SI1421479055

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE

KARAWACI

 

SKRIPSI

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1421479055
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE

KARAWACI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1421479055
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE

KARAWACI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1421479055
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016 / 2017

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dewi Immaniar Desrianti, S.Kom., M.T.I.)
   
(Giandari Maulani, M.Kom)
NID : 11006
   
NID : 06126

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE

KARAWACI

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1421479055
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN

PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE

KARAWACI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1421479055
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
NIM : 1421479055

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAK

Perkembangan perusahaan penyedia jasa khususnya di bidang bisnis olahraga yang makin pesat, membuat makin banyaknya perusahaan penyedia jasa khususnya bidang olahraga yang semakin meningkatkan fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan untuk bersaing. Keunggulan dalam sebuah perusahaan harus lebih ditonjolkan, hal ini guna meningkatkan daya tarik yang efektif kepada masayarakat umum, calon customer, dan klien. Saat ini Imperial Klub Golf belum mempunyai media yang dapat menyampaikan prosedur pelayanannya kepada khalayak, untuk itu Imperial Klub Golf memerlukan perancangan media video deskripsi pelayanan karena belum adanya media sebagai penyalur prosedur pelayanan tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik yaitu dengan membuat sebuah video deskripsi pelayanan yang menyajikan prosedur pelayanan guna meningkatkan kualitas pelayanan dimata masayarakat umum, maka dari itu perancangan video deskripsi pelayanan dibuat dengan menggabungkan setiap pelayanan menjadi satu video. Tujuan video ini adalah untuk meningkatakan daya tarik di masayarakat luas akan kualitas pelayan yang diberikan Imperial Klub Golf. Adapun metodologi penelitian dilakukan selama penelitian berlangsung yaitu metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan dan metode konsep produksi media yang dibagi lagi kedalam pre production, production, dan post production. Hasil akhir dari perancangan media ini berupa video deskripsi pelayanan berdurasi ± 6 yang dapat digunakan sebagai media informasi dan promosi Imperial Klub Golf dari segi pelayanannya.

Kata Kunci : Informasi, promosi, pelayanan, penyedia jasa.

ABSTRACT

The Development service providers, especially in the field of sports business is growing rapidly, making more and more companies, especially service providers that increase the field of sports facilities and advantages that should be provided in order to compete. Excellence in a company should be highlighted, it is to increase the effective appeal to the general community, prospective customers, and clients. One way to increase the appeal is to create a video description of services serving service procedures in order to improve service quality in the eyes of the general community. Currently Imperial Golf Club does not have a medium that can convey the procedure of service to the public, to the Imperial Klub Golf requires the design of video media descriptions of services because of the lack of media as a channel service procedures, then of the design of video description of services is made by combining each service into one video. The purpose of this video is to increase the appeal in broad communities will be given quality waiter Imperial Golf Club. The methodology of the study conducted during the study the method of problem analysis, data collection methods, methods of design analysis and methods of media production concepts which are subdivided into pre-production, production and post production. The end result of the design of this medium in the form of video service description duration ± 6 that can be used as a medium of information and promotion of Imperial Golf Club in terms ofservice.

Keyword : Information, promotion, service, service providers.


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE KARAWACI”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penyusunan Penelitian Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Dewi Immaniar D., S.Kom., M.T.I. selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya dalam membimbing selama melakukan Penelitian Skripsi.
  5. Ibu Giandari Maulani, M.Kom selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan memberikan motivasi untuk kelancaran penyusunan Penelitian Skripsi ini.
  6. Kedua Orang tua saya, yang telah memberikan banyak bantuan, mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.
  7. Ibu Wiwin Puspa A, Bapak Abdul Ropik, dan Ibu Selly Sri Wulan selaku Stakeholder dan pembimbing lapangan dari Imperial Klub Golf yang telah membantu dan memberikan ijin selama melakukan Observasi Penelitian Skripsi pengambilan gambar dan pembuatan video.
  8. Zulfikar Ardianto selaku orang terdekat yang selalu memberi semangat dan motivasi serta membantu selama melakukan Penelitian Skripsi ini.
  9. Teman - teman seperjuangan, Sri Rahayu, Maria dingi Novena, Sefty Lestari, Citra Jessycha yang selalu memberikan bantuan dalam Penelitian Skripsi ini.
  10. Teman - teman yang selalu mendukung dalam segala hal, Ray Tri Nugroho, Ardi Mulyana, Novian Jalu Sasongko, Dan Iqbal Fadillah.
  11. Kepada Siti Isnaini dan Muhammad Ichsan yang memberikan bantuan dalam bentuk solusi selama pengerjaan project.
  12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya Penelitian Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2017
Sri Ernawati Amirullah
NIM. 1421479055

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.2 Kondisi pesaing

Tabel 3.3 Budget Produksi Media

Tabel 3.4 Elisitasi tahap 1

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.7 Final draft elisitasi

Tabel 4.1 Pengujian Blackbox Testing

Tabel 4.2 Script writing

Tabel 4.3 Rundown

Tabel 4.4 Penyusunan Crew

Tabel 4.5 Time schedule

Tabel 4.6 Anggaran/ Budget

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Logo Imperial Klub Golf

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Gambar 4.2 Tahap Preproduction

Gambar 4.3 Preproduction

Gambar 4.4 Logo bumper opening Imperial Klub Golf

Gambar 4.5 Tamu datang dan disapa oleh porter

Gambar 4.6 Registration

Gambar 4.7 Locker attendant memrikan kunci

Gambar 4.8 Starter mengkoordinasi hole

Gambar 4.9 Caddy memandu dengan golf car

Gambar 4.10 Marshal menyapa pemain

Gambar 4.11 Caddy memegang bendera

Gambar 4.12 aktivitas bartender

Gambar 4.13 suasana restaurant

Gambar 4.14 waitress set up table

Gambar 4.15 Waitress mengantarkan minuman

Gambar 4.16 bumper closing

Gambar 4.17 Kamera 600D

Gambar 4.18 Tripod

Gambar 4.19 steadicam

Gambar 4.20 Lensa Fix

Gambar 4.21 Susunan produksi

Gambar 4.22 Postproduction

Gambar 4.23 Canon 60D

Gambar 4.24 Digitizing

Gambar 4.25 Editing

Gambar 4.26 Mixing

Gambar 4.27 finishing

Gambar 4.28 Tahap Keluaran



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perusahaan penyedia jasa khususnya di bidang bisnis olahraga yang makin pesat, membuat makin banyaknya perusahaan penyedia jasa khususnya bidang olahraga yang semakin meningkatkan fasilitas dan keunggulan yang harus disediakan untuk bersaing. Keunggulan dalam sebuah perusahaan harus lebih ditonjolkan, hal ini guna meningkatkan daya tarik yang efektif kepada masyarakat umum, calon customer, dan klien. Salah satu fungsi teknologi informasi bagi sektor komunikasi yaitu sebagai media informasi. Sebagai salah satu contoh penerapan teknologi multimedia dalam bidang informasi yakni dalam bentuk video deskripsi pelayanan. Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci yang merupakan Business Unit dari PT. Lippo Karawaci Tbk. yang bertempat di Jalan Pulau Golf No. 2709, Lippo Village 2700 Kec. Tangerang, Banten. Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci memiliki beragam features dan fasilitas diantaranya Driving Range, Lapangan Hijau Golf atau Practice Green, Golf Cart, Pro Shop.

Untuk Kebutuhan kuliner, Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci menawarkan Golf View Restaurant. Restoran yang berkapasitas 100 sampai 150 kursi dilengkapi dengan fungsi lain yang ditawarkan yaitu wedding party yang memliki kapasitas 600 untuk standing party dan 200 kursi. Fungsi lain yang ditawarkan Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci yaitu, Lesson, Club Fitting, Equipment Rental, Imperial Bay, Kiosk, VIP Rooom, Sunset Lounge, 2 Ruang Pertemuan atau Eagle Room dan Oval Room, Locker Sauna, dan Massage.

Dengan fasilitas – fasilitas yang ditawarkan oleh Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci tentu kinerja para pegawai dan pelayanan menjadi hal yang diperhatikan di Imperial Klub Lippo Village Karawaci, kinerja pegawai dan pelayanan terbaik yang diberikan dinilai dapat menginformasikan kepada masyarakat umum untuk dapat tertarik berolahraga golf serta hal ini juga dapat meningkatkan image Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci itu sendiri, dengan banyaknya persaingan dalam bidang olahraga golf yang juga semakin menigkatkan pelayanannya masing – masing.

Persaingan di bidang bisnis maupun olahraga di era modern ini membuat Imperial Klub Golf terus meningkatkan mutu dan kualitasnya dari segi pelayanan. Kualitas pelayanan mempengaruhi banyak atau tidak nya pengujung, seperti yang dikatakan oleh Supadmi dalam e-jurnal Sentanu dan Setiawan (2016 : 314)[1] menyatakan bahwa “Pelayanan kepada pelanggan dikatakan bermutu apabila memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau semakin kecil kesenjangan antara pemenuhan janji dengan harapan pelanggan adalah semakin mendekati ukuran bermutu. Menyediakan jasa secara konsisten kepada pelanggan adalah pelayanan bermutu. Pelayanan yang berkualitas harus dapat memberikan keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum kepada pelanggan”. Dari data yang diperoleh setiap bulannya Imperial Klub Golf mencapai angka 5200 round dengan target 5000 round dan data pesaing yang menunjukan angka 4000 round dalam sebulan. Angka tersebut menunjukkan bahwa Imperial Klub Golf Masih mengungguli pesaing dengan angka pengunjung yang tidak jauh. Untuk itu Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci membutuhkan video deskripsi pelayanan sebagai penunjang media informasi yang ditunjukkan kepada calon customer, menjalin relasi dengan klien ataupun sebagai media informasi kepada masyarakat umum. Bentuk audio visual lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi dan promosi pada suatu perusahaan terutama perusahaan yang berhubungan langsung dengan customer, karena diadalamnya sudah terdapat unsur suara dan gambar, hal ini juga dikatakan oleh menurut Abdulhak dan Dermawan (2013: 84)[2], “Media audio visual adalah suatu representasi (penyajian realitas) terutama melalui pengindraan penglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk menunjukkan pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa”. Media informasi prosedur para pegawai yang belum terbentuk, membuat Imperial Klub Golf lippo Village Karawaci membutuhkan media penyaluran guna memberikan informasi kepada masyarakat umum. Masyarakat lebih mudah menerima media dalam bentuk visualisasi yang menarik dan komunikatif. sehingga media video deskripsi pelayanan ini dapat menjadi solusi dari pemecahan masalah media penunjang informasi dan promosi pada Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci. Dengan demikian, maka dalam penelitian ini dilakukan perancangan media video deskripsi pelayanan, sehingga melalui perancangan media tersebut diharapkan dapat memberikan bentuk informasi pelayanan yang menarik, efektif, serta dapat meningkatakan image Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci oleh masyarakat umum.

Dari analisa kebutuhan yang dilakukan selama Observasi di Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci, business unit tersebut membutuhkan informasi untuk memperkenalkan kinerja para pegawai dan pelayanan terbaik yang diberikan kepada masyarakat umum, yang diharapkan melalui video deskripsi pelayanan ini dapat meningkatkan image perusahaan.

Berdasarkan analisa diatas, dapat diambil kesimpulan untuk tema dalam Skripsi ini dengan judul: “PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESKRIPSI PELAYANAN PADA IMPERIAL KLUB GOLF LIPPO VILLAGE KARAWACI”. Video deskripsi pelayanan akan dibuat dalam durasi ±6 menit dengan menyuguhkan tampilan simple dan elegan.

Diharapkan melalui perancangan media video ini dapat di implementasikan pada media sosial yang dikehendaki oleh Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci nantinya dan dapat terselesaikan dengan hasil yang memuaskan sehingga dapat bermanfaat untuk semua pihak termasuk Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Media seperti apa yang dapat menginformasikan prosedur pelayanan pegawai Imperial Klub Golf Lippo Village kepada masyarakat umum khususnya customer Imperial Klub Golf?
  2. Strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan daya tarik dan image Imperial Klub Golf?
  3. Bagaimana cara Imperial Klub Golf dalam berkomunikasi dan menyampaikan informasi kepada klien?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar ruang lingkup Penelitian Skripsi ini lebih terarah, pembatasan ruang lingkup dari media video deskripsi pelayanan yang akan dibuat hanya berupa informasi yang berkaitan dengan Imperial Klub Golf. Video deskripsi pelayanan akan dibuat dalam durasi kurang lebih 6 (enam) menit dengan menyuguhkan tampilan yang menarik yang berupa audio visual, teks dan dan effect visual. Dalam video yang nantinya akan dibuat akan berisikan tentang prosedur pelayanan terhadap customer, tidak lupa menampilkan sedikit suasana Imperial Klub Golf. Tentunya diharapkan dengan membuat video yang memiliki daya tarik guna menarik minat masyarakat untuk bergabung di Imperial Klub Golf.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Media efektif dalam bentuk audio visual untuk informasi prosedur dan pelayanan Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci yang berbentuk video deskripsi pelayanan.

  2. Merancang media audio visual dalam bentuk video deskrispsi pelayanan agar dapat menjadi daya tarik yang efektif terutama dalam hal menunjang informasi prosedur pelayanan yang diberikan Imperial Klub Golf Lippo Village Karawaci kepada masyarakat umum dan calon customer sehingga image perusahaan pun akan terbangun.

  3. Dengan adanya video deskripsi pelayanan diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam presentasi kepada klien

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan akses penyampaian media informasi dengan perancangan media audio visual dengan konsep video yang berisikan informasi terkait prosedur pelayanan Imperial Klub Golf.

  2. Membuat media penunjang informasi dengan perancangan media audio visual dengan konsep video yang diharapkan bermanfaat dalam penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

  3. Klien akan mudah menangkap informasi dalam presentasi yang disampaikan dalam bentuk audio visual.

Metodologi Penelitian

Metode – metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Metode Analisa Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Perancangan Media dan Metode Konsep Produksi Media (KPM).

Metode Analisa Permasalahan

Analisa Permasalahan didapatkan setelah melakukan wawancara dengan stakeholder yaitu Bu Wiwin Puspa selaku HR & GA Manager di Imperial Klub Golf, maka dapat diambil kesimpulan permasalahan yang didapat yakni, minimnya informasi dalam segi kualitas pelayanannya, untuk membantu mempresentasikan kepada klien dan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada customer.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi Memperoleh data yang didapatkan melalui pengamatan dengan menganalisis objek secara langsung, melakukan pencatatan hasil analisis, melakukan dokumentasi secara sitematis yang berhubungan dengan Imperial Klub Golf.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara Wawancara dilakukan secara terstruktur mengumpulkan data – data dengan cara tanya jawab langsung dengan stakeholder dan juga pihak yang terkait dengan Imperial Klub Golf.

  3. Studi Pustaka

    Studi Pustaka Materi – materi yang diperoleh dari berbagai sumber yang digunakan sebagai landasan dalam penulisan penelitian yang diambil dari jurnal, buku – buku, dan makalah tertulis lainnya.

Metode Analisa Perancangan Media

Data dan informasi yang diperoleh akan dianalisis kembali agar memperoleh data yang benar – benar akurat dan penting untuk dijadikan isi dari perancangan media video dan akan diolah menggunakan beberapa software pendukung media audio visual, seperti : Adobe Premiere CC 2015, Adobe After Effects CC 2015 dan Adobe Illustrator CC 2015.

Metode Konsep Produksi Media

Konsep desain yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Preproduction

  2. Production

  3. Post Production

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Penelitian Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam Penelitian Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan Penelitian Skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada Bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, sInformasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Stratregi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep produksi media dalam penelitian ini menggunakan Konsep Produksi Media MAVIB atau konsep produksi media yang berbasis video. Adapun dalam konsep produksi tersebut terdapat tahapan-tahapan diantaranya: Preproduction, Production dan Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan kepada Perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi jurnal, buku – buku, dan makalah tertulis yang digunakan dalam penyusunan hasil Penelitian Skripsi.

DAFTAR LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi Penelitian sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Dewi dkk (2014 : 2)[3], Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru”.

Sedangkan menurut Hyangah dan Woohun dalam International Journal of Design (2014 : 1)[4], Several scholars have stated that designing is a fundamental process for most creative work. For example, Herbert Simon defines designing as relevant not only to designers but to all professionals who adapt their work to meet perticular goals for the preferred situation. Donald Schon insists that no matter what the profession, practitioners –designers and other professionals- work through “reflection in action”.

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan perancangan adalah sebuah proses yang mendasar melalui suatu tahapan yang dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna.

Perancangan Secara Umum

Menurut Sunarya (2013 : 81)[5], Perancangan secara umum terdiri dari:

  1. Persiapan Data
    Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.
  6. Produksi
    Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konsep Dasar Data

Pengertian Data

Rusdiana dan Irfan (2014 : 64)[6], menyebutkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf angka, matematika, bahasa, ataupun simbol – simbol lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun konsep.

Menurut Sunarya dkk (2013:81)[7], data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

Kesimpulan yang didapat dari dua pendapat diatas bahawa data merupakan sesuatu yang yang belum mempunyai arti dan memerlukan adanya pengolahan.

Data Dalam Penelitian

Menurut Sujarweni (2015:111-113)[8], “merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh dari lapangan dan digunakan untuk bahan penelitian”. Tipe data statistik ada 2:

  1. Data Kualitatif
    Data Kualitatif secara sederhana dapat disebut data hasil kategori (pemberian kode) untuk isi data yang berupa kata atau dapat didefinisikan sebagai data bukan angka tetapi diangkakan contoh jenis kelamin, status dan lain sebgainya. Data kualitatif mempunyai ciri tidak dapat dilakukan operasi dan pembagian. Data kualitatif diambil dari penyebaran kuesioner pada responden sehingga harus dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas. Data kualitatif dapat dibagi menjadi 2:
    1. Data Nominal
      Data bertipe nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Data dalam bentuk kategori tetapi tidak ada. Data dalam bentuk kategori tetapi tidak ada tingkatannya. Contoh jenis kelamin ada 2 yaitu wanita dan pria maka dikategorikan dalam bentuk angka misalnya 1 adalah wanita dan 2 adalah pria.
    2. Data Ordinal
      Data ordinal adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih tinggi daripada data nominal. Jika dalam data nominal semua data kategori dianggap setara, maka pada data ordinal ada tingkatannya. Contoh tanggapan dari responden juka 1 adalah sangat tidak setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah netral, 4 adalah setuju, dan 5 adalah sangat setuju.
  2. Data Kuantitatif
    Data berupa angka dalam arti sebenarnya, jadi bebagai operasi matematika dapat dilakukan pada data kuantitatif. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi 2:
    1. Data Interval
      Data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal karena selain dapat bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dapat dikuantitatifkan. Contoh Index Prestasi seorang mahasiswa. Dalam data interval tidak mengenal nilai nol yang absolut.
    2. Data Rasio
      Data rasio adalah data dengan tingkat pengukuran paling tinggi diantara jenis data lainnya. Data rasio adalah data bersifat angka dalam arti sesungguhnya (bukan kategori) dan dapat dioperasikan dalam matematika. Perbedaan dengan data interval adalah bahwa data rasio mempunyai titik nol dalam arti yang sesungguhnya. Contoh penjualan baju di toko pakaian SANDANG sejumlah 100 potong terjual. Atau jika penjualan adalah 0, berarti memang tidak ada satu pun baju yang terjual.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014 : 71)[6], Data dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

  1. Berdasarkan Sifat Data
    Berdasarkan sifat data, dikenal; 1) data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan, contoh: dari 997 nelayan di kecamatan A, 354 orang adalah nelayan penuh, 455 orang adalah nelayan sambilan utama, dan 168 orang adalah nelayan sambilan bukan utama; 2) data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.
  2. Berdasarkan Sumber Data
    Berdasarkan sumber data dikenal: 1) data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau arya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data); 2) data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
    Data eksternal dapat dikelompokkan menjadi; 1) data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; 2) data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan obervasi langsung, biasa juga disebut inderectly external data.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya
    Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:
    1. data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
    2. data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulanya.
  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya
    Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi: 1) data sensus, yaiu data yang diperoleh dari populasi; 2) data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  5. Berdasarkan Dinamika Data
    Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi:
    1. Data statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan;
    2. Data semi dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan;
    3. Data dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya
    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Maimunah (2012 : 284)[9], Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Sedangkan menurut Saputra dkk (2016), secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah sarana yang digunakan untuk menyalurkan informasi dengan berbagai unsur komunikasi grafis.

Jenis-Jenis Media

Menurut Soyomukti (2012 : 200)[10], terdapat jenis - jenis media sebagai berikut :

  1. Media Cetak, contoh : iklan majalah dan surat kabar.
  2. Media Audio, contoh : radio.
  3. Media Audio Visual, contoh : televisi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014 : 74), Informasi atau dalam bahasa Inggrisnya adalah information, benar dari kata informacion bahasa Prancis. Kata tersebut diambil dari bahasa Latin, yaitu Informationem yang artinya “konsep, ide, garis besar”. Informasi adalah suatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi yang memiliki nilai bermanfaat.

Sedangkan menurut Helmawati (2015:17)[11], menyebutkan bahwa, Informasi adalah data yang telah diolah atau dianalisis dengan suatu cara bermakna sehingga dapat memberikan manfaat (arti) bagi pengguna. Pengolahan atau analisis dari data mentah akan menghasilkan data baru atau informasi yang lebih baru yang akan menjadi pengetahuan bagi para penggunanya. Dari informasi baru yang telah diolah atau dianalisis inilah para pengguna dapat menggunakannya untuk membuat perencanaan pekerjaan, pengambilan keputusan dan pengendalian dalam lingkungan pendidikan

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa infomasi adalah data yang sudah diaolah dan memiliki nilai bermanfaat bagi si penerima.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014 : 87), Informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna.

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal – hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehigga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
  3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Dengan demikian, informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

Tipe Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014 : 91), Sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu sebagai berikut.

  1. Informasi pengumpulan data (Scorekeeping information), yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personelnya.
  2. Informsai pengarahan perhatian (attention directing information), yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information), yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang – ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Karakteristik Informasi

Rusdiana dan Irfan (2014 : 91-92), berpendapat bahwa Karekteristik informasi yang baik, yaitu sebagai berikut.

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Informasi must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Maimunah dkk (2012 : 283 – 284), Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkaca mata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya pada seorang gadis dikejauhan. Tak seorang pun yang tahu apa yang dilakukan pria tersebut selain dirinya sendiri. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Sujarweni (2015 : 146), “Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, baik berupa harga/jasa”.

Kegiatan Promosi

Adapun komponen – komponen promosi meliputi empat kegiatan yang biasa disebut promotional mix atau kombinasi empat kegiatan promosi yaitu:

  1. Advertising atau periklanan, adalah bentuk penawaran secara tidak langsung melainkan melalui media massa seperti radio, televisi, majalah, surat kabar, poster dan lain – lain.
  2. Personal selling, adalah bentuk penawaran secara langsung melalui suatu interaksi atau percakapan antara salesman dan calon pembeli menyangkut produk yang dihasilkan.
  3. Sales promotion, adalah merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen dan pengecer agar dapat membeli barang yang ditawarkan. Kegiatan ini berupa pertunjukan, peragaan, pameran, demostrasi, dan lain sebagainya.
  4. Publicity atau public relation, adalah merupakan suatu usaha untuk mendorong permintaan secara non personal untuk suatu produk atau jasa dengan menggunakan berita komersial dalam media massa.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Typography

Menurut Wibowo (2013:115)[12], “tipografi (typography) merupakan ilmu memilih dan menata huruf sesuai pengaturannya pada ruang-ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertentu, sehingga menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin”.

Sedangkan Sihombing (2015:164)[13], menuliskan bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan perangkat visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menghadirkan ekspresi yang tersirat dalam sebuah desain tipografi.

Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan, tipografi adalah pemilihan dan penataan huruf sesuai dengan pengaturan ruang – ruang yang tersedia guna menciptakan kesan tertetu terhadap pembaca.

Definisi Warna

  1. Pengertian Warna
    Menurut Hendratman (2014:81-83)[14], “warna adalah salah satu komponen desain yang membentuk keindahan sekaligus menimbulkan persepsi psikologis, sugesti, susana tertentu. Meski warna tampak sederhana, namun dibalik itu ada banyak metode / cara proses pembentukannya”.
  2. Jenis Warna di Komputer
    1. RGB Color
      RGB singkatan dari Red-Green-Blue, adalah model warna yang dihasilkan dari cahaya layar monitor. Apabila ketiga warna (Red – Blue – Green) dikombinasikan maka terciptalah warna putih. Karena inilah mengapa RGB disebut “additive color” atau warna pencahayaan. Warna RGB digunakan di media elektronik seperti televisi, projector, monitor komputer, kamera dan scanner. Oleh karena itu, warna yang ditampilkan RGB selalu cerah, terang, segar, dan menyenangkan karena memancarkan cahaya, sehingga lebih leluasa dalam bermain warna. Tapi warna yang dihasilkan sangat bergantung kepada kualitas alat (jenis monitor dan vga/ graphic card). Model warna RGB biasa digunakan untuk aplikasi digital seperti desain web, wallpaper, game, video/ animasi dll.
    2. CMYK Color
      CMYK adalah singkatan dari Cyan – Magenta – Yellow – blacK dan disebut sebagai warna proses/ process color atau “substractive color”. Model warna CMYK umum dipergunakan dalam pencetakan separasi seperti brosur, sampul buku, majalah, print dokumen, cetak foto dll. Untuk memproduksi gambar agar hasilnya (relatif) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 tinta yaitu, Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Teknik separasi saat ini sudah berkembang . penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat sehingga ada tinta – tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll. Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem model CMYK.
  3. HSB / HSV / HSL COLOR
    HSB = Hue Saturation Brightness
    HSV = Hue Saturation Value
    HSL = Hue Saturation Lightness
    Ketiga istilah tersebut bisa dikatakan sama, karena Brightness, Value, dan Lightness sama – sama menentukan kadar cahaya (gelap / terang). Di Adobe Photoshop istilah yang digunakan adalah HSB, namun di software lain ada yang menggunakan HSV atau HSL. Metode warna ini digunakan untuk aplikasi layar monitor/ televisi sama seperti RGB. Dengan model warna ini pengaturan gelap / terang lebih mudah karena hanya menggeser nilai Brightness, Value, atau Lightness saja yang terdapat pada remote televisi.
  4. LAB Color
    LAB color bukan berarti warna laboratorium tetapi singkatan dari L= Lightness A= Sumbu Green – Red dan B= Sumbu Yellow – Blue. Model warna bisa diaplikasikan untuk layar monitor atau media cetak khususnya warna pantone. LAB color juga bernanfaat untuk berkomunikasi antar macam – macam metoda dan alat pewarnaan.
  5. HEX Color
    Model warna ini biasa untuk digunakan programmer atau web designer yang tidak ingin repot – repot memikirkan campuran warna RGB. Cukup dengan tanda # lalu sebutkan 6 digit kodenya, beres. Maka misal kuning = #FFFF00, programmer akan repot jika menyebutkan kuning sebagai RGB (100,0,100) karena kemungkinan salah tulis 9syntax error). Di halaman berikut adalah daftar warna model Hex Color yang umum digunakan.

Psikologi Warna

Hendratman menerangkan (2014 : 121 – 132), “warna adalah bagian / komponen dari desain. Dengan warna kita dapat mempresentasikan suasana hati / mood atau pesan tertentu. Karena dapat mempengaruhi suasana hati oleh karena itu warna sangat mempengaruhi psikologi manusia”. Berikut ini adalah penjelasan psikolodis warna:

  1. Merah
    1. Representasi dari objek alam : Api, darah, dll
    2. Citra Positif : Emosi yang kuat, energi keberanian, perjuangan, gairah, dan kemauan keras.
    3. Citra Negatif : Nafsu, aktif, agresif, marah, dominasi, panas, bahaya.
    4. Di agama kristen, warna merah menjadi ciri khas. Terlihat pada baju sants claus yang berwarna merah dengan kombinasi putih. Karena pohon natal berwarna hijau, maka perpaduan merah dan hijau, akan menjadi simbol natal.
    5. Warna merah tidak dianjurkan dalam sebuah negosiasi, ruang rapat, rumah sakit atau kantor polisi, karena akan memperuncing dan meledakkan amarah / emosi.
    6. Merah adalah warna kesukaan wanita.
    7. Merah dengan putih, akan mempunyai arti ‘bahagia’ dibudaya oriental.
    8. Merah memiliki efek sebaliknya dengan biru. Merah dapat meningkatkan tekanan darah dan laju respirasi. Merah juga dapat membuat orang lupa waktu dan merangsang nafsu makan. Merah adalah warna yang kuat, maka sangat baik digunakan sebagai penekan hal penting.
  2. Biru Tua
    1. Representasi dari objek alam: langit di malam hari
    2. Citra Positif : Konsentrasi, kooperatif, cerdas, tenang, bijaksana, integratif, banyak teman, keamanan, tekonologi, kebersihan, keteraturan dll.
    3. Citra Negatif : Kaku, keras, perasa, serius.
    4. Disukai laki – laki agar terlihat dewasa, lenih berwibawa, ingin dihormati dan bijaksana.
    5. Cocok untuk desain grafis pada benda benda yang bersifat teknologi dan futuristik sepert komputer, buku science fiction, robot.
    6. Coba anda perhatikan logo bank – bank do indonesia, agar terlihat lebih dipercaya banyak yang menggunakan warna biru tua.
  3. Biru Muda
    1. Representasi dari objek alam: langit, lautan.
    2. Citra Positif : Ketenangan, ketentraman, kesedihan, teduh, kepercayaan dll.
    3. Citra Negatif : santai, tidak enak dimakan.
    4. Cerminan dari Biru Muda kebalikan dari warna merah. Dengan biru muda tekanan darah dan suhu tubuh lebih rendah. Sehingga baik bagi desain yang berhubungan dengan kesehatan.
    5. Biru adalah warna favorit pria.
    6. Suasana dengan warna dominan biru muda bisa membuat lebih religius, meningkatkan produktivitas dan lebih rajin belajar.
    7. Biru juga dianggap sebagai warna yang bersih, jadi cocok untuk kamar mandi. Namun tidak cocok untuk didapur, karena warna biru dapat merusak nafsu makan. Karena jarak ada makanan berwarna biru. Tapi jika anda ingin menurunkan berat badan, silahkan aplikasikan warna biru pada dapur anda.
  4. Hijau
    1. Representasi dari objek alam: pohon, tanaman.
    2. Citra Positif: Alami, sehat, rileks, kesuburan, pertumbuhan, penyembuhan, muda, pembaruan, sukses, keinginan, keberuntungan, kebanggaan, kekerasan hati dan berkuasa.
    3. Citra Negatif: kurang normal, kurang serius, terlalu umum alias kurang unik / eksklusif bagi beberapa orang.
    4. Hijau mewakili berbagai macam warna – warni alami. Seperti biru, hijau cenderung tenang, rileks dan sering digunakan sebgai terapi/ penyebuhan fisik & sikis. Oleh karena itu warna hijau biasa digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, menenangkan pikiran, merangsang kreatifitas. Jika anda bosan dengan rutinitas sehari – hari, akan terasa ytenang jika berpergian ke alam terbuka dengan pepohonan rindang.
    5. Dalam islam hijau diyakini sebagai warna surga. Tidak heran partai, negara, poerusahaan berbasis islam menggunakan warna dasar hijau.
    6. Baju hijau pada tentara sangat cocok untuk peperangan di medan pertempuran di hutan untuk penyamaran sehingga ridak mudah dikenali musuh.
  5. Kuning
    1. Representasi dari objek: sinar matahari, lebah, bunga, jeruk lemon.
    2. Citra Positif: menonjol, akrab, spontan, semangat, ceria, main – main, kreatif, bebas.
    3. Citra Negatif: pengecut, tidak punya sikap
    4. Kuning merangsang kreativitas pikiran dan mental sehingga membantu meningkstkan analisis, penalaran logis dan membantu dalam pengambilan keputusan.
    5. Terlalu banyak kuning dapat menyebabkan kegelisahan, ketekunan dan konfrontasi terutama pada orang yang sedang stres.
    6. Kuning cocok jika disandingkan dengan warna apapun.
    7. Kuning dapat memotivasi orang untuk menjadi terlalu kritis.
    8. Kuning konon adalah warna keramat dalam agama Hindu.
  6. Ungu/Jingga
    1. Representasi dari objek: Bunga anggrek, buah manggis.
    2. Citra Positif : Spiritual, kebangsawanan, fantasi, mimpi.
    3. Citra Negatif: misteri, sombong, kasar, keangkuhan, kurang teliti, tidak membumi, tidak masuk akal, tidak akrab.
    4. Secara historis ungu adalah warna raja. Ungu adalah warna yang paling mewah. Tidak heran jika manggis yang berwarna ungu disebut ratu buah.
    5. Dalam bisnis, ungu melambangkan layanan termahal / premium.
    6. Warna ungu biasanya disukai oleh remaja wanita.
    7. Dalam nuansa tertentu, ungu sangat halus dan fleksibel.
    8. Warna ungu sangat jarang ditemui di alam.
    9. Warna ini adalah campuran warna merah (intim) yang disukai wanita dan biru (keras) yang disukai pria. Perpaduannya bisa menjadi warna ‘benci’ alias kewanita – wanitaan dan tidak punya jodoh (jomblo) karena ketidakjelasannya.
  7. Oranye
    1. Representasi dari objek: jeruk.
    2. Citra Positif : Energi, semangat, flamboyan, segar, kemajuan, muda, keseimbangan, ceria, hangat, ramah, kreatif.
    3. Citra Negatif : murah, feminim
    4. Sangat cocok dan nyaman jika diaplikasikan pada dapur anda, karena warna orange dapat meningkatkan nafsu makan.
    5. Biasa dipakai pada produk minuman rasa jeruk.
    6. Warna orange dapat memberi kesan kuat pada elemen yan dianggap penting.
  8. Pink
    1. Representasi dari objek: bunga mawar / rose.
    2. Citra Positif : kasih sayang, pengasuhan, lembut, cinta, dan asmara, tidak mengancam.
    3. Citra Negatif : sangat tidak cocok untuk laki – laki.
    4. Ruangan berwarna pink dapat mengurangi emosi untuk sementara.
    5. Secara psikologis warna merah muda menenangkan dan meyakinkan energi emosional kita, mengurangi perasaan marah, agresif, penelantaran, kebencian.
    6. Pink biasanya digunakan dalam bisnis yang berantakan dengan pasar perempuan seperti kosmetik, kecantikan, fashion, dan asmara. Menggabungkan pink dengan warna gelap lebih memberikan kesan kecanggihan dan kekuatan.
  9. Coklat
    1. Representasi dari objek: Tanah / Bumi, kayu, tanaman, kopi / coklat, kotoran dll.
    2. Kesan Positif : kenyamanan, daya tahan, antik, kekuatan, solidaritas, membumi, tenang, matang, dan handal.
    3. Kesan Negatif : Kotor, kumal, kuno, konvensional, kurang bersemangat, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan masa depan.
    4. Banyak pria suka warna coklatn karena keamanan, kekuatan dan kepraktisan, kadang – kadang warna coklat yang lebih muda dianggap sebagai warna netral seprti krem dan taupe.
    5. Banyak perempuan menganggap cokelat adalah membosankan dan terlalu sederhana bahkan kotor.
    6. Warna cokelat tidak cocok dipakai pada produk – produk teknologi tinggi karena mempresentasikan anti masa depan.
  10. Abu – abu
    1. Representasi dari objek batu, beton, pasir.
    2. Kesan Postif : Netral, tidak berpihak, keamanan, kehandalan, kesederhanaan, kedewasaan, futuristik, milenium.
    3. Kesan Negatif : kurang energi, tidak meyakinkan, tidak peduli, tidak merangsang, tidak jelas, tidak menarik, kurang intelek, sedih.
    4. Abu – abu paling mudah dilihat mata.
    5. Abu – abu cenderung dapat meningkatkan kreativitas, sangat baik diaplikasikan pada kantor atau studio. Abu – abu juga banyak disukai karena merupakan warna eksekutif.
    6. Secara psikologis warna abu – abu dapat diartikan kesedihan atau kegembiraan, tergantung pada seberapa banyak putih dalam abu – abu. Abu – abu gelap terkesan lebih menyedihkan daripada abu – abu terang.
    7. Warna abu – abu berfungsi sebagai latar belakang yang baik, untuk warna lain karena tidak menarik perhatian, memungkinkan warna lain untuk menonjol.
    8. Abu – abu adalah warna netral sehingga sulit menebak suasana hati atau psikologis seseorang.
  11. Putih
    1. Representasi dari objek: awan, salju.
    2. Kesan Positif : Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, sederhana.
    3. Kesan Negatif : Tidak tega, kosong, tanpa ekspresi, kurang usaha, santai.
    4. Putih melambangkan perkaewinan (gaun pengantin berwarna putih).
    5. Di India dan China, warna putih melambangkan kematian.
    6. Dulu, banyak yang mengagumi design full color dan detil kompleks. Namun semakin karena dengan banyaknya variasi warna membuat visual menjadi kacau (chaos) sehingga warna simple banyak dicari. Begitu juga dengan produk.
    7. Produsen gadget ternama, sebut saja Apple dan Samsung, nyaris selalu memiliki warna putih pada rangkaian produknya. Begitu juga mobil, dulu warna orang menghindari warna putih karena mirip ambulance. Kini mobil putih banyak disukai pasar.
  12. Hitam
    1. Representasi dari objek: arang, batu bara, minyak mentah.
    2. Kesan Positif: power, kepatuhan / tunduk, kemakmuran, canggih, anggun, tidak bersalah, sederhana, abadi, berkelas.
    3. Kesan Negatif : simbol kejahatan, formal, kematian, horror, misteri, mistik, alam gaib, ketakutan, berduka / berkabung.
    4. Warna gelap biasanya membuat ruangan tampak lebih kecil. Dalam dunia fashion, pakaian gelap membuat pemakaiannya terlihat lebih langsing.
    5. Meskipun banyak kesan negatif pada warna hitam ini, namun selalu cocok jika disandingkan dengan warna lain.
    6. Pada puluhan tahun lalu, sangat dihindari background hitam untuk undangan pernikahan, namun dengan berjalannya waktu, kini banysak undangan pernikahan dengan background hitam. Malahan terkesan penting dan eksklusif.
    7. Warna hitam sebagai background akan menonjolkan objek utamanya (foreground) dan banyak diaplikasikan pada poster – poster film agar terlihat menonjol dan mencekam.
  13. Emas
    1. Representasi dari objek: emas, madu
    2. Kesan Positif: Mencerminkan prestise (kedudukan), kekayaan, cahaya, kemegahan, kemenangan, mahal, eksklusif, kekuatan, mistis, perasaan, kagum, konsentrasi.
    3. Kesan Negatif: Keserakahan, egois, pemimpi.
    4. Lebih disukai dan cocok jika digunakan wanita. Jika dipakai pria sangat tidak dianjurkan bahkan diharamkan pada agama islam.
    5. Warna emas terlihat karena kombinasi gelap terang kuning dan coklat dibantu dengan adanya sifat pantulan / refleksi.
  14. Warna Perak
    1. Representasi dari objek: perak, bulan
    2. Kesan Positif: Mencerminkan prestise (kedudukan), berkilau, kekayaan, ketenangan, keseimbangan, kemegahan, modern, high tech, futuristik, mahal, murni, eksklusif, kagum, konsentrasi.
    3. Arti Negatif: Menyendiri, kaku, tidak jujur, bimbang, ragu – ragu, ada untuk penipuan.
    4. Cocok digunakan wanita dan masih cocok jika sigunakan pria.
    5. Warna emas terlihat karena kombinasi gelap terang, abu – abu dibantu dengan adanya sifat pantulan / refleksi.
    6. Secara psikologis warna pera lebih menggembirakan daripada abu – abu. Perak adalah warna cairan yang dinamis atau terus berubah.
    7. Biasa diaplikasikan pada produk – produk hi-tech dan masa depan.
    8. Perak melambangkan kesabaran, refleksi, ketekunan, bermartabat, melembutkan & menenangkan, pengendalian organisasi, diri dan tanggung jawab. Hal ini menerangi dan menyeimbangkan (tidak warna hitam atau putih).

Definisi Layout

Menurut Hendratman (2015 : 197), Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Sedangkan menurut Wandanaya dkk (2014 – 10)[15], Layout Kasar adalah penerapan elemen-elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media komunikasi visual yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan, sebagai panduan pada saat proses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

Definisi Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko (2015 : 77)[16] Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju.

Secara kasatmata, desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, peranan desain komunikasi visual sangat signifikan sebagai sumber informasi atas keberadaan produk dan jasa. Yang lebih dahsyat lagi, eksistensi desain komunikasi visual diyakini mampu meningkatkan harkat hidup orang banyak. Realitas sosial semacam itu tidak mungkin dipungkiri, sebab kenyataannya, keberadaan desain komunikasi visual tidak akan bisa lepas dari sejarah manusia, dan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

Desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari perihal perencanaan dan perancangan berbagai bentuk informasi komunikasi visual.

Sedangkan Menurut Pettersen dalam jurnal International Journal of Design Laitala dkk (2015 : 94)[22], “argues that design can contribute to changing consumer behaviour in a more sustainable direction”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Desrianti (2012 : 133)[17], “Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak”.

Menurut Ibbini dkk (2014 : 16) dalam International Journal of Video & Image Processing and Network Security,“Video mining is the process of discovering knowledge in video files. Some times we need to get the different instances of some object in a video file. This process could be important in movies and surveillance systems. This paper is a good contribution in this field within could environment”.

Sedangkan menurut Bachu dan Achari K. Dalam International Journal of Signal Processing, Image Processing, and Pattern Recognition (2016: 41 – 42)[18], video pressure alludes to lessening the amount of information used to speak to video outline. a video is a grouping of edges (or pictures) that are connected along the fleeting and spatial measurements: two back to back edges may be comparable, and the main watched changes should be because of the relocations of artikel or the camera, or the commotion.

Macam-Macam Video

Menurut Mufti dan Septi (2014), Selain video analog kita mengenal video digital. Keduanya dapat merekam gambar dan suara bersamaan. Video digital menggunakan arus sinyal dengan kode algoritma yang terdiri atas kombinasi angka o dan 1. Ciri utama video digital adalah ditemukannya CCD (Change Couple Device). Ini adalah chip elektronik peka cahaya yang mengubah cahaya masuk menjadi sinyal digital untuk di dimpan dalam pita atau kartu memory berbentuk sinyal video. Kelebihan video digital adalah Tidak adanya penurunan kualitas gambar atau audio dalam proses produksi, selama tidak dilakukan kompresi. Namun kekurangannya adalah jika ada yang rusak sebagian maka akan mengakibatkan rusaknya keseluruhan video tersebut. Hal ini disebabkan karena video digital menggunakan arus sinyal dengan kode algoritma tadi.

Format Video

Menurut Nugroho (2014 : 69-75), format video sebagai berikut:

  1. AVI
    AVI adalah singkatan Audio Video Interlacet; merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh microsoft. Format video ini sudah ada sejak zaman komputer x86, berbarengan dengan munculnya Windows 3.1.
  2. MPEG-1
    MPEG-1 memungkinkan sebuah video dapat dkompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang anda inginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1,5 mbit perdetik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2x.
  3. MPEG-2
    MPEG-2 merupakan pengembangan dari MPEG-1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan anda menjalankan data video dengan kecepatan 100 mbit per
  4. MPEG-4
    Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan yang digunakan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertikal). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik.
  5. MOV
    RMOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan aplikasi QuickTime.
  6. MJPEG
    Singkatan dari motion JPEG, format ini boleh dibilang berada di antara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat jpeg, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1.
  7. ASF
    Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show.
  8. WMV
    Ada satu lagi format video yang diusung oloh Microsoft, yakni WMV, (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.
  9. AAC
    AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.

Konsep Dasar Standar Operasional Prosedur

Definisi Prosedur

Menurut Soemohadiwidjojo (2014 : 90)[19], Standard Operating Procedure (SOP) atau disebut juga sebagai “prosedur” adalah dokumen yang lebih jelas dan rinci untuk menjabarkan metode yang digunakan dalam mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan dan aktivitas organisasi seperti yang ditetapkan dalam pedoman. Pada dasarnya, prosedur merupakan instruksi tertulis sebagai pedoman dalam menyelesaikan sebuah tugas rutin atau tugas yang berulang (repetitif) dengan cara yang efektif dan efisien, untuk menghindari terjadinya variasi atau penyimpangan yang dapat memengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pengertian Standar Operational Prosedur

Menurut Soemohadiwidjojo (2014 : 11)[19], menurut Standard Operating Procedure (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. Penggunaan SOP dalam organisasi bertujuan untuk memastikan organisasi beroperasi secara konsisten, efektif, efisien, sistematis, dan terkelola dengan baik, untuk menghasilkan produk yang memiliki mutu konsisten sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut Budihardjo (2014 : 7)[20], SOP (Standard Operating Procedure) adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin, dan tidak berubah – ubah, prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi dokumen tertulis yang disebut standard operating procedure atau disingkat SOP, dokumen tertulis ini selanjutnya dijadikan standar bagi pelaksanaan prosedur kerja tertentu tersebut.

Pengertian Kinerja

Kinerja menurut Mulyadi dalam jurnal Yulianto (2016 – 13)[21] “adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan”.

Sedangkan menurut Yulianto itu sendiri (2016 – 13)[21] “kinerja merupakan hasil akhir yang terukur dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan suatu organisasi sesuai dengan rencana strategi organisasi yang sudah ditentukan dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi”.

Pengertian Kinerja Pegawai

Menurut Mangkunegara dalam jurnal Lestariningsih dkk (2015 – 4),“kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan”.

Sedangkan menurut Lestariningsih dkk (2015 – 2)itu sendiri “kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Konsep Dasar Pelayanan

Definisi Pelayanan

Menurut Anggraeni dkk (2016)[22], “Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau dengan mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan”.

Sedangkan menurut Boediono dalam e-jurnal Sentanu dan Setiawan (2016 : 314)[1], “Pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar terciptanya kepuasan dan keberhasilan”.

Menurut Supadmi dalam e-jurnal Sentanu dan Setiawan (2016 : 314)[1], Pelayanan kepada pelanggan dikatakan bermutu apabila memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau semakin kecil kesenjangan antara pemenuhan janji dengan harapan pelanggan adalah semakin mendekati ukuran bermutu. Menyediakan jasa secara konsisten kepada pelanggan adalah pelayanan bermutu. Pelayanan yang berkualitas harus dapat memberikan keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum kepada pelanggan.

Kualitas Pelayanan

Moritz Menyatakan dalam International Journal of Design Yang dan Sung (2016 : 23)[23],“The purpose of service design is not only to create an integrated, delightful, and unforgettable experience for customers, but also to create a feasible, efficient, and effective solution for enterprises”.

Menurut Sujarweni (2015 : 145)[45], “Pelayanan terbaik para pelanggan dan tingkat kualitas dapat dicapai secara konsisten dengan memperbaiki pelayanan dan memberikan perhatian khusus pada standar kinerja pelayanan baik standar pelayanan internal maupun standar pelayanan eksternal”. Beberapa pengertian yang terkait dengan definisi kualitas jasa pelayanan in adalah:

  1. Excellent adalah standar kinerja pelayanan yang diperoleh.
  2. Customer adalah perorangan, kelompok, departemen atau perusahaan yang menerima, membayar output pelayanan (jasa dan sistem).
  3. Service adalah kegiatan utama atau pelengkap yang tidaksecra langsung terlibat dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih menekankan pada pelayanan transaksi antara pembeli dan penjual.
  4. Quality adalah sesuatu yang secara khusus dapat diraba atau tidak dapat diraba dari sifat yang dimiliki produk atau jasa.
  5. Levels adalah suatu pernyataan atas sistem yang digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi.
  6. Consistent adalah tidak memiliki variasi dan semua pelayanan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
  7. Delivery adalah memberikan pelayanan yang benar dengan cara yang benar dan dalam waktu yang tepat.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

  1. Pengertian Multimedia
    Menurut Purwanto dan Hanief (2016 : 4.8-13)“Multimedia merupakan gabungan beberapa media diantaranya teks, suara, bunyi, dan gambar, dimana semua media ini dibuat dijadikan sebuah satu kesatuan sehingga membentuk sebuah multimedia yang mampu memberikan tampilan dengan teknologi yang menarik”. Sedangkan menurut Hidayat dkk (2016 : 58)[24], perencanaan mulimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video yang berisi teks, gambar dan suara dan sertakan beberapa spesialefek.
  2. Unsur - unsur Multimedia
    Dalam jurnal Maryati dan Purnama (2013 : 22), unsur – unsur multimedia adalah sebagai berikut:
    1. Audio
      Audio adalah segala suatu yang dapat didengar. Audio atau suaradalam komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog digital. Audio sangat berguna memberi tekanan dalam sebuah adegan atau memberikan efek suara dalam sebuah karya multimedia.
    2. Gambar/ Grafik
      Gambar merupakan kumpulan dari banyak tittik yang tersusunsedemikian rupa, sehingga menjadi suatu bentuk yang diinginkan. Gambar merupakan bentuk yang disajikan sebagai sarana yang mudah dipahami dan dimengerti oleh para pemakai. Gambar juga bias sebagai alat penerjemah.
    3. Teks
      Tampilan dalam bentuk teks pada program multimedia sangat berperan memberikan kemudahan bagi pemakaiuntuk menyampaikan suatu informasi. Teks juga sangat berguna untuk menjelaskan adegan yang sedang berlangsung dalam sebuah system multimedia. Teks juga memberikan warna tersendiri bagi multimedia.
    4. Animasi
      Animasi adalah paparan urutan yang setiap tahunya terdapat sedikit perbedaan untuk menghasilkan satu pergerakan secara berterusan. Animasi merupakan satu teknologi yang membolehkan image pengguna kelihatan seolah-olah hidup, dapat bergerak, beraksi dan bercakap.
    5. Video
      Video adalah system gambar hidup atau gambar bergerak yang saling berurutan. Terdapat dua macam video yaitu video analog dan video digital. Video analog dibentuk dari deretan sinyal elektrik (gelombang analog) yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan melalui gelombang udara. Sedangkan video digital dibentuk dari sederetan sinyal digital yang berbentuk, yang menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum atau maksimum, nilai minimum berarti 0 dan nilai maksimum berarti 1.

Definisi Audio Visual

  1. Pengertian Audio
    Menurut Chrisna A dalam jurnal Purwanto dan Hanief (2016 : 4.8-14), Audio atau medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa didengar dengan menggunakan indera pendengaran. Contoh: narasi, lagu, sound effect, backsound. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Bunyi dapat ditambahkan dalam multimedia melalui suara, musik dan efek-efek suara.
  2. Pengertian Visual
    Dalam jurnal Agustini dan Wibowo (2013 : 80)[25], “Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat. Media audio visual adalah salah satu alat bantu pembelajaran yang memiliki peranan yang sangat membantu dalam menjelaskan hal abstraks menjadi jelas dan sederhana serta lebih evisien dalam waktu”.
    Hamalik dkk menerangkan dalam jurnal Edi dan Sudaryatno (2014 : 2) bahwa, “Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual”.
  3. Definisi Media Audio Visual
    1. Pengertian Audio Visual
      Menurut Agustini dkk (2016 : 9)[26], “Media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat”.
      Sedangkan menurut Abdulhak dan Dermawan (2013: 84)[27], “Media audio visual adalah suatu representasi (penyajian realitas) terutama melalui pengindraan penglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk menunjukkan pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa”.
    2. Jenis-Jenis Media
      Menurut Djamarah dalam jurnal Agustini dan Wibowo (2013 : 79 – 80)[25], media audio visual dibagi kedalam:
      1. Audio visual Diam,yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound sildes), film rangkai suara, dan cetak suara.
      2. Audio visual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.

      Pembagian lain dari media ini adalah :

      1. Audio visual Murni, yaitu baik dari unsure suara maupun unsure gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassete.
      2. Audio visual Tidak Murni, yaitu yang unsur siaran dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsure gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya ber sumber dari tape recorder.contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.

Definisi Broadcasting

Menurut Suartini dalam jurnal Rismana dan Marini (2015)“Broadcasting adalah penyebaran konten audio dan video kepada pemirsa yang terpencar melalui radio, televisi, atau media lainnya. Penerima dapat merupakan publik luas atau sebagian kelompok publik yang cukup besar”.

Hal paling umum yang banyak dimanfaatkan dari broadcasting adalah digunakan sebagai alat untuk penyebaran berita, informasi, atau hiburan. Ditinjau dari prospek kedepannya, broadcasting adalah sebuah kegiatan yang nampaknya tidak akan pernah padam, bahkan akan semakin berkembang, dengan munculnya berbagai media baru untuk penyampaian kontentnya, khususnya dengan datangnya teknologi internet dan mobile (cellular) device.

Definisi Sinopsis

Menurut Purnama dalam penelitian Lestari dkk (2014)[24], “Sinopsis adalah ringkasan cerita dari suatu projek. Merupakan ringkasan cerita sehingga bisa mengerti isi cerita dengan cepat”.

Sedangkan menurut Edi dan Sudaryatno (2014 – 4), “Sinopsis adalah satu ringkasan cerita yang menceritakan garis besar cerita yang akan ditampilkan”.

Definisi Naskah

Menurut Setiawan dkk (2014 – 2)[28] “Naskah atau skenario adalah karya literatur non-final yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh seluruh kru pembuatan sebuah film tentang bagaimana mengatur produksi sebuah film. Cara penulisan sebuah naskah berbeda dengan penulisan literatur lain, seperti novel atau cerpen”.

Menurut Carroll dalam International Journal of Design Hjelseth dkk (2015 : 35)[29]: “referred to scenarios as the “stories about people and their activities”.

Menurut Visser, Stappers, van der Lugt, and Sanders dalam jurnal yang sama (2015 : 35) menyebutkan, “claimed that “When important decisions have to be made, a clear and convincing argument can be made using a scenario of the interaction based on the design and the knowledge about its context”.

Definisi Storyboard

Menurut Setiawan (2014 : 2)[28], “Storyboard adalah tahap menterjemahkan senarai gambar yang biasanya disertai arahan dan dialog yang merepresentasikan pengambilan gambar beserta urutannya yang akan dilakukan dalam sebuah produksi film atau televisi”.

Menurut Purwanto dan Hanief (2016 : 4.8-15), Metode berbasis multimedia dalam bentuk storyboard merupakan visual test yang pertama-tama dari gagasan dimana secara keseluruhan dapat dilihat apa yang dapat disajikan. Bagi staf pembuat multimedia, storyboard merupakan pedoman dari aliran perkerjaan yang harus dilakukan. Bagi sponsor, storyboard merupakan gambaran suatu multimedia yang akan diproduksi. Kontribusi yang dihasilkan dari tahapan ini diantaranya menghasilkan sketsa tampilan, dan struktur navigasi sebagai pilihannya.

Konsep Dasar Produksi

Definisi Pra Produksi

Menurut Prasetya dkk (2015 : 5-6), “Pra Produksi adalah Sebuah tahap persiapan sebelum kegiatan produksi dimulai. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegiatan produksi nantinya”. Berikut ini beberapa hal yang perlu disiapkan dalam pra produksi :

  1. Outline
    Outline dijabarkan dengan membuat poin-poin pekerjaan yang berfungsi untuk membantu identifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan dapat berjalan.
  2. Script/Skenario
    Pengembangan mendetail dari cerita.
  3. Storyboard
    Merupakan coretan gambar / sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film.
  4. Anggaran Biaya
    1. Pembentukan tim kerja
    2. Pemilihan talent dan extras
    3. Penyediaan art propertis
    4. Pencarian lokasi dan perizinan
    5. Penyediaan peralatan shooting

Definisi Produksi

Menurut Latief dan Utud (2015:154)[23], pengertian produksi"(production) adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live). Pada program informasi yang terikat waktu (time concern) dapat diproduksi tanpa set up atau rehearsal. Bagi format program hiburan setelah set up dan rehearsel baru dapat dilakukan perekaman atau siaran langsung. Berikut penjelasannya:.

  1. Taping
    Taping (rekaman) merupakan kegiatan merekam adegan dari naskah menjadi bentuk audio video (AV). Materi hasil rekamannya akan ditayangkan pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya, misalnya rekaman dilakukan pada minggu lalu, ditanyangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pada pagi harinya, dan disiarkan pada malam hari. Pelaksanaan rekaman dapat dilakukan dengan cara: (a) produksi dilaksnakan seluruhnya didalam studio; (b) dilaksanakan diluar studio; (c) produksi dilakukan di dalam dan luar studio. Ada beberapa teknik yang dilakukan dalam perekaman program siaran televisi, yaitu:
    1. Live on Tape: Produksi program yang direkam secara utuh dengan konsep siaran langsung. Menggunakan beberapa kamera dan direkam terus – menerus menggunakan VTR melalui vision mixer, hasilnya akan diedit sebelum disiarkan. Live on tape disebut juga dengan istilah MCR (Multi Camera Remote).
    2. Multi Camera Recording: Rekaman yang dilakukan dengan beberapa kamera pada satu adegan. Dimana setiap kamera merekam sendiri – sendiri adegan tersebut, dengan komposisi dan ukuran gambar yang berbeda. Hasil rekaman ini akan disatukan dalam proses editing sebelum disiarkan.
    3. Recording in segment: Rekaman yang dilakuakn menggunakan satu atau lebih kamera bagian per bagian (scene) sesuai dengan breakdown script. Bagian per bagian dapat juga diambil dari beberapa angle dan komposisi kamera untuk memberikan makna dan informasi. Istilah Recording in Segment yaitu EFP (Electronic Field Production). Biasa digunakan untuk program dokumenter atau hiburan dengan film style.
    4. Single Camera: Produksi rekaman dengan menggunakan satu kamera. Dimana hasilnya melalui proses editing, gambarnya disusun untuk dapat menjelaskan makna dan informasi sesuai kebutuhan program. Single camera dapat disebut juga dengan ENG (Electronic News Gathering) biasa untuk program berita menggunakan kamera VCR Portable dengan mikrofon.
  2. Live : Live atau siaran langsung, dalam peraturan KPI nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang perilaku penyiaran disebutkan, siaran langsung adalah segala bentuk program siaran yang ditayangkan tanpa penundaan waktu.

Definisi Pascaproduksi

Menurut Latief dan Utud (2015:155), “Pascaproduksi (posproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air. Dalam tahapan pascaproduksi program yang sudah direkam harus melalui beberapa proses, diantaranya editing offline, online, insert graphic, narasi, effect visual dan audio serta mixing”. Yang dijelaskan sebagai berikut:

  1. Editing
    Pengertian editing adalah penyuntingan, pemotongan, penyambungan, merangkai pemotongan gambar secara runtut dan utuh dari bagian – bagian dari hasil rekaman gambar dan suara. Untuk editing ada dua teknik yang digunakan, yaitu editing linier dan editing nonlinear.
    Editing linier adalah sistem editing teknologi analog (dari kaset ke kaset) menggunakan video tape recorder (VTR), video mixer, audio mixer, dan character generator. Adapun editing non linear adalah editing digital menggunakan komputer sebagai media kerjanya. Materi di dapat dari kaset tape diubah menjadi data. Data tersebutlah yang akan diedit. Sistem kerja editing nonlinear materi program yang didapatkan, sebelum diedit, di capture (direkam) dahulu ke dalam kedalam komputer dengan teknologi software editing. Ada beberapa jenis software editing yang digunakan, di antaranya matrox, premier, velocity atau avid machine, dan final cutpro. Saat ini yang umum dipakai adalah premier, avid machine, final cutpro, karena menggunakan teknologi yang baik dengan sistem kerjanya lebih sederhana dan mudah dioperasikan.
  2. Offline Editing: Pada editing linear dan nonlinear seluruh materi melalui offline editing, yaitu editing awal untuk memilih gambar yang baik dari rekaman asli hasil liputan (master shooting). Offline editing dapat juga dilakukan dengan menambah gambar dari stock shot atau footage lain sesuai dengan kebutuhan materi program. Hasil offline selanjutnya akan masuk pada tahapan online editing untuk menyempurnakan agar layak ditayangin.
  3. Online Editing: proses akhir editing program untuk materi yang siap disiarkan, atau proses akhir program yang tidak/belum disiarkan. Online editing merupakan kelanjutan dari offline editing. Materi program yang sudah melalui offline editing akan disempurnakan audio video (AV) dengan menambah effect visual, graphic, telop, tamplate, atau running text.
  4. Jenis-Jenis Editing
    Menurut Latief dan Utud (2015:158)[23], ada dua jenis teknik editing yang digunakan untuk proses editing program, yaitu continuity editing dan compilation editing.
    1. Continuity editing: Menghubungkan gambar yang satu dengan lainnya. Menghubungkan adegan satu dengan lainnya, sehingga tersusun cerita yang diinginkan, continuity editing dipakai pada program drama dan produksi film.
    2. Compilation editing: Editing yang tidak terikat pada kontinuitas gambar. Gambar disusun berdasarkan script atau narasi. Gambar mengikuti naskah sebagai pelengkap keterangan narasi. Compilation editing digunakan untuk program dokumenter, straight news, dan beberapa format program lainnya.
  5. Dasar – dasar Teknik Editing
    Menurut Latief dan Utud (2015:158-160)[23], “Beberapa dasar teknik editing yang berhubungan dengan aspek – aspek artistik, informasi, dinamisasi, motivasi, dan tujuan editing. Teknik dasar editing ini menjadi panduan dalam setiap proses editing, baik pada jenis continuity editing maupun compilation editing”.
    1. Cut: Disebut juga cut to, yaitu pemotongan dari gambar satu ke gambar lainnya tanpa batas dan transisi atau perpindahan gambar secara mendadak, misalnya dari objek A langsung dipindah ke objek B.
    2. Dissolve: Teknik editing dengan pergantian gambar dari satu gambar ke gambar lain secara perlahan – lahan.
    3. Fade: munculnya atau hilangnya gambar atau suara secara berangsur – angsur.
    4. Wipe: Teknik editing penggantian gambar dengan menghilangkan gambar yang ada pada frame, dengan cara seperti menghapus atau menutupi gambar tersebut dengan gambar lain atau gambar berikutnya.
    5. Super impose: perpaduan dua gambar atau lebih ke dalam satu frame. Adakalanya dua gambar terpisah dan dipadukan sedemikian rupa sehungga mendapatkan aspek artistik.
  6. Narasi
    Pada program berita narasi disebut voice over (VO). Proses perekaman narasi dapat dilakukan diruang control audio atau juga dapat direkam di kamera. Reporter yang bekerja dengan deadline sering melakukan perekaman di lokasi peliputan. Teknik ini harus dilakukan dengan hati – hati, karena dapat terganggu dengan suara – suara yang tidak peru ikut terekam materi siaran, misalnya suara kendaraan atau orang lain yang tidak ada hubungannya dengan VO yang dibuat.
  7. Mixing
    Menurut Latief dan Utud (2015:160)[23], mixing adalah tahapan menyesuaikan menyelaraskan, menyeimbangkan suara, dan pemberian efek suara berupa musik pada program (adegan) dengan memperhatikan kepentingan gambar yang ditampilkan, misalnya, gambar di tepi jalanan bisa ditambahkan dengan efek suara kendaraan bermotor atau efek ilustrasi musik, untuk memberikan sentuhan emosi, keindahan, keharmonisasian program tersebut.
  8. Mastering
    Menurut Latief dan Utud (2015:161)[23], mastering disebut juga print to tape merupakan proses akhir dari pascaproduksi, yaitu mentransfer hasil final editing yang sudah siap untuk tayang, ditransfer ke dalam kaset (Betacam digital, Betacam analog, miniDV, DVcam atau DVD) umum yang dipakai adalah Betacam digital dan miniDV, karena kedua kaset ini kualitasnya lebih baik dari yang lainnya.

Konsep Dasar Penunjang Aplikasi Video

Adobe Premiere CC 2015

Menurut Reskyanti dalam jurnal Bentelu dkk (2016 : 4)[30], Adobe Premiere adalah salah satu software yang popular dan digunakan secara luas dalam pengeditan video. Ada antarmuka yang sama dengan Adobe Photoshop Adobe Premiere dan Adobe After Effects adalah untuk memberikan kemudahan penggunaan, gambar - gambar dapat dibuat dengan Adobe Photoshop dan efek - efek khusus juga dapat disiapkan dari adobe setelah efek. Adobe Premiere merupakan program yang sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya. Keuntungan belajar melakukan edit video menggunakan Fungsi utama Adobe Premiere Pro lebih untuk merangkai gambar, video dan audio, bukan untuk animasi. Agar penampilan multimedia anda lebih menarik.

Adobe After Effect CC 2015

Edi dan Sudaryatno (2014 : 3)[31], “menerangkan bahwa Software yang digunakan untuk film dan pos produksi pada video. After Effects adalah software yang sangat profesional untuk kebutuhan motion graphic design, dengan perpaduan dari bermacam - macam software design yang telah ada”.

Menurut Waloeya (2012 : 1)[32], Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Adobe after effect biasa dipakai untuk :

  1. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif
  2. Movie intro game
  3. Bumper atau animasi jeda
  4. Video efek dan animasi teks untuk iklan
  5. Video efek untuk film layar kaca atau alayar lebar

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

  1. Corel Draw, Freehand, atau Adobe Illustrator
  2. Adobe Photoshop
  3. Adobe Premiere
  4. 3D Studio Max
  5. Particle Illusion
  6. Sound : Wavand Mp3 Editor
  7. Utility : TMP Gencorder

Format-format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effects adalah :

  1. Avi
    Avi video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.
  2. Quicktime movie
    Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.
  3. Macromedia Flash
    Format Macromedia Flash (*.swf) format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Footage adalah sebutan untuk file-file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh after effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF89a, SWF dan PDF.

Adobe Illustrator CC 2015

Dalam jurnal Putra dkk (2016 : 68), “Adobe Illustrator adalah software desain berbasis vector yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Adobe System. Adobe Illustrator pertama kali dibangun untuk Apple Macintosh pada 1986 (dipasarkan pada 1987) sebagai komersialiasi dari software pembuat font rumahan Adobe”.

Elisitasi

Menurut Sommerville and Sawyer dalam jurnal Rini dkk (2016), "Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

      Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka Skripsi yang sedang dibuat terhadap hasil penelitian yang telah dibuat sebelumnya mengenai objek dan tema sejenis dengan topik yang hendak dibahas dan diteliti dalam sebuah Penelitian.

Menurut Triyono (2015 : 207)[33], “Metode studi kepustakaan/literature merupakan sebuah cara dalam pengumpulan data dengan mempelajari literature atau bahan pustaka baik berupa dokumen tertulis ataupun berupa gambar dengan membandingkan beberapa referensi seperti isi”. Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja didapatkan beberapa Literature Riview, di antaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Apriliyani pada tahun 2015 [34], yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel”. Penelitian yang bertujuan meningkatkan dan merancang media informasi dan promsi dalam bentuk video profile. Dikemas dalam tampilan yang menarik yang memberikan informasi mengenai features, fasilitas dan keunggulan yang disediakan oleh Padjajaran Suites Business & Conference Hotel. Media video profile ini bertujuan mempermudah pihak hotel memperkenalkan Padjajaran Suites Business & Conference Hotel kepada masayarakat luas.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Septian (2014)[35], dengan judul “PERANCANGAN VIDEO COMPANY PROFILE PADA RSIA MURNI ASIH SEBAGAI MEDIA PROMOSI”. Media informasi berbentuk video merupakan sarana penting sebagai penunjang informasi dan sangat mungkin dirancang untuk pembuatan media company profile, selain sebagai penunjang informasi mengenai sejarah, kualitas, mutu serta kelebihan dan lainnya, media company profile juga bisa disesuaikan dengan tujuan serta demi kelancaran dan efektifitas penyampaian informasi seputar kesehatan sudah saatnya memiliki media informasi dalam bentuk video profile yang menarik dengan visual atau gambar-gambar yang memperjelas sebuah informasi.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Isnaini pada tahun 2015, dengan judul “Perancangan Media Video Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Pada Smk Kesehatan Letris Indonesia”. penelitian ini menyampaikan dan menunjang media informasi dan promosi yang dibentuk dalam video profile yang membantu petugas penerimaan siswa/i dalam menyampaikan informasi terait SMK Kesehatan Letris Indonesia yang berisikan keunggulan, fasilitas, dan pembelajaran pada SMK tersebut. Media video profile ini bertujuan untuk mempermudah dalam hal menyampaikan infornasi sekolah kepada masyarakat luas.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyana tahun 2016, yang berjudul “Perancangan Video Sosialisasi Perbaikan Jalan Kota Gerakan Sehari Tuntas (Perjaka Gesit) Pada Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kota Tangerang”. Penelitian tersebut mensosialisasikan program layanan masyarakat yaitu Perjaka Gesit kepada masyarakat Tangerang. Dalam video tersebut dijelaskan prosedur dan kinerja pemerintah Kota Tangerang dalam menanggapi keluhan masyarakat terhadap kerusakan jalan di daerahnya. Dengan adanya video sosialisasi Perjaka Gesit, diharapkan masyarakat dapat mengetahui program pelayanan masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Video tersebut dikemas apik dengan menggunakan motion graphic dengan perpaduan warna – warna yang menarik.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sasongko pada tahun 2016, yang berjudul “Pengembangan Video Promosi Pariwisata Kota Tangerang Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf)”. Penelitian ini menginformasikan serta mempromosikan pariwisata kota Tangerang kepada masyarakat luas. Pengembangan video ini dibuat dengan kemasan menarik dengan tambahan effect visual. Diharapkan melalui video tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat dan orang asing terhadap pariwisata yang ada di kota Tangerang.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2015) [36], dengan judul penelitian “Perancangan Media Video Iklan Layanan Masyarakat PT. AIA Financial” bertujuan dengan adanya iklan layanan masyarakat diharapkan dapat memberikan informasi tentang layanan asuransi pada saat sosialisasi asuransi agar dapat lebih mudah diserap dengan tampilan video yang menarik.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Hudhori (2013), dengan judul penelitian “Perancangan Video Liputan Karantina 20 finalis Gogirl! Look 2012 sebagai Daya Tarik Media Promosi pada District Photography”. Dimana penelitian tersebut membuat video guna mempromosikan perusahaan kepada masyarakat dan klien, karena media dalam bentuk visual dirasa kurang maksimal dan kurang efektif.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Alfian (2015)[37], dengan judul penelitian “Perancangan Video Profile Studio Satu Sebagai Penunjang Promosi dan informasi pada Metro Tv”, penelitian ini bertujuan memperkenalkan identitas dan keseluruhan informasi mengenai studio satu metro tv, dengan tampilan video profile yang diharapkan lebih efektif, akurat dan menarik.
  9. Penelitian yang dilakukan Mugiono (2013)[38], “Perancangan Video Standar Operasional Prosedur Kerja Operator Mesin Pada Plant Mixing Center PT. Gajah Tunggal Tbk. Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja”. Penelitian yang dibuat adalah membuat video untuk memberikan informasi yang berguna dan menjadi masukan serta bahan pertimbangan mengenai penerapan perancangan video standar operasional prosedur yang akan digunakan sebagai program refreshment training dalam upaya peningkatan produktivitas kerja karyawan.
  10. 1Penelitian yang dilakukan oleh Prihatiningtyas (2016), “Pengaruh Video Pelayanan Restoran Untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Tata Hidang”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat pencapaian kompetensi pengetahuan siswa kelas X di SMK N 3 Sukoharjo pada Mata Pelajaran Tata Hidang (pelayanan restoran). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 3 Sukoharjo yang berjumlah 33 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes awal (pre-test) dan tes akhir (pos-test). Teknik analisis data menggunakan uji Independent T Test.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat Perusahaan

    Imperial Klub Golf dibuat oleh desainer Inggris, Desmon Muirchead dengan luas lapangan 6.429 meter. Imperial Klub Golf yang terdiri 18 lubang lapangan golf untuk setiap putaran permainan dengan 8 danau yang telah dibangun dengan ciri khas indonesia. masing – masing lubang (hole) identitas tersendiri, nama dan individualitas. Imperial Klub Golf, fasilitas golf kelas publik, telah dibuat sebagai titik sentral Lippo Karawaci satelit kota, 500 Hektar pembangunan yang memberikan gaya hidup yang lengkap dilingkungan resort rumah.

    Imperial Klub Golf merupakan salah satu lapangan golf terkemuka yang berlokasi di Jalan Pulau 2700 Lippo Karawaci, Tangerang. Lahan untuk lapangan golf ini mulai dibebaskan dari kepemilikan penduduk pada tahun 1990 an dan mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1995 yang memiliki visi menjadi tempat olahraga golf berstandar bintang lima dan bertaraf internasional. Imperial Klub Golf memiliki luas sekitar 50 hektar. Imperial Klub Golf memiliki 18 hole untuk setiap putaran permainan dengan 8 danau. Imperial Klub Golf adalah anak perusahaan yang berada dibawah manajemen pusat PT. Lippo Karawaci Tbk. (Lippo Group Managment). Reputasi ini telah dibangun lebih dari 20 tahun dalam pencapaian prestasi di berbagai sektor seperti sektor keuangan, property, dan hospitaly. 18 hole di Imperial Klub Golf mempunyai nama yang unik, yaitu: hole 1 adalah star up, hole 2 adalah Merdeka, hole 3 adalah Garuda, hole 4 adalah Pulau , hole 5 adalah Temple, hole 6 adalah Batu Gamelin, hole 7 adalah Cirebon, hole 8 adalah Krakatau, hole 9 adalah Harimau , hole 10 adalah Bahasa, hole 11 adalah Sawah, hole 12 adalah Kebun Raya, hole 16 adalah Lotus, hole 17 adalah Raja & Panglima, hole 18 adalah Finale.

    Gerbang masuk Imperial Klub Golf yang megah dilengkapi dengan dekorasi yang memberi kesan mewah dan tetap ramah lingkungan. Di area “Club House”. Para golfers akan merasa dimanjakan dengan fasilitas proshop yang menyediakan alat golf. Male Locker berjumlah 240 locker dengan 18 showers dan dilengkapi dengan fasilitas sauna. Sedangkan ladies locker ada 60 locker dengan 5 shower dan make up area. 3 ruangan massage dengan fasilitas pijat yang dapat mengembalikan stamina tubuh . Golf view resto adalah nama restoran Imperial Klub Golf, Restoran yang berkapasitas 100 sampai 150 kursi. Restoran yang menghidangkan masakan dengan cita rasa tinggi dan lezat dari chef yang berkualitas di Golf View Resto, tamu yang menikmati hidangannya disana pun dapat menikmati pemandangan padang golf yang indah.

Data Perusahaan

    Nama Business Unit : Imperial Klub Golf

    Alamat : Jalan Pulau Golf No. 2709, Lippo Village 2700 Kec. Tangerang, Banten.

    Nama Perusahaan : PT. Lippo Karawaci Tbk.

    Gambar 3.1 Logo Imperial Klub Golf

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
    Visi dari Imperial Klub Golf Lippo adalah “Kita berusaha agar Imperial Klub Golf menjadi salah satu lapangan golf utama di Indonesia, turnament dan memberikan pelayanan bintang lima sebagai pelanggan”.
  2. Misi Perusahaan
    Misi dari Imperial Klub Golf adalah “Agar masyarakat mengetahui Imperial Klub Golf bukan hanyauntuk orang – orang gemar bermain golf tetapi juga bagi orang – orang yang ingin mengadakan meeting, baik private maupun corporate meeting dan juga bagi mereka yang gemar bersantap bersama keluarga atau rekan kerja. Imperial Klub Golf juga menyediakan tempat bagi orang – orang yang ingin menyelenggarakan pesta pernikahan (wedding part) yang sangat berkesan dibandingkan dengan tempat penyelenggaraan tempat pernikahan lainnya”.

Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab tiap Departemen

  1. General Manager
    1. Memimpin kegiatan pelaksanaan perusahaan
    2. Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan.
    3. Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan.
    4. Mengorganisasi dan membentuk stuktur perusahaan serta bertanggung jawab penuh terhadap Direktur.
  2. Executive Secretary
    1. Menyediakan layanan kesekretariatan dan administrasi ke general manager dan seluruh staff.
    2. Menyediakan kesekretariatan tentang keseluruhan penjualan.
    3. Menghitung, dan mengendalikan serta mengatur mallings untuk anggota komunikas dan acara khusus.
  3. Golf Operation Manager
    1. Bertugas kesuluruhan aktivitas bisnis dan operasional golf.
  4. Caddy Captain
    1. Mengatur jadwal kerja dan mengawasi pekerjaan harian caddies.
  5. Starter
    1. Mengorganisir golfers untuk memulai di hole berapa.
    2. Mengecek pakaian golfers sesuai dengan peraturan bermain golf.
  6. Porter
    1. Membawa bag golf golfers yang baru datang.
    2. Memberikan golfers bag tag yang di kalungkan di bag golf golfers.
    3. Mengantarkan bag golf golfers ke caddy master.
  7. Driving range attendant
    1. Memberikan pelayanan terhadap golfers di area drving range.
    2. Membersihkan stick golf golfers setiap waktu.
    3. Memberikan bola golf dengan standar yang bagus.
  8. Marshal
    1. Mengordinasi kecepatan golfers bermain dilapangan sehingga golfers dapat bermain sesuai dengan standar bermain golf.
    2. Terhubung dengan starter untuk mengatur hole berapa yang sedang tidak digunakan.
  9. Caddy
    1. Memandu golfers saat bermain golf.
    2. Membersihkan stick golf golfers apabila kotor dengan lap basah.
    3. Memberitahu golfers seberapa jauh bola.
    4. Membawa tas golfers.
  10. Sales & Marketing Manager
    1. Bertanggung jawab atas target dan anggaran penjualan.
    2. Bertanggung jawab atas diadakannya turnamen di golf.
    3. Administrasi semua catatan untuk pengembangan klub tahunan.
  11. Sales Coordinator
    1. Untuk mendukung penjualan dan pemasaran hari ke – hari.
  12. Sales Executive
    1. Bertanggung jawab untuk semua acara, operasi penjualan, termasuk acara pernikahan yang akan diadakan di Imperial Klub Golf.
  13. Guest Relation Officer
    1. Membantu pemasaran dan penjualan oleh penelpon harian/faksimili tentang kegiatan di klub, program promosi dan turanamen.
  14. Telephone Operator & Booking Officer
    1. Memberikan kesan pertama yang baik terhadap tamu.
    2. Memastikan semua pemesanan terhadap tamu.
  15. Recepsionist
    1. Melayani tamu yang datang untuk reservasi.
    2. Memberikan layanan terbaik terhadap tamu yang datang untuk bermain golf.
  16. Food & Beverage Manager
    1. Mengkontrol langsung dan co-mengkoordinasikan semua makanan & kegiatan outlet.
    2. Memastickan outlet memenuhi tujuan keuangan dan kepuasan tamu.
  17. Restaurant Manager
    1. Bertanggung jawab untuk kinerja terhadap restoran mereka.
    2. Serta mempertahankan standar yang tinggi terhadap makanan , pelayanan, kesehatan, dan keamanan.
  18. Restaurant Supervisor
    1. Bertugas membantu manajer F & B dan restoran mengarahkan dan mengendalikan semua kegiatan otlet F & B.
    2. Memastikan memenuhi tujuan keuangan.
    3. Memastikan kepuasan tamu.
  19. F & B Captain
    1. Mengarahkan dan mengawasi aktivitas servis attendant.
  20. Waitress
    1. Melayani makanan dan minuman dalam standar pelayanan yang telah ditetapkan
    2. Memberikan kepuasan terhadap tamu.
  21. Kiosk Attendant
    1. Melayani makanan dan minuman dalam standar pelayanan.
    2. Melayani tamu yang berkunjung di kiosk saat beristirahat bermain golf.
  22. Bartender
    1. Bertanggung jawab untuk melayani tamu khususnya dalam pembuatan minuman di bar yang berstandar akurasi dan kecepatan.
  23. Cool Box Attendant
    1. Bertanggung jawab terhadap tamu yang ingin minuman saat bermain golf.
  24. Banquet Staff
    1. Bertugas menjamu dan menyediakan makan dan minuman secara cepat dan efisien.
  25. Sous Chef
    1. Memasak Makanan.
    2. Memberikan standar tertinggi terhadap kualitas makanan.
  26. Chef De Partie
    1. Untuk membantu sous chef dalam mempersiapkan, memasak dan menyajikan hidangan.
    2. Memastickan timnya memiliki standar tinggi terhadap kebersihan makanan.
    3. Mengikuti aturan-aturan kesehatan dan keselamatan.
  27. Cook
    1. Membuat tamu menikamati makanan.
    2. Menciptakan dan memberikan standar kualitas yang tinggi terhadap makanan sesuai prosedur.
  28. Steward
    1. Berugas menjaga semua kebersihan F & B
    2. Memastickan pasokan dan mengontrol peralatan sesuai dengan standar.
  29. Financial Controller
    1. Bertugas terhadap sistem manajemen akuntansi, anggaran, pengendalian kredit.
    2. Mengkaji hasil laporan keuangan setiap bulannya.
  30. Senior Accountant
    1. Bertanggung jawab untuk pencatatan semua hasil pendapatan sesuai dengan harga yang telah ditentukan.
    2. Merekam dan memastickan pendanaan yang telah di depositkan ke rekening perusahaan.
  31. Account Payable Officer
    1. Memeriksa seluruh pengeluaran perusahaan memang untuk kepentingan perusahaan dan telah disetujui oleh orang-orang yang berwenang untuk itu dan sesuai dengan anggaran.
  32. Account Receivable Officer
    1. Memeriksa semua pendapatan dalam golf, restoran dan tempat lainnya sesuai yang tercatat dan sesuai harga yang telah ditentukan.
    2. Menerima uang yang telah didepositkan sepenuhnya ke rekening perusahaan.
  33. Store Keeper
    1. Mengatur penempatan dan penyimpanan barang – brang tertentu dengan benar.
    2. Mengecek ketersediaan barang untuk operasional perusahaan.
  34. Messenger
    1. Membantu staf lainnya dalam pemantauan sistem atau prosedur pengarsipan dan mengontrol dokumen.
  35. Purchasing
    1. Melakukan pembelian barang – barang sesuai yanng disetujui oleh orang – orang yang berwenang.
    2. Memastickan barang dan jasa yang diminta tersedia sesuai dengan waktu yang ditetapkan, harga yang kompetitif dan kualitas yang tepat.
  36. HR & GA manager
    1. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi.
    2. Bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan karyawan melalui penerimaan karyawan hingga penempatan para karyawan tersebut di posisi – posisi yang tepat.
    3. Memiliki fungsi yang menjaga kualitas sumber daya manusia dalam organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja.
    4. Bertugas untuk menyusun strategi hingga implementasi atau seluruh kompensasi yang diterimakan kepada karyawan yang mengacu pada kondisi pasar.
  37. Compensation & Benefit Officer
    1. Membantu HR & GA Manager dalam mengurus asuransi, medis, dan perjanjian atau kontrak kerja.
  38. Recruitment & GA Officer
    1. Bertugas membantu HR & GA Manager dalam perekrutan pegawai baru, urusan umum, perizinan, dpelatihan umum, dan kegiatan karyawan.
  39. Caddy Training & Recruitment Officer
    1. Bertugas membantu HR & GA Manager dalam perekrutan Caddy.
    2. Melaksanakan pelatihan terhadap caddy baru selama 3 bulan.
    3. Memastickan caddy memiliki pengetahuan keterampilan yang dapat diandalkan dalam golf.
  40. Chief Security
    1. Membantu HR & GA Manager mengkoordinasi menjaga keamanan, memecahkan masalah dan memastickan organisasi berjalan lancar.
  41. House Maintanance Manager
    1. Bertugas menyediakan lingkungan yang aman, dan nyaman dengan mempertahankan aset klub melalui pemeliharan preventif hari ke hari.
  42. Mechanic
    1. Melakukan perbaikan dan pemeliharaan mesin kecil dan berbagai peralatan lainnya.
  43. Golf Cart Attendant
    1. Perilaku, mengawasi dan mengkoordinasikan semua kegiatan pemeliharaan danperbaikan mobil golf yang dapat digunakan oleh golfers sebagaimana mestinya.
  44. Electricity Staff
    1. Membangun. Memelihara, memperbaiki dan memeriksa sistem listrik, pengcahayaan dan komunikasi keseluruhan club house.
  45. IT Staff
    1. Bertugas menidentifikasi dan menganalisa kebutuhan pengguna dan merekomendasikan aplikasi.
    2. Bertugas menginstal aplikasi program yang diperlukan.
  46. Civil Staff
    1. Bertanggung jawab untuk perbaikan dan pemeliharaan klub.
  47. Housekeeping Staff
    1. Bertanggung jawab untuk kebersihan secara keseluruhan.
  48. Golf Course Superintendent
    1. Bertanggung jawab untuk semua pemeliharaan golf.
    2. Mengawasi perawatan dan pemeliharaan fasilitas dari rumput, tanaman hias, semak – semak, pohon, dan lahan.
  49. Office & Finance Administration
    1. Membantu GC Superintendent dalam mengelola dan mengatur semua pelaporan yang diperlukan oleh departement.
  50. Irrigation Staff
    1. Bertugas dalam pengurusan dan perbaikan semua sistem irigasi di lapangan golf.
  51. Drainage Staff
    1. Untuk memastickan bidang dalam kondisi yang baik (Apakah tidak Lumpur) sesuai dengan standar manajemen diharapkan, terutama dalam hal kualitas keseluruhan sistem drainase.
  52. Landscape Staff
    1. Bertugas terhadap perawatan rumput, taman, dan bunga – bunga dilapangan golf.
  53. Mechanic Staff
    1. Bertanggung jawab untuk pemeliharaan, perbaikan dan mempersiapkan unit perlatan golf dengan baik dan benar dengan standar yang disarankan untuk mendukung operasional kerja dilapangan.
  54. Equipment Operator
    1. Memastickan bahwa mesin – mesin yang digunakan dalam perawatan rumput dilapangan bekerja dengan benar,
    2. Merawat dan memotong rumput diapangan golf.

Informasi Produk

Produk

Imperial Klub Golf adalah business unit dari PT. Lippo Karawci Tbk. Dimana PT. Lippo Karawaci Tbk, adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri hiburan, perusahaan ini terus melakukan pengembangan disetiap wilayah sebagai contoh dalam sektor kesehatan, mall, hotel dan golf yakni Imperial Klub Golf. Imperial Klub Golf business unit yang bergerak dibidang pelayanan dan jasa. Dalam perkembangannya Imperial Klub Golf semakin diminati para golfers ini terbukti di hari libur dan disaat turnament dari meningkatnya jumlah per fliet nya yang semula hanya 3 orang menjadi 6 orang per fliet. Imperial Klub Golf di desain oleh desainer inggris yang tentunya setiap hole didesain untuk memberikan kenyamanan dan kesan tersendiri bagi golfers dan pengunjung yang datang, Imperial Klub Golf memberikan harga khusus untuk wanita pada hari selasa dan jumat yaitu Rp. 378.000 dan setiap harinya untuk semua golfers dikenakan tarif dengan kisaran harga Rp. 500.000 - Rp. 1.200.000. Harga yang diberikan hampir sama dengan golf pesaing didaerah sekitar tangerang dan juga jakarta. Perancangan media video deskripsi pelayanan di Imperial Klub Golf didasarkan oleh kebutuhan stakeholder untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Imperial Klub Golf. Sebagai salah satu media yang berfungsi untuk menunjang kegiatan informasi dan promosi suatu perusahaan yang diperlihatkan kepada calon customer, calon pegawai baru, klien, dan masyarakat umum. Sebelumnya media informasi dan promosi di Imperial Klub Golf masih berupa sosialisasi langsung, seiring berjalannya waktu sarana informasi dan promosi ditingkatkan dengan menggunakan media visual dan audio visual. Video deskripsi pelayanan ini dibuat dengan menggabungkan gambar dan musik yang kemudian dipadukan dengan effect visual, yang diharapkan video deskripsi pelayanan ini akan menjadi media informasi bagi calon pegawai baru serta dapat meningkatkan image Imperial Klub Golf kepada customer, klien dan masyarakat umum. Kelebihan dari perancangan video deskripsi pelayanan ini adalah sifatnya yang lebih komunikatif dalam menyampaikan informasi kepada audience yang diharapkan audience tidak merasa jenuh dengan melihat bentuk visualisasi yang gambar bergerak yang lebih menarik. Dan kekurangan dari perancangan media video deskripsi pelayanan ini cukup mengeluarkan banyak biaya karena banyak orang yang terlibat didalamnya, serta beberapa peralatan yang memerlukan biaya saat produksi.

Latar Belakang Produk

Media informasi dan promosi yang dimiliki Imperial Klub Golf saat ini sudah didukung oleh video profile, namun dari segi prosedur pelayanan Imperial Klub Golf belum memiliki media yang efektif untuk menyampaikan informasi tersebut kepada khalayak umum. Sebagai contoh media penyampaian prosedur pelayanan kepada calon pegawai baru masih berbentuk visual gambar dan tulisan saja. Media dalam bentuk video deskripsi pelayanan lebih mudah dalam diserap informasinya oleh audience tanpa perlu membaca lagi informasi tersebut audience akan lebih menagkap informasi yang disampaikan lewat gambar bergerak yang menampilkan prosedur – prosedur pelayanan tersebut.

Perkembangan Produk

Media informasi dan promosi Imperial Klub Golf dulunya hanya menggunakan media dalam bentuk cetak saja, lalu dibuatlah website dan seiring perkembangan zaman yang semakin maju Imperial Klub Golf membuat video profile dimana informasi dan promosi yang disampaikan akan lebih mudah diserap, dalam perkembangan medai audio visual sekarang ini maka dibuatlah media yang berbentuk video deskripsi pelayanan sebagai penunjang informasi dan promosi yang bertujuan agar jasa dan informasi prosedur pelayanan Imperial Klub Golf dapat diterima dengan baik dimasyarakat umum.

Material Produk

Dalam perancangan video desskripsi pelayanan ini membutuhkan material produk berupa media video audio visual, yang didalamnya terdapat:

Tabel 3.1 Material Produk

Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video deskripsi pelayanan ini dibuat dari data – data yang didapat di Imperial Klub Golf, dengan menggabungkan gambar dan sound yang kemudian dipadukan dengan effect visual yang diharapkan video deskripsi pelayanan ini akan menjadi lebih menarik untuk disajikan kepada calon customer, Relasi Perusahaan, Relasi Pemerintah dan Masyarakat Umum. Didalam proses pembuatannya terdapat manfaat, kelebihan, dan kekurangan diantaranya :

  1. Manfaat
    1. Memiliki media informasi tambahan.
    2. Sebagai media informasi yang dapat meningkatkan image.
    3. Dapat membangun kepercayaan dengan klien baru.
    4. Dikenal masyarakat umum.
  2. Kelebihan
    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.
    2. Tidak lekang dimakan waktu.
    3. Dapat menyajikan informasi secara praktis, efektif, dan menarik.
  3. Kekurangan
    1. Harus melibatkan banyak orang pada beberapa scene.
    2. Proses produksi yang cukup lama.
    3. Memerlukan peralatan media video audio visual yang memadai seperti : perlengkapan kamera, dan leptop.

Harga Produk

Pembuatan Video deskripsi pelayanan ini membutuhkan biaya yang tidak murah karena pembuatannya dibutuhkan sutradara, cameraman, assistant cameraman, editor, scriptwriter, cast dan crew pembantu lainnya. Serta membutuhkan peralatan yang memadai mulai dari proses pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.

Market Analisis

Market Positioning

Market positioning dilakukan perusahaan dalam merancang dan memasarkan layanan agar dapat tercipta kesan baik untuk customer. Imperial Klub Golf memiliki kesan yang mewah dan sangat indonesia dan tentunya memberikan kesan elegan berkelas. Imperial Klub Golf dalam sebulan mempunyai target omset sebesar 2,2 milyar rupiah. Dengan video deksripsi pelayanan ini diharapkan banyak orang yang mengetahui akan keberadaan dan akan dipublikasikan melalui media sosial yaitu youtube sehingga kualitas pelayanan Imperial Klub Golf dapat berfungsi untuk meningkatkan customer karena pelayanan terbaik yang diberikan, dengan begitu diharapkan melalui video ini juga dapat meningkatkan image Imperial Klub Golf. Media video deskripsi pelayanan juga ditujukan sebagai media informasi untuk masyarakat luas, maka dari itu konsentrasi pasar media ini adalah kaum dewasa dan eksekutif dengan sasaran wilayah Tangerang dan daerah sekitar jakarta.

Kondisi Pesaing

Imperial Klub Golf saat ini memiliki beberapa pesaing yang juga memiliki fasilitas – fasilitas yang hampir sama adalah seluruh perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia jasa. Untuk itu Imperial Klub Golf menginginkan adanya penambahan pada media informasi yang dikemas dalam bentuk video deskripsi pelayanan dengan menampilkan perpaduan gambar, music, dan efect visual.

Adapun pesaing Imperial Klub Golf saat ini diantaranya adalah :

Tabel 3.2 Kondisi Pesaing

Potensial Market

Video deskripsi pelayanan ini ditujukan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi untuk meningkatkan image serta benefit kedepannya dengan memberikan informasi yang lebih detail dari Imperial Klub Golf yang dikhususkan untuk customer, calon pegawai baru, klien dan masyarakat umum yang berada diwilayah sekitar Tangerang dan Jakarta. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dengan dibuatnya video deskripsi pelayanan ini diharapkan target pencapaian Imperial klub Golf dari segi informasi yang disajikan setelah video ini tercapai yaitu dapat menyerap calon pegawai baru melalui media informasi serta diharapakan dapat meningkatkan customer dalam hal ini golfers dengan target 5000 rounds perbulan melalui kualitas pelayanan yang diberikan.

Market Segmentation

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Kelas Ekonomi : Menengah Atas
    Sasaran :
    1. Customer.
    2. Klien.
    3. Masyarakat.
  3. Psikografi : Customer dan masyarakat jabodetabek sekitarnya khususnya Kota Tangerang yang ingin bermain golf dan berkunjung di Imperial Klub Golf.

Marketing Objective

Dengan adanya media video deskripsi pelayanan Imperial Klub Golf diharapkan dapat membantu Imperial Klub Golf dalam menyampaikan informasi berupa kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan customer dalam hal ini golfers yang mempunyai target 5000 round perbulan.

Marketing Strategi

Imperial Klub Golf membuka tarif mulai dari Rp. 168.000 - Rp. 1.998.000/ player dengan tarif harga yang lumayan tinggi tentunya sebanding dengan kualitas dan kenyamanan yang diberikan, Imperial Klub Golf juga memberikan harga khusus untuk wanita pada hari selasa dan jumat. Konsentrasi pasar media ini adalah kaum dewasa dan eksekutif dengan sasaran wilayah Tangerang dan daerah sekitar jakarta. Selain diskon yang diberikan Imperial Klub Golf juga sering mengadakan tournament - tournament guna menarik para pengunjung salah satunya adalah manly tournament yang diadakan setiap bulan, untuk hari - hari besar Imperial Klub Golf tidak pernah menaikan harganya seperti tempat hiburan lainnya. Adapun kegiatan-kegiatan program informasi dan promosi yang dilakukan Imperial Klub Golf saat ini sudah menggunakan video profile. Namun untuk prosedur dan kualitas pelayanan Imperial Klub Golf belum mempunyai media informasi, sampai saat ini masih dilakukan dengan cara sosialisasi langsung dengan customer dan klien. Hal ini dirasa kurang tepat mengingat informasi yang akan diberikan dalam bentuk media visual saja yang akan berisi tentang prosedur pelayanan, bentuk audio visual akan lebih komunikatif dalam menyampaikan prosedur pelayanan. untuk itu media dalam bentuk sosialisasi dan visual saja akan dikembangkan dalam bentuk media audio visual video deskripsi pelayanan sehingga proses penyampaian informasi dan promosi akan lebih komunikatif. Dalam perancangan video ini membutuhkan biaya yang cukup besar tetapi hal ini dirasa setimpal dengan serapan informasi yang akan diterima nantinya, pendistribusian media video deskripsi pelayanan ini juga mudah karena dengan mensosialisasikan di medai sosial yaitu youtube yang mana masyarakat umum akan dapat dengan mudah melihat.

Budget Produksi Media

Tabel 3.3 Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

Spesifikasi Hardware

Perancangan tersebut membutuhkan 1 (satu) buah unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Laptop : HP Nvidia Geforce
  2. Prosecor  : Intel Core i3
  3. Monitor : layar 14 inch HD
  4. Mouse : mouse standar
  5. Ram : 6 GB
  6. Harddisk External : Toshiba 1 Terabyte

Software yang Digunakan

Dalam media informasi yang dirancang menggunakan beberapa software, yakni sebagai berikut:

  1. Adobe Premiere Pro CC 2015
  2. Adobe After Effect Pro CC 2015
  3. Adobe ilustrator CC 2015

User Requirement

Elistasi Tahap I

Elisistasi tahap I yaitu berisi rancangan sistem baru yang diusulkan kepada pihak manajemen, dalam hal ini pihak Imperial Klub Golf melalui Ibu Wiwin Puspa Ariandini selaku stakeholder yang terkait melalui proses wawancara dan observasi yang telah dilakukan, elisitasi dirangkum dalam hasil observasi sebagai berikut :

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.7 final draft elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Perancangan video deskripsi pelayanan ini dirancang dengan konsep MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) melalui tahapan – tahapan agar mencapai tujuan perancangan yang diinginkan. Perancangan media dengan konsep MAVIB akan menghasilkan media audio visual yang menarik dan komunikatif kepada khalayak. Tahapan - tahapan Konsep Produksi Media akan dimulai dengan Preproduction, Production, dan Postproduction, yang akan diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Konsep Produksi Media (KPM)

Preproduction

Preproduction adalah suatu tahapan persiapan sebelum kegiatan produksi dimulai, hal ini menentukan kelancaran produksi perancangan media video deskripsi pelayanan. Ada beberapa tahapan – tahapan preproduction dalam konsep produksi media yang dimulai dengan ide/ gagasan, pembuatan sinopsis, pembuatan storyboard, script writing, rundown, dilanjutkan dengan penyusunan crew, lalu dilanjutkan dengan penjadwalan yang termasuk dalam time schedule, anggaran/budgeting, dan peralatan yang digunakan. Semua tahapan sesuai dengan time schedule yang ditetapkan.

Gambar 4.2 Preproduction

Ide atau Gagasan

Media informasi dan promosi yang sering kita lihat merupakan suatu bentuk nyata dari sebuah ide atau gagasan yang dituangkan melalui berbagai macam bentuk salah satunya video. Video deskripsi pelayanan ini mengambil ide dari video profile khususnya perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti perhotelan, didalam sebuah video profile biasanya terdapat beberapa bagian yang memperlihatkan pelayanan terhadap tamunya, untuk itu video deskripsi pelayanan ini dikhususkan dalam segi pelayanannya. Media video deskripsi pelayanan juga mengambil ide dari setiap prosedur pelayanan yang mungkin bisa menjadi daya tarik bagi customer karena ramahnya pelayanan yang di berikan akan dapat memberikan kesan yang baik bagi pengunjung Imperial Klub Golf dari segi kualitas pelayanan Imperial Klub Golf. Media deskripsi pelayanan yang dibuat merupakan garis besar yang diambil dari ide dan gagasan tersebut.

Sinopsis/Cerita

Sinopsis merupakan bagian alur cerita yang menghubungkan cerita awal sampai akhir kemudai digabungkan sehingga menjadi jalan cerita yang menarik. Berikut sinopsis dari perancangan media video deskripsi pelayanan:.

“Imperial Klub Golf merupakan Business unit yang bergerak dibidang jasa yang terletak di Lippo Karawaci Tangerang dibawah naungan PT. Lippo Karawaci Tbk. Suasana pagi tampak tamu datang di Imperial Klub Golf yang disambut dengan senyuman hangat porter dan security, tamu kemudian memasuki ruangan untuk reservasi dan menaruh barang bawaan di locker tamu yang disambut oleh locker attendant. Sebelum tamu bermain golf, tamu akan diarahkan oleh starter untuk memulai di hole yang kosong. tamu dipandu oleh caddy saat akan mulai dan saat bermain golf serta sampai tamu selesai bermain golf. Kemudian tamu makan di restaurant setelah selesai bermain golf”.

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa sketch gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya. Adapun urutan gambar storyboard cerita video deskripsi pelayanan sebagai berikut:

Gambar 4.3 Logo bumper opening Imperial Klub Golf

Gambar 4.4 Tamu datang dan disapa oleh porter.

Gambar 4.5 Porter memberi bag tag.

Gambar 4.6 Registration.

Gambar 4.7 Locker attendant memberikan kunci.

Gambar 4.8 Starter mengkoordinasi hole.

Gambar 4.9 Caddy memandu dengan golf car.

Gambar 4.10 marshal menyapa pemain.

Gambar 4.11 Caddy memegang bendera.

Gambar 4.12 aktivitas bartender.

Gambar 4.13 suasana restaurant.

Gambar 4.14 waitress set up table.

Gambar 4.15 Waitress mengantarkan minuman.

Gambar 4.16 bumper closing.

Pengujian Blackbox Testing

Tabel 4.1 blackbox testing

Script Writing

Script Writing adalah membuat sebuah rancangan naskah penulisan yang detail agar mempermudah proses editing. Script Writing ini adalah penggabungan dari storyboard dan sinopsis. Berikut ini adalah script dari perancangan media video deskripsi pelayanan:

Tabel 4.2 Script writing

Rundown

Tabel 4.3 Rundown

Penyusunan Crew

Talent atau golfers dalam video deskripsi pelayanan ini adalah pegawai Imperial Klub Golf. Materi video deskripsi pelyanan ini sebagian besar adalah gambar – gambar yang berasal dari aktivitas yang yang terjadi jika tamu ingin bermain golf yang didokumentasikan. Talent dari video deskripsi pelayanan ini adalah karyawan Imperial Klub Golf. Produksi media video ini diambil pada saat masa observasi langsung di Imperial Klub Golf serta merekam setiap pekerjaan dalam bentuk pelayanan. Perancangan media video deskripsi pelayanan ini adalah project skripsi yang merupakan project mandiri, yang dimaksud crew adalah peneliti secara personal yang dibantu beberapa orang diantaranya :

Tabel 4.4 Rundown

Time Schedule

Tabel 4.5 Time schedule.

Anggaran/Budget

Tabel 4.6 Anggaran/ Budget.

Peralatan Yang Digunakan

Dalam pembuatan video deskripsi pelayanan ini menggunakan alat seperti kamera, tripod, steadicam dan kamera yang digunakan adalah 600D sebanyak dua buah dengan satu lensa fix dan lensa kid 600D.

Gambar 4.17 Kamera 600D

Gambar 4.18 Tripod

Gambar 4.20 Lensa fix

Production

Gambar 4.21 susunan produksi.

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia memerlukan tiga tahapan elemen yang sistematis yaitu gambar, suara, dan teks kemudian dirangkai menjadi suatu file yang berbentuk video. Perencanaan multimedia ini berdasarkan atas sebuah konsep yang efektif dan ditambahkan special effect untuk tampilan yang lebih baik serta penyampaiannya lebih jelas dan menarik. Untuk menjadikan perencanaan ini menjadi sukses diperlukan 3 (tiga) tahapan sistematis, dimulai denan tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan untuk menarik masyarakat dengan menggunakan suatu data yang diolah (gambar, suara dan teks). Dengan ada perencanaan multimedia ini diharapkan dapat mencapai target yang telah ada. Dengan melalui multimedia yang terfokus untuk project pembuatan video.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia pembuatan video deskripsi pelayanan ini merupakan sarana informasi dan promosi yang ditujukan bagi customer sebagai sarana peningkatan kualitas pelayanan pada Imperial Klub Golf, bagaimana prosedur – prosedur pelayanan akan dikombinasikan dalam sebuah video yang lebih komunikatif. Dengan pelayanan baik yang diberikan tentunya akan banyak customer yang akan berkunjung.

Strategi Multimedia

Sebelum memasuki proses produksi harus melewati tahap strategi multimedia, dalam hal ini mencakup untuk strategi multimedia adalah :

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Kelas Ekonomi : Menengah Atas
    Sasaran :
    1. Customer.
    2. Klien.
    3. Masyarakat.
  3. Psikografi : Customer dan masyarakat jabodetabek sekitarnya khususnya Kota Tangerang yang ingin bermain golf dan berkunjung di Imperial Klub Golf.

Program Multimedia

Program multimedia dalam perancangan media video dekripsi pelayanan, mempunyai 3 (tiga) tahapan yaitu :

  1. Picture
    Gambar yang dipakai dalam video ini menggabungkan beberapa gambar – gambar video di Imperial Klub Golf yang berformat wmv, avi, dan mp4 untuk videonya.
  2. Teks
    Teks yang digunakan berfungsi sebagai title yang sedikit menjelaskan pekerjaan pegawai. Dalam video ini menggunakan font Times News Rowman dengan warna putih.
  3. Backsound
    Music Background digunakan untuk isi keseluruhan video adalah Depapepe - Ready! Go!, dan Depapepe - Hi Di! sebagai pengiring musik latar.

Perencanaan Audio

Tujuan Audio

Audio digunakan untuk menjelaskan informasi dan video yang sedang di putar, sehingga media informasi dan promosi dalam bentuk video deskripsi pelayanan ini akan lebih komunikatif dan memberikan daya tarik tersendiri, sehingga mampu menarik audience untuk berkunjung sebagai customer dan bergabung menjadi partner. Tujuan dengan adanya audio itu sendiri adalah untuk memberikan daya tarik serta memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih menyenangkan dan lebih komunikatif saat video ditampilkan. Video deskripsi pelayanan ini disajikan dengan hasil semenarik mungkin dengan infornasi yang jelas serta lebih komunikatif.

Strategi Audio

Dalam hal ini memliki startegi yang akan ditampilkan dalam setiap video yang akan diiringi instrument musik. Media video deskripsi pelayanan yang akan dirancang harus memenuhi tiga aspek sasaran yaitu:

  1. Geografi
    1. Khusus : Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.
    2. Umum : Wilayah Indonesia
  2. Demografi
    Jenis kelamin : Pria & Wanita
    Kelas Ekonomi : Menengah Atas
    Sasaran :
    1. Customer.
    2. Klien.
    3. Masyarakat.
  3. Psikografi : Customer dan masyarakat jabodetabek sekitarnya khususnya Kota Tangerang yang ingin bermain golf dan berkunjung di Imperial Klub Golf.

Program Audio

Audio yang akan digunakan disesuaikan dengan video yang sudah disusun berdasarkan storyboard yang telah dirancang dalam tahapan preproduction sebelumnya. Audio yang dipakai adalah musik instrument mp3 dan sound effect yang sesuai. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi dan promosi ini, yaitu :

  1. Sound Effect
    Sound effect digunakan adalah Valesco - Cloud 9 yang dipakai pada bumper opening, Depapepe - Ready! Go! dan Depapepe Acoustic Friends Track 1 – Hi-Di! sebagai pengiring isi video.
  2. Music Background
    Music Background digunakan untuk isi keseluruhan video adalah Depapepe - Ready! Go!, dan Depapepe - Hi Di! sebagai pengiring musik latar.

Perencanaan Visual

Perancanaan visual ditujukan untuk menghasilkan bentuk visualisasi berupa karya visual dalam bentuk video yang akan digunakan sebagai media informasi dan promosi karena disusun berdasarkan alur yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya. Dengan mengkombinasikan gambar bergerak, audio, dan teks sehingga diharapkan pesan yang diberikan dapat diserap dengan baik dan menjadikan hasil video tersebut lebih mempunyai daya tarik. Perencanaan visual ditujukan untuk memberikan image yang baik bagi Imperial Klub Golf.

Tujuan Visual

Tujuan Visual yang terdapat pada video deskripsi pelayanan yang dibuat adalah sebagai media informasi dan promosi yang dirancang dengan menggabungkan beberapa unsur seperti gambar bergerak dan audio. Sehingga dapat menghasilkan suatu bentuk visualisasi berupa video deskripsi pelayanan yang terkesan menarik untuk ditampilkan.

Strategi Visual

Dalam hal ini strategi yang digunakan dalam visualisasi adalah dengan memberikan effect visual dengan menggunakan software yang mendukung agar terlihat sebuah kombinasi gambar yang lebih real (nyata) terhadap visualisasi yang disusun menjadi video. Dengan memadukan beberapa efek dalam tampilan visualisasi video yang berbeda – beda disetiap scenenya menjadikan daya tarik tersendiri untuk dinikmati seperti yang digunakan pada suasana lingkungan Imperial Klub Golf, pelayanan yang diberikan, keunggulan dan fasilitas Imperial Klub Golf. Semua penggabungan unsur – unsur yang ada dikombinasikan dan dirancang sedemikian rupa hingga dapat disajikan dengan hasil yang menarik, mudah dipahami dari segi informasi.

Program Visual

Perancangan visual dengan spesial effects dibuat menggunakan software pendukung. Penyusunan video ini dirancang sesuai dengan storyboard yang menjadi acuan perancangan, gambar – gambar dari hasil dokumentasi di rangkai yang berupa slide show berupa gambar bergerak yang diiringi instrumen musik sehingga menghasilkan visualisasi video yang bisa dinikmaati audience.

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau audience dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Dengan dibuatnya perencanaan broadcasting pada suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan penyebaran informasi yang diberikan. Perencanaan broadcasting masih meliputi gambaran dan prepare untuk menuju pemasaran pada tahapan postproduction, dengan menjangkau audience yang lebih luas. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting, dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Pada tahap ini broadcasting dilakukan untuk penyebaran dalam menjangkau masyarakat luas. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak audience untuk dapat menerima informasi yang diberikan.

Strategi Broadcasting

Dalam mempromosikan video deskripsi pelayanan Imperial Klub Golf memerlukan strategi khusus yaitu dengan mempromosikan lewat media sosial seperti youtube. Strategi seperti ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat luas melalui informasi yang akan disampaikan.

Program Broadcasting

Program broadcasting ditujukan untuk menjangkau audience yang lebih luas agar dapat menerima informasi yang diberikan. Fasilitas internet dibutuhkan untuk menyangkan hasil dari video deskripsi pelayanan. Video deskripsi pelayanan nantinya akan disalurkan melalui youtube.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Gambar 4.22 Postproduction.

Digitizing

Tahap pertama yang dilakukan adalah memindahkan file gambar hasil dokumentasi ke laptop menggunakan memory card yang bisa membaca dan menyimpan gambar yang telah di shot pada saat proses shooting berlangsung.

Gambar 4.23 Digitizing.

Editing

Pada tahapan ini dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan dari gambar hasil dokumentasi yang sudah terjadi pada tahap production sebelumnya. Penyusunan gambar dilakukan sesuai dengan keinginan dan ide dari sutradara yang dilakukan sesuai dengan naskah dan storyboard.

Gambar 4.24 Editing.

Mixing

Mixing merupakan tahap mengkombinasikan antara gambar dan suara (musik backsound). Musik backsound dipadukan dengan hasil editing yang sesuai dengan naskah dan storyboard. Pada tahapan mixing ini gambar dan suara sangat perhatikan agar tercipta keserasian dan keharmonisan antara gambar dan musik backsound. Setelah proses mixing selesai video di render untuk menyatukan semua elemen – elemen lalu kemudia di export kedalam suatu format file video untuk selanjutnya menuju tahapan pemasaran.

Gambar 4.25 Mixing.

Finishing

Tahap finishing adalah tahap akhir dalam proses pembuatan media video deskripsi pelayanan ini setelah melakukan penggabungan gambar – gambar, audio, maupun teks menjadi satu file video. Dalam tahap ini dilakukan proses export video dari Adobe Premiere Pro Cc 2015 menjadi sebuah format video yang telah ditentukan, dan hasil video akan diupload ke dalam media sosial yaitu youtube.

Gambar 4.26 finishing.

Tahap Keluaran

Pada tahapan ini, hasil merennder dari semua penggabungan gambar, audio, dan teks akan di export ke dalam suatu format video yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya hasil yang telah didapatkan akan diupload ke dalam media sosial youtube Imperial Klub Golf.

Gambar 4.27 Tahap Keluaran.

Segmen Pasar

Hasil project video deskripsi pela.yanan ini akan di upload ke channel Youtube Imperial Klub Golf dengan beberapa pertimbangan media sosial sebelumnya salah satunya adalah whatsapp, namun youtube dirasa sangat tepat karena dapat menjangkau khalayak umum. dan nantinya akan dilihat oleh seluruh masyarakat luas khususnya jabodetabek dan sekitarnya, sehingga diharapakan video deskripsi pelayanan dapat memberikan informasi yang jelas terkait kualitas pelayanan dan dapat mempromosikan Imperial Klub Golf itu sendiri karena pelayanan terbaik yang diberikan terhadap customer.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Imperial Klub Golf selama beberapa bulan, dapat diambil kesimpulan bahwa Video Deskripsi Pelayanan dibutuhkan, guna menginformasikan masyarakat luas tentang prosedur pelayanan serta dengan begitu dapat meningkatkan pelayanan terhadap customer juga.

Kesimpulan merupakan poin – poin yang menjawab dari permasalahan yang telah dibahas pada Rumusan Masalah Penelitian Bab I. Dalam pembuatan video banyak faktor yang harus diperhatikan yang berkaitan dengan Imperial Klub Golf, dalam hal ini disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan stakeholder, mulai dari pembuatan audio visual, tampilan, isi pesan, dan penutup. Hal ini bertujuan guna tercapainya penyampaian informasi dan promosi Imperial Klub Golf. Adapun beberapa kesimpulan yang didapatkan:

  1. Media yang tepat untuk menginformasikan prosedur pelayanan Imperial Klub Golf adalah dalam bentuk video deskripsi pelayanan, karena media video deskripsi pelayanan ini menampilakan rangakaian audio visual yang dirancang secara menarik dengan konsep tertentu yang digunakan untuk menginformasikan, memperkenalkan dan mempromosikan Imperial Klub Golf yang bersifat lebih komunikatif dibandingkan dengan media dalam bentuk visual saja.
  2. Dengan media audio visual dalam bentuk video deskripsi pelayanan diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan image Imperial Klub Golf karena pelayanan menjadi pengaruh yang besar terhadap kepuasan customer, media dalam bentuk video deskripsi pelayanan ini bersifat lebih komunikatif sehingga informasi mengenai prosedur pelayanan yang disampaikan akan lebih efektif.
  3. Dengan dibuatnya media video deskripsi pelayanan akan lebih memudahkan pihak Imperial Klub Golf dalam presentasi terhadap klien maupun relasi.

Saran

Adapun beberapa saran yang mungkin dapat digunakan sebagai acuan oleh pihak Imperial Klub Golf guna meningkatkan media informasi yang lebih baik nantinya adalah sebagai berikut:

  1. Diharapkan agar Imperial Klub Golf bisa mempergunakan video deskripsi pelayanan yang disosialisasikan melalui media sosial seperti youtube sehingga masyarakat umum bisa melihat dan mengetahui pelayanan yang diberikan Imperial Klub Golf.
  2. Selalu memperbaharui informasi dan perkembangan terkait dengan Imperial Klub Golf, serta menyajikan tampilan media yang lebih menarik.
  3. Disarankan dengan adanya media informasi dan promosi dalam bentuk video deskripsi pelayanan ini, agar Imperial Klub Golf untuk lebih meningkatkan lagi dan dipergunakan dengan membagikan dalam bentuk DVD, dalam event atau saat presentasi terhadap klien dengan tujuan memperkenalkan kualitas pelayanan, yang berguna untuk menarik minat klien bekerjasama dengan Imperial Klub Golf.

Templat:Ppagebreak

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Sentanu, I Nyoman Wirya, Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Hotel. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.16. No. 1. Bali: Universitas Udayana.
  2. Abdulhak, Ishak, Deni Darmawan. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  3. Dewi, Intan Komala, Kusrini, Hanif Al Fatta. 2014. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Stkip Hamzanwadi Selong Dengan Menggunakan Togaf Adm. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 04. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  4. Hyangah, Kim, Lee Woohun. 2014. Everyday Design as a Design Resource. International Journal of Design Vol. 8 No. 1. Republic of Korea: KAIST, Daejon.
  5. Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  6. 6,0 6,1 Rusdiana, Dr. H. A., M.M., Moch. Irfan, S.T., M.Kom. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.
  7. Sunarya, Lusyani. Radiyanto. Erna Susanti. 2013. Enriching Company Profile sebagai Penunjang Media Informasi dan Promosi pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7 No. 1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
  9. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Promosi dan Informasi. Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Soyomukti, Nurani. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
  11. Helmawati, Dr., SE., M.PD. I., 2015. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam. Penerbit Rosda.
  12. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi. Yogyakarta : Buku Pintar.
  13. Sihombing, Danton. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  14. Hendratman, Hendi. 2014. Computer Grapich Design. Bandung : Informatika Bandung.
  15. Wandanaya, Anita B, Dewi Immaniar, Maryana Astuti. 2014. Design Visualisasi Logo Sebagai Identity Programs Di Divisi Raharja Enrichment Centre. Jurnal CCIT. Vol. 8. No. 1. Tangerang: STMIK Raharja.
  16. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global). Yogyakarta : CAPS.
  17. Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Journal CCIT Vol. 5 No. 2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  18. Bachu, Srinivas, Manjunath Achari K. 2016. Motion Estimation Video Coding & SSIM and CIR Comparison Between Adaptive Search Algorithms. Journal of Signal Processing, Image Processing, and Pattern Recognition . Vol. 9 No. 9. India: Hyderabad, Telangana.
  19. 19,0 19,1 Soemohadiwidjojo, Arini T. 2014. Mudah Menyusun SOP Standard Operating Procedure. Jakarta: Penebar Plus*.
  20. Budihardjo, Ir. M. 2014. Panduan Praktis Menuyusun SOP. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  21. 21,0 21,1 Yulianto, Atun. 2016. Kinerja Pengembangan Dan Pelayanan Candi Ratu Boko Dalam Mendukung Kesempatan Usaha Masyarakat Setempat. Jurnal Khasanah Ilmu – Vol. 7. No.1. Yogyakarta: BSI Yogyakarta.
  22. Anggraeni, Jenni, Patricia Dhiana Paramita, M Mukery Warso. 2016. Pengaruh Keanekaragaman Produk, Kualitas Pelayanan Dan Store Atmosphere Terhadap Dap Impulse Buying Di Butik Cassanova Semarang. Journal Of Managemen., Volume 2 No.2.
  23. Yang, Chen-Fu, Tung-Jung Sung. 2016. Service Design for Social Innovation through Participatory Action Research. International Journal of Design Vol. 10 No. 1 2016. Taiwan: National Taiwan University of Science and Technology.
  24. Hidayat, wahyu, anita B. Wandanaya, Recha Fadriansyah. 2016. Perancangan Video Profile sebagai Medai Promosi dan Informasi di SMK Avincena Rajeg Tangerang. Jurnal CCIT Vol 2 No. 1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  25. 25,0 25,1 Agustini, Ika, Eko Wahyu Wibowo. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Seni Budaya dan Keterampilan pada Standar Kompetensi Apresiasi Karya Seni Musik dengan Menggunakan Media Audio-Visual. Jurnal Keilmuan dan Pendidikan Vol. 5 No. 01. Banten: IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
  26. Agustini, Putu Putri, M.G Rini Kristiantari, DB. Kt. Ngr. Semara Putra. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Menyimak Tema Sejarah Peradaban Indonesia Pada Siswa Kelas V Sdn 8 Sumerta. e-Journal PGSD Vol. 4 No. 1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
  27. Abdulhak, Ishak, Deni Darmawan. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  28. 28,0 28,1 Setiawan, Budi, Alfitransyah, Iis Pradesan S.Kom., M.T.I. 2014. Rancang Bangun Pembuatan Animasi Iklan Layanan Masyarakat “Masa Depan Tanpa Narkoba”. STMIK GI MDP.
  29. Hjelseth, Snorre, Andrew Morrison, Kjetil Nordby. 2015. Design And Computer Simulated User Scenarios: Exploring Real-Time 3d Game Engines And Simulation In The Maritime Sector. International Journal of Design Vol. 9 No. 3. Norway: Oslo.
  30. Bentelu, Alan Stevenres, Steven Sentinuwo, Oktavian Lantang. 2016. Animasi 3 Dimensi Pencegahan Cyber Crime (Studi Kasus : Kota Manado). E-Journal Teknik Informatika Vol.8 No.1. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  31. Edi, Ikhsan Sarwo, Bambang Sudaryatno. 2014. Sistem Informasi Penilaian Siswa Pada Sdn 2 Biting Purwantoro Wonogiri. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 15 No. 02. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  32. Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect CC. Yogyakarta: Andi.
  33. Triyono, Joko. 2015. Sistem Informasi Agroteknologi Berbasis Web Dan Jejaring Sosial Twitter. Seminar Nasional IENACO. Yogyakarta: Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta.
  34. Apriliyani, Putri. 2015. Perancangan Video Profile Sebagai Media Penunjang Informasi Dan Promosi Pada Padjadjaran Suites Business & Conference Hotel. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  35. Septian, Vikri. 2014. Perancangan Video Company Profile Pada RSIA Murni Asih Sebagai Media Promosi, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  36. Aditya, Faisal. 2015. Perancangan Media Video Iklan Layanan Masyarakat PT. AIA Financial. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  37. Alfian, Muhammad. 2015. Perancangan Video Profile Studio Satu Sebagai Penunjang Promosi dan informasi pada Metro Tv. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  38. Mugiono, Toton. 2013. Perancangan Video Standar Operasional Prosedur Kerja Operator Mesin Pada Plant Mixing Center PT. Gajah Tunggal Tbk. Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.