Waterfall Raharja

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
2079bg8.png
Mind Mapping Project

Mind Mapping merupakan cara dalam berinovasi atau mengembangkan keterampilan berfikir dalam menganalisa ide kreatif secara detail sehingga masalah dapat terselesaikan dengan cepat dengan pemikiran dan konsep yang dapat saling berkomunikasi dalam sebuah media dalam bentuk diagram yang menggunakan gambar, kata-kata, dan warna dalam menciptakan ide-ide yang potensial dalam memecahkan suatu masalah dan membuat perencanaan secara strategis.

Analisis

Pada metode analisa sistem ini merupakan penjabaran atau realita dari metode analisa yang anda pilih pada BAB I yang sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penelitian yang anda lakukan. Pada metode analisa ini, anda juga harus memperhatikan metode pengumpulan data yang sebelumnya sudah anda lakukan yaitu pada saat melakukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data yang akan anda analisa.

Elisitasi

Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut (Hidayati, 2007) :

Elisitasi tahap I

yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi tahap II

merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi tahap III

merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Final draft elisitasi

merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Strategi

Merupakan sebuah taktik yang digunakan dalam mencapai sebuah tujuan tertentu yang dibuat secara kuantitas dalam menentukan beberapa luas pencapaian yang akan dicapai untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan sebuah permasalahan. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final elisitasi untuk jadikan sebagai pembuktian atas pencapian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut :

1. Strategi 1 : (yang diisikan urutannya sesuai dengan daftar pada elisitasi final nomor 1 pada bagian functional)

a. Penjelasan secara detail mengenai apa yang ingin dicapai pada strategi yang akan dibahas ini :

b. hasil pencapaian strategi yang sudah dijalankan.

2. Strategi 2 : (yang diisikan urutannya sesuai dengan daftar pada elisitasi final nomor 2 pada bagian non functional)

a. Penjelasan secara detail mengenai apa yang ingin dicapai pada strategi yang akan dibahas ini

b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapian strategi yang sudah dijalankan

HIPO dan Prototype

HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) merupakan alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output. Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan.

Prototype

Pada tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna website, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Rancangan prototype ini bukan berisi hasil printscreen dari sebuah program, tetapi desain layout dari program yang anda buat. Rancangan ini dalam bentuk kotak-kotak. Apabila yang anda buat merupakan pengembangan dari yang sebelumnya, maka rancangan Prototype ini berisi printscreen dari system yang berjalan.

Testing

adalah pengujian yang dilakukan terhadap keseluruhan sistem (secara lengkap) dan sistem yang telah terintegrasi untuk mengevaluasi apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari Metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan Metode Blackbox Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Contributors

Iis Ariska Rosalinda