TA1522390006

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG



TUGAS AKHIR





Disusun Oleh :


NIM
: 1522390006
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390006
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3 (Tiga)
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan



Disahkan Oleh :

Tangerang, 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si.)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 060003




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390006
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :


Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Abdul Hayat, M.T.I.)
 
(Mardiana, S.E., M.Akt)
NID : 07133
 
NID : 17005




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG


Disusun Oleh :


NIM
: 1522390006
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PADA PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1522390006
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan



Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018
Siti Agisna Fadilah
NIM. 1522390006


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Penjualan merupakan salah satu unsur yang penting dalam setiap perusahaan. Untuk menunjang kinerja penjualan di perusahaan, diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mengolah data penjualan secara cepat dan akurat. PT. Arthawenasakti Gemilang adalah perusahaan produsen kaleng yang memiliki banyak pelanggan sehingga transaksi penjualan yang terjadi semakin banyak. Transaksi penjualan yang dilakukan selama ini adalah secara konvensional, seperti melakukan pemesanan produk menggunakan media telepon dan fax. Pengelolaan data dan laporan masih dikerjakan secara semi komputerisasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa permasalahan yang terjadi dan memberikan usulan rancangan sistem pada PT. Arthawenasakti Gemilang. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan literature review. Pada penelitian ini, metode analisa yang digunakan adalah Analisa PIECES dan sistem usulan yang dijabarkan menggunakan elisitasi, maka dilakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan user. Untuk menggambarkan rancangan model dan desain sistem dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi penjualan yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, Framework Laravel. Untuk pengujian sistem menggunakan metode Blackbox, guna pengujian terhadap fungsional dari sistem.

Kata Kunci : Penjualan, Perancangan, PT.Arthawenasakti Gemilang,Sistem

ABSTRACT

Sales is one of the most important elements in any company. To support the sales performance in the company, required an information system that can process sales data quickly and accurately. PT. Arthawenasakti Gemilang is a tin producer company that has many customers so that sales transactions are happening more and more. Sales transactions conducted so far are conventional, such as ordering products using phone and fax media. Management of data and reports is still done semi computerisasi.Tujuan of this research is to analyze the problems that occur and provide the proposed system design at PT. Arthawenasakti Gemilang. Data collection techniques that is by way of observation, interviews, and literature review. In this study, the analysis method used is PIECES analysis and proposed system using elicitation, then carried out the development according to the needs of the user. To illustrate the design of model and system design using Unified Modeling Language (UML). The result of this research is a sales information system designed using PHP programming language, MySQL database, Laravel Framework. For testing the system using the Blackbox method, to test the functional of the system.

Keywords : Designing, PT.Arthawenasakti Gemilang, Sales, System


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer (Amd.Kom) untuk jenjang Diploma 3 (D3) di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir AMIK Raharja Informatika
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan Tugas Akhir.
  5. Ibu Mardiana, S.E., M.Akt selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan Tugas Akhir.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis
  7. Bapak Bakrie Rio Rahayu yang telah memberikan banyak masukan dan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Sahabat dan rekan seperjuangan yang tiada henti memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan limpahan Rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat dan dapat lebih dikembangkan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tangerang, Juli 2018
Siti Agisna Fadilah
NIM. 1522390006



DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Arthawenasakti Gemilang

Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualanl

Gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer

Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales

Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Finance

Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk General Manager

Gambar 3.10 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Customer

Gambar 3.11 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Sales

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Finance

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk General Manager

Gambar 3.14 Class diagram sistem yang diusulkan

Gambar 3.15 Prototype Register

Gambar 3.16 Prototype Login

Gambar 3.17 Prototype Menu Produk

Gambar 3.18 Prototype Menu Tambah Stok Produk

Gambar 3.19 Prototype List Produk

Gambar 3.20 Prototype Menu Input Pesanan

Gambar 3.21 Prototype Menu Checkout Pesanan

Gambar 3.22 Prototype Menu Sales Order

Gambar 3.23 Prototype Menu Surat Jalan

Gambar 3.24 Prototype Menu Faktur

Gambar 3.25 Prototype Menu Pembayaran

Gambar 3.26 Prototype Menu Kwitansi

Gambar 3.27 Halaman Register

Gambar 3.28 Halaman Login

Gambar 3.29 Halaman Menu Produk

Gambar 3.30 Halaman Menu Tambah Stok Produk

Gambar 3.31 Halaman Menu List Produk

Gambar 3.32 Halaman Menu Input Pesanan

Gambar 3.33 Halaman Menu Checkout Pesanan

Gambar 3.34 Halaman Menu Sales Order

Gambar 3.35 Halaman Menu Surat Jalan

Gambar 3.36 Halaman Menu Faktur

Gambar 3.37 Halaman Menu Pembayaran

Gambar 3.38 Halaman Menu Kwitansi

Gambar 3.39 Halaman Menu Laporan Penjualan


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1 Simbol Use Case Diagram

Gambar 2 Simbol Activity Diagram


Gambar 3 Sequence Diagram


DAFTAR LAMPIRAN




Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, secara tidak langsung berpengaruh pada persaingan dalam dunia bisnis. Teknologi telah berkembang menjadi asset utama pelaku ekonomi. Di dalam dunia bisnis, penjualan merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan dan meningkatkan hasil yang ingin dicapai, yaitu kepuasan customer dan integrasi yang baik untuk perusahaan.

Semakin ketatnya persaingan dunia bisnis, maka teknologi informasi memiliki peranan yang berarti. Perusahaan memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki sistem penjualan. Dengan adanya Teknologi Informasi akan mempermudah semua transaksi penjualan, baik dari pemesanan barang, pengiriman barang yang sudah dipesan dan pembayaran.

PT Arthawenasakti Gemilang adalah perusahaan yang bergerak dibidang distributor penjualan kaleng. Saat ini proses transaksi penjualan pada PT Arthawenasakti Gemilang dilakukan secara konvensional, yaitu pemesanan melalui telepon atau datang langsung. Proses pembayaran pesanan, dilakukan secara tunai maupun dengan pembayaran sistem termin, yaitu dengan cara pembayaran tagihan dalam jangka waktu tertentu Banyaknya customer yang melakukan pemesanan, menimbulkan perhitungan keuangan yang dihasilkan dari penjualan semakin banyak, sehingga bagian-bagian penjualan kesulitan dalam mengelola transaksi penjualan karena pengolahan data transaksi penjualan masih menggunakan semi komputerisasi. Oleh karena itu, untuk memudahkan customer dalam melakukan pesanan dan meningkatkan kinerja sales serta bagian yang terkait proses penjualan dalam mengelola data penjualan, pembutan dokumen penjualan, perhitungan pendapatan dan laporan maka diperlukan pengembangan sistem informasi berbasis web (online) yang diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Berdasarkan uraian diatas inilah yang melatarbelakangi penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Arthawenasakti Gemilang”


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Arthawenasakti Gemilang?
  2. Apa kendala yang dihadapi pada proses transaksi penjualan yang berjalan saat ini?
  3. Bagiamana merancang sistem informasi penjualan pada PT Arthawenasakti Gemilang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini dapat menghasilkan informasi yang terarah dan sejalan dengan rumusan masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu memfokuskan pada proses penginputan data produk, proses pemesanan serta konfirmasi pesanan, pembuatan surat jalan dan faktur, konfirmasi pembayaran, sampai dengan laporan penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem penjualan yang berjalan saat ini pada PT. Arthawenasakti Gemilang.
  2. Untuk mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem penjualan PT. Arthawenasakti Gemilang.
  3. Untuk merancang sistem informasi penjualan yang dapat membantu mempermudah proses transaksi penjualan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian Tugas Akhir (TA) adalah sebagai berikut:

  1. Bagi Peneliti
  2. Adanya penelitian Tugas Akhir (TA) ini, memberikan pengalaman kepada penulis untuk memperluas wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh selama menempuh perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja serta melakukan kegiatan nyata sebagai bentuk penerapan teori dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

  3. Bagi Perusahaan
  4. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam mengembangkan sistem penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang, untuk meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin lebih baik.

  5. Bagi Mahasiswa
  6. Adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar untuk memperoleh dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah serta dapat menjadikan laporan Tugas Akhir (TA) ini sebagai referensi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian Tugas Akhir (TA) menggunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

    Metode Observasi yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT.Arthawenasakti Gemilang. Adapun yang penulis lakukan selama observasi adalah mempelajari mekanisme penjualan, menggali informasi seputar kegiatan penjualan dan kendala-kendala yang dihadapi mengenai sistem penjualan.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara yaitu penulis melakukan tanya jawab secara lisan pada stakeholder untuk memperoleh keterangan, mengenai kendala yang terjadi pada sistem penjualan saat ini dan dalam rangka pembangunan sistem yang diusulkan.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku , laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing di internet.


Metode Analisa Sistem

Metode Analisa Sistem merupakan tahap penelitian terhadap sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Analisa sistem dilakukan dengan metode Analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, and Service). Analisis PIECES ini sangat penting dilakukan, untuk menemukan beberapa masalah utamanya. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan analisa sistem yang berjalan, adalah Unified Modelling Language (UML), yang dibuat menggunakan Software Visual Paradigm.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisa sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan sistem, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan user dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap. Untuk perancangan sistem aplikasi yang dibutuhkan oleh user, menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Final Draft Elisitasi. Untuk menggambarkan cara kerja atau prosedur sistem menggunakan model desain UML (Unified Modelling Language) yaitu berupa Usecase Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram. PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dan database yang digunakan adalah MYSQL. Untuk Framework yang digunakan adalah Framework Laravel. Dan Sublime Text digunakan sebagai code editor.

Metode Prototype

Metode prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini, peneliti dan user dapat saling berinteraksi untuk proses pembuatan sistem. Metode prototype yang digunakan adalah metode throw-away. Pada metode throw-away model sistem akan dibuat diawal, model akan menjadi titik awal pengguna untuk memeriksa sistem yang dibutuhkan dan menjelaskan persyaratan sistem yang dibutuhkan kepada peneliti. Jika kesepakatan telah tercapai model yang dibuat akan dibuang, dan sistem akan dibuat berdasarkan persyaratan yang telah teridentifikasi.

Metode Pengujian

Metode pengujian merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum sistem diimplementasikan, dengan tujuan untuk mengevaluasi sistem perangkat lunak yang dibuat, yang selanjutnya akan diperbaiki agar sistem tersebut dapat digunakan oleh user. Metode testing yang digunakan adalah metode Blackbox, yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati tampilan luarnya (interface) dan memeriksa fungsional dari sistem perangkat lunak tersebut.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan Tugas Akhir (TA) ini, maka penyusunan laporan dikelompokkan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi, konfigurasi sistem, masalah yang dihadapi, analisa sistem yang berjalan, Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final Draft Elisitasi. Rancangan sistem yang diusulkan menggunakan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem sampai dengan implementasi program.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan penulis dari hasil penelitian Tugas Akhir (TA).

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selama penelitian yang dilakukan.

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi Laporan Tugas Akhir (TA) yang dibuat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[1], “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/ komponen apapun baik fisik atau pun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Abdul Kadir (2014:62)[2]“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Eka Pratama (2014:7)[3], “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6)[4] sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. misalnya sistem perputaran bumi.

    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem Tertentu (Determimisticl System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diperidiksi, sebagai keluaran sistem dapat diramalkan.

    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak beruhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.

3. Karakteristik Sistem

Menurut Hartono (2013:14)[5]“Sistem akan berjalan dengan baik apabila memiliki karakteristik dalam pelaksanaannya”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

  1. Komponen Sistem (Component System)

    Suatu sistem terdapat atas sejumlah kompenen yang berinteraksi atau berkomunikasi yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem satu dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung merupakan media antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya, dengan penghubung satu subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input)

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Operasi sistem tidak akan ada gunanya jika sistem tidak mempunyai tujuan dan sasaran. Masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem ditentukan dari sasaran sistem tersebut. Suatu sistem akan dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan.


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2014:25)[6], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Eka Pratama (2014:9)[3], “Informasi adalah hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai,arti,dan manfaat”.

Grabara, et al dalam International Journal of Education and Research Vol.2 No.2 (2014:1)[7]mendefinisikan, "Information is a product resulting from a process, it has a manufacturer (source of information) and the recipient." Artinya "Informasi adalah produk yang dihasilkan dari suatu proses, memiliki sumber dan penerima"


2. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2014:33)[6],Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Nilai informasi ini di dasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh

    Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh. Kecepatan dalam memperoleh suatu informasi dapat diukur. Akan tetapi, untuk mengetahui nilai suatu informasi bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya

  3. Ketelitian

    Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna, tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar. Berapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut?.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat Dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak Ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat Diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.

3. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2014:36)[6], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu ( timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini.

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencermikan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditunjukan pada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2014:40)[6],"Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan."

Menurut Taufiq (2013:17)[8], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2014:40)[6] "Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran." Berikut adalah komponen sistem informasi:

  1. Blok Masukan

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data

    Basis data (database) merupakan kumpulan data ynag saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok Kendali

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Mulyani (2016:38)[9],"Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan atau kelebihan sistem."

2. Prinsip Analisa Sistem

Menurut Tyoso (2016:18)[10]prinsip-prinsip Analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mendefinisikan masalah

    Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur berkenan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.

  2. Menyatakan sasaran sistem.

    Tujuan utama dan khusus yang ingin dicapai berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  3. Menetapkan batasan sistem (system boundaries)

    Pembatas antara sistem yang baru dengan lingkungannya harus diperinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan dengan masukan dan keluaran harus ditegaskan.

  4. Menetapkan kendala sistem.

    Kendala pada sistem dan proses pengembangnya, seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem harus dipastikan.

  5. Dekomposisi sistem

    Sistem dipecah kedalam sub-sistem yang saling terkait dan berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga seorang analis sistem mampu melihat sistem terinci. Subsistem yang berada pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang ditetapkan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sidharta, Iwan dan Mirna Wati dalam jurnal Computech & Bisnis (2015:98)[11], “Perancangan sistem dapat disebut sebagai suatu tahapan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dari kumpulan elemen-elemen sistem yang menjadi satu kesatuan yang utuh dan mempunyai fungsi dan makna.”

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Febrianto, dkk dalam jurnal Widya Teknik Vol.12 No.2 (2013:2)[12], “Database adalah suatu kumpulan data-data yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sesuatu yang sangat berguna. Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama.”

Menurut Santoso dan Wan Yuliyanti dalam jurnal SENIATI (2016:332)[13] "Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna."

TEORI KHUSUS

Konsep DasarPendapatan dan Penjualan

1. Definisi Pendapatan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.23 Paragraf 6 (2012:23)[14]"Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal."

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.23 Paragraf 7 (2012:23)[14]"Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus dikeluarkan dari pendapatan."

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.23 Paragraf 13 (2012:23)[14]Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :

  1. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
  2. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang diual;
  3. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
  4. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
  5. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
Definisi Penjualan Tunai

Pengertian Penjualan Tunai menurut Mulyadi (2013:455)[15], mengatakan bahwa: “Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli”.

Definisi Penjualan Kredit

Pengertian Penjualan Kredit menurut Mulyadi (2013:201) [15], menyatakan bahwa: “Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”.

Definisi Siklus Penjualan

Menurut Ardana dan Hendro Lukman (2016:128)[16]“Siklus penjualan merupakan satu rangkaian kegiatan penjualan yang terjadi secara berulang-ulang dan diikuti dengan proses perekaman data dan informasi bisnis.”

Kegiatan pada Siklus Penjualan

Menurut Ardana dan Hendro Lukman (2016:128)[16] kegiatan dalam siklus penjualan kurang lebih meliputi:

  1. Melayani pertanyaan dan memberikan informasi tentang produk kepada calon pelanggan.
  2. Menerima order pembelian dari pelanggan.
  3. Menyiapkan kontrak penjualan dan/atau order penjualan.
  4. Menyiapkan barang/jasa.
  5. Menyiapkan pengiriman barang atau penyerahan jasa.
  6. Menyiapkan faktur penjualan.
  7. Melakukan penagihan piutang.
  8. Menerima pembayaran piutang.
  9. Proses akuntansi: jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, pemeliharaan kartu piutang, pemeliharaan buku besar dan penyiapan laporan akuntansi.

Konsep Dasar E-Commerce

Definisi E-Commerce

Menurut Ahmadi dan Dadang Hermawan (2013:7)[17]"E-commerce adalah penjualan atau pembelian barang dan jasa antara perusahaan, rumah tangga, individu, pemerintahan dan masyarakat atau organisasi swasta lainnya, yang dilakukan melalui komputer pada media jaringan.


Model Layanan E-Commerce

Menurut Ahmadi dan Dadang Hermawan (2013:35)[17]terdapat beberapa jenis transaksi layanan ecommerce, yaitu:

  1. Collaborative Commerce (CC), yaitu kerjasama secara elektronik antara rekan bisnis. Kerjasama ini biasanya terjadi antara rekan bisnis yang berada pada jalur penyedian barang.
  2. Business to Business (B2B), meliputi transaksi antar-organisasi yang dilakukan di elektronic market. B2B memiliki karakteristik:
    1. trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan yang cukup lama;
    2. pertukaran data(data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama;
    3. salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partner-nya; serta
    4. model yang sering digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan pada kedua pelaku bisnis.
  3. Business to Consumers (B2C), yaitu penjual adalah suatu organisasi dan pembeliadalah individu. B2C memiliki karakteristik:
    1. terbuka untuk umum;
    2. layanan bersifat umum; serta
    3. layanan diberikan berdasarkan permohonan. Pada transaksi B2C, pelanggan/konsumen melakukan inisiatif dan produsen harus siap memberikan respon sesuai dengan pemohon.
  4. Consumer to Business (C2B), perusahaan memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Pada transaksi C2B pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuni kebutuhan tersebut.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Menurut Zainal Ilmi, dkk dalam jurnal TIKomsin Vol.1 No.2 (2013:24)[18], “Analisis PIECES merupakan salah satu metode untuk menganalisis kelemahan suatu sistem. Analisis Sistem dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil kerja sistem baru yang efisien, penyajian informasi yang akurat, dan menjamin keamanan data dan informasi.”

Menurut Edy Susena, dkk dalam jurnal Sainstech Vol.1 No.3 (2015:6)[19] Analisis PIECES digunakan untuk melakukan pemotretan terhadap sistem yang sedang berjalan. Dengan menggunakan analisis PIECES ini akan diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat disimpulkan untuk perbaikan."

Menurut Oleh Soleh, dkk dalam prosiding SNIf Vol.1 No.1 (2015:124)[20]pengertian Metode Analisa PIECES adalah:

  1. Performance (Kinerja)

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan system dalam menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Information (Informasi)

    Informasi merupakan hal terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu system dalam pengambilan keputusan.

  3. Economic (Ekonomi)

    Ekonomi berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan.

  4. Control (Kontrol)

    Pengontrolan dalam sistem sangat diperlukan, guna untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem.

  5. Effisiency (Efisiensi)

    Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan atau biaya yang paling minimum.

  6. Service (Pelayanan)

    Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language

Menurut Nugroho (2013:6)[21]memberikan pendapat bahwa, "UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)".

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:133).[22],"UML atau (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek."

Menurut D S Maylawati,et al dalam jurnal IOP Conference Series: Materials Science and Engginering (2018:1)[23]"UML is a popular modeling language that has a good system visualization and documentation performance. UML modelling even can generate ready to implement programming codes.". Artinya "UML adalah bahasa pemodelan yang popular yang memiliki sistem visualisasi dan kinerja dokumentasi yang baik. UML dapat menghasilkan untuk implementasi kode pemrograman."

Diagram UML (Unified Modelling Language

Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:140) terdapat 13 macam diagram, yaitu:

  1. Class Diagram

    Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

  2. Object Diagram

    Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem.

  3. Component Diagram

    Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

  4. Composite Structure Diagram

    Composite structure diagram digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung.

  5. Package Diagram

    Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML.

  6. Use Case Diagram

    Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

  7. Activity Diagram

    Diagram Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

  8. State Machine Diagram

    State machine diagram atau state chart diagram atau dalam Bahasa Indonesia disebut diagram mesin status atau sering disebut juga diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek.

  9. Deployment Diagram

    Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

  10. Sequence Diagram

    Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

  11. Communication Diagram

    Communication diagram atau diagram komunikasi pada UML versi 2.x adalah penyederhanaan dari diagram kolaborasi (collaboration diagram) pada UML versi 1.x.

  12. Timing Diagram

    Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

  13. Interaction Overview Diagram

    Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Diagram ini adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik mempresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram meliputi diagram sequence, diagram komunikasi, interaction overview diagram dan timing diagram.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan yang dikutip oleh Muhammad Iqbal Hanafri dkk, dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.7 No.1 (2017:7)[24]mengemukakan bahwa, “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Menurut Dede Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1 (2015:74)[25] elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya mondatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. "T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirment tersebut dalam sistem yang diusulkan."
    2. "O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan."
    3. "E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem."

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    4. Final Draft Elisitasi

      Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Hidayatullah, dkk (2015:217)[26], "Xampp merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat diakses secara local menggunakan web server local (localhost)."

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Saurabh dan Satinderjit dalam International Journal of Computer Science dan Mobile Computing Vol.3 No.8 (2014:29)[27] "PHP (Hypertext Preprocessor) is server-side scripting language used to generate dynamic web-page, PHP script reside between reserved PHP tags. This allow the programmer to embed PHP scripts within HTML pages. Various built-in functions allow for fast development compatible with many popular databases." Artinya "PHP adalah Bahasa pemrograman berbasis server-side yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis, script PHP berada di antara tag PHP yang dicadangkan. Ini memungkinkan programmer untuk menanamkan script PHP dalam halaman HTML. Berbagai fungsi yang dibangun memungkinkan untuk pengembangan cepat yang sesuai dengan banyak database popular."

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Saurabh dan Satinderjit dalam International Journal of Computer Science dan Mobile Computing Vol.3 No.8 (2014:29)[27]"MySQL is the popular open source database server. With MySQL we can query database for a specific information and a have recordset returned. A database defines a structure for storing information. MySQL is ideal for both small and large applications."Artinya "MySQL adalah database server yang popular bersifat open source. Dengan MySQL dapat melakukan query pada database untuk informasi yang spesifik dan mengembalikannya pada recordset. Database mendefinisikan struktur untuk menyimpan informasi. MySQL sangat ideal untuk aplikasi kecil dan besar."

Konsep Dasar Framework Laravel

Definisi Framework

Menurut Hidayatullah (2015:297)[26]"Framework dapat diartikan sekumpulan perintah/program dasar dimana perintah dasar tersebut dapat digunakan lagi untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi baru atau aplikasi kompleks tanpa harus membuat program dari awal."

Definisi Laravel

Menurut Aminudin (2015:2)[28],"Laravel merupakan framework berbasis PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT yang disediakan oleh Github, sama seperti framework-framework yang lain, Laravel dibangun dengan konsep MVC (Modell-Controller-View), kemudian Laravel dilengkapi juga command line tool yang bernama Artisan yang bisa digunakan untuk packaging bundle dan instalasi bundle melalui command prompt."

Menurut Widodo,dkk dalam jurnal Sistem Komputer Vol.6 No.1 (2016:45)[29], "Laravel adalah MVC web development framework yang didesain untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan dan perbaikan serta meningkatkan produktifitas pekerjaan dengan sintak yang bersih dan fungsional yang dapat mengurangi banyak waktu untuk implementasi. Laravel juga memberikan keterbukaan alat untuk berinteraksi dengan database disebut dengan migration."

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Haughee (2013:3)[30]"Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages."

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Rosa & Shalahuddin (2013:275)[31]"Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan."

Menurut Kumar, dkk dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies Vol.3 No.10 (2015:32)[32]"Black Box Testing is a testing technique without reference to the internal structure of the component or system”. Artinya “Black Box Testing adalah teknik pengujian tanpa mengacu pada struktur internal dari komponen atau sistem."

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2013:43)[33], "Tinjauan pustaka adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat."

Menurut Semiawan (2013:104) [34],Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti."

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2013:45)[33] "Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:"

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Berikut beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Evanita dan Bagus Kurniawan, Volume 8 No.1 Januari 2017[35]

    Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Online Jamur Tiram Mushroom House Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem penjualan yang didalamnya terdapat informasi mengenai produk tersebut, serta proses pemesanan penjualan secara online. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem informasi penjualan online dapat memberikan informasi mengenai produk, memberikan informasi saat terjadi kekosongan stock barang, melakukan proses registrasi pemesanan dengan harga yang telah ditentukan, di dalam sistem juga terdapat pemberitahuan kepada pemesan agar pemesan mendapatkan konfirmasi tentang produk yang dipesan serta waktu penerimaan produk pesanan.

  2. Tinjauan Studi dari penelitian Afif Firdaus Kusuma dan Diana Rahmawati, Volume 4 No.6 2016[36]

    Penelitian yang berjudul“Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Kelompok Usaha Karmina”. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pemasaran melalui website, mempermudah proses transaksi, dan konsumen dapat melakukan pemesanan kapanpun dan dimanapun.Hasil dari penelitian ini adalah laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disajikan dengan cepat dan informatif, sistem dapat mengotomatisasi pemesanan produk dari halaman website ke halaman admin. Dokumen tersimpan dengan rapi sehingga memudahkan perusahaan untuk mengakses data penjualan dan laporan. Semua data penjualan tersimpan pada database perusahaan sehingga keamanannya terjamin.

  3. Tinjauan Studi dari penelitian Anak Agung Gde Agung dan Amiennia Rektiani, Vol.2 No.2, 2015[37]

    Penelitian yang berjudul “Aplikasi Pencatatan Persediaan, Penjualan, dan Pesanan dengan Metode Perpetual” (Studi Kasus di Perusahaan Pakaian Rajut Karimake). Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi untuk menghitung dan menampilkan kartu persediaan serta membuat dokumen akuntansi berupa jurnal dan buku besar secara otomatis. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi akan membuat daftar persediaan barang jadi beserta detailnya. Transaksi penjualan produk jadi akan mengakibatkan berkurangnya stok barang jadi yang tersimpan di gudang. Kartu stok persediaan dibuat berdasarkan data barang yang ada di gudang dan transaksi yang telah dilakukan. Aplikasi akan menghasilkan jurnal dari transaksi yang telah dilakukan di atas. Transaksi pada jurnal kemudian dikelompokan sesuai akunnya menjadi buku besar. Dengan adanya aplikasi ini, selain dapat mencatat transaksi penjualan dan pesanan, manajemen dapat mengetahui persediaan barang yang dimilikinya secara real time.

  4. Tinjauan pustaka dari penelitian Danny Santoso dan Trianggoro Wiradinata, Vol. 02 , No. 01, 2016[13]

    Penelitian ini berjudul '“Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Pada U.D Sejahtera”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kebutuhan sistem informasi dan merancang sistem informasi inventory dan hutang piutang pada perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah sistem dapat menghasilkan laporan nota-nota, baik penjualan (ke pelanggan) maupun pembelian (ke supplier), pembayaran perusahaan dan hutang piutang, laporan debit-kredit. Staff Akuntansi / Keuangan dapat membuat nota, input pembayaran dari pelanggan baik cash, credit, atau yang lainnya. Selain itu juga diingatkan nota jatuh tempo. Staff penjualan dapat melihat nota, dimana dia bisa melihat hutang pelanggan, maka di sistem manajemen inventory, staff ini bisa memblok atau mengizinkan pelanggan membeli.

  5. Tinjauan studi dari penelitian Giandari Maulani, Mutia Sari, dan Susi Lestari, Vol.5, No.1, 2017[38]

    Penelitian ini berjudul “Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Inventory Finished Goods Berbasis Website Pada PT.CJM”. Hasil dari penelitian ini adalah berupa website monitoring penjualan dan inventory finished goods. Pada website tersebut terdapat tampilan login untuk user yang ingin memasuki menu utama seperti master data, transaksi penjualan, transfer gudang, stock dan laporan. Pada tampilan menu order penjualan, admin sales dapat input sales order dan untuk menghapus serta membatalkan PO (Purchase Order). Pada tampilan menu laporan, hasil laporan muncul secara otomatis apabila sales order dimasukkam dan juga diberikan fasilitas untuk memilih periode laporan yang diinginkan.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Y. M. Malgwi, L. Mathias, dan L. J. Muhammad, Vol.9, No.1, 2018[39]

    Penelitian ini berjudul “Development and Implementation off E-commerce System”. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menciptakan platform yang akan membawa penjual dan pembeli untuk berinteraksi dan melakukan bisnis bersama. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem yang akan menyediakan cara yang paling mudah dan singkat untuk membuat perdagangan online, atau dikenal sebagai e-commerce.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Muhaini Othman, Mohd Shuqor Nordin, dkk, Vol.1, No.4, 2017[40]

    Penelitian ini berjudul “Cakelicious: Web App for Designing a Customised Wedding Cakes”. Sistem yang dikembangkan adalah sistem pemesanan kue, yang dikenal dengan cakelicous. Sistem yang diusulkan terdiri dari tampilan registrasi, login, custom kue, pembuatan laporan dan pembayaran. Pada sistem tersebut, dapat memfasilitasi pelanggan untuk memesan kue khusus, dan admin sistem mengelola pesanan. Rancangan interface termasuk tampilan produk, halaman pemesanan, dan halaman custom kue.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Chestari Prakash Purandare, Hemalata Pradip Chaudhari,dkk. Vol.4, No.3, 2017[41]

    Penelitian ini berjudul “An Online Shopping Application-“Shri Krishna Shoppy”- An Initiative towards “Digital India Movement”. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembangkan aplikasi android untuk membeli barang-barang dari toko online sehingga mencapai tujuan “Gerakan India Digital”. Pelanggan dapat dengan mudah memilih produk dan juga dapat melihat detail produk tersebut. Pelanggan akan menambahkan produk tersebut ke dalam keranjang dan total tagihan akan dihasilkan. Kemudian pelanggan harus memilih opsi pembayaran seperti Paytm, kartu debit, dan uang tunai saat pengiriman.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Michael A.Cortez et al, Vol.6 No.2, 2015[42]

    Penelitian ini berjudul “Improving Customer Satisfaction through Smart Shopping: A Prototype”. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi smart shopping untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada aplikasi ini pelanggan menerima informasi update barang, yang direkomendasikan berdasarkan kebiasaan membeli pelanggan. Semua dari transaksi pelanggan di butik itu, disimpan setiap saat pelanggan menggunakan aplikasi.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Sanam Kadge et al, Vol.136, No.10, 2016[43]

    Penelitian ini berjudul “Sales and Invoice Management System with Analysis of Customer Behaviour.” Tujuan dari penelitian ini adalah mengotomatisasi proses penjualan secara efisien dan membuat sistem yang lebih akurat dari perangkat lunak sebelumnya untuk meningkatkan restensi dan ekstensi pelanggan. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web yang mengelola penjualan dan faktur, menyediakan fitur untuk mengelola interaksi dengan pelanggan, menangani data mereka, penjualan, akun, kontrak,dll.


BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Arthawenasakti Gemilang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri kemasan kaleng. Berawal dari sebuah industri pengolahan makanan dalam kaleng, dengan nama CV. Benteng Mas, memiliki unit pengolahan makanan dan unit pengolahan kemasannya, berlokasi di Jl. Ahmad Yani Utara 32 Malang. Pada tahun 1975, unit usaha pengolahan makanan dihentikan, dan unit pembuatan kaleng menjadi unit komersial, dengan sistem Job Order, yang mensuplai ke perusahaan industri cat, thinner, politur, dempul, oli, dsb.

Pada tahun 1991, nama CV. Benteng Mas diganti menjadi PT. Arthawenasakti Gemilang.Pada tanggal 01 Juni 1995, setelah mendapat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, PT.Arthawenasakti Gemilang berubah status usaha dari perusahaan swasta nasional menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan tujuan untuk mendapatkan akses gerak yang lebih luas, dalam menyikapi tuntutan perkembangan perusahaan dan strategi kedepan.Seiring dengan perkembangan waktu, PT. Arthawenasakti Gemilang terus menerus melakukan ekspansi usaha dan langkah-langkah perbaikan pada management, sistem produksi, serta meningkatkan mutu dan pelayanan, dan sejalan dengan tuntutan dan perkembangan pasar, serta yang terutama adalah perkembangan yang cukup pesat pada sektor property pada waktu itu, maka PT. Arthawenasakti Gemilang memfokuskan berdiri untuk bergerak di segmen general can, dengan paint can sebagai produk utama.

Krisis moneter yang terjadi di pertengahan 1997, dan terus berlanjut dengan krisis ekonomi yang berlangsung sepanjang 1998, menyebabkan dunia bisnis Indonesia mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan usahanya. Pada saat yang sama, PT Arthawenasakti Gemilang tengah melakukan ekspansi usaha dengan melakukan automatisasi mesin produksi, dengan kecepatan yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik.Aktivitas PT. Arthawenasakti Gemilang sebelum krisis didominasi oleh pembuatan kaleng cat dan thinner, akan tetapi, krisis ekonomi yang berkepanjangan tersebut telah mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang cukup tajam. Sektor properti yang booming beberapa waktu silam mengalami kemerosotan, dan akibatnya aktivitas PT. Arthawenasakti Gemilang juga mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal ini, PT Arthawenasakti Gemilang merubah fokus produk ke kemasan pelumas dalam negeri, dan sekaligus menyewa dua lokasi usaha pada tahun 1999, di Jalan Sunandar Priyosudarmo, untuk mengejar permintaan kaleng pelumas yang sangat tinggi dan memenuhi kebutuhan produk untuk seluruh wilayah Indonesia Timur.

Pada saat keadaan ekonomi telah berangsur-angsur pulih, ekspansi usaha terus dilakukan oleh PT. Arthawenasakti Gemilang. Aktivitas PT.Arthawenasakti Gemilang telah mencapai pasar yang lebih luas lagi, yakni kemasan untuk Chemical, Ink, Wood Finishing, dan PE Putty dll, dengan tetap berfokus kepada segmen general can, PT.Arthawenasakti Gemilang berusaha keras untuk meraih market share yang lebih besar lagi di skala nasional, dengan jalan terus melakukan efisiensi di semua lini, meningkatkan produktifitas, mutu dan pelayanan, serta mengembangkan sumber daya manusianya, sementara lokasi usaha lama dirasakan tidak memadai lagi, didasari oleh pertimbangan akan proyeksi dan perencanaan ke depan, maka pada akhir tahun 2003, lokasi perusahaan yang semula di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, dipindahkan ke Jl. Kertanegara 85, Desa Girimoyo, Karangploso Malang, dengan luas area 3.5 hektar, penataan ruang yang lebih baik, prasarana yang lebih mendukung, maka diharapkan PT.Arthawenasakti Gemilang lebih maju lagi, dan menjadi yang terbaik. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2006, PT Arthawenasakti Gemilang mengembangkan area diluar Malang-Jawa Timur yaitu dengan membuka plant baru di Kp.Cirewed Desa Sukadamai Kec.Cikupa Kab.Tangerang Provinsi Banten dengan tujuan untuk lebih mendekatkan pada customer yang ada di area luar Jawa Timur sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar excellent.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

Menjadi yang terbaik dalam industri kemasan logam di Indonesia ( To be the best in metal packaging industry in Indonesia ).

Misi:

Peningkatan secara berkesinambungan terhadap produk dan layanan yang dihasilkan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, dan memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang berkepentingan. (To continually improve our products and services to meet customer’s expectations, and to provide a reasonable values to stakeholder.

Struktur Organisasi Perusahaan

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena adanya kenyataan aktivitas perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau berada didalam struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi PT. Arthawenasakti Gemilang, dapat terlihat pada lampiran gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Arthawenasakti Gemilang.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi diatas, berikut uraian mengenai wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT Arthawenasakti Gemilang.

  1. General Manager
    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    3. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
    4. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
  2. QA (Quality Assurance) / QC (Quality Control)
    1. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas.
    2. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas.
    3. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data berkualitas.
    4. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai rencana.
    5. Melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk memastikan kualitas produk jadi.
    6. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan industri yang ditetapkan perusahaan.
  3. HRD & GA
    1. Mendukung seluruh kegiatan operasional produksi & kantor dengan melakukan proses pengadaan seluruh peralatan & bahan baku.
    2. Mendukung sarana atau fasilitas penunjang lain.
    3. Melakukan aktivitas pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan proses penggantian atas fasilitas/sarana penunjang yang rusak.
    4. Pemeliharaan kesehatan, safety dan pelaksanaan K3 bagi seluruh karyawan.
    5. Bertanggungjawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
    6. Merekomendasikan kandidat berdasarkan hasil tes dan interview awal, serta mengatur jadwal interview lanjutan agar proses rekrutmen dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.


  4. Finance
    1. Menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas
    2. Memeriksa kelengkapan bukti pengeluaran kas dan bank sebagai media pembayaran perusahaan berikut dokumen pendukungnya.
    3. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan pengeluaran kas kecil yang dilakukan oleh kasir serta mengawasi kegiatan pencatatan pelaporan hutang usaha.
    4. Menerima copyan dokumen Sales Order (SO) dan Purchase Order (PO) dari pelanggan sebagai pelengkap dokumen untuk pembuatan faktur dan kwitansi.
    5. Membuat faktur , memo retur, dan kwitansi.
    6. Mencatat dan mengarsipkan seluruh transaksi penjualan dan data-data pelanggan dengan baik dan benar untuk kelengkapan dokumen disaat melakukan penagihan.
  5. Sales
    1. Menerima pesanan dari pelanggan baik melalui telepon, e-mail ataupun fax.
    2. Memastikan semua pesanan atau Purchase Order (PO) dari pelanggan sudah diterima.
    3. Membuat Sales Order (SO) baik untuk new order maupun repeat order.
    4. Membuat jadwal pengiriman untuk barang yang dipesan oleh pelanggan.
    5. Menerima dan mencari solusi untuk semua keluhan yang didapat dari pelanggan.
    6. Memastikan kembali bahwa pengiriman barang jadi akan tepat waktu kepada devisi PPC dan pelanggan
  6. Engineering
    1. Membuat perencanaan perawatan dan perbaikan mesin secara periodik.
    2. Melaksanakan seluruh program kegiatan/pekerjaan pemeliharaan dan perawatan unit mesin-mesin utama serta mesin pendukung produksi yang telah ditetapkan.
    3. Mengawasi seluruh aspek pelaksanaan perawatan dan perbaikan unit mesin produksi dan tetap memperhatikan aspek teknis.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut:

  1. Penawaran

    Customer melakukan permintaan barang kepada sales melalui telepon. Sales memeriksa dan mengevaluasi permintaan pelanggan, termasuk spesifikasi produk yang diminta. (Order akan direalisasikan untuk diproduksi dengan syarat bahwa spesifikasi atas produk tersebut telah disepakati). Selain itu, sales melakukan komunikasi dan negoisasi dengan customer mengenai harga dan persyaratan lain yang diperlukan.

  2. Pemesanan

    Bila hasil negosiasi telah disepakati atau bila permintaan pelanggan merupakan repeat order / produksi dengan spesifikasi yang sudah ada, pelanggan harus menerbitkan PO (Permintaan Order) dan mengirimkan melalui fax atau email. Selanjutnya, sales mencatat pada order form dan mengkonfirmasikan jadwal pengiriman kepada bagian warehouse dan mengkonfirmasi ketersediaan spesifikasi produk kepada Staff QA/QC.

  3. Pengiriman

    Warehouse menyediakan barang dan sales akan membuat surat jalan sebagai dokumen pengiriman barang kepada customer. Setelah barang diterima oleh customer, surat jalan dikembalikan kepada sales beserta surat tanda penerimaan barang dari pelanggan. copy surat jalan akan diarsipkan, surat jalan asli dan surat tanda penerimaan barang digunakan sebagai dokumen untuk melakukan penagihan.

  4. Pembayaran

    Setelah adanya pengiriman barang dan surat jalan, bagian finance akan membuat faktur penjualan dan sesuai pesanan barang sebagai bukti penagihan penjualan barang. Kemudian, faktur penjualan, surat jalan dan surat tanda penerimaan barang tersebut dikirim kepada customer untuk penagihan pesanan barang dan customer membayar harga barang sesuai dengan pesanannya. Lalu, customer memberikan bukti bayar pesanan barang kepada bagian finance untuk selanjutnya dibuatkan kwitansi dan diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran telah diterima/lunas.

  5. Pembuatan Laporan

    Laporan dibuat oleh bagian penjualan dan diserahkan kepada manager setiap bulannya untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.


Analisa Prosedur Sistem yang Berjalan

Pada bagian ini analisa sistem yang berjalan akan dituangkan dalam bentuk diagram gambar menggunakan diagram pemodelan UML (Unified Modelling Language).Bentuk diagram yang digambarkan adalah sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang.
    2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Customer, Sales, Finance dan General Manager.
    3. 8 (delapan) use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor.


  • Activity Diagram
  • Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, dimana objek pertama dimulai.
    2. 12 (dua belas) action state, yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
    3. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri
  • Sequence Diagram
  • Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang sedang berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram sitem yang berjalan terdapat:

    1. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer, sales, finance, dan general manager.
    2. 7 (tujuh) control lifeline yang digunakan, yaitu form pemesanan barang, surat jalan, daftar terima barang, faktur, pembayaran, kwitansi, dan laporan.
    3. 14 (empat belas) Massage yang ada didalam sistem yang berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa PIECES

    Pada metode analisa sistem, disajikan tabel untuk mengidentifikasi sistem yang berjalan saat ini, untuk melihat secara keseluruhan sistem sehingga dapat diusulkan perbaikannya.Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT Arthawenasakti Gemilang:

    Tabel 3.1 Analisa PIECES

    Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan
      1. Nama masukan : Data Pesanan
      2. Fungsi : Mengetahui pesanan dari customer

        Sumber : Customer

        Media : Telepon

        Frekuensi : Setiap ada permintaan

        Keterangan : Data pesanan didapat dari customer pada saat pemesanan barang.


      3. Nama Masukan : Purchase Order (PO)
      4. Fungsi : Bukti pemesanan barang

        Sumber : Customer

        Media : Fax

        Frekuensi : Setiap ada permintaan

        Keterangan : PO didapat dari customer setelah ada kesepakatan antara customer dan sales.

      5. Nama Masukan : Bukti Bayar
      6. Fungsi : Bukti telah melakukan pembayaran

        Sumber : Pelanggan

        Media : Kertas

        Frekuensi : Setiap ada pembayaran

        Keterangan : Customer dianggap telah melakukan pembayaran setelah memberikan bukti bayar kepada bagian finance

    2. Analisa Proses
      1. Nama Modul : Pengiriman Barang
      2. Masukan : Data Pesanan

        Keluaran : Surat Jalan

        Ringkasan Proses: Proses ini menghasilkan surat pengantar yang digunakan sebagai dokumen saat pengiriman barang yang berisi informasi nama dan jumlah barang yang dipesan.

      3. Nama modul : Penagihan
      4. Masukan : PO

        Keluaran : Faktur

        Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan faktur yang digunakan untuk melakukan penagihan berdasarkan PO yang telah dikirimkan oleh pelanggan.

      5. Nama Modul : Pembayaran
      6. Masukan : Bukti Bayar

        Keluaran : Kwitansi

        Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan kwitansi yang digunakan sebagai bukti bahwa customer telah melakukan pembayaran sesuai tagihan.

    3. Analisa Keluaran
      1. Nama Keluaran : Surat Jalan
      2. Fungsi : Sebagai surat pengantar dari pengiriman barang dan bukti serah terima barang

        Media : Kertas

        Rangkap: 3

        Distribusi : Pelanggan, Bagian gudang, Arsip

      3. Nama Keluaran : Faktur
      4. Fungsi : Sebagai bukti penagihan terhadap barang yang dipesan oleh customer

        Media : Kertas

        Rangkap : 2

        Distribusi : Customer, Arsip

      5. Nama Keluaran : Kwitansi
      6. Fungsi : Sebagai bukti terima pembayaran

        Media : Kertas

        Rangkap: 2

        Distribusi: Customer, Arsip

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware
      1. Processor : Core 2 duo
      2. Monitor : 14"LED
      3. Mouse : 3D Optical Mouse
      4. RAM : 2 GB
      5. Hardisk : 500GB
      6. Printer : Epson dan LX300
    2. Spesifikasi Software
      1. Windows 7
      2. Microsoft Excel 2007
      3. Mozilla Firefox
    3. Hak Akses (Brainware)
      1. Sales
      2. Finance
      3. General Manager


    Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada sistem informasi penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang , permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

    1. Perusahaan belum memiliki media yang dapat memudahkan customer dalam mengakses layanan pemesanan produk, misalkan untuk mengetahui stok produk yang tersedia, customer harus memastikan terlebih dahulu melalui telepon kepada sales atau datang langsung.
    2. Sistem pengelolaan data transaksi penjualan masih kurang optimal, masih menggunakan proses semi komputerisasi, sistem yang ada belum terintegrasi dengan baik sehingga menambah resiko terjadi kesalahan dan ketika membutuhkan informasi tidak dapat diakses dengan cepat.
    3. Pembuatan laporan masih direkap menggunakan Microsoft Excel dengan melihat arsip yang ada berupa kertas-kertas, sehingga membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi agar tidak ada data yang tidak terinput.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah menganalisa permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi sebagai berikut:

    1. Memanfaatkan Teknologi Informasi dengan menerapkan sistem informasi penjualan yang berbasis online, yang dapat memudahkan customer dalam melakukan pemesanan produk.
    2. Membangun sistem aplikasi berbasis web, untuk memudahkan fungsi-fungsi yang terkait penjualan dalam pengolahan data penjualan, pencarian data, dan dapat mengetahui laporan secara up to date dan real time.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat.

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

    • Keterangan:
    • M (Mandatory) : Penting atau dibutuhkan

      D (Desirable) : Diinginkan tapi tidak terlalu penting

      I (Inessential) : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap ke III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

    Keterangan :

    • T :Technical (Bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?)
    • O :Operational (Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?)
    • E :Economy (Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?)

    Final Draft Elisitasi

    Final Draftmerupakan hasil final yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

    Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

    Rancangan Sistem yang Diusulkan

    Prosedur Sistem Usulan

    Adapun urutan prosedur dari sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

    1. Customer melakukan register terlebih dahulu untuk dapat login. Setelah berhasil login, customer dapat melihat stok barang, apabila barang tersedia dapat menambahkan pada cart dan menginput detail order.
    2. Admin sales mengelola permintaan order yang masuk dan mengkonfirmasikan order kepada customer. Customer dapat melihat status order apakah di ACC/tolak. Apabila admin ACC permintaan order, maka selanjutnya customer harus upload PO.
    3. Setelah Admin sales konfirmasi telah menerima PO, maka admin sales akan input data order pada form sales order dan input data barang yang akan dikirim pada form surat jalan.
    4. Admin finance dapat membuat faktur melalui form input faktur
    5. Apabila customer melakukan pembayaran melalui transfer, maka dapat mengkonfirmasi pembayaran dan mengirimkan bukti bayar pada form payment.
    6. Admin finance akan melakukan verifikasi, apabila telah menerima pembayaran admin finance akan membuat kwitansi.

    Rancangan Sistem Usulan

    Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram. Adapun gambar-gambar diagram yang akan peneliti gambarkan dalam program Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition adalah sebagai berikut:

    Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Informasi Penjualan PT.Arthawenasakti Gemilang

    Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup pengelolaan transaksi penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang.
    2. 4 (empat) aktor yang melakukan kegiatan yaitu customer, admin sales, admin finance, general manager.
    3. 16 (enam belas) use case yang dilakukan oleh aktor-aktor

    Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Customer
    2. Gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer

      Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
      2. 13 (tiga belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
      4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
      5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.


    3. Activity Diagram Sales
    4. Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales

      Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
      2. 16 (enam belas) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 3 (tiga) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
      4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
      5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.


    5. Activity Diagram Finance
    6. Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Finance

      Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
      2. 10 (sepuluh) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 2 (dua) fork node menjelaskan adanya beberapa aliran.
      4. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
      5. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.


    7. Activity Diagram General Manager
    8. Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk General Manager

      Berdasarkan gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.
      2. 5 (lima) action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 (decision) node untuk menggambarkan pada saat melakukan login, ada dua kemungkinan yang pertama apabila login salah akan error dan apabila login benar maka akan tampil menu home.
      4. 1 (satu) final node menjelaskan bahwa alur berakhir.

    Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Customer
    2. Gambar 3.10 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Customer

      Berdasarkan gambar 3.10 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu customer.
      2. 5 (lima) boundary lifeline, yaitu home, produk, cart, surat jalan, form payment.
      3. 3 (tiga) control lifeline, yaitu login, proses order, logout.
      4. 2 (dua) entity lifeline, yaitu order, payment.
      5. 22 (duapuluh dua) message yang menggambarkan aktivitas.


    3. Sequence Diagram Sales
    4. Gambar 3.11 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Sales

      Berdasarkan gambar 3.11 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin sales.
      2. 4 (empat) boundary lifeline, yaitu home, order, form sales order, form surat jalan.
      3. 2 (dua) control lifeline, yaitu login dan logout.
      4. 10 (sepuluh) message yang menggambarkan aktivitas


    5. Sequence Diagram Finance
    6. Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Finance

      Berdasarkan gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin finance.
      2. 4 (empat) boundary lifeline, yaitu home, form faktur, payment, form kwitansi.
      3. 2 (dua) control lifeline, yaitu login dan logout.
      4. 13 (tigabelas) message yang menggambarkan aktivitas.
    7. Sequence Diagram General Manager
    8. Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk General Manager

      Berdasarkan gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

      1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu general manager.
      2. 2 (dua) boundary lifeline yaitu home dan laporan.
      3. 2 (dua) control lifeline yaitu login dan logout.
      4. 7 (tujuh) message yang menggambarkan aktivitas.


    Tabel 3.6 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Gambar 3.14 Class diagram sistem yang diusulkan


    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi data (record) yang disimpan, primary key, dan panjang record. Berikut ini adalah struktur spesifikasi database yang digunakan dalam Sistem Informasi Penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang.

    1. Nama File : user
    2. Media : Hardisk

      Isi : id + contact_person + company + address + phone + fax + email + password + remember_token + created_at + update_at

      Panjang record : 437

      Tabel 3.7 Tabel User


    3. Nama File : product
    4. Media : Hardisk

      Isi : id + kode + nama + deskripsi + klasifikasi + diameter + kapasitas + satuan + harga + stok + unit + created_at + updated_at

      Panjang record : 112

      Tabel 3.8 Tabel Product

    5. Nama File : order
    6. Media : Hardisk

      Isi : id + user_id + no_order + sub_total + ppn + total + type_payment + term_payment + tgl_order + tgl_kirim + alamat + note + ket + checkout + status + created_at + updated_at

      Panjang Record : 395

      Tabel 3.9 Tabel Order

    7. Nama File : sales order
    8. Media : Hardisk

      Isi : id + no_so + no_po + tgl_so + order_id + user_id + created_at + updated_at

      Panjang record : 55

      Tabel 3.10 Tabel Product

    9. Nama File : surat jalan
    10. Media : Hardisk

      Isi : id + no_sj + tgl_sj + expedisi + no_polisi + sales_order_id + created_at + updated_at

      Panjang record : 60

      Tabel 3.11 Surat Jalan

    11. Nama File : faktur
    12. Media : Hardisk

      Isi : id + no_faktur + tgl_faktur + tgl_jatuhtempo + surat_jalan_id + create_at + updated_at

      Panjang record : 40

      Tabel 3.12 Faktur

    13. Nama File : payment
    14. Media : Hardisk

      Isi: id + no_payment + tgl_payment + sejumlah + metode_payment + bank + bukti_bayar + status + faktur_id + created_at + updated_at

      Panjang record : 242

      Tabel 3.13 Payment

    15. Nama File : kwitansi
    16. Media : Hardisk

      Isi : id + no_kwitansi + tgl_kwitansi + payment_id + created_at + updated_at

      Panjang record : 40

      Tabel 3.14 Kwitansi

    17. Nama File : bank
    18. Media : Hardisk

      Isi : id + nama_bank + no_rekening + atas_nama + created_at + updated_at

      Panjang record : 80

      Tabel 3.15 Bank

    19. Nama File : order_product
    20. Media : Hardisk

      Isi : id + order_id + product_id + quantity + price + created_at + updated_at

      Panjang record : 52

      Tabel 3.16 Order_product

    21. Nama File : product_surat_jalan
    22. Media : Hardisk

      Isi : id + product_id + surat_jalan_id + sales_order_id + pivot_order_id + qty + created_at + updated_at

      Panjang record : 60

      Tabel 3.17 product_surat_jalan

    23. Nama File : role
    24. Media : Hardisk

      Isi : id + name + created_at + updated_at

      Panjang record : 40

      Tabel 3.18 Role

    25. Nama File : role_user
    26. Media : Hardisk

      Isi :id + user_id + role_id + created_at + updated_at

      Panjang record : 30

      Tabel 3.19 Role

    27. Nama File : migrations
    28. Media : Hardisk

      Isi : id + migration + batch

      Panjang record : 212

      Tabel 3.20 Migrations

    29. Nama File : password_resets
    30. Media : Hardisk

      Isi : email + token + created_at

      Panjang record : 382

      Tabel 3.21 password_resets

    Rancangan Prototype

    1. Tampilan Register
    2. Gambar 3.15


    3. Tampilan Login
    4. Gambar 3.16


    5. Tampilan Menu Product
    6. Gambar 3.17


    7. Tampilan Menu Tambah Stok Produk
    8. Gambar 3.18


    9. Tampilan List Produk
    10. Gambar 3.19

    11. Tampilan Menu Input Pesanan
    12. Gambar 3.20

    13. Tampilan Menu Checkout Pesanan
    14. Gambar 3.21

    15. Tampilan Menu Sales Order
    16. Gambar 3.22

    17. Tampilan Menu Surat Jalan
    18. Gambar 3.23

    19. Tampilan Menu Faktur
    20. Gambar 3.24

    21. Tampilan Menu Pembayaran
    22. Gambar 3.25

    23. Tampilan Menu Kwitansi
    24. Gambar 3.26

    Rancangan Program

    1. Halaman Register
    2. Gambar 3.27 Halaman Register

      Pada gambar 3.27. Terdapat tampilan halaman register. Customer dapat melakukan register terlebih dahulu, agar dapat login dan melakukan pesanan.

    3. Halaman Login
    4. Gambar 3.28 Halaman Login

      Pada gambar 3.28. Terdapat tampilan halaman login. Customer dan admin, login menggunakan email dan password

    5. Halaman Menu Produk
    6. Gambar 3.29 Halaman Menu Produk

      Pada gambar 3.29. Terdapat tampilan input produk. Admin input data produk, seperti kode produk, nama produk dan keterangan mengenai produk tersebut.

    7. Halaman Menu Tambah Stok Produk
    8. Gambar 3.30 Halaman Tambah Stok Produk

      Pada gambar 3.30. terdapat tampilan tambah stok produk. Apabila admin akan menambah stok produk, input jumlah produk pada kolom “quantity” dan klik tombol “simpan”.

    9. Halaman Menu List Produk
    10. Gambar 3.31 Halaman Menu List Produk

      Pada gambar 3.31. terdapat tampilan list produk. Customer yang telah melakukan login dapat melihat daftar produk yang tersedia, beserta informasi jumlah stok dan harga. Apabila sudah memilih produk yang akan dipesan, customer klik tombol “Add to Cart”

    11. Halaman Menu Input Pesanan
    12. Gambar 3.32 Halaman Menu Input Pesanan

      Pada gambar 3.32. terdapat tampilan input pesanan. Setelah menambahkan pada “cart” , customer diminta untuk input alamat pengiriman dan jumlah produk yang dipesan dan klik tombol “simpan”.

    13. Halaman Menu Checkout Pesanan
    14. Gambar 3.33 Halaman Menu Checkout Pesanan

      Pada gambar 3.33. terdapat tampilan checkout pesanan. Pada form ini, customer diminta untuk memilih type pembayaran dan termin pembayaran. Apabila terdapat catatan mengenai pesanan tersebut, maka dapat menambahkan pada kolom “note”, kemudian klik tombol “Checkout Order” dan status pesanan akan menjadi “Process”. Setelah pesanan di ACC oleh admin, maka status pesanan akan berubah menjadi “ACC”.

    15. Halaman Menu Sales Order
    16. Gambar 3.34 Halaman Menu Sales Order

      Pada gambar 3.34. terdapat tampilan sales order. Admin sales menginput Nomor PO (Purchase Order) pada form tersebut.

    17. Halaman Menu Surat Jalan
    18. Gambar 3.35 Halaman Menu Surat Jalan

      Pada gambar 3.35. terdapat tampilan surat jalan. Pada form ini, admin sales menginput jumlah produk yang akan dikirimkan, beserta kendaraan yang digunakan untuk pengiriman.

    19. Halaman Menu Faktur
    20. Gambar 3.36 Halaman Menu Faktur

      Pada gambar 3.36. terdapat tampilan faktur. Admin finance dapat membuat faktur dengan menginput berdasarkan nomor surat jalan, maka rincian tagihan akan sesuai dengan produk yang dikirimkan.

    21. Halaman Menu Pembayaran
    22. Gambar 3.37 Halaman Menu Pembayaran

      Pada gambar 3.37. terdapat tampilan pembayaran. Customer dapat melakukan konfirmasi pembayaran pada form tersebut, dengan menginput nomor faktur, mengupload bukti bayar dan memilih bank yang digunakan untuk membayar tagihan.

    23. Halaman Menu Kwitansi
    24. Gambar 3.38 Halaman Menu Kwitansi

      Pada gambar 3.38. terdapat tampilan kwitansi. Admin finance dapat membuat kwitansi dengan menginput nomor payment, apabila telah menerima pembayaran dari customer.

    25. Halaman Laporan Penjualan
    26. Gambar 3.39 Halaman Laporan Penjualan

      Pada gambar 3.39. terdapat tampilan laporan. General manager dapat melihat laporan berdasarkan rentang periode yang diinput.

    Konfigurasi Sistem yang Diusulkan

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1. Processor : AMD A4
    2. Monitor : LCD 14”
    3. Mouse : 3D Optical Mouse
    4. RAM : 4 GB
    5. Harddisk : 500 GB


    Perangkat Lunak (Software)

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Windows 10
    2. XAMPP
    3. PHP MyAdmin
    4. Sublime Text 3
    5. Internet Browser Google Chrome


    Hak Akses (Brainware)

    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan langsung oleh:

    1. Customer
    2. Sales
    3. Finance
    4. General Manager

    Black box testing

    Implementasi program sistem Penjualan ini dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing.

    Tabel 3.19 Black box testing

    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 3.20 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Tabel 3.21 Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta hasil analisa dan perancangan yang dilakukan, mengenai Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

    1. Sistem Informasi Penjualan yang berjalan pada PT. Arthawenasakti Gemilang sudah cukup baik, namun masih kurang efektif dan efisien karena dilakukan secara semi komputerisasi dalam pengelolaan data transaksi penjualan, sehingga memerlukan waktu yang tidak sedikit mulai dari pelanggan telepon atau datang langsung ke perusahaan, penjelasan informasi seputar produk oleh sales, pelanggan mengirimkan PO melalui fax, dan input data pesanan oleh sales, pembuatan surat jalan, perhitungan tagihan dengan membuat faktur, transaksi pembayaran, dan pembuatan laporan yang masih direkap menggunakan Microsoft Excel.
    2. Untuk pengembangan sistem penjualan yang berjalan saat ini, maka diusulkan beberapa perbaikannya yaitu:
      1. Pada saat proses pemesanan produk, customer tidak hanya melakukan pemesanan melalui telepon atau datang langsung, tetapi bisa menggunakan sistem pemesanan online. Customer dapat melihat rincian produk dan stok.
      2. Sales input surat jalan berdasarkan nomor sales order dan dalam pembuatan faktur, admin finance hanya perlu menginput berdasarkan nomor surat jalan karena semua data-datanya telah terintegrasi pada database.
      3. Untuk pembayaran, customer dapat melakukan pembayaran melalui transfer dan konfirmasi melalui sistem dengan mengupload bukti bayar.
      4. Dalam pembuatan kwitansi, admin finance menginput berdasarkan nomor pembayaran yang telah diterima dari customer.
      5. Pada proses pembuatan laporan, tidak perlu direkap menggunakan Microsoft Excel. Dengan adanya sistem informasi penjualan online, user dapat langsung mencetak laporan sesuai dengan periode yang diinput.
    3. Sistem informasi penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang telah dirancang menggunakan metode berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language), seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah PHP dengan Laravel sebagai frameworknya, MYSQL sebagai database server, XAMPP sebagai web server dan text editor menggunakan Sublime Text 3.

    Saran

    Berikut ini adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus dan menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut, yaitu:

    1. Sistem ini dibuat untuk pengelolaan transaksi penjualan pada PT. Arthawenasakti Gemilang, untuk yang akan meneruskan sistem ini diharapkan mengembangkan sistem yang terdapat pengelolaan return penjualan dan membuat rancangan tampilan program lebih menarik lagi.
    2. Perlu adanya pemeliharaan program yang berkala yang dilakukan oleh tenaga ahli dalam bidang IT.
    3. Harus diberikan pelatihan kepada user (admin) dalam menggunakan sistem penjualan yang baru dan mempromosikan sistem penjualan yang baru kepada customer.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
    2. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV.Andi Offset
    3. 3,0 3,1 Pratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika
    4. Hutahaean, Jeperson.2014.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta: Deepublish
    5. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT Rineka Cipta
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Sutabri, Tata. 2014. Sistem Informasi Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi
    7. Grabara,Janusz, Michal Kolcun, Sebastian Kot. 2014.The role of information systems in transport logistics. International Journal of Education and Research,Vol. 2, No.2
    8. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
    9. Mulyani, Sri.2016.Metode Analisis dan Perancangan Sistem.Bandung: Abdi Sistematika.
    10. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul.2016.Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish
    11. Sidharta, Iwan dan Mirna Wati. 2015. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Urunan Desa (URDES) Berdasarkan pada Pajak Bumi dan Bangunan. Jurnal Computech & Bisnis. Vol.9, No.2
    12. Febrianto, Darwin, Peter Rhatodirjo Angka, Dian Retno Sari Dewi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Produksi di CV. Lintas Bangun Perkasa. Jurnal Widya Teknik. Vol.12 No.2, ISSN:1412-7350
    13. 13,0 13,1 Santoso dan Wan Yuliyanti. 2016. Perencanaan dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Jurnal Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri (SENIATI). ISSN : 2085-4218
    14. 14,0 14,1 14,2 Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
    15. 15,0 15,1 Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
    16. 16,0 16,1 Ardana, I Cenik dan Hendro Lukman.2016.Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta: Mitra Wacana Media
    17. 17,0 17,1 Ahmadi,Candra dan Dadang Hermawan, 2013. E-Busines dan E-Commerce. Yogyakarta: CV. Andi Offset
    18. Ilmi, Zainal, Didik Nugroho dan Bebas Widada. 2013. Sistem Informasi Akademik dengan Borland Delphi 7 pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) Javacom Surakarta. Jurnal TIKomsi (Teknologi Informasi dan Komunikasi Sinar Nusantara). Vol.1, No.2
    19. Susena, Edy, Ema Utami dan Andi Sunyoto. 2015. Perancangan Strategis Sistem Informasi Smart Campus Untuk Meningkatkan Pelayanan Di Politeknik Indonusa Surakarta. Sainstech Indonusa Surakarta. Vol.1 No.3"
    20. Soleh, Oleh, Febby Astriza, Vischa Arrofiv Hamid. 2015. Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode PIECES di SMK AM MA’MUR. Prosiding SNIf Universitas Potensi Utama. Vol.1, No.1
    21. Nugroho, Adi. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset
    22. S,Rosa.A dan M.Shalahuddin.2013.Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.Bandung: Informatika
    23. Maylawati D S, W Darmalaksana, dan M A Ramdhani. 2018. Systematic Design of Expert System Using Unified Modelling Language. IOP Publishing. Vol.288, No.1
    24. Hanafri, Muhammad Iqbal, Siti Maisaroh Mustafa dan Arip Hidayat. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088–1762. Vol.7 No.1
    25. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol.5 No.1. ISSN : 2018-1762
    26. 26,0 26,1 Hidayatullah, Priyanto dan Jauhati Khairul K. 2015.Pemrograman WEB. Bandung: Informatika
    27. 27,0 27,1 Er. Saurabh Walia dan Er. Satinderjit Kaur Gill. 2014. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC). Vol.3 No.8
    28. Aminudin. 2015. Cara Efektif Belajar Framework Laravel. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
    29. Widodo, B. P., & Purnomo, H. D. 2016. Perancangan Aplikasi Pencarian Layanan Kesehatan Berbasis HTML 5 Geolocation. Jurnal Sistem Komputer, Vol. 6, No.1
    30. Haughee, Eric. 2013. Instant Sublime Text Starter, Birmingham: Packt Publishing Ltd
    31. S, Rosa.A dan M.Shalahuddin.2013.Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.Bandung: Informatika
    32. Kumar, Manish, Santosh Kumar Singh, R. K. Dwivedi. 2015. A Comparative Study of Black Box Testing and White Box Testing Techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Vol.3 No.10
    33. 33,0 33,1 Hermawan, Asep. 2013. Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo
    34. Semiawan, Conny.R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo
    35. Evanita dan Bagus Kurniawan. 2017. Sistem Informasi Penjualan Online Jamur Tiram Mushroom House Berbasis Web. Jurnal Disprotek. Vol.8, No.1
    36. Kusuma, Afif Firdaus dan Diana Rahmawati. 2016. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Kelompok Usaha Karmina. Yogyakarta: Jurnal Profita. Vol.4, No.6
    37. Agung,A.A.Gde dan Amiennia Rektiani. 2015. Aplikasi Pencatatan Persediaan, Penjualan dan Pesanan dengan Metode Perpetual. Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 2, No.2
    38. Maulani, Giandari. Mutia Sari dan Susi Lestari. 2017. Sistem Informasi Monitoring Penjualan dan Inventory Finished Goods Berbasis Website Pada PT. CJM. Jurnal Semnasteknomedia. Vol.5, No.1
    39. Malgwi, Y.M. , Mathias. L, Muhammad. L. J. 2018. Development and Implementation Of E-Commerce System. International Journal Of Advanced Research in Computer Science (IJARC). Vol.9 No.1
    40. Othman, Muhaini. Shuqor, Mohd,dkk. 2017. Cakelicious: Web App for Designing a Customised Wedding Cakes. Internasional Journal On Informatics Visualization (JOIV). Vol.1, No.4
    41. Purandare, Chestari Prakash, et al. 2017. An Online Shopping Application-“Shri Krishna Shoppy”- An Initiative towards “Digital India Movement. Internasional Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol.4, No.3
    42. Cortez,Michael A. 2015. “Improving Customer Statisfaction Through Smart Shopping : A Prototype”. International Journal of Computer Science and Information Technologies Vol.6 No.2
    43. Kadge, Sanam, et al.2016. Sales and Invoice Management System with Analysis of Customer Behaviour.International Journal of Computer Applications dari Departement of Information Technology, MHSSCOE Mumbai.Vol.136 No.10.



    LAMPIRAN

    Daftar Lampiran



    Contributors

    Siti Agisna Fadilah