TA1322377507

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD.BPR KERTA RAHARJA


TUGAS AKHIR




Disusun Oleh :

NIM : 1322377507

NAMA : TRI DIANANJANI


JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2015/2016)



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA


Disusun Oleh :

NIM
: 1322377507
Nama
: Tri Diananjani
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M. Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah, M. Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 060003



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322377507
Nama
: Tri Diananjani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.S.,Ir)
   
(Rosdiana, M.Kom)
NID : 06104
   
NID : 03035



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322377507
Nama
: Tri Diananjani

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DATA ASURANSI NASABAH

DI PD. BPR KERTA RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377507
Nama
: Tri Diananjani
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah mendapatkan gelar Ahli Madya baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016

 
 
 
 
 
(Tri Diananjani)
NIM. 1322377507

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Sistem Informasi Akuntansi dapat mengubah data menjadi informasi, baik secara manual maupun terkomputerisasi, dan menyaring data yang tersedia bagi para pengambil keputusan yang akan diproses oleh sistem untuk meningkatkan kinerja dan pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi. Proses sistem informasi data asuransi yang sedang berjalan saat ini di PD. BPR Kerta Raharja dilakukan dengan cara sederhana yaitu hanya sebatas pencatatan dalam pembukuan dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel yang mengakibatkan terjadi human error dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama, karena dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam mencatat dan menghitung yang terkadang masih ditemui kesalahan catat dan kesalahan hitung sehingga informasi tidak cepat dan akurat.

Penulisan ini menggunakan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara langsung, dan study pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software visual paradigm ver 8.0 objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language), Metode analisa sistem berjalan dengan PIECES, dilanjutkan perancangan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL untuk menyimpan data, dan Xampp untuk koneksi database dan aplikasi. Hasil penulisan ini berupa aplikasi sistem data asuransi nasabah yang dapat memberikan kemudahan dalam hal pendataan asuransi nasabah serta memberikan informasi yang cepat dan akurat.

Kata Kunci: Asuransi, Nasabah, Analisis PIECES

ABSTRACT

Free information is a marked increase in information technology today. Accounting Information Systems can turn data into information, either manually or computerized, and filter the data available for decision makers to be processed by the system to improve the performance and fulfillment of the need for an update. The process data information system of insurance that is currently running in PD. BPR Kerta Raharja done in a simple way that only a recording in the books and preparing reports using Microsoft Excel which resulted in human error and the workmanship also need quite a long time, because it takes a high accuracy in recording and counting are sometimes still encountered the error log and miscalculation so information is not quickly and accurately.

This writing method used in collecting data by observation, interviews, and study the literature. Data were analyzed and depicted in the form of a use case by using the software visual paradigm ver 8.0 objects with tools UML (Unified Modeling Language), Method of analysis of the system running PIECES, continued designing using PHP as the programming language, MySQL for storing data, and Xampp for database connections and applications. The results of this paper in the form of insurance data system application customers can provide convenience in terms of data collection client insurance and provide information quickly and accurately.

Keywords : Insurance , Customer , Analysis PIECES

KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md), untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pudir 1 Amik Raharja Informatika.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi.
  4. Bapak Sunar Abdul Wahid, Dr.,M.S.,Ir selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
  5. Ibu Rosdiana, M.Kom selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan banyak masukan serta membantu sistem pemrograman dalam penyusunan tugas akhir ini.
  6. Bapak Zulmi Alfarobi, selaku pembimbing lapangan di PD. BPR Kerta Raharja yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data.
  7. Orangtua, kakak, adik dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan moril, materil, maupun doa yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilan penulis.
  8. Keluarga besar PD. BPR Kerta Raharja yang telah banyak membantu dalam laporan ini serta memberikan semangat dan do’anya.
  9. Rekan-rekan seperjuangan yang tergabung dalam Komunitas Unit Kegiatan Mahasiswa FUMMRI.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juni 2016
Tri Diananjani
NIM. 1322377507


Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.2 Tabel Analisa Informasi

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Elisitasi Final

Tabel 3.11 Tabel Asuransi

Tabel 3.12 Tabel Input Asuransi

Tabel 3.13 Tabel Jenis Pinjaman

Tabel 3.14 Tabel Nasabah

Tabel 3.15 Tabel Pinjaman

Tabel 3.16 Tabel User

Tabel 3.17 Blackbox Testing

Tabel 3.18 Time Schedule

Tabel 3.19 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 PD. BPR Kerta Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PD. BPR Kerta Raharja

Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Actvity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.8 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.9 State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.10 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.11 Prototype Tampilan Login

Gambar 3.12 Prototype Tampilan Home

Gambar 3.13 Prototype Tampilan Input Data Pinjaman

Gambar 3.14 Prototype Tampilan View Data Pinjaman

Gambar 3.15 Prototype Tampilan Data Vendor Asuransi

Gambar 3.16 Prototype Tampilan Data User

Gambar 3.17 Prototype Tampilan Data Jenis Pinjaman

Gambar 3.18 Prototype Tampilan Laporan Data Asuransi

Gambar 3.19 Prototype Tampilan Laporan Data Asuransi Nasabah

Gambar 3.20 Tampilan Menu Login

Gambar 3.21 Tampilan Menu Home

Gambar 3.22 Tampilan Menu Input Data Pinjaman

Gambar 3.23 Tampilan Hasil Input Data Pinjaman

Gambar 3.24 Tampilan Menu View Data Pinjaman

Gambar 3.25 Tampilan Menu Data Vendor Asuransi

Gambar 3.26 Tampilan Input Vendor Asuransi

Gambar 3.27 Tampilan Menu Data User Login

Gambar 3.28 Tampilan Input User

Gambar 3.29 Tampilan Menu Data Jenis Pinjaman

Gambar 3.30 Tampilan Input Jenis Pinjaman

Gambar 3.31 Tampilan Menu Laporan Data Asuransi

Gambar 3.32 Tampilan Laporan Asuransi Bentuk Microsoft Excel



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecepatan memperoleh informasi merupakan suatu tanda meningkatnya teknologi informasi saat ini. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan maka diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer dalam mengolah data, dengan adanya sistem informasi yang terkomputerisasi ini dapat menekan permasalahan-permasalahan yang dibuat oleh sumber daya manusia. Komputersasi dengan mengelompokkan, perhitungan, penyimpanan, dan pelaporan apabila diterapkan secara optimal sangat bermanfaat untuk mengolah data menjadi informasi yang diperlukan dalam perusahaan. Sehingga nantinya pengolahan data administrasi akan menjadi lebih baik.

Asuransi merupakan pemberian jaminan atas kejadian yang menyangkut jiwa seseorang. Keselamatan dalam melakukan aktifitas merupakan hal yang penting, terlebih lagi jika terjadi hal yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi dapat memberikan manfaat kepada nasabah antara lain memberikan jaminan kematian yaitu apabila nasabah meninggal dunia sebelum lunas kreditnya maka akan ditanggung oleh pihak asuransi.

Adapun Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD. BPR ) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama–sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, yang berusaha menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbaik di Provinsi Banten.

Namun pada pengolahan data nasabah dan data perhitungan premi asuransi pada bagian administrasi yang terkadang masih terjadi kesalahankesalahan yang mengakibatkan terhambatnya proses pengolahan data dan mengakibatkan data yang dilaporkan menjadi kurang akurat. Jumlah data yang akan diolah lumayan banyak, serta pendataan yang berulang menjadi kendala pada sistem yang sedang berjalan.

Dengan demikian, diperlukan informasi yang akurat dengan penyajian informasi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pihak asuransi. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Data Asuransi Nasabah Di PD. BPR Kerta Raharja”.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan penelitian berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Setelah melihat latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana proses pendataan asuransi nasabah di PD. BPR Kerta Raharja saat ini?

  2. Apakah sistem informasi data asuransi nasabah yang berjalan saat ini sudah memenuhi kebutuhan user?

  3. Bagaimana rancangan sistem informasi data asuransi nasabah yang dapat mengoptimalkan kecepatan perhitungan premi asuransi?


Ruang Lingkup

Untuk lebih memfokuskan penelitian pada permasalahan yang ada, agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dimulai dari proses pendataan asuransi yang digunakan nasabah, penginputan pinjaman kredit nasabah, penginputan data asuransi nasabah, perhitungan premi asuransi nasabah, sampai dengan proses laporan output dengan adanya pelaporan data peserta asuransi nasabah untuk pihak asuransi.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud dan tujun yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem pendataan dan perhitungan asuransi nasabah yang berjalan saat ini dengan melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada sehingga memudahkan perusahaan dalam mendata asuransi apa yang digunakan nasabah.

  2. Untuk menghasilkan rancangan informasi sistem pendataan dan perhitungan asuransi nasabah yang bermanfaat bagi Perusahaan Daerah (PD) BPR Kerta Raharja sebagai solusi terhadap masalah yang ada.

  3. Untuk memberikan kemudahan dalam memberikan informasi data nasabah secara akurat kepada pihak asuransi yang bekerjasama.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat terindetifikasinya kendala-kendala pada sistem pendataan maupun perhitungan asuransi nasabah yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

  2. Dapat menghasilkan sistem yang mempermudah dan mempercepat pendataan serta perhitungan asuransi yang digunakan nasabah, guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem.

  3. Dapat menghasilkan rancangan sistem pendataan dan perhitungan asuransi nasabah secara cepat sehingga memberikan informasi yang akurat kepada pihak asuransi yang bekerjasama.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi (Pengamatan)

Penulis melakukan pengamatan langsung di PD. BPR Kerta Raharja untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara pengumpulan data, melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan sistematis terhadap unsur yang diteliti.

2. Wawancara (Interview Research)

Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara lisan dengan pihak terkait.

3. Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan penelitian dengan membaca serta mempelajari dokumen-dokumen, literatur, jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian. Agar mendapatkan teori atau konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam penelitian.

Metode Analisa

Dalam teknik analisa, penulis menggunakan analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah, dan bertujuan untuk mengoreksi atau pemperbaiki sistem dalam hal yang telah disebutkan di atas. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Dengan menggunakan tools atau alat bantu Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3(tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III, dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML menggunakan software Visual paradigma for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan sistem yang berjalan seperti menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Class Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, Perancangan ini menggunakan koneksi LAN (Local Area Network) pada database dengan menggunakan Xampp dan menggunakan PHP (PHP Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing, Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah satu hilang, kesalahn tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi. Oleh karena itu penelitian menggunakan metode pengujian blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Tugas Akhir (TA) ini dikelompokkan menjadi 4 bab dan beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti landasan teori yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan TA serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan gambaran umum PD. BPR Kerta Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan menggunakan metode UML, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, User Requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi, perancangan sistem yang akan diusulkan yang dijelaskan dalam bentuk UML, rancangan basis data, rancangan program, rancangan prototype, spesifikasi hardware, software dan brainware, metode implementasi, pengujian blackbox testing, schedule dan estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem serta optimalisasi sistem untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

a. Menurut Yakub (2012:1)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

b. Menurut Sutabri (2012:10)[2], berpendapat bahwa “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

c. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang

disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], berpendapat bahwa “Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai seuatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut "supra sistem".

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan "data" adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

g. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Bahwa sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut antara lain sebagai berikut: (Yakub, 2012:4)

a. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

b. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

c. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

d. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.</i>

e. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

f. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

a. Menurut Sutarman (2012:3)[3], berpendapat bahwa “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

b. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

c. Menurut Sutabri (2012:2)[2], mengatakan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari suatu kejadian, maupun pernyataan yang berasal dari kenyataan berupa angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya yang masih mentah, belum diorganisasikan, dan belum diolah akan diproses untuk menyajikan informasi.


2. Definisi Informasi

a. Menurut Sutarman (2012:14)[3], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

b. Menurut Maimunah (2012:26)[4], berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya dalam pendukung pengambilan keputusan.


3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut : (Sutabri, 2012:41)

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima infromasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

c. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musabah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 (lima) hal, antara lain sebagai berikut: (Sutarman, 2012:14)

a. Memperoleh pemahaman dan manfaat.

b. Untuk mendapatkan pengalaman.

c. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

d. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

e. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Sutabri (2012:46), berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

b. Menurut Sutarman (2012:13), berpendapat bahwa “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, menganalisis dan mendistribusikan informasi untuk suatu tujuan tertentu.

2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), dan blok kendali. Sebagi suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran yaitu: (Sutabri, 2012:47)

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini, teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Henderi (2011:322), berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

2. Langkah - langkah Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:12) mendefinisikan bahwa, Langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanakan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

b. Memahami cara kerja sistem.

c. Melakukan analisa.

d. Melaporkan hasil analisa sistem.

3. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol. 7 No.1 (2013:117), Adapun fungsi analisa sistem adalah:

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal Teknologi Mobile Menggunakan J2MEVol.4 No.2CCIT (2011:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.” Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228) mengemukakan pendapat bahwa, perancangan/desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Teori Khusus

Konsep Dasar Asuransi

1. Definisi Asuransi

Menurut Arifinal (2011:32), berpendapat bahwa “asuransi jiwa adalah suatu perjanjian yang memberikan kewajiban kepada penanggung, dengan menerima suatu premi untuk membayar sejumlah uang kepada tertanggung didasarkan kepada meninggal atau hidupnya seseorang”.

Menurut Pasal 1 angka (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang usaha Perasuransian (selanjutnya disebut UUUP), adalah sebagai berikut : “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada pertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan”.

Asuransi dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian, Asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk :

a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertaggung/pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau

b. Memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

2. Unsur-unsur Asuransi

a. Merupakan suatu perjanjian.

b. Adanya premi.

c. Adanya kewajiban penanggung untuk memberikan penggantian kepada tertanggung.

d. Adanya suatu peristiwa yang belum pasti terjadi.

3. Premi Asuransi

Dalam pasal 246 KUHD terdapat rumusan sebagai berikut : “dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi”.

Berdasarkan rumusan tersebut, dapat diketahui bahwa premi adalah salah satu unsur penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada penanggung. Dalam hubungan hukum asuransi ini, penanggung menerima pengalihan resiko dari tertanggung dan tertanggung membayar sejumlah premi sebagai imbalannya. Namun jika premi tidak dibayar, asuransi tersebut dapat dibatalkan atau setidak-tidaknya asuransi tidak akan berjalan. Premi asuransi ini harus dibayar lebih dahulu oleh tertanggung karena tertanggunglah pihak yang berkepentingan. Premi asuransi merupakan syarat mutlak untuk menetukan perjanjian asuransi dilaksanakan atau tidak. Kreteria premi asuransi yaitu :

a. Dalam bentuk sejumlah uang,

b. Dibayar lebih dahulu oleh si tertanggung,

c. Sebagai imbalan pengalihan resiko,

d. Perhitungan berdasarkan persentase terhadap nilai resiko yang dialihkan.

Dalam jumlah premi yang harus dibayar oleh tertanggung juga termasuk biaya yang berkenaan dengan pengadaan asuransi tersebut. Rincian yang dapat dikalkulasikan dalam jumlah premi asuransi adalah :

a. Jumlah persentase dari jumlah yang diasuransian.

b. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh si penanggung, misalnya biaya materai, biaya polis.

c. Kurtase untuk pialang jika asuransi tersebut diadakan melalui pialang.

d. Keuntungan bagi penanggung dan juga jumlah cadangan.

Konsep Dasar Bank Perkreditan Rakyat

1. Definisi Bank Perkreditan Rakyat

Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank perkreditan rakyat sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konfensional dan atau berdasarka prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya.

2. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat

Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank perkreditan rakyat secara lengkap adalah :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito, berjangka, tabungan, dan atau bentuklainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberi kredit.

3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia.

4. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito berjangka dan atau tabungan pada bank lain.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modelling Language) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Widodo (2011:6), berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

b. Verdi Yasin (2012:194), berpendapat bahwa, “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumtasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming) yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumtasikan sistem piranti lunak.

2. Model UML (Unified Modeling Language)

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain: (Widodo, 2011:10).

a. Diagram kelas (Class diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

b. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

c. Diagram (use-case)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

d. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

e. Diagram komunikasi (communication diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

f. Diagram statechart (statechart diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

g. Diagram aktivitas (activity diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

h. Diagram komponen (component diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

i. Diagram deployment (deployment diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flowdiagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

3. Langkah-langkah penggunaaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Verdi Yasin (2012:205), mendefinisikan bahwa, langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

a. Buatlah daftar bussiness process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

b. Petakan use case untuk setiap bussiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan dilengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah development diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

f. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir nomal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

g. Buatlah rancangan user interfase model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia beraksi dengan baik.

j. Perhalus development diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.


Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

a. Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), mendefinisikan bahwa, “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

b. Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad mengemukakan pendapat dalam jurnal CCIT (2012:193) “Database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan”.

c. Verdi Yasin (2012:274) berpendapat bahwa, “Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

d. Menurut Prasetio (2012:181) mendefinisikan bahwa, “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).


Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan fakta dimana fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah dalam sistem. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain di dalam komputer secara sistematik yang dibutuhkan selama pemrosesan. sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.


Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

a. Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati dalam junal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49) mendefinisikan bahwa, “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

b. Rudyanto Arief (2011:7) mengemukakan pendapat bahwa, “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalakankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan.

c. Menurut Siti Aisyah (2012:112) mendefinisikan bahwa, “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan website adalah kumpulan halaman yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, animasi, suara bahkan video yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser yang dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-jenis Website

Menurut Arief (2011:8) mendefinisikan bahwa, ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

a. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

b. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Konsep Dasar HTML

1. Definisi HTML

a. Menurut Saputra (2013:1), “HTML mempunyai kepanjangan dari Hyper Text Markup Language, yaitu suatu bahasa pemrograman hyper text. HTML ini memiliki fungsi untuk membangun kerangka ataupun format web berbasis html”.

b. Menurut Sutarman (2012:163) “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau wordwide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.


HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksi browser untuk menghasilkantampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTMLdapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozila Firefox atau internet Explorer.HTML juga dapat dikenali oleh aplikasi pembuka e-mail ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki kemampuan browser. Selain markup presentational, markup yang lain tidak menentukan bagaimanatampilan dari sebuah teks. Namun untuk saat ini, penggunaan Tag HTMLuntuk menentukan tampilan telah dianjurkan untuk mulai ditinggalkan dan sebagaigantinya digunakan Cascading Style Sheet.


Konsep Dasar CSS

1. Definisi CSS

a. Menurut Saputra (2013:6), “CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet, merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untukmengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan webakan lebih rapi, terstruktur, dan seragam”.

b. Penulis Komang Wiswakarma, (2013) “CSS (CascadingStyle Sheet) adalah salah satu bahasa desain web (style sheet language) yang mengontrol format tampilan sebuah halaman web yang ditulis dengan menggunakan penanda (markup laguage) Biasanya CSS digunakan untuk mendesain sebuah halaman HTML dan XHTML, tetapi sekarang CSS bisa diaplikasikan untuk segala dokumen XML, termasuk SVG dan XUL.

CSS dibuat untuk memisahkan konten utama dengan tampilan dokumen yang meliputi layout, warna dan font Pemisahan ini dapat meningkatkann daya akses konten pada web, menyediakan lebih banyak fleksibilitas dan kontrol dalam spesifikasi dari sebuah karakteristik dari sebuah tampilan, memungkinkan untuk membagi halaman untuk sebuah formatting dan mengurangi kerumitan dalam penulisan kode dan struktur dari konten, contohnya teknik tableless pada desain web.

CSS juga memungkinkan sebuah halaman untuk ditampilkan dalam berbagai style dengan menggunakan metode pembawaan yang berbeda pula, seperti on-screen, in-print, byvoice, dan lain-lain. Sementara itu, pemilik konten web bisa menentukan linkyang menghubungkan konten dengan file CSS, pembaca bisa menggunakan style sheet yang berbeda, mungkin dalam komputer mereka sendiri

2. Tujuan CSS

Tujuan utama CSS diciptakan untuk membedakan konten dari dokumen dan dari tampilandokumen, dengan itu, pembuatan ataupun pemrograman ulang web akan lebih mudahdilakukan. Hal yang termasuk dalam desain web diantaranya adalah warna, ukuradan formatting. Dengan adanya CSS, konten dan desain web akan mudah dibedakan,jadi memungkinkan untuk melakukan pengulangan pada tampilan-tampilan tertentudalam suatu web, sehingga akan memudahkan dalam membuat halaman web yangbanyak, sehingga membuat waktu dalam membuat web jauh lebih cepat.


Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

1. Definisi PHP

a. Agus Saputra dkk (2013:2), “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”.

b. Berpendapat Sibero (2012:49), “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

c. Rudyanto Arief (2011:43) mengemukakan pendapat bahwa, PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis, halaman web yang membentuk tampilan isi basis data ke halaman web.

2. Kelebihan PHP

PHP tidak sebatas hanya untuk menghasilkan keluaran HTML, tetapi juga bisa menghasilkan gambar GIF atau bahkan sumber gambar GIF yang dinamis. PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya :

a. Script (kode program) terintegrasi dengan HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

b. Tidak ada proses compiling dan linking.

c. Berorientasi pada objek.

d. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari.

e. Terintegrasi dengan database. Database yang didukung oleh PHP diantaranya : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informik, dBase, UNIX, dbm.


Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL

a. Menurut Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

b. Menurut Raharjo (2011:21), berpendapat bahwa “MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database.

2. Kelebihan MySQL

Menurut Bunafit Nugroho dalam Nenden (2014:45), MySQL (My Structures Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut DBMS (Database Management System). Sifat dari DBMS ini adalah open source.

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.

2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.

3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

5. MySQL menggunakan suatu bahas perintah standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

6. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja yang termasuk berupa visual.

7. Local Client, MySQL sebagai sebuah server database juga dapat berfungsi sebagai client yang dijalankan pada komputer lokal dimana MySQL itu berjalan.

8. Remote Client, sebagai sebuah database server MySQL dapat diakses melalui komputer jaringan dengan cara remote.

9. Remote Login, MySQL dapat diakses dengan menggunakan program MySQL yang berada pada komputer lain, sehingga komputer tersebut berfungsi sebagai Client MySQL.

10. Web Server, Dengan menggunakan fungsi-fungsi API yang dimiliki MySQL, maka database dapat diakses menggunakan program yang dibuat dengan sebuah program yang berbasis Server Side yang berjalan dibawah Web Browser.

11. Script Language, MySQL dapat diakses melalui program Aplikasi Client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemprograman visual maupun non visual yang berjalan di dalam jaringan. Kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut Dynamic Duo.


Konsep Dasar XAMPP

1. Definisi XAMPP

a. Menurut Februariyanti (2012:129), mendefinisikan bahwa, “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP”.

b. Ginting (2013:11), berpendapat bahwa, XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public Lisensi) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya :

1. Htdoc

adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan script lain.

2. PHP MyAdmin

merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

3. Kontrol Panel

yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

Dapat disimpulkan bahwa Xampp merupakan software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database, MySQL dan PHP Interpreter. Xampp merupakan software gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program.

2. Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013), mendefinisikan bahwa, Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

a. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

b. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.

c. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

d. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

e. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.


Konsep Dasar Analisa PIECES

1. Definisi PIECES

Menurut Rohmat (2013:154), “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service.

1. Kehandalan(Performance)

Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

2. Informasi (Infromation)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

3. Analisis Ekonomi (Economic)

Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

4. Analisis Kemanan (Security)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin.

Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

3. Data diproses secara berlebihan.

4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

6. Analisis Layanan (Services)

Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

4. Sistem tidak mudah dipelajari.

5. Sistem tidak mudah digunakan.

6. Sistem canggung untuk digunakan.

7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237) mendefinisikan bahwa, “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

1. Verifikasi

Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

2. Validasi

Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265) mendefinisikan bahwa, “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari Black Box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja dalam jurnal CCIT Vol. 4 No. 3 (2011:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Tahapan Elisitasi I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Tahapan Elisitasi II

Merupakan hasil mengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut penjelasan mengenai MDI :

a. “M” pada MDI itu berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI itu berarti Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi bagian dari luar sistem.

3. Tahapan Elisitasi III

Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

a. Technical (T) : Maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan

b. Operational (O) : Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

c. Economic (E) : Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam system

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi.

Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian”.

2. Manfaat Literature Review

1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga..

3. Tujuan Literature Review

a. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik / bidang penelitian.

b. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi.

c. Menentukan studi, model, studi kasus, dan lain-lain yang mendukung topik.

d. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.


Literatur Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

1. Penelitian ini dilakukan oleh Sulis Tri Oktaviani Santoso pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Realisasi Hasil Produk Berbasis Web Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumi Putra”. Penelitian ini membahas sistem terhadap realisasi hasil produk dengan aplikasi berbasis Web dan MySQL sebagai tempat penyimpanan data. Dalam merancang sistem adalah mendesign sistem dalam bentuk gambar dengan menggunakan software Visual Paradigm versi 12.2, dalam pembuatan database menggunakan software MySQL sebagai tempat penyimpanan database, menggunakan PHP (Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman

2. Penelitian ini dilakukan oleh Yodi Susanto pada tahun 2011 yang berjudul “Sistem Informasi Angsuran Nasabah Pada Asuransi”. Penelitian ini menggunakan sistem informasi berbasis web dan menggunakan media aplikasi MySQL untuk penyimpanan data, dan menghasilkan program database untuk sistem angsuran nasabah secara online.

3. Penelitian ini dilakukan oleh Risantia Nisa Sa’adah pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembukuan Produksi Nasabah Pada AJB Bumi Putera 1912”. Penelitian ini merancang sebuah sistem pembukuan produksi nasabah pada AJB Bumiputera 1912 dengan terkomputerisasi dan menggunakan web melalui metode SDLC (System Development Life Cycle). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, database dengan MySQL, Xampp untuk koneksi antara database dengan aplikasinya.

4. Penelitian ini dilakukan oleh Al Karima pada tahun 2013 yang berjudul “Analisa dan Perancangan Basis Data Terdistribusi Pengolahan Data Polis Asuransi Menggunakan Metode Replika Asyncronous Pada PT. VIDEI Kantor Cabang Palembang”. Penelitian ini membahas sistem terhadap Data nasabah akan di masukkan dalam pengolah data nasabah pada komputer cabang. Selanjutnya data nasabah yang sudah fixed akan disimpan dikomputer cabang dan dilakukan replikasi dengan komputer pusat sehingga terjadi pertukaran data anatara komputer cabang dan komputer pusat.

5. Penelitian ini dilakukan oleh Dwi Wulandari Tahun 2012 yang berjudul “Analisa Sistem Perkreditan Nasabah Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Tangerang”. Penelitian ini pada sistem berjalan sudah terkomputerisasi, proses pekerjaan semuanya sudah menggunakan computer untuk mengolah data dari dokumen-dokumen yang berkaitan. Serta Perangkat Lunak (Software) dan Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan sudah sangan bagus, sehingga sangat menunjang kinerja para karyawan mengolah data lebih banyak dan juga pelayanan terhadap nasabah lebih cepat dan akurat.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum

Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD. BPR ) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama – sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2007, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan telah mendapat izin operasional dari Gubernur Bank Indonesia nomor.10/3/Kep.GBI/DPG/2008, tanggal 22 Januari 2008.

Aktivitas utama bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito serta menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan dengan imbal hasil berupa bunga atau beroperasi secara konvensional.

PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja berkedudukan di Jalan Raya Serang Km 15 No. 01, merupakan Kantor Pusat dan mempunyai dua jaringan Kantor Cabang yaitu Kantor Cabang Kelapa Dua yang berlokasi di jalan Mawadah Raya Ruko Graha Islamic Village No N-7 Kelapa Dua Kabupaten Tangerang, dan satu jaringan kantor kas yaitu Kantor Kas Sepatan yang berlokasi di jalan Gatot Subroto No. 110, Sepatan Kabupaten Tangerang, dan Kantor Cabang Balaraja yang berlokasi di Jalan Raya Serang KM 24 Ruko Unggul No. B2 Desa Sentul Balaraja Kabupaten Tangerang.


Gambar 3.1. PD. BPR Kerta Raharja

Mitra kerja PD. BPR Kerta Raharja meliputi Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BJB, Bank CIMB Niaga, Bank BRI, Bank Andara, Bank Sahabat Sampoerna, Bank Permata, PD. PK. Ciomas, PD. BPR. Saketi, PD. LPK Pancoran Mas, PD. PK. Pandeglang, PT. BPR. Amal Bahkti Sejahtera, dan KPP UMKM SYARIAH. Adapun Visi dan Misi PD. BPR Kerta Raharja diantaranya sebagai berikut :

a. Visi perusahaan :

Menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terbaik di Provinsi Banten.

b. Misi perusahaan :

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis pada ekonomi kerakyatan.

2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Berikut adalah struktur organisasi PD. BPR Kerta Raharja yaitu :


Gambar 3.2. Struktur Organisasi PD. BPR Kerta Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada di PD. BPR Kerta Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Dewan Pengawas

a. Menetapkan kebijaksanaan umum terhadap BPR.

b. Melaksanakan pengawasan terhadap BPR.

c. Pengendalian dan pembinaan terhadap BPR.

2. Direksi

a. Menyusun perencanaan kegiatan operasional BPR.

b. Melaksanakan kegiatan operasional BPR.

c. Mengkordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional BPR.

3. Kepala Satuan Kerja Audit Intern

a. Menyusun dan merumuskan RKAT Satuan Kerja Audit Internal.

b. Merumuskan, mengurus dan mengkordinir pelaksanakan kegiatan pengawasan dan audit intern secara objektif dan independen yang meliputi pelaksanaan operasional BPR, akuntansi dan pelaporan, baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Kas BPR.

c. Melakukan evaluasi, monitoring dan pengawasan terhadap fungsi pengendalian intern.

d. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap penyusunan serta pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan.

e. Mengelola pelaksanaan pengawasan pada setiap unit kerja atas kepatuhan terhadap sistem dan prosedur serta ketentuan yang berlaku.

f. Mengelola penyusunan dan peyampaian ringkasan laporan hasil audit intern secara periodik maupun insidentil yang berisi temuan audit, analisis dan rekomendasi perbaikan dan tindak lanjut penyelesaiannya.

g. Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.

h. Melakukan kordinasi dengan Dewan Pengawas dan para Auditor lainnya dalam pengendalian serta pelaksanaan tugas audit intern.

i. Mengelola dan melakukan evaluasi serta pemantauan terhadap penyusunan dan penyampaian laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

4. Kepala Bagian Pemasaran

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran bidang Pemasaran kredit, dana dan jasa lainnya.

b. Melakukan penelitian potensi pemasaran dan menyusun peta bisnis untuk pemasaran produk kredit, dana dan jasa bank lainnya.

c. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan sistem dan prosedur bidang pemasaran kredit, dana dan jasa bank lainnya.

d. Merencanakan, mengkoordinir dan melaksanakan pengelolaan pemasaran kredit, dana dan jasa bank lainnya.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional Seksi pemasaran kredit, Seksi pemasaran dana dan jasa lainnya serta Kepala kantor kas yang berada dibawah Kantor Pusat.

f. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan sistem dan prosedur bidang kredit, dana dan jasa lainnya serta kantor kas dibawah Kantor Pusat.

g. Memantau perkembangan dan melakukan evaluasi pelaksanaan operasional kredit, dana dan jasa bank lainnya serta kantor kas yang berada dibawah Kantor Pusat serta biaya-biaya yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

h. Melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan atas pelaksanaan tugas operasional seksi pemasaran kredit, Seksi pemasaran dana dan jasa serta Kantor kas yang berada dibawah Kantor Pusat.

i. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya secara periodik maupun insidentil.

5. Kepala Seksi Pemasaran Kredit

a. Menyusun dan merumuskan Rencana kerja dan penetapan target Pemasaran Kredit.

b. Mengurus, mengordinir dan mengendalikan kegiatan pemasaran kredit, analisa kredit dan komite kredit.

c. Mengelola dan mengkordinir penerimaan nasabah kredit dan permohonan kredit.

d. Melakukan pembahasan kredit dalam Komite Kredit dan memberikan rekomendasi pemberian atau penolakan kredit.

e. Mengelola Surat Keputusan Kredit dan Surat Pemberitahuan Persetujuan maupun Penolakan Kredit.

f. Mengelola data serta dokumentasi kegiatan pemasaran kredit.

g. Mengelola dan mengawasi jadwal kunjungan nasabah.

h. Melakukan kunjungan on the spot lapangan, baik dalam rangka pemasaran, pemantauan maupun upaya pembinaan nasabah.

i. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

6. Kepala Seksi Pemasaran Dana dan Jasa

a. Menyusun dan merumuskan Rencana kerja dan penetapan target Pemasaran Dana dan Jasa Bank Lainnya.

b. Mengelola, mengordinir dan mengendalikan kegiatan pemasaran dana dan jasa bank lainnya.

c. Mengelola dan mengkordinir penerimaan nasabah dan calon nasabah dan permohonan pembukaan rekening nasabah dan meneruskannya kepada unit kerja terkait.

d. Mengelola kegiatan promosi produk dana dan jasa bank lainnya serta edukasi nasabah.

e. Mengelola, mengendalikan dan mengawasi jadwal kunjungan nasabah.

f. Melakukan kunjungan on the spot lapangan, baik dalam rangka pemasaran, pemantauan, pembinaan dan menjaga kesetiaan nasabah.

g. Mengelola kegiatan tabungan berhadiah atau yang sejenisnya.

h. Mengelola data serta dokumentasi kegiatan pemasaran dana dan jasa.

i. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

7. Kepala Kantor Kas

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Kantor kas.

b. Membantu penyusunan, perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur pelayanan dan pemasaran di kantor kas.

c. Mengelola dan mengkordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan nasabah, pengaduan nasabah dan pemasaran produk serta jasa bank di kantor kas.

d. Mengelola dan mengkordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan transaksi nasabah dan pengelolaan kas di kantor kas.

e. Memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan administrasi keuangan dan pelaporan berkaitan dengan penginputan data transaksi dan dokumentasi bukti-bukti transaksi.

f. Memberikan dukungan dalam melakukan pemasaran produk dan jasa bank di wilayah Kantor Kas.

g. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak ekstern untuk pelaksanaan pelayanan nasabah dan pemasaran produk dan jasa bank serta menjaga kesetiaan nasabah.

h. Melakukan tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada unit keja yang bersangkutan.

i. Membuat dan menyampaikan laporan-laporan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

8. Kepala Bagian Operasional

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian Operasional.

b. Merumuskan dan mengembangkan sistem serta prosedur Seksi Akunting dan Pelaporan, Administrasi Kredit, Kas, Treasury dan Pelayanan serta Umum dan SDM.

c. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengurusan administrasi kredit, pendokumentasian berkas kredit, berkas jaminan, pengikatan jaminan kredit, pengelolaan kas dan treasury, penyimpanan uang kas khasanah serta pengendalian likuiditas bank lainnya.

d. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pelaksanaan penerimaan nasabah, pelayanan nasabah, pengaduan nasabah, pengelolaan serta penatalaksanaan sistem dan prosedur akuntansi keuangan, pengendalian administrasi keuangan, pengolahan data elektronik, Sistem Informasi Manajemen serta pelaporan.

e. Mengkordinir dan mengendalikan kelancaran transaksi keuangan dan pelaporan seluruh jaringan kantor, bagian dan seksi dengan dukungan sistem teknologi informasi, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan barang milik Perusahaan, pengeluaran biaya rutin dan rumah tangga kantor serta pengamanan kantor.

f. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengurusan kepegawaian.

g. Mengelola Buku Pedoman Operasional Perusahaan, Peraturan Bank Indonesia serta ketentuan dan peratutan perundang- undangan lainnya yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

h. Mengkoordinir tindak lanjut penyelesaian atas hasil audit yang berkaitan dengan Bagian Operasional.

i. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya secara periodik maupun insidentil.

9. Kepala Seksi Akunting dan Pelaporan

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja Anggaran Tahunan Perusahaan.

b. Membantu penyusunan, perumusan, serta pengembangan sistem dan prosedur bidang administrasi keuangan, akuntansi, teknologi informasi dan pelaporan.

c. Mengelola dan mengendalikan dokumentasi warkat-warkat, voucher transaksi, akuntansi keuangan dan laporan keuangan, akurasi data transaksi, penjurnalan dan akurasi proses akuntansi lainnya yang dilakukan oleh sistem teknologi informasi keuangan.

d. Mengelola dan mengendalikan sistem, prosedur penatalaksanaan dan pendokumentasian penyelenggaraan akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

e. Mengelola, mengendalikan, memelihara dan mengembangkan Sistem Teknologi Informasi akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

f. Mengelola dan memfasilitasi kelancaran pencatatan transaksi keuangan dan pelaporan seluruh jaringan kantor, bagian dan seksi dengan dukungan sistem teknologi informasi.

g. Mengelola dan mengkordinir pelaksanaan penyusunan serta penyampaian laporan- laporan keuangan internal maupun eksternal.

h. Menyusun, merumuskan dan melakukan analisis rasio keuangan untuk pengendalian keuangan perusahaan.

i. Mengelola penatalaksanaan setoran modal, pembagian deviden dan pembayaran pajak badan (Pph pasal 25).

j. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

10. Kepala Seksi Kas, Treasury, dan Pelayanan

a. Membantu penyusunan dan perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Seksi Kas, Treasury dan Pelayanan Nasabah.

b. Membantu penyusunan, perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur bidang pengelolaan kas dan treasury serta pelayanan nasabah.

c. Menyusun perencanaan tingkat ketersediaan kas, transaksi antar bank dan antar kantor serta perencanaan likuiditas lainnya.

d. Mengelola, mengkordinir dan mengelola kas besar, ketersediaan kas, pengalokasian kas, transaksi antar bank dan antar kantor serta pengelolaan likuiditas keuangan lainnya, dan mengelola pelaksanaan kegiatan pelayanan penerimaan nasabah, pelayanan transaksi nasabah, administrasi nasabah, pengaduan nasabah dan menjaga kesetiaan nasabah.

e. Mengelola administrasi dan dokumentasi warkat-warkat transaksi, bilyet, rekening koran penempatan maupun penerimaan dana antar bank maupun antar kantor serta mengelola administrasi data nasabah dan pengkinian data nasabah.

f. Mengelola dan mengendalikan persediaan warkat-warkat, formulir-formulir transaksi dan administrasi nasabah serta pengaduan nasabah.

g. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan penerimaan nasabah dan transaksi nasabah termasuk kemungkinan terdapatnya transaksi yang mencurigakan sesuai ketentuan yang berlaku.

h. Melakukan verifikasi transaksi nasabah, data nasabah dan meminta persetujuan penerimaan nasabah serta transaksi nasabah kepada pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

i. Membuat dan menyampaikan laporan LPS, pengaduan nasabah, APU-PPT dan laporan-laporan lainnya berkaitan dengan pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

11. Kepala Seksi Administrasi Kredit

a. Membantu penyusunan dan perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang berkaitan dengan pelaksanaan administrasi kredit.

b. Menyusun target dan agenda realisasi pencairan kredit.

c. Mengelola dan mengkordinir pelaksanaan proses realisasi pencairan kredit, pengikatan jaminan kredit dan asuransi kredit.

d. Mengelola dan mengkordinir proses pelaksanaan pengikatan jaminan kredit melalui notaris.

e. Mengelola administrasi dan dokumentasi berkas-berkas pemberian kredit, pengikatan jaminan kredit dan penyelesaian kredit bermasalah.

f. Mengelola penyimpanan barang jaminan, dokumentasi surat-surat atau bukti-bukti jaminan kredit.

g. Melakukan kordinasi dengan kantor cabang dan kantor kas berkaitan dengan pelaksanaan administrasi perkreditan.

h. Melakukan tindak lanjut penyelesaian temuan hasil pemeriksaan audit pada unit kerja yang bersangkutan.

i. Membuat dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya.

12. Kepala Seksi Umum dan SDM

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Seksi Umum dan Sumber Daya Manusia.

b. Membantu perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur operasional Seksi Umum dan Sumber Daya Manusia.

c. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengadaan barang dan jasa, penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan dan pengamanan barang milik Perusahaan.

d. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai dan pengembangan pegawai.

e. Mengelola dan mengendalikan administrasi kesekretariatan, kerasipan, tata naskah, notulensi rapat, korespondensi dan hubungan dengan pihak ketiga, penyediaan perlengkapan kantor, rumah tangga kantor, keamanan kantor, dan pengeluaran biaya rutin kantor.

f. Mengelola kegiatan entertainment, rapat-rapat, kegiatan kedinasan, seremonial ( rutin, non rutin, intern dan ekstern).

g. Mengelola perlengkapan dan jadwal tugas pramubakti, sopir dan satuan pengamanan (satpam).

h. Mengelola dan melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan perpajakan.

i. Mengelola buku pedoman perusahaan, peraturan-peraturan perusahaan dan peraturan-peraturan lainnya.

j. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

13. Kepala Bagian Supervisi Kredit

a. Menyusun dan merumuskan RKAT dan penetapan target pelaksanaan kegiatan pada Bagian Supervisi Kredit.

b. Membantu penyusunan, perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur pada Bagian Supervisi Kredit.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi kualitas portofolio perkreditan dan ketaatan pembayaran debitur.

d. Menyusun, merumuskan, mengordinir dan mengendalikan kegiatan pembinaan, pemantauan, pengawasan, penagihan kredit lancar, kegiatan dalam rangka penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

e. Menyusun, merumuskan, mengkordinir dan melakukan pembahasan analisis penyelesaian kredit bermasalah dan penyelesaian kredit hapus buku.

f. Melakukan kunjungan debitur dalam rangka pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit, penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

g. Melakukan kordinasi dengan Kantor Cabang berkaitan dengan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar, penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

h. Mengkoordinir pelaksanaan tindak lanjut penyelesaian atas hasil audit yang berkaitan dengan Bagian Supervisi Kredit.

i. Mengkordinir penyusunan dan penyampaian laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

14. Kepala Seksi Pemantauan dan Penagihan Kredit

a. Membantu penyusunan dan perumusan RKAT dan penetapan target pelaksanaan kegiatan pada Bagian Supervisi Kredit.

b. Menyusun, merumuskan kegiatan pemantauan, pengawasan, pembinaan dan penagihan kredit lancar.

c. Mengelola, mengordinir dan mengendalikan kegiatan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar.

d. Mengelola dan mengawasi jadwal penagihan dan jadwal kunjungan debitur.

e. Memantau dan mengevaluasi kualitas portofolio perkreditan dan ketaatan pembayaran debitur.

f. Mengelola dan mengkordinir Surat tagihan, Surat peringatan dan Surat panggilan debitur.

g. Melakukan kunjungan debitur dalam rangka pembinaan, pemantauan, pengawasan dan penagihan kredit lancar.

h. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

15. Kepala Seksi Remedial Kredit

a. Membantu penyusunan dan perumusan RKAT dan penetapan target pelaksanaan kegiatan pada Bagian Supervisi Kredit.

b. Mengelola, mengordinir dan mengendalikan kegiatan dalam rangka penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

c. Menyusun, merumuskan upaya-upaya penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah serta penanganan dan penyelesaian kredit hapus buku.

d. Mengelola dan mengawasi jadwal penagihan dan jadwal kunjungan debitur.

e. Memantau dan mengevaluasi kualitas portofolio perkreditan dan ketaatan pembayaran debitur.

f. Menyusun, merumuskan, mengkordinir dan melakukan pembahasan analisis penyelesaian kredit bermasalah dan penyelesaian kredit hapus buku.

g. Mengelola dan mengkordinir Surat Peringatan dan Surat Panggilan debitur.

h. Merumuskan besarnya nominal yang harus dibayarkan oleh debitur sehubungan dengan tunggakan pembayaran (pokok, bunga dan denda).

i. Melakukan langkah-langkah dalam rangka penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, pengambilalihan agunan kredit (AYDA) maupun eksekusi jaminan kredit.

j. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.


Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Admin memberikan form kesehatan kepada nasabah, nasabah mengisi form kesehatan yang diberikan oleh admin yang akan dimasukkan dalam berkas nasabah tersebut. Kemudian admin menginput data pinjaman nasabah, mencatat data asuransi nasabah kedalam buku besar secara manual asuransi apa yang digunakan, selanjutnya admin membuat data asuransi nasabah menggunakan komputer yang berbeda sesuai asuransi yang digunakan menggunakan Microsoft excel yang selanjutkan akan diberikan kepada kepala bagian operasional dan kepala bagian operasional acc data asuransi nasabah tersebut. Kemudian data tersebut dilaporkan kepada pihak asuransi untuk diolah.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di PD. BPR Kerta Raharja dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan di PD. BPR Kerta Raharja dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

1. Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram


Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Use Case Diagram yang ada terdapat :

a. 1 (satu) sistem yaitu sistem data asuransi nasabah.

b. 4 (empat) aktor yaitu: admin, nasabah, kepala bagian operasional dan pihak asuransi.

c. 9 (sembilan) use case yaitu: admin memberikan form kesehatan, nasabah mengisi form kesehatan, admin memasukkan form kesehatan kedalam berkas, admin meng-input data pinjaman nasabah, admin mencatat data asuransi nasabah kedalam buku besar, admin membuat data asuransi nasabah, admin memberikan data asuransi nasabah, kepala bagian operasional acc data asuransi nasabah, admin membuat laporan asuransi nasabah.

2. Analisa Sistem Pada Activity Diagram


Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar. 3.4 Activity Diagram yang ada terdapat:

a. 1 (satu) initial node dimana objek pertama dimulai.

b. 4 (empat) aktor yaitu: admin, nasabah, kepala bagian operasional dan pihak asuransi.

c. 11 (sebelas) action yaitu: memberikan form kesehatan, mengisi form kesehatan, menyerahkan form kesehatan, memasukkan form kesehatan kedalam berkas, meng-input pinjaman nasabah, mencatat kedalam buku besar, membuat data asuransi nasabah, memberikan data asuransi nasabah, acc data asuransi nasabah, membuat laporan asuransi nasabah, menerima laporan.

d. 1 (satu) final node. Aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran dalam kegiatan tersebut.

3. Analisa Sistem Pada Sequence Diagram


Gambar 3.5 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Berdasarkan gambar. 3.5 Activity Diagram yang ada terdapat:

a. 4 (empat) aktor yaitu: admin, nasabah, kepala bagian operasional, pihak asuransi.

b. 5 (lima) lifeline yaitu: form kesehatan, berkas, buku besar, asuransi nasabah, laporan.

c. 10 (sepuluh) message diantaranya memberikan form kesehatan, mengisi form kesehatan, menyerahkan form kesehatan, memasukkan form kesehatan, mencatat data asuransi nasabah, membuat data asuransi nasabah, memberikan data asuransi nasabah, acc data asuransi nasabah, membuat laporan, menyerahkan laporan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

a. Performance (kinerja) Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisa Kinerja

b. Information (Informasi) Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

Tabel 3.2 Tabel Analisa Informasi

c. Economy (Ekonomi) Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi pembayaran, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

Tabel 3.3 Hasil Analisa Ekonomi

d. Control (kontrol) Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Tabel 3.4 Hasil Analisa Kontrol

e. Effisiency (efisiensi) Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

Tabel 3.5 Hasil Analisa Efisiensi

f. Service (Pelayanan) Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan. Dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen maka akan terciptanya kepuasan yang dirasakan oleh konsumen, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan yang berkualitas.

Tabel 3.6 Hasil Analisa Pelayanan

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PD. BPR Kerta Raharja maka peneliti membatasi terhadap sistem ini hanya membahas tentang permasalah yang terfokus pada pendataan asuransi yang digunakan nasabah, membuat data asuransi serta perhitungan premi asuransi nasabah sampai dengan laporan asuransi nasabah kepada pihak asuransi.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan penelitian laporan asuransi nasabah pada PD. BPR Kerta Raharja saat ini sudah memanfaatkan komputer sebagai alat bantu pengolahan data, akan tetapi masih menggunakan sistem aplikasi yang sederhana maka diperlukan sebuah sistem pengolahan data yang terintergrasi supaya dapat menghasilkan informasi yang lebih akurat. Dalam pembuatan laporan membutuhkan perancangan sistem yang terkomputerisasi berbasis web yang mudah dipahami dan dilihat.

Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel Core

b. Monitor  : LCD 15.6”

c. Mouse : Optic

d. Keyboard : PS2

e. RAM  : 1 GB

f. Harddisk : 100 GB

g. Printer : Laser Jet P1005

2. Spesifikasi Software

a. Microsoft Windows XP

b. Microsoft excell 2007

3. Hak Akses (Brainware)

Dalam proses penginputan data pinjaman nasabah serta membuatan data asuransi nasabah dilakukan oleh admin, dan berhak mengakses data asuransi nasabah adalah kepala bagian operasional.

Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan : Form Kesehatan

Fungsi  : Sebagai Bukti Nasabah Menggunakan Asuransi

Sumber : Nasabah

Tujuan : Admin

Media : Kertas

Frekuensi : Harian

Keterangan : Berisi Pernyataan Kesehatan Nasabah

Nama Masukan : Data Nasabah

Fungsi  : Sebagai Bukti Menyetujui Asuransi Yang Digunakan Nasabah

Sumber : Admin

Tujuan : Direksi

Media : Kertas

Frekuensi : Bulanan

Keterangan : Berisi Data Asuransi Nasabah

2. Analisa Proses

Nama Proses : Pendataan Asuransi

Masukan  : Form Kesehatan

Keluaran : Data Asuransi Nasabah

Ringkasan Proses : proses ini menghasilkan data asuransi yang digunakan nasabah

Nama Proses : Menghitung Premi Asuransi

Keluaran  : Laporan Data Asuransi Nasabah

Ringkasan Proses : proses ini akan menghasilkan laporan data asuransi nasabah

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Data Asuransi Nasabah

Fungsi  : Berisi Data Nasabah Yang Menggunakan Asuransi

Media : Kertas

Distribusi : Admin

Frekuensi : Harian

Keterangan : Berisi Asuransi yang digunakan nasabah

Nama Proses : Laporan Asuransi Nasabah

Masukan : Data Asuransi Nasabah

Keluaran : Laporan

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan laporan Asuransi Nasabah

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem. Didapat beberapa poin yang dibutuhkan untuk membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economy) dengan option HML (High, Middle, Low).

Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III

Requirement Elicitation Final

Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.

Tabel 3.10. Elisitasi Final

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dari analisa sistem yang berjalan saat ini, terdapat beberapa usulan prosedur yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan, sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Prosedur yang diusulkan ini berisi urutan proses pendataan asuransi nasabah. Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PD. BPR Kerta Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Urutan prosedur ini berisikan seorang user harus melakukan Login untuk melihat halaman website, Data User, Data Pinjaman, Data Master, Data Vendor Asuransi, Data Jenis Pinjaman dan disertai dengan tampilan Laporan.

Berdasarkan perubahan sistem pendataan asuransi nasabah yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru menggunakan aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 8.0 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, dan Class Diagram.

Use Case Diagram sistem Yang Diusulkan


Gambar 3.6 Use Case DiagramYang Diusulkan

Berdasarkn Gambar 3.6. Use Case Diagram terdiri atas :

1. 1 system yang mencakup kegiatan sistem data asuransi nasabah.

2. 2 Actor yang melakukan kegiatan didalam system yaitu : Admin dan Kepala Bagian Operasional.

3. 17 usecase, meliputi usecase :

a. Melakukan Login

b. Halaman Utama

c. Data Pinjaman terdapat tiga extend yaitu input data pinjaman, delete data pinjaman dan view data pinjaman

d. Master mempunyai menu yaitu :

1. Data Vendor Asuransi terdapat tiga extend yaitu input vendor asuransi, edit vendor asuransi dan delete vendor asuransi

2. Data User terdapat tiga extend yaitu input user, edit user dan delete user

3. Data Jenis Pinjaman terdapat tiga extend yaitu input jenis pinjaman, edit jenis pinjaman, delete jenis pinjaman

e. Laporan terdapat dua extend yaitu view laporan dan export laporan

f. Logout

Activity Diagram yang Diusulkan


Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

2. 1 (satu) Decision Node, untuk membuat keputusan.

3. 23 (dua puluh tiga) Action State yang menggambarkan kegiatan proses sistem data asuransi nasabah.

4. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram yang Diusulkan


Gambar 3.8 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Diagram terdapat :

1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan.

2. 6 (enam) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

3. 15 (lima belas) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

State Machine Diagram yang Diusulkan


Gambar 3.9 State Machine Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.9. State Machine Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

1. 21 State yang berjalan.

2. 1 (satu) Initial Pseudo State.

3. 1 (satu) Final State.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan


Gambar 3.10 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.10. Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat 6 Class yaitu terdiri dari :

1. Class tbl_user.

2. Class tbl_asuransi

3. Class tbl_input_asuransi.

4. Class tbl_jenis_pinjaman

5. Class tbl_pinjaman.

6. Class tbl_nasabah

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan sebagai media penyimpanan data, menampilkan data, dan untuk mengambil data yang digunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Spesifikasi basis data menggunakan tabel-tabel berisikan, primary key, field name, panjang record, field type dan field size. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  • 1. Nama Tabel : Asuransi
    Media  : harddisk
    Isi : id_asuransi + nama_asuransi + alamat + tlp
    Primary Key : id_asuransi
    Panjang Record : 200
  • Tabel 3.11. Tabel user
  • 2. Nama Tabel : Input Asuransi
    Media  : harddisk
    Isi : id_data_ asuransi + id_ktp + no_pinjaman + id_data premi + premi + id_asuransi
    Primary Key : id_data_asuransi
    Panjang Record : 91
  • Tabel 3.12. Tabel Input Asuransi
  • 3. Nama Tabel : Jenis Pinjaman
    Media  : harddisk
    Isi : id_jenis + jenis_pinjaman + keterangan
    Primary Key : id_jenis
    Panjang Record : 149
  • Tabel 3.13. Tabel Jenis Pinjaman
  • 4. Nama Tabel : Nasabah
    Media  : harddisk
    Isi : id_ktp + nama + alamat + tempat_lahir + tgl + tlp + crt_date + kode_nasabah + id_nasabah
    Primary Key : id_ktp
    Panjang Record : 286
  • Tabel 3.14. Tabel nasabah
  • 5. Nama Tabel : Pinjaman
    Media  : harddisk
    Isi : no_pinjaman + plafon_kredit + penggunaan_kredit + coverage_penjamin + ijp + t_bunga_kredit + j_tenaga_kerja + anggunan + izin_usaha + jenis_pinjaman + nilai_taksasi + awal_kredit + akhir_kredit + premi + jangka_waktu + id_asuransi + crt_date
    Primary Key : no_pinjaman
    Panjang Record : 205
  • Tabel 3.15. Tabel Pinjaman
  • 6. Nama Tabel : User
    Media  : harddisk
    Isi : user_id + user_code + password + nama + status
    Primary Key : user_id
    Panjang Record : 116
  • Tabel 3.16. Tabel user

    Rancangan Prototype

    Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem data asuransi nasabah yang akan dibuat, yaitu :

    a. Prototype untuk tampilan Login

    Gambar 3.11. PrototypeTampilan Login

    b. Prototype untuk tampilan home

    Gambar 3.12. PrototypeTampilan Home

    c. Prototype untuk input data pinjaman

    Gambar 3.13. PrototypeTampilan input data pinjaman

    d. Prototype untuk tampilan view data pinjaman

    Gambar 3.14. PrototypeTampilan view data pinjaman

    e. Prototype untuk tampilan vendor asuransi

    Gambar 3.15. PrototypeTampilan vendor asuransi

    f. Prototype untuk tampilan user

    Gambar 3.16. PrototypeTampilan user

    g. Prototype untuk tampilan jenis pinjaman

    Gambar 3.17. PrototypeTampilan jenis pinjaman

    h. Prototype untuk tampilan laporan data asuransi

    Gambar 3.18. PrototypeTampilan laporan data asuransi
    Gambar 3.19. PrototypeTampilan laporan data asuransi

    Konfigurasi Sistem Usulan

    1. Spesifikasi Hardware

    a. Processor : Intel Core

    b. Monitor : LCD 15.6”

    c. Mouse : Optic

    d. Keyboard: PS2

    e. Ram : 1 GB

    f. Hardisk : 100 GB

    g. Printer : Laser Jet P1005

    2. Spesifikasi Software

    a. Microsoft Windows XP

    b. Google Chrome, Mozila firefox (browser)

    c. Notepad

    d. PHP

    e. MySQL

    f. XAMPP

    g. Microsoft Excell 2007

    3. Hak Akses Brainware

    a. Admin

    b. Kepala Bagian Operasional


    Blackbox Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat kesalahan atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini dapat meminimalisir kesalahan yang terdapat didalam sistem.

    Tabel 3.17. Tabel Blackbox Testing


    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Tampilan Menu Login

    Gambar 3.20. Tampilan Login

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.

    Tampilan Menu Home

    Gambar 3.21. Tampilan Menu Home

    Keterangan :

    Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu admin dan kepala bagian operasional. Tampilan tersebut adalah halaman utama.

    Tampilan Menu Input Data Pinjaman

    Gambar 3.22. Tampilan Menu Data Pinjaman

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah tampilan input data pinjaman dari menu data pinjaman untuk data asuransi nasabah.

    Gambar 3.23. Tampilan Menu Hasil Input Data Pinjaman

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah tampilan berdasarkan hasil dari input data pinjaman.

    Tampilan Menu View Data Pinjaman

    Gambar 3.24. Tampilan Menu View Data Pinjaman

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah tampilan pada menu view data pinjaman yang dihasilkan dari data pinjaman yang diinput.

    Tampilan Menu Data Vendor Asuransi

    Gambar 3.25. Tampilan Menu Data Vendor Asuransi

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah data vendor asuransi dalam bentuk bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

    Gambar 3.26. Tampilan Menu Input Vendor Asuransi

    Keterangan :

    Tampilan diatas dipilih admin jika ada vendor asuransi baru dan data vendor asuransi tersebut akan masuk kedalam table vendor asuransi.

    Tampilan Menu Data User Login

    Gambar 3.27. Tampilan Menu Data User Login

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah data user login dalam bentuk tabel dengan dilengkapi aksi edit dan delete.

    Gambar 3.28. Tampilan Input User

    Keterangan :

    Tampilan diatas dipilih admin jika ada user baru dan data user tersebut akan masuk kedalam tabel user login.

    Tampilan Menu Data Jenis Pinjaman

    Gambar 3.29. Tampilan Menu Data Jenis Pinjaman

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah data jenis pinjaman dalam bentuk tabel dengan dilengkapi aksi edit dan delete.

    Gambar 3.30. Tampilan Menu Input Jenis Pinjaman

    Keterangan :

    Tampilan diatas dipilih admin jika ada jenis pinjaman baru dan data jenis pinjaman tersebut akan masuk kedalam tabel jenis pinjaman.

    Tampilan Menu Laporan Data Asuransi

    Gambar 3.31. Tampilan Laporan Data Asuransi

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah laporan data asuransi nasabah sesuai vendor asuransi yang digunakan dalam bentuk tabel.

    Gambar 3.32. Tampilan Laporan Asuransi Bentuk Microsoft Excel

    Keterangan :

    Tampilan diatas adalah laporan data asuransi nasabah sesuai vendor asuransi yang digunakan dalam bentuk tabel setelah di export kedalam Microsoft excel.


    Time Schedule

    Tabel 3.17. Tabel Time Schedule


    Estimasi Biaya

    Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:

    Tabel 3.19. Estimasi Biaya


    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan di PD. BPR Kerta Raharja, maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut :

    1. Proses pendataan asuransi terhadap nasabah di PD. BPR Kerta Raharja saat ini sudah berjalan cukup baik dan cepat, sehingga nasabah tidak perlu menunggu lama saat proses pendataan. Namun, dalam pembuatan data asuransi nasabah terdapat beberapa proses masih berjalan manual yaitu proses pencatatan asuransi apa yang digunakan nasabah masih menggunakan buku besar dan pembuatan laporan data asuransi nasabah menggunakan aplikasi yang sederhana seperti Microsoft Excel.
    2. Sistem pendataan asuransi nasabah di PD. BPR Kerja Raharja yang berjalan saat ini belum memenuhi kebutuhan user, karena user masih menggunakan buku besar saat mencatat asuransi apa yang digunakan nasabah. Dengan demikian masih sering terjadinya kesalahan dalam proses pencatatan, dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian kembali asuransi apa yang digunakan oleh nasabah serta dalam pembuatan laporan asuransi nasabah.
    3. Untuk merancang sistem data asuransi nasabah berbasis web di PD. BPR Kerta Raharja dengan tahap awal yaitu mendesign sistem dalam bentuk gambar dengan menggunakan software Visual Paradigm versi 8.0, dalam pembuatan database menggunakan software MySQL sebagai tempat penyimpanan database, menggunakan PHP (Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman, untuk koneksi database pada Jaringan Local Area Network (LAN) menggunakan Xampp, dan pada metode pengujian sistem yang memfokuskan pada keperluan software menggunakan Blackbox Testing.

    Saran

    Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem informasi data asuransi nasabah di PD. BPR Kerta Raharja yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, untuk dapat meningkatkan, memaksimalkan, mengatasi masalah yang ada, dan sebagai salah satu alternatif solusi agar dapat dicapai hasil yang optimal dan juga bertujuan terhadap kelancaran dalam kegiatan pendataan dibutuhkan :

    1. Sistem sebaiknya dilakukan evaluasi secara periodik dan berkelanjutan untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.
    2. Diperlukan keamanan data dengan schedule backup data secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan (error) pada komputer, ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh maka dengan adanya backup data tersebut tidak hilang.
    3. Agar selalu menggunakan proteksi file, karena hal ini sangat berguna untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
    2. 2,0 2,1 2,2 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta : Andi.
    3. 3,0 3,1 Sutarman. 2012. “Sistem Informasi”. Surabaya : Erlangga.
    4. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol-5 No.3.


    Category TA 2015/2016


    DAFTAR LAMPIRAN


    Contributors

    Tri Diananjani