TA1522390141

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBAYARAN PADA SMP PLUS

BERKUALITAS LENGKONG

MANDIRI


TUGAS AKHIR





Disusun Oleh :


NIM
: 1522390141
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA

SMP PLUS BERKUALITAS LENGKONG MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390141
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3 (Tiga)
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputer Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom.)
NIP : 000603
       
NIP : 060003




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA

SMP PLUS BERKUALITAS LENGKONG MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390141
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :


Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Ir. Abdul Hayat M.T.I)
 
(Mardiana, SE.,M.Ak)
NID : 07133
 
NID :17005




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA

SMP PLUS BERKUALITAS LENGKONG MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390141
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA

SMP PLUS BERKUALITAS LENGKONG MANDIRI


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390141
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018
DEWI MARTIWI RADIYANTI
NIM. 1522390141


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAK

SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri merupakan sekolah yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan sekolah yang menciptakan siswa yang berjiwa entrepeneurship, dan dibekali budi luhur serta ilmu pengetahuan. Menjadi lembaga pendidikan pencetak generasi penerus yang cerdas, jujur, terampil, menguasai iptek, peduli lingkungan, toleran dan mandiri. Disamping dari tujuan tersebut, disaat perkembangan teknologi yang semakin canggih mendorong setiap lembaga pendidikan untuk bersaing dalam ilmu teknologi. Dalam hal ini, penelitian yang diteliti pada sekolah SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri ialah mengenai pembayaran sekolah. Pembayaran sekolah saat ini masih bersifat manual, artinya masih menggunakan tulisan atau semi komputerisasi. Oleh karena itu, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa permasalahan yang terjadi dalam Sistem Pembayaran Sekolah Pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri. Data didapat peneliti dengan cara melakukan observasi atau wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Pada penelitian ini akan disajikan pembahasan tentang landasan dan tahapan dalam menganalisa dan modeling Sistem Pembayaran Sekolah yang berjalan saat ini dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML),dari penelitian ini, dapat dihasilkan sebuah analisis sistem informasi pembayaran sekolah yang dapat dijadikan bahan acuan dalam pengembangan sistem yang bertujuan untuk mempermudah dalam pencatatan data dan pembuatan laporan pembayaran sekolah siswa perbulan.

Kata Kunci : Analisa, Pembayaran Sekolah, Sistem Informasi, UML


ABSTRACT

SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri is a school that has a goal to create a school that creates students who are entrepreneurial spirit, and equipped with noble and knowledge. Being a future generation educational institutions that are intelligent, honest, skilled, master of science and technology, care about the environment, tolerant and independent. Aside from that goal, as technological developments increasingly sophisticated encourage every educational institution to compete in the science of technology. In this case, the research under study at SMP Plus Quality School of Lengkong Mandiri is about school payment. The current school payment is still manual, meaning still using writing or half- computerized. Therefore, as for the purpose of this study is to analyze the problems that occur in the School Payment System In Junior High Quality Plus Lengkong Mandiri. Data obtained by researcher by doing observation or direct interview to party concerned. In this study will be presented a discussion of the foundations and stages in analyzing and modeling the current School Payment System by using Unified Modeling Language (UML), from this research, can generate an analysis of school payment information system that can be used as a reference in the development of the system which aims to facilitate the recording of data and preparing reports on school payments students every month.

Keywords: System Analysis, School Payment, SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri



KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri”. Laporan penelitian Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga, Jurusan Manajemen Informatika. Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, peneliti tidak dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu serta mendukung peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini, diantaranya:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  2. Bapak Padeli, M.Kom. selaku pembantu Direktur I (Pudir I) Pada AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK Raharja Informatika.
  4. Bapak Ir. Abdul Hayat M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan maupun arahan, serta motivasi kepada penulis selama pelaksanaan maupun penyusunan laporan Tugas Akhir ini
  5. Ibu Mardiana, S.E, M.Ak Selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah juga memberikan banyak bantuan dan meluangkan waktunya selama masa bimbingan sehingga penulis dapat mengerjakan Tugas Akhir (TA) dengan baik.
  6. Bapak Rasyid Tarmizi, S.E., M.M yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  7. Bapak Yusri Afandi S.Pd selaku kepala sekolah SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri yang membantu pelaksanaan observasi Tugas Akhir (TA) ini.
  8. Ibu Romiasih A.Md selaku Bendahara SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri yang telah banyak membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitian dan berkontribusi dalam penyelesaian laporan penelitian ini.
  9. Ibu Sary Mutia selaku Bendahara SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri yang telah memberikan informasi dan data.
  10. Orang Tua saya, Bapak, Ibu dan seluruh keluarga tersayang yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil sehingga terselesaikannya laporan ini.
  11. Sahabat-sahabat terbaik saya, Annisa Amalia, Dyna Halimah, Rivka Farizi dan Siti Agisna yang selalu memberikan motivasi dalam penyusunan laporan ini.
  12. Sagita, Vertavera, Haqulia, Ayuzsa, Ayuni, Viranda, Haris, Angly dan juga kawan twitter yang selalu memberikan motivasi setiap harinya.
  13. Seluruh Museum Assistant dan Staff Museum MACAN, yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai pemicu agar berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi Perguruan Tinggi Raharja dan SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.


Tangerang, 17 Juli 2018
Dewi Martiwi Radiyanti
NIM. 1522390141



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SMP Plus BLM

Gambar 3.3. Use Case Diagram SPP yang Berjalan

Gambar 3.4. Use Case Diagram Non-SPP yang Berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagram SPP yang Berjalan

Gambar 3.6. Activity Diagram Non-SPP yang Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram SPP yang Berjalan

Gambar 3.8. Sequence Diagram Non-SPP yang Berjalan

Gambar 3.9. Use Case Diagram SPP yang Diusulkan

Gambar 3.10. Use Case Diagram Non-SPP yang Diusulkan

Gambar 3.11. Activity Diagram SPP yang Diusulkan

Gambar 3.12. Activity Diagram Non-SPP yang Diusulkan

Gambar 3.13. Sequence Diagram SPP yang Diusulkan

Gambar 3.14. Sequence Diagram Non-SPP yang Diusulkan

Gambar 3.15. Class Diagram Sistem Pembayaran Sekolah

Gambar 3.16. Prototype Tampilan Login

Gambar 3.17. Prototype Tampilan Dashboard

Gambar 3.18. Prototype Tampilan Pembayaran

Gambar 3.19. Prototype Tampilan Laporan

Gambar 3.20. Tampilan Halaman Login

Gambar 3.21. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 3.22. Tampilan Halaman Pembayaran

Gambar 3.23. Tampilan Halaman Laporan

DAFTAR TABEL



DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini sangat berkembang dalam masyarakat. Komputer merupakan salah satu teknologi yang perkembangannya sangat pesat. Komputer menjadi jalan keluar untuk semua permasalahan, dan merupakan suatu media elektronik yang memiliki andil sangat penting dalam teknologi saat ini, komputer terus dikembangkan untuk mendominasi disegala bidang profesi pekerjaan.

Seiring dengan kemajuan teknologi yang telah global dan mampu mencukupi segala aspek kehidupan. Dalam perkembangannya, teknologi belum menyeluruh ke ruang lingkup pendidikan, hanya beberapa aspek yang mampu mengatasi masalah tertentu. Belum adanya teknologi yang mengatasi dan membantu permasalahan pembayaran di SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.

Sebagai suatu instansi pendidikan yang sedang berkembang SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri membutuhkan perkembangan teknologi informasi untuk mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik. Saat ini terdapat permasalahan pembayaran yang dihadapi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri. Sistem Pembayaran yang selama ini dirasa kurang efektif karena dalam prakteknya masih manual. Terdapat permasalahan dalam pencatatan dan pembuatan laporan pembayaran, yang mengakibatkan banyaknya kehilangan informasi pembayaran sampai data-data penting.

Dengan permasalahan itu dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik dan mampu mengatasi permasalahan tersebut sehingga pengolahan keuangan pembayaran lebih maksimal dan akurat. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA SMP PLUS BERKUALITAS LENGKONG MANDIRI.”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu:

  1. Bagaimana sistem pembayaran yang berjalan pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri saat ini?
  2. Apakah sistem informasi pembayaran yang digunakan SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri sudah maksimal?
  3. Bagaimana cara membuat sistem informasi pembayaran pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri?


Ruang Lingkup

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang sedang terjadi agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang diteliti, maka diperlukan adanya batasan masalah. Adapun ruang lingkup permaslahan yang akan dibahas meliputi :

  1. Melakukan peninjauan terhadap sistem pembayaran sekolah yang sekarang digunakan pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.
  2. Mengidentifikasi terhadap kendala-kendala yang terjadi pada proses pembayaran.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan serta menerapkan berbagai teori yang penulis dapatkan selama ini. Tujuan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Tujuan operasional adalah untuk mengetahui kendala atau masalah apa saja yang biasa terjadi pada sistem pembayaran di sekolah yang sekarang sedang digunakan.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini adalah agar hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau refrensi untuk mengembangkan sistem yang sedang dipakai, guna membantu pengambilan keputusan yang tepat dan relevan.
  3. Tujuan individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu, pengetahuan, serta pengalaman peneliti dalam hal menganalisis sebuah masalah untuk menemukan solusi dalam masalah tersebut, juga untuk memenuhi kewajiban peneliti untuk menyelesaikan Tugas Akhir.


Manfaat Penelitian

Manfaat adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari hasil suatu penelitian. Terdapat 3 (tiga) manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Dapat menambah wawasan bagi peneliti dalam hal menganalisa masalah, menemukan solusi, mengembangkan sebuah sistem maupun meciptakan sistem yang baru.
  2. Hasil dari penelitian mampu memberikan kontribusi nyata berupa pemecahan dari masalah yang terjadi dalam instansi tersebut.
  3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain


Metode Penelitian

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan data mengenai keadaan langsung dari lapangan untuk mendapatkan data penelitian secara relevan. Penelitian menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data diantaranya sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Terdapat 3 (tiga) metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data laporan penelitian ini yaitu:

  1. Observasi

    Metode Observasi, penulis melakukan penelitian dengan mendatangi sekolah untuk mengetahui secara detail dan menyeluruh kendala atau masalah apa saja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.

  2. Wawancara

    Metode Wawancara, penulis melakukan penelitian dengan cara wawancara atau tanya jawab secara lisan dan tertulis kepada stakeholder yang bersangkutan guna mendapatkan data yang diperlukan. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan kepada Ibu Sary Mutia. selaku Bagian Keuangan SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.

  3. Studi Pustaka

    Refrensi yang didapat dari membaca dan mempelajari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan judul yang sedang diiteliti guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan, serta dijadikan landasaan teoritis dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan laporan.

Metode Analisa

Pada tahap analisa, yang merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Alat bantu yang digunakan adalah berupa Unifed Modeling Language (UML), yang dibuat menggunakan software visual paradigm.

Metode Perancangan

Tahap perancangan adalah tahap untuk menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user, dengan alat bantu Unifed Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm, berupa usecase diagram, class diagram, activity diagram dan class diagram. Proses perancangan akan diterjemahkan ke sebuah perancangan perangkat lunak sebelum dibuat coding. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Hypertext Preprocessor (PHP) serta database yang digunakan adalah MySql, untuk framework yang peneliti gunakan adalah framework Laravel.

Metode Prototype

Proses prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Balsamiq Mockup 3. Tahap ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

Metode Testing

Metode testing adalah tahapan dalam menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem perangkat lunak yang dibuat yang kemudian akan diperbaiki dan agar sistem dapat digunakan oleh user. Metode testing yang peneliti gunakan adalah metode Blackbox.

Sistematika Penulisan

Pada garis besarnya masalah yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab, sistematika penulisan Tugas Akhir yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB I   PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi gambaran secara umum laporan penelitian Tugas Akhir yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah yang berisi permasalahan dalam objek penelitian, ruang lingkup atau batasan sistem yang akan dibahas, tujuan dan manfaat, metode penelitian, metode perancangan, metode testing dan sistematika penulisan.

BAB II   LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori–teori yang berkaitan erat dengan penyusunan laporan penelitian, terdapat teori umum, teori khusus serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III   PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini membahas tentang gambaran umum SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri, sejarah singkat, struktur organisasi serta menganalisis sistem yang berjalan dengan menggunakan UML, juga perancangan sistem yang akan dibuat. struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab masing–masing bagian berdasarkan struktur organisasi, tata laksana sistem berupa rancangan prosedur dengan menggunakan UML, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, user requirement yang berisi elisitasi tahap 1,2,3, dan final, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB IV   PENUTUP

Pada bab ini berisi beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diberikan agar penelitian ini dapat dikembangkan dan diperbaiki dikemudian hari oleh para peneliti lainnya.



BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Azhar Susanto (2013:22)[1]. “Sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem atau bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”
  2. Hartono dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013:9)[2] menyatakan, “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi - fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
  3. Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[3]. “Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

Maka dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berkaitan satu dengan lainnya dan saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut.


Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2)[4]., dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi menerangkan bahwa sistem:

  1. Mempunyai Komponen Sistem (Components) Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.
  2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary), Batasan Sistem adalah daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya ataupun membatasi sistem dari lingkungan diluar sistem itu sendiri.
  3. Mempunyai Lingkungan Luar (Environment), Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
  4. Mempunyai Penghubung (Interface) Antar Komponen, Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).
  5. Mempunyai Masukan (input) Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Mempunyai Pengolahan (Processing), Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
  7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan, Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
  8. Mempunyai Keluaran (output), Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.
  9. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2010:53)[5]., menyatakan bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract) lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan sistem buatan manusia (human made system), sistem pasti (deterministic system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan sistem tertutup (closed system) lawan sistem terbuka (open system).

Maka sistem informasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah dirancang dan sudah ditentukan dengan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di lingkungan atau sesuatu di luar lingkungan organisasinya.

Tujuan Sistem

Azhar Susanto (2013:2)[1]. mengemukakan “tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.”

Siklus Hidup Sistem

Sutabri (2012:27)[6]., menyebutkan “Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.” Beberapa fase/tahapan daur hidup sistem yaitu diantaranya:

  1. Mengenali adanya kebutuhan,Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem,Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem, Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang paling dalam daur hidup pengembangan sistem.
  4. Pengoperasian sistem, Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis.
  5. Sistem menjadi usang Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Sehingga perlu dirancang sistem yang baru.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang definisi data diantaranya :
  1. Menurut Wahyudi (2012:3)[7]., “Data adalah suatu file ataupun field yang berupa karakter atau tulisan dan gambar”.
  2. Menurut Sutarman (2012:3)[8]., “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan”.
  3. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012:5)[9]., “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai."

Maka dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu pernyataan berdasarkan fakta yang merupakan hasil pengamatan.


Jenis Data

Sutabri (2012:3)[6], data dapat diklasifikasi menurut jenis, sifat dan sumber mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :
  1. Klasifikasi data menurut jenis data
  2. Data hitung (enumerition/counting data) Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu.
    Data ukur (measurement data) Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu
  3. Klasifikasi data menurut sifat data:
  4. Data Kuantitatif, Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan jumlah penjumlahan
    Data Kualitatif, Data kualitatif adalah adta mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.
  5. Klasifikasi data menurut sumber data:
  6. Data Internal, Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    Data Eksternal, Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain.

Definisi Informasi

Beberapa para ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:
  1. Dalam bukunya Jeperson Hutahaean, menurut Gordon B. Davis (2014:9)[10], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
  2. Menurut Jogiyanto (2009:8)[5] dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mengemukakan definisi informasi adalah : “Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna sehingga dapat digunakan dan diterima oleh pemakainya untuk mengambil sebuah keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 :20)[4] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:
  1. Informasi Harus Akurat. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Informasi Harus Tepat Waktu. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Informasi Harus Relevan. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


Siklus Informasi

Sebuah informasi pastilah memiliki sebuah siklus atau daun hidup informasi yang mana dari kumpulan fakta kejadian lalu diolah dan menjadi informasi. Menurut Hutahaean (2014: 10-11)[10], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17)[9] pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang - orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Dalam International Journal of Research (IJR), Vol. 1 Issue 7 (2014:1280)[11], Yaser Hasan Al-Mamary dkk menyebutkan “Sistem Informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan control untuk mengkonversi data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung peramalan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengembalian keputusan dan kegiatan operasional dalam suatu organisasi”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20)[9] Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen.

Komponen-komponen sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini:

  1. .Blok Masukan (Input Block),Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode - metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware), perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Block System), Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah atau bila terlanjur terjadi kerusakan maka bisa langsung di atasi.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Analisa sistem adalah teori sistem yang umum digunakan sebagai sebuah landasan teori konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:155)[12], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputesrisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logik dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut."

Rosa (2013:18)[13], menyebutkan bahwa “Analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi masalah didalam sistem yang sedang berjalan dan memberikan keputusan terhadap hasil analisa tersebut untuk pembuatan sistem baru maupun memperbaharui sistem yang telah ada.”

Tahap-Tahap Analisa Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2012:126)[4], Tahap Analisa Sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahapan yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul apa fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhan atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem didalam tahap analisis ini, diantaranya adalah :

  1. Identify, adalah proses yang dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebuah masalah.
  2. Understand, adalah bagaimana agar dapat memahami cara kerja dari sistem yang ada.
  3. Analysis, yaitu melakukan nalasisa terhadap sistem yang sudah ada.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisa yang teah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi dari analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dipakai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Menerapkan dan merencanakan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakainya.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[14], “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.”

Tujuan Perancangan Sistem

Dalam bukunya, Deni Darmawan (2013:228)[15], tahap perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :

  1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci)


Konsep Dasar Akuntansi

Definisi Akuntansi

Halim dan Kusufi dalam Jurnal Friska Langelo Dkk (2015:2)[16] mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Standar Akuntansi Keuangan

Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas empat standar, sering disebut sebagai 4 Pilar Standar Akuntansi yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah), dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Masing-masing standar memiliki karakteristik dan keguanaan yang berbeda baik dari sisi entitas, perlakuan akuntansi, dan cara penggunaannya.



Teori Khusus

Konsep Dasar Pembayaran

Definisi Pembayaran

Menurut Alam S (2013:255)[17], “Sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi”.

Berdasarkan Undang-Undang No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal I angka 6 hal. 3), “Sistem pembayaran yaitu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”.

Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang dilakukan untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lainnya, atau bisa juga dari satu intansi ke instansi lainnya dengan kata lain yang melakukan kegiatan transaksi perkeonomian.


Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Yulia Jihan Syafitri (2017:21)[18], menyebutkan “UML merupakan singkatan dari “Unified Modelling Language” yaitu suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, atau definisi UML yaitu sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem softwere. Saat ini UML sudah menjadi bahasa standar dalam penulisan blue print software.”

Khurana et al. (2016:243)[19] menyebutkan, dalam Journal of Software Volume 11, Number 3, March 2016, UML Model is standard by object management group. It is a modeling language in software engineering. It is being designed to specify, construct and document to software artifacts with support to special aspects of software such as dynamics and structural aspects. Artinya Model UML adalah standar yang dibuat oleh object management group. UML adalah bahasa pemodelan dalam rekayasa perangkat lunak. UML sedang dirancang untuk menentukan, membangun dan mendokumentasikan menjadi artefak perangkat lunak yang mendukung aspek-aspek khusus dari perangkat lunak seperti aspek dinamika dan struktural

Wibawa (2015:5) [20], UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software. Model yang dikerjakan dengan UML ada dua yaitu model bisnis dan model untuk rekayasa software. UML memiliki diagram grafis seperti usecase diagram, class diagram, statechart diagram, activity diagram, sequence diagram, collaboration diagram, component diagram dan deployment diagram.

Diagram Dalam Unified Modelling Language (UML)

Ada 4 (empat) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram, Use case adalah adalah deksripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah sistem (aktor) dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
  2. Sequence Diagram, Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
  3. Class Diagram, Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas- kelas sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron.
  4. Activity Diagram, Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


Konsep Dasar MySQL

Pengertian MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:21)[21], berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Menurut Damodaran dkk, pada Jurnal Internasional (IJCI) Vol. 5 No. 2 (2016:387)[22], “MySQL adalah open-source relational database management sistem (RDBMS) yang didistribusikan, dikembangkan, dan didukung oleh Oracle Corporation. Sistem relasional seperti, menyimpan data MySQL dalam bentuk tabel dan menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) untuk mengakses data”.

Menurut Winarno (2014:101)[23], “MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel.”

Konsep Dasar XAMPP

Pengertian XAMPP

Dalam International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC) (2014:26)[24] Menurut Walia, “XAMPP stands for Cross-Platform (X), Apache (A), MySQL (M), PHP (P) and Perl (P). It is a simple, lightweight Apache distribution that makes it extremely easy for developers to create a local web server for testing purposes.”

Menurut Kartini (2013:27-26)[25], berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.


Konsep Dasar PHP(Hypertext Processor)

Pengertian PHP(Hypertext Processor)

Warsito dalam Jurnal CCIT (2014:27)[26], menyatakan “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet.”

Menurut Ripunjit Das dalam International Journal of Current Trends in Engineering & Research (IJCTER) Vol. 2 No. 6 (2016:42)[27], “PHP: Hypertext Preprocessor adalah Bahasa scripting yang kerap kali dihubungkan dengan pengembangan web meskipun pemakaian di area lain”.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Pengertian Analisa PIECES

Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[28], menyatakan “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

Konsep Framework Laravel

Definisi Framework '

Menurut Shan dan Hua yang dikutip oleh Ahmad Leo Yudanto, dkk dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:629)[29] Framework adalah “Sebuah arsitektur yang terbuka yang dibuat berdasarkan pada standar pengembangan perangkat lunak yang diterima secara umum.”

Definisi Laravel

Dalam Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (2017:630)[29] Definisi laravel menurut Ahmad Leo Yudanto, dkk adalah “Sebuah framework web berbasis PHP yang open source dan tidak berbayar, diciptakan oleh Taylor Otwell dan diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web yang menggunakan pola MVC”.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Dalam jurnal M.Iqbal Dzulhaq, Rahmat Tullah, dan Putra Satia Nugraha (2017:1)[30], Menurut Siahaan “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi".

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi dapat diperoleh melalui proses wawancara dan melalui tiga tahap yaitu:</ref>

  1. Elisitasi Tahap I, merupakan rancangan sistem baru secara keseluruhan yang diusulkan oleh pihak manajemen (stakeholder) terkait oleh pihak pewawancara (peneliti).
  2. Elisitasi Tahap II, merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement atau kebutuhan tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III, merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T dalam TOE artinya Technical, artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O pada TOE artinya Operational, artinya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E pada TOE artinya Economi, artinya berapakah biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut didalam sistem?


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Dalam Jurnal Anjar Priyadna dan Berliana Kusuma Riasti (2013:25)[31], Silberschatz dan Janner Simarmata berpendapat bahwa “Database adalah kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data.”

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Dalam Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 3 (2016:3)[32], Menurut Harahap dkk menyatakan “BlackBox Testing adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan yang diinginkan. Metode pengujian perangkat yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output”.

Menurut Kumar dkk dalam Intenational Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 (2015:32)[33], “Black-Box Testing adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal dari komponen atau sistem. Dalam Black-Box Testing, tidak memerlukan penguji untuk mendapatkan pengetahuan pemrograman yang baik karena hanya membahas aspek fundamental dari sistem tanpa membahasa secara rinci”.

Menurut pendapat Mansour dan Houri (2017:1)[34] “Black-box methods are specification based such as equivalence partitioning, boundary value analysis, random testing, and functional analysis-based testing” yang artinya Metode black-box adalah spesifikasi berbasis seperti partisi ekivalen, analisis nilai batas, pengujian acak, dan pengujian berbasis analisis fungsional


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Literature adalah sebuah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu kegiatan untuk meninjau atau memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu hasil kepustakaan.

Tujuan Literature Review

Berikut ini tujuan Literature Review, antara lain:

  1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topic atau bidang.
  2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan termonologi.
  3. Menentukan study, model, studi kasus, dan lain-lain yang mendukung topic.
  4. Menentukan lingkup penelitian dari topik penelitian.


Literature Review

Literature review Banyak upaya penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pembayaran pada sekolah atau instansi lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang sedang dibuat. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan proses pembayaran sekolah ini perlu dilakukan sebuah study pustaka (Literature Review) sebagai salah satu dari penempatan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Tinjuan studi dari penelitian Adelita Putri dkk (2016)[35], “Simulasi Pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) Pada SDIT Permata Bunda Dengan Web Service”. Tujuan utama penelitian ini adalah pembuatan sistem informasi yang dapat digunakan untuk pembayaran. Penelitian ini diharapkan agar memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP).
  2. Tinjuan studi dari penelitian Hilman Sudirman dkk (2014)[36] “Perancangan Program Aplikasi Transaksi Pembayaran SPP, UTS Dan UAS Menggunakan Metode Analisis Dan Desain Berorientasi Objek Model UNIFIED APPROACH (UA)”. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu membangun sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh SMK Muhammadiyah Garut untuk membantu mengolah data pembayaran dengan menggunakan metodologi berorientasi objek yaitu Unified Approach (UA) untuk memudahkan proses pembayaran yang masih manual dan agar memudahkan pencatatan laporan yang tepat dan akurat.
  3. Tinjuan studi dari penelitian Merza Dheo Prakoso dkk (2017)[37], “Sistem Informasi Pembayaran Biaya Pendidikan Siswa Pada SMK Perwira Bangsa Bekasi Utara”. (Jurnal 2017) Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan bagian keuangan dalam melakukan pencatatan pembayaran yang selama ini masih manual dan menyebabkan sulitnya mencari data pembayaran yang sudah terjadi. Dengan metode waterfall ini memudahkan petugas dalam prakteknya dalam melakukan proses pembayaran SPP di SMK Perwira Bangsa Bekasi Utara.
  4. 4. Tinjauan studi dari penelitian Ahmad Syaifulloh dan Dedi Irawan (2017)[29] “Perancangan Program Aplikasi Transaksi Pembayaran SPP Pada SMA Negeri 1 Sukoharjo”. (Jurnal 2017) Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan bagian keuangan dalam melakukan pencatatan pembayaran yang selama ini masih manual baik transaksi pembayaran maupun perkepan data. Sehingga memperlambat proses pembayaran. Dengan metode System Developmnt Life Cycle (SDLC) dan dibangun dengan Visual Basic 6.0 ini memudahkan petugas dalam melakukan proses pembayaran SPP di SMA Negeri 1 Sukoharjo.
  5. Tinjauan studi dari penelitian Sariyanti dan Tri Susilowati (2017)[38], “Sistem Aplikasi Pembayaran Pada SMK Ma’rif Banyumas, Kecamatan Banyumas”. (Jurnal 2017) Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pencatatan pembayaran yang selama ini masih manual baik transaksi pembayaran maupun perkepan data. Sehingga memperlambat proses pembayaran. Dengan metode System Development Life Cycle (SDLC) dan dibangun dengan Visual Basic 6.0 dengan metode siklus hidup yaitu dengan analisis sitem desain sistem dan implementasi sistem ini memudahkan petugas dalam melakukan proses pembayaran di SMK Ma’rif Banyumas.
  6. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Thakur Rakhi dan Srivastava Mala (2014)[39] dari School of Management, Narsee Monjee Institute of Management Studies, Mumbai, India dengan judul “Adoption readiness, personal innovativeness, perceived risk and usage intention across customer groups for mobile payment services in India” Literatur mengenai atribut utama penerimaan teknologi secara sistematis ditinjau untuk mengembangkan konstruksi AR. Post bahwa model komprehensif yang terdiri dari AR, personal innovativeness dan PR disatukan. Model ini kemudian diuji secara empiris dengan menggunakan pemodelan persamaan struktural. Dengan menilai model yang diusulkan, lima dari enam hipotesis didukung sepenuhnya sementara satu hipotesis didukung sebagian. Uji invariance menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pengguna dan non-pengguna. Hasil penelitian dapat berbeda dengan konteks nasional, penawaran layanan, kerangka peraturan dan variabel pribadi pelanggan lainnya (yaitu gaya hidup) yang menunjukkan peluang penelitian di masa depan. Memudahkan pemahaman peran faktor yang berbeda terhadap niat penggunaan pembayaran mobile antar pelanggan. Selain itu, hasilnya memperluas pengetahuan tentang perilaku konsumen terhadap inovasi teknologi keuangan.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Dario De Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola (2013)[40] dalam Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. yang berjudul Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan transaksi yang aman, layanan disediakan pada lokasi yang berbeda dan didukung oleh aplikasi server, dan berlaku untuk transaksi pemesanan dan layanan pembayaran. Transaksi bisnis seperti transaksi pembayaran terbentuk melalui jaringan nirkabel untuk melakukan pembayaran melalui jaringan nirkabel, dengan penggunaan pembayaran nirkabel terminal menggunakan perpesanan Short Messaging Service (SMS) melalui GSM seperti jaringan nirkabel.
  8. Penelitian dalam sebuah Journal International yang dilakukan oleh Andreas Zolnowski dan Tilo Bohmann (2014)[41] dari Univ. of Hamburg, Germany dengan judul “Representing Service Business Models with the Service Business Model Canvas -- The Case of a Mobile Payment Service in the Retail Industry”. Makalah ini menyajikan representasi untuk model bisnis layanan. Kegunaan dan keampuhan representasi model bisnis alternatif ini ditunjukkan dengan studi kasus tentang layanan pembayaran mobile di industri ritel Jerman. Kami menerapkan dan membandingkan Model Bisnis Kanvas serta Kanvas Model Bisnis. Berdasarkan aplikasi ini, kami menyajikan sebuah evaluasi berdasarkan argumen representasi.




BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

Sejarah Singkat SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri didirikan oleh Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia (YBBAI) pada tahun ajaran 2004-2005. SMP Plus BLM ini terintegrasi dengan SMK Plus BLM, TK Plus BLM, dan SDN Lengkong Wetan 02 yang berada didalam area Kampoeng Pendidikan Mandiri, Lengkong. Berdiri sejak tahun 2004-2005, SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri telah menghasilkan 12 angkatan. Lulus 100%, dengan jumlah lulusan 53 orang. Jumlah siswa SMP Plus Saat ini sebanyak 149 Siswa. Akdreditas sekolah A. YBBAI care to student and alumni. Mereka dibekali dengan pelajaran soft skills, entrepeneurship, jurnalistik dan menulis serta pengembangan kepribadian (personality development) agar mereka menjadi lulusan yang berkarakter.


Gambar 3.1. Logo SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri


Profil Sekolah
  1. Nama Sekolah  : SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri (SMP Plus BLM
  2. Nama Kepala Sekolah  : YUSRI AFANDI, S.Pd
  3. A l a m a t  :
  4. Jalan : Jalan Lengkong Raya
  5. Desa/Kelurahan : Lengkong Wetan
  6. Kecamatan  : Serpong
  7. Kabupaten./Kota : Tangerang Selatan
  8. No. Telepon /HP : (021) 22231138
  9. NSS/NDS : 202280308019
  10. NPSN : 20613832
  11. Tahun didirikan : 2004
  12. Tahun Beroperasi  : 2004
  13. Kepemilikan Tanah  :
    1. Kepemilikan Tanah  : Yayasan Bangun Bina Anak Indonesia (YBBAI)
    2. Luas Tanah : 3027 M2
  14. Akreditasi  : A
  15. Satatus Bangunan  :
    1. Surat Ijin Bangunan  : No. 421.3/581/Dis.P&K Tanggal 28-12-2005
    2. Status Bangunan  : Milik Yayasan
    3. Luas SeluruhBangunan : 1176 M2
  16. No. Rekening Rutin Sekolah  : 0509-01-009934-50-9
  17. Nama Bank  : BRI Unit BSD


Visi dan Misi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

  1. Visi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri "Menjadi lembaga pendidikan pencetak generasi penerus yang cerdas, jujur, terampil, menguasai iptek, peduli lingkungan, toleran dan mandiri."
  2. Misi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri
    1. Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan agar siswa mampu bersaing di era otonomi daerah, demoktrasisasi dan globalisasai
    2. Membangun karakter siswa dan menanamkan rasa kebangsaan serta cinta tanah air.
    3. Membekali karakter dengan metode belajar dan kepemimpinan.
    4. Menjadikan siswa kreatif dan inovatif, menguasai teknologi informasi melalui pembudayaan pembaca dan menulis agar mampu dan terampil bersaing.
    5. Membekali siswa agar mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat baik di desa maupun dikota.

Tujuan Sekolah

  1. Melahirkan anak-anak yang teguh, beriman, cerdas, sehat, jujur, peduli sesama, mandiri dan berkualitas untuk menyelamatkan bangsa indonesia dari ketertinggalan, kemiskinan dan pengangguran yang merupakan masalah kita bersama sejak ratusan tahun lalu yang harus diperangi bersama-sama.
  2. Menampung siswa lulusan SD dari keluarga miskin tapi sungguh-sungguh mau belajar agar mereka bisa melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  3. Terjadi keseimbangan antara masyarakat kota yang sudah maju dengan masyarakat desa yang masih tertinggal.
  4. Memberikan pelayanan akademik maupun administrasi yang baik terhadap siswa, orang tua, yayasan maupun lembaga lain yang terkait dan sudah mempunyai hubungan dengan sekolah.
  5. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang komputer dan sains.
  6. Unggul dalam bidang non akademik seperti jurnalistik, agribisnis, futsal, sepak bola, melukis.
  7. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
  8. Unggul dalam pelestarian lingkungan melalui program cinta lingkungan.
  9. Unggul dalam pembelajaran menggunakan fasilitas lingkungan alam sekitar.


Struktur Organisasi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

Sebuah instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

Tugas dan Tanggung Jawab

Sama halnya seperti sebuah perusahaan SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri juga memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai protokoler organisasi di SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri, berikut tugas pokok dan fungsi yang ada dalam SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri:

  1. Kepala Sekolah
  2. Bertanggung jawab kepada : Kepala Dinas Pendidikan, dan Bupati Tugas Kepala Sekolah adalah:

    1. Koordinator tercapainya visi dan misi
    2. Koordinator pelaksanaan administrasi sekolah yang baik dan tertib
    3. Supervisor tenaga pendidik dan kependidikan
    4. Pencipta iklim kerja yang sehat dan kompetitif
    5. Koordinator penggunaan anggaran dan sarana pendidikan
    6. Penentu kebijakan sekolah
    7. Pemeriksa kebenaran laporan – laporan
    8. Koordinator kegiatan unit sekolah

    Tanggung Jawab Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:

    1. Tercapainya tujuan institusional sekolah.
    2. Adanya administrasi sekolah yang baik dan benar.
    3. Terpeliharanya semangat dan gairah kerja/belajar pada diri guru, staff dan siswa.
    4. Berfungsinya komponen sekolah yang baik dan benar.
    5. Terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah dengan baik.
    6. Tercapainya 7K (Keamanan, Kebersihan, Keimanan, Kekeluargaan, Kerindangan, Kerapihan, dan Keindahan) dengan baik.
    7. Memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan.


  3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
  4. Tugas Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum yaitu:

    1. Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di tempat.
    2. Menyusun jadwal pelajaran.
    3. Memberikan data tentang guru/pegawai kepada Kepala Sekolah.

    Tanggung Jawab Kepala Sekolah Bagian Kurikulum yaitu:

    1. Pencapaian target kurikulum.
    2. Pelaksanaan ujian/ulangan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
  5. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
  6. Tugas Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan adalah:

    1. Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak ada di tempat.
    2. Menyusun daftar pembagian tugas siswa untuk memelihara kebersihan sekolah.
    3. Menyusun daftar pembagian tugas guru untuk tugas pengawas kebersihan dan ketertiban sekolah.
    4. Memilih siswa untuk penerimaan beasiswa, paskibra serta siswa teladan.
    5. Menyiapkan siswa untuk kegiatan ekstrakurikuler.
    6. Membuat daftar pelaksana upacara di sekolah.
    7. Mengkoordinir pelaksana upacara sekolah.

    Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan adalah:

    1. Melaksanakan tugas harian sesuai dengan surat tugas dari Kepala Sekolah.
    2. Memelihara 7K (Keamanan, Kebersihan, Keimanan, Kekeluargaan, Kerindangan, Kerapihan, dan Keindahan) di sekolah.


  7. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana
  8. Tugas Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana adalah:

    1. Perawatan dan pemeliharaan terhadap inventaris sekolah.
    2. Membuat Laporan Inventaris Sarana prasarana sekolah.
    3. Membuat dan mencatat nomor kode barang inventaris sekolah.
    4. Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak berada di tempat.

    Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana antara lain:

    1. Mendata inventaris sekolah secara rutin.
    2. Merencanakan pengadaan inventaris sekolah.
    3. Mengusulkan penghapusan inventaris yang sudah tidak layak dipakai.
    4. Mengadakan pengawasan penggunaan sarana dan prasarana.


  9. Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas
  10. Tugas Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas sebagai berikut:

    1. Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di tempat.
    2. Melaksanakan tugas harian sesuai dengan tugas dari Kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak ada di tempat.

    Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas adalah:

    1. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan pengetahuan siswa.
    2. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.
    3. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa.
    4. Melakukan publikasi informasi sekolah melalui media cetak dan elektronik.


  11. Wali Kelas
  12. Tugas Wali Kelas antara lain:

    1. Membina dan membimbing siswa khususnya siswa dalam kelas yang diasuh.
    2. Menciptakan kebersihan kelas dan suasana belajar yang nyaman.
    3. Membuat daftar kumpulan nilai siswa (legger).
    4. Berkoordinasi dengan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar.
    5. Berkoordinasi dengan seluruh Wakil Kepala Sekolah.

    Tanggung Jawab Wali Kelas antara lain:

    1. Kebenaran dalam memberikan bimbingan dan pembinaan pada siswa khususnya siswa di kelas yang diasuh.
    2. Kebenaran dan ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi kelas.
    3. Mengisi dan menandatangani laporan penilaian hasil belajar siswa (raport).
    4. Membagikan laporan penilaian hasil belajar siswa (raport).
  13. Guru Mata Pelajaran
  14. Tugas Guru Mata Pelajaran adalah sebagai berikut:

    1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
    2. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.
    3. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
    4. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
    5. Membuat alat pelajaran atau alat peraga.
    6. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
    7. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

    Tanggung Jawab Guru Mata Pelajaran yaitu:

    1. Membuat perangkat program pengajaran seperti: program tahunan atau semester, program satuan pelajaran.
    2. Mengisi daftar nilai siswa.
    3. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
  15. Guru Budi Pekerti (BP)/Bimbingan Konseling (BK)
  16. Tugas Guru BP/BK adalah sebagai berikut:

    1. Melaksanakan pembinaan siswa.
    2. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi BP/BK.
    3. Melakukan home visit (kunjungan rumah).
    4. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah.

    Tanggung Jawab Guru BK/BP adalah sebagai berikut:

    1. Menyusun program kegiatan BP/BK.
    2. Memeriksa perkembangan siswa.
    3. Menindaklanjuti laporan guru dan wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa.
    4. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah.

Sarana dan Prasarna

Tabel 3.1 Sarana dan Prasara SMP Plus BLM

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Pembayaran pada SMP Plus BLM adalah sebagai berikut:

  1. Pembayaran Uang Sekolah Bagian Keuangan mengumpulkan data data keuangan dari setiap siswa yaitu mencangkup : Pembayaran Uang SPP, Pembayaran Ujian Nasional, Pembayaran Eskul dan Daftar Ulang, Pembayaran Uang Osis, Pembayaran Uang UTS/UAS.
  2. Melakukan Pembayaran, Siswa melakukan pembayaran pada batas waktu yang sudah ditentukan, dengan membawa kartu SPP dan melakukan Pembayaran kepada bagian keuangan
  3. Melakukan Pencatatan, Bagian Keuangan dan Petugas Kasir akan mencatat setiap pembayaran ke lembar excel transaksi pembayaran dan membuat slip kwitansi.
  4. Memberikan Bukti Pembayaran, Setelah mencatat transaksi yang dibayar oleh siswa tersebut, maka bagian bendahara akan memberikan stempel tanggal pada kartu SPP siswa, Setelah itu bendahara akan menandatangani kartu SPP dan memberikan kwitansi pembayaran dengan tujuan bahwa siswa tersebut sudah melakukan pembayaran SPP sekolah.
  5. Membuat Laporan, Setelah pencatatan dan semua bukti transaksi terkumpul, petugas kasir dan bagian keuangan membuat laporan pembayaran sekolah dengan menginput satu persatu ke dalam Microsoft Excel berdasarkan data dari bukti transaksi. Kemudian laporan diserahkan kepada Kepala sekolah.


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem Informasi Pembayaran Sekolah

Use Case Diagram Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Terdapat siswa yang sedang melakukan pembayaran SPP yang nantinya akan diinput oleh Bagian Keuangan di Excel lalu diisi dan distempel ke Kartu Ujian. Dan penggambaran sistem yang berjalan menggunakan Use Case Diagram sebagai berikut :

Gambar 3.3. Use Case Diagram Pembayaran SPP yang Berjalan
  1. Terdapat sebuah sistem pembayaran SPP yang berjalan di SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.
  2. Terdapat 3 Actor yang terdiri dari : Siswa, Bagian Keuangan dan Kepala Sekolah.
  3. Terdapat 6 Use Case Diagram yang dilakukan oleh 3 Actor yaitu : Menyiapkan Kartu, Memberikan Kartu SPP dan uang, Mencatat dan stempel kartu SPP, Membuat Kwitansi Pembayaran, Memberikan Kartu dan Kwitansi Penjualan, Membuat Laporan Pembayaran.
Gambar 3.4. Use Case Diagram Pembayaran Non-SPP yang Berjalan


  1. Terdapat sebuah sistem pembayaran non-SPP yang meliputi Pembayaran Ujian Nasional, OSIS, UTS/UAS dan Daftar Ulang yang berjalan di SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri.
  2. Terdapat 3 Actor yang terdiri dari : Siswa, Bagian Keuangan dan Kepala Sekolah.
  3. Terdapat 6 Use Case Diagram yang dilakukan oleh 3 Actor yaitu : Menyiapkan uang, Mencatat Transaksi, Membuat Kwitansi Pembayaran, Memberikan Kwitansi Pembayaran, Membuat Laporan.

Activity Diagram Sistem Informasi Pembayaran Sekolah

Activity diagram sistem informasi pembayaran sekolah yang berjalan di SMP Plus BLM adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5. Activity Diagram Sistem Informasi Pembayaran SPP yang Berjalan

Keterangan:

  1. Satu initial node, objek yang diawali.
  2. 8 (delapan) Action State dari sistem diantaranya: Menyiapkan Kartu SPP, Memberikan Kartu SPP dan Uang, Menerima Kartu dan Uang SPP, Mencatat dan Stempel Kartu, Membuat Kwitansi Pembayaran, Mengembalikan Kartu SPP, Membuat Laporan, Menerima Laporan.
  3. Terdapat 3 (tiga) Swimlane, diantaranya Siswa, Petugas, dan Kepala Sekolah.
  4. Satu activity final node, objek yang diakhiri.
Gambar 3.6. Activity Diagram Sistem Informasi Pembayaran Non-SPP yang Berjalan

Keterangan:

  1. Satu initial node, objek yang diawali.
  2. 8 (delapan) Action State dari sistem diantaranya: Menyiapkan Uang Pembayaran, Memberikan Uang Pembayaran, Menerima Uang Pembayaran, Mencatat Pembayaran, Membuat Kwitansi Pembayaran, Memberikan Kwitansi Pembayaran, Membuat Laporan, Menerima Laporan.
  3. Terdapat 3 (tiga) Swimlane, diantaranya Siswa, Petugas, dan Kepala Sekolah.


Sequence Diagram Sistem Informasi Pembayaran Sekolah

Sequence diagram sistem informasi pembayaran sekolah yang berjalan di SMP Plus BLM adalah sebagai berikut:

Gambar 3.7. Sequence Diagram Sistem Informasi Pembayaran SPP yang Berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Pada sistem sequence diagram yang sedang berjalan terdapat 3 object yang terdiri dari Pembayaran, Bukti Transaksi dan Laporan. Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut


Keterangan:

  1. 3 (tiga) actor yang memiliki kegiatan diantaranya : Siswa, Bagian Keuangan, dan Kepala Sekolah.
  2. 3 (tiga) Lifeline antar muka yang saling berinteraksi, diantaranya Kartu SPP, Kwitansi, dan Laporan.
  3. Message, diantaranya Menyerahkan Kartu SPP, Memberikan Uang dan Kartu SPP, Mencatat dan Stempel Kartu, Membuat Kwitansi Pembayaran, Memberikan Kartu dan Kwitansi Pembayaran, Membuat Laporan dan Menerima Laporan.
Gambar 3.8. Sequence Diagram Sistem Informasi Pembayaran Non-SPP yang Berjalan

Keterangan:

  1. 3 (tiga) actor yang memiliki kegiatan diantaranya : Siswa, Bagian Keuangan, dan Kepala Sekolah.
  2. 3 (tiga) Lifeline yang saling berinteraksi diantaranya, Pembayaran, Kwitansi, dan Laporan
  3. 7 (tujuh) Message, diantaranya Menyiapkan Uang Pembayaran, Memberikan Uang Pembayaran, Mencatat Pembayaran, Membuat Kwitansi Pembayaran, Memberikan Pembayaran, Membuat Laporan dan Menerima Laporan.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa sistem, disajikan tabel untuk mengidentifikasi sistem yang berjalan saat ini, untuk melihat secara keseluruhan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tabel 3.2. Tabel Pieces Performance
Tabel 3.3. Tabel Pieces Information
Tabel 3.4. Tabel Pieces Economics
Tabel 3.5. Tabel Pieces Control
Tabel 3.6. Tabel Pieces Efficiency
Tabel 3.7. Tabel Pieces Service

Metode Analisa Masukan dan Keluaran

Analisa Masukan

Adapun data masukan pada sistem yang berjalan pada pembayaran SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri sebagai berikut:

Tabel 3.8. Tabel Masukan

Analisa Proses

Nama: Setoran Pembayaran SPP

Masukan  : Kartu SPP dan Uang Cash atau Tanda Bukti Transfer.

Keluaran : Kwitansi/Bukti Transfer (tanda pembayaran)

Ringkasan Proses : Siswa membayarkan pembayaran, misalnya SPP. Maka siswa membawa kartu SPP dan Uang Cash atau Bukti Transfer ke petugas kasir, dan setelah proses pembayaran selesai maka siswa mendapat kwitansi sebagai bukti tanda pembayaran.

Analisa Keluaran

Adapun data keluaran pada sistem yang berjalan pada pembayaran SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri sebagai berikut

Tabel 3.9. Tabel Keluaran

Analisa Keluaran

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan/kecurangan-kecurangan). Berdasarkan hasil analisa ini kesalahan terjadi karena kekeliruan dan hilangnya data. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Analisa Control

Pengendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahan-kesalahan/kecurangan-kecurangan). Berdasarkan hasil analisa ini kesalahan terjadi karena kekeliruan dan hilangnya data. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

Analisa Waktu dan Tenaga Kerja

Waktu yang diperlukan oleh bagian keuangan dalam memproses pembuatan laporan cukup lama waktu karena harus mengumpulkan bukti-bukti transaksi dan menyesuaikannya dengan laporan yang tertulis manual. Tenaga kerja yang melakukan pengelolaan kasir dan bagian keuangan adalah satu orang.

Analisa Kebutuhan Sistem

Pada penelitian ini, penulis menganalisa bahwa diperlukannya suatu sistem yang terkomputerisasi dengan database untuk memudahkan pengaksesan data demi pelayanan yang semakin baik.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan pada sistem pengolahan nilai siswa yang sedang berjalan yaitu:

  1. Processor  : Intel Core i3 ~3,4GHz
  2. Monitor  : LCD 15”
  3. Mouse  : Optik
  4. Keyboard  : Standard
  5. RAM  : 4 GB
  6. Harddisk  : 500 GB HDD
  7. Printer  : Inkjet

Spesifikasi Software

Spesifikasi perangkat lunak (software) yang digunakan pada sistem pengolahan nilai siswa yang sedang berjalan yaitu:

  1. Microsoft Office 2007
  2. Windows 7 Ultimate 32-bit
  3. Google Chrome

Hak Pengguna (Brainware)

Hak pengguna (brainware) yang terdapat pada sistem pengolahan nilai siswa yang sedang berjalan yaitu:

  1. Bagian Keuangan (Admin)  : 2 orang
  2. Kepala Sekolah  : 1 orang


Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dalam perumusan masalah yang telah disebutkan pada Bab awal, telah diuraikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu ditemukanlah berbagai permasalahan–permasalahan. Berikut adalah permasalahan yang dihadapi pada sistem pembayaran SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri: Prosedur sistem yang semi komputerisasi dalam proses penginputan sistem pembayaran tersebut karena masih menggunakan sistem manual yaitu harus mencatat dalam kartu bayaran lalu diinput kembali pada komputer agar mendapatkan hasil laporan keuangan yang dapat diberikan kepada Kepala Sekolah. Sehingga pekerjaan Bagian Keuangan memerlukan waktu yang lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam proses perencanaan sistem pembayaran, peneliti memberikan masukan untuk membuat sistem informasi pembayaran siswa. Dengan sistem informasi pembayaran siswa maka diharapkan sumber daya yang ada seperti komputer, internet dapat digunakan secara optimal. Agar sistem pembayaran kedepannya bisa berjalan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat dan bisa meringankan tugas bagian keuangan untuk melakukan proses pembayaran sekolah.


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar kebutuhan pengguna yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi tahap I pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengelompokan kebutuhan pengguna pada elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan untuk mengelompokkan antara kebutuhan pengguna sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan kebutuhan pengguna yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tabel 3.11. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Pada Elisitasi tahap III terdapat hasil penyusutan daftar requirement dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option "I" pada metode MDI. Semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE sebagai berikut:

Tabel 3.12. Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi adalah hasil akhir dari tahap-tahap elisitasi, berisi daftar kebutuhan pengguna yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk membangun Sistem Penginputan dan Pengolahan Nilai Siswa Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Berikut daftar requirement pada final draft elisitasi:

Tabel 3.13. Final Draft Elisitasi


Tata Laksana Sistem Usulan

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada SMP Plus BLM, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Terdapat usulan yang peneliti usulkan adalah sistem pembayaran yang terkomputerisasi dan berbasis web, maka alur berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan proses baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Berikut gambar-gambar diagram yang peneliti gambarkan pada program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.

Use Case Diagram Pembayaran Sekolah

Berikut adalah gambaran Use Case yang diusulkan dalam pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri

Use Case Diagram Pembayaran SPP
Gambar 3.9. Use Case Diagram Sistem Pembayaran SPP Sekolah

Berdasarkan gambar 3.9 diatas, skenario use case diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pembayaran spp.
  2. 3 (tiga) aktor yaitu siswa, bagian keuangan, dan kepala sekolah.
  3. 4 (empat) use case yaitu login, mengembalikan kartu dan bukti pembayaran, membuat laporan dan logout.
  4. 3 (tiga) include yaitu memberikan kartu spp dan pembayaran, mencatat kartu spp
Use Case Diagram Pembayaran Non-SPP
Gambar 3.10. Use Case Diagram Sistem Pembayaran Non-SPP Sekolah

Berdasarkan gambar 3.10 diatas, skenario use case diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) buah sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pembayaran non-spp.
  2. 3 (tiga) aktor yaitu siswa, bagian keuangan, dan kepala sekolah.
  3. 8 (delapan) use case yaitu login, menyiapkan uang atau bukti transfer, mencatat transaksi, mencetak bukti transaksi pembayaran, memberikan bukti pembayaran, membuat laporan dan logout.

Activity Diagram Sistem Pembayaran Sekolah

Berdasarkan use case diagram yang telah dibuat dan dijelaskan sebelumnya, maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case diagram. Dimana alur kerja tersebut akan digambarkan menggunakan activity diagram. Adapun activity diagram sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP
Gambar 3.11. Activity Diagram Sistem Pembayaran SPP Sekolah


Berdasarkan gambar 3.11 diatas, skenario activiy diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 9 (sembilan) action yang mencerminkan dari suatu aksi yang terdiri dari login, menyiapkan kartu spp dan pembayaran, mencatat pembayaran, mencetak bukti transaksi, print kartu, mengembalikan kartu dan memberikan bukti pembayaran, membuat laporan, memberikan laporan, dan log out.
  3. 2 (dua) fork node menjelaskan beberapa aliran.
  4. 2 (dua) final node yang merupakan akhir dari kegiatan


Activity Diagram Sistem Pembayaran Non-SPP
Gambar 3.12. Activity Diagram Sistem Pembayaran Non-SPP


Berdasarkan gambar 3.12 diatas, skenario activiy diagram terdiri dari :

  1. 1 (satu) initial node dimana objek memulai kegiatan.
  2. 9 (sembilan) action yang mencerminkan dari suatu aksi yang terdiri dari login, menyiapkan uang pembayaran, memberikan uang pembayaran, mencatat pembayaran, mencetak bukti transaksi, memberikan bukti pembayaran, membuat laporan, memberikan laporan, dan log out
  3. (dua) final node yang merupakan akhir dari kegiatan
<


Sequence Diagram Sistem Pembayaran Sekolah

Adapun sequence diagram yang diusulkan dalam sistem penginputan dan pengolahan nilai siswa adalah sebagai berikut:

Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP
Gambar 3.13. Sequence Diagram Sistem Pembayaran SPP


Berdasarkan gambar 3.13 diatas, skenario seqence diagram terdiri dari :

  1. 3 (empat) aktor yaitu Siswa, Bagian Keuangan, Kepala Sekolah.
  2. 1 (satu) Control Lifeline yaitu Login
  3. 4 (empat) Boundary Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi yaitu Pembayaran, Bukti Transaksi, Laporan, Log Out
  4. 12 (dua belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, berhasil atau gagal, menyiapkan kartu spp dan pembayaran, mencatat pembayaran, mencetak bukti transaksi, print kartu, mengembalikan kartu dan memberikan bukti pembayaran, membuat laporan, memberikan laporan, dan log out.


Sequence Diagram Sistem Pembayaran Non-SPP
Gambar 3.14. Sequence Diagram Sistem Pembayaran Non-SPP


Berdasarkan gambar 3.14 diatas, skenario seqence diagram terdiri dari :

  1. 3 (empat) aktor yaitu Siswa, Bagian Keuangan, Kepala Sekolah.
  2. 1 (satu) Control Lifeline yaitu Login
  3. 4 (empat) Boundary Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi yaitu Pembayaran, Bukti Transaksi, Laporan, Log Out
  4. 12 (dua belas) message specification dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan dijalankan dalam kegiatan yang sering dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, message tersebut terdiri dari login dengan username dan password, berhasil atau gagal, menyiapkan uang pembayaran, memberikan uang pembayaran, mencatat pembayaran, mencetak bukti transaksi, memberikan bukti pembayaran, membuat laporan, memberikan laporan, dan log out.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan adalah:


Tabel 3.14 Tabel Perbedaan Prosedur Sistem



Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 3.15. Class Diagram

Berdasarkan Gambar 3.13 diatas, rancangan Class Diagram terdiri dari:

  1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut dan operasi
  2. 5 (lima) Association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : user
  2. Fungsi  : untuk menyimpan data user

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 396

    Isi  : id + name+email + password+alamat + jenis_kelamin+ remember_token + created_at + updated_at


    Tabel 3.15. Spesifikasi Tabel user


  3. Nama File  : kelas
  4. Fungsi  : untuk menyimpan data kelas

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 25

    Isi  : id + nama +created_at + updated_at


    Tabel 3.16. Spesifikasi Tabel kelas
  5. Nama File : siswa
  6. Fungsi  : untuk menyimpan data siswa

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 130

    Isi  : id + nis + nama + alamat + jenis_kelamin +photo + created_at + updated_at + kelas_id


    Tabel 3.17. Spesifikasi Tabel siswa
  7. Nama File  : jenis_pembayaran
  8. Fungsi  : untuk menyimpan data jenis pembayaran

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record : 45

    Isi  : id + name + total + created_at + updated_at


    Tabel 3.18. Spesifikasi Tabel jenis_pembayaran
  9. Nama File  : pembayaran
  10. Fungsi  : untuk menyimpan data pembayaran

    Media  : Harddisk

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 116

    Isi  : id + tanggal_bayar + jumlah_bayar + angsuran + photo + keterangan + created_at + updated_at + siswa_id+user_id

    Tabel 3.19. Spesifikasi Tabel pembayaran


Rancangan Prototype

Rancangan sistem usulan telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, dengan menggunakan diagram UML yang antara lain use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan rancangan basis data menggunakan class diagram. Berdasarkan rancangan sistem usulan tersebut, untuk menggambarkan desain awal dari model sistem pembayaran, berikut rancangan prototype sistem yang diusulkan oleh peneliti:


  1. Prototype Tampilan Halaman Login
  2. Gambar 3.16. Prototype Tampilan Halaman Login


  3. Prototype Tampilan Halaman Dashboard
  4. Gambar 3.17. Prototype Tampilan Halaman Dashboard


  5. Prototype Tampilan Halaman Pembayaran
  6. Gambar 3.18. Prototype Tampilan Halaman Pembayaran


  7. Prototype Tampilan Halaman Laporan
  8. Gambar 3.19. Prototype Tampilan Halaman Laporan


Rancangan Program

Rancangan yang diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Tampilan Halaman Login
    Gambar 3.20. Tampilan Halaman Login
  2. Tampilan Halaman Dashboard
    Gambar 3.21. Tampilan Halaman Dashboard
  3. Tampilan Halaman Pembayaran
    Gambar 3.22. Tampilan Halaman Pembayaran
  4. Tampilan Halaman Laporan
    Gambar 3.23. Tampilan Halaman Laporan


BlackBox Testing

Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Tabel 3.22 Tabel Estimasi Biaya


Implementasi

Time Schedule

Proses pembuatan sistem yang diusulkan memakan waktu kurang lebih empat bulan. Selama masa tersebut banyak proses yang dilakukan guna mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk time table, sebagai berikut:

Tabel 3.21 Tabel Time Schedule

Estimasi Biaya

Berikut rincian biaya untuk merancang sistem pembayaran pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri:

Tabel 3.22 Tabel Estimasi Biaya



BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan pembahasan pada bab–bab sebelumnya, dari penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Proses Pembayaran yang berjalan pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri masih menggunakan sistem manual atau semikomputerisasi, sistem yang ada belum terintegrasi sehingga data yang dihasilkan saat ini belum akurat kerena terkadang terjadi kesalahan pada saat memasukan data. Dalam pengolahannya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari proses pembayaran sampai pada proses pembuatan laporan. Karenanya dalam penanganan pelayanan pembayaran dan pencarian data serta pembuatan laporan masih belum efektif.
  2. Sistem pembayaran pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Mandiri masih memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengerjaannya, maka penggunaan sistem komputerisasi perlu didukung dengan sistem yang memadai untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal. Terdapat beberapa proses yang dapat diperbaiki kinerjanya melalui sistem terkomputerisasi, antara lain:
    1. Pembayaran SPP: menggunakan bukti transfer, print kartu SPP, mencetak bukti pembayaran, mencetak laporan sesuai dengan sistem.
    2. Pembayaran Non-SPP: mencetak bukti pembayaran, mencetak laporan sesuai dengan sistem.
  3. Sistem informasi pembayaran telah dirancang menggunakan metode berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML, seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram. Bahasa yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah PHP dengan Laravel sebagai frameworknya, MySQL sebagai database server, XAMPP sebagai web server dan text editor menggunakan Sublime Text 3. Sistem pengelolaan pembayaran ini mampu menghasilkan data yang akurat dan pembuatan laporan yang lebih efektif dan efisien.


Saran

Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut, yaitu:

  1. Sistem ini dibuat untuk pengelolaan pembayaran sekolah pada SMP Plus Berkualitas Lengkong Manndiri, untuk yang meneruskan sistem ini diharapkan mengembangkan sistem agar dapat terintregasi dengan pembayaran-pembayaran selanjutnya.
  2. Setelah sistem dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, maka perlu dianalisis kembali sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pembangunan sistem pembayaran yang baru dan yang lebih baik.
  3. Untuk kelancaran implementasi sistem pembayaran ini, maka perlu dilakukan user training agar sistem dapat diolah dengan baik dan dapat berjalan sesuai fungsinya.
  4. Agar selalu menggunakan proteksi file, karena hal ini sangat berguna untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut




DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Lingga Jaya Bandung.
  2. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Marshall B Romney & Paull John Steinbart, terjemahan Kikin Sakinah Nursafira dan Novita Puspari, 2015, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
  4. 4,0 4,1 4,2 Agus Mulyanto, 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  5. 5,0 5,1 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. 6,0 6,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  7. Dian, Pebri Wahyudi. 2012. Dasar - Dasar Teknik Komputer dan Informatika. Jakarta:Inti Prima Promosindo
  8. Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  9. 9,0 9,1 9,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
  10. 10,0 10,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  11. Al-mamary, Yaser Hasan, Alina Shamsuddin, Nor Aziati (2014). “The Role of Different Types of Information Systems In Business Organizations : A Review”. Volume-1, Issue-7, August 2014 ISSN 2348-6848. International Journal of Research (IJR)
  12. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  13. A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Informatika”. Bandung : Informatika
  14. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.1 September 2013.
  15. Darmawan, Deni. 2013, “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
  16. Friska Langelo, David Paul. ES, dan Stanly Winylson. A. 2015. “Analisis Penerapan Standar Akuntansi emerintahan Berbasis Akural Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Kota Bitung”. Vol.3 No.1, ISSN 2303-1174 Jurnal EMBA."
  17. Alam S, 2013. Ekonomi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
  18. Yulia Jihan Syafitri. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Obat Menggunakan Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek”. Vol. 4, No. 1, ISSN : 2356-0010. Jurnal KomTekInfo
  19. http://www.jsoftware.us/vol11/140-CT012.pdf Khurana, Namita, Rajender Singh Chhillar, dan Usha Chhillar. 2016. A Novel Technique for Generation and Optimization of Test Cases Using Use Case, Sequence, Activity Diagram and Genetic Algorithm. Journal of Software. Volume 11, Number 3, March 2016: 242 – 250
  20. Wibawa, I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Reminder Masa kadaluarsa Berbasis GIS dengan Platform. Merpati Vol.3, No.1,April 2015 ISSN:2251-3006 Universitas Udayana.
  21. Raharjo,Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika
  22. Damodaran, dipina B, Shirin Salim, Surekha Marium Vargese. 2016.Performance Evaluation Of MySQL and Mongodb Databases. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI) Vol. 5 No. 2 April 2016. DOI : 10.5121/ijci.2016.5241 387
  23. Winarno, Edy; Ali Zaki, SmithDev. 2014. “Pemrograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  24. Walia, Er. Saurabh; Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. “A Framework for Web Based Student Record Management System using PHP”. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC), Vol. 3 No. 8.
  25. Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013
  26. Warsito, Ary Budi; Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2014. “Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja, Vol. 8 No. 2, ISSN : 1978-8282.
  27. Das, Ripunjit, Lakshmi Prasad Saikia. 2016. Comparison of Procedural PHP with Codeigniter and Laravel Framework. International Journal of Current Trends in Engineering & Research(IJCTER). e-ISSN:2455-1392 Vol. 2 No. 6
  28. Munfarida, Tri dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (DAMS) pada CV. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. ISSN: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/185/102. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017.
  29. 29,0 29,1 29,2 Yudanto, Ahmad Leo, Herman Tolle dan Adam Hendra Brata. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Universitas Brawijaya. Vol.1 No.8. http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/182/90. Diakses pada tanggal 20 September 2017
  30. Warsito, Ary Budi; Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2014. “Perancangan Sis+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja, Vol. 8 No. 2, ISSN : 1978-8282.
  31. Anjar Priyadna dan Berliana Kusuma Riasti,(2013:25) “Pembuatan Sistem Informasi Nilai Akademik Berbasis SMS Gateway Pada SMP Negeri 3 Pringkuku Pacitan.” (Jurnal 2013)
  32. Harahap dkk,(2013:25) “Sistem dan Teknologi Informasi Vol. 4 No. 3 (2016:3)” (Jurnal 2016)
  33. Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, R. K. Dwivedi. 2015. A Comparative Study Of Blackbox Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol. 3 No. 10 ISSN:2321-7782
  34. http://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatika/article/view/53/33 Mansour, Nashat., dan Manal Houri. 2017. White Box Testing of Web Applications. Journal of System and Software. (2017): 1-9.
  35. Adelita Putri dkk (2016) “Simulasi Pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) Pada SDIT Permata Bunda Dengan Web Service.” Jurnal 2016
  36. Hilman Sudirman dkk (2014), “Perancangan Program Aplikasi Transaksi Pembayaran SPP, UTS Dan UAS Menggunakan Metode Analisis Dan Desain Berorientasi Objek Model UNIFIED APPROACH (UA).” Jurnal 2014.
  37. Tinjuan studi dari penelitian Merza Dheo Prakoso dkk (2017), “Sistem Informasi Pembayaran Biaya Pendidikan Siswa Pada SMK Perwira Bangsa Bekasi Utara.” Jurnal 2017
  38. Sariyanti dan Tri Susilowati (2017), “Sistem Aplikasi Pembayaran Pada SMK Ma’rif Banyumas, Kecamatan Banyumas.” (Jurnal 2017)
  39. Thakur Rakhi dan Srivastava Mala (2014) “Adoption readiness, personal innovativeness, perceived risk and usage intention across customer groups for mobile payment services in India” (2014):School of Management, Narsee Monjee Institute of Management Studies, Mumbai, India
  40. Dario De Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola (2013) “Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork”
  41. Andreas Zolnowski dan Tilo Bohmann (2014)“Representing Service Business Models with the Service Business Model Canvas -- The Case of a Mobile Payment Service in the Retail Industry”:Univ. of Hamburg, Germany


LAMPIRAN

File Lampiran