SI1511489320

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
:1511489320
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
   
(Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 99001
   
NID : 14012




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1511489320
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN OFFICIAL SITE BERBASIS OPEN

SOURCE SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI

BERITA PADA ASOSIASI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1511489320
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
NIM : 1511489320

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Saat ini dalam menghadapi era digital, seperti halnya dengan proses penyebaran informasi banyak situs berita hadir memberikan kemudahan bagi masyarakat karena perkembangan website sebagai sarana informasi mampu menyajikan segala bentuk informasi berita secara online yang lebih update, dan tentunya mudah diakses kapanpun dan dimanapun. Penerapan website APTISI yang baru dengan domain aptisi.or.id ini menyajikan informasi lengkap seputar kegiatan APTISI maupun berita Perguruan Tinggi secara update. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) masalah yang dihadapi dalam penerapan website ini. Alternatif penanganan masalah adalah dengan menerapkan website APTISI yang baru untuk dapat memperbaiki sistem yang sebelumnya. Dilakukan tahapan final elisitasi sebanyak 15 (lima belas) dalam mempersiapkan penyempurnaan website APTISI untuk kelancaran dalam proses penyedia dan penyebaran informasi. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, serta adanya penggunaan metode perancangan UML, flowchart dan HIPO dengan diuji menggunakan blackbox testing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya website APTISI yang baru menjadi sebuah media informasi pertama dalam mencari kegiatan APTISI yang sedang dan atau akan berlangsung.

Kata kunci : Website, Asosiasi, Penyedia Berita

ABSTRACT

Currently in the handling of the digital age, as well as the information process many sites are present by using the sites as a means of information capable of presenting the latest information online that is more updated, and easily accessed whenever and wherever. APTISI's new APTISI website with aptisi.or.id domain provides complete information about APTISI activities as well as Higher Education Update news. In this study, found 3 (three) problems that involve in the implementation of this website. Alternative problem handling is to apply a new APTISI website to be able to repair the previous system. Conduct the final stages of elicitation as much as 15 (fifteen) in the APTISI enhancement website for smoothness in the process of provider and dissemination of information. The research method was conducted using elicitation and SWOT analysis method, and UML, flowchart and HIPO calculation technique with delay using blackbox testing. The results of this study indicate the existence of the new APTISI website to be the first information media in searching for the ongoing and ongoing APTISI activities.

Keywords: Website, Association, News Provider




KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan, serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Penerapan Official Site Berbasis Open Source Sebagai Penyedia Informasi Berita Pada Asosiasi”.

Laporan Skripsi ini ditulis dan tersusun rapi untuk memenuhi salah satu persyaratan lulus pada jenjang Sarjana (S1) dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang didapat oleh penulis setelah dipelajari selama masa perkuliahan dan skripsi.

Hati kecil penulis pun menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini kurang berjalan baik dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang diberkahi kebahagiaan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak (Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M) selaku dosen pembimbing I, yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.) selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak memberikan kasih sayang, arahan dan motivasi kepada penulis selama Skripsi.
  7. Bapak Daelami Ahmad, S.Ag., M.Si selaku stakeholder yang telah membantu dan memberikan saran selama penulis menjalankan skripsi.
  8. K Hap (Eka Purnama Harahap, S.Kom) selaku dosen pengajar yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.
  9. K Nin (Ninda Lutfiani, S.Kom) yang juga turut memberikan ilmunya dan selalu sabar dan memberikan motivasi kepada penulis.
  10. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
  11. Kedua Orang Tua dan Adik-adik tercinta yang telah memberikan semangat, materil, dan doa untuk keberhasilan penulis..
  12. Teman-teman seperjuangan Tim FANTA (Wahyu Setya Wardana dan Moch Sandi Alpansuri) yang selalu bersama dalam suka maupun duka.
  13. Teman-teman seperjuangan TimUR 5 (Fanta, Ryzen, Latel, Lily) yang telah berjuang bersama di Perguruan Tinggi Raharja.
  14. Pasukan RIC yang telah memberi keceriaan selama menyelesaikan laporan Skripsi.
  15. Sahabat-sahabat tersayang (Wiwi, Ria, Icha, Febby, Nabila, Hanifah, Bolo, Mega, Putri, Nurus, Aulia dan Arini) yang selalu memberikan semangat.
  16. Ifdi Bayu Saputra yang senantiasa memotivasi dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, terlepas dari kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis menerima dan menghargai kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, September 2018
(Resti Rahmawati)
NIM. 1511489320

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Wordpress

Gambar 2.2 Plugin Wordpress

Gambar 3.1 Logo APTISI

Gambar 3.2 Struktur Organisasi APTISI

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.6 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Flowchart Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Use Case Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Visitor Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Rancangan Program HIPO Official Site APTISI

Gambar 4.7 Sistem berhasil mendapatkan 6.290 views pada popular post

Gambar 4.8 Sistem berhasil menampilkan 115 post dari user aktif

Gambar 4.9 Sistem berhasil menampilkan 130 postingan berita

Gambar 4.10 Sistem berhasil mendapatkan total 69.635 post views

Gambar 4.11 Sistem berhasil mendapatkan 1.673 pengunjung pada sub menu berita

Gambar 4.12 Sistem berhasil mendapatkan 276 subscriber

Gambar 4.13 Sistem berhasil mendapatkan total 307 komentar

Gambar 4.14 Sistem berhasil mendapatkan 9062 visitor secara keseluruhan

Gambar 4.15 Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak dilihat

Gambar 4.16 Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak komentar

Gambar 4.17 Sistem responsif pada Smartphone

Gambar 4.18 Sistem responsif pada Laptop

Gambar 4.19 Sistem responsif pada Tablet

Gambar 4.20 Sistem memiliki kategori News

Gambar 4.21 Sistem memiliki kategori Seminar and Workshop

Gambar 4.22 Sistem memiliki kategori Announcement Letter

Gambar 4.23 Memiliki tampilan yang user friendly

Gambar 4.24 Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar dari user aktif

Gambar 4.25 Sistem berhasil mendapatkan total 50 postingan secara keseluruhan

Gambar 4.26 Tampilan Home Official Site APTISI

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.28 Tampilan Berita yang Di Publish

Gambar 4.29 Tampilan Seminar dan Workshop yang Di Publish

Gambar 4.30 Tampilan Surat Edaran yang Di Publish

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Visi APTISI

Tabel 3.2 Misi APTISI

Tabel 3.3 Ketua Umum

Tabel 3.4 Dewan Pertimbangan

Tabel 3.5 Dewan Penasihat

Tabel 3.6 Dewan Pembina

Tabel 3.7 Sekretaris

Tabel 3.8 Bendahara

Tabel 3.9 Koordinator Wilayah

Tabel 3.10 Pengurus Harian

Tabel 3.11 Divisi

Tabel 3.12 Analisa SWOT Yang Berjalan

Tabel 3.13 Matriks SWOT Yang Berjalan

Tabel 3.14 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.15 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.16 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.17 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Analisa SWOT Yang Diusulkan

Tabel 4.3 Matriks SWOT Yang Diusulkan

Tabel 4.4 Membaca Postingan Pada Tampilan Home Tanpa Harus Login

Tabel 4.5 Melihat Jumlah Post Dari User Teraktif

Tabel 4.6 Time Schedule

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Flowchart

 

Gambar 2. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol Sequence Diagram
Gambar 5. Daftar Simbol HIPO



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Menghadapi era disruptif yang pesat akan perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat dalam memperoleh informasi. Penyajian informasi yang mengalir begitu cepat untuk dapat diketahui oleh siapa saja tentunya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengolah informasi. Sebab itu, informasi menjadi suatu kebutuhan yang diperlukan di dalam suatu organisasi, asosiasi, lembaga serta lingkungan yang berada di luar sistem. Informasi dianggap sangat penting dalam penambahan pengetahuan, mengurangi ketidakpastian dan risiko kegagalan serta dapat membantu para pemimpin dalam mengambil suatu kesimpulan dan keputusan yang efektif dan efisien.

Berkembangnya teknologi informasi yang semakin akrab menyentuh kehidupan manusia, menjadikan manusia ini sebagai user yang menginginkan untuk mendapatkan informasi lengkap serta up to date. Salah satunya dengan mewujudkan keinginan manusia dalam memperoleh informasi dengan mudah. Selain mendapat informasi yang lengkap serta up to date, perkembangan teknologi informasi juga dapat mengirimkan serta mempublikasikan informasi kepada masyarakat luas secara online. Suatu asosiasi dan lembaga dapat mempublikasikan berbagai informasi dan kegiatannya secara online kepada masyarakat.

Salah satu kemajuan teknologi informasi yang dapat dirasakan dengan diperolehnya informasi yaitu melalui sebuah internet yang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan informasi secara bebas. Banyak manfaat yang dirasakan dari penggunaan internet, misalnya dengan perancangan sebuah official site atau yang biasa disebut website. Dalam official site tersebut, dapat menampilkan informasi mengenai sesuatu yang diperlukan oleh pengunjung website.

Dikutip dari Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI (2014:25-26)[1], bahwa sistem informasi berbasis website dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam melakukan up dating data, monitoring dan evaluasi bagi pihak yang bersangkutan. Sistem informasi berbasis website juga sebagai jendela yang efektif antar pihak yang berkepentingan, membuat monitoring dan evaluasi program.

Dalam mempromosikan suatu asosiasi, informasi yang up to date sungguh sangat dibutuhkan. Karena dengan adanya informasi, perkembangan tentang asosiasi tersebut dapat dijabarkan secara luas dan terperinci. Begitu juga dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang merupakan salah satu organisasi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ingin menyajikan informasi tentang berita yang up to date dan kegiatan APTISI.

Official site APTISI dengan domain aptisi.or.id ini merupakan website asosiasi yang menyajikan informasi up to date seputar berita, artikel, seminar, workshop, hingga agenda kegiatan seperti rapat APTISI. Memiliki konsep untuk menjadikan official site ini menjadi nomor satu dari website sebelumnya dengan domain aptisi.org agar dapat menjadi titik acuan informasi terkait seputar APTISI.

Tidak hanya menampilkan sajian informasi, dalam official site APTISI ini juga menampilkan statistik data informasi. Seperti dengan adanya statistik penulis post teraktif, statistik post view, post paling banyak memiliki komentar, like serta view.

Berdasarkan dari pemaparan di atas, maka penelitian ini diberi judul: Penerapan Official Site Berbasis Open Source Sebagai Penyedia Informasi Berita Pada Asosiasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang ada, terdapat 3 (tiga) rumusan masalah yang ditemukan :

  1. Apakah penyebaran informasi yang berjalan seputar berita, artikel, seminar, workshop serta agenda kegiatan APTISI berjalan dengan efektif?
  2. Apakah official site APTISI dapat menjadi media informasi utama dalam mencari berita seputar Perguruan Tinggi Swasta (PTS)?
  3. Apakah penyebaran informasi yang dilakukan dapat memberikan feedback yang positif terhadap masyarakat?

Ruang Lingkup

Dalam merancang sistem informasi online yang dibuat berbasis website, pasti dibutuhkan data informasi yang akurat. Sistem informasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) masih belum tersebar luas. Maka dari itu dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian.

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka penelitian ini dibatasi dengan 3 (tiga) permasalahan diantaranya :

  1. Informasi up to date mengenai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia.
  2. Sistem dapat digunakan sebagai media informasi yang dapat memberikan informasi seputar kegiatan APTISI.
  3. Sistem menampilkan statistik data post yang telah dibuat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diuraikan secara jelas sesuai dengan objek penelitian yang dipilih. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan jawaban terletak pada kesimpulan penelitian.

Terdapat 3 (tiga) tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Informasi yang berjalan seputar berita, artikel, seminar, workshop serta agenda kegiatan APTISI berjalan dengan efektif.
  2. Official site APTISI dengan domain aptisi.or.id dapat menjadi media informasi utama dalam mencari informasi seputar APTISI.
  3. Mendapatkan feedback positif terhadap informasi yang dimuat pada website

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tujuan dan terjawabnya rumusan masalah. Manfaat yang diberikan nantinya akan membantu para pengguna lainnya.

Adapun 3 (tiga) manfaat yang didapatkan dari penelitian ini :

  1. Memudahkan para pengunjung website mencari tahu seputar Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
  2. Meningkatkan citra Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) sebagai asosiasi yang aktif.
  3. Dengan adanya official site APTISI dengan domain aptisi.or.id diharapkan akan lebih dikenal masyarakat luas.

Metode Penelitian

Dalam menyusun laporan skripsi ini, metode yang digunakan yaitu mengumpulkan data-data mengenai keadaan yang terjadi untuk mendapatkan data yang akurat dan relevan. Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang harus mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi. Dalam metode penelitian ini dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan 2 (dua) metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan langsung)
    Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti dan mencari data yang diperlukan sebagai bahan untuk penulisan laporan penelitian. Dari pengamatan yang telah dilakukan selama 6 bulan di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.
  2. Metode Studi Pustaka
    Yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, serta internet yang berhubungan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode analisis kondisi yang menjelaskan kondisi objek dalam 4 (empat) kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor pendukung) dan Threat (Ancaman) terhadap sistem official site APTISI ini sehingga dapat menganalisa apapun yang mencakup ke dalam SWOT.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami secara jelas laporan skripsi ini, penulis mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum, terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas beberapa definisi ataupun teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan diantaranya, adanya 10 (sepuluh) literature review yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain: konsep dasar penerapan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar website, konsep dasar wordpress, definisi CMS, definisi media, definisi online, konsep dasar internet, konsep dasar berita, konsep dasar asosiasi, konsep dasar analisa SWOT, konsep dasar elisitasi, definisi UML, definisi flowchart, definisi HIPO, definisi blackbox testing, konsep dasar literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisi gambaran tentang instansi yang merupakan tempat penelitian, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, beberapa daftar keinginan dari pihak terkait yang diajukan dan terangkum dalam elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi. Selain itu menjelaskan beberapa alternatif pemecahan masalah yang muncul.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan rancangan sistem yang baru. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output), analisis SWOT, rancangan program, konfigurasi sistem, strategi, testing, evaluasi, schedule implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari pembuatan sistem laporan persediaan barang terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Penerapan

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang 2 (dua) hal : definisi penerapan dan langkah-langkah penerapan.

Definisi Penerapan

Terdapat 2 (dua) definisi penerapan menurut para ahli, diantaranya :

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yulia dan Dewi dalam bukunya Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen (2015:74)[2], “penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.”

“Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi”. Rianto Adi (2015:126) [3]

Berdasarkan 2 (dua) pengertian penerapan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah sebuah kegiatan pemanfaatan dari hasil penelitian untuk menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan dengan baik.

Langkah-Langkah Penerapan

Menurut Yulia dan Dewi (2015:74) [2] langkah-langkah dalam tahap penerapan yaitu :
  1. Merancang penerapan. Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.
  2. Mengumumkan penerapan. Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama pegawai.
  3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras. Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Ketika semua usulan telah diterima dan dianalisis, komite pengarah SIM memilih satu pemasok atau lebih spesialis informasi memberikan dukungan bagi keputusan ini dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah disetujui perusahaan melakukan pemesanan.
  4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.
  5. Menyiapkan database. DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
  6. Menyiapkan fasilitas fisik. Jika perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan konstruksi baru atau perombakan.
  7. Mendidik peserta dan pemakai. Sistem baru kemungkinan besar akan memengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta. Peserta harus dijadwal jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan–bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
  8. Masuk ke sistem baru. Proses menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan, serentak, bertahap, dan paralel.

Konsep Dasar Sistem

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang 3 (tiga) hal : definisi sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

Definisi Sistem

Terdapat 3 (tiga) definisi sistem menurut para ahli, diantaranya :

“Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.” Abdul Kadir (2014:61). [4]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tyoso dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2016:1)[5], sistem merupakan suatu kumpulan dari yang membentuk satu kesatuan.

“Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.”, dikemukakan oleh Jogianto (2005) dalam buku Jeperson Hutahaean (2014:1).[6]

Berdasarkan 3 (tiga) pengertian sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan bagian atau komponen yang saling berhubungan, saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5),[6] supaya sistem dikatakan sistem yang baik, memiliki karakteristik yaitu :
  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk sub sistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukkan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa maintenance input (perawatan) dan sinyal input (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi sedangkan signal input merupakan energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

  13. Pengolahan Sistem

  14. Yaitu suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem

  16. Yaitu suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk dapat memahami konsep dasar informasi, akan dibahas mengenai data menurut para ahli, diantaranya :

Menurut Irwansyah dan Jurike (2014:2),[7], data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

“Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.” (Gordon B. Davis dalam Jeperson Hutahaean, 2014:8) [6]

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68),[8]mengemukakan bahwa data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.

Dari 3 (tiga) pengertian data menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang berupa peristiwa atau fakta lainnya yang akan diolah atau diproses menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat.

Definisi Informasi

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata,” (Hutahaean, 2014: 9). [6]

Menurut Tyoso (2016:21),[5], informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9),[9], informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan).

Berdasarkan pengertian informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah, dikelola atau diproses sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna atau penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2005) dalam buku Muslihudin dan Oktafianto (2016:10), kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, antara lain sebagai berikut :[9]

  1. Informasi harus akurat (accurate), Yang dimaksud dari informasi harus akurat adalah informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi yang akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan dari maksudnya.

  2. Tepat Waktu, Informasi harus tepat waktu yang artinya informasi yang disampaikan kepada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi.

  3. Relevan (relevance), Informasi yang relevan adalah informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11)[6], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Rachmat Krisyantono yang dikutip oleh Astriyani (2016:206-207):[10]
  1. Informasi Penyejuk

  2. Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  3. Peringatan

  4. Berisi petunjuk terhadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  5. Indikator Kunci

  6. Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  7. Informasi Situasional

  8. Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian manager.

  9. Gosip

  10. Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  11. Informasi eksternal

  12. Informasi yang berasal dari luar departemen atau perusahaan. Kadangkala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya penandatanganan kontrak oleh pesaing) tetap kadangkala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat 3 (tiga) pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

“Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.” (Atyanto Mahatmyo, 2014:6).[11]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Paula Bajdor dan Iwona Grabara (2014:96),[12], sistem informasi merupakan pengolahan dari data yang dibentuk menjadi informasi sehingga berkontribusi terhadap kebutuhan bersama, macam-macam sistem informasi dibedakan diantaranya pengumpulan informasi, pengirim informasi,penerima informasi dan umpan informasi.

Menurut Hutahaean (2014:13),[6], sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sistem mengumpulkan, memproses dan menganalisis untuk tujuan tertentu mendukung fungsi operasional organisasi.

Komponen Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2014:71)[13], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini:

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Taufik Ginanjar (2014:5)[14], website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

“Website sebagai kumpulan halaman-halaman web yang salah berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet.” (Adi Sumaryadi, 2014:4).[15]

Sedangkan menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi (2017:52)[16], mendefinisikan bahwa website adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain maka dari makna itu, bisa kita pahami bahwa definisi website secara sederhana adalah informasi apa saja yang bisa diakses dengan menggunakan koneksi jaringan internet.

Berdasarkan 3 (tiga) pengertian website di atas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.

Jenis-jenis Website

Menurut Arief yang dikutip oleh Untung Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:249)[17], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web :

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Wordpress

Definisi Wordpress

Menurut Wahana (2015:2)[18], Wordpress adalah sebuah aplikasi web open source. CMS ini yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine) atau dijadikan platform untuk keperluan website lainnya. Wordpress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak dengan kode sumber terbuka (open source software).

Gambar 2.1 Logo Wordpress

Sedangkan menurut Krisianto (2014:1-2)[19], Wordpress adalah adalah salah satu CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan. Wordpress dibagi menjadi dua yaitu wordpress.com dan wordpress.org. Website wordpress.com adalah website resmi wordpress yang memberikan layanan sub domain gratis untuk membuat blog berbasis wordpress. Pengguna tinggal menggunakan layanan wordpress yang tersedia. Namun mempunyai keterbatasan dalam melakukan modifikasi. Sedangkan wordpress.org adalah website resmi wordpress yang menyediakan perangkat lunak CMS Wordpress.

Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2. WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan 'Automatic. Dengan mendaftar pada situs wordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna wordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh wordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari wordPress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

Plugin Wordpress

Plugin adalah fitur wordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di install di wordPress. Plugin disediakan oleh wordPress maupun dari pihak ke-3.

Gambar 2.2 Plugin Wordpress

“Tersedia berbagai macam plugin dengan fungsinya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya”, (Krisianto, 2014:111).[19]

Definisi CMS

Menurut Taufik Ginanjar (2014:5)[14], CMS atau Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dari nol karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

Menurut Abdulloh (2016:1)[20], CMS adalah singkatan dari Content Management System. CMS merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengatur konten website.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Content Management System (CMS) merupakan sebuah software yang dapat memudahkan bagi seseorang untuk mengembangkan atau membangun sebuah sistem tanpa harus membangun sistem dari awal.

Definisi Media

“Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum,” (Giandari, 2016:212). [21]

Menurut Criticos yang dikutip oleh Danang (2015:3)[22], media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.

Menurut Saputro (2016:112)[23], media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses pembelajaran terjadi.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi di atas dapat disimpulkan media adalah sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada penerima informasi.

Definisi Online

Menurut Khanna dan Tuti Nurhaeni (2016: 66)[24], online adalah jika kita sedang terhubung dengan internet, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan dan informasi lainnya, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran dan sebuah pelayanan yang semakin mudah.

Menurut Untung Rahardja, Muhamad Yusup dan Ana Nurmalia (2014:342)[25], online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.

Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa online adalah sebuah jaringan yang dapat menghubungkan komputer diseluruh dunia untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Pendapat yang dikemukakan oleh Irwansyah dan Jurike (2014:12-13)[7], internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Terdapat 8 (delapan) kegunaan internet diantaranya:

  1. Sebagai sarana komunikasi

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

  3. Sarana untuk belanja (online shopping)

  4. Bank dan investasi

  5. Hiburan

  6. Berbagi info musik, foto, video

  7. Mengakses aplikasi di internet

  8. Alat pengajaran online

Sementara menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (USR), (2015:380)[26], mengatakan bahwa Internet is a network of computers around the world which are interrelated or interconnected. (Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terkait atau saling berhubungan).

URL (Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Prihati, dkk dalam Jurnal KOMPUTAKI (2017:116-117)[27], internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Terdapat 8 (delapan) kegunaan internet diantaranya:

Konsep Dasar Berita

Definisi Berita

Pernyataan yang diungkapkan oleh Idhoofiyatul Fatin dan Mahabbatul Camalia (2017:23)[28], berita adalah informasi yang disajikan kepada umum mengenai apa yang sedang terjadi. Berita adalah suatu yang menarik perhatian sebagian besar komunikasi. Berita adalah informasi mengenai peristiwa atau ide yang menarik perhatian dan mempengaruhi kehidupan manusia. Berita adalah sesuatu yang luar biasa.

Dikutip dari Wikipedia[29], berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian berita di atas, maka dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.

Unsur-Unsur Berita

Unsur-unsur berita biasanya berpola 5W + 1H : what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Ada juga dalam bahasa Indonesia dikenal dengan singkatan ASDIKBA (A= apa, S = siapa, Di = dimana, K = kapan, dan Ba = bagaimana), (Asep Juanda, 2017:9).[30]

Sedangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Idhoofiyatul Fatin dan Mahabbatul Camalia (2017:30)[28], unsur-unsur berita berpola Adik Simba (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa dan Bagaimana). Namun, pola tersebut tidak harus urut. Unsur berita pertama kali diawali dengan apa (apa yang selama ini terjadi?) dan berita kedua diawali dengan siapa (siapa yang bertutur?).

“Unsur-unsur berita yang baik terdiri atas jawaban dari enam pertanyaan, yakni 5 W + 1 H (What, Who, Whom, Where, Why, How) yang terangkum dalam kepala berita, badan, dan ekor berita”, (Tim Guru Indonesia, 2016:69). [31]

  1. What (apa)

  2. Apa peristiwanya atau apa yang terjadi?

  3. Who (siapa)

  4. Siapa pelaku dalam peristiwa itu?

  5. When (kapan)</

  6. Kapan peristiwa itu terjadi?

  7. Where (dimana)

  8. Dimana peristiwa itu terjadi?

  9. Why (mengapa)

  10. Mengapa peristiwa itu terjadi?

  11. How (bagaimana)

  12. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Nilai Berita

Menurut Sopian (2016:44-49)[32], dari banyak dan beragamnya ciri serta penjelasan mengenai nilai berita dapat disimpulkan menjadi :

  1. Sesuai Fakta

  2. Tanpa fakta berita yang ditulis hanyalah omong kosong, dusta, bahkan mungkin mengandung fitnah.

  3. Masih Baru (Actual)

  4. Peristiwa atau kegiatan bernilai berita yang saat ini terjadi harus segera ditulis, diliput, atau diproses untuk dilaporkan oleh media.

  5. Penting bagi Public atau Khalayak Importance

  6. Banyak berita yang berisi informasi penting. Namun peristiwa dan pendapat yang dianggap penting menurut persepsi PR, misalnya, berbeda dengan pemahaman penting menurut wartawan.

  7. Tidak Biasa Unusually

  8. Sesuatu yang tidak biasa bisa berarti keanehan yang menimbulkan ketertarikan orang apabila dipublikasikan.

  9. Kedekatan Jarak Proximity

  10. Kejadian yang berkaitan dengan kepentingan umum suatu warga, atau menimbulkan perhatian dan ketertarikan mereka untuk mengetahuinya, akan bernilai berita, khususnya bagi masyarakat di wilayah tersebut.

  11. Berdampak/Menimbulkan Akibat Tertentu Consequences

  12. Peristiwa atau kejadian yang memiliki dampak luas bagi masyarakat memiliki nilai berita yang cukup tinggi.

  13. Konflik dan Peperangan Conflict and War

  14. Konflik yang terjadi dan berpengaruh terhadap public atau masyarakat seperti tawuran pelajar, warga, hingga konflik antar politisi.

  15. Berkenaan dengan Kekerasan Violence

  16. Kekerasan adalah salah satu isi berita yang kerap muncul di media massa.

  17. Terkait dengan Seks Sex

  18. Perzinaan dan pesta seks di tempat tertentu, praktik pelacuran yang meresahkan warga, pencabulan terhadap anak atau yang dilakukan atasan terhadap bawahan, hingga pernikahan sesama jenis, merupakan peristiwa yang mewarnai pemberitaan di media massa.

  19. Pelakunya Orang Ternama Well Know Subject

  20. Hal-hal sepele yang dilakukan atau terjadi di kalangan orang-orang ternama akan bernilai berita. Apalagi selain terkenal dia juga memiliki kedudukan penting di suatu pemerintahan atau memiliki pengaruh yang cukup luas.

Jenis-Jenis Berita

Pernyataan yang dikemukakan oleh Ketut Jelantik (2017:27)[33], dalam dunia jurnalistik dikenal ada 3 (tiga) macam jenis berita, yaitu :

  1. Berita Langsung Straight News

  2. Jenis berita ini secara umum memberikan informasi kepada pembacanya terkait dengan sebuah kejadian yang sedang hangat. Inti penulisan berita langsung ini sesungguhnya mengungkapkan fakta di lapangan dalam skup yang lebih sempit dan cenderung mengarah pada inti permasalahan.

  3. Berita Ringan Soft News

  4. Melalui berita ringan ini, pembaca diajak untuk menelaah sesuatu yang lekat dengan pernak-pernik kehidupan manusia (human interest), lantaran konten berita ringan menyangkut human interest, pembaca tidak perlu mengerutkan dahi ketika membaca isi berita.

  5. Berita Kisah Features

  6. Jika berita langsung hanya memfokuskan isinya pada satu sudut saja, namun dalam berita kisah yang selanjutnya disebut feature sajiannya lebih mendalam dan mengandung human interest.

Konsep Dasar Asosiasi

Definisi Asosiasi

Dikutip dari Wikipedia[34], asosiasi merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Lembaga Sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud konkret, sementara lembaga berwujud abstrak.

Berdasarkan pengertian asosiasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat juga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Arif Yusuf Hamali (2016:107)[35], menyatakan bahwa analisa SWOT adalah analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat). Analisa SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar strategi yang menyajikan kombinasi terbaik di antara keempatnya.

Analisis SWOT adalah suatu metode dalam perencanaan stratejik yang dipakai untuk mengidentifikasi 4 (empat) faktor utama yang mempengaruhi kegiatan organisasi sepanjang masa. SWOT adalah akronim dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman), (Salusu, 2015:175).[36]

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah suatu analisa yang dimanfaatkan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu organisasi guna mengetahui keadaan dari organisasi.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Bilung dalam eJurnal Administrasi Bisnis (2016:119)[37], dengan analisis SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan. Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategi dan pengambilan keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Sommerville dan Sawyer dalam Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7)[38], mengatakan bahwa “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan system”.

Sedangkan pengertian elisitasi menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63)[39], elisitasi merupakan ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan eksekusi.

Berdasarkan 2 (dua) pengertian yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah suatu proses pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa dari rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak terkait, sebelum kebutuhan dianalisis, dimodelkan dan ditetapkan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[40], elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang akan usulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Diaz Wicaksono (2014:143)[41], UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.

Sedangkan menurut Maimunah dkk (2017:1)[42], UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Satia dan Harun (2016:106)[43], Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah ‘bahasa’ yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Bahasa pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Jenis-jenis diagram UML:

  1. Use case diagram

  2. Class diagram

  3. Statechart diagram

  4. Activity diagram

  5. Sequence diagram

  6. Collaboration diagram

  7. Component diagram

  8. Deployment diagram

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak.

Definisi Flowchart

Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program, (Hadi, 2017:61).[44]

Menurut Rachmat Hidayat (2014:42)[45], flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Ambarita (2016:60)[46], flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Berdasarkan pengertian di atas mengenai flowchart dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan gambaran atau bagan yang menggambarkan setiap langkah atau alur yang dapat terhubung satu dengan lainnya.

Definisi HIPO

HIPO (Hierarchy Input Process Output) adalah suatu metodologi yang dikembangkan dan didukung, sebenarnya alat dokumentasi program yang sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem, berbasis pada fungsi yaitu tiap-tiap modul dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya, (Amalina, dkk, 2017:87).[47]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hasan, dkk (2014:61)[48], Hierarchy Input Proses Output ( HIPO ) adalah bagan jenjang (HIPO) ini digunakan mempersiapkan penggambaran diagram alir data untuk menuju level – level lebih bawah lagi. Dimana jenjang ini terdiri dari 3 bagian yaitu top level, level 0, level 1.

HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program, dengan tujuan untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan user, (Hesti Rian, 2014:13).[49]

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam membuat suatu sistem yang pada akhirnya akan menghasilkan proses input dan output.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Maimunah, Ilamsyah dan Ilham dkk (2016:33)[50], blackbox testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode blackbox testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Blackbox merupakan dasar strategi pengujian yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi. Pengujian blackbox tidak harus memiliki pengetahuan tentang alur internal program, struktur atau implementasi dari software yang di tes. Pada pengujian blackbox kita melakukan pengecekan keseluruhan fungsi dari program yang telah dibuat, (Arif, dkk dalam jurnal eProceedings of Applied Science, 2017:1270).[51]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Soetam Rizky (2017:353)[52], blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Berdasarkan pengertian blackbox testing yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah metode pengujian sistem yang berfokuskan pada perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Ary Budi, dkk (2015: 29)[53], metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Sedangkan pernyataan yang dikemukakan oleh Swarjana (2015:34)[54], tinjauan pustaka atau literature review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Peneliti membuat literature review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari peneliti yang sedang mereka lakukan.

Tujuan Literature Review

Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematika mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu : (Hermawan, 2014:28-29).[55]

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat mengisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukkan atau menyakinkan pentingnya yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Banyak penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai official site serta penelitian mengenai website berbasis open source dan penelitian lainnya yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut guna menunjang sistem informasi dalam mendukung penyebaran berita ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Terdapat 10 (sepuluh) penelitian diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh AE Holton, Coddington, M., Lewis, S. C., & De Zuniga, H. G. (2015)[56], yang berjudul “Reciprocity and the News: The Role of Personal and Social Media Reciprocity in News Creation and Consumption”, menjelaskan tentang bagaimana timbal balik, sebagai bahan utama komunitas online, dapat menimbulkan penggunaan dan penciptaan konten, termasuk konten berita. Sebuah survei nasional menemukan bahwa, kepercayaan pribadi terhadap timbal balik (persepsi) dapat memprediksi penggunaan berita, timbal balik dalam praktik pada media sosial yang terkait dengan berita dan konten.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh J Swart, Peters, C., & Broersma, M. (2017)[57], yang berjudul “Navigating Cross-Media News Use: Media Reportoires And The Value Of News In Everyday Life”, menjelaskan tentang bahwa di dunia dengan berbagai kemungkinan untuk mengakses berita secara gratis, membayar berita dapat dianggap sebagai tindakan persatuan warga. Yang dirasakan penggunaan berita dan apresiasi pengguna akan berita harus dipelajari dalam kaitannya satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang konsumsi berita yang diperlukan dalam lanskap media yang berubah dengan cepat ini.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Dalal Ibrahem Zahran (2014)[58], yang berjudul “A Comparative Approach To Web Evaluation And Website Evaluation Methods”, tentang belum ada pendekatan teknik untuk membangun sistem web, cara mengukur web belum dapat dikatakan berhasil. Secara khusus, ada ketidakpastian dalam pemilihan metode evaluasi, dan ada risiko standarisasi praktik evaluasi yang tidak memadai. Penting untuk mengetahui apakah pengevaluasian web atau situs web tertentu berguna atau tidak. Butuh sistem yang kategorisasi, fokus yang berbeda pada metode evaluasi. Mengungkapkan kekuatan dan kelemahan tiap metode. Sebagai kontribusi ke bidang web evaluasi, penelitian ini mengusulkan pendekatan baru untuk melihat dan memilih metode evaluasi berdasarkan tujuan dan platform evaluasi. Telah ditunjukkan bahwa pilihan yang tepat adalah metode evaluasi yang sangat bergantung pada tujuan evaluasi.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Richard Fletcher, dan Sora Park (2017)[59], yang berjudul “The Impact Of Trust In The News Media On Online News Consumption And Participation”, tentang penggunaan laporan Reuters Institute Digital News Report data (N = 21,524), penelitian ini menjelaskan dampak kepercayaan individu terhadap media berita preferensi sumber dan perilaku partisipasi berita online, khususnya berbagi dan berkomentar, di 11 negara Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kepercayaan rendah cenderung memilih sumber berita non-mainstream seperti media sosial, blog, dan penyedia kelahiran digital, dan memang begitu lebih mungkin untuk terlibat dalam berbagai bentuk partisipasi berita online. Asosiasi ini cenderung menjadi asosiasi yang terkuat di negara-negara Eropa utara, namun lemah di tempat lain.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Cowls J, dan Bright J (2017)[60], yang berjudul “International Hyperlinks In Online News Media”, pada penelitian ini membahas perihal keterkaitan di media berita, dimana secara online organisasi berita menempatkan tautan ke situs web pihak ketiga di dalam artikel berita mereka. Tautan seperti itu merupakan fitur sekunder penting dari berita online yang menambahkan latar belakang dan konteks ke sebuah cerita, menawarkan pembaca kemungkinan untuk langsung masuk ke sumbernya secara langsung. Berdasarkan dataset skala besar artikel berita yang diambil dari BBC News Online selama periode sebelas tahun, artikel ini menemukan bahwa negara-negara yang lebih banyak penduduknya menerima lebih banyak outlink, seperti yang dilakukan orang lebih banyak. Negara yang memiliki bahasa Inggris sebagai primer atau bahasa resmi dan negara-negara yang memiliki tingkat pengguna internet yang tinggi pula.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ninda Lutfiani (2016/2017)[61], berjudul “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Metode pembelajaran ini sangat dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Adanya official site iLearning+ Penyebaran informasi menggunakan strategi digital marketing dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), memanfaatkan sosial media diharapkan dapat meningkatkan promosi yang ada pada official site iLearning+ serta pemanfaatan viewboard dan pengembangan tools yang sebelumnya belum diterapkan dengan baik. Data-data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang diharapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Choerul Umam (2014)[62], berjudul “Perancangan Sistem Informasi Website Promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK RAHARJA”. Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja yaitu adalah salah satu perguruan tinggi unggulan di Kota Tangerang yang berorientasi dalam bidang Teknologi Informasi. Sebagai lingkup perguruan tinggi dalam menyelenggarakan proses belajar dan mengajar dalam kurun waktu yang cukup lama, maka dengan ini bermaksud untuk memberikan pelayanan informasi yang berkualitas bagi para mahasiswa dengan mengadakan Sistem Informasi website promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja khususnya pada konsentrasi Sistem Informasi Manajemen. Pengembangan ini dapat membuktikan bahwa Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan pelopor pendidikan di Kota Tangerang mampu membuktikan kemajuan arah pendidikan yang modern dalam bidang Teknologi Informasi. Berbagai sarana informasi yang ditampilkan pada website promosi Jurusan Sistem Informasi ini merupakan suatu terobosan yang sangat strategis dalam menerapkan teknologi baru pada kegiatan sistem informasi pada lingkup pendidikan serta dilengkapi forum diskusi yang akan mewadahi dalam proses belajar sehingga dapat leluasa dalam mempelajari ilmu yang akan di dapat. Dengan adanya website ini kebutuhan akan informasi selalu tersedia dan dapat diakses oleh mahasiswa kapan saja dengan mudah dan cepat sehingga pelayanan dan komunikasi terhadap mahasiswa menjadi lebih baik.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Yustin Novita Dewi (2017/2018) [63], berjudul “Penerapan Website Crowdfunding Berbasis Open Source Sebagai Media Penggalangan Dana Sosial Pada Yayasan”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, dan gabungan perancangan UML, flowchart, beserta HIPO dengan dilakukan pengujian blackbox testing. Dalam penelitian ini diambil metode yang serupa dengan yang peneliti lakukan yaitu metode elisitasi dan analisis SWOT beserta dengan perancangannya.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Pratiwi (2017/2018) [64], berjudul “Pengembangan Sistem Notifikasi GO+ Berbasis Rinfocal Sebagai Media Informasi Pembayaran Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi”. Dalam penelitian ini membahas mengenai sistem penyampaian informasi yang berjalan belum efektif dan membutuhkan sistem yang dapat mendukung penyampaian informasi yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun dengan mengidentifikasi tahap implementasinya menggunakan flowchart dan UML (Unified Modelling Language), HIPO serta blackbox testing.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Raka Setiyaji, dkk (2017) [65], berjudul “Pemanfaatan Website Sebagai Media Penyedia Informasi Dan Promosi Universitas Sahid Surakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil contoh dari metode analisis SWOT yang digunakan.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

Gambar 3.1 Logo APTISI

Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dulunya berbentuk ‘Badan Musyawarah’ menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama ‘Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia’ dan disingkat APTISI. Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.

Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP. Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakat.

Visi dan Misi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Visi Aptisi

Tabel 3.1 Visi APTISI

Misi Aptisi

Tabel 3.2 Misi APTISI

Tujuan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki tujuan yang terangkum, diantaranya :

  1. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, serta berwawasan kebangsaan dan berdaya saing global.

  2. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

  3. Memelihara dan menegakkan akuntabilitas anggota di masyarakat.

  4. Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa, dan bangsa.

Struktur Organisasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama halnya dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.2 Struktur Organisasi APTISI

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah organisasi lainnya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3 Ketua Umum
Tabel 3.4 Dewan Pertimbangan
Tabel 3.5 Dewan Penasihat
Tabel 3.6 Dewan Pembina
Tabel 3.7 Sekretaris
Tabel 3.8 Bendahara
Tabel 3.9 Koordinator Wilayah
Tabel 3.10 Pengurus Harian
Tabel 3.11 Divisi

Keanggotaan APTISI

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki 13 (tiga belas) wilayah yang tersebar di seluruh daerah. Berikut ini adalah 13 (tiga belas) wilayah yang tergabung dalam kepengurusan APTISI yang aktif, yaitu :

  1. Wilayah IA (Sumatera Utara) dan Wilayah IB (Nanggroe Aceh Darussalam)
  2. Wilayah IIA (Sumatera Selatan) dan Wilayah IIC (Bengkulu).
  3. Wilayah III (DKI Jakarta)
  4. Wilayah IVA (Jawa Barat) dan Wilayah IVB (Banten)
  5. Wilayah V (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Wilayah VI (Jawa Tengah)
  6. Wilayah VII (Jawa Timur) dan Wilayah VIIA (Bali)
  7. Wilayah VIIIA (Nusa Tenggara Timur) dan Wilayah VIIIB (Nusa Tenggara Barat)
  8. Wilayah IXA (Sulawesi) dna Wilayah IXB (Manado/Gorontalo)
  9. Wilayah XA (Sumatera Barat) dan Wilayah XC (Jambi)
  10. Wilayah XB (Riau) dan Wilayah XD (Kepulauan Riau)
  11. Wilayah XIA (Kalimantan) dan Wilayah XIB (Kalimantan Timur)
  12. Wilayah XIIA (Ambon dan Ternate)
  13. Wilayah XIIB (Irian Jaya) dan Wilayah XIIC (Papua Barat)

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Menganalisa sistem berjalan yang saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem yang berjalan tersebut. Metode penyampaian informasi yang berjalan saat ini nampak masih belum maksimal, khususnya penyajian informasi yang berhubungan dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). Adanya official site yang lama sebagai media komunikasi juga belum memaksimalkan informasi yang bersumberkan dari narasumber yang ditunjuk untuk mengelola official site tersebut, sehingga informasi terbaru yang ada menjadi terbengkalai.

Peran official site dengan domain aptisi.org dalam konteks ini jika tidak segera ditangani maka akan mengurangi nilai informasi yang terkandung di dalamnya. Masih kurangnya informasi yang belum lengkap seputar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan belum adanya tampilan statistik yang dapat menampilkan hasil pengolahan data sehingga lebih mudah diinterpretasikan dan digunakan untuk tujuan tertentu, keadaan ini mengingat hal tersebut merupakan komponen dasar yang seharusnya sudah ada dalam sebuah official site. Hal ini menyebabkan informasi yang ada belum terlihat secara nyata. Sebab pada kenyataannya, hal ini tentu membuat pengurus APTISI lainnya yang ingin mencari sebuah informasi seputar APTISI menjadi kurang maksimal.

Dengan diterapkannya official site aptisi.or.id dapat mempermudah masyarakat khususnya pengurus APTISI dalam mencari informasi seputar APTISI atau PTS lainnya, dan seharusnya dalam informasi dapat dilakukan secara mudah dan fleksibel tanpa mempersulit pengunjung website dalam mendapatkan serta memberikan informasi yang selalu up to date. Dalam hal ini juga upaya meningkatkan popularitas APTISI untuk dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan jauh sebelum adanya official site APTISI yang baru, proses publikasi informasi belum terlihat jelas bagaimana prosedur yang berjalan. Informasi yang didapatkan langsung dari penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) yang bertujuan untuk menggambarkan rancangan proses yang berjalan pada official site APTISI yang baru ini.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah Flowchart yang menggambarkan tahapan dari sistem yang berjalan:

Gambar 3.3 Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.3 di atas, terdapat 7 (tujuh) proses flowchart menyampaikan proses pembuatan postingan yang berjalan pada saat sebelum adanya official site aptisi.or.id. Sebelum admin melakukan publish post, anggota APTISI terlebih dahulu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh APTISI. Setelah rangkaian kegiatan selesai, admin sudah dapat melakukan publish post dari data hasil kegiatan tersebut. Proses dimulai dari melakukan input data hingga menghasilkan postingan yang sudah di publish. Setelah dilakukan penelitian yang berjalan pada official site aptisi.org masih kurang terlihat jelas bagaimana proses melakukan publish post. Dapat dijelaskan dari gambar flowchart sistem yang berjalan yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “"end"” pada aliran flowchart untuk proses publish post.
  2. 1 (satu) simbol proses, menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Buat Postingan Baru”.
  3. 2 (dua) simbol manual operation, menyatakan pengolahan dilakukan tanpa komputer yaitu “member APTISI mengikuti kegiatan” dan “memberikan data hasil kegiatan”.
  4. 2 (dua) simbol input-output, menyatakan proses input dan output, yaitu “admin input data ke website” dan “hasil postingan”.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah use case diagram yang menggambarkan tahapan dari sistem yang berjalan:

Gambar 3.4 Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar use case diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 3 (tiga) Actor, yaitu narasumber, admin, dan visitor.
  2. 8 (delapan) Use Case, yaitu ikut kegiatan, record/rangkum summary kegiatan, memberikan data hasil kegiatan, menerima data, mengolah data menjadi postingan, mempublikasikan postingan yang sudah dibuat, akses official site aptisi.org, dan baca postingan.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang berjalan:

Gambar 3.5 Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. 3 (tiga) Vertical Swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat meliputi narasumber, admin dan visitor.
  2. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
  3. 7 (tujuh) Activity, proses awal narasumber mengikuti kegiatan kemudian mencatat hal penting dari kegiatan tersebut, setelah itu data yang didapatkan diberikan kepada admin dan kemudian diolah menjadi postingan yang di update ke website. Setelah itu, visitor sudah dapat membaca postingan yang sudah di publish pada website aptisi.org.
  4. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah sequence diagram yang menggambarkan tahapan dari sistem yang berjalan:

Gambar 3.6 Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar sequence diagram diatas terdapat :

  1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu narasumber, admin dan visitor.
  2. 2 (dua) Lifeline meliputi kegiatan dan website.
  3. 6 (enam) Message yang diawali narasumber dengan mengikuti kegiatan, kemudian memberikan kepada data hasil kegiatan kepada admin, setelah itu admin menerima data kemudian diolah dan di publish, dan visitor dapat membaca postingan yang telah dibuat.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada official site APTISI.

Tabel 3.12 Analisa SWOT Yang Berjalan
  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity) Menggunakan kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah object.
  2. Strategi S-T (Strength-Threats) Untuk mengatasi ancaman yang menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah object.
  3. Strategi W-O (Weakness – Threats) Untuk mengatasi kelemahan agar dapat mencapai peluang.
  4. Strategi W-T (Weakness-Threats) Untuk mengurangi kelemahan pada sistem.

Selanjutnya agar mendapatkan strategi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi ancaman serta memanfaatkan peluang yang telah dijabarkan dengan tabel menggunakan Matriks SWOT untuk mengidentifikasi SWOT yaitu:

Tabel 3.13 Matriks SWOT Yang Berjalan

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan 5 (lima) proses di bawah ini, diantaranya:

    1. Nama masukan : Postingan dan komentar pada official site sebelumnya.

    2. Fungsi : Berita, event, dan artikel

    3. Sumber : Admin website dan Pengurus APTISI

    4. Media : Official site APTISI sebelumnya

    5. Keterangan : Visitor dapat mengetahui adanya berita terbaru dengan mengakses website

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada terdapat 5 (lima) proses, diantaranya:

    1. Nama masukan : Pengolahan berita

    2. Masukan : Membuat berita atau artikel , dan event

    3. Keluaran : Postingan yang telah dipublish

    4. Media : Official site APTISI sebelumnya

    5. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan postingan berupa berita atau artikel , dan event

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada terdapat 4 (empat) proses yang ada, diantaranya:

    1. Nama keluaran : Postingan berita atau artikel , dan event

    2. Fungsi : Menampilkan informasi jumlah postingan dan komentar

    3. Media : Official site APTISI sebelumnya

    4. Keterangan : Official site sebelumnya menampilkan seluruh postingan berita dengan memilih lihat seluruhnya

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil observasi, sistem official site APTISI yang lama terdapat permasalahan yang dihadapi yaitu pemanfaatan official site aptisi.org didapati masih belum maksimal. Setidaknya terdapat 3 (tiga) permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Berita atau postingan yang berkaitan dengan kegiatan APTISI masih rendah serta belum adanya strategi yang dilakukan sebagai langkah memperluas website supaya lebih dikenal.

  2. Official site aptisi.org yang belum tertata dengan baik dan menarik, dimana belum adanya tampilan hasil olahan data pada post yang telah dipublish, statistic post view, jumlah subscriber, jumlah komentar, visitor count, dan event APTISI.

  3. Rendahnya aktivitas berupa komentar di dalam postingan yang sudah terpublish. Tingkat aktivitas postingan tidak berfungsi dengan baik. Apakah postingan sudah dilihat sebanyak berapa kali dan siapa saja yang sudah memberikan komentarnya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah peneliti melakukan observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi, maka dicarikan alternatif pemecah masalah yang diharapkan dapat mendukung serta bisa menjadi referensi bagi official site aptisi.or.id. Terdapat 3 (tiga) alternatif pemecah masalah, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Updatenya berita atau postingan menjadikan website lebih terlihat aktivitasnya. Selain itu, penyebaran beritanya bisa dilakukan dengan cara sebar ke sosial media APTISI.

  2. Data yang telah ada di website diolah menjadi sebuah tampilan yang dapat menunjukkan statistik data dalam pengolahan informasi.

  3. Penggunaan fitur post view dan penyebaran berita yang lebih luas supaya postingan yang telah dipublish mendapatkan feedback.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 (satu) adalah seluruh permintaan yang didapat dari proses wawancara yang telah peneliti lakukan dengan stakeholder. Hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancangan sistem baru yang terdiri dari 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.14 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II adalah hasil dari pemisahan kebutuhan dari tahap 1 sesuai dengan metode yang ada yaitu MDI agar dapat menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan. Berikut di bawah ini penjelasan mengenai MDI yaitu:

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Artinya requirement tersebut hal yang penting dan diperlukan oleh sistem.

  2. "D” pada MDI berarti Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. "I” pada MDI berarti Inessential. Artinya requirement tersebut tidak termasuk dalam bagian sistem yang akan diterapkan atau dibuat.

Berikut ini adalah elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan sesuai dengan metode MDI. Dalam tahap II, terdapat 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non fungsional.

Tabel 3.15 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

  1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik dalam pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut di dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. “E” artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa 3 (tiga) option, yaitu:

  1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik dalam pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.

Di bawah ini merupakan Elisitasi Tahap III yang telah disusun berdasarkan metode TOE. Dalam Elisitasi Tahap III ini terdapat 30 (tiga puluh) kebutuhan Fungsional dan 5 (lima) kebutuhan Non Functional.

Tabel 3.16 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.17 Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah penulis melakukan analisa serta penelitian yang dilakukan dalam sistem penyampaian informasi berita pada official site APTISI yang berjalan saat ini ternyata belum adanya media yang dapat menyampaikan informasi mengenai penyebaran berita secara update sehingga anggota APTISI tidak mengetahui adanya agenda atau kegiatan serta kabar terbaru seputar Perguruan Tinggi. Selain itu, prosedur penyampaian informasi yang di publish melalui aptisi.org tidak tergambar dengan jelas.

Maka tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah membahas mengenai sistem usulan untuk melakukan perancangan sistem official site APTISI yang baru dengan domain aptisi.or.id yang bertujuan untuk dapat menyebarkan informasi secara update mengenai informasi kegiatan APTISI atau seputar Perguruan Tinggi.

Adapun sistem yang diusulkan untuk prosedur yang baru ini yaitu dengan menggunakan Draw.io untuk menggambarkan Flowchart serta UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

Flowchart Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Flowchart Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart mengenai prosedur penyebaran informasi yang diusulkan terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal yaitu berperan sebagai start dan end pada aliran proses flowchart
  2. 7 (tujuh) proses yang menyatakan suatu tindakan proses yaitu admin login ke website, admin membuat postingan baru, kemudian memilih kategori, selanjutnya admin menambahkan gambar pendukung, kemudian admin publish postingan yang dibuat dan mengecek hasil postingan, setelah itu admin log out dari website.
  3. 3 (tiga) simbol input/output yaitu pada saat admin memasukkan nama akun dan kata sandi untuk login pada website, memasukkan tag informasi untuk memperkuat pencarian informasinya, dan hasil postingan.
  4. 1 (satu) simbol decision yaitu pada pilihan validasi masuk admin.
  5. 1 (satu) simbol manual operation yaitu pada saat admin menerima data hasil kegiatan yang diikuti oleh narasumber.

Use Case Yang Diusulkan

Use Case pengolahan informasi yang dilakukan oleh admin:

Gambar 4.2 Use Case Admin Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar di atas merupakan use case admin yang diusulkan mengenai pengolahan informasi yang dilakukan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu narasumber dan admin.
  2. 1 (satu) system yang mencakup keseluruhan kegiatan.
  3. 11 (sebelas) use case proses yang berisikan narasumber mengikuti kegiatan APTISI, kemudian melakukan record atau mencatat summary hasil kegiatan, setelah kegiatan selesai narasumber memberikan data hasil kegiatan kepada admin, selanjutnya admin menerima data dan mengakses official site aptisi.or.id, dan melakukan log in kemudian masuk sebagai admin, setelah berhasil masuk selanjutnya admin membuat data tersebut menjadi postingan dan melakukan publish, setelah itu admin mengecek hasil postingan dan log out dari website.

Use Case penerimaan informasi yang dilakukan oleh visitor:

Gambar 4.3 Use Case Visitor Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar diatas merupakan use case visitor yang diusulkan, yaitu terdiri dari :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu visitor.
  2. 1 (satu) use case yang berisikan mengakses official site aptisi.or.id.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar di atas yang merupakan gambar activity diagram pengolahan informasi yang diusulkan, yaitu:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang mengawali proses
  2. 12 (dua belas) activity sebagai state dari sebuah sistem yang mencerminkan eksekusi diantaranya yaitu : proses mengikuti kegiatan oleh narasumber dengan merangkum kegiatan yang berjalan, setelah itu hasil rangkuman kegiatan diberikan kepada admin dan diterima, selanjutnya admin mengakses official site aptisi.or.id, dan sistem menampilkan halaman utama aptisi.or.id, kemudian admin login dan menginput username dan password, setelah berhasil masuk admin mengolah data hasil rangkuman tersebut menjadi postingan dan dipublish, sistem menampilkan hasil postingan yang dibuat dan visitor dapat membaca postingan yang update.
  3. 4 (empat) swimlane yaitu narasumber, admin, sistem, dan visitor.
  4. 1 (satu) final node sebagai objek yang mengakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar di atas yang merupakan sequence diagram yang diusulkan, terdiri dari:

  1. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu narasumber, admin, dan visitor.
  2. 2 (dua) lifeline yang diusulkan yaitu kegiatan dan berita.
  3. 6 (enam) message yang membuat antar aktivitas terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan tabel analisa SWOT yang diusulkan:

Tabel 4.2 Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. Berikut ini merupakan tabel matriks SWOT:

Tabel 4.3 Matriks SWOT Yang Diusulkan

Rancangan Program

Dalam membuat sebuah sistem penyedia informasi APISI, maka dibutuhkannya rancangan program yang menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan yaitu menggunakan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO). Berikut merupakan spesifikasi sistem yang diusulkan:

Gambar 4.6 Rancangan Program HIPO Official Site APTISI
  1. Home

    Nama Program : Home

    Fungsi : Untuk menampilkan yang mencerminkan isi dari keseluruhan website APTISI

    Proses:

    1. Akses website aptisi.or.id

    2. Jika berhasil maka masuk halaman utama website APTISI

  2. Profile

    Nama Program : Profile

    Fungsi : Untuk menampilkan profil singkat, visi misi, serta struktur organisasi

  3. Event

    Nama Program : Event

    Fungsi : Untuk kategori News dan Seminar and Workshop

  4. Download

    Nama Program : Download

    Fungsi : Untuk kategori Announcement Letter

  5. Membership

    Nama Program : Membership

    Fungsi : Untuk melakukan proses pendaftaran menjadi member APTISI

  6. APTISI Region

    Nama Program : APTISI Region

    Fungsi : Untuk menampilkan 25 wilayah anggota APTISI seluruh Indonesia

  7. APTISI Stats

    Nama Program : APTISI Stats

    Fungsi : Untuk mengetahui olahan data APTISI dalam bentuk statistik

  8. Login

    Nama Program : Login

    Fungsi : Untuk login admin dalam mengoperasikan website

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifik Hardware

Hardware atau perangkat keras yang diperlukan oleh sistem yaitu komputer hardware. Berikut terdapat 4 (empat) konfigurasi sistem perangkat keras atau hardware yang diperlukan:

  1. Processor : Intel Core i3, 1.7GHz
  2. Monitor : 14.0”
  3. RAM : 4.00 GB
  4. Hardisk : 500GB HDD

Spesifik Software

Perangkat lunak atau software merupakan penunjang peralatan komputer yang digunakan untuk menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware yang pada akhirnya menghasilkan sebuah informasi yang dibutuhkan, terdiri dari 3 (tiga) diantaranya:

  1. Operasi sistem yang digunakan yaitu Windows Android, MacOS dan IOS.
  2. Browser yang digunakan Google Chrome, dan Mozila Firefox.
  3. Wifi, Visual Paradigm ver. 14.2

Hak Akses (Brainware)

Pada sistem official site aptisi.or.id yang diusulkan, terdiri dari 3 (tiga) yang memiliki hak akses diantaranya:

  1. Narasumber
  2. Admin
  3. User

Strategi

Strategi merupakan salah satu upaya untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan pada proses pengembangan sistem dan bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang telah diraih dalam memecahkan sebuah permasalahan. Pembuatan strategi APTISI ini berguna bagi penulis karena menjadi sebuah batasan terhadap beberapa aktivitas yang dapat dilakukan. Didapatkan 15 (lima belas) strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan sudah tercantum di dalam Final Elisitasi yaitu:

  1. Strategi ke-1 (satu) : Sistem berhasil mendapatkan 1000 views pada popular post

    1. Sistem berhasil mendapatkan 1000 views pada popular post

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 1 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan 1000 views pada popular post.

    Gambar 4.7 Sistem berhasil mendapatkan 6.290 views pada popular post
  2. Strategi ke-2 (dua) : Sistem berhasil menampilkan 100 post dari user aktif.

    1. Sistem berhasil menampilkan 100 post dari user aktif.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 2 yaitu pada sistem berhasil menampilkan 100 post dari user aktif.

    Gambar 4.8 Sistem berhasil menampilkan 115 post dari user aktif
  3. Strategi ke-3 (tiga) : Sistem berhasil menampilkan 60 postingan berita.

    1. Sistem berhasil menampilkan 60 postingan berita.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 3 yaitu pada sistem berhasil menampilkan 60 postingan berita.

    Gambar 4.9 Sistem berhasil menampilkan 130 postingan berita
  4. Strategi ke-4 (empat) : Sistem berhasil mendapatkan total 10.000 post views.

    1. Sistem berhasil mendapatkan total 10.000 post views.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 4 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan total 10.000 post views.

    Gambar 4.10 Sistem berhasil mendapatkan total 69.635 post views
  5. Strategi ke-5 (lima) : Sistem berhasil mendapatkan 500 pengunjung pada sub menu berita.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 500 pengunjung pada sub menu berita.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 5 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan 500 pengunjung pada sub menu berita.

    Gambar 4.11 Sistem berhasil mendapatkan 1.673 pengunjung pada sub menu berita
  6. Strategi ke-6 (enam) : Sistem berhasil mendapatkan 100 subscriber.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 100 subscriber.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 6 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan 100 subscriber.

    Gambar 4.12 Sistem berhasil mendapatkan 276 subscriber
  7. Strategi ke-7 (tujuh) : Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar.

    1. Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 7 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar.

    Gambar 4.13 Sistem berhasil mendapatkan total 307 komentar
  8. Strategi ke-8 (delapan) : Sistem berhasil mendapatkan 2000 visitor secara keseluruhan.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 2000 visitor secara keseluruhan.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 8 yaitu pada sistem berhasil mendapatkan 2000 visitor secara keseluruhan.

    Gambar 4.14 Sistem berhasil mendapatkan 9062 visitor secara keseluruhan
  9. Strategi ke-9 (satu) : Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak dilihat.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak dilihat.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 9 yaitu sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak dilihat.

    Gambar 4.15 Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak dilihat
  10. Strategi ke-10 (sepuluh) : Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak komentar.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak komentar.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 10 yaitu sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak komentar.

    Gambar 4.16 Sistem berhasil mendapatkan 10 post berdasarkan paling banyak komentar
  11. Strategi ke-11 (sebelas) : Sistem memiliki tampilan yang responsif pada 3 device.

    1. Sistem memiliki tampilan yang responsif pada 3 device.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 11 yaitu sistem memiliki tampilan yang responsif pada 3 device.

    Gambar 4.17 Sistem responsif pada Smartphone
    Gambar 4.18 Sistem responsif pada Laptop
    Gambar 4.19 Sistem responsif pada Tablet
  12. Strategi ke-12 (dua belas) : Sistem terdapat 3 kategori post (News, Announcement Letter, Seminar and Workshop).

    1. Sistem terdapat 3 kategori post (News, Announcement Letter, Seminar and Workshop).

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 12 yaitu Sistem terdapat 3 kategori post (News, Announcement Letter, Seminar and Workshop).

    Gambar 4.20 Sistem memiliki kategori News
    Gambar 4.21 Sistem memiliki kategori Seminar and Workshop
    Gambar 4.22 Sistem memiliki kategori Announcement Letter
  13. Strategi ke-13 (tiga belas) : Memiliki tampilan yang user friendly.

    1. Memiliki tampilan yang user friendly.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 13 yaitu memiliki tampilan yang user friendly.

    Gambar 4.23 Memiliki tampilan yang user friendly
  14. Strategi ke-14 (empat belas) : Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar dari user aktif.

    1. Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar dari user aktif.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 14 yaitu sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar dari user aktif.

    Gambar 4.24 Sistem berhasil mendapatkan total 100 komentar dari user aktif
  15. Strategi ke-15 (lima belas) : Sistem berhasil mendapatkan total 50 postingan secara keseluruhan.

    1. Sistem berhasil mendapatkan total 50 postingan secara keseluruhan.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 15 yaitu sistem berhasil mendapatkan total 50 postingan secara keseluruhan.

    Gambar 4.25 Sistem berhasil mendapatkan total 50 postingan secara keseluruhan

Testing

Blackbox Testing

Berikut ini merupakan tabel pengujian black box testing berdasarkan penerapan official site aptisi.or.id sebagai penyedia informasi berita Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), diantaranya:

  1. Dapat membaca postingan pada tampilan home tanpa harus login

  2. Tabel 4.4 Membaca Postingan Pada Tampilan Home Tanpa Harus Login

    Pengujian ini adalah dapat melihat postingan pada tampilan utama tanpa harus login dengan bertujuan agar dapat melihat langsung postingan terupdate dari official site aptisi.or.id. dan dapat menghemat waktu visitor dalam menjangkau informasi hanya dengan sekali klik.

  3. Dapat melihat jumlah post dari user paling aktif

  4. Tabel 4.5 Melihat Jumlah Post Dari User Teraktif

    Pengujian ini adalah proses dimana visitor dapat melihat user paling aktif dan dapat melihat total postingan yang sudah dibuat olehnya.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan tahapan blackbox testing, dengan menerapkan official site aptisi.or.id, maka didapatkan sedikit hasil yaitu apabila visitor ingin membaca postingan terupdate dapat langsung ditemukan hanya dengan mengunjungi website aptisi.or.id, hal ini tentunya membantu visitor dalam mengetahui informasi terbaru seputar kegiatan APTISI atau Perguruan Tinggi Swasta secara cepat, dan pada pengujian menampilkan total jumlah post dari user teraktif, ini memberikan informasi kepada visitor siapa saja yang dapat atau pernah membuat postingan pada official site aptisi.or.id dan menampilkan masing-masing total post yang dibuat.

Implementasi

Tampilan Layar

Pada tahap ini akan menampilkan tentang tampilan layar official site aptisi.or.id. Berikut ini merupakan tampilan layar website APTISI, diantaranya yaitu:

  1. Tampilan Halaman Utama (home)

  2. Gambar 4.26 Tampilan Home Official Site APTISI

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman home atau halaman awal pada website APTISI yang baru, dapat diakses melalui aptisi.or.id.

  3. Tampilan Halaman Dashboard

  4. Gambar 4.27 Tampilan Halaman Dashboard

    Gambar di atas yaitu tampilan layar dashboard yang dirancang agar setiap user bisa berkontribusi dalam membuat sebuah postingan.

  5. Tampilan Berita yang Di Publish

  6. Gambar 4.28 Tampilan Berita yang Di Publish

    Gambar di atas yaitu tampilan semua postingan yang di publish dengan kategori berita agar memudahkan dalam pencarian informasi.

  7. Tampilan Seminar dan Workshop yang Di Publish

  8. Gambar 4.29 Tampilan Seminar dan Workshop yang Di Publish

    Gambar di atas yaitu tampilan semua postingan yang di publish dengan kategori seminar dan workshop agar memudahkan dalam pencarian informasi seputar adanya seminar dan workshop.

  9. Tampilan Surat Edaran yang Di Publish

  10. Gambar 4.30 Tampilan Surat Edaran yang Di Publish

    Gambar di atas yaitu tampilan semua postingan yang di publish dengan kategori surat edaran agar memudahkan dalam pencarian jika adanya undangan kegiatan APTISI.

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan dan banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, di bawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini:

Tabel 4.6 Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini dibutuhkan biaya administrasi. Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan biaya kebutuhan selama menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Di bawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan dalam penelitian berjudul “Penerapan Official Site Berbasis Open Source Sebagai Penyedia Informasi Berita Pada Asosiasi”:

Tabel 4.7 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut ini adalah 3 (tiga) kesimpulan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan pada BAB I mengenai penerapan official site APTISI sebagai penyedia informasi sebagai berikut:

  1. Dengan adanya official site aptisi.or.id dapat menyempurnakan informasi seputar APTISI sehingga menjadikan anggota APTISI mengetahui informasi dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Dan penyampaian informasi pada official site aptisi.or.id ini memberikan informasi ter-update dan berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).

  2. Dengan adanya official site aptisi.or.id saat ini menjadi media informasi utama bagi masyarakat dalam mencari informasi seputar Perguruan Tinggi dan kegiatan APTISI bagi para anggotanya. Dan memberikan informasi yang lengkap kepada para visitor website untuk memberikan kenyamanan dalam berkunjung pada website aptisi.or.id.

  3. Dengan adanya penyebaran informasi pada official site APTISI memberikan keuntungan kepada pihak yang bukan anggota APTISI. Karena tidak hanya menampung berita seputar APTISI, tetapi juga menampung segala berita yang berkaitan dengan Perguruan Tinggi, mahasiswa, seminar dan workshop, sehingga memberikan keluasan bagi visitor untuk meninggalkan jejaknya pada kolom komentar. Ini menunjukkan adanya aktivitas yang berjalan pada website jika adanya feedback yang diberikan oleh visitor.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem official site APTISI menjadi lebih baik lagi. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya, terdiri dari 3 (tiga) diantaranya:

  1. Supaya official site APTISI selalu berkembang maka perlu adanya pengembangan yang dapat menampilkan inovasi baru supaya tampilan pada website lebih user friendly lagi, serta dibutuhkannya admin yang selalu memelihara sistem dengan baik.

  2. Pengelolaan official site APTISI harus disempurnakan melalui konsep dan strategi pengembangan yang baru, sehingga informasi yang ada dapat terealisasikan dengan baik.

  3. Diperlukan adanya sosialisasi yang lebih kepada anggota APTISI agar sistem dapat benar-benar berjalan dengan maksimal dan tidak ada lagi anggota yang belum mengetahui adanya official site APTISI yang baru dengan domain aptisi.or.id.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Wahyuniardi, Rizki, dkk. 2014. Penyusunan Sistem Informasi Berbasis Web Untuk Monitoring dan Evaluasi Sentra IKM Alas Kaki di Cibaduyut - Jawa Barat. Bandung.
  2. 2,0 2,1 Djahir, Y dan Pratita, D. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen Ed.1,Cet. 1—Yogyakarta,Deepublish.
  3. Adi, R. 2015. Aspek Hukum Dalam Penelitian Ed.1,Cet.1.-Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  4. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi
  5. 5,0 5,1 Tyoso Jaluanto, S.P. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  7. 7,0 7,1 Irwansyah, Edy,. dan Jurike. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Rusdiana, H.A,.dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.
  9. 9,0 9,1 Muslihudin dan Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Andi.
  10. , Astriyani, Erna, Andri Lukmana, Agung Irawan. 2016. Media Video Company Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Di PT. Surya Toto Indonesia Tbk. Kabupaten Tangerang. Journal CICES Vol. 2 No. 2 – Agustus 2016. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  11. Mahatmyo, Atyanto S.M. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1ed.). Yogyakarta: Deepublish.
  12. Bajdor, P., & Grabara, I. 2014. The Role of Information System Flows in Fulfilling Customers’ Individual Orders. Journal of Studies in Social Sciences, 7(2).
  13. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.
  14. 14,0 14,1 Ginanjar, Taufik. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Iffahmedia. 3 Mei 2014.
  15. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  16. Zufria, Ilka dan M. Hasan Azhari. 2017. Web-Based Applications in Calculation of Family Heritage (Science of Faroidh). Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1.
  17. Rahardja, Untung, Khanna Tiara dan Imam Prayogi. 2015. Peningkatan Website Ranking Exist-Club Pada PB Exist Jakarta. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.8 No.3.
  18. Komputer, Wahana. 2015. Membuat Toko Online dengan Wordpress dan WP.
  19. 19,0 19,1 Krisianto, Andy. 2014. Jago Wordpress. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  20. Abdulloh, Rohi. 2016. Trik Mudah Membuat CMS Website dari Nol. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  21. Maulani, Giandari, Noviar Jalu Sasongko, Ardi Mulyana. 2016. Perancangan Media Promosi Pariwisata Kota Tangerang Dalam Bentuk Video Digital Pada Dinas Porparekraf. Journal ICIT Vol. 2 No. – Agustus 2016. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  22. Danang, Moh Fausih. 2015. Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif Pokok Bahasan “Instalasi Jaringan Lan (Local Area Network)” Untuk Siswa Kelas Xi Jurusan Teknik Komputer Jaringan Di Smk Negeri 1 Labang Bangkalan Madura. Jurnal Pendidikan Volume 01 Nomor 01. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
  23. Saputro, Anip Dwi. 2016. Implementasi Media Pembelajaran Komik Islam Untuk Meningkatkan Prestasi belajar dalam berpikir Kritis Siswa di Sekolah. Ulul Albab Volume 17, No.1. Malang : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
  24. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.E-ISSN: 2528-6544.
  25. Rahardja. Untung, Muhamad Yusup, Ana Nurmalia. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 3 Mei 2014.
  26. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2015. E-Commerce Web Development in Wiga Art. Surakarta: International Journal of Science and Research (USR) Vol.4 No.5.
  27. Prihati, Y., Listijo, H., Saputro, D. T., & Ritonga, Y. (2017). Aplikasi Social E-Commerce Pada Prediss Group. KOMPUTAKI, 1(1).
  28. 28,0 28,1 Fatin I, dan Mahabbatul C. 2017. New Edition Big Book Bahasa Indonesia SMP Kelas VII, VIII & IX. Jagakarsa : Cmedia.
  29. Wikipedia. Berita. Diakses pada tanggal 21 Juni 2018. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Berita.
  30. Juanda, Asep. 2017. New Edition Pocket Book Bahasa Indonesia SMP Kelas VII, VIII & IX. Jagakarsa : Cmedia.
  31. Tim Guru Indonesia. 2016. Rangkuman Lengkap Bahasa Indonesia; SMA IPA kelas 10/11/12. Bintang Wahyu.
  32. Sopian. 2016. Public Relations Writing: Konsep, Teori, Praktik. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
  33. Jelantik, A.A Ketut. 2017. Aktivis Jurnalistik Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.
  34. Wikipedia. Organisasi_sosial. Diakses pada tanggal 05 Januari 2018. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial.
  35. Hamali. A.Y, S.s. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta: Kencana.
  36. Salusu. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
  37. Bilung, Septinor. 2016. “Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Honda Pada CV. Semoga Jaya Di Area Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur”. eJournal Administrasi Bisnis. Vol. 4, ISSN 2355-5408.
  38. Hanafri, Muhammad Iqbal, dkk. 2017. Proses Perakitan Trafo Dengan Menggunakan Animasi Multimedia. ISSN : 2088 – 1762. Jurnal SISFOTEK GLOBAL. Vol. 7 No. 1-Maret 2017.
  39. Ariawan, Jesadan dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Penjualan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Ssifotek Global, 5(1).
  40. Bachtiar, Dede dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. ISSN : 2088-1762 Vol. 5 No.1.
  41. Wicaksono, D., Satoto, K. I., & Kridalukmana, R. 2014. Aplikasi Manajemen Praktikum Laboratorium Software Engineering Sistem Komputer Universitas Diponegoro. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2(2), 143-148.
  42. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
  43. Satia, O., & Sujadi, H. 2016. Sistem Informasi Geografis Budaya dan Ekowisata Menggunakan Algoritma Dijkstra Dengan Google Maps API Dan Java Server Page (DISPORABUDPAR Majalengka). STIMA. Satia, O., & Sujadi, H. 2016. Sistem Informasi Geografis Budaya dan Ekowisata Menggunakan Algoritma Dijkstra Dengan Google Maps API Dan Java Server Page (DISPORABUDPAR Majalengka). STIMA.
  44. Hadi, M. S., Karim, A. K. A., & Hidayat, Y. (2017). Sistem Informasi Konsultasi Kesehatan Online Dengan MySQL Di Balai Pengobatan Azzainiyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Jurnal Teknik Informatika, 5(02).
  45. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  46. Ambarita, A. (2016). Analisis Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Aset Daerah (Studi Kasus: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Maluku Utara). IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 5(4).
  47. Amalina, A. (2018). Sistem Informasi Pengolahan Data Tanaman Hias Dan Pohon Pelindung Di Taman Kota Pariaman. JOISIE (Journal Of Information Systems And Informatics Engineering), 1(2), 85-94.
  48. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Sertifikasi Guru Dengan Metode GAP/Profile Matching. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  49. Rian, H. (2017). Perancangan Sistem Informasi Jasa Servis Pada Astra Honda Gandaria Jakarta. Jurnal Lentera ICT, 2(1).
  50. Maimunah, Ilamsyah, & Ilham, M. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Furniture Online Pada Mitra Karya Furniture. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(1), 25-36.
  51. Arif, A. M., Hernawati, E., & Tridalestari, F. A. (2017). Aplikasi Monitoring Proses Belajar Mengajar Berbasis Web Studi Kasus: SMK Telkom Bandung. eProceedings of Applied Science, 3(3).
  52. Wicaksono, S., Rizky. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Jawa Timur: Seribu Bintang.
  53. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
  54. Swarjana, I Ketut. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta : Andi.
  55. Hermawan, Asep. 2014. Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif. Depok: Kencana.
  56. Holton, A. E., M. Coddington, S. C. Lewis, & H. G. De Zuniga. 2015. Reciprocity and the news: The role of personal and social media reciprocity in news creation and consumption. International Journal of Communication, 9, 22.
  57. Swart, J., C. Peters, & M. Broersma. 2017. Navigating cross-media news use: Media repertoires and the value of news in everyday life. Journalism Studies, 18(11), 1343-1362.
  58. Zahran, Dalal I. 2014. A Comparative Approach To Web Evaluation And Website Evaluation Methods. International Journal of Public Information Systems, vol 2014:1.
  59. Fletcher, Richard and Sora Park. 2017. The Impact Of Trust In The News Media On Online News Consumption And Participation. Digital Journalism.
  60. Lutfiani, N. 2017. “Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Strategi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Promosi Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja.
  61. Umam, Choerul. 2014. Perancangan Sistem Informasi Website Promosi Pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. Tangerang: Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja.
  62. Dewi, Yustin N. 2017. “Penerapan Website Crowdfunding Berbasis Open Source Sebagai Media Penggalangan Dana Sosial Pada Yayasan”. Tangerang : Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja.
  63. Pratiwi, Sarah. 2017. “Pengembangan Sistem Notifikasi GO+ Berbasis Rinfocal Sebagai Media Informasi Pembayaran Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi”. Tangerang : Laporan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja.
  64. Setiyaji, R., & Anggitya, P. T. (2017). Pemanfaatan Website Sebagai Media Penyedia Informasi Dan Promosi Universitas Sahid Surakarta. Jurnal Komunitas, 5(1).

Contributors

Resti Rahmawt