SI1412482734

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PERSIAPAN SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482734
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PERSIAPAN SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482734
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PERSIAPAN SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482734
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
( Erick Febriyanto, S.Kom., M.T.I)
NID : 14018
   
NID : 14011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PERSIAPAN SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482734
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK

SEBAGAI MEDIA INFORMASI PERSIAPAN SIDANG

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482734
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412482734

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Information is a key to the success of a communication, but it also affects the process of communication activities. With the rapid advancement of Science Education and Technology plus the easy access to obtain information online in this increasingly modern era, the value of an information obtained must have quality, in other words an information must be accurate, relevant, timely and reliable in order to provide benefits to its users. Session of thesis / proposal session of thesis is a presentation process of writing that is considered ready and finished, students present the results of his scientific work on the Lecturer Tester (final hearing session). PESSTA + is an objective assessment information system of the session for students who can be accessed online through a website. PESSTA + has a viewboard that serves to display the validation status that students have submitted on PESSTA +. However, further development is needed because PESSTA + viewboard do not provide information about the process of preparation of the session, therefore, the difficulty of the Session Committee in monitoring the trial preparation process, the underlying problem is the research to develop PESSTA + viewboard by using Elicitation and Unified Modeling Language UML) as its System Analysis, in addition to the use of YII2 Framework as its Framework so as to provide solutions for the Session Committee in order to monitor the process of preparation of the trial.

Keywords: PESSTA +, Viewboard, Trial TA/Thesis,

ABSTRAK

Informasi merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu komunikasi, selain itu informasi juga dapat mempengaruhi proses terjadinya kegiatan komunikasi. Dengan pesatnya kemajuan Ilmu Pendidikan dan Teknologi ditambah dengan mudahnya akses untuk mendapatkan sebuah informasi secara online di zaman yang kian modern ini, maka nilai dari sebuah informasi yang didapatkan haruslah memiliki kualitas, dengan kata lain sebuah informasi haruslah akurat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya agar dapat memberikan manfaat bagi pengguna nya. Sidang skripsi / seminar proposal skripsi adalah proses presentasi penulisan yang dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir). PESSTA+ adalah sistem informasi penilaian objektif sidang bagi mahasiswa yang dapat diakses secara online melalui sebuah website. PESSTA+ memiliki viewboard yang berfungsi untuk menampilkan status validasi yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+. Namun dibutuhkan pengembangan lebih lanjut karena viewboard PESSTA+ saat ini tidak menyediakan informasi mengenai jalannya proses persiapan sidang, oleh sebab itu mengakibatkan sulitnya Panitia Sidang dalam memonitoring jalannya persiapan sidang, permasalahan tersebut mendasari penelitian ini untuk mengembangkan viewboard PESSTA+ dengan menggunakan metode Elisitasi dan Unified Modelling Language (UML) sebagai Analisis Sistem nya, selain itu penggunaan YII2 Framework sebagai Framework nya sehingga dapat memberikan solusi bagi Panitia Sidang agar dapat memonitoring jalannya proses persiapan sidang.

Kata kunci: PESSTA+, Viewboard, Sidang TA/Skripsi,


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan dalam melangkah, sehingga laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan amat sangat baik dan selesai dengan semestinya. Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.

Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbinngan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I. M.M. selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penullis.

  5. Bapak Erick Febriyanto, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penullis.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Kedua Orang Tua dan Adik yang senantiasa memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.

  8. Tim AUROR, YGK’14, TimUR4 dan Teman Seperjuangan (Randy, Yoyo, Priyatna) yang selalu memberikan dukungan serta semangat penulis dalam menyusun laporan Skripsi ini.

  9. BIJI Grup (Anggun, Anggy, Dina, Femi, Priyatna, Randy, Sarah, Yoyo, Yustin) yang selalu memberikan dukungan serta semangat penulis dalam menyusun laporan Skripsi ini.

  10. Seluruh anggota REC yang memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan Skripsi ini.

  11. Yuli Widiastuti yang senantiasa mendampingi, memotivasi serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

  12. Bang Yulianto yang senantiasa memotivasi serta memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

Penulis pun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai pemicu untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang, 23 Januari 2018
KEVIN RAMA PUTRA SHOLICHIN
NIM. 1412482734

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Logo PESSTA

  2. Gambar 2.2. Logo PESSTA+

  3. Gambar 2.3. Logo Rinfo

  4. Gambar 2.4. Logo Yii Framework

  5. Gambar 2.5. Relasi Dependency

  6. Gambar 2.6. Relasi Association

  7. Gambar 2.7. Relasi Generalization

  8. Gambar 2.8. Relasi Realization

  9. Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

  10. Gambar 3.2. Perguruan Tinggi Raharja

  11. Gambar 3.3. Green Campus

  12. Gambar 3.4. Pribadi Raharja

  13. Gambar 3.5. Lokasi Raharja

  14. Gambar 3.6. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

  15. Gambar 3.7. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

  16. Gambar 3.8. Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

  17. Gambar 3.9. Kerjasama Dalam Negeri

  18. Gambar 3.10. Kerjasama Luar Negeri

  19. Gambar 3.11. Flowchart Diagram Alur yang Berjalan

  20. Gambar 3.12. Use Case Diagram Alur yang Berjalan

  21. Gambar 3.13. Activity Diagram Alur yang Berjalan

  22. Gambar 3.14. Sequence Diagram Alur yang Berjalan

  23. Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

  24. Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan

  25. Gambar 4.3. Sequence Diagram yang Diusulkan

  26. Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan

  27. Gambar 4.5. HIPO Sistem yang Diusulkan

  28. Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

  29. Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

  30. Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

  31. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

  32. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

  33. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

  34. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

  35. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

  36. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

  37. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

  38. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

  39. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

  40. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 13

  41. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 14

  42. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 15

  43. Gambar 4.21. Halaman Utama

  44. Gambar 4.22. Menu Viewboard

  45. Gambar 4.23. Tampilan Popup

  46. Gambar 4.24. Tampilan Tooltip



DAFTAR TABEL

  1. Table 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Table 3.2. Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja

  3. Table 3.3. Jurusan /Prodi STMIK Raharja

  4. Table 3.4. Jurusan /Prodi AMIK Raharja

  5. Table 3.5. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Table 3.6. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  7. Table 3.7. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  8. Table 3.8. Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  9. Table 3.9. Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  10. Table 3.10. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu

  11. Table 3.11. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur 2

  12. Table 3.12. Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur 2

  13. Table 3.13. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  14. Table 3.14. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  15. Table 3.15. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  16. Table 3.16. Tugas dan Tanggung Jawab LKM

  17. Table 3.17. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur

  18. Table 3.18. Tugas dan Tanggung Jawab LRM

  19. Table 3.19. Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan &Ujian

  20. Table 3.20. Analisa SWOT

  21. Table 3.21. Matriks SWOT

  22. Table 3.22. Elisitasi Tahap 1

  23. Table 3.23. Elisitasi Tahap 2

  24. Table 3.24. Elisitasi Tahap 3

  25. Table 3.25. Final Draft Elisitasi

  26. Table 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem

  27. Table 4.2. Analisa SWOT Sistem yang Diusulkan

  28. Table 4.3. Matriks SWOT Sistem yang Diusulkan

  29. Table 4.4. Pengujian Blackbox

  30. Table 4.5. Pengujian Blackbox

  31. Table 4.6. Time Schedule

  32. Table 4.7. Estimasi Biaya


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Activity Diagram
Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)
Gambar 5. Daftar Simbol HIPO (Entity Relation Diagram)



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sidang skripsi / seminar proposal skripsi adalah proses presentasi penulisan yang dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya tersebut pada Dosen Penguji (sidang tugas akhir). Mahasiswa yang hasil ujian skripsinya diterima dengan revisi, melakukan proses revisi sesuai dengan masukan Dosen Penguji.

Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun tanpa tes. Dashboard adalah alat untuk melihat / membaca informasi yang terdapat pada halaman sebuah situs, menampilkan presentasi grafis mengenai status saat ini secara akurat dan tepat waktu (Real Time). Viewboard adalah alat seperti dashboard yang berfungsi untuk melihat informasi yang terdapat pada halaman sebuah situs, menampilkan presentasi grafis mengenai status saat ini secara akurat dan tepat waktu (Real Time) namun dalam Perguruan Tinggi Raharja lebih dikenal sebagai “Viewboard”.

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!". Yii merupakan salah satu framework pemrograman umum Web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi Web. Dikarenakan sangat ringan dan dilengkapi dengan mekanisme caching yang canggih, Yii sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, Content Management System (CMS), sistem e-commerce, dan lain-lain. Yii menggunakan model MVC (Model View Controller) yang bisa membuat aplikasi yang dibuat menjadi lebih terstruktur pengerjaannya. Yii melampaui framework PHP lain dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi. Yii didesain dengan hati-hati dari awal agar sesuai untuk pengembangan aplikasi Web secara serius. Yii bukan berasal dari produk pada beberapa proyek maupun konglomerasi pekerjaan pihak-ketiga. Yii adalah hasil dari pengalaman kaya para pembuat pada pengembangan aplikasi Web dan investigasi framework pemrograman Web dan aplikasi yang paling populer.

Dalam perkembangan ilmu teknologi dan informasi saat ini, membuat penyajian informasi memiliki peranan sangat penting bagi top level management untuk membantu mengambil keputusan, di masa ini sudah mulai banyak yang menggunakan sistem dashboard / viewboard, ditambah dengan perpaduan framework seperti YII dalam penyajian informasi nya sehingga memudahkan untuk membantu mengambil keputusan bagi top level management.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem informasi mengenai pelaksanaan sidang meliputi penilaian, pengumpulan berkas dan pelaksanaan sidang akhir / skripsi mahasiswa yaitu PESSTA dan pelayanan akademik khusus untuk penilaian objektif, hibah, jurnal, dan sertifikat yaitu PESSTA+.

PESSTA (PEnilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) adalah sebuah sistem informasi yang diciptakan dalam rangka melancarkan dan meningkatkan mutu pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi mahasiswa. Sistem PESSTA berfungsi untuk mempermudaah proses penilaian tugas akhir/skripsi mahasiswa oleh pembimbing, pelaksanaan pengumpulan berkas laporan tugas akhir/skripsi oleh mahasiswa, proses pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi, penilaian sidang tugas akhir/skripsi oleh dewan penguji, pembuatan form perbaikan sidang, dan pembuatan berita acara hasil sidang. Melalui sistem PESSTA, maka pengumpulan laporan tugas akhir/skripsi, penilaian pembimbing, pelaksanaan sidang, dan penilaian hasil sidang tugas akhir/skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) merupakan sebuah sistem validasi Penilaian Objektif Sidang yang dapat diakses secara mandiri dan online, sehingga Mahasiswa dapat melakukan submit dimanapun dan kapanpun. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 point Penilaian Objektif pada saat Sidang TA/Skripsi.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala - kendala apa saja yang ada pada sistem viewboard PESSTA+ yang sedang berjalan saat ini, untuk melakukan pengembangan sistem yang dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan viewboard PESSTA+ dalam memberikan informasi seputar Persiapan Sidang TA dan Skripsi yang dapat diakses oleh dosen maupun mahasiswa dalam memonitoring proses jalan nya persiapan sidang.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan viewboard PESSTA+ Berbasis YII Framework Sebagai Media Informasi Persiapan Sidang di Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian, kita pasti mengenal dengan sebuah rumusan masalah, rumusan masalah menjadi faktor penting yang menentukan jalannya sebuah penelitian atau sebagai sebuah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian. Sebuah rumusan yang berkaitan dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang ada, baik itu pada kedudukannya maupun kejadian atau peristiwa yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Terdapatnya rumusan masalah ini merupakan tugas penting dalam membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya pada Perguruan Tinggi Raharja, terutama pada penyajian informasi mengenai persiapan sidang, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem Viewboard yang ada pada PESSTA+ sudah menyediakan informasi khusus mengenai persiapan sidang di Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Apakah sistem Viewboard yang ada pada PESSTA+ dapat memudahkan user dalam melihat informasi pada Viewboard mengenai persiapan sidang pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi Raharja?

  3. Bagaimana mengembangkan Viewboard yang lebih informatif mengenai persiapan sidang pada sistem PESSTA+ di Perguruan Tinggi Raharja?

Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup mengenai penelitian ini tidak terlalu luas, sesuai dengan judul penelitian maka peneliti hanya mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu.

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada pribadi raharja.

  2. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada viewboard PESSTA+

  3. Viewboard PESSTA+ dapat diakses secara public

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian agar penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal, oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari penelitian yang peneliti lakukan :

  1. Menghasilkan viewboard yang sistematis pada PESSTA+.

  2. Memudahkan user dalam membaca informasi apapun mengenai persiapan sidang skripsi pada PESSTA+.

  3. Menghasilkan viewboard yang dapat memberikan informasi seputar persiapan sidang yang dibuat menggunakan PHP Framework lebih tepatnya YII Framework .

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat, setiap penelitian tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat, oleh karena itu manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat penelitian yang peneliti lakukan:

  1. Dengan adanya viewboard Persiapan Sidang pada PESSTA+ dapat memudahkan user untuk melihat informasi mengenai persiapan sidang

  2. Dengan adanya viewboard Persiapan Sidang pada PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi panitia sidang dalam memonitoring jalannya persiapan sidang.

  3. Dengan adanya viewboard Persiapan Sidang pada PESSTA+ dapat memberikan informasi persiapan sidang sebelum dimulainya pelaksanaan sidang yang dibuat menggunakan PHP Framework, lebih tepatnya YII Framework

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan ini dibutuhkan adanya metode penelitian, Menurut Sugiyono (2013:2)[1], “Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan beberapa metode yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Metode Observasi ialah pengamatan langsung menggunakan alat indera atau alat bantu untuk penginderaan suatu subjek atau objek. Observasi juga merupakan basis sains yang dilakukan dengan menggunakan panca indera atau instrumen sebagai alat bantu penginderaan, dalam penelitian ini observasi memakan waktu selama 6 bulan di Peguruan Tinggi Raharja.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Metode Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder yaitu Bapak Padeli, M.kom.,.

  5. Metode Studi Pustaka (Literature Research)

  6. Metode Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap berbagai buku, literatur, catatan, jurnal serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Metode Analisis Sistem

Menurut Murad (2013)[2], tahap analisa merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecahan masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis sistem elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini serta dengan menggunakan analisis SWOT. Strategi yang dihasilkan pada penelitian ini juga telah memiliki data yang kuantitatif.

Metode Perancangan

Proses perancangan yang digunakan untuk membuat viewboard Persiapan Sidang pada PESSTA+ yaitu dengan menggunakan tool Unified Modelling Language (UML), berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, Flowchart dan HIPO,

Metode Pengujian

Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program untuk menemukan kesalahan (error) sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam memahami objek yang dibahas, maka laporan ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran mengenai struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja, arti nama dan logo Perguruan Tinggi Raharja, keseluruhan jurusan dan konsentrasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML diantaranya Use case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang analisa sistem yang diusulkan, pemecahan masalah, batasan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language), Blackbox Testing, konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Definisi Pengembangan

Menurut Irfandi (2015:64)[3], “Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk - produk yang digunakan dalam proses pembelajaran, pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dengan sebelumnya”.

Menurut I Made Tegeh dan I Made Kirna (2013:13)[4], “Pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas atau laboratorium, dan bukan untuk menguji teori”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu proses atau upaya untuk meningkatkan suatu hal agar lebih baik dari sebelumnya.

Konsep Dasar Media

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[5], media adalah alat, alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan dan sebagainya), wayang juga dapat dipakai sebagai media, pendidikan, perantara dan penghubung, -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat - alat elektronik modern, misalnya radio, televisi dan film.

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, layar, proyektor) atau alat penghubung yang berupa film.

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas.

  4. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi dan radio.

  5. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Romney dan Steinbart (2015:3)[6], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar”.

Menurut Gelinas dan Dull (2012:11)[7], “Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan tujuan pokok”.

Menurut Norman L. Enger dalam Sutabri (2012:12)[8] menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[8], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System), Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System), Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System), Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System), Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System), Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System), Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals), Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013:22)[9], Sistem adalah kumpulan dari sub sistem/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depan nya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[10], “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklarifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya dan Nina Larasati (2012:284)[11], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Dari beberapa pernyataan para ahli mengenai pengertian informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data, fakta atau objek yang telah melalui proses pengolahan sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna agar dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014:6)[12], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan di distribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013:17)[13], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang terdiri dari sub sistem yang saling terintegrasi dan dapat mengumpulkan lalu memproses data menjadi sebuah informasi sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi si pengguna.

Konsep Dasar Business Intelligence

Definisi Business Intelligence

Dikutip dari jurnal Philbert dan Paramita, (2015:2)[14], “Busines Intelligence adalah sebuah istilah yang menggabungkan arsitektur, tools, database, analytical tools, aplikasi dan metodologi. Tujuan utama dari BI adalah memungkinkan akses interaktif (terkadang secara real-time) kepada data, untuk memungkinkan manipulasi data dan untuk memberikan kemampuan terhadap manajer bisnis dan analis untuk melakukan analisis yang tepat.”

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin, (2014:2)[15], “Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

Menurut Armadyah Amborowati dan M.Suyanto (2015)[16], “Business Intelligence adalah dukungan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan top manajemen dan menyediakan fakta yang ada di lingkungan organisasi.”

Teori Khusus

Konsep Dasar Dashboard

Definisi Dashboard

Menurut Dwi Januarita dan Teduh Dirgahayu (2015:166)[17], “Dashboard merupakan tampilan visual mengenai informasi paling penting yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan atau lebih dan dapat diatur di satu layar sehingga lebih mudah dipantau oleh user. Perguruan tinggi memerlukan lebih dari satu jenis dashboard untuk mendukung upaya penjaminan dan peningkatan mutu”.

Menurut Mita Rohayati (2014:2)[18], “Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas”.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Dashboard adalah sebuah aplikasi yang berfokus pada penyajian data / informasi agar terlihat lebih menarik dan mudah dipahami yang bertujuan untuk membantu dalam hal pengambilan keputusan.

Konsep Dasar Viewboard

Definisi Viewboard

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, dan Maya Ima Erviani (2013 : 62)[19], "Definisi viewboard : Technology Partners (2014), ViewBoard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom dashboard. The dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your database to manage the information feeds. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa viewboard adalah aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya agar dapat mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan".

Menurut Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti (2016 : 251)[20], “Viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan”.

Dalam Perguruan Tinggi Raharja Dashboard lebih dikenal dengan nama viewboard yang merupakan suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan, dan sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan .

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Dashboard merupakan visualisasi dari informasi penting guna mecapai suatu tujuan tertentu.

Konsep Dasar PESSTA

Definisi PESSTA
Gambar 2.1. Logo Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir (PESSTA)

Sumber : http://pessta.ilearning.me/

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem penilaian yang digunakan dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat localhost dan hanya penguji yang dapat mengaksesnya,

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu :

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-Jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

  2. Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  3. RhjFox

  4. RhjFox, forum yang berupa opensource PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  5. Magics Channel

  6. Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk meng-upload video, tetapi juga dapat meng-upload image dan audio.

  7. PEN+

  8. PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS, UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  9. Airzone

  10. Airzone merupakan situs web yang bergerak dibidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  11. FGR (First Generation Resources)

  12. FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  13. GO+ (Green Orchestra Plus)

  14. GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  15. Virtual Account

  16. Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk dihafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  17. ZPreneur

  18. ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang dicetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih kearah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  19. ZFord

  20. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  21. iLP (iLearning Plus)

  22. Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  23. DID (Dream Innovation Day)

  24. Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah di informasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  25. PESSTA+

  26. Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem pemberian nilai validasi jurnal dan hibah secara online.

  27. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

  28. Yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah sistem validasi Penilaian Objektif Sidang yang dapat diakses secara mandiri dan online, sehingga Mahasiswa dapat melakukan submit dimanapun dan kapanpun. Yang ditujukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memenuhi 10 point Penilaian Objektif pada saat Sidang TA/Skripsi.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Gambar 2.2. Logo Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir Plus (PESSTA+)

Sumber : http://pesstaplus.raharja.me/

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas. Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

  1. Filosofi warna Hijau

  2. Warna hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  3. Filosofi warna emas

  4. Warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  5. Filosofi warna biru

  6. Warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  7. Warna hitam

  8. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+

Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi jurnal

  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi jurnal secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit validasi jurnal sejak semester 1 jika memang sudah ada.

Konsep Dasar Ten Pilar iLearning (TPi)

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning

Perguruan Tinggi Raharja.

Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC). Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi : iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), Rinfo (Email Raharja.info), iRAN (iLearning Raharja Ask & News), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), ROOSTER (Role Online System Ticketing Raharja), iMe (iLearning Media), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning

Survey).

Konsep Dasar Rinfo

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja [2014:104], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja)[21] “ Merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.


Gambar 2.3. Logo Rinfo

(Sumber : http://Raharja.ac.id)

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing - masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu - satunya. Satu akun tersebut digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2013:19)[22], analisis SWOT diartikan sebagai:

“Analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats)”.

Menurut Hasbullah, (2014:45)[23], “Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.”

Dari kedua definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah sebuah metode analisa yang memaksimalkan 4 hal yaitu kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threats),

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi dkk (2014:439)[24] Yii Framework adalah sebuah kerangka kerja dapat diartikan sebagai kumpulan script yang di manfaatkan untuk membantu developer atau programmer dalam memecahkan sebuah permasalahan dengan terciptanya suatu program yang bermanfaat.

Dikutip dari Website resmi yiifamework.com (2010), Menyebutkan bahwa Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi Web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller controller depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.


Gambar 2.4. Logo Yii Framework

Versi Yii

Yii saat ini memiliki dua versi mayor, yakni: Yii 1.1 dan Yii 2.0. Yii versi 1.1 yang merupakan versi lama, saat ini hanya dalam tahap pemeliharaan semata. Sedangkan Yii 2.0 adalah hasil penulisan ulang dari Yii 1.1 dengan mengadopsi teknologi dan protokol terbaru seperti Composer, PSR, namespace, trait dan sebagainya. Yii versi 2.0 adalah generasi terbaru Yii dan akan menerima setiap usaha pengembangan utama (sekarang). Panduan ini ditujukan untuk Yii versi 2.0.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder,Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.

  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

  6. Skin dan theme: Yii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.

  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi.

  11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

  12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fingsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

  13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.

  14. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Keunggulan Yii Framework

Dari kesekian banyaknya PHP Framework itu,Yii adalah salah satu yang dapat di andalkan sehingga dapat di pertimbangkan dalam dunia programmer dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan suatu aplikasi yang berbasis Website. Dibawah ini adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework serta banyak PHP Framework yang ada.

  1. Gii code generator. Gii merupakan tampilan Yii Framework guna mengadakan view ,template model control dan form yang di dalamnya terdapat CRUD lain lagi dengan PHP Framework yang di dalamnya menerapkan berbagai file ataupun data-data yang orientasi .

  2. Form handling. Gii menciptakan form “active” fields. Yang berhubungan jika sebuah Form akan di pasangkan kepada required Yii Framework akan bisa menyiapkan layanan yang dibutuhkan.

  3. HTML Grid component. Dapat menampilkan data-data dalam bentuk fitur dengan fasilitas paging, automatic sorting dan odd rows, coloring of even dan lain-lain

  4. jQuery integration adalah semua hal yang ada baik itu tampilan websitenya yang akan di implementasikan di dalam suatu baris code bahasa pemrograman dan tidak diharuskan menggunakan bahasa pemrograman HTML, Java script ataupun CSS supaya menjadikannya tampilan yang lebih indah dan

  5. Translations membuat website multifungsi di Yii sehingga menjadikan lebih mudah.

  6. Database relations.

  7. Yii mendukung dengan lazy loading. Itu berarti tidak harus menuliskan JOIN pada setiap kali akan mendapatkan nilai berupa angka dari sebuah tabel yang lain.

  8. Consistency.

Dari ketiga teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa Yii Framework adalah sebuah tampilan yang terdapat kumpulan script sehingga membantu programmer dalam mengerjakan project yang akan dibangun.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[25], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering .It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

Menurut Saputra (2012:51)[26], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI.

    Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[27], Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Dalam UML terdapat berbagai macam diagram diantaranya yaitu:

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

  2. Menurut Carina Titus (2016:20)[28] dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

  3. Diagran Use-Case (Use-Case Diagram)

  4. Memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini dikatakan penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan.

  5. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

  6. Berisi interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Diagram Sequence

  8. Menurut Wijayanto (2013:35)[29],”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

  9. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

  10. Tipe khusus dari diagram diatas yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Relasi Unified Modeling Language (UML)

Ada 4 (empat) relasi dalam Unified Language Modeling (UML), yaitu:

  1. 1. Ketergantungan (Dependency)

  2. Merupakan hubungan dimana terjadi perubahan yang ada pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.


    Gambar 2.5. Relasi Dependency

  3. Asosiasi (Association)

  4. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu projek dengan bagian-bagiannya. Suatu bentuk asosiasi merupakan agregasi untuk menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.


    Gambar 2.6. Relasi Association

  5. Generalisasi (Generalization)

  6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.


    Gambar 2.7. Relasi Generalization


  7. Realisasi (Realization)

  8. Merupakan operasi yang seutuhnya dilakukan oleh suatu objek. Dimana realisasi ini menunjukan hubungan elemen yang ada di bagian tanpa anak panah akan merealisasikan apa yang dinyatakan oleh elemen yang ditunjuk anak panah.

    Gambar 2.8. Relasi Realization

Definisi Flowchart

Menurut Julianto, W (2014 : 36)[30] , Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang dikerjakan secara keseluruhan maupun secara terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur – prosedur yang ada dalam sistem. Pada system ini data training akan diolah untuk menjadi aturan atau Rule, kemudian aturan tersebut akan dijadikan sebuah aturan baku yang digunakan sebagai prediksi keputusan data-data yang baru.

Menurut Rachmat Hidayat (2014:41)[31], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa Flowchart adalah suatu diagram dengan simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses atau prosedur dalam suatu program secara mendetail sehingga dapat membantu analyst dan programmer dalam memecahkan masalah dalam suatu program.

Definisi HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[32], “HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2005:284)[33], bagan HIPO (Hierarchy Input Proses Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas menerangkan apa yang dikerjakan suatu program, data yang digunakan dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibandingkan dengan bagan arus, sangat rinci, mudah dimodifikasi, fleksibel dan mudah dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tigas jenis bagan, yaitu : daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka peniliti mengambil kesimpulan bahwa HIPO adalah alat yang digunakan untuk dokumentasi program yang di kembangkan dan di dukung oleh IBM, namun sekarang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.

Definisi BlackBox Testing

Menurut Mohd. Ehmer Khan dan Farmeena Khan (2012)[34], berpendapat bahwa “It is a technique of testing without having any knowledge of the internal working of the application. It only examines the fundamental aspects of the system and has no or little relevance with the internal logical structure of the system..”

Menurut Arzan Muharom, Rinda Cahyana dan H. Bunyamin (2013 : 2)[35], “Black-Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Menurut Sukamto, Rosa. A dan Shalahuddin (2013:275)[36], Menyebutkan bahwa “Black-Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi. fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa Black-Box Testing merupakan sebuah metode pengujian program tanpa adanya pengetahuan mengenai kode atau cara kerja dalam suatu program tersebut yang bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi masukan dan keluaran dalam suatu program telah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Literature Review

Metode studi pustaka (literature review) dilakukan guna menunjang dari metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam menggali referensi-referensi yang berkaitan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sebelumnya banyak peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal dengan sistem penerbitan jurnal elektronik dan penelitian lainnya. Adanya studi pustaka (literature review) ini untuk mengidentifikasi kesenjangan, meneruskan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya dan menghindari pembuatan ulang.

Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti pada tahun (2016)[20], yang berjudul “Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang penerapan aplikasi viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Khanna Tiara, Tuti Nurhaeni dan Ika amalia pada tahun (2016)[37], yang berjudul “Penerapan Viewboard Go+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa”. Penelitian ini membahas tentang penerapan aplikasi viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse. Sistem Go+ merupakan ini juga merupakan salah satu bagian dari Future IT Raharja (FIR).


  3. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Khanna Tiara dan Maya Ima Erviani pada tahun (2016)[19], yang berjudul “Optimalisasi Viewboard Rhjfox Berbasis Bootstrap Sebagai Sistem Penunjang Keputusan”. Penelitian ini membahas tentang penerapan aplikasi viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Henderi, Untung Rahardja, Qory Oktisa Aulia dan Muhamad Hendri pada tahun (2011)[38], yang berjudul “Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Aplication and Methodologies”. Penelitian ini membahas metodologi dan aplikasi dashboarding information system (DIS) untuk institusi sektor pendidikan sebagai model sistem informasi pengukuran dan evaluasi capaian kinerja organisasi dalam bentuk key performance indicator (KPI). Dalam implementasinya, aplikasi DIS dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP untuk membuat aplikasi front office sebagai interface dan software fusionchart sebagai aplikasi pembuat grafik. Aplikasi DIS yang dibuat juga menggunakan eXtensible Markup Language (XML).

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Herry Sofyan dan Simon Pulung Nugroho pada tahun (2016)[39], yang berjudul “Pengembangan Academic Information Dashboard Executive (A-Index) dengan Pentaho Data Integration dan Qlikview”. Penelitian ini membahas tentang sistem akademik dashboard yang dibangun untuk mendukung evaluasi kinerja yang berkelanjutan,

  6. Penelitian ini dilakukan oleh Ketan Joshi, Siddesh Masurkar, Akhilesh Tawde dan Jyotsna Gharat pada tahun (2017)[40], yang berjudul “Business Intelligence (BI) Dashboard Utility”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan Dashboard Business Intelligence sebagai sarana penunjang keputusan dalam perekrutan pada departemen pemerintahan Maharashtra (India),

  7. Penelitian ini dilakukan oleh Palash Bera dan Louis Philippe Sirois pada tahun (2016)[41], yang berjudul “Displaying Background Maps in Business Intelligence Dashboards”. Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan chart maps dalam dashboard business intelligence,

  8. Penelitian ini dilakukan oleh Jun Che, Zimo Zhang, Tianli Zhang dan Guan Li pada tahun (2016)[42], yang berjudul “Dashboard Performance Analyzer ”. Penelitian ini membahas tentang evaluasi untuk pengoptimalan dashboard, performa dari dashboard dievaluasi untuk menentukan efisiensi waktu memuat (load) data dari dashboard,

  9. Penelitian ini dilakukan oleh Sónia Rocha, Jorge Bernardio, Isabel Pedrosa dan Ilda Ferreira pada tahun (2017)[43], yang berjudul “Dashboard and Indicators for a BI Healthcare System”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan dashboard dan indikator - indikator nya untuk menyajikan informasi mengenai sistem kesehatan,

  10. Penelitian ini dilakukan oleh Gavin McArdle dan Rob Kitchin pada tahun (2016)[44], yang berjudul “The Dublin Dashboard : Design and Development of a Real - Time Analytical Urban Dashboard”. Penelitian ini membahas tentang penggunaan dashboard untuk memonitoring perkembangan yang ada pada kota Dublin di Irlandia, dalam upaya mewujudkan smart city,


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Sumber daya manusia makin hari semakin diperhitungkan guna kemajuan suatu negara yang sangat berperangaruh sekali terhadap segala macam bidang terutama dari bidang pendidikan yang berfokus dalam bidang komputer khususnya di Perguruan Tinggi daerah Kota Tangerang yang semakin marak berbondong-bondong untuk menjadi yang terbaik dan memberikan inovasi baru untuk masyarakat umum.

Sebagaimana diketahui dunia komputer dan seluruh perangkat yang serba modern serta berbagai macam kecanggihan dalam penggunaannya khususnya dalam dunia kerja baik instansi pemerintahan maupun swasta selalu ada perubahan dengan cepat dan akurat. Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja dalam prosesnya tentu memiliki tujuan untuk membantu dan menunjang peran pemerintah dalam hal membenahi kehidupan bangsa Indonesia dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menghadapi dan mengikuti setiap perkembangan zaman yang semakin modern dan tidak lepas dari teknologi.

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, Sehingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama dalam bidang pendidikan Komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Sebagaimana diketahui seperti Perguruan Tinggi yang berbasis komputer pada umumnya termasuk Perguruan Tinggi Raharja yang pada awal mulanya hanya sebuah lembaga kursus komputer yang sering disebut LPPK ( Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) yang berlokasi di Jl.Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. Berikut ini Sejarah Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada tabel 3.1 :


Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Berikut di bawah ini merupakan Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada table 3.2 :

Tabel 3.2 Sertifikat Akreditasi Perguruan Tinggi Raharja

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.4 Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  2. Berikut ini visi dari Perguruan Tinggi Raharja :

    Tabel 3.5 Visi Perguruan Tinggi Raharja

    Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas dan konsistensi pendidikannya, serta memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi dan modern, terutama dibidang teknologi informasi dan komputer. Menjadikan pribadi Raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

  3. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  4. Tabel 3.6 Misi Perguruan Tinggi Raharja

    Misi yang pertama adalah Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu. Misi selanjutnya adalah menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga tercipta lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, kreatif dan inovatif serta memiliki daya saing dan semangat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Adapun misi yang terakhir adalah melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bisnis yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja

Komposisi warna yang digunakan antara lain merah, hijau, biru, abu-abu serta putih dengan makna sebagai berikut:

  1. Warna merah yang bermakna melambangkan kedinamisan dan keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan terbaru.

  2. Warna hijau yang bermakna mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/ persaudaraan.

  3. Warna biru yang bermakna mencerminkan keabadian dan kesahajaan dalam kehidupan.

  4. Warna abu-abu yang bermakna mencerminkan kemajuan pemikiran, kemodernan dan keintelegensian.

  5. Warna putih yang bermakna mencerminkan ketulusan dan keikhlasan.

Arti Nama Raharja

Gambar 3.2 Perguruan Tinggi Raharja

Sumber:Sumber: raharja.ac.id

Kata Raharja berawal dari Motto kota dan kabupaten Tangerang adalah Bhakti yang artinya Adhi Kerta Raharja dan Setya Kerta Raharja yang mempunyai arti kesejahteraan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri agar mampu membantu pemerintah untuk ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera dalam menguasai teknologi.

Arti Green Campus

Gambar 3.3 Green Campus

Sumber : raharja.ac.id

Green Campus, yaitu Kampus Hijau yang mempunyai arti yang luas "Green" atau bisa disebut juga dengan "Green Leaves" sering dimaknai dengan masih hijau generasi muda Indonesia ialah bibit-bibit unggul yang masih hijau serta green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang berhasil dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power bermakna kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk mendorong seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.4 Pribadi Raharja

Sumber : raharja.ac.id

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang harus memiliki keyakinan sesungguhnya Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) ialah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademik, diantaranya Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi.

Lokasi Kampus

Gambar 3.5 Lokasi Raharja

Sumber : Google Maps

Kampus Modern, Jalan Jenderal Sudirman No. 40, Modern Cikokol - Tangerang, Banten 15117.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus memiliki sebuah struktur organisasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha yang berguna menunjukkan kerangka hubungan antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping hal tersebut, juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sumber:http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/struktur_organisasi_raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  3. Direktur

  4. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan


  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.16 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.17 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.18 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.19 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut Pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja:


Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi (A)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)

Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd’s Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008

Gambar 3.7. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini yaitu gambaran wujud komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing pada era globalisasi saat ini.

Gambar 3.8. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.9. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/)

Kerjasama Luar Negeri

Gambar 3.10. Kerjasama Luar Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Yang Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan saat ini untuk melihat total poin Penilaian Objektif sidang yang telah valid pada viewboard PESSTA+ adalah setelah mahasiswa submit pada PESSTA+, admin mengecek ke absahan dan verifikasi kemudian mahasiswa dapat melihat hasil poin penilaian objektif sidang pada viewboard PESSTA+.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk memaparkan rancangan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.


Flowchart Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.11 Flowchart Diagram Alur yang Berjalan

Dapat dijelaskan dalam gambar 3.11 Flowchart sistem yang berjalan, yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program

  2. 8 (delapan) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), Viewboard PESSTA+, Viewboard Sidang, Viewboard Penilaian Jurnal, Viewboard Hibah, Viewboard Sertifikat, Viewboard Widuri, Search Validasi, Viewboard Sidang,

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12 Use Case Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan saat ini

  2. Terdapat 2 (tiga) Actor, yaitu Mahasiswa dan Admin

  3. Terdapat 5 (lima) behavior, yaitu Login SSO, Submit Penilaian Objektif, Mengecek Keabsahan Data Validasi, Verifikasi Data, Menampilkan Viewboard PESSTA+.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.13 Activity Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 1 (satu) initial node, sebagai objek yang diawali.

  2. Terdapat 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Akses PESSTA+, Login SSO, Submit Penilaian Objektif, Mengecek Keabsahan Data Validasi, Verifikasi Data, Mengirim Email Notifikasi, Cek Viewboard PESSTA+.

  3. Terdapat 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.14 Sequence Diagram Alur yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 2 (dua) Actor, yaitu Mahasiswa dan Admin

  2. Terdapat 2 (dua) Entity class yang menggambarkan sebuah penggambaran akses pada PESSTA+ dan akses viewboard PESSTA+.

  3. Terdapat 2 (dua) Boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari Login SSO dan submit penilaian objektif.

  4. Terdapat 8 (delapan) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Akses pada PESSTA+.

    2. Login menggunakan Rinfo.

    3. Submit Penilaian Objektif.

    4. Submit.

    5. Menerima hasil submit.

    6. Mengecek data validasi dan verifikasi data.

    7. Mengirim email notifikasi berisi “Valid/Tidak Valid”.

    8. Mengecek status Valid / Tidak Valid pada viewboard PESSTA+.

Analisa SWOT Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini di identifikasi kan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur - unsur internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur - unsur eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem Viewboard PESSTA+ di Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.20. Analisa SWOT

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

  1. Strategi S-O (Strength - Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

  2. Strategi S-T (Strength - Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

  3. Strategi W-O (Weakness - Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.


Tabel 3.21. Matriks SWOT

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecah Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Pada Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta disetiap semester selalu mengadakan Sidang / TA Skripsi dimana tujuannya diadakan ujian tersebut salah satunya adalah untuk mengetahui seberapa jauh hasil penelitian dan analisa yang didapatkan selama proses penelitian berlangsung. Di Perguruan Tinggi Raharja menerapkan sistem viewboard PESSTA+ sebagai sarana media informasi, akan tetapi dalam viewboard PESSTA+ tidak tersedia informasi yang dapat memberikan kemudahan bagi Panitia Sidang, Dosen maupun Mahasiswa dalam memonitoring proses persiapan sidang TA dan Skripsi.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan diatas maka peneliti berniat untuk megembangkan sistem viewboard yang sudah ada pada PESSTA+ agar menyediakan informasi seputar Persiapan Sidang.

Analisa Batasan Alur

Adapun batasan pada analisa alur yang dilakukan peneliti adalah untuk memudahkan Panitia Sidang, Dosen, Mahasiswa dan seluruh Pribadi Raharja dalam hal penyampaian informasi seputar Persiapan Sidang TA/Skripsi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati hingga meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada alur yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari masalah yang dihadapi, yaitu :

  1. Dengan dibuatnya sistem informasi viewboard Persiapan Sidang PESSTA+ diharapkan Panitia Sidang dapat melihat sejauh mana proses yang sedang berjalan mengenai kesiapan penyelenggaraan sidang.

  2. Dengan adanya viewboard Persiapan Sidang dapat memberikan kemudahan bagi Dosen maupun Mahasiswa untuk melihat informasi tentang jalannya persiapan sidang.

  3. Dengan dibuatnya sistem viewboard yang bisa diakses secara public agar memudahkan Pribadi Raharja dalam mengakses informasi seputar persiapan sidang.


User Requirement (Elisitasi)

Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011)[45], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk segera dieksekusi”.Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Functional requirements

    2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    3. Nonfunctional requirements

    4. Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

    5. Constraints (psudo requirement)

    6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi Tahap 1

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait dengan melalui proses wawancara.


Tabel 3.22 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Diserable, dan Innsential (MDI).


Tabel 3.23 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan langkah mengenleminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High


Tabel 3.24 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi :

Final draft elisitasi disajika berupa strategi yang sudah dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.25 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Prosedur Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisa dan penelitian pada sistem viewboard PESSTA+ yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, maka tahapan selanjutnya adalah membahas mengenai usulan sistem yang akan dikembangkan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada viewboard PESSTA+ ini akan menyediakan informasi bagi Panitia Sidang, Dosen, Mahasiswa dan semua Pribadi Raharja perihal Persiapan Sidang, selain itu juga dapat memberikan kemudahan bagi Ketua Panitia Sidang dalam memonitoring jalannya persiapan sidang.

Berdasarkan kebutuhan sistem tersebut, perlu adanya tindakan lebih lanjut untuk untuk merancang sistem yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama, dalam menganalisa prosedur yang diusulkan ini menggunakan Flowchart dan UML (Unified Modelling Language), lalu dalam hal perancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan peneliti menggunakan HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output).

Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada gambar 4.1 Use Case Diagram yang Diusulkan, terdiri dari 3 actor yaitu :

  1. Panitia Sidang.

  2. RPU.

  3. Admin PESSTA+.

Dan juga mempunyai 4 behavior atau perilaku diantaranya yaitu sebagai berikut :

  1. Memberikan data mahasiswa sidang.

  2. Menyusun jadwal sidang.

  3. Memberikan laporan perkembangan sidang.

  4. Mengupload ke PESSTA+.

Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) initial node sebagai objek yang diawali.

  2. 4 (Empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya yaitu :

    1. Memberikan Data Mahasiswa Sidang

    2. Menyusun Jadwal Sidang.

    3. Memberikan laporan perkembangan sidang.

    4. Upload ke PESSTA+.

  3. 1 (Satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan .

Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.2. Sequence Diagram yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. 3 (Tigaa) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu RPU, Panitia Sidang dan admin PESSTA+.

  2. 1 (Satu) Entity Class yang menggambarkan sebuah penggambaran sistem PESSTA+.

  3. 4 (Empat) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Memberikan Data Mahasiswa Sidang .

    2. Menyusun Jadwal Sidang.

    3. Memberikan laporan perkembangan sidang.

    4. Upload ke PESSTA.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut ini akan dijabarkan mengenai analisis SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal lingkungan, lalu terdapat faktor eksternal lingkungan yang terdiri dari kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Flowchart Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan

Dapat dijelaskan pada Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang Diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (Dua) Simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish”.

  2. 8 (Delapan) Simbol Proses yang menyatakan bahwa suatu proses / tindakan tersebut dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah akses PESSTA+, Viewboard PESSTA+, Viewboard Persiapan Sidang, Viewboard Sidang, Viewboard Penilaian Objektif, Viewboard Dosen Pembimbing, Viewboard Jurusan, Search Validasi dan Traffic Pages.

Rancangan Program

Dalam proses pembuatan sistem viewboard PESSTA+, maka rancangan program sangat dibutuhkan, rancangan program akan menjelaskan penggunaan dari sistem yang dibuat, dalam hal ini peneliti menggunakan HIPO (Hieararchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan metode pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang digambarkan berupa struktur yang berisi diagram, dimana dalam diagram ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, sepeti yang tertera pada gambar 4.5. berikut ini.


Gambar 4.5. HIPO Pada Viewboard PESSTA+

Berikut ini merupakan spesifikasi program viewboard PESSTA+, diantaranya yaitu :

  1. Button Akses Viewboard.

  2. Fungsi : Untuk masuk kedalam viewboard PESSTA+.

    Hak Akses : Seluruh Pribadi Raharja.

    Proses :

    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/web/site/login

    2. Arahkan kursor ke menu viewboard PESSTA+.

    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman viewboard.

  3. Menu Utama.

  4. Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama pada program.

    Proses : Pada Menu Utama terdapat 7 (Tujuh) menu pilihan.

  5. Viewboard Persiapan Sidang.

  6. Fungsi : Untuk memonitoring jalannya proses persiapan sidang

    Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor ke VB Persiapan Sidang.

  7. Viewboard Sidang.

  8. Fungsi : Untuk mengecek jumlah poin penilaian objektif, serta dosen yang membimbing mahasiswa TA dan Skripsi.

    Proses : Pada Menu Utama arahkan kursor ke VB Sidang.

  9. Viewboard PO.

  10. Fungsi : Untuk melihat hasil keseluruhan dari total valid dan tidak valid mahasiswa TA dan Skripsi yang telah mencoba untuk submit.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard PO.

  11. Viewboard DosPem.

  12. Fungsi : Untuk mengecek status total poin penilaian objektif sidang dosen pembimbing yang membimbing mahasiwa TA dan Skripsi.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard DosPem.

  13. Viewboard Jurusan.

  14. Fungsi : Untuk menampilkan jumlah total mahasiswa jurusan yang melaksanakan TA dan Skripsi.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard Jurusan.

  15. Search Validasi PO

  16. Fungsi : Untuk menampilkan status jumlah poin penilaian objektif sidang mahasiswa pribadi Raharja.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Search Validasi PO.

  17. Traffic Pages

  18. Fungsi : Menampilkan history login dari akses viewboard.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Traffic Pages.

Strategi

Strategi merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan sistem informasi yang telah dianalisi menggunakan analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi PESSTA+. Pembahasan dalam strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, diantaranya sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Merubah 6 Bagian warna pada chart secara otomatis menggunakan 3 warna.


  2. Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

  3. Strategi 2 : Menampilkan 6 Bagian grafik pada Bar Chart di Viewboard.


  4. Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

  5. Strategi 3 : Merubah text dan warna pada kesimpulan scara otomatis menggunakan 2 warna.


  6. Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

  7. Strategi 4 : Menampilkan 7 Tooltip tiap grafik dan text kesimpulan


  8. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

  9. Strategi 5 : Menampilkan 4 info box yang dapat di klik


  10. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

  11. Strategi 6 : Menampilkan 4 Popup dalam info box


  12. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

  13. Strategi 7: Menampilkan 6 jenis icon dalam VB Persiapan Sidang


  14. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

  15. Strategi 8 : Memiliki 2 page di dalamnya


  16. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

  17. Strategi 9 : Memiliki 4 table yang saling terkoneksi dengan database


  18. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

  19. Strategi 10 : Memiliki 1 tabel khusus berisi penjelasan VB



  20. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10

  21. Strategi 11 : Membuat 5 video Project


  22. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 11

  23. Strategi 12 : Memiliki 3 artikel tutorial viewboard PESSTA+ pada iRan


  24. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 12

  25. Strategi 13 : Mendapatkan 100 VLC video project


  26. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 13

  27. Strategi 14 : mendapat 100 view pada video 3MT


  28. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 14

  29. Strategi 15 : Membuat 15 cermi project


  30. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 15

Testing

Metode Implementasi

Menurut Nasution (2012: 118)[46], “Implementasi atau pengujian adalah tahapan di mana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”. Implementasi pada program sistem viewboard PESSTA+ Pada Perguruan Tinggi Raharja dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program, selain itu tujuan dari metode ini adalah untuk menemukan kesalahan suatu fungsi pada program.

Blackbox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan Sistem viewboard PESSTA+ yaitu sebagai berikut:

Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa TA dan Skripsi Pada Menu viewboard Sidang.

Tabel 4.4. Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa Sidang dan Penguji Pada Menu viewboard Persiapan Sidang

Tabel 4.5. Pengujian Blackbox Pada Grafik Progress Pada Viewboard Persiapan Sidang

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu dan submenu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Selain itu setelah dilakukan nya pengujian pada grafik, jika grafik di klik maka akan muncul tooltip yang berisi tentang rincian data yang telah masuk, hal ini sangat membantu bagi user untuk memahami grafik yang ada di Viewboard Persiapan Sidang.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Dalam proses pembuatan viewboard PESSTA+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut :

  1. Sistem Operasi : Windows® 7 Home Premium

  2. Processor : Intel® Core™ i3-4170 CPU @ 2.23 GHz

  3. Monitor : 15.0 HD LCD

  4. VGA : NVDIA GeForce GT 525M

  5. System Type : 64 Bit

  6. RAM : 2 GB DDR3 Memory

  7. Storage : 1TB HDD

Spesifikasi Software

Dalam proses pembuatan viewboard PESSTA+ ini dijalankan menggunakan komputer dengan spesifikasi software sebagai berikut :

  1. Microsoft Windows 7 Home Premium

  2. Google Chrome

  3. Codeanywhere (web)

  4. XAMPP

  5. Sublime Text 3

  6. WinRAR

Hak Akses (Brainware)

User yang dapat mengakses viewboard PESSTA+ ini diantaranya adalah :

  1. Admin

  2. Publik

  3. Pribadi Raharja

Implementasi

Tampilan Layar Sistem yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama

  2. Gambar 4.21. Halaman Utama

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal setiap user (mahasiswa TA/Skripsi) masuk ke dalam halaman http://pesstaplus.raharja.ac.id/

  3. Tampilan Halaman Menu viewboard persiapan sidang

  4. Gambar 4.22. Menu Viewboard

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman viewboard persiapan sidang di viewboard PESSTA+ berfungsi agar Panitia Sidang maupun Pribadi Raharja dapat melihat jalannya proses persiapan sidang

  5. Tampilan Popup Info Box Mahasiswa

  6. Gambar 4.23. Tampilan Popup

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan popup dari info box mahasiswa pada viewboard persiapan sidang di viewboard PESSTA+ menampilkan cuplikan data mengenai mahasiswa yang sidang.

  7. Tampilan tooltip pada grafik Persiapan Sidang

  8. Gambar 4.24. Tampilan Tooltip

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tooltip dari grafik batang pada viewboard persiapan sidang di viewboard PESSTA+ menampilkan info mengenai proses data yang sudah terupload.

Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya, yang disajikan dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6. Time Schedule

Estimasi Biaya

Tabel 4.7. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

  1. Sebelumnya pada viewboard PESSTA+ tidak tersedia informasi khusus mengenai persiapan sidang, maka setelah dikembangkan, viewboard PESSTA+ kini sudah memiliki informasi khusus mengenai persiapan sidang.

  2. Sebelumnya pada viewboard PESSTA+ user tidak dapat mengakses informasi mengenai persiapan sidang, maka setelah dikembangkan viewboard PESSTA+ user dapat mengakses informasi mengenai persiapan sidang.

  3. Sebelumnya pada viewboard PESSTA+ masih menggunakan Data-Table sebagai elemen penyajian data nya dan tidak memiliki informasi mengenai persiapan sidang, namun setelah dikembangkan, viewboard PESSTA+ kini menyajikan informasi menggunakan elemen grafik batang dan info box selain itu mempunyai informasi mengenai persiapan sidang

Saran

Untuk meningkatkan viewboard PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya menambahkan fitur baru agar sistem dapat menampilkan viewboard yang berisi informasi seputar jalannya Sidang Skripsi ataupun TA.

  2. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan elemen design baru sehingga viewboard ini nantinya akan terlihat lebih user friendly.

  3. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat membuat viewboard PESSTA+ berbasis Android / iOS agar mempermudah dalam mengakses informasi dimana pun dan kapan pun.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sugiyono (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
  2. Murad, D. F., Kusniawati, N., & Asyanto, A. (2013). Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, 7(1).
  3. Irfandi (2015). Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Dan Bola Voli. Yogyakarta: Deepublish.
  4. Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan ajar metode penelitian pendidikan dengan addie model. Jurnal Ika, 11(1).
  5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  6. Romney, M. B., Steinbart, P. J., & Cushing, B. E. (2000). Accounting information systems (pp. 638-641). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
  7. Gelinas, U. J., Dull, R. B., & Wheeler, P. (2011). Accounting information systems. USA : Cengage learning.
  8. 8,0 8,1 Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi, penerbit Andi.
  9. Susanto, A. (2013). Sistem Informasi Akutansi. Bandung: Lingga Jaya
  10. Dr. H.A. Rusdiana, M., & Moch. Irfan, S. M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:Pustaka Setia.
  11. Maimunah, Sunarya, L., & Larasati, N. (2012). Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT, 5(3).
  12. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akutansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  13. Taufiq, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. Setiawan, P. L., & Paramita, A. S. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Business Intelligence Berbasiskan Arsitektur Aplikasi Akuntansi Accurate. Jurnal Informatika dan Sistem Informasi, 1(2), 133-141.
  15. Arifin, M. (2014). Business Intelligence untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi. Prosiding SNATIF, 279-286.
  16. Amborowati, A. & Suyanto, M., (2015). December. “Studi Dukungan Marketing Intelligence Pada Strategi Pemasaran”. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).
  17. Januarita, D., & Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS). Jurnal Infotel, 7(2), 165-169.
  18. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Edisi, 1.
  19. 19,0 19,1 Rahardja, U., Tiara, K., & Erviani, M. I. (2016). OPTIMALISASI VIEWBOARD RHJFOX BERBASIS BOOTSTRAP SEBAGAI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN. Technomedia Journal, 1(1), 50-64.
  20. 20,0 20,1 Rahardja, U., Pratama, D., & Susanti, E. (2016). Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 9(03), 251-257.
  21. Rahardja, U., & Prastiwi, W. (2014). Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. CCIT Journal STMIK Raharja, 7(3), 480-496.
  22. Rangkuti, F. (2011). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  23. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. (2014). Model pendampingan UMKM pangan melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 43-49.
  24. Warsito, A. B., & Yusup, M. (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal 3 (STMIK RAHARJA), 7(3), 437-451.
  25. Arif, M., & Sarwar, S. (2015). Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications, 120(15).
  26. Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  27. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, I. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8.
  28. Titus, C. (2016). A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Applications, 145(9).
  29. Wijayanto, T. (2012). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek di UD ANEKA JAYA SURABAYA (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).”.Surabaya : Universitas Airlangga.
  30. Windy, J., Rika, Y., & Mochammad, K. S. (2014). Algoritma C4. 5 Untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Scan: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 9(2), 33-39.
  31. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global, 4(2).
  32. Praptiningsih, Y. E. (2012). Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. UG Journal, 6(1).
  33. Zulkifli, A. M. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pustaka Utama.
  34. Khan, M. E., & Khan, F. (2012). A comparative study of white box, black box and grey box testing techniques. Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl, 3(6).
  35. Muharom, A., Cahyana, R., & Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma, 10(1).
  36. Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
  37. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.
  38. Henderi, R. U., Qory, O., & Muhamad, H. (2011). Dashboarding Information Systems for The Education Sector: Application and Methodologies. Tangerang Perguruan Tinggi Raharja.
  39. Sofyan, H., & Nugroho, S. P. (2016). Pengembangan Academic Information Dashboard Executive (A-INDEX) Dengan PENTAHO DATA INTEGRATION dan QLIKVIEW. Telematika, 13(1), 17-22.
  40. Joshi, K., Masurkar, S., Tawde, A., & Gharat, J. (2017). Business Intelligence (BI) Dashboard Utility.
  41. Bera, P., & Sirois, L. P. (2016). Displaying Background Maps in Business Intelligence Dashboards. IT Professional, 18(5), 58-65.
  42. Jun, C. H. E., Zhang, Z., Zhang, T., & Guan, L. I. (2016). U.S. Patent No. 9,280,443. Washington, DC: U.S. Patent and Trademark Office.
  43. Rocha, S., Bernardino, J., Pedrosa, I., & Ferreira, I. (2017, April). Dashboards and Indicators for a BI Healthcare System. In World Conference on Information Systems and Technologies (pp. 81-90). Springer, Cham.
  44. McArdle, G., & Kitchin, R. (2016). The Dublin Dashboard: Design and development of a real-time analytical urban dashboard. ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, 4, 19.
  45. Untung, R., & Hidayati, M. N. (2011). Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT, 4.
  46. Nasution, R. E. (2012). Implementation SMS Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis.

Contributors

Kevinrama97, Resti Rahmawt