SI1133469304: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Konsep Dasar Mikrokontroller Arduino) |
(→Konsep Dasar Mikrokontroller Arduino) |
||
Baris 1.119: | Baris 1.119: | ||
<p style="line-height: 2"> | <p style="line-height: 2"> | ||
− | '''1. Definisi | + | '''1. Definisi Raspberry Pi'''</p></div> |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
Baris 1.130: | Baris 1.130: | ||
Menurut Sumardi dkk dalam journal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p></div> | Menurut Sumardi dkk dalam journal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p></div> | ||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"> | ||
+ | </ol> | ||
====Konsep Dasar Mikrokontroler==== | ====Konsep Dasar Mikrokontroler==== |
Revisi per 2 Maret 2016 05.15
SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG
SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1133469304
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM KOMPUTER
KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2015/2016
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG
SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1133469304
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
: Creative Communication And Innovative Technology
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 20 Januari 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Komputer
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Ferry Sudarto,S.Kom., M.Pd)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 079010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG
SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1133469304
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology
Disetujui Oleh :
Tangerang,7 Juni 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Zakaria, Ir ) |
(Fredy Susanto, M.Kom., CCNA.,MTCNA)
| ||
NID : 00002 |
NID : 04051
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG
SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1133469304
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Komputer
Konsentrasi Creative Communication And innovative Technology
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, 3 Maret 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA
BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG
SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1133469304
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Komputer
|
Konsentrasi |
: Creative Communication And Innovative Technology
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 7 Januari 2016
NIM : 1133469304
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Ruang server adalah suatu tempat dimana terdapat orang-orang yang saling berkepentingan akan bertemu dan melakukan perbaikan jaringan internet yang terhubung baik untuk keperluan pekerjaan atau sekedar menyampaikan informasi tentang kendala yang terjadi pada jaringan komputer. Banyaknya orang yang memasuki ruangan tersebut tidak dapat diketahui berapa lama dan kapan orang tersebut berada didalam ruangan tersebut. Dan tidak jarang pula seseorang pegawai memasuki ruang server ketika pada saat pegawai tidak berada pada ruang tersebut. Pentingnya pengawasan lebih terhadap ruang server itu sangat penting. Peran seorang penjaga dan pegawai sangat diandalkan dalam hal pengawasan ruangan tersebut, dan tidak sepenuhnya seorang penjaga bisa melihat secara terus menerus apakah ada orang atau tidak dalam ruangan server tersebut. Seiring makin berkembangnya ilmu pada bidang sains dan teknologi semakin banyak pula sistem yang dapat digunakan untuk mengendalikan sesuatu yang bersifat perangkat hardware maupun software dan yang mulai dikembangkan untuk diterapkan. Dengan memanfaatkan suatu sistem yang dapat dibuat dengan arduino, maka dapat dibuat sistem monitoring ruangan yang dapat dikomunikasikan dengan handphone dengan menggunakan sensor gerak sebagai sensor pendeteksi keberadaan seseorang didalam ruangan server. Alat ini akan bekerja ketika pada saat sensor gerak (PIR) mendeteksi seseorang yang berada didalam ruang server tersebut, dan proses-proses yang dilakukan oleh arduino secara otomatis akan melakukan panggilan dan mengirim sms ke handphone penjaga ataupun pegawai yang bertugas diruangan server tersebut dengan menggunakan modul GSM Shield.
Kata Kunci: Arduino, GSM Shield, Sensor Gerak (PIR).
ABSTRACT
The server room is a place where there are people who are interest will meet and make the improvement of internet network which are connected either for work or simply give the information about the problems that occur on a computer network. The number of people who enter the room can not be known how long and when the person is in the room. And not often an employee enters the server room at a time when the other employees are not at that room. The importance of the supervision over the server space is very important. The role of a guard and employees are very reliable in terms of supervision of the room. With the increasing development of science and technology, more systems that can be used to control something which is hardware and software and the device that was developed to be applied. By utilizing a system that can be made with arduino, then it may be possible to make a room monitoring system that can be communicated by mobile phone using motion sensor detect the presence of someone inside the room. This tool will work at a time when a motion sensor (PIR) detects someone who inside the server room is, and the processes that undertaken by arduino automatically make calls and send message to the guard’s mobile or employee who is on duty in the room of the server by using GSM Shield modules.
Keywords : Arduino, GSM Shield, Motion Sensor (Passive Infra Red).
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
- Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
- Bapak Zakaria, Ir dan Bapak Fredy Susanto, M.Kom., CCNA.,MTCNA yang telah bersedia menjadi pembimbing I dan II pada penelitian ini.
- Kedua Orang Tua tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.
- Untuk teman-teman tercinta, yang tiada hentinya memberikan saya semangat dan dukungan penuh kepada saya
- Bapak Aris, S.Kom yang telah bersedia menjadi stakeholder bagi penelitian skripsi saya ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 7 Januari 2016 | |
Choirul Anwar | |
NIM. 1133469304 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar Mikrokontroller Arduino
- 2.2.2 Konsep Dasar Mikrokontroler
- 2.2.3 Konsep Dasar Komponen Elektronika
- 2.2.4 Konsep Dasar Resistor
- 2.2.5 Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator
- 2.2.6 Konsep Dasar Dioda
- 2.2.7 Konsep Dasar Transistor
- 2.2.8 Konsep Dasar Kristal
- 2.2.9 Jaringan Komputer Nirkabel
- 2.2.10 Motor DC
- 2.2.11 Pengendali motor DC / H-bridge
- 2.2.12 Internet Protokol
- 2.2.13 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.14 Konsep Dasar Literature Riview
- 2.3 Literature Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Latar Belakang
Ruang server adalah ruangan yang sangat penting karena diruangan tersebut tersimpan komputer server yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan ataupun instansi yang menggunakan banyak komputer yang saling terhubung antara komputer satu dan komputer lainnya baik secara jaringan lokal ataupun yang berbasis jaringan internet.
Perlunya pengawasan yang ekstra pada ruangan tersebut sangat dibutuhkan sehingga seseorang yang dipercaya dapat menjaga dan merawat jaringan server yang ada pada ruangan tersebut. Besarnya anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan yang harus selalu berada pada ruangan tersebut menjadi kendala perusahaan untuk selalu memantau dan mengawasinya.
Pada masa perkembangan ilmu sains dan teknologi, hal diatas tidak menjadi lagi kendala dikarenakan suatu sistem monitoring yang berbasis SMS dan teknologi ip kamera wireless yang dapat dikonfigurasi dalam suatu kesatuan embedded system. Masalah tersebut bisa diatasi dengan ”Sistem keamanan ruangan berbasis sms dan menggunakan ip kamera wireless” sebagai media untuk dapat memonitoring ketika pada saat seseorang memasuki ruangan server dan dengan memanfaatkan arduino sebagai otak dari sistem maka akan bisa diketahui langsung ketika seseorang memasuki ruangan server dengan cara mengirim sms pada nomer handphone kepala IT, hal ini bisa terjadi dikarenakan sistem keamanan ini dipasang sensor pendeteksi pergerakan manusia.
Dalam kesempatan ini penulis mencoba mempersembahkan sebuah karya dengan judul : “SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN IP KAMERA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 32U4 PADA RUANG SERVER PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Hal ini penulis lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan CCIT (Creative Communication and Information Technology) yang merupakan salah satu program unggulan dari jurusan Sistem Komputer di Perguruan Tinggi Raharja.
Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi perumusan dalam penyusunan tulisan ini antara lain :
-
Bagaimana membuat sistem keamanan yang dapat mendeteksi pergerakan manusia?
-
Apakah system embedded pada arduino dapat mengirim pesan kepada kepala IT bahwa sedang ada orang yang memasuki ruangan server?
-
Bagaimanakah kepala IT bisa mengetahui keadaan ruangan server ketika seseorang memasuki ruangan tersebut?
Ruang Lingkup
Sebagai batasan pembahasan atas penyusunan tulisan ini untuk tetap fokus pada tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup sebagai berikut:
-
Sensor gerak digunakan sebagai media untuk mendeteksi seseorang yang memasuki ruangan.
-
Hanya dapat mengirim sms dan menampilkan gambar video.
-
Implementasi dilakukan pada ruangan untuk mengetahui seseorang yang sedang berada didalam ruangan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Individual
a. Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan akademis.
b. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah Skripsi.
2. Tujuan Fungsional
a. Untuk membantu pengembangan teknologi mengembangkan sistem keamanan ruangan dengan menggunakan IP kamera berbasis mikrokontroller Atmega32u4 dan sms.
b. Untuk menjaga keamanan yang lebih praktis dan efisien tanpa harus adanya security (satpam) yang menjaga pada ruangan server.
3. Tujuan Operasional
Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan yang didapat selama menjalani kuliah dan menerapkan ilmu yang didapat.
Manfaat Penelitian
Sebuah karya yang baik adalah karya yang memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Individual
a. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi dibidang teknologi informasi dan hardware.
b. Memaksimalkan sensor gerak untuk mengetahui apakah ada seseorang atau tidak didalam ruangan tersebut.
2. Manfaat Fungsional
Dapat memonitoring ruangan secara berkala dengan sistem yang dapat bekerja secara otomatis.
3. Manfaat Operasional
Dapat membantu menghemat waktu dalam memantau dan memonitor keberadaan orang didalam ruangan dengan menggunakan IP kamera dan sms yang dapat digunakan sebagai media komunikasi jaringan.
Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode:
Metode Pengumpulan Data
a. Observasi:
Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui proses pengerjaan untuk menghasilkan prototipe aplikasi dan rancangan device yang digunakan sebagai alat untuk memonitoring ruangan.
Melalui pengamatan lapangan untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan atau peralatan apa saja yang dibutuhkan, tentunya ekonomis dan terjangkau, namun tetap memenuhi kriteria.
b. Studi Pustaka:
Untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.
c. Diskusi Ilmiah:
Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih memahami dan menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang dihadapi.
Metode Analisa
Pada metode ini, penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut.
Metode Perancangan
Dalam metode perancangan ini penulis dapat mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi, penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori dan literature review yang sesuai dan akurat sehingga bisa mendukung penelitian dalam penulisan sehingga menghasilkan karya tulis yang bernilai ilmiah.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, Struktur Organisasi, Tujuan Perancangan, Cara Kerja Alat, Diagram Blok, Permasalahan yang dihadapi, Alternatif pemecahan masalah, Pembuatan alat, Software, Hardware, Elisitasi.
BAB IV HASIL DAN UJI COBA
Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem berjalan, sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem
Sistem dapat terdiri dari beberapa bagian yang menjadi satu kesatuan tertentu dan dibagi beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Elemen-elemen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, namun saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai. Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.
Menurut Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Sutarman (2012 :13)[2],”Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan interaksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
Menurut Hartono (2013:9) [3],”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”. - Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. - Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kalangsungan hidup dari sistem tersebut. - Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. - Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. - Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. - Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain. - Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Sutabri (2012:22)[4] “sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu , sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:
- Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. - Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. - Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (interface)
Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilistic. - Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. - Sistem Kontrol loop terbuka
Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.” - Sistem Kontrol loop tertutup
Menurut Erinofiardi (2012:261)[5], sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”. - Prototype Jenis I
Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototype jenis 1 adalah sebagai berikut: - Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
- Mengembangkan prototype
- Menentukan apakah prototype dapat diterima
- Menggunakan prototype
- Prototype Jenis II
Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika protorype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Empat langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut: - Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
- Mengembangkan prototype
- Menentukan apakah prototype dapat diterima
- Menggunakan prototype
Konsep Dasar Kontrol
1. Definisi Kontrol
Menurut Erinofiardi (2012 : 261)[5], “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.
Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industry modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul disekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.
Berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengna pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perangcangan desain sistem pengendali termasuk teknisi professional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.
Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).
Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]
Gambar 2.1 Sistem Terbuka
Pada Gambar diagram blok 2.1. diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.
Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.
Sumber: Erinofiardi (2012:261) [5]
Gambar 2.2 Sistem Tertutup
Gambar 2.2. diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.
Konsep Dasar Prototype
1. Definisi Prototype
Menurut Simarmata(2010 : 64)[6],” Prototype adalah perubahan cepat didalam perancangan dan pembangunan prototype.
Menurut Wiyancoko (2010 : 120)[7],” prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”. Dari beberapa pendapat yang dikembangkan diatas disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan produk dalam perancangan.
2. Pendekatan Prototype
Menurut Sasankar dan Vinay Chavan(2011 : 139)[8],terdapat tiga pendekatan prototyping, yaitu :
a) THROW-AWAY
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
b) INCREMENTAL
Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah ( independent ).
c) EVOLUTIONARY
Pada metode ini, prototype nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk interasi berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yangsebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir. Berikut ini adalah kelebihan prototype :
Berikut ini adalah kelebihan prototype :
- Adanya komunikasi yang baik antara pengembang user.
- Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
- User berperan aktif dalam pengembangan sistem
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Berikut ini adalah kekurangan prototype :
- User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
- Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograan yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
- Hubungan user dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Konsep Dasar Analisa Sistem
1. Definisi Analisis Sistem
Menurut Taufiq (2013:156)[1],“Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.
Menurut Rosa (2013:18) [9],“Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
Menurut Henderi (2011:322)[10],“Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.
2. Langkah-langkah Analisa sistem
Menurut Taufiq (2013:159)[1], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.
Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) dalam Taufiq, Rohmat.2013 :
- Definisi Lingkup
Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan. - Analisis Masalah
Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan.
Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya. - Analisis Persyaratan
Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.” Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru. - Desain Logic
Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya. - Analisa Kebutuhan
Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
1. Definisi Perancangan Sistem
Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[11], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
Menurut Al-Jufri (2011:141)[12], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu proses perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi dan digunakan.
2. Tujuan Perancangan Sistem
Menurut Darmawan (2013:228)[11] , Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
3. Tahap-tahap Perancangan Sistem
Menurut Al Jufri (2011:141)[12] , Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :
- Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici, Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:
- Diagram arus data (data flow diagram).
- Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)
- Kamus data. (Data dictionary)
- Flowchart.
- Model hubungan objek.
- Spesifikasi Kelas.
- Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
- Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem, Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
- Memilih Konfigurasi Terbaik, Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mnyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui. Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.
- Menyiapkan Usulan Penerapan, Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
- Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem, Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui
4. Flowchart
Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116)[13],“Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
Pada pembuatan sebuah sistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang akan dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari sebuah kerja sistem yang dibuat,sehingga dapat memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:
- Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
- Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
- Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas
- Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
- Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
- Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
- Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.
Teori Khusus
Konsep Dasar Mikrokontroller Arduino
1. Definisi Raspberry Pi
<p style="line-height: 2">
Menurut Sumardi dkk dalam journal CCIT Vol.2 No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.</p><p style="line-height: 2"> </ol>
Konsep Dasar Mikrokontroler
<p style="line-height: 2">
1. Definisi Mikrokontroler</p><p style="line-height: 2">
2. Karakteristik Mikrokontroler</p>- CPU (Central Procesing Unit)
- RAM (Read Only Memory)
- I/O (Input/Output)
- Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.
- Konsumsi daya kecil.
- Rangkaiannya sederhana dan kompak.
- Harganya murah , karena komponennya sedikit.
- Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.
- Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.
- Klasifikasi Mikrokontroler.
- ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
- RAM berkapasitas 68 byte.
- EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
- Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).
- Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.
- Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).
<p style="line-height: 2">
3. Fitur-fitur Mikrokontroler</p>- Interrupt Eksternal, Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.
- Interrupt Timer, .Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.
- Interrupt Serial, Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.
Konsep Dasar Komponen Elektronika
<p style="line-height: 2">
1. Definisi Elektronika</p>- Resistor atau Tahanan
- Kapasitor atau Kondensator
- Trafo atau Transformator
- Dioda
- Transistor
- IC ( Integrated Circuit )
- Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier)
Konsep Dasar Resistor
V = I . R
Keterangan :
V = Tegangan listrik (volt)
I = Arus yang mengalir (ampere)
R = Tahanan (ohm)
<p style="line-height: 2">
a) Tahanan Variabel adalah jenis tahanan yang resistansinya bisa diubah-ubah, seperti Potensiometer dengan cara diputar dan Trimpot (trimer potensiometer). </p><p style="line-height: 2">
b) LDR (Light Dependent Resistance) adalah tahanan yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, nilai tahananya akan mengecil apabila terkena cahaya dan membesar apabila tidak terkena cahaya.</p><p style="line-height: 2">
c) NTC (negative thermal coeffisien) dan PTC (positive thermal coeffisien) adalah jenis tahanan yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. NTC pada suhu yang tinggi nilai tahanannya turun dan pada suhu yang rendah nilai tahananya naik, sedangkan PTC kebalikannya pada suhu yang tinggi nilai tahanannya naik dan pada suhu yang rendah nilai tahanannya turun. Adapun resistor tidak tetap dapat dilihat seperti pada gambar 2.4. sebagai berikut:</p>Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator
<p style="text-align: center;">Gambar 2.6 Susunan Lapisan Kapasitor </p>
- Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum).
- Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi nilai kapasitansinya.
- Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.
- kapasitor keramik
- kapasitor film / kapasitor elektrolit
- kapasitor tantalum
- kapasitor kertas
- Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam pesangannya pada rangkaian elektronika.
- Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film.
Konsep Dasar Dioda
<p style="text-align: center;">Gambar 2.8. Dioda </p>
- Penyearah tegangan listrik.
- Pengaman tegangan listrik.
- Memblokir tegangn listrik.
Konsep Dasar Transistor
<p style="text-align: center;">Gambar 2.9. Transistor </p>
- NPN (Negative Positive Negative)
- PNP (Positive Negative Positive)
<p style="text-align: center;">Gambar 2.10. Simbol Transistor NPN </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 2.11. Simbol Transistor PNP </p>
Konsep Dasar Kristal
<p style="text-align: center;">Gambar 2.12. Rangkaian internal kristal </p>
Jaringan Komputer Nirkabel
- Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card). Setiap komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua komputer yang tersambung dengan jaringan wireless tadi.
- Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan access point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub, menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan (sebagai bridge) dari jaringan local wireless ke jaringan kabel (Wireles LAN to Wired LAN).
- 802.11b, Pertama kali digubakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekunsi 2,4 GHz, maksimun bandwith yang dapat dicapai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang digunakan adalah DSSS( Direct Sequence Spreed Spectrum ). Kanal yang tidak overlapping ada 3 (yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompitibel dengan tipe g jika dijalankan pada mode mixed.
- 802.11a, Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekunsi 5,8 GHz. Maksimum bandwith yang bisa dicapai 54 Mbps, radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih) dan tidak kompitibel dengan tipe b dan g.
- 802.11g, Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps. Dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps.
- 802.11a/g, Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwith yang bisa dicapai adalah 5,4 GHz, modulasi sinyal yang digunakan OFDM. Tipe a/g ini diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol; yang dapat digunakan pada jaringan Wi-Fi.
Motor DC
<p style="text-align: center;">Gambar 2.13. Motor DC </p>
- Motor DC dengan sikat (Brushes)
- Motor DC tanpa sikat (Brushless)
Pengendali motor DC / H-bridge
<p style="text-align: center;">Gambar 2.14 H-bridge untuk Pengendali Motor DC </p>
Internet Protokol
- Layer Application, di dalam layer ini aplikasi seperti FTP, Telnet, SMTP, dan NFS dilaksanakan.
- Layer Transport, di dalam layer ini TCP menambahkan data transport ke paket dan melewatkannya ke layer Internet.
- Layer Internet, layer ini mengambil paket dari layer transport dan menambahkan informasi alamat sebelum mengirimkannya ke layer network interface.
- Layer Network Interface, di dalam layer ini data dikirim ke layer physical melalui device jaringan.
- Layer Physical, layer ini merupakan sistem kabel yang digunakan untuk proses mengirim dan menerima data.
</ol>
- Adanya bit error pada saat pentransmisan datagram pada suatu medium.
- Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer
- Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down
- Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping
Konsep Dasar Elisitasi
<p style="line-height: 2">
2. Tahap-Tahap Elisitasi</p><p style="line-height: 2">
a. Elisitasi Tahap I</p><p style="line-height: 2">
Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</p><p style="line-height: 2">
b. Elisitasi Tahap II</p><p style="line-height: 2">
Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.</p><p style="line-height: 2">
Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :</p>- (M) pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- (D) pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- (I) pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
<p style="line-height: 2">
c. Elisitasi Tahap III</p><p style="line-height: 2">
Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :</p>- T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan ?
- O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan ?
- E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem ?
<p style="line-height: 2">
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :</p>- High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
- Middle (M) : Mampu dikerjakan.
- Low (L) : Mudah dikerjakan.
<p style="line-height: 2">
d. Final Elisitasi</p><p style="line-height: 2">
Final Draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.</p>Konsep Dasar Literature Riview
Literature Review
- Penelitian yang telah dilakukan oleh Kurniawan (2010) yang berjudul ”Pengontrolan Alat Elektronik Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler AT89S52 berbasis WEB” diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya tersebut masih belum terintegrasi dengan baik. Untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem pada penelitian sebelumnya, maka pada penelitian ini menggunakan metode berbasis Internet Protocol (IP) dengan aplikasi Visual Basic. Namun, upaya tersebut masih belum dapat diimplementasikan dan belum optimal karena pada sistem ini masih menggunakan beberapa alat, sehingga proses pengontrolan kurang efisien. Penelitian ini juga melakukan pengendalian motor servo sebagai tindak lanjut dari penelitian yang peneliti lakukan.
- Penelitian yang dilakukan oleh Nurdansyah dari STMIK Raharja yang berjudul “HOME APPLIANCES CONTROLING WITH MOBILE DEVICE BASED ON ANDROID OS” pada tahun 2013. Penelitian ini membahas tentang pengendalian peralatan rumah menggunakan smartphone android menggunakan media jaringan wireless. Kelebihannya alat tersebut menggunakan wireless sehingga bisa dikendalikan jarang yang cukup jauh dan bisa menggunakan mobile based device. Kelemahannya gangguan dalam hal jaringan.
- Penelitian yang dilakukan oleh Haerul Nurdiana dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “PEMANTAUAN RUANG KOMPUTER MENGGUNAKAN KOMPUTER MINI RASPBERRY PI B PADA SMPN 1 PASARKEMIS” pada tahun 2013. Penelitian ini menjelaskan tentang pemantauan sebuah ruangan komputer menggunakan web browser. Kelebihannya alat tersebut menggunakan wireless sehingga bisa dikendalikan oleh jarak yang cukup jauh. Kelemahannya gangguan dalam jaringan.
- Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Janu Saputro (2010) yang berjudul “Robot Internet Nirkabel”. Penelitian ini membahas tentang mengendalikan robot secara remote lokal, yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Robot Internet Nirkabel ini juga dapat dikendalikan melalui jaringan internet dengan menggunakan Web Browser yang membuka Interface web robot melalui internet. Akan tetapi dibutuhkan sebuah teknologi Port Forwarding untuk bisa menghubungkan jaringan robot internal dengan jaringan ip publik yang diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Teknologi Port Forwarding dilakukan dengan cara menyamakan port dari router yang terhubung dengan IP publik dengan port yang berada pada wireless robot. Kemudian akan didapatkan sebuah kombinasi IP publik dengan port yang akan menjadi IP publik dari robot.
- Penelitian yang dilakukan oleh Indra Pati Andhika Pribadidari Universitas Gunadarma yang berjudul “ROBOT PENGINTAI MENGGUNAKAN PC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51” pada tahun 2012. Jurnal ini membahas tentang pengintaian yang dilakukan oleh robot dan di kontrol oleh pengguna melalui sebuah komputer untuk memantau keadaan sekitar melalui kamera yang terpasang. Kelebihannya mengurangi resiko bahaya bagi manusia dan alat tersebut menggunakan wireless sehingga bisa dikendalikan jarang yang cukup jauh. Kelemahannya gangguan dalam jaringan.
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT. YKK AP INDONESIA
- Memberikan kepuasan kepada konsumen dan karyawan berkontribusi untuk daerah dan Negara.
- Sebagai pembuat aluminium window yang memiliki brand image paling baik di ASEAN dan Asia Selatan.
- Bertekad menjadi perusahaan seratus juta dollar dengan mempertahankan harga yang kompetitif dan operating profit yang paling bagus di YKK AP group
Struktur Organisasi PT. YKK AP INDONESIA
Tugas dan Tanggung Jawab
- Presiden Director
- Bertanggung jawab dalam program peningkatan kualitas perusahaan.
- Bertanggung jawab atas segala hubungan administrasi seperti, kebijaksanaan personal, akuntansi, serta hubungan dengan masyarakat.
- Sales
- Bertanggung jawab dalam hal promosi produk perusahaan ke costumer ataupun supplier
- Bertanggung jawab dalam lalu lintas penerimaan order dan bertanggung jawab atas segala pemasukan order yang diterima oleh perusahaan.
- Accounting
- Bertanggung jawab atas semua transaksi baik pemasukan ataupun pengeluaran yang dilakukan perusahaan.
- Bertanggung jawab dalam penagihan setiap invoice yang dikeluarkan ke costumer.
- Profile Manager
- Membawahi dan mengawasi sistem kerja pada Manajemen Departemen Profile.
- Mempertanggung jawabkan seluruh pekerjaan yang dilakukannya pada Presiden Director
- Membawahi setiap sub section yang ada di Profile departemen dan mengawasi kinerja Produksi pada profile departemen.
- Manager PPIC Profile
- Bertanggung jawab atas scheduling produksi dan pengiriman barang/profile.
- Bertanggung jawab atas pengeluaran surat DO ( Delivery Order ) dan dokumen yang berhubungan dengan order produksi dan pengiriman.
- Mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan order hingga pengiriman kepada manager profile departemen.
- Manager Produksi
- Bertanggung jawab atas berjalannya proses poduksi dilapangan.
- Bertanggung jawab setiap proses produksi kepada Manager Profile Departemen.
- Shipping/Delivery
- Bertanggung jawab atas semua pengiriman profile dan sampai keterangan costumer
- Bertanggung jawab mengeluarkan surat surat kiriman seperti S/P ( Spesification of Packing ). Yang kemudian akan diproses pada bagian PPIC profile dan dilanjutkan ke bagian Accounting.
Tujuan Perancangan
- Fungsional
- Membuat mekanisme pengontrolan kapal yang bekerja secara baik serta mampu dihubungkan dan dikendalikan dengan web browser yang ada pada android.
- Membuat prototype kapal yang dapat memantau sumbatan pada aliran air.
- Operasional
- Membantu mengetahui masalah yang ada di lingkungan masyarakat khususnya di bidang industri.
- Merancang sistem kontrol pada web browser smartphone android untuk mengendalikan pergerakan kapal.
Analisa Sistem
Metode Analisa Sistem
<p style="line-height: 2">
a) Kelebihan Alat </p>- Alat ini mampu menangkap gambar apa yang dilihatnya, lalu menampilkannya pada web browser sehingga dapat dilakukan pemantauan.
- Kapal ini dapat dikendalikan melalui semua perangkat yang mempunyai web browser sehingga memudahkan penggunanya dalam menggunakannya.
<p style="line-height: 2">
b) Kelemahan Alat </p>- Kapal ini tidak bisa digunakan saat keadaan saluran air bawah tanah dalam keadaan penuh dan tidak ada air.
- Kapal ini tidak bisa digunakan jika mengalami gangguan terhadap jaringan nya.
Diagram Blok
- Web browser Smartphone android merupakan perangkat yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan alat.
- TP Link WN722N merupakan perangkat yang dapat menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara smartphone android dengan mikrokontroler.
- Raspberry Pi B+ sebagai platform untuk memasukkan program ke dalam mikroSD yang merupakan pusat pengontrolan alat yang terdapat program didalamnya.
- MikroSD sebagai tempat menyimpan program yang dibuat, mikro SD ini diletakkan didalam Raspberry Pi.
- Power Bank merupakan catu daya untuk memberikan tegangan.
- Motor DC merupakan alat penggerak yang bergerak sesuai perintah mikrokontroler.
Cara Kerja Alat
- Input
- Proses
- Output
Pembuatan Alat
<p style="line-height: 2">
a) Alat yang digunakan meliputi : </p>- Personal Computer (PC) atau Laptop
- Kabel USB
- Router Wifi
- Solder
- Obeng
<p style="line-height: 2">
b) Sedangkan Bahan-bahan yang digunakan : </p>- Raspberry Pi B+
- TP link WN722N (Wireless)
- Motor DC
- Webcam Logitech C170
- Micro SD
- Motor Driver (L289n)
- Timah
- Kabel jumper
- Baut dan mur 3 mm
- Power Bank (catu daya)
- Battery Pack
- Botol minuman
- kawat
- Double tip
Perangkat Keras ( Hardware )
- Perancangan Fisik
- Rangkaian Keseluruhan
Perangkat Lunak ( Software )
- Instalasi Raspberry Pi
- Menginstal Raspbian menggunakan Win32 Disk Imager.
- Masukan SD Card kedalam Raspberry Pi.
- Setting Wifi Raspberry Pi menggunakan Ubuntu di PC/Laptop.
- Cari IP Address Raspberry Pi menggunakan Wireless Network Watcher.
- Klik Putty (SSH, Telnet Rlogin Client), Kemudian login dengan IP Address Raspberry Pi.
- Kemudian klik finist dan klik starx.
- Instalasi WebIOPi
- Instalasi Mjpg-streamer
- Software Pendukung
- Phyton : bahasa phyton disini berfungsi sebagai Web server dan GPIO kontrol yang mempunyai tugas untuk mengatur pergerakan alat
- Java : Java disini berguna untuk mengeksekusi perintah phyton yang ada pada halaman web.
- HTML : HTML berfungsi untuk menampilkan layout aplikasi yang dibuat sehingga menampilkan web interface pengendali alat.
- Belum adanya sebuah sistem yang praktis dan aman untuk digunakan.
- 2. Pengecekan yang dilakukan secara manual itu kurang aman dan cukup rumit sehingga menguras tenaga manusia.
- Membuat sistem yang dapat digunakan secara aman dan praktis.
- 2. Membuat sebuah kapal berkamera yang dapat digunakan dan dikendalikan melalui web browser.
- M= Mandatory
- D= Desirable
- I= Innesential
- T : Technical / Proses pembuatan
- O : Operasional / Manfaat
- E : Economic / Harga
- L : Low
- M : Middle
- H : High
- Jika rangkaian motor driver modul L289n diberikan catu daya dengan tegangan sebesar 6,5 maka motor driver telah siap digunakan sebagai pengendali motor DC.
- Memberikan tegangan sebesar 5 v pada raspberry pi untuk menghidupkannya.
- Alat akan bisa dikontrol jika raspberry pi dan smartphone android sudah terhubung ke dalam sebuah wireless yang sama.
- Masing-masing pin GPIO akan bekerja sesuai dengan instruksi yang diberikan pada halaman kontrol.
- Webcam akan menampilkan gambar sesuai dengan gerakan alat.
- Lampu LED pada kapal akan aktif bekerja apabila menerima perintah dari halaman kontrol.
- Maksimal jarak yang mampu ditempuh adalah 8 sampai 10 meter.
- Laptop atau PC
- Motor Driver L289n
- Motor DC
- Raspberry Pi b+
- Webcam logitech C170
- TP link WN722N
- Router wifi
- Kabel USB
- Catu Daya
- Software Idle Python
- Putty
- paint
- Snipping tool
- Fritzing
- Wnet watcher
- webIOPi
- Mengatur GPIO
- Membuat Fungsi GPIO
- Membuat fungsi macro
- Inisialisasi GPIO
- Konfigurasi Web server
- Looping Program
- Menghentikan Program
- Kepala Judul Halaman
- Tombol Fungsi Javascript
- Memanggil macro dari python
- Bentuk Ukuran Tombol
- Memanggil MJPG Streamer
- Menampilkan Background
- Mengumpulkan Data
- Perancangan Sistem
- Pengujian Sistem
- Perbaikan Sistem
- Training User
- Implementasi Sistem
- Dokumentasi Sistem
- Kebutuhan Web interface
- Kebutuhan alat
- Memiliki fitur koneksi ke internet
- Memiliki browser seperti google chrome, modzilla, opera mini, atau program browser lainnya.
- Alat pemantau sumbatan air bawah tanah ini dapat dikontrol melalui jaringan lokal dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Alat ini terlebih dahulu dikoneksikan ke jaringan wifi lokal dan siap untuk dikontrol oleh web browser yang terkoneksi pada jaringan yang sama.
- Alat ini dibuat dengan bentuk seperti kapal dan memiliki webcam untuk memantau keadaan saluran air bawah tanah secara realtime serta memaanfaatkan raspberry pi untuk perancangan dan pengembangan prototype.
- Dengan pembuatan kontrol berbasis web, alat ini dapat dikendalikan melalui semua perangkat yang mempunyai web browser sehingga memudahkan penggunanya dalam mengoperasikannya.
- Alat ini dapat ditambahkan sensor untuk mengukur seberapa jauh jarak saluran air bawah tanah.
- Pengendalian alat ini bisa dilakukan secara online dengan menambahkan modem gsm atau cdma pada alat tersebut sehingga dapat digunakan dari jarak yang sangat jauh.
- Penambahan motor servo pada bagian kamera sehingga dapat berputar dan lebih luas dalam menampilkan visualisasi.
- Penambahan robot tangan yang dapat membuat kapal ini bisa memindahkan suatu objek dari satu titik ke titik lainnya.
- Mendapat banyak wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak didapat dalam perkuliahan.
- Menambah ilmu sosial terhadap masyarakat, dan instansi terkait.
- Belajar bagaimana menanggapi permasalahan dilingkungan masyarakat khususnya dibidang teknologi.
- ↑ 1,0 1,1 1,2 Taufiq , Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- ↑ Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta
- ↑ 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012. Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan. Jurnal Mekanikal, Vol.3 No.2–Juli 2012
- ↑ Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
- ↑ Wiyancoko, Dudy. 2010. “Desain Sepeda Indonesia”. Jakarta: PT Dumedia Desain.
- ↑ Sasankar dan Vinay Chavan. 2011. International Journal of Computer Science & Technology
- ↑ Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
- ↑ Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
- ↑ 11,0 11,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset
- ↑ 12,0 12,1 Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
- ↑ Adelia dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop”. Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2.
- ↑ 14,0 14,1 Sumardi. 2013. Mikrokontroler ATMega328.
- ↑ Dipranoto, Alfan Rachman 2010. PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN PADA AREA PARKIR DENGAN MIKROKONTROLLER AT89S51
- ↑ 16,0 16,1 16,2 16,3 Malik, Ibnu dan Mohammad Unggul Juwana. 2009. ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- ↑ Chandra dan Deni. 2011. Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
- ↑ 18,00 18,01 18,02 18,03 18,04 18,05 18,06 18,07 18,08 18,09 18,10 18,11 Rusmadi, Dedy. 2009. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung: Pionir Jaya.
- ↑ 19,0 19,1 19,2 Bird John. 2010. Electrical And Electronic Principles And Technology. Oxford: PT. Elsevier & Technology.
- ↑ Budiharto, Widodo. 2009.10 Proyek Robot Spektakuler. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
- ↑ Kusuma, Isma Candra Jati dkk. 2011. Perancangan Simulator Pengendalian Posisi Turret Pada Mobil Pemadam Kebakaran. Universitas Diponegoro.
- ↑ Winarno dan Arifianto, Deni. 2011. “ Bikin Robot Itu Gampang”. Jakarta : PT Kawan Pustaka
- ↑ 23,0 23,1 23,2 G. Griddling and B. Weiss. Introdcuction to Microcontrollers. Vienna: University of Technology. 2007.
- ↑ 24,0 24,1 G. Griddling and B. Weiss. Introdcuction to Microcontrollers. Vienna: University of Technology. 2007
- ↑ Riadi, Imam. 2011. Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik. Universitas Ahmad Dahlan. Yoyakarta.
- ↑ Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset
- ↑ 27,0 27,1 27,2 Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja. theory and application of IT Research. April 2010Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
<p style="text-align: center;">Gambar 3.9 Win 32 Disk manager </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.10 Masukan SD card </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.11 setting wifi </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.12 Wireless network watcher </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.13 Tampilan Putty Configuration </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.14 Tampilan awal Raspberry Pi </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.15 Perintah Untuk mengunduh WebIOPi </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.16 Mengekstrak WebIOPi-0.6.0.tar.gz </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.17 Masuk ke Dalam Folder WebIOPi </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.18 Menginstal WebIOPi </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.19 mengunduh Instalasi mjpg streamer </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.20 Instalasi mjpg streamer </p>
<p style="text-align: center;">Gambar 3.21 Mengeksekusi Mjpg-Streamer </p>
<p style="text-align: center;">Tabel 3.2. Keterangan baris perintah Mjpg streamer </p>
Perancangan Web Interface
<p style="text-align: center;">Gambar 3.22 Tampilan Web interface </p>
<p style="text-align: center;">Tabel 3.3. Keterangan Tampilan kontrol alat </p>
Flowchart sistem
<p style="text-align: center;">Gambar 3.23 Flowchart sistem </p>
Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan yang dihadapi
Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Elisitasi
BAB IV
Prosedur Sistem
Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi hardware
Aplikasi yang Digunakan
Uji Coba
Pengujian Motor driver
Pengujian Kendali melalui perangkat
Pengujian Jarak Kendali Lokal
Pengujian Live streaming mjpg
<p style="text-align: center;">Gambar 4.1 Streaming mjpeg streamer </p>
Pengujian Catu daya
<p style="text-align: center;">Gambar 4.2. Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi </p>
Pengujian Lampu Kapal
Analisa Program
Pembuatan aplikasi Web
Pembuatan Layout Halaman Web
Menjalankan Aplikasi pada jaringan Lokal
Rancangan Prototype
Implementasi
Schedule
Implementasi Sistem
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Saran
Kesan
DAFTAR PUSTAKA