SI1022465178: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Tujuan Penelitian) |
(→Tujuan Penelitian) |
||
Baris 364: | Baris 364: | ||
<p style="line-height: 2">Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.</p></div> | <p style="line-height: 2">Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.</p></div> | ||
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tujuan Fungsional</li | + | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tujuan Fungsional</li> |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.</p></div> | ||
Revisi per 2 Maret 2015 14.15
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA
JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NAMA |
: RIOWALDY ARIFIN
|
NIM |
: 1022465178
|
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
(2014/2015)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK RAHARJA)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA
JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Disusun Oleh :
NIM |
: 1022465178
|
Nama |
: RIOWALDY ARIFIN
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: TEKNIK INFORMATIKA
|
Konsentrasi |
: SOFTWARE ENGINEERING
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 26 Januari 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK Raharja, |
Jurusan Teknik Informatika,
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Junaidi, M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 001405
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK RAHARJA)
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA
JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1022465178
|
Nama |
: Riowaldy Arifin
|
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Oleh :
Tangerang, 26 Januari 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Sugeng Santoso, M.Kom) |
(Al Husain, M.Kom)
| ||
NID : 03009 |
NID : 13002
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK RAHARJA)
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA
JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1022465178
|
Nama |
: Riowaldy Arifin
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji :
Tangerang, 26 Januari 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||||||||
(_________) |
(_________) |
(_________)
| ||||||||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK RAHARJA)
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA
JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN
MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0
Disusun Oleh :
NIM |
: 1022465178
|
Nama |
: Riowaldy Arifin
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 26 Januari 2015
( Riowaldy Arifin )
|
NIM : 1022465178
|
)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Di zaman teknologi yang canggih, maka tidak dapat dielakkan lagi akan ketergantungan kehidupan manusia terhadap informasi dan juga komunikasi. Komunikasi dan informasi ini dapat dilakukan dengan sarana internet. Komunikasi jaringan tanpa kabel juga sekarang banyak digunakan dikalangan masyarakat, baik di sebuah perusahaan atau di tempat-tempat umum. Jaringan tanpa kabel yang banyak digunakan pada zaman sekarang ini adalah jaringan wireless. Namun dalam pemakaiannya, banyak gangguan-gangguan yang menghambat jaringan wireless tersebut, diantaranya sinyal dari perangkat jaringan wireless kurang bagus atau lemah karena cuaca yang kurang baik, banyaknya karyawan yang memakai wireless dengan handphone, adanya noise atau sinyal pengganggu yang beroperasi pada frekuensi, interval dan area yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut yang bernama sistem pakar. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless.
Keywords : Wireless, Noise, Sistem pakar.
ABSTRACT
In an age of advanced technology, it is inevitable to human life dependence on information and communication. Communication and information can be done by means of the internet. Communication wireless networks are also now widely used in the community, either at a company or in public places. Wireless networks are widely used in today's times is the wireless network. But in use, many disorders that impede the wireless network, such as the signal of the wireless network is not good or weak due to unfavorable weather, the number of employees who use the mobile wireless, or signal the presence of noise nuisance which operates at a frequency, interval and the same area. Therefore, we need a technology that allows people to know the problems that hinder the wireless network called expert systems. With one expert system can analyze and resolve the problems that occur in the wireless network.
Kata kunci : Wireless, Noise, Expert systems
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Strata Satu.
- Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
- Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak ternilai.
- Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Seluruh Staff PT. Tugu Pakulonan yang memberikan data serta banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
- Teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagi lingkungan sekitar.
Daftar isi
- 1 DAFTAR TABEL
- 2 DAFTAR GAMBAR
- 3 DAFTAR SIMBOL
- 4 BAB I
- 5 BAB II
- 6 BAB III
- 6.1 Gambaran Umum Perusahaan
- 6.2 Analisis Sistem
- 6.3 Perancangan Database
- 6.4 Interface Pembuatan Sistem
- 6.5 User Requirement
- 7 BAB IV
- 8 BAB V
- 9 Daftar Pustaka
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikasi jaringan tanpa kabel atau wireless semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Namun dalam pemakaian wireless pasti akan ada gangguan-gangguan yang menghambat komunikasi.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless. Penulis akan melakukan penelitian di PT. Tugu Pakulonan yang terletak di daerah Serpong, dimana perusahaan tersebut sering terjadi gangguan pada jaringan wireless. Tidak hanya menghambat pekerjaan yang menggunakan internet, tapi juga menghambat komunikasi dengan customer atau supplier.
Untuk memudahkan seseorang dalam menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless, maka penulis berinisiatif untuk membuat penelitian yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”. Alasan penggunaan Visual Basic pada sistem pakar ini karena Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object atau OOP (Object Oriented Programming) dan memiliki fasilitas user interface yang menarik dan mudah dipakai serta dikembangkan.
Rumusan Masalah
Setelah melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :
- Masalah apa saja yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar?
- Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi pada jaringan wireless dengan menggunakan sistem pakar?
- Apakah dengan sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless?
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang akan dijelaskan antara lain adalah konsep dan pengertian sistem pakarnya itu sendiri. Dalam hal ini yaitu sistem pakar untuk menelusuri masalah-masalah pada jaringan wireless dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Tujuan Individual
- Tujuan Fungsional
- Tujuan Operasional
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.
Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.
Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah bisa membuat suatu sistem pakar karena sistem pakar itu sendiri mempunyai banyak kelebihan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :
- a. Manfaat Individual
- b. Manfaat Fungsional
Dapat mengetahui cara kerja sistem tersebut dan mengetahui interaksi antara jaringan wireless dengan suatu program software.
Dapat mempermudah dalam pekerjaan karena jika ada masalah dalam jaringan wireless kita bisa menganalisa apa yang menjadi penyebab masalah tersebut dan bisa tahu cara mengatasinya.
Metode Penelitian
Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipakai dalam peneliatian terdiri dari langkah-langkah berikut :
Metode Observasi(Observation Research)
Untuk mendapatkan data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dengan melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada. Seperti mempelajari apa saja yang menyebabkan jaringan LAN terganggu.
Wawancara(Interview)
Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara tanya jawab kepada pihak stakeholder untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan gangguan-gangguan pada jaringan LAN.
Metode Studi Pustaka
Metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber Literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam menyusun laporan skripsi ini.
Metode Analisa
Metode Analisa perancangan Program
Untuk perancangan aplikasi sistem pakar ini menggunakan jenis jaringan wired LAN untuk dianalisa dengan menggunakan pohon keputusan (Decision tree) dan bagan alir program (Flowchart) untuk proses pada aplikasi.
Metode Perancangan
Data-data yang telah dikumpulkan lalu disusun menjadi rule-rule atau aturan yang menjadi dasar pohon keputusan (Decision Tree) dan flowchart sebagai tahapan proses pada aplikasi.
Metode Prototype
Dalam pembuatan prototype menggunakan metode evolutionary yang bertujuan setelah prototype berhasil dibuat dapat dikembangkan lagi menjadi program final.
Metode Testing
Setelah coding selesai dibuat, dilakukan pengujian program apakah sudah dapat dijalankan sesuai dengan yang diinginkan.
Sistematika Penulisan
Agar pemahaman tentang penulisan skripsi ini menjadi lebih mudah dan terarah maka penulis mengelompokan materi penulisan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaiannya sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan permasalahan yang ada serta menjelaskan perancangan sistem yang akan diimplementasikan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Bab ini berisi implementasi dari sistem yang dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan evaluasi untuk memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan sistem yang dikembangkan.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil analisis, pengembangan sistem yang digunakan, selain itu memuat saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan sistem yang lebih lanjut di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. (Mustakini, 2009) [1]
Sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Haryadi, 2009).[2]
Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009, hal. 54)[1] bahwa suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :
a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.
b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.
d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals)atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem
Menurut Mustakini (2009, hal. 53)[1], Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).
Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system).
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.
d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.
Konsep Dasar Pakar
- Definisi Pakar
- Kemampuan Kepakaran
Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2008)[3]
Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.
Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.
Sistem Pakar
Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal. 11)[4] sistem pakar (Expert System) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain. (kusrini, 2009) [5]
Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Menurut Turban (2010)[4], keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan.
Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Sejarah Sistem Pakar
Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.
Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya. (Kusrini, 2010)[4].
Tujuan Sistem Pakar
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:
- Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
- Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.
- Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.
- Pemindahan pengetahuan (knowledge transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.
Ciri-ciri Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2010, hal.14)[4]ciri-ciri sistem pakar, yaitu :
- Terbatas pada bidang yang spesifik.
- Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
- Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.
- Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
- Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.
- Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
- Output tergantung dari dialog dengan user.
- Knowledge base dan inference engine terpisah.
Keuntungan pemakaian Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2010, hal.15)[4] beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu :
- Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.
- Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
- Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
- Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
- Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.
- Tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
Struktur Dasar Sistem Pakar
Struktur dasar sistem pakar terdiri dari knowledge base, working memory, dan inference engine. Berikut merupakan gambar perbandingan antara human expert (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir human expert sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.
- Knowledge Base
Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge base terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:
a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.
b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.
- Working Memory
Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.
- Inference Engine
Inference engine merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.
Komponen Sistem Pakar
Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar, yaitu :
a. Antarmuka Pengguna (User Interface)
Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima input berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan output berupa informasi kepada pengguna.
b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Knowledge base (basis pengetahuan) merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.
c. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acqusitition)
Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.
d. Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.
e. Memori Kerja (Working Memory)
Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (inference engine) merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.
f. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)
Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.
g. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.
Representasi Pengetahuan
Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010).[4] Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule).
- Logika
- Jaringan Semantik
- Bingkai (Frame)
- Kaidah atau Aturan Produksi
Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:
a. Logika Proposional
Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (AND), disjungsi (OR), `negasi (NOT), implikasi/kondisional (IF…THEN), equivalensi atau bikondisional (IF AND ONLY IF).
b. Logika Predikat
Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci.
Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hierarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul(node)dan penghubung (link).
Bingkai berupa ruang(slots)yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.
Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.
Metode Inferensi
Macam-macam metode inferensi, yaitu:
- Forward Chaining (Pelacakan ke Depan).
Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.
Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2009)[6]. Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IFdari aturan IF-THEN.
- Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang)
Suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah. (kurniawan & rahmad, 2012)[7]
Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009)[6]
Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya.
Teori Khusus
Definisi Jaringan Komputer
Menurut (MADCOMS, 2010)[8] Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumen dan data (File Sharing), mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan saling berbagi periperal misalnya CD-ROM, printer atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dapat berhubungan dengan menggunakan media kabel, wireless, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infrared.
Local Area Network (LAN)
Local Area Network merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah.
Kelebihan dari LAN :
- Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas switch dan selanjutnya router akan menghubungkan dengan IP publik.
- Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.
- Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.
- Memungkinkan adanya transfer file antar bagian dengan melalui suatu Server pengatur lalu lintas informasi.
- Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem connect one by one.
- Memungkinkan komunikasi melalui e-mail.
- Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya Server pengatur dan password.
- Copy data antar PC menjadi lebih cepat.
Kekurangan LAN :
- Speed modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.
- Ada kemungkinan password dapat ditembus.
- Perlu pengendali pemakaian software.
- Software harus dirancang untuk multi user.
- Semua layer model OSI harus dilaksanakan (protokol/aturan yang digunakan).
- Jika salah satu PC terkena virus, maka PC yang lain ikut tertular.
Pohon Keputusan (Decision Tree)
Menurut Han et al.[9] (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.
Menurut McLeod (2009, hal. 347)[10] pohon keputusan (decision tree) yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.
Decision tree merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami. Pada decision tree terdapat 3 jenis node (Cahyono, 2010)[11], yaitu :
a. Root Node
Root node merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.
b. Internal Node
Internal node merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.
c. Leaf Node atau Terminal Node
Leaf node atau terminal node merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.
Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.6 berikut ini,
Flowchart
Bagan alir (Flowchart) merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010) [12]
Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:
- Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
- Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
- Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
- Bagan Alir Program (Program Flowchart)
- Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan.
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.
Bagan alir program (program flowchart) terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Elisitasi
Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
- Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
- Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
- Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
a. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
b. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
c. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
- High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
- Middle (M) : Mampu dikerjakan.
- Low (L) : Mudah dikerjakan.
d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Studi Pustaka (Literature review )
Penelitian sebelumnya (literatur review ) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review .Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.
Manfaat dari literature review ini antara lain :
- Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
- Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
- Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :
- Tinjauan studi dari penelitian Teguh Prasetyo Hidayat, 2011, Universitas Gunadarma Jakarta.
- Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati, 2012, Universitas Muhamadiyah Ponogoro.
- Studi penelitian Jati Sasongko, 2007, Universitas Stikubank Semarang, dalam dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007.
- Tinjauan studi dari penelitian Mustaziri, 2012, Universitas Diponegoro, Semarang.
- Tinjauan studi dari penelitian Sendy Radiana, 2010, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
(Hidayat, 2011) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Troubleshooting Jaringan LAN. Penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak masalah yang terjadi pada jaringan. Untuk itu dirasakan perlunya dibangun suatu software yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan aplikasi Sistem pakar ini, penulis menggunakan metode forward chaining. perangkat lunak yang digunakan adalah PHP, MySQL dan software lainnya seperti dreamweaver, dan mozilla firefox.
(KURNIAWATI, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.
(Sasongko, 2007) Dalam jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer. Komputer hanyalah sebuah mesin yang dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer. Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya.
(Mustaziri, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Fuzzy Untuk Optimasi Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer. Penelitian ini bertujuan dalam penyediaan layanan internet yang efisien dan handal salah satu faktor pendukungnya adalah optimasi penggunaan bandwidth. Untuk optimasi penggunaan bandwidth menggunakkan sistem pakar fuzzy dengan metode Sugeno. Pada sistem pakar fuzzy ini menggunakan 3 variabel input yaitu gedung kuliah, hari dan waktu, dengan satu variabel keluaran yaitu kapasitas bandwidth yang terpakai rule base dibuat berdasarkan konsultasi dengan pakar disini untuk tempat konsultasi menentukan rule base untuk input sistem fuzzy.
(Radiana, 2010) dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Hardware Komputer Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini meminta suatu input berupa jawaban dari user terhadap pertanyaan yang kemudian output yang dihasilkan oleh komputer berupa kemungkinan kerusakan yang dialami oleh hardware, penjelasan kerusakan serta solusi atau saran untuk mengatasi kerusakan tersebut.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan
Media informasi dan kemajuan teknologi telah kami sediakan sebagai kebutuhan globalisasi. TNT Zone adalah penyedia jasa layanan koneksi internet murah yang ditujukan kepada para pebisnis atau perusahaan dan personal atau rumahan untuk mendapatkan layanan koneksi internet 24 jam tanpa batas (unlimited).
Dalam suatu kondisi usaha yang berkembang dengan pesatnya dimana terdapat pertukaran informasi yang dilakukan dan dibutuhkan oleh jutaan orang setiap harinya di seluruh dunia, kebutuhkan akan koneksi internet yang cepat dan handal menjadi suatu keharusan bagi setiap orang untuk bertahan dalam persaingan usaha. Melihat fakta di atas maka dilakukanlah penelitian dan pengembangan yang mendalam tentang sektor telekomunikasi, melihat adanya permintaan pasar yang terus berkembang akan kebutuhannya terhadap layanan internet berkecepatan pada pasar Indonesia.
Berdiri pada Desember tahun 2009, TNT Zone berkomitmen untuk menyediakan akses internet broadband yang berkualitas tinggi dengan menggunakan media nirkabel untuk para pelanggan di wilayah Tangerang serta didukung oleh peralatan yang cukup memadai dan tenaga ahli yang berpengalaman, serta professional dalam menjalankan tugasnya.
Visi Dan Misi perusahaan
- Visi
- Misi
Menjadi provider terbaik dalam pelayanan akses broadband internet nirkabel berkualitas tinggi serta layanan berbasis IP di Tangerang dan Banten.
Mengembangkan infrastruktur jaringan yang mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi serta layanan lain berbasis IP yang cepat dan tangguh tanpa banyak gangguan dengan biaya efektif jauh lebih murah dengan mempergunakan teknologi terbaik dan terbaru pada saat ini.
Struktur Organisasi perusahaan
Struktur Organisasi perusahaan merupakan kerangka yang menggambarkan pembagian kerja kedalam tugas dan wewenang.
Wewenang Dan Tanggung Jawab
Dari urutan tugas dan wewenang adalah penjabaran dari struktur organisasi yang ada di TNT Zone dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Owner
- Admin
- Marketing
- Teknisi
a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dan mengkoordinir semua bagian.
b. Menunjuk dan mengangkat semua personil untuk tugas atau jabatan sesuai dengan struktur organisasi.
c. Merekrut Karyawan yang akan diterima di bekerja.
d. Bertanggung jawab atas penilaian karyawan dari masing-masing bagian.
e. Menandatangani surat- surat penting.
a. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya.
b. Membuat pertanggung jawaban keuangan dalam buku kas harian.
c. Membuat laporan pertanggung jawaban perbulan dan menyimpan bukti pembelian dan penjualan.
a. Memberikan penjelasan tentang produk, harga, dan kualitas kepada client.
b. Bertanggung jawab atas penjualan produk.
a. Melakukan pemasangan internet pada client.
b. Melakukan maintenance apabila terjadi kerusakan pada jaringan.
Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengertahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.
Analisis Masalah
Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi, tidak setiap saat teknisi dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan LAN.
Analisis Sistem yang Akan Dikembangkan
Idetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa gangguan pada jaringan LAN adalah sebagai berikut.
Identifikasi Masukan Data
Dalam membangun sistem pakar ini masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.
Identifikasi Keluaran Data
Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari gejala pengguna tersebut berupa informasi tentang gangguan yang dialami, dan cara mengatasinya.
Analisis sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan teknisi, dan buku-buku yang telah direferensikan.
Analisis Tabel Keputusan
Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berikut tabel keputusan pada sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN.
Keterangan :
Kode Gangguan | Nama gangguan |
---|---|
R01 | Network cable is unplugged |
R02 | IP Address Conflict |
R03 | Duplicate Name Exists on the network |
R04 | limited or no connectivity |
R05 | Destination Host unreachable |
R06 | Request Time Out |
Kode Gejala | Nama Gejala |
---|---|
G01 | Indikator LAN card tidak menyala |
G02 | Indikator HUB/Switch tidak menyala |
G03 | Kabel Tidak terpasang dengan baik |
G04 | Kabel rusak |
G05 | Indikator LAN card menyala |
G06 | Indikator HUB/switch menyala |
G07 | Kabel terpasang dengan baik |
G08 | Menggunakkan IP address yang statis |
G09 | Terdapat nama yang sama |
G10 | Kesalahan setting pada Mikrotik |
G11 | Kesalahan Setting DHCP |
G12 | Adanya firewall |
G13 | Akses jaringan kurang bagus |
G14 | Status LAN masih disable |
G15 | Koneksi ke IP tersebut putus |
Analisis Metode Pelacakan
Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN ini adalah metode forward chaining. Dengan metode forward chaining, semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi dari gangguan-gangguan yang dialami.
Analisis Pohon Keputusan
Analisis pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang digunakan untuk membangun sistem sebuah sistem pakar. Di dalam diagram pohon keputusan akan dicari solusi akhir dari setiap penelusuran. Diagram pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan dari setiap penelusuran diagnosis gangguan pada jaringan LAN.
Pembentukan Aturan (Rule)
Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan aturan dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir berdasarkan aturan-aturan yang ada. Pembentukan aturan menurut diagram pohon keputusan pada Gambar 3.2, yaitu :
Production Rules (Aturan Produksi)
Production rules adalah aturan-aturan yang digunakan untuk melakukan penalaran atau penelusuran basis pengetahuan awal sehingga menghasilkan knowledge baru untuk mencapai tujuan. Production rules ini pada dasarnya berupa antecedent dan konsekuen. Antecedent yaitu bagian yang mempresentasikan situasi atau premis (pernyataan berawalan IF) dan konsekuen yaitu bagian yang menyatakan suatu tindakan tertentu atau konklusi yang diterapkan jika suatu situasi atau premis bernilai benar (pernyataan berawalan THEN).
Berikut merupakan aturan produksi yang digunakan :
Aturan 1. | ||
---|---|---|
IF | Indikator LAN card tidak menyala | AND |
Indikator HUB/Switch tidak menyala | AND | |
Kabel tidak terpasang dengan baik | AND | |
Kabel rusak | ||
THEN | Network cable is unplugged |
Aturan 2. | ||
---|---|---|
IF | Indikator LAN card menyala | AND |
Indikator HUB/Switch menyala | AND | |
Kabel terpasang dengan baik | AND | |
Terdapat IP address yang sama | ||
THEN | IP Address Conflict |
Aturan 3. | ||
---|---|---|
IF | Indikator LAN card menyala | AND |
Indikator HUB/Switch menyala | AND | |
Kabel terpasang dengan baik | AND | |
Terdapat nama yang sama | ||
THEN | Duplicate Name Exists on the network |
Aturan 4. | ||
---|---|---|
IF | Indikator LAN card menyala | AND |
Indikator HUB/Switch menyala | AND | |
Kabel terpasang dengan baik | AND | |
Kesalahan setting Mikrotik | AND | |
Kesalahan setting DHCP | ||
THEN | Limited or no connectivity |
Aturan 5. | ||
---|---|---|
IF | Indikator HUB/Switch menyala | AND |
Kabel tidak terpasang dengan baik | AND | |
Kabel rusak | AND | |
Kesalahan seting Mikrotik | AND | |
Status LAN masih Disable | AND | |
Koneksi ke IP tersebut putus | ||
THEN | Destination Host Unreachable |
Aturan 6. | ||
---|---|---|
IF | Kabel tidak terpasang dengan baik | AND |
Adanya Firewall | AND | |
Akses jaringan kurang bagus | AND | |
Koneksi ke IP tersebut putus | ||
THEN | Request Time Out |
Perancangan Database
Spesifikasi File Data
- Tabel Pertanyaan
- Tabel Gangguan
- Tabel Solusi
- Tabel Temp
- Tabel Admin
Nama Tabel : | Knowledge | |
Primary Key : | ID | |
Deskripsi : | Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh user. |
Nama Field | Tipe Data | Status | Keterangan |
---|---|---|---|
ID | Int | Primary Key | ID dari pertanyaan |
Pertanyaan | Text | Pertanyaan | |
Detail | Text | Detail Pertanyaan | |
YA | Text | Jawaban Ya | |
Tidak | Text | Jawaban Tidak |
Nama Tabel : | Gangguan | |
Primary Key : | ID_Gangguan | |
Deskripsi : | Tabel yang digunakan untuk menampung gangguan-gangguan jaringan LAN. |
Nama Field | Tipe Data | Status | Keterangan |
---|---|---|---|
ID_Gangguan | Int | Primary Key | ID dari Gangguan |
Jenis_Gangguan | Text | Jenis Gangguan |
Nama Tabel : | Solusi | |
Primary Key : | ID_Solusi | |
Deskripsi : | Tabel yang digunakan untuk menampung solusi dari gangguan. |
Nama Field | Tipe Data | Status | Keterangan |
---|---|---|---|
ID_Solusi | Int | Primary Key | ID dari Solusi |
Solusi | Text | Solusi Dari gangguan | |
ID_Gangguan | Text | ID dari gangguan |
Nama Tabel : | Temp | |
Primary Key : | ID_Temp | |
Deskripsi : | Tabel yang digunakan untuk menampung jawaban sementara dari pertanyaan yang telah dijawab. |
Nama Field | Tipe Data | Status | Keterangan |
---|---|---|---|
ID_Temp | Int | Primary Key | ID dari pertanyaan |
Fakta | Text | Jawaban Sementara |
Nama Tabel : | Admin | |
Primary Key : | Admin | |
Deskripsi : | Tabel yang digunakan untuk menampung ID dan password admin. |
Nama Field | Tipe Data | Status | Keterangan |
---|---|---|---|
Admin | Text | Primary Key | Username admin |
Password | Text | Password admin |
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan struktur logikal database dalam bentuk diagram. ERD merupakan cara yang sederhana untuk memahami berbagai komponen dalam desain database.
Interface Pembuatan Sistem
Perancangan tampilan menu dan fitur pada aplikasi sistem pakar ini meliputi perancangan tampilan menu utama, tampilan diagnosa, dan tampilan pengeditan gangguan-gangguan yang terjadi.
Struktur Menu
Struktur menu merupakan susunan menu dari aplikasi yang dibuat. Struktur menu yang digunakan pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar.
Perancangan Halaman Awal
Untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi yang akan dibuat, maka berikut ini diberikan rancangan antarmuka aplikasi. Aplikasi dapat langsung digunakan dan tidak perlu melakukan login untuk menggunakan aplikasi ini.
Halaman awal aplikasi ini terdapat satu tombol yaitu tombol ‘Mulai Diagnosis’ yang digunakan untuk memulai proses diagnosis gangguan jaringan LAN.
Perancangan Antarmuka Interface
Perancangan antarmuka bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aplikasi yang akan dibangun, sehingga akan mempermudah dalam mengimplementasikan aplikasi dan pembuatan aplikasi yang User friendly.
Pada saat user menekan tombol detail, akan muncul detail dari pertanyaan gangguan-gangguan yang dialami gambar 3.7.
Pada menu Admin, admin dapat mengedit, menambah, dan menghapus gejala dan gangguan dari jaringan LAN.
Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan ke dalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem untuk diagnosa gangguan jaringan LAN digambarkan dengan menggunakan flowchart. Flowchart perancangan prosedural aplikasi pengolahan data terdiri dari flowchart proses diagnosa, flowchart penambahan data, flowchart perubahan data, flowchart tampil data, dan flowchart penghapusan data. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut :
- Flowchart proses diagnosa
- Flowchart login admin
- Flowchart penambahan data
- Flowchart perubahan data
- Flowchart penghapusan data
Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses diagnosa dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Flowchart login admin menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar dalam proses login. Adapun gambaran flowchart dari proses login dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Flowchart penambahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses penambahan data dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Flowchart perubahan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penambahan data pada aplikasi. Adapun gambaran flowchart dari proses perubahan data dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Flowchart penghapusan data menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh admin/pakar untuk melakukan penghapusan data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses penghapusan data dapat dilihat pada Gambar 3.13.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan teknisi. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I :
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :
Elisitasi Tahap III
Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut :
Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Implementasi Program
Implementasi merupakan tahapan untuk mempresentasikan sistem sehingga dapat dioperasikan. Tahapan ini merupakan kelanjutan dari tahapan perancangan dimana rancangan sistem yang telah dibuat dan diwujudkan dalam bahasa pemrograman.
Spesifikasi Sistem
Untuk menjalankan perangkat pengembangan sistem pakar ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar dapat berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.
Spesifikasi Perangkat Keras
Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
- Processor 2.6 GHz.
- RAM 1 Gb.
- Harddisk requirement 1 Gb.
- Monitor, Keyboard, Mouse.
Spesifikasi Perangkat Lunak
Untuk menjalankan aplikasi ini pada sebuah komputer, maka dibutuhkan perangkat lunak sebagai berikut :
- Sistem Operasi Windows XP atau lebih tinggi
- Microsoft Visual Studio
Implementasi User Interface
Pada tahap ini akan diberikan tampilan-tampilan dari aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan jaringan LAN dengan metode forward chaining.
Tampilan Halaman Awal
Halaman awal aplikasi sesuai dengan rancangan sebelumnya. Karena aplikasi ini tidak membutuhkan login untuk user biasa, maka halaman awal aplikasi ini bukan berupa halaman login. Halaman ini terdiri dari satu tombol utama yaitu ‘Mulai Diagnosis’ untuk masuk ke halaman diagnosis.
Jika user menekan tombol keluar pada halaman awal akan muncul pemberitahuan, apakah anda yakin ingin keluar, seperti gambar 4.2.
Tampilan Halaman Diagnosis
Halaman diagnosis terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user.
User menjawab dengan menekan tombol “ ya ” atau “ tidak ”untuk menuju ke pertanyaan selanjutnya. User dapat mengetahui detail dari pertanyaan yang ditampilkan dengan menekan tombol “ Detail ”.
Jika user menekan tombol detail, aplikasi akan menampilkan detail dari pertanyaan diagnosis seperti yang terlihat pada gambar 4.4.
Setelah proses Diagnosis selesai, user dapat mengulangi proses diagnosis dengan menekan tombol kembali.
Tampilan Halaman Admin
Admin atau teknisi dapat login dengan memilih “login admin” pada menu Administrator.
Pada menu login admin, admin dapat menambah admin baru dan menghapus admin yang ada. Setelah admin login akan masuk ke menu edit gejala.
Admin atau teknisi yang telah login dapat menambah daftar gangguan dengan mengisi form yang ada. Admin dapat pula menghapus dan mengubah daftar gangguan yang ada seperti gambar 4.7.
Admin dapat menambah gejala dengan menekan button tambah, dan mengisi data seperti id gejala, gejala, detail gejala, gangguan, memilih jika ya dan jika tidak untuk melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya.
Admin dapat menghapus gejala dengan menekan tombol hapus data pada opsi pengeditan, akan muncul form pertanyaan jika data dihapus akan terjadi gangguan pada pertanyaan berikutnya.
Tampilan Menu Bantuan
Menu bantuan terdiri atas panduan dan tentang aplikasi. Menu panduan merupakan bantuan untuk menggunakan aplikasi sistem pakar ini.
Menu bantuan user merupakan bantuan penggunaan untuk user dalam menggunakan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini.
Menu bantuan admin merupakan bantuan penggunaan untuk admin dalam pengeditan aplikasi sistem pakar yang memerlukan login (username dan password).
Evaluasi Pakar
Pada tahap ini pakar melakukan pengecekan terhadap aplikasi sistem pakar yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil diagnosa ada yang mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari pakar.
Evaluasi Sistem
Setelah dilakukan implementasi maka didapatkan hasil evaluasi sistem dari tanggapan pakar/teknisi dan juga evaluasi dari kemampuan sistem pakar dalam mendiagnosa gangguan beserta solusinya. Implementasi pada user interface cukup baik karena sudah memiliki bentuk visual dan user friendly untuk user awam.
Evaluasi keseluruhan tentang cara kerja sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini sudah cukup baik. Sistem pakar ini dapat memberikan hasil diagnosa dan solusi. Aplikasi sistem pakar ini masih dapat dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih akurat dalam mendiagnosa gangguan jaringan LAN.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini dibuat untuk user yang kurang pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN.
- Aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan awal pada jaringan LAN.
- Sistem pakar untuk mendiagnosa gangguna jaringan LAN ini menggunakan metode forward chaining yaitu metode yang mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu kemudian dapat menghasilkan solusi/kesimpulan.
Saran
Agar aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan adalah :
- Menggunakan gambar pada detail gejala untuk mempermudah user dalam memperbaiki gangguan.
- Menggunakan metode lain seperti certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan LAN yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat.
- Aplikasi dapat dikembangkan lagi bukan hanya berbasis desktop tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya berbasis mobile atau website sehingga user dapat mengakses aplikasi sistem pakar ini dimana saja.
Daftar Pustaka
- ↑ 1,0 1,1 1,2 .Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.
- ↑ .Haryadi, Hendy. Administrassi perkantoran untuk manajer dan staf,Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009.
- ↑ .Tolle, Herman. Pengantar Sistem Pakar. (2008).
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 .Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.
- ↑ .Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan . Yogyakarta: Andi, 2009.
- ↑ 6,0 6,1 .Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.
- ↑ .Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012.
- ↑ .Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi, 2010.
- ↑ .Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann, 2012.
- ↑ .Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10. Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009.
- ↑ .Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010.
- ↑ .Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi. Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010.