SI0821460686

Dari widuri
(Dialihkan dari TI0821460686)

Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari
Cover Depan
Lembar Persetujuan Pembimbing
Lembar Keaslian
Abstaksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Simbol
Daftar Lampiran
Video Presentasi

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan struktur organisasi, dan manajemen organisasi.Di lain pihak, teknologi informasi juga memberikan peranan yang besar dalampengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam suatu institusiperusahaan. Mengutip apa yang dikatakan Kadir (2008), secara garis besar,teknologi informasi memiliki peranan :

  1. Dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomatisasi terhadap tugas atau proses;
  2. Memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses;
  3. Berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses. Berdasarkan pemahaman di atas, maka kehadiran teknologi informasi telah memberikan kekuatan dan merupakan potensi besar jikalau dimanfaatkan dengan baik.

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG menggunakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi yang mengelola data tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat.

Perusahaan Jasa Marga adalah Perusahaan BUMN yang didirikan pada tahun 1978. PT Jasa Marga bergerak di bidang jasa pelayanan jalur cepat pada kendaraan di sebut Jalan Tol (highway). Dengan berkembangnya kapitalis bisinis pada perusahaan, kini PT Jasa Marga tidak hanya memberikan pelayanan jasa jalan tol, jasa lainnya seperti sewa lahan; sewa bangunan gedung; dan juga sedang direncanakan untuk pengembangan usaha dibidang IT sebagai pendapatan usaha lain selain jasa pelayanan Tol. Seiring berkembangnya usaha pada PT Jasa Marga, perlu adanya manajemen yang baik dalam mengelola bisnis. Sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini dapat diyakini akan mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan pada saat pengolahan data.

Dengan hal-hal tersebut penulis mempunyai gagasan untuk membuat sebuah aplikasi sebagai penunjang dari sistem informasi yang ada pada PT Jasa Marga. Program aplikasi yang penulis buat yaitu Monitoring Titik Iklan Pada PT Jasa Marga Tangerang Menggunakan Map GIS (Geografis Information System), yang akan digunakan pada sub divisi Community Development Programme dalam lingkup Divisi Human Resource and General Affair PT Jasa Marga.

Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

  1. Bagaimana monitoring titik iklan yang saat ini berjalan pada PT Jasa Marga Tangerang ?
  2. Informasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan pemilik iklan yang dapat dihasilkan dari program aplikasi ?
  3. Apakah pengaruh yang didapatkan dari program aplikasi terhadap proses pembuatan, perawatan serta monitoring iklan kepada pelanggan juga kepada unit kerja terkait dalam mengelola iklan pada PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan adalah:

  1. Untuk mengetahui proses perawatan iklan yang dituangkan kedalam aplikasi berbasis web;
  2. Membantu memberikan informasi kepada pemilik iklan untuk melakukan pemeliharaan;
  3. Membuat layout peta dengan lokasi jangkauan yang ditentukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis serta
  4. Agar penulis mendapatkan pengalaman secara factual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya, serta sebagai salah satu syarat kelulusan dan untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1) STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian


  1. Dapat mempermudah pemohon iklan, pemilik iklan untuk melakukan perawatan dan monitoring iklan miliknya.
  2. Dapat memberikan informasi kepada pemilik iklan dan staff untuk mengetahui masa kontrak iklan dengan berbagai property didalamnya.
  3. Dapat mempermudah staff PT Jasa Marga menentukan lokasi untuk kelayakan sewa iklan.

Ruang Lingkup


Karena luasnya permasalahan yang ada, untuk membatasi ruang lingkup penelitian disini penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem informasi geografis yang disajikan kedalam sebuah aplikasi.

Metodologi Penelitian


Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data


  • Metode Observasi (Observation Research)

Melakukan tinjauan langsung ke PT Jasa Marga untuk mendapatkan data dan informasi mengenai sewa iklan pada divisi yang bersangkutan.

  • Metode Wawancara (Interview Research)

Melakukan wawancara pada staff untuk mendapatkan data dan informasi perihal proses sewa iklan.

  • Metode Pustaka (Library Research)

Mencari Referensi dan literatur-literatur buku yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam penyusunan SKRIPSI.

Metode Analisis


Untuk memperoleh data dan informasi mengenai sewa iklan pada PT Jasa Marga yang masih menggunakan metode-metode manual yang tentunya kurang efesien bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

Metode Perancangan


Dalam hal ini peneliti telah melakukan analisis terhadap PT Jasa Marga yang merupakan perusahaan jasa pelayanan jalan tol, maka peneliti melakukan rancangan program aplikasi pendapatan usaha lain berbasis Web sehingga dapat membantu proses pekerjaan pada staff dan pejabat terkait dalam menyampaikan informasi kepada para biro iklan maupun intern perusahaan.

Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam laporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara umum mengenai masalah pokok yang dibahas dalam laporan ini meliputi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah tujuan dan manfaat penelitian yang meliputi beberapa metode yaitu metode observasi, metode wawancara, dan studi kepustakaan. Serta uraian mengenai sistematika penulisan laporan.

B A B II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori atau konsep yang melandasi hal-hal yang terdapat dalam penelitian, yang berhubungan tentang aplikasi berbasis web dan SIG, baik dikutip dari berbagai referensi, dari hasil riset yang didapat maupun media lain yang dapat menjadi masukan.

B A B III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang yang menjadi objek penelitian dan penulisan laporan ini. Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab pada perusahaan, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, spesifikasi proses, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa kontrol sistem, analisa perangkat sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware. Analisa kebutuhan sistem, urutan prosedur, masalah yang dihadapi, tatalaksana sistem yang berjalan diuraikan dengan menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan State Chart Diagram.

B A B IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan system yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML, Analisa proses, spesifikasi proses, Rancangan tampilan sistem yang diusulkan, Rancangan kontrol sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data, Spesifikasi Hardware dan Software, Rancangan Implementasi. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

B A B V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang sebaiknya dilakukan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem


Menurut Robert G. Mudrick dalam Gaol (2008:9), mengemukakan bahwa “sistem adalah satu kumpulan dari beberapa bagian/unsur yang bergabung untuk suatu tujuan bersama”. Dalam bukunya yang lain gaol juga mejelaskan bahwa:

“Sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut”. (Gaol, 2008:9).

Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur atau dengan pendekatan komponen”. (Mustakini, 2008:36).

Menurut Ida (2008:28), “Sistem adalah kumpulan komponen di mana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tegantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tetentu.”

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekumpulan unsur ataupun elemen yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen dimana antara satu komponen dengan komponen lainnya memeliki keterkaitan dan saling mendukung satu sama lain dengan keberadaannya sehingga dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem


Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu yang dimiliki yaitu adanya komponen sistem (components), Batas Sistem (boundary system), lingkungan luar sistem (environment system), penghubung sistem (interface system), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective) dan tujuan (goal). Adapun karakteristik suatu sistem yang dimaksud, Jogianto (2008:54) adalah sebagai berikut :


  1. Komponen Sistem (Components)

    Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa sub sistem atau sub bagian, dimana setiap sub sistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Luar Sistem (Environment System)

    Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

  4. Penghubung (Interface)

    Merupakan media penghubung antar sub sistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan sub sistem - sub sistem menjadi satu kesatuan.

  5. Masukan (Input)

    Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran (Output)

    Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem


Menurut Jogiyanto HM (2008:53), suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang yaitu:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (human made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.

  3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem probabilistik (probabilistic system)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak pasti adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

    Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.

Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan

Definisi Keputusan


Keputusan adalah aksi-aksi dinamis yang diambil untuk menghindari ataumengurangi efek-efek negatif atau mengambil kesempatan dari suatu peluang (McLeod & Schell, 2001 : 259)

Definisi Pembuatan Keputusan


Pembuatan keputusan adalah suatu proses memilih dari sekumulan alternatif tindakan yang bisa diambil untuk mencapai satu atau beberapa tujuan . (Turban & Aron, 2001 : 33)

Jenis-jenis Keputusan


Berdasarkan pendapat simon (Mc Leod & Schell, 2001 : 259-260), sebuah keputusan dapat dibedakan menjadi :

  1. Keputusan Terstruktur adalah keputusan untuk masalah-masalah yang bersifat berulang dan rutin, dimana sudah terdapat prosedur-prosedur pasti untuk menangani masalah-masalah tersebut, sehingga tidak perlu diperlukan sebagai sesuatu yang baru ketika masalah tersebut muncul dan tejadi.
  2. Keputusan Tidak terstruktur adalah keputusan untuk masalah-masalah yang bersifat baru, tidak terstruktur dan biasanya tidak rutin. Tidak ada metode khusus untuk menyelesaikannya, karena belum pernah dihadapi sebelumnya dan juga karena sifat dari masalah itu sendiri yang rumit dan komples, oleh karena itu diperlukan perlakuan tersendiri untuk masalah-masalah tipe ini.
  3. Keputusan Semi Terstruktur adalah keputusan untuk masalah0masalah yang berada di pertengahan antara permasalahan terstruktur dan tidak terstruktur, dimana untuk menyelesaikannya membutuhkan sebuah kombinasi antara prosedur solusi standar dan penilaian manusia. (Turban & Aron, 2001 : 11)

Tahap-tahap Pembuatan Keputusan


Tahap-tahap yang harus dilalui oleh seorang manajer ketika hendak memecahkan suatu permasalahan atau menghasilkan keputusan, menurut pendapat Simon (Turban & Aron, 2001 : 41) adalah :

  • Intelligence Activity
  1. Mencari lingkungan untuk kondisi-kondisi yang sesuai dengan sebuah solusi
  2. Memeriksa realita, mendefinisikan dan mengidentifikasikan masalah.
  3. Menentukan pemilik dari sebuah masalah.
  • Design Activity
  1. Menciptakan, membangun dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan aksi dinamis.
  2. Membuat sebuah model yang merepresentasikan sistem, dengan cara membuat asumsi-asumsi yang menyederhanakan realita dan dengan menuliskan semua hubungan antara variabel
  3. Memvalidasi model.
  4. Menciptakan seperangkat kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif aksi yang sudah diidentifikasikan.
  • Choice Activity
  1. Memilih aksi dinamis yang khusus dari beberapa yang tersedia
  2. Memilih dari solusi-solusi yang ditawarkan dari model (bukan dari masalah yang diwakili)
  3. Menguji solusi tersebut untuk ditentukan kelayakkannya
  • Review Activity
  1. Memeriksa ulang akan pilihan-pilihan yang lampau.
  2. Implementasi yang berhasil akan menghasilkan penyelesaian sari masalah, namun jika gagal maka akan kembali kepada fase yang pertama.


Gambar 2.1 Model Pemecahan Masalah Simon (Marakas, 1999:65)

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data


Menurut Peter Rob, Carlos Coronel (2009:5), data adalah fakta mentah. Kata “mentah” menunjukkan bahwa fakta-fakta tersebut belum diproses untuk mengungkapkan makna mereka.

Definisi Informasi


“Informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya”. (Gaol, 2008:07)

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”. (Mustakini, 2008:36)

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Menurut Gordon B. Davis dalam Gaol (2008:8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah kedalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya. Berdasarkan pengertian dari sejumlah ahli informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga bermanfaat dan bermakna sehingga dapat digunakan oleh penggunanya untuk kepentingan pengambilan keputusan, sedangkan data itu sendiri merupakan sekumpulan objek maupun fakta-fakta yang terjadi.

Kualitas Informasi


Menurut Jogiyanto HM (2008:37), informasi harus didukung tiga pilar untuk dapat berguna yaitu sebagai berikut:

  1. Tepat kepada orangnya atau relevan (relevancy)

    Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Tepat nilainya atau akurat (accurate)

    Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi.

Nilai Informasi


Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima
  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
  3. Waktu
  4. Ruang dan tempat

Menurut Kenneth (2008), nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efisien dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. “Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis cost effectiveness atau cost benefit”.

Menurut Agus Mulyanto (2009:20), “Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost).” Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi


Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diliat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

Menurut Agus Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”

Komponen Sistem Informasi


Menurut Jogiyanto HM (2008:42-52), “Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu komponen masukan (input), komponen model, komponen keluaran (output), komponen teknologi, komponen basis data dan komponen kontrol atau pengendalian”.

Sebagai suatu sistem, keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak dapat melaksanakan fungsinya. Berikut adalah penjelasan dari komponen sistem informasi, yaitu :

  1. Komponen masukan (input)

    Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi.

  2. Komponen model

    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.

  3. Komponen keluaran (output)<p>Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi.

  4. Komponen teknologi

    Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi tepat pada waktunya.

  5. Komponen basis data

    Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu data itu sendiri, simpanan permanen (storage) dan perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi basis data diakses atau dimanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (database management system).

  6. Komponen kontrol atau pengendalian

    Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem


Analisa adalah suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada. Menurut para ahli analisa sistem juga dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. (Gaol, 2008:73)

“Analisa sistem adalah sebuah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”. (Andi, 2010:27)

Tahapan Analisa Sistem


Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Menurut Wahana Komputer (2010:27), Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

2. Memahami cara kerja sistem.

3. Melakukan analisa.

4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Adapun tujuan dari analisa sistem adalah :

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan.

3. Mengevaluasi sistem yang telah ada.

4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem.

6. Hasil dari analisis itu sendiri adalah laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangkan.

Fungsi Analisa Sistem


Adapun fungsi analisa sistem adalah:

1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem. (Gaol, 2008:74)

Definisi Dokumen (Berkas)


“Dokumen adalah informasi yang dikumpulan dan bisa diakses serta digunakan. Adapun The International Standart Organization (ISO on Record Management-15489) mendefinisikan bahwa record (dokumen) sebagai informasi yang diciptakan, diterima dan dikelola sebagai bukti maupun informasi yang oleh organisasi atau perorangan yang digunakan untuk memenuhi kewajiban hukum atau transaksi bisnis. Dokumen ini mempunyai awal dan akhir yang dapat berupa teks, data, peta digital, database, gambar dan data suara.” The Georgia Archives (2004).

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem


Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.
Menurut Andi (2008 : 61), ”Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.”
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Perancangan sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
2. Analisa sistem
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
3. Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (Henderi dkk, 2011:322) ” Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.
Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.

Unified Modeling Language

Pengertian Unified Modeling Language


Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Padeli dkk dalam jurnal CCIT (2008:70), ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. Sebagai sebuah sketsa, UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dari sistem.
Dari beberapa edfinisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu (tools) berupa bahasa pemodelan yang digunakan untuk mendukung pembuatan sistem berorientasi objek.

Konsep Pemodelan Menggunakan Unified Modeling Language (UML)


Menurut Adi Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)


Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus usecase diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain nonfungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan usecase diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah usecase memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan userinterface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario usecase.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau dominan dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deploymentdiagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
  12. Pendekatan usecase dengan meng-assign setiap usecase kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.
  13. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  14. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  15. Perangkat lunak siap dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)


Menurut Adi Nugroho (2010:24), Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupakomentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi (relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Kebergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor ). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

c. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis.

Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

1. Diagram kelas

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.

2. Diagram objek

Diagram ini be­rsifat statis yang memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use case diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

4. Sequence diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram urutan merupakan diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

5. Collaboration diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

6. Statechart diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem; memuat state, transisi, event, serta aktifitas.

7. Activity diagram

Diagram ini bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem.

8. Component diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan organisasi serta kebergantungan pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Deployment diagram

Diagram ini bersifat statis yang memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (saat run-time). Diagram ini memuat simpul-simpul ( node) beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Fokus Unified Modeling Language (UML)


Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modelling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Sejarah Visual Paradigm


Tahun 1990 visual paradigm versi 1.1 muncul dan saat ini versi terbaru yang digunakan dalam penelitian adalah versi 6.4, yang dirilis pada tahun 2008 dari komponen-komponen perangkat lunak, digunakan untuk pemodelan bisnis. Dalam software Visual Paradigm digunakan sebagai notasi grafis dalam menyatakan suatu desain. http:/www.visual-paradigma.com.

Konsep Dasar Basis Data

Pengertian Basis Data


Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Menurut Wahana komputer (2010:24), ”Database atau basis data sekumpulan daya yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer”. Secara harfiah pengertian basis merupakan dasar, ataupun gudang sedangkan data itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. Database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tersebut dan menghasilkan informasi tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan arti dari basis data merupakan kumpulan atau himpunan dari data-data dan informasi yang saling terintegrasi, terorganisir dan terhubung satu sama lain tersimpan pada tempat yang sama tanpa adanya kerangkapan data atau informasi, dan pada saat dibutuhkan dapat dipanggil serta difungsikan kembali untuk kepentingan para penggunanya (user).

Sistem Basis Data


Menurut Wahana Komputer (2010:25), ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database
  2. Database server
  3. Komponen Client software
  4. Aplikasi Database

Teori Khusus

Konsep Dasar MySql


1. Pengertian MySql

Menurut Antonius Nugraha (2010:10), ”Mysql adalah suatu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS-Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”. Sedangkan menurut Wahana Komputer (2010:111), ”Mysql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia.” Fungsi terpenting dari Mysql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

2. Kelebihan MySql

Menurut Wahana Komputer (2010:7), Mysql memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan dibanding database lain, diantanya adalah:

  1. Banyak ahli berpendapat Mysql merupakan server tercepat.
  2. Mysql merupakan sistem manajemen database yang Open Source (kode sumbernya terbuka), yaitu software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan atau instansi tanpa harus membeli atau membayar kepada pembuatnya.
  3. Mysql mempunyai performa yang tinggi tapi simple.
  4. Mysql dapat diakses melalui protocol ODBC (Open Database Connectivity) buatan Microsoft. Ini menyebabkan Mysql dapat diakses oleh banyak software.
  5. Semua klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus menunggu yang lain mengakses database.
  6. Database Mysql dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hal akses tertentu.
  7. Mysql merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas besar, sampai berukuran Gigabyte.
  8. Mysql dapat berjalan di berbagai operating system seperti Linux, Windows, Solaris, dan lain-lain.

Konsep Dasar PHP


1. Pengertian PHP

Menurut Wahyono (2009:35), ”PHP (dulu: Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.”
Menurut Anhar (2010:3), ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melaui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

2. Ciri-ciri Khusus PHP

Menurut Diar Puji (2010:31), Kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti Mysql, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di download dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
  7. Tipe Data Pada PHP

PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :

1. Boolean

Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.
Contoh :

 <?php
 $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a
 ?$b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b
 ?>
  

2. Integer

Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik potif maupun negative dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
Contoh :

 <?
 $a=10; //angka desimal
 $b=0x1A; //angka hexadesimal 
 $c=-5; //angka desimal negatif 
 $d=$a * $c; //contoh perkalian <br> echo "a = $a <br> ";
 echo "b = $b <br> ";
 echo "c = $c <br> ";
 echo "a * c = $d <br> ";
 ?>
 

3. Floating point

Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
Contoh :


 <?
 $a=10.08697;
 $b=4.97586e9;
 $x=8E-100;
 $y=$z
 * $x;
 echo
 "z = $z<br>";
 echo
 "y = $y<br>";     
 echo
 "x = $x<br>";
 echo
 "z * x = $v<br>";                                   
 ?>
 

4. String

Tipe data string merupaka gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).
Contoh  :

 <?
 $jeruk='orange';
 $pisang=”banana”;
 ?>
 

5. Array

Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.
Contoh  :

 <?
 $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi");  
 echo "Nama Kakak = $nama[cowok]<br>";         
 echo "Nama Adik = $nama[cewek]<br>";
 ?>
 

6. Objek

Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabelmaupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
Contoh  :


 <?php Class makan { Var $lauk = “telur”; Function makan_malam ($lauk) { $ lauk = “lauk”; } } $hari_ini=new makan; Echo $hari_ini -> lauk; 
 ?>
 

7. Resource

Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4.Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.
Contoh  :


 <?
 $sql = mysql_query("SELECT*FROMadmin WHERE un_admin='$us'") ; 
 $b = mysql_fetch_array($sql); if($b==0){ 
 ?> 
 <script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script> <? }  
 ?>
 

8. Null

Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.
Contoh  :

 <? 
 $kosong=NULL; 
 ?>
 

Konsep Dasar CSS


  1. Pengertian Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Sulistyawan (2008:33), ”CSS adalah suatu dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian style.” CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan untuk membuat style baru yang biasa disebut class.
Menurut Ollie (2008:50), ”CSS adalah pelengkap dari HTML.” CSS atau Cascading Style Sheet merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi dalam pengaturan tampilan dokumen yang ditulis dengan markup language pada sebuah web. Pada umumnya CSS digunakan untuk desain pada halaman (Hyper Text Markup Language) HTML maupun XHTML, namun kini CSS dapat diaplikasikan untuk segala jenis dokumen XML, termasuk SVG, XUL bahkan Android.
Tujuan utama penggunaan CSS antara lain untuk membedakan konten (isi) dari dokumen dan dari tampilan dokumen. Dengan adanya perbedaan tersebut memudahkan pembuatan atau pemrograman ulang web. Bagian yang termasuk dalam desain web meliputi warna, ukuran dan formatting.

  1. Sintaks Cascading Style Sheet (CSS)

a. Menurut Sulistyawan (2008:35), Sintaks dalam CSS dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: selector, property, dan value. Berikut salah satu contoh:

selector {property: value}

Selector adalah sebuah tag atau element HTML yang akan kita definisikan, property adalah atribut yang akan kita ubah, sementara masing-masing property akan memiliki value (nilai). Antara property dan value dipisahkan oleh tanda titik dua, dan diapit tanda kurung kurawal.

body {color: black} Jika nilai (value) memiliki dari satu kata, berikan tanda petik kepada nilai (value).

p {font-family: ”sansserif”} Jika memekai lebih dari satu property, antar property harus dipisahkan dengan tanda titik koma.

p {text-align: center;

color: red}

Konsep Dasar GIS


Dengan melihat kata-kata penyusun nama SIG atau dalam bahasa inggris disingkat GIS, maka nama SIG dapat dijabarkan sebagai berikut (Prahasta, 2005):
1. Sistem
Istilah ini digunakan untuk mewakili pendekatan sistem yang digunakan dalam SIG, dengan lingkungan yang kompleks dan komponen yang terpisah-pisah, sistem digunakan untuk mempermudah pemahaman dan penanganan yang terintegrasi. Teknologi komputer sangat dibutuhkan untuk pendekatan ini jadi hampir semua sistem informasinya berdasarkan pada komputer.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografi yang representatif, data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik mouse pada objek.

3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun secara berdasarkan pada geografi atau spasial. Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta dua dimensional. Saat ini, teknologi komputer telah mampu membantu proses pemetaan melalui pengembangan dari automated cartography (pembuatan peta) dan Computer Aided Design (CAD).
SIG merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi.
Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Berikut adalah beberapa definisi dari SIG yakni (Agtrisari, 2002):

  1. Sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di suatu lokasi.
  2. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi.
  3. SIG merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola, memetakan informasi spasial berikut data atributnya dengan akurasi kartografi.
  4. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan daya, perubahan dan updating data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisis data.

Subsistem sistem informasi geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut (Prahasta,2005)

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain – lain

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.

4. Data Manipulation & Analysis

Subsistem ini menentukan informasi – informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.

Cara kerja sistem informasi geografis


SIG dapat mempresentasikan dunia nyata (real world) diatas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas. Namun SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata, obyek-obyek yang dipresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau map features, contoh : sungai, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasi-lokasinya, maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya.

Gambar 2.2 Contoh peta dan unsur-unsurnya
(Sumber : Konsep-konsep Dasar SIG, Eddy Prahasta, Informatika)

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, perkebunan dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan dari layer ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Rancangan basisdata akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses – proses masukan, pengelolaan dan keluaran SIG.

 


Gambar 2.3 Layers, Tabel, dan Basisdata SIG

(Sumber : Konsep-konsep Dasar SIG, Eddy Prahasta, Informatika)

Kemampuan sistem informasi geografis


Pada dasarnya, dengan memperhatikan pengertian, definisi, dan cara kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini merupakan beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek acuan.

1. Aspek definisi

Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau definisinya. Berikut adalah kemampuan-kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi-definisi SIG yang telah dituliskan diatas :

  • Memasukkan dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut)
  • Mengintegrasikan data geografi (spasial dan atribut)
  • Memeriksa dan meng-update (meng–edit) data geografi (spasial dan atribut)
  • Menyimpan dan memanggil kembali data geografi (spasial dan atribut)
  • Mempresentasikan atau menampilkan data geografi (spasial dan atribut)
  • Mengelola data geografi (spasial dan atribut)
  • Memanipulasi data geografi (spasial dan atribut)
  • Menganalisa data geografi (spasial dan atribut)

Menghasilkan keluaran (output) data geografi dalam bentuk-bentuk peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart), laporan (report), dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2. Aspek analisis

Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basisdata atribut)
Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata (DBMS):

  • Membuat basisdata baru (create database).
  • Menghapus basisdata (drop database).
  • Membuat tabel basisdata (create table).
  • Menghapus tabel basisdata (drop table).
  • Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam tabel (insert).
  • Membaca dan mencari data (field atau record) dari tabel basisdata (seek, find, search, retrieve).
  • Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel basisdata (update, edit).
  • Menghapus data dari tabel basisdata (delete, zap, pack).
  • Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.

Representasi Grafis Suatu Obyek


Dalam Sistem Informasi Geografis (SIG), informasi grafis suatu obyek dapat dimasukkan dalam bentuk (Nuarsa,2004)

1. Titik (tanpa dimensi)

Titik adalah representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol – simbol.

Gambar 2.4 Contoh representasi obyek titik
(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)

2. Garis (satu dimensi)

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit 2 titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek satu dimensi. Obyek-obyek jalan dan sungai dapat direpresentasikan dengan garis.

Gambar 2.5 Contoh representasi obyek garis untuk data lokasi jalan-jalan
(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)

3. Poligon (dua dimensi)

Poligon digunakan untuk mempresentasikan obyek – obyek dua dimensi. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara tiga titik tersebut. Didalam basisdata, semua bentuk area dua dimensi akan direpresentasikan oleh bentuk poligon.

Gambar 2.6 Contoh representasi obyek area / poligon

(Sumber : Mengolah Data Spasial Dengan Mapinfo Professional, Nuarsa, Andi Offset)

Konsep Dasar Web


  • Pengertian Web


Menurut Mambrasar (2008:1), “Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.”

  • Sifat-sifat Web


Dalam perkembangannya, telnologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.
Menurut Rahmat Hidayat (2010:3), Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

  1. Website Dinamis
    Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.
  2. Website Statis
    Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya: web profile organisasi dan lain-lain.
  • Fungsi Web


Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website
    Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website
    Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website
    Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website
    Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.
  • Web Browser


Menurut Jarot Setyaji (2010:296), ”Web browser atau sering juga disebut internet browser yang berfungsi sebagai jembatan bagi pengguna komputer dalam menjelajah dunia maya.” Internet browser merupakan sebuah aplikasi atau software yang digunakan untuk mengolah data yang ditransfer dari World Wide Web (lebih dikenal dengan istilah www) ke komputer dan menampilkannya secara visual agar mudah dimengerti oleh seorang pengguna internet.
Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jamanweb browser tidak lagi hanya menampilkan teks dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif.
Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

  1. Status Bar
    Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.
  2. Addres Bar
    Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL
  3. Title Bar
    Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.
  4. Toolbar Icon
    Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.
  5. Display Window
    Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.
  6. Scroll Bar
    Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver


Pengertian Adobe Dreamweaver

Menurut Wahana Komputer (2011:2), ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems yang juga dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver. Software ini digunakan karena memiliki itur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Adobe Dreamweaver memudahkan pengembang website untuk mengelola halaman-halaman website dan aset-asetnya, baik gambar (image), animasi flash, video, suara dan lain sebagainya. Selain itu Adobe Dreamweaver juga menyediakan fasilitas untuk melakukan pemrograman scripting, baik ASP (Active Server Page), JSP (Java Server Page), PHP (Hypertext Preprocessor), JavaScript (js), ColdFusion, CSS (Cascading Style Sheet), XML (Extensible Markup Language) dan lainnya.

Elisitasi


Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302), ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review


  1. Definisi Literature Rivew

Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Literature Review berfungsi untuk memperoleh informasi melalui referensi-refernsi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan melaui study pustaka maupun melalui media internet.

  1. Manfaat Literature Review
  2. Meningkatkan pemahaman mengenai penelitian yang sedang dilakukan.
  3. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang dilakukan dengan adanya perbandingan dengan penelitian lain.
  4. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.
  5. Tujuan Literature Review
  6. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang penelitian
  7. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.
  8. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.
  9. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian

Berikut beberapa penelitian yang memiliki korelasi dengan penelitian yang sedang dibuat antara lain :

  1. Penulisan yang dilakukan oleh Hima Jaya (2013) dengan judul Rancang Bangun Sistem Laporan Inspeksi Pemeliharaan Jalan Tol Jakarta-Tangerang PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Penelitian ini membahas tentang inventories pada jalan Tol Jakarta-Tanggerang dan perawatannya berbasis web.
  2. Penulisan yang dilakukan oleh I Wayan Eka Swastikayana Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Fakultas Teknologi Industri (2011) dengan judul Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar. Penelitian ini membahas tentang Sistem informasi geografis pariwisata Kabupaten Gianyar yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai lokasi objek wisata yang ada di Kabupaten Gianyar beserta fasilitas pendukungnya.
  3. Penulisan yang dilakukan oleh Yan Lutfi Universitas Widyatama Bandung (2013) dengan judul Aplikasi Sistem Informasi Geogrfis (SIG) Site Plan Properti Berbasis Website. Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis (GIS) berbasis web dengan memberikan informasi tipe rumah, denah rumah, model rumah, spesifikasi material rumah, letak strategis perumahan dan titik-titik letak perumahan pada PT STARgroup Property yang tersebar di kota Bandung.
  4. Penulisan yang dilakukan oleh Dewanto RA Universitas Siliwangi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner berbasis Web dengan Google API. Penelitian ini membahas tentang aplikasi berbasis web yang mampu mengelola dan menampilkan informasi wisata kuliner. Informasi dilengkapi dengan peta dinamis menggunakan fitur yang dimiliki Google Map.

Berdasarkan 4 literature review di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti mengembangkan penelitian sebelumnya dari literature riview dengan menggunakan metodologi yang sama seperti beberapa literature riview diatas.

BAB III PEMBAHASAN

Tinjauan Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT Jasa Marga


Untuk mendukung gerak pertumbuhan ekonomi, Indonesia membutuhkan jaringan jalan yang handal. Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Tugas utama Jasa Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Untuk itu Jasa Marga melakukan aktifitas usaha sebagai berikut:

  1. Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru.
  2. Mengoperasikan dan memelihara jalan tol.
  3. Mengembangkan usaha lain, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik dan lain-lain, untuk meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan dan meningkatkan hasil usaha perusahaan.
  4. Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol.

Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga tahun 1987 Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Pada akhir dasawarsa tahun 80-an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate and Transfer (BOT). Pada dasawarsa tahun 1990-an Perseroan lebih berperan sebagai lembaga otoritas yang memfasilitasi investor-investor swasta yang sebagian besar ternyata gagal mewujudkan proyeknya. Beberapa jalan tol yang diambil alih Perseroan antara lain adalah JORR dan Cipularang.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan Pemerintah No. 15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Ruas Jalan Tol Tomang-Tangerang Barat (26,70) dioperasikan pada tanggal 28 November 1984 oleh Cabang Jakarta-Merak yang juga membawahi ranting Serang, Ruas Jalan dan jembatan Tol Ciujung dan serang tersebut diserahkan pengoperasianya kepada PT.MMS pada tanggal 21 Juni 1994.
Nama cabang berubah menjadi PT Jasa Marga (PERSERO) Cabang Jakarta-Tangerang yang mengoperasikan Ruas Tomang-Tangerang Barat sepanjang 26,70 km sejak tanggal 01 oktober 1996. Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang diberi tanggung jawab pula untuk mengoperasikan Ruas Jalan Tol Serpong-Pondok Aren dengan panjang 6 km sejak tanggal 11 Mei 2001 dan Ruas Tol Pondok Aren-Ulujami sejak tanggal 28 Mei 2001 namun pada tanggal 1 Januari 2011 kedua ruas tersebut diserahkan pengoperasiannya kepada anak perusahaan Jasa Marga yaitu PT Jalan Tol Lingkarluar Jakarta (JLJ).
Saat ini Jasa Marga mengelola dan mengoperasikan 13 hak pengusahaan (konsesi) jalan tol melalui sembilan kantor cabang dan satu anak perusahaan yaitu :

  1. Jalan tol Jagorawi
  2. Jalan Tol Jakarta-Tangerang
  3. Jalan Tol Jakarta- Cikampek
  4. Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
  5. Jalan Tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo
  6. Jalan Tol Serpong-Pondok Aren (dioperasikan oleh JLJ)
  7. Jalan Tol Cikampek -Purwakarta-Cileunyi
  8. Jalan Tol Padalarang –Cileunyi
  9. Jalan Tol Palimanan-Kanci
  10. Jalan Tol Semarang
  11. Jalan Tol Surabaya Gempol
  12. Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa
  13. Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (dioperasikan oleh JLJ)

Dibawah ini adalah anak perusahaan Jasa Marga pemegang konsesi Jalan Tol :

  1. PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ)
  2. PT Marga Sarana Jabar (MSJ)
  3. PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ)
  4. PT Marga Trans Nusantara (MTN)
  5. PT Marga Kunciran Cengkareng (MKC)
  6. PT Trans Marga Jateng (TMJ)
  7. PT Marga Nujyasumo Agung (MNA)
  8. PT Marga Bumi Adhikaraya (MBAR)
  9. PT Trans Marga Jatim Pasuruan (TMJP)
  10. PT Jasamarga Bali Tol (JBT)
Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang berkantor di Kotamadya Tangerang Provinsi Banten yang mengoperasikan Gerbang Tol Transaksi meliputi : Gerbang Tol Kebon Jeruk, Gerbang Tol Meruya, Gerbang Karang Tengah, Gerbang Tangerang dan Gerbang Tol Karawaci. Tenaga kerja Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang berjumlah 659 orang yang terdiri dari karyawan tetap 481 orang dan karyawan Outsourcing 235 0rang. Dan terdiri dari berbagai departemen antara lain : Departement Toll Collection Management, Departement Traffic Management, Departement Maintenance Planning and Adminsitration, Departement Maintenance Execution, Departement Human Resources and General Affair dan Departement Finance.

Time Line PT Jasa Marga


Periode I (1978 - 1987)

Operator Tunggal Jalan Tol
1978 - Jasa Marga didirikan sebagai operator tunggal jalan tol, dengan bidang usaha pengelolaan, pemeliharaan, dan pengadaan jaringan jalan tol
1978 - Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) dioperasikan
1979 - Jembatan Tol Rajamandala dioperasikan, dan dikembalikan kepada pemerintah pada tahun 2003
1981 - Jembatan Tol Tallo Lama (Ujung Pandang) dioperasikan, dan diserahkan pengelolaanya kepada PT Bosowa Marga Nusantara tahun 1995
1981 - Jembatan Tol Wonokromo (Surabaya) dioperasikan, dan dikembalikan ke Pemerintah tahun 1986
1982 - Jembatan Tol Kapuas dioperasikan, dan dikembalikan kepada pemerintah tahun 1991
1982 - Jembatan Tol Mojokerto dioperasikan, namun dikembalikan kepada pemerintah tahun 2003
1984 - Jalan Tol Jakarta-Tangerang dioperasikan
1983 - Jalan Tol Semarang Seksi A (Srondol - Jatingaleh) dioperasikan
1985 - Jalan tol Prof.Dr. Ir. Sedyatmo (Bandara) dioperasikan
1986 - Jalan Tol Belawan Medan Tanjung Morawa dioperasikan
1986 - Jalan Tol Surabaya-Gempol-Mojokerto dioperasikan

Periode II (1987 -2004)

Operator dan Otorisator Jalan Tol
Pemerintah memberi kesempatan kepada pihak swasta untuk berpartisipasi dalam mengusahakan jalan tol melalui sistem build, operate dan trnasfer (BOT) dengan Jasa Marga
1987 - Jalan Tol dalam kota ruas Cawang-Semanggi dioperasikan
1987 - Jalan Tol Semarang Seksi B (Jatingaleh-Krapyak) dioperasikan
1988 - Jalan Tol Jakarta-Cikampek dioperasikan
1989 - Jalan Tol Dalam kota ruas Semanggi-Grogol dioperasikan
1991 - Jalan Tol Padalarang-Cileunyi dioperasikan
1995 - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ruas Pondok Pinang-Lenteng Agung dioperasikan (oleh PT Marga Nurindo Bhakti)
1996 - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ruas Pondok Pinang-Lenteng Agung dioperasikan (oleh PT Marga Nurindo Bhakti)
1998 - Jalan Tol Palimanan Kanci dioperasikan
1998 - Jalan Tol Semarang Seksi C (Jangli-Kaligawe) dioperasikan
1999 - Jalan Tol Serpong-Ulujami (Serpong-Bintaro Viaduct) dioperasikan
2003 - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dioperasikan oleh PT JalanTol  LingkarLuar Jakarta (anak perusahaan Jasa Marga
2003 - Jalan Tol Cipularang Tahap I (Padalarang bypass dan Dawuan-Sadang) dioperasikan

Periode III (2004Sekarang)

Pengembang dan Operator Jalan Tol
Fungsi  Otorisator dikembalikan kepada Pemerintah  (Departement PU), Jasa Marga menjadi operator murni
2005 - Jalan Tol Cipularang Tahap II  (Sadang-Padalarang Utara) dioperasikan, Jakarta-Bandung tersambung melalui tol
2006 - Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (seksi Taman Mini-Jati Asih) dioperasikan
2006 - Jalan Tol Surabaya-Gempol, Ruas Porong-Gempol ditutup akibat terendam lumpur
2007 Jalan Tol Lingkar luar Jakarta  Rorotan-Ulujami sepanjang 45 km dioperasikan
2007 - PT Jasa Marga (Persero) Tbk  menjadi perusahaan terbuka melalui IPO (initial Public Offering) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia
2008 - Jalan Tol Bogor Ring Road dioperasikan oleh PT Marga Sarana Jabar, anak perusahaan  Jasa Marga
2009 - Jembatan Tol Suramadu dioperasikan oleh Jasa Marga cabang Surabaya-Gempol
2011 - Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IA, dioperasikan oleh PT Marga Nujyasumo Agung, anak perusahaan Jasa Marga

2011 - Jalan Tol Semarang-Solo Tahap I, Ruas Semarang-Ungaran, dioperasikan oleh PT Trans Marga Jateng, anak perusahaan Jasa Marga

Logo PT Jasa Marga


Visi dan Misi PT Jasa Marga


Visi 2017
Menjadi Perusahaan Pengembang dan Operator Jalan Tol Terkemuka di Indonesia .

Visi 2022
Menjadi Salah Satu Perusahaan Terkemuka di Indonesia .

Misi
1. Mewujudkan Percepatan Pembangunan Jalan Tol.
2. Menyediakan Jalan Tol yang Efisien dan Andal.
3. Meningkatkan kelancaran Distribusi Barang dan Jasa.

Struktur Organisasi PT Jasa Marga Cabang Jakarta – Tangerang


Tugas dan Wewenang


Branch General Manager

Tugas :

  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan kegiatan pelayanan, pengaturan, serta pengendalian lalu lintas di seluruh wilayah operasional jalan tol, untuk memastikan terpenuhinya standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan kegiatan operasional pengumpulan tol untuk memastikan terpenuhinya standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan serta perencanaan, pengendalian pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol untuk memastikan terpenuhinya standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan pengamanan pendapatan tol untuk memastikan akurasi pendapatan tol sesuai dengan transaksi yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur serta instruksi kerja;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan aktivitas pengamanan, ketertiban aset milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuk tanah kelola, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, sehingga aset milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuk tanah kelola tetap terjaga keamanannya;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan kegiatan pengelolaan atau peiaksanaan sumber daya manusia, umum, pengembangan usaha, kemitraan, bina lingkungan dan pembinaan koperasi karyawan di kantor Cabang, dengan memperhatikan sisiem, prosedur dan ketentuan yang berlaku, untuk mendukung operasional jalan tol agar teriaksana dengan baik sesuai denganperaturan yang berlaku dan pencapaian sasaran yang ditetapkan;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan kegiatan pengadaan barang/jasa, dengan memperhatikan sistem, prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar operasional Cabang dapat berjalan dan memenuhi ketentuan yang berlaku;
  • Merencanakan, mengarahkan, mengendalikan dan memonitor kegiatan bipartit dengan Serikat Karyawan Jasa Marga tingkat Cabang, dengan memperhatikan kesepakatan dalam Perjanjian Kerja Bersama, sehingga tercipta hubungan industrial yangserasi, sinergi dan dinamis;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan penyusunan programjangka panjang dan jangka pendek terhadap pengoperasian, pemeliharaan dan pengamanan ruas jalan tol yang bersangkutan dengan memperhatikan Visi, Misi, Tata Nilai, rencana jangkapanjang perusahaan, rencana jangka pendek perusahaan, agar sasaran perusahaan tercapai;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan aktivitas keuangan dan akuntansi serta perpajakan, dengan memperhatikan tatalaksana, peraturan dan tingkat kewenangan yang telah ditetapkan, untuk mendukung operasional jalan tol dapatteriaksana dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pencapaian sasaran yang ditetapkan;
  • Memimpin, memonitor dan mengarahkan kegiatan kehumasan kepada masyarakat, pemerintah pusat maupun daerah dan investor tentang pengoperasian jalan tol, dengan memperhatikan sistem, prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar citra Perusahaandapat terjaga dengan baik;
  • Mengarahkan kegiatan koordinasi dengan unit organisasi Perusahaan, Pemerintah Daerah, serta Lembaga/lnstansi lain dalamrangka pengelolaan organisasi Cabang, dengan memperhatikanketentuan yang berlaku, agar peiaksanaan aktivitas operasional Cabang dapat berjalan dengan lancar.

Wewenang :

  • Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pengumpulan tol, pelayanan lalu lintas,kamtibmas serta pemetiharaan dan peningkatan bagtan-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka kelancaran operasional cabang;
  • Menetapkan usulan kebutuhan lahan, dalam rangka peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta saranapenunjang jalan tol;
  • Menetapkan usulan target pendapatan dan biaya operasi Cabang, dalam rangka pencapaiansasaran Perusahaan;
  • Menetapkan calon investor, dalam rangka pelaksanaan program pengembangan usaha;
  • Menetapkan calon mitra binaan, dalam rangka program kemitraan;
  • Menyetujui calon pengurus koperasi di lingkungan Cabang;
  • Menetapkan tindakan yang diperiukan apabila terjadi force majure pada sarana dan prasarana operasional Cabang dalam rangka kelancaran operasional dan pelayanan pada pemakai jalan tol;
  • Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia, pembiayaan, sarana, prasarana dan system operasional, dalam rangka kelancaran dan pencapaian sasaran operasional Cabang;
  • Menetapkan dan membina kegiatan kerohanian, sosial budaya dan olah raga, dalam rangkapeningkatan kuaiitas sumber daya manusia;
  • Menetapkan poia pengamanan dan pemanfaatan aset milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuktanah kelola, dalam rangka tertib administrasi;
  • Menetapkan kerjasama dengan instansi terkait, dalam rangka pengelolaan jalan tol;
  • Menetapkan tindakan altematif terhadap penyimpangan pada pelayanan transaksi, pelayanan lalu lintas dan pemeliharaan jalan tol, dalam rangka kelancaran operasional Cabang;
  • Menetapkan sanksi hukuman disiplin terhadap bawahan yang meiakukan petanggaran disiplinsesuai ketentuan yang beriaku, dalam rangka penegakkan peraturan Perusahaan;
  • Menetapkan harga sewa ; iklan, tanah kelola, utilitas dan aset lainnya kecuali lahan tempat istirahat.

    Traffic Control Manager

Tugas :

  • Melaksanakan kegiatan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) keamanan berlalu lintas, meliputi; kesiapan kendaraan, kecepatan kendaraan, jarak aman antar kendaraan,cara dan lokasi berhenti yang aman serta penggunaan jalur, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, agar tercipta kelancaran dan keselamatan berlalu lintas di jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) dalam perambuan meliputi; simbol-simbol lalulintas, jarak dan letak, bahan-bahan yang digunakan serta ukurandan bentuk huruf, dengan memperhatikan ketentuan yangberlaku, agar tercipta kelancaran dan keamanan berlalu lintas dijalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan perencanaan dan Pengembangan program lalu lintas, meliputi: evaluasi dan pemantauan aktivitas lalulintas, dengan menggunakan sarana, prasarana dari lalulintas, agar dapat meningkatkan aktivitas pengaturan dan pelayanan lalu lintas.

Wewenang :

  • Usulan program kerja dan kebutuhan anggaran sarana dan prasarana pelayanan lalu lintas dan saranakomunikasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian pelayanan laiu lintas dalam rangka kelancaran operasional pelayanan lalu lintas;
  • Menetapkan strategi perencanaan dan pengaturan lalu lintas dalam rangka penanggulangan kemacetan di jalan tol;
  • Menetapkan standar dan prosedur sistem informasi dan komunikasi dalam rangka kelancaran arus informasi.

    Security Manager

Tugas :

  • Melaksanakan pengamanan dan penertiban terhadap gangguan masyarakat pada aktivitas operasional jalan tol, meliputi: perusakan/pencurian sarana dan prasarana milik Perusahaan, lalu lalang di jalan tol, pedagang asongan, pengojek, demonstran serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar jalan tol, dengan menggunakan sumber daya yang ada dan berkoordinasi dengan instansi terkait, agar tercipta keamanan dan ketertiban di wilayah jalan tol;
  • Melaksanakan pengamanan terhadap gangguan masyarakat pada pengguna jalan tol, yang dapat mengakibatkan kerugianbagi pengguna jalan tol dan Perusahaan, dengan menggunakan sumber daya yang ada, agar pengguna jalan tol merasa aman dan nyaman berkendaraan di jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan pengusutan terhadap Karyawan yang diduga melakukan tindakan penyimpangan terhadap pelaksanaan tugas/peraturan Perusahaan berdasarkan permintaan unit kerja dan atau atas perintah Kepala Cabang, dengan berdasarkan kepada bukti-bukti yang sah, saksi-saksi, serta peraturan yang berlaku, agar terciptanya penegakkan peraturan Perusahaan dan adanya kepastian hukum;
  • Melaksanakan kegiatan pengamanan terhadap keberadaan/keamanan/keselamatan barang, bangunan, tanah, serta aset milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuk karyawan agar keamanan dan kelancaran jalan tol dapat terjagadan aset perusahaan dan negara terjamin keamanannya;
  • Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian sarana lalu lintas, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar aktivitas pelayanan lalulintas dapat berjalan lancar.

Wewenang :

  • Menetapkan tindakan dan strategi pengamanan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki bantuan tenaga ahli/peran serta dari pihak lain dalam rangka terselenggaranya kemanan dan ketertiban di wilayah jalan tol;
  • Menetapkan tindakan pengamanan atas gangguan masyarakat pada pemakai jalan tol dengan menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki, bantuan tenaga ahli/peralatan dari pihak lain dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai jalan tol;
  • Menetapkan saksi dan menyita barang bukti serta mengusulkan alternatif sanksi terhadap pelaku pelanggaran disiplin dalam rangka penegakkan peraturan Perusahaan;
  • Menetapkan alternatif tindakan terhadap pengamanan aset milik Perusahaan dan aset milik Negara,dalam rangka keamanan aset milik Perusahaan dan aset milik Negara.

    Traffic Services Manager

Tugas :

  • Melaksanakan penyusunan usulan Standard Operating Procedure (SOP) sistem pelayanan lalu lintas, serta kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan lalu lintas agar Standard Operating Procedure (SOP) yang digunakan selalu sesuaidengan keadaan di masing-masing bagian dan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien;
  • Melaksanakan penyusunan usulan Standard Operating Procedure (SOP) sistem informasi dan komunikasi serta kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan lalu lintas agar Standard Operating Procedure (SOP) yang digunakan selalu sesuai dengan keadaan di masing-masing bagian dan pekerjaanmenjadi lebih efektif dan efisien;
  • Melaksanakan pelayanan dan pengaturan lalu lintas di jalan tol, dengan cara mengamankan arus lalu lintas dari hambatan/rintangan di jalan tol, agar tidak terjadi hambatan aruslalu lintas;
  • Melaksanakan kegiatan pelayanan dan pengaturan terhadap pengguna jalan yang mengalami gangguan kendaraan, kecelakaan di jalan tol, dan kondisi darurat lainnya meliputi pertolongan medis dan pengamanan barang, pengangkatan, pembongkaran (bila diperlukan) dan penderekan kendaraan, pengaturan dan pembersihan lokasi kejadian, denganmenggunakan armada patroli, derek, rescue, dan ambulans agar tercipta keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan perencanaan sistem informasi dankomunikasi di jalan tol, dengan memperhatikan kebutuhaninformasi pengguna jalan tol/masyarakat, agar dapat memberikan informasi yang akurat tentang kondisi lalu lintas di jalan tol kepada pengguna jalan tol/masyarakat;
  • Melaksanakan kegiatan pelayanan dan pengaturan informasi dan komunikasi melalui sentral komunikasi dan sarana komunikasilainnya, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar tersedia informasi yang akurat bagi pengguna jalantol dan pihak lain yang memerlukan;
  • Melaksanakan kegiatan pengaturan pengoperasian armada pelayanan lalu lintas yang meliputi: armada layanan jalan tol, derek, rescue dan ambulans yang berkaitan dengan wilayah operasi (beat), jadwal tugas serta kelengkapan peralatan armada,dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agartercipta kelancaran tugas pelayanan kepada pengguna jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi volume serta kepadatan lalu lintas dalam kaitannya dengan peningkatan pelayanan dan keselamatan lalulintas, pengaduan/keluhan dari pengguna jalan, dengan memperhatikan, sistem prosedur danketentuan yang berlaku, agar dapat dilakukan perbaikan pelayanan kepada pengguna jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan penanganan terhadap semua pengaduan/keluhan dari pengguna jalan tol, dengan memperhatikan sistem, prosedur dan ketentuan yang berlaku,agar tercipta kepuasan pengguna jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan pengumpulan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian sarana lalu lintas, dengan memperhatikan system dan prosedur yang berlaku, agar aktivitas pelayanan lalu lintas dapat berjalan dengan lancar;
  • Melaksanakan kegiatan pengendalian penyelesaian ganti rugikerusakan sarana jalan tol yang diakibatkan oleh pengguna jalan tol, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar kerugian Perusahaan dapat segera di tanggulangi.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan alternatif tindakan pemecahan masalah gangguan pelayanan dan pengaturan lalu lintas, dengan menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki, bantuan tenaga ahli/peralatan dari pihak lain, dalamrangka terselenggaranya kelancaran, kenyamanan dan keamanan berlalu lintas;
  • Menetapkan usulan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan lalu lintas dalam rangka terselenggaranyakelancaran, kenyamanan dan keamanan lalu lintas;
  • Menetapkan jadwal tugas petugas operasional pelayanan lalu lintas daiam rangka efektifitas pelayanan.

    Deputy General Manager Maintenance Planning and Administration

Tugas :

  • Merencanakan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi inspeksi secara rutin, meliputi: pengumpulan, evaluasi dan pengolahan data kondisi bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya agar perencanaan dan persiapan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol besertasarana penunjangnya sesuai dengan standar yang ditetapkan
  • Mengarahkan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan inventarisasi dan analisa keluhan/masukan dari berbagaikalangan masyarakat maupun instansi lain yang berkaitan dengan kondisi bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, untuk mendukung tecipta kepuasan penggunajalan tol
  • Memonitor dan mengevaluasi program kerja dan anggaran biaya operasional pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya untuk memastikan tersedianya usulan program kerja dan anggaran berdasarkan skala prioritas yang pemenuhan standar pelayanan minimum jalan tol
  • Mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan perencanaan dan persiapan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, meliputi: penyusunan rancangan dokumen, pengumpulan data, desain (gambar rencana, spesifikasi teknis), perkiraan waktu dan biaya,agar tercipta desain struktur yang memenuhi persyaratan denganbiaya yang efisien dan pengadaan kontraktor/ konsuitan supervi sesecara transparan, sesuai dengan GCG, dan kompetitif.
  • Memonitor dan mengevaluasi laporan hasil peiaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, yang dilakukan oleh kontraktor dan konsultan supervisi untuk memastikan peiaksanaan pemeliharaan sesuai dengan rencana dan spesifikasi kontrak yang telah ditetapkan

Wewenang :

  • Menetapkan usulan program kerja dan anggaran pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya berdasarkan skala prioritas, dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimum jalan tol;
  • Menetapkan usulan rancangan dokumen, desain (gambar rencana, spesifikasi teknis), perkiraanwaktu dan biaya pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka efektifitas dan efisiensi program pemeliharaan;
  • Menolak/menyetujui laporan hasil pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalantol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka tercapainya hasil pemeliharaan dan peningkatan jalan tol sesuai dengan rencana yang ditentukan.

    Maintenance Planning Manager

Tugas :

  • Memonitor, mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan inspeksi secara rutin, yang meliputi: pengumpulan, evaluasi dan pengolahan data kondisi bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya untuk memastikan tersedianya informasi yangakurat dan tepat waktu yang menunjang perencanaan danpersiapan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya;
  • Memonitor dan menyusun pedoman administrasi teknis untuk pengadaan proyek peningkatan kapasitas, yang meliputi Kerangka Acuan Kerja, Jadwal Kerja, Rencana Pembayaran untuk memastikan tersedianya acuan dalam memperoleh konsultan yang sesuai dengan kebutuhan;
  • Memonitor dan menyusun laporan program pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, untuk memastikan seluruh pelaksanaan sesuaidengan dokumen kontrak yang telah disepakati;
  • Menyusun usulan program kerja dan kebutuhan anggaran biaya pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya dengan memperhatikan aspek pelayanan, kemampuan Perusahaan dan skala prioritas untuk memastikan tersedianya usulan sesuai kebutuhan dan mendukung tersedianya kecukupan anggaran atas program-program kerja yang direncanakan;
  • Menyusun dan memutakhirkan as built drawing dan leger jalan untuk ruas jalan tol yang dimiliki perusahaan.

Wewenang :

  • Menetapkan data-data hasil inspeksi kondisi bagian-bagian jalan tol beserta saranapenunjangnya;
  • Menetapkan usulan program kerja dan kebutuhan anggaran biaya pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya;
  • Menetapkan usulan rencana gambar, spesifikasi teknis, desain, perkiraan waktu dan biaya pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya.

    Maintenance Administration Manager

Tugas :

  • Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan penyusunan rancangan dokumen pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, yang meliputi: dokumen teknis serta dokumen pengadaan kontraktor dan konsultan supervisi, agar persiapan peiaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya dapat berjalan sesuai dengan target yangdi tetapkan;
  • Memonitor dan mengevaluasi laporan hasil peiaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya yang dilakukan oleh kontraktor dan konsultan supervisi, untuk memastikan seluruh proses tersebut sesuai dengan waktu, biaya dan spesifikasi serta mutu yang telah ditetapkan di dalam dokumen kontrak;
  • Menganalisa, mengevaluasi, dan membuat usulan review kontrak pekerjaan atas perubahan pekerjaan tambah/kurang (contract change order), agar peiaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya memenuhi standar pelayanan minimum yang ditetapkan;
  • Memonitor, mengarahkan, dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan dokumen pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, meliputi: pengarsipan, perawatan dan pengendalian dokumen, agar seluruh dokumen tersimpan dengan rapi, lengkap, dan tercipta tertib administrasi.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan rancangan dokumen pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi : dokumen teknis dan dokumen pengadaan kontraktor dankonsultan supervisi, dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemeliharaan;
  • Menetapkan hasil evaluasi atas laporan pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya yang dilakukan oleh kontraktor dan konsultan supervisi, dalam rangka pengawasan pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya;
  • Menetapkan usulan review kontrak pekerjaan atas perubahan pekerjaan tambah/kurang (contrat change order), dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimum yang ditetapkan;
  • Menetapkan prosedur pengarsipan, perawatan dan pengendalian dokurnen, dalam rangka pengendalian dokumen pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya.
  • Deputy General Manager Maintenance Execution

Tugas :

  • Mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset agar pelaksanaan pengawasan pengendalian lebih efektif dan efisien;
  • Mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan evaluasi terhadap hasil pengawasan pemeliharaan, laporan pengawasan, pengendalian pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset, agar pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan penyusunan laporan secara berkala terhdap aktivitas pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset, untuk memastikan tersedianya laporan secara akurat dan tepat waktu, dan pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan penunjangnya dapat termonitor dengan baik;
  • Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan inventarisasi dan analisa keluhan/masukan dari berbagai kalangan masyarakat maupun instansi lain yang berkaitan dengan kondisi bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset untuk diusulkan sebagai bahan penyempurnaan program pemeliharaan agar tercipta kepuasan pengguna jalan tol;
  • Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan identifikasi, upaya waktu penyelesaian permasalahan/penyelesaian, dan langkah-langkah preventif atas setiap penyimpangan di lapangan permasaiahan/penyimpangan yang timbul dilapangan baik yang minimalisasi jumlah kerugian bagi berskala kecil maupun yang signifikan untuk memastikan seluruh perusahaan, permasalahan/penyimpangan teratasi secara tepat waktu dancepat, dan menghindari perusahaan dari kemungkinan kerugian.

Wewenang :

  • Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendalian peiaksanaan pemeliharaandan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka efektivitas peiaksanaan pengawasan;
  • Menetapkan hasil evaluasi atas pengawasan pemeliharaan dan peningkatan badian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menyetujui/menolak sebagian atau seluruh laporan yang disampaikan oleh kontraktor atau konsultan supervisi, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menetapkan tindakan preventif terhadap penyimpangan peiaksanaan pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka mencegah timbulnya kerugian Perusahaan;
  • Menetapkan laporan secara berkala terhadap aktivitas pemeliharaan dan peningkatan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, dalam rangka penyajian informasi sesuai dengan kondisi rill;
  • Menetapkan tindakan alternatif pemecahan masalah terhadap kerusakan bagian-bagian jalan tol besertasarana penunjangnya akibat bencana alam dan faktor-faktor lain dalam rangka keamanan dan kenyamanan pernakai jalan tol.
  • Routine Maintenance Manager

Tugas :

  • Melakukan monitoring dan menyusun Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendaian pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat rutin terhadap bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset, agar tersedia usulan SOP yang lengkap dan tepat waktu;
  • Melakukan monitoring kegiatan dan me-review hasil pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat rutin terhadap bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, meliputi; aspek kuantitas, kualitas, biaya maupun waktu agar pelaksanaan pemeliharaan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan meliputi hasil kemajuan pekerjaan di lapangan, perubahan pekerjaan tambah/kurang (Contract Change Order) agar pelaksanaan pemeliharaan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi : landscape, penerangan jalanumum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan dalam kontrak dan mendukung terpenuhinya standar kenyamanan dan keamanan penggunajalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan secara berkala terhadap aktifitas pemeliharaan yang bersifat rutin terhadapbagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya meliputi landscape, penerangan jalan umum, marka jalan, pagar pengaman jalan, Gerbang Tol, bangunan gedung kantor dan kelistrikan termasuk genset, untuk memastikan tersedianya laporan secara akurat dan tepat waktu;
  • Melaksanakan kegiatan identifikasi, menyusun upaya penyelesaian, dan meiakukan langkah-langkah preventif atas setiap permasalahan/penyimpangan yang timbul dilapangan baik yang berskala kecil maupun yang signifikan untuk memastikan seluruh permasalahan/ penyimpangan dapat ditangani dengan segera;
  • Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan analisa keluhan/masukan dari berbagai kaiangan masyarakat maupuninstansi lain yang berkaitan dengan kondisi bagian-bagian jalantol beserta sarana penunjangnya untuk diusulkan sebagai bahan penyempurnaan program pemeliharaan, agar tercipta kepuasan pengguna jalan tol.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka efektivitas pelaksanaan pengawasan;
  • Menetapkan hasil evaluasi atas pengawasan pemeliharaan yang bersifat rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menyetujui/menolak sebagian atau seluruh laporan yang disampaikan oleh kontraktor atau konsultan supervisi, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menetapkan tindakan preventif terhadap penyimpangan pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka mencegah timbulnya kerugian Perusahaan;
  • Menetapkan laporan secara berkala terhadap aktivitas pemeliharaan yang bersifat rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka penyajian informasi sesuai kondisi riil;
  • Menetapkan tindakan alternatif pemecahan masalah terhadap kerusakan/kapasitas bagian-bagian jalan tol akibat bencana alam dan faktor-faktor lain dalam rangka keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol.

    Non Routine Maintenance Manager

Tugas :

  • Memonitor dan menyusun Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat non rutin terhadap bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, agar tersedia usulan SOP yang lengkap dan tepat waktu;
  • Melakukan monitoring kegiatan dan me-review hasil pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat non rutin terhadap bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, meliputi: aspek kuantitas, kualitas, biaya maupun waktu agar pelaksanaan pemeliharaan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan meliputi hasil kemajuan pekerjaan di lapangan, perubahan pekerjaan tambah/kurang (Contract Change Order) agar pelaksanaan pemeliharaan bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan dalam kontrak dan mendukung terpenuhinya standar kenyamanan dan keamanan pengguna jalan tol;
  • Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan secara berkala terhadap aktifitas pemeliharaan yang bersifat rutin terhadap bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya, untuk memastikan tersedianya laporan secara akurat dan tepat waktu;
  • Melaksanakan kegiatan identifikasi, menyusun upaya penyelesaian, dan melakukan langkah-langkah preventif atas setiap permasalahan/penyimpangan yang timbul dilapangan baik yang berskala kecil maupun yang signifikan untuk memastikan seluruh permasalahan/ penyimpangan dapat ditangani dengan segera;
  • Melaksanakan kegiatan inventarisasi dan analisa keluhan/masukan dari berbagai kalangan masyarakat maupuninstansi lain yang berkaitan dengan kondisi bagian-bagian jalan tol beserta sarana penunjangnya untuk diusulkan sebagai bahan penyempurnaan program pemeliharaan, agar tercipta kepuasan pengguna jalan tol.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan Standard Operating Procedure (SOP) pengawasan dan pengendalian pelaksanaanpemeliharaan yang bersifat non rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka efektivitas pelaksanaan pengawasan;
  • Menetapkan hasil evaluasi atas pengawasan pemeliharaan yang bersifat non rutin dan peningkatan bagian-bagianjalan tol, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menyetujui/menolak sebagian atau seluruh laporan yang disampaikan oleh kontraktor atau konsultan supervisi, dalam rangka menjaga kuantitas, kualitas, biaya dan waktu sesuai dengan kontrak yang telah ditetapkan;
  • Menetapkan tindakan preventif terhadap penyimpangan pelaksanaan pemeliharaan yang bersifat non rutin danpeningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka mencegah timbulnya kerugian Perusahaan;
  • Menetapkan laporan secara berkala terhadap aktivitas pemeliharaan yang bersifat non rutin dan peningkatan bagian-bagian jalan tol, dalam rangka penyajian informasi sesuai kondisi nil;
  • Menetapkan tindakan alternatif pemecahan masalah terhadap kerusakan/kapasitas bagian-bagian jalan tol akibat bencana alam dan faktor-faktor lain dalam rangka keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol.
  • Deputy General Manager Human Resources and General Affair

Tugas :

  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan sumber daya manusia, yang meliputi rekrutmen dan seleksi, pembayaran kompensasi dan kesejahteraan karyawan, pendidikan dan pelatihan, pengendalian mutu terpadu, pembinaan kerohanian, sosial budaya, dan olah raga, pengelolaan data karyawan, hubungan industrial dan manajemen dan perlengkapan/ sarana keselamatan kerja untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, dan terdapatnya dukungan perangkat SDM bagi kelancaran operasional, serta tercipta suasana kerja yang kondusif dan produktivitas kerja yang tinggi;
  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan pelayanan umum, yang meliputi kerumah tanggaan, tatapersuratan dan dokumen, ATK, kebersihan dan keindahan lingkungan, administrasi CSR untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, rapi, dan kebutuhan user terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, dan mendukung kelancaran operasional kantor Cabang, kantor gerbang dan rumah dinas;
  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan sarana dan prasarana fasilitas kerja kantor Cabang, kantor gerbang, dan rumah dinas agar seluruh proses berjalan dengan lancar, rapi, dan kebutuhan user terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan;
  • Mengendalikan, mengarahkan, dan memonitor kegiatan pengujian kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung serta pembuatan permohonan pembayaran atas tagihan pengadaan barang/jasa, untuk memastikan seluruh proses pengecekan berjalan dengan lancar, akurat, dan tepat waktu;
  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan logistik meliputi: pendataan dan evaluasi rekanan pengadaan barang; penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian barang, serta inventarisasi, asuransi, penghapusan dan administrasi pengamanan terhadap keberadaan barang, administrasi bangunan, tanah, serta aset milik perusahaan dan aset milik Negara termasuk tanah kelola, administrasi pesanan pengadaan (Purchase Order) barang/jasa untuk memastikan seluruh proses pengadaan dan logistik berjalan dengan tepat waktu, lancar, akurat, sesuai dengan good corporate governance yang berlaku, dan mendukung terjaminnya keamanan aset milik Perusahaan dan Negara termasuk tanah kelola;
  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan pengembangan usaha, yang meliputi; periklanan, pemanfaatan lahan sekitar jalan tol, pendayagunaan tempat istirahat, untuk memastikan optimalnya penggunaan potensi peluang bisnis dari aset perusahaan dan Negara yang dimiliki, serta mendukung pemenuhan target pendapatan lain-lain perusahaan;
  • Merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan pengelolaan kemitraan dan bina lingkungan, yang meliputi: pembinaan usaha kecil dan koperasi termasuk koperasi Karyawan Cabang serta melakukan pembinaan lingkungan sosial, untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar dan berkembangnya mitra binaan dan koperasi;
  • Melaksanakan kegiatan bipartit dengan Serikat Karyawan Jasa Marga Tingkat Cabang, dengan memperhatikan kesepakatan dalam Perjanjian Kerja Bersama, agar tercipta hubungan industrial yang serasi, sinergi, dan dinamis.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan program kerja dan anggaran belanja Karyawan, pelayanan umum, logistik serta pengembangan usaha, kemitraan dan bina lingkungan dalam rangka pencapaian sasaran Perusahaan;
  • Menetapkan prosedur dan tata laksana bidang pengelolaan sumber daya manusia dan pengendalian mutu terpadu dalam rangka tertib administrasi pengelolaan sumber daya manusia dan peningkatan mutupengelolaan manajemen Cabang;
  • Menetapkan jadwal kegiatan kerohanian, sosial budaya dan olahraga dalam rangka kelancaran pelaksanaan program;
  • Menetapkan prosedur dan tata laksana bidang pelayanan umum, meliputi: kerumah tanggaan, penggunaan kendaraan pool, tata persuratan serta pengembangan usaha dan PKBL, pemeliharaan sarana dan prasarana kerja serta sarana umum lainnya dalam rangka tertib administrasi dan kelancaran operasional Cabang;
  • Menolak tagihan pengadaaan barang/jasa yang tidak memenuhi persyaratan, dalam rangka tertib administrasi proses pembayaran;
  • Menetapkan hasil pengujian kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung transaksi keuangan daiam rangka kelancaran proses pembayaran tagihan;
  • Menetapkan prosedur dan tata laksana bidang logistik, meliputi: pengadaan barang, perijinan, serta inventarisasi, penghapusan serta administrasi pengamanan aset milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuk tanah kelola dalam rangka kelancaran operasional Cabang;
  • Menetapkan metode pengadministrasian pesanan pengadaan (Purchase Order) barang/jasa dalam rangka tertib administrasi pengadaan barang/jasa;
  • Menetapkan tindakan alternatif pemecahan masalah terhadap adanya kebutuhan mendesak yang berkaitan dengan pengadaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta penanggulangan bencana alam bagi masyarakat sekitar jalan tot dalam rangka kecepatan pelayanan dan bantuan sosial kemasyarakatan;
  • Menetapkan prosedur dan tata laksana penyimpanan dan pemusnahan barang bukti yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin Karyawan dalam rangka kepatuhan terhadap undang-undang.

    Human Resources Manager

Tugas :

  • Merencanakan dan mengoordinasi pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan dan perekrutan karyawan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan sumber daya manusia, baik dari segi kuantitas, serta kualitas yang sesuai dengan persyaratan jabatan yang diajukan oleh masing-masing unit;
  • Memonitor dan mengevaluasi proses pembayaran kompensasidan kesejahteraan karyawan, serta menangani keluhan terkait pemotongan penggajian untuk memastikan seluruh proses pembayaran dilakukan tepat waktu, lancar, dan sesuai dengan peraturan perusahaan dan hak dan kewajiban karyawan;
  • Melakukan perencanaan, memonitor, dan mengevaluasi kebutuhan dan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk memastikan terpenuhinya peningkatan kompetensi karyawan sesuai kebutuhan, dan seluruh program diklat berjalan sesuai dengan jadwal dan rencana;
  • Memfasilitasi, mengoordir, dan memonitor kegiatan pengendalianmutu terpadu, yang meliputi Kelompok Perbaikan Mutu (KPN) dan PP (Perbaikan Praktis) agar terdapat usulan program perbaikan berdasarkan masukan karyawan, dan seluruh program berjalan dengan lancar;
  • Melakukan perencanaan, memonitor, dan mengevaluasi program pembinaan kerohanian, sosiai budaya, dan olah raga untuk memastikan seluruh program berjalan sesuai anggaran, waktu, dan lokasi yang telah ditentukan;
  • Memonitor dan mengevaluasi pengumpulan, pemutakhiran, pelaporan, dan penyimpanan data karyawan untuk memastikan terdapatnya data karyawan yang lengkap, akurat, terkini;
  • Meiakukan perencanaan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan hubungan industrial dan manajemen kinerja untuk mendukung terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, produktif, dan berdisiplin, serta hubungan yang harmonis antara manajemen dengan karyawan;
  • Memonitor dan mengevaluasi proses pemenuhan perlengkapan/sarana keselamatan dan pembayaran biaya perawatan dan pengobatan karyawan dan keluarga untuk mendukung terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja yang baik;
  • Meiakukan investigasi dan penyusunan laporan kecelakaan kerja agar dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan serta tercipta tertib administrasi sesuai Peraturan Ketenagakerjaan;
  • Menyusun usulan program kerja dan kebutuhan anggaran biaya bidang SDM dan Umum untuk memastikan tersedianya usulan sesuai kebutuhan dan mendukung tersedianya kecukupananggaran atas program-program kerja yang direncanakan.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan jadwal kegiatan program kerohanian, sosial budaya dan olah raga dalam rangkakelancaran pelaksanaan program;
  • Menetapkan usulan jadwal persidangan pelanggaran disiplin Karyawan dalam rangka kelancaran aktivitas Dewan Pertimbangan Disiplin Karyawan;
  • Menetapkan usulan jadwal kegiatan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Karyawan dalam rangka efektivitas pelaksanaan program pengelolaan sumber daya manusia;
  • Menetapkan jadwal pembayaran rekening listrik, rekening air dan telepon, konsesi radio komunikasi dalam rangka tertib administrasi;
  • Menetapkan ijin pemakaian kendaraan dinas dalam rangka kelancaran transportasi aktivitas operasional Cabang;
  • Menetapkan standar kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dan rumah dinas dalam rangka menciptakan kenyamanan dan keindahan lingkungan kerja;
  • Menolak tagihan pengadaan barang/jasa yang tidak memenuhi persyaratan, dalam rangka tertib administrasi proses pembayaran;
  • Menetapkan hasil pengujian kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung transaksi keuangan dalam rangka kelancaran proses pembayaran tagihan.
  • General Affair Manager

Tugas :

  • Memonitor, Mengoordinasi, dan mengevaluasi aktivitas kerumahtanggaan, yang meliputi penyediaan sarana dan prasarana rapat, pembayaran rekening, perijinan radio, dankebutuhan makan dan minum karyawan agar seluruh kebutuhan tersebut terpenuhi dengan baik dan lancar, dan sesuai dengan anggaran;
  • Memonitor, Mengoordinasi, dan mengevaluasi tata persuratan dan dokumen untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, dan seluruh dokumen dan surat tersimpan dengan rapi, lengkap, dan dapat ditemukan segera ketika dibutuhkan;
  • Memonitor, mengoordinasi, dan mengevaluasi penyediaan, pengaturan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas kerja untuk memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan user dengan lancar dan sesuai dengan anggaran;
  • Melakukan kegiatan administrasi kehumasan dengan memperhatikan standar dan prosedur yang berlaku agar kegiatan kehumasan Cabang dapat berjalan dengan lancar;
  • Melakukan perencanaan, memonitor, dan mengevaluasipemenuhan kebutuhan alat tulis kantor untuk memastikan terpenuhinya seluruh kebutuhan secara efektif dan efisien;
  • Melakukan perencanaan, memonitor, dan mengevaluasi pengaturan kebersihan dan keindahan lingkungan kerja kantor cabang, gerbang tol, dan rumah dinas untuk mendukung kenyamanan dan keindahan lingkungan kerja;
  • Melakukan perencanaan dan mengoordinasi kegiatan administrasi kehumasan, yang meliputi CSR, sumbangan, kunjungan, dll untuk memastikan kelancaran seluruh proses tersebut;
  • Memonitor dan mengevaluasi verifikasi bukti pendukung atau permohonan pembayaran atas tagihan pengadaan barang/ jasa untuk memastikan seluruh bukti tersebut absah, lengkap, dan sesuai dengan prosedur dan peraturan perusahaan;
  • Melakukan penyusunan usulan program kerja dan kebutuhan

Wewenang :

  • Menetapkan usulan program kerja dan kebutuhan anggaran blaya bidang pelayanan umum dalam rangka kelancaran aktivitas pelayanan umum;
  • Menetapkan jadwal pembayaran rekening listrik, rekening air dan telepon, konsesi radio komunikasi dalam rangka tertib administrasi;
  • Menetapkan ijin pemakaian kendaraan dinas dalam rangka kelancaran transportasi aktivitas operasional Cabang;
  • Menetapkan standar kebersihan dan keindahan lingkungan kerja kantor cabang, gerbang tol dan rumah dinas dalam rangka menciptakan kenyamanan dan keindahan lingkungan kerja;
  • Menolak tagihan pengadaaan barang/jasa yang tidak memenuhi persyaratan, dalam rangka tertib administrasi proses pembayaran;
  • Menetapkan hasil pengujian kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung transaksi keuangan dalam rangkakelancaran proses pembayaran tagihan.
  • Logistic Manager

Tugas :

  • Meiakukan kegiatan perencanaan, mengevaluasi, dan mengoordinasi pengadaan barang, meliputi jumlah kebutuhan, spesifikasi, harga, rekanan, jadwal, cara pengadaan, dokumen pengadaan dan dokumen kontrak agar seluruh proses berjalan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan prosedur perusahaan;
  • Memonitor kegiatan pengarsipan dan pemeliharaan dokumen lelang, dokumen kontrak, peraturan dan dokumen Iainnya yang berkaitan dengan pengadaan barang agar seluruh dokumen tersimpan dengan rapi, lengkap, dan tercipta tertib administrasi;
  • Memonitor pengelolaan penerimaan, pendataan, penyimpanan dan pendistribusian barang untuk memastikan seluruh barang diterima oleh user secara tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan;
  • Memonitor dan mengevaluasi kegiatan inventarisasi, asuransi, dan pengadministrasian aset, pelaporan dan penghapusan barang/bangunan/tanah milik Perusahaan dan aset milik Negara termasuk tanah kelola untuk mendukung terjaganya administrasi pengamanan asset milik Perusahaan dan Negara agar meminimalisasi penumpukan barang/bangunan/tanah yang tidak layak guna;
  • Meiakukan kegiatan administrasi pengamanan aset milik Perusahaan, aset milik Negara, termasuk tanah kelola dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku agar terciptapengamanan asset milik Perusahaan dan Negara termasuk tanah kelola;
  • Memonitor dan mengevaluasi kelengkapan administrasi pesanan pengadaan (Purchase Order) barang/jasa, untuk memastikan seluruh dokumen yang dipersyaratkan terpenuhi dan terciptanya tertib administrasi.

Wewenang :

  • Menetapkan jadwal kegiatan pengadaan barang, daiam rangka efektifitas pelaksanaan pengadaan barang;
  • Menetapkan usulan penghapusan barang, dalam rangka tertib administrasi;
  • Menetapkan usulan daftar rekanan sesuai dengan bidang kualifikasinya, dalam rangka kelancaran proses pengadaan barang;
  • Menetapkan usulan metode pengadministrasian pesanan pengadaan (Purchase Order) barang/jasa dalam rangka tertib administrasi pengadaan barang/jasa.
  • Community Development Program Manager

Tugas :

  • Melakukan monitoring, mengoordinasi, dan melakukan prosesa nalisa dan evaluasi peluang bisnis atas aset tetap, dan menyusun usulan kegiatan persiapan pengembangan usaha lain, promosi, kerjasama dengan investor untuk mendukung terdapatnya informasi peluang perluasan bisnis dan pencapaian target perolehan pendapatan lain-lain perusahaan;
  • Melakukan dan mengajukan analisa teknis ekonomis, finansial atas proposal yang diajukan investor serta menyusun laporan hasil negosiasi dengan investor, untuk dimintakan persetujuan kepada pejabat yang berwenang, untuk memastikan terdapatnya aspek-aspek yang menguntungkan Perusahaan, dan mendukung Perusahaan dalam mendapatkan nilai tambah dari kerjasama investasi;
  • Melaksanakan kegiatan koordinasi dan kerja sama dengan unitkerja.instansi terkait dalam hal pengembangan usaha kemitraan, bina lingkungan, dan pembinaan koperasi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku agar Perusahaan dapat menjalankan kebijakan Pemerintah dengan baik;
  • Melakukan monitoring, mengoordinasi dan mengevaluasi, serta menyusun laporan program pengembangan usaha, kemitraan, bina lingkungan dan pembinaan koperasi, agar seluruh proses berjalan dengan lancar, dan terdapat laporan yang akurat dan tepat waktu;
  • Melakukan kegiatan pembinaan koperasi Karyawan Cabang dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku agar koperasi Karyawan Cabang lebih meningkat dalam menjalankan usahanya;
  • Menganalisa, Melakukan monitoring, dan mengevaluasi kegiatan identifikasi, seleksi, peninjauan, dan penilaian calon mitra binaan serta persetujuan kemitraan untuk memastikan terpenuhinya seluruh kriteria yang dipersyaratkan oleh perusahaan;
  • Melakukan monitoring, dan melakukan kegiatan pembinaan usahakepada mitra binaan, meliputi segi teknik operasional, administrasi keuangan dan manajemen pengusahaan untuk mendukung terdapatnya hubungan yang baik, dan meningkatknya kemampuan mitra binaan;
  • Melakukan monitoring, dan mengevaluasi kegiatan penagihan atastunggakan pinjaman mitra binaan, serta tindakan alternative pemecahan masalah terhadap tunggakan macet dengan agar Perusahaan tidak dirugikan serta tercipta kesinambungan pelaksanaan program pemberian bantuan kepada mitra binaan;
  • Melakukan penyusunan usulan program kerja dan kebutuhan anggaran biaya bidang pengembangan usaha, kemitraan, dan bina lingkungan untuk memastikan tersedianya usulan sesuai kebutuhan dan mendukung tersedianya kecukupan anggaran atas program-program kerja yang direncanakan.

Wewenang :

  • Menetapkan usulan pemanfaatan lahan/aset dalam rangka pengembangan usaha;
  • Menetapkan usulan calon investor dan calon mitra binaan dalam rangka kelancaran program pengembangan usaha dan mitra binaan;
  • Menetapkan program pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan koperasi;
  • Menetapkan program pembinaan dan pengembangan koperasi Karyawan Cabang, dalam rangka rneningkatkan kemampuan koperasi Karyawan Cabang;
  • Menetapkan aitematif pemecahan terhadap tunggakan macet mitra binaan dalam rangka meminimalisir tunggakan macet yang menyebabkan pencapaian keuangan Perusahaan terganggu;
  • Menetapkan usulan aktivitas sosial di lingkunaan operasional jalan tol dalam rangka menciptakan hubungan baik Perusahaan dengan masyarakat sekitar jalan tol;
  • Menetapkan usulan calon mitra binaan dalam rangka peiaksanaan program pemerintah;
  • Menetapkan usulan program kerja dan anggaran aktivitas pengembangan usaha, kemitraan dan binalingkungan dalam rangka membantu menjalankan program pemerintah
  • Deputy General Manager Finance

Tugas :

  • Mengarahkan kegiatan penyusunan, pemantauan, evaluasi rencana kerja dan kebutuhan anggaran, serta pendapatan tahunan Cabang, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar keuangan Cabang dapat terkelola dengan baik;
  • Mengendalikan kegiatan penyusunan, pemantauan, evaluasi danlaporan keuangan Cabang, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar kondisi keuangan Cabang dapat terpantau dengan baik;
  • Mengendalikan kegiatan pengkajian ulang atas penerapan dan pembayaran perpajakan terhadap suatu transaksi keuangan,dengan memperhatikan ketentuan perpajakan, agar sasaran pembayaran perpajakan dapat terlaksana secara efektif danefisien;
  • Mengarahkan kegiatan perencanaan dan evaluasi penerimaan/penggunaan dana operasi/kerja melalui perencanaan kas Cabang, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar arus kas Cabang dapat terkendali;
  • Mengarahkan kegiatan penyimpanan dan pemanfaatan dana operasi/kerja, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar pengelolaan dana operasi dapat menguntungkan Perusahaan;
  • Melaksanakan kegiatan penyusunan laporan realisasi dan rencanakerja serta anggaran Cabang dengan memperhatikan programdan sasaran kerja yang telah ditetapkan agar dapat dilakukan pengendalian terhadap pengelolan keuangan Cabang;
  • Mengendalikan kegiatan pencatatan pendapatan tol dan pendapatan lainnya yang bersifat tunai, dengan memperhatikan tanda bukti setoran ke Bank, agar penerimaan Perusahaan dapat tercatat dengan baik;
  • Mengendalikan kegiatan pencatatan pendapatan tol dan pendapatan lainnya yang bersifat non tunai serta melakukan konsolidasi dengan pihak Bank, dengan memperhatikan tanda bukti penerimaan non tunai, agar penerimaan Perusahaan dapat tercatat dengan baik;
  • Mengarahkan kegiatan pengkajian ulang dan penafsiran adjustment journal dengan pihak pemeriksa sebelum diakui atau dicatat dalam pembukuan, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar seluruh aktivitas transaksi keuangan sesuai dengan bukti-bukti yang sah;
  • Mengarahkan kegiatan pengendalian terhadap dokumen pembukuan, dengan memperhatikan system dan prosedur yang berlaku agar tercipta administrasi keuangan;
  • Mengarahkan kegiatan preventif terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan keuangan Cabang, penyalahgunaan bukti-bukti transaksi, dan dokumen/surat berharga Perusahaan, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar tidak terjadi kerugian bagi Perusahaan.

Wewenang :

  • Menetapkan program kerja dan anggaran bagian keuangan, dalam rangka kelancaran peiaksanaan program pengelolaan keuangan Cabang;
  • Menetapkan usulan program kerja dan anggaran Cabang, dalam rangka penetapan program kerja dananggaran Perusahaan;
  • Menetapkan alternatif penggunaan dana operasi/kerja, dalam rangka kelancaran operasional Cabang;
  • Menetapkan cara-cara/metode pengumpulan dan pengolahan data informasi keuangan dan perpajakan di Cabang, dalam rangka keiancaran pengelolaan keuangan;
  • Menetapkan alternatif pemecahan masalah di bidang keuangan, akuntansi dan perpajakan, dalam rangka menciptakan praktek-praktek pengelolaan keuangan Cabang sesuai ketentuan yang berlaku;
  • Menetapkan alternatif perlakuan atas penerapan dan pembayaran perpajakan terhadap suatu transaksi keuangan, dalam rangka efisiensi dan efektifitas peiaksanaan kewajiban pajak bagi Perusahaan.
  • Tax and Accounting Manager

Tugas :

  • Meiakukan kegiatan pencatatan transaksi keuangan secara terbatas pada rekening sesuai kualifikasi, dengan memperhatikan pedoman akuntansi yang berlaku, agar seluruh aktifitas transaksi dapat dipertanggung jawabkan dan termonitor dengan baik;
  • Mengarahkan kegiatan pengawasan terhadap dokumen pembukuan, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yangberlaku agar tercipta tertib administrasi;
  • Meiakukan kegiatan rekonsiiiasi atas pembukuan transaksi keuangan, dengan memperhatikan klasifikasi prakiraan sesuai pedoman akuntansi, agar seluruh data transaksi tercatat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya;
  • Meiakukan kegiatan pemeriksaan dan pencatatan utang-piutang dalam buku pembantu, dengan memperhatikan bukti pembukuan dan pendukung transaksi, agar seluruh utang-piutang Cabang tercatat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya;
  • Meiakukan kegiatan rekonsiliasi ikhtisar saldo buku utang-piutang dengan general ledger yang berhubungan, dengan memperhatikan pedoman akuntansi agar seluruh saldo utang-piutang Cabang tercatat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya;
  • Meiakukan kegiatan evaluasi dan penafsiran adjustment journal dengan pihak pemeriksa sebelum diakui atau dicatat dalam pembukuan, dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku, agar seluruh aktifitas transaksi keuangan sesuai dengan bukti-bukti yang sah;
  • Meiakukan kegiatan penyusunan, pemantauan, evaluasi dan laporan keuangan Cabang dengan memperhatikan sistem dan prosedur yang berlaku agar kondisi keuangan Cabang dapat terpantau dengan baik;
  • Meiakukan kegiatan pendataan, evaluasi, perhitungan, penyiapandan pengusulan pembayaran pajak, serta pelaporan administrasi perpajakan, meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan dan pajak lainnya yang menjadi beban Cabang, dengan memperhatikanketentuan/pedoman akuntansi yang berlaku, agar Cabang dapat melaksanakan kewajiban pembayaran pajak kepada Pemerintah.

Wewenang :

  • Menetapkan penghitungan biaya depresiasi dan amortisasi, dalam rangka pengendalian biaya pengelolaan aset tetap;
  • Menetapkan rekonsiliasi saldo buku Bank dengan Bank statement, dalam rangka akurasi pencatatan saldo keuangan Cabang;
  • Menetapkan penyiapan dan pengusulan pembayaran pajak yang harus disetor, dalam rangka kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku;
  • Menetapkan hasil pengujian keabsahan atas konsekwensi perpajakan dan validasi invoice.

Analisa Batasan Sistem


Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan program dengan lingkungan luarnya, yang dapat berupa orang, organisasi ataupun sistem yang lainnya yang memberikan input ataupun output terhadap sistem ini.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di dalam Aplikasi Pemasangan Iklan dan Sewa Lahan maka penelitian terhadap sistem ini hanya dibatasi pada satu sub divisi yang menangani perizinan pemasangan iklan; peta lokasi iklan sebagai media informasi bagi biro iklan dan karyawan terkait dalam proses pemasangan iklan;

Analisa Proses


Proses dalam pemasangan iklan dan sewa lahan yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual. Meskipun sudah cukup dapat memenuhi management PT Jasa Marga, kendala akan sistem tersebut masih tetap ada. Kendala yang masih dihadapi adalah perusahaan tidak dapat memantau secara real time titik iklan yang ada di sepanjang jalan tol Jakarta-Tangerang; untuk mengetahui jangka waktu iklan dan sewa lahan karyawan staff harus membuka kembali berkas-berkas iklan; mendata kembali iklan dan sewa lahan untuk membuat laporan pendapatan usaha lain; memperlambat pekerjaan tim audit dengan data-data iklan berupa kumpulan berkas; Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML).

Analisa Sistem Pemasangan Iklan


Proses pemasangan iklan pada PT Jasa Marga berawal dari survey lahan yang akan dijadikan lokasi pemasangan iklan; survey bisa dilakukan dengan petugas dari PT Jasa Marga atau biro iklan sendiri untuk menentukan titik lokasi iklan; setelah melakukan survey biro iklan mengirimkan surat permohonan untuk pemasangan iklan pada kilometer yang sudah disurvey; surat biasanya berisi proposal permohonan pemasangan iklan, maket rangka tiang iklan lengkap dengan ukuran yang akan dibangun, photo lokasi iklan dan lain sebagainya sebagai penunjang data; setelah surat diterima, kemudian di disposisi hingga akhir disposisi surat kepada bagian Pendapatan Usaha Lain; jika surat sudah memenuhi kriteria dan persyaratan maka perusahaan memanggil pihak pemasang (biro iklan) untuk melakukan negosiasi HPS (Harga Pasaran Setempat); jika harga HPS sudah disepakati perusahaan akan membuatkan SPK (Surat Perjanjian Kontrak) untuk disetujui oleh kedua belah pihak; SPK ini berisi aturan-aturan yang harus dipenuhi selama kontrak berjalan oleh pihak pemasang yang dijadikan sebagai landasan hukum oleh perusahaan; setelah SPK sudah di setujui pemasang akan melakukan pembayaran dan dibuatkan Surat Ijin Kerja oleh perusahaan untuk memulai pemasang iklan.

Sistem yang Sedang Berjalan

Use Case Diagram


Use Case diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.

Gambar 3.3 Use Case Pengajuan Surat Permohonan

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Pengajuan Surat Permohonan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan pengajuan pemasangan iklan baru
  2. 4 aktor yang terlibat dalam system ini yaitu Pemohon, General Manager, GM HR&GA (General Manager Human Resources & General Affair), Manager CDP (Community Depelopment Proggrame).
  3. 2 use case yang dilakukan oleh para aktor yaitu Surat Permohonan, dan surat penolakan

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemohon mengajukan surat permohonan untuk pemasangan iklan yang ditujukan kepada General Manager. Surat akan di disposisi setelah mengetahui maksud dan tujuan surat kepada Manager HR&GA dan di proses lebih lanjut pada bagian CDP.
  2. Pemohon akan mendapatkan surat penolakan jika surat permohonan untuk pemasangan iklan baru di anulir oleh General Manager. Surat penolakan akan dibuat oleh bagian CDP dan di koreksi oleh Manager HR&GA.

Survey Lokasi

Gambar 3.4 Use Case Survey Lokasi

Berdasarkan gambar diatas 3.4Use Case DiagramSurvey Lokasi yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup kegiatan survey lokasi untuk iklan
    2. 2 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu CDP dan Unit Kerja Terkait
    3. 2 aktor general yang tergabung dalam 1 aktor Unit Kerja Terkait
    4. 2 use case survey lokasi dan evaluasi hasil survey lokasi

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

Divisi CDP (Community Development Programme) akan melakukan survey lokasi berdasarkan Surat Permohonan bersama Unit Kerja Terkait. Unit Kerja Terkait adalah perwakilan dari dua Divisi yaitu:

1. Divisi Maintenance Planning

2. Divisi Traffic Control

Divisi CDP akan melakukan evaluasi hasil survey untuk di proses lebih lanjut.

  1. Negosiasi HPS (Harga Pasaran Setempat)

Gambar 3.5 Use Case Negosiasi
Berdasarkan gambar diatas 3.5 Use Case Diagram Negosiasi yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan negosiasi HPS (Harga Pasaran Setempat) untuk menetapkan harga iklan
  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemohon, Divisi CDP, TIM Negosiasi dan General Manager
  3. 2 use case dan 1 includeyaitu Undangan Negosiasi, Rekomendasi Tim Negosiasi, dan Penetapan Harga HPS.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemohon akan menerima undangan negosiasi dari Divisi CDP.
  2. Divisi CDP akan merekomendasikan Tim Negosiasi kepada General Manager.
  3. Tim Negosiasi melakukan negosiasi bersama Pemohon untuk menetapkan Harga HPS.
Pembayaran Konpensasi

Gambar 3.6 Use Case Pembayaran Konpensasi Iklan
Berdasarkan gambar diatas 3.6 Use Case Diagram Pembayaran Konpensasi Iklan yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 sistem yang mencakup kegiatan pembayaran iklan
    2. 3 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemohon, CDP dan Finance
    3. 2 use case yaitu Pengantar Pembayaran dan Pembayaran Konpensasi.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

    1. Pemohon akan menerima surat Pengantar Pembayaran yang dibuatkan oleh CDP untuk melakukan pembayaran.
    2. Divisi Finance akan menerima pembayaran yang dilakukan oleh pemohon.
Pembuatan Berkas Pendukung

Gambar 3.7 Use Case Pembuatan Berkas Pendukung
Berdasarkan gambar diatas 3.7 Use Case Diagram Pembuatan Berkas Pendukung yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan Pembuatan Berkas Pendukung Iklan
  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemohon, CDP, Manager HR&GA dan General Manager.
  3. 4 use case yaitu Surat Perjanjian Kontrak, Surat Ijin Kerja, Asuransi dan Perijinan Pemda.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemohon akan menerima surat Perjanjian Kontrak untuk direfisi dan ditandatangani pihak-pihak terkait.
  2. Pemohon akan menerima Surat Ijin Kerja untuk melakukan pekerjaan pemasangan iklan dari Divisi CDP
  3. Pemohon menentukan asuransi untuk iklan yang dipasang dan menyerahkan copy polish asuransi kepada Divisi CDP.
  4. Pemohon mengurus perijinan pajak iklan ke Pemda (Pemerintah Daerah) dan menyerahkan copy bukti pajak ke Divisi CDP.
Pengajuan Surat Perpanjangan Iklan

Gambar 3.8 Use Case Pengajuan Surat Permohonan Perpanjangan Kontrak Iklan
Berdasarkan gambar 3.8 Use Case Pengajuan Surat Permohonan Perpanjangan Kontrak Iklan yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan pengajuan perpanjangan kontrak iklan
  2. 3 aktor yang terlibat dalam system ini yaitu Pemilik, General Manager dan Manager CDP (Community Depelopment Proggrame).
  3. 2 use case yang dilakukan oleh para aktor yaitu Surat Permohonan, dan surat penolakan perpanjangan.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemilik iklan mengajukan surat permohonan untuk perpanjangan kontrak iklan yang ditujukan kepada General Manager. Surat akan di disposisi setelah mengetahui maksud dan tujuan surat dan di proses lebih lanjut pada bagian CDP.
  2. Pemilik iklan akan mendapatkan surat penolakan jika surat permohonan untuk perpanjangan kontrak iklan oleh General Manager. Surat penolakan akan dibuat oleh bagian CDP.
Negosiasi Harga Perpanjangan Iklan

Gambar 3.9 Use Case Negosiasi Harga Perpanjangan Iklan
Berdasarkan gambar diatas 3.9 Use Case Diagram Negosiasi Harga Perpanjangan Iklan yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan negosiasi harga perpanjangan iklan untuk menetapkan harga iklan yang baru.
  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemilik iklan, Divisi CDP, TIM Negosiasi dan General Manager
  3. 2 use case dan 1 include yaitu Undangan Negosiasi, Rekomendasi Tim Negosiasi, dan Penetapan Harga HPS.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemilik akan menerima undangan negosiasi dari Divisi CDP.
  2. Divisi CDP akan merekomendasikan Tim Negosiasi kepada General Manager.
  3. Tim Negosiasi melakukan negosiasi bersama Pemilik untuk menetapkan Harga HPS.
Pembayaran Perpanjangan Iklan

Gambar 3.10 Use Case Pembayaran Konpensasi Perpanjangan Iklan
Berdasarkan gambar diatas 3.10 Use Case Diagram Pembayaran Konpensasi Perpanjangan Iklan yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan pembayaran Perpanjangan iklan
  2. 3 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemilik Iklan, CDP dan Finance
  3. 2 use case yaitu Pengantar Pembayaran dan Pembayaran Konpensasi.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemilik Iklan akan menerima surat Pengantar Pembayaran yang dibuatkan oleh CDP untuk melakukan pembayaran.
  2. Divisi Finance akan menerima pembayaran yang dilakukan oleh pemilik.
Pembaruan berkas pendukung

Gambar 3.11 Use Case Pembaruan Berkas Pendukung
Berdasarkan gambar diatas 3.11 Use Case Diagram Pembaruan Berkas Pendukung yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup kegiatan Pembaruan Berkas Pendukung Iklan
  2. 4 aktor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu Pemilik, CDP, Manager HR&GA dan General Manager.
  3. 3 use case yaitu SPK Perpanjangan, Asuransi dan Perijinan Pemda.

Adapun deskripsi urutan Use Case yang sedang berjalan sebagai berikut :

  1. Pemilik akan menerima surat Perjanjian Kontrak Perpanjangan untuk direfisi dan ditandatangani pihak-pihak terkait.
  2. Pemilik menentukan asuransi untuk iklan yang dipasang dan menyerahkan copy polish asuransi kepada Divisi CDP.
Pemohon mengurus perijinan pajak iklan ke Pemda (Pemerintah Daerah) dan menyerahkan copy bukti pajak ke Divisi CDP.

Activity Diagram


Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur system, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.

Gambar 3.12 Activity Diagram Proses Pemasangan Iklan

 

Pada diagram ini menjelaskan :

  1. 1 (Satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai
  2. 7 (tujuh) actor yaitu Pemohon, General Manager, Manager HR&GA, Divisi CDP, Unit Kerja Terkait, Tim Negosiasi dan Divisi Finance.
  3. 35 (tiga puluh lima) action state dimulai dari Pemohon mengajukan surat permohonan, General Manager menerima surat permohonan dan menugaskan Manager HR&GA untuk diproses lebih lanjut, surat permohonan akan di kompilasi oleh Divisi CDP. Unit Kerja Menerima Dokumen Kompilasi dan melakukan Survey Lokasi. Divisi CDP akan melakukan Evaluasi dari hasil survey, jika tidak memungkinkan untuk pemasangan iklan, Divisi CDP akan membuatkan surat penolakan yang di tandatangani oleh General Manager. Jika hasil survey memungkinkan untuk pemasangan iklan, Divisi CDP merekomendasikan Tim Negosiasi kepada General Manager untuk di setujui. Divisi CDP membuatkan undangan Negosiasi HPS untuk pemohon. Pemohon akan datang untuk melakukan negosiasi dengan Tim Negosiasi. Hasil dari negosiasi akan ditetapkan oleh Divisi CDP, kemudian Divisi CDP membuatkan surat pengantar pembayaran untuk Pemohon. Pemohon akan membayar Kompensasi iklan yang akan dipasang, Divisi Finance akan menerima pembayaran kompensasi dari pemohon dan mengeluarkan bukti pembayaran. Copy bukti pembayaran akan diberikan oleh Divisi CDP sebagai bukti pemohon sudah melakukan pembayaran kompensasi. Divisi CDP akan memproses Berkas Pendukung iklan baru. Divisi CDP membuatkan berkas SPK (Surat Perjanjian Kontrak) untuk pemohon, dikoreksi oleh Manager HR&GA, ditanda tangani oleh General Manager dan Pemohon kemudian berkas diarsipkan. Divisi CDP membuatkan Surat Ijin Kerja kepada pemohon yang di tanda tangani oleh Manager HR&GA dan General Manager, Pemohon menerima Surat Ijin Kerja, untuk melakukan kegiatan pekerjaan pemasangan iklan yang diawasi oleh Unit Kerja Terkait. Pemohon membuatkan Asuransi untuk iklan yang di pasang dan mengirimkan copy Polish Asuransi sebagai bukti iklan sudah di asuransikan. Pemohon mengurus perijinan ke Pemda dan memberikan copy surat perijinan dari Pemda ke Divisi CDP.
  4. 6 (lima) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan tersebut

Gambar 3.13 Activity Diagram Proses Perpanjangan Iklan

 

Pada gambar ini di jelaskan :

  1. 1 (Satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai
  2. 6 (enam) actor yaitu Pemilik, General Manager, Manager HR&GA, Divisi CDP, Tim Negosiasi dan Divisi Finance.
  3. 28 (dua puluh delapan) action state dimulai dari Pemilik menerima surat pemberitahuan perpanjangan iklan, kemudian pemilik membuat surat permohonan untuk perpanjangan iklan, General Manager menerima surat permohonan dan menugaskan Manager HR&GA untuk diproses lebih lanjut, surat permohonan akan di kompilasi oleh Divisi CDP. Unit Kerja Menerima Dokumen Kompilasi jika tidak memungkinkan untuk perpanjangan iklan, Divisi CDP akan membuatkan surat penolakan yang di tandatangani oleh General Manager. Jika memungkinkan untuk diperpanjang, Divisi CDP Merekomendasikan Tim Negosiasi kepada General Manager untuk di setujui. Divisi CDP membuatkan undangan Negosiasi HPS perpanjangan untuk pemilik. Pemilik akan datang untuk melakukan negosiasi dengan Tim Negosiasi. Hasil dari negosiasi akan ditetapkan oleh Divisi CDP, kemudian Divisi CDP membuatkan surat pengantar pembayaran untuk Pemohon. Pemohon akan membayar Kompensasi iklan yang akan dipasang, Divisi Finance akan menerima pembayaran kompensasi dari pemohon dan mengeluarkan bukti pembayaran. Copy bukti pembayaran akan diberikan oleh Divisi CDP sebagai bukti pemohon sudah melakukan pembayaran kompensasi. Divisi CDP akan memproses Berkas Pendukung iklan baru. Divisi CDP membuatkan berkas SPK (Surat Perjanjian Kontrak) untuk pemohon, dikoreksi oleh Manager HR&GA, ditanda tangani oleh General Manager dan Pemohon kemudian berkas diarsipkan. Divisi CDP membuatkan Surat Ijin Kerja kepada pemohon yang di tanda tangani oleh Manager HR&GA dan General Manager, Pemohon menerima Surat Ijin Kerja, untuk melakukan kegiatan pekerjaan pemasangan iklan yang diawasi oleh Unit Kerja Terkait. Pemohon membuatkan Asuransi untuk iklan yang di pasang dan mengirimkan copy Polish Asuransi sebagai bukti iklan sudah di asuransikan. Pemohon mengurus perijinan ke Pemda dan memberikan copy surat perijinan dari Pemda ke Divisi CDP.
  4. 5 (lima) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan tersebut

Permasalahan yang dihadapi

Analisa Batasan Sistem


Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan. Jika masukan pada sistem bersifat baik maka keluaran yang dihasilkanpun akan baik.

PT Jasa Marga memiliki aktivitas pemasangan iklan yang cukup panjang sehingga memakan waktu dalam proses pengajuan iklan baru. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan batasan system yang akan diteliti akar lebih focus. Melihat masalah yang terjadi maka peneliti akan membatasi kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh Divisi CDP.

Analisa Masalah


Berdasarkan analisa yang dilakukan dari system yang berjalan saat ini pada PT Jasa Marga Cabang-Tangerang, sistem pengolahan data yang berlangsung pada Divisi CDP masih berjalan kurang optimal karena banyak yang mengerjakan secara manual sehingga melalui beberapa tahap yaitu seperti pengajuan surat permohonan, pembuatan berkas pendukung, survey lokasi. Mengingat sistem pemasangan iklan yang digunakan masih banyak yang melakukan secara manual, maka hasil yang diperoleh kurang efektif dan efesien. Untuk proses pengajuan surat permohonan bias dilakukan beberapa kali jika pemohon tidak mengetahui lokasi titik iklan yang akan dipasang. Pembuatan kelengkapan berkas pendukung akan berulang-ulang jika ada perpanjangan iklan yang sudah dipasang.

Analisa Kelemahan Sistem yang Berjalan


Berdasarkan analisis yang dilakukan pada Divisi CDP, saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Seiring perkembangan teknologi maka kebutuhan informasipun memerlukan pengembangan guna mengimbangi situasi dan dapat berfungsi secara maksimal agar informasi yang dihasilkan bersifat akurat, relevan dan juga tepat waktu.
Dalam penelitian sistem pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan berkas iklan, dapat disimpulkan kekurangan yang terdapat pada sistem yang berjalan. Untuk itu dapat disimpulkan beberapa kekurangan yang terdapat pada sistem yang berjalan, antara lain:

  1. Input data pada kegiatan pemasangan iklan baru dan perpanjangan iklan banyak menggunakan metode manual dengan pencatatan pada buku dan menggunakan Ms. Excel sehingga membutuhkan banyak waktu dan banyak terjadinya kerangkapan data.
  2. Dalam proses pemantauan, pemeliharaan iklan pemilik iklan harus mendatangi kantor Jasa Marga untuk ijin dan melaporkan kegiatan pemeliharaan.
Tidak adanya pemantauan titik-titik iklan yang sudah tayang dan masa berlaku iklan.

Analisa Kontrol


Pada sistem yang berjalan saat ini, pencatatan data, pencarian data, dan pembuatan laporan berkas iklan juga memerlukan kegiatan pengontrolan. Proses pengontrolan dilakukan oleh staff pada Divisi CDP dan Unit Kerja Terkait. Semua kegiatan pengontrolan masih banyak yang melakukan secara manual sehingga apabila terjadi permasalahan maka akan memerlukan waktu yang lama dalam proses pencarian kesalahan.

Analisa Kebutuhan Sistem


Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data yang dilakukan untuk dapat menyediakan informasi sebagai pendukung suatu laporan berkas masih memerlukan waktu yang lama. Sehingga informasi yang dihasilkanpun belum secara maksimal dapat digunakan sebagai penunjang keputusan untuk mengetahui performa dari laporan data yang telah berjalan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu program aplikasi yang diharapkan dapat mengurangi kendala-kendala yang sering terjadi sehingga akan mempermudah atau mempercepat kegiatan serta dapat menghasilkan laporan yang berisi informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.
Sistem yang lebih baik akan mampu meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

  1. Kegiatan atau proses pengajuan iklan baru dilakukan secara online untuk mempermudah pemohon dalam mengetahui titik iklan yang tersedia dan terkomputerisasi menggunakan database MySql sebagai sumber atau pusat data, sehingga mempermudah pengontrolan karena akan relatif lebih mudah dan rapih juga dapat meminimalisasikan adanya kesalahan dan kerangkapan data pada hasil rekapitulasi berkas iklan.
  2. Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP.
  3. Sistem menampilkan grafik untuk mempermudah Pimpinan mengetahui laporan iklan.
  4. Menampilkan laporan rekapitulasi, masa tayang dan iklan yang bermasalah per periode.
  5. Sistem memberi kermudahan dalam pencarian data.
  6. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan input data iklan, dan juga update data yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.
  7. Tampilan yang dihasilkan harus bersifat sederhana juga fleksibel sehingga memudahkan pemohon atau user.

Analisa Proses


Proses sistem informasi monitoring berkas yang berjalan saat ini banyak yang mengerjakan secara manual dan sebagian besar proses masih menggunakan pencatatan di buku dan aplikasi Ms. Excel. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan terdapat pada Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa usecase diagram, sequence diagram dan activity diagram.

Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi karyawan.
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu sudah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Penulis akanmembuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh Pemohon dan karyawan staff untuk entri data iklan. Program tersebut akan melakukan proses penginputan mulai dari permohonan titik iklan yang nantinya akan berpengaruh pada proses selanjutnya, serta menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pemohon sampai penayangan iklan.
Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mempermudah proses pengajuan iklan baru.
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya transfer of knowledge kepada para user atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga user dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar.

Konfigurasi Sistem


Didalam membuat program untuk penulisan laporan SKRIPSI, penulismenggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

Spesifikasi Hardware


Spesipikasi Komputer Server
  • Processor  : Core I3
  • Monitor  : 17”
  • Mouse  : Optic
  • RAM  : 8 GB
  • HD  : 1 TB
  • Keyboard  : Standard
  • Lan Card  : 10/100 Mbps

    Spesipikasi Komputer Client
  • Processor  : Dual Core
  • Monitor  : 17”
  • Mouse  : Optic
  • RAM  : 4 GB
  • HD  : 350 GB
  • Keyboard  : Standard
  • Printer  : Dotmatrik, Deskjet, dan Laserjet

Spesipikasi Software


Spesipikasi Software Server
  • Sistem Operasi Linux distro Ubuntu 10.04 atau Windows berbasis server
  • Apache Web Server ver. 2.0
  • Open Geo Suite release 3.1
  • Quantum GIS
  • Google API

  • Spesipikasi Software Client
  • Sistem Operasi Windows 7
  • Aplikasi Browser
  • Microsoft Office 2010
  • Adobe Master Collection CS5
  • OSgeo
  • Putty
  • WinSCP

Hak Akses


Untuk mengoperasikan dan mengolahsistem ini dapat dilakukan oleh dua orang pada Divisi CDP sebagai admin,serta Pemasang iklan untuk memulai proses data iklan.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu home

2

Menampilkan menu daftar

3

Menampilkan cara mengajukan permohonan

4

Menampilkan menu profil perusahaan

5

Menampilkan jenis permohonan

6

Menampilkan sejarah perusahaan

7

Menampilkan visi dan misi perusahaan

8

Menampilkan logo perusahaan

9

Menampilkan nama perusahaan

10

Menampilkan alamat perusahaan

11

Menampilkan no. telp perusahaan

12

Menampilkan no. fax perusahaan

13

Menampilkan fasilitas pendaftaran

14

Menampilkan biodata pemohon

15

Menampilkan foto pemohon

16

Menampilkan laporan titik iklan

17

Menampilkan Jangka waktu iklan

18

Menampilkan view surat ijin kerja

19

Menampilkan view surat perjanjian kontrak

20

Menampilkan peta iklan

21

Menampilkan form input pengajuan iklan

22

Menampilkan Grafik

23

Menyediakan fasilitas menyimpan

24

Dapat mengedit data

25

Dapat mengupdate laporan

26

Menyediakan fasilitas cetak form

27

Menampilkan kotak masuk

28

Menampilkan kotak keluar

29

Menampilkan Persyaratan yang harus dilengkapi

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu log in

2

Menggunakan sistem database MySQL

3

Memakai bahasa pemrograman PHP

4

Sistem operasi menggunakan sisitem operasi sekelas windows

5

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

6

Menggunakan Planet Map dari Open Street Map

 

Penyusun

 

 

Wisnu Hidayat)

Requirement Elicitation Tahap II


Elisitasi Tahap IIdibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melaluimetode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberiopsi Inessential (I) dan harus di eliminasi


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No

Keterangan

M

D

I

1

Menampilkan menu home

 

 

2

Menampilkan menu daftar

 

 

3

Menampilkan cara mengajukan permohonan

 

 

4

Menampilkan menu profil perusahaan

 

 

5

Menampilkan jenis permohonan

 

 

6

Menampilkan sejarah perusahaan

 

 

7

Menampilkan visi dan misi perusahaan

 

 

8

Menampilkan logo perusahaan

 

 

9

Menampilkan nama perusahaan

 

 

10

Menampilkan alamat perusahaan

 

 

11

Menampilkan no. telp perusahaan

 

 

12

Menampilkan no. fax perusahaan

 

 

13

Menampilkan fasilitas pendaftaran

 

 

14

Menampilkan biodata pemohon

 

 

15

Menampilkan foto pemohon

 

 

16

Menampilkan laporan titik iklan

 

 

17

Menampilkan Jangka waktu iklan

 

 

18

Menampilkan view surat ijin kerja

 

 

19

Menampilkan view surat perjanjian kontrak

 

 

20

Menampilkan peta iklan

 

 

21

Menampilkan form input pengajuan iklan

 

 

22

Menampilkan Grafik

 

 

23

Menyediakan fasilitas menyimpan

 

 

24

Dapat mengedit data

 

 

25

Dapat mengupdate laporan

 

 

26

Menyediakan fasilitas cetak form

 

 

27

Menampilkan kotak masuk

 

 

28

Menampilkan kotak keluar

 

 

29

Menampilkan Persyaratan yang harus dilengkapi

 

 

Non Functional

 

 

 

Saya ingin sistem dapat:

 

 

 

No

Keterangan

 

 

 

1

Menampilkan menu log in

 

 

2

Menggunakan sistem database MySQL

 

 

3

Memakai bahasa pemrograman PHP

 

 

4

Sistem operasi menggunakan sisitem operasi sekelas windows

 

 

5

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

 

 

6

Menggunakan Planet Map dari Open Street Map

 

 

 

Penyusun

 

 

Wisnu Hidayat)

Requirement Elicitation Tahap III


Functional

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu home

2

Menampilkan menu daftar

3

Menampilkan cara mengajukan permohonan

4

Menampilkan menu profil perusahaan

5

Menampilkan logo perusahaan

6

Menampilkan nama perusahaan

7

Menampilkan alamat perusahaan

8

Menampilkan no. telp perusahaan

9

Menampilkan no. fax perusahaan

10

Menampilkan biodata pemohon

11

Menampilkan laporan titik iklan

12

Menampilkan Jangka waktu iklan

13

Menampilkan view surat ijin kerja

14

Menampilkan peta iklan

15

Menampilkan form input pengajuan iklan

16

Menampilkan Grafik

17

Dapat mengedit data

18

Dapat mengupdate laporan

19

Menyediakan fasilitas cetak form

20

Menampilkan kotak masuk

21

Menampilkan kotak keluar

22

Menampilkan Persyaratan yang harus dilengkapi

Non Functional

Saya ingin sistem dapat:

No

Keterangan

1

Menampilkan menu log in

2

Digunakan dengan berbagai macam program web browser

 

Penyusun

 

 

Wisnu Hidayat)

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULAN

Prosedur Usulan Sistem

Pemilik Iklan


  1. Pemilik dapat login untuk melihat informasi iklan miliknya
  2. Pemilik dapat monitoring iklan miliknya pada peta iklan
  3. Pemilik dapat mengajukan perubahan iklan
  4. Pemilik dapat mengajukan perbaikan atau pemeliharaan iklan miliknya

Admin


  1. Admin login kedalam system
  2. System menampilkan menu admin
  3. Admin melakukan pengecekan menu boking
  4. Admin melakukan approval boking iklan baru

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan


Untuk menganalisa sistemyang diusulkan, pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untukmenggambarkan Use Case Diagram, ActivityDiagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram


Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat :

  1. 1 buah system yang merupakan rancangan proses system yang akan diusulkan.
  2. 3 aktor yaitu pemohon yang dapat melihat titik iklan yang kosong pada peta iklan, pemilik yang dapat melakukan kegiatan monitoring, perawatan dan pekerjaan yang berhubungan dengan iklan miliknya, admin dapat membuat user untuk para pemilik iklan, approval perawatan dan pekerjaan, menambahkan pemilik baru.
  3. 29 use case yang dilakukan oleh para aktor yaitu, Home, Halaman User, Daftar Request Pemeliharaan, List Approval Perawatan, Daftar List Iklan, Pengajuan Perawatan, Halaman Admin, list user, staff, rekanan, daftar staff, tambah staff, edit staff, delete staff, tambah rekanan, tambah user rekanan, delete user rekanan, list iklan tambah iklan, edit iklan, hapus iklan list pemeliharaan, print report, approval, report pemeliharaan, Login dan Log out.

Rancangan Sistem yang di usulkan pada activity diagram


Gambar 4.2 Activity Diagram Pada Admin

Keterangan :

  1. initial node dimana objek memulai kegiatan
  2. Terdapat satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin
  3. Terdapat lima belas action state nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
  4. Terdapat masing-masing satu buah fork node.
  5. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

Gambar 4.3 Activity Diagram Pada User


Keterangan :
  1. initial node dimana objek memulai kegiatan
  2. Terdapat satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Admin
  3. Terdapat delapan action state nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.
  4. Terdapat masing-masing satu buah fork node.
  5. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan.

Rancangan Sistem yang di usulkan pada sequent diagram


Gambar 4.4 Sequence Diagram Pada Admin


Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram yang diusulkan pada Halaman Admin terdapat:
  1. Terdapat satu actor yaitu Admin
  2. Terdapat tujuh lifeline yaitu login, staff, rekanan, iklan, request, report dan logout.
  3. Terdapat tiga belas message antara lain masuk ke halaman admin, perifikasi, konfirmasi kesalahan login, membuat user staff, list user staff, daftar perusahaan rekanan, menambah perusahaan rekanan, membuat user rekanan, list iklan, menambah iklan baru, approve permintaan ijin kerja, report pekerjaan iklan dan logout
  4. Pemohon mengirimkan massage melalui login yang kemudian akan dilanjutkan pada massege selanjutnya.

Gambar 4.5 Sequence Diagram Pada user


Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram yang diusulkan pada Halaman User terdapat:
  1. Terdapat satu actor yaitu User
  2. Terdapat lima lifeline yaitu login, iklan, request approve dan logout.
  3. Terdapat enam message antara lain masuk ke halaman user, perifikasi, konfirmasi kesalahan login, mengajukan ijin pekerjaan perawatan iklan, list pekerjaan perawatan iklan dalam proses, list perawatan iklan dan logout
  4. Pemohon mengirimkan massage melalui login yang kemudian akan dilanjutkan pada massege selanjutnya.

Rancangan Sistem yang di usulkan pada state machine



Gambar 4.6 State Machine Diagram Pada Admin



Gambar 4.7 State Machine Diagram Pada user

Rancangan Sistem yang di usulkan pada class diagram



Gambar 4.8 class Diagram system yang diusulkan

Rancangan Basis Data


Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

Spesifikasi Basis Data (Database)


Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : rekanan
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  : (ownerid+id+nama+alamat+email+telp+fax+kontakprson+npwp)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 186

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

id

int

10

Identitas

ownerid

int

10

Identitas owner

nama

varchar

25

Nama perusahaan rekanan

alamat

varchar

50

Alamat rekanan

email

varchar

35

Email rekanan

telp

varchar

12

Telepon rekanan

fax

varchar

12

Nomer fax rekanan

kontakperson

varchar

25

Nama rekanan

npwp

varchar

20

Nomor npwp rekanan

Tabel 4.1 Table Rekanan

  1. Nama File  : owner
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  : (id+id_rekanan+no_kontrak+tgl_kontrak+awal+ akhir+km_awal+lat+longt+gambar+status+keterangan+materi)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 223

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

id

int

10

Identitas

id_rekanan

int

10

Identitas rekanan

no_kontrak

varchar

15

Nomer kontrak iklan

tgl_kontrak

date

8

Tanggal kontrak

awal

date

8

Awal kontrak

akhir

date

8

Akhir kontrak

km_awal

varchar

10

Lokasi Km

lat

varchar

10

Latitude layout peta

longt

varchar

10

Longitude layout peta

gambar

varchar

50

Upload dokumen

status

int

10

Status approval

keterangan

varchar

25

Keterangan

materi

varchar

50

Materi iklan

Tabel 4.2 Table Owner

  1. Nama File  : transaksi
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  :(id+no_kontrak+id_owner+tanggal+keperluan+ keterangan+user+ status+tgl_approve+file)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 276

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

id

int

10

Identitas

no_kontrak

varchar

15

No kontrak iklan

id_owner

int

10

id owner

tanggal

date

8

Tanggal request pekerjaan

keperluan

varchar

50

Keperluan pekerjaan

keterangan

varchar

50

Keterangan

user

varchar

15

User owner

status

int

10

Status approval

tgl_approve

date

8

Tanggal approve

file

varchar

50

Upload data

Tabel 4.3 Table Transaksi

  1. Nama File  : user
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  : ( id+username+password+level+id_user)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 60

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

id

int

10

Identitas

username

varchar

10

User

password

varchar

20

Password

level

int

10

Level user

id_user

int

10

Identitas user

Tabel 4.3 Table User

  1. Nama File  : staff
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  : (id+nik+nama)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 45

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

id

int

10

Identitas

nik

varchar

15

Nomer induk karyawan

nama

varchar

20

Nama karyawan

Tabel 4.4 Table Staff

  1. Nama File  : titik_km
  2. Media  : Harddisk
  3. Isi  : (id_km+nama_km+lat_km+long_km)
  4. Primary Key  : id
  5. Panjang Record  : 55

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

Id_km

int

10

Identitas

Nama_km

text

5

Nama titik KM

Lat_km

varchar

20

Latitute KM

Long_km

varchar

20

Longtitute KM

Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9 Halaman Home prototype

Keterangan : Pada halaman ini pengunjung dapat melihat titik-titik iklan dan informasi rinci dari tiap titik iklan pada peta iklan.

Tampilan Login

Direktori  : /user dan /admin
Gambar 4.10 Halaman Login prototype
Keterangan  : pada halaman ini user atau admin yang hendak masuk kedalam system akan diminta ferivikasi nama user dan password oleh system.

Tampilan Halaman Admin

Direktori  : /admin/menu.php

Gambar 4.11 Halaman Staff prototype
Keterangan  : Pada halaman ini admin bisa menambahkan user, edit dan delete user sebagai user administrator.
Gambar 4.12 Halaman input staff prototype
Keterangan  : form Input data staff untuk menambahkan user admin
Gambar 4.13 Halaman rekanan prototype
Keterangan  : Pada menu rekanan admin dapat menambahkan data rekanan perusahaan pemasang iklan.
Gambar 4.14 Halaman input rekanan prototype
Keterangan  : Input data perusahaan rekanan
Gambar 4.15 Halaman Iklan prototype
Keterangan : Pada menu iklan admin dapat menambahkan data iklan
Gambar 4.16 Halaman input iklan prototype
Keterangan : Input data iklan

Gambar 4.17 Halaman request prototype

Keterangan : Pada menu ini admin dapat melihat permintaan titik iklan baru, perawatan iklan dan pekerjaan yang berhubungan dengan iklan milik perusahaan pemasang iklan untuk di approv.

Gambar 4.18 Halaman report prototype
Keterangan : Pada menu ini admin melihat report pekerjaan yang sudah di selesaikan oleh pemilik iklan

  1. Tampilan Halaman User

Direktori  : /user/menu.php
Gambar 4.19 Halaman list iklan rekanan prototype
Keterangan  : Pada menu ini user dapat melihat list iklan perusahaan miliknya dan dapat mengajukan perawatan iklan
Gambar 4.20 Halaman tambah request pekerjaan rekanan prototype

 

Keterangan  : input data pengajuan pekerjaan

Gambar 4.21 Halaman request pekerjaan rekanan prototype
Keterangan  : Pada menu ini user dapat melihat status permohonan pekerjaan yang sedang dalam proses persetujuan pihak Jasa Marga

Gambar 4.21 Halaman approve pekerjaan rekanan prototype

Keterangan : Pada menu ini user dapat melihat pekerjaan iklan yang sudah di setujui oleh pihak Jasa Marga

Rancangan Kontrol Sistem yang Diusulkan


  1. Kontrol input

    Rancangan kontrol input terdapat pada menu input admin atau user, yaitu nama dan username harus dalam bentuk huruf dan password berupa huruf ataupun angka. Selain itu setiap input tidak boleh ada yang kosong, apabila ada data yang kosong maka akan muncul pesan

  2. Kontrol Proses

    Rancangan kontrol proses antara lain terdapat pada menu login, yaitu apabila username, password, dan salah maka akan muncul pesan “username atau password anda salah”.

  3. Kontrol Output

    Rancangan kontrol output antara lain terdapat pada form report, dimana pekerjaan yang sudah di approve akan di tampilkan.

Rancangan Tenaga Kerja Sistem yang diusulkan


Setelah melakukanperancangan terhadap sistem yang baru, maka perlu tenaga kerja yang kompetendalam pengolahan dan penggunaan sistem baru agar dapat memungkinkanperkembangannya perusahaan baik dari segi keuntungan maupun kepuasan userterhadap sistem yang telah diimplementasikan. Pengoprasian program atauaplikasi ini dapat dilakukan oleh admin dan useryang sudah ditentukan. Admin sebagaipengguna adalah karyawan atau staff dari divisi yang berhubungan dengan iklansedangkan user adalah pengguna dari perusahaan atau biro iklan yang memilikiiklan pada PT Jasa Marga.

Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Adapun perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi juga perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

Gambar 4.22 Rancangan system software dan hardware
Untuk dapat mengimplementasikan program aplikasi yang penulis buat dibutuhkan komputer yang berbasis jaringan client-server, berikut spesifikasai komputer client-server :

Perangkat

Spesifikasi Komputer Client

Spesifikasi Komputer Server

Procesor

Pentium 4 2,4 ghz

Corei3

Motherboard

Asus p5g41t-mlx

Ecs h61

Ram

1gb

2gb

Hardisk

60gb

320gb

Vga

256mb

1gb

Dvd-rw

Dvd-rw

Dvd-rw

Keyboard + mouse

Standard

Simbadda

Casing

Simbadda

Spc

Monitor

Crt 17 inch

16" led samsung

Tabel 4.5 Spesifikasi Komputer

Rancangan Biaya Yang Diusulkan


Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :

Biaya Bahan dan Alat

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga Satuan

Biaya

 

 

 

1

Bahan dan Peralatan Penelitian

 

 

Kertas A4

3 rim

30,000.00

90,000.00

Tinta Printer/Cartridge

1 buah

210,000.00

210,000.00

Anti Virus Eset

1 buah

250,000.00

250,000.00

Komputer Server

1 buah

7,000,000.00

7,000,000.00

Web server apache, PHP dan MySql

1 paket

0.00

0.00

Windows 7 Ultimate

1 paket

2,017,000.00

2,017,000.00

Adobe Collection CS5

1 paket

32,028,475.00

32,028,475.00

2

Perjalanan

 

 

-Ongkos transport dalam kota

2 bln

100,000.00

5,000,000.00

3

Biaya Lain-lain

 

 

-Wawancara

1 hari

50,000.00

50,000.00

-Laporan Penyelesaian Tugas

5 bundel

50,000.00

250,000.00

Jumlah Biaya

 

 

46,895,475.00

Rancangan Waktu


  1. Pembuatan Proposal

    Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian, dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

  2. Pembuatan Data Dan Studi Pustaka

    Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat dianalisa yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu satu minggu untuk melakukan pengumpulan data.

  3. Seminar Proposal

    Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

  4. Analisis Data

    Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, dilakukan selama satu minggu.

  5. Desain Sistem

    Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama satu minggu.

  6. Pembuatan Program

    Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama Sembilan minggu.

  7. Testing Program

    Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  8. Pelatihan User

    Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama satu minggu.

  9. Implementasi Program

    Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

  10. Dokumentasi

    Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal selama enam minggu berawal pada dimulainya kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder

Time Schedule


Gambar 4.23 Time Schedule

Implementasi Sistem yang diusulkan



Gambar 4.15 Tampilan Home

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Admin pada menu staff

Gambar 4.18 Tampilan Halaman User pada menu rekanan

Gambar 4.19 Tampilan Halaman Form Input Iklan

BAB V PENUTUP

Kesimpulan


Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Sistem informasi monitoring titik iklan yang berjalan pada saat ini masih banyak yang dikerjakan secara manual melalui beberapa tahap yaitu dengan cara inspeksi langsung pada lokasi yang dituju sehingga pekerjaan menjadi lambat yang mengakibatkan terhambatnya informasi kepada pemohon.
  2. PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang sebagai salah satu instansi BUMN yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan sistem yang berjalan saat ini masih dirasakan hambatan dalam pelayanan suatu informasi. Pemilik iklan membutuhkan suatu informasi lokasi iklan, perawatan, pemeliharaan dan perbaikan.
  3. Dalam mengelola iklan pada PT Jasa Marga Jakarta-Tangerang ada beberapa pengaruh terhadap proses pembuatan, perawatan, serta monitoring iklan kepada pelanggan juga kepada unit kerja terkait yaitu Pemilik iklan membutuhkan suatu informasi secara online melalui google map untuk mempermudah mengetahui informasi lokasi iklan milik perusahaan iklan. Perancangan aplikasi monitoring titik iklan dimulai dari pembuatan diagram UML yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP sesuai dengan desain prototype yang ada. Xampp sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server dan juga menggunakan MySql sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Dreamweaver sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

Saran


Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Tangerang, antara lain :

  1. Untuk keamanan data yang di usulkan schedule backup secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan / error pada komputer, ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh, maka dengan adanya data backup data tersebut tidak terpisah atau hilang.
  2. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau orang yang bersangkutan dengan sistem ini, hal ini ditunjukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.
  3. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.
  4. Pada sistem pendaftaran yang telah dirancang masih terdapat beberapa kekurangan yang masih perlu dibenahi, yaitu menampilkan peta lebih dinamis dan update untuk informasi yang lebih sempurna, hal ini dapat diantisipasi dengan cara membangun map server sendiri.

DAFTAR PUSTAKA


Aisyah Siti, Nawang Kalbuana.2011.Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME.Journal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011
Aliyah, Aini. 2010. Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Surat Masuk Keluar Pada Bagian Umum Di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Berbasis Web. Laporan Skripsi : Raharja
Anhar, 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita
Chr. Jimmy L. Gaol. 2008. Sistem Informasi Manajemen Pemahaman Dan Aplikasi. Grasindo
Firmanzah.2008. Monitoring
Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3), 231-241
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: Elex Media Komputindo
Kadir. 2012. Surat Berharga
Laudon, C, Kenneth dan Laudon, C, Jane. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ke-10 Cetakan Ke-1. Jakarta:Salemba Empat.
Maimunah, Lusyani sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal[ [CCIT]] Vol-5 No.3 – Mei 2012
Mambrasar, Yusuf N & Erik Iman. 2008. Membuat Web Server Dengan Winsock. Andi: Yogyakarta
Marakas, George M. 1999. Decision Support Systems in The 21st Century. New Jersey : Prentice-Hall
Mc Leod, R. Dan G. Schell. 2001. Management Information System. Edisi Ke-8. NewJersey : Prentice-Hall.
Molengraaf. 2011. Surat Berharga
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta
Neufeldt, V. 1997. Webster New World College Dictionary, Third Edition, Macmillan, USA.
Nugroho, Adi. 2010. Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object. Bandung: Informatika
Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.
Oktanty, Rhizzajian. 2009. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengolaan Surat Keputusan Di Fakultas Teknologi Informasi. Laporan Skripsi : Raharja
Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom
Ollie, 2008. Panduan Praktis Mendesain Template Joomla. Jakarta: Mediakita
Padeli, Henderi, Suyatno. 2008. Membangun (E-Procurement) Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Prinsip Good Corporate Governance dengan Visual UML. Journal CCIT Vol-2 No.1 – September 2008
Pratama, Antonius Nugraha Widhi. 2010. Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP. Jakarta: Mediakita
Putri. 2008. Perancangan Sistem Informasi Surat Menyurat Berbasis Visual Basic Adobe Reader. Laporan Skripsi  : Raharja
Raharja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011
Rob, P., Coronel, C. 2009. Database systems: design, implementation and management 8th Edition. Course Technology. United States.
Rukmini. 2009. Efektivitas Pelayanan Publik Mengenai Sertifikat Tanah Melalui Sistem Informasi Dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANASA) Pada Kantor Pertanahan Kota Tamgerang. Laporan Skripsi : Malang
Setyaji, Jarot. 2010. Buku Pintar Menguasai Komputer dan laptop. Jakarta: Mediakita
Sridadi. 2007. Pengukuran
Sulistyawan, Rubianto, Rahmad Saleh. 2008. Modifikasi Blog Muliply dengan CSS. Jakarta: Elex Media Komputindo
Sutisna, Dadan. 2008. 7 Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta: Mediakita
Turban. Efraim. Jay E. Aron. 2001. Decision Support System and Intelligent Systems. Edisi Ke-6. NewJersey : Prentice-Hall.
Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
Wahana, Komputer. 2011. Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif. Yogyakarta: Andi
Wahyono, Teguh. 2009. Practice Guide PHP on Windows. Jakarta: Elex Media Komputindo
SIG : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONSEP KONSEP DASAR (PERSPEKTIF GEODESI & GEOMATIKA) Eddy Prahasta Informatika Bandung 2009

LAMPIRAN-LAMPIRAN Daftar Lampiran

Contributors

Admin