TA1233372674

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG

TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+) PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1233372674
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI ARTIFICIAL INFORMATICS

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR


SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG

TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+) PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233372674
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 02 Maret 2016

Direktur
       
Kepala Jurusan
AMIK Raharja Informatika
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Diah Aryani, S.T, M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG

TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+) PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233372674
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Infromatics

Disetujui Oleh :

Tangerang, 02 Maret 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Yusup, M.Kom)
   
(Diah Aryani, S.T, M.Kom)
NID : 99001
   
NID : 14013

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG

TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+)PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233372674
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Artificial Informatics

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 02 Maret 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(______)
 
(______)
 
(______)
NID : _____
 
NID : _____
 
NID : _____

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG

TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+) PADA

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233372674
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Artificial Informatics

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis hasil sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 02 Maret 2016

 
 
 
NIM : 1233372674

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRACT

Scheduling hearing final task manually would be very time-consuming for the Coordinator Final, which of course will not only harm the College itself, would also hurt the students who will run the trial. By because it needs to make an application system that can simplify the scheduling of the trial coordinator constituent hearing schedule in determining the schedule final project / thesis. This application is designed according to the needs of the implementation process hearing final project / thesis in Higher Education Prog, and is expected to help facilitate the scheduling of the hearing thesis. Optimization of the preparation of the schedule in this application using intelligence algorithms searching (sequential searching) to find the best solution scheduling hearings final project / thesis in Higher Education Prog. This method is based on the mechanism of the trial process has been running at the college Prog. Each participant thesis along with lecturers (tutors and examiners) is structured as a variable schedule that is a candidate solution. Then do the process of adjustment to the constraints-constraints that have been made. With this application, Final Project Coordinator does not need to spend a lot of time in preparing the final assignment schedule.'


Keywords : Scheduling , Intelligence Searching, Sequential searching, SSO (Single Sign On)

ABSTRAK

Penjadwalan sidang tugas akhir secara manual akan sangat menghabiskan waktu bagi Kordinator Tugas Akhir, yang tentu saja selain akan merugikan pihak Perguruan Tinggi sendiri, juga akan merugikan mahasiswa/i yang akan menjalankan sidang. Oleh karna itu perlu dibuat sebuah sistem aplikasi penjadwalan sidang yang mampu memudahkan kordinator penyusun jadwal sidang dalam menentukan jadwal sidang tugas akhir/skripsi. Aplikasi ini dirancang sesuai dengan kebutuhan proses pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi di Perguruan Tinggi Raharja, dan diharapkan dapat membantu memudahkan penjadwalan sidang tugas akhir. Optimasi penyusunan jadwal dalam aplikasi ini menggunakan metode algoritma intelligence searching (sequential searching) untuk mencari solusi terbaik penjadwalan sidang tugas akhir/skripsi di Perguruan Tinggi Raharja. Metode ini dilakukan berdasarkan pada mekanisme proses sidang yang telah berjalan pada perguruan tinggi Raharja. Setiap peserta tugas akhir beserta dosen-dosen (pembimbing dan penguji) disusun sebagai variabel penjadwalan yang merupakan kandidat solusi. Kemudian dilakukan proses penyesuaian terhadap constraint-constraint yang telah dibuat. Dengan adanya aplikasi ini, Koordinator Tugas Akhir tidak perlu meluangkan banyak waktu dalam menyusun jadwal sidang tugas akhir.


Kata Kunci: Penjadwalan, Algoritma Pencarian, Pencarian Sekuensial, SSO (Single Sign-On)

KATA PENGANTAR


Bismillaahirrahmaanirrahim.

Alhamdulillah, segala puiji dan syukur kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan baik yang berjudul "Sistem Aplikasi Penjadwalan Sidang Tugas Akhir/Skripsi (PENTAS+) Pada Perguruan Tinggi Raharja"

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan program Ahli Madya (D3) Jurusan Teknik Informatika di AMIK Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis melakukan beberapa metode seperti observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung tulisan ini

Keinginan yang kuat yang dapat mendorong diri sendiri untuk menjadi lebih baik, yang senantiasa menjadi motivasi bagi penulis sendiri untuk selalu berusaha menyelesaikan tugas ini.Juga penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani, S.T, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika sekaligus dosen pembimbing 2 (Dua) yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan petunjuk selama penyusunan laporan berlangsung.
  4. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom selaku dosen pembimbing 1 (Satu) yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan petunjuk selama penyusunan laporan berlangsung.
  5. Seluruh Dosen, karyawan dan Staff keluarga besar Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu saya dalam mendapatkan ilmu.
  6. Kedua orang tua tercinta yang senantiasa berdo’a serta tak kenal lelah memberikan dukungan baik secara moril, materil, dan spiritual. “Semoga Allah SWT tinggikan derajat Bapak dan Ibu, di dunia dan akhirat". Amin.
  7. Dan banyak terima kasih pula penulis sampaikan kepada kawan-kawan tersayang, yang banyak memberikan masukan bagi penulis.
  8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu karena selalu memliki peran yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangatlah penulis harapkan, agar tulisan ini dapat menuju ke kesempurnaan kelak. Akhir kata penulis berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca dan dapat menjadi bahan acuan yang berguna dikemudian hari.


Tangerang, 02 Maret 2016
Cahyo Anggoro Seto
NIM. 1233372674

Daftar isi

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan atau Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi AMIK Raharja

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 UNNORMALIZED

Tabel 3.8 First Normal Form

Tabel 3.9 TMDosen

Tabel 3.10 TMPenguji

Tabel 3.11 TMRuang

Tabel 3.12 TMTanggal

Tabel 3.13 TMWaktu

Tabel 3.14 TTPeserta

Tabel 3.15 TTUser

Tabel 3.16 TTProsesRuangWaktu

Tabel 3.17 TTUploadMahasiswa

Tabel 3.18 TTProsesFinal

Tabel 3.19 List Pengujian Sistem

Tabel 3.20 List Pengujian BlackBox Pada Akses Pentas+

Tabel 3.21 Pengujian Black box Login Pentas+ dengan SSO

Tabel 3.22 Pengujian Black box Input Form

Tabel 3.23 Schedule Implementasi

Tabel 3.24 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang sedang berjalan.

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 3.6 Activity Diagram Yang Diusulkan untuk admin

Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan Untuk Dosen

Gambar 3.8 Sequence Diagram untuk admin

Gambar 3.9 Sequence Diagram Untuk Dosen

Gambar 3.10 Gambar Second Normal Form (2ndNF)

Gambar 3.11 Gambar Third Normal Form (3NF)

Gambar 3.12Flowchart Pentas+

Gambar 3.13 Prototype Halaman Login Pentas+

Gambar 3.14 Prototype Halaman Utama Pentas+

Gambar 3.15 Prototype Tampilan Input Form

Gambar 3.16 Prototype Tampilan View


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

 

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah menjadi bagian yang penting dalam keberhasilan sebuah sistem, terutama dalam optimasi dan efisiensi guna mendukung pekerjaan. Salah satu bagian dari teknologi informasi adalah sistem penjadwalan sidang. Sistem ini berisi tentang penyusunan penjadwalan sidang secara ter-otomatisasi.

Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang cukup memiliki banyak mahasiswa, tentunya akan dihadapkan pada satu masalah ketika mahasiswa telah mendekati semester akhir. Yaitu penyusunan jadwal sidang komprehensif TA/Skripsi untuk para mahasiswa. Banyaknya mahasiswa yang akan mulai mengikuti sidang, menyebabkan diperlukannya suatu sistem yang dapat mengelola proses penjadwalan sidang tersebut. Pembuatan jadwal sidang komprehensif TA/Skripsi ini akan terus dilakukan pada setiap pergantian semester.

Pembuatan jadwal sidang komprehensif akan terus dilakukan pada setiap pergantian semester. Umumnya jadwal sidang komprehensif diselesaikan dengan membuat tabel jadwal secara manual. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, karena pembuatan jadwal tersebut sangatlah kompleks yang terdiri dari beberapa komponen penyusun. Seperti dosen penguji, ruang, dan waktu. Pada setiap komponen penyusun tersebut banyak terdapat aturan dan batasan-batasan yang telah ditentukan, oleh sebab itu diperlukan otomatisasi penjadwalan sidang komprhensif yang dapat membuat jadwal dengan cepat, mudah dan tetap harus memperhatikan aturan-aturan.

Saat ini proses penyusunan jadwal sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja dibuat dengan menggunakan tabel jadwal secara manual. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, karena pembuatan jadwal tersebut sangatlah kompleks yang terdiri dari beberapa komponen penyusun. Seperti dosen penguji, ruang, dan waktu sehingga masih memungkinkan adanya jadwal bentrok baik antara dosen penguji maupun ruang yang digunakan untuk proses sidang TA/Skrisi, selain itu kesulitan dalam merekap jumlah sidang yang diampuh oleh penguji juga masih sering terjadi.

Pada setiap komponen penyusun tersebut banyak terdapat aturan dan batasan-batasan yang telah ditentukan seperti dosen pembimbing 1 dan 2 tidak boleh menjadi penguji maupun ketua penguji dilihat berdasarkan kepangkatan dan masih banyak lagi, oleh sebab itu diperlukan otomatisasi penjadwalan sidang komprehensif yang dapat membuat jadwal dengan cepat, mudah dan tetap harus memperhatikan aturan-aturan yang telah dibuat.

Berdasarkan masalah diatas, diperlukan sebuah sistem yang dapat mengoptimalkan penjadwalan sidang dan menghemat waktu penyusunannya. Maka diambilah judul Tugas Akhir ”SISTEM APLIKASI PENJADWALAN SIDANG TUGAS AKHIR/SKRIPSI (PENTAS+) PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.

Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka masalah yang akan diteliti dan dibahas adalah :

  1. Bagaimana analisa penyusunan jadwal sidang komprehensif TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja yang sedang berjalan saat ini ?

  2. Apakah proses penjadwalan sidang yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja sudah efisien dan efektif?

  3. Bagaimana merancang sistem penyusunan jadwal sidang untuk mengatasi permasalahan proses penjadwalan sidang pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian hanya pada “Proses generate penjadwalan Sidang Komprehensif Perguruan Tinggi Raharja TA 2015-2016” diantaranya yaitu bahwa sistem ini memberikan fasilitas kepada tim panitia sidang komprehensif Perguruan Tinggi Raharja dalam bentuk aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk memanajamen data sidang dan menjadwalkan sidang mahasiswa secara otomatis di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam aplikasi ini, administator dapat menginput data peserta sidang serta dosen penguji yang nantinya akan diperlukan untuk pembuatan proses penjadwalan sidang secara ter-otomatisasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui sistem penjadwalan sidang yang sedang berjalan saat ini.
  2. Mengidentifikasi kendala penjadwalan sidang.
  3. Mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar menghasilkan proses penjadwalan sidang yang cepat dan akurat sesuai kebutuhan.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak Perguruan Tinggi, terdapat 3 (tiga) manfaat yaitu:

  1. Mampu menghasilkan sistem penjadwalan sidang yang efektif dan efisien.
  2. Memudahkan para panitia sidang dalam memanajemen data-data yang diperlukan dalam sidang baik itu peserta sidang, dosen penguji maupun ruangan.
  3. Menghasilkan jadwal sidang TA/Skripsi yang cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada mengenai proses penjadwalan sidang komprehensif. Guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan penelitian serta mengetahui kondisi sistem proses penjadwalan sidang komprehensif yang berjalan saat ini.

  2. Wawancara

    Pada metode ini dilakukan proses tanya jawab dengan Bapak Padeli, M.Kom dan beberapa staff akademik yang pernah bertugas sebagai sekretaris sidang yang berperan sebagai stakeholder terhadap object penelitian yaitu penjadwalan sidang pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan sebuah sistem yang mampu menggenerate sistem penjadwalan secara terotomatisasi dengan memperhitungkan beberapa kemungkinan masalah seperti bentrok jam, ruang maupun dosen penguji dan juga mampu merekap jumlah sidang yang diampuh oleh penguji.

  3. Studi Pustaka

    Metode studi pustaka ini dilakukan untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis, ketetapan-ketetapan, peraturan-peraturan dan sumber-sumber lain. Melalui metode studi pustaka ini akan didapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi objek dengan UML.

Metode Perancangan

Proses perancangan sistem menggunakan metode prototype, metode ini digunakan untuk mendefinisikan secara jelas kebutuhan yang diperlukan dengan desain yang menarik dan user friendly. Dan perancangan tersebut juga menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang dijabarkan pada Bab III.

  1. Waterfall
    "Metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan "(Pressman, 2012:30)".
    Gambar 1.1 Metode Waterfall.


    Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

    a. Analisa
    Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.

    b. Design
    Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

    c. Coding & Testing
    Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

    d. Penerapan
    Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

    e. Pemeliharaan
    Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode Black box karena metode Black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Tugas Akhir di kelompokan menjadi beberapa bagian dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas pada bagian sistem yang berjalan dan akan menjadi laporan Tugas Akhir.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi, estimasi biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Berikut ini beberapa pengertian tentang data menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Turban (2010:41)[1], “Data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3)[2], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

3. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tipe, harddisk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
    Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya.
  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “System” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Sutabri (2012:10)[2], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9)[3], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super system”.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit sistem komputer, ”program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsitem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub sistem lain.
  7. Pengolah Sistem (Proses)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[2], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).
  2. Sistem abstak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).
  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).
  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Aplikasi

1. Pengertian Aplikasi

Menurut (Jogiyanto Hartono) dikutip Maya Nurmala Kusuma Wardani (2012:11)[4], Perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya. Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menulis program aplikasi tersebut, dibutuhkan suatu bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software merupakan bahasanya dan program yang ditulis merupakan program aplikasinya.

Language software berfungsi agar dapat menulis program dengan bahasa yang lebih mudah, dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin supaya bisa dimengerti oleh komputer. Bila hendak mengembangkan suatu program aplikasi untuk memecahkan permasalahan yang besar dan rumit, maka supaya program aplikasi tersebut dapat berhasil dengan baik, maka dibutuhkan prosedur dan perencanaan yang baik dalam mengembangkannya.

Konsep Dasar Penjadwalan

1. Pengertian Penjadwalan

Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksana yang terinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, pembuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal.

Menurut (Usmardi) dikutip Purwanto Simamora (2013:29), Penjadwalan merupakan kumpulan kebijakan dan mekanisme dalam sistem operasi yang berkaitan dengan disain sistem, urutan kerja, daftar atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Penjadwalan digunakan untuk memutuskan prioritas yang harus dijalankan, waktu pelaksanaan pekerjaan dan teknik pelaksanaan pekerjaan.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjadwalan adalah disain sistem, urutan kerja atau rencana kegiatan yang harus diselesaikan secara bertahap dan sesuai aturan.

Konsep Dasar Sidang

1. Pengertian Sidang

Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama.

Konsep Dasar Tugas Akhir/Skripsi

1. Pengertian Skripsi

Menurut Wikipedia Indonesia[5]Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia.

Teori Khusus

Konsep Dasar Internet

1. Definisi Internet

Menurut Simarmata (2010:47)[6], internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima.

2. Sejarah Internet

Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.

Konsep Dasar Website

1. Definisi Website

Menurut Arief (2011:7)[7], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut Simarmata (2010:47)[6], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Murad (2013:49)[8], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Murad (2013:49)[8], Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2. Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8)[7], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Database Dan Mysql

1. Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181)[9], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[10], "Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi-informasi dari basis data tersebut.

2. Definisi MySQL

Menurut Arief (2011:151)[7], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Konsep Dasar PHP

1. Definisi PHP

Menurut Diar Puji Oktavian (2010:31)[11], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor,yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML ”.

Menurut Sibero (2012:49) dikutip Indra Kusumadi Hartono (2015:8), “PHP (Personal Home Page) adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

2. Sejarah PHP

PHP pertama kali di buat oleh Danish GreenlanderRasmus Lerdord pada tahun 1994 yang awal nya bernamaForm Interpreted (FI). Kegunaan awal dari FI adalahmengelolah data formulir daru suatu halaman web yang di berinama PHP tools (Personal Home Page tools) . KemudianRasmus merilis source code tersebut untuk umum dengan nama PHP/FI. Perilisan source code ini bersifat open source sehingga banyak programmer yang tertarik untuk mengembangan bahasa ini. Rasmus menulis ulang script tersebut di dalam bahasa pemrograman C dengan alasan peningkatan performa. Setelah selesai di tuliskan, pada November 1997 di rilislah PHP/FI 2.0. Pengembangan selanjutan nya berubah dari 1 orang pengembang menjadi bnyak orang. Adalah Zeev suraski dan Andi gutmans yang menjadi pengembang PHP selanjutnya. Mereka menambahkan feature parser ke PHP yang kemudian dikenal dengan PHP 3. Mereka juga mengubah akronim PHP menjadi PHP: hypertext Preprocessor.

2. Keunggulan PHP

Keunggulan PHP dibanding bahasa pemrograman lain  :

  1. Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa script sehingga tidak diperlukan kompilasi dalam penggunaannya.
  2. Web server yang mendukung PHP dapat di teumkan dimana-mana mulai dari apache, IIS, Lighttp hingga Xitami dengan konfigurasi yang relative mudah.
  3. Dalam sisi pengembang dan pemahaman lebih mudah, karena banyak milis, forum, website dan developer yang siap membantu dan menyediakan banyak referensi tentang PHP
  4. PHP bersifat open source yang dapat di gunakan di berbagai mesin (Linux, macintosh, windows).


Konsep Dasar Dreamweaver

1. Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1)[12], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[9], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

2. Ruang Kerja Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:11)[12], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS6, bukalah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS6. Setelah Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS6, yaitu:

  1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.
  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.
  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.
  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS6. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.
  5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.
  6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.
  7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.
  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.
  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.
  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.
  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

YII Framework

1. Definisi YII Framework

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-kompenen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web bersakla besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD license, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP 5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”. Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller(controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

2. Fitur YII Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:(Yii, 2013).

  1. Menggunakan pola MVC.Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery ,berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masapengembangan aplikasi.
  11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasiWeb dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model, dan CRUD.
  14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

3. Alur Kerja Pengembangan

Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi web menggunakan Yii Framework sebagai berikut :

  1. Membuat kerangka struktur direktori. Tool bernama yiic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur. Tool Gii dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.
  4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna, kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
  5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait.
  6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.
  7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.
  8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.
  9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.
  10. Terakhir, optimasi dan deployment.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[13], “Testing adalah sebuah proses yang dijawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi
  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi
  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik. Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure
    2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    3. Fault
    4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    5. Error
    6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    7. Incident
    8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

2. Acuan Dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256)[13], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain :

3. Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[13], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

4. Definisi White Box

Menurut Rizky (2011:262)[13], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  1. Decision (Branch) Coverage.
  2. Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

  3. Condition Coverage
  4. Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.

  5. Path Analysis
  6. Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

  7. Executive Time
  8. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

  9. Algorithm Analysis
  10. Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

4. Definisi Black Box

Menurut Rizky (2011:265)[13],definisi black box testing adalah sebagai berikut:

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning.
  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value Analysis.
  4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  5. Cause Effect Graph.
  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  7. Random Data Selection.
  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test.
  10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Konsep Dasar Searching

1. Definisi Sequential Searching

“Pencarian beruntun (Sequential searching) adalah proses membandingkan setiap elemen larik satu per satu secara beruntun, mulai dari elemen pertama sampai elemen yang dicari ditemukan atau seluruh elemen sudah diperiksa. Disebut juga dengan pencarian lurus (linear search)”. (http://eprints.undip.ac.id/19736/1/sorting.pdf).

Pencarian beruntun terbagi dua:

  1. Pencarian beruntun pada larik tidak terurut.
  2. Pencarian beruntun pada larik terurut.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[14], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

2. Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[15], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

3. Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Ranking Website atau Forum Online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya meningkatkan Ranking Website, ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup dan Yulianto[16]dari Perguruan Tinggi Raharja tahun 2014 yang berjudul “Kajian YII Framework dalam pengembangan website Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas perihal metode pengembangan website dalam sebuah perguruan tinggi dengan menggunakan sebuah framework. Framework adalah suatu kerangka kerja yang berisi function dan class menggunakan metode MVC yang terdapat didalamnya. MVC merupakan suatu metode yang memisahkan bagian-bagian dari suatu aplikasi web terdiri dari Model, View, dan Controller. Salah satunya adalah YII framework, dengan YII framework pembuatan dan pengembangan aplikasi berbasis web diharapkan menjadi lebih cepat dan mudah baik untuk pengembangan maupun pemeliharaannya.
  2. Penelitian ini dilakukan oleh Dian Ariani, Arna Fahriza, S.Kom dan Ira Prasetyaningrum,S.Si,M.T [17] dari Institut Teknologi Sepuluh November tahun 2014 yang berjudul “Optimasi penjadwalan matakuliah di jurusan teknik informatika PENS dengan menggunakan algortima Particle Swarm Optimization (PSO)”. Penelitian ini membahas perihal sistem penjadwalan matakuliah dijurusan tenik teknik informatika PENS yang menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO). PSO merupakan algoritma berbasis populasi yang mengeksploitasi individu dalam populasi menuju daerah penyelesaian dalam daerahpencarian. Dalam PSO populasi disebut denganswarm, dan individu disebut dengan particle. Tiap partikel berpindah dengan kecepatan yang diadaptasi dari daerah pencarian danmenyimpannya sebagai posisi terbaik yang pernah dicapai. Algoritma dasar PSO terdiri dari tiga tahap, yaitu pembangkitan posisi serta kecepatan partikel, update velocity (update kecepatan), update position (update posisi).
  3. Penelitian ini dilakukan oleh Meilia Nur Indah Susanti dan Indrianto[18] dari STT PLN tahun 2014 yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Sidang Untuk Mendukung Manajemen/Administrasi Jurusan”. Menjelaskan bahwa manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu. Dalam dunia pendidikan ada juga yang disebut administrasi/manajemen pendidikan yaitu semua kegiatan yang diperuntukan untuk mensukseskan tercapainya tujuan pendidikan. Penjadwalan diperlukan ketika beberapa pekerjaan harus diproses pada suatu mesin tertentu yang tidak bisa memproses lebih dari satu pekerjaan pada saat yang sama. Penjadwalan yang baik akan memaksimumkan efektivitas pemanfaatan setiap sumber daya yang ada, sehingga penjadwalan merupakan kegiatan yang penting dalam perencanaan dan pengendalian produksi. Tahap perencanaan dan tahap implementasi dari kegiatan penjadwalan merupakan masalah yang kompleks. Sehingga penerapan sistem penjadwalan akan sangat bermanfaat bagi civitas akademik yang berjalan.
  4. Penelitian ini dilakukan oleh Galoh Randicha, Wahyul Amien Syafei, and Adian Fatchur Rochim[19] dari Universitas Diponegoro Semarang tahun 2014 yang berjudul “Sistem penjadwalan sidang tugas akhir berbasis web dengan pesan pengingat melalui sms dan aplikasi pada perangkat android dijurusan teknik elektro Universitas Diponegoro”. Penelitian ini membahas perihal sistem penjadwalan sidang tugas akhir berbasis web dengan pesan pengingat melalui sms dan aplikasi pada perangkat android. Yaitu aplikasi web yang menggunakan bahasa PHP, perangkat android yang dibangun menggunakan eclipse helios dan android SDK, sserta Gammu 1.25.0 untuk aplikasi sms gateway. Dengan adanya sistem tersebut memudahkan mahasiswa dalam melihat jadwal sidang melalui handphone android, sehingga tidak terbatas oleh jarak dan waktu.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh M. Ainul Yaqin dan Totok Lisbiantoro[20] dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2012 yang berjudul “Optimasi penjadwalan perkuliahan jurusan teknik informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggunakan Algoritma Genetika dengan metode seleksi rank”. Penelitian ini membahas perihal sistem penjadwalan perkuliahan menggunakan algoritma genetika dengan metode seleksi rank. Selain itu dalam penelitian tersebut juga dibandingkan hasilnya dengan metode Simulated Annealing. Algortma genetika merupakan pendekatan komputasional untuk menyelesaikan masalah yang dimodelkan dengan proses biologi dari evolusi, meliputi seleksi, crossover, dan mutasi.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya seperti yang dikemukakan diatas, maka dilakukan penelitian untuk perancangan Sistem Aplikasi Penjadwalan Sidang Pada Perguruan Tinggi Raharja.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi di setiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002
  2. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  3. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  8. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Tabel 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja

2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi dan Misi

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih lua

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreati
  3. Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyaraka
  4. Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga ilmu dan teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil guna dan tepat gun

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Kualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

2. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

10. Asisten Direktur Operasional (ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram yaitu sebagai berikut :

Rancangan Prosedur

Untuk teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA), atau analisis berorientasi obyek dengan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Uraian Prosedur

Prosedur pembuatan jadwal sidang komprehensif TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja :

  1. Admin membuat jadwal sidang secara manual di Ms. Excel dengan menginput data peserta dan penguji sidang (satu peserta dengan 3 dosen penguji) secara satu persatu.
  2. Setelah jadwal sidang dengan Ms. Excel selesai terbentuk, admin login kedalam sistem PESTA.
  3. Admin menginput data sidang yang sudah jadi tersebut kedalam sistem PESTA.
  4. Jadwal sidang sudah jadi dan bisa dicetak.

Use Case Diagram Pada Sistem Yang Berjalan

1. Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram Penjadwalan Sidang yang sedang berjalan diatas terdapat :

  1. Prosedur Pembuatan Jadwal Sidang, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Pembuatan Jadwal Sidang
    Aktor : Admin
    Skenario: Admin terlebih dahulu membuat jadwal sidang secara manual menggunakan software Microsoft Excel.
  2. Prosedur Input Jadwal Sidang
    Use case: Input Jadwal Sidang
    Aktor: Admin
    Skenario: Admin menginput jadwal sidang yang telah dibuat sebelumnya ke sistem PESTA, tetapi harus login terlebih dahulu ke sistem PESTA.

Activity Diagram Pada Sistem Yang Berjalan

1. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram sistem yang sedang berjalan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan
  2. 5 (Lima)Action, sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin yang membuat jadwal sidang secara manual, setelah itu melakukan login kedalam sistem PESTA. Apabila verifikasi data benar dan berhasil login maka admin dapat menginput jadwal sidang tersebut kedalam sistem PESTA.
  3. 1 (Satu) Decision Node yaitu sebuah proses yang dimana untuk menentukan apakah admin bisa masuk ke User Control Panel maupun masuk ke dalam menu Admin Control Panel.
  4. 1 (Satu) Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan

Sequence Diagram Pada Sistem Yang Berjalan

1. Sequence diagram Pada Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin yang merupakan Pribadi Raharja.
  2. 4 (empat) boundary yang menggambarkan interaksi actor terhdapad interface sistem yaitu halaman MS. Excel, PESTA, Form input dan Jadwal Sidang.
  3. 2 (dua) entity yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi yaitu : Login Dan Database.
  4. 1 (satu) control untuk melakukan pengecekan validasi data saat akan login ke dalam sistem PESTA.
  5. 8 (delapan) message yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat penjadwalan sidang sistem berjalan. Yaitu:
  1. Membuat Jadwal Sidang
  2. Akses
  3. Login
  4. Validasi
  5. Cek Validasi
  6. Validasi Sukses
  7. Input Jadwal Sidang
  8. Menaampilkan Jadwal Sidang

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama Masukan : Input data peserta, penguji, ruang dan tanggal sidang..
  2. Fungsi :Untuk proses pembuatan jadwal sidang.
  3. Sumber : Panitia Sidang/RPU.
  4. Media : Komputer.
  5. Frekuensi: Setiap Semester.
  6. Format : Rinfo.
  7. Keterangan : Berisi data peserta, penguji, ruang serta tanggal sidang.

2. Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama modul : Penjadwalan Sidang.
  2. Masukan : Input peserta dan penguji sidang.
  3. Keluaran : Hasil jadwal sidang.
  4. Ringkasan proses : Proses yang terjadi adalah panitia menginput data peserta, penguji, ruang dan tanggal sidang. Lalu data akan di upload pada sistem PESTA.

3. Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu:

  1. Nama keluaran : Jadwal Sidang.
  2. Fungsi : Menampilkan Hasil Generate Jadwal Sidang.

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur yang sedang berjalan saat ini, untuk proses penjadwalan sidang masih menggunakan cara manual. Dimana admin harus menentukan waktu, ruang serta penguji untuk para peserta sidang Setelah proses penjadwalan selesai, data sidang di upload ke sistem PESTA.

Kesulitannya saat ini, proses pembuatan penjadwalan sidang tersebut memakan waktu yang lama karena admin menginput 1 peserta dengan 3 penguji secara satu-persatu sehingga akan menemui kesulitan ketika terjadi bentrok antara dosen penguji, ruang maupun waktu. Disamping itu, rekap jumlah sidang yang telah diampuh oleh penguji juga belum dapat terdeteksi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dijabarkan diatas mengenai permasalahan yang dihadapi. Maka dibuatlah alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah tersebut ialah membuatkan sebuah sistem yang mampu membuat proses penjadwalan sidang secara cepat. Yang mampu menghindari bentrok antara penguji, ruang maupun waktu sidang. Dan juga mampu merekap berapa banyak jumlah sidang yang diampuh oleh tiap-tiap penguji.

User Requirement

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang : Elisitasi tahap 1, Elisitasi tahap 2, Elisitasi tahap 3, dan Final elisitasi. Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan stakeholder, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam Perancangan sistem.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.



Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem Login terintegrasi dengan Rinfo.

2

Sistem dapat mengupload data dalam format excel (.CSV).

3

Sistem dapat menampilkan daftar penguji.

4

Sistem dapat menampilkan daftar peserta sidang.

5

Sistem dapat menampilkan daftar ruang yang digunakan untuk sidang.

6

Sistem dapat menampilkan login error saat member login dengan menggunakan email selain Rinfo.

7

Sistem dapat menampilkan eksekusi waktu yang diperlukan untuk menggenerate jadwal sidang hingga selesai.

8

Sistem dapat menampilkan jadwal bentrok.

9

Sistem dapat menampilkan banyaknya hasil generate jadwal sidang.

10

Sistem dapat menampilkan status online dan offline IDUHelp! .

11

Sistem memiliki Eksternal link menuju web raharja.ac.id.

12

Sistem memiliki link pendaftaran email rinfo.

13

Sistem dapat menampilkan Breadcumbs.

14

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian dosen penguji.

15

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian peserta sidang.

16

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian ruang sidang.

17

Sistem dapat menampilkan hasil Jadwal sidang keseluruhan..

18

Sistem dapat mencetak jadwal sidang dalam bentuk PDF.

19

Sistem dapat menampilkan icon Favicon Pentas+.

20

Sistem dapat melalukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk PDF.

21

Sistem dapat melakukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk Excel.

22

Sistem dapat membatasi pembuatan akun dengan email ganda.

23

Sistem memiliki tampilan responsive.

24

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang diampuh oleh setiap dosen penguji.

25

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang tersedia berdasarkan ruangan.

26

Sistem dapat mencegah agar dosen pembimbing1 dan pembimbing2 peserta sidang tidak menjadi dosen penguji.

27

Sistem dapat menyesuaikan kompetensi dosen penguji dengan kompetensi peserta sidang.

28

Sistem dapat menyesuaikan kompetensi dosen penguji dengan kompetensi peserta sidang.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

User Friendly.

2

Memiliki desain yang simple namun menarik.

3

Ringan ketika dijalankan.

4

Dapat diakses menggunakan web browser.

Penyusun



(Cahyo Anggoro Seto)

NIM : 1233372674

Stakeholder



(Padeli, M.Kom)

NIP : 03002

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Functional

M D I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem Login terintegrasi dengan Rinfo.



2

Sistem dapat mengupload data dalam format excel (.CSV).



3

Sistem dapat menampilkan daftar penguji.



4

Sistem dapat menampilkan daftar peserta sidang.



5

Sistem dapat menampilkan daftar ruang yang digunakan sidang.



6

Sistem dapat menampilkan login error, saat user mencoba login menggunakan email selain rinfo.



7

Sistem dapat menampilkan eksekusi waktu yang diperlukan untuk menggenerate jadwal sidang hingga selesai.



8

Sistem dapat menampilkan jadwal bentrok.



9

Sistem dapat menampilkan banyaknya hasil generate jadwal sidang.



10

Sistem dapat menampilkan status online dan offline IduHelp!.



11

Sistem memiliki Eksternal link menuju web raharja.ac.id.



12

Sistem memiliki link pendaftaran email rinfo.



13

Sistem dapat menampilkan Breadcumbs.



14

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian dosen penguji.



15

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian peserta sidang.



16

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian ruang sidang.



17

Sistem dapat menampilkan hasil Jadwal sidang keseluruhan.



18

Sistem dapat mencetak jadwal sidang dalam bentuk PDF.



19

Sistem dapat menampilkan icon Favcon Pentas+.



20

Sistem dapat melalukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk PDF.



21

Sistem dapat melakukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk Excel.



22

Sistem dapat membatasi pembuatan akun email ganda.



23

Sistem memiliki tampilan responsive.



24

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang diampuh oleh setiap dosen penguji.



25

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang tersedia berdasarkan ruangan.



26

Sistem dapat mencegah agar dosen pembimbing1 dan pembimbing2 peserta sidang tidak menjadi dosen penguji.



27

Sistem dapat menyesuaikan kompetensi dosen penguji dengan kompetensi peserta sidang.



28

Sistem dapat menampilkan pesan error ketika form dengan tipe required belum diisi.



Non Functional




No

Saya ingin sistem dapat:

M
D
I

1

User Friendly.



2

Memiliki desain yang simple namun menarik.



3

Ringan Ketika Dijalankan.



4

Dapat diakses menggunakan web browser.



Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Sistem hanya bisa register dan login dengan menggunakan email Rinfo.







2

Sistem dapat mengupload data dalam format excel (.CSV).







3

Sistem dapat menampilkan daftar penguji.







4

Sistem dapat menampilkan daftar peserta sidang.







5

Sistem dapat menampilkan daftar ruang yang digunakan sidang.







6

Sistem dapat menampilkan login error, saat user mencoba login menggunakan email selain rinfo.







7

Sistem dapat menampilkan eksekusi waktu yang diperlukan untuk menggenerate jadwal sidang hingga selesai.







8

Sistem dapat menampilkan jadwal bentrok.







9

Sistem dapat menampilkan banyaknya hasil generate jadwal sidang.







10

Sistem dapat menampilkan status online dan offline IduHelp!.







11

Sistem memiliki Eksternal link menuju web raharja.ac.id.







12

Sistem memiliki link pendaftaran email rinfo.







13

Sistem dapat menampilkan Breadcumbs.







14

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian dosen penguji.







15

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian peserta sidang.







16

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian ruang sidang.







17

Sistem dapat menampilkan hasil Jadwal sidang keseluruhan.







18

Sistem dapat mencetak jadwal sidang dalam bentuk PDF.







19

Sistem dapat menampilkan icon Favcon Pentas+.







20

Sistem dapat melalukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk PDF.







21

Sistem dapat melakukan export hasil jadwal sidang kedalam bentuk Excel.







22

Sistem dapat membatasi pembuatan akun email ganda.







23

Sistem memiliki tampilan responsive.







24

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang diampuh oleh setiap dosen penguji.







25

Sistem dapat menghitung rekap jumlah sidang yang tersedia berdasarkan ruangan.







26

Sistem dapat mencegah agar dosen pembimbing1 dan pembimbing2 peserta sidang tidak menjadi dosen penguji.







27

Sistem dapat menyesuaikan kompetensi dosen penguji dengan kompetensi peserta sidang.







28

Sistem dapat menampilkan pesan error ketika form dengan tipe required belum diisi.







Non Functional

T

O

E

No.

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

User Friendly.







2

Memiliki desain yang simple namun menarik.







3

Ringan ketika dijalankan.







4

Dapat diakses menggunakan web browser.







Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan perancangan sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah dalam menerapkan sistem aplikasi penjadwalan sidang tugas/akhir tahap perancangan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1

Sistem Login terintegrasi dengan Rinfo.

2

Sistem dapat mengupload data dalam format excel (.CSV).

3

Sistem dapat menampilkan daftar penguji.

4

Sistem dapat menampilkan daftar peserta sidang.

5

Sistem dapat menampilkan daftar ruang yang digunakan sidang.

6

Sistem dapat menampilkan login error, saat user mencoba login menggunakan email selain rinfo.

7

Sistem dapat menampilkan eksekusi waktu yang diperlukan untuk menggenerate jadwal sidang hingga selesai.

8

Sistem dapat menampilkan banyaknya hasil generate jadwal sidang.

9

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian dosen penguji.

10

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian peserta sidang.

11

Sistem dapat memiliki fasilitas pencarian ruang sidang.

12

Sistem dapat menampilkan jadwal sidang keseluruhan.

13

Sistem dapat menampilkan favicon pentas+.

14

Sistem dapat mengekspor hasil jadwal dalam bentuk excel.

15

Sistem memiliki tampilan responsive.

16

Sistem dapat merekap jumlah peserta sidang yang diampuh oleh penguji.

17

Sistem dapat menampilkan pesan error ketika form dengan tipe required belum diisi.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem dapat:

1

User Friendly

2

Memiliki desain yang simple namun menarik.

3

Ringan ketika dijalankan.

4

Dapat diakses menggunakan web browser.

Penyusun



(Cahyo Anggoro Seto)

NIM : 1233372674

Mengetahui,

Pembimbing I



Pembimbing II

(Muhamad Yusup M.Kom)

NID : 07132

(Diah Aryani,ST.,M.Kom)

NID : 11010


Menyetujui,

Stakeholder



Kepala Jurusan

(Padeli, M.Kom.)

NIP : 03002

(Diah Aryani,ST.,M.Kom)

NIP : 11010


Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

Teknik perancangan untuk sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan metode prototyping.

Pada proses perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah :

  1. Perancangan struktur statis program. Dimodelkan dengan use case, activity dan sequence diagram.
  2. Perancangan struktur statis program. Dimodelkan dengan use case, activity dan sequence diagram.
  3. Perancangan user interface. Dijelaskan dalam rancangan prototipe.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

1. Use case Diagram Yang di Usulkan

Gambar 3.5 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 3.5 Use Case Diagram yang diusulkan diatas terdapat :

  1. Prosedur Akses PENTAS+, dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
    Use case: Akses PENTAS+
    Aktor : Admin dan dosen
    Skenario: Admin sebelum menggenerate jadwal sidang akan mengakses aplikasi PENTAS+ terlebih dahulu. Dosen juga akan mengakses PENTAS+ ketika ingin melihat hasil jadwal sidang.
  2. Prosedur Upload
    Use case: Upload
    Aktor: Admin
    Skenario: Admin terlebih dahulu akan mengupload data peserta sidang yang didapatkan dari RPU untuk bisa menggenerate jadwal sidang. Tetapi membutuhkan login dengan rinfo untuk mengakses halaman tersebut.
  3. Prosedur Generate
    Use case: Generate
    Aktor: Admin
    Skenario: Setelah upload data peserta sidang dan data lain yang dibutuhkan juga sudah lengkap, admin dapat menggenerate data tersebut untuk mendapatkan hasil jadwal sidang. Halaman ini juga membutuhkan login dengan rinfo.
  4. Prosedur Lihat Jadwal Sidang
    Use case: Jadwal Sidang
    Aktor: Admin dan Dosen
    Skenario: Setelah upload data peserta sidang dan data lain yang dibutuhkan juga sudah lengkap, admin dapat menggenerate data tersebut untuk mendapatkan hasil jadwal sidang. Setelah selesai, admindan dosen dapat melihat jadwal sidang, akan tetapi harus login terlebih dahulu menggunakan rinfo.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

1. Activity diagram admin

Gambar 3.6 Activity Diagram Yang Diusulkan untuk admin

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram Penjadwalan Sidang yang diusulkan untuk admin diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.
  2. 7 (Tujuh) Action, sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari admin yang mengakses sistem PENTAS+, setelah itu melakukan login dan dilanjutkan dengan verifikasi login, Apabila verifikasi data benar dan berhasil login maka admin akan masuk ke halaman utama PENTAS+ (dashboard), setelah berhasil masuk admin dapat mengupload data peserta sidang, setelah itu admin bisa mulai menggenerate jadwal sidang. Dan hasil akhir akan terbentuk jadwal sidang dan logout dari sistem PENTAS+.
  3. 1 (Satu) Decision Node yaitu sebuah proses yang dimana untuk menentukan apakah admin bisa masuk ke Dashboard sistem PENTAS+.
  4. 1 (Satu) Final Node, merupakan objek yang mengakhiri kegiatan.

2. Activity diagram untuk Dosen

Gambar 3.7 Activity Diagram yang diusulkan Untuk Dosen

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram Penjadwalan Sidang yang diusulkan untuk dosen diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node, merupakan objek yang mengawali kegiatan.
  2. 4 (Empat) Action, sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yang berawal dari dosen yang mengakses sistem PENTAS+, setelah itu melakukan login menggunakan rinfo, setelah login terverifikasi dosen dapat melihat jadwal sidang yang ada pada sistem PENTAS+. Setelah selesai dosen melakukan logout.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

1. Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 3.8 Sequence Diagram untuk admin

Berdasarkan gambar 3.8 Sequence Diagram Penjadwalan Sidang yang diusulkan untuk admin diatas terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin yang merupakan Pribadi Raharja.
  2. 7 (tujuh) boundary yang menggambarkan interaksi aktor terhadap interface sistem yaitu halaman Akses PENTAS+, login, dashboard, form, generate, jadwal sidang dan logout.
  3. 1 (satu) entity yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi yaitu : Database.
  4. 1 (satu) control untuk melakukan pengecekan validasi data saat akan login ke dalam sistem.
  5. 11 (sebelas) message yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat penjadwalan sidang sistem yang diusulkan untuk admin. Yaitu:
  1. Akses
  2. Login.
  3. Validasi.
  4. Cek Validasi.
  5. Validasi Gagal.
  6. Validasi Sukses.
  7. Dashboard.
  8. Upload.
  9. Generate.
  10. Jadwal Sidang.
  11. Logout.

2. Sequence Diagram untuk Dosen

Gambar 3.9 Sequence Diagram Untuk Dosen

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram Penjadwalan Sidang yang diusulkan untuk dosen diatas terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu mahasiswa yang merupakan Pribadi Raharja.
  2. 5 (lima) boundary yang menggambarkan interaksi aktor terhadap interface sistem yaitu PENTAS+, login, dashboard, jadwal sidang dan logout.
  3. 9 (sembilan) message yang merupakan urutan kegiatan dalam membuat penjadwalan sidang sistem yang diusulkan untuk mahasiswa. Yaitu:
  1. Akses
  2. View
  3. Validasi
  4. Cek Validasi
  5. Validasi Gagal
  6. Validasi Sukses
  7. Dashboard
  8. Jadwal Sidang
  9. Logout

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

1. UNNORMALIZED

Tabel 3.7 Tabel UNNORMALIZED

UNNORMAL

NID

NamaDosen

NID

NamaDosen

Status

JumlahMaksimalUji

KodeRuang

NamaRuang

KodeTanggal

KodeTahunAjar

Tanggal

KodeWaktu

NamaWaktu

NIM

Pembimbing1

Pembimbing2

KodeKompetensi

IdUser

AlamatEmail

Password

Level

Jurusan

KodeProses

KodeTanggal

KodeRuang

KodeWaktu

ID

NIM

NamaMahasiswa

Jurusan

Konsentrasi

JudulPenelitian

NIDPembimbing1

Pembimbing1

NIDPembimbing2

Pembimbing2

KepalaJurusan

KodeKompetensi

KodeProsesFInal

NIM

KetuaPenguji

Penguji1

Penguji2

KOdeTnggal

KodeRuang

KodeWaktu

KodeProses

Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. First Normal Form (INF)

Tabel 3.8 Tabel First Normal Form

UNNORMAL

*NID

NamaDosen

*NID

NamaDosen

Status

JumlahMaksimalUji

KodeRuang

NamaRuang

KodeTanggal

KodeTahunAjar

Tanggal

KodeWaktu

NamaWaktu

*NIM

Pembimbing1

Pembimbing2

KodeKompetensi

IdUser

AlamatEmail

Password

Level

Jurusan

KodeProses

KodeTanggal

KodeRuang

KodeWaktu

ID

*NIM

NamaMahasiswa

Jurusan

Konsentrasi

JudulPenelitian

*NIDPembimbing1

Pembimbing1

*NIDPembimbing2

Pembimbing2

KepalaJurusan

KodeKompetensi

KodeProsesFInal

*NIM

KetuaPenguji

Penguji1

Penguji2

KOdeTnggal

*KodeRuang

*KodeWaktu

*KodeProses

Dapat dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai candidate key pada Sistem Aplikasi PENTAS+.

3. Second Normal Form (2NF)

Gambar 3.10 Gambar Second Normal Form (2ndNF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 9 tabel, yaitu: tabel TTUploadMahasiswaTA, tabel TTPeserta, tabel TTUser, tabel TTProsesFInal, tabel TTProsesRuangWaktu, tabel TMPenguji, dan tabel TMWaktu, tabel TMRuang, Tabel TMTanggal.

4. Third Normal Form (3NF)

Gambar 3.11 Gambar Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari 10 tabel, yaitu: tabel TMRuang, tabel TMwaktu, tabel TMTanggal, tabel TTProsesRuangWaktu, tabel TMPenguji, tabel TMDosen, tabel TTProsesFinal. tabel TTPeserta, tabel TTUser dan tabel TTUploadMahasiswa.

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama File : TMDosen
    Media : Hardisk
    Panjang record : 60 karakter
    Primary key : NID
  2. Tabel 3.9 Struktur Tabel TMDosen
  3. Nama File : TMPenguji
    Media : Hardisk
    Panjang record : 68 Karakter
    Primary key : NID
  4. Tabel 3.10 Struktur Tabel TMPenguji
  5. Nama File : TMRuang
    Media : Hardisk
    Panjang record : 21 Karakter
    Primary key : KodeRuang
  6. Tabel 3.11 Struktur Tabel TMRuang
  7. Nama File : TMTanggal
    Media : Hardisk
    Panjang record : 20 Karakter
    Primary key : KodeTanggal
  8. Tabel 3.12 Struktur Tabel TMTanggal
  9. Nama File : TMWaktu
    Media : Hardisk
    Panjang record : 22 Karakter
    Primary key : KodeWaktu
  10. Tabel 3.13 Struktur Tabel TMWaktu
  11. Nama File : TTPeserta
    Media : Hardisk
    Panjang record : 30 Karakter
    Primary key : NIM
  12. Tabel 3.14 Struktur Tabel TTPeserta
  13. Nama File : TTUser
    Media : Hardisk
    Panjang record : 76 Karakter
    Primary key : IdUser
  14. Tabel 3.15 Struktur Tabel TTUser
  15. Nama File : TTProsesRuangWaktu
    Media : Hardisk
    Panjang record : 44 Karakter
    Primary key : KodeProses
  16. Tabel 3.16 Struktur Tabel TTProsesRuangWaktu
  17. Nama File : TTUploadMahasiswa
    Media : Hardisk
    Panjang record : 491 Karakter
    Primary key : ID
  18. Tabel 3.17 Struktur Tabel TTUploadMahasiswa
  19. Nama File : TTProsesFinal
    Media : Hardisk
    Panjang record : 95 Karakter
    Primary key : KodeProsesFinal
  20. Tabel 3.18 Struktur Tabel TTProsesFinal

Flowchart

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Sistem PENTAS+ yaitu :

  1. Flowchart untuk Sistem PENTAS+

Gambar 3.12 Flowchart Pentas+

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem PENTAS+ yang akan dibuat, yaitu :

  1. Prototype Sistem Pentas+
    1. Prototype Tampilan Halaman Login
    2. Gambar 3.13 Prototype Halaman Login Pentas+
    3. Prototype Tampilan Halaman Utama
    4. Gambar 3.14 Prototype Halaman Utama Pentas+
    5. Prototype Tampilan Input Form
    6. Gambar 3.15 Prototype Tampilan Input Form
    7. Prototype Tampilan View
    8. Gambar 3.16 Prototype Tampilan View

Konfigurasi Sistem

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor: Intel Dual Core
  2. Monitor: 14.0” HD LED/LCD
  3. RAM: 4 GB DDR3 Memory
  4. Hardisk: 500 GB HDD
  5. Printer: Printer Canon MP497

Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 8
  2. Google Chrome
  3. Visual Paradigm

  4. Mozilla Firefox
  5. FileZilla
  6. Adobe Photoshop CS3
  7. Adobe Dreamweaver CS3
  8. Microsoft Office
  9. Sublime Text 3
  10. Navicat

Testing

Metode Implementasi

Implementasi PENTAS+ di Perguruan Tinggi Raharja menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Berikut ini terdapat 8 (delapan) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing:

Tabel 3.19 Tabel List Pengujian Sistem
  1. Mengakses Pentas+
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat mengakses Pentas+ dengan mengetikan url http://pentasplus.tk dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
    Tabel 3.20 Tabel Pengujian Black box Pada Akses Pentas+
  2. Login Pentas+ Menggunakan SSO (Single Sign On).
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Login pada Pentas+ dengan SSO di Perguruan Tinggi Raharja. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
    Tabel 3.21 Tabel Pengujian Black box Login Pentas+ dengan SSO.

  3. Validasi Input Form.
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Input Form di aplikasi PENTAS+. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:
    Tabel 3.22 Tabel Pengujian Black box Input Form.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan.

Implementasi

Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.23 Tabel Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Tabel 3.24 Tabel Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Penjadwalan sidang tugas akhir/skripsi (pentas+) adalah sebagai berikut:

  1. Sistem proses penyusunan jadwal sidang sebelumnya menggunakan cara manual, dimana panitia sidang membuat jadwal sidang dengan menginputkan variabel variabel yang berkaitan dengan data sidang yaitu Penguji, Peserta, Ruang dan Waktu secara satu persatu. Dan saat ini ada PENTAS+ yang bertujuan untuk mempermudah panitia sidang dalam membuat jadwal sidang secara terkomputerisasi.
  2. Proses pembuatan jadwal sidang secara manual masih memiliki banyak kekurangan. Bukan hanya dari segi efisisensi waktu, akan tetapi juga dari sulitnya mendeteksi jadwal waktu sidang dosen yang bentrok dan dalam merekap jumlah ampuh masing-masing penguji. Dengan PENTAS+ selain mampu menghasilkan jadwal sidang secara cepat juga mampu menganalisa jadwal bentrok dosen dan merekap jumlah sidang yang diampuh penguji.
  3. Dalam merancang sistem penjadwalan sidang untuk mengatasi permasalahan yang sedang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, diperlukan sebuah sistem yang mampu menggenerate jadwal sidang secara otomatis. Oleh karna itu PENTAS+ dibuat dengan menggunakan algortima sekuensial searching untuk memenuhi kebutuhan proses penjadwalan sidang.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlunya pengkajian lebih dalam lagi mengenai algoritma pembagian jadwal menguji dosen. Agar semua dosen mendapatkan jumlah jam menguji yang sama.
  2. Perlunya penambahan fasilitas data history peserta sidang berdasarkan tahun ajar.
  3. Perlunya algoritma penyesuaian kompetensi penguji sidang dengan peserta sidang yang diuji

DAFTAR PUSTAKA

  1. Turban, eFraim. 2010 . Decision Support Data and Business Intelligence System. Ninth Edition, Pearson Educational International: Prentice Hall.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  3. Hartono. 2013. Introduction to Information Systems. McGrawHill.
  4. Nurmala Kusuma Wardani (2012), ”Aplikasi M-Parking (Mobile Parking) Berbasis Mobile Android”, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
  5. Wikipedia Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama.
  6. 6,0 6,1 Simarmata. Janner. 2010. Rekayasa Web. Yogyakarta: Andi.
  7. 7,0 7,1 7,2 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  8. 8,0 8,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  9. 9,0 9,1 Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Penerbit Mediakita, Jakarta.
  10. Kustiyaningsih, Yeni. 2011. ”Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL”. Penerbit Graha Ilmu, Jakarta.
  11. Oktavian, Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Penerbit Mediakom, Yogyakarta.
  12. 12,0 12,1 Madcoms, 2010. ”Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan pemrograman PHP dan MySQL”. Penerbit Andi, Yogyakarta.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 13,4 Rizky, Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Penerbit Prestasi Pusaka, Jakarta.
  14. Semiawan. Conny. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
  15. Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
  16. Warsito, Ari B. Yusup, Muhamad. Yulianto. Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Perguruan Tinggi Raharja: Indonesia, 2012.
  17. Ariani, Dian. Fahriza, Arna. S.Kom. Prasetyaningrum, S.Si,M.T. Optimasi penjadwalan matakuliah di jurusan teknik informatika PENS dengan menggunakan algortima Particle Swarm Optimization (PSO). Institut Teknologi Sepuluh November tahun 2014
  18. Nur Indah Susanti, Meilia. Indrianto. 2014. ”Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Sidang Untuk Mendukung Manajemen/Administrasi Jurusan”. STT PLN. Jakarta.
  19. Randicha, Galoh. Amien Syafei, Wahyul. Fatchur Rochim, Adian. 2014. “Sistem penjadwalan sidang tugas akhir berbasis web dengan pesan pengingat melalui sms dan aplikasi pada perangkat android dijurusan teknik elektro Universitas Diponegoro”. Universitas Diponegoro. Semarang.
  20. Yaqin, M. Ainul. Lisbiantoro, Totok. 2012. “Optimasi Penjadwalan Perkuliahan Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Metode Seleksi Rank”. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Tugas Akhir, diantaranya yaitu:

Lampiran A.1  : Validasi Tugas Akhir (TA)
Lampiran A.2  : Surat Penugasan Kerja
Lampiran A.3  : Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
Lampiran A.4  : Formulir Permohonan Usulan Penelitian TA
Lampiran A.5  : Surat Pengantar Observasi TA
Lampiran A.6  : Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.7  : Kartu Bimbingan TA
Lampiran A.8  : Formulir Permohonan Penggantian Judul TA
Lampiran A.9  : Daftar Nilai
Lampiran A.10  : Validasi Sidang Akademik
Lampiran A.11  : Kwitansi TA, Raharja Career, dan Sidang TA
Lampiran A.12 : Formulir Seminar Proposal TA
Lampiran A.13 : Formulir Final Presentasi TA
Lampiran A.14 : Formulir Pertemuan Stakeholder TA
Lampiran A.15 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.16 : Sertifikat Jurnal dan Pemberitahuan Penerimaan Makalah
Lampiran A.17 : Sertifikat Toefl
Lampiran A.18 : Sertifikat Prestasi DID
Lampiran A.19 : Sertifikat Seminar Nasional
Lampiran A.20 : Sertifikat Seminar Internasional
Lampiran A.21 : Sertifikat Raharja Career
Lampiran A.22 : Katalog Product
Lampiran A.23 : Ijazah SMA
Lampiran A.24 : CV (Curiculum Vitae)

LAMPIRAN B

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan TA, diantaranya yaitu:

Lampiran B.1  : Hasil Wawancara dengan Stakeholder
Lampiran B.2  : Surat Keterangan Implementasi Program

Contributors

Cahyo