TA1211373781

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN KONTROL

KEAMANAN ASET PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN KONTROL

KEAMANAN ASET PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
       
NIP : XXXXX
       
NIP : 08166

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN KONTROL

KEAMANAN ASET PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN KONTROL

KEAMANAN ASET PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1211373781

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia memiliki unit Data Clearence Security (DCS) yang melakukan salah satu aktivitas yang ditugaskan kepada personel keamanan internal dalam pengelolaan dan pengawasan keamanan aset yang masuk dan keluar pada area perusahaan baik kendaraan, barang/perangkat, gedung maupun karyawan. Dalam prosesnya untuk melakukan kegiatan pengelolaan dan pengawasan aset/perangkat yang masuk maupun keluar masih menggunakan metode manual seperti pencatatan data kepemilikan pada form kertas. Sehingga dalam aktivitasnya membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan pengecekan setiap aset/perangkat yang dimiliki oleh employee, intern pass, dan guest bahkan kurang lengkapnya laporan yang dihasilkan. Maka perlu dilakukan pembenahan dengan merancang suatu sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset serta didukung pencetakan label barcode pada setiap perangkat. Pembangunan sistem aplikasi yang dimaksud dibuat case tools Visual Paradigm for Unified Modelling Language 6.4 Enterprise Edition. Sementara itu rancangan program dibuat menggunakan software Xampp versi 1.8.3, Apache versi 2.4.7, PHP versi 5.5.9, Dreamweaver CS6. Hasil ahkir dari penelitian ini adalah sebuah sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset yang siap diimplementasikan.


Kata Kunci:keamanan, aset, kontrol.

ABSTRACT

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia has units Clearence Data Security (DCS) that perform one of the activities that are assigned to internal security personnel in the management and supervision of security assets in and out on the area of ​​good company vehicles, goods / equipment, buildings and employees , In the process to conduct asset management activities and surveillance / incoming and outgoing devices still use manual methods such as recording of data ownership in paper form. So that the activity requires a relatively long time because it had to check each asset / devices owned by the employee, intern pass, and the guest even incomplete reports generated. It is necessary to reform by designing a system of asset management application security controls as well as barcode label printing is supported on each device. Application system development tools is made case Visual Paradigm for the Unified Modeling Language 6.4 Enterprise Edition. While the design of programs created using Xampp software version 1.8.3, Apache version 2.4.7, PHP version 5.5.9, Dreamweaver CS6. Ahkir result of this research is a safetycontrol system asset management application that is ready to be implemented.


Keywords : security, asset, control.

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir (TA) inidengan judul :

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya Komputer (A.Md) untuk jenjang DIII di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak maka penulisan laporan ini tidak akan berjalan lancar. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I , selaku Presiden Direktur STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs, Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  3. Bapak Padeli, M.Kom, selaku Pembantu Direktur I (Pudir I) AMIK Raharja Informatika
  4. Ibu Ruli Supriati, S.Kom, selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom, selaku dosen pembimbing I.
  6. Bapak Rasyid Tarmizi, S.E.,M.M, selaku dosen pembimbing II.
  7. Bapak Bambang Wijanarko, S.Kom selaku pembimbing di PT Garuda Maintenance Faility AeroAsia.
  8. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Kedua Orang Tua penulis, yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik.
  10. Kakak dan Abang penulis yang selalu memberikan masukan dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
  11. Rekan-rekan mahasiswa/I yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kriktik yang membangun sangat penulis harapkan.


Tangerang, 03 Juni 2015
LILIS LESTARI SIMANJUNTAK
NIM. 1211373781

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3 Tahap Elisitasi III
  4. Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi
  5. Tabel 3.5 Unnormal Form
  6. Tabel 3.6 First Normal Form
  7. Tabel 3.7 Tabel Employee
  8. Tabel 3.8 Tabel Intern Pass
  9. Tabel 3.9 Tabel Guest
  10. Tabel 3.10 Tabel New Asset Ownership
  11. Tabel 3.11 Tabel Jenis Hardware
  12. Tabel 3.12 Tabel Check Hardware
  13. Tabel 3.13 Blackbox Testing
  14. Tabel 3.14 Schedule Implementasi
  15. Tabel 3.15 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Adobe-Dreamweaver-CS6
  2. Gambar 2.2 Contoh Gambar Aset
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF AeroAsia
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan
  6. Gambar 3.4 Use Case Diagram Petugas
  7. Gambar 3.5 Use Case Diagram Pimpinan/Suvervisior
  8. Gambar 3.6 Activity Diagram Petugas
  9. Gambar 3.7 Activity Diagram Pimpinan/Suvervisior
  10. Gambar 3.8 Squence Diagram Petugas
  11. Gambar 3.9 Squence Diagram Pimpinan/Suvervisior
  12. Gambar 3.10 Second Normal Form
  13. Gambar 3.11 Third Normal Form
  14. Gambar 3.12 Flowchart Program
  15. Gambar 3.13 Flowchart Pada Jenis Hardware
  16. Gambar 3.14 Flowchart Pada New Asset Ownership
  17. Gambar 3.15 Diagram HIPO Sistem Aplikasi Manajemen Kontrol Keamanan Aset
  18. Gambar 3.16 Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
  19. Gambar 3.17 Rancangan Prototype Tampilan Login
  20. Gambar 3.18 Rancangan Prototype Tampilan Awal Setelah Login
  21. Gambar 3.19 Rancangan Prototype Tampilan Form Create New Asset
  22. Gambar 3.20 Rancangan Prototype Tampilan Manage New Asset Ownership
  23. Gambar 3.21 Rancangan Prototype Tampilan Create Check In Hardware
  24. Gambar 3.22 Rancangan Prototype Tampilan Create Check Out Hardware
  25. Gambar 3.23 Rancangan Prototype Tampilan Report
  26. Gambar 3.24 Tampilan Awal Sebelum Login
  27. Gambar 3.25 Tampilan Form Login
  28. Gambar 3.26 Tampilan Awal Setelah Login
  29. Gambar 3.27 Tampilan Create New Asset Ownership
  30. Gambar 3.28 Tampilan Halaman New Asset Ownership (Pemilik Aset/Perangkat)
  31. Gambar 3.29 Tampilan Halaman Create Jenis Hardware
  32. Gambar 3.30 Tampilan Halaman Daftar Jenis Hardware
  33. Gambar 3.31 Tampilan Halaman Cetak Barcode
  34. Gambar 3.32 Tampilan Halaman Check Barcode Hardware In
  35. Gambar 3.33 Tampilan Halaman Check Barcode Hardware Out
  36. Gambar 3.34 Tampilan Halaman Report In
  37. Gambar 3.35 Tampilan Halaman Report Out

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu pesat, terutama teknologi informasi dan komputerisasi yang semakin maju dan modern seiring dengan kebutuhan pemakai (user). Kemajuan tersebut justru menghadirkan banyak inovasi dan tantangan zaman yang semakin cepat. Jadi dengan demikian, penguasaan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia merupakan modal dasar yang perlu kita persiapkan saat iniuntuk memenuhi tantangan dunia kerja dan dunia usaha. Ketersediaan informasi yang cepat dan akurat serta didukung di penerapan sistem yang optimal menjadi kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh setiap perusahaan.

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia memiliki unit kerja dalam pengelolaan keamanan aset perusahaan baik kendaraan, barang, gedung maupun karyawan. Salah satu aktivitas unit Data Clearence Security (DCS) yaitu pengelolaan dan pengawasan data barang/aset yang masuk dan keluar pada area PT. GMF AeroAsia. Untuk membantu proses kegiatan operasional harian, maka diperlukan suatu system komputerisasi yang terintegrasi berbasis web yang dapat diakses baik intranet maupun internet yang dinamakan sebagai Security Management System. .

Dari uraian singkat diatas, saya ingin mencoba untuk mengembangkan sistem yang ada dalam rangka peningkatan layanan terhadap karyawan, pekerja pihak ketiga maupun tamu pada PT. GMF AeroAsia. Maka penulis mengambil judul “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN ASET PADA PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana analisa sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang berjalan saat ini?

  2. Apa permasalahan yang terjadi pada sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia ?

  3. Bagaimana rancangan sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset yang diusulkan pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian. Maka disini penulis hanya membahas pembuatan sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT.GMF AeroAsia yaitu ; mulai dari proses pengelolaan data kepemilikan aset yang masuk dan keluar, pengelolaan maupun pengawasan aset yang masuk maupun keluar, sampai dengan proses pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

  1. Untuk menganalisa dan mengetahui seperti apa sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada PT.Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.

  3. Untuk merancang sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset yang bertujuan untuk mempermudah personel DCS dalam pengelolaan data dan pengawasan pengelolaan data perangkat baik yang dimiliki oleh Karyawan PT. GMF AeroAsia, Pekerja Pihak Ketiga maupun Tamu, dan menyajikan laporan terkait pemasukan maupun pengeluaran aset ke/dari area kerja PT. GMF AeroAsia yang dibuat berbasis web.

  4. Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan dan memenuhi syarat untuk mengikuti Sidang Ahli Madya Diploma III (D3) pada Jurusan Manajemen Informatika.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Bagi PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia

    1. Merupakan sarana penghubung kerjasama antara perusahaan dengan Perguruan Tinggi Raharja khususnya bagi mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika.

    2. Memberikan saran atau masukan yang dapat dipergunakan oleh manajemen perusahaan sebagai pertimbangan untuk mengadakan perbaikan yang ada dalam sistem struktur pengolahan data di PT. GMF AeroAsia.

  2. Manfaat Bagi Peneliti

  1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan dimiliki di dalam bangku perkuliahan sehingga dapat mengetahui perbandingan pengetahuan di bangku perkuliahan dengan dunia kerja.

  2. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh industri/ institusi/ instansi kepada mahasiswa.

  3. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman kerja sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.

Metode Penelitian

Dalam hal ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan dan mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Teknik pengumpulan yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang dierlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Dalam metode ini penulis mengadakan penelitian dengan menganalisis sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi lapangan melalui pengamatan langsung di bagian Data Clearence Security atau unit DCS pada PT.Garuda Maintance Facility (GMF) AeroAsia dan mencari data yang diperlukan kepada stakeholder dalam penulisan laporan penelitian ini.

  2. Wawancara (Interview)

    Adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara mewawancarai secara lisan dan sistematis terhadap orang yang bersangkutan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder yang bernama Bambang Wijanarko sebagai Business Process Analyst di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia mengenai apa saja yang diinginkan dalam mengetahui tentang permasalahan yang sedang diamati untuk menyakinkan hal-hal kegiatan observasi yang telah dilakukan..

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur yang ada pada PT GMF AeroAsia. Penulis juga melakukan Studi Pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis. .

Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagu penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan memalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Survey sistem berjalan

    Dalam melakukan Tugas Akhir ini dilakukan langsung ke PT. Garuda Maintance Facility (GMF) AeroAsia atau badan usaha yang dijadikan object penelitian, survey penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap bagian yang terkait serta mempelajari sistem dan prosedur yang sedang berjalan..

  2. Analisa Terhadap Temuan Survey

    Setelah melakukan survey, selanjutnya dilakukan hasil survey sehingga diperoleh masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi Temuan Survey

    Dalam menyusun Tugas Akhir ini dilakukan identifikasi pernyataan sistem yang digunakan sehingga bisa dimuat suatu rancangan sistem yang di susun.

Metode Perancangan Sistem

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, metode yang akan digunakan adalah menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang dibutuhkan oleh administrasi pada elisitasi. Bahasa yang akan digunakan adalah ;MySQL, PHP serta database. Pemodelan rancangannyamenggunakan UML dan Visual Paradigm, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Macromedia Dreamwever.

Metode Prototipe

Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam Tugas Akhir ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami laporan ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab, agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi pembahasan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan sistematika penulisan yang dipakai sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini ini Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan manfaat penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir yaitu Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan Gambaran Umun Perusahaan, Tata Laksana Sistem, User Requirement, Tata Laksana Sistem Usulan, Rancangan Basis Data, Flowchart, Rancangan Prototipe Yang Diusulkan, Rancangan Tampilan Yang Diusukan, Konfigurasi Sistem Usulan, Hak Akses, Testing, Schedule Implementasi, dan Estimasi Biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran dan Kesan penulis yang berkaitan dengan hasil penganalisaan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

A. Defenisi Sistem

Kata “sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Sistem terdiri atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan. Defenisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Gordon B. Davis dalam buku Rusdiana (2014:28)[1],”Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan.”

  2. Menurut Norman L. Enger dalam buku Taufiq(2013:2)[2], “Sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.”

  3. Menurut Sutabri (2012:16)[3], “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari berbagai defenisi diatas bisa disimpulkan bahwa,”Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk satu keasatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[3],”Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output.” Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yan lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkunga Luar Sistem (Evirontment)

  6. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagi masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Proses)

  14. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective )

  16. Suatu sistem dikatakan berhasi bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[3], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Determinasi dan Sistem Probalistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

A.Defenisi Data

Menurut Susanto dalam bukunya Rusdiana (2014:68)[1],” Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.”

Menurut Iqbal dalam bukunya Taufiq (2013:13)[2],” Data adalah bentuk jamak dari datum”. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.”

Menurut Sutabri (2012:1)[3],” Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum”. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan.

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian data tersebut, dapat disimpulkan bahwa “Data” adalah fakta atau apapun yang dapt digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.

B. Defenisi Informasi

Menurut Raymond Mc.Led dalam bukunya Rusdiana(2014:74)[1],” Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Menurut Darmawan (2013:2)[4],”Informasi adalah hasi dari pengolahan data, tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi ”.

Menurut Sutabri (2012:29)[3],”Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum.” Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya.

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat.

C. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:14)[3], Kualitas suatu Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu: informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.

D. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[3], Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.

  9. Ketepatan waktu

  10. Menunjukan tidak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informais tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Defenisi Sistem Informasi

Menurut Azar Susanto dalam bukunya Taufiq (2013:17)[2],”Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupu nifisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.”

Menurut James A O’Brien dalam bukunya Taufiq(2013:18)[2],” Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Menurut Sutabri (2012:46)[3],”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

B. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[3], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)

  2. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input , menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok kendali (control block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

C. Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Berikut tujuan sistem informasi yaitu:

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalamorganisasi

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Reability)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibell, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

A. Defenisi Analisa sistem

Menurut Taufiq(2013:153)[2],” Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki ”.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq(2013:153)[2],” Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.”

Menurut Darmawan (2013:210)[4], “Analisa sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Dari defenisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegian mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnalnya (2013:117), Fungsi analisa sistem adalah sebagi berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user)

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

B. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi dkk dalam jurnal(2011:322), “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Sutabri (2012:220)[3], “Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem.”

Adapun tujuan utama dari tahap analisa sistem ini adalah sebagai berikut

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

A. Defenisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:215)[4],” Perancangan sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisa”.

Menurut John Burch & Gary Grudnitski dalam bukunya Darmawan (2013:227)[4], “Perancangan sistem adalah sebagai pengambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi ”.

Menurut George M. Scott dalam buku Darmawan (2013:228)[4], “ Perancangan sistem adalah yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”.

Dari defenisi di atas bisa disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah:

  1. Tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem

  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

  4. Dapat berupa penggambaran, perencananaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

  5. Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk.

  6. Termasuk mengonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

B. Tujuan Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangu yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML

A. Defenisi UML

Menurut Widodo (2011:6)[5], “ UML singkatan dari Unified Modeling Languages yang berarti bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.” Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya. UML dapat diaplikasikan untuk maksud tertentu , antara lain untuk:

  1. Merancang perangkat lunak

  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dalam proses bisnis.

  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Menurut Nugroho (2010:6)[6], “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan di pahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, mensfesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing) .

B. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)


Menurut Nugroho (2010:117)[6], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a) Structural Things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b) Behavioral Things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c) Grouping Things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d) Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a) Ketergantungan (Dependention).

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b) Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c) Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d) Realisasi (Realization)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

c. Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10)[5], pada bukunya menjelaskan Unified Modeling Language (UML) menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, diagramtersebut antara lain:

  1. Diagram kelas (Class diagram)

  2. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antar muka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi.

  3. Diagram paket (Package Diagam)

  4. Bersifat statis, diagram inimemperlihatkan kumpulan kelas-kelas , merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Diagram Use Case

  6. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  7. Diagram interaksi dan Sequence (urutan)

  8. Bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  9. Diagram komunikasi (Communication diagram)

  10. Bersifat dinamis , diagram ini sebagai pengganti diagram kolaborasi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. Diagram statechart (Statechar Diagram)

  12. Bersifat dinamis, diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state) ,transisi, kejadian serta aktivitas.

  13. Diagram Aktivitas (Activity diagram)

  14. Bersifat dinamis, diagram ini merupakan tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Diagram komponen (Component Diagram)

  16. Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan organisasi serta ketergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Diagram Deploymen (Devolopment Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (ru-time). Memuat simpul simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya.

Konsep Dasar Database

A. Defenisi Database

Menurut Anhar (2010: 45),” Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Jurnal CCIT Martono, (2009:32), “Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence .”

Menurut Prasetio (2012:181)[7], “Database adalah sebuah struktur yang umumnyadikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebihdisukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat.”

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

B. Jenis-Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web Server

  2. Menurut Oktavian (2010:11), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari penggunamelalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

    Menurut Arief (2011:19)[8], “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsisebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan web servermerupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML.

  3. XAMPP

  4. Menurut Madcoms (2010:341)[9], sekarang ini banyak paket software instalasi web serveryang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

    Menurut Wardana (2010:8)[10], “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung WebServer Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”.

  5. PHP

  6. Menurut Arief (2011:43)[8], PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-sidescripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

    Menurut Oktavian (2010:31), “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatubahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTL”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.

    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database,seperti: MySQL.

    4. Merupakan software yang bersifat open source.

    5. Gratis untuk di donwload dan digunakan.Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun,seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

    Menurut Anhar (2010:3), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat opensource. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting).

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML.

  7. PhpMyAdmin

  8. Menurut Nugroho (2010:88)[6],“ PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi OpenSource yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.

    Menurut Arief (2011:429)[8], “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical UserInterface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.

    Menurut Prasetio (2012:53)[7], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang bergunauntuk mengelola database MySQL”.Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa denganmenggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu dalam menavigasi beberapa database, table, log, dan beberapa hal lainnya.

  9. MySQL

Menurut Nugroho (2010:91)[6], MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca,ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (DatabaseManagement System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367)[9], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangatdibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL.

Menurut Arief (2011:151)[8], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salahsatu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Konsep Dasar Web

A. Defenisi Web

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem denganinformasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7)[8], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transferprotocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

B. Jenis-Jenis Web

Menurut Arief (2011:8)[8], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CSS (Cascading Style Sheet).

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi.

Konsep Dasar Dreamweaver

A. Defenisi Dreamweaver


Menurut Madcoms (2010:1)[9], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[7],“Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskankode HTML secara visual”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah sebuah software HTML editor profesional yang digunakan untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.

Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS6. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe. Adobe Dreamweaver CS6 adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat website yang menggunakan HTML, PHP, Java script, dll. Spesifikasi untuk menginstal Adobe Dreamwever CS6 adalah sebagai berikut:

  1. Sistem operasi: Windows XP SP2, Windows Vista, Windows 7

  2. Kapasitas Harddisk: Minimal 1 GB

  3. Memori / Random Access Memory (RAM): Minimal 512 MB

  4. Resolusi monitor: 280x800 piksel

Gambar 2.1 Adobe-Dreamweaver-CS6

B. Kelebihan Dreamweaver CS6

  1. Kemampuannya membuat halaman web yang terlihat konsisten.Adobe Dreamweaver sudahterinstall beberapa template yang elegan dan menarik. Tentunya ini memudahkan anda yang ingin belajar membuat sebuah web namun anda belum mampu membuat design web sendiri.
  2. Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan Program ini tidak hanya dirancang untuk anda yang sudah mahir dan mengerti bahasa pemrograman atau yang lebih dikenal dengan sebutan WYSIWYG (What You See Is What You Get). Selain itu dreamweaver memiliki kemampuan memperlihatkan 3 proses yang berbeda, yaitu :
    1. Code View : Berfungsi untuk hanya menampilkan script html saja.
    2. Desain View : Berfungsi menampilkan kode-kode html yang anda tulis menjadi sebuahdesign/template yang nantinya akan ditampilkan di browser.
    3. Split View : Berfungsi menampilkan gabungan antara Code View dan Desain View pada saat bersamaan.Jadi anda bisa langsung melihat perubahan pada saat anda mengubah htmlnya.
  3. Mudah untuk mengupload melalui FTPDreamweaver sudah dilengkapi dengan fitur FTP jadi setelah anda selesai membangun sebuah web, anda bisa langsung menguploadnya melalui FTP . FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internet work.
  4. Dapat dikustomDreamweaver dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang anda perlukan. Menu, tab, perintah, font dan warna semua kode dapat disesuaikan dengan preferensi pribadi. Hal ini dapat secara efektif memudahkan proses desain web. Selain itu dreamweaver didukung banyak plug-in yang membantu anda dalam proses desain.

Konsep Dasar Prototipe

A. Defenisi Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229)[4],”Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Raymond McLeod (Sidik : 2013), “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebutprototyping ".

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

  1. Throw-away
  2. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

  3. Incremental
  4. Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  5. Evolutionary

Pada metode ini,prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk finalatau produk akhir.

Tahapan-tahapan dalam prototyping adalah sebagai berikut :

  1. Pengumpulan kebutuhan
  2. Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

  3. Membangun prototyping
  4. Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

  5. Evaluasi protoptyping
  6. Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.

  7. Mengkodekan sistem
  8. Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

  9. Menguji sistem
  10. Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur danlain-lain.

  11. Evaluasi Sistem
  12. Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah,maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

  13. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Konsep Dasar Testing

A. Defenisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[11], “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi, adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi, adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure, adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  2. Fault , adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error , adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  4. <i> Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

B. Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259)[11], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing
  2. Menurut Rizky (2011:262)[11], “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  3. Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265)[11], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value Analysis
  4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan.

  5. Cause Effect Graph
  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

  7. Random Data Selection
  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Darihasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test

Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Hendrayudi (2009:143)[12], aplikasi adalah kumpilan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tentu (khusus).

Menurut Sutarman (2012:147)[13], aplikasi adalah program yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang umum.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan dan program yang dibuat oleh perusahaan kompuer untuk para pemakai.

  1. Software Aplikasi

Menurut Sutarman (2012:88)[13], software ini antara lain digunakan untuk mengolah data elektronik. Banyak software aplikasi yang ditawarkan di pasaran, namun kita dapat mengelompokkan software aplikasi menurut kegunaannya:

  1. Software untuk pengolahan kata (word processing)
  2. Software untuk pengolahan angka/data tabel (spreadsheet)
  3. Software untuk pengolahan data statistik.
  4. Software untuk pengolahan database, dll.

Konsep Dasar Yii Framework

Yii Framework adalah kerangka kerja PHP berbasis-komponen dengan performansi tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari easy, efficient dan extensible (mudah, efisien, dan bisa diperluas).

Menurut Ruliarmando [14] terdapatbeberapa fitur dalam yii framework, yaitu:

  1. MVC (Model - View - Controller)

    Hampir semua framework PHP saat ini berbasis MVC, tidak terkecuali Yii karena dengan MVC aplikasi menjadi lebih terstruktur dan mudah di pahami.

  2. ORM (Object Relational Mapping)
  3. Object Relational Mapping merupakan salah satu keunggulan Yii dalam urusan Database, jika kita lihat secara spesifik lagi maka Yii sebenarnya menyediakan mekanisme seperti DAO (Data Access Object), Query Builder (seperti di framework CI), Active Record (ORM) dan Database Migration. Dengan ORM pekerjaan developer menjadi terbantu karena tidak perlu menulis query SQL yang rumit lagi, cukup dengan memanggil fungsi-fungsi tertentu.

  4. Form input dan validasi
  5. Yii sangat membantu sekali dalam urusan menangani form input, karena para developer telah disediakan sejumlah validator yang akan memvalidasi inputan dari pengguna aplikasi dengan cara yang mudah dan efisien.

  6. Widget

    Widget merupakan konsep di Yii yang menyediakan komponen-komponen user interface yang siap pakai, misalnya data grid, autocomplete, tree view dll.

  7. Autentikasi dan Autorisasi

    Yii sudah menyediakan mekanisme Autentikasi (login, logout) danAutorisasi (hak akses) terhadap pengguna sistem.

  8. Skin dan Tema
  9. Masalah tampilan pun sudah di perhatikan oleh Yii, dengan konsep Skinning kita bisa meng-costumize tampilan komponen user interface di aplikasi kita menggunakan CSS sedangkan dengan konsep Theming kita bisa mengganti-ganti seluruh tampilan aplikasi denganmudah.

  10. Web Service
  11. Yii memiliki support yang cukup baik untuk membuat web service pada web kita seperti meng-generate spesifikasi WSDL service secara otomatis.

  12. Internationalization (I18N) dan Localization (L10N)
  13. Mensupport translasi pesan, tanggal dan format waktu sesuai dengan lokasi dimana anda berada.

  14. Caching
  15. Dengan caching, aplikasi yang kita rancang bisa menjadi lebih cepat, dan Yii mempermudah mekanisme itu dengan menyediakan class-class yang siap pakai dan mensupport banyak teknik seperti APC dan memcached.

  16. Penanganan Error dan Logging
  17. Segala pesan error yang keluar dari aplikasi anda ditampilkan secara bagus dan mudah dimengerti, mekanisme logging nya juga sangat bagus.

  18. Security
  19. Yii memiliki fitur keamanan yang membantu dalam mencegah serangan-serangan seperit SQL Injection, XSS, CSRF, Cookie Tampering dll.

  20. Bisa bekerja dengan library luar (3rd party)
  21. Yii telah di desain sedemikian rupa sehingga kita bisa memasang library external dari pihak ketiga untuk di sematkan dalam aplikasi kita

  22. Dokumentasi yang lengkap
  23. Dokumentasi Yii framework bisa dibilang cukup lengkap, setiap method dan property sudah terdokumentasi dengan baik, buku-buku (ebook) dan tutorial mengenai Yii juga lengkap di website nya

  24. Unit dan Fuctional testing
  25. Yii memiliki support penuh terhadap Test Driven Development, sehingga melakukan testing terhadap aplikasi kita menjadi lebih mudah dan menyenangkan, Yii mensupport PHP Unit dan Selenium.

  26. Extensions

Extension sendiri merupakan kontribusi dari pengguna-pengguna Yii dengan membuat widget, library ataupun component yang bisa dipakai dan belum ada di Yii secara built-in.

Konsep Dasar Normalisasi

Menurut Kadir (2009:116), normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan normalisasi, setiap tahapmempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
  2. Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi.

  3. Bentuk Normal Kesatu (1NF atau First Normalized Form).
  4. Digunakan untuk memberi garis bawah suatu huruf atau teks. Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar atau rata (Flat File), data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain..

  5. Bentuk Normal Kedua (2NF atau Second Normalized Form).
  6. Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normalkesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field.Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  7. Bentuk Normal Ketiga (3NF atau Third Normalized Form).

Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka setiap atribut dari kunci harus hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:

  1. Kunci Utama (Primary Key)
  2. Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.

  3. Kunci Calon (Candidate Key)
  4. Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik kejadian yangspesifik dari suatu entity.

  5. Kunci Alternatif (Alternative Key)
  6. Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.

  7. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang menunjukkan keinduknya.laporan.

Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:

  1. Kunci Utama (Primary Key) Tipe File

Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikankedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:

  1. File Induk (Master)
  2. File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja. File induk dibagi menjadi dua yaitu:

    1. File Referensi
    2. File induk yang recordnya relative statis dan jarang berubah nilainya. Contoh: file gaji, file karyawan.

    3. File Dinamik

    File induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering diperbaiki sebagai akibat adanya transaksi. Contoh: file barang, file customer.

  3. b) File Transaksi (File Transaction)
  4. Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang terjadi.

  5. File Laporan (File Report)
  6. Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.

  7. File pelindung (Backup)
  8. Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif digunakan atau hilang.

  9. File Sejarah (History)
  10. Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai dokumentasi.

  11. File Kerja (Temporary)
  12. Disebut juga file sementara (temporary) atau scratch file, yang berisi data yangsifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi atau untuk menghematpemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

  13. File Library

Disebut juga file sementara (temporary) atau scratch file, yang berisi data yang sifatnya sementara karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

  1. File Akses (Access File)
  2. Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca record-record dari suatu file:

    1. Secara Urut (Sequential Access)
    2. Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu record didalam file dengan cara langsung membaca dari record awal dahulu.

    3. Secara Langsung (Direct Access)

    Metode yangmelakukan proses membaca atau menulis satu record didalam file dengan cara langsung membaca record pada posisi yang diinginkan tanpa membaca dari record awal dahulu.

  3. Organisasi File

Pengaturan dari record secara logika didalam file yang dihubungkan satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang digunakan:

  1. File Urut (Sequential File)
  2. Merupakan file dengan organisasi urut dan pengaksesan secara urut.
  3. FileUrut Berindex (Index Sequential File)
  4. Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara langsung.
  5. FileAkses Langsung (Direct Akses File)
  6. Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.

Konsep Dasar Manajemen Kontrol Keamanan Aset

Menurut Stoner dalam buku Rusdiana (2014:112)[1], “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien .”

Menurut Stephen P.Robins dan Mary Coulter dalam buku Rusdiana (2014:112)[1], “Manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegian pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif, efisien, dan melalui orang lain.”

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapadefenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Heniattabi [15], keamanan adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi. Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :

  1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
  2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
  3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

Manajemen Kontrol Keamanan merupakan suatu tindakan untuk menghindari, atau meminimalkan risiko dari terjadinya kejahatan-kejahatan komputer seperti pengaksesan oleh yang tidak berwenang dan lain-lain.

Aset berasal dari asset (bahasa inggris) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan”. Aset adalah segalah sesuatu yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu, perusahaan,maupun dimilik pemerintah yang dapat dinilai secara finansial. Aset Sistem Informasi yang harus di lindungi melalui sistem keamanan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :

  1. Aset Fisik, meliputi : personnel, hardware (termasuk media penyimpanan, dan periperalnya), Fasilitas, Dokumentasi dan Supplies
  2. Aset Logika : data / informasi dan software (sistem dan aplikasi)

Persiapan rencana pekerjaan (Preparation of a Project Plan) perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb :

  1. Tujuan Review
  2. Ruang Lingkup (Scope) Review
  3. Tugas yang harus dipenuhi
  4. Organisasi dari Tim Proyek
  5. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
  6. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

Identifikasi kekayaan (Identification of asset) katagori asset :

·
  • Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
  • Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
  • Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
  • Dokumentasi (Systemand program doc.,database doc.,standards plans, insurancepolicies, contracts)
  • Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
  • Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
  • Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
  • Sistem Software(Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets)
Gambar 2.2 Contoh Gambar Aset

Konsep Dasar Requirement Elicitation

A. Defenisi Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[16], “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah tidak ambigu (Unambiguous), lengkap (Complete), konsisten (Consistent), dapat diubah (Modifiable), dapat dilacak (Traceable), dan dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional Requirements
  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi.

  3. Nonfunctional Requirements
  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (Psudo Requirement)

Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

B. Defenisi Elisitasi

Menurut Guritno (2010:302)[16], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Nugroho (2010:10)[6], Akuisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

C. Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Guritno (2010:302)[16], elisitasi didapat melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus adapada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential, maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operasional, maksudnya manfaat requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option , yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

D. Defenisi Requirement Elicitation

Menurut Guritno (2010:304)[16], Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer , system user , dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mendefinisikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

Konsep Dasar Literature Review

A. Defenisi Literature Review

Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian (Warsito,2009:42).

Menurut Hermawan (2009:43) , “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

B. Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45) , tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Sari (2014), yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Pada penelitian ini proses pengelolaan manajemen aset dan inventaris masih dilakukan secara manual yaitu melalui pembukuan sehingga belum optimalnya pengelolaan data dan pelaporan inventaris. Maka penulis membuat rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database, dan alat pengembangan sistem yang digunakan dengan FlowMap sistem, Context Digram, dan Activity Diagram. Dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolaan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Shiyami Milwandhari, S.Kom (2010), yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang di Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan”. Pada penelitian ini proses inventaris barang masih terjadi penumpukan data yang tidak tersimpan secara terstruktur sehingga dalam pengolahan dan pengelolaan data tidak bekerja secara efektif dan efisien. Maka penulis membuat rancangan mengenai pengklasifikasian barang ke dalam golongan dan bidang kelompok barang tertentu, kodefikasi barang masuk, pengelolaan setiap barang masuk dan keluar dapat tercatat dalam riwayat daftar inventaris. Analisis dilakukan dengan cara tahap survey terhadap sistem yang berjalan, dan desain menggunakan Event List, Context Diagram,Data Flow Diagram, dan ER-Diagram.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Arip Saripudin (2010), yang berjudul “ Sistem Informasi Inventaris Pengadaan Barang Berbasis Intranet di Fakultas Dirasat Islamiyah”. Pada penelitian ini, sistem inventaris pengadaan barang di Fakultas Dirasat Islamiyah masih manual sehingga kesulitan dalam hal melakukan pendataan inventaris barang serta proses pengadaan barang. Maka penulis merancang suatu aplikasi berbasis intranet untuk dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses inventarisasi dan pengadaan barang pada Sub bagian Umum FDI. Teknologi pengkodean komputer menggunakan web server Apache versi 2.5 dan control panel Xampp pemrograman basis data MySQL versi 5.1. namun sistem ini hanya online pada jaringan lokal FDI saja dan tidak terhubung dengan internet.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo Adi Nugroho (2014), yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Barcode Berbasis Client Server Untuk Inventaris Barang Pada SMA Negeri 2 Demak”. Pada penelitian ini, prose inventaris masih terdapat masalah diantaranya pencatatan dan pembukuannya masih menggunakan buku yang nantinya dipindahkan ke Microsoft Excel. Oleh sebab itu penulis membuat rancangan yang bertujuan untuk mempermudah kinerja bagian inventaris dan hal pendataan barang sehingga lebih akurat dan cepat dalam penyajian laporan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database MySQL.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Anjasari (2009), yang berjudul “ Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta”. Pada penelitian ini, proses inventaris dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan buku besar yang digunakan untuk mencatat barang-barang yang ada. Semua keterangan mengenai barang inventaris kantor dicatat dalam suatu buku besar, sehingga untuk catatan barang-barang di tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah tidak ada lagi. Maka penulis membuat suatu rancangan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan inventaris barang yang terkomputerisasi sehingga mampu mendukung kinerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Borland Delphi 7.0 dan MySQL.


Dari beberapa penelitian diatas, maka penulis mengambil acuan dari keenam literature review tersebut untuk dijadikan referensi dalam penulisan ini, dimana keenam literature review tersebut menggunakan metode analisa masalah dan pengumpulan data.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang selanjutnya disebut dengan PT GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai tempat maintenance/ perbaikan berbagai jenis pesawat. Selanjutnya pada tahun 2002, PT GMF AeroAsia berdiri secara terpisah dari PT Garuda Indonesia dan membuka layanan ke maskapai penerbangan lainnya.

Saat ini, PT GMF AeroAsia telah disertifikasi dibanyak negara dan mendapatkan banyak penghargaan serta melayani berbagai maskapai penerbangan baik domestik maupun internasional. Pelanggan utama PT GMF AeroAsia adalah PT Garuda Indonesia. Sedangkan maskapai penerbangan lainnya yang juga menjadi klien dari perusahaan ini adalah Lion Air, Sriwijaya Air, AirAsia, KLM, Cathay Pacific,Sky Aviation, dan masih banyak lagi maskapai penerbangan lainnya. PT GMF AeroAsia memiliki sekitar 3865 karyawan yang tersebar baik di kantor pusat maupun di outstation. Pada perencanaan kedepannya, PT GMF AeroAsia akan mengembangkan lebih banyak lagi outstation-outstation(cabang-cabang) di berbagai wilayah yang strategis.

PT GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service,karena disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe(Badan Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat. PT GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang menempati area tanah seluas 1.150.000 m, antara lain fasilitas perkantoran, 3 hangar seluas 4.800 m, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop, structure and sheet metal shop, automatictest equipment, electric motorshop dan lain-lain. PT GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan perandan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan,dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka, maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu tempat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit)perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.


Visi & Misi PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia

  1. Visi
  2. PT. GMF AeroAsia menjadi MRO kelas dunia pilihan customer. Visi PT. GMF AeroAsia dirancang untuk mewujudkan destinasi strategis yang dikenal dengan “ Global Challenge “ dengan melihat 15 tahun (2003-2018 ) ke depan dan dijabarkan menjadi tiga tahap. Saat ini PT. GMF AeroAsia telah memasuki Tahap Kedua dari Program Global Challenge setelah melewati tahap pertama dan mempersiapkan landasan yang kokoh untuk tahap berikutnya.

  3. Misi

Menyediakan solusi Maintenance Repair & Overhaul (MRO) yang terintegrasi dan handal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.

Maksud dan Tujuan Perusahaan

GMF AeroAsia didirikan untuk melaksanakan bidang jasa Perawatan, Reparasi, dan Overhaul pesawat terbang maupun pendukung lain milik pelanggannya dengan standar kualitas tinggi secara tepat waktu dan biaya kompetitif; juga menyelenggarakan bidang usaha lain yang terkait dan sebagai aktualisasi profesionalisme sumber daya manusia di dalam bisnis perawatan pesawat; serta memupuk keuntungan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

Garuda Maintenance Facility Values

GMF Values merupakan nilai-nilai inti yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan perusahaan. GMF Valuesmempunyai 5 poin yang terdiri dari:

  1. Concern for people : Insan GMF harus saling menghargai, peduli, memberi kesempatan serta membangun hubungan yang tulus dan saling percaya antar insan GMF melalui sistem prekrutan, penempatan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM secara terbuka, adil, obyektif, dan proporsional.
  2. Integrity :Insan GMF harus memiliki ketulusan dan kelurusan hati yang diekspresikan melalui satunya kata dengan perbuatan dalam menerapkan nilai-nilai, etika profesi dan bisnis serta kebijakan dan peraturan perusahaan secara konsistten meskipun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya.
  3. Professional : Insan GMF harus piawai dan sungguh-sungguh dalam menuntaskan tugas sesuaistandart teknis, bisnis, dan etika yang berlaku.
  4. Teamwork : Insan GMF harus senantiasa bekerjasama secara kompak yang dilandasi oleh rasa saling menghormati, saling memahami fungsi, dan peran masing-masing agar dapat menyediakan pekerjaan sampai tuntas dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
  5. Customer focused : Insan GMF harus senantiasa melakukan segala upaya dan tindakanuntuk memenuhi kebutuhan bahkan lebih dari yang diharapkan pelanggan, secara tulus dan penuh semangat.

Struktur Organisasi PT GMF Aero Asia

Dalam menjalankan operasional, GMF AeroAsia membentuk Board Of Management yang terdiri dari keempat Direktur di atas yaitu Direktur Utama,Wakil Direktur Utama, Direktur Keuangan, dan ditambah EVP Base Operation dan EVP Corporate Development and Marketing. Dalam tugasnya Board of Management dibantu oleh Executive Committee yang terdiri dari 16 orang, yaitu:

  • VP Accounting
  • VP Base Maintenance
  • VP Component Maintenance
  • VP Corporate Development & ICT
  • VP Engineering Services
  • VP Human Capital Management
  • VPInternal Audit & Control
  • VPLine Maintenance
  • VP Asset Management & Material Services
  • VP Sales & Marketing
  • VP Quality Assurance & Safety
  • VP Engine Maintenance
  • VP Corporate Secretary
  • VP Learning Centre & Knowledge Management
  • VP Treasury Management
  • VP Aircraft Maintenance Planning & Control
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT GMF Aero Asia

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. President & CEO
  2. Memimpin perusahaan dalam mencapai tujuan (visi) perusahaan untuk menjadi perusahaan MRO yang bertaraf internasional dan menyediakan layanan pemeliharaan, perbaikan, dan pemerikasaan yang terintegrasi untuk menghasilkan penerbangan yang lebih aman.

  3. EVP Corporate Strategy &Development
  4. Berfungsi untuk menentukan arah strategi perusahaan, kegiatan peningkatan kualitas proses dan melaksanakan aktivitas pengontrolan kinerja.

  5. EVP Line Operation
  6. Meyakinkan bahwa proses Line Maintenance Control dan proses penjadwalan telahberjalan sebagai mana mestinya.

  7. EVP Human Capital & Corporate Affair
  8. Berfungsi dalam mengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan dan memastikan sumber daya manusia yang dibutuhkan tersedia. Serta menangani isu-isu yang mengenai perusahaan.

  9. EVP Finance
  10. Mengatur administrasi keuangan dan arus keuangan perusahaan PT. GMF AeroAsia, mendukungdalam hal penganggaran dan kalkulasi biaya.

  11. EVP Base Operation
  12. Memastikanbahwa semua aktivitas yang ada dalam hanggar berjalan dengan semestinya danmemastikan bahwa semua sumber daya yang diperlukan tersedia (hanggar maintenance)

  13. VP Internal Audit Control
  14. Melakukan aktivitas pengawasan untuk memastikan bahwa semua proses akutansi dan keuanganberjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

  15. VP Corporate Secretary
  16. Memastikan bahwa semua pergerakan eksekutif sesuai dengan tindakan yang seharusnya sesuaidengan jabatan mereka.

  17. VP Quality Insurance & Safety
  18. Melakukan aktifitas pengontrolan mengenai sistem yang berjalan dalam PT GMF AeroAsia dan melakukan penilaian dan memberi usulan kepada manajemen mengenai sistem atau proses yang lebih baik.

  19. VP Sales & Marketing
  20. Berfungsi melakukan pengawasan terhadap proses sales dan marketing yang berjalan di perusahaan

  21. VP Corporate Development & ICT
  22. Mengelola dan mengembangkan teknologi informasi yang ada dalam PT. GMF AeroAsia danmemastikan proses aliran data dan integritas data berjalan sesuai dengan ketentuan.

  23. VP Line Maintenance
  24. Memastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan pada kegiatan line maintenance sudahtersedia dan berada pada posisi yang tepat.

  25. VP Engineering Services
  26. Memastikan bahwa semua data mengenai engineering yang dibutuhkan tersedia dan dapatdiakses.

  27. VP Asset Management &Material Services
  28. Mengatur aset dan persediaan yang mendukung aktifitas pada PT. GMF AeroAsia tersediapada saat dibutuhkan.

  29. VP Human Capital Management
  30. Memastikan bahwa sumber daya manusia tersedia jika diperlukan. Menyediakan skill yang dibutuhkan.

  31. VP Learning Center & Knowledge
  32. Mengatur bidang pembelajaran seperti pelatihan karywan dan pembagian knowledge dalam organisasi.

  33. VP Accounting
  34. Mengaturdalam bidang akutansi, mastikan setiap pencatatan dan setiap proses akutansiberjalan sebagai mana mestinya.

  35. VP Component Maintenance
  36. Mengatur dalam hal pemeliharaan komponen-komponen aircraft, memastikan bahwasemua komponen-komponen tersedia pada saat dibutuhkan.

  37. VP Engine Maintenance
  38. Memastikan bahwa semua engine yang dibutuhkan pada saat melakukan aktivitas perawatan tersedia dan dalam kondisi yang baik.

  39. GM Aircraft Cabin Maintenance
  40. Memastikan bahwa kebutuhan spesifikasi pesawat (bagian cabin) tersedia pada saat dibutuhkan dan mengawasi pergerakan material spesifikasi pesawat.

  41. GM Base Maintenance Material
  42. Bertanggung jawab dalam penyediaan materialsparepart. Melakukan aktifitas pembelian material.

  43. GM Base Maintenance Material
  44. Bertanggungjawab dalam penyediaan material/sparepart. Melakukan aktifitas pembelian material.

  45. GM Aircraft Structure Maintenance
  46. Memastikan dan mengawasi kualitas pekerjaan perawatan, perbaikan, dan pemerikasaan struktur pesawat.

  47. GM Base Maintenance Planning & Control
  48. Memastikan bahwa perencanaan mendetil mengenai kebutuhan yang dibutuhkan telah dilakukan,dan memastikan bahwa teknisi dengan kemampuan yang tepat, semua komponen yang dibutuhkan, semua peralatan yang dibutuhkan berada pada lokasi dan waktu yang tepat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Manajemen Kontrol Keamanan Aset Yang Berjalan

  1. Karyawan/Tamu/ dan Pekerja Pihak Ketiga (Pemilik Aset) Melapor
  2. Proses ini karyawan/Tamu/ dan Pekerja pihak ketiga datang ke PT GMF AeroAsia kemudian melapor perihal membawa aset pribadi yang berupa laptop atau notebook kepada personel keamanan internal yang bertugas di depan pintu masuk.

  3. Personel Keamanan Internal Memberikan Form Aset
  4. Proses ini personel keamanan internal akan menanyakan berapa lama waktu aktivitas kunjungan di area kerja GMF untuk memberikan sebuah form kertas aset kepemilikan yang disesuaikan dengan lama waktunya berkunjung.

  5. Pemilik Aset Melengkapi Data Form
  6. Proses ini, karyawan/ pekerja pihak ketiga dan tamu (pemilik aset) mengisi form dan kemudian menyerahkan kembali form isian ke kepada personel keamanan internal.

  7. Personel Keamanan Internal Paraf Form
  8. Proses ini, personel keamanan internal mengisi tanggal/bulan/tahun masuk dan menandatangani form setiap pemilik aset masuk, yang kemudian diserahkan kembali ke tamu atau karyawan pihak ketiga untuk disimpan sampai proses kunjungan/aktivitas selesai.

  9. Pemilik Aset Menerima kembali Form
  10. Proses ini, pemilik aset menerima kembali form aset dari personel keamanan internal untuk disimpan.

  11. Pemilik Aset Keluar dan Menyerahkan Form
  12. Proses ini, setelah kunjungan/ aktivitas pada hari tersebut selesai, pemilik aset kembali menyerahkan form aset kepada personel keamanan internal sebelum keluar dari area kerja PT GMF.

  13. Personel Keamanan Internal Paraf Form
  14. Proses ini, personel keamanan internal menerima form aset yang kemudian mengisi tanggal/bulan/tahun keluarnya aset dan kemudian di paraf. Setelah selesai personel keamanan internal kemudian menyerahkan kembali ke karyawan pihak ketiga atau tamu (pemilik aset).

  15. Pemilik Aset Menerima Kembali Form
  16. Proses ini, pemilik aset menerima kembali form aset dari personel keamanan internal untuk disimpan dan form akan dibawa jika setiap kunjungan membawa aset pribadi ke area kerja PT GMF.

  17. Personel Keamanan Internal Menyajikan Laporan
  18. Proses ini, petugas personel keamanan internal akan menyajikan laporan terkait pemasukan maupun pengeluaran inventory/asset ke/dari area kerja PT. GMF AeroAsia selama satu hari untuk dijadikan laporan.

Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
  2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pemilik aset, personalkeamanan internal dan pimpinan.
  3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram di atas terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 3 vertical swimeline yaitu pemilik aset, personal keamanan internal dan pimpinan.
  3. 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang di inginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.3 Tahap Elisitasi III

Keterangan :

T = Tehnikal              H = High

O = Operasional        M =Middle

E = Ekonomi             L = Low

Requirement Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tata Laksana sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Diusulkan

Gambar 3.4 Use Case Diagram Petugas

Berdasarkan gambar 3.4. Use Case Diagram Petugas terdapat :

  1. 1 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu petugas
  2. 30 Use Case yang melakukan kegiatan oleh actor-actor


Gambar 3.5 Use Case Diagram Pimpinan/Suvervisior

Berdasarkan gambar 3.5. Use Case Diagram Pimpinan terdapat :

  1. Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pimpinan
  2. 15 Use Case yang melakukan kegiatan oleh actor-actor

Activity Diagram Sistem Diusulkan

Gambar 3.6 Activity Diagram Petugas
  1. 1 (Satu) Initial Node, sebagai awal objek
  2. 17 (Tujuh belas) Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  3. 5 (lima) Fork Node, menjelaskan adanya beberapa aliran
  4. 5 (lima) Join Node, menjelaskan adanya beberapa aliran
  5. 1 (Satu) Decision Node, Untuk membuat keputusan
  6. 1 (Satu) Final Node, objek yang diakhiri

Berdasarkan gambar 3.6. Activity Diagram diatas terdapat :

Gambar 3.7 Activity Diagram Pimpinan/Suvervisior

Berdasarkan gambar 3.7. Activity Diagram diatas terdapat :

  1. 1 (Satu) Initial Node, sebagai awal objek
  2. 10 (Sepuluh) Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi
  3. 4 (empat) Fork Node, menjelaskan adanya beberapa aliran
  4. 4 (empat) Join Node, menjelaskan adanya beberapa aliran
  5. 1 (Satu) Decision Node, Untuk membuat keputusan
  6. 1 (Satu) Final Node, objek yang diakhiri

Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.8 Squence Diagram Petugas

Berdasarkan gambar 3.8 Sequence Diagram diusulkan tedapat:

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Petugas
  2. 8 (delapan) Control Life yang digunakan, yaitu Login, Menu Utama, data Ownership, Jenis hardware, New Asset Ownership, Check Hardware, Report, Logout.
  3. 19 (sembilan belas) message yang ada dalam sistem


Gambar 3.9 Squence Diagram Pimpinan/Suvervisior

Berdasarkan gambar 3.9 Sequence Diagram diusulkan tedapat:

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Pimpinan,
  2. 4 (empat) Control Life yang digunakan, yaitu Login, Menu Utama, Asset Ownership, Report, Logout.
  3. 11 (sebelas) message yang ada dalam sistem.

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2ndNF) sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

  1. UNNORMALIZED
  2. Tabel 3.5 Unnormal Form

    Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

  3. First Normal Form (INF)
  4. Tabel 3.6 First Normal Form

    Dapat dijelaskan tabel First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai primary key pada sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia.

  5. Second Normal Form (2NF)
  6. Gambar 3.10 Second Normal Form
  7. Third Normal Form (3NF)
Gambar 3.11 Third Normal Form

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal.Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File  : Employee

    Isi : (employee_id + nama + jabatan + unit + tempat_lahir + tanggal_lahir + tanggal_masuk + pendidikan + jurusan + lokasi + nama_sekolah + pendidikan_1 + pendidikan_2 + grade + passduedate + jobdesc + bitcode + ntrcode + pws)

    Tipe File  : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 585 karakter

    Primary key  : employee_id

    Tabel 3.7 Tabel Employee
  2. Nama File  : Intern Pass

    Isi : (intern_pass_id + intern_pass_year + pers_id + pers_name + birthday + citizen + address + city + country + company + parents + avail_form + avail_until + for_unit + job_pos + remark + reqlettnum + entry_by + entry_date + revoke_date + revoke_by + update_by )

    Tipe File  : File Master

    OrganisasiFile : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 508 karakter

    Primary key  : intern_pass_id

    Tabel 3.8 Tabel Intern Pass
  3. Nama File  : Guest

    Isi : (guest_id + no_id + guest_name + born_place + born_date + img_source + create_by +create_date )

    Tipe File  : File Master

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 142 karakter

    Primary key  : guest_id

    Tabel 3.9 Tabel Guest
  4. Nama File  : New Asset Ownership

    Isi : (id_hardware + ownership_id + jenis_hardware_id + nama_merk_hardware + hardware_sn + hardware_qty + create_by + create_date )

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 132 karakter

    Primary key  : id_hardware

    Tabel 3.10 Tabel New Asset Ownership
  5. Nama File  : Jenis Hardware

    Isi : (jenis_hardware_id + nama_jenis_hardware)

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 35 karakter

    Primary key  : jenis_hardware_id

    Tabel 3.11 Tabel Jenis Hardware
  6. Nama File  : Check hardware

    Isi :(id_check_hardware + id_hardware + check_date_in + id_use_check_in + check_date_out + id_use_check_out + hardware_status)

    Organisasi File : Index Sequential

    Media  : Harddisk

    Panjang record : 48 karakter

    Primary key  : id_check_hardware

    Tabel 3.12 Tabel Check Hardware
  7. Flowchart

    1. Flowchart Program
    2. Gambar 3.12 Flowchart Program
    3. Flowchart Pada Jenis Hardware
    4. Gambar 3.13 Flowchart Pada Jenis Hardware
    5. Flowchart Pada New Asset Ownership
    Gambar 3.14 Flowchart Pada New Asset Ownership

    Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy aplus Input Process Output) yaitu alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output./i Spesifikasi program menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan.

    Gambar 3.15 Diagram HIPO Sistem Aplikasi Manajemen Kontrol Keamanan Aset

    Rancangan Prototipe yang Diusulkan

    1. Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
      Gambar 3.16 Rancangan Prototype Tampilan Awal Sebelum Login
    2. Rancangan Prototype Tampilan Login
      Gambar 3.17 Rancangan Prototype Tampilan Login
    3. Rancangan Prototype Tampilan Awal Setelah Login
      Gambar 3.18 Rancangan Prototype Tampilan Awal Setelah Login
    4. Rancangan Prototype Tampilan Form Create New Asset
      Gambar 3.19 Rancangan Prototype Tampilan Form Create New Asset
    5. Rancangan Prototype Tampilan Manage New Asset Ownership
      Gambar 3.20 Rancangan Prototype Tampilan Manage New Asset Ownership
    6. Rancangan Prototype Tampilan Create Check In Hardware
      Gambar 3.21 Rancangan Prototype Tampilan Create Check In Hardware
    7. Rancangan Prototype Tampilan Create Check Out Hardware
      Gambar 3.22 Rancangan Prototype Tampilan Create Check Out Hardware
    8. Rancangan Prototype Tampilan Report
    Gambar 3.23 Rancangan Prototype Tampilan Report

    Tampilan Program Yang Diusulkan

    1. Tampilan Awal Sebelum Login
      Gambar 3.24 Tampilan Awal Sebelum Login
    2. Tampilan Form Login
      Gambar 3.25 Tampilan Form Login
    3. Tampilan Awal Setelah Login
      Gambar 3.26 Tampilan Awal Setelah Login
    4. Tampilan Create New Asset Ownership
      Gambar 3.27 Tampilan Create New Asset Ownership
    5. Tampilan Halaman Daftar New Asset Ownership (Pemilik Aset/Perangkat)
      Gambar 3.28 Tampilan Halaman New Asset Ownership (Pemilik Aset/Perangkat)
    6. Tampilan Halaman Create Jenis Hardware
      Gambar 3.29 Tampilan Halaman Create Jenis Hardware
    7. Tampilan Halaman Daftar Jenis Hardware
      Gambar 3.30 Tampilan Halaman Daftar Jenis Hardware
    8. Tampilan Halaman Cetak Barcode
      Gambar 3.31 Tampilan Halaman Cetak Barcode
    9. Tampilan Halaman Check Barcode Hardware In
      Gambar 3.32 Tampilan Halaman Check Barcode Hardware In
    10. Tampilan Halaman Check Barcode Hardware Out
      Gambar 3.33 Tampilan Halaman Check Barcode Hardware Out
    11. Tampilan Halaman Report In
      Gambar 3.34 Tampilan Halaman Report In
    12. Tampilan Halaman Report Out
    Gambar 3.35 Tampilan Halaman Report Out

    Konfigurasi Sistem Usulan

    1. Spesifikasi Hardware
      1. Processor  : Intel Pentium 4
      2. Monitor  :14”LCD m
      3. RAM  : 2 GB
      4. Harddisk  : 315 GB
      5. Mouse  : USB Mouse
    2. Perangkat Lunak (Software)

    Adapun perangkat lunak yang diusulkan, adalah sebagai berikut:

    1. Xampp Version
    2. Mozilla Firefox & Chrome
    3. Adobe Dreamweaver CS6
    4. Yii Framework
    5. Microsoft Windows 7
    6. Visual Paradigm
    7. Notepad++

    Hak Akses

    Yang memiliki hak akses dalam pengkasesan sistem ini adalah pimpinan atau suvervisior yang dapat mengakses laporan dan personal keamanan internal yang melakukan pengelolaan dan pengawasan data aset yang dimiliki karyawan, tamu, maupun pekerja pihak ketiga (intern pass).

    Testing

    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan asplikasi Manajemen kontrol keamanan aset pada GMF Aeroasia untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.13 Blackbox Testing

    Schedule Implementasi

    Schedule implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi aplikasi manajemen kontrol keamanan aset pada PT.Garuda Maintenance Facility AeroAsia. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuktabel sebagai berikut:

    Tabel 3.14 Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Tabel 3.15 Estimasi Biaya

    BAB IV

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. Pada sistem yang berjalan saat ini pada PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia perlu dikembangkan karena pengeloaan dan pengawasan data barang/aset yang masuk maupun keluar masih menggunakan metode manual yaitu form kertas kepemilikan aset dan belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cepat karena sistem masih bersifat semi terkomputerisasi.

    2. Laporan yang dihasilkan, datanya masih belum akurat dan proses pencarian datanya memakan waktu yang lama dan banyak aset yang kurang diawasi dan tidak tertatarapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah aset/barang yang masuk maupun keluar, membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan pengecekan setiap barang/perangkat yang dimiliki setiap karyawan, pekerja pihak ketiga,dan tamu.

    3. Untuk membangun sebuah sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset yang efektif dan efisien maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web serta didukung dengan pencetakan label kode (barcode) pada setiap aset/perangkat yang dimiliki karyawan, pekerja pihak ketiga maupun tamu. Bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai penyimpanan databasenya karena lebih efektif dan efisien dan datanya juga akan up to date.

    Saran

    1. Diperlukan pelatihan-pelatihan terlebih dahulu kepada user yang akan menggunakan sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset, yaitu dalam hal input data, perubahan data dan juga perlu adanya evaluasi masukan dari user untuk menyempurnakan sistem yang baru.

    2. Jika diperlukan multiple user, yakni pegawai dan intern pass yang berhak mengakses halaman administrator sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset, bedakan hak akses antaraadmin sebagai pengguna hak akses penuh dan user sebagai pengguna hak akses sebagian saja (yang telah ditentukan administrator). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan.

    3. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau pihak manajemen yang terkait. Hal ini ditujukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.



    Kesan

    Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Tugas Akhir ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat doa dan semangat yang terus dilakukan penulis.



    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Rusdiana. 2014. "Sistem Informasi Manajemen".Bandung :CV Pustaka Setia.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Taufiq, Rohmad. 2013. "Sistem Informasi Manajemen". Yogyakarta :Graha Ilmu.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 Sutabri. 2012. "Konsep Dasar Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.
    4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Darmawan,Deni. 2013."Sistem Informasi Manajemen". Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
    5. 5,0 5,1 Widodo, PrabowoPudjo. 2011 “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
    6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP”. Yogyakarta: Andi Offset.
    7. 7,0 7,1 7,2 Prasetio. Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”.Jakarta : Mediakita.
    8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 Arief. 2011 “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
    9. 9,0 9,1 9,2 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
    10. Wardana. 2010. “Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
    11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Rizky. Soetam. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”.Jakarta: Prestasi Pustaka.
    12. Hendrayudi.2009. “VB untuk Berbagi Keperluan Programming”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    13. 13,0 13,1 Sutarman.2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi".Jakarta : Bumi Aksara.
    14. Ruliarmando. 2014 “Mengenal Yii Framework”.25 April 2014. http://phpindonesia.net/artikel/mengenal-yii-framework
    15. “Manajemen Kontrol Keamanan (Security Management Controls)”. 25 April 2014. https://heniattabi.wordpress.com/2012/01/07/manajemen-kontrol-keamanan-security-management-controls/.
    16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Guritno, Suryo, dkk. 2013. "Theory and Application of IT Research”. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT.

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A :