TA1322376579

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

PENJUALAN EKSPOR PADA PT. ISTEM TANGERANG

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1322376579
NAMA

JURUSAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016


 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN EKSPOR

PADA PT. ISTEM TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322376579
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan


 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA
       
Jurusan Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom)
NIP : XXXXX
       
NIP : 060003

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN EKSPOR

PADA PT. ISTEM

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322376579
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN PENJUALAN EKSPOR

PADA PT. ISTEM TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1322376579
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi
: Keuangan

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1322376579

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT. Indonesia Synthetics Textile Milis atau disingkat PT. ISTEM adalah perusahaan yang memproduksi kain polyester & viscose blended dyed. PT. ISTEM salah satu perusahaan yang mengikuti perkembangan teknologi baik dalam bidang produksi maupun pengarsipan dokument.. PT. ISTEM melakukan penjualan domistik dan penjualan ekspor. Pada pembuatan laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM masih menggunakan Micrisoft Excel sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

Penulisan ini menggunakan metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara langsung, dan study pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software visual paradigm ver 8.0 objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language), Metode analisa sistem berjalan dengan SWOT, dilanjutkan perancangan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL untuk menyimpan data, dan Xampp untuk koneksi database dan aplikasi. Hasil penulisan ini berupa sistem laporan penjualan ekspor yang dapat memberikan kemudahan dalam hal pencarian informasi penjualan serta memudahkan dalam mengidentifikasi masalah.


Kata Kunci: Sistem Informasi, persediaan barang ATK

ABSTRACT


Keywords: Information, export sales, sales reports

 


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor pada PT. ISTEM Tangerang“.

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh akademik dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan selama kuliah dan dibuat sebagai salah satu syarat bagi mahasiswai untuk mengikuti Tugas Akhir pada AMIK Raharja jurusan Komputerisasi Akutansi.

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak yang membantu. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Komputerisasi Akutansi dan juga sebagai Dosen Pembimbing ke satu yang telah meluangkan waktu, pikiran dan berkenan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  3. Ibu Ri Sabti Septarini, M.Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, pikiran dan berkenan memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.
  4. Ibu Maripalita selaku pembimbing lapangan Tugas Akhir, terimakasih atas pengarahan dan saran-sarannya yang telah memberikan ilmunya yang berarti kepada penulis dalam pembutan Tugas Akhir.
  5. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang memberikan banyak ilmu pengetahuan guna memperluas wawasan penulis.
  6. Yang tercinta Ayah, Ibu, Nene, Kake dan semua anggota keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  7. Special buat pacar tersayang yang telah memberikan semangat, dukungan dan waktunya.
  8. Untuk teman-teman di Diploma 3 jurusan Komputerisasi Akuntansi konsentrasi Keuangan tahun 2013 yang berjuang bersama penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan do’anya dalam menyesesaikan Tugas Akhir.
  10. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

    Akhir kata, penulis berharap semoga laporan dapat memberikan manfaat untuk pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


    Tangerang, 22 Juni 2016
    Rere Intan Fandiny
    NIM. 132237679

    Daftar isi


    DAFTAR SIMBOL

    DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM

    DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM


    DAFTAR TABEL


    Tabel 3.1 Tabel Hasil Analisa Kinerja


    DAFTAR GAMBAR


    Gambar 3.1 PD. BPR Kerta Raharja


    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kemajuan teknologi pada Era-globalisasi saat ini membawa pengaruh yang bagus, dengan berkembangnya teknologi yang sejalan dengan ilmu pengetahuan memotivasi banyak orang untuk dapat mengikuti kemajuan dunia, teknologi informasi juga merupakan hal yang penting pada suatu perusahaan, karena suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil jika perusahaan tersebut mengikuti perkembangan teknologi informasi sebagai penunjang berjalannya poses bisnis. Penggunaan komputer yang diimbangi dengan program aplikasi dapat menghasilkan hasil yang efektif dan efisien.

    PT Indonesia Synthetic Textile Mills atau PT. ISTEM merupakan perusahaan textile yang didirikan oleh perusahaan swasta nasional Indonesia dengan perusahaan Jepang ( Toray Group). PT. ISTEM adalah perusahaan pertama yang memproduksi kain polyester dan viscose blended dyed untuk aplikasi seragam dan celana atau jas sebaik pabrik spun polyester dyed untuk aplikasi baju. Merek PT. ISTEM telah sangat dihargai oleh para pelanggan di dunia.

    Dengan demikian, sangat penting untuk dapat bisa cepat dan tanggap dalam memperoleh informasi untuk memantau kondisi penjualan ekspor dengan penyajian informasi penjualan yang sesuai dengan kebutuhan. Namun saat ini, proses pengolahan data penjualan di PT. ISTEM dengan mengolah data dari data penjualan dalam format Ms. Excel. Oleh karena itu, admin mengolah data penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang lebih dalam proses pengerjaannya

    Dengan perkembangan teknologi, PT. ISTEM memerlukan sebuah sistem informasi yang memiliki fasilitas informasi penjualan yang memungkinkan untuk mengakses laporan informasi penjualan dengan mudah dan tepat, sehingga cepat untuk melakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis dibidang penjualan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor Pada PT. ISTEM Tangerang”.

    Rumusan Masalah

    Perumusan masalah merupakan pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan penelitian berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

    1. Bagaimana analisa sistem laporan penjualan ekspor yang berjalan pada PT. ISTEM Tangerang ?

    2. Bagaimana analisa SWOT pada sistem penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tangerang?

    3. Bagaimana merancang sistem informasi laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM yang mudah diakses dan dapat menghasilkan informasi penjualan ekspor yang mudah dipahami ?


    Ruang Lingkup Penelitian

    Agar dalam penelitian ini tidak melebar dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian dalam masalah yang di bahas. Adapun permasalahan yang hanya dibahas pada perancangan sistem informasi laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tangerang yaitu mulai dari dapat mengolah data laporan penjulan mingguan, laporan penjulan bulanan, laporan penjulan tahunan, menganalisa prodak-prodak perminggu, menganalisa prodak perbulan, menganalisa prodak pertahun, dan menampilkan data pelanggan. Pada sistem ini hanya fokus pada laporan data penjualan.


    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian adalah uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan. Adapun tujuan dari penelitan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

    1. Untuk menganalisa sistem laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tangerang.

    2. Untuk menganalisa sistem penjualan ekspor menggunakan analisa SWOT.

    3. Merancang sistem laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM yang mudah diakses dan dapat menghasilkan informasi laporan penjualan ekspor dengan mudah.

    Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian dan perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

    1. Dapat mempermudah dalam mendapatkan laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tangerang.

    2. Dapat mempermudah user dalam membuat laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tangerang..

    Metododologi Penelitian

    Metododologi Pengumpulan Data

    Dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka penulis menggukan beberapa metode yang digunakan, antara lain sebagai berikut :

    1. Metodologi Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu PT. INDONESIA SYNTHETICS TEXTILE atau PT. ISTEM yang beralamat di Jalan Mohammad Toha Desa Pasar Baru Kecamatan Karawaci Tangerang Banten, untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

    2. Metodologi Wawancara

    Untuk melengkapi hasil observasi penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Penulis melakukan wawancara kepada responden yang bernama Ibu Maripalita bagian Accounting sebagai stakeholder, dalam memberikan masukan agar sistem yang digunakan saat ini dapat berkembang lebih baik lagi.

    3. Studi Pustaka

    Selain melakukan metode observasi dan metode wawancara penulis juga mencari informasi dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis berusaha untuk mempelajari buku-buku, dokumen-dokumen, literatur, jurnal yang berhubungan dengan dengan judul yang diambil, sebagai acuan dalam melakukan pembuatan dan penyusunan laporan.

    Metodologi Analisa

    merancang sistem informasi laporan penjualan ekspor pada PT. ISTEM Tanngerang penulis menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).

    Penulis juga menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek, serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Metodologi Perancangan

    Proses Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor pada PT. ISTEM Tangerang meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan pembuatan database pada MySQL.

    Metodologi Testing

    Dalam proses pengujian Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor pada PT.ISTEM Tangerang, peneliti menggunakan Metodologi Blackbox Testing.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan Tugas Akhir (TA) maka penulis melaporkan materi penulisan menjadi 4 bab yang masing-masing berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dengan uraian sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab pertama ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab kedua ini berisi tentang Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada sistem yang berjalan dan akan menjadi laporan pada Tugas Akhir.

    BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

    Bab ketiga berisi tentang Gambaran Umum Perusahaan, Tata Laksana Sistem, User Requirement, Rancangan Basis Data, Rancangan Program, Rancangan Prototipe, Konfigurasi Sistem Usulan, Testing, Implementasi, Estimasi Biaya.

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ke empat dan penutup ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari hasil Tugas Akhir(TA).

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Yakub (2012:1)[1], “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

    Menurut Moekijat (2011:152)[2], “Siatem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsure-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsure-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan suatu jaringan yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan suatu kegiatan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[3], “Model umum sebuah sistem adalah input, process, output, hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.”

    1. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sbb:

    2. Batas Sistem (Boundary System)

      Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

      Lingkungan Luar Sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface System)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem lain. Keluaran (output) dari sub sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

    5. Masukan Sistem (Input System)

      Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance input) dan masukan (signal input).

    6. Pengolahan Sistem (Processing System)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akutansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhan oleh pihak manajemen.

    7. Keluaran Sistem (Output System)

      Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

    8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20)[3], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teknologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang interaksi antara manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang Nampak oleh mata kita seperti sistem televisi, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia yang berbasis mesin (Human Machine System). Sistem informasi yang berbasis computer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.

    3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

    4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan untuk susistem lainnya.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Menurut Jhon J. Longkutoy dalam sutabri (2012:2)[3], “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambaran-gambaran, angka-angka, huruf-huruf , atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.”

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:5)[1], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (even), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relative tidak berarti bagi pemakai.”

    Definisi Informasi

    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[1], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”

    Menurut Sutabri (2012:29)[3], “Teori informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan bahwa suatu informasi adalah suatu sumber data yang dapat diolah agar lebih berguna dan berarti untuk pengambilan keputusan, suatu teori informasi juga dapat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi.

    Nilai Informasi

    Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Menurut Sutabri (2012:38)[3], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.””

    Kualitas Informasi

    Tata Sutabri (2012:41)[3], mengemukakan bahwa “Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (time liness) dan relevan (relevance).”

    1. Akurat

      Informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda-beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

    2. Tepat waktu

      Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi.

    3. Relevan

      Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhakan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

    4. Lengkap

      Informasi harus diberikan secara lengkap.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    Menurut Sutabri (2012:46)[3], “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan perngolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

    Menurut James dan Mulyanto (2010:28)[4], “Sistem informasi adalah kombinasi antara posedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuh organisasi”.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem informasi, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi di dalam suatu organisasi yang bersifat manajerial dari suatu organisasi dengan menyedikan laporan-laporan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

    Komponen Sistem Informasi

    Tata Sutabri (2012:47)[3], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bock), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok terknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut pengertiannya :

    1. Blok Masukan (Input Block)

      Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

    2. Blok Model (Model Block)

      Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

    3. Blok Keluaran (Output Block)

      Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    4. Blok Teknologi (Technology Block)

      Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

    5. Blok Basis Data (Database Block)

      Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

    6. Blok Kendali (Controls Block)

      Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Analisa Sistem Informasi

    Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME CCIT Vol.4 No.2(2011:203), [5], Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya

    Tata Sutabri (2012:220)[3], Tahap analisisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai proses analisa sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu proses analisa sistem adalah suatu langkah-langkah untuk tahap rancangan sistem agar tidak terjadi kesalahan ditahap rancangan sistem.

    Tahap Analisa Sistem

    Menurut Henderi dkk dalam Jurnal Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial InformaticsCCITVol-4 No.3 (2011:322),[6], “Tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.”

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Heriawati (2011:7)[7], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

    Menurut Widodo (2011:6)[8], UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik

    Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa pemodelan untuk mengaplikasikan dan pendokumentasian sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objekmyang memiliki sintak dan semantik.

    Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:16)[9], Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) diantaranya sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar businss Process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :

      1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

      2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Heriawati (2011:10)[7], UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Dibawah akan disebutkan beberapa jenis diagram dalam UML, diagram tersebut antara lain :

    1. Use Case Diagram

      Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

    2. Class Diagram

      Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram

      Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram

      Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram

      Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliranaktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yangakan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Konsep Dasar Sistem Informasi Akutansi

    Definisi Sistem Informasi Akutansi

    Menurut Sutabri (2012:83)[3], Sistem Informasi Akutansi adalah sebuah sistem informasi yang mengenai segala sesuatu yang berkenan dengan akutansi. Akutansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk sistem informasi akutansi pada sebuah organisasi antara lain:

    1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

    2. Memperoses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

    3. Melakukan control secara tepat terhadap asset organisasi.

    4. Konsep Dasar Analisa SWOT

      Definisi SWOT

      Menurut Suyatno Risza (2010:174)[10], “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”

      Menurut Sunarya dkk dalam bukunya Kewirausahaan [11], “ada beberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisis pasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran di pergunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat) sebagai berikut :”

      1. Kekuatan (Strenght)
      2. Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.

      3. Kelemahan (Weakness)
      4. Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.

      5. Peluang (Opportunity)
      6. Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.

      7. Ancaman (Treat)
      8. Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

        Tujuan Analisa SWOT

        Menurut Freddy Rangkuti (2011:197)[12], “tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.”


        Konsep Dasar Black Box Testing

        Definisi Black Box Testing

        Menurut Siddiq (2012:4)[13], “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. “.

        Menurut Budiman (2012:4)[14], “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

        Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai black box testing, dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah metode uji data pada spesifikasi perangkat lunak yang berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat tersebut dapat berjalan dengan benar.

        Klasifikasi Black Box Testing

        Menurut Simarmata (2010:316)[15], “klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:”

        1. Pengujian Fungsional (Functional Testing)

          Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem).

        2. Pengujian Tegangan (Stress Testing)

          Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan, dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.

        3. Pengujian Beban (Load Testing)

          Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.

        4. Pengujian Khusus (Ad-Hoc Testing)

          Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa kelengkapan yang diuji.

        5. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing)

          Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.

        6. Pengujian Usabilitas (Usability Testing)

          Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antar muka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akan membongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan dari pengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikasi sepele (trivial) dari perangkat lunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yangdibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.

        7. Pengujian Asap (Smoke Testing)

          Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini ilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja! Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoke telah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum diMicrosoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan, dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “ pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

        8. Pengujian Pemulihan (Recovery Testing)

          Pengujian pemulihan (recoverytesting) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau taraf pemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.

        9. Pengujian Volume (Volume Testing)

          Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dariaplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.

        10. Pengujian Domain (Domain Testing)

          Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwa anda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu danmembaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.

        11. Pengujian Skenario (Scenario Testing)

          Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stake holders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.

        12. Pengujian Regresi (Regression Testing)

          Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks).

        13. Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

          Definisi Adobe Dreamweaver

          Menurut Sibero (2011:384)[16], “Dreamweaver adalah sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suite (CS)”.

          Menurut Sigit (2010:44)[17], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

          Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

          Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Beriku ini penjelasannya:


          Gambar 2.1 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

          Konsep Dasar Hypertext Prepoccessor (PHP)

          Definisi Hypertext Prepoccessor (PHP)

          Menurut Winarno dkk (2011:4)[18], “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa pemrograman web berbasis server (server-side) yang mampu mem-parsing kode PHP dari kode web dengan ekstensi .php hingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi client (browser)."

          Menurut Sibero (2011:49)[19], berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

          Konsep Dasar XAMPP

          Definisi XAMPP

          Menurut Madcoms (2010:314)[20], “sekarang ini bayak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menginstal XAMPP, tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web serverApache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis”.

          Menurut Puspitasari (2011:1)(2010:44)[21], “XAMPP adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.”.

          Konsep Dasar Database dan MYSQL

          Definisi DataBase

          Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[22], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

          Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[23], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

          Istilah-istilah dalam Database

          Istilah-istilah yang ada didalam database:

          1. Table

          Kumpulan data dalam record-record yang disatukan untuk kepentingan tertentu.

          2. Field

          Jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.

          3. Record

          Kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

          Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:

          1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

          2. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

          3. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

          Definisi MySQL

          Menurut Kustiyahningsih (2011:34)[23], "MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

          Menurut Sibero (2011:97) [19], berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

          Perintah Dasar Database MySQL

          Menurut Raharjo (2011:22)[24], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

          a. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

          b. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;

          c. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

          d. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

          e. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);

          f. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

          g. Mengubah struktur table : ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

          h. Mengisikan data : INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 = „data_kolom1, ;

          i. Menampilkan data : SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

          j. Mengubah data : UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

          k. Menampilkan data dengan criteria tertentu : SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

          l. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

          m. Menghapus tabel: DROP tabel;

          n. Menghapus database: DROP database;

          o. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

          Konsep Dasar Database dan MYSQL

          Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:238)[22], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:”.

          1. Elisitasi Tahap I

            Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

          2. Elisitasi Tahap II

            Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

          3. Elisitasi Tahap III

            Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE

          4. Konsep Dasar Penjualan

            Definisi Penjualan

            Menurut Ginting (2013:7)[25], berpendapat bahwa “Penjualan adalah yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini didapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui.

            Menurut Hanafie [26], berpendapat bahwa “penjualan merupakan bagian integral dari fungsi pertukaran. Bagi produsen, memutuskan kapan untuk menjual merupakan bahan pertimbangan pokok dalam pemasaran

            Konsep Dasar Ekspor

            Definisi Ekspor

            Menurut I Komang (2014:30)[27], berpendapat bahwa “Secara sederhana pengertian ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam daerah Indonesia atau disebut juga dengan daerah pabean ke luar daerah Indonesia atau keluar dari daerah pabean. Secara ekstrim dapat dikatakan sebagai barang ekspor ketika barang telah dimuat ke sarana pengangkut (kapal atau pesawat) yang telah dilengkapi dengan dokumen ekspor.

            Cara Melakukan Ekspor Barang

            Menurut I Komang (2014:36)ref name=" Komang. 2014 Panduan Ekspor Barang.Jakarta: RAS "> Komang. 2014 Panduan Ekspor Barang. Jakarta: RAS </ref>, berpendapat bahwa Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengakukan ekpor barang, diantaranya:

            1. Purchase Order

              Sebelum proses pengiriman barang dilakukan, dokumen yang sangat penting yang perlu dimiliki adalah adanya permintaan barang dari pembeli dari Negara importir. Dokumen Purchase Order (PO) ini akan dijadikan sebagai dasar pembuatan invoice yang akan digunakan untuk membuat surat tagihan kepada pembeli barang. Jangan sekali-kali mengirim atau ekspor barang sebelum PO tersebut diterima dan setelah dilakukan konfirmasi kepada pembeli atau Importir.

            2. Pengiriman Barang

              Packing List adalah dokumen ekspor yang memuat informasi mengenai barang yang akan diekspor ke luar negeri

            3. Pembatalan Ekspor dan Sanksi

              Dalam hal ekspor barang batal dilakukan, eksportir wajib membuat laporan pembatalan ekspor secara tertulis kepada pejabat Bea dan Cukai paling lama 3 (tiga) hari jika terhitung sejak rencana keberangkatan sarana pengangkut yang tercantum dalam PEB. Apabila batas waktu yang ditentkan laporan tidak dibuat atau terlambat membuat laporan, eksportir dapat dikenakan sanksi administrasi berupa denda.

            4. Blok Kendali (Controls Block)

              Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

            Literatur Review

            Literature Review dilakukan untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian. Penelitian yang saya tulis dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor Pada PT. ISTEM”. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

            1. Penelitian dilakukan oleh Rendy Hendrawan (STMIK AMIKOM, 2011). Penelitian berjudul “Sistem Informasi Eksekutif Untuk Pengolahan Data Penjualan Di UD. Waskita Karya”. Dalam penelitian menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) yang dapat melakukan penanganan query dalam menampilkan data penjualan dengan berbagai lintas dimensi, adanya fasilitas drill down dalam aplikasi EIS yang dibuat ini mempermudah eksekutif untuk melakukan penangan dimensi yang lebih mendetail.

            2. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Rahayu (STMIK Raharja, 2013). Penelitian berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto”. Penelitian menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) yang dapat mengolah data penjualan (permenu perkategori, per item, jumlah pembeli selama sehari atau perminggu, perbulan maupun pertahun, menu terfavorit, menu yang kurang diminati) menu yang dipesan dan laporan kinerja pelayanan.

            3. Penelitian dilakukan oleh Adi Yulianto (Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011). Penelitian berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Eksekutif Penjualan Pada PT. Penerbitan Pelangi Indonesia”. Dalam penelitian menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) yang dapat mengolah laporan penjualan dalam bentuk grafik dan tabel, stok buku, jadwal eksekutif, data pelanggan dan perhitungan estimasi penjualan.

            4. Penelitian dilakukan oleh Mutia Anisa Novianti (STMIK RAHARJA, 2015) Penelitian berjudul “Perancangan Executive Information System (EIS) Penjualan Di PT. Tirta Varia Intipratama”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi EIS (Executive Information System) yang setiap laporan penjualan tidak hanya menampilakan data produk yang terjual tetapi adanya target, growt penjualan maupun +/- antara target dan realisasi penjualan sehingga pihak eksekutif dapat mendapat informasi dengan jelas dan mudah untuk menganalisa strategi penjualan berikutnya.

            5. Penelitian dilakukan oleh Endaryono Wibowo (STMIK Raharja Tangerang, 2012). Penelitian berudul “Perancangan sistem informasi penjualan berbasis web pada PT. Total building Intext Company”. Dalam penelitian menghasilkan Website atau sistem penyebaran informasi PT. Total building Intext Company secara online menggunakan PHP dan MySQL. Sistem dibuat karena kurang efektifnya sarana media informasi pada PT. Total building Intext Company. Transaksi pembelian masih dilakukan manual, konsumen harus mendatangi langsung ke PT. Total building Intext Company.

            6. Penelitian dilakukan oleh Siti Nurani (STMIK Raharja Tangerang, 2014). Penelitian berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Sony Toko Buku & Sport”. Saat ini transaksi masih menggunakan bon, kwitansi, faktur yang secara keseluruhan menggunakan kertas. Perhitungan nilai jual yang dihitung berdasarkan harga modal juga dihitung menggunakan media yang sangat sederhana. Terkadang antara satu barang dengan yang lainnya tidak konsisten perhitungan nilai jualnya. Hal ini menjadi kendala. Kondisi ini semakin lama membuat pemilik usaha berfikir untuk mempermudah proses transaksi mulai dari perhitungan modal, keuntungan, diskon dan termasuk menambah distribusi area jual dengan menggunakan sarana internet agar dapat bersaing dengan usaha dagang lainnya. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL.

            7. Penelitian dilakukan oleh Novianti dan Lusi Oktavia (STMIK GI MDP, 2010). Penelitian berjudul “Sistem Informasi Eksekutif Pembelian dan Penjualan Pada PT Mulya Karya Sejati Palembang”. Dalam penelitian tersebut menghasilkan aplikasi Executive Information System (EIS) pengolahan data penjualan dalam bentuk grafis untuk mendapatkan informasi pembelian dan penjualan perusahaan. Untuk itu pada penelitian ini aplikasi EIS pengolahan data penjualan tidak hanya dalam grafik tetapi dalam bentuk tabel.

            Dari beberapa literature review diatas penulis memilih penelitian dengan judul Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan Ekspor pada PT. ISTEM yang dimana dapat menampilkan laporan penjualan dalam mingguan, bulanan, maupun tahunan. Perancangan sistem laporan penjualan tidak hanya menampilkan data-data penjualan saja tetapi adanya target penjualan prodak, sehingga mudah mendapatkan informasi dengan jelas dan untuk menganalisa penjualan.

            BAB III

            PEMBAHASAN DAN HASIL

            Gambaran Umum Perusahaan

            Sejarah Perusahaan

            PT. Indonesia Synthetic Textile MillsPT Indonesia Synthetic Textile Mills merupakan perusahaan textile tyang didirikan oleh perusahaan swasta nasional Indonesia dengan perusahaan Jepang ( Toray Group). Pendirian perusahaan ini mempunyai latar belakang tertentu yaitu dengan masih rendahnya ekspor nasional, serta untuk meningkatkan Devisa Negara dan menampung tenaga kerja di sekitar lokasi perusahaan.

            PT Indonesia Synthetic Textile Mills didirikan tanggal 12 Agustus 1970, berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. B/42/Pres/3/70, tanggal 17 Maret 1970 dan Surat keputusan Mentri Perindustrian No.261/M/SK/1970, tanggal 17 Juni 1970, dan disahkan dalam Lembaran Negara No.300, tanggal 12 Agustus 1970 dan tanggal 22 Maret 1972 diresmikan oleh Mentri Perindustrian dan Gubernur Jawa Barat.

            PT. Indonesia Synthetic Textile Mills PT Indonesia Synthetic Textile Mills adalah perusahaan pertama yang memproduksi kain polyester dan viscose blended dyed untuk aplikasi seragam dan celana atau jas sebaik pabrik spun polyester dyed untuk aplikasi baju. Sejak berdiri pada tahun 1970 , merek istem telah sangat dihargai oleh para pelanggan didunia.

            Sebagai salah satu perusahaan textile ternama diluar negeri, PT Indonesia Synthetic Textile Mills siap untuk lebih memperkuat promosi dan ekspansi dimasa mendatang. Dengan sepenuhnya menggunakan fasilitas produksi yang terintegrasi, yaitu dari spinning, weaving, hingga dyeing menyatu dengan teknologi canggih pada bagian produksi yang didapat dari Toray.

            Struktur Organisasi Perusahaan

            Struktur organisasi adalah hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi memegang peranan penting dalam berlangsungnya aktivitas perusahan. Struktur organisasi dalam perusahan, dibuat agar setiap orang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang yang jelas sehingga setiap orang akan merasa nyaman dalam bekerja sekaligus tidak dapat bertindak sewenang-wenang karena terdapat batasan yang jelas. Berikut adalah struktur organisasi pada PT. ISTEM :


            Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills

            Tugas dan Tanggung Jawab

            Pimpinan tertinggi PT. Indonesia Synthetic Textile MillsStruktur organisasi PT ISTEM pusat berbentuk garis dan staf. Garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung secara vertikal antara pemimpin dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah.

            Pimpinan tertinggi PT ISTEM dipegang oleh Presiden Direktur, pada lokasi pabrik dipimpin oleh seorang kepala pabrik, yang membawahi semua Manajer Departemen. Seorang Manajer Departemen dibantu oleh dua orang Asisten Manajer yang membawahi beberapa Kepala Bagian. Untuk membedakan golongan menggunakan topi seragam dengan pita yang berbeda sesuai jabatannya. Berikut penjabaran golongan jabatan karyawan PT. ISTEM adalah sebagai berikut :

            1. Leader/Pemimpin Operator : 1 pita merah

            2. Supervisior/pengawas : 1 pita orange

            3. Assistant Section Chief/Asisten Kepala Seksi : 1 pita hijau

            4. Section Chief/Kepala Seksi : 2 pita hijau

            5. Assisten Section Manajer/Asisten Kepala Bagian : 1 pita putih

            6. Section Manager/Kepala Bagian : 2 pita putih

            7. Assistant General Manager : 1 pita kuning

            8. General Manager : 2 pita kuning

            9. Kepala Pabrik/Factory Manager : 1 pita biru

            10. Presiden Direktur : 2 pita biru

            Berdasarkan struktur organisasi PT. Indonesia Synthetic Textile Mills dan struktur organisasi di setiap departemen, secara garis besar uraian tugas pada masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

            1. President Director

            • Merupakan pimpinan tertinggi dan pemegang kebijakan perusahaan.

            • Merumuskan arah dan tujuan perusahaan melalui rapat direksi serta menindak lanjutinya melalui kebijakan dan ketentuan perusahaan.

            • Mengkoordinir kegiatan organisasi untuk menjaga kelancaran segala aktivitas di perusahaan.

            2. Factory Manager

            • Mengkoordinir semua divisi yang ada dibawahnya.

            • Melaporkan hasil opersional divisi (dalam bentuk laporan) kepada Presiden Direktur secara periodik.

            General Manager

            • Menetapkan tugas dan wewenang dari setiap kepala bagian dan meminta pertanggung jawaban masing-masing kepala bagian.

            • Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan produksi serta memberikan pengarahan kepada masing-masing kepala bagian.

            • Mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi sesuai dengan ketetapan standar yang ada dan menjaga kesinambungan kegiatan produksi.

            • Melaporkan dan bertanggung jawab kepada Factory Manager.

            4. ASS. General Manager

            • Bertanggung jawab terhadap produksi dan kualitas produk.

            • Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan system manajemen mutu ditingkat departemennya.

            5. Section Manager/Kepala Bagia

            • Merencanakan, merumuskan dan mendiskusikan dengan atasan mengenai tujuan, program kerja jangka pendek maupun jangka panjang, kebijakan pokok dan wewenang untuk bagiannya.

            • Menjaga kelancaran kerja dan memotivasi moral anggota bagiannya.

            • Menjalankan proses kerja di bagiannya sesuai dengan rencana departemen.

            • Mengarahkan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang bersifat khusus.

            6. Section Chief/Kepala Seksi

            • Merencanakan pekerjaan kegiatan kerja bagi seksinya berdasarkan rencana kerja seksinya.

            • Menyusun dan menyajikan laporan berkala di unitnya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

            • Mendorong dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan khusus.

            • Mengendalikan pekerjaan administratif yang ada di seksinya.

            7. Supervisior/pengawas

            • Merencanakan pekerjaan bagi kelompok kecil dengan pengawasan dan penegakan oleh sendiri.

            • Mengendalikan pelaksanaan proses kerja bawahan di kelompoknya agar sesuai dengan standar kerja.

            • Menyusun dan menyajikan data operasional kerja harian di kelompoknya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

            • Menyusun dan menyajikan data operasional kerja harian di kelompoknya sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

            8. Leader

            • Merencanakan pekerjaan bagi kelompok kecil dan pengawasan.

            • Mengendalikan pelaksanaan proses kerja bawahan dalam kelompoknya agar sesuai dengan standar kerja.

            • Menimbang dan meningkatkan motivasi bawahan dalam kelompok.

            9. Operator

            • Melakasanakan tugas operasional mesin.

            • Menjaga agar mesin tetap berjalan.

            • Mengatur pemeliharaan mesin secara rutin.

            Tata Laksana Sistem yang Berjalan

            Prosedur Sistem Berjalan Pembuatan Laporan Penjualan Ekspor

            Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

            1. Customer membuat permintaan penawaran kepada sales.

            2. Penawaran harga dari customer kepada sales.

            3. Terjadi kesepakatan harga, customer kirim PO (Purchase Order) dan terjadi sales contract.

            4. Sales intruksi proses produksi ke bagian gudang.

            5. Proses produksi.

            6. Kirim barang jadi ke gudang, lalu gudang kirim data ke sales.

            7. Sales membuat invoice, mengurus bea cukai, dan mengatur shipment.

            8. Kirim document ke customer.

            9. Sales menerima pembayaran dan membuat laporan penjualan ekspor dan memberikannya kepada ASS general manager accounting.

            Use Case Diagram Prosedur Sistem Berjalan

            Use Case Diagram merupakan sebagian urtan langkah-langkah mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Proses ini menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi laporan penjualan ekspor :


            Gambar 3.3 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

            Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Use Case Prosedur Sistem Berjalan :

            Activity Diagram Prosedur Sistem Berjalan

            Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor yang ada pada sistem yang berjalan di PT. ISTEM adalah sebagai berikut:


            Gambar 3.3 Actvity Diagram Sistem yang Berjalan

            Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram Activity Prosedur Sistem Berjalan :

            Sequence Diagram Prosedur Sistem Berjalan

            Dari keterangan di atas sistem yang berjalan ini dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.


            Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

            Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Activity Prosedur Sistem Berjalan :

            Metode Analisa Sistem Berjalan

            Dalam Penetitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT, berikut matrik dari analisa SWOT :

            Tabel 3.1 Faktor – Faktor Strategi Internal

            Tabel 3.2 Faktor – Faktor Strategi Eksternal

            Tabel 3.3 Strategi S-O

            Tabel 3.4 Strategi S-T

            Tabel 3.5 Strategi W-O

            Tabel 3.6 Strategi W-T

            Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

            1. Analisa Masukan

            a. Nama Masukan : Permintaan Pemesanan

            Fungsi : Sebagai data awal permintaan dari Customer

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada permintaan

            Media : Kertas

            b. Nama Masukan : Purchase Order

            Fungsi : Data Barang atau Produksi yang dibeli Customer

            SUmber : Sales

            Freekuensi : Setiap ada pembelian

            Media : Kertas

            c. Nama Masukan : Nota Pelayanan Ekspor

            Fungsi : Data dari Bea & Cukai bahwa telah Membayar Bea keluar

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada pengiriman barang

            Media : Kertas

            2. Analisa Proses

            a. Nama Proses : Transaksi Penjualan</i>

            Fungsi : Dari Data Permintaan Penjualan Dijadikan Laporan Penjualan

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada penjualan

            Media : Kertas

            b. Nama Proses : Intruksi Produksi</i>

            Fungsi : Proses Intruksi Dari Sales Untuk Proses Produksi Ke Bagian Gudang</i>

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada proses produksi

            Media : Kertas

            3. Analisa Keluaran

            a. Nama Keluaran : Delivery Order

            Fungsi : Proses Pengiriman Barang Dari PT. ISTEM

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada proses pengiriman barang

            Media : Kertas

            b. Nama Keluaran : Pemberitahuan Ekspor Barang

            Fungsi : Data Persetujuan dari Badan PEB Atas Persetujuan Ekspor Barang

            Frekuensi : Setiap ada pengiriman ekspor barang

            Media  : Kertas

            C. Nama Keluaran : Penawaran Harga

            Fungsi :Daftar Harga Barang

            Frekuensi : Setiap ada Pembelian

            Media  : Kertas

            D. Nama Keluaran : Sales Contract

            Fungsi :Data taerjadinya kerja sama atau kesepakatan dalam pembelian barang

            Media  : Kertas

            E. Nama Keluaran : Invoicet

            Fungsi :Data dan informasi Data yang akan Diekspor

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada pemjualan

            Media : Kertas

            E. Nama Keluaran :Laporan Penjualan Ekspor

            Fungsi :Sebagai Data Penjulalan

            Sumber  : Sales

            Frekuensi : Setiap ada penjualan

            Media : Kertas

            Konfigurasi Sistem yang Berjalan

            1. Spesifikasi Hardware

            a. Processor :Intel( R) Core( TM) i5-3450

            b. Monitor : LCD 14”

            c. RAM : 4 GB

            d. Harddisk : 500 GB

            2. Spesifikasi Software

            a. Microsoft Windows 7

            b. Microsoft Office 2013

            c. Database : SQL Server

            d. Aplikasi : - DMS 2

            3. Hak Akses (Brainware)

            Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh Accounting yang berperan memegang bagian penjualan ekspor atau department terkait terhadap data ini.

            Analisa Permasalahan dan Analisa Kebutuhan

            1. Analisa Permasalahan

            Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, proses pembuatan laporan penjualan ekspor dan penyampaian informasi laporan kepada pihak yang terkait agar menjadiikan laporan yang berjalan dengan baik dan mudah dipahami, karena untuk saat ini proses pembuatan laporan penjualan ekspor masih menggunakan Microsoft Excel, hal itu kurang efektif dalam proses penginputan karena akan lebih memakan waktu yang lama

            2. Analisa Kebutuhan

            Oleh karena itu berdasarkan penjabaran yang terdapat pada perumusan masalah pada BAB I dan analisa permasalahan pada BAB III maka kebutuhan dari sistem yang sedang berjalan saat ini adalah :

            a. Dapat menampilkan laporan penjualan dalam mingguan, bulanan, tahun atau menggunakan parameter date.

            b. Dapat menampilkan analisa prodak yang terjualan dalam mingguan, bulanan, tahun atau menggunakan parameter date.

            c. Dibutuhkan aplikasi yang memudahkan proses pengolahan data dengan menggunakan database, sehingga mempermudah dalam penyusunan yang cepat dan akurat

            Alternatif Pemecahan Masalah

            Adapun alternative pemecahan masalahnya sebagai berikut :

            1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh user agar ketika menginput dan memberikan laporan tidak menghabiskan waktu yang lama.

            2. Membuat sistem yang tidak hanya membuat suatu laporan penjualan tetapi bias menghasilkan analisa penjualan yang terjadi.

            User Requirement

            Requirement Elicitation Tahap I

            Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan pihak yang terkait. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I : :

            Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

            Requirement Elicitation Tahap II

            Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi.  :

            Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

            Requirement Elicitation Tahap III

            Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

            Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

            Requirement Elicitation Final

            Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi

            Tabel 3.10 Elisitasi Final

            Rancangan Sistem yang Diusulkan

            Berdasarkan analisa sistem pada sistem yang berjalan, dapat diketahui bahwa pada sistem berjalan tersebut masih belum memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan akurat. Maka selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dalam sistem sekarang. Untuk menganalisa sistem yang diusulkan digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram.

            Use Case Diagram yang Diusulkan

            Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi laporan penjualan ekspor yang diusulkan :


            Gambar 3.5 Use Case Diagram yang Diusulkan

            Activity Diagram yang Diusulkan

            Berikut ini adalah Activity diagram untuk Sistem Informasi laporan penjualan ekspor yang diusulkan:


            Gambar 3.6 Activity Diagram yang Diusulkan

            Sequence Diagram yang Diusulkan

            Berikut ini adalah Sewuence diagram untuk Sistem Informasi laporan penjualan ekspor yang diusulkan :


            Gambar 3.7. Sequence Diagram yang Diusulkan Admin

            Gambar 3.8 Sequence Diagram yang Diusulkan Ass General Manajer

            Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan

            Berdasarkan analisa sistem yang dilakukan, perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

            Tabel 3.11. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

            Rancangan Basis Data

            Class Diagram


            Gambar 3.9 Class Diagram Sistem yang Diusulkan

            Berdasarkan gambar 3.9. Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat: :

            1. 5 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya customer, user, product, transaksi, targets.</i>.

            2. 3Multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.


            Spesifikasi Basisdata

            Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibuat adalah sebagai berikut :

            1. Nama Field : user
              Media : harddisk
              Isi : nik + first_name + last_name + username + password + email + jenis_user
              Primary Key : nik
              Panjang Record : 141
            2. Tabel 3.12. Tabel User
            3. Nama Field : Product
              Media : harddisk
              Isi : kode_product + nama_product
              Primary Key : kode_product
              Panjang Record : 41
            4. Tabel 3.13. Tabel Table Product
            5. Nama Field : Customer
              Media : harddisk
              Isi : kode_customer + nama_customer + alamat + npwp + email + phone + fax
              Primary Key : kode_customer
              Panjang Record : 141
            6. Tabel 3.14. Tabel Customer
            7. Nama Field : Transaksi
              Media : harddisk
              Isi : kode_summary + tgl_delivery + kontrak_no + kode_customer + kode_product + qty + price + total + periode
              Foreign Key : kode_summary
              Panjang Record : 100
            8. Tabel 3.15. Tabel Transaksi
            9. Nama Field : Product Targets
              Media : harddisk
              Isi : kode_target + periode+ + kode_product + qty
              Primary Key : kode_target
              Panjang Record : 42
            10. Tabel 3.16. Product Targets

              Rancangan Prototype

              Tampilan Login

              Gambar 3.10. Tampilan Login


              Tampilan Menu Home

              Gambar 3.11. Tampilan Menu Home


              Tampilan Menu Data Customer

              Gambar 3.12. Tampilan Menu Data Customer

              Tampilan User

              Gambar 3.13. Tampilan User


              Tampilan Menu Data Sales

              Gambar 3.14. Tampilan Menu Data Sales

              Tampilan Menu Sales Report

              Gambar 3.15. Tampilan MenuSales Report

              Tampilan Product Targets

              Gambar 3.16. Tampilan Product Targets


              Tampilan Menu Product Analysis

              Gambar 3.17. Tampilan Menu Product Analysis

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

              1. Processor : Intel Pentium

              2. Monitor : 14” LCD monitor

              3. RAM : 2 GB

              4. Harddisk : 320 GB


              Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

              Perangkat keras (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

              1. Microsoft Windows 7

              2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

              3. Notepad ++

              4. XAMPP

              5. Google Chrome (Browser)


              Hak Akses

              Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

              1. Admin Gudang

              2. Assistant General Manager (AGM).

              Blackbox Testing

              Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

              Tabel 3.16. Tabel Blackbox Testing

              Implementasi Sistem Yang Diusulkan

              Tampilan Menu Login

              Gambar 3.19 Tampilan MenuLogin

              Keterangan :

              Tampilan diatas adalah tampilan untuk user jika ingin memasuki sistem dengan memasukan username dan password.


              Tampilan Menu Home

              Gambar 3.20 Tampilan Menu Home

              Keterangan :

              Tampilan diatas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki aplikasi laporan penjualan ekspor.

              Tampilan Menu Data Customer

              Gambar 3.21 Tampilan Menu Data Customer</i>

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan list data-data customer.

              Tampilan Menu Menu User

              Gambar 3.23 Tampilan Menu User

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah halaman list user.

              Tampilan Menu Menu Create User

              Gambar 3.24 Tampilan Menu Create User

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan form jika ingin membuat user baru.

              Tampilan Menu Sales Data

              Gambar 3.25 Tampilan Menu Sales Data

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan laporan-laporan penjualan ekspor.

              Tampilan Menu Create Sales Data

              Gambar 3.26 Tampilan Menu Create Sales Data

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan form untuk membuat laporan penjualan


              Tampilan Menu Targets Product

              Gambar 3.27 Tampilan Menu Targets Product</div>

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan list product target yang dibuat oleh admin.

              Tampilan Menu Create Product Targets

              Gambar 3.28 Tampilan Menu Create Product Targets

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah tampilan create product target.

              Tampilan Menu Weekly Product Analysis

              Gambar 3.29 Tampilan Menu Weekly Analysis Product

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah halaman tampilan grafik penjualan prodak mingguan yang dipersentasekan kedalam grafik supaya mudah dianalisa

              Tampilan Menu Monthly Sales dan Product Targets

              Gambar 3. 31 Tampilan Menu Monthly Sales dan Product Targets

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah halaman tampilan grafik penjualan prodak tbulanan dan dapat dilihat target yang diinput apakah penjualan menurun atau naik.

              Tampilan Menu Yearly Product Analysis

              Gambar 3.32 Tampilan Menu Yearly Product Analysis

              Keterangan :

              Tampilan tersebut adalah halaman tampilan grafik penjualan prodak tahunan yang dipersentasekan kedalam grafik supaya mudah dianalisa.

              Time Schedule

              Setelah adanya perancangan sistem, maka jika dilihat dari segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:


              Tabel 3.18. Tabel Time Schedule

              Estimasi Biaya

              Setelah perancangan sistem, maka biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

              Tabel 3.19 Estimasi Biaya

              BAB IV

              KESIMPULAN dAN SARAN

              Kesimpulan

              Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat di PT. ISTEM maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

              1. Sistem informasi pengolahan data penjualan di PT. ISTEM yang berjalan saat ini masih menggunakan Microsoft. Excel sehingga proses pencarian informasi penjualan membutuhkan waktu yang cukup lama dan menghambat pihak Ass General Manajer dalam memperoleh informasi penjualan dan pengindentifikasian penjualan ekspor.
              2. Analisa terhadap sistem laporan penjualan ekspor menggunakan Analisis SWOT dengan adanya fasilitas komputer dan keinginan memiliki aplikasi laporan penjualan ekspor sebagai kekuatan bagi perusahaan, informasi yang didapat membutuhkan waktu yang cukup lama dan dalam pembuatan laporan masih menggunakan Microsoft excel sebagai kekurangannya, perkembangan teknologi dan penjualan tidak hanya dalam negri akan tetapi mencapai luar negri sehingga membuat hal tersebut sebagai peluang, dan ancaman yang harus diperhatian adalah banyaknya competitor dan terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan
              3. Digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software visual paradigm ver 8.0 objek dengan alat bantu UML (Unified Modeling Language), Metode analisa sistem berjalan dengan SWOT, dilanjutkan perancangan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, MySQL untuk menyimpan data, dan Xampp untuk koneksi database dan aplikasi

              Saran

              Berikut adalah saran-saran yang perlu menjadi perhatian khusus, yang kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lebih lanjut serta pengembangan perancangan sistem laporan penjualan ekspor menjadi lebih baik lagi dikemudian hari yaitu :

              1. Diperlukannya evaluasi terhadap perancangan agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat tetap sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih.
              2. Diperlukannya keamanan data sehingga diperlukan backup data secara rutin, hal ini penting jika terjadi kesalahan / error pada komputer.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. 1,0 1,1 1,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              2. Moekijat. 2011 Sistem Informasi. Prasojo
              3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 Sutabri, Tata. 2012 Konsep Dasar Infolrmasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              4. Mulyanto, MLS. 2010Definisi Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
              5. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2012. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2- Januari 2011.
              6. Henderi, Maimunah, dan Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
              7. 7,0 7,1 Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. menggunakan UML Unified Modeling Language. Bandung: Informatika.
              8. Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
              9. Nugroho, adi. 2010. Rekayasa perangkat Lunak menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
              10. Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan. Yogyakarta: Kanisius.
              11. Sunarya dkk. 2011. Kewirausahaan. Andi Piblising..
              12. Rangkuti, Freddy.2011. SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko.Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama..
              13. Siddiq, Asep Jafar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4.
              14. Budiman, Agustiar 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4. Bumi Aksara.
              15. Simarmata, Janner. 2010. REKASA PERANGKAT LUNAK. Makalah, halaman: 4. Bumi Aksara.
              16. Sibero, Alexander F.K. 2011 Kitab Suci Web Programing.Jakarta: Mediakom
              17. Sigit, Christianus. 2010 Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
              18. Winarno, Edy, Ali Zaki,SmitDev Community. 2011. Mudah Membuat Web Site dan E-Commerce Dengan PHP Framework.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
              19. 19,0 19,1 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: Mediakom.
              20. Madcoms. 2011 Definisi Hypertext Reprocessor (PHP).
              21. Puspitasari A, Heni. 2011 Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL.
              22. 22,0 22,1 Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011 Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level.Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
              23. 23,0 23,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011 Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL.Jakarta: Graha Ilmu.
              24. Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
              25. Ginting, Elizaandayni. 2013. Aplikasi penjualan berbasis web (e-commerce) menggunakan nornal pada mutiara fashion. Bandung: universitas
              26. Widyatama. Hanafie, Rita. 2010 Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Andi.
              27. Komang. 2014 Panduan Ekspor Barang. Jakarta: RAS

              DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Rere Intan Fandiny