Pembicaraan Pengguna:Dedenkurnia02: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(Tugas Umum Analisis Sistem)
(Konsep Dasar Sistem)
Baris 845: Baris 845:
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
  
===Konsep Dasar Sistem===
+
===Konsep Dasar Analisis Sistem===
  
====Definisi Sistem====
+
====Definisi Analisis Sistem====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Yakub (2012:142)<ref name="taufiq2013">Yakub. Hisbanarto, Vico. 2012. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> ““Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users) proses bisnis (business proses) ketentuan atau aturan (business rule) masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Yakub (2012:142)<ref name="taufiq2013">Yakub. Hisbanarto, Vico. 2012. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> ““Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users) proses bisnis (business proses) ketentuan atau aturan (business rule) masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Taufiq (2013:156) <ref name="hartono20113">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisis sistem, Analisis masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil Analisis tersebut”.</div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">Menurut Taufiq (2013:156) <ref name="hartono20113">Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref> “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisis sistem, Analisis masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil Analisis tersebut”.</div>

Revisi per 13 Februari 2018 19.41

SI1414478780

PERANCANGAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1414478780
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1414478780
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414478780
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Komputer Akuntansi

 Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Suwarto, M.Pd.)
   
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I.)
NID : 15001
   
NID : 08197

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB

'PADA SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1414478780
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1414478780
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
NIM : 1414478780

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Ujian berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia(KBBI) dapat berarti suatu dipakai untuk menguji mutu sesuatu. Ujian yang dilaksanakan pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang masih secara tertulis maupun lisan seiring dengan perkembangan zaman cara seperti itu terbilang tidak efisien dan juga sangat tidak maksimal maka di butuhkan aplikasi untuk menggantikan cara yang lama menjadi lebih baik dan maksimal. Metode yang digunakan untuk membuat aplikasi ujian online yaitu metode analisis data, metode Testing, Metode pengembangan. Pengujian Aplikasi atau program sistem ujian online berbasis web yang dilakukan dengan menggunakan Metode pengetesan black box testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program aplikasi. Jika pelaksanaan ujian menggunakan komputer dilaksanakan dalam suatu jaringan komputer baik itu jaringan internet maupun intranet maka bisa dikategorikan sebagai ujian online.

Keywords: Exams, Online, Testing.

ABSTRACT

Exam based on big Indonesian Language Dictionary (KBBI) could mean a is used to test the quality of something. The exam was held on high vocational school Country 5 Tangerang city still in writing or orally along with the times that way is also very inefficient and not maximum then needed the application to replace the old way of getting better and the maximum. The methods used to make the online exam application method of data analysis, methods of Testing, method development. Testing the application or program web-based online examination system made using black box testing Methods testing. Black box testing is a method of testing programs that give priority to the needs of testing the functionality of an application. If the implementation of the exam using the computer are implemented in a computer network be it internet or intranet networks then it could be categorized as an online exam.

Keywords: Exams, Online, Testing

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Ujian Online Pada Sekolah SMK 5 Kota Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Komputer Akuntansi pada STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Suwarto,M.Pd. selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan penulisan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Rohmawati, M.Pd selaku Stakeholder sekaligus wakil sarana pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang yang telah membantu dan memberikan izin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Kepada sahabat-sahabat yang telah memberi semangat kepada saya(fakri, haris, deni, gita, ika, albi dan lain-lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.
  10. Kepada sahabat-sahabat, JARI-JARI FC ( yang udah 4 tahun selalu bareng ).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Februari 2018
Deden Kurnia
NIM. 1414478780

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel siswa

Tabel 4.3. Tabel matpel

Tabel 4.4. Tabel guru

Tabel 4.5. Tabel Data user

Tabel 4.6. Tabel Data nilai

Tabel 4.7. Tabel Data soal

Tabel 4.8. Tabel Data tugas

Tabel 4.9 Pengujian form login

Tabel 4.10. Pengujian form admin

Tabel 4.11. Pengujian form guru

Tabel 4.12. Time Schedule

Tabel 4.13. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1.1 : Metode Waterfall

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Kota Tangerang

Gambar 3.2. Use Case Diagram sistem ujian siswa SMKN 5 saat ini

Gambar 3.3. Activity Diagram sistem ujian siswa SMKN 5 saat ini

Gambar 3.4. Sequence Diagram sistem ujian siswa SMKN 5 saat ini

Gambar 3.5. metode waterfall

Gambar 4.1. Use Case Diagram Siswa Usulan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Guru Usulan

Gambar 4.3. Use Case Diagram Guru Admin Usulan

Gambar 4.4. Activity Diagram siswa

Gambar 4.5. Activity Diagram guru

Gambar 4.6. Sequence Diagram Usulan

Gambar 4.7. Class Diagram Usulan

Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Dashboard

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Data ujian

Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Data tugas

Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Data guru

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan data buat soal ujian

Gambar 4.14. Rancangan Tampilan menu laporan

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan menu login

Gambar 4.16. Rancangan Tampilan menu utama siswa

Gambar 4.17. Rancangan Tampilan menu pilih ujian

Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu pilih download tugas

Gambar 4.19. Rancangan Tampilan menu lihat nilai siswa

Gambar 4.20. Rancangan Tampilan menu admin

Gambar 4.21. Rancangan Tampilan menu data guru

Gambar 4.22. Rancangan Tampilan menu data siswa

Gambar 4.23. Rancangan Tampilan menu buat data ujian

Gambar 4.24. Rancangan Tampilan menu ubah nilai siswa

Gambar 4.25. Rancangan Tampilan menu cetak nilai

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Ujian merupakan salah satu cara untuk evaluasi proses belajar. Dalam dunia pendidikan ujian dimaksudkan untuk mengukur tingkatan pencapaian suatu tujuan pengajaran oleh siswa sebagai peserta didik, sehingga siswa dapat mengetahui tingkat kemampuannya dalam memahami bidang studi yang sedang dijalani. Bila ternyata hasilnya belum maksimal, maka proses belajar harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas. Teknologi dalam komunikasi dan elektronik sudah berkembang begitu cepat, hal itu menyebabkan bidang pendidikan juga turut mengalami peningkatan dalam hal kualitas, kecepatan, kepraktisan dan juga kemudahan, ujian konvensional pun bergeser ke arah komputerisasi, dengan adanya ujian online. Jika berbicara tentang penilaian, tentunya tidak akan terlepas dari valid atau tidaknya suatu penilaian. Kecurangan dalam ujian menjadi salah satu faktor tidak valid nya penilaian kemampuan siswa. Oleh karena itu dengan adanya sistem ujian online ini di SMK Negeri 5 Kota Tangerang ini bisa untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran para siswa dan juga mempermudah proses ujian untuk siswa SMKN 5 Kota Tangerang terlihat lebih efektif dan efisien di banding dengan sistem yang berjalan saat ini ujian yang di lakukan dengan manual mengunakan kertas terbilang tidak efektif dan tidak efisien.

Pemerintahan Kantor Kelurahan Sukamulya Kabupaten Tangerang dalam menangani pengolahan data penduduk dan pembuatan surat menyurat masih sangat sederhana hanya menggunakan pencatatan secara manual dan laporan datanya menggunakan pembukuan atau arsip – arsip. Untuk dapat meningkatkan pengolahan data penduduk beserta laporannya, maka harus merubah sistem yang lama (manual) menjadi sistem yang terkomputerisasi dimana komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan tugas – tugas yang berkaitan dengan pendataan penduduk, sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diuraikan beberapa masalah yang dihadapi, sebagai berikut :

  1. Apakah kendala yang dihadapi dalam penyampaian sistem ujian online yang ada pada SMKN 5 Kota Tangerang?

  2. Bagaimana tingkat kelayakan aplikasi ujian online?

  3. Bagaimana merancang pembuat sebuah aplikasi ujian online untuk siswa SMKN 5 Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penyusunan skripsi ini tidak keluar dari pokok permasalahan yang dirumuskan, maka ruang lingkup pembahasan dibatasi pada :

  1. Tidak membahas masalah keamanan website.

  2. Tidak membahas tentang remedial ujian


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran para siswa maupun pelayanan terhadap para siswa

  2. Membuat aplikasi ujian online untuk mempermudah para guru dalam memberikan nilai dan mengcek hasil ujian ?.

  3. Sebagai Pengembangan metode belajar mengikuti perkembangan zaman

  4. Menghemat waktu dalam proses evaluasi hasil ujian

  5. Mengurangi tingkat kecurangan di kalangan siswa karena ujian dilakukan secara serentak dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam laporan Skripsi, sebagai berikut :

  1. Dapat membantu para guru dan siswa SMK Negeri 5 Kota Tangerang dalam menjalani ujian di sekolah yang lebih efektif.

  2. Tercapainya ke keefisienan karena dengan menggunakan sistem ujian online, admin hanya menyediakan data berupa soal ujian sehingga tidak perlu lagi menyediakan kertas ujian. Mendokumentasikan data yang berhubungan dengan akademik sekolah.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Yaitu melakukan tinjauan langsung ke SMK Negeri 5 Kota Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi mengenai data yang akan di butuhkan.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Yaitu metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada pembimbing lapangan di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

  3. Studi Pustaka

    Adalah metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku yang diperlukan untuk kebutuhan penganalisisan dan perancangan sistem baru yang di usulkan.

    Sumber Data, yaitu sumber data primer (data yang diperoleh secara langsung dari SMK Negeri 5 Kota Tangerang, baik melalui observasi maupun melalui pengumpulan data) dan sumber data sekunder (data yang dikumpulkan oleh penulis dengan mempelajari buku-buku, dan sumber-sumber data lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian yang dipilih).

    Metode analisis dan perancangan

    Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan yaitu menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Versi 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver CS6 untuk desain interface aplikasinya, sebagai penulisan listing program di PHP dan MySQL sebagai database.

    Metode Analisis data

    Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:
    1. Identifikasi, yaitu mengidentifikasi masalah.
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
    3. Analisis, yaitu menganalisis sistem
    4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
    5. Rancangan Sistem Menggunakan PHP dan MySQL
    Beberapa tahap metode analisis ini berdasarkan hasil data pada Sekolah SMK Negeri 5 kota Tangerang. hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk menjadi masukan dalam perancangan pengolahan data sistem yang diusulkan.

    Metode Testing

    Dalam pembuatan skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu black box testing. Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    Metode pengembangan sistem

    Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metode waterfall. Menurut Youssef Bassil (2012 : 743), “Model Waterfall SLDC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential), dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak”.
    Gambar 1.1 Metode Waterfall
    1. Analysis.
    2. Design
    3. Implementation
    4. Testing
    5. Maintenance

    Sistematika Penulisan

    Guna memahami lebih jelas Laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
    BAB I PENDAHULUAN
    Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
    BAB II LANDASAN TEORI
    Berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi yang meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, Unified Modelling Language (UML) dan teori lainnya yang berkaitan dengan pengembangan sistem baru yang diusulkan serta Literature Review yang ada.
    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Bab ini menguraikan tentang analisis organisasi (seperti sejarah singkat dan struktur organisasi), analisis batasan sistem, analisis proses, analisis kontrol, masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, serta analisis tentang system yang sedang berjalan.
    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
    Bab ini berisi tentang desain rancangan tampilan, rancangan system dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) rancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan, konfigurasi software dan rancangan sistem yang diusulkan.
    BAB V PENUTUP
    Berisi tentang berbagai kesimpulan dan saran dari penulis mengenai hasil laporan Skripsi.
    DAFTAR PUSTAKA
    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Menurut Yakub (2012:142)[1] ““Analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users) proses bisnis (business proses) ketentuan atau aturan (business rule) masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution) dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.
    Menurut Taufiq (2013:156) [2] “Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisis sistem, Analisis masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil Analisis tersebut”.
    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat saya simpulan bahwa Analisis sistem merupakan suatu tahapan proses sebuah sistem secara umum menjadi landasan konseptual yang mempunyai tujuan kemudian untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.

    Fungsi Analisis Sistem

    Adapun fungsi Analisis sistem adalah sebagai berikut :
    1. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
    2. Menyarankan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)
    3. Memilih alternatif – alternatif metode pemecah masalah yang paling tepat.
    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari Analisis sistem adalah menerapkan rencana-rencana sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Tugas Umum Analisis Sistem

    1. Mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen, file-file, formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan.
    2. Menyusun dan menyajikan rekomendasi
    3. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapan computer.
    4. Menganalisis dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru.
    5. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Sistem

    Konsep Dasar Data

    Pengertian Data

    <p style="line-height: 2">Menurut Hartono (2013:9) ) [1], “Sistem adalah suatu himpunan dari barbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.</p>
    <p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13) [3]), “Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.</p>
    <p style="line-height: 2">Menurut Rafika, dkk (2015:216)[3]), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.</p>


    ====Karakteristik Sistem====
    
    <p style="line-height: 2">Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:35) [4], "menjelaskan bahwa karakteristik adalah sebagai berikut :"</p>
    1. Komponen (Components))
      Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
    2. Lingkungan (Environment)
      Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan, umunya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjada keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
    3. Penghubung (Interface)
      Penghubung merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani. Hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan saran setiap komponen saling berinterkasi dan berkomunikasi.
    4. Masukan (Input)
      Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasikan keluaran (output) yang berguna.
    5. Pengolahan (Processing)
      Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
    6. Keluaran (Output)
      Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
    7. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
      Setiap komponen dalam sistem perlu dijada agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
    8. Kendali (Control)
      Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
    9. Umpan Balik (Feed Back)
      Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mnegecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.
    <p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Klasifikasi Sistem

    <p style="line-height: 2">Menurut Taufiq (2013:8) [5], “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya ”:</p>
    1. Sistem Abtstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
      Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.
    2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.
      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditentukan bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi output seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan tau sistem probabilistik atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum tredefinisi dengan jelas.
    3. Sistem tertutup dan Sistem terbuka.
      Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem itu, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
    4. Sistem manusia dan Sistem mesin.
      Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju tidak semua sistem dikerjalan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oeh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.
    5. Sistem sederhana dan Sistem kompleks.
      Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagai menjadi dua, yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
    6. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi
      Sistem bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengna lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
    7. Sistem alamiah (Natural System) dan Sistem buatan manusia (Human Made Sytem).
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interkasi manusia dengan mesin disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.
    8. Sistem sementara dan Sistem selamanya.
      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuh sistem yang dibangun dan digunakan untuk wkatu sementara. Sebagai contoh, sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya. Misalnya, sistem pencernaaan.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    <p style="line-height: 2">Menurut McLeod(2009) dalam Yakub (2012:8)[6], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.</p>
    <p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:14)[7],mengatakan bahwa “Informasi (Information) adalah fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.”</p>
    <p style="line-height: 2">Informasi adalah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati.</p>

    Fungsi Informasi

    <p style="line-height: 2">“Menurut Hutahaean (2014:9)[4] “fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan”</p>

    Kualifikasi Informasi

    <p style="line-height: 2">Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya. Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load(2009) dalam Rohmat Taufiq (2013: 15-16) adalah sebagai berikut :</p>
    1. Akurasi
      Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.
    2. Relevansi
      Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.
    3. Ketepatan Waktu
      Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.
    4. Kelengkapan
      Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.
    5. Siklus Informasi
      Menurut Hutahaean (2014: 10-11) siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
    6. Nilai Informasi
      Menurut Hutahaean (2014: 11-12) nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    <p style="line-height: 2">Suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi user, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi.</p>
    <p style="line-height: 2">Dari pengertian konsep sistem infomasi, terdapat beberapa definisi sistem informasi menurut para ahli:</p>
    1. Menurut Taufiq (2013:17) “Sistem informasi adalah Kumpulan dari sub – sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

    2. Menurut Sutarman (2012:13) “Sistem informasi adalah “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, mengAnalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.


    <p style="line-height: 2">Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari user, hardware, software, jaringan, komunikasi, sumber daya data atau komponen – komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu seseorang dalam mengambil keputusan</p>


    Komponen Sistem Informasi

    Menurut Hutahaean (2014: 13-14) sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
    1. Blok masukkan (input block)
      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
    2. Blok model (model block)
      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan
    3. Blok keluaran (output block)
      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
    4. Blok teknologi (technology block)
      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama :
      1. Teknisi (human ware atau brainware)
      2. Perangkat lunak (software))
      3. Perangkat keras (hardware)
    5. Blok basis data (data base block)
      Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.
    6. Blok kendali (control block)
      Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


    ====Tujuan Sistem Informasi====
    
    <p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Jogiyanto H.M. (2010:13) . Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness) Ekonomi (Economic) Keandalan (Realibility) Pelayanan Langganan (Customer Service) Kesederhanaan (Simplicity) dan Fleksibilitas (Fleksibility).
    1. Kegunaan (Usefulness) Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
    2. Ekonomi (Economic) Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
    3. Keandalan (Realibility) Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

    4. Pelayanan Langganan (Customer Service) Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

    5. Kesederhanaan (Simplicity) Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

    6. Fleksibilitas (Fleksibility) Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

    ====Tahap-Tahap Analisis Sistem====
    
    <p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:126) “Tahap Analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.” Pendapat lain mengatakan( (yakub,2012:142) dan mulyanto (2009:129) )bahwa, menurut dalam tahap Analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya :
    1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci
    2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada, dilakukan dengan menganalisis cara kerja dari sistem berjalan seperti menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal penelitian, mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, membuat agenda wawancara, mengumpulkan hasil penelitian.
    3. Analyze, yaitu melakukan Analisis terhadap sistem dengan menganalisis kelemahan system, menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).
    4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil Analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan bahwa proses Analisis telah selesai dilakukan, meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses Analisis yang tidak sesuai menurut manajemen, meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Konsep Dasar Perancangan

    Definisi Perancangan Sistem

    <p style="line-height: 2">Menurut George M. Scott dalam buku Darmawan (2013:228)[8], “ Perancangan sistem adalah yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”. </p>
    ====Tujuan Perancangan Sistem====
    
    Menurut Darmawan (2013:228)[8], Tahapan perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:52) mendefinisikan bahwa, “Tahap ini merupakan tahapan dalam mengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.


    Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Tahap implementasi merupakan Sistem yang sudah diAnalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi kemudian dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.



    Teori Khusus

    Konsep dasar ujian

    Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di Indonesia. Ujian nasional merupakan bagian dari tes standardisasi yang artinya format soal dan kriteria penilaian ditentukan oleh pusat dan diberlakukan dalam satuan wilayah yang cakupannya luas. Keberhasilan ujian nasional juga sangat ditentukan oleh bagaimana guru mampu secara tuntas menumpahkan materi pembelajaran sehingga benar-benar dapat dikuasai dan dipahami oleh siswanya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil ujian nasional, apakah para siswa telah mampu mencapai nilai standard yang telah ditetapkan atau belum. Dari nilai tersebut, dapat ditentukan siapa saja siswa yang berhak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau pun yang tidak. Selain itu, hasil dari ujian nasional dapat dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah dan acuan bagi pemerintah untuk melihat kondisi dan kualitas pendidikan di Indonesia.


    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, dinyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi yang tidak lain adalah sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.


    Konsep Dasar Pembuatan Web

    Definisi HTML

    Menurut Sibero (2012:19) “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.
    Menurut Kustiyahningsih (2011:13) “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah text file murni yang dapat dibuat dengan editor teks sebarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna”.


    Menurut Sutarman (2012:163) “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executable”.


    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML adalah HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.
    ===Konsep Dasar PHP===
    

    Definisi PHP

    Menurut Sibero (2012:49) “PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.


    Menurut Kustiyahningsih (2011: 114) “PHP (atau resminya PHP: Hypertext Preprocessors) adalah skrip bersifat Bersifat server-side yang di tambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat di integrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server side berarti pengerjaan script dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser”.


    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.
    ====Sejarah PHP====
    
    Menurut Sibero (2012:49) pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script) kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemrograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary)yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini.

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Menurut Arief (2011:7) “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.


    Menurut Simarmata (2010:47) “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.


    Menurut Murad (2013:49) “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.


    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.


    Jenis-Jenis Website

    Menurut Arief (2011:8) ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:
    1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
    2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

    Konsep Dasar Internet

    Definisi Internet

    Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas.
    Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komuter yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.(Darma,dkk, 2009).
    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.


    Pengertian Intranet

    “Intranet adalah suatu teknik jaringan dimana aplikasi yang berjalan disembunyikan oleh pihak tertentu untuk kalangan internal perusahaan atau instansi tertentu” M. Syukrie dan Aretanet (2008:46).

    Intranet memungkinkan karyawan perusahaan atau institusi mengakses data atau sumber daya dari perusahaan atau institusi lain. Media penghubung intranet ada yang menggunakan kabel saja dan ada yang menggunakan kabel dan komputer server. Komputer server berfungsi melayani komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut. Jaringan komputer termasuk dalam intranet adalah LAN (Local Area Network) MAN (Metropolitan Area Network).


    Sejarah Internet

    Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

    Konsep Dasar XAMPP === ====Pengertian XAMPP=

    Menurut Kartini (2013:27-26)“xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Menurut Kartini (2013:27-26)“dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server) MySQL (database) PHP (server side scripting) Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:


    1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
    2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
    3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
    4. (P) :PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
    5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).Apache
      1. MySQL
      2. PHP
      3. FileZilla
      4. phpMyAdmin

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

    Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Sigit (2010:1) “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.
    Menurut Wahana Komputer (2010:2) ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.


    Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan Dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamweaver CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.


    Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

    Menurut Sibero (2011:384) “Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel.” Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.

    Konsep Dasar Database=== ====Definisi Database=

    Ario Suryo Kusumo (2016:55) Database adalah kumpulan data yang disimpan dalam media elektronis, saling berhubungan, diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi redudansi/ pengulangan dan inkonsistensi, serta nantinya dapat dimanfaatkan kembali.
    Untuk mengelola database digunakan DBMS (Data Management System) yaitu perangkat lunak untuk melakukan manajemen basis data dan berinteraksi dengan aplikasi penguna. Dalam aplikasi, DBMS merupakan backend (database yang mendukung aplikasi).

    Istilah-Istilah Database

    Beberapa terminology dalam database diantara lain:
    1. Basis data ( Database ) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
    2. Data fakta – fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain:
    3. Data master meliputi : data produk, data supplier, data customer, data pengguna.
    4. Data transaksi meliputi : Surat jalan masuk, Surat jalan keluar, sales order, purchase order.
    5. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.
    6. Table adalah tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
    7. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
    8. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

    Rancangan Database

    “Rancangan database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence “Murad, dkk. (2009: 307)


    Definisi Blackbox Testing

    Menurut Budiman (2012:4) Pengujian “black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangktikan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”. ”
    Menurut Rizky (2011:264) berpendapat bahwa “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar
    ====Tujuan Pengujian Black box Testing====
    
    <p style="line-height: 2"> Menurut ahmad taslim dikutip dari academia.edu (tanggal akses 12 Oktober 2015). Diakses tanggal akses 12 Oktober 2015, 18.35. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional PL. Pengujian ini memungkinkan analis system memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:
    1. Fungsi yang salah atau hilang.
    2. Kesalahan pada interface.
    3. Kesalahan pada struktur data atau akses database.
    4. Kesalahan performances.
    5. Kesalahan inisial sasi dan tujuan akhir. Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white box tetapi pada domain informasi.


    ====Kelebihan Black Box Testing====
    
    Menurut Rizky (2011:264) Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain sebagai berikut :
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat jelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan oleh perangkat lunak.
    Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Metode pengujian dalam black box

    Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:
    1. Equivalence Partioning
      Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
    2. Boundary Value Analysis
      Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
    3. Cause-Effect Graphing Techniques
      Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
      1. Causes (kondisi input) dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
      2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
      3. Grafik dikonversikan ke dalam tabel keputusan.
      4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji


    4. Comparison Testing
      Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.
    5. Sample and Robustness Testing
      1. Sample Testing
      2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

      3. Robustness Testing
      4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian

    6. Behavior Testing dan Performance Testing
      1. Behavior Testing
      2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack

      3. Performance Testing
      4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

    7. Requirement Testing
      1. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain
      2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
      3. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix
    8. Endurance
      Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll) untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll) input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahaps pesifikasi kebutuhan atau desain

    Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)=== ====Definisi UML (Unified Modelling Language)=

    Menurut Wibawa (2015:5) “UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software”.
    Menurut Alim (2012:6) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat dipergunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasian, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
    Dan pendapat lain mengatakan bahwa, “UML adalah pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.“ menurut Widodo (2011:6)

    Jenis-Jenis Diagram UML

    1. Use Case diagram
      Berdasarkan teori Murad (2013:57) “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan Use Case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
      Berdasarkan teori Triandini (2012:18) langkah-langkah membuat diagram Use Case:
      1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
      2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

      Activity Diagrami

      Berdasarkan teori Murad (2013:53) “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisis proses” Berdasarkan teori Vidia (2013:20) “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

      Sequence Diagram

      Berdasarkan teori Vidia (2013:21) ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
      Berdasarkan teori Wijayanto (2013:35) “Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

      Class Diagram

      Berdasarkan teori Wijayanto (2013:33) “Class diagram dibuat berdasarkan Use Case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum di jumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

      </div>

      <p style="line-height: 2">Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :</p>
      1. Elisitasi Tahap I
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi Tahap II
        Merupakan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk diesksekusi.
        1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Makusdnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam oembentukan sistem akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. “I” pada MDI itu artinya Inssential. Maksudnya bhawa requirement tersebut bukannya bagian dari sistem yang dibahas dan merupaan bagian dari luar sistem.
      3. Elisitasi Tahap III
        Merupakan hasi penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara eliminasi semua requiremet yang optionnya I pada metode MID. Selanjutmya smeua requirement yang tersisa dikalsifikasi kembali melalui melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
        1. T artinya Technical maksudnya bagaiman atat cara atau teknik pembuat requirement dalam sistem yang diusulakn.
        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. E artinya Economy, maksudnya berapaka biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
        a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
        b. Middle (M) : Mampi untuk dikerjakan.
        c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
        d. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Black Box Testing

      Definisi Black Box Testing

      <p style="line-height: 2">Menurut Budiman (2012:4)[9], Pengujian “black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangktikan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.</p>
      <p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:264)[10], berpendapat bahwa “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.</p>
      <p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p>
      <p style="line-height: 2">Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.</p>
      <p style="line-height: 2">Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:</p>
      1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
      2. Kesalahan interface
      3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
      4. Kesalahan performa
      5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      <p style="line-height: 2">Menurut Semiawan (2013: 104)[11], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”</p>
      <p style="line-height: 2">Menurut Mulyadi, dkk (2013:17)[12], berpendapat bahwa “literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.</p>
      <p style="line-height: 2">Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.</p>

      Tujuan Literature Review

      <p style="line-height: 2">Menurut Yuniarti (2012:3)[13], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan tertentu.</p>

      Literature Review

      <p style="line-height: 2">Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain :</p>
      1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Priyanti dan Siska Iriani pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah saat ini Kantor desa Bogoharjo menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang di sediakan oleh Desa, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk.Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupundalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Desa Bogoharjo.[14]
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrizky Bagus Setiawan dan Indah Ully Wardati pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan, penulis menemukan suatu permasalahan pada proses pencatatan kelahiran karena masih dilakukan secara manual sehingga berdampak pada lamanya proses pencatatan. Bagaimana merancang sistem komputerisasi yang membantu proses pencatatan kelahiran. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk merancang sistem informasi yang mempercepat proses pencatatan kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan. Dalam penelitian ini menguraikan tentang hal-hal apa saja yang menjadi faktor perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran dan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangannya. Yang dihasilkan dari penelitian dan perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran ini adalah tersedianya beberapa informasi mengenai kelahiran seseorang dan mempermudah pelaksanaan sistem kerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan.[15]
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Prasetyo Nugroho pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Sistem informasi pendataan penduduk masih bersifat pembukuan atau secara manual. Cara sistem pembukuan tersebut akan sulit dalam proses pendataan penduduk. Permasalahan yang ada di Desa Sugihwaras, seperti sulitnya pemberian data dan informasi secara cepat dan akurat mengenai laporan pendataan penduduk dikarenakan banyaknya jumlah penduduk.[16]
      4. Penelitian yang dilakukan oleh One Yunita Fujiyanti pada penulisan karya ilmiahnya (Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan di Desa Purwoasri” pada tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Kantor Desa Purwoasri merupakan sebuah lembaga instansi Pemerintahan Desa yang berada di Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Kantor Desa Purwoasri melayani masyarakat dalam berbagai kebutuhan surat menyurat. Salah satunya adalah Pendataan data pendduduk dan pengolahanya dalam bentuk laporan bulanan dan penerapanya kedalam surat – surat leges. Namun dalam pelaksanannya masih terjadi beberapa permasalahan. Permasalahan itu adalah masih sering terjadi kesalahan dalam mengolah atau mendata penduduk, Hal ini dikarenakan dalam pengolahanya masih dengan proses yang manual. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan yang ada di Kantor Desa Purwoasri. Sehingga dengan adanya penelitian ini, nantinya akan mempermudah dalam memperbarui jumlah data penduduk dan dibuat laporannya. Selain itu juga data penduduk yang sudah ada akan diterapkan kedalam surat- surat leges. Yang dalam penelitian ini akan diterapkan ke dalam salah satu surat leges.[17]
      5. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Andi Pramartha pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana) yang berjudul “Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web” pada tahun 2012 masalah yang dihadapi adalah Banyaknya penduduk yang terdapat di Bali membuat beberapa penduduk sulit mengetahui jumlah penduduk yang terdapat di suatu daerah. Badan Pusat Statistik merupakan Badan yang bertugas untuk mencatat jumlah penduduk yang berada di setiap daerah. Salah satu upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang banyaknya jumlah penduduk yang terdapat di Provinsi Bali adalah dengan membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Peneliti merancang aplikasi berbasib web dengan menggunakan Google Maps API sebagai saran untuk aplikasi ini. Dan peneliti juga menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Aplikasi ini sudah dapat beroperasi sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah penduduk di setiap Kabupaten atau Kecamatan yang ada di Provinsi Bali.[18]
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Angga Yudha P dkk pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal JSIKA) yang berjudul “Design and Construct Application Analytics of Poor Families's Data Based on Poverty's Criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village Kediri's County” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah keterlibatan pemerintahan diharapkan dalam hal menentukan dan mengumpulkan data keluarga miskin, namun pemerintah desa mengalami kesulitan dalam proses. Proses ini dilakukan secara manual, yaitu data tingkat keluarga satu per satu dengan kemiskinan yang ditentukan oleh desa. Untuk membantu meningkatkan proses, mengembangkan aplikasi yang menggunakan sistem Developmen siklus hidup (SDLC) dan 14 kriteria kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai indikator penilaian kemiskinan yang ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam mewujudkan misi desa dalam kemiskinan, yang menyediakan data keluarga miskin. Hasil dari studi ini adalah status kemiskinan masing-masing keluarga. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengurangan kemiskinan.[19]
      7. Penelitian yang dilakukan oleh Amare Sewnet Minale (PhD) pada penulisan karya ilmiahnya (International Journal of River Basin Management) yang berjudul “Population and Environment Interaction : the Case of Gilgel Abbay Catchment, Northwestern Ethiopia” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan di Ethiopia memberi kontribusi terhadap degradasi lingkungan di Negara tersebut, khususnya pada daerah dataran tinggi dengan tingkat kepadatan penduduk yang banyak. Deforestasi, degradasi wetland, pengembalaan yang berlebihan, erosi tanah yang sangat cepat dan biodegradasi di Negara Ethiopia secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang ada. Oleh karena itu, harus ada strategi yang diusulkan untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB) untuk memberikan kaum ibu (wanita) tentang pengetahuan dan sarana untuk mengatur fertilitas mereka, menekankan pembangunan SDM, khususnya pendidikan, kesetaraan gender dan kesehatan anak, dan mendorong dalam melahirkan dengan mengatasi kebutuhan kaum muda dan momentum pertumbuhan penduduk akibat struktur umur muda.[20]
      8. Penelitian yang dilakukan oleh Subadi, Tjipto pada penulisan karya ilmiahnya (The 3rd University Research Colloquium 2016) yang berjudul “Migrant Workers Become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah pekerja migran strategi di Malaysia yang berasal dari Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan, dan biaya pendidikan anak-anak mereka. Metode penelitian; Studi ini digunakan pendekatan kualitatif dari fenomenologi, paradigma definisi sosial dan melanjutkan studi mikro. Penelitian lokasi di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pekerja migran dari Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data; menggunakan teori, pemahaman perintah yang pertama dan kedua urutan pemahaman. Kesimpulan dari ini belajar bahwa strategi pekerja migran di Malaysia yang datang dari Jawa Tengah ke alamat biaya kemiskinan dan pendidikan anak-anak mereka; menggunakan pendekana "relegius" manajemen keuangan.[21]
      9. Penelitian yang dilakukan oleh Martua Sihaloho, Eka Wati Sriwahyuni, Rilus A. Kinseng pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Rural Proverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat miskin pedesaan pada akhirnya memilih menjadi pelaku migran dalam upaya mengatasi sejumlah kesulitan ekonomi (mengatasi masalah kemiskinan) yang dihadapinya. Pelaku migrasi mengambil keputusan dan berangkat menjadi migran pada akhirnya berkontribusi secara nasional (devisa negara) di aras makro dan terlebih di aras mikro (keluarga inti) pelaku migran-berupa remiten. Hasil remiten (khususnya ekonomi-uang) pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan bahkan mampu mengakumulasi asset (misal lahan dan rumah) untuk dijadikan modal bahkan ke arah perubahan struktur agraria lokal. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kesejahteraan keluarga pelaku migrasi. Perubahan kesejahteraan masyarakat miskin ini menjadi makin baik pada akhirnya mendinamisasi masyarakat pedesaan misalnya mobilitas sosial vertikal naik, termasuk upaya-upaya untuk melanjutkan kontrak menjadi pelaku migran, mendorong anggota keluarga dan komunitas menjadi pelaku migran (teori penyebab kumulatif, proposisi kemiskinan-agraria, proposisi kemiskinan-migrasi).[22]
      10. Penelitian yang dilakukan oleh Rimarty Anggun, Arya Hadi Dharmawan pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat lokal dari Samata lebih dipengaruhi oleh keberadaan penduduk perkotaan lebih dari Borongraukang, yang bisa membawa deklinasi kolektivitas antara masyarakat setempat, konversi lahan dan transaksi lain dan komposisi dalam mengambil hunian di perkotaan dengan masyarakat lokal Samata dan Borongraukang memiliki peningkatan masing-masing. Perubahan Sosial ekologi akibat dari konversi lahan, gangguan penyaluran air irigasi dan proses kering gabah (padi) adalah bentuk keterasingan terhadap masyarakat setempat. Ketergantungan pada sisi lain telah menyebabkan negara keterbelakangan dalam perbedaan sosial, munculnya komunitas individu (Gesselschaft), difusi lembaga perkotaan dan ketergantungan akses permodalan di daerah perkotaan.[23]

      BAB III

      ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

      Gambaran Umum Perusahaan

      Sejarah Singkat Instansi

      <p style="line-height: 2"> Kantor Kelurahan Sukamulya berlokasi di Jl. Peusar Kp. Kadu RT 009/04 Cikupa Kab. Tangerang – Banten adalah suatu kantor kepala desa yang berdiri pada wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. Luas wilayah kelurahan sukamulya 94.90 ha/m2 yang terdiri dari Perkantoran Pemerintah 4.50 ha/m2, tempat Pemakaman / Umum 1.25 ha/m2, Bangunan Sekolah / Perguruan Tinggi 6.65 ha/m2. Pertokoan 70.00 ha/m2, jalan 12.50 ha/m.</p>
      <p style="line-height: 2"> Kelurahan Sukamulya menaungi 46 RT dan 11 RW, kelurahan sukamulya dikelilingi oleh beberapa desa atau kecamatan lain yang merupakan batas wilayah yaitu :</p>
      1. Sebelah Utara  : Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa
      2. Sebelah Selatan  : Desa Peusar, Kecamatan Panongan
      3. Sebelah Timur  : Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa
      4. Sebelah Barat  : Desa Bojong dan Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa
      <p style="line-height: 2"> Dengan demikian perkembangan Kelurahan Sukamulya berlangsung dengan cepat, karena hal ini merupakan konsekuensi logis akibat peruntukan Kelurahan Sukamulya sebagai Wilayah Perdagangan dan Industri Pengolahan.</p>
      <p style="line-height: 2"> Dengan semakin meningkatnya perkembangan wilayah, menimbulkan pengaruh yang cukup besar baik secara fisik maupun non fisik, hal ini terlihat pada beberapa faktor yang menentukan, diantaranya :</p>
      1. Permasalahan kependudukan.
      2. Permasalahan fasilitas umum seperti jalan dan prasarana perhubungan, listrik dan perbelanjaan.
      3. Permasalahan kebutuhan prasarana sosial seperti prasarana peribadatan, Pendidikan dan kesehatan.
      4. Permasalahan kehidupan bermasyarakat.

      Visi dan Misi

      Visi

      <p style="line-height: 2"> Visi Kelurahan Sukamulya adalah terwujudnya pemerintahan desa yang bersih, adil, berdemokrasi, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera yang berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi segala bidang yang diperlakukan yang dilandasi oleh Pancasila.</p>

      Misi

      1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.
      2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sukamulya.
      3. Mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
      4. Meningkatkan fungsi dan peran Lembaga Kemasyarakatan sebagai Mitra Kelurahan.

      Struktur Organisasi

      <p style="line-height: 2"> Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.</p>
      Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya

      Tugas dan Tanggung Jawab

      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Pasal 136, Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyatakan “Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan Bupati”.</p>
      <p style="line-height: 2"> Adapun tugas yang wewenang adalah sebagai berikut :</p>
      1. Lurah
        a. Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pemerintahan, ekonomi, pembangunan kesejahteraan sosial serta administrasi kepegawaian, ketatausahaan umum serta keuangan.
        b. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
        c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat.
        d. Pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
        e. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitasi pelayanan umum.
        f. Pelaksanaan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
      2. Sekretaris Kelurahan
        a. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja serta anggaran Kelurahan.
        b. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi : pengolahan administrasi umum, kepegawaian keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga kelurahan.
        c. Pelaksanaan pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat Kelurahan.
        d. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pegawai dilingkungan Kelurahan.
        e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup Kelurahan.
        f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
      3. Seksi Pemerintahan
        a. Untuk melaksanakan pengadministrasian surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.
        b. Pelaksanaan penertiban surat keterangan pindah antar Kecamatan diwilayah Kabupaten.
        c. Pelaksanaan rekomendasi KTP, KK dan surat Keterangan Tinggal Sementara.
        d. Pelaksanaan pendataan terhadap warga Orang Asing.
        e. Pelaksanaan pelaporan pendataan, pendaftaran, penelitian, pencatatan, mutasi dan identitas penduduk ke kecamatan.
        f. Pelaksanaan pendataan kelompok usaha keluarga.
        g. Pelaksanaan fasilitas kegiatan penyuluhan KB.
        h. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.
        i. Pelaksanaan fasilitas pengawasan dan penyusunan terhadap pelanggaran teknis kependudukan.
        j. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program KB diwilayah Kelurahan.
        k. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga pra sejahtera.
        l. Melaksanakan pertemuan Sub. Pos Kesehatan Kelurahan.
        m. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaksanaan Bina Keluarga Balikat (BKB) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
        n. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usai kerja.
        o. Pelaksanaan pengembangan sector informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
        p. Pelaksanaan fasilitasi program transmigrasi.
        q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
      4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
        a. Pelaksanaan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya, kepada instansi yang berwenang.
        b. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan.
        c. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengguna jalan dan jembatan di wilayah kelurahan.
        d. Pelaksanaan koordinasi pendataan terhadap kemungkinan pembangunan jalan baru diwilayah kelurahan.Pelaksanaan pendataan terhadap kebutuhan pembangunan jembatan baru diwilayah kelurahan.
        e. Pelaksanaan investarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan & jembatan dan tipe jalan.
        f. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung antar kelurahan dan jalan-jalan dilingkungan pemukiman, jembatan penghubung dilingkungan pemukiman jembatan kayu dengan rentang tidak lebih 3 m.
        g. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya diwilayah kelurahan.
        h. Pelaksanaan pendaataan inventaris data irigasi.
        i. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.
        j. Pelaksanaan pelaporan kondisi irigasi dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.
        k. Pelaksanaan koordinasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi diwilayah kelurahan.
        l. Pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pengadaan tanah bagi kepentingan pemerintah diwilayah kerjanya.
        m. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi irigasi dan terhadap pengguna irigasi dilingkup kelurahan.
        n. Pelaksanaan memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.
        o. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
        p. Pelaksanaan fasilitas sengketa tanah-tanah pemerintah ditingkat kelurahan.
        q. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah dan pelaksanaan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
        r. Pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai rencana tata ruang dan bangunan dan rencana tata ruang dan pertanahan kepada masyarakat dan swasta dan pengkajian hasil tata ruang.
        s. Pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah diwilayah kerjanya.
        t. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bagi rumah tinggal.
        u. Pelaksanaan pendataan ijin Rumah Tinggal dan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin.
        v. Pelaksanaan pendataan kebutuhan pangan diwilayah kelurahan.
        w. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pertanian dan peternakan diwilayah kelurahan.
        x. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani.
        y. Pelaksanaan administrasi surat pengantar keterangan Domisili Usaha, surat Keterangan Pinjaman Bank.
      5. Seksi Kesejahteraan Sosial
        a. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan pada tingkat kelurahan dan penyuluhan tentang kesehatan.
        b. Pelaksanaan pelaporan kasus gizi buruk balita diwilayah kelurahan.
        c. Pelaksanaan pengawasan pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan diwilayah kelurahan.
        d. Pelaksanaan pelaporan kejadian luar biasa penyakit menular.
        e. Pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, gizi dan usia lanjut.
        f. Pemberdayaan keluarga dalam kemandirian untuk hidup sehat, dan pemberdayaan fungsi posyandu / UKBM.
        g. Pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan kepada masyarakat.
        h. Pelaksanaan pengendalian, pengaliran dan pemeliharaan kebersihan dan jalan.
        i. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, termasuk tempat pembuangan sementara untuk kelurahan perkotaan dan tempat pembuangan akhir untuk kelurahan bukan perkotaan.
        j. Pelayanan kebersihan berkaitan dengan pengangkutan sampah.
        k. Pemeliharaan, penataan dan pengembangan kawasan taman.
        l. Rekomendasi ijin-ijin kursus keterampilan dan Rekomendasi pendirian pendidikan prasekolah dan SD, SMP, SMA/SMK.
        m. Membina kegiatan pengembangan bidang generasi muda, kepramukaan dan olahraga serta Pembinaan Keterampilan anak/pemuda putus sekolah.
        n. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah / lembaga adat daerah Tangerang.
        o. Memfasilitasi pelaksanaan PKBM dan pendataan penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA/SMK).
        p. Rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
        q. Rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, orsos dan panti asuhan.
        r. Pembinaan dan penyuluhan tentang masalah kesejahteraan sosial, anak nakal, korban narkoba, bekas hukuman, tuna susila dan waria.
        s. Pembinaan, pengawasan terhadap penderita cacat fisik dan mental.
        t. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dikawasan rawan bencana,kerusuhan sosial, orang terlantar dan lanjut usia.
        u. Pelaksanaan pengawasan sumbangan sosial.
        v. Pendataan terhadap masalah anak dan remaja, panti asuhan, kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan perempuan, penyandang masalah sosial akibat kerusuhan, orang terlantar dan usia lanjut.
        w. Penanggulangan terhadap bencana alam dan kerusuhan sosial.
        x. Persiapan personil untuk mengikuti latihan bela Negara maupun keterampilan penanggulangan bencana alam.
        y. Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar dan usia lanjut.
      6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
        a. Pelaksanaan perencanaan Seksi Keamanan dan Ketertiban.
        b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.
        c. Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
        d. Koordinasi penanganan pemakaman tunawisma.
        e. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.
        f. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
        g. Pelaksanaan pengawasan penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.
        h. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat ( Linmas ).
        i. Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup kelurahan.
        j. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kelurahan.
        k. Pembinaan Linmas.
        l. Memberikan fasilitasi dalam pembentukan satuan-satuan perlindungan masyarakat.
        m. Pelaksanaan rekomendasi menandatangani surat ijin pertunjukan/keramaian.
        n. Pelaksanaan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban.
        o. Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.
        p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
      7. Kelompok Jabatan Fungsional
        a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
        b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan kelurahan secara professional sesuai dengan kebutuhan.
        c. Setiap kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan kelurahan.
        d. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Lurah.
        e. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

      Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

      Prosedur Sistem Yang Berjalan

      <p style="line-height: 2"> Pada analisis ini terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur sistem data penduduk yang berjalan sebagai berikut :</p>
      1. Penduduk mengajukan pembuatan surat menyurat.
      2. Penduduk membawa persyaratan
      3. Kasi Pemerintahan memeriksa persyaratan.
      4. Kasi Pemerintahan membuat surat yang dibutuhkan penduduk.
      5. Sekretaris menandatangani surat.
      6. Kasi Pemerintahan mendata penduduk pada buku induk.
      7. Sekretaris membuat laporan.
      8. Lurah menerima laporan.
      9. Penduduk menerima surat yang telah selesai dibuat.

      Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

      <p style="line-height: 2"> Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.</p>
      Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :</p>
      1. 1 (satu) system yang mencakup pengolahan data penduduk.
      2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
      3. 9 (sembilan) use case yaitu :
        1. Mengajukan pembuatan surat menyurat
        2. Membawa persyaratan
        3. Memeriksa persyaratan
        4. Membuat surat yang dibutuhkan penduduk
        5. Penandatanganan surat
        6. Pendataan penduduk pada buku induk
        7. Membuat laporan
        8. Menerima laporan
        9. Menerima surat yang telah selesai dibuat
      Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram pendataan penduduk pada kelurahan sukamulya yang berjalan saat ini, terdapat :</p>
      1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
      2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.
      Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
      Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :
      1. 4 (empat) Actor diantaranya Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah
      2. 5 (lima) Lifeline diantaranya Kelurahan, Persyaratan, Surat Menyurat, Buku Induk, Laporan.
      3. 9 (sembilan) Messagge diantaranya mengajukan pembuatan surat menyurat, membawa persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat yang dibutuhkan penduduk, penandatanganan surat, pendataan penduduk pada buku induk, membuat laporan, menerima laporan, menerima surat yang telah selesai dibuat.

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      <p style="line-height: 2">Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght) ,kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).</p>
      <p style="line-height: 2">Dalam proses ini, penulis menggunakan metode Matriks SWOT. Yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang sudah dilakukan untuk memberikan gambaran untuk menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut, diantaranya : Strategi S-O (Strength - Opportunity) yang digunakan untuk mencari peluang dari kekuatan yang sudah dimiliki oleh sebuah project. Strategi S-T (Strength-Threats) yang digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) digunakan untuk mengatasi kelemahan agar tercapainya sebuah peluang. Dan Strategi W-T (weakness-Threats) sebuah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.</p>
      Gambar 3.5 Matriks SWOT

      Analisis Masalah

      <p style="line-height: 2">Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada proses pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya masih kurang optimal, disebabkan kurang lengkap nya data penduduk, data penduduk yang tidak up to date, laporan data penduduk yang tidak akurat karena data penduduk disimpan dalam buku besar, pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian dan keterangan penduduk pindah yang masih manual. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat membantu dalam hal kependudukan.</p>

      Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

      <p style="line-height: 2">Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam melakukan pendataan penduduk pada Kelurahan Sukamulya saat ini antara lain : </p>
      1. Pencatatan data masih manual menggunakan buku besar.
      2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pendataan penduduk.
      3. Laporan data penduduk tidak akurat dan tidak up to date.
      4. 4Pembuatan surat keterangan kelahiran dan surat keterangan kematian yang masih manual.

      Analisis Kontrol

      <p style="line-height: 2">Pada proses yang berjalan, data kontrol perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti proses permintaan laporan jumlah penduduk harus dicek manual terlebih dahulu dari pencatatan kepindahan, kelahiran dan kematian apabila Lurah meminta laporan penduduk terhambat karena masih ada yang belum tercatat oleh admin.</p>

      Analisis Kebutuhan Sistem

      <p style="line-height: 2">Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mengelolah data kependudukan dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat.</p>

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      1. Spesifikasi Hardware
        a. Processor : Dual-Core 2,60GHz
        b. RAM : 1 GB
        c. Monitor : LED 14”
        d. Mouse : Optical
        e. Keyboard : PS2
        f. Hard Disk : 80 GB
        g. Printer : Inkjet
      2. Spesifikasi Software
        a. Microsoft Windows XP
        b. Microsoft Office 2007
        c. Google Chrome
      3. Hak Akses (Brainware)
        a. Kasi Pemerintahan
        b. Lurah
        c. Sekretaris

      Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

      Permasalahan Yang Dihadapi

      <p style="line-height: 2">Melihat sistem pengolahan data penduduk yang sedang berjalan dikantor kelurahan sukamulya penulis menyimpulkan sebagai berikut :</p>
      1. Pendataan penduduk yang masih dilakukan secara manual, berbentuk pembukuan atau arsip-arsip sehingga sering terjadi data yang hilang karena sudah terlalu lama tersimpan dan data penduduk tidak up to date.
      2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
      3. Pembuatan surat keterangan kelahiran, kematian dan penduduk keluar masih manual, laporannya masih menggunakan buku induk.
      4. Sistem yang berjalan saat ini belum efektif sehingga sering terjadi ketidakakuratan data.

      Alternatif Pemecahan Masalah

      <p style="line-height: 2">Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya, penulis menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:</p>
      1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pengolahan data penduduk yang dapat memonitoring populasi pertumbuhan penduduk sehingga data penduduk akan terkelola dengan baik.
      2. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk agar pencarian data penduduk akan lebih cepat dan sangat membantu staff admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data kependudukan.
      3. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi agar pembuatan surat menyurat berjalan dengan baik dan laporan data nya akurat dan tepat waktu.
      4. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk yang mampu memberikan informasi yang akurat tentang data-data yang ada.

      User Requirement

      Elisitasi I

      Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

      Elisitasi II

      Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

      Elisitasi III

      Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

      Final Draft Elisitasi

      Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Rancangan Sistem Usulan

      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kelurahan Sukamulya, maka diusulkan rancangan untuk sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan merubah sistem yang ada saat ini sehingga lebih meningkatkan efisiensi pekerjaan. Didalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem pengolahan data penduduk masih dilakukan secara manual, tidak lengkapnya data penduduk karena hanya tersimpan dalam buku induk, pembuatan surat menyurat yang dilakukan secara manual dan laporan datanya di rangkap dalam beberapa buku induk. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition Ver. 10.0 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.</p>

      Prosedur Sistem Usulan

      A. Kasi Pemerintahan
      1. Melakukan login sistem.
      2. Menampilkan menu dashboard.
      3. Terdapat beberapa menu diantaranya dashboard, kependudukan, peristiwa, pengolahan data wilayah, pustaka penduduk, laporan, pengguna pengaturan.
      4. Dapat mengolah atau mengoperasikan semua menu yang ada ditampilan dashboard.
      5. Logout.
      B. Sekretaris
      1. Melakukan login sistem.
      2. Menampilkan menu dashboard.
      3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk), menu peristiwa (data kelahiran, data kematian, data penduduk masuk, data penduduk pindah).
      4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
      5. Logout.
      C. Lurah
      1. Melakukan login sistem.
      2. Menampilkan menu dashboard.
      3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk).
      4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
      5. Logout.

      Usecase Diagram yang DIusulkan

      Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :</p>
      1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan pengolahan data penduduk.
      2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
      3. 24 (dua puluh empat) Use case yang biasa dilakukan oleh Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.

      Activity Diagram yang Diusulkan

    2. Activity Diagram Kasi Pemerintahan
    3. Gambar 4.2 Activity Diagram Kasi Pemerintahan
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :</p>
      1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 26 (dua puluh enam) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
      3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
      4. 4 (empat) fork node.
      5. 4 (empat) join node.
      6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
    4. Activity Diagram Sekretaris
    5. Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :</p>
      1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 14 (empat belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
      3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
      4. 2 (dua) fork node.
      5. 2 (dua) join node.
      6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
    6. Activiti Diagram Lurah
    7. Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :</p>
      1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
      2. 9 (sembilan) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
      3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
      4. 1 (satu) fork node.
      5. 1 (satu) join node.
      6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan
      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :</p>
      1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
      2. 10 (sepuluh) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Artikel, dan Issue Jurnal.
      3. 24 (dua puluh empat) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Class Diagram yang Diusulkan

      <p style="line-height: 2"> Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga mendeskripsikan kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Pengolahan Data Penduduk.</p>
      Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

      Spesifikasi Basis Data

      1. Nama Tabel  : users
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data login
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 736
        Tabel 4.2 Tabel Login
      2. Nama Tabel  : data_penduduk
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data Penduduk, data Penduduk masuk, dan data Penduduk keluar.
        Primary Key  : NIK
        Panjang Record  : 317
        Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk
      3. Nama Tabel  : tbl_kelahiran
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data kelahiran
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 396
        Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran
      4. Nama Tabel  : tbl_meninggal
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data kematian
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 276
        Tabel 4.5 Tabel Data Kematian
      5. Nama Tabel  : ref_dusun
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data dusun
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 60
        Tabel 4.6 Tabel Data Dusun
      6. Nama Tabel  : rt
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data rt
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 64
        Tabel 4.7 Tabel Data RT
      7. Nama Tabel  : rw
        Media  : Hardisk
        Fungsi : untuk menyimpan data rw
        Primary Key  : id
        Panjang Record  : 64
        Tabel 4.8 Tabel Data RW

      Rancangan Prototype

      1. Rancangan Tampilan Login
        Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Login
      2. Rancangan Tampilan Dashboard
        Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Dashboard
      3. Rancangan Tampilan Data Penduduk
        Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Data Penduduk
      4. Rancangan Tampilan Data Kelahiran
        Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data Kelahiran
      5. Rancangan Tampilan Data Kematian
        Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Kematian
      6. Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
        Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
      7. Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
        Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
      8. Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
        Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
      9. Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
        Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      10. Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
        Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

      Rancangan Program

      1. Tampilan Login
        Gambar 4.15 Tampilan Login
      2. Tampilan Dashboard
        Gambar 4.16 Tampilan Dashboard
      3. Tampilan Data Penduduk
        Gambar 4.17 Tampilan Data Penduduk
      4. Tampilan Data Kelahiran
        Gambar 4.18 Tampilan Data Kelahiran
      5. Tampilan Data Kematian
        Gambar 4.19 Tampilan Data Kematian
      6. Tampilan Data Penduduk Masuk
        Gambar 4.20 Tampilan Data Penduduk Masuk
      7. Tampilan Data Penduduk Keluar
        Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Keluar
      8. Tampilan Data Dusun (Kp)
        Gambar 4.22 Tampilan Dusun (Kp)
      9. Tampilan Data Rukun Warga (RW)
        Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      10. Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
        Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Hardware

      1. Processor : Intel ® Core ™ i3-2348M (2.3GHz);
      2. Monitor : 14.0” LED LCD
      3. RAM : 2GB
      4. Hardisk : 500 GB

      Spesifikasi Software

      1. Sistem Operasi Windows 7
      2. Xampp Control Panel
      3. Visual Paradigm for UML
      4. Google Chrome

      Hak Akses

      1. Kasi Pemerintahan
      2. Sekretaris
      3. Lurah

      Testing

      <p style="line-height: 2"> Impelementasi Program sistem pengolahan data transaksi nasabah ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujin terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakan program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut,dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.</p>
      <p style="line-height: 2"> Berikut ini terdapat 6 (enam) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :</p>
      Tabel 4.9 Daftar Pengujian

      Pengujian Black Box

      1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
        Tabel 4.10 Pengujian form login
      2. Pengujian Black Box pada Menu Data Penduduk
        Tabel 4.11 Pengujian Data Penduduk
      3. Pengujian Black Box pada Menu Kelahiran
        Tabel 4.12 Pengujian Data Kelahiran
      4. Pengujian Black Box pada Menu Kematian
        Tabel 4.13 Pengujian Data Kematian
      5. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Masuk
        Tabel 4.14 Pengujian Data Penduduk Masuk
      6. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Keluar
        Tabel 4.15 Pengujian Data Penduduk Keluar

      Time Schedule

      <p style="line-height: 2"> Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :</p>
      Tabel 4.16 Time Schedule

      Estimasi Biaya

      <p style="line-height: 2"> Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”</p>
      Tabel 4.17. Estimasi Biaya

      BAB V

      PENUTUP

      Kesimpulan

      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada Sistem Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :</p>
      1. Proses pengolahan data penduduk yang berjalan saat ini masih sangat sederhana dengan cara pencatatan secara manual dan datanya disimpan menggunakan pembukuan atau arsip – arsip.
      2. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan karena pengolahan datanya masih dilakukan secara manual dan penyimpanan dalam bentuk arsip sehingga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk mencari suatu informasi.
      3. Sistem informasi pengolahan data penduduk yang mampu menunjang kinerja (terkomputerisasi) sehingga data yang dihasilkan akurat, terperinci secara baik dan tidak membutuh waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
      4. Perlu merubah sistem yang ada menjadi sistem yang terkomputerisasi agar data penduduk tidak hilang karena sudah lama dan data yang dihasilkan akurat.

      Saran

      <p style="line-height: 2"> Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja, yaitu sebagai berikut:</p>
      1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi petugas agar lebih familiar dengan sistem informasi yang ada.
      2. Diperlukan back up data secara berkala dan perawatan untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data, agar kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
      3. Untuk kedepannya perlu dilakukan pengembangan sistem yang baru mengikuti perkembangan teknologi dimasa mendatang.

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2012. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      2. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
      3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
      4. 4,0 4,1 Rusdiana, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
      5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
      6. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2012. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
      7. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
      8. 8,0 8,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
      9. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box pada Proses Pra Registrasi User via Website. Makalah, halaman: 4.
      10. Soetam Rizky. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
      11. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
      12. Mulyadi, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
      13. Yuniarti, Evi., dan Anita Kusuma Dewi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
      14. Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.2 No.4.
      15. Setyawan, N. B., & Wardati, I. U. (2013). Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.3 No.2.
      16. Nugroho, D. P. (2013). Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.
      17. Fujiyati, O. Y. (2013). Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Di Desa Purwoasri. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7 No.1.
      18. Pramartha, I. M. A. (2012). Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web. JELIKU-Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana, Vol.1 No.2 87-92.
      19. Pradhana, A. Y., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. (2017). design and construct application analytics of poor families's data based on poverty's criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village kediri's county. Jurnal JSIKA, Vol.5 No.11.
      20. Amare, S. (2013). Population and environment interaction: the case of gilgel abbay catchment, North Western Ethiopia. E3 Journal of Environmental Research and Management, Vol.4 No.1 1153-162.
      21. Subadi, T. (2016). Migrant Workers become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education.
      22. Sihaloho, M., Wahyuni, E. S., & Kinseng, R. A. (2016). Rural Poverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.4 No.1.
      23. Widiatri, R. A., & Dharmawan, A. H. (2015). Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.2 No.2 .