILE MILLS TANGERANG”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
- Bagaimana sistem inventory raw material yang berjalan saat ini pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills ?
- Rancangan sistem inventory raw material seperti apa dalam pengolahan data supaya lebih efektif dan efesien ?
- Bagaimana merancang sistem inventory raw material untuk mengontrol stock material di gudang ?
Ruang Lingkup
Perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah supaya dalam pembahasan masalah nanti menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik. Penelitian meliputi sistem raw material masuk, penggunaan raw material, stok raw material, laporan harian dan bulanan inventory raw material di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Setiap penelitian mempunyai beberapa tujuan dan manfaat, penulis membagi tujuan dalam 3 kriteria, yaitu :
a. Tujuan Operasional
Sistem inventory raw material PT. Indonesia Synthetic Textile Mills Tangerang yang diterapkan di divisi gudang belum komputerisasi secara optimal dalam mendata laporan barang masuk dan barang keluar. Pengolahan data kurang efektif sehingga harus dibuat sistem untuk mempercepat kinerja karyawan.
b. Tujuan Fungsional
Membantu dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem yang berjalan di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dan mengurangi terjadinya kesalahan pengolahan data sehingga laporan yang dihasilkan lebih cepat dan akurat.
c. Tujuan Individual
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk Tugas Akhir jenjang pendidikan Diploma Tiga (D3) pada Perguruan Tinggi Raharja dalam bentuk laporan Tugas Akhir (TA).
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian laporan Tugas Akhir (TA) ini antara lain :
a. Bagi Penulis
Memperluas wawasan, mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan untuk merancang sebuah sistem inventory raw material pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills.
b. Bagi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills
Untuk mengembangkan sistem inventory raw material pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
a. Metode Obervasi
Penulis melakukan pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis, pengamatan dan pencatatan data-data yang dibutuhkan, melalui magang setiap dua hari dalam satu minggu selama dua bulan. Sehingga dapat mengetahui dan memahami sistem yang berjalan di Indonesia Synthetic Textile Mills.
b. Metode Wawancara
Penulis mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung dengan stakeholder di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dan para staf di kantor gudang.
c. Studi Pustaka
Mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Informasi didapat dari berbagai sumber seperti buku, laporan penelitian, karya ilmiah, searching di internet, dan berbagai sumber lain. Dengan mempelajari berbagai sumber yang ada, penulis mendapatkan informasi secara sistematis.
Metode Analisa
Dalam teknik analisa, penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Selain itu, menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Metode Perancangan
a. Perancangan Model
Proses perancangan sistem inventory raw material pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills meliputi pembuatan model dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language) menggunakan software Visual paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan sistem yang berjalan dan diusulkan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.
b. Bahasa Pemrograman
Di dalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemrograman dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, dan XAMPP sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.
Metode Testing
Dalam hal ini proses pengujian menggunakan metode Blackbox Testing system sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing system adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian Blackbox berusaha menemukan fungsi-sungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempermudah dan memahami pembuatan laporan Tugas Akhir (TA) ini, penulis mengidentifikasikan laporan menjadi IV (empat) bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori yang berkaitan dengan penelitian Tugas Akhir ini, seperti landasan teori yang diambil dari kutipan buku dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Berisi tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, blackbox testing, implementasi system yang diusulkan, time schedule dan estimasi biaya.
BAB IV KESIMPULAN
Berisi mengenai kesimpulan yang telah dibahas dari bab-bab terdahulu, saran yang bersifat membangun, dan kesan selama menjalani proses Tugas Akhir (TA).
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem
Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :
a. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[1], “Sistem adalah setiap sesuatu yang terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu.”
b. Menurut Sutarman (2012:13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
c. Menurut Mc Leod dalam Fauzi dan Darmawan (2013:4)[3], “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah komponen-komponen yang saling berhubungan untuk untuk mencapai tujuan.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20)[4], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".
b. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
g. Pengolah Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
h. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
3. Klasifikasi Sistem
Menurut Yakub dalam Fauzi dan Darmawan (2013:6)[3], “sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya :
a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
b. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan, sistem sekolah, dan lain sebagainya.
c. Sistem tertentu adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
d. Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.</i>
e. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.
Konsep Dasar Data dan Informasi
1. Definisi Data
Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :
a. Menurut Sutarman (2012:3)[2], berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah sesuatu hasil pengukuran berupa angka untuk kemudian diolah.
2. Metode Pengolahan Data
Menurut Yakub (2012:17)[5], berpendapat bahwa “Sistem informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas berbagai metode pengolahan data”. Metode pengolahan data terdiri dari:
a. Metode manual, merupakan pengolahan data yang semua operasi datanya dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat.
b. Metode electromechanical, merupakan pengolahan data dengan menggabungkan semua orang dan mesin.
c. Metode punched card equipment, merupakan pengolahan data yang menggunakan semua alat yang disebut sistem warkat unit (unit record system).
d. Metode electronic computer, merupakan pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.
3. Definisi Informasi
Menurut Sutabri (2012:22)[4], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)
a. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat waktu (Timeline)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.
c. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.
5. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)
a. Memperoleh pemahaman dan manfaat.
b. Untuk mendapatkan pengalaman.
c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
6. Ciri-ciri Informasi
Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut: (Yakub, 2012:10)
a. Benar atau salah,informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.
b. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.
c. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.
d. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
e. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.
7. Jenis-jenis Informasi
Menurut Yakub (2012:15)[5], berpendapat bahwa “Informasi jika dilihat dari sifat dan sumbernya dapat dibedakan dari beberapa jenis. Jenis-jenis informasi tersebut dibedakan menjadi informasi manajerial, sumber dan rutinitas, serta fisik”.
a. Informasi manajerial, yaitu informasi strategis untuk manajerial tingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.
b. Sumber informasi,dibagi menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile) sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.
c. Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.
d. Informasi fisik,dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Menurut Krismiaji (2010:16)[6], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
b. Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17)[5], berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah cara mengumpulkan dan mengelola informasi untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi.
2. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)
a. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
f. Blok Kendali (Controls Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
3. Infrastruktur Informasi
Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi. Terdapat 5 (lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut: (Sutarman, 2012:15)[2]
a. Hardware (perangkat keras).
b. Software (perangkat lunak).
c. Network (fasilitas jaringan dan komunikasi).
d. Database (basis data).
e. Information management personnel (manajemen informasi personal).
4. Arsitektur Informasi
Menurut Sutarman (2012:15)[2], berpendapat bahwa “Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut”. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
a. Kebutuhan bisnis akan informasi.
b. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.
Konsep Dasar Metode Penelitian
1. Tahapan Pengumpulan Data
Menurut Rapina (2011:15)[7], teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Studi Lapangan
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
1) Observasi
Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
2) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
b. Studi Kepustakaan
Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Tahapan Analisa Sistem
Menurut Murad (2013:51)[8], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.
3. Tahapan Implementasi Sistem
Menurut Murad (2013:52)[8], Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.
Konsep Dasar Analisa Sistem
1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Sutabri (2012:220)[4], “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.
2. Tahap Analisa Sistem
Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[9] “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
1. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Sutabri (2012:16)[4], Perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.
Menurut Aisyah dkk dalam jurnal Teknologi Mobile Menggunakan J2MEVol.4 No.2CCIT (2011:203)[10], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
a. Perancangan Sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
b. Analisa Sistem
Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
c. Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
2. Tujuan Perancangan Sistem
Darmawan (2013:228)[3] mengemukakan pendapat bahwa, perancangan/desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :
a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli - ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
Teori Khusus
Konsep Dasar Inventory
1. Definisi Inventory
Inventory berasal dari kata bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia artinya persediaan. Persediaan terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:
a. Menurut Junaidi (2013:3)[11], berpendapat bahwa “Inventory adalah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”.
b. Menurut Tamodia (2013:23)[12] berpendapat bahwa “Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan adalah pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu.
2. Fungsi Persediaan
Menurut Divianto (2011:78)[13], Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahhan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal, sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi, yaitu :
a. Fungsi Decoupling
Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atau permintaan konsumen tanpa bergantung pada supplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :
1) Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.
2) Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.
3) Persediaan barang jadi disiapkan dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.
b. Fungsi Economic Lot Sizingg
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya per unit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.
c. Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan mengadakan seasonal inventory (persediaan musiman).
3. Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Rusdah (2011:52)[14], persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, serta jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi :
a. Batch Stock atau Lot Inventory
Persediaan yang dilakukan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.
b. Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
c. Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarka pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.
Dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk :
1) Persediaan bahan baru (raw material stock)
2) Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component stock)
3) Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier stock)
4) Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress stock)
5) Persediaan barang jadi (finished goods stock)
4. Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Divianto (2011:82)[13], penentuan jumlah persediaan perlu ditentukan sebelum melakukan penilaian persediaan. Jumlah persediaan dapat ditentukan dengan dua sistem yang paling umum dikenal pada akhir periode yaitu:
a. Periode system, yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik agar jumlah persediaan akhir dapat diketahui secara pasti.
b. Perpectual system, atau book inventory yaitu setiap kali pengeluaran diberikan catatan administrasi barang persediaan
Dalam melaksanakan penilaian persediaan ada beerapa cara yang dapat dipergunakan yaitu :
1) Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada supplier dalam hal kuantitas dan pengirimnya.
2) First In First Out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa arus harga bahan adalah sama dengan arus penggunaan bahan. Dengan demikian bila sejumlah unit bahan dengan harga beli tertentu sudah habis dipergunakan, maka penggunaan bahan berikutnya harganya akan didasarkan pada harga beli berikutnya, atas dasar metode ini maka harga atau nilai dari persediaan akhir adalah sesuai dengan harga dan jumlah pada unit pembelian terakhir.
3) Last In First Out (LIFO) atau masuk terakhir keluar pertama. Dengan metode ini perusahaan beranggapan bahwa beli terakhir dipergunakan untuk harga bahan baku yang pertama keluar sehingga masih ada (stock dinilai berdasarkan harga pembelian terdahulu.
4) Rata-Rata Tertimbang
Cara ini didasarkan atas harga rata-rata per unit bahan adalah sama dengan jumlah harga per unit yang dikalikan dengan masing-masing kuantitasnya kemudian dibagi dengan jumlah unit bahan dalam perusahaan tersebut.
5) Harga Standar
Besarnya nilai persediaan akhir dari suatu perusahaan akan sama dengan jumlah unit persediaan akhir dengan harga standar perusahaan.
Konsep Dasar Raw Material (Bahan Baku)
Jenis dan Klasifikasi persediaan barang dapat dibagi menjadi sebagai berikut :
a. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan mentah yang belum diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang bersangkutan.
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah bahan hasil olahan yang belum menjadi barang jadi yang sebagian akan diolah menjadi barang jadi.
c. Barang Jadi
Barang Jadi adalah barang yang sudah selesai diproduksi yang merupakan hasil utama perusahaan.
d. Barang Umum dan Suku Cadang
Jenis barang yang digunakan untuk operasi menjalankan perusahaan.
e. Barang Dagang
Barang dagang adalah barang yang sudah dibeli merupakan barang jadi dan disimpan digudang untuk menunggu penjualan.
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)
1. Definisi UML (Unified Modeling Language)
Menurut Widodo (2011:6)[15], berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.
2. Model UML (Unified Modeling Language)
Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10).
a. Diagram kelas (Class diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
b. Diagram paket (Package Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
c. Diagram (use-case)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
d. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
e. Diagram komunikasi (communication diagram)
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.
f. Diagram statechart (statechart diagram)
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.
g. Diagram aktivitas (activity diagram)
Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
h. Diagram komponen (component diagram)
Bersifat statis. Diagram komponen
Konsep Dasar Database
Konsep Dasar HTML
Konsep Dasar Website
Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Konsep Dasar MySQL
Konsep Dasar XAMPP
Konsep Dasar Analisis SWOT
Konsep Dasar Black Box Testing
Konsep Dasar Elisitasi
Konsep Dasar Literatur Review
Literatur Review
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Perusahaan
Gambar 3.1. PT. Indonesia Synthetic Textile Mills
Tempat dan Kedudukan Perusahaan
<p>• Sebelah selatan : Jalan Mohammad Toha</p> <p>• Sebelah timur : Pemukiman penduduk</p>
<p>• Sebelah barat : PT. Acryl Textile Mills (PT ACTEM)</p>
Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan
Bidang Usaha Perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills
Tugas dan Tanggung Jawab
Tata Laksana Sistem yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan
Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa SWOT
Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran
Analisa Batasan Sistem
Analisa Kekurangan Sistem yang Berjalan
Analisa Kontrol
Analisa Prosedur
Analisa Waktu dan Tenaga Kerja
Analisa Kebutuhan Sistem
Konfigurasi Sistem yang Berjalan
Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Requirement Elicitation Tahap I
Functional | |
Analisa Kebutuhan | |
Saya ingin sistem dapat : | |
No. | Keterangan |
1 |
Menampilkan menu home. |
2 |
Menampilkan logo PT. ISTEM. |
3 |
Menampilkan visi misi PT. ISTEM. |
4 |
Menampilkan profil PT. ISTEM. |
5 |
Menampilkan menu user. |
6 |
Menampilkan menu yarn spinning. |
7 |
Menampilkan menu yarn sales. |
8 |
Menampilkan menu yarn purchase. |
9 |
Menampilkan menu yarn weaving retur. |
10 |
Menampilkan menu balance. |
11 |
Menampilkan menu daily report. |
12 |
Menampilkan menu monthly report. |
13 |
Menampilkan submenu yarn. |
14 |
Menampilkan submenu receipt. |
15 |
Menampilkan submenu consumed. |
16 |
Dapat menginput data user. |
17 |
Dapat menginput data yarn. |
18 |
Dapat menginput data receipt. |
19 |
Dapat menginput data consumed. |
20 |
Dapat mengubah data user. |
21 |
Dapat mengubah data yarn. |
22 |
Dapat mengubah data receipt. |
23 |
Dapat mengubah data consumed. |
24 |
Dapat menghapus data user. |
25 |
Dapat menghapus data yarn. |
26 |
Dapat menghapus data receipt. |
27 |
Dapat menghapus data consumed. |
28 |
Menampilkan laporan balance. |
29 |
Menampilkan laporan daily report. |
30 |
Menampilkan laporan monthly report. |
31 |
Menampilkan laporan inventory raw material dalam bentuk grafik dan tabel. |
32 |
Menampilkan laporan sesuai periode. |
33 |
Dapat melakukan pencarian. |
34 |
Dapat mengurutkan data berdasarkan kategori. |
35 |
Dapat mendownload laporan yang diinginkan. |
36 |
Dapat mencetak laporan inventory raw material. |
37 |
Menampilkan tanggal saat mencetak laporan. |
Non Functional | |
Analisa Kebutuhan | |
Saya ingin sistem dapat : | |
No. | Keterangan |
1 |
Terdapat login. |
2 |
Terdapat menu logout. |
3 |
Menampilkan lupa password. | Penyusun
Yunny Nur'aeni NIM : 1322377490 |
Requirement Elicitation Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.4 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang terdapat pada bab sebelumnya.
Tabel 3.5. Diagram Elisitasi Tahap II
Functional |
M |
D |
I |
|
Analisa Kebutuhan | ||||
Saya ingin sistem dapat : | ||||
No | Keterangan |
|||
1 |
Menampilkan menu home. |
√ |
||
2 |
Menampilkan logo PT. ISTEM. |
√ |
||
3 |
Menampilkan visi misi PT. ISTEM. |
√ |
||
4 |
Menampilkan profil PT. ISTEM. |
√ |
||
5 |
Menampilkan menu user. |
√ |
||
6 |
Menampilkan menu yarn spinning. |
√ |
||
7 |
Menampilkan menu yarn sales. |
√ |
||
8 |
Menampilkan menu yarn purchase. |
√ |
||
9 |
Menampilkan menu yarn weaving retur. |
√ |
||
10 |
Menampilkan menu balance. |
√ |
||
11 |
Menampilkan menu daily report. |
√ |
||
12 |
Menampilkan menu monthly report. |
√ |
||
13 |
Menampilkan submenu yarn. |
√ |
||
14 |
Menampilkan submenu receipt. |
√ |
||
15 |
Menampilkan submenu consumed. |
√ |
||
16 |
Dapat menginput data user. |
√ |
||
17 |
Dapat menginput data yarn. |
√ |
||
18 |
apat menginput data receipt. |
√ |
||
19 |
Dapat menginput data consumed. |
√ |
||
20 |
Dapat mengubah data user. |
√ |
||
21 |
Dapat mengubah data yarn. |
√ |
||
22 |
Dapat mengubah data receipt. |
√ |
||
23 |
Dapat mengubah data consumed. |
√ |
||
24 |
Dapat menghapus data user. |
√ |
||
25 |
Dapat menghapus data yarn. |
√ |
||
26 |
Dapat menghapus data receipt. |
√ |
||
27 |
Dapat menghapus data consumed. |
√ |
||
28 |
Menampilkan laporan balance. |
√ |
||
29 |
Menampilkan laporan daily report. |
√ |
||
30 |
Menampilkan laporan monthly report. |
√ |
||
31 |
Menampilkan laporan inventory raw material dalam bentuk grafik dan tabel. |
√ |
||
32 |
Menampilkan laporan sesuai periode. |
√ |
||
33 |
Dapat melakukan pencarian. |
√ |
||
34 |
Dapat mengurutkan data berdasarkan kategori. |
√ |
||
35 |
Dapat men-download laporan yang diinginkan. |
√ |
||
36 |
Dapat mencetak laporan inventory raw material. |
√ |
||
37 |
Menampilkan tanggal saat mencetak laporan. |
√ |
||
Non Functional |
M | D | I | |
Analisa Kebutuhan | ||||
Saya ingin sistem dapat : | ||||
No | Keterangan |
|||
1 |
Terdapat login. |
√ |
||
2 |
Terdapat menu logout. |
√ |
||
3 |
Menampilkan lupa password. |
√ |
Penyusun
Yunny Nur'aeni NIM : 1322377490 |
Keterangan :
M : Mandatory
D : Desirable
I : Inessential
Requirement Elicitation Tahap III
Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.
Tabel 3.6. Diagram Elisitasi Tahap III
Functional | ||||||||||
Analisa Kebutuhan | ||||||||||
Saya ingin sistem dapat : | ||||||||||
Feasibility |
T |
O |
E | |||||||
Risk |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
L |
M |
H | |
No | Keterangan |
|||||||||
1 |
Menampilkan menu home. |
√ |
√ |
√ |
||||||
2 |
Menampilkan logo PT. ISTEM. |
√ |
√ |
√ |
||||||
3 |
Menampilkan visi misi PT. ISTEM. |
√ |
√ |
√ |
||||||
4 |
Menampilkan menu user. |
√ |
√ |
√ |
||||||
5 |
Menampilkan menu yarn spinning. |
√ |
√ |
√ |
||||||
6 |
Menampilkan menu yarn sales. |
√ |
√ |
√ |
||||||
7 |
Menampilkan menu yarn purchase>. |
√ |
√ |
√ |
||||||
8 |
Menampilkan menu yarn weaving retur. |
√ |
√ |
√ |
||||||
9 |
Menampilkan menu balance. |
√ |
√ |
√ |
||||||
10 |
Menampilkan menu monthly report. |
√ |
√ |
√ |
||||||
11 |
Menampilkan submenu yarn. |
√ |
√ |
√ |
||||||
12 |
Menampilkan submenu yarn. |
√ |
√ |
√ |
||||||
13 |
Menampilkan submenu receipt. |
√ |
√ |
√ |
||||||
14 |
Menampilkan submenu consumed. |
√ |
√ |
√ |
||||||
15 |
Dapat menginput data user. |
√ |
√ |
√ |
||||||
16 |
Dapat menginput data yarn. |
√ |
√ |
√ |
||||||
17 |
Dapat menginput data receipt. |
√ |
√ |
√ |
||||||
18 |
Dapat menginput data consumed. |
√ |
√ |
√ |
||||||
19 |
Dapat mengubah data user. |
√ |
√ |
√ |
||||||
20 |
Dapat mengubah data yarn. |
√ |
√ |
√ |
||||||
21 |
Dapat mengubah data receipt. |
√ |
√ |
√ |
||||||
22 |
Dapat mengubah data consumed. |
√ |
√ |
√ |
||||||
23 |
Dapat menghapus data user. |
√ |
√ |
√ |
||||||
24 |
Dapat menghapus data yarn. |
√ |
√ |
√ |
||||||
25 |
Dapat menghapus data receipt. |
√ |
√ |
√ |
||||||
26 |
Dapat menghapus data consumed. |
√ |
√ |
√ |
||||||
27 |
Menampilkan laporan balance. |
√ |
√ |
√ |
||||||
28 |
Menampilkan laporan daily report. |
√ |
√ |
√ |
||||||
29 |
Menampilkan laporan monthly report. |
√ |
√ |
√ |
||||||
30 |
Menampilkan laporan inventory raw material dalam bentuk grafik dan tabel.. |
√ |
√ |
√ |
||||||
31 |
Menampilkan laporan sesuai periode. |
√ |
√ |
√ |
||||||
32 |
Dapat melakukan pencarian. |
√ |
√ |
√ |
||||||
33 |
Dapat mengurutkan data berdasarkan kategori. |
√ |
√ |
√ |
||||||
34 |
Dapat men-download laporan yang diinginkan. |
√ |
√ |
√ |
||||||
35 |
Dapat mencetak laporan inventory raw material. |
√ |
√ |
√ |
||||||
36 |
Menampilkan tanggal saat mencetak laporan. |
√ |
√ |
√ |
||||||
Non Functional | ||||||||||
Analisa Kebutuhan | ||||||||||
Saya ingin sistem dapat : | ||||||||||
Feasibility |
T |
O |
E | |||||||
Risk |
L |
M |
H |
L |
M |
H |
L |
M |
H | |
No | Keterangan |
|||||||||
1 |
Terdapat login. |
√ |
√ |
√ |
||||||
2 |
Terdapat menu logout. |
√ |
√ |
√ |
||||||
3 |
Menampilkan lupa password. |
√ |
√ |
√ |
Penyusun
Yunny Nur'aeni NIM : 1322377490 |
Keterangan:
T : Technical
O : Operational
E : Economic
L : Low
M : Middle
H : Hight
Requirement Elicitation Final
Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.
Tabel 3.7. Diagram Elisitasi Tahap Final
Functional | |
Analisa Kebutuhan | |
Saya ingin sistem dapat : | |
No. | Keterangan |
1 |
Menampilkan menu home. |
2 |
Menampilkan logo PT. ISTEM. |
3 |
Menampilkan visi misi PT. ISTEM. |
4 |
Menampilkan menu user. |
5 |
Menampilkan menu yarn spinning. |
6 |
Menampilkan menu yarn sales. |
7 |
Menampilkan menu yarn purchase. |
8 |
Menampilkan menu yarn weaving retur. |
9 |
Menampilkan menu balance. |
10 |
Menampilkan menu daily report. |
11 |
Menampilkan menu monthly report. |
12 |
Menampilkan submenu yarn. |
13 |
Menampilkan submenu receipt. |
14 |
Menampilkan submenu consumed. |
15 |
Dapat menginput data user. |
16 |
Dapat menginput data yarn. |
17 |
Dapat menginput data receipt. |
18 |
Dapat menginput data consumed. |
19 |
Dapat mengubah data user. |
20 |
Dapat mengubah data yarn. |
21 |
Dapat mengubah data receipt. |
22 |
Dapat mengubah data consumed. |
23 |
Dapat menghapus data user. |
24 |
Dapat menghapus data yarn. |
25 |
Dapat menghapus data receipt. |
26 |
Dapat menghapus data consumed. |
27 |
Menampilkan laporan balance. |
28 |
Menampilkan laporan daily report. |
29 |
Menampilkan laporan monthly report. |
30 |
Menampilkan laporan inventory raw material dalam bentuk grafik dan tabel. |
31 |
Menampilkan laporan sesuai periode. |
32 |
Dapat melakukan pencarian. |
33 |
Dapat mengurutkan data berdasarkan kategori. |
34 |
Dapat mendownload laporan yang diinginkan. |
35 |
Dapat mencetak laporan inventory raw material. |
36 |
Menampilkan tanggal saat mencetak laporan. |
Non Functional | |
Analisa Kebutuhan | |
Saya ingin sistem dapat : | |
No. | Keterangan |
1 |
Terdapat login. |
2 |
Terdapat menu logout. |
3 |
Menampilkan lupa password. |
Rancangan Sistem yang Diusulkan
Rancangan Sistem Usulan
Berdasarkan analisa sistem pada sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem yang lama masih berupa sistem yang belum dapat memenuhi kebutuhan didalam pengolahan data secara cepat dan tepat. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang ada.
Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram.
Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 3.6. Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat :
a. 1 (satu) System, mencakup seluruh kegiatan inventory raw material di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills.
b. 2 (dua) Actor, melakukan kegiatan diantaranya: admin gudang dan AGM Logistics.
c. 13 (tiga belas) Use Case, yang dilakukan diantaranya: login, home, user, raw white yarn type, receipt, consumed, balanced, yarn weaving retur, yarn sales, yarn purchase, daily report, monthly report, dan logout.
Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :
a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
b. 41 (empat puluh satu) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi user, raw white yarn type, receipt, consumed, balanced, yarn weaving retur, yarn sales, yarn purchase, daily report, monthly report, dan logout..
c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.
Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :
a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
b. 13 (tiga belas) Lifeline yaitu login, home, user, raw white yarn type, receipt, consumed, balanced, yarn weaving retur, yarn sales, yarn purchase, daily report, monthly report, dan logout.
c. 16 (enam belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, home, user, raw white yarn type, receipt, send consumed, view balanced, view yarn weaving retur, view yarn sales, view yarn purchase, view daily report, view monthly report, dan pilih logout.
State Machine Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.9 State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 3.9. State Machine Diagram sistem yang diusulkan terdapat :
a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
b. 45 (empat puluh lima) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi user, raw white yarn type, receipt, consumed, balanced, yarn weaving retur, yarn sales, yarn purchase, daily report, monthly report, dan logout..
c. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Berdasarkan analisa yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Rancangan Basis Data
Class Diagram
Gambar 3.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 3.10. Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat :
1. 7 (tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya user, barang, receipt, weaving, sales, dyieng, dan balance.
2. 9 (sembilan) Multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.
Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
- Nama Field : user
Media : harddisk
Isi : id_user+name + username+password +email
Primary Key : id_user
Panjang Record : 126
- Nama Field : yarn_spinning
Media : harddisk
Isi : y_spinning_id +name + type +balance
Primary Key : y_spinning_id
Panjang Record : 54
- Nama Field : spinning
Media : harddisk
Isi : spinning_id +do_date + trans_type
Primary Key : spinning_id
Panjang Record : 4
- Nama Field : spinning_detail
Media : harddisk
Isi : spinning_id + y_spinning_id + amount
Foreign Key : spinning_id + y_spinning_id
Panjang Record : 8
- Nama Field : yarn_sales
Media : harddisk
Isi : y_sales_id + name + type + balance
Primary Key : y_sales_id
Panjang Record : 54
- Nama Field : sales
Media : harddisk
Isi : sales_id + do_date + trans_type
Primary Key : sales_id
Panjang Record : 4
- Nama Field : sales_detail
Media : harddisk
Isi : sales_id + y_sales_id + amount
Foreign Key : sales_id + y_sales_id
Panjang Record : 8
- Nama Field : yarn_purchase
Media : harddisk
Isi : y_purchase_id + name + type + balance
Primary Key : y_purchase_id
Panjang Record : 54
- Nama Field : purchase
Media : harddisk
Isi : purchase_id + do_date + trans_type
Primary Key : purchase_id
Panjang Record : 4
- Nama Field : purchase_detail
Media : harddisk
Isi : purchase_id + y_purchase_id + amount
Foreign Key : purchase_id + y_purchase_id
Panjang Record : 8
- Nama Field : yarn_retur
Media : harddisk
Isi : y_retur_id + name + type + balance
Primary Key : y_retur_id
Panjang Record : 54
- Nama Field : retur
Media : harddisk
Isi : retur_id + do_date + trans_type
Primary Key : retur_id
Panjang Record : 4
- Nama Field : retur_detail
Media : harddisk
Isi : retur_id + y_retur_id + amount
Foreign Key : retur_id + y_retur_id
Panjang Record : 8
Rancangan Prototype
Tampilan Login
Tampilan Menu Home
Tampilan Menu User
Tampilan Add User
Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
Tampilan Input Yarn Spinning - Yarn
Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
Tampilan Input Yarn Spinning - Receipt
Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
Tampilan Input Yarn Spinning - Consumed
Tampilan Menu Yarn Sales- Yarn
Tampilan Input Yarn Sales - Yarn
Tampilan Menu Yarn Sales - Receipt
Tampilan Input Yarn Sales - Receipt
Tampilan Menu Yarn Sales - Consumed
Tampilan Input Yarn Sales - Consumed
Tampilan Menu Yarn Purchase - Yarn
Tampilan Input Yarn Purchase - Yarn
Tampilan Menu Yarn Purchase - Receipt
Tampilan Input Yarn Purchase - Receipt
Tampilan Menu Yarn Purchase - Consumed
Tampilan Input Yarn Purchase - Consumed
Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Yarn
Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Yarn
Tampilan Menu Yarn Weaving Retur- Receipt
Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Receipt
Tampilan Menu Yarn Weaving Retur - Consumed
Tampilan Input Yarn Weaving Retur - Consumed
Tampilan Menu Balance
Tampilan Menu Daily Report
Tampilan Menu Monthly Report
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
1. Processor : Core 2 Duo / Intel
2. Monitor : 15” LCD monitor
3. RAM : 4 GB
4. Harddisk : 250 GB
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
Perangkat keras (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
1. Microsoft Windows 7
2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.
3. Notepad ++
4. XAMPP
5. Mozilla Firefox (Browser)
Hak Akses
Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :
1. Admin Gudang
2. Assistant General Manager (AGM) Logistics.
Blackbox Testing
Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.
Implementasi Sistem Yang Diusulkan
Tampilan Login
Keterangan :
Tampilan diatas adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.
Tampilan Menu Home
Keterangan :
Tampilan diatas adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki sistem inventory raw material.
Tampilan Menu User
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list user dalam bentuk tabel dengan dilengkapi action edit dan delete.
Tampilan Add User
Keterangan :
Tampilan diatas dipilih admin jika ada user baru dan data user tersebut akan masuk kedalam list user.
Tampilan Menu Yarn Spinning - Yarn
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Yarn Spinning - Yarn dalam bentuk tabel dengan dilengkapi action edit dan delete.
Tampilan Input Yarn Spinning - Yarn
Keterangan :
Tampilan diatas dipilih admin jika ada yarn baru dan data yarn tersebut akan masuk ke dalam list Yarn Spinning - Yarn..
Tampilan Menu Yarn Spinning - Receipt
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Receipt untuk menampilkan raw material produksi sendiri dalam bentuk tabel dilengkapi action edit dan delete.
Tampilan Input Yarn Spinning - Receipt
Keterangan :
Tampilan diatas dipilih admin jika ada raw material masuk dan data receipt tersebut akan masuk ke dalam list receipt.
Tampilan Menu Yarn Spinning - Consumed
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Consumed untuk menampilkan raw material keluar untuk weaving, dyeing, atau sales dalam bentuk tabel dilengkapi menu edit dan delete.
Tampilan Input Yarn Spinning - Consumed
Keterangan :
Tampilan diatas dipilih admin jika ada raw material keluar untuk weaving, dyeing, atau sales dan data receipt tersebut akan masuk ke dalam list receipt.
Tampilan Menu Balance
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Balanced untuk menampilkan stok raw material dari receipt dikurangi consumed.
Tampilan Menu Yarn Weaving Retur
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Yarn Weaving Retur untuk menampilkan Yarn Weaving Retur dalam bentuk tabel.
Tampilan Menu Yarn Sales
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Yarn Sales untuk menampilkan Yarn Sales dalam bentuk tabel.
Tampilan Menu Yarn Purchase
Keterangan :
Tampilan diatas adalah list Yarn Purchase untuk menampilkan Yarn Purchase dalam bentuk tabel.
Tampilan Menu Daily Report
Keterangan :
Tampilan diatas adalah Daily Report untuk menampilkan informasi Receipt, Consumed, Balance dalam bentuk grafik untuk mengetahui stok raw material.
Tampilan Menu Monthly Report
Keterangan :
Tampilan diatas adalah Monthly Report untuk menampilkan informasi Receipt, Consumed, Balance dalam bentuk grafik untuk mengetahui stok raw material.
Time Schedule
Estimasi Biaya
BAB IV
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat di PT. Indonesia Synthetic Textile Mills, maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem inventory raw material yang berjalan saat ini pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills belum komputerisasi secara optimal dalam mendata laporan karena masih menggunakan Ms. Excel, sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data dan membutuhkan waktu yang lama dalam menyajikan laporan.
2. Dengan dirancangnya sistem inventory raw material dengan pengolahan data yang ada pada database. Perancangan dimulai dari penjabaran daftar kebutuhan yang dituangkan dalam elisitasi melalui 4 (empat) tahap, dengan menggunakan teknik MDI pada tahap ke dua, teknik TOE pada tahap ke tiga. Dilanjutkan dengan pembuatan diagram UML, yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, dan XAMPP sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server.
3. Untuk merancang sistem inventory raw material pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills yang menghasilkan informasi yang mudah dipahami dengan penyajian melalui grafik dan tabel, dengan hal tersebut maka sangat memudahkan dalam memperoleh laporan secara lebih ringkas dan tepat sesuai kebutuhan sehingga mempermudah proses analisa dan mengontrol stock material di gudang.
Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub tujuan penelitian sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Memudahkan staff gudang dalam menyajikan laporan kepada atasannya.
2. Mengurangi terjadinya kesalahan pengolahan data sehingga laporan yang dihasilkan lebih cepat dan akurat.
3. Sistem yang mudah dapat membatu meningkatkan kinerja staff gudang di perusahaan tersebut.
4. Menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman di dalam dunia kerja untuk dimasa yang akan datang.
5. Sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi dan sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang telah diperoleh selama menempuh jenjang perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja Raharja Tangerang.
Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub bab manfaat penelitian sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas sebelum terjun langsung dalam dunia kerja.
2. Untuk mengembangkan sistem inventory raw material pada PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dalam menyajikan laporan yang mudah dipahami.
Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada sub pengumpulan data sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Observasi salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap perusahaan secara langsung dan penulis meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan.
2. Wawancara salah satu media untuk mendapatkan data dengan cara untuk mewawancarai Bapak Purwanto sebagai Stakeholder PT. Indonesia Synthetic Textile Mills untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan dari sistem yang sedang berjalan.
3. Studi Pustaka salah satu teknik atau cara yang dipergunakan untuk memperoleh data secara teoritis dengan mempelajari buku – buku, catatan-catatan serta literatur lain yang berkaitan erat dengan pembahasan laporan Tugas Akhir.
Saran
Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus, yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta pengembangan sistem inventory raw material menjadi lebih baik lagi dikemudian hari, yaitu:
1. Untuk keamanan data yang diperlukan schedule backup data secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan / error pada komputer, ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh maka dengan adanya backup data tersebut tidak terpisah atau hilang.
2. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem inventory raw material ini untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.
Kesan
Penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Synthetic Textile Mills tepatnya di bagian gudang, memberikan banyak pengalaman, berkenalan dengan teman-teman yang baru, dan pembelajaran berharga bagi penulis mengenai dunia pekerjaan dan mengetahui prosedur di dalam perusahaan. Penelitian ini juga membuat penulis lebih paham mengenai sistem inventory raw material pada PT. Synthetic Textile Mills.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Moekijat. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ 5,0 5,1 5,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Upp Amp Ykpn.
- ↑ Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
- ↑ 8,0 8,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
- ↑ Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perancangan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.1-September 2011
- ↑ Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.2. Januari 2011.
- ↑ Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
- ↑ ,Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
- ↑ 13,0 13,1 Divianto. 2011. Tinjauan atas Planning, Replenishment (Skenario) Dan Activies Inventroy Control. Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.
- ↑ Rusdah. 2011 Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
- ↑ Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.