Skripsi Tedy

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK

PADA PUSKESMAS JATIUWUNG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1222472721
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK

PADA PUSKESMAS JATIUWUNG

Disusun Oleh:

NIM
: 1222472721
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK

PADA PUSKESMAS JATIUWUNG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1222472721
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh:

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Gunawan Putrodjodjo, Ir., MM)
NID: 10020
   
NID:

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK

PADA PUSKESMAS JATIUWUNG

Dibuat Oleh:

NIM
: 1222472721
NAMA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji:

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
_____________
 
____________
 
_____________
NID:
 
NID:
 
NID:

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR PENYAKIT ANAK

PADA PUSKESMAS JATIUWUNG

Disusun Oleh:

NIM
: 1222472721
NAMA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM: 1222472721

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem pakar merupakan sistem kecerdasan buatan mengenai cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari sistem pakar yaitu bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam sistem komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu dengan terintergrasi dalam komputerisasi. Kemudian dokterpun dijadikan sebagai seorang yang ahli dalam mendiagnosis tentang kesehatannya namun terdapat sisi kelemahannya yaitu terbatasnya jam praktek serta menunggu antrian dalam melakukan konsultasi dibidang kesehatan. Pasien dalam hal ini sebagai pengguna pemakai jasa para dokter sangat membutuhkannya dalam mendiognosa kesehatannya secara dini agar memberikan pencegahan secara cepat sebelum kesehatannya bisa dikatakan semakin memburuk serta membutuhkan waktu dalam hal berkonsultasi kepada para dokter. Oleh sebab itu diperlukannya suatu alat bantu dalam mendiagnosa penyakit pada anak yaitu sistem pakar yang terkomputerisasi.Sistem pakar yang digunakan dalam mendiagnosa penyakit anak dengan menggunakan metode Faktor Kepastian dan menggunakan bahasa pemrograman PHP Framework serta MySQL sebagai basis datanya dalam sistem komputerisasinya. Diagnosanya pun dilakukan dengan cara menganalisa masukan gejala berupa pertanyaan tentang apa yang dirasakan oleh si penderita atau pasien. Hasil analisa kemudian diperiksa kecocokannya dengan hasil diagnosa dokter untuk mengetahui kebenarannya. Dan akan menghasilkan secara cepat diagnosa penyakit pada anak oleh sistem pakar ini.

Kata Kunci : Sistem Pakar Penyakit Anak, Diagnosa, Pasien, Dokter

ABSTRACT

An expert system is a system of artificial intelligence on how an expert on thinking and reasoning to solve a problem and make a decision as well as the conclusion of a number of facts. The basis of the expert system is how to transfer the knowledge possessed by an expert in computer systems and how to make decisions or conclusions based on that knowledge with the integrated computerized. Then dokterpun serve as an expert in the diagnosis of his health, but there are side weakness is the limited hours of practice and waiting queues in the consultations in the field of health. Patients in this case as the users of the services of doctors most need health mendiognosa early in order to provide prevention quickly before his health worsened and it can be said it takes in terms of consultation to physicians. Hence the need for a tool in diagnosing the disease in children is a computerized expert system. Expert systems are used in the diagnosis of childhood diseases using Certainty Factor and use Framework PHP programming language and MySQL as its database system komputerisasinya. The diagnosis was done by analyzing the input symptoms of questions about what is perceived by the patient or the patient. Results of analysis then checked against the results of the doctor's diagnosis to find out the truth. And will produce a rapid diagnosis of the disease in children by this expert system.

Keywords: Expert System Child Diseases, Diagnosis, Patient, Doctor

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkan lah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Junaidi, M. Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  3. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  4. Bapak Gunawan Putrodjodjo,Ir.,MM selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
  5. Hormat dan bakti penulis khususkan pada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do'a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
  6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2016
SEPTIAN TEDY WIBOWO
NIM. 1222472721

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Data Penyakit Kriteria Pneumonia
  2. Tabel 2.2 Data Penyakit Kriteria Diare
  3. Tabel 2.3 Data Penyakit Kriteria Demam Berdarah
  4. Tabel 2.4 Data Penyakit Kriteria Anak Balita
  5. Tabel 2.5 Data Gejala
  6. Tabel 2.6 Data Kombinasi Gejala
  7. Tabel 2.7 Data Aturan Diagnosa Penyakit
  8. Tabel 2.8 Contoh Pengujian black box
  9. Tabel 3.1 Internal Strategi Faktor Analis
  10. Tabel 3.2 Eksternal Strategi Faktor Analis
  11. Tabel 3.3 Strategi S-O
  12. Tabel 3.4 Strategi S-T
  13. Tabel 3.5 Strategi W-O
  14. Tabel 3.6 Strategi W-T
  15. Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I
  16. Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II
  17. Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III
  18. Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi
  19. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  20. Tabel 4.2 Tabel Pengguna
  21. Tabel 4.3 Tabel Penyakit
  22. Tabel 4.4 Tabel Gejala
  23. Tabel 4.5 Tabel Ralasi
  24. Tabel 4.6 Tabel Pasien
  25. Tabel 4.7 Tabel Diagnosa
  26. Tabel 4.8 Tabel Kesimpulan
  27. Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login
  28. Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master
  29. Tabel 4.11 Pengujian Black box Pada Menu Admin
  30. Tabel 4.12 Schedulle Implementasi
  31. Tabel 4.13 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Struktur Database
  2. Gambar 2.2 Use Case Diagram
  3. Gambar 2.3 Class Diagram
  4. Gambar 2.4 Activity Diagram
  5. Gambar 2.5 Sequence Diagram
  6. Gambar 2.6 Logo CodeIgniter
  7. Gambar 2.7 Application Flowchart
  8. Gambar 2.8 Metode Black box testing
  9. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  10. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  11. Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan
  12. Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  13. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  14. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
  15. Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
  16. Gambar 4.4 Class Diagram
  17. Gambar 4.5 Flowchart Program Login Admin
  18. Gambar 4.6 Flowchart Menu Master
  19. Gambar 4.7 Flowchart Menu Admin
  20. Gambar 4.8 Flowchart Menu Laporan
  21. Gambar 4.9 Prototype Form Pendaftaran Pasien
  22. Gambar 4.10 Prototype Diagnosa
  23. Gambar 4.11 Prototype Login
  24. Gambar 4.12 Prototype Tambah Gejala
  25. Gambar 4.13 Prototype Tambah Penyakit

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Flow Direction

Daftar Simbol Input Output

Daftar Simbol Processing

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pakar merupakan sistem kecerdasan buatan mengenai cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari sistem pakar yaitu bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam sistem komputer, dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu dengan terintergrasi dalam komputerisasi.

Dalam Perkembangan ilmu kedokteran pada saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi pada sebelumnya. Para dokter terus mencoba menemukan solusi bagaimana untuk mengatasi penemuan baru serta selalu mencoba memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya. Kesehatan suatu hal yang terpenting bagi setiap manusia, dikarenakan siapapun dapat mengalami gangguan pada kesehatan. Anak merupakan sangat rentan terhadap bakteri penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua.

Orang tua merupakan orang awam yang kurang memahami kesehatan. Apabila terjadi gangguan kesehatan terhadap anak maka mereka lebih mempercayakannya kepada para dokter ahli sebagai pakar dalam konsultasi kesehatan tanpa memperdulikan apakah gangguan tersebut masih dalam tingkat rendah atau kronis.

Para dokterpun dijadikan sebagai seorang yang ahli dalam mendiagnosis tentang kesehatannya namun terdapat sisi kelemahannya yaitu terbatasnya jam praktek serta menunggu antrian dalam melakukan konsultasi dibidang kesehatan. Pasien dalam hal ini sebagai pengguna pemakai jasa para dokter sangat membutuhkannya dalam mendiognosa kesehatannya secara dini agar memberikan pencegahan secara cepat sebelum kesehatannya bisa dikatakan semakin memburuk serta membutuhkan waktu dalam hal berkonsultasi kepada para dokter. Oleh sebab itu diperlukannya suatu alat bantu dalam mendiagnosa penyakit pada anak yaitu sistem pakar yang terkomputerisasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti memutuskan untuk menyusun penelitian dengan judul “Sistem Pakar Penyakit Pada Anak di Puskesmas Jatake”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam sistem tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah proses mendiagnosa jenis penyakit pada anak yang telah berjalan saat ini?
  2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses mendiganosa jenis penyakit pada anak?
  3. Bagaimana merancang suatu sistem pakar dalam mendiagnosa jenis penyakit berdasarkan suatu gejala pada anak?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlunya ada ruang lingkup penilitian, diantaranya adalah :

  1. Sistem pakar ini akan dirancang untuk komputer PC (stand alone) berbasis web.
  2. Data penunjang penyakit untuk usia balita (kurang dari 5 tahun).
  3. Menggunakan metode forward chaining untuk membuat kesimpulan.
  4. Antara sistem dan user berinteraksi menggunakan pertanyaan dengan daftar gejala yang sudah terlihat berdasarkan kondisi fisik perilaku anak, dimana user akan diminta untuk memilih gejala pada setiap daftar gejala yang dirasakan.
  5. Jenis penyakit didiagnosa hanya penyakit yang umum terjadi pada anak di daerah tropis, seperti Indonesia.
  6. Tidak terdapat komplikasi diantara gejala-gejala yang diderita.
  7. Output yang dihasilkan dari software ini adalah jenis penyakit anak.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Mengetahui sistem dalam mendiganosa penyakit pada anak.
  2. Mengetahui sebuah kendala yang dihadapi dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak.
  3. Membangun sebuah Sistem Pakar Penyakit Pada Anak dengan memanfaatkan suatu metode forward chaining.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Mendapatkan cara dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak di Puskesmas Jatake.
  2. Mendapatkan suatu model pemecahan masalah-masalah yang timbul ketika dalam proses mendiagnosa penyakit pada anak.
  3. Mempermudah serta membantu si user/ pengguna yaitu pasien dalam mendiagnosa penyakit untuk meningkatkan kecepatan serta keefektifan dalam mengambil keputusan pada proses tersebut.


Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
    Merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian.
  2. Metode Wawancara (Interview)
    Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
  3. Metode Studi Pustaka
    Metode Studi Pustaka Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain, serta melakukan searching pada internet. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, peneliti dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa dan Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan menggunakan suatu analisis Unified Modeling Language (UML) serta dengan suatu metode Prototyping dalam pengembangannya yang akan diuji dengan menggunakan metode Black Box Testing. Dalam hal ini, peneliti menggunakan PHP Framework Codeigniter dalam sistem pembuatannya dan untuk penyimpanan datanya menggunakan Database MySql.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing.


Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum puskesmas jatake, sejarah singkat, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab yang ada di puskesmas jatake serta elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi perancangan procedural, perancangan database dan implementasi dari sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan suatu kesimpulan yang dapat diambil dalam penyusunan penelitian serta saran–saran dari peneliti yang diharapkan untuk dapat bermanfaat bagi pihak – pihak lain serta dalam pengembangan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama. Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu” (Yakub,2012:1).

Menurut Sutabri (2012:10), “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. Menurut Tiara (2013:10),“Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menghasilkan output yang diinginkan”.

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat–sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem ( Components )
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen–komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan Sistem ( Boundary )
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem ( Environtment )
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem ( Interface )
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber–sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem ( Input )
    Energy yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, didalam suatu unit sistem computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran Sistem ( Output )
    Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolah Sistem ( Proses )
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan –laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran Sistem ( Objective )
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bilamengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)

  1. Sistem abstak adalah sistem yang berupapemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadimelalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerjasecara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Menurut McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:4), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Phisical System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alami (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami (natural) tanpa campur tangan manusia, sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alami adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet,gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic System)
    Sistem tertentu adalah suatu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sedangkan sistem tidak tentu (probalisticsystem) sistem tingkah lakunya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas dan terstruktur.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber infromasi adalah data. Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub (2012:5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

  1. Pembagian Data
    MenurutSitumorang (2010:2), Pembagian data sebagai berikut:
    1. Menurut sifatnya, yang selanjutnya dapat dibagi dua:
      1. Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka.
        Misalnya: kuesioner pernyataan tentang keluarga, pendidikan, kondisi rumah, dsb.
      2. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka.
        Misalnya: besarnya pendapatan.
    2. Menurut sumber data, data yang selanjutnya dibagi dua:
      1. Data internal yaitu data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut.
        Misalnya: jumlah karyawannya, jumlah modalnya.
      2. Data eksternal yaitu data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.
        Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
    3. Menurut cara memperolehnya, juga bisa dibagi dua:
      1. Data primer (primary data) yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti.
      2. Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
    4. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibagi dua:
      1. Cross section ialah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut.
        Misalnya: data penelitian yang menggunakan kuesioner.
      2. Data berkala (time seriesdata) ialah data yang dikumpulkan dari waktu untuk melihat perkembangan suatu kepentingan studi untukbersangkutan. Misalnya: Data penelitian menggunakan interview dan observasi.

Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Teori Khusus

Teori khusus adalah teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas dalam laporan skripsi ini.

Sistem Pakar

Definisi Sistem Pakar

Menurut (Meilany Nonsi,2009), “Secara umum sistem pakar (expert system)adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli” (Arhami, 2005). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru cara kerjadari para ahli. Dengan sistem pakar, orang awam pun diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang bisa diandalkan. Ada beberapa definisi sistem pakar (Kusumadewi, 2003), antara lain:

  1. Menurut (Durkin,1994) : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar.
  2. Menurut (Ignizo,1991) : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan kehlian seorang pakar.
  3. Menurut (Giarratano dan Reley,1994) : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.

Komponen Utama Sistem Pakar

Menurut (Meilany Nonsi Tentua,2009)[15], berikut ini komponen utama sistempakar :

  1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
    Berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain tertentu, diantaranya :
    1. Kalkulus Predikat
      Merupakan cara sederhana untuk mempresentasikan pengetahuan secara deklaratif.
    2. List
      Merupakan serangkaian jenis barang-barang tertulis yang saling berhubungan, list biasanya digunakan untuk mempresentasikan hierarki pengetahuan dimana objek dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan sesuai dengan urutannya atau hubungannya.
    3. Bingkai (Frame)
      Merupakan blok-blok atau potongan yang berisi pengetahuan mengenai objek-objek khusus, kejadian, lokasi, situasi ataupun elemen-elemen lainnya dengan ukuran yang relatif besar. Blok-blok ini menggambarkan objek-objek tersebut secara lebih rinci.
    4. Jaringan Semantik
      Jaringan semantik merupakan cara mempresentasikan pengetahuan yang paling tua dan paling mudah. Cara ini merupakan penggambaran grafik dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dan objek-objek.
    5. Kaidah Produksi
      Biasanya dituliskan dalam bentuk jika_maka (if_then), kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar.
  2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
    Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik (Sri Kusumadewi, 2003), mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data, secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan demikian, sistem ini dapat menjawab pertanyaan pemakai meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secaraeksplisit didalam basis pengetahuan dan fakta-fakta yang ada dalam basis data.Ada dua teknik inferensi yaitu :
    1. Metode Forward Chaining (Pelacakan Kedepan)
      Penyesuaian fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (If). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
    2. Metode Backward Chaining
      (Pelacakan Kebelakang) Penyesuaian fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (Then).Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harusdicari fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
  3. Antarmuka (User Interface)
    Sebuah program aplikasi memiliki bagian penting yaitu antarmuka. Bagian antarmuka berfungsi sebagai sarana dialog antara program dan pemkai, untuk membuat antarmuka yang efektif dan ramah (user friendly) perangkat lunak harus mempunyai antarmuka yang bagus, mudah dioperasikan dan mudah dipelajari.

Metode Certainty Factor

Menurut (Budi Cahyo, 2012) Dalam aplikasi sistem pakar terdapat suatu metode untuk menyelesaikan masalah ketidakpastian data, salah satu metode yang dapat digunakan adalah faktor kepastian (certainty factor) (Kusrini, 2008). Faktor keyakinan diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN (Wesley). Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukan besarnya kepercayaan. Ada 2 macam faktor kepastian yang digunakan, yaitu faktor kepastian yang diisikan oleh pakar bersama dengan aturan dan faktor kepastian yang diberikan oleh pengguna. Faktor kepastian yang diisikan oleh pakar menggambarkan kepercayaan pakar terhadap hubungan antara antacedent dan konsekuen. Sementara itu faktor kepastian dari pengguna menunjukan besarnya kepercayaan terhadap keberadaan masing-masing elemen dalam antacedent.

Analisis Pembobotan Dengan Certainty Factor

Menurut (Denok P, 2010)[17] Hasil penghitungan presentase keyakinan dimulai dengan pemberian bobot / nilai keyakinan (CF) untuk masing-masing fakta pasien dan gejala oleh pakar. Pada sesi konsultasi fakta user pilihan jawaban hanya ada 2 yaitu jika mengalami atau memilih fakta tersebut (Ya) maka CF= 1, jika fakta tersebut tidak dialami atau tidak dipilih user (Tidak) maka CF = 0. Pada sesi konsultasi, user diberi pilihan jawaban yang masing-masing memiliki bobot cf sebagai berikut :

Pasti ( Definitely)  : 0.9
Hampir pasti (Almost Certainty)  : 0.8

Mungkin (Probably)  : 0.6


Penyakit Anak

Menurut (Manajemen Terpadu Balita Sakit(MTBS), 2008) Penyakit anak balita memiliki indikasi yang beragam dan gejala yang muncul hampir memiliki kemiripan. Sesuai dengan buku MTBS berikut akan dijelaskan mengenai jenis penyakit beserta gejala-gejala yang ditimbulkan.

Pneumonia

Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan.

Tabel 2.1. Data Penyakit Kriteria Pneumonia

Diare

Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan.

Tabel 2.2. Data Penyakit Kriteria Diare

Demam Berdarah

Demam Berdarah atau DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisapdarah manusia.

Tabel 2.3. Data Penyakit Kriteria Demam Berdarah

Data Penyakit Anak Balita

Setelah dilakukan analisa data pada perancangan sistem ini telah diperoleh 9 data penyakit yang sering dialami anak balita beserta pengobatannya dan admin bisa menambahkan data penyakit baru ke dalam sistem. Pada perancangan ini daftar nama penyakit tersebut akan diberi nomor urut secara otomatis, disini digunakan kode “P-1” untuk urutan pertama, “P-2” untuk urutan kedua dan seterusnya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada daftar penyakit anak balita pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.4. Data Penyakit Anak Balita

Tabel 2.4. Data Penyakit Anak Balita (Lanjutan1)

Tabel 2.4. Data Penyakit Anak Balita (Lanjutan2)

Data Penyakit Anak Balita

Dari data-data penyakit diatas didapat gejala-gejala yang menyebabkan penyakit tersebut. Untuk identifikasi gejala tersebut ke dalam sistem digunakan kode “G-1” untuk urutan pertama, “G-2” untuk urutan kedua dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.5. Data Gejala

Kombinasi Gejala

Dengan mengetahui gejala-gejala maka dapat diklasifikasikan pada jenis penyakit yang diderita anak balita sehingga dapat diketahui nilai kepercayaan terhadap penyakit tersebut. Berikut ini tabel kombinasi data gejala dengan jenis penyakit anak balita:

Tabel 2.6. Data Kombinasi Gejala


Respresentasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Kaidah Produksi, kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian, yaitu : bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka) (If_Then). Representasi pengetahuan ini berfungsi untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan akhir yang akan didapat. Dari kombinasi data gejala yang didapat yang menjadi penyebab penyakit , maka dapat disimpulkan ada 9 aturan atau rule yang bisa dijelaskan dengan tabel berikut ini :

Tabel 2.7. Data Aturan Diagnosa Penyakit


Database

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam database diantara lain :

  1. Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Untung Rahardja, dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.
  2. Data adalah fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain (Jurnal CCIT. 2009:307) :
    1. Data master, contohnya meliputi : data pencari kerja
    2. Data transaksi, contohnya meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
    3. Tabel referensi meliputi : tabel-tabel pendukung yang digunakan untuk data master dan transaksi.
  3. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
  4. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
  5. Recordbiasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom atau field.

Berikut ini adalah contoh gambar dari database dan struktur tabel :

Gambar 2.1 Struktur database

Kriteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, volume maupunstrukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.


Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapatmelayani pengguna di seluruh duniasaling bertukar informasi secara cepat.


Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Anhar (2010:4) Definisi Web Server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser, dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.

Script-script PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis. Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya. Menurut Oktavian (2010:11), “Web Server adalah aplikasi yang berguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (HyperText Transfer Protocol). Biasanya web server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.

Menurut Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan web server merupakan suatu aplikasi yang dapat menerima informasi dari pengguna melalui web browser.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Jenis – Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.


Analisa Sistem

Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikesampingkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya. Organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya apabila mendapatkan informasi yang benar dan tidak dibuat-buat. Oleh karena itu setiap informasi tidaklah dapat langsung digunakan sebelum di koreksi terlebih dahulu tingkat kebenarannya. Dikarenkan hal itu maka timbulah sistem informasi sebagai jawaban dari kekhawatiran penyampaian informasi yang salah.

Menurut Mulyanto (2009 : 29), “ Sistem Informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah dengan mempelajari suatu sistem informasi untuk merancang sistem baru atau melakukan perbaikan-perbaikan dari sistem informasi yang berjalan.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu: (Wahana Komputer, 2010).

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
  2. Memahami cara kerja sistem.
  3. Melakukan analisis.
  4. Melaporkan hasil analisa sistem

Analisa SWOT

Analisa Sistem SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan teknik dalam membedah kasussebagai kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness),kesempatan/peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Tendensi (Trend)atau terjadian dengan mengancam perkembangan atau keberlangsungannyaorganisasi. Analisis SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaikisituasi. Mencari keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasi dengan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Analisa SWOT terdiri darianalisa kondisi internal dan eksternal dari suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.Analisa internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength)dan kelemahan (Weakness). Sementara analisa eksternal mencakup faktorpeluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). (Yuliana dkk, 2014).

Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal daneksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknessserta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yangdihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternalpeluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktorinternal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Analisaini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang danyang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukungkebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masihmemiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalahmenggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan carastrategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCGmatriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalahinternal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yangdigunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatubentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematisterhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskanstrategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapatmemaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) danancaman (Threats)." Berdasarkan beberapa pendapat yangdikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secarajelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BlackBox Testing

Menurut Rizky (2011:265), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar."

Beberapa keuntungan yang diperolehdari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yangmemiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkaliditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan darieksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepatdibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yangtergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu,yang kemudian dibandingkan outputnya.
  2. Boundary Value Analysis
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuahperangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yangmelebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan hargabarang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yangtidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasilmengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telahselesai dikatakan.
  3. Cause Effect Graph
    Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabdari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh,pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilaihuruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilaihuruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
  4. Random Data Selection
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan datadengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebutsebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
  5. Feature Test
    Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan.Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek denganfitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entridata siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.


Konsep dasar Unified Modelling Language(UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2011:6), “UML” (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

DiagramUnified Modelling Language (UML)

Peneliti menggunakan 4 macam diagram UML pada Penelitian skripsi ini, di antaranya yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

    Gambar 2.2Use Case Diagram

  2. Class Diagram
    Classdiagram menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

    Gambar 2.3Class Diagram

  3. Activity Diagram
    Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decission yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir.

    Gambar 2.4Activity Diagram

  4. Sequence Diagram
    Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

    Gambar 2.5Sequence Diagram

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: 1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. 2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis

Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:
    1. Structural Things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral Things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational Things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan (Dependention)
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi (Association)
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi (Generalization)
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi (Realization)
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Definisi PHP

Menurut Anhar (2010:3), PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halamanitu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script.

Menurut Arief (2011:43),PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Diar Puji Octavian (2010:31), “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses data bases, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didownload dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Codeigniter

Menurut Hakim (2010:8) CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

Gambar 2.6 Logo CodeIgniter
Sumber : Hakim (2010 : 9) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc. (http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

  1. Gratis
    CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
  2. Ditulis Menggunakan PHP 4
    Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
  3. Berukuran Kecil
    Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
  4. Menggunakan Konsep MVC
    CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer application-logic dan presentation.
  5. URL yang Sederhana
    Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan Serach Engine Friendly (SEF).
  6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
    CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web, misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form, menangani session dan sebagainya.
  7. Extensible
    Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan helper, atau dengan menggunakan hooks.
  8. Tidak Memerlukan Template Engine
    Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk menggunakannya.
  9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
    Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
  10. Komunitas
    Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

Proses aliran data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat pada gambar 2.10

Gambar 2.7Application Flowchart
Sumber : Hakim (2010 : 12) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgniter

Keterangan :

  1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce untuk menjalankan CodeIgniter.
  2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengannya.
  3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal.
  4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan userakan difilter untuk keamanan.
  5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.
  6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif, maka Viewakan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung dapat ditampilkan.

Kelebihan Framework CodeIgniter

CodeIgniter sangat ringan, terstruktur, mudah dipelajari, dokumentasi lengkap dari dukungan yang luar biasa dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter juga memiliki fitur-fitur lainnya yang sangat bermanfaat, antara lain: (Daqiqil, 2011:3)

  1. Menggunakan Pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC ini, struktur kode yang dihasilkan menjadi lebih terstuktur dan memiliki standar yang jelas.
  2. URL friendly. URL yang dihasilkan sangat URL friendly. Pada CodeIgniter minimalisasi penggunaan $_GET dan digantikan dengan URL.
  3. Kemudahan. Kemudahan dalam mempelajari, membuat library dan helper, memodifikasi serta meng-integrasikan library dan helper.
  4. Jika kita membandingkan antara CodeIgniter dengan framework-framework lainnya maka beberapa poin yang membuat CodeIgniter unggul adalah:
    1. Kecepatan. Berdasarkan hasil benchmark CodeIgniter merupakan salah satu framework PHP tercepat yang ada saat ini.
    2. Mudah dimodifikasi dan beradaptasi. Sangat mudah memodifikasi behavior framework ini. Tidak membutuhkan server requirement yang macam-macam serta mudah mengadopsi library lainnya.
    3. Dokumentasi lengkap dan jelas.
    4. Learning Curve rendah. CodeIgniter sangat mudah dipelajari. Dalam pemilihan framework hal ini sangat penting diperhatikan karena harus memperhatikan skill dari seluruh anggota team. Jika sebuah framework sangat sulit dipelajari maka akan beresiko untuk menghambat team development.

MVC (Model-View-Controller)

Menurut Hakim (2010:8)CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah model-View-controller. Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web. Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah, tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource besar pula untuk mengesekusinya.


Definisi MySQL

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Menurut Anhar (2010:45) “MySQL adalah salah satu databasesmanagement system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung/support dengan database MySQL.

Menurut Nugroho (2010:91) “MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, ai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur”.

Menurut Madcoms (2010:367), “penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya”.

Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

PhpMyAdmin

Menurut Nugroho (2010:88), “phpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”. Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429), “phpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”. Menurut Prasetio (2012:53), “phpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

Pengertian Aplikasi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49), ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek. Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien.(Abdul Kadir, 2010).


XAMPP

Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi webserver yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung webserver, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut Wardana (2010:8), “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter”. Menurut Nugroho (2010:74), XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis Open Source yangdikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah berisi Web Server Apache, database MySQL dan PHP.


Konsep Dasar Normalisasi

  1. Definisi Normalisasi
    Menurut Nugroho (2011:199), normalisasi dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:
    1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
      Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
    2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
      Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.
    3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)
      Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.
    4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)
      Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.
    5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
      Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.
    6. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
      Semua anomaly yang tertinggi telah dihilangkan.

    Menurut Paillin (2012:69), Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).

    1. Calon Kunci (Candidate key)
      Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
    2. Kunci Primer (Primary Key)
      Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.
    3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
      Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
    4. Kunci Tamu (Foreign Key)
      Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

    Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

    Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:

    1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
      Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.
    2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
      Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.
    3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
      Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
    4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
      Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.


Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.


    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Pengujian Black Box

  1. Definisi Blackbox
    Menurut Rizky (2011:265)[25], definisi black box testing adalah sebagai berikut :
    Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :
    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
    2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

    Menurut Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) BlackboxTesting adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi.

    Gambar 2.8 Metode Black box testing

  2. Tujuan penggunaan Black box
    1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.
    2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
    3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.
  3. Contoh implementasi penggunaan black box pada sistem
    Berikut ini salah satu contoh tabel pengujian black box berdasarkan kasus pengujian pada salah satu aplikasi dalam hal ini, misalnya nama admin yang benar yaitu ‘admin’ dan kata sandinya yaitu ’123'.

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan1)

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan2)

    Tabel 2.8 Pengujian black boxpada validasi login admin aplikasi sistem pakar (Lanjutan3)

    Keterangan:
    - = kosong (tidak diisi).

  4. Kelebihan dan kekurangan pengujian black box
    1. Kelebihan pengujian black box
      1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.
      2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.
      3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.
      4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.
    2. Kekurangan pengujian black box adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.


Literatur Review

Adapun hasil penelitian terdahulu yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitianini, yaitu :

  1. Penelitian oleh Ashtika, Widya pada tahun 2011 dalam penelitiannya yaitu “Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Dengan Metode Backward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia”. Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dibuat guna membantu para masyarakat untuk mengetahui dan mencegah penyakit jantung secara dini, sistem ini dibuat karena penyakit jantung adalah penyakit yang tidak semua dokter dapat mengobati selain itu dokter ahli pada penyakit ini masih terbilang sedikit, sehingga dengan sistem ini diharapkan bisa membantu rumah sakit daerah kabupaten dan kota di Indonesia.
  2. Penelitian tentang aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit infeksi pada anak berbasis web pernah dilakukan oleh Bahar Kerti Harrifi, mahasiwa Program Studi Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro tahun 2011. Sistem ini hanya menganalisa penyakit yang disebabkan oleh bakteri (Infeksi Bakteri) yang sering menjangkit anak-anak.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Anjani pada tahun 2014 dengan judul "Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Anak Balita Di Puskesmas Panongan" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : observasi, wawancara, studi kepustakaan, analisis dan desain. Perancangan sistem dalam merancang sistem informasi perpustakaan ini dikembangkan dengan menggunakan PHP dan MySQL.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Safia Dhany pada tahun 2009 dengan judul "Perancangan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Anak" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dengan Sistem pakar untuk diagnosa penyakit anak ini merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit tropis khususnya pada balita dengan basis pengetahuan yang dinamis. Pengetahuan ini didapat dari berbagai sumber diantaranya penelitian dan seminar yang dilakukan pakar dalam bidangnya serta buku yang berhubungan dengan penyakit anak. Basis pengetahuan disusun sedemikian rupa ke dalam suatu database dengan beberapa tabel diantaranya tabel penyakit, tabel gejala dan tabel aturan untuk mempermudah kinerja sistem dalam penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam sistem pakar ini menggunakan metode inferensi forward chaining.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Luther A. Latumakulita pada tahun 2012 dengan judul "Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak Menggunakan Certainty Factor (Cf)" menjelaskan bahwa penelitian tersebut dengan Sistem pakar Telah dibangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak dengan penanganan faktor ketidakpastian menggunakan certainty factor (CF). Tahapan pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari dokter ahli anak kemudian membangun basis pengetahuan dan memberikan nilai CF pada setiap gejala yang terkait dengan suatu penyakit anak dalam range nilai 0 dan1. Dengan memilih gejala-gejala penyakit yang dilihat atau dirasakan maka sistem dapat mendiagnosa penyakit anak dengan menampilkan tiga penyakit dengan nilai CF terbesar yang diurutkan secara descending


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Kecamatan Jatiuwung terletak di bagian barat Kota Tangerang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten yang merupakan daerah perumahan dan perindustrian dengan luas wilayah kecamatan Jatiuwung ± 15,21 KM2.

Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Panongan Kecamatan Panongan sebagai berikut :

  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Periuk, Kecamatan Cibodas, Kecamatan Kelapa 2
  3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Cikupa
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Curug

Wilayah kerjanya terdiri dari 7 Pemerintahan Desa, Terdiri dari 1 Kelurahan dan 6 Desa dan jumlah penduduk 141.152 jiwa

Visi dan Misi

Visi

Gambaran di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan diformulasikan dalam Visi Puskesmas yaitu  :“Prima dalam Pelayanan, Sukses dalam Pemberdayaan ”

Misi

  1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan 5S 2R (senyum, salam,sapa, sopan, santun, ramah dan resik).
  2. Mewujudkan Puskesmas yang berorientasi pelayanan, kepatuhan terhadap standar, berdedikasi terhadap kinerja dan mutu layanan
  3. Mendorong peran serta kemandirian masyarakat dan stakeholder dalam pembangunan berwawasan kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pasien telah terdaftar pada bagian registrasi
  2. Bagian pendaftaran akan memanggil pasien yang terdaftar menurut antrian untuk masuk ke ruang dokter
  3. Kemudian dokter memeriksa buku statusrekam medis pasien tersebut.
  4. Dokterpun mengadakan konsultasi dengan mengajukan pertanyaan serta keluhan kepada pasien apa yang dirasakan
  5. Kemudian dokterakan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui diagnosis penyakit pasien.
  6. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter menggunakan buku status rekam medisyang dimiliki setiap pasien untuk mengisi hasil diagnosa atas pemeriksaan fisiktersebut dan membackup ulang dengan mengisi buku harian.
  7. Lalu dokter memberikan hasil diagnose kepada pasien hasil apa yang dideritanya.
  8. Kemudian doktermemberikan resep kepada pasien.
  9. Pasien menukarkan resep ke ruang obat untuk mendapatkan obatnya.

Rancangan prosedur sistem yang berjalan

Rancangan prosedur sistem yang berjalan digambarkan dengan menggunakan program Unified Modelling Language (UML) dan beberapa diagram yang digunakan diantaranya use case diagram, sequence diagram dan activity diagram.

  1. Use Case Diagram
    Use case diagramakan menggambarkan kebiasaan yang terjadi. Use case diagram dilihat pada gambar 3.2 berikut.

    Gambar 3.2 use case diagram dari sistem yang berjalan

    Keterangan :

    1. Enam (2) Actor : Pasien, Dokter
    2. Sebelas (8) Use case : Terdaftar,Rekam Medis, Konsultasi, Keluhan dan Pertanyaan Dokter, Pemeriksaan Fisik, Laporan diagnose, Hasil Diagnosa, Pemberian Resep
  2. Sequence Diagram
    Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang mentrigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Sequence diagram dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut :

    Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

    Keterangan :

    1. 2 Lifeline :Form Registrasi, Berkas
    2. 2 Actor : Pasien, Dokter.
    3. 8 Message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
  3. Activity Diagram
    Berdasarkan dari use case diagram dapat digambarkan activity diagram dari aktifitas para aktor-aktor sebagai berikut.

    Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Keterangan :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 2 vertical swimeline yaitu Dokter, Pasien.
    3. 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaaan.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T).Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 Internal Strategi Faktor Analis

Tabel 3.2 Eksternal Strategi Faktor Analis

Tabel 3.3 Strategi S-O

Tabel 3.4 Strategi S-T

Tabel 3.5 Strategi W-O

Tabel 3.6 Strategi W-T


Konfigurasi Sistem

Konfigurasi sistem ini berisi tentang spesifikasi hardware, software, dan hak akses (brainware) yang digunakan.

  1. Hardware
    Hardware atau perangkat keras yang digunakan yaitu :
    1. Intel Core 2.67Ghz
    2. Memory 2 Gb
    3. Printer Inkjet
    4. Hardisk 500Gb
    5. Mouse Optical
    6. Monitor 14 inch
  2. Software
    Software atau perangkat lunak yang digunakan yaitu : Ms. Office Word 2007, Windows 7 Ultimate 32 bit
  3. Brainware
    Dokter dan Petugas Kesehatan.


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi penulis adalah sebagai berikut :

  1. Sistem belum terkomputerisasi dengan baik karena masih manual dalam merekap hasil diagnosa.
  2. Tidak adanya sistem pengamanan data berupa pasword apabila ada pihak lain yang ingin tahu dan tidak otomatis.
  3. Dalam pencarian data-data dan informasi yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lama.
  4. Informasi hasil diagnosa yang dihasilkan terbatas pada jenis penyakit.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada dari sistem yang berjalan, terdapat alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi antara lain :

  1. Membangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasisvisual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Membangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis webdi manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasiberbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kitatidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-basedapplication, sebab lisensi itu sudahmenjadi tanggung jawab dari webpenyedia aplikasi.

Penulis akan membuat suatu programberbasis web yang dapat digunakan oleh pihak eksekutif. Sistem tersebut akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak eksekutif yang mudah diakses dan mudah dipahami.


User Requirement

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft elisitasi.Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara dengan dokter, petugas piket.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang di peroleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I dengan mengklasifikasikan kembali menggunakan metode MDI.Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka requirement di atas diberi opsi I (inessential) yang dapat terlihat.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang diinginkan )
D = Desirable( diperlukan )

I =Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.Terdapat 4 requirements yang opsinya High yang harus di eliminasi.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Keterangan  :

T = Technical
O = Operational
E = Economic
L = Low
M = Middle

H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem Pakar.

Tabel 3.10Final Draft Elisitasi


BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dari analisa sistem yang berjalan sekarang, terdapat usulan prosedur yang baru. Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat meminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal.

Berdasarkan dari urutan prosedur sistem yang berjalan menunjukkan bahwa ada beberapa kendala atau masalah yang terjadi diantaranya proses pencarian data yang manual, pengamanan data belum tersedia dan informasi yang dihasilkan terbatas pada jenis penyakit. Kemudian urutan selanjutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan serta memberikan gambaran yang jelas pada pengguna (user) tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML, 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Sistem yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 diatas adalah use case diagram sistem yang diusulkan yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) sistem untuk mencakup seluruh kegiatan sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit anak.
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: pasien, petugas kesehatan dan pimpinan.
  3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya:daftar pasien, form pendaftaran pasien, manajemen gejala, diagnosa penyakit, login, laporan dan manajemen penyakit.

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Pakar Penyakit Anak

Activity diagram pada sistem pakar penyakit anak yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali
  2. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu:pasien mengisi form pendaftaran pasien yang berada di sistem, kemudian sistem akan menyimpan data dari pasien tersebut, pasien melakukan diagnosa penyakit dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sistem, kemudian sistem akan menampilkan hasil diagnosa dari pasien, sistem juga menampilkan solusi untuk pasien dan pasien akan mendapatkan hasil diagnosa serta solusinya.
  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktivitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Diagnosa Penyakit

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses diagnosa penyakit sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu: pasien.
  2. 2 (dua) boundary lifeline yaitu: home dan diagnosa.
  3. 1 (satu) entity lifeline yaitu: pasien.
  4. 1 (satu) control lifeline yaitu: proses
  5. 6 (enam) message yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: pasien mengakses sistem, kemudian mengisi biodata, kemudian memulai proses diagnosa dengan menjawab pertanyaan dari sistem, sistem akan memproses data, kemudian menampilkan hasil dari diagnosa serta memberikan solusi, pasien dapat mencetak hasil dari diagnosa tersebut.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan (Lanjutan)


Rancangan Basis Data

Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Diagram kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem, hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property), perilaku (operation), dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan lainya.

Berikut ini gambaran mengenai sistem dan relasi-relasi didalamnya dalam bentuk class diagram :

Gambar 4.4 Class Diagram

Berdasarkan gambar 4.3. Class diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 7 (tujuh) class yang melakukan kegiatan yaitu : Pengguna, Pasien, Penyakit, Gejala, Diagnosa, Relasi, dan Kesimpulan.
  2. 7 (tujuh) asosiasi (Association) untuk memodelkan relasi diantaranya objek-objek.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan mediapenyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File: pengguna
    Akronim: pengguna
    Fungsi: Untuk hak akses pada sistem
    Media: Harddisk
    Panjang record: 206 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.2 Tabel Pengguna

  2. Nama File: penyakit
    Akronim: penyakit
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data penyakit
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.3 Tabel Penyakit

  3. Nama File: gejala
    Akronim: gejala
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data gejala
    Media: Harddisk
    Panjang record: 57 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.4 Tabel Gejala

  4. Nama File: relasi
    Akronim: relasi
    Fungsi: Untuk merelasikan data gejala dan penyakit
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.5 Tabel Relasi

  5. Nama File: pasien
    Akronim: pasien
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data pasien
    Media: Harddisk
    Panjang record: 74 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.6 Tabel Pasien

  6. Nama File: diagnosa
    Akronim: diagnosa
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data diagnosa
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.7 Tabel Diagnosa

  7. Nama File: kesimpulan
    Akronim: kesimpulan
    Fungsi: Untuk menyimpan dan mengetahui data hasil diagnosa pasien
    Media: Harddisk
    Panjang record: 21 Karakter
    Primary key: id

    Tabel 4.8 Tabel Kesimpulan

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Flowchart Login Admin

Gambar 4.5 Flowchart Program Login Admin

Flowchart Menu Master

Gambar 4.6 Flowchart Menu Master

Flowchart Menu Admin

Gambar 4.7 Flowchart Menu Admin

Flowchart Menu Laporan

Gambar 4.8 Flowchart Menu Laporan


Rancangan Prototype

Prototype Form Pendaftaran Pasie

Gambar 4.9Prototype Form Pendaftaran Pasien

Prototype Diagnosa

Gambar 4.10Prototype Diagnosa

Prototype Login

Gambar 4.11Prototype Login

Prototype Tambah Gejala

Gambar 4.12Prototype Tambah Gejala

Prototype TambahPenyakit

Gambar 4.13Prototype TambahPenyakit


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  :Pentium IV
  2. Monitor  :SVGA 15”
  3. Mouse  :Optical
  4. Keyboard  :PS2
  5. RAM  :1 GB
  6. Harddisk  : 40 GB

Aplikasi yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows
  2. Google Chrome
  3. XAMPP
  4. Notepad++

Hak Akses

  1. Admin
  2. Pengguna


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box

  1. Pengujian Black Box Pada Login Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Pengujian Black box Pada Menu Login

  2. Pengujian Black Box Pada Menu Master
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.10 Pengujian Black box Pada Menu Master

  3. Pengujian Black Box Pada Menu Admin
    Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi menu master, yaitu sebagai berikut:

    Tabel 4.11 Pengujian Black box Pada Menu Admin


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.


Schedulle Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Tabel 4.13Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Pakar Penyakit Pada Anak di Puskesmas Jatake adalah sebagai berikut:

  1. Proses diagnosa pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi dengan baik sehingga pasien dapat langsung melakukan pemeriksaan dengan cepat.
  2. Kendala yang sering terjadi adalah banyaknya pasien yang datang sehingga menyulitkan seorang dokter yang sedang bertugas. Sistem pakar ini mampu menggantikan posisi sebagai dokter yang dapat melakukan pemeriksaan penyakit pada anak sehingga mampu mengatasi kendala tersebut.
  3. Dengan menggunakan UML sebagai metode dalam melakukan perancangan pada sistem pakar penyakit anak ini, maka penulis dapat menciptakan suatu produk yang berguna bagi masyarakat.


Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlu ditambahkan ruang lingkup penyakit menjadi lebih luas lagi tidak tercakup pada anak saja.
  2. Ditambahkan sistem yang dapat mengirim sms ke pasien perihal kondisi yang dialami pasien.


DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

  1. Surat Pengantar Skripsi
  2. Surat Penugasan Kerja
  3. Form Penggantian Judul
  4. Kartu Bimbingan
  5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
  6. Form Validasi Skripsi
  7. Kwitansi Pembayaran Skripsi
  8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
  9. Daftar Nilai
  10. Formulir Seminar proposal
  11. Undangan Stakeholder
  12. Formulir Pertemuan Stakeholder
  13. Sertifikat TOEFL
  14. Sertifikat Prospek
  15. Sertifikat IT Internasional
  16. Sertifikat IT Nasional
  17. Curriculum Vitae (CV)

Contributors

Dwiki Prayogo