TA1322377504

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK

PADA PB. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA

RAHARJA KAB. TANGERANG

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377504
NAMA

JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA'


 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK

PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA

RAHARJA KAB. TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377504
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom)
NIP : XXXXX
       
NIP : 060003

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK

PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA

RAHARJA KAB. TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322377504
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK

PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA'

RAHARJA KAB. TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322377504
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1322377504

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR ) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2007, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan telah mendapat izin operasional dari Gubernur Bank Indonesia nomor.10/3/Kep.GBI/DpG/2008, tanggal 22 Januari 2008. Sistem Informasi stok barang yang berjalan saat ini masih manual sehingga memperlambat proses pendataan. Hal tersebut mengakibatkan proses kegiatan menjadi tidak efektif karena membutuhkan waktu yang lama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode mengumpulan data, metode analisis dan metode perancangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi langsung di perusahaan, melakukan dokumentasi dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada, riset terhadap masalah, wawancara kepada pihak terkait di perusahaan dan studi pustaka dari beberapa penelitian sebelumnya. Metode Analisa sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language). Metode perancangan menggunakan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor). Dengan tahapan metode-metode tersebut penulis menemukan masalah-masalah dalam rancang bangun sistem informasi persediaan ATK yang sedang berjalan dan menemukan solusi yang terbaik bagi perusahaan. Adapun hasil penelitian ini adalah suatu sistem perssediaan ATK untuk membantu perusahaan dalam mengelola sistem informasi persediaan barang yang lebih efektif dan efisien. Kesimpulan dari diterapkannya sistem informasi persediaan barang yang baru pada perusahaan adalah menjadikan proses pengarsipan data-data persediaan barang menjadi lebih rapi dan pembuatan laporan persediaan barang menjadi cepat, tepat waktu dan lebih informatif.


Kata Kunci: Sistem Informasi, persediaan barang ATK

ABSTRACT

Company Regional Rural Banks (PD.BPR) Kerta Prog is a company belonging to the Regional Government of Tangerang Regency Government together Banten, West Java and PT Bank Jabar Banten, in accordance with the Regulation of Tangerang regency, number 6 of 2007, June 6 2007, on the Establishment of Regional Rural Bank Company Kerta Prog Tangerang District and has got operating permit from the Governor of Bank Indonesia nomor.10 / 3 / KEP.GBI / DpG / 2008, dated January 22, 2008. Information Systems running stocks currently still thus slowing manual data collection process. This resulted in the process of becoming ineffective because it takes a long time. The method used is the method of gathering data, methods of analysis and design methods. Methods of data collection is done by conducting direct observation in the company, do documentation by studying existing documents, research the issue, interviewing the parties involved in the company and literature of some previous studies. Systems analysis methods using UML (Unified Modeling Language). The design method using object-oriented model using UML (Unified Modeling Language) and using the programming language PHP (PHP Hypertext Preprocessor). By stage of these methods the authors found problems in the design of information systems ATK supplies are running and find the best solution for the company. The results of this study perssediaan ATK is a system to help companies manage inventory information system more effective and efficient. The conclusion of the implementation of a new inventory information on the company is to make the process of archiving data in a neat inventory and inventory report generation to be fast, timely and more informative.


Keywords: Information systems, inventory ATK

 


KATA PENGANTAR


Dengan Mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan TA (Tugas Akhir) ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan TA (Tugas Akhir) ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG". Laporan ini merupakan hasil observasi penulis di PD.Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja, dan merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Sidang dalam jenjang Diploma jurusan Komputerisasi Akuntansi pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.”.

Laporan Tugas Akhir ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Tugas Akhir ini bersumber informasi berdasarkan observasi selama di Perguruan Tinggi Raharja dan juga dari berbagai literature review yang ada untuk mendukung penulisan dalam laporan Skripsi ini. Dalam penyusunan Laporan TA (Tugas Akhir), penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akuntansi sekaligus Dosen pembimbing I yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  4. Bapak Janu Ilham Saputro S.Kom.,M.M Dosen pembimbing II yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek.
  5. Bapak Tohir selaku pembimbing lapangan yang membantu penulis dalam menganalisa masalah.
  6. Bapak dan Ibu Dosen AMIK Raharja Informatika yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kepada Mama yang selalu mendukung dan terus menerus memberikan doa, terima kasih banyak untuk mama yang selalu memberikan aku semangat.
  8. Adikku Lisa Yunita yang selalu memberikan aku candaan, sehingga membuat aku selalu semangat dan selalu tersenyum.
  9. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
  10. Untuk teman-teman di Diploma 3 jurusan Komputerisasi Akuntansi konsentrasi Finance tahun 2013 yang berjuang bersama penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
  11. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakan nya di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah swt memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Tugas Akhir (TA)) ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian


    Tangerang, 23 Juni 2016
    Cici Alviona Roza
    NIM. 1322377504

    Daftar isi

    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


    DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM


    DAFTAR TABEL


    Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisa Kinerja


    DAFTAR GAMBAR


    Gambar 3.1 PD. BPR Kerta Raharja

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dalam perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, informasi yang akurat berorientasi pada komputerisasi sangatlah dibutuhkan. Komputer merupakan alat untuk mengolah data dengan cepat, tepat, dan akurat menurut prosedur telah ditentukan sehingga teknologi komputer saat ini menjadi suatu kebutuhan yang sudah sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan.

    Sistem komputerisasi merupakan penunjang yang sangat berarti dalam aktivitas kerja suatu instansi dalam menghemat waktu dan tenaga. Hal ini diyakini dapat mempermudah proses pengolahan data dan dapat mengurangi adanya kesalahan saat pengolahan data.


    Untuk mendukung sistem pengelolaan data yang baik, dibutuhkan suatu sistem untuk mengolah sistem persediaan atk dengan baik. Sistem persediaan atk yang baik akan memberikan kemudahan dalam penyajian informasi yang dibutuhkan.

    Sistem persediaan ATK pada PD. BPR KR kab. Tangerang yang berjalaan saat ini menggunakan aplikasi Ms. Excel. Sering terjadi kesalahan dan kesulitan dalam penyajian data yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu.

    Dalam sistem persediaan seperti ini, terdapat kesulitan karena harus menghitung persediaan atk secara langsung sehingga sangat rentan salah dan tidak efisien waktu. Permasalahan seperti ini tidak dapat dilakukan terus menerus, oleh karena itu perlu adanya sistem pendataan persediaan atk secara komputerisasi, agar masalah yang terjadi dapat diatasi.

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul tentang “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN ATK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KERTA RAHARJA KAB. TANGERANG “ tujuannya untuk mempermudah dalam mengakses data-data yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan terutama bagian operasional dan umum.

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :

    1. Bagaimana sistem persediaan ATK yang berjalan saat ini pada BPR KR Kab. Tangerang?

    2. Bagaimana permasalahan yang ada pada sistem persediaan ATK yang berjalan saat ini pada BPR KR Kab. Tangerang?

    3. Bagaimana cara merancang suatu sistem yang efektif dan efisien untuk mengolah data persedian ATK agar pembuatan laporan cepat dan tepat?

    4. Ruang Lingkup Penelitian

      Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam masalah persediaan ATK, yaitu: perancangan sistem persediaan barang pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang, sebatas pada bagian operasional dan umum. Sistem pengelolaan data yang dilakukan yaitu: mulai dari proses pengumpulan data persediaan ATK sampai dengan laporan persediaan atk yang akurat.

      Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Tujuan Penelitian


      Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai maka tujuan penelitian adalah suatu sasaran atau target yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan penelitian. Tujuan Penelitian juga merupakan suatu hal yang penting untuk dirumuskan sebelum melakukan suatu penelitian guna menjaga penelitian tetap terarah. Tujuan penelitian diuraikan secara tegas dan jelas tentang apa yang hendak dicapai dalam penelitian, tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian, adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

      1. Untuk menganalisa sistem persediaan ATK pada PD. BPR KR Kab. Tangerang.

      2. Untuk mengetahui permasalahan pada sistem prosedur persediaan ATK pada PD. BPR KR Kab. Tangerang.

      3. Untuk merancang sistem informasi yang efektif dan efisien untuk mengolah data persedian ATK agar pembuatan laporan cepat dan tepat.

      Manfaat Penelitian

      Manfaat merupakan dampak positif dari tercapainya tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

      1. Bagi Penulis

      2. Penelitian ini berguna bagi penulis karena dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan masyarakat.

      3. Bagi Pembaca

      4. Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan dapat dijadikan gambaran untuk suatu penelitian khusus dalam bidang yang sama.

      5. Bagi BPR KR

      6. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata berupa masukan ide-ide kepada manajemen BPR KR dalam suatu bentuk informasi yang berguna untuk kelangsungan BPR KR, baik secara prosedur maupun sistematis. Serta untuk mempermudah, mempercepat dan menghindari kesalahan bagian operasional dan umum dalam pembuatan laporan persediaan ATK.

      Metode Penelitian

      Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan TA (Tugas Akhir), penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

      Metode Penelitian Deskriptif

      Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian dimana penulis membuat gambaran mengenai kejadian dengan tujuan untuk menggambarkan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar kejadian yang diselidiki.

      Teknik Pengumpulan Data

      Metode pengumpulan data adalah serankaian tatacara yang dilakukan guna memeperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :

      1. Observasi

      2. Adalah suatu metode untuk mendapatkan suatu data dengan jalan pengamatan dan untuk mencari sumber informasi dimana penulis melakukan evaluasi terhadap masalah yang ada dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang di teliti sebagai masukan dalam menyusun data untuk proses penjualan dengan cara mempelajari prosedur sistem persediaan barang pada BPR KR Kab. Tangerang.

      3. Wawancara

      4. Adalah suatu metode dimana penulis mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara wawancara atau tanya jawab dengan pihak terkait yaitu bagian operasional dan umum.

      5. Studi Kepustakaan

      6. Penelitian yang dilakukan untuk mendpatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku yang ada dan melalui sumber-sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan sistem persediaan barang di BPR KR, merangkum dan mengutip data sebagai acuan penulis.

        Metode Analisa Sistem

        Analisa sistem yang dilakukan dengan melalui 4 (empat) tahapan yaitu: analisa sistem yang berjalan, analisa terhadap temuan survey, identifikasi persyaratan sistem dan analisa kebutuhan fungsional.

        Metode Perancangan

        1. Perancangan Model

        2. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm.

        3. Bahasa Pemrograman

        4. Didalam penelitian ini, penulis mengusulkan metode rancangan bahasa pemograman dengan menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), pembuatan database pada MySQL, untuk membuat desain menggunakan aplikasi Adobe Dreamweaver, dan aplikasi penghubung yang menyambungkan PHP dan MySQL dengan Xampp.

          Metode Testing

          Dalam hal ini proses pengujian peneliti menggunakan Metode Blackbox Testing system sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing system adalah metodologi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. Pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi.

          Sistematika Penulisan

          Agar pemahaman tentang penulisan laporan penelitian TA (Tugas Akhir) ini menjadi lebih mudah maka penulis mengelompokan materi penulisan laporan penelitian KKP ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampainnya sebagai berikut:

          BAB I PENDAHULUAN

          Bab ini menjelaskan antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode perancangan, metode testing dan sistematika penulisan.

          BAB II LANDASAN TEORI

          Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar sistem informasi manajemen, konsep dasar analisa sistem, sistem pengolahan data, literature review, serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini.

          BAB III PEMBAHASAN

          Bab ini menjelaskan gambaran umum BPR KR, tata laksana sistem yang berjalan, user requirement, rancangan basis data, flowchart, rancangan program, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

          BAB IV PENUTUP

          Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

          DAFTAR PUSTAKA

          LAMPIRAN-LAMPIRAN

          BAB II

          LANDASAN TEORI

          Teori Umum

          Konsep Dasar Sistem

          Definisi Sistem

          Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat di sekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem. Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli :

          Menurut Sutabri (2012:10)[1], “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

          Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

          Sistem juga dapat didefinisikan menjadi 2 pendekatan yaitu :

          1. Pendekatan sistem secara prosedur

            “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010:34) [3]

          2. Pendekatan sistem secara komponen

            Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

          Berdasarkan beberapa pendekatan para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

          Karakteristik Sistem

          Model umum sebuah sistem adalah input, process dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu pula sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

          1. Komponen Sistem (Components System)

            Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

          2. Batas Sistem (Boundary System)

            Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

          3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

            Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

          4. Penghubung Sistem (Interface System)

            Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

          5. Masukan Sistem (Input System)

            Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan (signal input).

          6. Pengolahan Sistem (Processing System)

            Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akutansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhan oleh pihak manajemen.

          7. Keluaran Sistem (Output System)

            Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

          8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

            Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

          Klasifikasi Sistem

          Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :

          1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

            Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teknologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang Nampak oleh mata kita seperti sistem televisi, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

          2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

            Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia yang berbasis mesin (Human Machine System). Sistem informasi yang berbasis computer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

          3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

            Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

          4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

            Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan untuk susistem lainnya.

          Konsep Dasar Data dan Informasi

          Definisi Data

          Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam Yakub (2012: 5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang mengggambarkan adanya suatu kejadian (event), data tardiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

          1. Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

          2. Nilai yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

          3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsen, dan tanda tangan.

          4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument music, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

          5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

          Definisi Informasi

          Informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Berikut ini adalah beberapa definisi informasi yaitu :

          1. “Informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakainnya sesuai dengan kebutuhan”. Darmawan (2012:2)[4]

          2. “Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem dapat menjadi sebuah data untuk sistem lain.”(Mulyanto, 2009:17)[5]

          3. Menurut Sutarman (2012:14)[6], berpandapat bahwa “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

          4. Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti begi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

          Kualitas Informasi

          Informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

          1. Akurat

            Informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

          2. Tepat waktu

            Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi.

          3. Relevan

            Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhakan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

          4. Lengkap

            Informasi harus diberikan secara lengkap.


          Komponen-Komponen Informasi

          Terhadap 6 (enam) komponen atau jenis-jenis informasi diantaranya:

          1. Root of Information

            Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berbeda pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data.

          2. Bar of Information

            Yaitu komponen informasii yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.

          3. Branch of Information

            Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berbeda pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data.

          4. Stick of Ambition

            Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merpakan informasi pengayaan pengetahuan.

          5. Bud of Information

            Yaitu komponen informasi yang sifatnya semi micro, tetapi keberadaanya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.

          6. Leaf of Information

            Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

          Nilai Informasi

          Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness dan cost benerfit.

          Konsep Dasar Informasi

          Definisi Sistem Informasi

          Terhadap berbagai macam definisi mengenai sistem informasi. Berikut adalah beberapa definisi sistem informasi menurut para ahli :

          1. Menurut Sutarman (2012:13)[8] , “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instrusi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

          2. Menurut Sutabri (2012:46)[9], “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat material dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

          Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah dikemukakan di ats, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasuan, pemproses data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran tujuannya.

          Komponen Sistem Informasi

          Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen control. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut adalah beberapa definisinya :

          1. Komponen Input

            Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

          2. Komponen Model

            Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

          3. Komponen Output

            Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

          4. Komponen Teknologi

            Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

          5. Komponen Basis Data

            Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

          6. Komponen kendali

            Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

          Klasifikasi Sistem Informasi

          Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pngaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Berikut adalah klasifikasi sistem informasi :

          1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi

            Dikelompokan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

          2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen

            Dikelompokan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

          3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis

            Dikelompoken menjadi sistem informasi akutansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

          Tujuan Sistem Informasi

          Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitasi (Fleksibility).

          1. Kegunaan (Usefulness)

            Sistem harus menghasilan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

          2. Ekonomi (Economic)

            Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

          3. Keandala (Realibility)

            Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

          4. Kesederhanaan (Simplicity)

            Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

          5. Pelayanan Langganan (Customer Service)

            Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

          6. Fleksibilitasi (Fleksibility)

            Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

          Konsep Dasar Analisa Sistem

          Definisi Analisa Sistem

          Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

          “Kegiatan analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem baru”. Shalahuddin (2013:18)[10]

          Tahap Analisa Sistem

          Menurut Henderi (2011:322)[11] , berpendapat bahwa “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

          Didalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analisa sistem adalah sebagai berikut :

          1. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah.

          2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

          3. Analyze, yaitu memahami sistem.

          4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

          Perancangan Sistem

          Definisi Perancangan Sistem

          Menurut Mulyanto (2009:271)[5] , “Perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.

          Menurut Aisyah dan Nawang Kalbuana (2011:203)[12], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC) atau waterfall. SDLC atau waterfall merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

          Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari pada perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap kepada pemprogram komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

          Konsep Dasar Sistem Database

          Sistem Database

          Database merupakan salah satu komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

          Secara umum sebuah sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegritaskan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam didalam suatu organisasi.

          Database dibentuk dari kumpulan file. File merupakan kumpulan dari item data yang diatur dalam satu record dimana item-item data tersebut dimanipulasi untuk memproses. File dapat juga diartikan sebagai kumpulan record-record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda-beda nilai data valuenya.

          1. Table

            Table adalah kumpulan data yang terdiri dari record-record yang disatukan untuk suatu tujuan tertentu.

          2. Field

            Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya

          3. Record

            Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

          Untuk dapat mengolah data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL(Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Didalam SQL terdapat 3 sub bahasa yaitu :

          1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

          2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan teble.

          3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database.

          Konsep Dasar UML

          Unified Modelling Language (UML)

          Berikut ini adalah beberapa definisi Unified Modellig Language (UML) :

          1. Menurut Nugroho (2010:06)[13], UML (Unified Modelling Language) adalah “Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhnakan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.
          2. Menurut Padeli (2008:70)[14], ”UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek”.

          Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Objek Oriented Programming).

          Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modelling Language)

          Berikut ini adalah definisi mengenai 5 (lima) diagram UML :

          1. Use Case Diagram

            Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

          2. Class Diagram

            Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class objek tersebut.

          3. Sequence Diagram

            Sequence diagram secara grafis juga menggambarkan bagaimana objek berinteraksi drngan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

          4. State Chart Diagram

            Diagram yang digunakan untuk memodelan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state yang lain.

          5. Activity Diagram

            Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

          Manfaat UML (Unified Modelling Language)

          UML (Unified Modelling Language) biasa digunakan untuk :

          1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.
          2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum.
          3. Menggambarkan resentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.
          4. Membuat model behavior yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem.

          Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

          Definisi PHP

          Menurut Sibero (2011:49)[15], berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

          Menurut Saputra (2012:2)[16], berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

          Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan di proses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

          Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.

          Tipe Data Pada PHP
          1. Boolean

            Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

          2. Integer

            Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik positif maupun negatif dan bukan desimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

          3. Floating point

            Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

          4. String

            Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).

          5. Array

            Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

          6. Objek

            Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabel maupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.

          7. Resource

            Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

          8. Null

            Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.


          Database dan MySQL

          Definisi Database

          Menurut Rahardja (2011:238)[17], “database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai reprensentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakurataanya, efisiensi dalam penyampaiannnya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

          Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.

          XAMPP

          Xampp merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

          Berikut ini penjelasan mengenai Apache, PHP, MySQL, phpMyAdmin dan Perl :

          1. Apache

            Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

          2. PHP

            Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

          3. MySQL

            SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

          4. PhpMyAdmin

            Pengelola database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

          5. Perl

            Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang bukan huruf dan angka.

          Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

          Definisi Adobe Dreamweaver

          Menurut Sibero (2011:384)[15],mengatakan bahwa “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

          Menurut Milician (2012:5) [18], mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

          Menurut Wahana Komputer (2011:2)[19], ”Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.”

          Konsep Dasar Black Box

          Definisi Black Box

          Menurut Siddiq (2012:4)[20], “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. “.

          Menurut Budiman (2012:4)[21], “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

          Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

          Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

          1. Equivalence Partioning

            Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

          2. Boundary Value Analysis

            Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

          3. Cause-Effect Graphing Techniques

            Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

            1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
            2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
            3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
            4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
          4. Comparison Testing

            Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

          5. Sample and Robustness Testing

            1. Sample Testing

              Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

            2. Robustness Testing

              Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

          6. Behavior Testing dan Performance Testing

            1. Behavior Testing

              Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

            2. Performance Testing

              Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

          7. Requirement Testing

            Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

          8. Requirement Testing

            Melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

          9. Endurance Testing

            Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.

          10. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

            Konsep Dasar Analisis SWOT

            Definisi Analisis SWOT

            Analisis SWOT terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

            1. Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[22], berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.
            2. Menurut Suyatno Risza (2010:174)[23] , berpendapat bahwa “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis / usahanya yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).

            Tujuan Analisis SWOT

            Menurut Meta Amalia Dewi dan Henderi (2011)[24], berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

            Tipe-tipe Strategi SWOT

            Menurut Freddy Rangkuti (2011:64)[22], berpendapat bahwa “Matriks Threats - Opportunities – Weakness - Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

            1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
            2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
            3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
            4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

            Konsep Dasar OOP (Object Oriented Programming)

            Menurut Ibnu Daqiqil (2011:10)[25], berpendapat bahwa “OOP (Object Oriented Programming) adalah paradigma pemrogramman yang berorientasikan kepada obyek. Semua data dan fungsi pada paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau obyek-obyek. Bandingkan dengan logika pemrogramman terstuktur, setiap obyek dapat menerima pesan, memproses data dan mengirim pesan ke obyek lainnya. OOP diciptakan untuk mengatasi keterbatasan pada bahasa pemrogramman tradisional. Konsep dari OOP sendiri adalah semua pemecahan masalah dibagi ke dalam obyek. Dalam konsep OOP data dan fungsi-fungsi yang akan mengoperasikannya digabungkan menjadi satu kesatuan yang dapat disebut obyek”.

            Konsep Dasar Elisitasi

            Definisi Elisitasi

            Elisitasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

            1. Suryo Guritno (2011:302)[17], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
            2. Menurut Adi Nugroho (2010:10)[13], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

            Jenis-jenis Elisitasi

            Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2010:302)[17]

            1. Elisitasi Tahap I

              Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

            2. Elisitasi Tahap II

              Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

              1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
              2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
              3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
            3. Elisitasi Tahap III

              Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

              1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
              2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
              3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

              Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

              1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
              2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
              3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
            4. Final Draft Elicitation

              Menurut Suryo Guritno (2010:304)[17], berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

            5. Teori Khusus

              Konsep Persediaan

              Definisi Persediaan

              Persediaan bisa diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta perkiraan penjualan atau permintaan konsumen.

              Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age). (Rintono, 2013 : 1-2)[26]

              Faktor Biaya Persediaan

              Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih keperusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih,ada beberapa beban yang harus ditanggung, yaitu :

              1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
              2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpandigudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
              3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpanlama akan “out of date” atauketinggalan jaman. (Rintono, 2013:4)[26]

              Tujuan Pengelolaan Persediaan

              Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

              1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat (memuaskan konsumen).
              2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :
                1. Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.
                2. Kemunginan supplier terlambat mengirim barang yang dipesan.
              3. Untuk memperthankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
              4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindri, karena dapat mengakibatkan ongkos pengiriman menjadi besar. (Rintono, 2013 : 4-5)[26].

              Jenis Persediaan

              Pembagian jenis persediaan berdarkan tujuannya, terdiri dari : (Rintono, 2013 : 7)[26]

              1. pengamanan (safety stock)
              2. Persediaan antisipasi
              3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

              Pelaksanaan Stock Opname

              Stock Opname adalah kegiatan menghitung stok (persediaan barang untuk dijual) yang kita miliki digudang. Stock opname perlu dilakukan minimal setahun sekali. Mengukur efektivitas pelaksanaan kerja administrasi dan operasional digudang dilakukan melalui stock opname. Kebenaran data laporan keuangan perusahaan yang menetukan strategi bisnis salah satunya diukur melalui kegiatan stock opname. Pelaksanaan stock opname umumnya dilakukan pada akhir tahun. Kegiatan bisnis dihentikan sementara ketika stock opname dilakukan agar data hasil stock opname menjadi lebih akurat.

              Manfaat dilakukannya Stock Opname sebagai berikut :

              1. Dapat membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah naik atau turun untuk mengevaluasi mengetahui perkembangan usaha (hutang yang timbuldari perkembangan aset juga perlu menjadi pertimbangan)
              2. Untuk mengetahui jumlah persediaan sebagai pertimbangan semisal jika kita inginmengajukan pinjaman ke Bank.
              3. Untuk menghitung nilai HPP(Harga Pokok Penjualan) pada pembuatan laporan keuangan.
              4. Mencocokkan data dan menghitung apakah barang ada yang hilang. Data yang kita cocokkanadalah data hasil laporan stock opname dan data yang kita miliki dalam sistem atau program atau rekap.

              Faktor Penentu Safety Stock

              Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Rintono, 2013:8-9)[26]

              1. Risiko kehabisan persediaan
              2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan
              3. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

              Faktor Penentu Persediaan

              Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya perlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang dimaksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong. Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipengaruhi oleh faktor :

              1. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk menjaga kelangsungan(kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku./li>
              2. Kontinuitas produksi tidak terhenti,diperlukan tingkat persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.
              3. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods)atau tahan lama (undurable good).

              Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpannya dalam jumlah besar. Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga-jaga perusahaan sebaiknya memilikiapa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau disebut pula persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi. (Rintono, 2013 : 6)[26]

              Literature Review

              Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian persediaan barang ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah beberapa penelitian serupa yang sudah dilakukan sebelumnya yaitu :

              1. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Lia Safitri (2014) “Analisa Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang Pada CV. Samat Teknik Mandiri”. Penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem yang sedang berjalan yaitu dari sistem manual menjadi terkomputerisasi yang berbentuk program, sehingga dapat mengakses data dan informasi secara cepat dalam segi pengolahan data, efisien dalam segi tenaga, akurat dalam segi informasi yang lengkap dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang.
              2. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Susanto (2013) berjudul “Analisa Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang Berbasis Web pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS memiliki kendala didalam sistem gudang yang hanya dikerjakan dengan menggunakan excel dan pengarsipannya atidak teratur dengan baik, hal ini menyebabkan laporan yang dihasilkan memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak akura dalam pengolahan data./li>
              3. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Inventory Control di PT. Panarub Industri”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pada pengecekan barang jadi sering terjadi kesalahan dalam penginputan data yang berulang-ulang dikarenakan pengecekan yang masih manual. Agar proses pengolahan barang jadi berjalan dengan baik dan akurat, maka diperlukan perencanaan yang matang mengenai sistem informasi pengolahan data yang didukung oleh sistem yang terkomputerisasi.
              4. Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Anisa Novianti (2014) yang berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan Di PT. Tirta Varia Intipratama”. Sistem informasi pengolahan data penjualan di PT. Tirta Varia Intipratama yang berjalan saat ini masih menggunakan Ms. Excel sehingga proses pengolahan data penjualan berjalan lambat, belum akurat dan menghambat pihak eksekutif dalam memperoleh informasi penjualan. Dengan dirancangnya Executive Information System (EIS) Penjualan dengan pengolahan data penjualan yang ada pada database. Perancangan dimulai dari penjabaran daftar kebutuhan yang dituangkan dalam elisitasi melalui 4 (empat) tahap, dengan menggunakan teknik MDI pada tahap ke dua, teknik TOE pada tahap ke tiga. Dilanjutkan dengan pembuatan diagram UML, yang terdiri dari lima buah diagram yaitu usecase diagram, sequence diagram, activity diagram, state chart diagram, dan class diagram sebagai awal rancangan sistem yang akan dibuat, selanjutnya dibuatlah programming dengan bahasa pemrograman PHP dengan Framework CodeIgniter (CI) sesuai dengan desain prototype yang ada. XAMPP sebagai pendukung aplikasi yang digunakan sebagai web server dan juga menggunakan MySQL sebagai database yang dibangun. Sebagai media tampilan menggunakan Dreamweaver sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
              5. Penelitian yang dilakukan oleh Ratri Ratna Dewi (2015) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT Citra Surya Selaras Berbasis Web”. PT Citra Surya Selaras adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail jam dinding, yang kegiatan utamanya adalah memberikan dan menghasilkan produk terbaik untuk para konsumen. Pada PT Citra Surya Selaras masih terdapat kekurangan dan kelemahan khususnya pada tempat penyimpanan barang yang terbatas dalam gudang sehingga penyimpanan barang tidak efektif. Didalam sistem microsoft excel yang saat ini berjalan dapat memenuhi standar mutu baik, namun masih sering kali terjadi kesalahan dalam penginputan data yang mengakibatkan selisih datapersediaan barang, serta sering terjadi hambatan saat proses kerja berlangsung karena sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual. Sehingga sistem yang dimaksud diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara efisien, tepat waktu, kecepatan proses, keefektifan kerja dan informasi yang dihasilkan lebih cepat. Sistem yang berjalan saat ini ternyata masih terdapat kekurangan-kekurangan.

              Dari literature review diatas, penelitian yang dilakukan penulis sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan ATK Pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang”. Dalam penelitian ini, penulis merancang sebuah aplikasi persediaan ATK yang dimana setiap laporan pesediaan ATK tidak harus menghitung satu per satu barang yang ada di gudang sehingga mengurangi adanya kesalahan perhitungan. Selain itu, pihak eksekutif dapat dengan cepat mengetahui laporan persediaan bulanan dan dapat mengambil keputusan dengan cepat untuk melakukan pembelian ATK untuk persediaan bulan berikutnya.

              BAB III

              PEMBAHASAN

              Gambaran Umum Perusahaan

              Sejarah Singkat Perusahaan

              Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR ) Kerta Raharja merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama-sama Pemerintah Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Jabar Banten, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2007, Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dan telah mendapat izin operasional dari Gubernur Bank Indonesia nomor.10/3/Kep.GBI/DpG/2008, tanggal 22 Januari 2008.

              Aktivitas utama bank yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito serta menyalurkanya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan dengan imbal hasil berupa bunga atau beroperasi secara konvensional.

              PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja berkedudukan di jalan Raya Serang Km.15 No 01 Cikupa Kabupaten Tangerang. Telp.(021)59400534, 59400540, Fax.(021)59400283, dengan status gedung kantor lantai 3 milik sendiri seluas 980 M2 yang berdiri diatas tanah seluas 568 M2, sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 00479 dan Ijin Mendirikan Bangunan Nomor 644.2/7177-BP2T/2009 tanggal 27 Juli 2009. BPR juga telah mempunyai satu jaringan kantor kas, yaitu kantor Kas Sepatan yang berlokasi di jalan Gatot Subroto No. 110, Sepatan Kabupaten Tangerang.

              Pengurus bank terdiri dari unsur Dewan Pengawas dan Direksi, berdasarkan surat Keputusan Bupati nomor.539/Kep.317-Huk/2011, tanggal 20 Mei 2011, Tentang Pengangkatan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD BPR ) Kerta Raharja adalah sebagai berikut :

              1. Ketua : Aswandi, Ak

              2. Anggota : Drs. Ec Widya Rumadja, MM

              Huk/2011, tanggal 20 Mei 2011, Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR ) Kerta Raharja, Direksi PD.BPR Kerta Raharja adalah sebagai berikut :

              1. Direktur Utama : Ai Suherlan

              2. Direktur Operasional : Uus Mustaudi

              Perubahan pengurus Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD.BPR ) Kerta Raharja susuai dengan Surat dari Bank Indonesia Nomor.31/717/DKBU/PLBPR, tanggal 24 Mei 2011, tentang Perubahan Pengurus Bank.

              Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang, nomor 6 tahun 2007, tanggal 6 Juni 2011, tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Tangerang dan Surat Keputusan Bupati Tangerang nomor.539/Kep.65-Huk/2008, tanggal 22 Desember 2008 tentang Penambahan Modal Dasar PD.BPR Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, diputuskan penambahan modal dasar dari Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) menjadi sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) Komposisi kepemilikan modal dasar sebagai berikut :

              1. Pemerintah Provinsi Banten : 15%

              2. Pemerintah Kabupaten Tangerang : 55%

              3. Pemerintah Provinsi Jawa Barat : 15%

              4. PT Bank Jabar Banten : 15%

              PD.BPR Kerta Raharja beroprasional diwilayah kabupaten Tangerang, dimana secara geografis kabupaten Tangerang berada di sebelah barat ibu kota negara sekaligus sebagai daerah penyangga ibu kota negara, yang terdiri dari 29 kecamatan, 246 Desa dan 28 Kelurahan dengan luas wilayah 959,60 km2. Selain di wilayah kabupaten Tangerang, operasional bank juga sebagian wilayah kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

              Jumlah penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak 2.834.376 jiwa, terdiri dari 51% laki-laki dan 49% perempuan. Dari sisi usia didominasi usia produktif sebanyak 1.540.700 jiwa atau 54% dan 45% usia tidak produktif. Jumlah perusahaan sebanyak 4.585 Perusahaan yang bergerak diberbagai sektor dengan menyerap 355.976 tenaga kerja,dimana sektor industri mikro, kecil dan menengah sebanyak 604. Selain sektor industri, sektor lain yang potensial adalah sektor perdagangan dimana pada sektor ini terdapat 9.151 pedagang yang menempati kios /los dan 3.989 pedagang kaki lima. Jumlah pegawai negeri sipil sebanyak 11.959 tenaga yang bertugas di berbagai intansi pemerintah sebanyak 66% tenaga bertugas pada bidang pendidik.

              Visi Perusahaan

              Membantu mendorong pertumbuhan dan pemerataan perekonomian kerakyatan, pembangunan dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah serta "Motor Penggerak Perekonomian dan Kepercayaan Masyarakat"

              Misi Perusahaan

              1. Produktif dalam pemberian kredit pada masyarakat usaha mikro dan kecil (UMK)
              2. Efisien dan efektif dalam pelayanan
              3. Sehat dalam pengolahan
              4. Asset yang kuat
              5. Tangguh dalam persaingan

              Struktur Organisasi

              Struktur Organisasi


              Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

              Tugas dan Tanggung Jawab

              1. Direksi

              Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab: :

              1. Direksi BPR mempunyai tugas menyusun perencanaan, melaksanakan, mengkordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional BPR.
              2. Direksi BPR bersifat kolektif kolegial.

              2. Direktur Utama

              Direktur Utama mempunyai tugas dan tanggung jawab ::

              1. Bersama Direktur Operasional menyusun dan menetapkan Visi, Misi dan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BPR dengan persetujuan Dewan Pengawas.
              2. Mengkomunikasikan Visi, Misi, Strategi dan Sasaran kepada seluruh Bagian dan Kantor Cabang untuk menetapkan langkah-langkah pencapaian sesuai fungsi dan tugasnya.
              3. Bersama Direktur Operasional menetapkan Pedoman Operasional dan peraturan-peraturan lainnya berkaitan dengan pengurusan dan pengelolaan BPR atas persetujuan Dewan Pengawas serta memastikan pelaksanaannya.
              4. Melakukan koordinasi antara anggota Direksi dalam melaksanakan pembinaan dan pengendalian dalam pengurusan dan pengelolaan BPR berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan Dewan Pengawas.
              5. Melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas operasional Satuan Kerja Audit Intern dan Bagian Operasional.
              6. Menjalin, menjaga dan memelihara hubungan dengan berbagai pihak dalam rangka koordinasi, kerjasama maupun dalam rangka kepentingan pengurusan dan pengelolaan BPR lainnya.
              7. Meningkatkan, memelihara dan mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan BPR secara efektif dan efisien.
              8. Bersama Direktur Operasional menetapkan tingkat suku bunga kredit, tabungan dan deposito dan penetapan special rate.
              9. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas realisasi Rencana Strategi dan pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.
              10. Memantau dan memastikan pelaksanaan operasional BPR telah sesuai dengan Pedoman Operasional dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
              11. Melakukan pembinaan kepegawaian dan menetapkan pemberian reward dan punishment pegawai.
              12. Melakukan pemantauan dan memastikan pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.
              13. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham.
              14. Melakukan pemantauan dan memastikan pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan-laporan intern maupun ekstern.


              3. Direktur Operasional

              Direktur Operasional mempunyai tugas dan tanggung jawab : :

              1. Membantu Direktur Utama menyusun dan menetapkan Visi, Misi dan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BPR dengan persetujuan Dewan Pengawas.
              2. Mengkomunikasikan Visi, Misi, Strategi dan Sasaran kepada seluruh Bagian dan Kantor Cabang untuk menetapkan langkah-langkah pencapaian sesuai fungsi dan tugasnya.
              3. Bersama Direktur Utama menetapkan Pedoman Operasional dan peraturan-peraturan lainnya berkaitan dengan pengurusan dan pengelolaan BPR atas persetujuan Dewan Pengawas serta memastikan pelaksanaannya.
              4. Melakukan koordinasi antara anggota Direksi dalam melaksanakan pembinaan dan pengendalian dalam pengurusan dan pengelolaan BPR berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan Dewan Pengawas.
              5. Melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas operasional Bagian Pemasaran, Bagian Supervisi Kredit dan Kantor Cabang.
              6. Menjalin, menjaga dan memelihara hubungan dengan berbagai pihak dalam rangka koordinasi, kerjasama maupun dalam rangka kepentingan pengurusan dan pengelolaan BPR lainnya.
              7. Mengendalikan dan mengkordinir pelaksanaan pemasaran produk dan jasa bank.
              8. Bersama Direktur Utama menetapkan tingkat suku bunga kredit, tabungan dan deposito dan penetapan special rate.
              9. Bersama Direktur Utama bertindak sebagai anggota Komite Kredit.
              10. Memantau dan memelihara tingkat Kualitas Aktiva Produktif.
              11. Bersama Direktur Utama menetapkan tindakan penyelesaian kredit bermasalah.
              12. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas realisasi Rencana Strategi dan pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan.
              13. Memantau dan memastikan pelaksanaan operasional BPR telah sesuai dengan Pedoman Operasional dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
              14. Melakukan pemantauan dan memastikan pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit intern maupun ekstern.


              4. Kepala Bagian Operasional

              Kepala Bagian Operasional mempunyai tugas dan tanggung jawab: :

              1. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian Operasional;
              2. Merumuskan dan mengembangkan sistem serta prosedur Seksi Akunting dan Pelaporan, Administrasi Kredit, Kas, Treasury dan Pelayanan serta Umum dan SDM;
              3. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengurusan administrasi kredit, pendokumentasian berkas kredit, berkas jaminan dan pengikatan jaminan kredit;
              4. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan kas dan treasury, penyimpanan uang kas khasanah serta pengendalian likuiditas bank lainnya;
              5. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pelaksanaan penerimaan nasabah, pelayanan nasabah dan pengaduan nasabah;
              6. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan serta penatalaksanaan sistem dan prosedur akuntansi keuangan, pengendalian administrasi keuangan, pengolahan data elektronik, Sistem Informasi Manajemen serta pelaporan;
              7. Mengkordinir dan mengendalikan kelancaran transaksi keuangan dan pelaporan seluruh jaringan kantor, bagian dan seksi dengan dukungan sistem teknologi informasi;
              8. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pengelolaan barang milik Perusahaan, pengeluaran biaya rutin dan rumah tangga kantor serta pengamanan kantor;
              9. Merencanakan, mengkordinir dan mengendalikan pengurusan kepegawaian;
              10. Melakukan kordinasi dengan Kantor Cabang bidang tugas Operasional;
              11. Menjalin dan melakukan hubungan dengan berbagai pihak berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan tugasnya;
              12. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta pertauran perundang-undangan lainnya yang berlaku;
              13. Mengelola Buku Pedoman Operasional Perusahaan, Peraturan Bank Indonesia serta ketentuan dan peratutan perundang- undangan lainnya yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;
              14. Mengkoordinir tindak lanjut penyelesaian atas hasil audit yang berkaitan dengan Bagian Operasional;
              15. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya secara periodik maupun insidentil;

              5. Kepala Seksi Umum dan SDM

              Kepala Seksi Umum dan SDM mempunyai tugas dan tanggung jawab: :

              1. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Seksi Umum dan Sumber Daya Manusia;
              2. Membantu perumusan dan pengembangan sistem dan prosedur operasional Seksi Umum dan Sumber Daya Manusia
              3. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengadaan barang dan jasa;
              4. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan penyimpanan, penggunaan, pemeliharaan dan pengamanan barang milik Perusahaan;
              5. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pengelolaan kepegawaian;
              6. Mengelola, mengkordinir dan mengendalikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai dan pengembangan pegawai;
              7. Mengelola dan mengendalikan administrasi kesekretariatan, kerasipan, tata naskah, notulensi rapat, korespondensi dan hubungan dengan pihak ketiga;
              8. Mengelola dan mengendalikan penyediaan perlengkapan kantor, rumah tangga kantor dan keamanan kantor;
              9. Mengelola dan mengendalikan pengeluaran biaya rutin kantor;
              10. Mengelola kegiatan entertainment, rapat-rapat, kegiatan kedinasan, seremonial ( rutin, non rutin, intern dan ekstern);
              11. Mengelola perlengkapan dan jadwal tugas pramubakti, sopir dan satuan pengamanan (satpam);
              12. Mengelola dan melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan perpajakan;
              13. Mengelola buku pedoman perusahaan, peraturan-peraturan perusahaan dan peraturan-peraturan lainnya;
              14. Melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan Pedoman Operaional, Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
              15. Melaksakan tindak lanjut penyelesaian temuan hasil audit yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya;
              16. Menyusun dan menyampaikan laporan-laporan yang berkaitan dengan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

              Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

              Rancangan Proedur Sistem Yang Berjalan

              Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

              Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram



              Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

              Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

              1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Persediaan ATK.

              2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staf, Bagian Operasional, Kepala Administrasi Keuangan dan Umum, dan Supplier.

              Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

              Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


              Gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan

              Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

              1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

              2. 14 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

              3. 2 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

              4. 2 Final State, objek yang diakhiri.

              Sistem yang Berjalan pada Squence Diagram

              Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.



              Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan

              Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

              1. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staf, Bagian Operasional, Kepala Administrasi Keuangan dan Umum, dan Supplier.

              2. 1 objek yaitu gudang.

              3. 11 message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

              User Requirement

              Requirement Elicitation Tahap I

              Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I, antara lain sebagai berikut:

              Tabel. 3.1 Diagram Elisitasi Tahap I

              Requirement Elicitation Tahap II

              Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:

              Tabel. 3.2 Diagram Elisitasi Tahap II

              Requirement Elicitation Tahap III

              Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

              Tabel. 3.3 Diagram Elisitasi Tahap III

              Requirement Elicitation Final

              Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi

              Tabel. 3.4 Diagram Elisitasi Final

              Rancangan Sistem Yang Diusulkan

              Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

              Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.


              Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

              Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

              1. 1 (satu) System, mencakup seluruh Sistem Informasi Prsediaan ATK di PD. BPR KR Kab.Tangerang.

              2. 2 (dua) Actor, melakukan kegiatan diantaranya: admin dan Kepala Operasional.

              3. 8 (sembilan) Use Case, yang dilakukan diantaranya: login, halaman, barang, supplier, transaksi masuk, pengeluaran barang, pegawai, laporan dan logout.

              Activity Diagram Yang Diusulkan

              Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


              Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Diusulan

              Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Diusulan

              1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

              2. 27 (dua puluh tujuh) Action State, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi barang, supplier, transaksi masuk, pengeluaran barang, pegawai, laporan dan logout.

              3. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

              Squence Diagram Yang Diusulkan Admin

              Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


              Gambar 3.7 Squence Diagram Sistem Yang Diusulan Admin

              Berdasarkan gambar 3.7. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

              1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.

              2. 8 (delapan) Lifeline yaitu login, home, barang, supplier, transaksi masuk, barang keluar, laporan dan logout.

              3. 14 (empat belas) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username benar atau salah, home, create dan view barang, create dan view supplier, create dan view transaksi masuk, create dan view barang keluar, view laporan dan pilih logout.

              Squence Diagram Yang Diusulkan Kepala Operasional

              Squence Diagram Yang Diusulkan Kepala Operasional


              Gambar 3.8 Squence Diagram Sistem Yang Diusulan Kepala Operasional

              Berdasarkan gambar 3.8. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

              1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.

              2. 6 (enam) Lifeline yaitu login, home, transaksi masuk, barang keluar, laporan dan logout.

              3. 8 (delapan) Message antara lain melakukan melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username benar atau salah, home, view transaksi masuk, view barang keluar, view laporan dan pilih logout.

              State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

              State diagram digunakan untuk medeskripsikan perilaku sistem. State diagram mendeskripsikan semua kondisi yang mungkin muncul sebagai sebuah object begitu pula dengan event. State machine diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

              Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

              Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:


              Tabel 3.5. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

              Rancangan Basis Data

              Class Diagram


              Gambar 3.9 Class Diagram Sistem yang diusulkan

              Spesifikasi Basis Data

              Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:


              1. Nama Field : data_barang
                Media : harddisk
                Isi : kode_barang+nama_barang+jenis_barang+harga +stok
                Primary Key : kode_barang
                Panjang Record : 321

              2. Tabel 3.6. Tabel Data Barang
              3. Nama Field : data_barang_reject
                Media : harddisk
                Isi : data_barang_reject+kode_barang+stok_reject +id_supplier+tgl_reject
                Primary Key : data_barang_reject
                Panjang Record : 28

              4. Tabel 3.7. Tabel Data Barang Reject
              5. Nama Field : pegawai
                Media : harddisk
                Isi : id_pegawai+nama_pegawai+alamat+no_telp
                Primary Key : data_pegawai
                Panjang Record : 222

              6. Tabel 3.8. Tabel Pegawai
              7. Nama Field : barang_masuk
                Media : harddisk
                Isi : id_masuk+id_pegawai+ id_supplier+kode_barang
                Primary Key : id_masuk
                Panjang Record : 28

              8. Tabel 3.9. Tabel Barang Masuk
              9. Nama Field : User
                Media : harddisk
                Isi : id_user+nama_user+password
                Primary Key : id_user
                Panjang Record : 307

              10. Tabel 3.10. Tabel User
              11. Nama Field : barang_keluar
                Media : harddisk
                Isi : id_keluar+tgl_keluar+id_pegawai+kode_barang
                Primary Key : id_keluar
                Panjang Record : 29

              12. Tabel 3.11. Tabel Barang Keluar
              13. Nama Field : supplier
                Media : harddisk
                Isi : id_supplier+nama_supplier+alamat_supplier +email_supplier
                Primary Key : id_supplier
                Panjang Record : 137

              14. Tabel 3.12. Tabel Supplier
              15. Nama Field : transaksi
                Media : harddisk
                Isi : id_transaksi+id_masuk+id_keluar+id_reject+tipe +tgl_transaksi+qty_transaksi+kode_barang
                Primary Key : id_transaksi
                Panjang Record : 150

              16. Tabel 3.13. Tabel Transaksi

                Rancangan Prototype

                Tampilan Log In


                Gambar 3.11 Tampilan Log in

                Tampilan diatas merupakan menu login yang digunakan untuk mengisi username dan password. Jika field diisi dengan benar maka akan masuk ke menu halaman utama. Namun jika salah, maka aka nada warning bahwa field diisi salah.

                Tampilan Menu Home


                Gambar 3.12 Tampilan Menu Home

                Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Sistem Persediaan ATK.

                Tampilan Menu Barang


                Gambar 3.13 Tampilan Menu Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah list barang dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Barang


                Gambar 3.14 Tampilan Menu Create Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data barang. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data barang.

                Tampilan Menu Supplier


                Gambar 3.15 Tampilan Menu Supplier

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data supplier dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Supplier


                Gambar 3.16 Tampilan Menu Create Supplier

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data supplier. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data supplier.

                Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk


                Gambar 3.17 Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data transaksi barang masuk dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Create Transaksi Barang Masuk


                Gambar 3.18 Tampilan Menu Create Transaksi Barang Masuk

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data barang masuk. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data barang masuk.

                Tampilan Menu Pengeluaran Barang


                Gambar 3.19 Tampilan Menu Pengeluaran Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data transaksi pengeluaran barang dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Pengeluaran Barang


                Gambar 3.20 Tampilan Menu Create Pengeluaran Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data transaksi pengeluaran barang. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data transaksi pengeluaran.Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data transaksi pengeluaran barang. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data transaksi pengeluaran.

                Tampilan Menu Pegawai


                Gambar 3.21 Tampilan Menu Pegawai

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala oerasional. Tampilan tersebut adalah list pegawai dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Pegawai


                Gambar 3.22 Tampilan Menu Create Pegawai

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin jika ada pegawai baru yaitu pihak kepala operasional. Dan data pegawai tersebut akan masuk kedalam list pegawai.

                Tampilan Menu Laporan


                Gambar 3.23 Tampilan Menu Laporan

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Menu ini dipilih admin untuk melihat laporan perbulan.

                Konfigurasi Sistem Usulan

                Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

                Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

                1. Processor : Core i3

                2. Monitor : 14” LCD monitor

                3. RAM : 2 GB

                4. Harddisk : 250 GB

                Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

                Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

                1. Windows XP

                2. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition.

                3. Notepad ++

                4. XAMPP

                5. Google Chrome (Browser)

                Hak Akses

                Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh:

                1. Admin

                2. Kepala Operasional

                Blackbox Testing

                Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.


                Tabel 3.14. Tabel Blackbox Testing

                Implementasi system yang diusulkan

                Tampilan Log In


                Gambar 3.24 Tampilan Menu Log In

                Tampilan diatas merupakan menu login yang digunakan untuk mengisi username dan password. Jika field diisi dengan benar maka akan masuk ke menu halaman utama. Namun jika salah, maka aka nada warning bahwa field diisi salah.

                Tampilan Menu Home


                Gambar 3.25 Tampilan Menu Home

                Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki Sistem Persediaan ATK.

                Tampilan Menu Pegawai


                Gambar 3.26 Tampilan Menu Pegawai

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala oerasional. Tampilan tersebut adalah list pegawai dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Pegawai


                Gambar 3.27 Tampilan menu create pegawai


                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin jika ada pegawai baru yaitu pihak kepala operasional. Dan data pegawai tersebut akan masuk kedalam list pegawai.

                Tampilan Menu Barang


                Gambar 3.28 Tampilan menu barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah list barang dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Barang


                Gambar 3.29 Tampilan menu create barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data barang. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data barang.

                Tampilan Menu Supplier


                Gambar 3.30 Tampilan Menu Supplier

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data supplier dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Supplier


                Gambar 3.31 Tampilan Menu Create Supplier

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data supplier. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data supplier.

                Tampilan Menu Transaksi Barang Masuk


                Gambar 3.32 Tampilan Menu Transaksi Masuk

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data transaksi barang masuk dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Transaksi Barang Masuk


                Gambar 3.33 Tampilan Menu Create Barang Masuk

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data barang masuk. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data barang masuk.

                Tampilan Menu Pengeluaran Barang


                Gambar 3.34 Tampilan Menu Pengeluaran Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Tampilan tersebut adalah list data transaksi pengeluaran barang dalam bentuk tabel dengan dilengkapi menu edit dan delete.

                Tampilan Menu Create Pengeluaran Barang


                Gambar 3.35 Tampilan Menu Create Pengeluaran Barang

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin. Menu ini dipilih admin untuk memasukan data transaksi pengeluaran barang. Dan data barang tersebut akan otomatis masuk kedalam list data transaksi pengeluaran.

                Tampilan Menu Laporan


                Gambar 3.36 Tampilan Menu Laporan

                Tampilan diatas terdapat pada pegawai yang login yaitu admin dan kepala operasional. Menu ini dipilih admin untuk melihat laporan perbulan.

                Time Schedule

                1. Pembuatan Proposal

                  Pada tahap ini dilakukan pembuatan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu.

                2. Seminar Proposal

                  Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu.

                3. Wawancara

                  Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu.

                4. nalisis Data

                  Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama tiga minggu.

                5. Elisitasi

                  Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama satu minggu.

                6. Desain Sistem

                  Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama tiga minggu.

                7. Programming Sistem

                  Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama satu minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

                8. Testing Program

                  Berperan dalam mengoreksi artikel dalam hal tipografi dan kesalahan format untuk setiap artikel yang tersimpan dalam gallery, kemudian menyerahkan kepada layout editor untuk diperbaiki, peran ini untuk dapat dilakukan oleh editor dan section editor.

                9. Evaluasi

                  Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan sejalan dengan testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung satu minggu beriringan dengan testing program.

                10. Pelatihan User

                  Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

                11. Implementasi Program

                  Selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait seiring dengan pelatihan user. Implementasi program berlangsung selama satu bulan.

                12. Dokumentasi

                  Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.


                Tabel 3.15. Tabel Time Schedule

                Estimasi Biaya

                Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

                Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:


                Tabel 3.16 Tabel Estimasi Biaya

                BAB IV

                PENUTUP

                Kesimpulan

                Berdasarkan penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapat disimpulkan mengenai sistem informasi persediaan barang pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Kab. Tangerang.

                1. Pada sistem informasi persediaan barang, untuk pencatatan data persediaan ATK, perusahaan sudah menggunakan komputer. Dimana pencatatan untuk data persediaan menggunakan Microsoft Office Excel. Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel sangat membantu admin untuk mengolah data persediaan barang dibandingkan menggunakan sistem manual. Akan tetapi, pengolahan data tersebut tidak berjalan efektif dalam segi waktu dan efisien dalam segi tenaga. Dimana admin harus mencari satu persatu untuk mengetahui data persediaan barang atau cara cepat dengan menggunakan Ctrl Find untuk mencari nama barang yang ditelusuri, dengan cara pencarian cepat admin harus menghafal semua nama barang, apabila ada kesalahan dalam penulisan nama barang pada pencarian maka Microsoft Office Excel tidak dapat menemukan data yang diminta admin.

                2. Dalam pengontrolan persediaan barang sering terjadi pemesanan barang ke supplier secara kelebihan stok dan kekurangan stok. Dikarenakan kurang memperhatikan stok barang yang masuk, stok barang keluar dan pemesanan customer yang rutin memesan barang. Laporan data persediaan barang perperiode (perbulan) menggunakan Microsoft Office Excel, dimana data yang diperoleh masih banyak kesalahan dan tidak sesuai dengan barang yang keluar dan barang yang masuk di gudang.

                3. Untuk merancang Sistm Informasi Persediaan ATK di PD. BPR KR Kab. Tangerang yang mudah dipahami yaitu dengan penyajian informasi persediaan melalui tabel, dengan hal tersebut maka sangat memudahkan pihak eksekutif dalam memperoleh informasi persediaan secara lebih ringkas dan tepat sesuai kebutuhan sehingga mempermudah pembuatan laporan bulanan.

                Oleh karena itu sangat diperlukan sistem komputerisasi untuk pengolahan data persediaan barang. Dengan sistem yang sudah terkomputerisasi dapat menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap dan dapat mengakses data dan informasi secara cepat dalam segi pengolahan data, efisien dalam segi tenaga, akurat dalam segi informasi yang lengkap dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia dalam suatu gudang.

                Saran

                Dengan melihat kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini, adapun saran sebagai berikut :

                1. Mengubah sistem yang berjalan saat ini yang masih menggunakan MS. Office Excel dan pencatatan manual, dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat melakukan proses pencarian barang dengan cepat.

                2. Membuat sistem yang memudahkan pembuatan laporan persediaan barang, sehingga bisa menghasilkan laporan yang akurat dalam segi informasi yang lengkap.

                3. Membuat suatu sistem persediaan barang yang mampu melakukan pengecekan ulang secara keseluruhan.

                4. Dengan menggunakan proses yang sudah terkomputerisasi, perusahaan harus mengadakan pelatihan untuk sumber daya manusia dalam pengoperasiannya.

                DAFTAR PUSTAKA

                1. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi .
                2. Yakub. 2012. "Pengantar Sistem Informasi". Yogyakarta: Graha Ilmu."
                3. Hartono, Jogiyanto. 2010. "Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal". Yogyakarta : BPFE"
                4. Darmawan, D. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
                5. 5,0 5,1 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
                6. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
                7. Maimunah dkk Jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:57).
                8. Sutarman, 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
                9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
                10. A.S, Rosa dan Shalahuddin, M, 2011. Modul Pembelajaran: Rekayasa Perangkat Lunak. Modula Bandung.
                11. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011.
                12. Aisyah. Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No. Tangerang: STMIK Raharja.
                13. 13,0 13,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
                14. Padeli, dkk. 2008. UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Tangerang: jurnal CCIT (2008:70)
                15. 15,0 15,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
                16. Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building.
                17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.
                18. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University Florida.
                19. Wahana, Komputer. 2010. Shourtcourse SQL Server 2008 Express. Yogyakarta: Andi
                20. Siddiq, Asep Jafar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
                21. Budiman, Agustiar 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4. Bumi Aksara.
                22. 22,0 22,1 Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
                23. Risza,Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
                24. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1-September 2011.
                25. Daqiqil, Ibnu. 2011. Framework CodeIgniter Sebuah Panduan dan Best Practice. Makalah kumpulan tutorial komputer.
                26. 26,0 26,1 26,2 26,3 26,4 26,5 Rintono, Agus. 2013. Manajemen Persediaan Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu

                DAFTAR LAMPIRAN


Contributors

Cicialviona