KP1323375313: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Saran)
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 508: Baris 508:
 
<p style="line-height: 2">Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja yang hubungannya erat yang satu dengan yang lainnya untuk bersama sama mencapai suatu tujuan tertentu.
 
<p style="line-height: 2">Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja yang hubungannya erat yang satu dengan yang lainnya untuk bersama sama mencapai suatu tujuan tertentu.
 
</p></div>
 
</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''2. Karakteristik Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut Tata Sutabri (2012:13)<ref name="sutabri. 2012. “konsep dasar informasi”.Yogyakarta: andi">sutabri. 2012. “konsep dasar informasi”. Yogyakarta: andi</ref>sebuah sistem adalah  input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. karakteristik yang dimaksud Sutabri (2012:13) adalah sebagai berikut  :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: ">
 +
<ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (''Components'')<br>
 +
 +
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.
 +
</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (''Boundary System'')<br>
 +
 +
Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
 +
.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Lingkungan Luar Sistem (''Environment System'')<br>Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Penghubung Sistem (''Interface System'')<br>Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Masukan Sistem (''Input System'')<br>Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (''maintenance input'') dan sinyal (''signal input''). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan Sistem (''Processing System'')<br>Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Keluaran Sistem (''Output System'')<br>Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran Sistem (''Objective'') dan Tujuan (''Goals'')<br>Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</li></ol></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height:2">Menurut mulyanto (2009:8)<ref name="mulyanto. 2009. “
 +
 +
Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi”.Yogyakarta: pustaka pelajar">mulyanto.2009.“
 +
 +
Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi”. Yogyakarta: mulyanto</ref>mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: ">
 +
<ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik
 +
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu(ProbabilisticSystem) Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti..</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">
 +
Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System) Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
 +
</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">
 +
Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.
 +
</li><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia</li></ol></div>
 +
 +
===Konsep Dasar Informasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:29)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Amin (2012:72)<ref name="Amin2012">Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.</ref>, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Fungsi Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:31)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Siklus Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:33)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” <i>(Information Cycle)</i>.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009:40)<ref name="mustakini2009">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.</ref>, telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data <i>(data processing life cycle)</i> atau disebut juga dengan nama siklus informasi <i>(information life cycle)</i>.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/hNZyN9a0hIXPReVMTdPPfKYKkhtCkbWb5iQY9VbF6HY=w307-h79-no" width="250" height="100"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center">Sumber: Mustakini (2009:40)<br><b>Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data</b></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu  komponen <i>input</i>, komponen model, dan komponen <i>output</i>. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan <i>(storage)</i> dalam bentuk <i>database</i>. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan <i>extended data processing life cycle</i>.</p></div>
 +
<div align="center"><img style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-MI_bmkLmsxw/VIAdDiUnYAI/AAAAAAAAA5s/RljTzrWcyO0/w313-h179-no/c.png" width="250" height="150"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center">Sumber: Mustakini (2009:41)<br><b>Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan</b></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihat bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen <i>input</i>, komponen model, dan komponen <i>output</i> sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''4. Jenis-Jenis Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:34)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Informasi berdasarkan persyaratan<br>Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:<br><ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;"> Informasi yang tepat waktu.<br>Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi yang relevan.<br>Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;"> Informasi yang benilai.<br>Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;"> Informasi yang dapat dipercaya.<br>Suatu informasi harus dapat dipercaya (<i>realiable</i>) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
{{pagebreak}}
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Informasi berdasarkan dimensi waktu<br>Informasi berdasarkan dimensi waktu ini iklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:<br>
 +
<ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;"> Informasi masa lalu<br>Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> Informasi masa kini<br>Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (<i>current event</i>). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.</li>
 +
</ol>
 +
</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Informasi berdasarkan sasaran<br> Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:<br>
 +
<ol style="list-style:lower-alpha"><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Informasi individual<br>Informasi individual (<i>individual information</i>) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (<i>policy maker</i>) dan pengambil keputusan (<i>decision maker</i>) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.</li>
 +
{{pagebreak}}
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Informasi komunitas.<br>Informasi komunitas (<i>community information</i>) adalah informasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.</ol></li>
 +
</ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''5. Nilai Informasi''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:37)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis <i>cost effectivess</i> atau <i>cost benefit</i>.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''6. Kualitas Informasi''' </p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:41)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Akurat (<i>Accurate</i>)<br>Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Tepat Waktu (<i>Timeline</i>)<br>Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Relevan (<i>Relevance</i>)<br>Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.</li></ol>
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Sistem Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)<ref name="Sutarman2012">Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara</ref>, "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:46)<ref name="Sutabri2012">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.</ref>, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Komponen Sistem Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009:43)<ref name="mustakini2009">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.</ref>, input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi  tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan <i>input</i>, tetapi dapat menghasilkan <i>output</i>, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di <i>storage</i> dalam bentuk database.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Klasifikasi Sistem Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem informasi berdasarkan level organisasi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial..</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.</li></ol>
 +
{{pagebreak}}
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''4. Tujuan Sistem Informasi''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi <i>(Information)</i> dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)<ref name="Jogiyanto2010">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.</ref></p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p>Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (<i>Usefulness</i>), Ekonomi (<i>Economic</i>), Keandalan (<i>Realibility</i>), Pelayanan Langganan (<i>Customer Service</i>), Kesederhanaan (<i>Simplicity</i>), dan Fleksibilitas (<i>Fleksibility</i>).</div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kegunaan (Usefulness).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Ekonomi (<i>Economic</i>)</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Keandalan (<i>Reliability</i>).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Pelayanan Pelanggan (<i>Customer Service</i>).
 +
</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Kesederhanaan ( <i>Simplicity</i>).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Fleksibilitas ( <i>Fleksibility</i>).</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.</li></ol>
 +
 +
===Konsep Dasar Analisa Sistem===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisis Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142)<ref name="Yakub2012">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu</ref>, Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas <i>(business users)</i>, proses bisnis <i>(business prosess)</i>, ketentuan atau aturan <i>(business rule)</i>, masalah dan mencari solusinya <i>(business problem and business soulution)</i>, dan rencana perusahaan <i>(business plan)</i>.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:125)<ref name="Mulyanto2009">Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref>, Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti <i>output</i> yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem.</p></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Tahap-Tahap Analisis Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:126)<ref name="Mulyanto2009">Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref>, Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika <i>client</i> sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika <i>client</i> tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:129)<ref name="Mulyanto2009">Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.</ref>, Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><i>Identify</i>, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><i>Understand</i>, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><i>Analysis</i>, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"><i>Report</i>, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.</li></ol>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''3. Fungsi Analisis Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai <i>(user)</i>.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.</li>
 +
{{pagebreak}}
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.</li></ol>
 +
 +
===Konsep Dasar Analisa SWOT===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Analisa SWOT''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:199)<ref name= "Rangkuti">Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref>, penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (<i>opportunities</i>) dan ancaman (<i>threats</i>) dengan faktor internal kekuatan (<i>strengths</i>) dan kelemahan (<i>weakness</i>).</P></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yusmini (2011:68)<ref name= "Yusmini">Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.</ref>, "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (<i>Strengths</i>) dan kelemahan-kelemahan (<i>Weakness</i>) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (<i>Threats</i>) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (<i>Strengths</i>) dan peluang (<i>Opportunities</i>), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (<i>Weakness</i>) dan ancaman (<i>Threats</i>)."</P></div>
 +
{{pagebreak}}
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.</P></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Tujuan Analisa SWOT''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:197)<ref name= "Rangkuti"/>, tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</P></div>
 +
{{pagebreak}}
  
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
===Konsep Dasar Informasi===

Revisi per 16 Januari 2016 03.38

ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS/SAMSAT CIKOKOL


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:

1323375313 Nidia Ardiyani



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



LEMBAR PERSETUJUAN



Analisa Sistem Informasi Pengolahan data

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Pada Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti laporan Kuliah Kerja Praktek pada Jurusan Komputerisasi Akuntansi konsentrasi Web Based Accounting System

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang,



Dosen Pembimbing




( Ri Sabti Septarini, M.kom )

NID. 15019



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nim
: 1323375313
Nama
: Nidia Ardiyani.
Jenjang
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Web Based Accounting System.


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 11 Januari 2015
Nidia Ardiyani
NIM. 1323375313

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam beberapatahun ini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangatpesat, hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansipemerintahan,instansi pendidikan,komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspektersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan.Sistem pengolahan data yang berjalan saat inipada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan caramenyimpan data dan membuat laporan menggunakan Microsoft Excel, informasi darisistem pusat di pindahkan dan di rekap serta di buat laporannya menggunakanmicrosoft excel Sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitunganpenerimaan pajak kendaraan bermotor serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungandan penyajian informasi penerimaan pajak kendaraan bermotor. analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatanyang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti olehpenulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.

Kata Kunci:Analisa , pengolahan data,penerimaaan pajak kendaraan bermotor

ABSTRACT

In recent years, computer technology as a dataprocessor has been growing very rapidly, it can be seen in many aspects oflife, such as government agencies, educational institutions, communications,business and economics, all these aspects need a computer as a tool incompleting the work. Data processing system currently running on the TechnicalImplementation Unit SAMSAT Cikokol Tangerang city is done by storing the dataand create reports using Microsoft Excel, the information from the centralsystem on the move and in the recap as well as create reports using MicrosoftExcel Allowing an error in the calculation of acceptance motor vehicle tax, andwill take a long time in the calculation and presentation of information motorvehicle tax revenue. analysis and this research may be one of the activitiesthat would be able to give a positive manfaaat for the system studied by theauthor, of course, with the results of the research are good and accurate.

Keywords : analysis, data processing, motor vehicle tax revenue


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur STMIK Raharja
  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja.
  3. Euis Sitinur Aisyah, M.kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Ibu Ri Sabti Setarini, M.kom selaku dosen pembimbing yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
  6. Bapak H. Deden Indrawan, S.Sos, M.Si selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang yang telah berkenan memberikan ijin untuk melakukan observasi penyusunan laporan kuliah kerja praktek
  7. Ibu leny, bapak angga dan bapak Deki selaku pembimbing lapangan di bagian pengolahan data.
  8. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa restunya
  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang,
Nidia Ardiyani
NIM. 1323375313

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nama Gambar

Gambar 2.1. Nama Gambar

Gambar 2.2. Nama Gambar

Gambar 3.1. Nama Gambar

Gambar 3.2. Nama Gambar

DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam beberapa tahunini, teknologi komputer sebagai pengolah data telah berkembang sangat pesat,hal itu dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya instansipemerintahan,instansi pendidikan,komunikasi, bisnis maupun ekonomi, semua aspektersebut membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaan.Saat ini komputer sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebuah instansi, karenadengan adanya komputer maka proses penghitungan maupun pengolahan data akanmenjadi lebih cepat.

Dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini memungkinkan dapat mengolah datasecara cepat dan akurat, salah satunya adalah pengolahan data dengan menggunakan database sebagai tempat penyimpanan data yang diolah

Unit pelaksana teknis/SAMSAT Cikokol tangerang mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor sertaberperan sebagai pendongkrak pajakdaerah dari sektor pajak kendaraan bermotor Sistem pengolahan data yang berjalan saat ini padaUnit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang dilakukan dengan cara semikomputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan denganmenggunakan Microsoft Excel, Sehingga memungkinkan terjadi kesalahan dalamperhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor serta akan memakan waktu yanglama dalam perhitungan dan penyajian informasi penerimaan pajak kendaraanbermotor.

Berdasarkanlatar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian danmembuat laporan KKP yang berjudul “ANALISA SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATAPENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG"

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana pengolahan data penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah laporan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Unit Pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang yang berjalan saat ini sudah dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat?

  3. Apakah terdapat aplikasi untuk pengolahan data sehingga dapat menghasilkan laporan yang tepat cepat dan akurat  ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penelitian haruslah memiliki tujuan, agar penelitian ini sesuai dengan keinginan. Penulis mengelompokkan beberapa tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut: :

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan dan masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor.

2. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh pegawai di Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi dari permasalahan yang ada dengan cepat dan akurat.

3. Tujuan individual

Tujuan Individual adalah
a. Untuk melengkapi persyaratan Kuliah Kerja Praktek dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Komputerisasi Akuntansi di STMIK Raharja.
b. Untuk menambah pengalaman dan memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya kepada penulis. .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan Pengalaman dan Pandangan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja melalui kerja kuliah praktek ini

2. Dapat membantu kebutuhan pemakai(user) dalam mengolah data sehingga mendapatkan hasil laporan yang cepat tepat dan akurat

3. Dapat menghasilkan suatu sistem yang berguna pada Unit pelaksana Teknis Cikokol Kota Tangerang

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:


1.Metode Observasi (Pengamatan)

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di bagian pengolahan data yang bertempat Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang yang beralamat di jl Perintis Kemerdekaan 2 B Cikokol, Tangerang observasi dilakukan guna melihat langsung proses kerja yang sedang berjalan.

2.Metode Wawancara

Yaitu Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkepentingan khususnya dibagian pengolahan data

2.Metode Studi Pustaka

Mencari referensi yang dapat dijadikan panduan dalam penyusunan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek), yang bersumber dari berbagai buku dan CCIT Jurnal analisa guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan penulisan laporan KKP (Kuliah Kerja Praktek) ini.



Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan di analisa supaya mendapatkan suatu akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan melalui 3 tahap, yaitu :

  1. Survey dengan sistem yang sedang berjalan
  2. Analisa terhadap temuan survey
  3. Identifikasi temuan survey

Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam pembuatan laporan Kuliah Kerja Praktek ini terbagi dalam 4 bab yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang lingkup, Tujuan dan Maanfaat , Metodologi Penelitian , dan Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang berupa pengertian dan definisi,serta literature review yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan denga penyusunan dengan penyusunan laporan kuliah kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang, Struktur Organisasi, Penjelasantugas dan wewenang, analisa proses, analisa keluaran , konfigurasi sistem unified modeling languange (UML),

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan yang dilakukan penulis

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Yakub (2012:1)[1],"Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], Menurut Sutabri, “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.


Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja yang hubungannya erat yang satu dengan yang lainnya untuk bersama sama mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[3]sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. karakteristik yang dimaksud Sutabri (2012:13) adalah sebagai berikut  :

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.
  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    .
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut mulyanto (2009:8)[4]mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu(ProbabilisticSystem) Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti..
  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System) Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

  5. Sistem Sederhana (Simple System) dan Sistem Kompleks Berdasarkan tingkat kerumitan nya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia

Konsep Dasar Informasi

<p style="line-height: 2">1. Definisi Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:29)[5], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Amin (2012:72)[6], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.</p>
<p style="line-height: 2">2. Fungsi Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:31)[5], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.</p>
<p style="line-height: 2">3. Siklus Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:33)[5], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009:40)[7], telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data (data processing life cycle) atau disebut juga dengan nama siklus informasi (information life cycle).</p>
Sumber: Mustakini (2009:40)
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
<p style="line-height: 2">Dari gambar di atas terlihat, bahwa untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output. Dengan demikian, sistem informasi yang juga melakukan proses pengolahan data juga akan membutuhkan tiga komponen ini.</p>
<p style="line-height: 2">Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk database. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.</p>
Sumber: Mustakini (2009:41)
Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Yang Dikembangkan
<p style="line-height: 2">Dari siklus ini data yang dikembangkan, terlihat bahwa untuk melakukan pengolahan data, maka diperlukan tambahan sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data. Dengan demikian, komponen-komponen sistem informasi yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output sekarang bertambah sebuah komponen lagi, yaitu komponen basis data.</p>
<p style="line-height: 2">4. Jenis-Jenis Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:34)[5], dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:</p>
  1. Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu.
      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan.
      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.
    3. Informasi yang benilai.
      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
    4. Informasi yang dapat dipercaya.
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini iklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur
    2. Informasi masa kini
      Dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
  3. Informasi berdasarkan sasaran
    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi individual
      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
    2. Informasi komunitas.
      Informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.
<p style="line-height: 2">5. Nilai Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:37)[5], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.</p>
<p style="line-height: 2">6. Kualitas Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:41)[5], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:</p>
  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

<p style="line-height: 2">1. Definisi Sistem Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)[8], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.</p>
<p style="line-height: 2">2. Komponen Sistem Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009:43)[7], input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk database.</p>
<p style="line-height: 2">3. Klasifikasi Sistem Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :</p>
  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.
  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial..
  3. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen.
  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.
  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.
<p style="line-height: 2">4. Tujuan Sistem Informasi </p>
<p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M., 2010:13)[9]</p>
<p style="line-height: 2"></p>Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).
  1. Kegunaan (Usefulness).
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  3. Ekonomi (Economic)
  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  5. Keandalan (Reliability).
  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  7. Pelayanan Pelanggan (Customer Service).
  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  9. Kesederhanaan ( Simplicity).
  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  11. Fleksibilitas ( Fleksibility).
  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

<p style="line-height: 2">1. Definisi Analisis Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142)[10], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana perusahaan (business plan).</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:125)[11], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.</p>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem.</p>
<p style="line-height: 2">2. Tahap-Tahap Analisis Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:126)[11], Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:129)[11], Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:</p>
  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
  2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
<p style="line-height: 2">3. Fungsi Analisis Sistem </p>
<p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) fungsi analisa sistem sebagai berikut :</p>
  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Analisa SWOT

<p style="line-height: 2">1. Definisi Analisa SWOT </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:199)[12], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).</P>
<p style="line-height: 2">Menurut Yusmini (2011:68)[13], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."</P>
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.</P>
<p style="line-height: 2">2. Tujuan Analisa SWOT </p>
<p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:197)[12], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</P>

Konsep Dasar Informasi

Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teori Khusus

<p style="line-height: 2">1. Definisi Dreamweaver</p>
<p style="line-height: 2">Isi Paragraf</p>
<p style="line-height: 2">1. Definisi MySql</p>
<p style="line-height: 2">Isi Paragraf</p>

Study Pustaka (Literature Review)

<p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu: </p>
  1. <p style="line-height: 2">Penelitian ini dilakukan oleh Anastasia Mude pada tahun 2009 yang berjudul "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas sistem yang daoat mengolah nilai KKP/TA/SKRIPSI dengan cepat dan akurat. Hal ini dikarenakan Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI yang berjalan belum terkomputerisasisecfara optimal.Dengan adanya hal tersebut maka diperlukan suatu sistem untuk memudahkan dan mempercepat keluar masuknya informasi.[14]</p>
  2. <p style="line-height: 2"> Isi Literature

    </li>

    </ol>


    Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk Judul Kuliah Kerja Praktek.

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Unit Pelaksana Tekni/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sejarah Singkat Unit Pelaksana Tekni/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

    Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kotamadya Tangerang berdiri sejak tahun 1986 yang berlokasi diwilayah Provinsi Banten mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor serta berperan sebagai pendongkrak pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor di wilayah hukum Kotamadya Tangerang.

    Pedoman Tata Laksana SAMSAT mengacu kepada Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

    Secara rinci tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) dengan memperhatikan faktor keamanan dalam setiap proses pendaftaran kendaraan bermotor. Dalam mengemban fungsi Registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bernotor, Kepolisian, Dipenda dan Jasa Raharja berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak kendaraan bermotor.

    Secara khusus petugas Kepolisian berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi registrasi, dan identifikasi forensik kendaraan bermotor. Dipenda berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu lintas Jalan (SWDKLLJ) secara baik dan benar.

    1. Landasan Hukum

    a. Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai Pengganti UU 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor: 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    b. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.

    c. Peraturan Pemerintah Nomor: 91 Tahun 2010 tentang jenis pajak daerah yang dupungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh wjib pajak.

    d. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    e. Instruksi Bersama (INBERS) Menhan, Mendagri dan Menkeu Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor: 6/IMK.014/1999 Tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT).

    f. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 4 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    g. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 33 Tahun 2014 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Banten.

    Visi dan Misi

    Visi
    Terwujudnya peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang profesional guna menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.
    Misi
    1. Meningkatkan pendapatan daerah sesuai potensi.
    2. Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel.
    3. Peningkatan kapabilitas kelembagaan.

    4. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

      Gambar 3.1.3 Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang


      Tugas dan Wewenang

      Dalam mewujudkan kelancaran, ketertiban dan keberhasilan dalam pelaksanaan hubungan kerjasama dalam suatu organisasi sangat diperlukan struktur organisasi yang diatur dengan jelas. Untuk menjalankan tujuan tersebut, SAMSAT Kotamadya Tangerang memiliki strategi organisasi yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan pokok organisasi, sebagai berikut:

      a. Menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendorong petugas pelaksana untuk terlibat secara penuh dalam upaya pencapaian sasaran organisasi.

      b. Menyediakan sumber daya dan pelatihan yang optimal. Memastikan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat wajib pajak.

      c. Secara aktif melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pengalaman petugas pelaksana sehingga mendorong petugas pelaksana bersemangat dan bangga menjadi bagian dari organisasi.

      d. Memastikan keseimbangan antara kepuasan masyarakat/wajib pajak dengan pihak lain yang berkepentingan seperti petugas pelaksana, serta institusi terkait.

      Adapun tugas dan fungsi para pelaksana Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol dapat dilihat lebih rinci sebagai berikut :
      1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

        a. Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis.

        Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT/Samsat Cikokol sesuai dengan tugas dan fungsi pelaksana.

        b. Fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis.

        1. Menyusun rencana kerja UPT.

        2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT.

        3. Menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT.

        4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

        5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

        6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT .

        7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT.

        8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanana tugas kepada atasan.

        10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan.

        11. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

        12. Mengelola urusan administrasi umum, pelengkapan dan kerumahtanggaan.

        13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan.

        14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain-lain.

        15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

      2. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

        a. Tugas Seksi PKB dan BBNKB

        Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

        b. Fungsi Seksi PKB dan BBNKB

        1. Pelaksanaan pelayanan dibidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses pemungutan yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

        2. Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan dibidang pungutan PKB / BBNKB.

        3. Pengendalian tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

      3. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        a. Tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL) mempunyai tugas membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang teknis perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan pelaporan Pajak Pengambilan, Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

        b. Fungsi Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)

        1. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        2. Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        3. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendapatan dan penerimaan pendapatan lain-lain.

        4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Kasubag Tata Usaha dan para Kepala Seksi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis.

        5. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

        6. Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait yang berada di Kota.

        7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

        8. Melaporkan pelaksanaan tugas –tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      4. Kasubag Tata Usaha (TU)

        a. Tugas Kasubag Tata Usaha (TU)

        Tugas pokok dari Kasubag Tata Usaha (TU) adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan pelaporan.

        b. Fungsi Kasubag Tata Usaha (TU)

        1. Menyusun Program kegiatan Sub Bagian Tata Usaha (TU).

        2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

        3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serta pelaporan UPT.

        4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

        5. Kehumasan perpustakaan dan pertengakapan rumah tangga UPT .

        6. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan.

        7. Menyusun, mengelola, dan menyampaikan laporan secara berkala.

        8. Menyampaikan saran, pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional.

        9. Menyiapkan dan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai.

        10. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        11. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT.

        12. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

        13. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang di lingkungan UPT.

        14. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahan barang milik UPT.

        15. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang.

        16. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi.

        17. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan Surat Perintah Tugas berdasarkan penunjukan Kepala UPT.

        18. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT.

        19. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja berdasarkan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

        20. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

      5. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur Sistem Berjalan

        Prosedur sistem yang berjalan pada bagianpengolahan data Penerimaan di Unit Pelaksana Teknis adalah sebagai berikut : Pertama pegawai log in ke website sistempusat yaitu Polda metro jaya, pegawaimencari data transaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor untuk mengambil datatransaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor setelah itu pegawai menginput kembali data tersebut ke sistemmicrosoft excel yaitu realisasi penerimaan kasir, setelah itu pegawai merekapsemua transaksi penerimaan pajak kendaraan bermotor untuk menghasilkan laporan

        Rancangan Sistem Yang Berjalan

        Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

        1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

        Gambar 3.2.3 Use Case Diagram

        Berdasarkan gambar 3.2.3 Use Case Diagram diatas terdapat :
        1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengolahandata Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
        2. Satu Actor diantaranya: Pegawai.
        3. enam use case diantaranya: masuk ke sistem pusat,mencari data penerimaan PKB,
        mengambil data, meniput kembali data ke excel, merekapdata, laporan


        2.Analisa Sistem Pada Activity Diagram

        Gambar 3.2.4 Activity Diagram

        Berdasarkan gambar 3.2.4 Activity Diagram diatas terdapat :
        1. Satu Initial Node, sebagai awal objek.
        2. Enam action dari sistem yang mencerminkaneksekusi dari suatu aksi.
        3. Dua Swimline sebagai inisial seseorang yang terdapat dalam sistem.
        4. Satu final Node, sebagai objek yang diakhiri.


        3.Analisa Sistem Pada Sequence Diagram

        Gambar 3.2.5 Sequence Diagram


        Berdasarkan gambar 3.2.5 sequence Diagram diatas terdapat :
        1. Satu Actor yang melakukan kegiatan yaituPegawai
        2. Dua Lifeline yaitu : Sistem SamsatKota Tangerang, Sistem Polda metrojaya
        3. Lima Message spesifikasi dari komunikasiantar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas Pengolahan datapenerimaan,masuk ke sistem pusat (polda metrojaya), mencari data penerimaan PKB,mengambil data, menginput data kembali ke excel, merekap data, laporan.
        4. Satu return message, spesifikasi suatuhasil kembalian sebuah operasi.

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Metode Analisa Sistem

        Metode Analisa Sistem yang digunakan adalah metode OOAD yaitu analisa dengan menggunakan Unified Modeling Languange(UML) Sistem yang berjalan terdiri dari Use case, Activitiy dan Sequence Diagram

        Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

        Analisis Masukan

        Adapun yang menjadi data masukan pada sistem yang berjalan sebagai berikut :

        1. Nama masukan : Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        2. Sumber : Pegawai
        3. Fungsi : Melaporkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        4. Media : Keyboard
        5. Frekuensi : Setiap hari kerja
        6. Keterangan : Mengambil data melalu website Pusat Polda metro jaya


        Analisis Proses

        Adapun yang termasuk dalam proses pada sistem yang berjalan saat ini sebagai berikut :

        1. Nama proses : Rekap penerimaan pajak kendaraan bermotor
        2. Masukan : penerimaan Pajak Kendaraan bermotor
        3. Keluaran : laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        4. pegawai menginput data kembali ke excel untuk .


        Analisis Keluaran

        Adapun yang menjadi data keluaran pada sistem yang berjalan saat ini sebagai beriktu :

        1. Nama keluaran : Laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        2. Fungsi : sebagi bukti laporan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor
        3. Media : Kertas
        4. Distribusi : Pegawai
        5. Konfigurasi Sistem Berjalan

          Perangkat Keras (Hardware)

          1. Processor : Processor  : intel(r) core(tm) i-5 2400s cpu@2,50 ghz
          2. Monitor : LCD
          3. RAM : 2048 MB
          4. Harddisk : 320 GB

          Perangkat Lunak (Software)

          1. Windows 7
          2. Microsoft Excel
          3. Putty

          Perangkat Lunak (Brainware)

          1. Pegawai bagian pengolahan data

          Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

          1. Permasalahan yang dihadapi

          Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:

          1. Pencarian data Sistem yang ada saat ini masih belum mampu memberikan informasi secara cepat.
          2. Proses perekapan laporan penerimaan pajak kendaraan bermotor masih manual dikerjakannya masih menggunakanmicrosoft excel belum terdapat sistem, memungkinkan terjadi kesalahan dalam perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor

          2. Alternatif Pemecahan Masalah

          Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi penerimaan Pajak kendaraan bermotor maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

          1. Perhitungan penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pembuatan rekap sudah terotomatisasi dengan sistem dan tersimpan kedalam database. sehingga data menjadi teratur serta memudahkan pemakai apa bila membutuhkan data tersebut
          2. Perhitungan realisasi penerimaan setiap transaksi sudah terotomatisasi sistem.
          3. Proses pencarian data dan laporan yang sudah terotomatisasi sistem
          4. User Requirement

            BAB IV

            PENUTUP

            Kesimpulan


            Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada khususnya tentang pengolahan data penerimaan di unit pelaksana teknis/SAMSAT cikokol adalah sebagai berikut:

            1. Sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor yang sudah berjalan saat ini masih dilakukan secara manual
            2. Dengan Sistem yang manual akan menimbulkan pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor menjadi tidak efektif, sehingga untuk dapat menyajikan laporan membutuhkan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat.

            Saran

            Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai analisa sistem informasi pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor, maka terdapat beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

            1. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan , maka penulis mengusulkan agar sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor dilakukan secara terkomputerisasi, agar menjadi lebih efektive
            2. Dalam melakukan pengolahan data harus dilakukan seteliti mungkin untuk mencegah terjadinya kesalahan yang akan menyebabkan kekacauan

            3. Untuk menjaga sistem pengolahan data penerimaan pajak kendaraan bermotor sebaiknya diberi password kepada pegawai yang berhak mengakses data data penerimaan kas agar data tersebut tidak dapat dimanipulasi oleh sembarang orang

            4. DAFTAR PUSTAKA

              1. yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu
              2. Sutabri, Tata. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta:Graha Ilmu
              3. sutabri. 2012. “konsep dasar informasi”. Yogyakarta: andi
              4. mulyanto.2009.“ Sistem Informasi Konsep Dan Aplikasi”. Yogyakarta: mulyanto
              5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
              6. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
              7. 7,0 7,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta:Andi Offset.
              8. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
              9. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
              10. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
              11. 11,0 11,1 11,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
              12. 12,0 12,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
              13. Yusmini, dkk. 2011. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
              14. Mude, Anastasia. 2009. "Analisa Sistem Informasi Penilaian KKP/TA/SKRIPSI Berbasis Web Pada Perguruan Tinggi Raharja". Laporan KKP. Perguruan Tinggi Raharja.

              DAFTAR LAMPIRAN

              Lampiran A:

              A.1.Surat Pengantar KKP

              Lampiran B:

              B.1. Penilaian Objectif iDu