SI1133468609: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 511: Baris 511:
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
===Konsep Dasar Sistem===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Sistem'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Hartono (2013:9)<ref name="Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.">Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.</ref>, “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto dalam  Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari sebuah prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)<ref name="Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.">Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.</ref>, “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:2)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.</p></div></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Karakteristik Sistem'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:20)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Komponen Sistem (''Components'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “Supra Sistem”.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Batasan Sistem (''Boundary'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Lingkungan Luar Sistem (''Environment'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Penghubung Sistem (''Interface'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Masukan Sistem (''Input'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (''maintenance input'') dan sinyal (''signal input''). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “''program''” adalah ''maintenance input'' yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah ''signal input'' untuk diolah menjadi informasi.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Pengolahan Sistem (''Process'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Keluaran Sistem (''Output'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subssitem lain.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sasaran Sistem (''Objective'')</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat ''deterministic''. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</p>
 +
</li>
 +
</ol></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Klasifikasi Sistem'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem Abstrak dan Sistem Fisik</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, dan sistem administrasi personalia.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (Interface)</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.</p>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.</p>
 +
</li>
 +
</ol></li>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
===Konsep Dasar Informasi===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Definisi Informasi'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2012:72)<ref name="Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2012:2)<ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, sehingga dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah dengan menguji kebenarannya, sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil suatu keputusan.</p></div></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Klasifikasi Informasi'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:34)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, Informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Informasi Berdasarkan Persyaratan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang dibutuhkan untuk seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi manajemen akan diklasifikasi menjadi lebih spesifik yaitu:</p>
 +
<p style="line-height: 2">1. Informasi yang Tepat Sasaran</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu informasi yang akan datang kepada manajer sebelum sebuah keputusan dapat diambil sebab seperti sudah diterangkan dimuka, informasi merupakan bahan dari pengambilan keputusan.</p>
 +
<p style="line-height: 2">2. Informasi yang relevan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu informasi yang disampaikan seorang manajer kepada bawahannya haruslah secara relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan kepada pihak penerima. Sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian dan bermanfaat dari pihak penerima.</p>
 +
<p style="line-height: 2">3. Informasi yang Bernilai</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi yang berguna di dalam pengambilan sebuah keputusan.</p>
 +
<p style="line-height: 2">4. Informasi yang dapat dipercaya</p>
 +
<p style="line-height: 2">Suatu informasi seharusnya dapat dipercaya dalam manajemen hal ini sangat penting karena menyangkut citra sebuah organisasi, terlebih untuk organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. Hal ini menentukan tingkat manajemen.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:</p>
 +
<p style="line-height: 2">a. Informasi masa lalu</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun teramat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada ''data strorage'' perlu disusun secara rapi dan teratur.</p>
 +
<p style="line-height: 2">b. Informasi masa kini</p>
 +
<p style="line-height: 2">Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Informasi Berdasarkan Sasaran</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:</p>
 +
<p style="line-height: 2">a. Informasi Individual</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (''policy maker'') dan pengambil keputusan (''decision maker'') atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</p>
 +
<p style="line-height: 2">b. Informasi Komunitas</p>
 +
<p style="line-height: 2">Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.</p></li>
 +
</ol></li>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Nilai dan Kualitas Informasi</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:37)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis ''cost effectivess'' atau ''cost benefit''. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:</p></div>
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Mudah diperoleh</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Luas dan Lengkap</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ketelitian</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kecocokan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ketepatan Waktu</p>
 +
<p style="line-height: 2">Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kejelasan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Keluwesan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dapat dibuktikan</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Tidak ada prasangla</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.</p></li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Dapat diukur</p>
 +
<p style="line-height: 2">Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.</p></li>
 +
</ol>
 +
</ol>
 +
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''Komponen-Komponen Informasi'''</p>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Darmawan (2012:5)<ref name="Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.">Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.</ref>, Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan ''information system'', pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen.</p></div>
 +
<ol>
 +
</ol>
 +
 +
 
===Konsep Dasar Bluetooth===
 
===Konsep Dasar Bluetooth===
 
===Konsep Dasar Otomatis===
 
===Konsep Dasar Otomatis===

Revisi per 28 Februari 2016 14.56

SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO



jpg

Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1133468609


KONSENTRASI CCIT

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468609
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 27 Januari 2016


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468609
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi CCIT Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2016


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sudaryono, Dr. Ir. M.Pd)
   
(Ageng Setiani Rafika, S.Kom. M,Si)
NID: 09006
   
NID: 13001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468609
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi CCIT Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Penguji :

Tangerang, 27 Januari 2016


Ketua Penguji
 
 
 
 
(Nama Ketua Penguji)
NID : NID Ketua Penguji

Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(Nama Penguji I) (Nama Penguji II)
NID : NID Penguji I NID : NID Penguji II


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN

INTERFACE ANDROID BERBASIS

ARDUINO UNO


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468609wa
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Tanggal Bulan Tahun

 
 
 
NIM : 1133468609

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

Perkembangan teknologi khususnya pada perangat mobile sangat mendukung dalam menjalankan aktivitas bisnis dan tidak terkecuali pada bisnis restoran. Dalam menghadapi persaingan bisnis pihak perusahaan harus mencari strategi agar dapat menarik minat konsumen. Adapun teknologi informasi yang saat ini sedang berkembang adalah android. Android merupakan sistem operasi mobile menggunakan versi modifikasi dari kernel linux. Tidak hanya dipakai seperti mobile pada umumnya, android kini banyak digunakan untuk keperluan lainnya seperti pemesanan makanan di restoran atau tempat makan lainnya. Penggunaan mobile android untuk pemesanan makanan dapat membantu proses bisnis dalam sebuah tempat makan, Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat untuk mempermudah pemesanan makanan dengan menggunakan modul sistem minimum Arduino Uno. serta Bahasa Pemrograman C. Hasil implementasi dalam Proyek Akhir ini adalah berupa alat pesan makanan via bluetooth dengan interface android. Kemudian makanan yang dipesan akan menghampiri pembeli secara otomatis dengan menggunakan motor servo dan sensor LDR.

Kata Kunci : Pesan Makanan, Arduino Uno, Android, Motor Servo, Sensor LDR.


ABSTRACT

Technological developments, especially on mobile perangat very supportive in conducting business activities and not the exception in the restaurant business. In the face of competition of business the company should look for strategies in order to attract consumers. As information technology is currently being developed is android. Android is a mobile operating system using a modified version of the Linux kernel. Not only used as mobile in general, android is now widely used for other purposes such as ordering food in a restaurant or other eating places. Android mobile usage for ordering food can help a business process in a place to eat, The aim of this study is to make a tool to simplify ordering food using minimum system module Arduino Uno. as well as the programming language C. The results of the implementation of the Final Project is a tool food messages via bluetooth with android interface. Then the food ordered will be up to the buyer automatically using servo motors and sensors LDR.

Keywords : Food , Arduino Uno , Android , Servo Motor , Sensor LDR.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya, Penulis masih diberikan umur panjang, kesehatan dan kekuatan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, sehingga dapat berjalan secara lancar serta terselesaikan dengan baik. Tak lupanya, shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita merubah dari jaman kegelapan, hingga pada jaman yang terang benderang ini.

Hanya dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini, dengan judul “SISTEM PESAN MAKANAN VIA BLUETOOTH DENGAN INTERFACE ANDROID BERBASIS ARDUINO UNO”.

Pada kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
  4. Bapak Sudaryono, Dr., Ir.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah ikut serta dalam memberikan bimbingan yang baik dan banyak memberikan arahan atau masukan sehingga penulisan laporan skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing II, telah memberikan banyak masukan dan arahan dalam penulisan Laporan Skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen STMIK Raharja atas ilmu yang telah diberikan kepada Penulis.
  7. kedua orang tua dan keluarga tercinta yang mendukung baik secara material dan moril.
  8. Bapak Adam Halim selaku Owner Gerobak Cokelat yang telah berkenan meluangkan waktunya dan bekerjasama membantu memberikan pengarahan dan infomasi kepada penulis Laporan Skripsi ini.
  9. Teman-teman angkatan tahun 2011 Sistem Komputer Yudha Qirana Meka, S. Kom, Ristian Raharjo, Purnomo Satria, Firman Fadilah, Hilmi Nugraha, Umaedi Irawan, dan semua teman-teman Jurusan Sistem Komputer yang tidak dapat saya sebutkan semua satu persatu. Terima kasih, telah memberikan semangat dan motivasi.
  10. Teman-teman C&G Community Muhammad Ridwan Maulana, Muhammad Rohmani, Guruh Geofani, Ahmad Suhandi, Arif Hidayat dan semua temen-teman C&G yang tidak dapat saya sebutkan semua satu persatu. Terima kasih, telah memberikan semangat dan dukungannya.
  11. Teman-teman Westlife Minar Minore, S.E., Muhammad Ridwan Maulana, Samsi Bahri, Ahmad Suhandi, dan Guruh Geofani yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membangun terhadap Laporan Skripsi ini agar menjadi lebih baik. Semoga dari penyusunan Laporan Skripsi ini bisa memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca seperti mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja.

Akhir kata, Penulis sampaikan dengan banyak dan penuh harapan semoga penyusunan pada Laporan Skripsi ini, berguna dan bermanfaat bagi seluruh pihak.

Tangerang, Tanggal Bulan Tahun
(Muhamad Gunawan)
NIM : 1133468609

Daftar isi

DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi pada masa sekarang dirasakan sudah semakin maju pesat, misalnya perkembangan sistem kontrol otomatis berbasis Mikrokontroler dengan dilengkapi sensor, Mikrokontroler adalah prosessor yang sudah dilengkapi port input/output (I/O), dan memori. Mikrokontroler ini dapat digunakan bersama sensor-sensor maupun alat mekanis lainnya agar dapat bekerja secara otomatis dan dapat meringankan pekerjaan manusia, misalnya: menyalakan mesin motor secara otomatis, menyalakan alat-alat rumah tangga secara otomatis, menggerakkan lengan robot, menggerakkan trolley, blower, kompressor, bor, mixer dan banyak lagi, di mana mereka rela mengeluarkan biaya lebih untuk membiayai sebuah penelitian dan modifikasi peralatan dengan tujuan menghasilkan peralatan-peralatan yang memiliki tingkat efektifitas lebih baik dan hasil efektif.

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya penemuan-penemuan baru di berbagai bidang ilmu contohnya di bidang industri restoran. sebuah alat pesan makanan secara otomatis menggunakan bluetooth dengan interface android dan sensor infrared berbasis mikrokontroler arduino uno telah dibuat. Sistem pesan makanan dengan menggunakan android pada restoran dapat mempermudah dan mempersingkat waktu manusia dalam menjalankan roda bisnis, meningkatkan pelayanan, dimana mobilitas manusia semakin tinggi dan ketepatan waktu menjadi faktor utama yang diperlukan pada zaman tekhnologi informasi. Untuk itu dibutuhkan suatu alat otomatis yang dapat menggerakkan suatu mesin secara otomatis dengan cepat dan aman agar dapat menambah efisiensi waktu.

Berdasarkan dari hal di atas, maka peneliti tergerak untuk melakukan penelitian dan pembuatan alat yang berjudul “Sistem Pesan Makanan Via Bluetooth Dengan Interface Android Berbasis Arduino Uno”. Hal ini peneliti lakukan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan CCIT (Creative Communication and Innovative Technology) yang merupakan salah satu program unggulan dari Jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.


Perumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang diatas, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain yaitu:

  1. Bagaimana Mikrokontroler arduino uno dapat berinteraksi dengan smartphone android?

  2. Bagaimana cara arduino uno membuat meja makanan berputar dan pesanan yang telah dipesan otomatis menghampiri customer?

  3. Aplikasi apa yang digunakan untuk mengontrol sistem pesan makanan?


Ruang Lingkup

Pembuatan alat ini dilakukan perancangan sistem yang dapat mempermudah pemesanan makanan pada restoran. Hal ini meliputi pengendali pengirim data menggunakan mikrokontroler arduino uno menggunakan smartphone android sebagai interface media input pemesanan dan digunakan pada restoran cepat saji.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah:

    1. Tujuan Individual

      a. Membuat alat pemesanan otomatis berbasis mikrokontroler arduino uno pada restoran agar pemesanan makanan direstoran lebih praktis dan efisien.

      b. Membuat suatu sistem menu makanan beserta harganya pada restoran. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu Sistem Komputer yang didapat selama kuliah di STMIK RAHARJA.

    2. Tujuan Fungsional

      Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional, yaitu hasil penelitian membantu meningkatkan kualitas pelayanan pada restoran cepat saji, mempermudah dan mempersingkat waktu manusia dalam menjalankan roda bisnis, meningkatkan pelayanan, di mana mobilitas manusia semakin tinggi dan ketepatan waktu menjadi faktor utama, sangat diperlukan pada zaman informasi.

    3. Tujuan Operasional

      Penelitian ini mempunyai tujuan operasional untuk menambah ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya lingkungan sekitar.


    Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Individual

    a. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu perancangan komputer.

    b. Memaksimalkan penggunaan arduino uno dengan android dapat menyederhanakan rangkaian yang di rancang agar menghasilkan sebuah alat yang creative dan inovative.

  2. Manfaat Fungsional

    Sistem yang dirancang dapat memberikan kemudahan untuk akses pemesanan makanan karena akan memberikan informasi daftar menu dan makanannya yang akan di pesan.

  3. Manfaat Operasional

    Memaksimalkan kualitas pelayanan berupa sistem pengantar makanan otomatis kepada customer dalam upaya meningkatkan penjualan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    a. Melalui pengamatan dan pengalaman yang didapat untuk mengetahui mekanisme sistem yang akan digunakan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat model perancangan sistem alat.

    b. Melalui pengamatan lapangan dapat memperoleh informasi tentang integrasi antara monitoring dan interface.

  2. Metode Wawancara

    Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada Owner Gerobak Cokelat yaitu bapak Adam Halim. Metode wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dalam pembuatan sistem dan juga bentuk dari prototype meja pemesanan makanan yang diinginkan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Melakukan pengumpulan data dengan mencatat dan membaca buku-buku atau literature review yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Sebagian besar metode ini diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak dan e-book. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara browsing, mengunduh e-book dan membaca beberapa buku-buku referensi internet yang berhubungan dengan laporan skripsi ini. Sehingga diperoleh gambaran dari prinsip kerja alat yang akan dibuat

  4. Metode Prototyping

    Merancang dan membuat sebuah model kerja untuk mengetahui kebutuhan user, dan menganalisa kelemahan-kelemahan agar model yang buat memenuhi kebutuhan user.

Metode Analisa

Melakukan analisa suatu sistem yang sudah ada, bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual sehingga perlu adanya sistem yang dapat membantu dalam penggunaanya dalam kehidupan sehari hari.

Metode Perancangan

Metode perancangan dapat mengetahui bagaimana sistem itu dibuat atau dirancang dan alat apa yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak ( software) dan perangkat keras (hardware).

Metode Testing

Pada metode testing ini penulis menggunakan Black Box dan White Box pada system yang akan penulis bangun, dalam fungsinya Black Box dan White Box testing digunakan untuk menemukan hal-hal yang fungsinya tidak benar atau tidak ada dan kesalahan pada performansi (performance error).


Sistematika Penulisan

Laporan ini dibagi menjadi lima bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi menjadi sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci, secara garis besar isi dari bab dari laporan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Pada Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metodologi Penelitian Dan Sistematika Penulisan.

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar elektronika yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Skripsi ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang konsep dasar Sensor infrared dan pengontrolan otomatis dengan Mikrokontroler.

Bab ini berisi tentang pembahasan dan perancangan sistem pesan makanan dengan interface android dan Mikrokontroler Arduino Uno, serta cara kerja Sensor Infrared dan Mikrokontroller secara keseluruhan, simulasi sistem ini menggunakan Meja Makan Prototipe, Sensor Infrared dan Mikrokontroller sebagai alat yang dapat diprogram sehingga dapat bekerja seperti yang kita inginkan.

Pada bab ini merupakan penjelasan mengenai ujicoba dan analisa pengoperasian dari sistem yang dibuat dan di kembangkan.

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dibuat.


BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

    Menurut Hartono (2013:9)[1], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

    Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari sebuah prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu”.

    Menurut Sutarman (2012:13)[2], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

    Menurut Taufiq (2013:2)[3], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

    Berdasarkan beberapa definisi sistem yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang berinteraksi dengan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[4], “Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “Supra Sistem”.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

      Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Pengolahan Sistem (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    7. Keluaran Sistem (Output)

      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subssitem lain.

    8. Sasaran Sistem (Objective)

      Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, dan sistem administrasi personalia.

    2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistic (Interface)

      Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

    4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi

    Menurut Taufiq (2012:72)[3], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    Menurut Darmawan (2012:2)[5], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, sehingga dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah dengan menguji kebenarannya, sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil suatu keputusan.

  2. Klasifikasi Informasi

    Menurut Sutabri (2012:34)[4], Informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

      Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang dibutuhkan untuk seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi manajemen akan diklasifikasi menjadi lebih spesifik yaitu:

      1. Informasi yang Tepat Sasaran

      Suatu informasi yang akan datang kepada manajer sebelum sebuah keputusan dapat diambil sebab seperti sudah diterangkan dimuka, informasi merupakan bahan dari pengambilan keputusan.

      2. Informasi yang relevan

      Suatu informasi yang disampaikan seorang manajer kepada bawahannya haruslah secara relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan kepada pihak penerima. Sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian dan bermanfaat dari pihak penerima.

      3. Informasi yang Bernilai

      Informasi yang berguna di dalam pengambilan sebuah keputusan.

      4. Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi seharusnya dapat dipercaya dalam manajemen hal ini sangat penting karena menyangkut citra sebuah organisasi, terlebih untuk organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. Hal ini menentukan tingkat manajemen.

    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

      a. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun teramat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapi dan teratur.

      b. Informasi masa kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    3. Informasi Berdasarkan Sasaran

      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

      a. Informasi Individual

      Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

      b. Informasi Komunitas

      Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

  3. Nilai dan Kualitas Informasi

    Menurut Sutabri (2012:37)[4], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif disbanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    1. Mudah diperoleh

      Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    2. Luas dan Lengkap

      Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    3. Ketelitian

      Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    4. Kecocokan

      Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    5. Ketepatan Waktu

      Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

    6. Kejelasan

      Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    7. Keluwesan

      Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    8. Dapat dibuktikan

      Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    9. Tidak ada prasangla

      Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    10. Dapat diukur

      Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

  • Komponen-Komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2012:5)[5], Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen.


    Konsep Dasar Bluetooth

    Konsep Dasar Otomatis

    Konsep Dasar Prototype

    Konsep Dasar Flow Chart

    Konsep Dasar Elisitasi

    Konsep Dasar Black Box

    Konsep Dasar White Box

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Mikrokontroler

    Konsep Dasar Arduino Uno

    Konsep Dasar Komponen Elektronika

    Konsep Dasar Sensor LDR

    Konsep Dasar Motor Servo

    Konsep Dasar Operating Sistem Android

    Modul Bluetooth HC-05

    Literature Review

    BAB III

    PEMBAHASAN


    Gambaran Umum Gerobak Cokelat

    Sejarah Singkat Gerobak Cokelat

    Struktur Organisasi Gerobak Cokelat

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Tujuan Perancangan

    Diagram Blok

    Langkah-Langkah Perancangan

    Cara Kerja Alat

    Pembuatan Alat

    Perangkat Keras (Hardware)

    Perangkat Lunak (Software)

    Flowchart Sistem

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem Usulkan

    Prosedur Sistem Usulan

    Analisa Listing Program pada Sistem yang diusulkan

    Penjelasan Struktur Listing Program

    Prosedur Komunikasi Bluetooth pada Aplikasi Android

    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Program

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Spesifikasi Software

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Dari perancangan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagi berikut:

    1. Smartphone Android KitKat dapat berinteraksi dengan arduino uno menggunakan koneksi Bluetooth. pada alat ini menggunakan Bluetooth HC-05 agar smartphone dan arduino uno dapat berkomunikasi.

    2. Cara arduino uno membuat meja makanan berputar dan pesanan yang telah dipesan yaitu dengan menggunakan bantuan motor servo yang bergerak agar makanan dapat otomatis menghampiri customer

    3. Pada smartphone android KitKat harus terinstal aplikasi bluetooth terminal, agar sisstem Pemesanan makanan dapat dikendalikan melalui smartphone android KitKat.


    Saran

    Berdasarkan perancangan dan kesimpulan diatas, ada saran yang dapat diberikan dalam rangka pengembangan yaitu:

    1. Bagi penelitian selanjutnya untuk sistem ini dapat dikembangkan melalui komunikasi via wireless.

    2. Bagi pengembangan selanjutnya aplikasi pengotrolan tidak hanya ada pada smartphone android, tetapi smartphone yang lainnya seperti iOS, Windows Phone, Blackberry, Symbian dll.

    3. Tambahkan sensor yang lainnya yang mendukung dan dapat di aplikasikan terhadap pembacaan jumlah menu makanan yang bias dipesan agar pendeteksian jumlah menu makanan menjadi lebih banyak.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
    2. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    3. 3,0 3,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    4. 4,0 4,1 4,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A :


    LAMPIRAN B :


    LAMPIRAN C :

  • Contributors

    Muhamad Gunawan