SI 0813462259

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PENJUALAN ONLINE

PHP DAN MY SQL PADA CV.NERVE


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 0813462259
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI E-COMMERCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PENJUALAN ONLINE MENGGUNAKAN PHP &

MY SQL PADA CV.NERVE

Disusun Oleh :

NIM
: 0813462259
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: E-Commerce

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PENJUALAN ONLINE MENGGUNAKAN PHP &

MY SQL PADA CV.NERVE

Dibuat Oleh :

NIM
: 0813462259
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi E-Commerce

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dedi Iskandar, S.Kom)
   
(Saryani, S.Kom)
NID : 05060
   
NID : 08167

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PENJUALAN ONLINE MENGGUNAKAN PHP &

MY SQL PADA CV.NERVE


Dibuat Oleh :

NIM
: 0813462259
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi E-Commerce

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 26 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

APLIKASI PENJUALAN ONLINE MENGGUNAKAN PHP &

MY SQL PADA CV.NERVE

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 0813462259
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: E-Commerce

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk menapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 26 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 0813462259

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penjualan online atau e-commerce merupakan mekanisme bisnis tersendiri yang usianya masih seumur jagung. Namun disinilah sisi keistimewaanya. Untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan yang sama agar dapat berhasil dalam bisnis di dalam dunia maya. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan aplikasi penjualan online yang terhubung langsung ke website secara lengkap dengan informasi toko baju beserta harga dan cara pembeliannya sehingga dapat mempermudah user mencari baju tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode waterfall yang meliputi komunikasi perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan deployment. Dengan menggunakan permodelan UML. Hasil yang dicapai berupa suatu aplikasi penjualan online untuk web yang dapat digunakan untuk mencari baju, beserta memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pemesanan tersebut, seperti info toko baju teresbut. kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebuah aplikasi penjualan online pada website yang bisa digunakan untuk belanja baju lebih mudah karena menampilkan gambar baju serta harga dan cara pembelian.

Kata Kunci: e-commerce, Penjualan Online, UML, Website, waterfall.

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “APLIKASI PENJUALAN ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MY SQL PADA CV.NERVE”.

Pembuatan Skripsi ini dilakukan penulis dengan Kerja Praktek langsung dan Riset ke perusahaan tersebut.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah selain sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata 1 (SI) jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi manajemen dan Ilmu Komputer, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem yang baik.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku KETUA STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  3. Bapak Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Program Strata satu (S-1).
  4. Bapak Dedi Iskandar, S.Kom selaku dosen pembimbing I.
  5. Bapak Saryani, S.Kom selaku dosen pembimbing II.
  6. Bapak Zulham Nurudin Lubis, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan
  7. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya secara materil maupun moril, Serta teman-teman yang selalu memberi semangat saya dalam menyelesaikan Skripsi ini.
  8. Seluruh Dosen, Staff Tata Usaha, Petugas Perpustakaan dan Organisasi BEM STMIK Raharja atas segala ilmu dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis.
  9. Sahabat-sahabat dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Sebagai insan yang penuh dengan kesalahan saya menyadari bahwa laporan Skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca, sehingga dimasa yang akan mendatang dapat memperbaikinya.Wassalamu alaikum wr,wb

Akhir kata, saya berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya dan bagi semuanya.

Tangerang, 26 Januari 2016
Bima Bisma Baskara

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR TABEL


Tabel 2.1 Literature Riview

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap – II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draf

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Customer

Tabel 4.3 Tabel Kategori

Tabel 4.4 Tabel Hubungi

Tabel 4.5 Tabel order_detail

Tabel 4.6 Tabel id_orders_temp

Tabel 4.7 Tabel orders

Tabel 4.8 Tabel kota

Tabel 4.9 Pengujian Black Box Pada Menu Login Admin

Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Menu Registrasi

Tabel 4.11 Pengujian Black Box Pada Menu Keranjang Belanja

Tabel 4.12.Tabel Pengolahan Jadwal

Tabel 4.13.Tabel Estimasi Biaya

Tabel 3.5. Stategi S-O

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV.Nerve

Gambar 3.2 Use Case Diagram Penjualan

Gambar 3.3 Activity Diagram Penjualan

Gambar 3.4 Activity Diagram Laporan Penjualan

Gambar 3.5 Sequence Penjualan

Gambar 3.6 Unified Modeling Language (UML)

Gambar 4.1. Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2. Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.7 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Prototype Menu Utama Admin

Gambar 4.9 Prototype Menu Login Admin

Gambar 4.10 Prototype Menu Atur Kategori

Gambar 4.11 Prototype Menu Utama Customer

Gambar 4.12 Prototype Menu Login Customer

Gambar 4.13 Prototype Menu Registrasi

Gambar 4.14 Prototype Menu Keranjang Belanja

Gambar 4.15 Tampilan Menu Utama Admin

Gambar 4.16 Tampilan Menu Login

Gambar 4.17 Tampilan Menu Atur Kategori

Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama Customer

Gambar 4.19 Tampilan Menu Login Customer

Gambar 4.20 Tampilan Menu Registrasi

Gambar 4.21 Tampilan Keranjang Belanja

BAB I

PENDAHUL UAN

Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara pengguna internet terbanyak di Asia tenggara dimana efek dari perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Akhir-akhir ini persaingan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang didirikan. Perusahaan tersebut memiliki tujuan, adapun tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap dapat bertahan dalam segala bentuk persaingan termasuk dalam teknologi yang mendukung proses bisnis. Dengan perkembangan teknologi yang terjadi, banyak membawa pengaruh besar pada dunia bisnis dalam penerapan sebuah sistem informasi. Efektifitas pada pekerjaan merupakan bentuk dari pengaruh sistem yang terkomputerisasi.dan yang utama mempercepat kinerja para pekerja sehingga pekerjaan yang diberikan dapat selesai sebelum waktu yang sudah di tentukan.

CV. NERVE sebagai CV yang bergerak di bidang Penjualan produk fashion mulai dari baju, celana, topi, ikat pinggang dan lain lain, membutuhkan sistem penjualan yang terkomputerisasi untuk menunjang proses kegiatan penjualan sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam proses transaksi penjulan dan meningkatkan keakuratan data yang dihasilkan berupa laporan penjualan perbulan.

Sistem penjualan yang berjalan saat ini masih mengandalkan Microsoft Excel, tetapi kelemahan yang ada pada Microsoft Excel tersebut tidak mempunyai Database Management System (DBMS). Sehingga proses Penjualan yang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik.

Untuk itu penulis akan mengangkat judul penelitian skripsi “ Aplikasi Penjualan Online Menggunakan Php & My Sql Pada CV. NERVE “ . Aplikasi akan dibuat dengan menggunakan PHP dan MYSQL. Diharapkan aplikasi ini dapat meningkatkan proses penjualan pada CV. NERVE.

Rumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang yang telah penulis bahas diatas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penjualan pada CV. NERVE yang sudah berjalan saat ini?
  2. Kendala-kendala apa saja yang sering terjadi pada proses Penjualan yang berjalan saat ini dan bagaimana solusinya ?
  3. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu meningkatkan kinerja pegawai dalam transaksi penjualan ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari Analisa yang akan di bahas haruslah memiliki tujuan agar penelitian ini sesuai dengan keinginan, serta peranan penulis sangatlah penting dimana akan mengelompokkan beberapa tujuan, yang di jelaskan sebagai berikut.

  1. Tujuan Operasional.
    1. Menganalisa barang yang masuk dan barang yang keluar sehingga dapat membantu proses penjualan, penyediaan serta pendistribusian barang secara cepat dan tepat.
    2. Mempermudah dalam mencatat dan mengontrol transaksi penjualan barang.
    3. Memberikan laporan barang yang cepat dan akurat baik yang masuk maupun yang keluar.
    4. Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Aplikasi yang berjalan dan melakukan pengembangan pada aplikasi agar meningkatkan mutu kinerja aplikasi agar lebih optimal.
  2. Tujuan Individu
    1. Disamping untuk melengkapi laporan skripsi, laporan ini juga bermanfaat untuk menambah ilmu, skill, ketelitian, dan pengalaman bagi penulis didalam pembuatan skripsi ini.
    2. Sebagai Syarat Kelulusan jenjang Sarjana, pada STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer) Raharja.
    3. Menambah wawasan berfikir untuk mencari solusi terhadap segala masalah teknologi sistem informasi khususnya terhadap masalah yang penulis teliti dan dunia kerja pada umumnya.
    4. Menerapkan teori dan ilmu pengetahuan yang penulis dapat dibangku perkuliahan.
  3. Tujuan Fungsional
  4. Tujuan dari adanya penelitian ini diharapkan dapat menigkatkan aplikasi Penjualan dengan baik, dan dapat meningkatkan performa sistem agar bisa menjadi dasar pedoman yang bisa di pertanggung jawabkan.

Manfaat penelietian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan. Manfaat tersebut baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi obyek yang diteliti maupun manfaat bagi peneliti sendiri, Manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah :

  1. kita dapat mengontrol transaksi penjualan secara cepat dan akurat.
  2. Meningkatkan kinerja karyawan dalam menyediakan informasi tentang produk yang dijual kepada customer secara up to date
  3. Mampu menghasilkan analisa serta mengimplementsaikan aplikasi penjualan secara optimal pada CV NERVE.
  4. Penerapan dan sharing mengenai penerapan ilmu yang di peroleh diperkulihan.
  5. Meningkatkan kulitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) khusunya dalam bidang sistem informasi.
  6. Membandingkan apa yang dipelajari selama diperkuliahan dengan situasi yang kondusif yang ada di area lapangan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penulis hanya membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari input data produk, input ongkos kirim, registrasi customer, konfirmasi pembayaran, input kategori produk, transaksi penjualan dengan keranjang belanja sampai dengan laporan penjualan perperiode.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa metodelogi yang penulis gunakan diantaranya :

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi

    Metode observasi ini,akan mengkaji beberapa bagian yang berhubungan dengan kegiatan yang berkaitan erat dengan sistem yang akan dianalisa dan berjalan kegiatan ini diperlukan untuk mencari dan mengumpulkan data yang dibutuhkan langsung ke bagian penjualan.

  2. Metode Wawancara

    Metode wawancara dilakukan melalui tanya jawab kepada karyawan pada CV. NERVE yang menangani bagian tersebut secara langsung ditempat proses skripsi yang berlangsung. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail dalam hal memperkuat data-data yang sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung ke bagian penjualan.

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi penulis juga mencari referensi penelitian dari berbagai sumber yaitu dari buku, jurnal, skripsi untuk dijadikan sebagai referensi penelitian penulis. Pada metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relavan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk memenuhi kebutuhan penganalisa dalam sistem.

Metode Analisa Sistem

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam merancang “Aplikasi Penjualan Online Pada CV NERVE” lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode analisa yang akan dipergunakan sebagai salah satu alat bantu yang berfungi sebagai pengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi CV yang berdasarkan pada unsur-unsur Internal, yaitu kekuatan, kelemahan terhadap unsur External yaitu berupa peluang dan ancaman. Serta meggunakan bahasa pemograman yang berorientasi objek serta menggunakan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan elisitasi final dengan membuat rancangan yang dibuat.

Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Prsoses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing -masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

    Berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Metode Perancangan Sistem

Proses penjualan pada CV. Nerve , pembuatan model dengan menggunakan Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle), UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Machine Diagram dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm. Serta menggunakan bahasa pemrogramman PHP (PHP Hypertext Preprocessor), XAMPP (Web Server) dan pembuatan database pada MySQL.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi tentang kerangka penulisan laporan yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik penelitian, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka penulisan dari penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori–teori yang menjadi landasan penulis sebagai penunjang penelitian untuk pemecahan masalah dan pembuatan laporan skripsi. Landasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam penelitian. Teori–teori yang digunakan pada penelitian skripsi bersumber dari berbagai buku, dan jurnal serta artikel terkait. Selain itu juga dipaparkan tentang metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian skripsi. Didalamnya dibahas mengenai tahapan- tahapan yang dilakukan penulis dalam pemecahan masalah, mulai dari identifikasi masalah, pengumpulan dan pengolahan data, analisa dan interpretasi data, serta kesimpulan dan saran.

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

Berisi mengenai pembahasan sistem yang diusulkan mulai dari use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan basis data sampai dengan rancangan sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi penarikan kesimpulan dari pengolahan data yang dilakukan dan pengusulan saran kepada perusahaan serta untuk kemajuan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

PENDAHULUAN

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:16)[1], menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
  3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Sutabri (2012:10)[1], secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:12)[1], mengatakan bahwa sistem terbagi atas beberapa subsistem-subsistem.

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], menyatakan, suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Menurut Sutabri (2012:17)[1], terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. Yaitu:

  1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh Ricard F. Neuschel dalam Tata Sutabri (2012:17)[2], sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.</p>
  2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Tianti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208))[3], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[1]karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[2], data adalah “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2), istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Definisi Informasi

Sistem informasi manajemen berhubungn dengan informasi. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam suatu organisasi.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambil keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:1)[2], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:1)[2], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:1)[2], Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:1)[2], sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:1)[2], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (techology block)

    Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  4. Blok Basis Data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

  5. Blok Kendali (control blok)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:1)[2], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[4], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:1)[2], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  2. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  5. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Journal CCIT Vol-4 , (2011:203)[5], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cyle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Teori Khusus

Definisi Penjualan

"Penjualan merupakan kegiatan ekonomi yang umum, dimana dengan penjualan, sebuah perusahaan akan memperoleh hasil atau laba dengan sesuai apa yang di rencanakan atau memperoleh pengembalian atas biaya-biaya yang dikeluarkan”.

Klasifikasi Penjulan

Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi 1” dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Penjualan Tunai
  2. Penjualan Kredit
  3. Penjualan Tender
  4. Penjualan Ekspor
  5. Penjualan Konsinyasi
  6. Penjualan Grosir

Menurut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Penjualan Tunai

    Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.

  2. Penjualan Kredit

    Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.

  3. Penjualan Tender

    Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

  4. Penjualan Ekspor

    Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

  5. Penjualan Konsinyasi

    Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.

  6. Penjualan Grosir

    Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.

Dari uraian diatas penjualan memiliki bermacam-macam transaksi penjualan yang terdiri dari: penjualan tunai, penjualan kredit, penjualan tender, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, serta penjualan grosir.

Definisi Online

Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebih spesifik yaitu :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih pada menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
    1. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
    2. Dalam telekomunikasi, Istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.
Dengan Internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran yang semakin interaktif serta mudah untuk dipelajari.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[6], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[6], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:
  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25)[6], Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
  1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalamUML, yaitu:
    1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    4. Annotational things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  1. Relasi (Relationship)
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan

      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  1. Diagram
Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :
    1. Use Case Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    2. Class Diagram

      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

    3. Sequence Diagram

      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

    4. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    5. Activity Diagram

      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)[6], diagram-diagram UML terdiri dari :
  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Website

Definisi Website

Menurut Arief M. Rudyanto dalam Esa Wijayanti, “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31)[6], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32)[6], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Dreamweaver CS5

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33)[6], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

XAMPP

Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34)[6], “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

  1. PHP

    Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

  2. MySQL

    SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

  3. Apache

    Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database”.

Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun stuktur Database adalah: File atau Table.

Record adalah elemen data atau field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

  1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
  2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
  3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
  4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
  5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Pengujian Black Box Testing

Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2014:41)[7], “pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41)[7], “testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42)[7], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[8], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  1. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Menurut Mulyandi dalam Nina Rahayu (2014:49)[7], “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dijalankan oleh Agus Sulaeman (2012).

    Penelitian yang telah dijalankan oleh Agus Sulaeman pada tahun 2012 adalah “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Berbasis Web Pada CV Motor Pasar Kemis”. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Visual Basic 6.0. Pembahasannya hanya dibatasi pada penjualan saja. Hal tersebut untuk membantu divisi keuangan, sistem ini dirancang untuk dijadikan solusi awal untuk memberikan kemudahan dalam menghasilkan data-data yang akurat dan juga meningkatkan kinerja optimal khususnya pada sub bagian administrasi. Program yang dibuat berbentuk object oriented, tetapi masih harus dilakukan evaluasi agar tidak tejadi kesalahan-kesalahan dalam penginputan data siswa dan agar tidak terjadi kerangkapan data. Dengan ini penelitian akan dikembangkan lagi agar pembahasannya meliputi semua aspek penjualan.

  2. Penelitian yang dijalankan oleh Ricca Septiani (2010).

    Penelitian ini membahas mengenai ”Perancangan Sistem Penjualan Barang Pada PT Mandala Prima Makmur”. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ricca Septiani ini penulis menemukan kelemahan dari sistem yang digunakan selama ini dinilai kurang efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan calon pembeli atau costumer dengan masih menggunakan cara manual. Atas dasar itulah maka penulis merancang sebuah sistem penjualan berbasis web. Sehingga calon pembeli dapat mengetahui informasi tentang barang yang akan di tawarkan secara detail. Pembeli dan penjual secara langsung dengan menggunakan PHP dan My SQL sebagai data basenya, sistem ini dapat menjaga keamanan data costumer, karena sequrity yang belum bagus.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Randy Ramdani (2012).

    Penelitian yang telah dilakukan oleh Randy adalah ”Perancangan Sistem Informasi Penjualan Produk Berbasis Web Pada CV. Vactory”. Penulis menemukan kelemahan dari sistem yang digunakan masih belum optimal. Karena pelayanan terhadap costumer saat ini menggunakan media telephone yang terkadang barang yang ingin dipesan tidak selalu ada, sehingga costumers harus menunggu. Hal tersebut menyebabkan ketidakpuasan costumers terhadap layanan dan berdampak terhadap adanya indikasi omset penjualan menurun. Atas dasar itulah penulis merancang sebuah sistem dengan menggunakan PHP dan penjualan berbasis web dengan menggunakan PHP dan Macromedia Dreamweaver. Yang diharapkan dapat menyajikan informasi dengan mudah, cepat, tepat, dan akurat dalam memberikan pelayanan yang memuaskan bagi costumers dan memperluas area pemasaran. serta adanya penyimpanan dan pengolahan data yang jelas tentang transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan.

Tabel 2.1 Literature Riview Elisitasi

Perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian sekarang adalah pada metode yang di gunakan, Objek penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Pada Penelitian saat ini menggunakan metode pengembangan model SDLC dengan teknik analisa objek penelitian dan perancangan berorientasi Objek menggunakan model UML, dan teknik pengujian menggunakan pendekatan Black box testing.

Sementara Untuk Objek penelitian Pada CV. NERVE dengan ruang lingkup penelitian lebih kearah penjualan untuk meningkatkan omset penjualan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum CV.NERVE

Sejarah Singkat

CV.NERVE didirikan oleh Zulham Nurudin Lubis.S.ikom sejak tahun 2008, bergerak dalam bidang konveksi pakaian. Berbicara CV.NERVE tidak lepas dari sosok dan peran Zulham Nurudin Lubis,S.ikom sebagai pemilik sekaligus pendiri CV.NERVE. Berawal dari minat dan hobby pemilik dalam dunia design. Setelah itu beliau mendapat ide untuk menyalurkan dalam dunia pakaian untuk di komersilkan. Pertama kali hasil produk pakaian tersebut dijual hand to hand dari teman, saudara.

Dengan Melihat peningkatan produksi pada tahun 2008-2009 yang cukup menjanjikan maka pada tahun 2009 pemilik mendaftarkan dan menjadikan usahanya CV sehingga resmi menjadi CV.NERVE.

Pada saat ini CV.NERVE cukup berhasil memasarkan produk produknya ke beberapa outlet didalam maupun diluar kota Tangerang, seperti di kota Bandung, Palembang, kalimantan.

Adapun alasan beliau membangun usaha ini adalah sebagai bentuk perealisasian kreatifitas generasi muda yang positif dan inovatif, dan juga untuk mengembangkan bakat, minat, hobby positif yang ada dalam diri pemilik.

Visi Dan Misi

Visi dan Misi CV. NERVE, yaitu:

VISI

Visi CV.NERVE adalah di akui dalam penjualan pakaian di Indonesia dengan mengedepankan kepuasan konsumen dan kesejahteraan yang terlibat didalam CV.NERVE itu sendiri, serta ingin memperluas jaringan pemasaran ke seluruh Indonesia bahkan luar negeri.

MISI

  1. Menjadikan penjualan pakaian sebagai salah satu usaha bisnis penjualan yang terdepan bagi CV itu sendiri.
  2. Menjalankan kegiatan usaha yanag mengutamakan suatu hubungan ikatan yang baik dan menciptakan suatu kenyamanan dalam usaha.

Struktur Organisasi CV.Nerve

Tata kerja yang baik, teratur dan rapi diharapkan dapat terwujud dan terlaksana apabila ada struktur organisasi yang sederhana dapat bekerja secara efisien serta memungkinkan adanya pemisah tugas, tanggung jawab dan wewenang jelas pada setiap bagian yang ada pada CV.NERVE itu sendiri.
Pembagian kerja adalah suatu keharusan didalam organisasi agar tidak menjadi tumpang tindih pekerjaan. Pembagian kerja bukan hanya perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi mewujudkan penempatan orang yang tepat seperti yang terlihat pada gambar struktur organisasi dibawah ini.

Struktur Organisasi CV. NERVE

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Pemilik Toko
  2. Tugasnya:

    1. Bertanggung jawab atas segala kegiatan usaha CV baik teknis maupun non teknis baik kedalam maupun keluar CV.
    2. Mengevaluasi semua kegiatan yang direncanakan CV.
    3. Memonitor perkembangan CV.
  3. Pengelola Toko
  4. Tugasnya:

    1. Mewakili pemilik CV pengelola toko bertanggung jawab sebagai penanggung jawab sekaligus pengelola barang produksi yang sudah dibuat dan juga memberi tugas kepada karyawan sesuai bidangnya masing-masing.
  5. Bagian Designer
    1. Tugas dan tanggung jawab designer membuat design-design barang produksi.
  6. Bagian Keuangan
    1. Melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan keuangan dan pembukuan.
    2. Menjaga dan mengurusi kelancaran CV.
    3. Bertanggung jawab terhadap pencatatan laporan-laporan yang di terima dari bagian-bagian terkait.
    4. Menyiapkan data-data yang diperlukan untuk pembuatan laporan keuangan.
    5. Melakukan pencatatan atas setiap transaksi yang terjadi pada CV, dengan cara memeriksa kebenaran pencatatan transaksi.
    6. Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran CV.
  7. Bagian Produksi
    1. Mempunyai tugas untuk membuat produk yang sudah di design.
  8. Bagian Gudang
    1. Menerima dan menyusun barang belanjaan dari bagian produksi.
    2. Menghitung persediaan barang yang ada di gudang.
  9. Bagian Penjualan
    1. Melakukan transaksi penjualan terhadap konsumen secara langsung.
    2. Menerima pemesanan barang yang dilakukan oleh konsumen.
    3. Bertanggung jawab terhadap keluarnya barang hasil penjualan yang telah dilakukan.
    4. Membuat nota pembelian dari konsumen untuk diberikan kepada bagian keuangan sebagai acuan pembuatan laporan penjualan
  10. Karyawan
    1. Mempunyai tugas melayani konsumen atau pelanggan yang datang.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menghasilkan sistem yang baik, tahap pertama yang dilakukan adalah dengan mempelajari dan mengevaluasi sistem prosedur penjualan yang sedang berjalan.

Proses pembelian barang pada CV NERVE seperti : kaos, topi, jaket dan lainnya secara umum terjadi dengan melakukan pembelian secara langsung dengan mendatangi CV tersebut dan membeli barang yang di inginkan oleh konsumen tersebut. Berikut ini adalah prosedur penjualan yang sedang berjalan pada CV NERVE :

  1. Konsumen

    Konsumen memberikan data pemesanan barang yang di inginkan secara langsung kepada bagian penjualan, jika barang yang di pesan tersedia maka pelanggan langsung membayar barang tersebut dan akan mendapatkan barang pesanannya beserta bukti pembelian. Apabila barang yang di pesan tidak tersedia maka konsumen akan mendapat konfirmasi atau pemberitahuan bahwa barang yang di pesan tidak tersedia.

  2. Bagian penjualan

    Mendapat dokumen berupa data pemesanan dari konsumen, memberikan konfirmasi kepada konsumen tentang baramg yang di pesan. Jika barang yang dipesan tersedia dan telah melakukan transaksi penjualan, maka bagian penjualan membuat nota penjualan untuk di berikan pada bagian keuangan.

  3. Bagian Keuangan

    Memfalidasi nota penjualan yang di ajukan oleh bagian penjualan, mendata data penjualan pada Microsoft Excell. Membuat laporan penjualan yang akan di berikan kepada pengelola CV.

  4. Pengelola Toko

    Menerima laporan penjualan yang telah dibuat oleh bagian keuangan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram

Setelah skenario mengenai sistem penjualan yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca. Dari definisi skenario diatas dapat digambarkan dalam use case diagram mengenai kebiasaan yang terjadi dalam sistem penjualan yang berjalan saat ini. Use case diagram akan menggambarkan hubungan use case dengan actor . Use case diagram dilihat pada gambar dibawah ini.

  1. Use Case Penjualan Barang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Penjualan Barang

    Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan.
    2. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Customer, Karyawan, Pengelola Toko dan Pemilik Toko.
    3. 4 Use case, yang dilakukan diantaranya: Melakukan Transaksi, Merekap Transaksi Penjualan, Membuat Laporan penjualan.

Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas dari actor. Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat kita gambarkan activity diagram dari aktivitas para actor-aktor yang ada pada sistem penjualan CV. NERVE.

  1. Activity Diagram Penjualan
  2. Gambar 3.3 Activity Diagram Penjualan

    Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.
    2. 2 Swimeline yaitu customer dan karyawan.
    3. 6 activity yaitu Datang Langsung, Mencari Barang, Melakukan Transaksi Barang, Membuatkan Nota Sebagai Bukti Pembayaran, Memberikan Bukti Pembayaran, Menerima Bukti Pembayaran.
    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.
  3. Activity Diagram Laporan Penjualan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Laporan Penjualan

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 1 (satu) Initial node, objek yang di awali.
    2. 3 Swimeline yaitu Karyawan, Pengelola Toko dan Pemilik Toko.
    3. 6 activity yaitu Merekap Transaksi Penjualan, Menerima Rekap Transaksi Penjualan, Membuat Laporan Penjualan, Menerima Laporan Penjualan, Cek Laporan Penjualan, ACC Laporan Penjualan.
    4. 1 (satu) final node, objek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem penjualan yang berjalan saat ini.

Gambar 3.5 Sequence Penjualan

Berdasarkan gambar 3.5 Sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

  1. 4 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu Customer, Karyawan, Pengelola Toko, Pemilik Toko.
  2. 3 Life Line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Memilih Barang, Melakukan Transaksi, Membuat Laporan Penjualan.
  3. 15 Messege, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

  1. Data barang
  2. Customer
  3. Karyawan

Analisa Proses

  1. Penjualan

Analisa Keluaran

  1. Nota Penjualan
  2. Laporan Penjualan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Core To Duo
  2. Monitor : LCD 14”
  3. Mouse : Ps2
  4. RAM : 2 GB
  5. HD : 80 GB
  6. Keyboard : Compatible Ps2
  7. Printer : Canon Ip1800 Series

Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7</ul>
  2. Microsoft Word 2007
  3. Microsoft Excel 2007

Hak Akses (Brainware)

Ada 3 actor yang dapat mengakses sistem Penjualan, yaitu:

  1. Bagian Penjualan
  2. Pengelola Toko
  3. Pemilik Toko

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, sistem penjualan pada CV. NERVE yang sedang berjalan saat ini, dapat disimpulkan bahwa proses penjualan antara lain:

  1. Sistem penjualan yang berjalan saat ini pada CV. NERVE masih bersifat manual, yaitu masih menggunakan buku besar untuk mencatat data transaksi penjualan.
  2. Laporan yang dihasilkan saat ini belum akurat karena masih ada kesalahan pada saat proses pencatatan penjualan.
  3. Untuk merancang sistem penjualan pada CV. NERVE dibutuhkan suatu aplikasi web yang dapat membantu proses penjualan dan tempat penyimpanan data dengan menggunakan Mysql, sehingga data tidak akan hilang.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Membuat sistem penjualan yang dapat membantu karyawan dalam mengelola transaksi penjualan.
  2. Terdapat tempat penyimpanan data sehingga data transaksi penjualan yang ada tidak hilang.
  3. Dapat menampilkan data seluruh transaksi penjualan, dengan data yang akurat.

User Requirement

Elisitasi (elicitation) adalah berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I:

Requirement Elicitacion Tahap – I

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap – I

Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Requirement Elicitacion Tahap – II

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap – II

Elisintasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

  1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Requirement Elicitacion Tahap – III

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draf Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitacion - Final Draft

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final Draf

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini berisikan urutan Atur Profile, atur kategori Produk, Atur Produk, Atur Ongkos Kirim, sampai dengan Pemesanan.

  1. Prosedur Atur Profile

    Bagian penjualan sebagai Admin membuka sistem penjualan dan memilih menu atur profile untuk mengisi data profile CV. Nerve.

  2. Prosedur Atur Kategori Produk

    Admin membuka sistem penjualan dan memilih menu atur kategori produk, untuk menginput tambah kategori produk, mengubah kategori produk dan menghapus kategori produk.

  3. Prosedur Ongkos Kirim

    Admin memilih menu ongkos kirim untuk menambahkan daftar ongkos kirim, mengubah daftar ongkos kirim dan menghapus ongkos kirim.

  4. Prosedur Pemesanan

    Setelah atur ongkos kirim admin memilih menu pemesanan untuk menghasilkan daftar pesanan kemudian cetak pesanan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Admin

Use case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1. Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

  1. 1 sistem yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses penjualan yang diusulkan pada CV. Nerve
  2. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Admin.
  3. Ada 2 use case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut diantaranya Login dan Menu Utama.
  4. Ada 18 Include yaitu Login Benar, Login Salah, Atur Profile, Atur Kategori Produk, Tambah Kategori, Edit, Hapus, Atur Produk, Tambah, Edit, Hapus, Atur Ongkos Kirim, Tambah Ongkos Kirim, Hapus, Pemesanan, Cetak, Logout.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.2. Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Berdasarkan gambar 4.2. Use case Diagram terdapat :

  1. 1 sistem yang mencangkup seluruh kegiatan dalam proses penjualan yang diusulkan pada CV. Nerve
  2. Terdapat 1 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu Customer.
  3. Ada 2 use case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut diantaranya Menu Utama dan Menu Customer.
  4. Ada 13 Include yaitu Profile, Keranjang Belanja, Produk Kami, Konfirmasi Pembayaran, Login, Login Benar, Login Salah, Registrasi, Profile, Edit Profile, Keranjang Belanja, History Order, Logout.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Admin

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial node, sebagai awal objek.
  2. 19 action, aktivitas dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (Satu) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. 1 final state, objek yang diakhiri.

4.1.5 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Untuk Customer

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 initial node, sebagai awal objek.
  2. 14 action, aktivitas dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (Satu) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. 1 final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan untuk Admin

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) Berisi rancangan sequence diagram sistem yang anda usulkan.

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 9 Life Line antar muka yang saling berinteraksi diantaranya diantaranya Login, Verifikasi Login, Menu Utama, Atur Profile, Atur Kategori Produk, Atur Produk, Atur Ongkos Kirim, Pemesanan, Logout.
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
  3. 1 (Satu) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. 11 messange, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait) Berisi rancangan sequence diagram sistem yang anda usulkan.

Gambar 4.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Customer

  1. 10 Life Line antar muka yang saling berinteraksi diantaranya diantaranya menu utama, profile, keranjang belanja, konfirmasi pembayaran, pilih login, menu customer, history order, log out.
  2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu customer.
  3. 1 (Satu) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi.
  4. 15 messange, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berisi perbedaan prosedur sistem berjalan dan sistem usulan yang dibuat dalam bentuk tabel.

Table 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.7 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.7 Class Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 8 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya Customer, Kategori, Hubingi, Orders_Detail, Produk, Kota, Orders, Id_Orders_Temp.
  2. 6 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : Customer
  2. Media : Hard Disk
  3. Isi :id_customer + password + nama_lengkap + alamat + email + telepon + id_kota
  4. Organisasi File : Index Squential
  5. Primary Key : id customer
  6. Panjang Record : 185
  7. Type File : File master

Tabel 4.2 Tabel Customer

  1. Nama File : Kategori
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_kategori + nama_kategori
  4. Organisasi File : Index Squential
  5. Primary Key : Id_kategori
  6. Panjang Record : 25
  7. Tipe File : file Master

Tabel 4.3 Tabel Kategori

  1. Nama File : Hubungi
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_hubungi + id_customer + subjek + pesan +tanggal + gambar
  4. Primary Key : id_hubungi
  5. Panjang Record : 103
  6. Tipe File : file Master

Tabel 4.4 Tabel Hubungi

  1. Nama File : order_detail
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_orders + id_produk + jumlah + harga + ongkir
  4. Foreign Key : id_orders + id_produk
  5. Panjang Record: 40
  6. Tipe File : file Transaksi

Tabel 4.5 Tabel order_detail

  1. Nama File : id_orders_temp
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_orders + id_produk + id_session + jumlah + tgl_order_temp + jam_order_temp + stok_temp
  4. Foreign Key : id_orders + id_produk
  5. Panjang Record : 46
  6. Tipe File : file Transaksi

Tabel 4.6 Tabel id_orders_temp

  1. Nama File : orders
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_orders + id_produk + jumlah + harga + ongkir
  4. Primary Key : id_orders
  5. Panjang Record : 37
  6. Tipe File : file Transaksi

Tabel 4.7 Tabel orders

  1. Nama File : kota
  2. Media : Hard Disk/ Server
  3. Isi : id_kota + nama_kota + ongkos_kirim
  4. Primary Key : id_kota
  5. Panjang Record : 30
  6. Tipe File : file master

Tabel 4.4 Tabel Hubungi

Rancangan Prototype

Rancangan prototipe ini bukan berisi hasil printscreen dari sebuah program, tetapi desain layout dari program yang anda buat.Rancangan ini dalam bentuk kotak-kotak. Apabila yang anda buat merupakan pengembangan dari yang sebelumnya, maka rancangan prototype ini berisi printscreen dari sistem yang berjalan.

Menu Utama Admin

Gambar 4.8 Prototype Menu utama Admin

Menu Login Admin

Gambar 4.9 Prototype Menu Login Admin

Menu Atur Kategori

Gambar 4.10 Prototype Menu Atur Kategori

Menu Utama Customer

</p>

Gambar 4.11 Prototype Menu Utama Customer

Menu Login Customer

Gambar 4.12 Prototype Menu Login Customer

Menu Registrasi

Gambar 4.13 Prototype Menu Registrasi

Menu Keranjang Belanja

Gambar 4.14 Prototype Menu Keranjang Belanja

Rancangan Program

Berisi penggambaran tampilan program yang sesuai dengan program yang diimplemtasikan.

Menu Utama Admin

Gambar 4.15 Tampilan Menu Utama Admin

Menu Login Admin

Gambar 4.16 Tampilan Menu Login Admin

Menu Atur Kategori

</p>

Gambar 4.17 Tampilan Menu Atur Kategori

Menu Utama Customer

Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama Customer

Menu Login Customer'

Gambar 4.19 Tampilan Menu Login Customer

Menu Registrasi

Gambar 4.20 Tampilan Menu Registrasi

Menu Keranjang Belanja

Gambar 4.21 Tampilan Keranjang Belanja

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh aplikasi atau sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

Perangkat Keras (hardware) yang digunakan admin sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Pentium 4
  2. Monitor : 14” LCD m
  3. RAM : 2 GB
  4. Harddisk : 500 GB
  5. Printer : Office Jet

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Sistem Operasi Windows XP.
  2. Xampp
  3. Adobe Dreamweaver CS5.
  4. Mozilla Firefox.
  5. Visual Paradigm 6.4 Enterprise Edition.
  6. Microsoft Office 2007.

Hak Akses

Ada 2 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Penjualan yaitu:

  1. Admin
  2. Customer

Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Pengujian Black Box Pada Menu Login Customer

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Aplikasi Penjualan Online menggunakan PHP dan Mysql pada CV.Nerve untuk fungsi menu Login Admin, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9 Pengujian Black Box Pada Menu Login Admin

Pengujian Black Box Pada Menu Registrasi

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Aplikasi Penjualan Online menggunakan PHP dan Mysql pada CV.Nerve, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Menu Registrasi

Pengujian Black Box Pada Menu Keranjang Belanja

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan sistem Aplikasi Penjualan Online menggunakan PHP dan Mysql pada CV.Nerve untuk fungsi menu Keranjang Belanja, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.11 Pengujian Black Box Pada Menu Keranjang Belanja

Evaluasi

Pada sub bab ini berisi tentang evaluasi dari alat yang telah anda uji.

Implementasi

Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4.12.Tabel Pengolahan Jadwal

Penerapan

Berisi tentang waktu penerapan sistem yang sudah anda lakukan. Berapa kali anda menerapkan sistem yang Anda buat dalam instansi atau perusahaan yang bersangkutan. Penerapan ini dibuktikan dalam bentuk counting (perhitungan).

Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam CV atau masyarakat.

Tabel 4.13.Tabel Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

  1. Sistem penjualan yang berjalan saat ini masih mengandalkan Microsoft Excel dan belum adanya tempat penyimpanan data, hal ini menyebabkan kurang efektif dalam mendata transaksi penjualan dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan karena harus merekap transaksi perhari dulu baru dibuat laporan perbulannya.
  2. Kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini adalah pada pendataan transaksi penjualan yang belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga menyebabkan sering terjadinya kesalahan (human error) pada saat pendataan transaksi penjualan sehingga data yang dihasilkan belum sesuai dengan data yang sebenarnya. Solusi dari permasalahan ini adalah dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu mengurangi kesalahan dalam pendataan transaksi penjualan dan mempunyai tempat penyimpanan data sehingga data-data transaksi penjualan tidak akan hilang .
  3. Untuk membuat sistem yang dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan diperlukan beberapa tahapan mulai dari observasi ketempat riset kemudian melakukan wawancara dengan stakeholder dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar transaksi penjualan, setelah melakukan wawancara maka didapatkan solusi untuk membuat suatu sistem yang terkomputerisasi yaitu membuat aplikasi penjualan berbasis web dengan menggunakan database Myslq.

Saran

Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi penjualan ini maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

  1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan.
  2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada bagian penjualan untuk menggunakan aplikasi penjualan yang akan diterapkan sehingga karyawan dapat menggunakan aplikasi ini dengan lancar..
  3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi.
  2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11 Sutabri, Tata. 2012.“Konsep Dasar Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset.
  3. Tianti, Lili. 2010. Jurnal CCIT, Jakarta.
  4. 4,0 4,1 Henderi,dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media PembelajaranArtificial Informatics”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  5. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akdemik teknologi mobile menggunakan J2ME”. Vol.4 no .2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 6,7 Wijayanti, Esa. 2014. ”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Rahayu,Nina. 2014.” Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
  8. 3. Rahardja.Untung ,dkk. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level”. Journal CCIT Vol – 4 No.3 – Mei 2011.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Sertifikat Ospek
  2. Sertifikat TOEFL
  3. Sertifikat IT

Contributors

Bima Bisma Baskara