TA1431380152

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

Halaman Judul

APLIKASI MOBILE INTERNSHIP APPLICATION SYSTEM

PADA PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA


TUGAS AKHIR

Logo Amik.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1431380152
NAMA
: IZZA ILMA INSYIFANI


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2016/2017






Lembar Pengesahan Tugas Akhir

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

APLIKASI MOBILE INTERNSHIP APPLICATION SYSTEM

PADA PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431380152
Nama
: IZZA ILMA INSYIFANI

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
( Diah Aryani, S.T. , M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 010413






Lembar Persetujuan Pembimbing

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI MOBILE INTERNSHIP APPLICATION SYSTEM

PADA PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431380152
Nama
: IZZA ILMA INSYIFANI

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Ilamsyah, M.Kom)
       
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom)
NID : 14019
       
NID : 15016






Lembar Persetujuan Dewan Penguji

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI MOBILE INTERNSHIP APPLICATION SYSTEM

PADA PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1431380152
Nama
: IZZA ILMA INSYIFANI

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :






Lembar Keaslian Tugas Akhir

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

APLIKASI MOBILE INTERNSHIP APPLICATION SYSTEM

PADA PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1431380152
Nama  : Izza Ilma Insyifani
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : System Architecture

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir atau Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

 

Tangerang, Januari 2017
Izza Ilma Insyifani
NIM. 1431380152

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






Abstraksi

ABSTRAKSI

Kehidupan manusia saat ini telah menjadi lebih modern dengan dipengaruhi perkembangan teknologi, yang juga menciptakan kemudahan bagi manusia dalam beraktivitas. Salah satu jenis teknologi yang banyak dimanfaatkan adalah teknologi perangkat bergerak atau perangkat mobile. Manusia sering menggunakan perangkat mobile berupa smartphone dan tablet PC (Personal Computer) dalam berbagai kegiatan di kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam pekerjaan. Kebutuhan penggunaan perangkat tersebut cukup tinggi, karena seiring berjalannya waktu dan kesibukan aktivitas yang semakin bertambah, maka semakin dibutuhkan pula suatu alat bantu berteknologi tinggi yang mampu mengakomodir proses perpindahan informasi secara praktis. Di PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF), pengelolaan data internship telah dilakukan secara terkomputerisasi melalui program aplikasi bernama Internship Application System (IAS), yang berbasis website. Untuk menunjang segi kepraktisan penggunaan, maka diperlukan IAS yang dapat diakses melalui perangkat mobile. Sehingga, dengan dibuat aplikasi yang sama berbasis mobile, diharapkan pengguna aplikasi tersebut akan semakin memperoleh kemudahan. Pekerjaan yang berhubungan dengan internship di GMF dapat dilakukan dengan lebih cepat melalui aplikasi yang diperuntukkan khusus bagi perangkat mobile.

Kata kunci: Aplikasi mobile, Internship Application System, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia


ABSTRACT

Human life today has became more modern affected by technological developments, which also create easyness for human activity. One technological development which widely used is the technology of mobile device. People often use mobile device in the form of smartphone and PC (Personal Computer) tablet in a series of activities in everyday life, one is at work. The need for the use of those is quite high, because as time passes and the flurry of activity increases, the need for a hi-tech tool which capable to accomodate information transfer process in an easy way grows. In PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF), the management of internship data has done computerizedly by an application program named Internship Application System (IAS), based on website. In order to support the way of practically use, so that needed IAS which can be accessed by mobile device. Thus, by making the same application but based on mobile, the users of IAS will get more easyness in using the application. Job which relates to internship program in GMF can be done practically by the application specifically intended for smartphone or PC tablet, and of course, in an easy way.

Keywords: Mobile application, Internship Application System, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia






Kata Pengantar

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir (TA) penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi System Architecture di Perguruan Tinggi Raharja.

Hati kecil ini menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan ini tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika AMIK Raharja Informatika, yang telah memberi banyak bantuan, saran, dan motivasi selama kuliah.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Listina Nadhia Ningsih, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran selama penyusunan Tugas Akhir.
  5. Bapak Dinar Mustika Juhara, S.Kom selaku Stakeholder, yang telah banyak membantu dalam memberikan tuntunan dan petunjuk selama penelitian.
  6. Bapak/Ibu Dosen dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan petunjuk kepada penulis.
  7. Bapak/Ibu/Kakak/rekan seperjuangan di PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF), khususnya unit Knowledge Management: Pak Ali, Pak Dinar, Mbak Laila, Mbak Manda, Mbak Widya, Pak Yusa, dan Pipo; Terimakasih atas kerjasama dan persahabatan yang indah selama melaksanakan internship di sana.
  8. Kedua orangtua serta adik-adik; Terimakasih untuk do’a, kesabaran, serta bantuan moril dan materiilnya.
  9. Para saudara, sanak keluarga, dan teman yang telah memberikan dukungan.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2017


Izza Ilma Insyifani
NIM : 1431380152






Daftar Simbol

DAFTAR SIMBOL


  1. Daftar Simbol Diagram Usecase


  2. Daftar Simbol Diagram Activity


  3. Daftar Simbol Diagram Sequence


  4. Daftar Simbol Diagram Class


  5. Daftar Simbol Flowchart





Daftar Tabel

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.4 Elisitasi Final Draft
Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Assessment
Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel Assessment_aspect
Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Assessment_element
Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Education_level
Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel Institute
Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel Internship_program
Tabel 3.11 Spesifikasi Tabel Internship_registration
Tabel 3.12 Spesifikasi Tabel Letter
Tabel 3.13 Spesifikasi Tabel Major
Tabel 3.14 Spesifikasi Tabel Master_topic
Tabel 3.15 Spesifikasi Tabel Member_of_group
Tabel 3.16 Spesifikasi Tabel Message
Tabel 3.17 Spesifikasi Tabel Message_notif
Tabel 3.18 Spesifikasi Tabel Ms_group
Tabel 3.19 Spesifikasi Tabel Program
Tabel 3.20 Spesifikasi Tabel Quota
Tabel 3.21 Spesifikasi Tabel Quota_per_unit
Tabel 3.22 Spesifikasi Tabel Selected_topic
Tabel 3.23 Spesifikasi Tabel Unit
Tabel 3.24 Spesifikasi Tabel Unit_leader
Tabel 3.25 Spesifikasi Tabel User
Tabel 3.26 Spesifikasi Tabel User_detail
Tabel 3.27 Spesifikasi Tabel User_education
Tabel 3.28 Spesifikasi Tabel Staff
Tabel 3.29 Spesifikasi Tabel Testimonial
Tabel 3.30 Pengujian Proses Pendaftaran
Tabel 3.31 Pengujian Proses Masuk
Tabel 3.32 Pengujian Proses Pengecekan Kuota
Tabel 3.33 Pengujian Proses Pengajuan Internship
Tabel 3.34 Pengujian Proses Konfirmasi
Tabel 3.35 Pengujian Proses Keluar
Tabel 3.36 Schedule
Tabel 3.37 Estimasi Biaya






Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF AeroAsia
Gambar 3.2 Diagram Usecase Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.3 Diagram activity Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.4 Diagram Sequence Daftar Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.5 Diagram Sequence Masuk Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 3.6 Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Berjalan
Gambar 3.7 Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Berjalan
Gambar 3.8 Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Berjalan
Gambar 3.9 Diagram Sequence Verifikasi Nilai Sistem yang Berjalan
Gambar 3.10 Diagram Sequence Kelola Semua Data Internship Sistem yang Berjalan
Gambar 3.11 Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Berjalan
Gambar 3.12 Diagram Sequence Keluar Sistem yang Berjalan
Gambar 3.13 Diagram Class Sistem yang Berjalan
Gambar 3.14 Matriks Analisa SWOT
Gambar 3.15 Diagram Usecase Sistem yang Sedang Diusulkan
Gambar 3.16 Diagram Activity Sistem yang Sedang Diusulkan
Gambar 3.17 Diagram Sequence Daftar Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.18 Diagram Sequence Masuk Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.19 Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.20 Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.21 Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.22 Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.23 Diagram Sequence Keluar Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.24 Diagram Class Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.25 Flowchart Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.26 Bagan HIPO Sistem yang Diusulkan
Gambar 3.27 Rancangan Prototype Halaman Utama
Gambar 3.28 Rancangan Prototype Halaman Sign In
Gambar 3.29 Rancangan Prototype Halaman Register
Gambar 3.30 Rancangan Prototype Halaman Forgot Password
Gambar 3.31 Rancangan Prototype Halaman Home User/LCU
Gambar 3.32 Rancangan Prototype Halaman Edit Profile
Gambar 3.33 Rancangan Prototype Halaman Upload
Gambar 3.34 Rancangan Prototype Halaman Apply
Gambar 3.35 Rancangan Prototype Halaman History
Gambar 3.36 Rancangan Prototype Halaman History
Gambar 3.37 Rancangan Prototype Halaman Chat
Gambar 3.38 Rancangan Prototype Halaman Download
Gambar 3.39 Rancangan Prototype Halaman Internship Letter
Gambar 3.40 Rancangan Prototype Halaman Process Guidance
Gambar 3.41 Rancangan Prototype Halaman Applicant
Gambar 3.42 Rancangan Prototype Halaman Intern
Gambar 3.43 Rancangan Prototype Halaman Topic
Gambar 3.44 Rancangan Prototype Halaman Quota
Gambar 3.45 Rancangan Prototype Halaman Contact Us
Gambar 3.46 Rancangan Prototype Halaman Internship Assessment
Gambar 3.47 Rancangan Prototype Halaman Internship Testimonial
Gambar 3.48 Rancangan Prototype Halaman Report Approval
Gambar 3.49 Rancangan Sistem Halaman Utama
Gambar 3.50 Rancangan Sistem Halaman Sign In
Gambar 3.51 Rancangan Sistem Halaman Register
Gambar 3.52 Rancangan Sistem Halaman Forgot Password
Gambar 3.53 Rancangan Sistem Halaman Home User/LCU
Gambar 3.54 Rancangan Sistem Halaman Edit Profile
Gambar 3.55 Rancangan Sistem Halaman Upload
Gambar 3.56 Rancangan Sistem Halaman Apply
Gambar 3.57 Rancangan Sistem Halaman History
Gambar 3.58 Rancangan Sistem Halaman Internship Detail
Gambar 3.59 Rancangan Sistem Halaman Chat
Gambar 3.60 Rancangan Sistem Halaman Process Guidance
Gambar 3.61 Rancangan Sistem Halaman Applicant
Gambar 3.62 Rancangan Sistem Halaman Intern
Gambar 3.63 Rancangan Sistem Halaman Topic
Gambar 3.64 Rancangan Sistem Halaman Quota
Gambar 3.65 Rancangan Sistem Halaman Contact Us
Gambar 3.66 Rancangan Sistem Halaman Assessment
Gambar 3.67 Rancangan Sistem Halaman Internhip Testimonial
Gambar 3.68 Rancangan Sistem Halaman Report Approval






Daftar Isi

 

Daftar isi






Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya pada ilmu komputer, menjadikan perangkat komputer dilengkapi dengan program aplikasi sehingga dapat digunakan dengan lebih optimal. Seiring berjalannya waktu pula, bentuk fisik perangkat komputer mengalami evolusi, dari yang berukuran besar menjadi kecil dan mudah dibawa ke mana pun.

Contoh bentuk evolusi komputer adalah perangkat mobile berupa smartphone dan tablet PC (Personal Computer). Saat ini, dengan meningkatnya aktivitas dalam kehidupan, perangkat tersebut mampu menjawab kebutuhan terhadap alat bantu perpindahan informasi berteknologi tinggi, praktis dibawa, dan mudah digunakan. Dengan demikian, perangkat tersebut telah lazim digunakan.

Melihat fenomena di atas, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) sebagai sebuah perusahaan maju dalam bidang teknologi perawatan pesawat terbang, bermaksud untuk memanfaatkan kepraktisan penggunaan perangkat mobile di lingkungan pekerjaan, yaitu untuk lingkup pengelolaan data internship. Dengan dibuatnya sebuah aplikasi mobile yang dapat menjembatani kebutuhan perpindahan informasi internship di GMF antara calon peserta atau peserta dan divisi penempatan, diharapkan mampu mempercepat perolehan informasi pelaksanaan kegiatan, dari tahap pengumpulan berita, pengajuan proposal, konfirmasi kegiatan, pelaksanaan kegiatan inti, sampai selesainya kegiatan tersebut. Adapun sistem internship yang telah digunakan oleh GMF adalah sistem berbasis website yang sedang dalam tahap pengembangan, bernama Internship Application System (IAS). Akan tetapi, seperti telah disebutkan sebelumnya, IAS tersebut masih kurang sempurna dilihat dari segi kemudahan akses informasi, contohnya pembimbing internship kurang leluasa mengakses website IAS disebabkan tidak selalu membawa laptop kemanapun pergi. Dengan adanya IAS versi mobile, maka pembimbing internship dapat dengan mudah mengakses aplikasi internship melalui smartphone-nya kapanpun dan di manapun berada. Sedangkan prototype aplikasi mobile IAS, sudah tersedia dan akan dijadikan sebagai acuan pembuatan.

Dengan demikian, itulah hal yang melatarbelakangi pengambilan judul laporan Tugas Akhir (TA) ini, yaitu untuk membahas mengenai pembuatan aplikasi mobile IAS di GMF. Adapun judul laporan ini adalah “Aplikasi Mobile Internship Application System pada PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.”


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, diambil beberapa pokok permasalahan, yaitu:

a. Bagaimana pengolahan data internship yang saat ini berjalan di GMF?

b. Bagaimana cara mengelola data internship melalui IAS agar dapat diakses di mana saja dan kapan saja secara mudah?

c. Bagaimana cara pembuatan aplikasi mobile IAS?



Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih memfokuskan penulisan laporan Tugas Akhir pada permasalahan yang ada serta agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu dibuat suatu batasan masalah dalam pembuatan aplikasi mobile IAS. Hal-hal yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan aplikasi mobile IAS yang akan digunakan calon peserta atau peserta internship, berbasis android.

b. Pembuatan aplikasi mobile IAS yang akan digunakan divisi penempatan internship, berbasis android.

Adapun ruang lingkup penggunaan aplikasi mobile IAS tersebut adalah di mana saja dan kapan saja, selama masih dalam jangkauan jaringan internet.



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Operasional

a. Memudahkan admin dan divisi penempatan dalam mengelola data internship.

b. Memudahkan calon peserta atau peserta dalam memperoleh atau mengirim informasi atau data internship.

2. Tujuan Fungsional

a. Membuat aplikasi mobile IAS yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja secara mudah.

b. Menjelaskan tahapan pembuatan aplikasi mobile IAS.

3. Tujuan Individu

a. Memperoleh pengetahuan mengenai tahapan pembuatan aplikasi mobile IAS.

b. Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari pengerjaan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem internship dapat diakses secara praktis melalui aplikasi mobile IAS.

b. Mengetahui cara pembuatan aplikasi mobile IAS.



Metode Penyusunan Laporan

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil yang relevan, metode yang digunakan dalam mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan di lapangan dan objek Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

a. Metode Wawancara (Interview Research)

Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau wawancara dengan pihak yang berkepentingan memberikan informasi tentang IAS, yakni Pak Dinar Mustika Juhara sebagai pembimbing lapangan sekaligus Internship Student Coordinator dari dinas Learning Services unit Knowledge Management (TWK) GMF, secara langsung. Dengan menggunakan metode ini, diperoleh kesimpulan bahwa diperlukan aplikasi berbasis mobile yang dapat digunakan di smartphone atau tablet PC sebagai pengembangan dalam pemanfaatan sistem internship yang sudah ada, yaitu IAS berbasis website.

b. Metode Observasi (Observation Research)

Adalah metode perolehan data dengan melakukan pengamatan langsung pada unit TWK dinas Learning Services GMF selama penggunaan IAS. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi berupa dokumen yang digunakan, untuk menganalisa hal yang akan dieksekusi dalam perancangan aplikasi.

c. Metode Studi Pustaka

Adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan perancangan aplikasi melalui buku atau ‘’literature review’’, dan media internet.


Metode Analisa Sistem yang Berjalan Saat Ini

Analisa terhadap data adalah tahapan penting untuk memperoleh penemuan baru selama observasi. Apa yang ditemukan dari proses analisa tersebut akan mengarahkan peneliti kepada penemuan ilmiah.

Metode analisa digunakan untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan saat ini dan yang akan diusulkan, yaitu menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) serta Elisitasi tahap I-III dan final draft.


Metode Perancangan

Metode perancangan digunakan untuk menghasilkan rancangan sistem, baik sistem yang sedang berjalan saat ini maupun sistem yang diusulkan.

Adapun metode perancangan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language), yang akan menampilkan diagram activity, diagram usecase, diagram class, dan diagram sequence.

Pembuatan diagram dilakukan menggunakan Program Microsoft Visio 2013, suatu program dari Microsoft yang khusus digunakan untuk menggambar diagram atau flowchart rancangan sistem.


Metode Implementasi

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang telah dihasilkan sebelumnya, diterjemahkan melalui kode program.

Alat atau tools yang digunakan adalah Java Development Kit (JDK), Android Software Development Kit (SDK), Integrated Development Environment (IDE) Eclipse, Phonegap library, text editor Notepad++, web service XAMPP, PHPMyAdmin, dan CorelDraw X7.


Metode Pengujian (Testing)

Pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan fungsi dari program yang dihasilkan, oleh sebab itu metode yang digunakan adalah metode Black Box Testing.



Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini ditulis ke dalam empat bab utama, dengan uraian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penyusunan laporan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian konsep dasar mengenai judul laporan, definisi mengenai permasalahan yang berkaitan dengan prosedur sistem berjalan, dan literature review.
BAB III PEMBAHASAN

Berisi tinjauan umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, user requirement, tata laksana sistem yang diusulkan, rancangan basis data, spesifikasi basis data, flowchart, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.
BAB IV PENUTUP

Berisi tentang uraian kesimpulan dan saran yang diberikan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar sumber studi pustaka sebagai referensi penyusunan laporan Tugas Akhir.
DAFTAR LAMPIRAN

Berisi lampiran-lampiran yang dapat melengkapi laporan Tugas Akhir.






Bab II Landasan Teori

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Data

Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut Sutabri (2012:72), Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.


Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    • Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    • Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    • Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    • Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas eksakta dan fakultas non-eksakta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    • Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    • Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari dua jenis.


Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  • Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filling), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  • Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yangdatang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengankegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Penggunaan data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Yakub (2012:1), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah masukan, proses, dan keluaran. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.
  2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yangdigunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atauhal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sistem tersebut dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang-malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Amin (2012:72), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.


Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:12), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.


Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi ('Information Cycle')”.


Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    • Informasi yang Tepat Waktu

      Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    • Informasi yang Relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

    • Informasi yang Bernilai

      Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

    • Informasi yang Dapat Dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu

    Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

    • Informasi Masa Lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    • Informasi Masa Kini

      Dan sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

  3. Informasi berdasarkan sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    • Informasi yang Tepat Waktu

      Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    • Informasi yang Relevan

      Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.


Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat dibuktikan
  9. Tidak ada prasangka
  10. Dapat diukur


Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
  2. Tepat Waktu (Timeline) Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevan (Relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian, dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20), bahwa sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block) Blok input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block) Blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematis yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block) Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.


Konsep Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Mathis & Jackson (2012:5) dan Hasibuan (2012:23), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia sehingga dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan.

Menurut Bangun (2012:6), manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan draft, pergerakan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pemaduan, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut William Werther dan Keith Davis dikutip oleh Danang Sunyoto (2012:35), perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai dan ketersediaan pada masa yang akan datang, baik jumlah maupun jenisnya, sehingga dapat dilaksanakan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas yang lain dengan lebih baik.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses pengaturan hubungan dan peranan tenaga kerja sehingga dapat dilaksanakan rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan aktivitas lainnya.


Konsep Dasar Pelatihan (Magang)

Definisi Pelatihan (Magang)

Menurut Notoatmodjo (1992) dikutip dalam Putri (2012), pelatihan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia, yaitu dengan mengembangkan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.

Menurut Acton dan Golden (2002) dikutip dalam Sultana, et al. (2012), “perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada para karyawan yang akan memfasilitasi perusahaan dalam memperbarui keterampilan dan mengarahkan peningkatan komitmen, kesejahteraan, dan rasa memiliki. Sehingga, secara langsung dapat memperkuat kemampuan menghadapi persaingan antar perusahaan”.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan (magang) adalah suatu usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja (tenaga kerja, dalam hal ini adalah mahasiswa/i) pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya (pekerjaan, dalam hal ini adalah kegiatan perkuliahan), berupa pengalaman pembelajaran.


Sebab Dilaksanakan Pelatihan (Magang)

Menurut Barry (2012:107), pelatihan diadakan sehubungan dengan sebab-sebab atau keadaan tertentu yang dialami oleh organisasi. Pelatihan dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal, karena adanya:

  1. Perubahan staff.
  2. Perubahan teknologi.
  3. Perubahan pekerjaan.
  4. Perubahan peraturan hukum.
  5. Perkembangan ekonomi.
  6. Pola baru pekerjaan.
  7. Tekanan pasar.
  8. Kebijakan sosial.
  9. Aspirasi pegawai.
  10. Variasi kerja.


Jenis Pelatihan (Magang) Berdasarkan Tempatnya

Menurut Barry (2012:107), berdasarkan tempat pelaksanaannya, pelatihan dapat dilaksanakan pada dua tempat, yaitu:

  1. On the Job Training

    Metode utama pelatihan di tempat kerja antara lain:

    • Demonstrasi

      Dilakukan pemberian materi dengan cara praktek dan contoh-contoh langsung yang dilakukan oleh pemateri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pemberian materi pelatihan melalui contoh dan praktek dalam demonstrasi memungkinkan terjadinya peningkatan skill karyawan.

    • Praktek Langsung

      Metode ini terutama dilakukan pada pelatihan yang bersifat manajerial dan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan profesionalitas.

    • Metode Mengerjakan Sendiri

      Metode ini memungkinkan karyawan mendapatkan materi pelatihan untuk melakukan beberapa kesalahan yang dilakukan semasa pelatihan dengan tujuan utama karyawan tersebut mampu melakukan proses adaptasi lebih cepat terhadap pekerjaan maupun lingkungan kerjanya.

    • Rotasi Kerja

      Metode pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan wawasan karyawan pada setiap divisi pekerjaan di tempat kerjanya, sekaligus mengurai kejenuhan karyawan terhadap rutinitas kerja.

  2. Off the Job Training

    Adalah pelatihan di luar tempat kerja. Beberapa metode dalam pelatihan di luar tempat kerja antara lain:

    • Role Play

      Yang dimaksud dengan role play adalah peserta pelatihan melakukan simulasi dengan memerankan pelaku-pelaku atau peran-peran yang ada dalam pekerjaan di perusahaannya.

    • Diskusi Kelompok

      Materi pelatihan diberikan melalui kegiatan diskusi di mana peserta pelatihan harus terlibat dan berkontribusi secara aktif di dalamnya.

      Metode ini ditentukan oleh tingkat aktivitas peserta diskusi, wawasan peserta terhadap materi pelatihan, dan kemampuan penyelenggara diskusi dalam memberikan feedback kepada peserta diskusi.


Tujuan dan Evaluasi Pelatihan (Magang)

Menurut Barry (2012:114), pelatihan dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dari keluaran yang dihasilkan. Beberapa tujuan diharapkan dari dilaksanakannya pelatihan adalah:

  1. Untuk memberikan kesempatan bagi segenap karyawan untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
  2. Memberikan kemampuan baru yang sangat dibutuhkan bagi kemajuan perusahaan kepada karyawan.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.
  4. Melibatkan karyawan dalam pengembangan wacana baru yang secara konstruktif dan terencana memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dan masa depan karyawan.


Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Nazrudin Safaat H (2012:1), android merupakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android umum digunakan di smartphone dan juga tablet PC. Fungsinya sama seperti sistem operasi Symbian di Nokia, iOS di Apple, dan BlackBerry OS. Android tidak terikat ke satu merek handphone saja, beberapa vendor terkenal yang sudah memakai android antara lain Samsung, Sony Ericsson, HTC, Nexus, Motorolla, dan lain-lain.

Android juga sudah bergabung dengan beberapa smart mobile seperti LG, Samsung, Sony Ericsson, dan lainnya. Sekitar September 2007, sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten untuk aplikasi telepon seluler, serta mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010.

Sedangkan menurut Jigna Solanky, Kajal Patil, dan Gayatri Patel (2016) mengenai android, android OS is released by open source apache license and built on linux. Android application can be built using linux, windows, or Mac and Java is primary language for development of android application. A Java class recompiled in Dalvik byte code and runs on DVM. DVM stands for Dalvik Virtual Machine. Android does not support J2ME, and its most ordinarily used is Eclipse and Android Studio. Developers can create native libraries in C or C++. The Google Play Store is the official site and portal for searching and downloading android application.


Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Menurut Nazrudin Safaat H (2012:9), perangkat lunak aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya perangkat lunak aplikasi dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau paket aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. Seringkali, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.


Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:7), pengumpulan data dilakukan pada natural setting atau kondisi alamiah. Umumnya, terdapat 4 (empat) macam cara pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

  1. Observasi

    Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:226), observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan menggunakan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga objek observasi dapat diamati dengan jelas.

    Menurut Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2012:226), observasi diklasifikasikan menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi secara terang-terangan dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan observasi tak berstruktur (unstructured observation).

    Menurut Spradley dalam Sugiyono (2012:226), observasi berpartisipasi dibagi menjadi empat, yaitu observasi partisipasi yang pasif (pasive participation), observasi partisipasi yang moderat (moderate participation), observasi partisipasi yang aktif (active participation) dan observasi partisipasi yang lengkap (complete participation).

  2. Wawancara

    Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2012:231), wawancara didefinisikan sebagai: “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.

    Artinya, wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

    Beberapa macam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh sehingga peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan), wawancara semiterstruktur (pelaksanan wawancara lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya).

  3. Dokumentasi

    Menurut Sugiyono (2012:240), dokumentasi merupakan pembuatan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

  4. Triangulasi

    Menurut Sugiyono (2012:241), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data berupa penggabungan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yang berarti mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.


Tahapan Analisa Sistem

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan Penelitian Sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan Tim Proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan Usulan Rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Nasution (2012:118), “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terperinci

    Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.

  2. Mengindentifikasikan Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.

  4. Memilih Konfigurasi yang Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

  5. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.


Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasian sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Nasution (2012:118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackbox agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.


Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Muchlisin Riadi (2013), analisis SWOT memiliki fungsi untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya, yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

Menurut Rinella Putri (2013) dalam artikel Business Lounge, analisis SWOT adalah suatu analisa yang dilakukan sebelum bisnis, dengan merancang sebuah strategic plan.

Sedangkan menurut Charles W. L. Hill dan Gareth R. Jones (2012), “SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats is normally referred”. Artinya, SWOT dalam ‘Analisis SWOT’ merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats.


Teori Khusus

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Shelly dan Rosenblatt (2012:250), “Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting an information system. Iyou use the UML to develope object models.” Artinya, UML adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam menggambarkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, dalam merancang suatu sistem.

Menurut Graham dan Wills (2012:2), “Unified Modeling Language (UML) adalah dasar dari pemrograman berorientasi objek yang berlaku untuk komponen berbasis pembangunan.”

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun, dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda.


Jenis-jenis Diagram UML

  1. Use Case Diagram

    Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

    Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case adalah mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  2. Activity Diagram

    Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  3. Sequence Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  4. Class Diagram

    Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”. Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.


Konsep Dasar Eclipse

Definisi Eclipse

Menurut Ari Pambudi (2013), Eclipse adalah sebuah pengembangan lingkungan yang terintegrasi, yang membantu membangun aplikasi dalam banyak bahasa. Eclipse bersifat open-source yang didukung Eclipse Foundation.

Menurut Tim EMS (2015:19), Eclipse merupakan Integrated Development Environment (IDE) yang menyediakan tools untuk menulis kode program Android dan menyatukan antara Java, Android SDK, dan Android ADT, serta menyusun layout aplikasi. IDE ini dapat digunakan dengan berbasis Java atau pemaketan HTML menggunakan Cordova.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Eclipse adalah suatu Integrated Development Environment (IDE) bersifat open-source untuk mengembangkan perangkat lunak.


Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data

Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam dua hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Fathansyah (2012:2), basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat bersarang, atau tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, dan lain sebagainya.

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

  1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
  2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.
  3. Kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan ke dalam media penyimpanan elektronik.


Jenis Basis Data yang Digunakan

  1. Web Service

    Menurut Akhmad Dharma Kasman (2015:12), web service adalah aplikasi yang dibuat agar dapat dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui internet dengan menggunakan format pertukaran data sebagai format pengiriman pesan.

    Web service dimanfaatkan dengan dipanggil aplikasi lain, umumnya yaitu HTTP (HyperText Transfer Protocol), atau bisa juga SMTP (Simple Mail Transfer Protocol).


Konsep Dasar Java Development Kit (JDK)

Definisi Java Development Kit (JDK)

Menurut Tim EMS (2015:21), JDK adalah platform atau run time yang diperlukan untuk membuat program dengan bahasa pemrograman Java. Di dalam JDK, terdapat library-library yang diperlukan untuk membuat program Java. Karena Android berbasis Java, maka sebelum membuat program wajib dipasang terlebih dahulu JDK tersebut. JDK dapat diunduh di halaman website milik Oracle.

Menurut Akhmad Dharma Kasman (2015:14), JDK adalah tools pemrograman untuk mengembangkan aplikasi berbasis bahasa pemrograman Java.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Java adalah suatu bahasa pemrograman, dapat berupa platform, dan mempunyai virtual machine dan library tersendiri.


Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Leena Narayanan, T. Muthumanickam, dan A. Nagappan (2015), PHP is an established server-side, embedded HTML scripting language for creating dynamic and interactive web pages. The PHP provides many features that are looked by commercial entities. PHP features native support for most popular databases.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman di sisi server yang dapat disisipkan ke dalam HTML.


Sejarah PHP

Menurut Sibero (2012:49), pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman CCGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman websiteyang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 (lima) pada saat ini.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Amlanjyoti Saikia (2015), MySQL is the world’s second most used database management system and the most popular of all open-source RDBMS systems. It provides many features, the most valuable of which is its platform independence.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah salah satu server basis data terkenal dan mendunia yang berfungsi untuk menangani basis data.


Konsep Dasar PhoneGap

Definisi PhoneGap

Menurut Seung-Ho Lim (2015), PhoneGap development framework is one of the most popular environment for hybrid application. The PhoneGap enables developers to build mobile applications with HTML5, CSS, and JavaScript, not to use platform specific APIs provided by platform provider. The languages are oriented by web technologies.


Kelebihan dan Kekurangan PhoneGap

Menurut Tim Wahana Komputer (2014:5), kelebihan PhoneGap adalah mendukung banyak platform seperti iPhone, Android, Blackberry, Symbian, WP7, dan PalmOS, serta mendukung akses hardware pada native API di platform yang didukungnya.

Sedangkan kekurangan PhoneGap adalah terbatasnya fitur yang disediakan serta tools yang tersedia kurang powerful dan lengkap.


Konsep Dasar HTML5

Definisi HTML5

Menurut Tim Jubilee Enterprise (2014:1), HTML (HyperText Markup Language) adalah script pemrograman yang mengatur bagaimana kita menyajikan informasi di dunia internet dan bagaimana informasi itu membawa kita melompat dari satu tempat ke tempat lainnya.

Menurut T. N. Sharma, Priyanka Bhardwaj, dan Manish Bhardwaj (2012), HTML5 is markup language for structuring and presenting content for the World Wide Web, and is a core technology of the Internet originally proposed by Opera Software. It is the fifth revision of the HTML standard. Its core aims have been to improve the language with support for the latest multimedia while keeping it easily readable by humans and consistently understood by computers and devices.

Menurut Tim EMS (2015:107), HTML5 dapat digunakan untuk membuat desain antarmuka bagi perangkat mobile apps. Saat ini, HTML5 masih terus dikembangkan dan merupakan proyek kerjasama antara World Wide Web Consortium (W3C) dan Web Hypertext Application Technology Working Group (WHATWG). WHATWG mengerjakan tentang web form dan aplikasi, sementara W3C mengerjakan tentang XHTML 2.0. Pada tahun 2006, diputuskan bahwa HTML5 mulai dikembangkan.


Konsep Dasar JQuery Mobile

Definisi JQuery Mobile

Menurut Seng Hansun (2013), Jquery Mobile adalah suatu sistem user interface berbasis HTML5 yang didesain untuk membuat situs web dan aplikasi yang dapat diakses oleh semua perangkat smartphone, tablet, dan desktop. Jquery Mobile juga dibangun dengan menggunakan CSS3 dan library JavaScript.


Penggunaan JQuery Mobile

Menurut Tim EMS (2015:139), beberapa item berikut merupakan penggunaan dari JQuery Mobile. Jadi, JQuery Mobile bisa digunakan untuk beberapa hal berikut:

  1. Memudahkan pengembangan user interface untuk mobile web apps.
  2. Bersifat markup driven, sehingga hanya dengan markup standar dapat digunakan JQuery Mobile tanpa membuat coding HTML sendiri.
  3. Bisa mengakomodasi beberapa event untuk perangkat mobile, seperti mendeteksi event perangkat touch screen (tap, tap and hold, serta swipe) dan perubahan orientasi perangkat atau rotasi perangkat.
  4. Memastikan bahwa user interface bekerja pada web browser.
  5. Memiliki beberapa tema (theme) yang memudahkan pengubahan tampilan aplikasi anda.


Konsep Dasar Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2012), Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi sesuai keinginan yang didapat dari kebutuhan data perusahaan. Adapun tahapan proses normalisasi basis data adalah sebagai berikut:

  1. First Normal Form (1NF)

    First Normal Form adalah sebuah relasi dimana persimpangan dari masing-masing baris dan kolom mengandung satu dan hanya satu nilai.

  2. Second Normal Form (2NF)

    Second Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat dalam First Normal Form dan setiap atribut non-primary key yang bergantung secara fungsional pada primary key.

  3. Third Normal Form (3NF)

    Third Normal Form adalah sebuah relasi yang terdapat dalam First Normal Form dan Second Normal Form yang mana tidak ada atribut non-primary key yang tergantung secara transitif pada primary key.


Konsep Dasar HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03), “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan diagram untuk membuat spesifikasi program berupa input, proses, dan output.


Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Menurut Zulkifli (2012), pengujian adalah suatu proses pengeksekusian program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan. Pengujian sebaiknya menemukan kesalahan yang tidak disengaja dan dinyatakan sukses jika berhasil memperbaiki kesalahan tersebut.

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012), salah satu metode pengujian yang ada adalah Black Box Testing, yang juga disebut Functional Testing, yaitu sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru, yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    • T artinya technical, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
    • O artinya operational, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    • E artinya economy, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    • Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    • Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Elisitasi Final Draft

    Elisitasi final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Studi Pustaka (Literature Review)

Definisi Studi Pustaka (Literature Review)

Fraenkel, Wallen, dan Hyun (2012) mengemukakan batasan kajian pustaka atau referensi sebagai berikut, “A literature review is an assessment of a body (or bodies) of literature that pertains to a specific question. A literature review is helpful in several ways.” Artinya, studi pustaka adalah suatu kajian yang mendukung pada masalah khusus dalam penelitian yang sedang dikerjakan.

Menurut Nyoman Kutha Ratna (2012), literature review atau kajian pustaka memiliki tiga pengertian yang berbeda. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi pribadi. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa studi pustaka merupakan tulisan yang pernah dibaca atau dianalisis yang digunakan sebagai landasan penelitian, terkait dengan penyusunan suatu laporan atau karya ilmiah dengan topik bahasan serupa dengan masalah khusus dari penelitian yang sedang dilakukan tersebut.


Tujuan Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Pohan (2012), kegiatan studi pustaka bertujuan mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metose, atau pendekatan yang pernah berkembang dan telah didokumentasikan dalm bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen, dan yang lainnya yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini dilakukan dengan tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, dan plagiat.

Menurut Nyoman Kutha Ratna (2012), tujuan studi pustaka adalah untuk menganalisis suatu objek kultural yang merupakan gejala multidimensi, sehingga perlu dianalisis lebih dari satu kali secara berbeda-beda, baik oleh orang yang sama maupun berbeda.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan penulisan studi pustaka adalah untu menganalisis permasalahan yang serupa dengan yang sedang diteliti sekaligus mengumpulkan data untuk penyusunan laporan.


Peranan Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Bryman (2012), alasan mengapa diperlukan pembuatan studi pustaka atau literature review adalah sebagai berikut:

  1. Perlu mengetahui apa yang sudah diketahui atau apa yang sudah diteliti terkait dengan penelitian kita, agar tidak menghasilkan atau mengulang hal yang sudah ada.
  2. Dapat belajar dari kesalahan peneliti lain dan menghindari melakukan kesalahan yang sama.
  3. Dapat belajar tentang teori yang berbeda dan metodologis ke area riset kita.
  4. Dapat membantu mengembangkan kerangka kerja analitis.
  5. Mengarahkan untuk mempertimbangkan variabel inklusi dalam riset kita.
  6. Dapat dikembangkan menjadi research question.


Sumber Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Bryman (2012), sumber studi pustaka yang dapat digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Buku

    Buku yang dijadikan sumber studi pustaka dapat berupa hard copy maupun soft copy, baik online maupun offline, termasuk buku yang dikeluarkan oleh institusi yang berkaitan.

  2. Jurnal Penelitian atau Jurnal Artikel

    Berbagai macam jurnal dapat dijadikan sebagai sumber, seperti jurnal penelitian atau jurnal artikel, baik dalam level lokal, nasional, internasional, maupun regional.

  3. Lembaga atau Institusi

    Sumber juga dapat diperoleh dari lembaga atau institusi yang memiliki kewenangan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, yang menyediakan data, artikel, atau kebijakan yang terkait dengan bidang yang diteliti. Lembaga tersebut umumnya juga mempunyai website (free of access).


Jenis Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012:83), berdasarkan cara penyajiannya, studi pustaka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  1. Penyajian sesuai dengan tahun penelitian, yaitu disajikan secara kronologis dengan pertimbangan bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu dalam menentukan objektivitas penelitian seperti dilakukan dalam berbagai analisis persepsi masyarakat.
  2. Penyajian sesuai dengan relevansi dan kedekatan dengan objek, yaitu dilakukan dengan pertimbangan relevansi kedekatan penelitian dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam menyusun karya ilmiah, studi pustaka dengan penyajian cara ke-dua dianggap lebih baik dengan pertimbangan bahwa penelitian yang memiliki relevansi yang kuat dengan penelitian sebelumnya yang akan menghantarkan peneliti melakukan penelitian selanjutnya sekaligus menghindarkan terjadinya duplikasi.


Manfaat Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam Prastowo (2012:85), empat manfaat dari studi pustaka yaitu:

  1. Menghindarkkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi atau penipuan dalam berbagai bentuk.
  2. Menunjukkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya akan makna sehingga layak untuk dibicarakan kembali.
  3. Menjelaskan bahwa penelitian yang sedang dilakukan memang berbeda.
  4. Menunjukkan hal-hal baru yang berbeda yang sebelumnya belum ada di penelitian lainnya.


Studi Pustaka (Literature Review)

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pembuatan prototype atau aplikasi mobile. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi mobile Internship Application System (IAS) ini, perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Adapun hasil dari studi pustaka yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Laporan skripsi yang ditulis oleh Dayan Ramly Ramadhan di tahun 2015 berjudul “Pengembangan dan Analisis Kualitas Aplikasi Mobile School Maps (MooMaps) Berbasis Mobile Application untuk Pemetaan Universitas di Yogyakarta” dimana dijelaskan tentang perancangan dan pembuatan aplikasi menggunakan metode Research and Development (R&D) dan pengembangan aplikasi dilakukan melalui empat tahap sesuai dengan metode waterfall. Tahap analisis digambarkan dengan menggunakan diagram UML, sedangkan tahap implementasi program dan database dilakukan dengan menggunakan tools Sublime Text 2, Phonegap, Ionic, dan MySQL.
  2. Laporan skripsi yang ditulis oleh S. Nofan Maulana Rachman di tahun 2012 berjudul “Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kota Yogyakarta Berbasis Mobile Android 2.2”. Dalam laporan tersebut, dijelaskan tentang pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografi berbasis mobile android, dimana aplikasi ini nantinya akan memberikan informasi mengenai peta letak objek wisata yang ada di Yogyakarta beserta penjelasannya. Tahap analisis digambarkan dengan menggunakan diagram UML, sedangkan tahap implementasi program dan database dilakukan dengan menggunakan IDE Eclipse, JDK, dan MySQL.
  3. Laporan tugas akhir yang ditulis oleh Paryati di tahun 2013 berjudul “Aplikasi Hadits Arbain An-Nawawi Berbasis Android”. Dalam laporan tersebut, dijelaskan tentang pembuatan aplikasi mobile android yang dapat menampilkan Hadits Arbain An-Nawawi, dari yang ke-satu sampai dengan ke-sepuluh, berikut dengan penjelasannya. Tahap analisis digambarkan dengan menggunakan diagram UML, sedangkan tahap implementasi program dan database dilakukan dengan menggunakan IDE Eclipse, JDK, dan MySQL.
  4. Laporan skripsi yang ditulis oleh Ivan Andika Ferdinata di tahun 2013 berjudul “Aplikasi Resep Makanan Berbasis Android”. Dalam laporan tersebut, dijelaskan tentang pembuatan aplikasi resep masakan dari 4 (empat) macam resep umum, yaitu cake, minuman, masakan hewani, dan masakan nabati. Tahap analisis digambarkan dengan menggunakan diagram UML, sedangkan tahap implementasi program dan database dilakukan dengan menggunakan IDE Eclipse, JDK, dan MySQL.
  5. Laporan skripsi yang ditulis oleh Khanna Tiara di tahun 2014 berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV Cihanjuang Budi Jaya”. Dalam laporan tersebut, dijelaskan analisa dan perancangan sistem menggunakan diagram UML oleh Khanna Tiara yang penulis jadikan sebagai acuan dalam analisa dan perancangan aplikasi mobile IAS.
  6. Laporan tugas akhir yang ditulis oleh Lia Suci Wulandari di tahun 2015 berjudul “Penerapan Website Alumni Berbasis iLearning Media guna Menghimpun Data Alumni pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penulis menjadikan sistematika dan teknik penulisan Lia Suci Wulandari sebagai acuan yang up-to-date dalam penyusunan tugas akhir.
  7. Laporan tugas akhir yang ditulis oleh Dewi Jayanti di tahun 2014 berjudul “Pengembangan Sistem Agenda Kampus pada Website raharja.ac.id di Perguruan Tinggi Raharja”. Penulis menjadikan sistematika dan teknik penulisan Dewi Jayanti sebagai acuan yang up-to-date dalam penyusunan tugas akhir.






Bab III Pembahasan

BAB III

PEMBAHASAN

Tinjauan Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Keberadaan PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) berawal dari Divisi Maintenance & Engineering (M&E) Garuda Indonesia pada tahun 1984 yang kemudian berkembang menjadi unit bisnis mandiri. Pada tahun 1998, Divisi M&E berubah menjadi Strategic Business Unit Garuda Maintenance Facility (SBU-GMF) yang menangani seluruh aktivitas perawatan armada Garuda Indonesia agar Garuda Indonesia dapat fokus pada bisnis intinya sebagai operator penerbangan.

Sebagai unit bisnis, GMF mengembangkan diri dalam meningkatkan fasilitas perawatan pesawat, infrastruktur, dan kompetensi personil yang mampu mendukung on time performance dalam melaksanakan perawatan dan perbaikan pesawat terbang dengan ground time minimum dan tingkat efisiensi yang tinggi sehingga dapat bersaing dalam memperoleh kepercayaan maskapai penerbangan lainnya. Kemampuan GMF semakin diakui dengan keberhasilannya meraih berbagai sertifikasi nasional dan internasional, antara lain DKU-PPU (Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara), FAA (Federal Aviation and Administration) dan EASA (European Aviation Safety Agency).

Pada tahun 2002, Garuda Indonesia melakukan ‘spin-off’ terhadap SBU-GMF sehingga resmi menjadi anak Perusahaan dengan nama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia dengan Akte Pendirian No. 93 tanggal 26 April 2002 oleh Notaris Arry Soepratno, S.H. dan diberitakan dalam Tambahan Berita Negara RI No. 78 tanggal 27 September 2002. Bisnis utama GMF adalah penyediaan jasa perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang mencakup rangka pesawat, mesin, komponen, dan jasa pendukung lainnya secara terintegrasi atau dikenal dengan bisnis Maintenance, Repair and Overhaul (MRO). GMF mampu melaksanakan perawatan dan perbaikan pesawat terbang mulai dari perawatan line maintenance sampai overhaul, perawatan dan perbaikan mesin serta komponen, proses modifikasi dan cabin refurbishment.

Tahun 2003, GMF melakukan ekspansi ke dalam bisnis modifikasi pesawat terbang. Bisnis ini mengangkat posisi GMF menjadi salah satu perusahaan perawatan pesawat yang mampu melaksanakan modifikasi besar pesawat dengan teknologi tinggi.

Sejak tahun 2012, GMF mulai memberikan jasa perawatan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) serta perawatan Industrial Generator Overhaul, yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru disamping mengoptimalkan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki sebelumnya. Pada akhirnya, GMF dapat menjadi perusahaan yang memberikan jasa total solution untuk perawatan, baik di bidang aviasi maupun non-aviasi. Selain itu, sejak awal tahun 2012 GMF telah menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Pada tahun 2013, GMF terus melakukan pengembangan usaha dengan melakukan penambahan 2 bidang usaha baru yaitu SBU Engine Maitenance dan SBU IGTE serta pembangunan Hangar 4.

Adapun pada tahun 2014, pencapaian penting GMF ditunjukkan antara lain dengan implementasi SWIFT IT-MRO dan mulai beroperasinya Airbus Remote Training Center.


Profil Perusahaan

  1. Nama Perusahaan

    PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.

  2. Nama Panggilan Perusahaan

    GMF.

  3. Bidang Usaha

    Jasa perawatan, reparasi dan overhaul pesawat terbang.

  4. Status Perusahaan

    Anak perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

  5. Kepemilikan Saham

    • Sembilan puluh sembilan persen (99%) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. atau 658.944 lembar saham.
    • Satu persen (1%) PT Aero Wisata atau 6.656 lembar saham.

  6. Dasar Hukum Pendirian

    Akta Pendirian Nomor 93 tanggal 26 April 2002, yang telah disahkan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI dengan Surat Keputusan Nomor C-11685 HT.01.01.TH.2002 tanggal 28 Juni 2002.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan beberapa kali, terakhir dengan akta No. 308 tanggal 31 Juli 2008 dari notaris Arry Supratno, SH, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 11 tanggal 6 Februari 2009, Tambahan No. 3497.

  7. Tanggal Pendirian

    Dua puluh enam April 2002.

  8. Produk

    Jasa perawatan, reparasi dan overhaul pesawat terbang yang mencakup:

    • Line maintenance.
    • Base maintenance.
    • Engine and APU maintenance.
    • Component maintenance.
    • Engineering services.
    • Asset management and material services.
    • Learning services.
    • Jasa perawatan Industrial Gas Turbine Engine (IGTE).
    • Perawatan industrial generator overhaul.
  9. Jumlah Pegawai

    Tiga ribu delapan ratus lima puluh lima (3.855) orang.

  10. Jaringan Kantor

    Dua puluh lima (25) kantor perwakilan dan customers contact di lima benua dan lebih dari empat puluh negara dengan 47 kantor perwakilan domestik dan tiga kantor perwakilan internasional.

  11. Alamat Kantor Pusat

    Soekarno Hatta International Airport PO. Box 1303, BUSH 19130 Fax: +62 21 550 3555 Telepon : +62 21 550 8717/ 8727/8737.

  12. Website

    http://www.gmf-aeroasia.co.id

  13. Contact Center

    E-mail: [email protected]


Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi GMF ditetapkan dalam SK Nomor DT Kep – 5002 2014 Tanggal 8 Desember 2014 tentang Organisasi Induk, yang terdiri dari 6 Direktur dan 18 Vice President (VP) dengan skema sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF AeroAsia

Adapun tugas serta tanggung jawab dari setiap posisi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

  1. President & CEO

    Memimpin perusahaan dalam mencapai tujuan (visi) perusahaan untuk menjadi perusahaan MRO yang bertaraf internasional dan menyediakan layanan pemeliharaan, perbaikan, dan pemerikasaan yang terintegrasi untuk menghasilkan penerbangan yang lebih aman.

  2. EVP Corporate Strategy & Development

    Berfungsi untuk menentukan arah strategi perusahaan, kegiatan peningkatan kualitas proses dan melaksanakan aktivitas pengontrolan kinerja.

  3. EVP Line Operation

    Meyakinkan bahwa proses Line Maintenance Control dan proses penjadwalan telah berjalan sebagai mana mestinya.

  4. EVP Human Capital & Corporate Affair

    Berfungsi dalam mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan dan memastikan sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia. Serta menangani isu-isu yang mengenai perusahaan.

  5. EVP Finance

    Mengatur administrasi keuangan dan arus keuangan perusahaan GMF, mendukung dalam hal penganggaran dan kalkulasi biaya.

  6. EVP Base Operation

    Memastikan bahwa semua aktivitas yang ada dalam hanggar berjalan dengan semestinya dan memastikan bahwa semua sumber daya yang diperlukan tersedia (hangar maintenance).

  7. VP Internal Audit Control

    Melakukan aktivitas pengawasan untuk memastikan bahwa semua proses akutansi dan keuangan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

  8. VP Corporate Secretary

    Memastikan bahwa semua pergerakan eksekutif sesuai dengan tindakan yang seharusnya sesuai dengan jabatan mereka.

  9. VP Quality Insurance & Safety

    Melakukan aktifitas pengontrolan mengenai sistem yang berjalan dalam GMF dan melakukan penilaian dan memberi usulan kepada manajemen mengenai sistem atau proses yang lebih baik.

  10. VP Sales & Marketing

    Berfungsi melakukan pengawasan terhadap proses sales dan marketing yang berjalan di perusahaan.

  11. VP Corporate Development & ICT

    Mengelola dan mengembangkan teknologi informasi yang ada dalam GMF dan memastikan proses aliran data dan integritas data berjalan sesuai dengan ketentuan.

  12. VP Line Maintenance

    Memastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan pada kegiatan line maintenance sudah tersedia dan berada pada posisi yang tepat.

  13. VP Engineering Services

    Memastikan bahwa semua data mengenai engineering yang dibutuhkan tersedia dan dapat diakses.

  14. VP Asset Management &Material Services

    Mengatur aset dan persediaan yang mendukung aktivitas pada GMF tersedia pada saat dibutuhkan.

  15. VP Human Capital Management

    Memastikan bahwa sumber daya manusia tersedia jika diperlukan. Menyediakan skill yang dibutuhkan.

  16. VP Learning Center & Knowledge

    Mengatur bidang pembelajaran seperti pelatihan karyawan dan pembagian knowledge dalam organisasi.

  17. VP Accounting

    Mengatur dalam bidang akutansi, memastikan setiap pencatatan dan setiap proses akutansi berjalan sebagai mana mestinya.

  18. VP Component Maintenance

    Mengatur dalam hal pemeliharaan komponen-komponen aircraft, memastikan bahwa semua komponen-komponen tersedia pada saat dibutuhkan.

  19. VP Engine Maintenance

    Memastikan bahwa semua engine yang dibutuhkan pada saat melakukan aktivitas perawatan tersedia dan dalam kondisi yang baik.

  20. GM Aircraft Cabin Maintenance

    Memastikan bahwa kebutuhan spesifikasi pesawat (bagian cabin) tersedia pada saat dibutuhkan dan mengawasi pergerakan material spesifikasi pesawat.

  21. GM Base Maintenance Material

    Bertanggung jawab dalam penyediaan material sparepart. Melakukan aktifitas pembelian material.

  22. GM Base Maintenance Material

    Bertanggungjawab dalam penyediaan material/sparepart. Melakukan aktifitas pembelian material.

  23. GM Aircraft Structure Maintenance

    Memastikan dan mengawasi kualitas pekerjaan perawatan, perbaikan, dan pemerikasaan struktur pesawat.

  24. GM Base Maintenance Planning & Control

    Memastikan bahwa perencanaan mendetil mengenai kebutuhan yang dibutuhkan telah dilakukan,dan memastikan bahwa teknisi dengan kemampuan yang tepat, semua komponen yang dibutuhkan, semua peralatan yang dibutuhkan berada pada lokasi dan waktu yang tepat.


Tugas dan Tanggung Jawab Unit Perusahaan

Berdasarkan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki serta dikaitkan dengan bidang usaha dalam Anggaran Dasar Perusahaan, GMF terus memposisikan diri sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat terintegrasi yang didukung oleh delapan unit produksi, yang tersebar di delapan belas kantor perwakilan domestik dan tiga kantor perwakilan internasional.

Unit produksi GMF terdiri dari:

  1. Line Maintenance

    Berpusat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, unit Line Maintenance memiliki beberapa kantor perwakilan di dalam dan luar negeri yang melaksanakan perawatan pesawat seperti Pre-Flight Check, Transit Check, Daily Check, A Check (perawatan sampai dengan 600 jam terbang), serta berbagai jenis perawatan lainnya.

    Selain dapat melakukan perawatan ringan pada pesawat seri B737, B747, A310, A320, A330, DC10, MD80, dan F28, unit Line Maintenance juga menangani layanan overnight transit dan emergency AOG (Aircraft on Ground). Fasilitas MCC (Maintenance Control Center) pada unit Line Maintenance juga bertujuan untuk mengurangi perawatan yang tidak terjadwal dan keterlambatan teknis.

    GMF memberikan jasa Line Maintenance untuk penerbangan domestik dan internasional carriers, tidak hanya di kantor perwakilan di seluruh Indonesia namun juga di seluruh dunia, meliputi Amsterdam, Jeddah, Tokyo, Singapura dan Sydney.

  2. Base Maintenance

    Dengan fasilitas dua hangar, cabin workshop dan metal sheet workshop, unit Base Maintenance mampu melakukan heavy check rutin, modifikasi besar, pengecatan eksterior pesawat hingga finishing dekoratif, modifikasi, cabin refurbishment and reconfiguration, in-flight entertainment, perbaikan struktur besar, serta perawatan dan overhaul pesawat. Jenis pesawat yang telah mendapatkan sertifikasi dari DKU-PPU, FAA, EASA, dan otoritas penerbangan negara lain adalah pesawat seri A319/A320, A330, A340, B737300/400/500/700/800, B747-100/200/300/400, seri MD80 dan DC10, serta F28. Base Maintenance bekerja pada hangar yang luas, yang dapat menampung tujuh pesawat berbadan lebar dan enam belas pesawat berbadan kecil secara bersamaan. Kapasitas ini akan terus tumbuh seiring perkembangan hangar GMF di masa mendatang.

  3. Engine and APU Maintenance

    Dengan fasilitas Engine Workshop dan Engine and APU Test Cell, unit Engine Maintenance mampu melakukan perawatan mesin pesawat dan Auxilliary Power Unit (APU) seperti jenis mesin Spey 555 yang terpasang di seri F28, mesin CFM56-3 yang terpasang di seri B737-300/400/500, APU dari jenis GTCP 85 yang terpasang di seri B737300/400/500, APU dari jenis TSCP700 yang terpasang di seri A300 dan DC10 serta APU dari jenis GTCP36 yang terpasang di seri F28. Saat ini, unit Engine Maintenance juga telah meningkatkan kapabilitasnya dalam melakukan overhaul mesin CFM56-5 dan CFM56-7.

  4. Component Maintenance

    Unit Component Maintenance memiliki beberapa workshop seperti Avionics Workshop, Electro Mechanical and Oxygen Workshop, Ground Support Equipment Workshop, serta Calibration and Non Destructive Test (NDT) Workshop. Selain dilengkapi dengan peralatan tes berteknologi tinggi seperti ATEC (Automatic Test Equipment Complex), IRIS, dan INS (Inertial Navigation System), workshop tersebut merupakan fasilitas penting dalam perawatan komponen untuk pesawat seri B737, B747, A320, A330, A300, DC10, seri MD80, dan F28. Unit Component Maintenance juga memperoleh sertifikasi dari DKUPPU, FAA, dan EASA, serta ISO 9000. Kapabilitas Unit Component Maintenance termasuk repair and overhaul untuk instrumen pesawat, kontrol elektronik, radar, dan navigasi, flight data recorders, dan gyros.

    Untuk menjamin kualitas pekerjaan, workshops and laboratorium GMF dilengkapi dengan peralatan testing berteknologi tinggi termasuk ATEC (Automatic Test Equipment Complex), IRIS, INS (Inertial Navigation System), IDG dan Universal Testing Equipments.

  5. Engineering Services

    Unit Engineering Services memberikan pelayanan program perawatan standar, modifikasi dan pengontrolannya, reliability control program, pelayanan data komunikasi dari pesawat ke darat, manajemen dan distribusi buku panduan perawatan pesawat, serta pelayanan jasa tenaga ahli. Sejak tahun 2010, GMF telah mendapatkan sertifikasi DOA (Design Organization Approval) dari DKUPPU.

    GMF telah menunjukkan kemampuannya dalam menangani modern jet power plants yang dilengkapi dengan fasilitas workshop yang memadai.

  6. Asset Management and Material Services

    Unit Asset Management and Material Services menawarkan pelayanan penyediaan suku cadang, pengelolaan komponen pesawat, pergudangan, logistik dan distribusi, penjualan dan pembelian material, AOG services, serta fasilitas kawasan berikat.

    Didukung oleh jaringan pelayanan yang luas, GMF menjaga ketersediaan pasokan materials dalam skala besar dalam mendukung pelayanan yang diberikan seperti manajemen persediaan, component pooling, parts trading and loan, exchange, inventory management, logistic dan distributions, serta AOG services secara efisien dan hemat biaya.

  7. Learning Services

    Merupakan unit pelatihan dan penyediaan tenaga ahli di bidang perawatan pesawat, komponen, dan mesin. Untuk memperkuat posisi GMF dalam industri MRO, dikembangkan kurikulum training bekerjasama dengan industri aviasi kelas dunia dan beberapa pabrik pesawat Boeing, Airbus, General Electric, Rolls-Royce dan CFMI. Selain telah memenuhi persyaratan dari FAA dan EASA, PT GMF AeroAsia Learning Services juga telah mendapatkan approval dari DKU-PPU, yaitu AMTO (Aircraft Maintenance Training Organization) dengan sertifikasi CASR 147. Lulusan GMF Learning Services diharapkan dapat memiliki kompetensi pengetahuan sekaligus praktek yang komprehensif dalam mendukung industri MRO dunia.

  8. Jasa perawatan Industrial Gas Turbin Engine (IGTE) serta perawatan Industrial Generator Overhaul

    GMF Power Services (“GPS”) adalah unit bisnis di GMF yang melayani sektor non penerbangan, yaitu memberikan pelayanan perawatan overhaul mesin turbin gas untuk industri.

    Bisnis GPS mencakup:

    • Perbaikan, modifikasi, overhaul mesin turbin gas untuk industri dan aero-derivatives.
    • Perbaikan dan renovasi komponen turbin gas komponen.
    • Jasa Pembangkitan Listrik di generator utama, perbaikan, dan overhaul transformer and motor rewinding base.
    • Kontrol dan proteksi mesin, generator, dan motor.
    • Analisis kinerja dan pelayanan engineering dari mesin electrical rotary dan power plant.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan penulis, sistem internship telah ada di GMF saat ini dan sedang dalam proses pengembangan, bernama IAS (Internship Application System). IAS merupakan sistem terkomputerisasi melalui website dan jaringan internet yang digunakan oleh calon peserta atau peserta internship, unit penempatan internship, dan admin sistem.

Dalam penggunaan website IAS, terdapat tiga macam pengguna, yaitu admin sistem (biasanya disebut ‘admin’), calon peserta atau peserta internship (biasanya disebut ‘user’), dan unit penempatan internship (biasanya disebut ‘LCU’).

Admin bertugas mengelola (create, read, update, delete). Aksi antisipasi apabila LCU tidak dapat melakukan fungsi menerima atau menolak permohonan internship dan apabila user tidak dapat mengajukan permohonan internship melalui website, juga dapat dilakukan oleh admin.

Sementara itu, user menggunakan website IAS dengan terlebih dahulu membuat akun dengan mengisi formulir pendaftaran. Setelah akun diverifikasi oleh sistem secara otomatis melalui e-mail, user dapat menggunakan IAS dengan melakukan sign in menggunakan User ID dan password yang telah ditentukan ketika pengisian data pendaftaran. Melalui website IAS, user dapat mengajukan permohonan internship dan melihat riwayat internship-nya di GMF AeroAsia. Konfirmasi peneriman atau penolakan internship dapat dilihat melalui website juga. User dapat pula melakukan pembatalan permohonan internship, yang hanya dapat dilakukan apabila belum dinyatakan diterima. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, LCU bertugas menerima atau menolak permohonan internship, dengan menginformasikan melalui website. Karena itu, LCU juga dapat melihat profil user yang mengajukan permohonan internship berikut berkas yang disertakan.


Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

  1. Diagram Usecase Sistem yang Berjalan

    Gambar 3.2 Diagram Usecase Sistem yang Sedang Berjalan

    Gambar di atas adalah gambar diagram usecase dari sistem yang berjalan saat ini. Dalam diagram tersebut, terdapat:

    • Satu (1) buah sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sistem IAS PT GMF AeroAsia.
    • Tiga (3) aktor yang melakukan kegiatan, yakni: User, admin, dan LCU.
    • Sembilan (9) buah usecase yang dilakukan oleh aktor-aktor yang ada, yaitu: Daftar, masuk, ajukan internship, lihat hasil pengajuan, kelola topik dan kuota, verifikasi nilai, kelola semua data internship, konfirmasi pengajuan, dan keluar.

    Berikut penjelasan dari setiap usecase dalam diagram usecase tersebut:

    1. Nama usecase : Daftar include verifikasi akun.

      Aktor  : User.

      Keterangan  : User yang belum mempunyai user ID dan password sistem, melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir. IAS akan merespon dengan mengirim e-mail verifikasi akun ke alamat e-mail yang dicantumkan untuk mengecek kebenaran data alamat e-mail tersebut.

    2. Nama usecase : Masuk.

      Aktor  : User, admin, dan LCU.

      Keterangan  : User, admin, atau LCU sign in dengan memberikan data ID dan password. Jika benar, akan masuk ke halaman beranda. Jika tidak, maka tidak akan dapat masuk.

    3. Nama usecase : Ajukan Internship include lihat topik dan kuota.

      Aktor  : User

      Keterangan  : User mengajukan permohonan internship dengan memilih program dan topik internship untuk jangka waktu tertentu, kemudian sistem secara otomatis akan menampilkan kuota dari data yang telah dimasukkan, sehingga apabila kuota internship tidak tersedia, user tidak dapat mengajukan sedari awal.

    4. Nama usecase : Lihat hasil pengajuan.

      Aktor  : User.

      Keterangan  : User melihat hasil dari semua pengajuan yang pernah dilakukannya, berupa detail data pengajuan, status proses, dan dokumen-dokumen terkait yang GMF berikan.

    5. Nama usecase : Kelola topik dan kuota.

      Aktor  : LCU.

      Keterangan  : LCU, yang merupakan pengguna IAS perwakilan dari setiap unit kerja, dapat mengatur topik internship apa saja yang ingin unit kerjanya pilih untuk menerima peserta internship, serta mengatur juga jumlah peserta yang dapat ditampung untuk jangka waktu tertentu.

    6. Nama usecase : Verifikasi nilai.

      Aktor  : Admin.

      Keterangan  : Admin memverifikasi nilai indeks prestasi kumulatif atau nilai rata-rata rapor dari user dengan syarat nilai dari perusahaan.

    7. Nama usecase : Kelola semua data internship.

      Aktor  : Admin.

      Keterangan  : Admin mengelola semua data yang ada di basis data melalui aksi create, read, update, dan delete.

    8. Nama usecase : Konfirmasi pengajuan.

      Aktor  : LCU.

      Keterangan  : LCU dapat melihat daftar pemohon internship dan memilih calon peserta mana yang akan diterima atau ditolak pengajuannya.

    9. Nama usecase : Keluar.

      Aktor  : Admin, user, dan LCU.

      Keterangan  : Ketiga jenis pengguna IAS keluar dari sistem dan kembali ke halaman utama sebelum masuk.


  2. Diagram Activity Sistem yang Berjalan

    Berikut ini, diuraikan tentang diagram acivity sistem yang sedang berjalan. Diagram activity dibuat berdasarkan diagram usecase.

    Gambar 3.3 Diagram activity Sistem yang Sedang Berjalan



  3. Diagram Sequence Sistem yang Berjalan

    Diagram sequence merepresentasikan hubungan antara objek-objek yang ada, baik di dalam maupun di sekitar sistem, terhadap operasi atau message yang dilakukan objek terkait. Secara vertikal, diagram sequence berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan operasi atau pengiriman message, dengan yang berada di sebelah atas dilakukan terlebih dahulu.

    Berikut merupakan diagram sequence dari sistem yang berjalan saat ini:

    1. Diagram Sequence Daftar Sistem yang Sedang Berjalan

      Gambar 3.4 Diagram Sequence Daftar Sistem yang Sedang Berjalan

    2. Diagram Sequence Masuk Sistem yang Sedang Berjalan

      Gambar 3.5 Diagram Sequence Masuk Sistem yang Sedang Berjalan

    3. Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.6 Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Berjalan

    4. Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.7 Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Berjalan

    5. Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.8 Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Berjalan

    6. Diagram Sequence Verifikasi Nilai Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.9 Diagram Sequence Verifikasi Nilai Sistem yang Berjalan

    7. Diagram Sequence Kelola Semua Data Internship Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.10 Diagram Sequence Kelola Semua Data Internship Sistem yang Berjalan

    8. Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.11 Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Berjalan

    9. Diagram Sequence Keluar Sistem yang Berjalan

      Gambar 3.12 Diagram Sequence Keluar Sistem yang Berjalan


  4. Diagram Class Sistem yang Berjalan

    Diagram class digunakan untuk menggambarkan struktur elemen data dari basis data yang digunakan, yaitu entitas, atribut entitas, dan kardinalitas.

    Berikut merupakan diagram class dari basis data yang digunakan sistem yang berjalan saat ini:

    Gambar 3.13 Diagram Class Sistem yang Berjalan


Analisa Sistem yang Berjalan

  1. Analisa SWOT

    Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi berdasarkan strength, weakness, opportunity, dan threat. Penerapannya yaitu bagaimana kekuatan atau strength mengambil keuntungan dari peluang atau opportunities (S-O), bagaimana mengatasi kelemahan atau weakness yang mencegah keuntungan dari peluang atau opportunity (W-O), bagaimana kekuatan atau strength menghadapi ancaman atau threat (S-T), serta bagaimana mengatasi kelemahan atau weakness yang menciptakan suatu ancaman atau threat (W-T).

    Analisa SWOT yang telah dilakukan dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Gambar 3.14 Matriks Analisa SWOT


  2. Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem yang Berjalan
    1. Analisa Masukan

      Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data masukan atau input sehingga menghasilkan proses.

      • Nama Masukan: Semua formulir dalam aplikasi.
      • Fungsi: Sebagai catatan untuk menghimpun data pengguna aplikasi.
      • Sumber: Pengguna aplikasi.
      • Media: Basis data IAS.
      • Frekuensi: Dilakukan setiap ada perubahan data dari pengguna aplikasi.
      • Format: Melalui website IAS.
      • Keterangan: Berisi data pengguna.
    2. Analisa Proses

      Analisis proses adalah penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu respon karena adanya data masukan. Dalam proses ini, semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

      • Nama modul: Permintaan kelengkapan data pengguna aplikasi.
      • Masukan: Biodata pengguna.
      • Keluaran : Data pengguna.
      • Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan informasi dari data pengguna yang didapatkan dari formulir yang diisi pengguna.
    3. Analisa Keluaran

      Analisa keluaran adalah penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan sampai proses pengolahan data melalui sistem pengolahan yang ada;

      • Nama keluaran: Data pengguna, surat penilaian, dan surat keterangan.
      • Fungsi: Memberikan laporan informasi kepada pengguna.
      • Media: Website IAS.
      • Distribusi: Dari LCU ke peserta internship.


Permasalahan yang Dihadapi

IAS yang berjalan saat ini di GMF sudah berjalan dengan baik, dengan kendala yaitu perlu dikembangkan menjadi aplikasi mobile karena saat ini pengaksesannya kurang leluasa.

Kendala tersebut, IAS hanya dapat diakses melalui website di PC saja, akan menyulitkan pengguna sistem jika sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menggunakan PC. Apabila dibiarkan, kendala tersebut akan menyebabkan kerugian kepada perusahaan karena menghambat kinerja pengguna sistem disebabkan IAS kurang fleksibel digunakan.


Alternatif Pemecahan Masalah

Sebagai alternatif pemecahan masalah dari kendala yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis berpendapat bahwa perlu dibuat sebuah aplikasi mobile IAS.

Dengan demikian, pengguna IAS dapat menggunakannya dengan lebih leluasa menggunakan smartphone atau tablet PC yang biasa dibawa ke mana saja, serta pemohon internship merasa lebih puas terhadap pelayanan yang didapat dari perusahaan.


User Requirement

User requirement berisi karakteristik sistem atau kebutuhan calon pengguna terhadap sistem yang akan dikembangkan sesuai permintaan calon pengguna. Untuk menjelaskannya, penulis menggunakan metode elisitasi dari tahap satu sampai dengan final draft. Sebagai sumber informasi sistem yang akan dibuat, penulis menetapkan calon pengguna sistem adalah pembimbing lapangan penulis sekaligus Internship Student Coordinator di GMF yaitu Bapak Dinar Mustika Juhara, S.Kom, dengan informasi diperoleh melalui wawancara langsung. Berikut uraiannya:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap satu berisi daftar seluruh karakteristik sistem dan kebutuhan calon pengguna terhadap sistem yang akan dikembangkan, diperoleh berdasarkan pengumpulan data di lapangan melalui wawancara kepada calon pengguna dan pengamatan atau observasi terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini. Berikut uraiannya:


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap dua adalah pengklasifikasian setiap karakteristik atau kebutuhan sistem dari elisitasi tahap satu ke dalam tiga macam kategori tingkat kepentingan untuk dikembangkan. Tiga macam kategori tersebut adalah mandatory (M) atau harus ada, desirable (D) atau sebaiknya ada tetapi boleh tidak ada, dan inessential (I) atau sebaiknya tidak ada. Berikut uraiannya:


Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap tiga merupakan kumpulan requirement dari elisitasi tahap II yang mempunyai klasifikasi mandatory (M) dan desirable (D), yang kemudian diklasifikasikan lagi tingkat kesulitan pengerjaannya menjadi mudah dikerjakan atau low (L), mampu dikerjakan atau medium (M), dan sulit dikerjakan atau high (H) berdasarkan aspek pembuatan atau technical (T), penggunaan atau operational (O), dan biaya yang dikeluarkan atau economical (E). Berikut uraiannya:



Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III


Elisitasi Final Draft

Elisitasi final draft merupakan kumpulan requirement tahap tiga yang pengklasifikasiannya tidak tergolong sulit dikerjakan atau high (H). Dengan demikian, seluruh requirement dalam tahap inilah yang akan dijadikan acuan pengembangan sistem dalam membuat sistem yang akan diusulkan. Berikut uraiannya:



Tabel 3.4 Elisitasi Final Draft


Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Diagram Usecase Sistem yang Diusulkan

Gambar 3.15 Diagram Usecase Sistem yang Sedang Diusulkan

Gambar di atas adalah gambar diagram usecase dari sistem yang diusulkan. Dalam diagram tersebut, terdapat:

  • Satu (1) buah sistem yang meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan dalam sistem.
  • Dua (2) aktor yang melakukan kegiatan, yakni: User dan LCU.
  • Tujuh (7) buah usecase yang dilakukan oleh aktor-aktor yang ada, yaitu: Daftar, masuk, ajukan internship, lihat hasil pengajuan, kelola topik dan kuota, konfirmasi pengajuan, dan keluar.

Berikut penjelasan dari setiap usecase dalam diagram usecase tersebut:

  1. Nama usecase : Daftar include verifikasi akun.

    Aktor  : User.

    Keterangan  : User yang belum mempunyai user ID dan password sistem, melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir. IAS akan merespon dengan mengirim e-mail verifikasi akun ke alamat e-mail yang dicantumkan untuk mengecek kebenaran data alamat e-mail tersebut.

  2. Nama usecase : Masuk.

    Aktor  : User dan LCU.

    Keterangan  : User atau LCU sign in dengan memberikan data ID dan password. Jika benar, akan masuk ke halaman beranda. Jika tidak, maka tidak akan dapat masuk.

  3. Nama usecase : Ajukan internship, include verifikasi kelengkapan berkas dan lihat topik & kuota.

    Aktor  : User

    Keterangan  : User yang berkas internship-nya telah dinyatakan lengkap, mengajukan permohonan internship dengan memilih program dan topik internship untuk jangka waktu tertentu, kemudian sistem secara otomatis akan menampilkan kuota dari data yang telah dimasukkan. Sehingga, apabila kuota internship tidak tersedia, user tidak dapat mengajukan sedari awal. Untuk user dengan berkas belum lengkap, harus melengkapinya terlebih dahulu untuk dapat mengajukan internship.

  4. Nama usecase : Lihat hasil pengajuan.

    Aktor  : User.

    Keterangan  : User melihat hasil dari semua pengajuan yang pernah dilakukannya, berupa detail data pengajuan, status proses, dan dokumen-dokumen terkait yang GMF berikan.

  5. Nama usecase : Kelola topik dan kuota.

    Aktor  : LCU.

    Keterangan  : LCU, yang merupakan pengguna IAS perwakilan dari setiap unit kerja, dapat mengatur topik internship apa saja yang ingin unit kerjanya pilih untuk menerima peserta internship, serta mengatur juga jumlah peserta yang dapat ditampung untuk jangka waktu tertentu.

  6. Nama usecase : Konfirmasi pengajuan.

    Aktor  : LCU.

    Keterangan  : LCU dapat melihat daftar pemohon internship dan memilih calon peserta mana yang akan diterima atau ditolak pengajuannya.

  7. Nama usecase : Keluar.

    Aktor  : User dan LCU.

    Keterangan  : Kedua jenis pengguna IAS keluar dari sistem dan kembali ke halaman utama sebelum masuk.


Diagram Activity Sistem yang Diusulkan

Berikut ini, diuraikan tentang diagram acivity sistem yang sedang diusulkan. Diagram activity dibuat berdasarkan diagram usecase.

Gambar 3.16 Diagram Activity Sistem yang Sedang Diusulkan


Diagram Sequence Sistem yang Diusulkan

Berikut merupakan diagram sequence dari sistem yang diusulkan:

  1. Diagram Sequence Daftar Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.17 Diagram Sequence Daftar Sistem yang Diusulkan

  2. Diagram Sequence Masuk Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.18 Diagram Sequence Masuk Sistem yang Diusulkan

  3. Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.19 Diagram Sequence Ajukan Internship Sistem yang Diusulkan

  4. Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.20 Diagram Sequence Lihat Hasil Pengajuan Sistem yang Diusulkan

  5. Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.21 Diagram Sequence Kelola Topik dan Kuota Sistem yang Diusulkan

  6. Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.22 Diagram Sequence Konfirmasi Pengajuan Sistem yang Diusulkan

  7. Diagram Sequence Keluar Sistem yang Diusulkan

    Gambar 3.23 Diagram Sequence Keluar Sistem yang Diusulkan


Diagram Class Sistem yang Diusulkan

Disebabkan pengembangan IAS berbasis website menjadi berbasis mobile akan masih menggunakan basisdata yang sama, oleh karena itu akan menghasilkan diagram class yang sama.

Berikut diagram class dari sistem yang diusulkan:

Gambar 3.24 Diagram Class Sistem yang Diusulkan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Field : assesment

    Isi : GUID+INTERN_ID+ASSESMENT_ASPECT_ID+VALUE+GRADE+DTMCRT+USRCRT

    Primary Key : GUID

    Panjang Record : 120 karakter.

    Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Assesment

  2. Nama Field : assesment_aspect

    Isi : GUID+ASSESMENT_ELEMENT_ID+ASSESMENT_ASPECT_NAME+SEQUENCE+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Panjang Record : 393 karakter.

    Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel Assesment_aspect

  3. Nama Field : assesment_element

    Isi : GUID+ASSESMENT_ELEMENT_NAME+SEQUENCE+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Panjang Record : 357 karakter.

    Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Assessment_element

  4. Nama Field : education_level

    Isi : GUID+EDUCATION_LEVEL_NAME+LANG_CODE+SEQUENCE+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Panjang Record : 110 karakter.

    Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Education_level

  5. Nama Field : institute

    Isi : GUID+INSTITUTE_NAME++INSTITUTE_NAME2+INSTITUTE_TYPE+INSTITUTE_NICK+INSTITUTE_HEAD+INSTITUTE_RANK+

    INSTITUTE_ADDRESS+MOU+MOU_MIME+MOU_START+MOU_END+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Pimary Key : GUID

    Jumlah Record : 281 karakter.

    Tabel 3.9 Spesifikasi Tabel Institute

  6. Nama Field : internship_program

    Isi : GUID+PROGRAM+DTMCRT+USRCRT+ DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 146 karakter.

    Tabel 3.10 Spesifikasi Tabel Internship_program

  7. Nama Field : internship_registration

    Isi : GUID+USER_DETAIL_ID+EDUCATION_LEVEL_ID+UNIT_ID+MASTER_TOPIC_ID+

    INTERNSHIP_PROJECT_ID+PROGRAM_ID+START_DATE+ END_DATE+PROPOSAL+MIME_PROPOSAL+COVER_LETTER+

    MIME_COVER_LETTER+STATUS+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 786 karakter.


    Tabel 3.11 Spesifikasi Tabel Internship_registration

  8. Nama Field : letter

    Isi : GUID+URUT+NOMOR+IR_ID+JENIS+DTMCRT+USRCRT

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 157 karakter.

    Tabel 3.12 Spesifikasi Tabel Letter

  9. Nama Field : major

    Isi : GUID+MAJOR_NAME+MAJOR_NAME2+DTMCRT+USRCRT+ DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 606 karakter.

    Tabel 3.13 Spesifikasi Tabel Major

  10. Nama Field : master_topic

    Isi : GUID+TOPIC_NAME+PKL+DTMCRT+USRCRT+ DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 353 karakter.

    Tabel 3.14 Spesifikasi Tabel Master_topic

  11. Nama Field : member_of_group

    Isi : GUID+MS_GROUP_ID+USER_DETAIL_ID+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 168 karakter.

    Tabel 3.15 Spesifikasi Tabel Member_of_group

  12. Nama Field : message

    Isi : GUID+INTERN_ID+SENDER_ID+MESSAGE+DTMCRT

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 108 karakter.

    Tabel 3.16 Spesifikasi Tabel Message

  13. Nama Field : message_notif

    Isi : GUID+INTERN_ID+SENDER+STATUS

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 74 karakter.

    Tabel 3.17 Spesifikasi Tabel Message_notif

  14. Nama Field : ms_group

    Isi : GUID+GROUP_NAME+ACTIVE+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 352 karakter.

    Tabel 3.18 Spesifikasi Tabel Ms_group

  15. Nama Field : program

    Isi : GUID+UNIT_ID+PROGRAM_NAME+PROGRAM_DETAIL+

    PROGRAM_NEED+PROGRAM_START+PROGRAM_END+DTMCRT+

    USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 167 karakter.

    Tabel 3.19 Spesifikasi Tabel Program

  16. Nama Field : quota

    Isi : GUID+USER_DETAIL_ID +MASTER_TOPIC_ID

    +MONTH+YEAR+WEEK1+WEEK2+WEEK3+WEEK4+

    WEEK5+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 189 karakter.

    Tabel 3.20 Spesifikasi Tabel Quota

  17. Nama Field : quota_per_unit

    Isi : GUID+UNIT_ID+QUOTA+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 136 karakter.

    Tabel 3.21 Spesifikasi Tabel Quota_per_unit

  18. Nama Field : selected_topic

    Isi : GUID+UNIT_ID+MASTER_TOPIC_ID+MONTH+YEAR+WEEK1+

    WEEK2+WEEK3+WEEK4+WEEK5+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 189 karakter.

    Tabel 3.22 Spesifikasi Tabel Selected_topic

  19. Nama Field : unit

    Isi : GUID+UNIT_CODE+UNIT_NAME+UNIT_DESC+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 406 karakter.

    Tabel 3.23 Spesifikasi Tabel Unit

  20. Nama Field : unit_leader

    Isi : GUID+UNIT_ID+USER_DETAIL_ID+START+END+

    STATUS+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 176 karakter.

    Tabel 3.24 Spesifikasi Tabel Unit_leader

  21. Nama Field : user

    Isi : GUID+USERNAME+PASSWORD+ISLOGIN+

    VERIFIED+LASTLOGIN+DTMCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 130 karakter.

    Tabel 3.25 Spesifikasi Tabel User

  22. Nama Field : user_detail

    Isi : GUID+USER_ID+UNIT_ID+FIRSTNAME+LASTNAME+ID_CARD+NIM_NIS+EMAIL+PLACE_OF_BIRTH+

    DATE_OF_BIRTH+GENDER+USER_ADDRESS+HOBBY+PHONE1+PHONE2+CONCERN+ABOUT_ME+

    CV+MIME_CV+PHOTO+MIME_PHOTO+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 1.270 karakter.


    Tabel 3.26 Spesifikasi Tabel User_detail

  23. Nama Field : user_education

    Isi : GUID+USER_DETAIL_ID+EDUCATION_LEVEL_ID+INSTITUTE_ID+

    MAJOR_ID+NAME_TRAINING+CERTIFICATE+TYPE_EDUCATION+START_YEAR+

    END_YEAR+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 496 karakter.

    Tabel 3.27 Spesifikasi Tabel User_education

  24. Nama Field : staff

    Isi : GUID+NAME_STAFF+NAME_CODE+NIP+EMAIL+EMAIL_POSITION+LOCATION+

    LOCATION_DETAIL+UNIT_ID+UNIT_DETAIL+DTMCRT+USRCRT+DTMUPD+USRUPD

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 1.257 karakter.

    Tabel 3.28 Spesifikasi Tabel Staff

  25. Nama Field : testimonial

    Isi : GUID+INTERN_ID+TESTIMONY+DTMCRT+USRCRT

    Primary Key : GUID

    Jumlah record : 87 karakter.

    Tabel 3.29 Spesifikasi Tabel Testimonial


Rancangan Program

Rancangan program dibuat menggunakan Visual Table of Content (VTOC) dari Hierarchical Input-Proses-Output (HIPO), yang merupakan penggambaran secara grafis dari rancangan modul-modul dalam siklus pengembangan sistem yang diusulkan.

HIPO merupakan teknik dokumentasi siklus pengembangan sistem yang dikembangkan dan digunakan oleh IBM, yang pada akhirnya juga digunakan untuk perancangan siklus pengembangan sistem secara luas.

Berikut merupakan rancangan sistem yang diusulkan melalui bagan HIPO:

Gambar 3.26 Bagan HIPO Sistem yang Diusulkan

  1. Nama Program : Halaman Utama

    Fungsi Program : Sebagai halaman yang pertama ditampilkan ketika tidak sign-in.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Halaman utama ditampilkan pertama kali ketika program dijalankan.

  2. Nama program : Sign In

    Fungsi Program : Sebagai halaman penghantar menuju proses sign-in.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Berisi formulir untuk masuk ke dalam sistem. Jika data yang diisikan benar, akan berhasil masuk. Jika salah, tetap di halaman sign in.

  3. Nama program : Register

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk membuat akun baru.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Berisi fomulir pembuatan akun baru. Selesai men-submit, bagi pendaftar yang data instansinya belum tersimpan, harus melengkapi formulir instansi. Jika sudah ada, diarahkan ke halaman upload untuk mengunggah dokumen pendaftaran (pasfoto dan CV).

  4. Nama program : Contact Us

    Fungsi Program : Sebagai halaman penampil alamat perusahaan dan unit penanggung jawab proses internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Berisi data alamat perusahaan dan unit.

  5. Nama program : Home User/LCU

    Fungsi Program : Sebagai halaman utama dari pengguna sistem.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Setelah berhasil sign in, maka halaman ini akan ditampilkan.

  6. Nama program : Edit Profile

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk melakukan perubahan profil dari akun pengguna.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan data profil yang tersimpan, yang sebelumnya dimasukkan dari data pendaftaran. Jika ada perubahan, harus diperbarui dan disimpan dengan menekan tombol update.

  7. Nama program : Upload

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk mengunggah dokumen.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Pengguna sistem memilih berkas unggahan, kemudian menekan tombol upload.

  8. Nama program : Apply

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk mengisi data pengajuan internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Pengguna sistem mengisi formulir, kemudian sistem akan menampilkan kuota yang tersedia saat itu untuk mengantisipasi kesia-siaan pegajuan. Jika kuota habis, data yang telah diisikan otomatis terhapus dan diharuskan mengisi data pengajuan baru yang sekiranya mempunyai kuota tersedia. Jika kuota tersedia, setelah menekan tombol apply, akan diarahkan ke halaman upload untuk mengunggah berkas pengajuan internship (proposal, surat pengantar, dan transkrip akademik). Pengguna sistem yang belum melengkapi berkas tidak diijinkan melakukan pengajuan.

  9. Nama program : History

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk menampilkan daftar berisi keterangan singkat semua riwayat pengajuan internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Berisi daftar semua riwayat pengajuan internship, jika diklik maka akan ditampilkan detail pengajuannya.

  10. Nama program : Internship Detail

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk menampilkan data internship secara detail, yang diperoleh dari proses pengajuan.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Ditampilkan ketika pengguna sistem memilih salah satu data singkat dari daftar yang ada.

  11. Nama program : Chat

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk menampilkan riwayat percakapan dan mengirim percakapan baru.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan percakapan terdahulu secara terurut tanggal. Terdapat kolom teks untuk diisi percakapan baru, yang akan terkirim jika ditekan tombol send.

  12. Nama program : Download

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk mengunduh dokumen.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Pengguna sistem memilih berkas yang ingin diunduh, kemudian berkas tersebut akan ditampilkan.

  13. Nama program : Internship Letter

    Fungsi Program : Sebagai halaman untuk melihat surat atau dokumen yang dihasilkan dari proses internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan jenis surat yang berbeda tergantung dengan status internship.

  14. Nama program : Process Guidance

    Fungsi Program : Sebagai panduan prosedur internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan video prosedur internship.

  15. Nama program : Applicant

    Fungsi Program : Untuk mengetahui nama-nama pemohon internship.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan daftar nama beserta data singkat dari para pemohon internship, jika diklik maka akan menampilkan detail internship-nya.

  16. Nama program : Intern

    Fungsi Program : Untuk mengetahui nama-nama peserta internship yang berada di unit tertentu (sesuai unit pegawai yang melihat).

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan daftar nama beserta data singkat dari para peserta internship, jika diklik maka akan menampilkan detail internship-nya.

  17. Nama program : Topic

    Fungsi Program : Untuk mengetahui semua topik yang ada.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Menampilkan semua topik beserta keterangan singkatnya (dibuka untuk internship/tidak). Jika diklik, akan terbuka halaman quota.

  18. Nama program : Quota

    Fungsi Program : Untuk mengetahui dan melakukan perubahan dari jumlah kuota untuk topik dan kurun waktu tertentu.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Setelah membuka untuk proses internship dan memilih topik, maka halaman ini akan ditampilkan. Pengguna sistem memilih tanggal terlebih dahulu, baru kemudian bisa melakukan perubahan data kuota terhadap tanggal terpilih tersebut.

  19. Nama program : Internship Testimonial

    Fungsi Program : Untuk mengirim testimonial berisi kesan selama internship atau ucapan terima kasih, dari user kepada LCU.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Jika status internship user adalah finish, maka user dapat mengirim testimonial yang ditujukan kepada LCU, yang bertindak sebagai pembimbing internship-nya. Setelah testimonial dikirim, maka statusnya akan berubah menjadi done.

  20. Nama program : Internship Assessment

    Fungsi Program : Digunakan LCU untuk menilai kinerja user dalam kegiatan internship yang sudah berlangsung.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Jika status internship user adalah in progress, maka LCU dapat menilai kinerja user dalam kegiatan internship yang sudah berlangsung. Setelah nilai di-submit, maka status user akan berubah menjadi finish.

  21. Nama program : Report Approval

    Fungsi Program : Digunakan LCU untuk menyetujui laporan internship user apabila sudah resmi diterima.

    Bahasa Pemrograman : HTML, JavaScript, dan PHP.

    Proses Program : Jika status internship user adalah in progress, maka LCU dapat mengisi formulir persetujuan diterimanya laporan apabila user yang bersangkutan sudah mengumpulkan laporannya.


Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Halaman Utama

Gambar 3.27 Rancangan Prototype Halaman Utama


Rancangan Prototype Halaman Sign In

Gambar 3.28 Rancangan Prototype Halaman Sign In


Rancangan Prototype Halaman Register

Gambar 3.29 Rancangan Prototype Halaman Register


Rancangan Prototype Halaman Forgot Password

Gambar 3.30 Rancangan Prototype Halaman Forgot Password


Rancangan Prototype Halaman Home User/LCU

Gambar 3.31 Rancangan Prototype Halaman Home User/LCU


Rancangan Prototype Halaman Edit Profile

Gambar 3.32 Rancangan Prototype Halaman Edit Profile


Rancangan Prototype Halaman Upload

Gambar 3.33 Rancangan Prototype Halaman Upload


Rancangan Prototype Halaman Apply

Gambar 3.34 Rancangan Prototype Halaman Apply


Rancangan Prototype Halaman History

Gambar 3.35 Rancangan Prototype Halaman History


Rancangan Prototype Halaman Internship Detail

Gambar 3.36 Rancangan Prototype Halaman Internship Detail


Rancangan Prototype Halaman Chat

Gambar 3.37 Rancangan Prototype Halaman Chat


Rancangan Prototype Halaman Download

Gambar 3.38 Rancangan Prototype Halaman Download


Rancangan Prototype Halaman Internship Letter

Gambar 3.39 Rancangan Prototype Halaman Internship Letter


Rancangan Prototype Halaman Process Guidance

Gambar 3.40 Rancangan Prototype Halaman Process Guidance


Rancangan Prototype Halaman Applicant

Gambar 3.41 Rancangan Prototype Halaman Applicant


Rancangan Prototype Halaman Halaman Intern

Gambar 3.42 Rancangan Prototype Halaman Intern


Rancangan Prototype Halaman Topic

Gambar 3.43 Rancangan Prototype Halaman Topic


Rancangan Prototype Halaman Quota

Gambar 3.44 Rancangan Prototype Halaman Quota


Rancangan Prototype Halaman Contact Us

Gambar 3.45 Rancangan Prototype Halaman Contact Us


Rancangan Prototype Halaman Internship Assessment

Gambar 3.46 Rancangan Prototype Halaman Internship Assessment


Rancangan Prototype Halaman Internship Testimonial

Gambar 3.47 Rancangan Prototype Halaman Internship Testimonial


Rancangan Prototype Halaman Report Approval

Gambar 3.48 Rancangan Prototype Halaman Report Approval



Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikai Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat mengakses aplikasi mobile IAS adalah suatu unit smartphone. Dengan mempertimbangkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang, maka dapat disimpulkan bahwa konfigurasi yang dibutuhkan dan diusulkan adalah sebagai berikut:

  1. Sistem operasi: Android.
  2. Papan ketik: Layar sentuh (touch screen).
  3. Versi minimal sistem operasi: API 8: Android 2.2 (Froyo).
  4. Versi tujuan sistem operasi: API 17: Android 4.2 (Jelly Bean).


Aplikasi yang Digunakan

Aplikasi yang digunakan merupakan perangkat lunak yang dioperasikan melalui perangkat keras yang dibutuhkan. Perangkat lunak tersebut berperan sebagai penghubung instruksi antara pengguna dengan sistem. Berikut aplikasi yang digunakan agar dihasilkan informasi dan data yang diharapkan:

  1. File berformat .apk dari aplikasi mobile IAS yang ter-install smartphone bersistem operasi android.


Hak Akses

Pengolahan data dalam aplikasi mobile IAS dilakukan oleh dua jenis pengguna, yaitu pegawai GMF perwakilan tiap unit sebagai pembimbing internship (LCU) dan calon peserta atau peserta internship (user). LCU bertugas menyediakan informasi, mengonfirmasi, dan memvalidasi proses internship, sedangkan user bertugas mengajukan proposal, menerima konfirmasi, dan memperoleh bukti internship.


Pengujian (Testing)

Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian Black Box, yaitu merupakan pengujian program yang mengutamakan kebutuhan fungsi. Metodenya adalah dengan memberikan suatu input terhadap sistem, dan melihat kesesuaian output dengan hasil yang diharapkan.

Pengujian Proses Pendaftaran

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi masuk atau log in:

Tabel 3.30 Pengujian Proses Pendataran


Pengujian Proses Masuk

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi masuk atau log in:

Tabel 3.31 Pengujian Proses Masuk


Pengujian Proses Pengecekan Kuota

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi pengecekan kuota:

Tabel 3.32 Pengujian Proses Pengecekan Kuota


Pengujian Proses Pengajuan Internship

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi pengajuan internship:

Tabel 3.33 Pengujian Proses Pengajuan Internship


Pengujian Proses Konfirmasi

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi konfirmasi:

Tabel 3.34 Pengujian Proses Konfirmasi


Pengujian Proses Keluar

Berikut ini adalah tabel pengujian black box untuk fungsi keluar:

Tabel 3.35 Pengujian Proses Keluar



Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah masukan pada program, yaitu pengujian pada masing-masing menu dan sub menu, jika perintah berhasil dieksekusi maka akan dilakukan proses berdasarkan fungsional perintah yang diinginkan pengguna sistem.

Jika perintah tidak berhasil dieksekusi, maka akan ditampilkan alert message yang berisi pemberitahuan tidak diprosesnya perintah yang diinginkan. Pada beberapa kasus, turut disertakan alternatif tindakan yang sebaiknya dilakukan pengguna sistem.


Implementasi

Schedule

Schedule merupakan penjelasan rincian kegiatan selama pengerjaan Tugas Akhir beserta durasi dan waktu pelaksanaannya. Tanggal aktif penelitian terhitung mulai 13 September 2016 sampai dengan 13 Desember 2016.

Berikut tabelnya:

Tabel 3.36 Schedule


Penerapan Rancangan Sistem yang Diusulkan

  1. Rancangan Sistem Halaman Utama

    Gambar 3.49 Rancangan Sistem Halaman Utama


  2. Rancangan Sistem Halaman Sign In

    Gambar 3.50 Rancangan Sistem Halaman Sign In


  3. Rancangan Sistem Halaman Register

    Gambar 3.51 Rancangan Sistem Halaman Register


  4. Rancangan Sistem Halaman Forgot Password

    Gambar 3.52 Rancangan Sistem Halaman Forgot Password


  5. Rancangan Sistem Halaman Utama Home User/LCU

    Gambar 3.53 Rancangan Sistem Halaman Home User/LCU


  6. Rancangan Sistem Halaman Edit Profile

    Gambar 3.54 Rancangan Sistem Halaman Edit Profile


  7. Rancangan Sistem Halaman Upload

    Gambar 3.55 Rancangan Sistem Halaman Upload


  8. Rancangan Sistem Halaman Apply

    Gambar 3.56 Rancangan Sistem Halaman Apply



  9. Rancangan Sistem Halaman History

    Gambar 3.57 Rancangan Sistem Halaman History


  10. Rancangan Sistem Halaman Internship Detail

    Gambar 3.58 Rancangan Sistem Halaman Internship Detail


  11. Rancangan Sistem Halaman Chat

    Gambar 3.59 Rancangan Sistem Halaman Chat


  12. Rancangan Sistem Halaman Process Guidance

    Gambar 3.60 Rancangan Sistem Halaman Process Guidance


  13. Rancangan Sistem Halaman Applicant

    Gambar 3.61 Rancangan Sistem Halaman Applicant


  14. Rancangan Sistem Halaman Intern

    Gambar 3.62 Rancangan Sistem Halaman Intern


  15. Rancangan Sistem Halaman Topic

    Gambar 3.63 Rancangan Sistem Halaman Topic


  16. Rancangan Sistem Halaman Quota

    Gambar 3.64 Rancangan Sistem Halaman Quota


  17. Rancangan Sistem Halaman Contact Us

    Gambar 3.65 Rancangan Sistem Halaman Contact Us


  18. Rancangan Sistem Halaman Internship Assessment

    Gambar 3.66 Rancangan Sistem Halaman Assessment


  19. Rancangan Sistem Halaman Internship Testimonial

    Gambar 3.67 Rancangan Sistem Halaman Internhip Testimonial


  20. Rancangan Sistem Halaman Report Aproval

    Gambar 3.68 Rancangan Sistem Halaman Report Approval



Estimasi Biaya

Tabel 3.37 Estimasi Biaya






Bab IV Penutup

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal terhadap rumusan masalah yang terdapat dalam bab satu, yaitu sebagai berikut:

  1. Sistem pengolahan data internship di GMF saat ini adalah melalui website yang sedang dalam tahap pengembangan.
  2. Cara mengelola data internship melalui Internship Application System (IAS) agar dapat diakses di mana saja dan kapan saja secara mudah adalah dengan menggunakan aplikasi mobile IAS.
  3. Aplikasi mobile IAS dibuat berbasis Android, dengan menggunakan platform web PhoneGap Cordova, dengan acuan pembuatan berupa IAS versi website dan prototype aplikasi mobile IAS.


Saran

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang telah dilakukan pada aplikasi mobile IAS, maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja aplikasi mobile IAS di PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia, yaitu sebagai berikut:

  1. Melakukan pembatasan jumlah record di basisdata yang digunakan, agar waktu sistem dalam memroses data tidak lambat, dengan cara menghapus record secara otomatis dalam jangka waktu tertentu secara berkala.
  2. Menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk melakukan pengembangan aplikasi mobile IAS selanjutnya.
  3. Melakukan pengembangan aplikasi mobile IAS terhadap fungsi-fungsi yang belum berjalan dengan semestinya.
  4. Melakukan sosialisasi kepada pengguna yang berkepentingan untuk memanfaatkan dan berperan serta dalam pemberian masukan guna proses perbaikan atau pengembangan aplikasi.


Kesan

Meskipun masih belum sempurna, penulis bersyukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas terselesaikannya Tugas Akhir (TA) ini dengan semestinya. Semoga pengerjaan TA ini dapat bermanfaat positif bagi pihak yang membutuhkan, khususnya penulis sendiri, di kemudian hari.






Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

  1. AeroAsia, PT Garuda Maintenance Facility. 2015. Annual Report 2014. Diambil dari: http://www.gmf-aeroasia.co.id/investor/ (4 Februari 2016).
  2. Alim, Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi RSUD Kajen dengan Unified Process.
  3. Jurnal Universitas Diponegoro Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930. Diambil dari: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmasif/article/view/2690 (4 Januari 2016).
  4. Amin, Zaenal dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  5. Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
  6. Bryman, Alan. 2012. Social Research Method. Oxford University Press: New York.
  7. Connolly, Thomas M. dan Carolyn E. Begg. 2014. Database Systems, A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Sixth Edition. Boston: Pearson Education.
  8. Cushway, Barry dan Hallsworth L. 2012. The Employer's Handbook 2012-13: An Essential Guide to Employment Law, Personnel Policies and Procedures. London: Kogan Page.
  9. EMS, Tim. 2015. Pemrograman Android dalam Sehari. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  10. Enterprise, Jubilee. 2014. HTML Manual Book. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  11. Fathansyah. 2012. Basis Data Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
  12. Ferdinata, Ivan Andika. 2013. Aplikasi Resep Masakan Berbasis Android. Diambil dari: http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-iyanandika-30894&q=Aplikasi%20resep%20masakan%20berbasis%20android (13 Desember 2015).
  13. Fraenkel, Jack R., Norman E. Wallen, dan Helen H. Hyun. 2012. How to Design and Evaluate Research in Education, Eighth Edition. New York: McGraw Hill.
  14. Graham, Ian dan Alan Wills. 2012. UML - A Tutorial. England: Trireme International Ltd.
  15. H, Nazrudin Safaat. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
  16. Hansun, Seng. 2013. Rancang Bangun Client-Side Mobile Web App Menggunakan JQuery Mobile. Vol. 4, No. 2. ISSN 2085-4579.
  17. Hasibuan, Malayu S. P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan ke-Enam belas). Jakarta: PT Bumi Aksara.
  18. Hill, Charles W. L. dan Gareth R. Jones. 2012. Strategic Management Essentials. Stamford: Cengage Learning.
  19. Jayanti, Dewi. 2014. Pengembangan Sistem Agenda Kampus pada Website raharja.ac.id di Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari: http://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1133369898 (29 Januari 2016).
  20. Kasman, Akhmad Dharma. 2015. Trik Kolaborasi Android dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Lokomedia.
  21. Komputer, Wahana. 2014. Membangun Aplikasi Mobile Cross Platform dengan Phonegap. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  22. Lim, Seung-Ho. 2015. Experimental Comparison of Hybrid and Native Applications for Mobile Systems. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering, Vol. 10, No. 3. Diambil dari: http://www.sersc.org/journals/IJMUE/vol10_no3_2015/1.pdf (30 Desember 2016).
  23. Mathis, Robert L. dan John H, Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia (Penerjemah: Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie). Jakarta: PT Salemba Empat.
  24. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang
  25. Jurnal CCIT Vol. 7, No. 1, September 2013. Diambil dari: http://raharja.ac.id/raharja_file/file_jurnal/file/7010313.pdf (4 Januari 2016).
  26. Narayanan, Leena, T. Muthumanickam, dan A. Nagappan. 2015. Animal Health Monitoring System Using Raspberry Pi and Wireless Sensor. International Journal of Scientific Research and Education Vol. 3, Issue 5, ISSN 2321-7545. Diambil dari: http://ijsae.in/ijsaeems/index.php/ijsae/article/view/758 (30 Desember 2016).
  27. Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation of SMS Gateway In The Development of Web Based Information System Schedule Seminar. Lampung: Universitas Negeri Lampung.
  28. Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti. 2012. Black Box Testing and White Box Testing Techniques - A Literature Review. India: International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol. 2 No. 2.
  29. Pambudi, Ari. 2013. Implementasi Model Perangkat Lunak Pelayanan Informasi Kegiatan Belajar Mengajar Tingkat SLTA dengan Berbasis Operating System Android. Jurnal Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul Vol. 9, No. 2. Diambil dari: http://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Komp/article/view/497 (5 Januari 2017).
  30. Paryati. 2013. Aplikasi Hadits Arbain An-Nawawi Berbasis Android. Diambil dari: http://jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/PARYATI_stmikelrahma.pdf (13 Desember 2015).
  31. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Mediakita.
  32. Putri, D. F. . 2012. Pengaruh Pelatihan Basic Financing Management Terhadap Motivasi dan Keterlibatan Kerja Karyawan: Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri. Jakarta: Universitas Indonesia.
  33. Putri, Rinella. 2013. Analisa Five Forces Porter yang Powerful (Pengertian Analisa SWOT). Diambil dari: http://blj.co.id/2009/05/13/analisa-five-forces-porter-yang-powerful-2/ (13 Desember 2015).
  34. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Jurnal Universitas Gunadarma Vol. 6, No. 01. Diambil dari: http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ugjournal/article/view/819 (4 Januari 2016).
  35. Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
  36. Rachman, S. Nofan Maulana. 2012. Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kota Yogyakarta Berbasis Mobile Android 2.2. Diambil dari: http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_08.11.1892.pdf (13 Desember 2015).
  37. Ramadhan, Dayan Ramly. 2015. Pengembangan dan Analisis Kualitas Aplikasi Mobile School Maps (MooMaps) Berbasis Mobile Application untuk Pemetaan Universitas di Yogyakarta. Diambil dari: http://eprints.uny.ac.id/20031/1/Dayan%20Ramly%20Ramadhan-%2010520244019.pdf (13 Desember 2015).
  38. Ratna, Kutha Nyoman. 2012. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  39. Riadi, Muchlisin. 2013. Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT). Diambil dari: http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html (13 Desember 2015).
  40. Saikia, Amlanjyoti, dkk. 2015. Comparative Performance Analysis of MySQL and SQL Server Relational Database Management Systems in Windows Environment. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 4, Issue 3, ISSN 2278-1021. Diambil dari: http://www.ijarcce.com/upload/2015/march-15/IJARCCE%2039.pdf (30 Desember 2016).
  41. Saputra, Agus. 2012. Web Tips: PHP, HTML5, dan CSS3. Jakarta: Jasakom.
  42. Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk aPengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  43. Sharma, T.N., Priyanka Bhardwaj, dan Manish Bhardwaj. 2012. Differences Between HTML and HTML5. International Journal of Computational Engineering Research, Vol. 2, Issue 5. Diambil dari: http://www.ijceronline.com/papers/Vol2_issue5/AR02514301437.pdf (30 Desember 2016).
  44. Shelly, Gary B., and Harry J. Rosenblatt. 2012. Systems Analysis and Design Nineth Edition. United States of America: Course Technology.
  45. Solanky, Jigna, Kajal Patil, dan Gayatri Patel. 2016. Resemblance of Phonegap and Titanium for Mobile Application Development. International Journal of Computer Applications Vol. 144, No. 10, ISSN 0975-8887. Diambil dari: http://www.ijcaonline.org/archives/volume144/number10/25214-2016910445 (30 Desember 2017).
  46. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
  47. Sultana, Afshan, dkk. 2012. Impact of Training on Employee Performance: A Study of Telecommunication Sector in Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol. 4, No. 6.
  48. Sunyoto, Danang. 2012. Sumber Daya Manusia (Praktek Penelitian). Yogyakarta: CAPS (Centre for Academic Publishing Service).
  49. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  50. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  51. Tiara, Khanna. 2014. Sistem Monitoring Inventory Control pada CV Cihanjuang Budi Jaya. Diambil dari: http://www.raharja.ac.id/acid/karyailmiah/TugasAkhir/Detail/NIM/SI1122466661 (3 Februari 2016).
  52. Triandini, Evi dan I Gede Suardika. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  53. Vidia, Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  54. Wijayanto, Tegar, dkk. 2013. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang dengan Metode Berorientasi Objek Di UD Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  55. Wulandari, Lia Suci. 2015. Penerapan Website Alumni Berbasis iLearning Media guna Menghimpun Data Alumni pada Perguruan Tinggi Raharja. Diambil dari: http://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1223373687 (29 Januari 2016).
  56. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  57. Zulkifli. 2012. Model Prediksi Berbasis Neural Network Untuk Pengujian Perangkat Lunak Metode Black-Box. Jurnal UPN Veteran Yogyakarta Vol. 1, No. 3, ISSN 1979-2328. Diambil dari: http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1069 (5 Januari 2017).






Contributors

Izza, Siti Nurhayati