SI1414482061

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN MATERIAL

PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB PADA

PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1414482061

NAMA : NUR KOMALASARI

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN'

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION

TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414482061
Nama  : Nur Komalasari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION

TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414482061
Nama  : Nur Komalasari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin, S.Kom.,M.M)     (Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M.Si.,Akt.,CA)
NID : 15013     NID : 08201

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION

TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1414482061
Nama  : Nur Komalasari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN

MATERIAL PROYEK UNTUK MONITORING STOK BERBASIS WEB

PADA PT ALAM DUNIA ENGINEERING AND CONSTRUCTION

TANGERANG

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1414482061
Nama  : Nur Komalasari
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017
Nur Komalasari
NIM. 1414482061

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan membutuhkan informasi yang cepat. Salah satunya adalah informasi mengenai Persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Persediaan yang dimaksud adalah Bahan Material. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Kontraktor pembangunan Gedung, Pabrik, Perumahan, dan sebagainya. Dalam sebuah perusahaahn kontraktor, proses persediaan bahan material sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam mendapatkan dan mengolah laporan. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang dalam proses Permintaan Bahan material, Penerimaan Bahan Material, Pengeluaran Bahan Material, sampai Laporan masih menggunakan semi komputerisasi yaitu Microsoft excel. Proses persediaan bahan material yang masih menggunakan kertas sehingga akan menyulitkan dalam pencarian data jika diperlukan, Pengorderan Material yang double, pelaporan stok yang butuh proses lama karena belum terintegrasi antar bagian yang mengakibatkan laporan yang diminta segera mengalami kendala. Oleh karena itu, diperlukan sistem perangkat lunak untuk monitoring persediaan bahan material dari mulai proses Permintaan, Penerimaan, Pengeluaran, sampai laporan saling terintegrasi . Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan update. Serta dapat mempermudah user dalam melakukan aktivitas. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database Mysql. Metode analisa yang digunakan Critical Success Factor (CSF), metode perancangan System Development Life Cycle (SDLC), metode pengujian sistem Black box Testing. Sistem yang dihasilkan akan mempermudah khususnya Staf Purchasing, Staf Proyek, dan Staf Gudang dalam mengolah proses persediaan bahan material , dari mulai permintaan, penerimaan, pengeluaran, sampai laporan.

Kata kunci: monitoring, bahan material, proyek, permintaan, penerimaan, pengeluaran, persediaan

ABSTRACT

In this era of globalization, every company needs fast information. One of them is information about Inventory owned by a company. Inventory in question is Material Materials. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang is a company engaged in the Contractor building Construction, Factory, Housing, and so forth. In a contractor's company, the material inventory process is needed to make it easier to obtain and process reports. PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang in the process of Material Inquiry, Material Material Acceptance, Material Material Expenditure, to Report still use semi computerization that is Microsoft excel. The process of inventory of materials that still use paper so that it will be difficult in the search data if necessary, double material sorting, reporting stocks that need a long process because it has not been integrated between parts that resulted in the requested report immediately experienced constraints. Therefore, a software system is required to monitor material inventory from the Beginning, Receipt, Expenditure process, to integrated reports. Where the output of this information system is expected to provide relevant information and updates. And can facilitate the user in doing activities. This system is created using PHP programming language and Mysql Database. Analysis method used Critical Success Factor (CSF), System Development Life Cycle (SDLC) design method, Black box Testing system Testing method. The resulting system will facilitate in particular Staff Purchasing, Project Staff, and Warehouse Staff in processing the material inventory process, from start of request, receipt, expense, to report.

Keywords: monitoring, material, project, demand, acceptance, expenditure, inventory

KATA PENGANTAR

Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang lebih tepatnya di bagian Persediaan Bahan Material dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Material Proyek Untuk Monitoring Stok Berbasis Web pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang “

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Muhamad Zahruddin, S.Kom.,M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak Dadan Ramdhani, Dr.,SE.,M,Si.,Akt.,CA selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  7. Bapak dan ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada saya.
  8. Kepada Almarhum Ayah, Ibu, dan keluarga tercinta yang memberikan motivasi serta selalu dorongan berupa doa, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  9. Kepada bapak Sugiarto selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT Alam Dunia Engineering and Construction yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi..
  10. Untuk sahabat dan teman-teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini..

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.


Tangerang, Juli 2017
(Nur Komalasari)
NIM. 1414482061

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Use Case Diagram

Tabel 2.2 Activity Diagram

Tabel 2.3 Sequence Diagram

Tabel 2.4 Class Diagram

Tabel 3.1 Metode Analisa CSF

Tabel 3.2 Analisa Masukan Permintaan bahan Material

Tabel 3.3 Analisa Masukan Surat Jalan dan Delivery Order

Tabel 3.4 Analisa Proses

Tabel 3.5 Analisa Keluaran Laporan Penerimaan bahan Material

Tabel 3.6 Analisa Keluaran Laporan Pengeluaran bahan Material

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 4.0 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Usulan

Tabel 4.2 Tabel permintaan

Tabel 4.3 Tabel detail_permintaan

Tabel 4.4 Tabel delivery_order

Tabel 4.5 Tabel detail_do

Tabel 4.6 Tabel detail_karyawan

Tabel 4.7 Tabel material

Tabel 4.8 Tabel retur

Tabel 4.9 Tabel detail_retur

Tabel 4.10 Tabel po

Tabel 4.11 Tabel ttb

Tabel 4.12 Tabel detail_ttn

Tabel 4.13 Tabel supplier

Tabel 4.14 Metode Black Box Testing

Tabel 4.15 Jadwal Kegiatan Penelitian

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisas PT ADEC

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Penerimaan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Penerimaan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.13 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.14 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf Gudang Sistem Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Staf Proyek

Gambar 4.3 Activity Diagram Staf Gudang

Gambar 4.4 Activity Diagram Staf Purchasing

Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

Gambar 4.6 Activity Diagram Admin

Gambar 4.7 Sequence Diagram Staf Proyek

Gambar 4.8 Sequence Diagram Staf Gudang

Gambar 4.9 Sequence Diagram Staf Purchasing

Gambar 4.10 Sequence Diagram Manager

Gambar 4.11 Sequence Diagram Admin

Gambar 4.12 Class Diagram Sistem Yang diusulkan

Gambar 4.13 Rancangan Layar Login

Gambar 4.14 Rancangan Layar Home

Gambar 4.15 Rancangan Layar Menu Tambah Data karyawan

Gambar 4.16 Rancangan Layar Menu Tambah Data Bahan Material

Gambar 4.17 Rancangan Layar Menu Tambah Supplier

Gambar 4.18 Rancangan Layar Menu Tambah Data Permintaan Pembelian

Gambar 4.19 Rancangan Layar Menu Tambah Data Pesanan Pembelian

Gambar 4.20 Rancangan Layar Menu Delivery Order

Gambar 4.21 Rancangan Layar Menu Tambah Terima Material Internal

Gambar 4.22 Rancangan Layar Menu Tambah Terima Material Eksternal

Gambar 4.23 Rancangan Layar Menu Tambah Retur

Gambar 4.24 Rancangan Layar Menu Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.25 Rancangan Layar Menu Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.26 Rancangan Layar Menu Laporan Delivery Order

Gambar 4.27 Rancangan Layar Menu Grafik Delivery Order

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.29 Tampilan Menu Home

Gambar 4.30 Tampilan Menu Data Karyawan

Gambar 4.31 Tampilan Menu tambah Data Karyawan

Gambar 4.32 Tampilan Menu Data Bahan Material

Gambar 4.33 Tampilan Menu tambah Data Bahan Material

Gambar 4.34 Tampilan Menu Data Bahan Supplier

Gambar 4.35 Tampilan Menu tambah Data Bahan Supplier

Gambar 4.36 Tampilan Menu Permintaan Pembelian

Gambar 4.37 Tampilan Menu tambah.Permintaan Pembelian

Gambar 4.38 Tampilan Menu Pesanan Pembelian

Gambar 4.39 Tampilan Menu tambah.Pesanan Pembelian

Gambar 4.40 Tampilan Menu Cetak Pesanan Pembelian

Gambar 4.41 Tampilan Menu Delivery Order

Gambar 4.42 Tampilan Menu Cetak Delivery Order

Gambar 4.43 Tampilan Menu Terima Material Internal

Gambar 4.44 Tampilan Menu Tambah Terima Material Internal

Gambar 4.45 Tampilan Menu. Terima Material Eksternal

Gambar 4.46 Tampilan Menu Tambah Terima Material Eksternal

Gambar 4.47 Tampilan Menu Retur

Gambar 4.48 Tampilan Menu Tambah Retur

Gambar 4.49 Tampilan Menu Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.50 Tampilan Cetak Laporan Pesanan Pembelian

Gambar 4.51 Tampilan Menu Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.52 Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

Gambar 4.53 Tampilan Menu Laporan Delivery Order

Gambar 4.54 Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

Gambar 4.55 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

Gambar 4.56 Tampilan Cetak Grafik Delivery Order


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi yang Maju dan berkembang merupakan tujuan utama, Tujuan tersebut mendorong perusahaan untuk mengupgrade teknologi yang digunakan. Teknologi sistem informasi di era modern ini memberikan perubahan besar terhadap kemajuan sehingga mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan, baik peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pondasi utama, maupun distribusi dan operasional pekerjaan. Oleh karena itu menjadi satu kebutuhan pokok bagi setiap perusahaan, karena sistem yang baik akan membantu dan mendukung para pimpinan suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.

PT Alam Dunia Engineering and Construction salah satu contoh perusahaan yang menggunakan teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools untuk mendukung operasional kerja terutama mengenai gudang. Sistem Persediaan bahan material yang terintegrasi dalam sebuah perusahaan, membutuhkan 3 (tiga) pilar utama yang terdiri dari vendor Management yang bertugas mengelola vendor dan supplier atau pemasok untuk mendapatkan dukungan positif dari vendor dengan prinsip win win solution, dimana terdapat proses penyaringan kriteria vendor atau pemasok yang menjadi partner dengan melalui klasifikasi. Pilar kedua Purchasing Management, yang bertugas mengelola proses pembelian bahan material atau peralatan dengan cara yang transparan, akuntabel, dan fair atau adil. Pilar yang terakhir yaitu gudang, yang bertugas mengelola pergudangan untuk peralatan juga material yang diperlukan untuk konstruksi dengan tujuan mencari solusi yang optimal antara ketersediaan bahan material terhadap biaya penyimpanan. Dari 3 pilar tersebut harus didukung oleh sebuah sistem aplikasi berbasis komputer berikut infrastruktur Teknologi Informasi yang diperlukan.

PT Alam Dunia Engineering and Construction adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor, perusahaan ini didirikan pada september 2001. Sistem ketersediaan bahan material yang dilakukan saat ini masih dilakukan dengan cara pencatatan data dengan ditulis tangan pada lembar-lembar kerja tertentu dan menggunakan aplikasi Ms Excel untuk melakukan olah data, sistem yang dilakukan saat ini masih terdapat kekurangannya yaitu sulit dalam menyusun perencanaan dan pengendalian ketersediaan bahan material dikarenakan banyak jumlah permintaan bahan material yang diperlukan pada waktu yang bervariasi, sistem yang dilakukan saat ini belum dapat mengontrol stok persediaan bahan material selama proses pelaksanaan Staf proyek, laporan yang dihasilkan belum sesuai dengan kejadian transaksi karena jumlah permintaan stok tidak sesuai dengan jumlah stok pengeluaran.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu Staf gudang dan Staf Purchasing dalam mengelola permintaan dan pengeluaran bahan material serta ketersediaannya. Untuk itu penulis tertarik mengambil judul penelitian skripsi “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Material Untuk Monitoring Stok Bahan Material Berbasis Web Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction di Tangerang”.

Perumusan Masalah

Rumusan Masalah Penelitian ini, sebagai berikut  :

  1. Bagaimana sistem persediaan bahan material yang dilakukan saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

  2. Apa Saja Kendala yang terjadi dalam sistem persediaan bahan material saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

  3. Bagaimana membuat sistem yang dapat membantu Staf gudang dan Staf Purchasing dalam memonitoring Ketersediaan bahan material berbasis Web pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup yang akan dibahas dalam skripsi ini pembahasan detail hanya difokuskan pada modul yang terkait langsung dengan fungsi kerja Staf purchasing dan Staf gudang yaitu diantaranya :

  1. Sistem yang akan dibuat terdiri dari :

  2. a. Penerimaan Surat Permintaan Bahan Material dari Staf gudang

    b. Permintaan Surat Bahan Material yang diterima Staf purchasing , Kemudian dilakukan filter penawaran dari supplier,

    c. Persetujuan Pemilihan supplier untuk dilanjutkan dalam pembuatan Surat pembelian atau Purchase Order oleh Staf purchasing yang telah di setujui manager,

    d. Penerimaan Surat Invoice dari supplier ke Staf gudang dan Staf proyek

    e. Alur Keluar Masuk bahan material dari Staf gudang ke Staf proyek.

  3. Metode Analisa menggunakan Object Oriented Analys Design (OOAD) dan ‘’Critical Success Factor‘’(CSF)

  4. Metode Perancangan sistem menggunakan System Developmnet Life Cycle (SDLC)

  5. Metode pengujian sistem menggunakan Blackbox System

  6. Requirement System menggunakan elisitasi

  7. Bahasa pemrograman menggunakan PHP dan Database mysql

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari peneltian dan penulisan Laporan Skripsi, yaitu :

  1. Mengetahui Prosedur Laporan Monitoring Persediaan Bahan Material pada PT Alam Dunia Engineering and Construction,

  2. Membantu bagian Staf Gudang Staf Proyek, Staf Purchasing, dalam mengelola data persediaan bahan material.

  3. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Mempermudah Staf gudang melakukan monitoring stok ketersediaan bahan material.

  2. Agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem monitoring ketersediaan bahan material yang dilakukan saat ini.

  3. Merancang dan memetakan (mapping) solusi digital melalui penggunaan aplikasi perangkat luna berbasis Web..

Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan Laporan Skrips (S1) penulis menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Penulis melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian yaitu pada PT Alam Dunia Engineering and Construction yang beralamat di Komplek Pinangsia Blok D No. 18 Lippo Karawaci, Tangerang. sedangkan Gudang yang beralamat di Jl. Kukun – Kp. Pangodokan RT.001/RW.002 Kotabumi Village Pasar Kemis,Tangerang. untuk mendapatkan data yang diteliti penulis akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap masalah yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

  3. Metode Wawancara

  4. Untuk melengkapi hasil observasi, penulis melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Penulis juga melakukan tanya jawab secara lisan kepada stake holder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem Staf gudang dan pembelian untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Bapak Sugiarto selaku Staff divisi Finance dan Bapak Agus selaku Staff divisi gudang di PT Alam Dunia Engineering and Construction.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mengumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi tersebut. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis berupa pendekatan yaitu:

  1. Oriented Analysis (OOA)

  2. Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan UML. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    a. Analisis pengguna

    Dilakukan analisis terhadap User-User yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing -masing User.

    b. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi- fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

    c. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar Object dan kronologinya.

  3. Critical Success Factor (CSF)

  4. Critical success factors (CSF) merupakan sebuah strategi analisa yang membantu seorang manajer untuk mencapai tujuan dari perusahaan, termasuk faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. CSF dapat ditentukan jika objektif atau arah dan tujuan organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

Metode CSF dan analisis CSF telah banyak digunakan dalam berbagai hal diluar bidang teknologi informasi. Dalam riset kegunaan CSF dalam manajemen program pemerintah pusat, James Dobbins dan Richard Donnelly (Dobbins 98) mengidentifikasi kegunaan CSF, antara lain:

  1. Mengindentifikasi konsentrasi utama manajemen.

  2. Membantu perancangan strategic plan.

  3. Mengindentifikasi focus area dalam tiap rincian project life cycle dan penyebab utama kegagalan proyek.

  4. Mengevaluasi kelayakan sistem informasi.

  5. Mengidentifikasi ancaman dan kesempatan bisnis.

  6. Mengukur tingkat produktivitas sumber daya manusia.

Metode Perencanaan

Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan merupakan tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

b. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yag berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasi dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandotory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

c. Disain (Design)

Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktir data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi sistem dan menyiapakn usulan implementasi.

d. Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

e. Pemiliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Dalam Penelitian Skripsi ini menggunakan metode Black Box. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses Database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab satu penulis menguraikan latar belakang, Rumusan masalah, Ruang lingkup, Manfaat dan Tujuan penelitian, Metode penelitian, dan Sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab dua berisikan landasan teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah antara lain : Konsep Dasar serta Definisi sistem informasi, Perancangan Sistem, Basis Data (Database Distribution) , Unifies Modeling Language (UML) serta teori-teori lainnya yang digunakan untuk mendukung perancangan dan pengembangan sisem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada Bab tiga berisikan Analisa Organisasi, Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Analisa Masuk, Analisa Proses, dan Analisa Keluar dari sistem, serta konfigurasi Sistem , Use Case Berjalan, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab empat menguraikan sistem yang diusulkan menggunakan analisa UML (Unified Modelling Language), perancangan database, desain tampilan sistem yang diusulkan (Prototype) dan implementasi dari sistem yang diusulkan berupa dashboard information system serta spesifikasi hardware, software, brainware yang dapat menggunakan system tersebut.

BAB V PENUTUP

Pada bab lima penulis menyimpulkan isi dari hasil penelitian berupa permasalahan yang dihadapi kemudian usulan solusi perbaikan terhadap masalah tersebut. Bab ini juga berisi saran-saran yang dapat berguna bagi User, dan admin agar system yang ada dapat bermanfaat baik bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori umum

Konsep Dasar Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Konsep dasar sistem merupakan hal yang perlu dipahami sebelum melakukan perancangan sistem.

Definisi Sistem

Istilah Sistem sering dipergunakan untuk menggambarkan hubungan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kata “Sistem” banyak digunakan dalam perbincangan, forum diskusi, dokumen ilmiah juga dalam banyak bidang sehingga makna beragam. Rusdiana dan Irfan (2014:29)[1], berpendapat bahwa “Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki ketertarikan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit”.

Sementara Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[2] berpendapat bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan bagian-bagian atau sub sistem-sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Rusdiana dan Irfan (2014:35) [3]berpendapat bahwa, sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/antarmuka (interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antar satu komponen dengan komponen lain serta memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang yang diantaranya adalah : (Rahmat Taufiq, 2013:8)[4]

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem yang tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem kompleks

  10. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem yang bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi

  12. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)

  14. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contohnya sstem tata surya.Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Contohnya siste Telekomunikasi.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Data menurut Kadir (2013:44)[5]berpendapat bahwa “Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh kepada penggunanya”.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[6]berpendapat bahwa “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau symbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapat melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Yanto (2016:12)[7] Deepublish berpendapat bahwa “Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta atau pendapat yang masih dalam keadaan mentah yang akan diolah menjadi informasi.

Definisi Informasi

Aliev (2013)[8] dalam International Journal of Information Technology & Decision Making berpendapat bahwa “Real information concerning a decision maker's behavior and environment is imperfect, qualitative, and, as a result, often described in natural language”. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75) berpendapat bahwa “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”. Sementara Hidayat, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:186)[9]berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti”.

Dari ketiga definisi ditas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi mempengaruhi nilai dari suatu informasi, kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) pilar, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance). Berikut penjelasan mengenai hal tersebut : (Sutabri, 2012:33)[10]

  1. Akuransi (Accurancy)

  2. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevansi (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya Menurut Indrajani (2014:3)[11]berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, Software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”. Sementara Krismiaji (2016:201)[12] dalam Ilamsyah, dkk Jurnal SENSI Vol.2 No.2 berpendapat bahwa “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi yang menerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. komponen-komponen itu terdiri dari: (Sutabri, 2014:41)[13]

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini ternasuk netode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Hal berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Cushiag berpendapat bahwa tujuan sistem informasi adalah kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Kehandalan (Realibility)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Flexibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Terdapat beberapa pengertian perancangan sistem menurut beberapa ahli, diantaranya Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[14]berpendapat bahwa “Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Sementara Verzello and Reuter dalam Darmawan (2013:227)[15]berpendapat bahwa “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”. Sedangkan Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) [16] “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langka-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[17]berpendapat bahwa tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, dianttaranya :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Haerudin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:117)[18]berpendapat bahwa tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Konsep Dasar Internet

Menurut Dhani dalam Sudaryono, dkk jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:97)[19] , berpendapat bahwa Internet adalah suatu media informasi komputer global yang dikatakan sebagai teknologi tercanggih saat ini, dengan internet setiap orang dapat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi informasi data.



Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan Barang

Definisi Persediaan Barang

Menurut Salangka (2013:1121)[20] , “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.

Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10)[21] ,Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian Inventory dapat diartikan dalam beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu.

Fungsi Persediaan

Menurut Divianto (2012:78)[22] , Fungsi-fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah-olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu:

  1. Fungsi Decoupling

  2. Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut :

    a.Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal kuantitas dan pengiriman.

    b. Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.

    c. Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan

  3. Fungsi Economic Lot Sizing

  4. Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya pengangkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya-biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dipunyai.

  5. Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengamanan (safety Stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal Inventory (persediaan musiman).

Jenis – Jenis Persediaan

Menurut Rusdah (2012:52)[23], persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang dalam urutan pengerjaan produk. Menurut fungsinya, persediaan dibagi menjadi:

  1. Batch Stock atau Lot Inventory

  2. Persediaan yang diadakan karena memiliki atau membuat barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Mendapatkan keuntungan harga pada harga pembelian efisien produksi dan penghematan biaya akomodasi.

  3. Fluctuation Stock

  4. Persediaan yang diadakan untuk melengkapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.

  5. Anticipation Stock

  6. Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola konsumen yang terdapat dalam suatu tahun untuk menghadapi penggunaan atau penjualan (permintaan) yang meningkat.

    Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam urutan pengerjaan produk :

a. Persediaan bahan baku (raw material stok)

b. Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchase parts atau component Stock)

c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplier Stock)

d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process atau progress Stock)

e. Persediaan barang jadi (finished goods Stock)

Konsep Dasar Inventory Control

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (Inventory Control), karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi.

Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).

Usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu jangan sampai biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Baik persediaan yang terlalu banyak, maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan,

Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut Stock out cost seperti : mahalnya harga karena membeli dalam partai kecil, terganggunya proses produksi, tidak tersedianya produk jadi untuk pelanggan. Jika tidak memiliki persediaan produk jadi terdapat 3 kemungkinan, yaitu :

  1. Konsumen menangguhkan pembelian (jika kebutuhannya tidak mendesak). Hal ini akan mengakibatkan tertundanya kesempatan memperoleh keuntungan.

  2. Konsumen membeli dari pesaing, dan kembali ke perusahaan (jika kebutuhan mendesak dan masih setia). Hal ini akan menimbulkan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan selama persediaan tidak ada.

  3. Yang terparah jika pelanggan membeli dari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan pesaing, artinya kita kehilangan konsumen.

Selain biaya di atas dikenal juga biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan pesanan sampai tersedianya bahan/barang di gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain: biaya telepon, biaya surat menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan/barang.

Inventory Control adalah aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.

Alasan mengapa persediaan perlu dikendalikan karena Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar, Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan dan mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.

Jenis persediaan dibagi menjadi 2 jenis yaitu Persediaan barang jadi yang biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand Inventory) dan Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand Inventory).

Kapasitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan produk sedangkan persediaan barang adalah semua persediaan material yang ditempatkan di sepanjang jaringan proses produksi dan jalur distribusi.

Tujuan dari persediaan adalah :

1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety Stock)

2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian

3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.

4. Menghilangkan/mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan

5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi

6. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga

7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman

8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.

9. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount

10. Komitmen terhadap pelanggan.

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam persediaan adalah Struktur biaya persediaan.

  1. Biaya per unit (item cost)

  2. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)

  3. Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)

  4. Biaya pengiriman pemesanan

  5. Biaya transportasi

  6. Biaya penerimaan (Receiving cost)

  7. jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.

  8. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)

  9. Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).

  10. Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.

  11. Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).

  12. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)

Konsep Dasar Monitoring

Menurut Mardiani (2013:36)[24]Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan koreksi tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya.

Konsep Dasar Database

Menurut Sunguk Lee dalam International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1[25] , March 2012 ”Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18)[26] menyatakan bahwa, Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karean berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan sistem Database (Database sytem).

Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[27]Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitias

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang baru diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    a. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    b. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.

    c. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    a. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Konsep Dasar Critical Success Factor (CSF)

Menurut Khanna Tiara dkk mengutip dari Witarto dalam Jurnal CCIT (2015:34-35)[28] , CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metoda CSF membantu pendefinisian variable. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya.

CSFs dalam konteks perencanaan strategis sistem informasi digunakan untuk menafsirkan dengan jelastujuan, taktik, dan kegiatan operasional dalam hal kebutuhan informasi kunci dan manajer dan kekuatan dan kelemahan dari sistemorganisasi yang sudah ada.

Peranan CSFs dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasidengan strategi sistem informasi yang dimiliki, memfokuskan prosesperencanaan strategis sisteminformasi pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi strategi sistem informasi.

Manfaat Analisisa CSF (Critical Success Factor)

Manfaat dari analisa CSF menurut adalah sebagai berikut : (Ward, 2012:209).

  1. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.

  2. Analisa CSF menghubungkuan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

  3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.

  4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan informasi, analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

  5. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah – masalah tertentu yang paling kritis.

Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan – kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Konsep Dasar Object Oriented Analys (OOA)

Menurut Jonathan, dkk (2013:2)[29] , Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorentasi obyek adalah proses analisis yang dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.




Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Defini UML (Unified Modelling Language)

Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2[30] “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a Software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506)[31] Object Oriented, “A UML is a standard modeling Language to model thereal World in the fieldof Software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.

Menurut Waspodo (2015:65)[32] Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Jenis Jenis Diagram Unified Modelling language (UML)
  1. Use Case

  2. Menurut Hamim Tohari (2014:48)[33] Diagram Use Case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor, use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah kolaborasi.

    Langkah-langkah menyusun diagram use case

    1. Mengidentifikasi pelaku bisnis,

    2. Mengidentifikasi use case persyaratan bisnis,

    3. Membuat diagram model use case,

    4. Mendokumentasikan naratif use case persyaratan bisnis.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Hamim Tohari (2014:114) [34]Activity diagram merupakan memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalah sebuah proses, diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status”.

    Elemen – elemen dari activity diagram meliputi:

    a. Status Start (mulai) dan end (akhir)

    b. Aktifitas yang menpresentasikan sebuah langkah dalam workflow

    c. Transition menunjukan terjadinya perubahan status aktivitas (transition show what state follows another).

    d. Keputusan yang menunjukan alternative dalam workflow.

    e. Synchronization bars yang menunjukan subflow parallel, synchronization bars dapat digunakan untuk menunjukan concurrent threads pada workflow proses bisnis.

    e. Swimlanes yang merepresentasikan role bisnis yang bertanggung jawab pada aktivitas berjalan.

    Tabel 2.2 Activity Diagram

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Rosa A.S Dan M.Shalahuddin (2013:165)[35] menyatakan bahwa Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek, oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.


    Tabel 2.3 Tabel Sequence Diagram

  7. Class Diagram

  8. Menurut Rosa A.S Dan M.Shalahuddin (2016:141) [36] “Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem, class diagram memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi”.

    Table 2.4 Tabel Class Diagram

Konsep Dasar Web

Menurut Sidik dan Husni (2012:1)[37] , “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun utnutk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen Web yang ditampilkan dalam browser Web”.

Menurut Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[38] , “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman Web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan Web”.

Menurut Murad, dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[39] “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server Web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:27-26)[40]berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

Asal kata dari Xampp sendiri adalah :

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi Web server.

  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi Database server.

  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai

  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Bagian-bagian Tool XAMPP

Bagian tool Xampp terdapat Apache, PHP, MySQL, PhpMyAdmin dan Perl :

  1. Apache

  2. “Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.

    Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman Web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman Web”.

  3. PHP

  4. “Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat Web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management Database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung sytem management Database oracle, Microsoft Access, interbase,d-base dan postgreSQL”.

  5. MySQL

  6. “SQL kepanjangan dari Structured Query Language, SQL merupakan bahasa terstruktur yang dikhusus digunakan untuk mengolah Database, MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam Database akan diletakkan pada beberapa table yang diterpisah sehingga manipulasi data akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah Database beserta isisnya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam Database”.

  7. PhpMyAdmin

  8. “pengelola Database dengan MySQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu. Dengan PhpMyAdmin kita dapat membuat tabel dan mengisi data dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya”.

  9. Perl

  10. “Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin UNIX pada tanggal 18 Desember 1987. Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface). Kelemahan Perl adalah sintaksnya susah dibaca karena banyak menggunakan simbol-simbol yang buakn huruf dan angka”.

Konsep Dasar PHP

Menurut Sidik (2012:4)[41] PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server Web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

Menurut Abdulloh (2016:3)[42] “PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server”.

PHP memiliki 8 (delapan) tipe data dasar yaitu: Boolean, integer, data floating point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut penjelasan masing-masing dari tipe tersebut.

  1. Tipe data Boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

  2. Tipe data integer berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat positif maupun negatif dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.

  3. Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.

  4. Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (“) atau kutip dua (“”).

  5. Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.

  6. Tipe data object dapat berupa bilangan, variable maupun fungsi. Tipe data object memiliki tujuan memudahka para programmer dalam Object Oriented Profram (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.

  7. Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4 (empat) tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti MySQL¬¬-_Connect, MySQL_Query dan semacamnya. Variablenya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

Konsep Dasar MySQL

Defini MySQL

Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102)[43] , MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS).

Menurut Sutanto (2014:73)[44] “MySQL merupakan sistem manajemen Database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam Database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Menurut Sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT No.7 No.1 (2013:98)[45] mengatakan, “MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya”.

Konsep Dasar CI Framework

Menurut Betha Sidik (2012:1)[46] , CodeIgniter (CI) adalah Framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka pembuatan program dengan menggunakan PHP.

Menurut Suprihadi dkk dalam Journal CCIT Vol. 6 No.3 2013[47] , Framework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan Framework yang digunakan.

Tujuan CI Framework

Menurut Suprihadi dkk dalam Journal CCIT Vol. 6 No.3 2013[48], untuk menghasilkan Framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs Web dengan cara pengginaan kode program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan situs Web, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan.


Konsep Dasar SDLC

Tahapan SDLC (Sysrem Database Life Cycle)

Tahapan-tahapan SDLC secara global adalah sebagai berikut :

  1. Inisiasi (initiation)

  2. Tahap ini biasanya di tandai dengan pembuatan prosal proyek perangkat lunak.

  3. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)

  4. Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup system, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

  5. Perencanaan (planning)

  6. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (Resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

  7. Analisis Kebutuhan(requirements analysis)

  8. Menganalisa kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

  9. Desain (design)

  10. Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain system focus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

  11. Pengembangan (Development)

  12. Mengonversi desain ke system informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan system yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.

  13. integrasi dan pengujian (integration and test)

  14. Mendemonstrasikan system perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan analisis pengujian.

  15. Implementasi (Implementation)

  16. Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

  17. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance)

  18. Mendekripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan pekerjaan dan memelihara system informasi pada lingkungan produksi, termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

  19. Disposisi (disposition)

  20. Mendeskripsikan aktivitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya dengan aktivitas user.

Model SDLC (System Database Life Cycle)

SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahan prosesnya, Antara lain :

  1. Waterfall

Model SDLC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung.

Model waterfall

Kelebihan dan Kekurangan SDLC

Kelebihan yang ada dalam System Development Life Cycle (SDLC):

  1. Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman mengembangkan system

  2. Akan memberikan hasil sistem yang lebih baik karena sistem dianalisis dan dirancang secara keseluruhan sebelum diimplementasikan.

Kekurangan yang ada dalam System Development Life Cycle (SDLC)

  1. Hasil dari SDLC tergantung pada hasil analisis, sehingga jika terdapat kesalahan di tahap analisis akan terbawa terus ke hasil sistem ayng kurang memuaskan

  2. Dibutuhkan biaya yang lebih besar jika dibandingkan metode yang lainnya

  3. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sebuah sistem harus dikembangkan sampai selesai terlebih dahulu.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Acharya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2)[49] , “Black Box Testing is a Software testing techniques in which functionality of the Software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.

Menurut Budiman (2012:4)[50]Pengujian black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangktikan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :

  1. anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahn dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak

  4. .

Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Menurut Mulyandi, (2013:17)[51] , berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Menurut Nur Azizah, dkk dalam jurnal SENSI Vol.2 No.2 (2016:122)[52] Literature adalah kesusterataan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan Literature review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti.

Langkah Langkah Literature Review

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan (menurut Suryo dkk, 2015:138) dalam jurnal CCIT Vol.8 No.3[53] adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Studi Pustaka (Literature Review)

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Alam Dunia Engineering and Construction adalah Sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang proyek konstruksi. menerima berbagai proyek pembangunan gedung seperti Power / Chemical plant, FActory Project, Office Building, Housing and Dormitory sampai Interior, dari mulai Perencanaan, Desain, Pengadaan, Konstruksi, sampai Perbaikan.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Alam Dunia Engineering and Construction memiliki kantor tunggal yang berlokasi di Komplek Pinangsia Blok D No. 18 Lippo Karawaci, Tangerang. sedangkan Staf gudang yang beralamat di Jl. Kukun – Kp. Pangodokan RT.001/RW.002 Kotabumi Village Pasar Kemis,Tangerang.

PT Alam Dunia Engineering and Construction berdiri sejak September 2001, dengan nomor terdaftar N.P.W.P 02.059.097.2.058. dan telah disahkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, dengan nomor izin usaha perdagangan (SIUP) 734/I/PMA/2001 dan tanda daftar perusahaan perseroan terbatas (TDP) 090314534120.

PT Alam Dunia Engineering and Construction Selama perkembangannya telah menyelesaikan berbagai proyek kontsruksi, diantaranya dalam peroyek pembangunan Major Mitsubishi – 740MW Cilegon CCPP 150KV AIS Foundation, Shinwa – Amjos Ammonia Plant Pipe Rack Structure & Operation Building, KMK Global Sport / Sukabumi , Korindo Heavy Industry – Cilegon , Zona “C” AEON Mall BSD City – Tangerang, Bogor Lottemart Store – Bogor, PT Lock & Lock Indonesia Warehouse – Cibitung, Water Concrete Tank – Cileungsi, dan sebagainya.

Visi Perusahaan

Visi PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang adalah menjadikan Rekayasa Baru dan Kontruksi bagi abad 21 dalam Perusahaan, dengan mengembangkan disemua bidang konstruksi menggunakan teknologi canggih.

Misi Perusahaan

Misi PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang yaitu terdapat 4 pilar diantaranya :

  1. Just as Nature

  2. Just as Comfortable

  3. Just as Eather

  4. Just Not a Component

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme formal dimana organisasi tersebut dikelola. Struktur organisasi berarti penetapan batas tugas dan tanggung jawab atas bagian atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas, serta fungsi dari masing-masing pegawai. Struktur mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT ADEC

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT Alam Dunia Engineering and Construction, yaitu sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur (President Director)

  2. a. Bertanggung jawab Mengawasi pelaksanaan Manajemen perusahaan dan mengkoordinir seluruh departemen

    b. Merekrut dan memberhentikan karyawan

    c. Menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan perusahaan.

    d. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan–kebijakan perusahaan.

  3. Tugas dan tanggung jawab Bagian Akuntan dan Keuangan.

  4. a. Mengelola akuntansi dengan memproses data untuk menghasilkan laporan keuangan.

    b. Membuat Analisa Keuangan per periode.

    c. Memeriksa dan menyetujui dokumen pembayaran dan penerimaan Keuangan.

    d. Mengontrol dan menjamin stabilitas finansial dan komersial organisasi.

  5. Tugas dan tanggung jawab Bagian Pembelian (Purchase Div)

  6. a. Bertanggung jawab proses pengadaan material dari mulai pencarian material , penawaran harga material, sampai kesepakatan order dengan pihak luar.

    b. Membuat surat pesanan material untuk ditujukan kepada bagian keuangan.

    c. Bertanggung jawab menerima permintaan material dari Staf proyek dan Staf gudang.

  7. Tugas dan tanggung jawab Bagian Teknik (Engineering Div)

  8. a. Membantu Direktur dalam mengontrol semua kegiatan operasional perusahaan.

    b. Mengkoordinir pelaksanaan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direktur.

    c. Sebagai pembuat rencana–rencana kegiatan operasional perusahaan baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat perbaikan atau pengembangan mutu produk.

    d. Menganalisa struktur estimasi biaya gambar dan bangunan.

  9. Tugas dan wewenang Bagian Staf proyek Manager (Project Manager)

  10. a. Mengatur jalannya Staf proyek yang sedang ditangani.

    b. Bertanggung jawab atas Staf proyek yang sedang dilakukan.

    c. Membantu bagian teknik dalam mengontrol semua kegiatan operasional perusahaan.

  11. Tugas dan wewenang Bagian Administrasi Staf proyek (Administration Project)

  12. a. Menginput data masuk dan keluar material Staf proyek.

    b. Memberikan laporan keuangan serta monitoring material.

  13. Tugas dan wewenang Bagian Pelaksana Staf proyek (Supervising)

  14. a. Mengatur tenaga kerja di lapangan yang berlangsung.

    b. Memberikan arahan-arahan kepada tenaga kerja.

    c. Bertanggung jawab atas jalannya Staf proyek.

  15. Tugas dan wewenang Bagian Staf gudang (Warehouse Div)

  16. a. Bertanggung jawab Ketersediaan Material stok internal.

    b. Bertanggung jawab Pendistribusian Material stok internal.

    c. Bertanggung jawab Penyimpanan serta Pembukuan Material dalam Staf gudang.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem persediaan material yang sedang berjalan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Adapun urutan Prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

  1. Prosedur Pemesanan Material

  2. Pemesanan material terbagi menjadi 2 yaitu internal dan eksternal , dimana internal yang menggunakan stok gudang sedangkan eksternal stok dari Supplier. Setiap ada kekurangan Material di proyek diterima oleh staf proyek , sedangkan kekurangan material di gudang diterima oleh staf gudang. masing masing mengajukan form permintaan material ke Staf Purchasing setelah disetujui oleh Manager.

    Setelah form permintaan material diisi, lalu Staf proyek dan Staf gudang akan menghubungi Staf Purchasing dengan email lalu mengkonfirmasi via telfon untuk membeli material tersebut. (Form permintaan material rangkap 1 akan diberikan ke bagian si pemohon, Form permintaan material rangkap 2 akan diberikan ke Staf Purchasing, dan Form permintaan material rangkap 3 diarsipkan oleh bagian admin Staf proyek dan admin Staf gudang).

    Setelah menerima Form Permintaan Material dari Staf proyek dan Staf gudang, khusus permintaan Staf proyek Staf Purchasing akan mengecek terlebih dahulu sisa stok di gudang dengan melihat sisa stok yang rutin dikirimkan ke Staf Purchasing dari Staf gudang. Jika tersedia maka akan menggunakan internal atau stok gudang dengan mengirim form permintaan via email, dan setelah menerima email bagian Staf gudang akan mempersiapkan form Delivery Order (DO) ke operasional untuk pengiriman. Jika stok tidak cukup maka menggunakan eksternal atau stok Supplier dengan membuat Purchase Order (PO). Setelah menerima form permintaan material Staf Purchasing menghubungi beberapa Supplier untuk membicarakan kesepakatan harga dan memilih Supplier yang sesuai . kemudian Staf Purchasing akan membuat Purchase Order (PO) sebanyak 2 rangkap (rangkap 1 akan diberikan kepada Supplier dan rangkap 2 akan di arsip oleh Staf Purchasing) dengan mengirim email dan fax kepada masing masing Supplier.

  3. Prosedur Penerimaan Material

  4. Setelah material yang dipesan datang ke tujuan baik proyek atau gudang, bagian penerimaan dalam hal ini operasional Staf proyek atau Staf gudang akan mengecek material sesuai dengan Surat jalan dan Purchase Order (PO) yang diberikan Supplier sedangkan mengecek Delivery Order yang diberikan dari Staf gudang.

    Apabila sesuai bagian penerimaan akan menandatangani dan memberikan cap tanda terima material masuk. Kemudian Surat jalan atau Delivery Order rangkap 1 akan diberikan kembali ke Supplier atau Staf gudang, rangkap 2 akan diberikan ke bagian keuangan (Finance Div), dan rangkap 3 akan diarsip bagian Staf gudang dan Staf proyek.

  5. Prosedur Pemakaian Material

  6. Dalam prosedur ini bagian Staf proyek akan mengeluarkan sesuai kebutuhan operasional, hasil sisa dari material akan otomatis dikirim ke bagian gudang menggunakan tanda terima. Sedangkan pada bagian gudang, saat Staf Purchasing memberikan form permintaan material dari Staf proyek maka admin Staf gudang mengecek dan langsung membuat form Delivery Order (DO) kemudian diberikan ke bagian operasional Staf gudang untuk dipersiapkan pengiriman ke masing masing proyek.

  7. Prosedur Pembuatan Laporan

  8. Dalam proses ini pada bagian Staf proyek setelah material datang admin Staf proyek akan menginput ke komputer menggunakan Ms Excel, alur masuk dan keluar dari surat jalan yang diterima, Setelah menginput surat jalan rangkap 1 dari Supplier akan diarsipkan, sedangkan rangkap 2 akan dikirim ke Staf Purchasing serta dari form retur material.

    Dan hasil print out laporan akan dikirim kepada Manager mengenai persediaan stok material yang ada di Staf proyek. sedangkan dalam Staf gudang prosedur pembuatan sama seperti Staf proyek ditambah dari form retur material, hanya berbeda dalam hal pengeluaran bahan material mengambil dari form Delivery Order (PO) dan form retur material.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

UML (Unified Modelling Language) Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini. Pada dasarnya, proses persediaan bahan material sama. Namun, dalam penyusunan tersebut dibentuk oleh tim kerja yang berbeda. dibawah ini usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagai berikut:

Use Case Diagram Sistem Berjalan

Suatu use case diagram yang berisi use case, Actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan PT ADEC

Berdasarkan Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan terdapat skenario use case sebagai berikut:

  1. Nama Use Case : Membuat Form Permintaan Material

  2. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing

    Skenario : Staf proyek dan Staf gudang membuat form permintaan material yang diterima Staf Purchasing

  3. Nama Use Case : Mengecek Stok Material

  4. Actor : Staf Purchasing, Staf proyek, Staf gudang, Manager

    Skenario : Staf Purchasing mengecek ketersediaan Stok, kemudian Mengeksekusi dengan pembagian sebagai berikut : Jika tersedia Internal Staf Purchasing akan membuat Purchase Order (PO) untuk Internal kepada Staf gudang, kemudian Staf gudang Akan membuat Delivery Order (DO). Jika Tidak Tersedia akan membuat Purchase Order Eketernal kepada Supplier yang telah di acc oleh Manager, Jika tidak di ACC makan akan kembali Kepada Staf proyek.

  5. Nama Use Case : Membuat Delivery Order (DO) serta mengirim material

  6. Actor : Staf gudang, Staf proyek

    Skenario : Staf gudang membuat Delivery Order (DO) dan mempersiaplan pengiriman ke Staf proyek

  7. Nama Use Case : Mengirim Material Eksternal

  8. Actor : Supplier, Staf proyek

    Skenario : Supplier mengirim material ke Staf proyek dengan membawa surat jalan beserta Purchase Order (PO) , kemudian dicek kesesuaian lalu di tanda tangan dan stempel oleh Staf proyek.

  9. Nama Use Case : Mendata Material

  10. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Supplier

    Skenario : Setelah Staf proyek atau Staf gudang menerima material Baik Internal atau Eksternal, kemudian mereka mendata material masuk keluar untuk pembukuan

  11. Nama Use Case : Membuat Laporan

  12. Actor : Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing, Manager

    Skenario : Setelah mendata material bagian Staf proyek, Staf gudang, Staf Purchasing, membuat Laporan data Material per periode yang dikirimkan untuk Manager

Activity Diagram Sistem Berjalan

Activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi di antara satu sama lain. Berdasarkan use case diagram diatas dapat di gambarkan pada activity diagram dari aktivitas para Actor-Actor yang ada pada sistem yang berjalan di PT Alam Dunia Engineering and Constructions sebagai berikut :


a. Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 12 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi permintaan bahan material Staf proyek.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 5 Vertical Swimlane, yaitu Staf proyek, Staf Purchasing, Supplier , Staf gudang, Manager.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


b. Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 10 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi permintaan bahan material Staf gudang.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 4 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Staf Purchasing, Supplier, Manager.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


c. Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 5 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Penerimaan Bahan Material Internal.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Staf proyek.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


d. Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Gambar 3.6 Activity Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 7 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Penerimaan Bahan Material Eksternal.

  3. 1 Decision Node, yaitu menunjukkan suatu hasil dari action yang dilakukan.

  4. 3 Vertical Swimlane, yaitu Supplier, Staf proyek, Staf Purchasing.

  5. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.


e. Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.7 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 4 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang.

  3. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf proyek, Manager.

  4. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhir.


f. Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.8 Activity Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan gambar 3.8 Activity Diagram yang Berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, yaitu objek dibentuk atau diawali.

  2. 4 Action, yaitu state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang.

  3. 2 Vertical Swimlane, yaitu Staf gudang, Manager.

  4. 1 Activity Final Node, yaitu objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Berjalan

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.


a. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.9 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.9. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf proyek terdapat:

  1. 6 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Permintaan Material, Bahan Material, Order Internal, Order Eksternal, Purchase Order, Delivery Order.

  2. 5 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf proyek, Staf Purchasing, Supplier, Staf gudang, Manager.

  3. 21 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Permintaan Material, Menerima Permintaan Material, Cek Stok Bahan Material, Stok Tersedia, Membuat order Internal, Membuat Order Internal, Membuat Delivery Order, Menerima Delivery Order, Mengirimkan Material, Menerima Material, Mengecek dan tanda tangan Delivery Order, Menerima Order Delivery, Stok tidak Tersedia membuat Order Eksternal, Mengajukan Order Eksternal, Membuat Purchase Order, Menerima Purchase Order, Mengirim Bahan Material, Menerima Bahan Material, Mengecek dan tanda tangan Surat Jalan/ PO, Menerima Purchase Order dan Surat Jalan yang ditanda tangani.


b. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Gambar 3.10 Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.10. Sequence Diagram Permintaan Bahan Material Staf gudang terdapat:

  1. Lifeline yang dilakukan diantaranya: Permintaan Material, Bahan Material, Order Eksternal, Purchase Order.

  2. 4 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Staf Purchasing, Supplier, Manager.

  3. 15 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Permintaan Material, Menerima Permintaan Material, Cek Stok Bahan Material, Stok Tidak Tersedia, Stok Tersedia, Membuat order Eksternal, Mengajukan Order Eksternal, Meminta ACC, di ACC, Mengirim Purchase Order, Menerima Purchase Order, Mengirim Bahan Material, Menerima Bahan Material, Mengecek dan tanda tangan Surat Jalan/ PO, Menerima Purchase Order.


c. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.11. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Internal terdapat:

  1. 2 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Bahan Material, Delivery Order.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Staf proyek, Supplier.

  3. 5 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Mengirim Bahan Material, Mengecek Bahan Material, Tanda Tangan dan Stempel, Tidak Sesuai, Menerima Delivery Order.


d. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem yang Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.12. Sequence Diagram Penerimaan Bahan Material Eksternal terdapat:

  1. 2 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Bahan Material, Purchase Order.

  2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Supplier, Staf proyek, Staf Purchasing.

  3. 5 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Mengirim Bahan Material, Mengecek Bahan Material, Tanda Tangan dan Stempel, Tidak Sesuai, Menerima Purchase Order dan Surat Jalan.


e. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Gambar 3.13 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek Sistem Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.13. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf proyek terdapat:

  1. 1 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Laporan.

  2. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf proyek, Manager.

  3. 7 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Mengirim Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Menerima Laporan, Mengecek laporan, Mengembalikan Laporan, ACC Laporan, Menerima Laporan ACC.


  4. f. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

    Gambar 3.14 Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang Sistem Berjalan

    Berdasarkan Gambar 3.14. Sequence Diagram Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Bahan Material Staf gudang terdapat:

  5. 1 Lifeline yang dilakukan diantaranya: Laporan.

  6. 2 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Staf gudang, Manager.

  7. 7 Messages yang dilakukan oleh Actor-Actor tersebut diantaranya: Membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Mengirim Laporan Penerimaan dan Pengeluaran, Menerima Laporan, Mengecek laporan, Mengembalikan Laporan, ACC Laporan, Menerima Laporan ACC.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa CSF

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT Alam Dunia Engineering and Construction.

Tabel 3.1 Metode Analisis CSF

Metode Analisa Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.2 Analisa Masukan Permintaan Bahan Material


Tabel 3.3 Analisa Masukan Surat Jalan dan Delivery Order

Analisa Proses

Analisa proses dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.4 Analisa Proses

Analisa Keluaran

Analisa keluaran dalam Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai berikut :

Tabel 3.5 Analisa Keluaran Laporan Penerimaan Bahan Material


Tabel 3.6 Analisa Keluaran Laporan Pengeluaran Bahan Material

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Pentium IV

b. Monitor : LCD Acer

c. Mouse : Acer

d. Keyboard : Acer

e. RAM : 2 GB

f. Harddisk : 80 GB

g. Printer : Hp Deskjet f2276

Spesifikasi Software

a. Windows 7

b. Microsoft Excel 2010

Hak Akses (Brainware)

Hak Akses untuk melaksana Persediaan Bahan Material dilakukan oleh Staf proyek, Staf Purchasing, Staf gudang, dan Manager.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan Bapak Sugiarto,S.Ak. Selaku Staff Bagian Finance di PT Alam Dunia Engineering and Construction Permasalahan yang dihadapi dalam Persediaan Bahan Material diantaranya :

  1. Dalam melakukan Proses Permintaan Bahan Material , Staf proyek dan Staf gudang pada PT Alam Dunia Engineering and Construction menggunakan metode pencatatan serta sistem semi komputerisasi. Sehingga masih ditemukan data – data yang Double dalam melakukan permintaan material, bukti permintaan bahan material yang hilang karena terselip atau tercecer, juga keterlambatan dalam konfirmasi pengajuan permintaan ke Staf Purchasing.

  2. Dalam Proses Pendataan Bahan Material Masuk dan Keluar yang dilakukan Staf proyek dan Staf gudang mengalami Proses yang lama dalam melakukan pencarian data . dkarenakan harus melihat dokumen yang ada per file.

  3. Dalam Proses Update Stok yang mengalami kendala saat dibutuhkan segera, dimana Staf proyek atau Staf gudang diharuskan melakukan prosesnya dengan manual yang mengakibatkan laporan setiap periode mengalami ketidak sesuaian.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan dapat diambil kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengembangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisa terhadap alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

  1. Membangun sistem Persdiaan Bahan Material menggunakan metode Critical Succes Factor (CSF) yang dapat membantu dalam memonitoring persediaan bahan material dengan kriteria Permintaan, Penerimaan, Pengeluaran, sampai Laporan.

  2. Sistem yang dibangun harus terintegrasi dengan database untuk penyimpanan data.

  3. Sistem yang akan dibuat terdiri dari 5 user yaitu Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin yang mempunyai hak Akses Masing – masing.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Persediaan Bahan Material yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I :

Tabel 3.7 Elistasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi:

Keterangan:

M = Mandatory (yang diinginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Tabel 3.8 Elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirement yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi.

Keterangan :

T = Technical H = High

O = Operational M = Middle

E = Economic L = Low

Tabel 3.9 Elisitasi tahap III

Elisitasi Tahap Final

Elisitasi Tahap Final merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap Final

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Untuk menganalisa dan merancang sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Staf Proyek

  2. a. Staf Proyek dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Staf Proyek memiliki Hak Akses untuk tambah, ubah, lihat, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Proyek memiliki Hak Akses untuk Cetak dan Batal. Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    e. Dapat melakukan logout.

  3. Staf Gudang

  4. a. Staf Gudang dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Terima Material Eksternal, Delivery Order dan Retur. Staf Gudang memiliki hak akses untuk tambah, ubah, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Gudang memiliki Hak Akses untuk Cetak dan batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    e. Dapat melakukan logout.

  5. Staf Purchasing

  6. a. Staf Purchasing dapat melakukan login.

    b. Menampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Data Bahan Material dan Data Supplier. Staf Purchasing memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian dan Retur. Staf Purchasing memiliki hak akses untuk tambah, ubah, verifikasi, cetak, dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Staf Purchasing memiliki Hak Akses untuk Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

  7. Manager

  8. a. Manager dapat melakukan login.

    b. Manampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Bahan Material dan Data Supplier. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Delivery Order, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, verifikasi, cetak dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Manager memiliki Hak Akses untuk lihat Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

  9. Admin

  10. a. Admin dapat melakukan login.

    b. Manampilkan Menu utama.

    c. Menampilkan Menu Master. Dimana terdapat sub Menu Karyawan, Bahan Material dan Data Supplier. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, dan cari.

    d. Menampilkan Menu Transaksi. Dimana terdapat sub Menu Permintaan Pembelian, Pesanan Pembelian, Delivery Order, Terima Material Internal, Terima Material Eksternal, dan Retur. Manager memiliki hak akses untuk tambah, ubah, hapus, verifikasi, cetak, lihat, dan cari.

    e. Menampilkan Menu Laporan. Dimana terdapat sub Menu Pesanan Pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Delivery Order, dan Grafik Delivery Order. Manager memiliki Hak Akses untuk lihat Cetak dan Batal Menu Laporan setiap Periode yang dibutuhkan.

    f. Dapat melakukan logout.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan sesuai prosedur dengan use case diagram, sebagai-berikut:

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan terdapat skenario use case sebagai berikut:

  1. Nama Use Case  : Login

  2. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin.

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing Manager dan Admin dapat melakukan login ke sistem

  3. Nama Use Case : Menu Utama

  4. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin.

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat membuka Menu utama pada sistem

  5. Nama Use Case  : Menu Data Master

  6. Actor : Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin

    Skenario : 1) Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Karyawan

    2) Staf Gudang, Staf Purchasing, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Bahan Material

    3) Staf Gudang, Staf Purchasing dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Master pada sub Menu Data Supplier

  7. Nama Use Case : Menu Data Transaksi

  8. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : 1) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cetak, lihat, dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Permintaan Pembelian

    2) Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cari, lihat, dan cetak Menu Data Transaksi pada sub Menu Pesanan Pembelian

    3) Staf Gudang,, Manager, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus, verifikasi, cari, lihat, dan cetak Menu Data Transaksi pada sub Menu Delivery Order

    4) Staf Proyek, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Terima Material Internal

    5) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Terima Material Eksternal

    6) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat tambah, ubah, hapus dan cari Menu Data Transaksi pada sub Menu Retur

  9. Nama Use Case : Menu Laporan

  10. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : 1) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat Cetak dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Pesanan Pembelian

    2) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager, dan Admin dapat Cetak dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Grafik Pesanan Pembelian

    3) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapatCetak Pdf, dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Delivery Order

    4) Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat Cetak Pdf, dan Batal Menu Laporan pada sub Menu Grafik Delivery Order

  11. Nama Use Case : Logout

  12. Actor : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin

    Skenario : Staf Proyek, Staf Gudang, Staf Purchasing, Manager dan Admin dapat melakukan Logout

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem persediaan bahan material yang dirancang, yaitu:

  1. Activity Diagram Staf Proyek

  2. Gambar 4.2 Activity Diagram Staf Proyek

    Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 35 (tiga puluh lima) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data transaksi, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal rafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order

    c. 12 (sebelas) Fork node

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  3. Activity Diagram Staf Gudang

  4. Gambar 4.3 Activity Diagram Staf Gudang

    Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 36 (tiga enam) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data transaksi, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 12 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  5. Activity Diagram Staf Purchasing

  6. Gambar 4.4 Activity Diagram Staf Purchasing

    Berdasarkan gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 56 (lima puluh enam) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, verifkasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 17 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  7. Activity Diagram Manager

  8. Gambar 4.5 Activity Diagram Manager

    Berdasarkan gambar 4.5 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 60 (enam puluh) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, verifikasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 17 (sebelas) Fork Node.

    d. 1 (satu) Final Node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

  9. Activity Diagram Admin

  10. Gambar 4.6 Activity Diagram Admin

    Berdasarkan gambar 4.6 terdapat penjelasan sebagai berikut:

    a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek.

    b. 71 (tujuh puluh satu) action, yang terdiri lagi : login, validasi sistem, Menu home, data master, data karyawan, tambah data karyawan, ubah data karyawan, hapus data karyawan, cari data karyawan, data bahan material, tambah data bahan material, ubah data bahan material, hapus data bahan material, cari data bahan material, data supplier, tambah data supplier, ubah data supplier, hapus data supplier, cari data supplier, permintaan pembelian, tambah permintaan pembelian, ubah permintaan pembelian, cari permintaan pembelian, lihat permintaan pembelian, hapus permintaan pembelian, verifikasi permintaan pembelian, pesanan pembelian, tambah pesanan pembelian, ubah pesanan pembelian, cari pesanan pembelian, cetak pesanan pembelian, lihat pesanan pembelian, hapus pesanan pembelian, Delivery Order, Ubah Delivery Order, Cetak Delivery Order, Cari Delivery Order, Lihat Delivery Order, hapus Delivery Order, Terima Material Internal, tambah terima material internal, ubah terima material internal, cari terima material internal, hapus terima material internal, Terima Material Eksternal, tambah terima material eksternal, ubah terima material eksternal, cari terima material eksternal, hapus terima material eksternal, Retur, tambah retur, ubah retur, cari retur, hapus retur, Laporan, Pesanan Pembelian, Cetak pesanan pembelian, Batal pesanan pembelian, Grafik Pesanan Pembelian, Cetak grafik pesanan pembelian, Batal grafik pesanan pembelian, Delivery Order, Cetak Delivery Order, Batal Delivery Order, Grafik Delivery Order, Cetak grafik Delivery Order, Batal grafik Delivery Order.

    c. 19 (sebelas) Fork node.

    d. 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem persediaan bahan material, yaitu:

  1. Sequence Diagram Staf Proyek

  2. Gambar 4.7 Sequence Diagram Staf Proyek

    Berdasarkan Gambar 4.7. Sequence Diagram Staf Proyek diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staff Proyek

    2. 11 Lifeline yaitu: login, Menu utama, permintaan pembelian, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 13 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.


  3. Sequence Diagram Staf Gudang

  4. Gambar 4.8 Sequence Diagram Staf Gudang

    Berdasarkan Gambar 4.8. Sequence Diagram Staf Gudang diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staf Gudang.

    2. 11 Lifeline yaitu: login, Menu utama, permintaan pembelian, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 13 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  5. Sequence Diagram Staf Purchasing

  6. Gambar 4.9 Sequence Diagram Staf Purchasing

    Berdasarkan Gambar 4.9. Sequence Diagram Staf Purchasing diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Staf Purchasing.

    2. 15 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 17 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  7. Sequence Diagram Manager

  8. Gambar 4.10 Sequence Diagram Manager

    Berdasarkan Gambar 4.10. Sequence Diagram Manager diatas terdapat:

    1. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Manager

    2. 15 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    3. 17 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

  9. Sequence Diagram Admin

  10. Gambar 4.11 Sequence Diagram Admin

    Berdasarkan Gambar 4.11. Sequence Diagram Admin diatas terdapat:

    4. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu: Manager.

    5. 16 Lifeline yaitu: login, Menu utama, data karyawan, data bahan material, data supplier, permintaan pembelian, pesanan pembelian, delivery order, terima material internal, terima material eksternal, retur, laporan pesanan pembelian, grafik pesanan pembelian, laporan delivery order, grafik delivery order, logout.

    6. 18 Message yaitu penghubung antara objek dengan objek maupun objek dengan actor.

Class Diagram Yang Diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai-berikut:

Gambar 4.12 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.12. Class Diagram Yang Diusulkan diatas terdapat 11 class yaitu:

  1. 12 (dua belas) table yang berfungsi untuk menjelaskan table yang digunakan untuk pembuatan aplikasi.

  2. 3 (tiga) association yang digunakan untk menjelaskan relasi field.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah perbedaan prosedur antara sistem berjalan dan sistem usulan sistem persediaan bahan material proyek untuk monitoring stok pada PT Alam Dunia Engineering and Construction sebagai-berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

  1. Nama Tabel : Permintaan

  2. Media : Harddisk

    Isi : no_permintaan, tgl_permintaan, status, id_karyawan, id_Staf Purchasing

    Primary Key : no_permintaan

    Foreign Key : id_karyawan, id_Staf Purchasing

    Panjang Record : 25 Byte

    Tabel 4.2 Tabel Permintaan

  3. Nama Tabel : detail_permintaan

  4. Media : Harddisk

    Isi : no_permintaan, kd_material, jml_minta, ket, no_po, notes, price

    Primary Key : no_permintaan

    Foreign Key : kd_material, no_po

    Panjang Record : 81 Byte

    Tabel 4.3 Tabel detail_permintaan

  5. Nama Tabel : delivery_order

  6. Media : Harddisk

    Isi : no_do, tgl_do, status, no_permintaan

    Primary Key : no_do

    Foreign Key : no_permintaan

    Panjang Record : 31 Byte

    Tabel 4.4 Tabel delivery_order

  7. Nama Tabel : detail_do

  8. Media : Harddisk

    Isi : no_do, kd_material, jml_kirim

    Primary Key : no_do

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record  : 31 Byte

    Tabel 4.5 Tabel detail_do

  9. Nama Tabel : Karyawan

  10. Media : Harddisk

    Isi : id_karyawan, nm_karyawan, alamat, no_telp, bagian, username, password, foto

    Primary Key : id_karyawan

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 244 Byte

    Tabel 4.6 Tabel karyawan

  11. Nama Tabel : Material

  12. Media : Harddisk

    Isi : kd_material, nm_material, uom, jml_stok, stok_minimum, jenis

    Primary Key : kd_material

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record : 333 Byte

    Tabel 4.7 Tabel material

  13. Nama Tabel : Retur

  14. Media : Harddisk

    Isi : no_retur,tgl_retur, no_ttb

    Primary Key : tgl_retur

    Foreign Key : no_ttb

    Panjang Record : 28 Byte

    Tabel 4.8 Tabel retur

  15. Nama Tabel : detail_retur

  16. Media : Harddisk

    Isi : no_retur, kd_material, jml_retur, ket

    Primary Key : no_retur

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record  : 131 Byte

    Tabel 4.9 Tabel detail_retur

  17. Nama Tabel : Po

  18. Media : Harddisk

    Isi : no_po, tgl_po, status, id_supplier, id_karyawan

    Primary Key : no_po

    Foreign Key : id_supplier, id_karyawan

    Panjang Record : 17 Byte

    Tabel 4.10 Tabel po

  19. Nama Tabel : Ttb

  20. Media : Harddisk

    Isi : no_ttb, tgl_ttb, no_sj, no_do, do_po, id_karyawan

    Primary Key : no_ttb

    Foreign Key : no_do, no_po

    Panjang Record : 63 Byte

    Tabel 4.11 tabel ttb

  21. Nama Tabel : detail_ttb

  22. Media : Harddisk

    Isi : no_ttb, kd_material, jml_terima

    Primary Key : no_ttb

    Foreign Key : kd_material

    Panjang Record : 31 Byte

    Tabel 4.12 tabel detail_ttb

  23. Nama Tabel : Supplier

  24. Media : Harddisk

    Isi : id_supplier, nm_supplier, alamat_supplier, no_telp, email, fax, attn

    Primary Key : id_supplier

    Foreign Key : -

    Panjang Record : 333 Byte

    Tabel 4.13 tabel supplier

Rancangan Prototype yang Diusulkan

  1. Rancangan Layar Login

  2. Gambar 4.13 Rancangan Layar Login

  3. Rancangan Layar Menu Home

  4. Gambar 4.14 Rancangan Layar Home

  5. Rancangan Layar Menu tambah Data Karyawan

  6. Gambar 4.15 Rancangan Layar menu tambah data karyawan

  7. Rancangan Layar Menu tambah Data Bahan Material

  8. Gambar 4.16 Rancangan Layar menu tambah data bahan material

  9. Rancangan Layar Menu tambah Data Supplier

  10. Gambar 4.17 Rancangan Layar menu tambah data supplier

  11. Rancangan Layar Menu tambah Permintaan Pembelian

  12. Gambar 4.18 Rancangan Layar menu tambah permintaan pembelian

  13. Rancangan Layar Menu tambah Pesanan Pembelian

  14. Gambar 4.19 Rancangan Layar menu tambah pesanan pembelian

  15. Rancangan Layar Menu Delivery Order

  16. Gambar 4.20 Rancangan Layar menu delivery order

  17. Rancangan Layar Menu tambah Terima Material Internal

  18. Gambar 4.21 Rancangan Layar menu tambah terima material internal

  19. Rancangan Layar Menu tambah Terima Material Eksternal

  20. Gambar 4.22 Rancangan Layar menu tambah terima material eksternal

  21. Rancangan Layar Menu tambah Retur

  22. Gambar 4.23 Rancangan Layar menu tambah Retur

  23. Rancangan Layar Menu Laporan Pesanan Pembelian

  24. Gambar 4.24 Rancangan Layar menu laporan pesanan pembelian

  25. Rancangan Layar Menu Grafik Pesanan Pembelian

  26. Gambar 4.25 Rancangan Layar menu grafik pesanan pembelian

  27. Rancangan Layar Menu Laporan Delivery Order

  28. Gambar 4.26 Rancangan Layar menu laporan delivery order

  29. Rancangan Layar Menu Grafik Delivery Order

  30. Gambar 4.27 Rancangan Layar menu grafik delivery order

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login

  2. Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses karyawan tertentu untuk mengakses sistem persediaan bahan material. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Gambar 4.28 Tampilan Halaman Login

  3. Tampilan Menu Home

  4. Tampilan akan dibuka, apabila karyawan berhasil melakukan login. Menu home menampilkan logo PT Alam Dunia Engineering and Construction. Didalam Menu home terdapat data master, data transaksi, dan laporan.

    Gambar 4.29 Tampilan Menu Home

  5. Tampilan Menu Data Karyawan

  6. Dalam menu Data Karyawan hanya dapat diakses oleh admin . Didalam Menu data karyawan berisi id_karyawan, nama karyawan, bagian, username, actions.

    Gambar 4.30 Tampilan menu Data Karyawan

  7. Tampilan Menu Tambah Data Karyawan

  8. Dalam menu tambah Data Karyawan hanya dapat diakses oleh admin . Didalam Menu tambah data karyawan berisi nama karyawan, alamat, no telepon, bagian, username, password, dan foto.

    Gambar 4.31 Tampilan menu tambah Data Karyawan

  9. Tampilan Menu Data Bahan Material

  10. Dalam menu Data Bahan Material hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu data bahan material berisi kode material, nama material, uom, stok balance, action.

    Gambar 4.32 Tampilan menu Data Bahan Material

  11. Tampilan Menu Tambah Data Bahan Material

  12. Dalam menu tambah Data Bahan Material hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu tambah data bahan material berisi nama material, UOM, dan stok minimum.

    Gambar 4.33 Tampilan menu tambah Data Bahan Material

  13. Tampilan Menu Data Supplier

  14. Dalam menu Data Supplier hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu data supplier berisi id supplier, nama supplier, no telpon, email, coktaq person, action.

    Gambar 4.34 Tampilan menu Data Supplier

  15. Tampilan Menu Tambah Data Supplier

  16. Dalam menu tambah Data Supplier hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin . Didalam Menu tambah data supplier berisi nama supplier, alamat, no telepon, fa, attn., dan email.

    Gambar 4.35 Tampilan menu tambah Data Supplier

  17. Tampilan Menu Permintaan Pembelian

  18. Dalam menu permintaan pembelian dapat diakses oleh semua karyawan. Didalam menu Permintaan Pembelian berisi No Permintaan, Tanggal Permintaan Request By, Verifikasi, Status, Action.

    Gambar 4.36 Tampilan menu Permintaan Pembelian

  19. Tampilan Menu Tambah Permintaan Pembelian

  20. Dalam menu tambah permintaan pembelian dapat diakses oleh semua karyawan. Didalam menu tambah Permintaan Pembelian berisi tanggal permintaan, material, UOM, stok minimum, dan stok gudang.

    Gambar 4.37 Tampilan menu Tambah Permintaan Pembelian

  21. Tampilan Menu Pesanan Pembelian

  22. Dalam menu pesanan pembelian hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Pesanan Pembelian berisi tanggal permintaan, material, UOM, stok minimum, dan stok gudang.

    Gambar 4.38 Tampilan menu Pesanan Pembelian

  23. Tampilan Menu Tambahan Pesanan Pembelian

  24. Dalam menu tambah pesanan pembelian hanya dapat diakses oleh Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu tambah Pesanan Pembelian berisi tanggal po, supplier, dan material.

    Gambar 4.39 Tampilan menu tambah Pesanan Pembelian

  25. Tampilan Cetak Pesanan Pembelian

  26. Gambar 4.40 Tampilan Cetak Pesanan Pembelian

  27. Tampilan Menu Delivery Order

  28. Dalam menu delivery order hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu delivery order berisi No DO, Tanggal DO, No Permintaan, Status Action.

    Gambar 4.41 Tampilan menu delivery order

  29. Tampilan Cetak Delivery Order

  30. Gambar 4.42 Tampilan Cetak delivery order

  31. Tampilan Menu Terima Material Internal

  32. Dalam menu Terima Material Internal hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Terima Material Internal berisi No TTB, Tangga Terima, No Delivery, dan Action.

    Gambar 4.43 Tampilan menu Terima Material Internal

  33. Tampilan Menu Tambah Terima Material Internal

  34. Dalam menu Tambah Terima Material Internal hanya dapat diakses oleh Staf proyek, Staf Purchasing, manager, dan admin. Didalam menu Tambah Terima Material Internal berisi Tanggal Terima Barang, dan No Delivery Order.

    Gambar 4.44 Tampilan menu Tambah Terima Material Internal.

  35. Tampilan Menu Terima Material Eksternal

  36. Dalam menu Terima Material Eksternal dapat di akses semua karyawan , Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.45 Tampilan menu Terima Material Eksternal

  37. Tampilan Menu Tambah Terima Material Eksternal

  38. Dalam menu Tambah Terima Material Eksternal dapat di akses semua karyawan , Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.46 Tampilan menu Tambah Terima Material Eksternal

  39. Tampilan Menu Retur

  40. Dalam menu Retur hanya dapat di akses oleh Staf proyek, Staf gudang, manager, dan admin. Didalam menu Terima Material Eksternal berisi No TTB, Tanggal Terima, No po, dan Action.

    Gambar 4.47 Tampilan menu Retur

  41. Tampilan Menu Tambah Retur

  42. Dalam menu Tambah Retur hanya dapat di akses oleh Staf proyek, Staf gudang, manager, dan admin. Didalam menu Tambah Retur berisi Tanggal Terima Barang, No Surat Jalan, dan No PO.

    Gambar 4.48 Tampilan menu Tambah Retur

  43. Tampilan Menu Laporan Pesanan Pembelian

  44. Dalam menu Laporan dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Laporan Pesanan Pembelian berisi Periode Laporan, Material, Supplier, Format dan Lampiran.

    Gambar 4.49 Tampilan menu Laporan Pesanan Pembelian

  45. Tampilan Cetak Laporan Pesanan Pembelian

  46. Gambar 4.50 Tampilan menu Laporan Pesanan Pembelian

  47. Tampilan Menu Grafik Pesanan Pembelian

  48. Dalam menu Grafik Pesanan Pembelian dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Grafik Pesanan Pembelian berisi Periode Laporan dan Material.

    Gambar 4.51 Tampilan menu Grafik Pesanan Pembelian

  49. Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

  50. Gambar 4.52 Tampilan Cetak Grafik Pesanan Pembelian

  51. Tampilan Menu Laporan Delivery Order

  52. Dalam menu Laporan Delivery Order dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Laporan Delivery berisi Periode Laporan, kode Material, dan Format Laporan.

    Gambar 4.53 Tampilan Menu Laporan Delivey Order

  53. Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

  54. Gambar 4.54 Tampilan Cetak Laporan Delivery Order

  55. Tampilan Menu Grafik Delivery Order

  56. Dalam menu Grafik Delivery Order dapat di akses semua karyawan, Didalam menu Grafik Delivery Order berisi Periode Laporan dan Material.

    Gambar 4.55 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

  57. Tampilan Cetak Grafik Delivery Order

  58. Gambar 4.56 Tampilan Menu Grafik Delivery Order

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel (R), Celeron (R) CPU

  2. Monitor : LCD Acer

  3. Mouse : Acer

  4. Keyboard : Acer

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 500 GB

  7. Printer : Hp Deskjet f2276

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Windows 7

  2. Database server MySQL

  3. Microsoft Office 2010

  4. Sublime

  5. CodeIgniter-2.2.4.

  6. XAMPP v3.2.1

  7. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

  8. Aplikasi Browser (Google Chrome)

Hak Akses (Brainware)

  1. Staf Proyek

  2. Staf Gudang

  3. Staf Purchasing

  4. Manager

  5. Admin

Black Box Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program. Sistem Persediaan Bahan Material Pada PT Alam Dunia Engineering and Construciton yaitu dengan menggunakan Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Blackbox Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Adapun pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing sebagai-berikut:

Tabel 4.14 Metode Black box Testing

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode blackbox testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada login yang menggunakan username dan password. Jika login tidak lengkap dalam memasukkan username dan password maka sistem akan menampilkan pesan “username or pasword is required”. Contoh lainnya adalah proses permintaan pembelian setelah input , akan otomatis muncul di verifikasi Staf Purchasing yang selanjutnya jika dipilih internal akan muncul ke menu Pesanan Pembelian dan menu Terima material internal. Sedangakan jika ekternal akan muncul ke menu Delivery Order dan menu Terima material eksternal.

Implementasi

Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai-berikut:

Tabel 4.15 Jadwal Kegiatan Penelitian

Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat Menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai-berikut:

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem informasi Persediaan Bahan Material yang berjalan saat ini pada PT Alam Dunia Engineering and Construction Tangerang masih memiliki kekurangan dalam hal integrasi data, sebagai contoh pada proses semi komputerisasi yang dilakukan masih ada kesalahan input, Proses permintaan Material sampai pelaporan yang memakan waktu lama pada saat dibutuhkan info update.

  2. Prosedur Sistem Persediaan Bahan Material yang dilakukan belum berjalan dengan optimal karena tidak adanya back up data atau data cadangan sebagai arsip yang dimiliki perusahaan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data.

  3. Sistem yang diusulkan oleh peneliti menggunakan metode analisis CSF, menggunakan metode berorientasi Objek dengan tools Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Dalam percancangan sistem, peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL lalu metode penguian (testing). Peneliti menggunakan metode black box testing.

Saran

Adapun saran yang diharapkan oleh penulis sebagai berikut:

  1. Diperlukan adanya sosialisasi untuk menerapkan sistem yang baru, agar dapat memaksimalkan kinerja staf terkait.

  2. Diperlukan adanya Maintenance agar menghindari kerusakan pada sistem.

  3. Diperlukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan sistem.

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  2. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  5. Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
  6. Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  7. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta:
  8. Aliev, Rafik A. 2013. Behavioral Decision Making With Combined States Under Imperfect Information. International Journal of Information Technology & Decision Making. Canada: University of Alberta. Vol.12 No. 3-May 2013. http://www.worldscientific.com/doi/abs/10.1142/S0219622013500235. Diakses pada 31 Oktober 2016.
  9. Hidayat, Wahyu, dkk. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  10. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  11. Indrajani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  12. Ilamsyah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  13. Sutabri, Tata. 2014. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  14. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  15. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  16. Koo, Yoori. (2016:49-65). The Role of Designers in Integrating Societal Value in the Product and Service Development Processes. Hongik University, Seoul Republic of Korea: International journal of Design
  17. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  18. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  19. Sudaryono, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  20. Salangka, Ester.2013.”Penerapan Akuntansi Persdiaan Untuk Perencanaan Dan Pengendalian LPG Pada PT. Emigas Sejahtera Minahasa’.Manado:Universitas Sam Ratulangi.
  21. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nende Dewi. 2013 .Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan.Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  22. Divianto, 2012, Tinjauan Atas Planning, Replenishment (Skenario) dan Activities Inventory Control, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang
  23. Rusdah,2012. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat. Jakarta:Universitas Budi Luhur
  24. Gentisya Tri Mardiani (2013).”Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT TELKOM Cianjur Berbasis Web”. Vol.2 No.1,ISSN:2089-9033.Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika(KOMPUTA)
  25. Lee, Sunguk.2012 “Unified Modelling Language (UML) For International Journal of Database System and Computer Application vol. 5, No.1, March, 2012.
  26. Haerudin, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  27. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/67/69. Diakses pada 26 Maret 2017.
  28. Tiara, Khanna. Muhamad Yusup, Fiqih Arzia.2015. Penerapan Sistem Inventory Laboraturium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: CCIT Journal
  29. Sarwono, Jonathan.2013. Strategi Melakukan Riset. Yogyakarta:Andi Offset.
  30. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India : International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2
  31. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016:506). Object Oriented Programming (OOP) Approach to the Development of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki – Nigeria: International Journal of Computer Applications Technology and Research.
  32. Waspodo. Bayu, dkk. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  33. Tohari, Hamim.2014. astah-Analisa Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui pendekatan UML.Yogyakarta: Andi.
  34. Tohari, Hamim.2014. astah-Analisa Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui pendekatan UML.Yogyakarta: Andi.
  35. Shalahuddin,M. 201. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
  36. Shalahuddin,M. 201. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
  37. Sidik, Betha. 2012. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  38. Andika, Dewanto .2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung
  39. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  40. Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  41. Sidik, Betha. 2012. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  42. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  43. Meiska Firstiara Maudi, Arief Laila Nugraha, Bandi Sasmito. 2014. “Desain Aplikasi Sistem Informasi Pelanggan PDAM Berbasis Web GIS (Studi Kasus : Kota Demak)”. Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3, Juli 2014
  44. Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
  45. Sudaryono, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  46. Sidik, Betha. 2012. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
  47. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunalan Metode View Controller” .Jurnal CCIT Vol 6 No. 3 Mei 2013.
  48. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunalan Metode View Controller” .Jurnal CCIT Vol 6 No. 3 Mei 2013.
  49. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya, 2012. Bridge Between Black Box and White Box – Grey Box Testing Technique, International Journal of Electronics and Computer Science Engineering, Number 1, Volume 2. Hal.176-177
  50. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box
  51. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
  52. Ilamsyah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  53. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sistem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

  1. Kartu bimbingan dengan Pembimbing I Skripsi

  2. Kartu bimbingan dengan Pembimbing II Skripsi

  3. Kartu Study Tetap (KSTF)

  4. Form Validasi Skripsi

  5. Validasi Sidang Akademik

  6. Lembar Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

  7. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi

  8. Kwitansi Pembayaran Validasi Skripsi

  9. Kwitansi Pembayaran Sidang

  10. Kwitansi Raharja Career

  11. Daftar mata kuliah yang belum diambil

  12. Daftar Nilai

  13. Formulir Seminar Proposal Skripsi

  14. Formulir Permohonan Pergantian Judul Skripsi

  15. Formulir Pertemuan Stake Holder

  16. Kurikulum mata kuliah

  17. Sertifikat TOEFL

  18. Sertifikat PROSPEK

  19. Sertifikat IT Internasional

  20. a. Sertifikat Internasional Seminar Mobile Game Development Tahun 2015

  21. Sertifikat-Sertifikat IT Nasional

  22. a. Seminar Opini WTP BP RI Atas Laporan Keuangan Sektor Public Menjadi Salah Satu Indikator Terwijudnya Good Governnance Tahun 2015

    b. Seminar Peran Akuntansi Dalam Dunia Bisnis tahun 2017

    c. Seminar Perkembangan Teknologi Programming Dalam Era Big Data tahun 2017

    d. Seminar Peran dan Pengaruh Teknologi Dalam Masyarakat Kekinian

    e. Seminar Security Concept & Live Demo tahun 2014

    f. Seminar Enhancing Application tahun 2013

    g. Seminar Naional LP3M Tahun 2016

    h. Seminar Peran dan Pengaruh Teknologi informasi masyarakat kekinian dalam Sosial Budaya tahun 2017

  23. Surat Penerbitan Dokumen

  24. Curriculum Vitae (CV)

  25. Surat Pengantar Skripsi

Lampiran B

  1. Surat Penugasan dari Perusahaan

  2. Form Observasi

  3. Form Wawancara

  4. Surat Keterangan Implementasi Program

Lampiran C

  1. Form Permintaan Material

  2. Form Penawaran dari Supplier Ke Purchasing

  3. Form Pengorderan dari Purchasing ke Supplier

  4. Surat Jalan Pengiriman Material dari Supplier

  5. Invoice Penagihan dari Supplier

Contributors

NurkomalasariMS