Si1214471429

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Haryanto,M.Kom)
NID : 05065
   
NID : 09010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214471429

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi komputer yang dinamis dan diiringi dengan mengikuti perkembangan zaman dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Hal ini ditandai bahwa saat ini setiap instansi pemerintahan dan swasta ikut serta meramaikan jasa layanan komputer, mereka ingin mengembangkan, memanfaatkan dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi. Salah satu alasan perusahaan menggunakan teknologi komputer karena perusahaan ingin mengikuti persaingan yang semakin kompetitif. Proses sistem informasi realisasi hasil produk yang sedang berjalan saat ini pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dilakukan dengan cara sederhana yaitu hanya sebatas pencatatan dalam pembukuan dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel yang mengakibatkan terjadi human error dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga kebutuhan data tidak dapat terpenuhi secara optimal. Hasil dari penelitian ini Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera membutuhkan suatu rancangan aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL sebagai tempat penyimpanan data dalam database sehingga data tidak akan hilang. Untuk memperoleh data yg diperlukan selama penelitian, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain : wawancara, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software visual paradigm ver 12.2. Dari wawancara juga diperoleh requirement dalam bentuk Elisitasi. Dalam pengembangan sistem menggunakan metodelogi SDLC (System Development Life Cycle). Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat membuat laporan lebih cepat, terkontrol, dan berjalan dengan baik sehingga tidak adanya kesalahan yang terjadi.

Kata Kunci : Asuransi, Nasabah, Produk dan Laporan.


ABSTRACT

Dynamic development of computer technology and accompanied with the times can produce information quickly and accurately. It is marked that today the government and private institutions participated enliven computer services, they want to develop, utilize and use sophisticated technology to improve the performance and fulfillment of the needs of an information. One of the reasons companies use computer technology because the company wants to follow an increasingly competitive rivalry. Process information systems the realization of products that are currently running on the Joint Life Insurance (AJB) Bumiputera done in a simple way that only a recording in the books and preparing reports using Microsoft Excel which resulted in human error and the workmanship also takes quite a long time so the data needs can not be fulfilled optimally. To obtain the data required for the study, the authors use several methods, among others: interviews, observation, and literature study. The data obtained and analyzed and described in the form of a use case using visual software ver 12.2 paradigm. From the interviews was also obtained in the form of requirements elicitation. In the development of systems using the methodology SDLC (System Development Life Cycle). Results of this research is the design of web-based applications using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) and MySQL as data storage in a database so that the data will not be lost that can produce applications that can make the reports more quickly, controlled, and went so well that not an error that occurred.

Keywords: Insurance, Customer, Product and Report.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Realisasi Hasil Produk Berbasis Web Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Sugeng Santoso,M.Kom., selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Nur Azizah,M.Akt,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Meta Amalya Dewi,M.Kom selaku dosen pembimbing 1 yang telah banyak membantu, membimbing, dan pengarahan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi.
  5. Haryanto,M.Kom selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak membantu, membimbing, dan pengarahan yang sangat berarti kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi.
  6. Seluruh Dosen dan Staff Perguruan Tinggi Raharja
  7. Ilyasari,S.E,M.M., Selaku Kepala Cabang pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang telah membantu penulisan Laporan Skripsi.
  8. Seluruh staff Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang telah membantu penulisan Laporan Skripsi.
  9. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, doa, semangat dan materil kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Skripsi.
  10. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan memberikan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak dukungan dan membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, penulis berharap semoga Laporan Skripsi ini dapat menjadi pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis, bagi pihak yang membutuhkan dan terlebih bagi lingkungan sekitar.

Tangerang, Februari 2016
(Sulis Tri Oktaviani Santoso)
NIM. 1214471429

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Class Diagram

Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

Gambar 4. Simbol State Chart Diagram

Gambar 5. Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini banyak menarik perhatian masyarakat luas. Perkembangan komputer yang dinamis dan diiringi dengan mengikuti perkembangan zaman dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Pada saat ini setiap instansi pemerintahan dan swasta ikut serta meramaikan jasa layanan komputer, mereka ingin mengembangkan, memanfaatkan dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi.

Dengan adanya informasi yang terkomputerisasi maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi secara cepat, efektif dan akurat. Apabila suatu perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan pengetahuan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, maka tentu akan kesulitan sehingga perusahaan tersebut tidak dapat mengikuti persaingan yang semakin kompetitif.

Selain perkembangan teknologi komputer, perkembangan teknologi internet tidak kalah penting, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet proses pengiriman dan penerimaan informasi menjadi lebih cepat dan efisien.

Sama halnya dengan perkembangan teknologi, aplikasi berbasis web yang dinamis dan semakin berkembang dengan menggunakan PHP (Hypertext Preprocessor). PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa pemrograman server side yang berbasis web dinamis, PHP juga bersifat Open Source sehingga user dapat bebas menggunakan dan mengembangkannya.

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu dalam bidang asuransi, dimana pada pemrosesan data yang dituntut kecepatan dan ketelitian salah satunya adalah data realisasi hasil produk. Sistem perhitungan realisasi hasil produk yang berjalan saat ini dilakukan hanya sebatas melakukan penyimpanan data dengan cara pembukuan yang tertulis dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel. Karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan, sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan-kesalahan dalam proses realisasi hasil produk, karena data-data yang disimpan tidak dalam sebuah database, dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga kebutuhan akan data tersebut pun tidak dapat terpenuhi secara optimal.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web dalam bentuk Laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) pokok permasalahan,yaitu :

  1. Bagaimana proses dalam realisasi hasil produk yang berjalan saat ini pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera?

  2. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah dalam perhitungan realisasi hasil produk?2.Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam realisasi hasil produk?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi realisasi hasil produk?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan permasalahan lebih terarah maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar Perancangan Sistem Informasi Realisasi Hasil Produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Dalam Laporan Skripsi ini mulai dari input data agen, input data nasabah, input data pembayaran, sampai dengan pembuatan laporan realisasi hasil produk.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang berjalan saat ini dengan melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

  2. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi realisasi hasil produk yang bermanfaat bagi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sebagai solusi terhadap masalah perhitungan realisasi hasil produk.

  3. Untuk memberikan kemudahan dalam memberikan informasi realisasi hasil produk dan meningkatkan kinerja pegawai Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Dapat terindetifikasinya kendala-kendala pada sistem informasi realisasi hasil produk.

  2. Dapat menghasilkan sistem informasi realisasi hasil produk yang lebih baik, guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem.

  3. Dapat menghasilkan rancangan sistem informasi yang menghasilkan informasi realisasi hasil produk dalam meningkatkan kinerja.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Observasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengamati sumber, pengumpulan data, pengolahan data, dan peninjauan dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung ke Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera untuk mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab langsung secara lisan dengan narasumber yaitu ke bagian staff produksi, dalam hal ini interview dilakukan dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti, guna memperoleh informasi data yang lebih akurat.

  3. Metode Pustaka

    Metode ini merupakan metode pengumpulan data tentang pemecahan masalah dan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan dan mempelajari buku pada perpustakaan STMIK RAHARJA ataupun menggunakan makalah yang berhubungan dengan penelitian, mencari literature-literature di internet guna untuk mendapatakan referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (Sistem Development Life Cycle) yaitu suatu metode keseluruhan dari sebuah proses perubahan sistem dapat berupa pengembangan atau perubahan sistem. Metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

Gambar 1.1 SDLC (System Development Life Cycle)

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    1. Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

    2. Analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.


    Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melaui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu :

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan,

    2. Analisa terhadap temuan survey,

    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final.

    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML menggunakan software Visual paradigma versi 12.2 untuk menggambarkan sistem yang berjalan seperti menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Class Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Perancangan ini menggunakan koneksi LAN (Local Area Network) pada database dengan menggunakan Xampp dan menggunakan PHP (PHP Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Testing dan Implementasi (Testing And Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Pada penelitian ini pengujian dengan menggunakan Black-box Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Uji coba Black-box Testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black-box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan 'interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi. Oleh karena itu penelitian menggunakan metode pengujian Black-box Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini mempunyai sistematika penulisan yang dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti pada setiap bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum, teori khusus dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang terdiri dari Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan yang terdiri dari Prosedur Sistem yang Berjalan menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, dan Activity Diagram, Analisa Sistem Yang Berjalan, Konfigurasi Sistem Berjalan, Alternatif Pemecahan Masalah dan User Requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai Perancangan Sistem yang akan diusulkan yang dijelaskan dalam bentuk UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram, Rancangan Basis Data, Rancangan Program, Rancangan Prototype, Spesifikasi Hardware, Software dan Brainware, Metode Implementasi, Pengujian Black Box Testing, Schedule dan Etimasi Biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem informasi untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[1] mendefiniskan bahwa, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Tata Sutabri (2012:10)[2] berpendapat bahwa, “Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012:1)[3], “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Tata Sutabri (2012:16)[2] mengemukakan pendapat bahwa, “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem dapat diartikan sebagai suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, saling berkaitan, saling mempengaruhi dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2] mendefinisikan bahwa, sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan sub sistem sedangkan sistem yang lebih besar tersebut sering disebut supra sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar (Environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan ataupun yang merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga dan dipelihara sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem tersebut.

  4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk suatu kesatuan.

  5. Mempunyai Masukan (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan pemeliharaan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Mempunyai Keluaran (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil energi dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi yang dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambil keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  7. Mempunyai Pengolahan (processing)

    Pengolahan (process) merupakan suatu sistem yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang bersifat deterministic. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem, tanpa adanya tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[2] mendefinisikan bahwa, Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik, misalya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia, misalnya sistem informasi berbasis komputer karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sistem komputer merupakan contoh dari sistem yang dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasil atau kondisinya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Amin (2012:72)[4] berpendapat bahwa, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk ”.

Tata Sutabri (2012:29)[2] mengemukakan pendapat bahwa, “Informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[2] mendefinisikan bahwa, “Informasi adalah data yang diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”.

Sutarman (2012:14)[5] berpendapat bahwa, “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Hendri, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[6] mendefinisikan bahwa, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan sekumpulan fakta (data) yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi yang lebih berguna, lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[2] mendefinisikan bahwa, kualitas suatu informasi terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut maka informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38)[2] mendefinisikan bahwa, pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang ada sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.Sifat ini diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi dalam banyak hal seperti pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:31)[2] mendefiniskan bahwa, Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapat yang berbeda.

Mutu Informasi

Kesalahan informasi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

  3. Penambahan batas penelitian data.

  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310)[1] mendefinisikan bahwa, “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Sutarman (2012:13)[5] mengemukakan pendapat bahwa, ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Tata Sutabri (2012:46)[2] berpendapat bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Sistem Informasi adalah sistem yang didefinisikan dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[2] mendefinisikan bahwa, suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya:

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technologi Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (Human ware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Adi Nugroho (2012:27)[7] berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Langkah - langkah Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:12)[2] mendefinisikan bahwa, Langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanakan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol. 7 No.1 (2013:117)[8], Adapun fungsi analisa sistem adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Tahap Analisa Sitem

Menurut Hendri dkk dalam jurnal CCIT (2011:322)[9] mendefinisikan bahwa, “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tata Sutabri (2012:220)[2] mengemukakan pendapat bahwa, “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan serta kebutuhan yang akan timbul. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[2] mendefinisikan bahwa, “Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai”.

Tata Sutabri (2012:72)[2] mengemukakan pendapat bahwa, “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan, Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data juga merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:12)[2] mendefinisikan bahwa, Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

      Adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

    2. Data Ukur (Measurement Data)

      Adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

      Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

      Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :

    1. Data Internal

      Adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data External

      Adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

      1. Data External Primary

        Adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data External Secondary

        Adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203)[10] mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan Interface, Perancangan isi, dan Perancangan program.

Tujuan Perancangan sistem

Darmawan (2012:228)[11] mengemukakan pendapat bahwa, Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol. 4 (2013:52)[12] mendefinisikan bahwa, “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Tata Sutabri (2012:229)[2] mengemukakan pendapat bahwa, “Setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Tahap implementasi merupakan Sistem yang sudah dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi kemudian dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Akuntansi

Sistem Akuntansi

Menurut Mursyidi (2010:17) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Dasar mengemukakan pendapat “Akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan,memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.

Sistem akuntansi diperlukan oleh perusahaan untuk mengetahui, menganalisa dan juga mengolahnya menjadi suatu informasi yang bersifat keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh manager dan juga untuk menilai keefektifitasan dan efisiensi dari operasional perusahaan.

Mulyadi (2010:3) berpendapat bahwa “Sistem informasi akuntansi adalah Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”

Sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait.

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi, sebagai berikut:

  1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

  2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.

  3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.

  4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Sistem akuntansi memiliki beberapa unsur. Mulyadi (2010:3) mengemukakan unsur sistem informasi akuntansi terdiri dari :

  1. Formulir

    Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, sehingga data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan.

  2. Jurnal

    Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

  3. Buku besar

    Buku besar terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang akan dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-akun dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

  4. Buku Pembantu

    Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi terakhir karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi kedalam catatan akuntansi.

  5. Laporan

    Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.

Unsur-unsur dari sistem akuntansi utama dalam pendapat lain terdiri dari empat unsur yaitu :

  1. Klasifikasi rekening

  2. Buku besar dan buku pembantu

  3. Jurnal

  4. Bukti transaksi

Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Menurut Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “Laporan keuangan adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas tersebut”.

Sistem penyajian laporan keuangan yang digunakan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera yaitu Sistem Informasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera In Line (BIL). Manfaat dari sistem Informasi Bumiputera In Line (BIL) ini adalah:

  1. Mengetahui data seluruh nasabah pemegang polis.

  2. Untuk menginput semua proses akuntansi yang berjalan di perusahaan guna menghasilkan suatu laporan keuangan.

Konsep Dasar Asuransi

Definisi Asuransi

Asuransi adalah pertanggungan dari penanggung kepada tertanggung. Pengertian ini muncul karena kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari peristilahan assurantie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung, dan geassureerde bagi tertanggung. Dalam dunia usaha, asuransi memegang peranan penting, yaitu memberikan perlindungan terhadap pengusaha/usahawan dari bahaya-bahaya datangnya di luar dugaan, dipihak lain perusahaan asuransi bisa melangsungkan hidupnya melalui premi yang diterima dari tertanggung.

Hukum Asuransi menurut Pasal 246 KUHP[13], merupakan perjanjian antara penanggung dan tertanggung dimana seorang penanggung menerima premi dengan kewajiban memberikan ganti kerugian atas peristiwa belum tentu terjadi.

Unsur-unsur Asuransi Pasal 246 KUHP[13]

  1. Adanya kesepakatan yang memunculkan perjanjian asuransi. Kesepakatan tersebut dapat berupa sepakat benda/ syarat-syarat tertentu.

  2. Adanya penanggung sebagai peralihan resiko seseorang.

  3. Terdapat premi tertentu dari tertanggung kepad penanggung.

  4. Adanya peristiwa yang belum pasti.

  5. Adanya ganti kerugian sebagai kewajiban penanggung kepada tertanggung atas peristiwa yang terjadi.

Asuransi dalam UU No. 40 Tahun 2014[14] tentang perasuransian, Asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi dengan imbalan untuk :

  1. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertaggung/pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau

  2. Memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Dari pengertian asuransi di atas dapat disimpulkan bahwa, Pengertian Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada sistem perekonomian, dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau terkena resiko yang hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar agar probabilitas kerugiannya dapat diprediksi dan bila kerugian yang diprediksikan terjadi, maka akan dibagi secara proposional kepada semua pihak dalam gabungan itu.

Gambar 2.2 Konsep Asuransi

Tujuan Asuransi

Berbicara mengenai Tujuan asuransi, tujuan asuransi meliputi tujuan pengalihan resiko, tujuan pembayaran ganti kerugian, tujuan pembayaran santunan, tujuan kesejahteraan anggota. Untuk lebih jelasnya mengenai tujuan asuransi akan dibahas di bawah ini.

  1. Tujuan Asuransi untuk Pengalihan Resiko

    Dalam teori pengalihan resiko, tertanggung menyadari ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan milik nasabah atau terhadap keselamatan jiwa nasabah. Jika suatu hari bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau keselamatan jiwanya, maka nasabah akan menderita kerugian atau korban jiwa atau cacat raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya. Tertanggung dalam hal ini sebagai pihak yang terancam bahaya merasa berat memikul beban resiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Untuk mengurangi atau menghilangkan beban resiko tersebut, maka pihak tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang bersedia mengambil alih beban resiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut premi.

  2. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Ganti Rugi

    Dalam hal ini terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada masalah terhadap resiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya, bahaya yang mengancam itu tidak senantiasa sungguh-sungguh akan terjadi. Ini merupakan kesempatan baik bagi penanggung mengumpulkan premi yang dibayar oleh beberapa tertanggung yang mengikatkan diri kepadanya. Jika pada suatu ketika sunguh-sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka kepada si tertanggung yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang dengan jumlah asuransinya.

  3. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Santunan

    Asuransi jenis ini biasa disebut sebagai asuransi sosial. Asuransi sosial bertujuan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya kecelakaan yang mengakibatkan kematian atau cacat tubuh. Dengan membayar sejumlah konstribusi (semacam premi), maka si tertanggung berhak memperoleh perlindungan dari ancaman bahaya.Tertanggung yang membayar konstribusi tersebut adalah mereka yang terikat pada suatu hubungan hukum tertentu yang ditetapkan undang-undang, yang jumlahnya telah ditetapkan oleh undang-undang untuk melindungi kepentingan masyarakat dan mereka yang terkena musibah diberi santunan sejumlah uang.

  4. Tujuan Asuransi untuk Kesejahteraan Anggota

    Tujuan asuransi yang terakhir yaitu untuk kesejahteraan anggotanya. Apabila beberapa orang berhimpun dalam suatu perkumpulan, maka perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai si penanggung, sedangkan anggota perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung. Jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan kerugian atau kematian bagi anggota (tertanggung), maka perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada anggota (tertanggung) yang bersangkutan. Prof Wirjono Prodjodikoro menyebut asuransi seperti ini mirip dengan perkumpulan koperasi. Asuransi ini ialah asuransi yang saling menanggung atau asuransi usaha bersama yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota.

Definisi Polis

Menurut Nugroho (2011:20)[15] mendefinisikan bahwa, “Polis asuransi merupakan suatu bukti perjanjian yang menjadi dasar perikatan dalam asuransi antara pihak tertanggung dan pihak penanggung. Perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis”.

Produk yang dijual oleh perusahaan asuransi adalah janji-janji yang dicantumkan dalam suatu kontrak yang dikenal dengan sebutan polis. Kontrak asuransi merumuskan kapan perusahaan asuransi akan membayar yang ditanggung dan jumlah yang akan dibayarkan. Ketentuan pasal 255 KUHD[16] yang dikutip “Polis berfungsi sebagai alat bukti tertulis yang menyatakan bahwa telah terjadi perjanjian asuransi antara tertanggung dengan penanggung”.

Nugroho (2011:20)[15] berpendapat bahwa Isi polis, “polis asuransi memuat tentang luas jaminan pertanggungan, hal-hal atau resiko yang tidak dapat diasuransikan, serta persyaratan umum dan persyaratan khusus”. Menurut ketentuan pasal 256 KUHD[17], setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa harus semuat syarat-syarat khusus sebagai berikut :

  1. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi

  2. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga

  3. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan

  4. Jumlah yang diasuransikan

  5. Bahaya-bahaya atau evenemen yang ditanggung oleh penanggung

  6. Saat bahaya atau evenemen mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung

  7. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dari segala janji-janji khusus yang diadakan antara para pihak

  8. Premi Asuransi

Premi Asuransi

Berbicara mengenai premi asuransi, Dalam asuransi dikenal yang namanya premi asuransi.

  1. Premi Asuransi Unsur Penting

    Dalam pasal 246 KUHD[13] terdapat rumusan sebagai berikut : “dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi”.

  2. Berdasarkan rumusan tersebut, dapat diketahui bahwa premi adalah salah satu unsur penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban utama yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada penanggung. Dalam hubungan hukum asuransi ini, penanggung menerima pengalihan resiko dari tertanggung dan tertanggung membayar sejumlah premi sebagai imbalannya. Namun jika premi tidak dibayar, asuransi tersebut dapat dibatalkan atau setidak-tidaknya asuransi tidak akan berjalan. Premi asuransi ini harus dibayar lebih dahulu oleh tertanggung karena tertanggunglah pihak yang berkepentingan.

    Premi asuransi merupakan syarat mutlak untuk menetukan perjanjian asuransi dilaksanakan atau tidak. Kreteria premi asuransi yaitu :

    1. Dalam bentuk sejumlah uang,

    2. Dibayar lebih dahulu oleh si tertanggung,

    3. Sebagai imbalan pengalihan resiko,

    4. Perhitungan berdasarkan persentase terhadap nilai resiko yang dialihkan.

  3. Jumlah Premi Asuransi Yang Harus Dibayar

    Penetapan tingkat premi asuransi harus didasarkan pada perhitungan analisis resiko yang sehat. Besarnya jumlah premi asuransi yang harus dibayar oleh tertanggung ditentukan berdasarkan penilaian resiko yang dipikul oleh si penanggung. Dalam praktiknya penetapan besarnya jumlah premi itu diperjanjikan oleh tertanggung dan penggung secara layak dan dicantumkan dalam polis. Besarnya jumlah premi asuransi dihitung sedemikian rupa jumlahnya, sehingga dengan penerimaan premi dari beberapa tertanggung, maka si penanggung berkemampuan membayar klaim ganti kerugian kepada tertanggung yang terkena peristiwa yang menimbulkan kerugian.

  4. Dalam jumlah premi yang harus dibayar oleh tertanggung juga termasuk biaya yang berkenaan dengan pengadaan asuransi tersebut. Rincian yang dapat dikalkulasikan dalam jumlah premi asuransi adalah :

    1. Jumlah persentase dari jumlah yang diasuransian.

    2. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh si penanggung, misalnya biaya materai, biaya polis.

    3. Kurtase untuk pialang jika asuransi tersebut diadakan melalui pialang.

    4. Keuntungan bagi penanggung dan juga jumlah cadangan.

  5. Premi Restorno

    Premi asuransi yang telah dibayar oleh tertanggung kepada penanggung dapat dituntut pengembaliannya, baik itu seluruhnya maupun untuk sebagian jika asuransi gugur atau batal, jika tertanggung telah bertindak dengan itikad baik. Premi yang harus dibayar kembali oleh penanggung disebut premi restorno. Pada premi restorno harus dipenuhi syarat bahwa penanggung tidak menghadapi bahaya. Dalam pasal 281 KUH Dagang[18] menekankan pada syarat bahwa asuransi gugur atau batal bukan karena kesalahan tertanggung dan juga bukan karena itikad jahat tertanggung, tetapi disebabkan karena penanggung tidak menghadapi bahaya. Dalam hal ini sudah selayaknya premi yang sudah dibayar oleh tertanggung itu dikembalikan oleh penanggung. Hal ini sejalan dengan asas keseimbangan dan rasa keadilan.

Definisi Klaim

Menurut Nugroho (2011:69-72)[15] mendefinisikan bahwa, Berdasarkan peraturan direksi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 NO.PE.12/DIR/TEK/2007 menjelaskan klaim adalah suatu tuntutan atas hak dari pemegang polis atau yang ditunjuk kepada pihak asuransi, atas sejumlah pembayaran uang pertanggungan atau nilai tunai, yang timbul karena syarat-syarat karena perjanjian asuransinya telah dipenuhi. Pada asuransi kesehatan, jenis-jenis klaim dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

  1. Klaim atas Habis Kontrak.

  2. Klaim atas Penebusan.

  3. Klaim atas Kecelakaan.

  4. Klaim atas Perawatan Rawat Inap, Operasi dan Rawat Jalan.

Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi, adapun prosedur pengajuan klaim asuransi sebagai berikut :

  1. Masa aktif polis asuransi.

  2. Pemberitahuan kerugian.

  3. Laporan kerugian.

  4. Dokumen pendukung klaim asuransi.

  5. Penelitian polis asuransi.

  6. Penelitian klaim asuransi.

  7. Penunjukan loss adjuster.

  8. Penyampaian keabsahan klaim asuransi.

  9. Penyelesaian klaim asuransi.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7)[19] mendefinisikan bahwa, “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Widodo (2011:6)[20] mengemukakan pendapat bahwa, “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Verdi Yasin (2012:194)[21] berpendapat bahwa, “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumtasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Adi Nugroho (2010:10)[19] mendefinisikan bahwa, Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu : kalsifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic beahaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah-langkah penggunaaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Verdi Yasin (2012:205)[21] mendefinisikan bahwa, langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussiness process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap bussiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan dilengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah development diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir nomal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interfase model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia beraksi dengan baik.

  10. Perhalus development diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Fokus Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16)[19] mendefinisikan bahwa, Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modelling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi objek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat interative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat system/piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

Gambar 2.3 Visual Paradigm 12.2

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:24)[19], bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang bersifat statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisikan lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dala model Unified Modelling Language (UML) .

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam Relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    1. Kebergantungan

      Merupakan hubungan dimana perbuatan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang berada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram

    Menurut Herlawati Widodo dalam Astuti (2011:10)[20] mendefinisikan bahwa, Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis, jenis diagram itu antara lain :

    1. Class Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    2. Object Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    3. Use Case Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    4. Sequence Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    5. Collaboration Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    6. State Chart Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan (statechart) pada sistem, memuat status (state), transaksi (event), kejadian serta aktifitas. digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    7. Activity Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga dinamakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil.

    8. Component Diagram

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Deployment Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[22], mendefinisikan bahwa, “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad mengemukakan pendapat dalam jurnal CCIT (2012:193)[23]Database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan”.

Verdi Yasin (2012:274)[21] berpendapat bahwa, “Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

Menurut Prasetio (2012:181)[24] mendefinisikan bahwa, “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan fakta dimana fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah dalam sistem. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain di dalam komputer secara sistematik yang dibutuhkan selama pemrosesan. sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web server

    Menurut Rudyanto Arief (2011:19)[25] mendefinisikan bahwa, “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan di dalam direktori utama web server (document root)”.

  2. Xampp

    Madcoms (2010:341)[26] berpendapat bahwa, sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.

Sistem Basis Data

Menurut Wahana Komputer (2010:25)[27] mendefinisikan bahwa, ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database

  2. Database server

  3. Komponen Client software

  4. Aplikasi Database

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati dalam junal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49)[12] mendefinisikan bahwa, “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Rudyanto Arief (2011:7)[25] mengemukakan pendapat bahwa, “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalakankan dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan.

Menurut Siti Aisyah (2012:112)[28] mendefinisikan bahwa, “Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan website adalah kumpulan halaman yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, animasi, suara bahkan video yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser yang dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink) sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Menurut Rudyanto Arief (2011:8)[25] mendefinisikan bahwa, ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Fungsi Website

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[29] mendefinisikan bahwa, Berdasarkan fungsinya website terbagi atas :

  1. Personal Website

    Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Commercial Website

    Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website

    Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website

    Website yang dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kurniawan Rulianto dalam Wulan Dini (2010:16)[30] mendefinisikan bahwa, “MySQL adalah suatu jenis database server terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang lebih popular lewat kalangan pemograman web. MySQL ini mendukung bahasa pemrograman PHP”.

Antonius Nugraha (2010:10)[31] berpendapat bahwa, “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional RDBMS (Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.

Wahana Komputer (2010;111)[27] mengemukakan pendapat bahwa, “MySQL merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk manajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia”. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah jenis database server. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang popular dalam kalangan pemrograman web dan mampu bekerja dengan cepat dan kokoh. MySQL ini mendukung bahasa pemrograman PHP sehingga mudah digunakan dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

Kelebihan MySQL

Menurut Bunafit Nugroho dalam Nenden (2014:45)[31], MySQL (My Structures Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut DBMS (Database Management System). Sifat dari DBMS ini adalah open source.

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.

  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.

  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

  4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

  5. MySQL menggunakan suatu bahas perintah standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

  6. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja yang termasuk berupa visual.

  7. Local Client, MySQL sebagai sebuah server database juga dapat berfungsi sebagai client yang dijalankan pada komputer lokal dimana MySQL itu berjalan.

  8. Remote Client, sebagai sebuah database server MySQL dapat diakses melalui komputer jaringan dengan cara remote.

  9. Remote Login, MySQL dapat diakses dengan menggunakan program MySQL yang berada pada komputer lain, sehingga komputer tersebut berfungsi sebagai Client MySQL.

  10. Web Server, Dengan menggunakan fungsi-fungsi API yang dimiliki MySQL, maka database dapat diakses menggunakan program yang dibuat dengan sebuah program yang berbasis Server Side yang berjalan dibawah Web Browser.

  11. Script Language, MySQL dapat diakses melalui program Aplikasi Client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemprograman visual maupun non visual yang berjalan di dalam jaringan. Kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut Dynamic Duo.

Gambar 2.4 PHP MySQL

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Rulianto Kurniawan dalam bukunya (2010:1)[30], “PHP (PHP Hypertext Preprsessor) adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet, sedangkan dalam pengertian lain PHP yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Rudyanto Arief (2011:43)[25] mengemukakan pendapat bahwa, PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Anhar (2010:3)[32] berpendapat bahwa, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web-server-side yang bersifat open source”. PHP merupakan script yang terntegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprsessor) adalah bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source untuk dijalankan melalui halaman web. PHP merupakan server side scripting yang terntegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Kelebihan PHP

PHP tidak sebatas hanya untuk menghasilkan keluaran HTML, tetapi juga bisa menghasilkan gambar GIF atau bahkan sumber gambar GIF yang dinamis. PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya :

  1. Script (kode program) terintegrasi dengan HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

  2. Tidak ada proses compiling dan linking.

  3. Berorientasi pada objek.

  4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari.

  5. Terintegrasi dengan database. Database yang didukung oleh PHP diantaranya : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informik, dBase, UNIX, dbm.

Ciri-ciri Kode Khusus PHP

Menurut Diar Puji (2010:31)[33] mendefinisikan bahwa, kode PHP mempunyai beberapa ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya : Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti : MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di download dan digunakan.

  6. Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti : Linux, Unix, Windows, dan lain - lain.

Definisi HTML

Menurut Rudyanto Arief (2011:23)[25] mendefinisikan bahwa, “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Diar Puji (2010:13)[33] mengemukakan pendapat bahwa, “HTML adalah bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text)”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Menururt Prasetio (2012:96)[24] mendefinisikan bahwa, “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Sibero (2013:384) berpendapat bahwa, “Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah pogram web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web”. Dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side.

Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33) mengemukakan pendapat bahwa, “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Wahana Komputer (2011:2)[34] mendefinisikan bahwa, “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia diakuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Macromedia Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu menuliskan kode HTML Editor Professional secara visual. web editor yang dapat digunakan untuk membuat, mendesain web, mengedit web, dan mengelola halaman web baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung. Adobe Dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side.

Gambar 2.5 Adobe Dreamweaver

Ruang Kerja Dasar Adobe Dreamweaver CS6

Menurut Madcoms (2010:11)[26] mendefinisikan bahwa, untuk memahami elemen ruang kerja Adobe Dreamweaver CS6, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Adobe Dreamweaver CS6. Setelah Adobe Dreamweaver CS6 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Adobe Dreamweaver CS6, yaitu :

  1. Application Bar, berada di bagian paling atas jendela aplikasi Adobe Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

  2. Toolbar Document, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

  3. Jendela Dokumen, adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

  4. Workspace Switcher, digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

  5. Panel Groups, adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe Browser Lab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

  6. Tag Selector, diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lembar kerja design.

  7. Property Inspector, digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

  8. Toolbar Standart, baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

  9. Toolbar Style Rendering, secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

  10. Toolbar Coding, berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

  11. Toolbar Browser Navigation, toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6, dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

Wardana (2010:8) mengemukakan pendapat bahwa, “XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

Menurut Februariyanti (2012:129) mendefinisikan bahwa, “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemograman PHP”.

Ginting (2013:11) berpendapat bahwa, XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public Lisensi) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:

  1. Htdoc

    adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan script lain.

  2. PHP MyAdmin

    merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

  3. Kontrol Panel

    yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan Xampp merupakan software web server apache yang di dalamnya sudah tersedia database, MySQL dan PHP Interpreter. Xampp merupakan software gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program.

Gambar 2.6 Xampp

Mengenal Xampp

Menurut Kartini (2013) mendefinisikan bahwa, Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

  4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai.

  5. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Definisi Analisa SWOT (Strength,Weakness, Opportunity and Threats)

Menurut Freddy Rangkuti (2011:64) mendefinisikan bahwa, “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Suyatno Risza (2010:174) berpendapat bahwa, “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisa SWOT adalah Matriks Threats – Opportunities – Weakness – Strenghts (SWOT) merupakan penggabungan berbagai indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal untuk menggambarkan kondisi, mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep, sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif dan membantu manajer untuk mengembangkan, terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S - O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

  2. W - O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

  3. S - T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  4. W - T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Gambar 2.7 SWOT (Strength,Weakness, Opportunity and Threats)

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237)[35] mendefinisikan bahwa, “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah :

  1. Verifikasi

    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  2. Validasi

    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265)[35] mendefinisikan bahwa, “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari Black Box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Elisitasi

Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja dalam jurnal CCIT Vol. 4 No. 3 (2011:302)[36], “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahapan Elisitasi I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahapan Elisitasi II

    Merupakan hasil mengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  3. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory : Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI ituartinya Desirable : Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential : Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  4. Tahapan Elisitasi III

    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical : maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational : maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy : maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.

  5. Final Draft Elisitasi

    Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu system yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitation

Menurut Untung Rahardja (2011:304)[36] mendefinisikan bahwa, Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan”.

Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

Requirement Elicitation Planning

  1. Mengidentifikasi stakeholder.

  2. Mengevaluasi risk project.

  3. Menentukan teknik Requirement Elicitation paling sesuai untuk masing-masing stakeholder dan project secara keseluruhan.

  4. Mendasar detail implementasi pada masing-masing teknik yang dipilih.

Requirement Elicitation Problems

  1. Problems of scope (Lingkup Masalah), dimana informasi requirement yang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

    1. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.

    2. Pemberian infomasi desain yang tidak berguna.

  2. Problems of Understanding, baik di dalam maupun diantara kelompok seperti user dan developer.

    1. Pengguna tidak secara lengkap apa yang menjadi kebutuhan developer.

    2. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.

    3. Analyst kurang memiliki kemampuan tentang domain.

    4. Ease of omitting “obvious” information.

    5. Konflik dilihat dari berbagai pengguna

    6. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya “user friendly” dan “kuat”

  3. Problems of Volatility, yaitu perubahan dasar requirements. Requirements meningkat seiiring waktu.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[37] mendefinisikan bahwa, “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. “Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Jenis-Jenis Penelitian

Sudaryono (2011:22) mengemukakan pendapat bahwa, jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya yaitu:

Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

  1. Penelitian Dasar

    Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

  2. Penelitian Terapan

    Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata

  3. Penelitian Evaluasi

    Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja; sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, atau pun lembaga.

Manfaat Literature Review

Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Tujuan Literature Review

  1. Membentuk sebuah kerangka teoritis untuk topik / bidang penelitian.

  2. Menjelaskan definisi, kata kunci dan terminologi.

  3. Menentukan studi, model, studi kasus, dan lain-lain yang mendukung topik.

  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan). Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain:

Tabel 2.1 Literature Review

BAB III

Analisa Sistem Yang Berjalan

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera berdiri sejak 1912, didirikan oleh 3 orang yaitu Mas Ngabehi Dwidjosewono, Mas Karto Hadi Karto Soebroto dan Mas Adimidjojo dengan nama Onderlinge Levensverzekring Maatschappij PGHB (OLMij.PGHB) yang berpusat di Magelang.

Sebagai pengurus, selain Mas Ngabehi Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk Mas Karto Hadi Karto Soebroto sebagai Direktur, dan Mas Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang ini lah yang kemudian dikenal sebagai “tiga serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia.

Gambar 3.1 3 Pendiri Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah, dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB (bahasa Belanda) disingkat dengan O.L Mij. PGHB atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Mutual Life Insurance (Asuransi Jiwa Bersama). Pada tahun 1921, kantor Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera pindah ke Yogyakarta dan pada tahun 1958 kantor Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera kembali pindah ke Jakarta.

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah.

Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu, sejak awal pendiriannya Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik, yakni bentuk badan usaha “mutual” atau “usaha bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.

O.L Mij PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam sidang pada Kongres Perserikatan Guru-guru Hindia Belanda yang pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan GURU-GURU saja. Para peserta kongres pun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar sebagai anggota O.L Mij. PGHB bertambah menjadi 5 orang.

Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk merubah nama perusahaannya. Berdasarkan Rapat Anggota/Pemegang Polis di Semarang, November 1914, nama O.L Mij. PGHB diubah menjadi O.L Mij. Boemi Poetra. Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L Mij. Boemi Poetra yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943 kembali diubah namanya menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa nasional yang tetap bertahan. Namun karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pada tahun 1953 PTD Boemi Poetra dihapuskan. Dan dari januari 1966 hingga saat ini Perusahaan mengubah namanya menjadi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Kini, kantor pusatnya di Jakarta, pengurus Bumiputera mengendalikan perusahaan yang jaringannya terbesar diseluruh penjuru tanah air dan melakukan hubungan Internasional dengan rekan-rekan di Negara lain. Pengurus juga mengendalikan kelompok usaha Bumiputera yang terdiri dari anak-anak perusahaan, asosiasi dan penyertaan, antara lain :

Anak perusahaan atau Yayasan :

  1. Bumida Bumiputera (Asuransi Kerugian)

  2. PT. Wisma Bumiputera (Peroperti)

  3. PT. Mardi Mulyo (Penerbitan dan Percetakan)

  4. PT. Eurasia Wisata (Tour & Travel)

  5. Bank Bumiputera Indonesia (Perbankan)

  6. PT. Informatics OASE(Tekhnologi Informasi)

  7. PT. Bumi Wisata (Perhotelan: Bumi Wiyata Hotel-Depok, Hyatt Regency, Surabaya)

  8. PT. Bumiputera Mitrasarana (Jasa Kontruksi)

  9. Yayasan Dharma Bumiputera (Pendidik : STIE Dharma Bumiputera)

  10. Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan Karyawan)

  11. Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan)

  12. Bumiputera Capital Indonesia

Asosiasi atau Penyertaan :

  1. PT. Bumiputera BOT Finance (Leasing & Financing)

  2. PT. Damai Indah Padang Golf (Pengelola Padang Golf)

  3. PT. Sukapraja Padang Golf (Pengelola Padang Golf)

  4. PT. Preton Nusantara (Pengelola Padang Golf)

  5. PT. Kyoai Medical Centre (Medical Check Golf)

  6. PT. Langen Kridha Pratyangga (Pengelola Padang Golf)

  7. PT. Dega Endah (Pengelola Padang Golf)

  8. PT. Podok Indah Padang Golf (Pengelola Padang Golf)

  9. Asean Re,td.(Pengelola Padang Golf)

  10. PT. Merapi Padang Golf (Pengelola Padang Golf)

  11. PT. Martabe Sejahtera (Pengelola Padang Golf)

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera pun memiliki logo dan sejak Tahun 2012, logo Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera berubah. Logo terbaru berbentuk sebuah mahkota atau aksesoris kepala tradisional melambangkan kedaulatan, martabat dan kekuatan yang terdiri dari tiga figure manusia (membangkitkan memori dari tiga pendiri AJB Bumiputera) yang mewakili kesatuan dan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat.

Gambar 3.2 Logo Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Logo ini juga memprensentasikan konsep mutualisme antara tiga pemangku kepentingan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yaitu pemegang polis, karyawan dan negara. Simbol mahkota terletak diatas huruf “I” yang berarti Indonesia merepresentasikan prestasi terbaik dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sebagai perusahaan asuransi Indonesia yang menguntungkan bagi negara dan masyarakat Indonesia. posisi simbol diatas “I” juga menyerupai sebilah pohon yang merupakan simbol pertumbuhan dan pembaharuan.

Logo Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang baru berwarna biru gradien (warna tradisional AJB Bumiputera). Warna biru mewakili kepercayaan, ketulusan dan ketenangan. Logo ini mengandung arti modern, inklusi dan mencerminkan karakter tradisional Indonesia. Penggunaan warna tunggal membuat implementasi logo ini menjadi sangat mudah dan hemat biaya disegenap lapisan organisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera diseluruh Indonesia.

Visi dan Misi Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

  1. Visi

    Menjadikan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Nasional yang kuat, modern dan menguntungkan. Didukung oleh sumber daya manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.

  2. Misi

    1. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    2. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera senantiasa mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan kesejahteraan, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

    3. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera mendorong terciptanya iklim kerja yang motivasif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah gambaran yang memperlihatkan suatu susunan yang logis, tertib dan memperlihatkan hubungan yang serasi dalam sebuah organisasi. Struktur Organisasi merupakan proses menetapkan dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan, merumuskan dan melimpahkan tanggung jawab dan wewenang dengan maksud untuk memungkinkan organisasi bekerja dengan efektif dan efisien. Organisasi sebagai sarana bagi perusahaan untuk mencapai tujuan harus disusun dengan cepat, cermat serta teliti sehingga dapat mendukung aktivitas perusahaan sehingga tidak terjadi penumpukan tugas terhadap masing-masing fungsi perusahaan tersebut.

Struktur organisasi juga akan memudahkan pimpinan perusahaan dalam mengatur dan mengkoordinasikan unit kerja, pembagian kerja dan hubungan kerjasama antar fungsi-fungsinya,atau bagian-bagian yang terlibat di dalam organisasi, untuk mencapai efesiensi dan efektivitas dalam penanganan sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya pada suatu perusahaan. Sruktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsur struktur organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerja sama antar individu pada tiap bagian dari suatu perusahaan yaitu mengenai hubungan pembagian dan fungsi dari pekerjaan yang dilakukan serta wewenang yang seimbang baik vertikal maupun horizontal.

Organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertindak secara sendiri. Organisasi merupakan wadah atau tempat dari beberapa-beberapa manajemen, antara manajemen yang satu dengan manajemen yang lain saling berhubungan, sehingga terjadi proses pengaruh-mempengaruhi. Hal ini berarti bila organisasi suatu perusahaan baik, namun manajemen didalamnya tidak baik, maka sudah tentu organisasi tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar, begitu pula sebaliknya bila manajemen dalam suatu perusahaan baik namun tidak terorganisir maka jalannya suatu perusahaan juga tidak akan lancar.

Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera adalah sebagai berikut :

  1. Struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dipimpin oleh seorang Pemimpin Operasional yaitu Kecab yang membawahi Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK), Supervisor yang secara keseluruhan bertanggung jawab langsung kepada pemimpin operasional.

  2. Supervisor dalam struktur organisasi ini memiliki 8 bagian untuk setiap daerah yaitu: CM 1, CM 2, CM 3, FCF, FGC, FGT, PAB, dan PAL. Setiap supervisor memiliki minimal 7 orang mitra kerja/agen.

    1. Dinas luar/pemasaran

    2. Pemimpin operasional-mitra kerja/agen

    3. Supervisor

    4. Dinas dalam

    5. Penata usaha

    6. Kasir/administrasi

Adapun struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

Tugas dan Wewenang

Job description berdasarkan jabatan yang dilaksanakan dan dimiliki oleh pegawai Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera cabang Tangerang, Ciledug Khususnya di bidang administrasi adalah sebagai berikut :

  1. Tugas dan Wewenang Kecab (Kepala Cabang )

    Bertanggung jawab atas seluruh nilai kerja yang ada dikantor operasional dengan batasan wewenang yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

  2. Tugas dan Wewenang Supervisor

    1. Sebagai rekrut.

    2. Trainer (pelatih) dan pembinaan.

    3. Analisator prospek/pasar.

    4. Mengawasi pelaksanaan makanisme kerja agen penjualan.

    5. Problem solver, mengalami permasalahan dan penjualan agen.

    6. Mengawasi cara kerja agen.

    7. Bertanggung jawab atas target produk dan target income dalam unit kerja.

  3. Tugas dan Wewenang Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

    1. Mengecek kebenaran transaksi masuk atau keluar dan dicatat dalam buku control kas harian.

    2. Mengecek kebenaran fisik uang dikas bersama kasir pada akhir jam kerja.

    3. Membuat laporan hasil bisnis secara mingguan atau bulanan kekantor cabang.

    4. Laporan cashflow dan by non kontraktual.

    5. Mengecek kebenaran kelengkapan atau perhitungan Klaim.

    6. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak.

    7. Melaksanakan rapat mingguan atau konservasi.

    8. Distribusi kwitansi premi kepada supervisor atau agen.

    9. Bertanggung jawab atas administrasi keuangan.

  4. Tugas dan Wewenang Staf Administrasi Portofolio dan Kwitansi atau Premi

    1. Mencatat kwitansi premi kepada supervisor atau agen.

    2. Mengecek kebenaran setoran premi agen.

    3. Mengecek premi yang tertunda.

    4. Membuat surat konfirmasi kepada pemegang polis.

    5. Mencatat tanggung jawab penagihan premi secara mingguan atau bulanan.

    6. Mencatat perkembangan hasil penagihan agen secara harian.

    7. Mencatat perkembangan portofolio kantor operasional dan agen.

    8. Laporan kegiatan kantor operasional.

    9. Membuat SUJ Supervisor dan agen.

    10. Membuat laporan perkembangan income.

  5. Tugas dan Wewenang Staff Administrasi Produksi.

    1. Mengecek kebenaran atau kelengkapan SPAJ.

    2. Mencatat SP atau provisi dalam buku produksi dari provinsi.

    3. Mencatat distribusi polis kepada agen.

    4. Mencatat perkembangan produksi secara harian.

    5. Mencatat stok dan penggunaan kwintansi pertama.

    6. Mencatat persedia sarana operasioanal (SP, bonus, sales dan kit ).

    7. Laporan kunjungan wawancara janji produksi (KWJP).

    8. Mencatat surat–surat ke dalam buku agenda surat keluar.

    9. Tertib Kearsipan.

  6. Tugas dan Wewenang Kasir

    1. Menerima transaksi keuangan dari KUAK dan membayar voucer (penerima dan pengeluaran).

    2. Entry data transaksi keuangan kedalam LBK.

    3. Membuat rekonsiliasi.

    4. Membuat data alat pembayaran KU, 10/25.

    5. Menilai–nilai voucer berikut bukti transaksi (lengkap secara mingguan ke kantor cabang).

    6. Mencatat keadaan cek buku keluar atau masuk.

    7. Mengentry atau mencatat utang piutang (kebuku tambahan MT SUP).

    8. Mencatat pengobatan pegawai (pribadi/keluarga) buku tambahan.

  7. Tugas dan Wewenang Staf Administrasi Pelayanan atau Umum

    1. Entry SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa).

    2. Membuat Laporan Klaim.

    3. Pinjaman polis (dicatat dalam buku pinjam polis).

    4. Perubahan dan pemulihan polis (dicatat dalam buku repuli).

    5. Melayani keluhan dan konfrimasi kepada pemegang polis.

    6. Membuat barang–barang inventaris milik perusahaan ke dalam buku dan membuat laporan setiap akhir tahun.

    7. Administrasi keagenan (Buku Induk Keagenan).

    8. Membuat data mutuasi keagenan.

  8. Tugas dan Wewenang Agen

    1. Fungsi dalam organisasi dengan menciptakan kepuasan pelanggan pasar melalui produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan, serta tercapainya sasaran operasional produksi.

    2. Tugas pokoknya adalah melakukan perencanaan dan pengaturan kerja, melakukan penutupan atau penjualan asuransi jiwa, melakukan pelayanan kepada pemegang polis, melakukan penagihan premi di wilayah dan melakukan pengamatan perkembangan dipasar.

    3. Pembagian waktu kerja, 20% waktu kerja agen di kantor dan 80% waktu kerja agen di lapangan (luar kantor).

    4. Larangan, antara lain merangkap kerja pada perusaan asuransi jiwa lain, menagih premi tanpa menggunakan kwitansi, menyalahgunakan uang premi dan wewenang yang diberikan untuk kepentingan umum.

Gambar 3.4 Kegiatan Pegawai dengan Nasabah

Produk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

  1. Mitra Prima

    Sebuah program asuransi dengan memberikan manfaat ganda yang memberikan perlindungan tabungan yang paling nasabah butuhkan. Dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah, program Asuransi meliputi: perlindungan selama program berlangsung, tabungan ketika program berakhir, dan warisan untuk orang yang nasabah cintai jika kematian mengakhiri program lebih awal. Mitra Prima dirancang untuk mengantisipasi dua situasi.

  2. Ekawaktu Ideal

    Sebuah produk asuransi yang dirancang untuk membantu keluarga Indonesia mempersiapkan diri dengan memberikan layanan meningkatkan nilai dana tabungan untuk masa pensiun serta melindungi kesejahteraan keuangan keluarga jika Tertanggung meninggal dunia lebih awal, sekaligus melindungi nasabah dari risiko keuangan.

  3. Mitra Beasiswa

    Sebuah produk asuransi yang dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam pendidikan dengan memberikan perlindungan dalam bentuk beasiswa yang menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari perubahan keadaan keuangan. Program ini dirancang untuk memastikan agar mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika orang tua mereka meninggal dunia.

  4. Mitra Permata

    Merupakan program asuransi yang dirancang untuk menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi yang tinggi dan menawarkan fleksibilitas yang tidak terbatas, memungkinkan nasabah untuk menentukan pembayaran premi, jumlah uang pertanggungan, dan nilai penarikan tabungan.

  5. Mitra Melati

    Merupakan program asuransi yang menawarkan manfaat dalam bentuk perlindungan dan tabungan serta menjamin pendapatan kinerja investasi. Dirancang khusus untuk mereka yang membutuhkan asuransi dengan program manfaat tetap. Mitra Melati juga memberikan nasabah kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi maksimal dari dana asuransi yang telah nasabah setorkan.

  6. Mitra Cerdas

    Sebuah program asuransi yang dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang nasabah alokasikan untuk pendidikan anak dan menyediakan biaya pendidikan yang nilainya bertambah ketika kebutuhan biaya pendidikan anak bertambah. Program asuransi pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi. Program ini memberikan nasabah kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang nasabah bayar.

  7. Mitra Sehat

    Sebuah program asuransi yang dirancang untuk merencanakan keuangan bagi kesehatan nasabah dan keluarga nasabah. Program Asuransi yang mempersiapkan dana untuk memberikan perlindungan terhadap dampak penyakit dan memberikan pembiayaan perawatan rumah sakit, serta memberikan hasil investasi terbaik dari premi yang dibayar untuk menanggung biaya hidup keluarga nasabah di masa depan saat nasabah pulih.

  8. Mitra Abadi

    Sebuah program asuransi yang dirancang untuk memberikan perlindungan seumur hidup dan memastikan bahwa orang yang nasabah cintai tetap dapat merasakan perlindungan keuangan setelah nasabah meninggal dunia. Nasabah akan mendapatkan perlindungan asuransi seumur hidup.

  9. Mitra Poesaka

    Sebuah program asuransi yang menawarkan perlindungan asuransi untuk nasabah dan keluarga nasabah, sekarang dan masa depan, dengan tabungan yang terkait dengan program perlindungan investasi dan fleksibilitas tak terbatas. Dengan fleksibilitas yang unik memungkinkan nasabah untuk merubah pembayaran premi, menarik tabungan, dan meningkatkan nilai pertanggungan. Hal ini berarti bahwa dengan Mitra Poesaka, nasabah tidak perlu khawatir jika keadaan ekonomi menyebabkan nasabah harus mengakhiri asuransi nasabah sebelum masa pertanggungan berakhir. Produk ini ideal untuk membantu nasabah mencapai tujuan keuangan dan melindungi masa depan keluarga nasabah.

  10. Mitra Guru

    Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera didirikan oleh tiga orang guru dengan tujuan memberikan kesejahteraan bagi para guru pada zaman Hindia Belanda. Kini, Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera meneruskan misi tersebut melalui perlindungan asuransi jiwa perorangan yang nilainya meningkat setiap tahun dan khusus diperuntukkan oleh para guru. Program ini merupakan perpaduan tabungan dan investasi, yang menyediakan hasil investasi yang kompetitif bagi para guru dari pengembangan dana premi asuransi yang dibayar.

  11. MITRA UNIT BP-LINK (Bumiputera Link)

    Merupakan program asuransi jiwa berbasis investasi dengan mengembangkan dana investasi yang maksimal dan fleksibel. Menggunakan alternatif perlindungan tambahan sesuai kebutuhan nasabah. Mulai dari asuransi jiwa, rawat inap, pengobatan 53 penyakit kritis (critical illness) sampai jaminan apabila nasabah tidak produktif.

  12. Mitra Proteksi Mandiri

    Program yang menawarkan solusi untuk nasabah yang ingin menciptakan sendiri kesejahteraan keluarga yang akan terus meningkat dari tahun ke tahun, dan untuk merencanakan kesejahteraan masa pensiun, sekaligus mendapatkan manfaat tabungan tanpa mengharapkan kontribusi pihak lain. Mitra Proteksi Mandiri adalah program asuransi mikro dari Bumiputera untuk nasabah yang berprofesi sebagai petani, nelayan, peternak atau pekerja lainnya. Meskipun berpenghasilan terbatas, nasabah tetap bisa menikmati masa pensiun dengan tenang layaknya seorang pegawai.

  13. Mitra Pelangi

    Merupakan program asuransi perlindungan selama program berlangsung dan mempersiapkan warisan jika terjadi kematian. Mitra Pelangi juga menawarkan bonus setelah satu tahun, ditambah 4 (empat) pilihan manfaat tambahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Anda, termasuk asuransi perlindungan risiko Kematian karena kecelakaan, Cacat fisik tetap karena kecelakaan, Penggantian biaya perawatan/pengobatan akibat kecelakaan, dan Jika peserta mengalami cacat tetap (total) dalam masa pembayaran premi, maka kekurangan premi akan ditanggung oleh perusahaan.

  14. Mitra Asri

    Merupakan program yang memperluas perlindungan ke masyarakat menengah bawah dibuktikan melalui asuransi jiwa ini, Mitra Asri memberikan manfaat apabila peserta asuransi meninggal dunia dalam masa asuransi, kepada ahli waris atau yang ditunjuk dibayarkan uang pertanggungan dan jika peserta asuransi hidup hingga akhir masa asuransi maka tidak ada pembayaran apapun.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Karena melihat luasnya permasalahan yang ada pada sistem saat ini dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka penelitian dibatasi pada permasalahan yang terfokus pada sistem informasi realisasi hasil produk serta penanganan pengolahan data dalam menghasilkan suatu laporan atau informasi pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, dan yang akan dikembangkan diantaranya sebagai berikut :

  1. Membuat sistem informasi Realisasi Hasil Produk berbasis web dimulai dari penginputan data Nasabah, menginput bukti transaksi sampai dengan pembuatan laporan.

  2. Memberikan kemudahan bagi user dalam membuat laporan realisasi hasil produk untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.

  3. Memberikan kemudahan kepada Kepala Cabang untuk melihat informasi laporan realisasi hasil produk.

  4. Membuat tampilan sistem menjadi lebih menarik.

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT

Analisa SWOT ini dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari eksterrnal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor internal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi.

Analisis untuk mencari strategi dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk meraih peluang yang tersedia (strategi S-O) serta memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menghadapi tantangan yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun meminimalkan kelemahan yang ada untuk bertahan dari ancaman (strategi W-T) Pemetaan strategi S-0 W-O S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Strategi SWOT

Tabel 3.2 Analisa SWOT

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal.

Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (kinerja)

    Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Tabel 3.3 Hasil Analisa Kinerja

  3. Information (Informasi)

    Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

  4. Tabel 3.4 Hasil Analisa Informasi

  5. Economy (Ekonomi)

    Sistem yang ada saat ini masih konvensional, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data transaksi pembayaran, sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  6. Tabel 3.5 Hasil Analisa Ekonomi

  7. Control (kontrol)

    Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  8. Tabel 3.6 Hasil Analisa Kontrol

  9. Effisiency (efisiensi)

    Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

  10. Tabel 3.7 Hasil Analisa Efisiensi

  11. Service (Pelayanan)

    Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan. Dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen maka akan terciptanya kepuasan yang dirasakan oleh konsumen, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan yang berkualitas.

Tabel 3.8 Hasil Analisa Pelayanan

Tata Laksana Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa Prosedur Sistem Berjalan

  1. Agen asuransi menawarkan produksi asuransi kepada nasabah,

  2. Apabila nasabah berminat dan menyetujui program asuransi, nasabah mengisi blanko surat permintaan (SP),

  3. Kemudian nasabah membayar premi asuransi melalui bank,

  4. Kasir mengecek pembayaran premi,

  5. Bagian staff produksi melakukan pengentryan data nasabah,

  6. Bagian staff produksi mencatat prembayaran premi kedalam buku polis,

  7. Bagian staff produksi mencatat pada buku produksi,

  8. Bagian staff produksi membuat laporan realisasi hasil produk.

Use Case Diagram

Setelah skenario mengenai sistem realisasi hasil produk yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem pembayaran administrasi yang berjalan saat ini. Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram.

Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi realisasi hasil produk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Use case diagram yang di usulkan terdapat :

  1. 1 (satu) sistem, mencakup kegiatan Realisasi Hasil produk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera

  2. 5 (lima) Actor, melakukan kegiatan di antaranya petugas Agen Asuransi, Nasabah, Kasir, Staff Produksi dan Kepala Cabang

  3. 9 (Sembilan) Use Case, yang dilakukan antara lain : Agen Asuransi menawarkan produk asuransi kepada Nasabah, Nasabah menyetujui program asuransi, Nasabah mengisi blanko surat permintaan (SP), Nasabah membayar premi ke bank, kemudian Kasir mengecek pembayaran, Staff Produksi melakukan pengentryan data/input Nasabah, Staff Produksi mencatat pembayaran premi Nasabah kedalam buku polis, Staff Produksi mencatat pembukuan produksi, dan Staff Produksi membuat realisasi hasil produk.

Use Case Diagram Scenario yang sedang berjalan :

  1. Nama Use Case : Menawarkan Produk Asuransi

  2. Aktor : Agen Asuransi, Nasabah

    Skenario : Agen Asuransi mencari Nasabah yang ingin mengikuti program asuransi, setelah menemukan calon Nasabah tugas Agen Asuransi menjelaskan serta menawarkan manfaat dan keunggulan produk asuransi.

  3. Nama Use Case : Menyetujui Produk Asuransi

  4. Aktor : Agen Asuransi, Nasabah

    Skenario : Setelah Agen asuransi menjelaskan kepada Nasabah mengenai manfaat dan keunggulan produk asuransi maka Nasabah menyetujui produk asuransi.

  5. Nama Use Case : Mengisi Blanko Surat Permintaan (SP)

  6. Aktor : Nasabah

    Skenario : Setelah Nasabah menyetujui program asuransi maka Nasabah mengisi blanko surat permintaan (SP) produk asuransi.

  7. Nama Use Case : Membayar Premi

  8. Aktor : Nasabah

    Skenario : Setelah Nasabah mengisi blanko surat permintaan (SP) produk asuransi maka kewajiban Nasabah untuk membayar premi asuransi melalui bank.

  9. Nama Use Case : Mengecek Pembayaran

  10. Aktor : Kasir

    Skenario : Setelah Nasabah sudah membayar premi maka tugas Kasir mengecek pembayaran premi.

  11. Nama Use Case : Melakukan Pengentryan Data Nasabah

  12. Aktor : Agen, Staff Produksi

    Skenario : Agen Asuransi memberikan data Nasabah baru lalu kemudian tugas Staff Produksi melakukan pengentryan data Nasabah baru.

  13. Nama Use Case : Mencatat Pembayaran Premi Ke Dalam Buku Polis

  14. Aktor : Staff Produksi

    Skenario : Setelah premi sudah dibayarkan maka tugas Staff Produksi selanjutnya mencatat pembayaran premi ke dalam buku polis.

  15. Nama Use Case : Mencatat Pembukuan Produksi

  16. Aktor : Staff Produksi

    Skenario : Setelah selesai melakukan pencatatan dalam buku polis, tugas Staff Produksi selanjutnya mencatat pembukuan produksi.

  17. Nama Use Case : Membuat Laporan Realisasi Hasil Produk

  18. Aktor : Staff Produksi, Kepala Cabang

    Skenario : Staff Produksi selanjutnya membuat laporan realisasi hasil produk dalam bentuk Microsoft Excel setelah itu menyerahkan laporan kepada Kepala Cabang.

Activity Diagram Yang Berjalan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para actor yang ada pada sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 2 (dua) Swimlane, sebagai petunjuk yang bertanggung jawab pada aktivitas suatu diagram, yang terdiri dari Swimlane pertama Agen dan Nasabah Swimlane kedua Kasir dan Staff Produksi.

  2. 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek.

  3. 12 (dua belas) Action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Agen asuransi menawarkan produk asuransi kepada Nasabah, Nasabah menyetujui program asuransi, Nasabah mengisi blanko surat permintaan (SP), Agen asuransi menerima blanko surat permintaan (SP), Agen asuransi membawa blanko surat permintaan (SP), Nasabah membayar premi, Kasir mengecek pembayaran premi Nasabah, Staff Produksi melakukan pengentryan data/input Nasabah, Staff Produksi mencatat pembayaran premi Nasabah kedalam buku polis, Staff Produksi mencatat pembukuan produksi, Staff Produksi membuat realisasi hasil produk dan Staff Produksi memberikan laporan realisasi hasil produk kepada Kepala Cabang.

  4. 1 (satu) Final node, sebagai objek yang diakhir.

Analisa Masalah

Berdasarkan analisa yang dilakukan, sistem informasi laporan realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang berjalan saat ini telah menggunakan cara sederhana, namun sistem pengolahan datanya masih kurang maksimal dan belum terintegrasi, adapun permasalahan yang dihadapi saat ini dikarenakan masih manual dengan menggunakan Microsoft Excel untuk memproses informasi, penyimpanan data dengan melakukan pencatatan pada buku besar sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dan dalam pengolahan data belum diperoleh secara tepat, cepat dan akurat. Sistem yang berjalan belum dapat diimplementasikan secara efisien dan efektif. Dengan adanya sistem informasi yang dapat memudahkan realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera diharapkan dapat menghasilkan laporan secara akurat serta efisien, sehingga membutuhankan sistem yang memang benar-benar dibutuhkan untuk sistem informasi.

Analisa Kontrol

Pengawasan (kontrol) pada suatu kegiatan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan suatu kegiatan. Bila pegawasannya baik, maka pelaksanaan suatu kegiatan akan berjalan dengan baik dan juga sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Demikian juga halnya pada proses laporan realisasi hasil produk, diperlukan pengontrolan agar di dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik sehingga data yang dihasilkan lebih relevan, cepat dan akurat demi meningkatkan kinerja sistem untuk kebutuhan perusahaan terutama untuk mendapatkan informasi.

Dalam analisa kontrol input pada sistem yang berjalan semua inputan data dilakukan oleh staff produksi seperti : input data nasabah, input perolehan Agen, dan input pembayaran premi untuk diolah menjadi laporan realisasi hasil produk, contoh pengecekan input data nasabah terkadang terjadi kesalahan karena terlalu banyaknya data nasabah yang harus di input, dalam pengontrolan Agen dalam laporan terdapat perolehan Agen apakah Agen sudah mencapai target atau belum, dan dalam proses pengecekan pembayaran premi nasabah terkadang terjadi kesalahan dalam perhitungan sehingga penghitungan terkadang tidak balance dan dalam bentuk laporan Kepala Cabang melakukan pemeriksaan laporan terlebih dahulu sebelum menyetujui dan menandatangani laporan.

Analisa Waktu

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera saat ini dalam proses pembuatan laporan realisasi hasil produk selama ini dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih membutuhkan waktu 1 hari hal ini dikarenakan sistem yang masih memakai sistem manual terutama pada proses input perolehan Agen, karena banyaknya data yang diperoleh Agen sehingga sistem harus dapat merekap keseluruhan perolehan Agen dan pada proses alur pembuatan laporan realisasi hasil produk melalui proses yang cukup panjang hal ini juga mengakibatkan dalam proses membutuhkan waktu yang cukup lama.

Analisa Tenaga Kerja

Adapun yang menggunakan sistem laporan realisasi hasil produk yang sedang berjalan saat ini adalah bagian Staff Produksi yang terdiri 2 (dua) orang yang berpendidikan Strata 1 yang bertugas mengentry data Nasabah, mencatat pembayaran dalam buku polis, mencatat pembukuan produksi dan membuat laporan realisasi hasil produk. Staff Kasir yang terdiri dari 1 (satu) orang untuk mengecek pembayaran premi Nasabah.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Saat ini komputer yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Core i3-2310M CPU @2.10 GHz(4CPUs)-2.1 GHz

  2. Monitor : LCD 14”

  3. Mouse : Standard

  4. RAM  : 4 Gb

  5. Harddisk  : 500 Gb

  6. Keyboard  : Standard

  7. Printer : Dot Matriks

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun Konfigurasi sistem software yang digunakan sebagai berikut:

  1. Microsoft Office

  2. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

Ada 3 user yang dapat mengakses sistem informasi realisasi hasil produksi, yaitu Kepala Cabang, Staff Produksi dan Kasir.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem yang Berjalan

Dalam penelitian yang dilakukan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang berjalan saat ini peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

  1. Kelebihannya yaitu prosedur proses yang selama ini digunakan telah memenuhi kebutuhan informasi pemakai dan dapat membantu pelaksanaan proses realisasi hasil produk sehingga dapat menghasilkan informasi laporan yang dibutuhkan oleh manajemen, dalam hal penyajian data sudah dapat membantu dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

  2. Kekurangannya yaitu prosedur realisasi hasil produk yang sedang berjalan saat ini sebagian proses masih dilakukan secara manual sehingga keakuratan data, efisien dan efektifitas yang diperoleh belum dapat memenuhi kebutuhan sistem secara optimal, selain itu informasi yang didapat belum up to date karena prosesnya yang belum maksimal, disamping itu biaya yang dikeluarkan dinilai cukup banyak.

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan penelitian pada laporan realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera saat ini memanfaatkan komputer sebagai alat bantu pengolahan data, akan tetapi masih menggunakan aplikasi atau program yang sederhana maka diperlukan pengolahan data yang lebih terintergrasi supaya dapat menghasilkan data yang efektif dan efisien. Dalam pembuatan laporan membutuhkan perancangan sistem yang terkomputerisasi berbasis web yang mudah dipahami dan dilihat khususnya pada Kepala Cabang. Dengan kendala tersebut perusahaan membutuhkan suatu sistem yang dengan cepat dan up to date sehingga memudahkan Kepala Cabang untuk mengambil keputusan.

Sistem yang lebih baik akan mampu meningkatkan kualitas serta mutu laporan realisasi hasil produk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :

  1. Kegiatan atau proses realisasi hasil produk berbasis web.

  2. Sistem menggunakan MySQL sebagai sumber atau pusat data, sehingga mempermudah pengontrolan dan dapat meminimalisasi adanya kesalahan dan kerangkapan data pada laporan realisasi hasil produk.

  3. Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP.

  4. Sistem menggunakan laporan realisasi hasil produk setiap bulan sehingga memudahkan Kepala Cabang untuk melihat, mengawasi dan mengambil keputusan dengan cepat pada laporan realisasi hasil produk.

  5. Sistem memberikan kemudahan dalam pencarian data.

  6. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan input data nasabah, data pembayaran premi dan sistem yang update yang dapat memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.

  7. Tampilan yang dihasilkan harus bersifat sederhana dan fleksibel sehingga memudahkan user dalam proses adaptasi (user friendly).

  8. Adanya perkembangan dalam sistem informasi sangat mendukung kinerja user seperti kejelasan, kecepatan proses yang dilaksanakan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah memberikan informasi yang dibutuhkan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi yang dapat membatu dan berguna untuk Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, antara lain :

  1. Menampilkan data yang diperlukan secara otomatis yang dibuat dengan menggunakan Visual Basic sehingga dapat memudahkan semua user yang membutuhkan informasi dan yang akan menggunakan program tersebut.

  2. Mengembangkan sistem informasi komputerisasi yang ada menjadi berbasis web yang dapat memudahkan pengaksesan informasi realisasi hasil produk yang diinginkan oleh Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Dari kedua alternatif di atas, setelah penulis melakukan analisa terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis memilih alternatif yang kedua yaitu mengembangkan sistem informasi komputerisasi yang ada menjadi berbasis web yang dapat memudahkan pengaksesan informasi realisasi hasil produk yang diinginkan oleh Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera agar dapat meningkatkan kinerjapegawai lebih up to date, efektif dan efesien dalam membuat laporan.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap 1

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.9 Requirement Elicitation Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas yang diberi opsi I (Inessential) harus dieliminasi.

Tabel 3.10 Requirement Elicitation Tahap II

Keterangan :

M: Mandatory (yang diingingkan)

D: Desirable (yang diperlukan)

I: Inessential (yang mutlak tidak diperlukan)

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economy) dengan Opsi HML (High, Middle, Low). Pada Elisitasi Tahap III, terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dielminasikan. Berikut adalah requirement tersebut :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

  4. Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.11 Requirement Elicitation Tahap III

Keterangan :

Final Draft Elicitation

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem informasi realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Berdasarkan Elisitasi Tahap III diatas, dihasilkan Requirement Final Draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem berbasis web.

Tabel 3.12 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Dari analisa sistem yang berjalan saat ini, terdapat beberapa usulan prosedur yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang berjalan, sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Prosedur yang diusulkan ini berisi urutan proses realisasi hasil produk. Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun.

Perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru menggunakan aplikasi Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver 12.2 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, dan Class Diagram.

Urutan prosedur ini berisikan seorang user harus melakukan Login untuk melihat halaman website, Data User, Data Produk, Data Agen, Data Nasabah, Data Polis, Data Pembayaran dan disertai dengan tampilan Laporan.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. Nama Use Case : Login

  2. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User melakukan verifikasi login terlebih dahulu untuk masuk ke Menu Utama

  3. Nama Use Case : Menu Utama

  4. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Setelah Admin dan User berhasil verifikasi login maka akan masuk ke Menu Utama yang terdiri dari Menu Data User, Menu Data Produk, Menu Data Agen, Menu Data Nasabah, Menu Data Polis, Menu Data Pembayaran, Menu Laporan dan Logout.

  5. Nama Use Case : Menu Data User

  6. Aktor : Admin

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data User kepada Admin.

  7. Nama Use Case : Input User

  8. Aktor : Admin

    Skenario  : Admin dapat melakukan Input User.

  9. Nama Use Case : Menu Data Produk

  10. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Produk kepada Admin dan User.

  11. Nama Use Case : Input Produk

  12. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat melakukan Input Produk.

  13. Nama Use Case : Menu Data Agen

  14. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Agen kepada Admin dan User.

  15. Nama Use Case : Input Agen

  16. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat melakukan Input Agen

  17. Nama Use Case : Cari Agen

  18. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat mencari Agen dengan memasukkan Nama Agen atau Id Agen.

  19. Nama Use Case : Menu Data Nasabah

  20. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Nasabah kepada Admin dan User.

  21. Nama Use Case : Input Nasabah

  22. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat melakukan Input Nasabah.

  23. Nama Use Case : Cari Nasabah

  24. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat mencari Nasabah dengan memasukkan Nama Nasabah atau Id Nasabah.

  25. Nama Use Case : Menu Data Polis

  26. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Polis kepada Admin dan User.

  27. Nama Use Case : Input Polis

  28. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat melakukan Input Polis.

  29. Nama Use Case : Menu Data Pembayaran

  30. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Pembayaran kepada Admin dan User.

  31. Nama Use Case : Input Pembayaran

  32. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat melakukan Input Pembayaran.

  33. Nama Use Case : Cetak Pembayaran

  34. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Admin dan User dapat mencetak Pembayaran.

  35. Nama Use Case : Menu Data Laporan

  36. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Data Laporan kepada Admin dan User.

  37. Nama Use Case : Laporan Agen

  38. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Laporan Agen kepada Admin dan User.

  39. Nama Use Case : Laporan Pembayaran

  40. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Laporan Pembayaran kepada Admin dan User.

  41. Nama Use Case : Laporan Realisasi Hasil Produk

  42. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat menampilkan Laporan Realisasi Hasil Produk kepada Admin dan User.

  43. Nama Use Case : Cetak Laporan Perperiode

  44. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Program dapat mencetak Laporan Perperiode kepada Admin dan User.

  45. Nama Use Case : Menu Logout

  46. Aktor : Admin, User

    Skenario  : Setelah Admin dan User selesai menggunakan program lalu mengklik logout dan program akan keluar secara otomatis.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Activity Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan

Description scenario gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan :

  1. Seorang user harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk ke halaman website dengan memasukkan username dan password.

  2. Program akan melakukan verifikasi login, apakah username dan password yang dimasukan benar atau salah.

  3. Setelah login berhasil maka user akan masuk ke Menu Utama (Home).

  4. Setelah Menu Home terdapat Menu Data User, Admin dapat melakukan proses Tambah, Ubah, dan Hapus User.

  5. Setelah Menu Data User terdapat Menu Data Produk, Admin dapat melakukan proses Tambah, Ubah, dan Hapus Produk.

  6. Setelah Menu Data Produk terdapat Menu Data Agen, Admin dapat melakukan proses Tambah, Cari, Ubah, dan Hapus Agen.

  7. Setelah Menu Data Agen terdapat Menu Data Nasabah, Admin dapat melakukan proses Tambah, Cari, Ubah, dan Hapus Nasabah.

  8. Setelah Menu Data Nasabah terdapat Menu Data Polis, Admin dapat melakukan proses Tambah, Ubah, dan Hapus Polis.

  9. Setelah Menu Data Polis terdapat Menu Data Pembayaran, Admin dapat melakukan proses Tambah, Cetak, Ubah, dan Hapus Pembayaran.

  10. Setelah Menu Data Pembayaran terdapat Menu Laporan, Admin dapat melakukan proses Cetak Laporan Perperiode.

  11. Logout digunakan apabila user telah selesai menggunakan program.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Sequence Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk yang dilakukan pada Admin Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.3 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram Admin yang diusulkan terdapat :

  1. 10 Life Line antar muka yang saling berinteraksi yaitu Login, Home, Data User, Data Produk, Data Agen, Data Nasabah, Data Polis, Data Pembayaran, Laporan, dan Logout.

  2. 1 Actor yaitu Admin.

  3. 12 Message yaitu Masukkan Username dan Password, Verifikasi, Login berhasil, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan dan Input Data User, Menampilkan dan Input Data Produk, Menampilkan, Input, dan Cari Data Agen, Menampilkan, Input, dan Cari Data Nasabah, Menampilkan dan Input Data Polis, Menampilkan, Input dan Cetak Data Pembayaran, Mencetak dan Menampilkan Laporan, dan Admin Logout.

Berikut ini adalah Sequence Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk yang dilakukan pada User Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.4 Sequence Diagram User Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram Kepala Cabang yang diusulkan terdapat :

  1. 9 Life Line antar muka yang saling berinteraksi yaitu Login, Home, Data Produk, Data Agen, Data Nasabah, Data Polis, Data Pembayaran, Laporan, dan Logout.

  2. 1 Actor yaitu User

  3. 11 Message yaitu Masukkan Username dan Password, Verifikasi, Login berhasil, Menampilkan Menu Utama, Menampilkan dan Input Data Produk, Menampilkan, Input, dan Cari Data Agen, Menampilkan, Input, dan Cari Data Nasabah, Menampilkan dan Input Data Polis, Menampilkan, Input dan Cetak Data Pembayaran, Mencetak dan Menampilkan Laporan, dan User Logout.

State Machine Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah State Machine Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.5 State Machine Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 State Machine Diagram usulan sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

  1. 1 Initial Pseudo State, sebagai awal objek.

  2. 34 State, nilai atribut dan nilai link yang dimiliki oleh suatu objek yaitu Login, Verifikasi Login, Menu Utama, Data User, Data Produk, Data Agen, Data Nasabah, Data Polis, Data Pembayaran, Laporan, Tambah User, Ubah User, Hapus User, Tambah Produk, Ubah Produk, Hapus Produk, Tambah Agen, Cari Agen, Ubah Agen, Hapus Agen, Tambah Nasabah, Cari Nasabah, Ubah Nasabah, Hapus Nasabah, Tambah Polis, Ubah Polis, Hapus Polis, Tambah Pembayaran, Cetak Pembayaran, Ubah Pembayaran, Hapus Pembayaran, Tambah Tanggal, Cetak Laporan dan Logout.

  3. 1 Decison Node, untuk membuat verifikasi Login.

  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instalasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan keadaan suatu objek, dan menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Class Diagram digunakan untuk menggambarkan model data yang sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena Class Diagram adalah deskripsi kelompok objek-objek dalam atribut (property), perilaku (operation) dan relasi yang sama. Disamping itu Class Diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya.

Berikut ini adalah Class Diagram usulan rancangan sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

Gambar 4.6 Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram diatas menggambarkan database yang ada pada sistem yang dibuat dimana Login tidak terhubung dengan class yang lain sedangkan yang lain adanya hubungan pada masing-masing class.

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan sebagai media penyimpanan data, menampilkan data, dan untuk mengambil data yang digunakan, Spesifikasi basis data menggunakan tabel-tabel berisikan, primary key, field name, panjang record, field type dan field size. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Data User

  2. Media : Harddisk

    Isi : Id_User + Username + Password + Level

    Primary Key : Id_User

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.1 Tabel Data User

  3. Nama File : Data Produk

  4. Media : Harddisk

    Isi : No_Produk + Nama _Produk

    Primary Key : Id_Produk

    Panjang Record : 18

    Tabel 4.2 Tabel Data Produk

  5. Nama File : Data Agen

  6. Media : Harddisk

    Isi : No_Agen + Nama + Status

    Primary Key : No_Agen

    Panjang Record : 39

    Tabel 4.3 Tabel Data Agen

  7. Nama File : Data Nasabah

  8. Media : Harddisk

    Isi : Id_Nasabah + No_Agen + Tanggal + Nama + Alamat + No_Telp + Email + No_Produk

    Primary Key : Id_Nasabah

    Panjang Record : 137

    Tabel 4.4 Tabel Data Nasabah

  9. Nama File : Data Polis

  10. Media : Harddisk

    Isi : Id_Polis +Id_Nasabah + Tanggal + UP

    Primary Key : Id_polis

    Panjang Record : 36

    Tabel 4.5 Tabel Data Polis

  11. Nama File : Data Pembayaran

  12. Media : Harddisk

    Isi : Id_Pembayaran + Tanggal + Id_Polis + Anggsuran_ke + Premi + Keterangan

    Primary Key : Id_Pembayaran

    Panjang Record : 53

    Tabel 4.6 Tabel Data Pembayaran

Rancangan Prototype / Tampilan Yang Diusulkan

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancang bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan untuk pengguna sistem. Berikut merupakan Prototype atau tampilan dari perancangan sistem realisasi hasil produk berbasis web yang akan dibuat.

Rancangan Yang Diusulkan

  1. Rancangan Menu Login

  2. Gambar 4.7 Rancangan Menu Login

    Keterangan : Tampilan menu login akan muncul jika telah masuk ke Web browser. User harus memasukkan Username dan Password terlebih dahulu, sistem dapat digunakan oleh Admin, Staff Produksi, Kasir dan Kepala Cabang.

  3. Rancangan Menu Home

  4. Gambar 4.8 Rancangan Menu Home

    Keterangan : setelah verifikasi login berhasil, user akan masuk ke menu Home yang terdapat gambar sebagai tempat observasi.

  5. Rancangan Menu Data User

  6. Gambar 4.9 Rancangan Menu Data User

    Keterangan : Tampilan Menu Data User dilengkapi dengan Username, Password dan level. Untuk membuat user baru harus melengkapi data, setelah data terisi dengan benar lalu klik Submit maka pengguna baru sudah terdaftar.

  7. Rancangan Menu Data Produk

  8. Gambar 4.10 Rancangan Menu Data Produk

    Keterangan : Tampilan Menu Data Produk dilengkapi dengan Nama Produk. Untuk membuat daftar Produk baru maka harus mengisi Nama Produk lalu klik Simpan maka daftar produk baru akan tersimpan.

  9. Rancangan Menu Data Agen

  10. Gambar 4.11 Rancangan Menu Data Agen

    Keterangan : Tampilan Menu Data Agen dilengkapi dengan No Agen, Nama dan Status. Untuk membuat daftar Agen baru maka harus mengisi Nama dan Status lalu klik Simpan maka daftar Agen baru akan tersimpan.

  11. Rancangan Menu Data Nasabah

  12. Gambar 4.12 Rancangan Menu Data Nasabah

    Keterangan :Tampilan Menu Data Nasabah dilengkapi dengan Id Nasabah, Agen, Tanggal, Nama, Alamat, No.Telp, Email dan Nama Produk. Untuk membuat Nasabah baru maka harus melengkapi data lalu klik Simpan maka daftar Nasabah baru akan tersimpan.

  13. Rancangan Menu Data Polis

  14. Gambar 4.13 Rancangan Menu Data Polis

    Keterangan :Tampilan Menu Data Polis dilengkapi dengan Id Polis, Id Nasabah, Tanggal, dan UP. Untuk membuat daftar polis maka harus melengkapi data lalu klik Simpan maka daftar Polis akan tersimpan.

  15. Rancangan Menu Data Pembayaran

  16. Gambar 4.14 Rancangan Menu Data Pembayaran

    Keterangan :Tampilan Menu Data Pembayaran dilengkapi dengan Id Pembayaran, Tanggal, Id Polis, Angsuran Ke, Premi dan Keterangan. Untuk membuat daftar pembayaran maka harus melengkapi data lalu klik Simpan maka daftar Pembayaran akan tersimpan.

  17. Rancangan Menu Laporan

  18. Gambar 4.15 Rancangan Menu Laporan

    Keterangan :Tampilan Menu Laporan dilengkapi dengan Dari Tanggal, dan S/D Tanggal. Untuk membuat Laporan maka harus memasukkan data Tanggal, lalu klik Print maka akan menampilkan Laporan yang diinginkan.

  19. Rancangan Logout

  20. Gambar 4.16 Rancangan Logout

    Keterangan :Menu Logout akan menampilkan pesan “Benar ingin logout? Maka akan ada pilihan ok atau cancel. Jika user memilih ok maka secara otomatis user akan keluar

Tampilan Layar

  1. Tampilan Menu Login

  2. Gambar 4.17 Tampilan Menu Login

    Keterangan : Tampilan menu login akan muncul jika user telah masuk ke Web browser. User harus memasukkan Username dan Password terlebih dahulu, sistem dapat digunakan oleh Admin, Staff Produksi, Kasir dan Kepala Cabang.

  3. Tampilan Menu Home

  4. Gambar 4.18 Tampilan Menu Home

    Keterangan : setelah verifikasi login berhasil, user akan masuk ke menu Home yang terdapat gambar sebagai tempat observasi.

  5. Tampilan Menu Data User

  6. Gambar 4.19 Tampilan Menu Data User

    Keterangan : Tampilan Menu Data User berisikan atau dilengkapi dengan No User, Username, Password dan level. Setelah data terisi dengan benar lalu klik Submit. Pada tampilan dapat melakukan edit dan delete.

  7. Tampilan Menu Data Produk

  8. Gambar 4.20 Tampilan Menu Data Produk

    Keterangan : Tampilan Menu Data Produk berisikan atau dilengkapi dengan No Produk dan Nama Produk. Setelah data terisi dengan benar lalu klik Simpan maka daftar seluruh nama produk dapat ditampilkan. Pada tampilan dapat melakukan edit dan delete.

  9. Tampilan Menu Data Agen

  10. Gambar 4.21 Tampilan Menu Data Agen

    Keterangan : Tampilan Menu Data Agen berisikan atau dilengkapi dengan No Agen, Nama dan Status. Setelah data terisi dengan benar lalu klik Simpan maka akan menampilkan nama Agen dan Status Agen. Pada tampilan dapat melakukan edit, delete dan search, search dapat dilakukan dengan memasukan No.Agen atau Nama Agen.

  11. Tampilan Menu Nasabah

  12. Gambar 4.22 Tampilan Menu Nasabah

    Keterangan : Tampilan Menu Data Nasabah berisikan atau dilengkapi dengan Id Nasabah, Agen, Tanggal, Nama, Alamat, No.Telp, Email dan Nama Produk. Setelah data terisi dengan benar lalu klik Simpan. Pada tampilan dapat melakukan edit, delete dan search. search dapat dilakukan dengan memasukan ID Nasabah atau Nama Nasabah.

  13. Tampilan Menu Data Polis

  14. Gambar 4.23 Tampilan Menu Data Polis

    Keterangan : Tampilan Menu Data Polis berisikan atau dilengkapi dengan Id Polis, Id Nasabah, Tanggal, dan Uang Pertanggung (UP). Setelah data terisi dengan benar lalu klik Simpan. Pada tampilan dapat melakukan edit dan delete.

  15. Tampilan Menu Data Pembayaran

  16. Gambar 4.24 Tampilan Menu Data Pembayaran

    Keterangan : Tampilan Menu Data Pembayaran berisikan atau dilengkapi dengan Id Pembayaran, Tanggal, Id Polis, Angsuran Ke, Premi dan Keterangan. Setelah data terisi dengan benar lalu klik Simpan. Pada tampilan dapat melakukan edit, delete, dan print.

  17. Tampilan Menu Laporan

  18. Gambar 4.25 Tampilan Menu Laporan

    Keterangan : Tampilan Menu Laporan berisikan atau dilengkapi dengan Laporan Perperiode. Setelah mengisi data Dari Tanggal dan S/D Tanggal lalu klik Print, maka laporan perperiode yang diinginkan akan tampil.

  19. Tampilan Menu Logout

  20. Gambar 4.26 Tampilan Menu Logout

    Keterangan : Tampilan Menu Logout disediakan apabila user telah selesai melakukan aktivitas pada sistem dan pada menu Logout terdapat pesan “Benar ingin logout?” terdapat pilihan ya dan cancel, jika memilih ya maka sistem secara otomatis akan keluar.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang digunakan dan yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang digunakan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor : Intel Core i3 @ 2.1Ghz

  2. Monitor : 17” HD LED

  3. Mouse : Optic

  4. Keyboard : Classic

  5. RAM : 4 GB

  6. Harddisk : 500 GB

  7. Printer : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Keras (Software)

Perangkat lunak yang digunakan adalah aplikasi berdasarkan kebutuhan sistem. Dalam pembuatan program dan desain sistem menggunakan berbagai software. Adapun Konfigurasi sistem software yang digunakan sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 8.1

  2. Mozilla Firefox

  3. WPS Writer

  4. WPS Spreadsheets

  5. Visual Paradigm versi 12.2 Enterprise Edition

  6. Adobe Dreamweaver CS5

  7. AppServ : PHP dan MySQL

  8. Xampp

Hak Akses (Brainware)

Terdapat 4 actor yang dapat meng-akses Sistem Realisasi Hasil Produk, yaitu :

  1. Admin

  2. Staff Produksi

  3. Kasir

  4. Kepala Cabang

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program Sistem Monitoring Inventory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Pengujian Black Box pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu login admin, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7 Tabel Pengujian Black box Pada Login

Pengujian Black Box pada Menu Data User

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data User, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data User

Pengujian Black Box pada Menu Data Produk

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data Produk, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Produk

Pengujian Black Box pada Menu Data Agen

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data Agen, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Agen

Pengujian Black Box pada Menu Data Nasabah

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data Nasabah, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.11 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Nasabah

Pengujian Black Box pada Menu Data Polis

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data Polis, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.12 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Polis

Pengujian Black Box pada Menu Data Pembayaran

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Data Pembayaran, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Data Pembayaran

Pengujian Black Box pada Menu Laporan

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Monitoring Invientory Control pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumipuetra untuk fungsi menu Laporan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Black box Pada Menu Laporan

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem realisasi hasil produk yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.15 Pengolahan Jadwal

Estimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem yang akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab–bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan dan saran–saran yang dapat dilakukan untuk merancang sistem laporan realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera ke tahap yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada sub rumusan masalah sebelumnya pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Dilihat dari proses laporan realisasi hasil produk sistem yang berjalan saat ini dirasa masih kurang baik atau dapat dibilang kurang efektif dan efisien, sehingga untuk dapat menyajikan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat. Dalam proses dapat menyebabkan human error atau kesalahan pada saat proses pencatatan data dan pada pembuatan laporan realisasi hasil produk, ini dikarenakan masih menggunakan sistem manual yaitu dengan cara proses catat mencatat setiap kejadian transaksi, input data nasabah, dan input premi Nasabah. Pada pembuatan laporan realisasi hasil produk pun hanya menggunakan Microsoft Excel.

  2. Sistem yang dibutuhkan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera adalah aplikasi berbasis Web dan MySQL sebagai tempat penyimpanan data agar setiap transaksi data-data tersimpan dalam database, sehingga data tidak akan hilang, proses pembuatan laporan pun akan lebih cepat, dan diharapkan tidak ada lagi kesalahan yang terjadi.

  3. Untuk merancang sistem Realisasi Hasil Produk berbasis web pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, tahap awal dalam merancang sistem adalah mendesign sistem dalam bentuk gambar dengan menggunakan software Visual Paradigm versi 12.2, dalam pembuatan database menggunakan software MySQL sebagai tempat penyimpanan database, menggunakan PHP (Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman, untuk koneksi database pada Jaringan Local Area Network (LAN) menggunakan Xampp, dan pada metode pengujian sistem yang memfokuskan pada keperluan software menggunakan Blackbox Testing.

Saran

Untuk dapat meningkatkan, memaksimalkan sistem informasi, mengatasi masalah yang ada, dan sebagai salah satu alternatif solusi maka ada beberapa saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan yaitu:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan agar program ini dapat berjalan dengan baik.

  2. Diperlukan tenaga yang ahli dalam bidang pembuatan laporan realisasi hasil produk, untuk itu diperlukan pelatihan atau training tentang sistem yang akan dipakai atau tentang pemrograman, untuk meningkatkan SDM sehingga laporan dapat dilakukan dengan cepat dan diharapkan tidak ada kesalahan yang terjadi.

  3. Agar selalu menggunakan proteksi file, karena hal ini sangat berguna untuk menghindari pemakai (user) lain yang tidak berkepentingan mengakses file tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.6 No.3. Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 2,12 2,13 2,14 2,15 2,16 Sutabri, Tata. 2012. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta : Andi Offset.
  3. Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  4. Amin, Zaenal, dan Yudi Santoso. 2012. “Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta”. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
  5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. “Definisi Sistem”. Yogyakarta : Andi Offset.
  6. Henderi, dkk. 2010. “Digital Library Modelling Support For Knowledge Management”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3.
  7. Nugroho, Adi. 2010. “Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Object”. Bandung : Informatika.
  8. Ruli, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No.1, September 2013.
  9. Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 4 No. 3. Mei 2011.
  10. Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.2. Januari 2011.
  11. Darmawan, Deni. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  12. 12,0 12,1 Murad, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.7 No.1. September 2013.
  13. 13,0 13,1 13,2 Pasal 246 KUHP. “Merupakan Perjanjian Antara Penanggung dan Tertanggung”.
  14. UU No. 40 Tahun 2014. “Tentang Perasuransian”.
  15. 15,0 15,1 15,2 Nugroho, Ari. 2011. “Seluk Beluk Perusahaan Asuransi”. Sleman : PT Intan Sejati Klaten.
  16. Pasal 255 KUHD. “Menyatakan Polis Berfungsi Sebagai Alat Bukti Tertulis Yang Menyatakan Bahwa Telah Terjadi Perjanjian Asuransi”.
  17. Pasal 256 KUHD, “Berisikan Setiap Polis Kecuali Mengenai Asuransi Jiwa Harus Mempunyai Syarat-Syarat Khusus”.
  18. Pasal 281 KUHD. “Menekankan Pada Syarat Bahwa Asuransi Gugur atau Batal Dikarena Penanggung Tidak Menghadapi Bahaya”.
  19. 19,0 19,1 19,2 19,3 Nugroho, Adi. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta : Andi Offset.
  20. 20,0 20,1 Widodo, dkk. 2011. “Menggunakan UML Unified Model Language”. Bandung : Informatika.
  21. 21,0 21,1 21,2 Yasin, Verdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Pemodelan, Arsitektur dan Perancangan”. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  22. Rahardja, Untung, dkk. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.4 No.3. Mei 2011.
  23. Kurniawan, dkk. 2011. “Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
  24. 24,0 24,1 Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 25,4 Rudyanto, Arief. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  26. 26,0 26,1 Madcoms. 2010. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL”. Yogyakarta : Andi.
  27. 27,0 27,1 Wahana, Komputer. 2011. “Adobe Dreamweaver CS5 Untuk Beragam Desain Website Interaktif”. Yogyakarta : Andi.
  28. Aisyah, Siti, dkk. 2012. “Aplikasi Pengajuan Kredit Berbasis Web pada PT.Adira Quantum Multifinance”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.5 No. 2.
  29. Hidayat, Rahmat. 2010. “Cara Praktis Membangun Website Gratis”. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  30. 30,0 30,1 Kurniawan, Rulianto. 2010. “PHP & MySQL Untuk Orang Awam”. Palembang : Maxikom.
  31. 31,0 31,1 Nugroho, Bunafit. 2014. “Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL”. Jakarta : MediaKita.
  32. Anhar, ST. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta : Media Kita.
  33. 33,0 33,1 Oktavian dan Diar Puji. 2010. “Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP”. Yogyakarta : Mediakom.
  34. Wahana, Komputer. 2010. “Shourtcourse SQL Server 2008 Express”. Yogyakarta : Andi.
  35. 35,0 35,1 Rizky. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta : Prestasi Pustaka.
  36. 36,0 36,1 Rahardja, Untung, dkk. 2011. “Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Edisi 1”. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT.
  37. Semiawan. 2010. “Metode Penelitian Kualitatif”. Jakarta : Grasindo.