TA1422383024

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1422383024
NAMA


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN DOSEN

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1422383024
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 060003

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422383024
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Euis Sitinur Aisyah, M.Kom)
   
(Tuti Nurhaeni, S.Kom.,MTI)
NID : 05066
   
NID : 03036

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN DOSEN

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1422383024
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PENGGAJIAN DOSEN

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1422383024
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1422383024

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini semakin canggih. Dan semakin pesatnya teknologi mendorong suatu sistem yang berjalan pada Manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalam hal sistem penggajian dosen belum mampu menyediakan informasi yang lebih baik karena masih menggunakan aplikasi database yang sederhana yaitu Microsoft Excel, Hal-hal yang menyangkut proses penggajian dan laporan-laporan yang dihasilkan hanya disimpan dalam dokumen yang kemungkinan datanya hilang. Maka penulis berusaha untuk menganalisa permasalahan yang ada pada sistem penggajian tersebut dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Untuk mengatasi masalah yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, maka diperlukan suatu sistem data penggajian dosen yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat mengatasi permasalahan penggajian dosen. Desain dan implementasi dari sistem penggajian dosen yang baru ini dibatasi pada salah satu modul proses, yaitu sistem penggajian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. Pada tahap ak hir pembuatan sistem dilakukan evaluasi terhadap proses gaji dan implementasi dari sistem penggajian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis elisitasi, untuk metode perancangan menggunakan PHP ,PHP Myadmin, MySql, Xampp, Notepad+++ dan Dreamweaver sedangkan metode pengujian sistem menggunakan Black Box Testing. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi penggajian dosen yang dibuat melalui pengembangan perangkat lunak yang berberfungsi dengan tepat dan dapat mengatasi masalah penggajian dosen yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci : Penggajian, Dosen, Honor, Tunjangan.

ABSTRACT

Technological developments in the current era of globalization increasingly sophisticated. And the more rapid technology push a system that runs on the Management of Higher Education Raharja in terms of payroll system lecturers have not been able to provide better information because it still uses a simple database application that is Microsoft Excel, Matters concerning the process of payroll and reports produced only stored in documents that are likely missing data. So the author tries to analyze the existing problems in the payroll system and find a solution of the existing problems. To solve the problems that exist in Raharja Higher Education, it is necessary to have a payroll data system of lecturers in accordance with the needs, so as to overcome the problem of payroll lecturer. The design and implementation of this new lecturer's payroll system is limited to one of the process modules, namely the payroll system of lecturer at Raharja College. At the stage of making the system is done an evaluation of the salary process and implementation of this payroll system. The research method used is the method of elicitation analysis, for the design method using PHP, PHP Myadmin, MySql, Xampp, Notepad +++ and Dreamweaver while system testing method using Black Box Testing. The results of this study is a system of payroll information lecturers made through the development of software that berberfungsi appropriately and can overcome the problem of paying lecturers in the College Raharja.”


Keywords : Payroll, Lecturer, Honor, Allowance.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang diberi judul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma Tiga (D3) Jurusan Komputerisasi Akuntansi di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja Informatika Tangerang.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisannya ataupun dalam pengolahan isi dari materi yang penulis ambil sebagai bahan tulisan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang dimiliki penulis, namun berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak, maka selesailah penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dimasa datang.

Tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Terima kasih ditujukan kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Tuti Nurhaeni, S.Kom.,MTI selaku Dosen pembimbing II saya yang telah memberikan banyak masukan dan membimbing saya dengan baik.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi AMIK Perguruan Tinggi Raharja. Dan selaku Dosen pembimbing I saya yang selalu membantu saya sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik.
  5. Bapak Wahyu Hidayat, SE selaku stekholder yang telah memberikan informasi kepada saya sehingga dapat segera menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
  6. Kepada Alm. Papa tercinta, Mama yang selalu setia untuk memberikan semangat, doa dan kakak, abang saya beserta Keluarga saya semua yang tercinta di Medan Kab.Tapanuli Utara yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual. “Semoga Tuhan senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada mereka, Amin.
  7. Dan kepada pacar saya Michael Jose Romanio Rodrigues Sui Herman yang selalu sabar memberikan motivasi untuk membimbing dan mengingatkan saya setiap hari untuk mengerjakan Tugas Akhir, saya sangat berterima kasih banyak untuk pengorbanan waktu yang telah diberikannya kepada saya.
  8. Kepada Tim Resepsionis Kak Shinta, Kak Dewi, Kak Mella, Intan, Dian, Adelia, Made, selaku teman kerja dan kuliah yang membantu saya dalam mengerjakan Tugas Akhir.
  9. Teman-teman saya yang selalu memberikan motivasi yang berada jauh di luar kota, yaitu Vini, Novia, Astrid, Ella, Meylan, Silva, Rani, Rosalin.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, ..... 2018
Fetryana Matondang
NIM. 1422383024

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 3. 2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3. 3 Jurusan atau Program Studi Magister

Tabel 3. 4 Performance (Kinerja)

Tabel 3. 5 Information (Informasi)

Tabel 3. 6 Economy (Ekonomi)

Tabel 3. 7 Control (Kontrol)

Tabel 3. 8 Efficiency (Efisiensi)

Tabel 3. 9 Service (Layanan)

Tabel 3. 10 Elisitasi Tahap I

Tabel 3. 11 Elisitasi Tahap II

Tabel 3. 12 Elisitasi Tahap III

Tabel 3. 13 Final Draf Elisitasi

Tabel 3. 14 Tabel Dosen

Tabel 3. 15 Tabel Semester

Tabel 3. 16 Tabel Rekap Sks Hadir

Tabel 3. 17 Tabel Honor Sks

Tabel 3. 18 Tabel TA

Tabel 3. 19 Tabel Users

Tabel 3. 20 Pengujian Black Box

Tabel 3 21 Time Schedule

Tabel 3. 22 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Divisi Akademik

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi Divisi Keuangan

Gambar 3. 4 Use Case Penggajian Dosen

Gambar 3. 5 Activity Diagram Penggajian Dosen

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Penggajian Dosen

Gambar 3. 7 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3. 8 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User Adm Dosen

Gambar 3. 9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User Keuangan

Gambar 3. 10 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3. 11 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3. 12 Tampilan Menu Login

Gambar 3. 13 Tampilan Menu Utama

Gambar 3. 14 Tampilan Menu Data Dosen

Gambar 3. 15 Tampilan Menu Input Hadir Dosen

Gambar 3. 16 Tampilan Menu Utama Keuangan

Gambar 3. 17Tampilan Menu Setting Tunjangan Dosen



DAFTAR SIMBOL
Tabel 1. Simbol Use Case Diagram

 

Tabel 2. Simbol Activity Diagram
Tabel 3. Simbol Sequence Diagram

 

Tabel 4. Simbol Class Diagram

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu teknologi dan informasi, maka kemajuan teknologi informasi telah mengubah hidup manusia menjadi lebih mudah melakukan segala hal dengan kecanggihannya dan daya kerja yang efektif dan efisien yang ada didalamnya. Di era globalisasi ini, hampir semua lingkup industri tenaga kerja menggunakan jasa Komputer, baik perusahaan maupun instansi Pemerintah, yang digunakan untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan, seperti mengelola semua jenis data dan lain-lain. Hal ini terjadi karena suatu bidang usaha apapun tidak dapat mengikuti perkembangan zaman khususnya perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin maju, tentu kesulitan dan rintangan akan menghampiri masa depan terutama di bidang sistem penggajian dosen yang dilakukan dengan tidak efesien oleh beberapa manajemen atau masih menggunakan metode manual

Setiap perusahaan baik milik Negara atau Swasta yang bergerak dibidang perdagangan, memiliki cara tersendiri didalam memecahkan masalah yang dihadapi di dunia kerja mereka. Hal ini bergantung pada seberapa sulit dan mudahnya masalah yang dihadapi, Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu kampus yang bergerak di bidang ilmu teknologi maupun komputer IT, yang menghadapi masalah serupa yaitu dibidang penggajian dosen yang masih menggunakan Microsoft Excel.

Sistem perhitungan gaji yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Microsoft Excel untuk perhitungan gaji, yaitu data yang disimpan atau yang dikelola menurut laporan resepsionis dan dilakukan dengan menulis kehadiran menurut jam kedatangan pada Perguruan Tinggi Raharja dengan menggunakan Microsoft Excel, dan selebihnya masih menggunakan aplikasi sederhana dengan dikelola oleh bagian Administrasi Dosen Pak Wahyu Hidayat.

Selain itu gaji merupakan salah satu prioritas pengeluaran badan usaha yang perlu dikelola secara efektif dan efisien. Karena gaji merupakan unsur terpenting dalam perputaran dunia kerja termasuk pada Perguruan Tinggi Raharja. Suatu lembaga dapat dikatakan seimbang apabila gaji yang dikelola benar-benar efektif dengan data yang didapat dari berbagai laporan yang tepat, sehingga mudah untuk melakukan penggajian yang akurat.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar dunia pekerjaan yang dikelola data dapat berjalan dengan baik, terutama untuk kebutuhan kampus dalam hal mengajar akan informasi yang penting dalam manajemen atau administrasi dosen lebih mudah terkontrol dengan baik dan dapat berjalan dengan cepat, mudah tanpa melibatkan berbagai manajemen kampus Perguruan Tinggi Raharja dalam sistem penggajian dosen.

Oleh karena itu saya mengambil judul Laporan Tugas Akhir ini, yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” untuk membantu administrasi penggajian dosen yang masih menggunakan Microsoft Excel

Perumusan Masalah

Fungsi perumusahan masalah pada hakikatnya adalah deskripsi tentang ruang lingkup yang diteliti, yaitu dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan sekitar masalah yang diteliti sehingga dapat menjelaskan ruang lingkup dan batasan-batasannya. Sehingga atas dasar tersebut masalah-masalah yang timbul dapat dirumuskan ke dalam sebuah pertanyaan yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana analisa sistem pengolahan data penggajian yang sedang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Bagaimana kebutuhan user terhadap sistem penggajian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi penggajian secara terkomputerisasi kedalam aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian hanya dapat dibatasi pada masalah perhitungan gaji dosen pada Laporan Tugas Akhir. Mulai dari absensi kehadiran dosen, perhitungan sks dosen, tunjangan transpot dan perhitungan penggajian menurut gelar dan jabatan yang dilakukan oleh administrasi dosen, hingga pembuatan laporan penggajian dosen.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan ingin dicapai dalam penelitian ini terbagi atas menjadi 2 (dua) tujuan, yaitu:

  1. Tujuan Operasional

    1. Untuk menganalisis sistem penggajian dosen yang sedang berjalan saat ini pada perguruan tinggi raharja.

    2. Menciptakan sistem penggajian dosen berbasis web yang mampu memenuhi kebutuhan internal perusahaan.

    3. Untuk merancang aplikasi penggajian dosen yang mampu menciptakan laporan penggajian dengan cepat dan akurat.

  2. Tujuan Fungsional

  3. Adapun tujuan fungsional dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sistem informasi yang baik dalam perhitungan gaji dosen, yang dapat memudahkan manajemen dalam melakukan sistem penggajian yang akurat dan jelas, sebagaimana untuk mengambil suatu langkah yang lebih maju dalam menyongsong dunia teknologi dan demi kebijaksanaan kampus dalam mengambil langka untuk kemajuan zaman dan sistem aplikasi yang dipakai.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan solusi yang mampu untuk mengatasi permasalahan proses penggajian dosen yang sedang berjalan saat ini.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu menangani proses penggajian kdosen dengan lebih mudah dan cepat.

  3. Sebagai sarana Informasi penggajian dosen yang dapat dilakukan dengan lebih efektif dan mudah serta ketersediaan data yang tersimpan dalam database.

Metode Penelitian

Untuk Mendapatkan data dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa tahap metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada Perguruan Tinggi Raharja, khususnya di bagian administrasi dosen Perguruan Tinggi Raharja, metode ini untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu dalam analisis informasi dan untuk dijadikan bahan penulisan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Adalah suatau metode untuk mendapatkan data dengan wawancara secara lisan yang dilakukan dengan dua orang atau lebih, penulis dalam peneliti melakukan interview langsung kepada pihak yang administrasi dosen atau stakeholder di perguruan tinggi raharja untuk mendapatkan keterangan yang berkaitan dengan masalah sistem penggajian dosen yang akan di bahas, dan akan dilakukan tanya jawab yaitu kepada kepala bagian administrasi dosen atau yang lebih memahami tentang akun penggajian yaitu Bapak Wahyu Hidayat, untuk lebih mengetahui lebih jelas sistem penggajian dosen.

  3. Studi Pustaka (Library Reseach)

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari atau membaca buku-buku dan literature yang berhubungan dengan sistem penggajian dosen sebagai referensi dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, dalam metode kepustakaan ini buku yang dipelajari adalah rancangan sistem informasi dan buku lainnya.

  4. Dokumentasi (Documentation)

    Penulis juga mencoba mendapatkan data-data dengan mengumpulkan berkas-berkas dari objek penelitian yaitu berkas-berkas seperti absensi kehadiran dosen yang berhubungan dengan sistem penggajian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Analisis

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penulis. Dalam merancang sistem informasi penggajian pada Perguruan Tinggi Raharja penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ('strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem informasi penggajian dosen pada perguruan tinggi raharja meliputi pembuatan model dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrogramman HTML, PHP (PHP Hypertext Preprocessor), dan pembuatan database pada MySQL.

Metode Pengujian

Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah dengan menggunakan Black Box Testing dimana pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan ouput).

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas Laporan Tugas Akhir ini, maka materi-materi yang tertera pada Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-sub bab dengan sistematika penyampainyan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai masalah yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta uraian sistematika penulisan laporan Tugas Akhir yang akan disusun.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan-landasan teori yang dikemukakan penulis sebagai suatu dasar teori dalam melakukan pembahasan dalam laporan Tugas Akhir ini. Seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, apa itu gaji, dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, penjelasan tentang tugas dan wewenang, analisis masukan, analisis proses, analisis keluaran, konfigurasi sistem Unifed Modeling Language (UML), Penulis juga akan membahas rancangan yang diusulkan dalam bentuk Unifed Modeling Language (UML) diagram, yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequance diagram, spesifikasi Basis Data, dan Prototype sistem yang akan digunakan, serta implementasi sistem yang diusulkan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisis Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[1] bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1)[2] bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama.

Karakteristik Sistem
  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (environment). Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4)[2] bahwa “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang". Klasifikasi sistem tersebut diantaranya

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teknologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrak sistem.

3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Sutarman (2012:14) [3], informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

b. Menurut Maimunah (2012:26) [4], informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

c. Menurut Romney & Steinbart (2012) [5], Informasi adalah pengetahuan yang diperoleh dari data. Sedangkan data didefinisikan sebagai fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan yang akan diproses dalam sistem infomasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang dikumpulkan, dicatat, dan diproses, dan akan menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi pendukung pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus cepat waktu (timelines), akurat (accurate), relevan (relevance). (Sutabri Tata M.M.:2005).

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya (timeliness), berarti informasi yang datang pada penerimaan tidak terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (relenvance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat terutama untuk penerimaan.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efisien dibadingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis cost effectiviness atau cost benefit (Hindarsih,Sri.: 2007).

Menurut Tata Sutabri (2012:30)[1] bahwa “nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit”.

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Kejelasan

    Dapat Dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada Prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Jenis-jenis Informasi

Informasi terdiri dari beberapa jenis informasi atau macam-macam informasi yaitu, informasi berdasarkan fungsi, informasi berdasarkan format penyajian, informasi berdasarkan lokasi peristiwa, informasi berdasarkan bidang kehidupan, disetiap informasi memiliki fungsi dan tujuan informasi, untuk mengetahui jenis-jenis informasi atau macam-macam informasi, mari kita kita lihat pembahasannya seperti di bawah ini.

  1. informasi berdsarkan fungsi adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Informasi jenis ini antara lain adalah informasi yang menambah pengetahuan dan informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif). informasi yang menambah pengetahuan, misalnya, peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya. Informasi edukatif contohnya tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya.

  2. informasi berdasarkan format penyajian adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Informasi jenis ini, antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks.

  3. informasi berdasarkan lokasi peristiwa adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.

  4. informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.

Komponen sistem informasi

Jhon Burch dan Gary Grudnitski menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-kompnen yang disebut dngan istilah blok bangunan (building blok). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang termasuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology blok)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjelaskan model, penyimpan dan pengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi. Basis data di akses atau di manipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Ciri-ciri Informasi

Menurut Yakub (2012:10)[2] Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:

  1. Benar atau salah, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

  2. Baru, informasi yang diberikan benar-benar baru bagi si penerima informasi.

  3. Tambahan, informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan bahan terhadap informasi yang telah ada.

  4. Korektif, informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi informasi

Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Tata Sutabri (2012:46)[1] sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2. Menurut Sutarman (2012:13) [3], sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

3. Menurut Krismiaji (2015:16)[6] sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan mencapai tujuan tertentu”.

4. Komponen Sistem Informasi

Jhon Burch dan Gary Grudnitski menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-kompnen yang disebut dngan istilah blok bangunan (building blok). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang termasuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology blok)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjelaskan model, penyimpan dan pengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi. Basis data di akses atau di manipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok kendali (Controls Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

5. Fungsi Informasi

Edhy Sutanta : (2011)[7] Fungsi informasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :.

  1. Menambah Pengetahuan

    Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang di gunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

  2. Mengurangi Ketidakpastian

    Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pengambilan keputusan.

  3. Mengurangi Resiko Kegagalan

    Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadi kegagalan akan dapat dikurangi pengambilan keputusan dengan tepat.

  4. Mengurangi Keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

    Adanya informasi yang mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan, kerena keputusan yang diambil lebih terarah.

  5. Memberi standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan-keputusan yang menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

Adanya informasi akan memberikan setandar, aturan ukuruan dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara baik berdasarkan informasi yang diproleh.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Pengertian analisa sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

1. Menurut Henderi, dan kawan-kawan dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011:322)[8],Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Menurut Sutabri (2012:220)[9] tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem adalah penguraian suatu sistem utuh yang dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahap analisi sistem

1. Menurut Sutabri (2012:220)[9] proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Mengumumkan penelitian sistem ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

2. Mengorganisasikan tim proyek tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

3. Mendefinisikan kebutuhan informasi analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitukriteria kinerja sistem.

5. Menyiapkan usulan rancangan analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo (2011:6), [10] “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6), [11] bahwa “UML(Unified Modelling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem.

Nugroho, (2010:24)[11]Bangunan dasar metodologi UnifiedModeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

  1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu :

  1. Structural things

    Merupakan bagian yang realtif statis dalam model Unified Modeling Language(UML). Bagian yang relative statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavior things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unifed Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping thungs

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

Ada 4 (empat) macam realationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan memepengaruhi elemen yang bergantungan padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

  2. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagai perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268), [12], tujuan UML diantaranya adalah

a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Definisi Diagram UML (Unified Modelling Languange)

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:10), [10] bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagrams

Setiap sistem yang kompleks seharusnya bisa dipandang dari sudut yang berbeda-beda sehingga kita bisa mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Untuk upaya tersebut, UML menyediakan Sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya statis ataau dinamis. Kesembilan jenis diagram dalam UML itu adalah:

  1. Diagram kelas. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama paling penting pada pemodelan sistem-sistem yang relatif.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis, Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

    1. Activity

      Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

    2. Transaction

      Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    3. Decision

      Notasi yang membedakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    4. Syncronitation bars

      Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

    Aliran diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

  8. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

  9. Diagram deployment (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Diagram deployment berhubungan erat.

Kesimpulan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya (misalnya data flow diagram entityrelationship diagram, dan sebagainya).

Langkah-Langkah Pembuatan UML

Adapun langkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengakapi dengan requirement, contrainst dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requiremnentlain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat meilhat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan testintegrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepadaa tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang actual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Analisis SWOT terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64), [13]SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64),[13]berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Konsep Dasar Black Box

Menurut Agustiar Budiman (2012:4),[14]Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  4. Kesalahan performa

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302)[15] Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem.

    Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan

    Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  3. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai

    Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

Elisitasi Tahap I

Yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) :Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya tidak terlalu sulit juga tidak gampang, sehingga requirement tersebut boleh digunakan atau tidak digunakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan, Karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya mudah, maka requirement tersebut harus ada dalam program.

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Langkah-langkah Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik ke ranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok focus, dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

a. Menurut Murad, dan kawan-kawan (2013:49) [16],dalam kutipan Lely, ” Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

b. Menurut Simarmata Janner (2010:501)[17]),” Website dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hiperteks”.

c. Dapat disimpulkan Website adalah sebuah tempat di Internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

a. Menurut Arief (2011:8) [18],ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Simarmata (2010:52),[17]),” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Rasmus Lerdoft (2006),[19]),PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembang web. PHP pertama kali dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf, seorang pengembang software dan anggota tim Apache, dan dirilis pada akhir tahun 1994. PHP dikembangkan dengan tujuan awal hanya untuk mencatat pengunjung pada website pribadi Rasmus Lerdoft. Pada rilis keduanya ditambahkan Form Interpreter, sebuah tools untuk melakukan penerjemahan perintah SQL. Rilis kedua disebut dengan PHP/FI. Sejak itu, PHP mulai diterima sebagai sebuah bahasa pemrograman baru yang sangat dinikmati.

Menurut Madcoms dan Andi (2011:49),[20]),” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Anhar (2010:3),[21]),” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Cara Kerja PHP

Menurut Agus Saputra (2012:5),[22]),PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

  4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Madcoms (2011:16),[20]),” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Menurut Anhar (2010:21),[21]),” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

Mengenal MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:26),[23]), MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

  1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System)

    Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

  2. MySQL

    Merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

  3. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

  4. MySQL merupakan software open source

  5. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License).

  6. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

  7. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

  8. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded.

  9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces).

  10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

  11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

  12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra, dan kawan-kawan (2012:8),[22]),beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Oktavian (2010:62), [24]),“Database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan database adalah sekumpulan data informasi yang saling berhubungan untuk dapat menyimpan dan menampilkan data, mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62), [24] BDatabase terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Table

    Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah tabel pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

  2. Record

    Merupakan sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  3. File

    Merupakan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

Jenis Database yang digunakan

  1. Web Server

  2. Menurut Anhar (2010:4),[21] “Web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita”. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP. Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya.

    Menurut Arief (2011:19),[18],” Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. Xampp

  4. Menurut Madcoms (2011:341),[20]),sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMy Admin, dan database MySQL“.

    Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

  5. Php MyAdmin

Menurut Arief (2011:429),[18],“PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

Menurut Prasetio Adhi (2012:53),[25],“PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam menavigasi beberapa database, table dan beberapa hal lainnya.

Konsep Dasar Dreamweaver CS5

Definisi Dreamweaver CS 5

Menurut Madcoms (2011:2), [20]),“Adobe Dreamweaver CS5 adalah versi terbaru dari Dreamweaver yang merupakan bagian dari Adobe Creative Suite 5. Dreamweaver sendiri merupakan aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual”.

Menurut Madcoms (2011:2), [20]),"Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain website secara visual dan mengelola situs atau halaman website. Pada Dreamweaver CS5, terdapat beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain website saja tetapi juga untuk menyunting kode serta pembuatan aplikasi website dengan menggunakan berbagai bahasa pemograman Web, antara lain: JPS, PHP, ASP, dan Coldfusion".

Dari kedua definisi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa Dreamweaver CS5 adalah sebuah aplikasi yang digunakan sebagai HTML untuk mendesain website secara visual.

Teori Khusus

Sistem Informasi Penggajian

Definisi Penggajian

Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seseorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya operasional atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatatt dalam akun gaji.

Konsep Dasar Penggajian

Edytus Adisu,(2008:2)[26].

Pekerjaan menerima upah dari pemberi kerja adalah merupakan hak pekerja yang harus dipenuhi oleh pemberi kerja dan dilindungi undang-undang. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusian. Upah atau gaji dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Upah menurut waktu

    Upah menurut waktu menurut sistem ini besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan waktu dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan dibayar per hari atau per minggu.

  2. Upah Borongan

    Upah borongan adalah upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada yang telah melakukan pekerjaan secara borongan atau berdasarkan volume pekerjaan satuan hasil kerja atau pekerjaan yang bergantung pada cuaca atau pekerjaan. Yang bersifat musiman. Pembayaran upah borongan hanya dilakukan untuk pekerja yang status perjanjiannya adalah pekerja kontrak.

  3. Upah Tetap

    Upah tetap adalah upah yang diterima pekerja secara tetap atau pekerjaan yang dilakukan secara tetap. Upah tetap ini diterima secara tetap dan tidak dikatakan dengan tunjangan tidak tetap, upah lembur dan lainnya.

  4. Upah Tidak Tetap

    Upah tidak tetap adalah upah yang diterima pekerja secara tidak tetp atas suatu pekerjaan. Tidak tetapnya upah yang diterima pekerja tersebut akibat dari volume pekerja yang tidak stabil. Kalau pekerjaan padat maka dilakukan kerja lembur sehingga upahnya juga akan bertambah besar, demikian sebaliknya.

Edytus Adisu,(2008:3)[26]Adapun jenis upah tersebut, hak pekerja atas upah tidak boleh diberikan dibawah ketentuan upah minimum yang berlaku. Upah minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Upah minimum adalah upah terendah yang diterima pekerja dan merupakan patokan untuk jenis upah yang lain termasuk upah harian, upah borongan dimana upah tersebut dalam sebulan tidak boleh kurang dari nilai upah minimum yang telah ditetapkan dan berlaku di setiap provinsi atau kabupaten/kota.

Komponen Gaji

Komponen gaji mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pekerja dan di terima atau dinikmati pekerja baik secara langsung, rutin atau tidak langsung (Achmad S. Ruky, 2002:10-11).

  1. Gaji

    1. Gaji pokok

      Salah satu jenis pekerjaan pegawai negeri sipil (PNS) adalah sebagai profesi dosen. Oleh karena itu, gaji pokok yang diterima dosen sama dengan yang diterima pegawai negeri sipil dengan jenis pekerjaan lainnya (misalnya PNS yang bekerja di kantor pemerintahan; PNS yang bekerja sebagai guru SD, SMP, atau SMA; dan PNS-PNS lainnya). Standar penetapan gaji pokok untuk dosen juga mengikuti standar yang berlaku untuk seluruh pegawai negeri sipil di Indonesia, yakni menggunakan sistem golongan: Golongan I (a, b, c, d), Golongan II (a, b, c, d), Golongan III (a, b, c, d), dan Golongan IV (a, b, c, d). Besarnya gaji pokok ini memang relatif kecil, kecuali untuk dosen swasta (dosen yang bekerja atau mengajar di kampus swasta/bukan negeri), biasanya gaji yang diberikan relatif lebih tinggi.

    2. Tunjangan fungsional<p style="line-height: 2">Di Indonesia, terdapat empat jenjang jabatan fungsional (jafung) bagi dosen. Jabatan fungsional ini sering disebut juga sebagai jabatan akademik dosen. Keempat jenjang jabatan fungsional tersebut yaitu: Asisten ahli, Lektor, Lektor kepala, dan yang paling tinggi adalah Guru besar atau Profesor.

    3. Pada saat dosen melamar dan diterima pertama kali, statusnya pada saat itu ialah sebagai Tenaga pengajar dan belum memiliki jabatan fungsional dosen. Sekitar 1-2 tahun kemudian, dosen sudah bisa mengajukan diri untuk jabatan fungsional sebagai asisten ahli. Begitu pun untuk ke jenjang jabatan fungsional lainnya, biasanya rentang untuk pengajuan diri sekitar 1-2 tahun dari pengajuan diri di jenjang sebelumnya.

      Nah, ketika dosen memiliki jabatan fungsional inilah, dosen akan mendapat tunjangan yang disebut Tunjangan Fungsional. Besarnya tunjangan fungsional dosen (seperti yang diatur dalam Perpres 65 tahun 2007) di antaranya sebagai berikut: untuk Asisten ahli sebesar Rp375.000,-; Lektor sebesar Rp700.000,-; Lektor kepala sebesar Rp900.000,-; dan Guru besar atau Profesor sebesar Rp1.350.000,-.

    4. Tunjangan profesi dosen/Tunjangan sertifikasi dosen

      Tunjangan profesi dosen hanya diberikan kepada dosen-dosen yang telah memiliki Sertifikat pendidik. Tujuannya adalah sebagai penghargaan atas profesionalitasnya sebagai dosen atau tenaga pendidik. Belum semua dosen di Indonesia telah mendapat sertifikasi ini, baru sekitar 39% yang memiliki sertifikat pendidik, sedangkan 61% lainnya belum memiliki. Memang tidak mudah memperoleh sertifikat pendidik ini. Banyak persyaratan atau kualifikasi yang harus dipenuhi, selain itu dosen juga harus menyerahkan beberapa dokumen pendukung.

    5. Besarnya tunjangan profesi dosen adalah sebesar 1 (satu) kali gaji pokok dosen. Terdapat perbedaan sistem tunjangan profesi ini untuk dosen yang memiliki jabatan akademik sebagai guru besar atau profesor. Tunjangan yang diberikan kepada dosen yang memiliki jabatan akademik sebagai guru besar yakni Tunjangan Kehormatan Profesor. Besarnya pun berbeda dari tunjangan profesi biasa, yakni setara dengan 2 (dua) kali gaji pokok professor.

    6. Tunjangan atas tugas tambahan

      Ketika dosen bekerja, ia mungkin memiliki tugas lain selain mengajar di kelas. Nah, Dosen tersebut akan memperoleh pendapatan tambahan dari tugas yang dia lakukan . Tugas tambahan yang mungkin dimiliki seorang dosen di antaranya yaitu sebagai Pembantu Ketua/Pembantu Direktur, Pembantu Dekan/Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Politeknik/Direktur Akademik, Pembantu Rektor/Dekan, atau sebagai Rektor (paling tinggi). Besarnya tunjangan untuk tiap-tiap tingkatan tugas tersebut berbeda-beda, dan di dalamnya masih terbagi lagi berdasarkan tingkatan jabatan akademiknya.

  2. Gaji sebagai staf ahli

  3. Dosen-dosen yang kredibilitas dan kemampuannya sudah terkenal akan berpeluang besar untuk diangkat sebagai staf ahli oleh para anggota DPRD, DPD, DPR, Menteri, bahkan Presiden karena memang biasanya staf ahli yang mereka pilih adalah para akademisi yang berasal dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia. Dosen-dosen yang diangkat sebagai staf ahli ini biasanya adalah mereka yang telah bergelar Profesor atau Doktor.

    1. Metode Pembayaran Gaji

    1. Menurut Absen

      Merupakan sebuah pernyataan atau bukti bahwa seseorang telah hadir dalam suatu pertemuan atau kegiatan. Absensi adalah kata untuk menyatakan ketidakhadiran, sedangkan presensi adalah kata untuk menggantikan kehadiran.

    2. Menurut Jumlah SKS

      Metode pembayaran yang dilakukan menurut jumlah sks yang diajarkan oleh dosen, jumlah sks akan dihitung setiap mata kuliah yang diajarkan dalam seminggu. maka akan dapat di bedakan sistem penggajian, semakin banyak sks yang diajarkan akan semakin berbeda jumlah penggajian yang diberikan kepada dosen tersebut.

    3. Kombinasi dari Keduanya

      Banyak metode-metode tentang sistem pembayaran atau upah yang dikemukakan oleh para ahli, tetapi pada prinsipnya akan mempunyai tujuan yang sama yaitu agar dapat memberikan kepuasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan yaitu baik dengan dosen dalam maupun dosen luar Perguruan Tinggi Raharja. Ini dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran dengan metode pembayaran yang digunakan, sedangkan bagi dosen tetap Perguruan Tinggi Raharja sangat berbeda untuk sistem penggajian yang dilakukan, pembayaran lebih berbeda dengan dosen yang tidak mengajar tetap di Perguruan Tinggi Raharja. Tetapi metode ini bertujuan untuk melakukan sistem pembayaran dengan baik dengan tujuan yang sama.

  4. Dosen

Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Dosen dapat merupakan dosen dalam, dosen luar, dan asisten dosen. Dosen dalam adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan . Dosen luar adalah dosen yang bukan tenaga tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan. Asisten dosen adalah seorang dosen ditunjuk dosen untuk menggantikan dosen utama.

Jenjang jabatan akademik dosen pada dasarnya terdiri dari asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan guru besar. Wewenang dan tata cara pengangkutan serta pemberhentian jabatan akademik diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tenaga penunjang akademik terdiri atas peneliti, pengembang di bidang pendidikan, pustakawan, pranata komputer, pengurus laboratorium, dan teknisi sumber belajar. Persyaratan serta tata cara pengangkatan perguruan tinggi dan wewenang tenaga penunjang akademik diatur oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan berpedoman pada peraturan perundang-undang yang berlaku.

Konsep Dasar Literature Review

Defenisi Literature Review

Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan.

Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu. Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Literature review yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Landasan teori, tinjauan teori, dan tinjauan pustaka merupakan beberapa cara untuk melakukan literature review.

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86),[15] “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”.

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:86),[15] “dalam melakukan kajian literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:”.

Langkah-langkah Kajian Literature Review

Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

  1. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain

  2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  3. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  4. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Menurut sumber yang saya ambil dari presentasi Bapak Yudi Agusta, PhD tahun (2007)[27]"mengenai Metode Penelitian : “Literature Review is a critical analysis ofthe research conducted on a particular topic or question in the field ofscience” yang artinya Literature Review merupakan analisa kritis dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau berupa pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature Review membantu kita dalam menysusun kerangka berfikir yang sesuai dengan teori, temuan, maupun hasil penelitian sebelumnya dalam menyelesaikan rumusan masalah pada penelitian yang kita buat".

Menurut ALA Glosary of Library and Informatioan Science (1983), Literatur adalah bahan bacaan yang di gunakan dalam berbagai aktivtas baik secara intelektual maupun rekreasi.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penggajian dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem penggajian ini perlu dilakukan studi pustaka (Literature review), sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian yang dilakukan, refrensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.

Manfaat dari studi pustaka (Literatur Review ) ini antara lain :

  1. Indah Fitriyani, Sasono Wibowo, SE, M.Kom (Indah Fitriani 2013)[28]dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT.INDOTIRTA JAYA ABADI (AGUARIA) SEMARANG”. Dimana penelitian yang berhubungan tentang proses pengolahan data penggajian. Dengan menghasilkan suatu rancangan Sistem Informasi Penggajian berbasis komputer yang tepat, akurat dan relevan sesuai dengan kebutuhan. pengembangan sistem seperti Context Diagram, Decomposition Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Normalisasi hingga Desain Input dan Output. Setelah keseluruhan sistem selasai dibuat, dapat diketahui bahwa dengan rancangan sistem informasi penggajian karyawan yang baru dapat menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan relevan.

  2. Dwi Jayanti, Siska Iriani (Dwi Jayanti 2014)[29]Dengan judul (Sistem Informasi Penggajian Pada CV.Blumbang Sejati Pacitan) Vol 6 no 3. Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah menghasilkan program aplikasi untuk mengolah data penggajian pada CV. BLUMBANG SEJATI. Sedangkan manfaatnya adalah mempercepat dalam proses pembuatan laporan penggajian perbulan dari sistem manual ke sistem komputerisasi yang akan mempermudah pekerjaan dan mengolah penggajian karyawan secara cepat dan tepat waktu. Metode yang digunakan adalah metode interview, Studi literatur, Analisis sistem, Perancangan sistem, Implementasi, Verifikasi, dan Maintenance.

  3. Prof. Nnanta N. Elekwa & Eme, Okechukwu Innocent (International Journal of Accounting Research Vol. 1, No.3, 2013)[30]Dengan judul “An Analysis of Computerized Accounting and Payrolling System on Monthly Emolument in Nigerian Local Government”. Dimana pada penelitian ini menjelaskan bahwa penggajian adalah proses daftar nama yang dipekerjakan baik perusahaan swasta atau public yang menunjukkan jumlah uang yang harus dibayar untuk masing-masing dari Tenaga kerja.

  4. Saqib Usman, M. Tahir Akbar, Dr. Muhammed Ramzan (IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Volume 15 , Issue 2)[31]Dengan judul “Effect of Salary and Stress on Job Satisfaction of Teachers in District Sialkot, Pakistan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja Tenaga Pengajar di berbagai perguruan tinggi dari Sialkot. Dan Kesimpulan dan Rekomendasi Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi ini harus memperhatikan gaji para Tenaga Pengajar untuk meningkatkan kepuasan kerja para guru.

  5. Dr Marwan T. Al-Zoubi (Far East Journal of Psychology and Business Vol. 7 No. 3 June 2012)[32]Dengan judul “The Shape Of The Relationship Between Salary And Job Satisfaction: A Field Study”. Dalam Penelitian ini menyatakan bahwa cara untuk meningkatkan kepuasan kerja adalah menaikkan gaji dan keuntungan financial Karyawan.

  6. John I. Agburu (International Journal Of Basic And Applied Science Vol. 01, No. 02 Oct 2012) [33]Dengan judul “Recent Trends in Wage and Salary Administration in Nigeria”: A Synopsis on Theoretical and Empirical Challenges”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan kekuatan utama yang mempengaruhi upah dan administrasi gaji di Nigeria. Metodologi yang digunakan untuk mendapatkan data yang relevan dan terstruktur adalah dengan menggunakan kuesioner dan wawancara lisan.

  7. Kritika Mahajan, Shilpa Shukla, Nitasha Soni (International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 4, Issue 1, January 2015)[34]Dengan judul “A Review of Computerized Payroll System”. Dalam penelitian ini proses Penggajian menggunakan sistem perangkat lunak dengan menulis username dan password yang dialokasikan dari perusahaan untuk melacak jam kerja dan menjaga catatan data pegawai termasuk gaji, tunjangan, dan pajak pegawai.

  8. Suryanto (International Journal CommIT, VOL. 5 NO. 1 MAY 2001)[35]Dengan judul “Design and Analysis: Payroll of Accounting Information System ”. Metode penelitian yang digunakan adalah studi buku, studi lapangan, dan desain studi. Studi Lapangan dilakukan dengan survei dan wawancara. Hasil yang diharapkan adalah untuk memberikan tinjauan tentang penggajian akuntansi informasi dalam proses bisnis yang sedang berlangsung dari perusahaan dan untuk memecahkan semua kelemahan dalam sistem penggajian, sehingga perusahaan dapat menggunakan sistem informasi yang terintegrasi dalam penghitungan gaji. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada beberapa risiko manipulasi data absensi dan dokumentasi bentuk masih menggunakan sistem manual dan data sederhana backup. Kemudian, ada juga risiko manipulasi dalam sistem cash penyisihan dan semua laporan yang mencakup di gaji.

  9. Nitiya Widyasari (Nitiya Widyasari 2013)[36]dengan judul penelitian “ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG”, Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam menyusun Karya Tulis Tugas Akhir adalah untuk mengetahui sistem penggajian, bagaimana evaluasi dalam sistem penggajian dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggajian (tunjangan kesejahteraan pegawai) di RSUD Kota Semarang. RSUD Kota Semarang dalam kegiatannya menganut nilai-nilai yang harus dilaksanakan agar tercipta keselarasan pelayanan jasa yang diberikan kepada masyarakat, diantaranya: Kebersamaan, profesional, kejujuran, keterbukaan serta saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

  10. Syaifudin, Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati (syaifudin, Bambang Eka, Indah Uly 2013).[37]dengan judul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada Toko Winscom Kabupaten Pacitan Dengan Menggunakan Program PHP”. penelitian ini adalah pembuatan Sistem Informasi yang dapat digunakan untuk penghitungan gaji karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan. Metode yang diambil penulis yaitu dengan melaksanakan pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, kuisioner, analisis dan perancangan Sistem Informasi dilanjutkan dengan Pembuatan Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada toko Winscom Kabupaten Pacitan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan dalam mengelola gaji karyawan dengan memiliki media penyimpanan yang lebih efektif.

  11. Mirza Amela (Mirza Amela) [38]dengan judul: “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. TRANSALINDO EKA PERSADA BATAM KEPULAUAN RIAU”. Tujuan Penelitian adalah ini bertujuan untuk menganalisis sistem akuntansi penggajian pada PT. Transalindo Eka Persada untuk meningkatkan pengolahan data penggajian secara komputerisasi secara efisiensi dan efektifitas. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bagan alir dokumen (flowchart). Hasil pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa analisis sistem akuntansi penggajian dan analisis sistem pengendalian internal pada PT. Transalindo Eka Persada sudah sesuai dengan teori akuntansi pada umumnya dengan persentase masing-masing terhadap teori.

Dengan menggunakan alat bantu (tools) yang penulis gunakan berupa Diagram Arus Data (DAD). Keunggulan sistem yang dibangun oleh penelitian sebelumnya adalah dapat menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan pegawai dalam hal menerima gaji.

Dari literature review yang sudah ada, telah banyak penelitian mengenai sistem penggajian. Hal ini membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu pada metode yang digunakan dalam Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada penelitian saat ini digunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisis obyek penelitian dan perancangan berorientasi objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian sistem menggunakan pendekatan Black Box Testing. Dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah penggajian dosen honor untuk mempermudah dalam proses penggajian dosen, seperti input data dosen honor, input gaji dosen sampai dengan pembuatan laporan. Dan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat dalam membantu dan memudahkan proses penggajian Dosen.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan-perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai visi dan misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi Raharja ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang pendirian Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik didalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja diawali oleh sebuah lembaga kursus komputer yang diresmikan pada tanggal 03 Januari 1994 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja oleh Bapak walikota Tangerang Drs. Djakaria Machmud. Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kota Tangerang dengan No. 2001/PLSM.4/1.93. Mengingat kebutuhan masyarakat Tangerang pada khususnya akan tenaga-tenaga handal dibidang komputer semakin tinggi, maka pada tanggal 10 Oktober 1998 berdirilah Akademik Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika sesuai dengan surat keputusan ketua Yayasan Nirwana Nusantara No. 01/YNN01/1998.

Kemudian pada tanggal 8 Februari 1998, Bapak Kordinator Kopertis Wilayah IV Jawa Barat pada acara Validasi memberikan izin kepada AMIK Raharja Informatika untuk menggelar program pendidikan Diploma 3 (tiga) Jurusan Manajemen Informatika dengan status terdaftar. Kemudian pada tanggal 10 April 1999 secara resmi AMIK Raharja mendapatkan status terdaftar untuk program pendidikan Diploma 3 (tiga) Jurusan Manajemen Informatika dengan surat keputusan Mendiknas No. 56/Dikti/0/1999 tertanggal 24 Maret 1999, surat keputusan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bapak Prof, Dr, Ugju D. Rusdi selaku kordinator kopertis wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sujono pada tanggal 2 Februari 2000, semenjak itu Amik Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Tangerang yang menggelar program pendidikan Diploma 1 (satu) dan Diploma 2 (dua) secara formal sesuai dengan keputusan kordinator kopertis wilayah IV Jawa Barat dengan No. 3024/004/KL/1999.

Sejarah kemudian mencatat AMIK Raharja Informatika pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No. 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 (dua) jurusan Teknik Informatika dan Komputer Akuntansi untuk jenjang studi Diploma 3 (tiga). Pada tanggal 20 Oktober dalam usahanya meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusannya, Amik Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja dengan surat keputusan No.42/01/YNN/PR/II/2000, Ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendiri STMIK Raharja kepada Mendiknas melalui kopertis wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi untuk jenjang studi strata 1 (satu) yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI), Tehnik Informatika (TI) dan Sistem Komputer (SK). Dalam hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Direktur Jenderal pendidikan tinggi dengan surat keputusan No.5706/0/T/2000. Tidak hanya sampai disini dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan Raharja sesuai dengan rencana induk pembangunan (RIP) Raharja bahwa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun akan berdiri Universitas Raharja.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi. Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).

  2. Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007.

  3. Pada 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi “B” denan nilai 350.

  4. Pada 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi “B” denan nilai 358.

  5. Pada tahun 2012 tanggal 27 Juli Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.018/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/VII/2012 dengan nilai 363 mendapatkan peringkat “A”. Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

  6. <p style="line-height: 2">Pada Tahun 2012 Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

  7. Pada 24 Agustus 2013 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.174/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja dengan nilai 346 mendapat peringkat “B”.

  8. Pada tanggal 22 November 2013 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.235/SK/BAN-PT/Ak-XIII/Dipl-III/XI/2013 dengan nilai 360 mendapatkan peringkat “B”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja statusnya telah terakreditasi.

  9. Pada tanggal 21 September 2013 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.190/SK/BAN-PT/Ak-XIII/Dipl-III/IX/2013 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Teknik Informastika D3 di Perguruan Tinggi Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai 341.

  10. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

  11. Akreditasi institusi Perguruan Tinggi Raharja (AIPT) dengan peringkat B, pada bulan Oktober 2015, bekerja sama dengan Sun Moon University, yang dituangkan dalam Memorandum of understanding untuk kerja sama dalam bidang pendidikan, Riset, dan Pertukaran budaya pada bulan Oktober 2015, Renewal sertifikat ISO 9001:2008 ketiga pada bulan November 2016.

  12. Pada tahun 2016 adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda-tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016.

  1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

  2. Tabel 3. 1 Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

  3. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3. 2 Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

  5. Jurusan / Program Studi Magister Informatika

Tabel 3. 3 Jurusan atau Program Studi Magister Informatika

Tugas Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur

  2. Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

  3. Direktur

  4. Wewenang :

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3. Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliasi.

    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  5. Asisten Direktur Keuangan

  6. Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

  7. Kepala Bidang Kemahasiswaan

  8. Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  9. Asisten Direktur Akademik

  10. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

  11. Kepala Jurusan

  12. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

  13. Administrasi Dosen

  14. Wewenang :

    1. Mengatur kerja Dosen.

    2. Mengurus kepangkatan Dosen.

    3. Mengurs sertifikat dosen.

    4. Mengurus dosen-dosen baru.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaporan kegiatan tentang kepangkatan dosen

    2. Bertanggung jawab atas pelaporan kegiatan belajar mengajar dosen

    3. Bertanggung jawab atas pelaporan kegiatan honor dan absensi dosen

Visi, Misi Dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Dan Misi

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.

  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif.

  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri. Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Organisasi Devisi Akademik

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Divisi Akademik

Struktur Organisasi Devisi Keuangan

Gambar 3. 3 Struktur Organisasi Divisi Keuangan

Tata Laksana Sistem

Prosedur Yang Berjalan

Prosedur Rekapitulasi Absen

  1. Dosen melakukan absen kehadiran dan absen pulang pada Rcep. Kemudian dosen meminta anak magang untuk membuka Absen online dan mengambil ISAP beserta Kontak untuk mengajar.

  2. Setiap pengambilan ISAP Dosen datang ke resepsionis untuk mengambil air mineral.

  3. Setelah dosen mengambil isap dan air mineral dosen masuk kelas untuk mengajar, dan mengabsen mahasiswa yang hadir.

  4. Setelah absen online dosen telah di klik , maka tugas Resepsionis untuk menginput absen kehadiran dosen , baik yang terlambat datang , dosen digantikan dan tidak hadir akan di input dalam bentuk laporan.

  5. Resepsionis kemudian mengirim laporan kehadiran dosen kepada administrasi dosen beserta kepada kepala jurusan dan bagian akademik.

Prosedur Perhitungan Gaji

  1. Administrasi Dosen menerima laporan absen kehadiran dosen .

  2. Kemudian administrasi dosen akan merekap perhitungan gaji dosen dengan menggunakan Microsoft Excel.

    1. Komponen Gaji

    1. Transport Kehadiran

    2. Honor/SKS

    3. Tunjangan Masa Kerja/SKS

    4. Tunjangan Home Base/Bulan

    5. Tunjangan Aktif/Bulan

    6. Tunjangan Jabatan Fungsional Dosen/Dosen

  3. Setelah Administrasi Dosen selesai membuat perhitungan gaji dosen, selanjutnya administrasi dosen menyerahkan rekap gaji dosen kebagian keuangan untuk rekap.

  4. Jika ada kesalahan maka akan diberitahukan kepada Administrasi Dosen dan Administrasi Dosen akan memperbaikinya. Selanjutnya menyerahkan rekapitulasi gaji dosen kepada Direktur untuk meminta persetujuan.

Prosedur Pembayaran Gaji

  1. Keuangan akan menyiapkan dan menandatangani cek transfer gaji kerekening khusus gaji.

  2. Administrasi Dosen melaporkan ke bank perihal rincian gaji dosen untuk transfer gaji ke masing-masing dosen.

Rancangan Prosedur

Use Case Diagram Yang berjalan

Dari definisi diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai hal yang terjadi pada sistem penggajian dosen yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. 4 Use Case Penggajian Dosen

Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram diatas terdapat:

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan dalam penggajian dosen.

  2. 8 (delapan) yang melakukan kegiatan diantaranya, yaitu : dosen, rcep, resepsionis, adm dosen, asdir akademik, bagian keuangan, direktur, bank.

  3. 9 (sembilan) use case yang dapat dilakukan oleh actor, yaitu:

1. Usecase         : Absen Dosen

    Actor               : Dosen, RCEP

    Skenario          : Dosen datang ke rcep untuk absen online dan tanda tangan absen manual.

2. Usecase         : Input absen dosen

    Actor               : Resepsionis, ADM Dosen

    Skenario          : Resepsionis menginput absen online dan mengirim laporan melalui email.

3. Usecase         : Mengirim laporan kehadiran dosen

    Actor               :Resepsionis, ADM Dosen, Asdir Akademik

    Skenario          : Absen kehadiran yang telah di input oleh reseosionis dikirim melalui email.

4. Usecase         : Merekap absen dosen

    Actor               :ADM Dosen

    Skenario          : Menginput data kehadiran dosen.

5. Usecase         : Memberikan hasil laporan akhir

    Actor               :ADM Dosen, Asdir Akademik, Keuangan

    Skenario          : Adm dosen melakukan rekapitulasi jumlah kehadiran untuk laporan akhir penggajian dosen.

6. Usecase         : Tanda tangan hasil rekap gaji.

    Actor               :Asdir Akademik

    Skenario          : Asdir Akademik akan merekap penggajian beserta laporan yang telah diberikan.

7. Usecase         : Membuat laporan persetujuan kepada pimpinan

    Actor               : Bagian Keuangan, Direktur

    Skenario          : Bagian keuangan mengajukan laporan gaji dosen kepada pimpinan.

8. Usecase         : Acc laporan gaji dosen.

    Actor               : Direktur

    Skenario          : Direktur mengecek laporan yang sudah diterima untuk acc atau tanda tangan persetujuan gaji yang akan di transfer.

9. Usecase         : Transfer gaji dosen.

    Actor               : Keuangan, Bank, Dosen

    Skenario          : Bagian keuangan akan mentransfer jumlah gaji dosen melalui bank yang telah ditentukan kepada setiap dosen menurut nomor rekening yang telah diberikan, dan dosen akan menerima transferan gaji yang telah dikirim melalui bank.

Activity Diagram Yang Berjalan

Activity Diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini dapat dikatakan sangat mirip dengan Flowchart karena dapat memodelkan prosedur logika.

Berdasarkan use case diagram di atas maka dapat kita gambarkan ke activity diagram dari aktivitas para aktor-aktor yang ada pada Analisis Sistem Penggajian Dosen Pada Perguruan Tinggi Raharja. Berikut gambar Activity Diagram Analisis Sistem Penggajian Dosen Pada Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3. 5 Activity Diagram Penggajian Dosen

Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram diatas terdapat:

  1. 1 (satu) initial node , digunakan untuk awal kegiatan.

  2. 6 (enam) vertical swimeline, yaitu Dosen, RCEP, Rsepsionis, Adm Dosen, Bagian Keuangan, Direktur.

  3. 9 (sembilan) action, yang dapat dilakukan oleh actor.

  4. 1 (satu) activity final node, digunakan untuk mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Yang Berjalan

Sequence diagram memodelkan alur kegiatan sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Berdasarkan use case diagram di atas dan activity diagram di atas maka dapat kita digambarkan sequence diagram dari aktivitas para akor-aktor yang ada pada Analisis Sistem Penggajian Dosen Pada Perguruan Tinggi Raharja. Berikut gambar squence diagram pada Analisis Sistem Penggajian Dosen Pada Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 3. 6 Sequence Diagram Penggajian Dosen

Berdasarkan gambar 3.6 sequence diagram diatas terdapat :

  1. 5 (lima) Life line yaitu : Absen online dan manual, rekap absen, rekap gaji, laporan gaji, bank (tansfer gaji).

  2. 6 (enam) Actor yaitu : Dosen, RCEP, Resepsionis, Adm Dosen, Bagian Keuangan dan Direktur.

  3. 12 (dua belas) Message yang melakukan kegiatan dalam proses penggajian dosen.

Analisa PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa system tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari system tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan peneliti adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (kinerja)

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Tabel 3. 4 Performance (Kinerja)
  3. Information (Informasi)

    Informasi merupakan komoditas penting bagi end user. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang ada. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena bila terlalu banyak informasi maka akan menimbulkan suatu masalah baru.

  4. Tabel 3. 5 Information (Informasi)
  5. Economy (Ekonomi)

    Sistem yang berjalan saat ini masih manual sehingga jika dilihat dari segi ekonomisnya masih memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk mencetak form-form dibutuhkan kertas dan printer beserta tintanya. Maka dapat dikatakan sistem yang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  6. Tabel 3. 6 Economy (Ekonomi)
  7. Control (Kontrol)

    Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  8. Tabel 3. 7 Control (Kontrol)
  9. Efficiency (Efisiensi)

  10. Tabel 3. 8 Efficiency (Efisiensi)
  11. Services (Layanan)

    Pelayanan yang baik dan maksimal akan sangat berpengaruh dalam penigkatan kualitas suatu instansi. Maka suatu instansi akan berusaha meningkatkan kualitas perusahaan/instansi dengan cara mendedikasi para pegawai dalam melayani konsumen dengan baik agar konsumen puas dengan pelayanannya. Sehingga kualitas suatu instansi tersebut dapat meningkat

Tabel 3. 9 Service (Layanan)

Analisa Batasan Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan

    1. Nama Masukan : Absen
      Fungsi : Bukti kehadiran Dosen
      Sumber : ADM Dosen
      Media : Komputer
      Frekuensi : Setiap jadwal mengajar hadir
      Keterangan : Berisi jam kehadiran Dosen

    2. Nama Masukan : Rekapitulasi kehadiran dosen
      Fungsi :Untuk menghitung jumlah kehadiran, dan sks yang diajarkan di dalam sebulan
      Sumber : ADM Dosen
      Media : Komputer
      Frekuensi : Setiap Bulan
      Keterangan : Berisi rekapitulasi jumlah kehadiran dosen
      Tujuan : Bagian Keuangan

  2. Analisa Proses

    1. Nama Proses : Absensi
      Masukan : Rekapitulasi Kehadiran
      Keluaran : Data kehadiran Dosen
      Ringkasan Proses : Proses ini akan di rekapitulasi untuk mengetahui hasil jumlah kehadiran dosen untuk perhitungan gaji.

    2. Nama Proses : Perhitungan Gaji
      Masukan : Absensi
      Keluaran : Honor dan Tunjangan Gaji
      Honor per sks, tunjangan masa kerja, transport kehadiran, tunjangan aktif, tunjangan home base, tunjangan fungsional dosen.
      Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan gaji dosen

  3. Analisa Rekap Gaji Dosen

    1. Nama Proses : Absensi
      Masukan : Informasi rincian dan total jumlah gaji dosen
      Keluaran : ACC Gaji dosen
      Ringkasan Proses : Proses ini akan meminta persetujuan Direktur
      Tujuan : Asdir akademik, Keuangan, Direktur.

    2. Nama Proses : Slip gaji
      Fungsi : Berisi informasi rincian gaji dosen
      Media : Komputer
      Distribusi : Bagian keuangan.
      Frekuensi : Bulanan
      Deskripsi : Berisi rincian gaji dosen
      Tujuan : ADM Dosen

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor :Intel (R)

  2. Monitor :LED

  3. Mouse :Standard

  4. Keyboard :Standard

  5. )RAM :3 GB

  6. Printer :HP Deksjet 1000

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Sistem Operasi Windows XP

  2. Microsoft Office 2007

  3. Mozila Firefox

Hak Akses (Branware)

Untuk mengoperasikan dan mengelola data yang dibutuhkan dapat dilakukan oleh bagian adm dosen.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem perhitungan gaji dosen yang berjalan telah menggunakan semi komputerisasi, namun sistem yang ada belum terintegrasi dan sebagian proses masih dikerjakan secara manual, sehingga pengolahan data belum diperoleh secara cepat, tepat, dan akurat serta sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efesien dan efektif, sehingga kebutuhan sistem hendaknya.

  1. Proses perhitungan gaji dosen dilakukan secara semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Exel, akan lebih baik jika diganti dengan menggunakan bahasa pemrograman dan dengan sistem keamanan, sehinga dapat berjalan dengan baik dan pengontrolan relatife mudah, sehingga memperkecil terjadinya kesalahan pada data dalam pembuatan laporan penggajian.

  2. Sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti kejelasan, kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain :

  1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi ini berbasis visual sudah familiar dikalangan intansi masyarakat.

  2. Membuat suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.

User Requiment

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap I

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
1. Menampilkan menu utama
2. Menampilkan logo Perguruan Tinggi Raharja
3. Menampilkan login untuk admin
4. Menampilkan logout untuk admin
5. Menampilkan struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja
6. Menampilkan menu Dashboard
7. Menampilkan menu data dosen
8. Menampilkan menu pilihan tambah dosen
9. Menampilkan menu input Hadir-SKS
10. Menampilkan menu pilih bulan dan tahun
11. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu Input Hadir-SKS
12. Menampilkan menu tahun akademik
13. Menampilkan pilihan setting tahun akademik
14. Menampilkan menu semester
15. Menampilkan menu setting semester
16. Menampilkan foto profil admin
17. Menampilkan visi Misi Perguruan Tinggi Raharja
18. Menyediakan fasilitas edit
19. Menyediakan fasilitas delete
20. Menyediakan fasilitas versi cetak
21. Menampilkan cetak laporan
22. Menyediakan fasilitas simpan
23. Menampilkan menu setting tunjangan dosen
24. Menampilkan menu setting honor sks
25. Menampilkan menu laporan honor sks
26. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu laporan honor
27. Menampilkan laporan honor dosen pada menu laporan honor
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
1. Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user
2. Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser
3. Terdapat fitur lupa password
4. Menampilkan peringatan jika lupa password atau username salah
5. Menggunakan bahasa pemrograman PHP
6. Menggunakan sistem operasi Windows
7. Menggunakan Mysql sebagai database

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. “M” pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. “D” pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. “I” pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3. 11 Elisitasi Tahap II

Functional
Analisa Kebutuhan
sistem ini dapat :
No. Uraian M D I
1. Menampilkan menu utama
2. Menampilkan logo perguruan tinggi raharja
3. Menampilkan login untuk admin
4. Menampilkan logout untuk admin
5. Menampilkan struktur organisasi perguruan tinggi raharja
6. Menampilkan menu dasboard
7. Menampilkan menu data dosen
8. Menampilkan menu pilihan tambah dosen
9. Menampilkan menu input Hadir-SKS
10. Menampilkan menu pilih bulan dan tahun
11. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu Input Hadir-SKS
12. Menampilkan menu tahun akademik
13. Menampilkan pilihan setting tahun akademik
14. Menampilkan menu semester
15. Menampilkan menu setting semester
16. Menampilkan foto profil admin
17. Menampilkan visi Misi Perguruan Tinggi Raharja
18. Menyediakan fasilitas edit
19. Menyediakan fasilitas delete
20. Menyediakan fasilitas versi cetak
21. Menampilkan cetak laporan
22. Menyediakan fasilitas simpan
23. Menampilkan menu setting tunjangan dosen
24. Menampilkan menu setting honor sks
25. Menampilkan menu laporan honor sks
26. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu laporan honor
27. Menampilkan laporan honor dosen pada menu laporan honor
Non Functional
sistem ini dapat :
No. Uraian M D I
1. Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user
2. Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser
3. Terdapat fitur lupa password
4. Menampilkan peringatan jika lupa password atau username salah
5. Menggunakan bahasa pemrograman PHP
6. Menggunakan sistem operasi Windows
7. Menggunakan Mysql sebagai database

Keterangan :

M (Mandatory) : dibutuhkan atau penting

D (Desirable) : diinginkan atau tidak terlalu penting

I (Innessential) : diluar sistem atau dieliminasi

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. “T” artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. “O” artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. “E” artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. “H” (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. “M” (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. “L” (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3. 12 Elisitasi Tahap III

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat T O E
No. Keterangan L M H L M H L M H
1. Menampilkan logo Perguruan Tinggi Raharja
2. Menampilkan logo perguruan tinggi raharja
3. Menampilkan login untuk admin
4. Menampilkan logout untuk admin
5. Menampilkan menu dasboard
6. Menampilkan menu data dosen
7. Menampilkan menu pilihan tambah dosen
8. Menampilkan menu input Hadir-SKS
9. Menampilkan menu pilih bulan dan tahun
10. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu Input Hadir-SKS
11. Menampilkan menu tahun akademik
12. Menampilkan pilihan setting tahun akademik
13. Menampilkan menu semester
14. Menampilkan menu setting semester
15. Menampilkan visi Misi Perguruan Tinggi Raharja
16. Menyediakan fasilitas edit
17. Menyediakan fasilitas delete
18. Menyediakan fasilitas versi cetak
19. Menampilkan cetak laporan
20. Menyediakan fasilitas simpan
21. Menampilkan menu setting tunjangan dosen
22. Menampilkan menu setting honor sks
23. Menampilkan menu laporan honor sks
24. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu laporan honor
25. Menampilkan laporan honor dosen pada menu laporan honor
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat T O E
No. Keterangan L M H L M H L M H
1. Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user
2. Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser
3. Terdapat fitur lupa password
4. Menampilkan peringatan jika lupa password atau username salah
5. Menggunakan sistem operasi Windows
6. Menggunakan Mysql sebagai database

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem penggajian dosen yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III pada Tabel 3.3 dihasilkan final draft requirements yang diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam membuat suatu Sistem Penggajian Dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3. 13 Final Draf Elisitasi

Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Menampilkan menu utama
2. Menampilkan logo perguruan tinggi raharja
3. Menampilkan login untuk admin
4. Menampilkan logout untuk admin
5. Menampilkan menu dasboard
6. Menampilkan menu data dosen
7. Menampilkan menu pilihan tambah dosen
8. Menampilkan menu input Hadir-SKS
9. Menampilkan menu pilih bulan dan tahun
10. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu Input Hadir-SKS
11. Menampilkan menu tahun akademik
12. Menampilkan pilihan setting tahun akademik
13. Menampilkan menu semester
14. Menampilkan menu setting semester
15. Menampilkan visi Misi Perguruan Tinggi Raharja
16. Menyediakan fasilitas edit
17. Menyediakan fasilitas delete
18. Menyediakan fasilitas versi cetak
19. Menampilkan cetak laporan
20. Menyediakan fasilitas simpan
21. Menampilkan menu setting tunjangan dosen
22. Menampilkan menu setting honor sks
23. Menampilkan menu laporan honor sks
24. Menampilkan pilihan bulan dan tahun pada menu laporan honor
Non Functional
Analisa Kebutuhan
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan
1. Sistem dapat digunakan dengan mudah oleh user
2. Dapat dijalankan menggunakan berbagai web browser
3. Terdapat fitur lupa password
4. Menampilkan peringatan jika lupa password atau username salah
5. Menggunakan sistem operasi Windows
6. Menggunakan Mysql sebagai database
Penyusun



( Fetryana Matondang )
NIM : 1422383024
Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 ( Euis Sitinur Aisyah, M.Kom )                              ( Tuti Nurhaeni, S.Kom.,MTI )
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


     ( Wahyu Hidayat,SE )                                   ( Euis Sitinur Aisyah, M.Kom )

Rancangan Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3. 7 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.7 use case diagram yang diusulkan diatas, terdapat:

  1. 1 (satu) system yang yang mencakup seluruh proses penggajian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Adm dosen, bagian keuangan

  3. 14 (empat Belas) use case yang dilakukan oleh actor dalam proses penggajian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User ADM Dosen

Gambar 3. 8 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User Adm Dosen

Beradasarkan gambar 3.8 Activity Diagram sistem yang terdapat pada user kajur yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang menandakan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 9 (sembilan) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 3 (tiga) Fork Node untuk melakukan activity secara bersamaan.

  5. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User Keuangan

Gambar 3. 9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada User Keuangan

Beradasarkan gambar 3.6 Activity Diagram sistem yang terdapat pada user Keuangan yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang diawali.

  2. 1 (satu) Decision Node yang menandakan sebagai pilihan eksekusi.

  3. 10 (sepuluh) Activity State dimulai dari login sampai logout.

  4. 3 (tiga) Fork Node untuk melakukan activity secara bersamaan.

  5. 1 (satu) Final Node sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3. 10 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Beradasarkan gambar 3.10 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu ADM Dosen, Keuangan.

  2. 10 (sepuluh) Life Line antar muka yang saling berinteraksi.

  3. 17 (tujuh belas) Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor.

Rancangan Basis Data

Gambar 3. 11 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Berikut ini merupakan struktur-stuktur tabel yang digunakan dalam pembuatan database untuk system ini:

  1. Nama File : tbl_dosen
    Media : Harddisk
    Isi : KodeDosen, NIDN, NamaDosen, Gelar, Pendidikan, jfd, Pangkat, Status, Email, TMT, Tmasakerja, Thomebase, Transport, TJFD, Taktif.
    Primary key : KodeDosen
    Panjang Record : 189
  2. Tabel 3. 14 Tabel Dosen
  3. Nama File : tbl_semester
    Media : Harddisk
    Isi : KodeDosen, Semester, Status
    Primary key : KodeSemester
    Panjang Record : 36
  4. Tabel 3. 15 Tabel Semester
  5. Nama File : tbl_rekapskshadir
    Media : Harddisk
    Isi : id, Kodedosen, jml_sks, jml_hadir, bulan, tahun.
    Primary key : id
    Panjang Record : 26
  6. Tabel 3. 16 Tabel Rekap Sks Hadir
  7. Nama File : tbl_honorsks
    Media : Harddisk
    Isi : Id, Pendidikan, jfd, Pangkat, Honor
    Primary key : detail_pinjam
    Panjang Record : 60
  8. Tabel 3. 17 Tabel Honor Sks
  9. Nama File : tbl_ta
    Media : Harddisk
    Isi : Id, Tahun Akademik, Status
    Primary key : Id
    Panjang Record : 36
  10. Tabel 3. 18 Tabel TA
  11. Nama File : tbl_ta
    Media : Harddisk
    Isi : Id, Nama, Email, Password, Divisi, Typeuser
    Primary key : Id
    Panjang Record : 150
  12. Tabel 3. 19 Tabel Users

Rancangan Program

Tampilan Menu Login

Gambar 3. 12 Tampilan Menu Login

Berdasarkan gambar 3.12 tampilan menu login di atas terdapat 2 (field) yang harus diisi oleh masing-masing user untuk mengakses sistem.

Tampilan Menu Utama ADM Dosen

Gambar 3. 13 Tampilan Menu Utama

Berdasarkan gambar 3.13 tampilan menu utama Adm Dosen di atas terdapat tampilan dashboard , data Dosen, data Input Hadir Sks, data Tahun Akademik, data Semester yang fungsinya untuk menginput dan mengview data-data dosen.

Tampilan Menu Data Dosen

Gambar 3. 14 Tampilan Menu Data Dosen

Berdasarkan gambar 3.14 tampilan menu data dosen yang berfungsi untuk menginput data dosen dan tambah dosen yang akan tampil di pilihan input dosen.

Tampilan Menu Input Hadir Sks

Gambar 3. 15 Tampilan Menu Input Hadir Dosen

Berdasarkan gambar 3.15 tampilan menu input hadir-sks dosen yang berfungsi untuk menginput kehadiran dosen di dalam satu bulan dan menginput jumlah sks yang diajarkan didalam sebulan dan yang akan tampil di pilihan Bulan dan Tahun.

Tampilan Menu Utama Keuangan

Gambar 3. 16 Tampilan Menu Utama Keuangan

Berdasarkan gambar 3.16 tampilan menu utama Keuangan di atas terdapat tampilan dashboard , data Setting Tunjangan Dosen, data Setting Honor Sks, data Laporan Honor yang fungsinya untuk menginput dan mengview data-data gaji dosen.

Tampilan Menu Setting Tunjangan Honor

Gambar 3. 17Tampilan Menu Setting Tunjangan Dosen

Berdasarkan gambar 3.17 tampilan Setting Tunjangan dosen yang berfungsi untuk menginput Tunjangan Masa Kerja, Tunjangan Home Base, Transpord, Tunjangan JFD, Tunjangan Aktif dosen.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Intel® Core™ i3-6100U CPU @ 2.30GHz 2.30GHz

  2. Monitor  : 4 GB

  3. RAM  : 4 GB

  4. Hardisk  : 929 GB

  5. Mouse  : Standar

  6. Keyboard : Standar

Spesifikasi Software

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :

  1. Windows 10

  2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. Notepad ++

  4. PHP MySQL

  5. XAMPP

  6. Macromedia Dreamweaver

Hak Akses

Untuk mengakses sistem Penggajian dosen terdapat 2 hak akses (brainware) yaitu Adm Dosen, Keuangan.

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian peneliti menggunakan metode blackbox testing, agar memastikan apakah sistem yang dirancang masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di test, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem yang telah dirancang.

Tabel 3. 20 Pengujian Black Box

Implementasi

Time Schedulu

Time Schedule merupakan rencana alokasi dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dibuat dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. 21 Time Schedule

Estimasi Biaya

Berikut merupakan rincian estimasi biaya yang dibutuhkan dari sistem yang diusulkan, yaitu :

Tabel 3. 22 Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
  1. Sistem informasi penggajian yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel, dimana sistem belum menggunakan aplikasi database. Kendala yang yang sering ditemui yaitu pada saat penginputan jumlah honor dosen menurut status tahun masuk dan pangkat. Oleh karena itu sistem ini perlu dilakukan pengembangan karena masih ditemuinya beberapa permasalahan dalam penginputan data.
  2. Kebutuhan user terhadap sistem informasi penggajian dosen telah diidentifikasi melalui user requirement yang terdiri dari 25 item kebutuhan fungsional dan 6 kebutuhan non fungsional. Sistem ini digunakan untuk mengelola proses penggajian dosen agar lebih mudah digunakan serta proses yang lebih cepat dan tidak rumit.
  3. Sistem informasi penggajian dosen telah dirancang menggunakan metode berorientasi objek melalui diagram UML, yang terdiri dari use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Sistem dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP, Web servser xampp, database MySQL, data base editor PHP My Admin, Text editor Notepad+++ atau Dreamweaver. Sistem ini dapat menghasilkan laporan informasi penggajian dosen yang cepat dan akurat.

Saran

Untuk dapat memaksimalkan manfaat sistem yang diusulkan perlu diperhatikan beberapa saran sebagai berikut:
  1. Perlu dilakukan pelatihan penggunaan sistem agar dapat terintegrasi dan dapat menghasilkan data yang lebih optimis dan diharapkan untuk yang akan meneruskan sistem ini agar dapat membuat aplikasi penggajian dosen tanpa harus absen manual ddan melalui tahap yang lebih rumit. Dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya terhadap bagian yang terkait, yaitu bagian adm dosen dan keuangan.
  2. Sistem yang diusulkan dirancang khusus menangani data dosen serta laporan jumlah sks dan laporan penggajian, namun demikian sistem ini dapat dikembangkan dengan jauh sesuai kebutuhan dimasa yang akan datang.

  3. DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 Tata, Sutabri. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi.
    2. 2,0 2,1 2,2 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 Sutarman, 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    4. Hasan, Maimunah. 2012. Cetakan VII. “Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: DivaPress.
    5. Romney, Marshall and Steinbart. 2012. Accounting Information System(12 th Edition).London: Prentice Hall.
    6. Krismiaji. 2015, “Sistem Informasi Akuntansi”, Yogyakarta: Unit Penerbit.
    7. Sutanta, Edhy. 2011. “Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual”. Yogyakarta : Andi.
    8. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai media Pembelejaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol.4 No.3 - Mei 2011 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
    9. 9,0 9,1 Tata, Sutabri. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi.
    10. 10,0 10,1 Widodo. 2011. “Pemodelan Sistem Berorientasi Obyek Dengan UML”, Yogyakarta: Graha ilmu
    11. 11,0 11,1 Adi, Nugroho. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USDP”, Yogyakarta: Andi.
    12. Verdi, Yasin. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modeling, Architecture and Design)”. Jakarta : Mitra Wacana Media
    13. 13,0 13,1 Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: “Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
    14. Budiman, Agustiar. 2012 . “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”. Makalah, halaman 4. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    15. 15,0 15,1 15,2 Guritno, S., Sudaryono, & Rahardja, U. 2011. “Theory adn Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    16. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1.
    17. 17,0 17,1 Janner, Simarmata. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Penerbit Andi.
    18. 18,0 18,1 18,2 Arief. 2011. “Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL”. Yogyakarta: ANDI.
    19. Lerdorf, Rasmus. 2006. “Programming PHP”. London: O’Reilly Media.
    20. 20,0 20,1 20,2 20,3 20,4 Andi, dan MADCOMS. 2011. “Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MYSQL”. Yogyakarta : Andi.
    21. 21,0 21,1 21,2 Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita.
    22. 22,0 22,1 Agus, Saputra. 2012. “Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuesioner untuk Panduan Skripsi.”. Jakarta: P'T. Elex Media Koputindo.
    23. Wahana Komputer. 2010. Edisi ke-1. Tips Jitu Optimalisasi Jaringan Wi - Fi. Yogyakarta: C.V. Andi Offse.
    24. 24,0 24,1 Oktavian. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta: Penerbit Media.Kom.
    25. Adhi, Prasetio. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta: Mediakita.
    26. 26,0 26,1 Adisu, Edytus. 2008. “Hak Karyawan Atas Gaji Dan Pedoman Menghitug Gaji Pokok”, Pajak Atas Gaji. Jakarta: Forum Sahabat.
    27. Agusta, Yudi. 2007. “K-Means–Penerapan, Permasalahan dan Metode Terkait”. Volume 3 pebruari 2007. Jurnal Sistem dan Informatika. Bali: STMIK STIKOM BALI. Diambil dari: https://yudiagusta.files.wordpress.com/2008/03/k-means.pdf. (29 November).
    28. Sasono, Wibowo, Fitriyani Indah. 2013. “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT.INDOTIRTA JAYA ABADI (AGUARIA)”. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
    29. Jayanti, Dwi, Siska.2014 “Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT. SINABRO JAVA GARMENT BAWEN KAB. SEMARANG”. Volume 6 nomor 3, 2014 Semarang: Universitas Negeri Semarang. Diambil dari: http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1041. (06 Desember 2017).
    30. Nnanta N, dkk. 2000. “An Analysis of Computerized Accounting and Payrolling System on Monthly Emolument in Nigerian Local Government”. Volume 1 number 3 2013. Nigeria: OMICS Publishing Group.
    31. Usman, Saqib, Tahir Akbar, Muhammedramzan. 2013. “Effect of Salary and Stress on Job Satisfaction of Teachers in District Sialkot”. Volume 15 issue 2, Pakistan: University Lahore. Diambil dari: http://www.iosrjournals.org/iosr-jhss/papers/Vol15-issue2/J01526874.pdf?id=7210. (29 November 2017).
    32. Dr Marwan T. Al-Zoubi (Far East Journal of Psychology and Business Vol. 7 No. 3 June 2012) https://econpapers.repec.org/article/fejarticl/v_3a7c_3ay_3a2012_3ai_3a3_3ap_3a26-36.htm. (25 Januari 2018).
    33. Agburu, John I, Key Words. 2012. “Recent Trends in Wage and Salary Administration in Nigeria: A Synopsis on Theoretical and Empirical Challenges”. Vol. 1 number 2, Oktober 2012. Nigeria: Kongo Campus, Ahmadu Bello University.
    34. Nitasha Soni Kritika Mahajan , Shilpa Shukla. 2015. “A Review of Computerized Payroll System”. University of Lingaya: Department of Computer Science.
    35. Suryanto. 2011. “Design and Analysis: Payroll of Accounting Information System”. Volume 5 nomor 1, May 2001. Binus University Indonesia.
    36. Widyasari, Nitiya. 2012. “Analisis Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan Pada RSUD Kota SEMARANG”. Semarang: Universitas Diponegoro.
    37. Syaifudin. 2012. “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada Toko Winscom Kabupaten Pacitan Dengan Menggunakan Program PHP”. Pacitan: Amikom.
    38. Amela, Mirza. 2016. Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT. Transalindo EKa Persada Batam Kepulauan Riau. Tanjung Pinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Contributors

Fetryana