TA1411381676

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF

PADA SMAN 15 TANGERANG

BERBASIS WEB


TUGAS AKHIR


Logo Amik.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411381676
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER RAHARJA

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF

PADA SMAN 15 TANGERANG

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1411381676
Nama
Jenjang Studi
: Diploma III
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2018

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
       
Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom,M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP : 073009




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF

PADA SMAN 15 TANGERANG

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381676
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
           
           
           
           
(Abdul Hayat, M.T.I)
       
(Ruli Supriati,S.Kom,M.T.I)
NID : 07133
       
NID : 08166




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF

PADA SMAN 15 TANGERANG

BERBASIS WEB

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381676
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF

PADA SMAN 15 TANGERANG

BERBASIS WEB

Disusun Oleh :

NIM
: 1411381676
Nama
Jenjang Studi
: Diploma III
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411381676

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan. Sistem informasi absensi pada sekolah merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran guru yang ada pada sekolah tersebut. Teknologi komputer saat ini sangat dapat meningkatkan keefisienan dan efektifitas dalam melakukan setiap pekerjaan. Sistem informasi absensi pada SMA Negeri 15 Tangerang masih menggunakan absensi manual dengan dilakukannya pencatatan pada buku agenda absensi, sehingga sangat mudah terjadi kerusakan pada buku agenda absensi guru yang terbuat dari kertas. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka penulis akan memberikan alternatif pemecahan masalah dengan mengembangkan sistem pada absensi yang berjalan saat ini dengan terkomputerisasi berbasis web. Tahapan analisa dalam penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT serta perancangan menggunakan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext Prepocessor ) dan database MySQL. Dengan sistem terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga mempermudah bagi guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi dan pembuatan laporan yang tepat dan akurat, serta penyimpanan data yang terjamin keamanannya.

.

Kata Kunci: Perancangan, Absensi, Web


ABSTRACT

In today's era of globalization technology advances very rapidly, especially in the field of Technology Science. Where technological advances enter into all areas of economics, social, and education. Attendance information system at school is one of the most important things done to record the presence of existing teachers at the school. Computer technology today can greatly improve the efficiency and effectiveness in doing every job. Attendance information system at SMA Negeri 15 Tangerang still use the manual absence by doing the recording on the agenda book absenteeism, so it is very easy to happen damage to the teacher attendance agenda book made of paper. In this research using observation method, interview, and literature study. To overcome the problems encountered, the authors will propose the need for a computerized absence system that is expected to overcome the problems encountered so that facilitate for teachers who want to attend the absence without having to fill the attendance books and making accurate and accurate reports and storage of data that is guaranteed security.

Keywords : Design, Attendance, Web



KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Adapun judul dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah “Aplikasi Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Pada SMAN 15 Tangerang Berbasis Web”.

Tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Diploma 3 (D3) jurusan Sistem Informasi Manajemen di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika.

Sebagai bahan penulisan laporan diambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Tanpa adanya bimbingan, kritik dan saran yang penulis terima dari berbagai pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po.Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati S.Kom.,MTI, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika dan selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya serta memberikan motivasi kepada penulis untuk selalu semangat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
  4. Bapak Abdul Hayat, M.T.I, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis.
  5. Bapak Jaswadi, M.Pd, selaku pembimbing lapangan yang telah membantu saya sebagai penulis untuk mendapatkan data selama melakukan riset di sekolah SMK Pancakarya Tangerang.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan baik secara moril, materil, semangat serta do’a untuk keberhasilan penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
  8. Teman – teman seperjuangan 2014 yang saling memberi dukungan dan semangat satu sama lain untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Besar harapan penulis semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Tangerang, Juli 2018
Taufik Gunawan
NIM. 1411381676

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana Sekolah

Tabel 3.2 Analisa SWOT

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Elisitasi Final Draft

Tabel 3.7 Tabel Pegawai

Tabel 3.8 Tabel Jabatan

Tabel 3.9 Tabel Absensi Staff

Tabel 3.10 Tabel Absensi Guru

Tabel 3.11 Tabel Hari

Tabel 3.12 Tabel Jadwal

Tabel 3.13 Tabel Pelajaran

Tabel 3.14 Tabel Jam Belajar

Tabel 3.15 Tabel Kelas

Tabel 3.16 Tabel Cuti

Tabel 3.17 Tabel Bulan

Tabel 3.18 Tabel Profile

Tabel 3.19 Tabel Informasi

Tabel 3.20 Tabel User

Tabel 3.21 Tabel Level

Tabel 3.22 Black Box Menu Guru dan Staff

Tabel 3.23 Black Box Login Admin

Tabel 3.24 Black Box Form Pengajuan Cuti

Tabel 3.25 Tabel Schedule

Tabel 3.26 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

Gambar 2.2 Transformasi Data Kedalam Informasi

Gambar 2.3 Logo UML

Gambar 2.4 Ilustrasi Black Box Testing

Gambar 3.1Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Absensi Guru dan Staff

Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Absensi Guru dan Staff

Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Absensi dan Laporan Absensi Guru dan Staff

Gambar 3.5 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru dan Staff

Gambar 3.6 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 3.7 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru dan Staff

Gambar 3.8 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 3.9 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru dan Staff

Gambar 3.10 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 3.11 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.12 Tampilan Menu Utama Guru dan Staff

Gambar 3.13 Tampilan Login Absensi Guru

Gambar 3.14 Tampilan Login Absensi Staff

Gambar 3.15Tampilan Form Pengajuan Cuti

Gambar 3.16 Tampilan Login Admin

Gambar 3.17 Tampilan Menu Admin

Gambar 3.18 Tampilan Absensi Guru

Gambar 3.19 Tampilan Absensi Staff

Gambar 3.20 Tampilan Data Pengajuan Cuti

Gambar 3.21Tampilan Laporan Pengajuan Cuti

Gambar 3.22 Tampilan Menu Mata Pelajaran

Gambar 3.23 Tampilan Menu Mata Pelajaran

Gambar 3.24 Tampilan Menu Jam Belajar

Gambar 3.25Tampilan Menu Jadwal

Gambar 3.26Tampilan Data Guru dan Staff

Gambar 3.27Tampilan Laporan Absensi Guru

Gambar 3.28 Tampilan Laporan Absensi Staff

Gambar 3.29 Tampilan Laporan Cuti


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang ekonomi, sosial, pendidikan. Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya ilmu komputer. Karena itu diketahui bersama bahwa komputer mampu memegang peranan terpenting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan masalah sangat kecil sampai dengan masalah yang sangat kompleks sekalipun.

Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di daerah Tangerang. Sekolah ini di dirikan pada tanggal 24 September 2007 dengan terakreditasi yang beralamat di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk, secara garis besar Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut.

Sebagai salah satu sekolah negeri yang ingin berkembang membutuhkan proses pengolahan data informasi yang lebih cepat, efektif dan efisien, salah satunya adalah data absensi. Dalam prakteknya, data absensi guru dan staff sangat erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan atau kebijakan sekolah terhadap guru dan staff, khususnya dalam hal informasi kedisiplinan. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi mengenai data absensi guru dan staff yang bersifat dinamis, seperti informasi absensi harian, informasi absensi ijin, sakit, alfa, dan informasi cuti.

Sistem informasi absensi guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang yang sedang berjalan saat ini sangat kurang efektif dan efisien karena masih menggunakan cara manual dengan dilakukannya pencatatan pada buku agenda absensi sehingga sangat mudah terjadi kerusakan pada buku agenda absensi guru dan staff yang terbuat dari kertas dan mengakibatkan hilangnya data absensi. Serta masalah yang mendasar adalah kesalahan dalam proses rekap absensi yang otomatis menghambat pembuatan laporan setiap bulannya dalam satu periode sebagai bahan laporan akhir tahun dan sebagai data dukung pengambilan keputusan. Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dan maju, dengan adanya sistem absensi yang sudah terkomputerisasi tentu akan dapat lebih memudahkan guru dan staff.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini memilih judul “APLIKASI SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF PADA SMAN 15 TANGERANG BERBASIS WEB”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Apakah absensi guru dan staff yang sedang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang saat ini sudah efektif dan efisien?

  2. Bagaimana keadaan sistem absensi yang berjalan saat ini dalam membuat laporan?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi absensi guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Adapun batasan yang akan di bahas adalah analisa sistem informasi absensi guru mulai dari proses absensi guru dan staff, ijin, sakit, alfa, cuti sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk dapat mengetahui sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang.

  2. Untuk mengetahui laporan absensi yang berjalan saat ini serta dapat memperbaiki agar menghasilkan data yang lebih tepat dan akurat.

  3. Untuk dapat merancang sistem informasi absensi guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Sistem dapat menangani penyelesaian pada suatu kelemahan dalam sistem informasi yang sedang berjalan, agar menjadi lebih efektif dan dapat melakukan efisiensi baik waktu maupun biaya.
  2. Menyediakan data atau informasi yang dibutuhkan oleh guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang.
  3. Dapat memberikan kontribusi nyata berupa masukan-masukan, ide-ide kepada pihak sekolah yang terkait dalam bentuk informasi yang berguna bagi pihak sekolah.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pengamatan langsung ditempat aktifitas kerja berlangsung dan penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti secara langsung kepada bagian tata usaha pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang yang beralamatkan di Jl.Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan sesi tanya jawab langsung kepada Bapak Jaswadi, M.Pd untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku dan Internet.

Metode Analisa Sistem

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT, yaitu melakukan analisa terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (treatment) dari perancangan sistem informasi absensi yang akan diaplikasikan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang. Dengan melakukan analisa SWOT, maka akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar tercapai tujuan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang dalam hal membuat absensi yang baik serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan laporan absensi.

Metode Perancangan

Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, serta database yang digunakan adalah XAMPP dan MySQL.

Metode Pengujian/Testing

Dalam melakukan penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas penelitian ini, dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara umum tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian dan yang berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi : konsep dasar perancangan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, Unified Modelling Language (UML), definisi absensi, literature review, serta teori-teori lainnya.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab ini berisikan analisa-analisa yang meliputi: sejarah Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah. Penjabaran hasil desain, diantaranya tata laksana sistem yang diusulkan menggunakan Unified Modelling Language (UML), desain tampilan sistem yang diusulkan, sarana pengolahan data spesifikasi hardware dan software serta draft elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil analisa penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya :

1. Menurut Hartono (2013:9)[1], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

2. Menurut I Putu Agus (2016:2)[2] “Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.

3. Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) [3]“Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sisten tersebut”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu kegiatan dan tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi dalam buku H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35)[3], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)

    Komponen adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.

  2. Batasan(Boundary)

    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lainnya.

  3. Lingkungan Luar (Environments)

    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  4. Antarmuka (Interface)

    Segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.

  5. Masukan (Input)

    Segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (Output) yang berguna.

  6. Pengolahan (Processing)

    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi pemakainya.

  7. Keluaran(Output)

    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  9. Kendali(Control)

    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  10. Umpan Balik (Feed back)

    Untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya dalam kondisi normal.

Gambar 2.1 : Karateristik Sistem
           Rusdiana dan Irfan (2014:38)

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[3] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.

  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

    Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antar manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupkan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu.

    Sistem Tertentu beroperasi dengan tingkah laku yaang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

    Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Pelaku Sistem

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:43)[3] pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut :

  1. Pemakai

    Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas, dan eksekutif.

  2. Manajemen

    Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan; manajemen sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem; manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.

  3. Pemeriksa

    Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan dibanyak perusahaan sejenis.

  4. Penganalisis Sistem

    Fungsi dari penganalisis sistem, yaitu arkeolog, inovator, mediator dan pimpinan.

  5. Pendesain Sistem

    Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

  6. Programmer

    Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.

  7. Personal Pengoperasian

    Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab dimpusat komputer, misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan, dan back-up.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Suprihadi, dkk dalm Jurnal CCIT (2013:310)[4]“Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah”.

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:68)[3] “Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden ataupun yang berasal dari dokumen-dokumen dalm bentuk statistic maupun dalam bentuk lainnya untuk keperluan penelitian”.

Menurut Taufiq (2013:13)[5] “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang fakta, dan data tersebut masih dalam bentuk mentah jadi perlu diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43)[3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen, data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data

    Berdasarkan sifat data, dikenal 1) data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. 2) data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalm bentuk kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data

    Berdasarkan sumber data, dikenal 1) data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. 2) data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.

  3. Berdasarkan Cara memperolehnya

    Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:

    a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.

    b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua mengumpulkan data tersebut.

  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya

    Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

    a. Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    b. Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.

    c. Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

  5. Berdasarkan Skala Pengukurannya

    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Hierarki Data

Menurut Yakub (2012)[6] Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut: (Table), yaitu:

  1. Elemen Data

    Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item dan atribut.

  2. Record

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  3. File

    File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Maimunah, dkk dalam jurnal CCIT (2012:284)[7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.”

Menurut Taufiq (2013:15)[5]“Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75)[3]“Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat”.

Dari pendapat yang di atas, informasi adalah sekumpulan data yang sudah diolah atau diproses menjadi suatu bentuk yang memiliki arti atau nilai bagi penerimanya.

Karakteristik Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:91-92)[3] mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut :

  1. Information must be patient, yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

  2. Information must be accurate, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan hastus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

  3. Information must be timely, informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Relevance, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainnya.

Tipe Informasi

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan(2014:91)[3] mengatakan sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:

  1. Informasi pengumpulan data, yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manager bawah untuk mengevaluasi kinerja persomnelnya.

  2. Informasi pengarahan perhatian, yaitu membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.

  3. Informasi pemecahan masalah, yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalah yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang dilakuakan oleh manajemen tingkat atas.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77)[3] “Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik”.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku H. A. Rusdiana (2014:77)[3], Nilai informasi didasarkan pada 10 sifat sebagai berikut, yaitu:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi;

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan;

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;

  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;

  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;

  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasidan sampai pada kesimpulan sama;

  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;

  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Transformasi Data Kedalam Informasi

Menurut Taufiq (2013:16-17)[5] “Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan”.

image.jpg

Gambar 2.2. Transformasi Data Kedalam Informasi
          (Taufiq 2013:17)

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Khanna, dkk dalam jurnal CCIT (2015:34)[8], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik”.

Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18)[9] “Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.

Menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[4]“Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghaslkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal terdebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Sistem Informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang terdiri dari pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk tercapainya sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39)[10], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok Masukan

    Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran

    Keluaran yang mrupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat luank (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali

    Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahn dapat langsung cepat diatasi.

  7. Blok Masukan

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  8. Blok Masukan

    Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:210)[11], “Analisa Sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem”.

Menurut Djahir (2014:68)[12]“Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui”.

Berdasarkan pendapat diatas analisa sistem adalah penelitian dari sistem yang ada dan sudah utuh bagian komponennya yang bertujuan untuk memperbaiki sistem atau merancang suatu sistem yang baru.

Tahap Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono, dkk (2016:185)[13], Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:117)[14], fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem adalah menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut McKay, dkk dalam Internasional Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237)[15]“Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.(Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar di mana tantangan sosial ditangani dan kekayaan dihasilkan. Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi, dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efisien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari perancangan teknik informatika menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan desain teknik untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informasi teknik yang mapan).

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[16]“Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.


Tujuan Perancangan Sistem

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo dalam jurnal Faktor Exacta dengan judul Prototype Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter (2014)[17], “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

Tahap-Tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.


  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    • T artinya teknikal

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • O artinya operasional

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • E artinya ekonomi

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    • Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    • Low (L) : mudah untuk dikerjakan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Absensi

Definisi Absensi

Menurut Frans M. Royan dalam Lindawati (2014:44)[18], mesin absensi adalah peralatan kantor yang juga penting. Selain untuk mengkoordinasi para SDM distributor, alat ini juga bisa dibuat sebagai acuan dalam menghitung uang makan, uang bensin dan uang parkir berdasarkan hari kerja.

Menurut Purwanto dalam Lindawati (2014:44)[18], “Absensi adalah suatu pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktivitas suatu institusi, suatu komponen institute itu sendiri yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu di perlukan oleh pihak yang berkepentingan”.

Berdasarkan pengertian tersebut disimpulkan absensi adalah pendataan kehadiran karyawan atau pegawai yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.


Klasifikasi Absensi

Menurut Wibisono dan Lindawati (2014:44)[18], absensi dapat diklasifikasikan dalam empat kategori meliputi:

  1. Absensi yang disebabkan karena penyakit (sakit).

  2. Absensi karena seorang individu mengalami problem sendiri depresi dan kecanduan alkohol.

  3. Absensi karena suatu sebab yang membutuhkan kesepakatan dengan keluarga, seperti anak sakit.

  4. Absensi tanpa alasan.

Konsep Dasar Guru dan Staff

Definisi Guru

Menurut Agustin, dkk (2013:2)[19], “Guru adalah seorang pendidik. Pendidik yang memiliki kemampuan untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru adalah Mengajar”.

Definisi Staff

Dikutip dalam Wiktionary[20], staff adalah :

  1. Sekelompok orang yang bekerja sama membantu seorang ketua dalam mengelola sesuatu: staf redaksi majalah dinding di sekolah kami berjumlah lima orang; ia berkedudukan sebagai staf pimpinan di kantor itu

  2. Sekelompok perwira yang memimpin (mengatur dsb.) tentara: ia adalah salah seorang kepala staf dalam kesatuan angkatan laut.

  3. Bagian organisasi yang tidak mempunyai hak memberikan perintah, tetapi mem-punyai hak membantu pimpinan, memberikan nasihat, dsb.


Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad (2013:49)[21], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Anita B. wandanaya. Jurnal CCIT (2012)[22], “Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink)”.

Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standards and technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161)[23], “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras computer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)<i>”.</p> <p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan didalam sebuah web server berbentuk HTTP <i>(hypertext transfer protocol) dan saling berkaitan dengan jaringan (hyperlink) serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February, 2014 , pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol. 2, Isue. 2 [24],“ The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual permodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefakdari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Gambar 2.3 : Logo UML
           Link : UML_logo.gif

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd dalam buku System Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:46)[25], “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Yang terjemahannya adalah Unified Modelling Language (UML) merupakan kumpulan model standar kontruksi dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), yang adalah sebuah organisasi standart untuk pengembangan sistem.

Sedangkan menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalan Jurnal CCIT Vol. 8 No.2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29)[26],“Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Dari pendapat diatas dapat disimpilkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa permodelan yang menjadi standar dalam industri software dimana untuk memvisualisasikan, merancang, mendokumentasikan hasil analisa dan memodelkan sistem secara visual.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Vendi Yasin dalam Buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modelling, Architecture and Design) (2012:268)[27],tujuan Unified Modelling Language (UML) adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut adalah definisi diagram-diagram yang terdapat di dalam UML yang akan digunakan, yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20) [28],“ Use case modeling is the way of showing hoe the system stakeholders will interact with the system”. (Model use case adalah cara menunjukkan bagaimana stakeholder sistem akan berinteraksi dengan sistem).

  2. Sedangkan menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491)[29],“ Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

  3. Class Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20) [28],“ “The is static structure diagram that describe the structure of a system by showing the system’s classes, their atributes, operations (or method), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system how tey interact with each other”. (Diagram struktur statis yang menggambarkan struktur suatu sistem dengan menunjukkan kelas sistem, atribut, operasi (atau metode), dan hubungan antar kelas. Gambar 2 menunjukkan kelas utama dari sistem bagaimana tey berinteraksi satu sama lain).

  4. Sequence Diagram

    Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platfroms (2016:20) [28],“ A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of massages exchanged between the objects needed to carry the functionality of the scenario”. (Sequence Diagram menunjukkan interaksi objek yang diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas yang terlibat dalam skenario dan urutan pijat dipertukarkan antara benda-benda yang dibutuhkan untuk membawa fungsi skenario).

  5. Activity Diagram

    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd dalam buku Sysem Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:57) (2016:20) [25],“ “an Activity Diagram describes user (for system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setia aktivitas dan arus yang berurutan dan aktivitas.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Sunguk Lee dalam Internatioanal Journal of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1, March 2012[30],“ Database is an ondered collection of related data elements intented to meet the information needs of an organization and designed to be dhared by multiple users”. (Database adalah koleksi memerintahkan data yang terkait dengan unsur-unsur yang ditujukan untuk memenuhi informasi kebutuhan organisasi dan dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna).

Menurut Team EMS (2016:54)[31], “Unified Modelling Language (UML) is the standard set of model conssruct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa database aplikasi akan kesulitan menyimpan data.”

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2016)[3],“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basia data”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah sekumpulan data yang sanling berhubungan dan mempunyai arti tertentu untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL.

Karakteristik Database

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:303)[3],“ karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.

  2. Data yang bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.

  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar HTML

Menurut Betha sidik dan Husni (2014:18)[32],“ HTML merupakan tag dasar yang mendefinisikan bahwa dokumen ini adalah dokumen HTML. Tag ini merupakan satu keharusan bagi pemrograman web untuk menuliskan sebagai tag pertama dalam dokumen HTML”.

Konsep Dasar CSS

Menurut R. H. Sianipar (2015:483)[33], “CSS adalah kependekan dari cascanding style sheets, memuat aturan-aturan gaya yang memberitahu browser Anda bagaimana menyajikan sebuah dokumen”.

Menurut Eko Priyo Utomo (2013:59)[3],“CSS merupakan file yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam. Hampir semua programmer website sekarang menggunakan file CSS karena memudahkan programmer ketika haru mengubah keseluruhan atau sebagian tampilan pada website”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan CSS adalah aturan-aturan yang ditambahkan ke dalam website untuk mengatur style website agar terlihat seragam.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Betha sidik dan Husni (2014:18)[32],“ MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linu, kepopuleran ini karena ditunjang karena performasi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah.”

Kelebihan MySQL

Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.3 No.1 (2014:2)[34],“ MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.Amiga dan masih banyak lagi.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.

  3. Mulitiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani querysederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned, float double char, text, date, timestamp dan lain-lain.

  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indekspada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface)

  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Konsep Dasar PHP

Menurut Betha Sidik (2014:4)[32],“ “PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014:27)[26], “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, PHP merupakan bahasa pemrograman web server side untuk pembuatan aplikasi atau halaman web dengan menggunakan script HTML.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

Menurut I Putu Agus (2016:639)[23],“ Xampp merupakan aplikasi Open source yang menyajikan kemudahan untuk instalasi web server, database server, dan FTP server kedalam sebuah proses instalasi dan konfigurasi”.

Mengenal Xampp

Menurut Kartini, dkk (2013:26-27)[35],“Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), Mysql (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP adalah:

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. A) : Aphace merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

  5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Intervace).

Konsep Dasar JavaScript

Menurut R. H. Sianipar (2015:1)[36],“ JavaScript merupakan bahasa skript popular yang dipakai untuk menciptakan halaman Web yang dapat berinteraksi dengan pengguna dan dapat merespon event yang terjadi pada halaman. JavaScript merupakan perekat yang menyatukan halaman-halaman Web. Akan sangat susah menjumpai halaman Web komersial yang tidak memuat kode JavaScript”.


Konsep Dasar JQuery

Menurut Roni Abdulloh (2017:24)[37],“ JQuery merupakan library atau kumpulan fungsi-fungsi javascript yang dapat digunakan untuk mempermudah pembutan program yang dibuat dengan JavaScript.”

Menurut Wahana Komputer (2013:1)[38],“ JQuery adalah sebuah framework berbasis Java-Script. JQuery sama dengan JavaScript Library, yaitu kumpulan kode atau fungsi JavaScript siap pakai sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam membuat kode JavaScript."

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Jquery adalah kumpulan kode atau fungsi JavaScript siap pakai sehingga mempermudah dan mempercepat pembuatan program yang dibuat dengan JavaScript.


Konsep Dasar Bootstrap

Menurut Bettaliyah, (2016:855)[39],“ Bootstrap merupakan sebuah framework CSS dari twitter, yang menyediakan kumpulan komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang sedemikian rupa untuk digunakan bersama-sama”.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Muchlisin Riadi (2013)[40],“ analisis SWOT memiliki fungsi untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya, yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan."

Konsep Dasar Pengujian atau Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box – Gray Bo Testing Technique (2013:176) [41],“ Black Box Testing ia a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. This type of testing is based entirely on the software requirement and specifications”. Black Box Testing adalah perangkat lunak pengujian teknik di mana fungsi dari perangkat lunak diuji (SUT) diuji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan pengetahuan internal jalan perangkat lunak. Jenis pengujian didasarkan sepenuhnya pada persyaratan perangkat lunak dan spesifikasi.

Sedangkan menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 dengan judul Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (2015:34)[41],“ Black Box Testing adalah testing yang berfokus pada spesifikasi fungsional dan perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan, BlackBox adalah teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus untuk melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Tujuan Blackbox Testing

Berbeda dengan whitebox testing, blackbox testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau inplementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba blackbox bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunkan metode whitebox testing, Blackbox Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

b. Kesalah interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau sukses database eksternal.

d. Kesalahan perfoma.

e. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, uji coba blackbox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya, karena uji coba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validasi fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dpaat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Blackbox harus melewaati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisa kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengna input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.


Teknik Pengujian Blackbox Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44) [41],mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu :

  1. Analisis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount)

    "This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.“ (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).

  2. Divisi (Division)

    "In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process.“ (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).

  3. Kesalahan Menebak (Fault guess)

    "In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used” (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) [42],Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain :

a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Manfaat Literature Review

Menurut Maulani, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.2 (2016:231)[43],“Manfaat dari Studi Pustaka (Literature Review) diantaranya untukmengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama di bidang ini”

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rachman Mulyandi dan Cyntia Ayu Wulan Dini pada jurnal CCIT Vol. 7 No.2 (2014)[44] yang berjudul “Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi” ini bertujuan untuk mengetahui data apa saja yang menjadi masukan dan keluaran pada sistem yang berjalan dan sistem menjadi terkomputerisasi.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi pada jurnal CCIT Vol. 9 No. 1 (2015)[45] yang berjudul “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii” aplikasi absensi peserta ini dirancang dengan menggunakan Website berbasis Framework Yii, xampp sebagai web MySQL sebagai database manajemen sistem (DBMS). Bertujuan untuk memudahkan kepegawaian mendapatkan rekapitulasi absensi secara online, dan data absensi lebih terstruktur dan tidak akan mudah tercecer lagi, karena sudah tersimpan secara terintegrasi melalui pengolahan database yang baik.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman pada Infotech Journal (2016)[46] ISSN: 2460-1861 “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka” Pembuatan aplikasi ini menggunakan java. Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti fingerprint scan atau yang lainnya.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto pada jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015)[47] berjudul “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP” ini bertujuan untuk meningkatkan Sistem absensi dan proses pembayaran biaya pegawai terpusat dengan menggunakan softwaresystem application and product in data processing (SAP). Dimana dari segi IT masih sangat lemah. Mulai dari terdapatnya sistem yang masih manual menyebabkan ketidak akuratan dalam memepersiapkan data pendukung dan seringnya error aplikasi SAP papa saat simulation / running pembayaran biaya pegawai oleh Unit Pelaksana Induk sehingga pembayaran gaji kepada pegawai akan mengalami keterlambatan yang berdampak menurunnya motivasi kerja.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurman Fhirmanda (2016)[48]yang berjudul “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Absensi Sebagai Decision Support System Dalam Menentukan Kinerja Karyawan Pada PT. Spektra Solusindo” Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait. Dengan sistem absensi menggunakan metode PIECES dalam menentukan proses suatu sistem yang dapat dilihat dari segi kinerja sistem, analisis sistem, analisis ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan terhadap sistem yang ada maka dapat diciptakan sebuah aplikasi sistem yang dapat mengolah data absensi serta menghasilkan laporan yang efektif dan efisien.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Riana Sepriyanti (2015)[49]yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Untuk Mengukur Kinerja Guru Honorer Pada Smk Negeri 5 Tangerang” Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi yang akan mencatat data daftar kehadiran guru honorer, jam mulai, jam selesai dan laporan kinerja guru honorer yang akan dibuat secara sistematis dan terkomputerisasi. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Vinay Suryawanshi, Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble pada Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2 (2017)[50]yang berjudul “Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI”. “The proposed system is designed to address problems associated with attendance systems. Biometric systems have been widely used for recognition purposes. This recognition method refers to the automatic recognition of people based on certain physiological or behavioral traits. The main purpose of this method is to develop attendance system transparency and store real time data and display online data for parents and other academic uses. Attendance System Using Fingerprint Identification with a reliable and easy-to-implement GUI that delivers accurate results” (Sistem yang diusulkan dirancang untuk mengatasi masalah yang terkait dengan sistem absensi. Sistem biometrik telah banyak digunakan untuk tujuan pengenalan. Metode pengakuan ini mengacu pada pengenalan otomatis orang berdasarkan beberapa ciri fisiologis atau perilaku tertentu. Tujuan utama metode ini adalah untuk mengembangkan transparansi sistem absensi dan menyimpan data real time dan menampilkan data online untuk orang tua dan penggunaan akademis lainnya. Sistem Kehadiran Menggunakan Identifikasi Sidik Jari dengan GUI yang andal dan mudah diimplementasikan yang memberi hasil yang akurat).
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Gaurav Patni dan Dr. Shilpa Sharma pada International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3 (2017)[51]yang berjudul “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. “This paper presents the development of system presence based on fingerprint identification. The system provides an efficient way for administrators and physical trainers to manage and track student attendance. To develop the system, we use a spreadsheet software with biometric fingerprint identification engine” (Makalah ini menyajikan perkembangan kehadiran sistem berdasarkan identifikasi sidik jari. Sistem ini menyediakan cara yang efisien bagi administrator dan fisik melatih untuk mengelola dan melacak kehadiran siswa. Untuk mengembangkan sistem, kami menggunakan software spreadsheet dengan mesin identifikasi sidik jari biometrik).

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Sekolah SMAN 15 Tangerang

Gambar 3.1 Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang

Dengan semakin bertambahnya sekolah-sekolah negeri maupun swasta didaerah Kota Tangerang khususnya tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), di daerah Periuk kecamatan Periuk yaitu SMA Negeri 15 Tangerang merupakan suatu sekolah yang pertama berdiri di kecamatan tersebut, dalam upaya meningkatkan daya saing antara sekolah secara terus menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan baik akademik maupun non akademik, demikian pula peningkatan sarana prasarana sekolah fasilitas terus bertambah.

Terbukti hingga saat ini SMA Negeri 15 Tangerang masih menjadi sekolah yang di favoritkan di kalangan calon orang tua murid agar anak-anak kesayangan mereka dapat masuk dan mengenyam pendidikan selama 3 tahun di SMA Negeri 15 Tangerang tersebut, tidak lupa juga jajaran keorganisasian sekolah mulai dari Kepala Sekolah, Guru-guru dan para Staff lainnya yang terkait turut serta semakin meningkat kualitas dalam memberikan pelayanan yang terbaik demi mencapai tujuan yaitu mencetak lulusan dari SMA Negeri 15 Tangerang yang berprestasi dan berkualitas agar dapat bersaing di instansi pendidikan selanjutnya.

Sejarah Sekolah SMAN 15 Tangerang

Seiring pesatnya pembangunan di berbagai bidang di Kota Tangerang sebagai kota industri dan pendidikan, bertambah pula jumlah penduduk yang berdampak pada salah satu bidang yaitu pendidikan yang harus bertambah. Dan pembangunan di bidang pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan / orang tua peserta didik. Sebagai kota pendidikan serta untuk memperbesar daya tamping siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat pemerintah memandang perlu didirikan Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tahun ajaran 2007/2008 Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengijinkan berdirinya Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang dan mulai menerima siswa baru sebanyak 9 (Sembilan) rombongan belajar (rombel). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sementara di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tangerang pada siang hari, dengan staff pengajarnya pun sebagian besar dari Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tangerang. Sebagai Plt nya adalah Bapak Drs. Soetrisno (Merangkap Kepala SMAN 6 Tangerang.

Pada tanggal 24 September 2017, Walikota Tangerang Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si mengeluarkan surat keputusan tentang berdirinya SMAN 15 Tangerang, dengan nomor : 421.3/Kep-178-Dis. P&K /2007. Sedangkan Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30 1 28 61 12 079 (berdasarkan surat keterangan Kepala Dinas P&K Kota Tangerang Bapak Drs. H. Zaenudin MM. M.Pd yang ditanda tangani oleh Kepala Bagian Tata Usaha Bapak Drs. Abdurachman, M.Si nomor 42/.3/2825-TU, tanggal 3 Oktober 2007).

Sambil menunggu selesai pembangunan gedung baru Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang yang berlokasi di Jalan Villa Tangerang Regency Kelurahan Periuk Kecamatan Periuk, pada tahun ajaran 2008/2009 Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang menerima kembali siswa baru sebanyak 9 rombel dan KBM masih di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Tangerang. Adapun staff pengajar yang sudah tetap sampai saat ini 26 orang, sebagai Kepala Sekolah nya Bapak Drs. Romli S (sejak 3 Juli 2008).

Visi Sekolah

  1. Berprestasi

  2. Berkahlaq Mulia

  3. Berwawasan Iptek dan Seni Budaya

Misi Sekolah

  1. Mengoptimalkan proses belajar mengajar Secara Profesional

  2. Mengembangkan sikap kreatif,inovatif dan kompetitif

  3. Membentuk pribadi yang berakhlaq mulia jujur,dan taat beribadah

  4. Mengikuti perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi

  5. Menumbuhkan daya kreasi dan apresiasi terhadap seni budaya

Tujuan Sekolah

  1. Mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki pengetahuan sikap dan keterampilan sesuai program keahliannya untuk bekal bekerja, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tingkat.

  2. Mendidik, membimbing, mengajar para peserta didik untuk menjadi insan mandiri, cepat beradaptasi, dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan di masyarakat.

  3. Mambekali sikap professional untuk mengembangkan diri agar mampu berkompetensi di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

  4. Menjaga dan memberikan kepuasan kepada para stakeholder.

Sarana dan Prasarana Sekolah

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang, adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2. Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang
Gambar 3.2. Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang
Tabel 3.4. Tabel Sarana dan Prasarana

Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini berfungsi untuk mengetahui siapa dan dimana seseorang itu bertanggung jawab dan melakukan tugasnya dengan baik, jujur, benar dan tanggung jawab, serta dapat menjalankan program/kegiatan sekolah sesuai dengan tujuan yang di harapkan sekolah.

Gambar 3.4. Struktur Organisasi

Sumber : SMAN 15 Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Sekolah

    1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sekolah.
    2. Mengarahkan, membina, memimpin, mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang Administrasi dan Keuangan sekolah, Kurikulum dan Ketenagaan, Kesiswaan & Bimbingan Penyuluhan, Sarana & Prasarana, kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri serta pemasaran tamatan kepada para staf pimpinan yang membidanginya.
    3. Menyusun RIPS, Program kerja tahunan, serta memberikan masukan-masukan pada Yayasan dalam penentuan RAPBS.
    4. Menetapkan kebijakan-kebijakan sekolah bersama Yayasan.
    5. Memelihara dan mengembangkan organisasi dan manajemen sekolah.
    6. Merencanakan dan membina pengembangan profesi, karier guru dan staf.
    7. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan program kerja sekolah.
    8. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan penerimaan siswa baru dan promosi sekolah.
    9. Membina dan memelihara hubungan baik sekolah dengan Majelis Sekolah, Komite Sekolah, orang tua dan DU/DI.
    10. Membina dan mengawasi pengelolaan penyesuaian dan pelaksanaan kurikulum.
    11. Membina kegiatan KBM, tes sumatif, Uji Kompetensi dan UN. Membina dan mengawasi pelaksanaan prakerin.
    12. Membina bursa kerja sekolah.
    13. Mengkoordinasikan pengembangan sarana/prasarana kepada yayasan.
    14. Mengatur dan mengelola penggunaan keuangan sekolah.
    15. Membina pelaksanaan 5K – 7K
    16. Membuat laporan kegiatan.
  2. Wakasek Bidang Kurikulum

    1. Menyusun program dan rencana kerja kegiatan sekolah/kalender akademis.
    2. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi administrasi kurikulum dan SDM dan Seksi Pengembang Kurikulum dan Monev.
    3. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas Ketua Kompetensi Keahlian (Tek. Pemesinan, Tek. Instalasi Tenaga Listrik, Tek. Otomotif Kendaraan Ringan, Tek. Otomotif Sepeda Motor, Komputer & Jaringan dan Administrasi Perkantoran).
    4. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas Sie Perpustakaan.
    5. Membuat rencana program kelas unggulan menuju standar Nasional.
    6. Mengkoordinir kegiatan penulisan dan pengembangan bahan ajar, Modul Pembelajaran
    7. Turut mengawasi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan Piket harian.
    8. Mengkoordinir kegiatan ulangan umum dan Ujian Nasional.
    9. Mengkoordinir/meneliti dan menyimpan administrasi kurikulum (progam tahunan, program semester, RPP, daya serap, pencapaian target kurikulum, dan leger).
    10. Menyusun dan memberi informasi tentang kegiatan Kurikulum kepada yang membutuhkan (Mahasiswa PPL, Pejabat/Pengawas dan sebagainya).
    11. Mendata dan mendokumentasikan siswa yang berprestasi.
    12. Mencari peluang-peluang pada instansi, industri, Pemda untuk mendapatkan Beasiswa baik bagi siswa yang berprestasi maupun siswa yang tidak mampu biaya.
    13. Turut serta dengan Kepala Sekolah dalam mempublikasikan sekolah.
    14. Bekerjasama dengan Wakasek Bidang Kesiswaan , Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri dan Wakasek Bidang Sarana Prasarana.
    15. Memberikan laporan bulanan, Semesteran dan tahunan seluruh kegiatan kepada Pimpinan Sekolah.
  3. Wakasek Bidang Hubungan Masyarakat dan Industri

    1. Menyusun program kerja dan kalender kegiatan.
    2. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Seksi Administrasi Humas dan Hubin, Seksi Informasi dan Managemen (SIM), Seksi Prakerin dan Seksi BKK.
    3. Mengkoordinir seluruh kegiatan yang berhubungan dengan instalasi terkait (penempatan/penelusuran lulusan, PPL, Prakerin dan Kunjungan industri).
    4. Menyusun dan memperluas pelaksanaan kerjasama sekolah dengan industri (institusi pasangan) dalam hal kegiatan prakerin.
    5. Membuat data dan mencatat kegiatan Mahasiswa (PPL Mahasiswa).
    6. Turut mengawasi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dan piket harian.
    7. Turut serta membantu panitia UN dan Ulangan umum dalam hal kedisiplinan siswa serta kaitannya dengan data-data pelaksanaan prakerin dan Uji kompetensi
    8. Berkonsultasi dengan orang tua/Industri dalam kegiatan Prakerin dan kunjungan industri.
    9. Memasyarakatkan BKK (Bursa Kerja Khusus) pada para lulusan
    10. Melaksanakan kunjungan industri bagi siswa.
    11. Merencanakan program kegiatan BKK.
    12. Memperluas kerja sama sekolah dengan industri dalam pemasaran penempatan lulusan
    13. Merencanakan diklat kerja sama dengan industri dalam pelatihan lulusan untuk siap ditempatkan pada industri-industri
    14. Turut serta dengan Kepala Sekolah dalam mempublikasikan sekolah.
    15. Bekerjasama dengan Wakasek Bidang Kurikulum & Wakasek Bidang Kesiswaan dan BK dan Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana.
    16. Menyampaikan laporan bulanan, semesteran dan tahunan seluruh kegiatan kepada Pimpinan sekolah.
  4. Wakasek Bidang Sarana dan Prasarana

    1. Menyusun program kerja tahunan kegiatan pengadaan, perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana.
    2. Menginventarisir usulan pengadaan bahan/alat praktek dari masing-masing ketua kompetensi keahlian untuk diusulkan pada Kepala Sekolah.
    3. Bersama ketua kompetensi keahlian melaksanakan proses pengadaan alat (bahan praktek)
    4. Membuat buku inventaris barang/alat dan pendataan alat inventarisasi sekolah berikut pelabelan alat inventaris sekolah.
    5. Menginventarisasikan dan mengusulkan perbaikan/ pemeliharaan sarana/prasarana sekolah berupa perbaikan Ruang/Gedung, sanitasi dan perlengkapan pendukung lainnya kepada Kepala Sekolah untuk disampaikan pada yayasan.
    6. Membuat proposal ajuan bantuan pada Direktorat PSMK, Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kota Bandung atau Instansi lainnya yang bisa digali untuk penambahan Sarana/prasarana sekolah.
    7. Membuat proposal dan melaksanakan proses pemanfaatan dana bantuan yang diberikan pada sekolah (BOMM, BOS atau Dana lainnya).
    8. Membuat pelaporan pelaksanaan pemanfaatan dana dari tiap-tiap unit kegiatan yang dilaksanakan.
    9. Bersama Kepala Sekolah dan Wakasek lainnya membuat Rencana Induk pengembangan Sekolah (RIPS/Register sekolah) periode 2010-2015.
    10. Membuat Master plan/Rencana pengembangan Renovasi Gedung Sekolah dan lain-lainnya.
    11. Membuat dokumen/data kegiatan perbaikan, pemeliharaan/pengadaan sarana dan prasarana.
    12. Turut serta membantu panitia Ujian Nasional dalam pelaksanaan Uji Kompetensi dan pembinaan siswa.
    13. Turut serta dengan Kepala Sekolah dalam mempublikasikan sekolah.
    14. Bekerjasama dengan Wakasek Kurikulum, Kesiswaan dan Humas/Hubin.
    15. Menyampaikan laporan bulanan, semesteran dan tahunan seluruh kegiatan kepada pimpinan sekolah.
  5. Wakasek Bidang Kesiswaan

    1. Menyusun program kerja dan kalender kegiatan.
    2. Mengkoordinir seluruh kegiatan seksi kkstra kurikuler.
    3. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan seksi bimbingan dan penyuluhan.
    4. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan seksi kepemimpinan & ketahanan sekolah.
    5. Mengkoordinir kegiatan seksi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    6. Turut mengawasi proses kegiatan belajar mengajar dan piket harian.
    7. Turut serta membantu panitia UN dan Ulangan umum dalam hal pembinaan terhadap disiplin siswa.
    8. Berkonsultasi dengan orang tua/wali siswa dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling.
    9. Membuat laporan bulanan presensi/kehadiran siswa seluruh kelas.
    10. Memantau kedisiplinan siswa dalam melaksanakan Tata tertib sekolah
    11. Membuat data dokumentasi kegiatan Bidang Kesiswaan (Program dan foto-foto kegiatan)
    12. Bersama-sama Wakasek Bidang Hubin/Humas memasyarakatkan BKK (Bursa Kerja Khusus) kepada lulusan.
    13. Turut serta dengan Kepala Sekolah dalam mempublikasikan sekolah.
    14. Bekerjasama dengan Wakasek Bidang Kurikulum, Wakasek Bidang Hubin dan Wakasek Bidang Sarana.
    15. Menyampaikan laporan bulanan, Semester dan tahunan seluruh kegiatan kepada Pimpinan sekolah.
  6. Kepala Tata Usaha

    1. Menyusun rencana dan program kerja ke Tata Usahaan termasuk pembagian tugas pada stafnya.
    2. Mengkoordinir seluruh kegiatan urusan administrasi sekolah dan Kurikulum.
    3. Membantu kelancaran proses edukatif dan administratif.
    4. Memantau kebersihan ruangan belajar siswa dan lingkungannya.
    5. Turut mengawasi penggunaan bahan dan inventaris sekolah.
    6. Turut serta membina pegawai Tata Usaha/stafnya termasuk Toolman dan pembantu sekolah (Upacara,)Kehadiran, efektifitas kerja dan sebagainya).
    7. Membuat rekapitulasi prosentasi kehadiran Tata Usaha & Karyawan.
    8. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan sekolah kegiatan Ketatausahaan secara berkala.
    9. Turut mengawasi penggunaan bahan dan inventaris sekolah.
    10. Turut serta membina pegawai Tata Usaha/stafnya termasuk Toolman dan pembantu sekolah (upacara, kehadiran, efektifitas kerja dan sebagainya).
    11. Membuat rekapitulasi prosentasi kehadiran Tata Usaha & Karyawan.
    12. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan sekolah kegiatan ketatausahaan secara berkala.
  7. Ketua Kompetensi Keahlian

    1. Mengatur perencanaan dan mengawasi kegiatan praktek.
    2. Merencanakan Job Praktek yang efesien (lengkap dengan anggarannya).
    3. Menyusun tugas Praktek bagi guru praktek.
    4. Memanfaatkan hasil praktek siswa bagi sekolah maupun masyarakat dengan mempertimbangkan segi ekonomis.
    5. Mengadakan hubungan dengan guru mata pelajaran pada kompetensi yang bersangkutan.
    6. Membantu pelaksanaan kunjungan industri.
    7. Merencanakan dan mendokumentasikan hasil praktek siswa yang dapat dijadikan sebagai bahan produk unggulan.
    8. Membantu Sie administrasi Kurikulum dan jadwal dalam menyusun jadwal.
    9. Menyusun program pemeliharaan mesin-mesin, komputer dll. secara periodik.
    10. Menyusun jadwal penggunaan ruang praktek.
    11. Membuat daftar inventarisasi perlengkapan ruang praktek dan perlengkapan praktek.
    12. Menyeleksi dan membina siswa untuk kegiatan LKS dan Uji kompetensi Memberi laporan kepada pimpinan sekolah melalui Wakasek Bidang Kurikulum.
  8. Kasie Administrasi Kurikulum Dan SDM

    1. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan Jadual Pelajaran Guru dan Siswa yang teratur, praktis dan sistimatis dengan mempertimbangkan segala kaitan dan kemungkinannya.
    2. Memantau pelaksanaan jadual pelajaran dan penggunaan ruang pembelajaran.
    3. Membuat blanko-blanko kurikulum (Program Tahunan, Program Semester, RPP dan sebagainya).
    4. Mengkoordinir pengumpulan penempatan administrasi guru (Program tahunan, program semester, RPP, bahan ajar, daftar hadir, nilai) pada file guru yang telah disiapkan.
    5. Mendokumentasikan segala kegiatan Kurikulum.
    6. Berkonsultasi dengan kompetensi keahlian (Tek. Pemesinan, Tek. Instalasi Tenaga Listrik, Tek. Otomotif Kendaraan Ringan, Tek. Otomotif Sepeda Motor, Tek. Komputer & Jaringan dan Administrasi Perkantoran).
    7. Membuat jadual pelajaran sekolah dan pemakaian ruang belajar (Teori & Praktek) dan terpampang di ruang guru.
    8. Menyusun daftar piket harian (untuk Wali kelas).
    9. Berhak menampung kesulitan Wali Kelas yang berkaitan dengan administrasi kurikulum.
    10. Merencanakan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.
    11. Berkoordinasi dengan tata usaha dalam menyiapkan surat tugas pelatihan staf pengajar dan karyawan.
    12. Memberi laporan kepada Kepala Sekolah melalui Wakasek Bidang Kurikulum.
  9. Kasie Pengembang Kurikulum, Monitoring dan Evaluasi

    1. Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan pengembangan kurikulum.
    2. Membuat dan mensosialisasikan format-format Analisis kurikulum.
    3. Mendokumentasikan seluruh kegiatan pengembangan kurikulum.
    4. Merencanakan dan melaksanakan proses monitoring dan evaluasi proses pembelajaran.
    5. Berkoordinasi dengan piket harian dalam pemantauan kehadiran staf pengajar.
    6. Membuat rekapitulasi Kehadiran staf pengajar setiap bulan, semester dan tahun.
    7. Memberi laporan kepada Kepala Sekolah melalui WKS Bidang Kurikulum.
  10. Kepala Lab. Komputer

    1. Menyusun jadwal penggunaan Lab. Komputer.
    2. Merencanakan program pemeliharaan Komputer dan perangkat lainnya secara periodik.
    3. Merencanakan program kegiatan optimalisasi Lab. Komputer untuk pelatihan siswa Guru dan TU.
    4. Mensosialisasikan program internetisasi sekolah, E-mail, Web Site sekolah dan pembelajaran
    5. Multimedia dan TV education.
    6. Membuat daftar inventarisasi perlengkapan Ruang Lab. Komputer.
    7. Menyeleksi dan membina siswa-siswa yang berminat pengembangan Teknologi Informatika.
    8. Memberikan laporan kepada pimpinan sekolah melalui Wakasek. Bidang Kurikulum
  11. Kasie Perpustakaan

    1. Membuat program kegiatan pengelolaan dan pengembangan Perpustakaan.
    2. Membuat jadwal kegiatan dan peningkatan pelayanan perpustakaan.
    3. Mendata buku, pengunjung dan iventaris perpustakaan.
    4. Melengkapi buku dan informasi di Perpustakaan termasuk katalog, nomor buku, kartu dan lain-lain.
    5. Mengoleksikan dan memelihara semua inventaris Perpustakaan.
    6. Membuat kliping subject yang dianggap perlu untuk mengaktifkan kegiatan papan kreasi.
    7. Memotifasi siswa untuk gemar membaca menulis.
    8. Menyampaikan laporan melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum seluruh kegiatan kepada Pimpinan Sekolah.
  12. Sie Ekstrakulikuler

    1. Membina dan mengembangkan olahraga.
    2. Membina dan mengembangkan keseniaan.
    3. Membina dan mengembangkan dasar-dasar Komputer.
    4. Membina dan mengembangkan bimbingan belajar.
    5. Membina dan mengembangkan Kepramukaan.
    6. Membina dan mengembangkan Teknologi Tepat Guna.
    7. Mengirim siswa berprestasi kepada lomba/pertandingan tertentu.
    8. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan sekolah melalui Wakasek. Bidang Kesiswaan & Bimbingan Konseling (BK).
  13. Sie Bimbingan Konseling

    1. Membuat porto polio/kasus pelanggaran kedisiplinan siswa untuk dikoordinasikan pada Wali kelas.
    2. Mendokumentasikan rekapitulasi siswa yang melakukan pelanggaran disiplin, sikap untuk bahan penilaian kelulusan/kenaikan siswa.
    3. Membuat laporan tiga bulanan proses kegiatan BK pada Wakasek Kesiswaan.
    4. Menghimpun data bimbingan dan penyuluhan dari setiap Wali kelas
    5. Memonitor hasil home visit wali kelas yang dilakukan pada siswa yang berkasus.
    6. Membuat peta kerawanan siswa sesuai dengan informasi dari anggota dan Wali kelas.
    7. Bekerjasama dengan wali kelas dalam menangani kasus siswa.
    8. Mengembangkan kemampuan diri dalam menangani siswa
    9. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan sekolah melalui Wakasek. Bidang Kesiswaan
  14. Sie Kepemmimpinan dan Ketahanan Sekolah

    1. Memonitor keamanan dan ketertiban pelaksanaan kegiatan-kegiatan siswa.
    2. Membina dan mengadakan pengkaderan Kepemimpinan Siswa (OSIS, MPK dan lain-lain).
    3. Membina dan melatih Pasukan Upacara Bendera.
    4. Menyelenggarakan upacara bendera mingguan dan upacara khusus peringatan hari besar nasional.
    5. Membimbing dan membina 5K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan dan Kekeluargaan)
    6. Menyampaikan laporan kepada Pimpinan sekolah melalui Wakasek. Bidang Kesiswaan dan BK
  15. Sie Ketaqwaan Terhadap Tuhan

    1. Membina warga SMK. “Merdeka” kearah Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan (diklat) pemantapan kerohanian.
    3. Menyelenggarakan ceramah-ceramah ketaqwaan pada hari-hari besar keagamaan.
    4. Membuat program kegiatan peningkatan kemampuan baca Tulis Al-Quran bagi siswa.
    5. Memotivasi dan membimbing siswa agar mempunyai rasa sosial antara sesamanya.
    6. Menyusun jadwal khotib/imam Jum’at dan membagi tugas siswa untuk melaksanakan Sholat Jum’at bersama di Kampus SMK Merdeka.
    7. Membimbing kerukunan dan kedamaian siswa dengan meningkatkan pada kegiatan kerohanian.
    8. Membina siswa untuk berbudi pekerti luhur dan berahlak mulia.
    9. Membina siswa untuk berbudi pekerti luhur dan berahlak mulia.
    10. Menyampaikan laporan kepada pimpinan sekolah melalui Wakasek. Bidang Kesiswan & BK.
  16. Kasie Administrasi Humas dan Hubin

    1. Mempersiapkan dan mengelola kebutuhan administrasi surat menyurat yang berhubungan dengan DU/DI dan Prakerin
    2. Membuat Data Base semua siswa yang akan melaksanakan Prakerin
    3. Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan kegiatan kunjungan industri / studi tour siswa.
    4. Menyusun dan mencetak jurnal Prakerin
    5. Turut serta membantu Kasie BKK dalam kegiatan rekruitmen kerja bagi lulusan.
    6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan sekolah melalui Wakasek. Humas dan Industri.
  17. Kasie Sistem Informasi Manajemen Sekolah

    1. Merencanakan Sistem Informasi dan Administrasi Sekolah secara Sistimatis dan praktis.
    2. Mendokumentasikan semua kegiatan sekolah melalui komputerisasi.
    3. Membuat program/Softwear bersama-sama dengan Kasie Komputer dalam menata Administrasi sekolah yang praktis dan mudah diakses sesuai dengan judul yang baku.
    4. Memberikan bimbingan /diklat pada personal TU dalam penanganan SIM.
    5. Menata ulang dokumentasi komponen-komponen akreditasi sekolah.
    6. Mengupdate Website SMK Merdeka Bandung
    7. Melaksanakan Sistem Informasi dan Aplikasi Pendidikan
    8. Memberi laporan kepada Kepala Sekolah melalui Wakasek Hubin dalam penanganan SIM.
  18. Kasie Praktek Kerja Industri

    1. Bersama Wakasek HUBIN merencankan penempatan Prakerin siswa kelas XII untuk semua kompetensi keahlian.
    2. Membuat data pemetaan Siswa/i Prakerin.
    3. Merencakan dan melaksanakan monitoring terhadap siswa Prakerin.
    4. Memberikan pembekalan pada siswa yang akan melaksankan Prakerin.
    5. Mendata DU/DI tempat Prakerin untuk pembagian cinderamata.
    6. Menyampaikan laporan kepada pimpinan sekolah Melalui Wakasek HUBIN.
  19. Kasie Bursa Kerja Khusus (BKK)

    1. Mendata perusahaan yang menerima lowongan pekerjaan.
    2. Melakukan pengiriman untuk memenuhi permintaan tenaga kerja.
    3. Melakukan penawaran mengenai persediaan tenaga kerja.
    4. Melakukan wawancara terhadap pencari kerja.
    5. Mendata dan mendaftarkan pencari kerja untuk lulusan..
    6. Mendaftarkan dan mendata lowongan kesempatan kerja yang diterima.
    7. Menerbitkan kartu Pencari kerja dari Depnakertrans.
  20. Kasie Bisnis Center

    1. Membuat dan mengembangkan program bisnis center sebagai kegiatan pembelajaran Kewirausahaan Siswa dan Guru.
    2. Bekerja sama dengan semua ketua kompetensi keahlian, guru Kewirausahaan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pengembangan kewirausahaan.
    3. Membuat jadwal kegiatan siswa sebagai praktek kegiatan administrasi perkantoran khusus program keahlian Administrasi Perkantoran.
    4. Bekerja sama dengan guru kewirausahaan untuk melatih siswa dalam kegiatan praktek kewirausahaan dengan menjual barang-barang yang ada di Toko/Bisnis Center SMK Merdeka baik dilingkungan sekolah, keluarga atau masyarakat lebih luas.
    5. Kegiatan bisnis center diarahkan untuk melatih kompetensi siswa untuk menumbuhkan jiwa enter- preuner.
    6. Mengadministrasikan pelaksanaan program bisnis center.
    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bulanan untuk dilaporkan ke Direktorat PSMK Jakarta.
    8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bulanan untuk dilaporkan ke Direktorat PSMK Jakarta.
    9. Membuat laporan tahunan kegiatan bisnis center.
    10. Menyampaikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah melalui Wakasek Sarana dan Prasarana.
  21. Kasie Administrasi Sarana

    1. Melaksanakan tugas pengadministrasian sarana prasarana yang diprogramkan oleh Wakasek sarana prasarana.
    2. Melaksanakan inventarisasi sarana prasarana sekolah sesuai pedoman inventarisasi barang atas arahan dan bimbingan dari Wakasek sarana prasarana.
    3. Menata dokumen inventarisasi sekolah baik soft copy maupun hard copy dengan baik dan teratur.
    4. Turut serta membantu ketua kompetensi keahlian dalam pengadministrasian barang.
  22. Urusan Administrasi Sekolah dan Kulikuler

    1. Turut membantu terhadap kelancaran administrasi dan edukatif.
    2. Mengkoordinir seluruh kegiatan petugas administrasi kurikuler.
    3. Mengkoordinir petugas toolman, pembantu dan keamanan sekola.
    4. Membantu kepanitiaan khusus (UN, Ulangan Umum, Penataran, PSB dan lain sebagainya).
  23. Urusan Administrasi Keuangan

    1. Menerima dan membukukan SPP dan keuangan lainnya.
    2. Mengeluarkan keuangan berdasarkan persetujuan Pimpinan Sekolah.
    3. Menyusun pencatatan keuangan (buku pembantu, kas umum, buku setoran, buku penerimaan beasiswa, dan buku yang ada kaitannya dengan keuangan).
    4. Menyampaikan laporan keuangan kepada kepala sekolah.
  24. Wali Kelas

    1. Wali kelas wajib mengenal pribadi anak didik, lingkungan keluarga dan masyarakat dari siswa yang berada di bawah asuhannya.
    2. Wali kelas wajib membina dan menjaga agar kelasnya tetap tertib, bersih, rapi dan menyegarkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
    3. Wali kelas wajib meneliti presensi/kehadiran siswa asuhannya dan menyampaikan panggilan pada orang tua/wali siswa asuhannya bila ketidakhadirannya melebihi dari 3 hari.
    4. Wali kelas wajib merespon/menindak lanjuti keluhan-keluhan/laporan yang disampaikan oleh Guru pengajar mengenai siswa asuhannya.
    5. Wali kelas mempunyai kewajiban untuk membundel dan mendokumentasikan buku pribadi/data pribadi siswa asuhannya dengan lengkap dan rapi.
    6. Wali kelas wajib mengisi buku kumpulan nilai (leger) buku raport serta membuat catatan khusus tentang kemajuan kelasnya.
    7. Wali kelas diharapkan dapat membantu kelancaran pembayaran SPP dengan mengingatkan/ menyampaikan pemberitahuan pada orang tua/Wali siswa jika keterlambatan pembayaran mencapai dua bulan atau lebih.
    8. Wali kelas dapat memberikan masukan guna kemajuan sekolah pada pimpinan sekolah secara langsung.
    9. Wali kelas hendaknya secara teratur meneliti kasus siswa asuhannya secara teratur mendokumentasikan catatan kasus-kasus dari siswa asuhannya.
    10. Wali kelas hendaknya menyediakan waktu untuk menghubungi orang tua/wali kelas (Home Visit) pada siswa yang dianggap perlu.
    11. Wali kelas hendaknya memperhatikan nilai, kenaikan kelas, Ujian Nasional dari siswa asuhannya.
    12. Wali kelas diwajibkan untuk menyampaikan laporan minimal 3 bulanan dalam membina siswa asuhannya pada Pimpinan sekolah melalui Wakasek Bidang Kurikulum.
  25. Pengawas Harian atau Piket

    1. Piket (pengawas harian) wajib hadir 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai (untuk pagi jam pelajaran dimulai pukul 06.45, untuk siang jam pelajaran dimulai pukul 12.30).
    2. Piket (pengawas harian) bertugas menangani kelancaran dan ketertiban jalannya proses belajar mengajar.c.
    3. Piket berkewajiban untuk mengecek/ menandatangankan kehadiran guru pengajar pada hari tugasnya.
    4. Piket berkewajiban untuk menangani guru yang berhalangan hadir, menyampaikan tugas ke kelas dan ditunggu sampai keadaan kelas tertib.
    5. Piket berkewajiban untuk memantau/berkeliling untuk mengawasi ketertiban siswa.
    6. Piket berkewajiban untuk menegur siswa yang berkeliaran di luar kelas (wc,kantin dll.) pada waktu pelajaran sedang berlangsung dan bila perlu dapat memberikan sanksi.
    7. Piket agar meneliti siswa-siswa yang meminta izin keluar/masuk sekolah dan memberikan surat keterangan sesuai dengan yang di perlukan.
    8. Piket agar dapat menerima tamu sekolah, sebelum diterima oleh Kepala Sekolah, guru yang dituju.
    9. Piket mempunyai wewenang untuk menangani masalah-masalah, dan menyelesaikan masalah yang masih bisa di pertanggung jawabkan.
    10. Piket berkewajiban untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama bertugas.
    11. Piket hendaknya ikut serta dalam menertibkan kegiatan-kegiatan khusus sekolah, upacara dan lain-lain.
  26. Guru

    1. Membuat analisis program pengajaran (Program Semester/tahunan).
    2. Membuat bahan ajar, modul atau RPP.
    3. Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (tatap muka di kelas).
    4. Melaksanakan kegiatan penilaian (Evaluasi Hasil Belajar) meliputi : test formatif, sumatif, Ujian Nasional atau Uji Kompetensi.
    5. Mengadakan pengembangan bahan ajar dari setiap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
    6. Mengisi daftar nilai dan catatan kehadiran siswa pada buku nilai.
    7. Membuat dan menyusun lembaran kerja (Job Sheet) untuk mata pelajaran produktif.
    8. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.
    9. Melaporkan nilai hasil tes standar kompetensi/ kompetensi dasar pada Wakasek kurikulum untuk diinformasikan pada orang tua siswa.
    10. Membuat perangkat soal/evaluasi hasil belajar siswa.
    11. Menyerahkan hasil evaluasi belajar siswa untuk di olah menjadi nilai prestasi siswa pada laporan pendidikan.
    12. Turut membantu sekolah dalam menciptakan suasana kondusif di kelas
    13. Menyimpan perangkap administrasi guru pada file yang telah disediakan diruang guru.
  27. Tata Usaha dan Karyawan

    1. Datang sesuai dengan waktu tugas mulai pukul 07.00 s/d 16.30 WIB.
    2. Melaksanakan tugas administrasi sekolah dan kurikuler secara baik dan benar.
    3. Melayani kelancaran surat menyurat untuk keperluan lembaga dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya.
    4. Mengarsipkan semua dokumen penting sekolah baik yang keluar maupun yang masuk sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga maupun Dinas Pendidikan secara baik dan benar.
    5. Memberikan pelayanan administrasi dan ketatausahaan pada guru, siswa maupun orang tua siswa dengan sebaik-baiknya.
    6. Menata dan mengatur situasi ruang kerja agar aman dan nyaman
    7. Memberikan pelayanan yang ramah nyaman dan menyenangkan pada tamu datang ke sekolah.
    8. Menerima tamu yang datang ke sekolah baik yang akan menemui Pimpinan sekolah, guru, Wali kelas maupun karyawan sekolah, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
    9. Berhak menolak pramuniaga/pedagang yang sekiranya mengganggu kinerja dari guru maupun karyawan sekolah.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unifield Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur Absensi

Proses absensi yng berjalan saat ini pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang saat ini sangat kurang efektif dan efisien karena masih menggunakan absensi manual, dan dilakukan pada buku agenda absensi sehingga sangat mudahnya kerusakan terjadi pada buku agenda absensi guru yang terbuat dari kertas. Pengabsenan guru dilakukan secara terpisah, untuk pengabsenan para staff dilakukan diruang Tata Usaha sedangkan untuk pengabsenan para Guru dilakukan diruang piket. Hal ini dikarenakn adanya perbedaan jam kerja antara Guru dan Staff.

Prosedur Pembuatan Laporan

Pada proses pembutan laporan, bagian TU masih menggunakan cara manual untuk melakukan pembuatan laporan yang akan diserahkan ke Kepala Sekolah, yaitu bagian TU menerima dan mengumpulkan form absensi harian dari bagian piket. Kemudian bagian TU merekap dan menyusun form absen harian tersebut untuk dibuat laporan bulanan. Setelah selesai laporan tersebut diserah kan kepada Kepala Sekolah untuk diperiksa.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram, dan activity diagram.

Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Absensi Guru dan Staff Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5. Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Absensi Guru dan Staff.

  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu : Guru & Staff, Petugas Absensi, Staff TU dan Kepala Sekolah.

  3. 5 (lima) Use Case yang dapat dilakukan oleh actor, diantaranya Absen, Mengisi Absensi Kehadiran, Menyerahkan Form Absensi, Rekap Absensi dan Laporan Absensi Bulanan.

  4. 2 (dua) Extend yang terdapat dalam sistem.

Sequence Diagram

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Absensi Guru dan Staff

Berdasarkan gambar 3.4. Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. Terdapat 4 (empat) Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Guru & Staff, Petugas Absensi, Staff TU dan Kepala Sekolah.

  2. 2 (dua) Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya Absensi Kehadiran dan Laporan Absensi.

  3. 8 (delapan) Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi yang dilakukan oleh actor, diantaranya Mengambil Buku Absensi, Mengisi Form Absensi Kehadiran (sakit, izin, tanpa keterangan), Menyerahkan Absensi Yang Sudah Di Isi, Menyerahkan Semua Form Absensi, Rekap Absensi Kehadiran, Pembuatan Laporan Absensi, Laporan Absensi Bulanan dan Menerima Laporan Absensi Bulanan.

Activity Diagram

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Absensi dan Laporan Absensi Guru dan Staff

Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node, model yang diawali.

  2. 8 (delapan) Acticity dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yang dimulai dari Mengambil Buku Absensi, Mengisi Form Absensi Kehadiran, Menyerahkan Absensi Yang Sudah Diisi, Menyerahkan Semua Form Absensi, Rekap Absensi, Pembuatan Laporan Absensi, dan Laporan Absensi Bulanan.

  3. 1 (satu) Final State, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Berjalan

Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal maupun eksternal yang dibuat dalam menganalisa penelitian :

Tabel 3.2 Analisa SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Nama Masukan : Form absensi

  2. Fungsi : Untuk pencatatan absensi guru

  3. Sumber : Staff TU

  4. Media : Buku Absensi

  5. Format : Dapat dilihat pada Lampiran

  6. Keterangan : Berisi data kehadiran guru

Analisa Proses

  1. Nama modul : Form absensi harian

  2. Masukan : Daftar absensi harian dari guru

  3. Keluaran : Catatan absensi guru

  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manual mengenai absensi masing-masing guru

Analisa Keluaran

  1. Nama keluaran : Laporan Absensi

  2. Fungsi : Mencetak dan menampilkan laporan absensi

  3. Media  : Kertas A4

  4. Rangkap  : 2 lembar

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Core i3

  2. Monitor : LED 18”

  3. Mouse : Logitech USB

  4. Keyboard : Logitech USB

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 500 GB

  7. Printer : HP Laserjet

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows XP

  2. Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

  1. Petugas Absen

  2. Kepala Sekolah dan Guru

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh peneliti, sistem informasi absensi guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang yang sedang berjalan saat ini didapat bahwa proses dalam sistem pengolahan data belum terintegrasi dan proses absensi masih dilakukan secara manual, sehingga pengolahan data belum diperoleh secara cepat, tepat dan akurat serta sistem absensi masih belum dapat berjalan secara efektif dan efisien, dengan dilakukannya pencatatan pada buku agenda absensi sehingga sangat mudah terjadi kerusakan pada buku agenda absensi guru yang terbuat dari kertas.

Masalah yang mendasar adalah kesalahan dalam proses rekap absensi yang otomatis menghambat pembuatan laporan setiap bulannya dalam satu periode sebagai bahan laporan akhir tahun dan sebagai data dukung pengambilan keputusan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah mengembangkan sistem pada absensi yang berjalan saat ini dengan terkomputerisasi. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi akan mempermudah bagi guru yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi, sehingga dapat melakukan efisiensi baik waktu maupun biaya serta dapat membantu Staff dalam monitoring kehadiran guru sehingga mempermudah dalam pembuatan laporan setiap bulannya dalam satu periode sebagai bahan laporan akhir tahun dan data yang didapat lebih tepat dan akurat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara denga Stakeholder. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I :

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential) Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antar rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

  1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

  3. (I) pada MDI itu artinya Innesential. Maksudnya bahawa requirement tersebut bukanlah bagian dari sitem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Keterangan

  1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

  2. D (Desirable)  : Dibutuhkan atau tidak.

  3. I (Innessential)  : Di luar sistem atau tidak dibutuhkan

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requiremet yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. (E) artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit sertaa biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.


Keterangan:

  1. T : Technical (teknik) H : High

  2. 'O : Operational (operasional) M : Middle

  3. E : Economi (biaya) L : Low

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem.

Tabel 3.6 FInal Draft Elisitasi

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem informasi absensi yang berjalan pada SMAN 15 Tangerang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem absensi yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengolahan absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses absensi saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem pengolahan data absensi yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 adalah sebagai berikut Adapun diagram-diagram usulan pada penelitian ini digambarkan dalam program Visual

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use case diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai luar (outside user) yang disebut actor. Use case diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan si pemakai (user).

Use Case Diagram Guru dan Staff

Gambar 3.8 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Guru dan Staff

Berdasarkan gambar 3.8. rancangan Use Case Diagram pada Guru dan Staff terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem absensi Guru dan Staff.

  2. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu : Guru & Staff dan Admin.

  3. 3 (tiga) Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor.

  4. 4 (empat) Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

    12 (dua belas) Extend yang terdapat di dalam sistem.

Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 3.9 Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 3.9. rancangan Use Case Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada Admin.

  2. 1 (dua) Actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Admin.

  3. 1 (satu) Use Case yang dapat dilakukan oleh Actor.

  4. 3 (tiga) Include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari usecase sebelumnya.

    12 (dua belas) Extend yang terdapat di dalam sistem.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Activity Diagram Guru dan Staff

Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Guru dan Staff

Berdasarkan gambar 3.10 rancangan Activity Diagram pada Guru dan Staff terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node, dimana objek mulai kegiatan.

  2. 12 (dua belas) Action, yaitu Menu Utama, Absen Guru, Absen Staff, Cuti, Form Pengajuan Cuti, Login, Verifikasi, Absen Guru, Absen Staff, Kehadiran, Absen Datang dan Absen Pulang.

  3. 1 (satu) ;'Decition node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Admin

Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 3.11 rancangan Activity Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node, dimana objek mulai kegiatan.

  2. 24 (dua puluh empat) Action, yaitu Menu Utama, Login, Verifikasi Username & Password, Menu Admin, Absensi, Kelola Data Absensi Guru & Staff, Cek List Keterangan Absensi, Guru & Staff, Kelola Data Guru & Staff, Kelola Jababan, Cuti, Kelola Pengajuan Cuti, Kelola Laporan Pengajuan Cuti, Manajemen Jadwal, Kelola Jadwal, Informasi, Kelola Data Informasi, Laporan, Kelola Data Laporan, Pengaturan, Kelola Data Pengaturan, Grafik dan Logout.

  3. 1 (satu) Decition node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence Diagram Guru dan Staff

Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Guru dan Staff

Berdasarkan gambar 3.12. rancangan Sequence Diagram pada Guru dan Staff terdapat :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu : Guru & Staff dan Admin.

  2. 5 (lima) Lifeline yang menggambarkan fasilitas sistem di antar nya : Menu Utama, Input Absen, Login, Absensi Kehadiran, Form Cuti.

  3. 10 (sembilan) Message yang menggambarkan alur kegiatan di antara nya : Menampilkan Menu Utama, Pilih Absen Guru atau Absen Staff, Masukkan Kode Guru, Masukkan Kode Staff dan Password, Verifikasi, Melakukan Absensi Kehadiran, Input Ket. Absensi Guru & Staff: (Sakit, Ijin, Tanpa Keterangan, Cuti), Pilih Form Cuti, Menampilkan Form Pengajuan Cuti dan Input Cuti Guru & Staff.

Sequence Diagram Admin

Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin

Berdasarkan gambar 3.12. rancangan Sequence Diagram pada Admin terdapat :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu Admin.

  2. 11 (sebelas) Lifeline yang menggambarkan fasilitas sistem di antar nya : Login, Input Absen, Absensi, Cuti, Guru & Staff, Manajemen Jadwal, Informasi, Laporan, Pengaturan, Grafik, dan Logout.

  3. 26 (dua puluh enam) Message yang menggambarkan alur kegiatan di antara nya : Masukkan Username dan Password, Verifikasi, Masuk Menu Admin, Masuk Menu Absensi, Kelola Data Absensi Guru dan Staff, Cek List Keterangan Absensi, Masuk Menu Cuti, Kelola Data Pengajuan Cuti Guru dan Staff, Kelola Laporan Pengajuan Cuti Guru dan Staff, Masuk Menu Guru & Staff, Kelola Data Guru dan Staff, Kelola Jabatan, Masuk Menu Manajemen Jadwal, Kelola Jadwal, Masuk Menu Informasi, Kelola Data Infomasi, Masuk Menu Laporan, Kelola Data Laporan, Masuk Menu Pengaturan, Kelola Profil Sekolah, Kelola User, Masuk Menu Grafik, Menampilkan Grafik Absensi, Pilih Menu Logout, dan Menampilkan Menu Logout.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 3.14 Class Diagram Yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah :

1. Tabel Pegawai
Nama File : t_pegawai
Media : Harddisk
Isi : ( kode_peg + nip + nama_peg + jabatan_id + mengajar + email + no_tlp + alamat + tgl_masuk + tmp_lahir + agama+ pendidikan + password + real_pass foto )
Primary Key : kode_peg
Panjang record : 381
Tabel 3.7 Tabel Pegawai
2. Tabel Jabatan
Nama File : Jabatan
Media : Harddisk
Isi : ( id_jab + nama_jab )
Primary Key : id_jab
Panjang Record : 31
Tabel 3.8 Tabel Jabatan
3. Tabel Absensi Staff
Nama File : Absensi
Media : Harddisk
Isi : ( no_absensi + kode_peg + absen + tgl_absen + jam_masuk + jam_pulang + hari + bulan + tahun + no_cuti )
Primary Key : no_absen
Panjang Record : 76
Tabel 3.9 Tabel Absensi Staff
2. Tabel Absensi Guru
Nama File : absensi_guru
Media : Harddisk
Isi : ( idabsen + kode_peg + jam_ke + kode_pel + tgl_absen + jam_masuk + jam_selesai + hari + bulan + tahun + ket )
Primary Key : idabsen
Panjang Record : 66
Tabel 3.10 Tabel Absensi Guru
3. Tabel Hari
Nama File : hari
Media : Harddisk
Isi : ( id_hari + nama_hari + harinya )
Primary Key : id_hari
Panjang Record : 16
Tabel 3.11 Tabel Hari
2. Tabel Jadwal
Nama File : jadwal
Media : Harddisk
Isi : ( id_jadwal + kode_kelas +nip + jam_ke + hari + harinya + kode_pel )
Primary Key : id_jadwal
Panjang Record : 42
Tabel 3.12 Tabel Jadwal
3. Tabel Pelajaran
Nama File : pelajaran
Media : Harddisk
Isi : ( id + kode_pel + nama_pel + nilai_std )
Primary Key : id
Panjang Record : 69
Tabel 3.13 Tabel Pelajaran
2. Tabel Jam Belajar
Nama File : jam_belajar
Media : Harddisk
Isi : ( id + mulai + akhir + kode_jam + jml_jam )
Primary Key : id
Panjang Record : 20
Tabel 3.14 Tabel Jam Belajar
3. Tabel Kelas
Nama File : kelas
Media : Harddisk
Isi : ( idkelas + nama_kelas + kode_kelas )
Primary Key : idkelas
Panjang Record : 45
Tabel 3.15 Tabel Kelas
2. Tabel Cuti
Nama File : t_cuti
Media : Harddisk
Isi : ( no_cuti + nip + lama_cuti + alasan_cuti + tgl_mulai + tgl_akhir + tgl_pengajuan + tgl_acc + status + bulan + tahun )
Primary Key : no_cuti
Panjang Record : 190
Tabel 3.16 Tabel Cuti
3. Tabel Bulan
Nama File : t_bulan
Media : Harddisk
Isi : ( idbulan + nama_bulan )idp + nama_sekolah + alamat_sek + tlp_sekolah + email + kode_pos + kepsek + gambar
Primary Key : idbulan
Panjang Record : 14
Tabel 3.17 Tabel Bulan
3. Tabel Profile
Nama File : t_profile
Media : Harddisk
Isi : ( idp + nama_sekolah + alamat_sek + tlp_sekolah + email + kode_pos + kepsek + gambar )
Primary Key : idp
Panjang Record : 221
Tabel 3.18 Tabel Profile
3. Tabel Informasi
Nama File : t_informasi
Media : Harddisk
Isi : ( id_info + isi_info + status + gambar )
Primary Key : id_info
Panjang Record : 213
Tabel 3.19 Tabel Informasi
3. Tabel User
Nama File : t_user
Media : Harddisk
Isi : ( kode_user + nama_user + level_id + username + password + last_login + foto )
Primary Key : kode_user
Panjang Record : 168
Tabel 3.20 Tabel User
3. Tabel Level
Nama File : t_level
Media : Harddisk
Isi : ( id_level + nama_level )
Primary Key : id_level
Panjang Record : 31
Tabel 3.21 Tabel Level

Rancangan Program

Tampilan Menu Utama Guru dan Staff

Gambar 3.15 Tampilan Menu Utama Guru dan Staff

Tampilan Login Absensi Guru

Gambar 3.16 Tampilan Login Absensi Guru

Tampilan Login Absensi Staff

Gambar 3.17 Tampilan Login Absensi Staff

Tampilan Pengajuan Cuti

Gambar 3.18 Tampilan Pengajuan Cuti

Tampilan Login Admin

Gambar 3.19 Tampilan Login Admin

Tampilan Menu Admin

Gambar 3.20 Tampilan Menu Admin

Tampilan Absensi Guru

Gambar 3.21 Tampilan Absensi Guru

Tampilan Absensi Staff

Gambar 3.22 Tampilan Absensi Staff

Tampilan Data Pengajuan Cuti

Gambar 3.23 Tampilan Data Pengajuan Cuti

Tampilan Laporan Cuti

Gambar 3.24 Tampilan Laporan Cuti

Tampilan Menu Mata Pelajaran

Gambar 3.25 Tampilan Menu Pelajaran

Tampilan Menu Kelas

Gambar 3.26 Tampilan Menu Kelas

Tampilan Menu Jam Belajar

Gambar 3.27 Tampilan Menu Jam Belajar

Tampilan Menu Jadwal

Gambar 3.27 Tampilan Menu Jadwal

Tampilan Data Guru dan Staff

Gambar 3.29 Tampilan Data Guru dan Staff

Tampilan Laporan Absensi Guru

Gambar 3.30 Tampilan Laporan Absensi Guru

Tampilan Laporan Absensi Staff

Gambar 3.31 Tampilan Laporan Absensi Staff

Tampilan Laporan Cuti

Gambar 3.32 Tampilan Laporan Cuti

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor : Core i3

  2. Monitor : 14”

  3. RAM : 2 GB

  4. Hardisk : 500 GB

  5. Printer : Hp Laserjet

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari perangkat komputer yang akan digunkan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi Windows 7 Profesional.

  2. Mozilla Firefox.

  3. Microsoft Office 2007

  4. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition

  5. Xampp

  6. Instant PHP ( PHP dan Mysql )

Hak Akses

  1. Admin : Staff TU

  2. User: Guru dan Staff

Testing

Implementasi program Aplikasi Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Pada SMAN 15 Tangerang Berbasis Web dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk meligat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya deilkukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


Tabel Black Box Menu Guru dan Staff

Tabel 3.22 Black Box Menu Guru dan Staff

Tabel Black Box Login Admin

Tabel 3.23 Black Box Login Admin

Tabel Black Box Form Pengajuan Cuit

Tabel 3.24 Black Box Form Pengajuan Cuti
TESTING_CUTI

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilakan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Implementasi

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matangdan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan yang sudah dianggap benar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel Schedule.

Schedule

Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Aplikasi Sistem Informasi Absensi Guru dan Staff Pada SMAN 15 Tangerang Berbasis Web”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedule implementasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.25 Tabel Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi
Tabel 3.26 Tabel Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan pada sistem informasi absensi guru dan staff berbasis web pada SMA Negeri 15 Tangerang, maka dapat disimpulkan yaitu diantaranya :

  1. Sistem informasi absensi guru dan staff pada Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Tangerang yang sedang berjalan saat ini sangat kurang efektif dan tidak mendukung pada penggunaan absensi manual dengan dilakukannya pencatatan pada buku agenda absensi yang terbuat dari kertas sehingga sangat mudah rusak dan mengakibatkan hilangnya data absen para guru dan staff.

  2. Sistem informasi absensi yang sedang berjalan saat ini belum mampu menghasilkan laporan secara tepat dan akurat, maka diperlukan sistem informasi absensi terkomputerisasi yang dapat membantu Staff TU dalam membuat laporan dan memiliki tempat penyimpanan database yang baik.

  3. Untuk dapat merancang sistem informasi absensi guru dan staff terkomputerisasi berbasis web, yang dapat mempermudah bagi guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi, sehingga dapat melakukan efisiensi baik waktu maupun biaya serta dapat membantu petugas absensi dalam monitoring kehadiran guru dan staff sehingga mempermudah dalam pembuatan laporan setiap bulannya dalam satu periode sebagai bahan laporan akhir tahun dan data yang didapat lebih tepat dan akurat.

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan sistem informasi absensi berbasis web pada penelitian ini, saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut :

  1. Dengan adanya sistem yang baru, perlu dilakukan pembelajaran atau pelatihan kepada bagian yang akan menggunakan aplikasi tersebut, agar mudah dalam pemakaian sehingga dapat menggunakannya secara maksimal dan mendapatkan informasi yang diinginkan.

  2. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan suatu pengembangan sistem yang baru, agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Program aplikasi ini dapat dikembangkan lagi agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  2. I Putu Agus Eka Pratama. 2016. Integrasi Dan Migrasi Sistem. Bandung: Informatika.
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 3,12 3,13 Rusdiana, H. A. dan Moch. Irfan. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV. Pustaka Setia. ISBN 9789790764217.
  4. 4,0 4,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Jurnal CCIT Vol.6 No.3 – Mei 2013. Tangerang: STMIK Raharja. ISSN: 1978-8282.
  5. 5,0 5,1 5,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol.5 No.3 – Mei 2012. Tangerang: STMIK Raharja.
  8. Khanna, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia. 2015. “Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 9 No.1 – September 2015. Tangerang: STMIK Raharja.
  9. Nugrahanti, Fatim, Irya Wisnubhardra, Eddy Julianto. 2014. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rantai Pasok (Suplly Chain) Pada Perusahaan Pembuat Peralatan Tambang”. Yogyakarta: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SENTIKA). UNIVERSITAS ATMA JAYA Yogyakarta 15 Maret 2014.
  10. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi
  11. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  12. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish. Diambil dari: http://books.google.co.id/book?id=RcoQCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=inauthor:”Dra.+Hj.+Yulia+Djahir,+M.M.”&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false. Diakses pada 13 Oktober 2017.
  13. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.9 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  14. Haerudin, Ruli Supriati, Abdul Hakim. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang” Jurnal CCIT Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  15. McKay. Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016 “Principles for the definition of design structures”. International Journal of computer integrated manufacturing. Vol.29 Issue 3 (hlm. 237-250). Dikutip dari http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0951192X.2014.1003412. diakses pada tanggal 21 Oktober 2017.
  16. Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandayana. Recha Fadriansyah. 2016. “Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Avicena Rajeg Tangerang”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 – Februari 2016.
  17. Andi, Prastomo. 2014. “Prototype Sistem Elearning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Frame Work Code Igniter : Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta 7(2): 165-175, 2014. ISSN: 1979-276X.
  18. 18,0 18,1 18,2 Lindawati. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada SMA Negeri 15 TANGERANG BERBASIS WEB”. Tangerang: STMIK Raharja.
  19. Agustin, kartika. dkk. 2013 “Penerapan Teknik Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII MTS Negeri Bogor”. Jawa Barat: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Pakuan.
  20. Wiktionary https://id.wikipedia.org/wiki/Guru diakses pada 25 Oktober 2017
  21. Murad. Dina Fitria. Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  22. Anita B. Wandanaya . 2012. “Pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk”. Jurnal CCIT. Vol 5 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  23. 23,0 23,1 I Putu Agus Eka Pratama. 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika.
  24. Jayant, K. P. Garg. Renu, Kumar. Vino, Prof. Rana. Ajaya. 2014. “ An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagram”. Ghazjabad, India: International Journal of Advanced In Computer Science and Software Engineering February. Vol. 2, Issue. 2 (148-153). ISSN: 2277128X
  25. 25,0 25,1 Satzinger, John W., Robert B. Jackson dan Stephen D. Burd. 2012. “System Analysis an Design in a changing World 6th edition”. United Statae of America: Course Technology. ISBN-13: 978-1-111-53415-8. ISBN-10: 11111534152.
  26. 26,0 26,1 Warsito, Ary Budi. Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2. Januari 2015. Tangerang: Perguuran Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282.
  27. Yasin, Vendi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modeling, Architecture and Design)”. Jakarta: Mitra Wacana Media. ISBN: 978-602-7523-45-6.
  28. 28,0 28,1 28,2 Titus, Carina. 2016. “A Proposal Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms”. International Journal of Computer Application Vol. 145 No.9 July 2016. ISSN:0975-8887.
  29. Rahardja, Untung. Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi. 2014. “Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah”. Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei 2014 480-496. Tangerang: STMIK Raharja.
  30. Lee, Sunguk. 2012 “Unified Modeling Language (UML) For Database Systems an Computer Aplication”. Pohang, Korea: International Journal Of Database Theory and Aplication Vol.5 No.1.
  31. Team EMS. 2016. All in One Web Programming. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  32. 32,0 32,1 32,2 Sidik, Betha dan Husni Iskandar Pohan. 2014. PEMROGRAMAN WEB dengan HTML. Bandung: Informatika. ISBN: 978-602-1514-52-8
  33. Utomo, Eko Priyo. 2013. Mobile Web Programming. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET (Penerbit Andi). ISBN: 978-979-29-4011-4
  34. Watung. Ivan. Arifard. Sinsuw. Alicia. A. E, Paturisi. Sary. D. E, Najoan. Xaverius. B. N. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Data Alumni Fakultas Teknik UNSRAT Berbasis Web”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer. Manado: UNSRAT Vol. 3 No. 1. ISSN 2301-8402
  35. Kartini, Budi Utami, Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  36. Sianipar, R. H. 2015. “PEMROGRAMAN JAVASCIPT Teori dan Implemetasi”. Bandung: Informatika. ISBN: 978-602-1514-68-9.
  37. Abdulloh, Rohi. 2017. Amazing Project Aplikasi Ujian Online Full Ajax. Cirebon: CV. ASFA Solution. ISBN: 978-602-60915-0-5
  38. Wahana Komputer. 2013. Membuat Sendiri Aplikasi Web Mobile Menggunakan jQuery Mobile. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET (Penerbit Andi). ISBN: 978-979-29-3964-4
  39. Bettaliyah, Azza Abidatin. 2016. “ Sistem Informasi Pengolahan Data Tabungan Siswa MI Bahrul Ulum Berbasis Web Mobile Menggunakan Codeigniter dan Bootstrap. Jurnal TeknikA, Vol.8 No.2. ISSN: 2085-0859. Jawa Timur: Universitas Islam Lamongan.
  40. Riadi, Muchlisin. 2013. “Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)”. Diambil dari: http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html. diakses pada 21 Oktober 2017
  41. 41,0 41,1 41,2 Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya. 2013. “Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 2013. ISSN: 2277-1956.
  42. Amalya, Meta Dewi. Dede Cahyadi dan Yunita Wulansari. 2014. “Sistem Ujian Online Calon Mahasiswa Baru Berbasis Ilearning Education Marketing pada Perguruan Tinggi”. Jurnal CCIT Vol.8 No.1. sept 2014
  43. Maulani. Giandari, Rahardja. Untung, Adila. Lalita. Tri. 2016. “Video Sebagai E-Portofolio Mahasiswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. Vol.9 No.2, Januari 2016 ISSN: 1978-8282
  44. Mulyandi, Raachman dan Cyntia Ayu Wulan Dini. 2014. "Aplikasi Absensi Pegawai Kecamatan Batuceper Tangerang Dalam Meningkatkan Akurasi Informasi”. Jurnal CCIT Vol. 7 No.2.
  45. Rahayu, Sri. Muhamad Yusup dan Sinta Puspita Dewi. 2015. “Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii”. Jurnal CCIT Vol. 9 No. 1
  46. Budiman. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Absensi Pegawai Koperasi Saluyu Kabupaten Majalengka”. Infotech Journal. ISSN: 2460-1861.
  47. Rafika, Ageng Setiani. Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto. 2015. “Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3
  48. Fhirmanda, Nurman. 2016. “Aplikasi Sistem Pengolahan Data Absensi Sebagai Decision Support System Dalam Menentukan Kinerja Karyawan Pada PT. Spektra Solusindo”. Tangerang: STMIK Raharja
  49. Septriyanti, Riana. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Untuk Mengukur Kinerja Guru Honorer Pada Smk Negeri 5 Tangerang”. Tangerang: STMIK Raharja.
  50. Suryawanshi, Vinay. Swapnil Aundhakar, N itin Mane dan Rohit Kamble. 2017. “Attendance System Using Fingerprint Identification with GUI”. Journal International Department of Electronics & Telecommunication Engineering Vol. 5 Issue. 2.
  51. Patni, Gaurav dan Dr. Shilpa Sharma. 2017. “Sports Academy Players Attendance System using Biometric Fingerprint Identification”. International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology Vol. 2 Issue. 3.

Contributors

Taufik Gunawan