SI1412482682

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI

MAHASISWA TA DAN SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482682
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI

MAHASISWA TA DAN SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412482682
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,19 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI

MAHASISWA TA DAN SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI



Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482682
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
NID : 14018
   
NID : 99001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI

MAHASISWA TA DAN SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI



Dibuat Oleh :

NIM
: 1412482682
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,19 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI

MAHASISWA TA DAN SKRIPSI

PADA PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :

NIM
: 1412482682
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412482682

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT'

System development is an effort to improve the quality of the system to be more innovating. Raharja College is one of the College of computer science that has many academic activities in support of the system. At the Raharja College there are PESSTA+ system (assessment of the trial Theses and final project Plus) which provides convenience for students as a medium to satisfy the trial judgement thesis points. The supervisor's assessment it is important to make it easy for lecturers in giving an assessment supervisor addressed to students of the TA and the Thesis. However, in the supervisor's assessment system currently has a problem that is still using the local network which can only be accessed at college. From the problem that it is necessary the presence of the supervisor's assessment on the development to be accessible on the system PESSTA+ so that it becomes more systematic, organized, accessible anywhere online. On the development of the scoring system the supervisor uses the method of system swot analysis and Elisitasi. And using one Framework PHP is Yii Framework.

Keywords: Assessment of lecturers, PESSTA+, Thesis.

ABSTRAK

Pengembangan sistem merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sistem agar lebih berinovasi. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu perguruan tinggi ilmu komputer yang memiliki banyak sistem dalam mendukung kegiatan akademiknya. Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sistem PESSTA+(Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa sebagai media untuk memenuhi poin penilaian sidang skripsi. Penilaian Pembimbing sangatlah penting untuk memudahkan dosen dalam memberikan penilaian pembimbing yang ditujukan kepada mahasiswa TA dan Skripsi. Namun, pada sistem penilaian pembimbing saat ini memiliki permasalahan yaitu masih menggunakan jaringan lokal yang hanya dapat diakses dikampus. Dari permasalahan itu maka perlu adanya pengembangan pada penilaian pembimbing agar dapat diakses pada sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih sistematis, terorganisir, dapat diakses dimana saja secara online. Pada pengembangan sistem penilaian pembimbing ini menggunakan metode analisis swot dan elisitasi. Dan menggunakan salah satu Framework PHP yaitu Yii Framework.

Kata kunci: Penilaian Pembimbing, PESSTA+, Skripsi.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan, dengan kesehatan yang diberikan pula, penulis dapat menyelesaikan laporan ini sehingga dapat berjalan dengan sangat baik dan selesai dengan semestinya. Penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum perkuliahan. Peneliti pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan ini tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom., M.T.I selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peneliti.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.

  7. Kedua Orang Tua dan Adik yang senantiasa memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.

  8. Semua teman-teman yang selalu memberikan dukungan serta semangat penulis dalam menyusun Skripsi ini.


Peneliti pun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai acuan untuk berkarya lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.


Tangerang, 19 Januari 2018
YOYO SYOIFANA
NIM. 1412482682

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. Logo PESSTA Lokal

  2. Gambar 1.2. ​ Alur Sistem Berjalan

  3. Gambar 2.1. Logo PESSTA+

  4. Gambar 2.2. Logo Rinfo

  5. Gambar 2.3. Logo Yii Framework

  6. Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

  7. Gambar 3.2. Green Campus

  8. Gambar 3.3. Pribadi Raharja

  9. Gambar 3.4. Struktur Organisasi

  10. Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

  11. Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

  12. Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

  13. Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri

  14. Gambar 3.9. Flowchart Sistem yang berjalan

  15. Gambar 3.10. Use Case Diagram Alur yang berjalan

  16. Gambar 3.11. Activity Diagram Alur yang berjalan

  17. Gambar 3.12. Sequence Diagram Sistem yang berjalan

  18. Gambar 4.1​. Use Case Diagram yang diusulkan

  19. Gambar 4.2.​ Activity Diagram yang diusulkan

  20. Gambar 4.3​. Sequence Diagram yang diusulkan

  21. Gambar 4.4. Flowchart Sistem yang berjalan

  22. Gambar 4.5. HIPO Pada Penilaian Pembimbing

  23. Gambar 4.6. Pembuktian Strategi 1

  24. Gambar 4.7. Pembuktian Strategi 2

  25. Gambar 4.8. Pembuktian Strategi 3

  26. Gambar 4.9. Pembuktian Strategi 4

  27. Gambar 4.10. Pembuktian Strategi 5

  28. Gambar 4.11. Pembuktian Strategi 6

  29. Gambar 4.12. Pembuktian Strategi 7

  30. Gambar 4.13. Pembuktian Strategi 8

  31. Gambar 4.14. Pembuktian Strategi 9

  32. Gambar 4.15. Pembuktian Strategi 10 (Halaman Admin)

  33. Gambar 4.16. Pembuktian Strategi 10 (Halaman Dosen)

  34. Gambar 4.17. Pembuktian Strategi 11

  35. Gambar 4.18. Pembuktian Strategi 12

  36. Gambar 4.19. Pembuktian Strategi 13

  37. Gambar 4.20. Pembuktian Strategi 14

  38. Gambar 4.21. Pembuktian Strategi 15

  39. Gambar 4.22. Pengujian Login Sistem PESSTA+

  40. Gambar 4.23. BlackBox Testing Menu Submit Penilaian Pembimbing

  41. Gambar 4.24. Tampilan Login PESSTA+

  42. Gambar 4.25. Halaman Utama Penilaian Pembimbing

  43. Gambar 4.26. Halaman Input Nilai

  44. Gambar 4.27. Halaman ​Submitted​ Penilaian Pembimbing

  45. Gambar 4.28. Time Schedule

  46. Gambar 4.29. Estimasi Biaya



DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  3. Tabel 3.3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

  4. Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja

  5. Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Tabel 3.6 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  7. Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  8. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur

  9. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu

  10. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II

  11. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III

  12. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik

  13. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial

  15. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa

  16. Tabel 3.16 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional

  17. Tabel 3.17 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa

  18. Tabel 3.18 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian

  19. Tabel 3.19 Analisis SWOT

  20. Tabel 3.20 Matriks SWOT

  21. Tabel 3.21 Elisitasi Tahap I

  22. Tabel 3.22 Elisitasi Tahap II

  23. Tabel 3.23 Elisitasi Tahap III

  24. Tabel 3.24 Final Draft Elisitasi

  25. Tabel 4.1 Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

  26. Tabel 4.2 Analisis SWOT sistem yang diusulkan

  27. Tabel 4.3 Matriks SWOT sistem yang diusulkan


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 2. Simbol Class Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


Gambar 4. Simbol StateChart Diagram





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan dengan alat pengukur tertentu, seperti soal dan lembar pengamatan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik (Kunandar, 2013:66)[1]. Penilaian juga merupakan acuan untuk memperoleh informasi tentang seberapa baik hasil belajar dari peserta didik atau apapun yang sudah dicapai peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.

Menurut Setiani (2014:01)[2], PO Pembimbing adalah penilaian yang hasilnya lebih pasti, bisa diyakini keabsahannya, tidak melibatkan perkiraan dan asumsi terhadap subjektif. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor : 081/SK-PENETAPAN/PT/I/2018 tentang ketentuan penilaian objektif sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja poin 1 yaitu komposisi penilaian sidang komprehensif terdiri dari Pembimbing 30%, Penilaian Objektif (PO) 20% dan Penguji 50%. Jadi, sesuai dengan SK tersebut, Penilaian Pembimbing memiliki bobot penilaian sebesar 30% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif TA/Skripsi.


Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Yii merupakan salah satu dari sederet PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama YII singkatan dari Yes It Is. (Sri Rahayu, Muhamad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi : 2015)[3].


PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) adalah sebuah sistem informasi yang diciptakan untuk memperlancar dan meningkatkan mutu pelaksanaan sidang tugas akhir/skripsi mahasiswa. Sistem PESSTA Lokal berfungsi untuk memudahkan penilaian TA/Skripsi mahasiswa oleh pembimbing, pelaksanaan pengumpulan berkas laporan TA/Skripsi oleh mahasiswa, proses pelaksanaan sidang TA/Skripsi, penilaian sidang tugas akhir/skripsi oleh dewan penguji, pembuatan form perbaikan sidang, dan pembuatan berita acara hasil sidang. Melalui sistem PESSTA Lokal, maka pengumpulan laporan tugas akhir/skripsi, penilaian pembimbing, pelaksanaan sidang, dan penilaian hasil sidang tugas akhir/skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.

Namun pada sistem yang berjalan saat ini pada PESSTA Lokal, terdapat berbagai kekurangan seperti saat dosen akan melakukan penilaian kepada mahasiswa TA/Skripsi tidak dapat dilakukan di luar kampus Perguruan Tinggi Raharja, sehingga hanya dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan lokal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, Sehingga menyulitkan dosen yang ingin mengakses dari luar kampus.



Gambar 1.1. Logo PESSTA Lokal

(Sumber : http://pessta.ilearning.me/)


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem Penilaian Pembimbing PESSTA Lokal yang sedang berjalan saat ini dan melakukan pengembangan sistem yang memudahkan dosen dalam memberikan penilaian pada PESSTA+ yang berkaitan dengan penilaian objektif sidang pada Perguruan Tinggi Raharja.


Maka hal inilah yang menjadi landasan penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul: “PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN PEMBIMBING PADA PESSTA+ BERBASIS YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA PENGINPUTAN NILAI EXPERT JUDGEMENT MAHASISWA TA DAN SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI.” .

Rumusan Masalah

Di dalam sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) ini masih memiliki kekurangan diantaranya yaitu sistem PESSTA yang hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Dengan di gunakannya jaringan LAN ini maka sistem PESSTA tidak dapat diakses dimanapun karena terbatasi oleh jaringan lokal saja. Dalam menyelesaikan suatu permasalahan maka harus ada suatu penelitian untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah. Berikut adalah alur sistem yang berjalan sistem penilaian pembimbing pada PESSTA :


Gambar 1.2. Alur Sistem Penilaian Pembimbing yang berjalan saat ini


Rumusan masalah yaitu adanya pertanyaan yang akan ditemukan jawabannya melalui metode pengumpulan data. Rumusan masalah sebuah awal dari penelitian yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja.


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka terdapat beberapa hal yang dijadikan rumusan masalah antara lain:

  1. Bagaimana Penilaian Pembimbing pada sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) yang sudah berjalan saat ini?

  2. Apakah proses Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA saat ini sudah efektif dan optimal?

  3. Bagaimana mengembangkan Sistem Penilaian Pembimbing agar dapat diakses secara online?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini, maka harus ada ruang lingkup masalah, ruang lingkup merupakan suatu batasan untuk memudahkan dilaksanakannya penelitian agar lebih efektif dan efisien. Berikut adalah ruang lingkup masalah yang akan dibahas diantaranya:

  1. Penelitian ini di fokuskan untuk dosen sebagai pembimbing mahasiswa TA/Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Pada saat login tidak lagi menggunakan username dan password lagi, melainkan menggunakan Single Sign On(SSO).

  3. Penelitian ini berfokus pada Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+.

  4. Di implementasikan hanya untuk pengguna Rinfo.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan agar dapat di laksanakannya suatu penelitian. Oleh karena itu sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Tujuan dari penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting karena tujuan akan membuat suatu penelitian menjadi lebih terarah dan sesuai dengan rencana awal. Di bawah ini berikut beberapa tujuan dari penelitian yang penulis lakukan:

  1. Untuk mengetahui bagaimana Penilaian Pembimbing pada sistem PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi & Tugas Akhir) yang sudah berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Untuk mengetahui cara agar Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA dapat diakses secara online.

  3. Menerapkan Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+ agar memudahkan dosen dalam menginput nilai yang ditujukan kepada mahasiswa TA/Skripsi.

Manfaat

Setiap penelitian tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat, manfaat yang diberikan pasti akan sangat berguna bagi pengguna nantinya. Berikut beberapa manfaat penelitian yang penulis lakukan:

  1. Dengan adanya Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+, memberikan kemudahan bagi dosen dalam menginput nilai, karena dapat di akses dimana saja secara online.

  2. Dengan adanya Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+ diharapkan lebih efisien dari segi waktu.

  3. Dengan adanya Sistem Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+ ini dapat menghasilkan data nilai PO Pembimbing yang valid.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Di bawah ini adalah metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini:

Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian Skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi(Pengamatan)

  2. Pengertian Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang di rencanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat di kontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya). Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung selama 6 (enam) bulan mengenai proses alur Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA di Perguruan Tinggi Raharja. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, penulis dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu proses perancangan untuk penerapan Penilaian Pembimbing pada Sistem PESSTA+.

  3. Metode Wawancara

  4. Wawancara adalah sebuah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh penanya dan narasumber sebagai orang yang ditanya. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari informasi, meminta keterangan, atau menanyai pendapat tentang suatu permasalahan kepada seseorang. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa wawancara adalah kegiatan menggali informasi dari narasumber dengan cara tanya jawab. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder yaitu Bapak Padeli, M.Kom.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Menurut Sugiyono, 2012).

Metode Analisis Sistem

Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisa sistem dilakukan untuk mengamati kebutuhan sistem sehingga dapat di analisa kelemahan-kelemahan dari sistem tersebut. Pada dasarnya metode analisis berperan penting, dimana metode ini bagian dari sebuah penelitian penting untuk melakukan analisa. Setelah proses pengumpulan data yang dijadikan sebagai sebuah strategi. Dalam hal ini untuk mencapai sebuah strategi yang sudah ditentukan sebelumnya, perlu di dasari atas adanya sebuah pembagian yang ditinjau dari banyak hal. Pembagian tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan mulai dari elisitasi tahap satu, elisitasi tahap dua, elisitasi tahap tiga dan elisitasi final yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi serta dengan menggunakan analisis SWOT.

Metode Perancangan

Proses perancangan aplikasi sistem informasi untuk Penilaian Sidang TA/Skripsi dengan menggunakan tools Unified Modeling Language (UML) dan Flowchart. Berdasarkan hasil analisa diatas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Metode Pengujian Sistem

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir. Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black Box Testing ini merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan uji coba pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan peneliti dalam membuat laporan Skripsi ini secara sistematis, maka laporan ini terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum antara lain Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas beberapa definisi ataupun teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan antara lain adanya beberapa literatur review yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas analisa organisasi, gambaran umum, sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, jurusan Perguruan Tinggi Raharja serta alur sistem yang berjalan saat ini yaitu Diagram Use case, Sequence dan Diagram Activity.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan mengenai analisa sistem yang berjalan. Sistem dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari use case diagram, sequence diagram, activity diagram, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, analisa sistem yang berjalan menggunakan metode SWOT, metode perancangan flowchart, dan testing menggunakan black box.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini membahas tentang kesimpulan serta saran yang diberikan penulis dari hasil laporan Skripsi ini.


DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Nugroho (2017:4)[4], “Pengembangan sistem merupakan serangkaian aktivitas mulai dari konsep yang terwujud gagasan, proses pengembangannya, hingga implementasi dan operasionalnya. Rangkaian kegiatan tersebut berjalan secara berkesinambungan guna memperbaiki sistem yang lama. Perancangan dan pengembangan sistem akuntansi penjualan harus sesuai dengan perkembangan perusahaan dan perkembangan teknologi sehingga sistem yang digunakan nantinya dapat membantu kinerja perusahaan”.

Menurut Irfandi (2015:64)[5], Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran, pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Menurut Rozalena dan Dewi (2016:109)[6], “Pengembangan adalah konsekuensi dari hasil pendidikan dan pelatih yang diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan pengembangan adalah suatu proses penyiapan individu dalam pembelajaran untuk pembuatan produk dan juga untuk meningkatkan pengetahuan setiap individu.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015:7)[7] mengatakan bahwa, “Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya”.

Menurut Tyoso (2016:1)[8], Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan sosial yang ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan sistem adalah suatu jaringan kerja pada suatu organisasi yang saling berhubungan untuk menggapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 3-5)[9], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah di luar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan di kendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang di masukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem

  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Julianto (2016:5)[10], Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut:

  1. Sistem alamiah (natural system) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.

  2. Sistem tiruan (artificial system) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia juga dapat pula mengejar tujuan lainnya. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.

  3. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektivitas mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran tertentu dari sistem yang digunakan. Di dalam SIM, keanekaragaman dan volume transaksi yang diolah, atau kepuasan pemakai sistem adalah ukuran efektivitas. Ukuran ini dapat dievaluasi dan di bandingkan dengan sistem komputer atau kapasitas sistem memori, atau biaya pengoperasian sebuah pusat data, untuk mencapai tingkat efektivitas tertentu adalah sebuah ukuran efisiensi sistem.

  4. Sistem deterministic ( deterministic system) bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.

  5. Sistem probabilistic (probabilistic system) dapat di lavak hanya dengan menggunakan nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika di bandingkan dengan sebuah central processor computer.

  6. Sistem tertutup (closed system) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya maka output dari sistem ini tidak berhubungan dengan lingkungannya pula.

  7. Sistem terbuka (opened system) merupakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan. Dengan memasukan unsur pengganggu (negative entropy). Sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Konsep Dasar Penilaian

Definisi Nilai

Menurut Arifin dalam Hidayatullah (2013:13)[11], nilai adalah suatu pola normatif yang berfungsi sebagai penentu tingkah laku yang diiginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi bagian-bagiannya.

Menurut Kuperman dalam Purnomo (2012)[12], menyebutkan bahwa nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternative.

Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu konsep abstrak didalam diri manusia yang dianggap baik, benar, salah, dan buruk sebagai penentu tingkah laku.

Definisi Penilaian

Menurut Arikunto dalam jurnal Sasomo (2015)[13], “Penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan ketercapaian tujuan pendidikan, bahkan aktivitas penilaian dapat pula digunakan untuk mengambil keputusan. Penilaian dilakukan dengan berbagai cara dan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi”.

Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri (Dikutip dari Media Pendidikan, 2011)[14]

Dari kedua pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah kegiatan mengumpulkan suatu informasi untuk mengambil suatu keputusan yang tepat.

Prinsip Penilaian

Menurut Anwar (2015)[15], Prinsip penilaian dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:

  1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.

  2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.

  3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.

  4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.

  5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.

  6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.

  7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Definisi Bimbingan

Menurut Rahmawati, R (2013)[16], Bimbingan merupakan suatu proses bantuan terhadap individu dalam menyelesaikan masalahnya, sehingga mereka mampu menciptakan kehidupan yang berarti dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab di lingkungannya.

Sementara itu, bimbingan menurut Aisyah (2015:68)[17], bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.

Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses belajar yang diarahkan oleh seseorang yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu atau menyelesaikan suatu masalah.

Definisi Penilaian Objektif Pembimbing

Menurut Setiani (2014:01)[2], Penilaian objektif pembimbing adalah penilaian yang hasilnya lebih pasti, bisa diyakini keabsahannya, tidak melibatkan perkiraan dan asumsi terhadap subjek. Penilaian objektif pembimbing disini merupakan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama TA/Skripsi. Penilaian objektif pembimbing memiliki respon yang baik dari faktor fisiologis mahasiswa karena dapat membangkitkan faktor rajin pada diri mahasiswa.

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[18], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio.


Kemudian dari definisi diatas dapat disimpulkan media merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana (2014:71)[19] Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol

yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu obeservasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[20], “Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”.

Dari pendapat yang dikemukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah barang mentah yang menggambarkan kejadian dalam suatu struktur tertentu.

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[21], informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.

Menurut Muslihudin, dkk (2016 : 9)[20], Informasi merupakan data yang di olah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan Karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memberikan nilai dan manfaat yang nyata bagi penerimanya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Wing Wahyu Winarno dalam buku Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)[20], mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja sama, yang digunakan untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan baik”.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. (Hutahaean, 2014: 13)[9].

Dari kedua definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain.

Definisi Business Intelligence

Menurut Armadyah Amborowati dan M.Suyanto (2015)[22], “Business Intelligence adalah dukungan strategi pemasaran yang digunakan untuk menjawab pertanyaan top manajemen dan menyediakan fakta yang ada di lingkungan organisasi”.

Dikutip dari jurnal Muhammad Arifin yang berjudul Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi (2014:2)[23], Menyatakan bahwa Business Intelligence merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi informasi yang digunakan untuk membantu kegiatan seperti mengumpulkan data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja perusahaan. Dengan kegiatan BI tersebut maka sebuah organisasi atau perusahaan akan dengan mudah dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Singkatnya BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa business intelligence adalah seperangkat solusi sistem informasi yang dapat menuntun kepada percepatan pengambilan keputusan dalam tingkat akurasi yang tinggi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Murad (2013: 49)[24], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext ”.

Menurut Sumaryadi Adi (2014: 4)[25], “Website bisa diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman web yang saling berhubungan dan kemudian di onlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya dalam sebuah server internet yang diakses menggunakan perangkat lunak yang disebut browser .

Definisi PESSTA

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem penilaian yang digunakan dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat localhost dan hanya penguji yang dapat mengaksesnya,

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu :

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-Jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

  2. Student iLearning Service Plus atau biasa disebut SIS+ merupakan sistem yang dibuat khusus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada Pribadi Raharja.

  3. RhjFox

  4. RhjFox, forum yang berupa open source PHPBB yang di sediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai media aktivitas/kegiatan, sarana komunikasi.

  5. Magics Channel

  6. Magics Channel merupakan kependekan dari Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services. Dalam dunia internet semacam YouTube, Dailymotion, Vimeo, dll. Kegunaannya bukan hanya untuk mengupload video, tetapi juga dapat mengupload image dan audio.

  7. PEN+

  8. PEN+ merupakan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa. Dosen bisa mengakses PEN+ dengan cara mengunjungi sisplus.raharja.ac.id maka dosen bisa menginput nilai UAS, UTS, dan Tugas Mandiri hasilnya akan langsung tersubmit dan terkirim berupa notifikasi ke email mahasiswa bagian kelas yang terkait.

  9. Airzone

  10. Airzone merupakan situs web yang bergerak di bidang E-Commerce dengan nama situs airzone.me terbentuk pada tanggal 5 Mei 2014 dengan menggunakan metodologi B2C (Business To Consumen), adalah metode transaksi jual beli antara perusahaan (penjual) kepada konsumen akhir yang dilakukan secara online, dengan memberikan pelayanan langsung kepada konsumen melalui produk atau jasa.

  11. FGR (First Generation Resources)

  12. FGR merupakan suatu jasa professional services yang menyediakan jasa scan plagiarisme untuk Laporan Skripsi, TA (Tugas Akhir), KKP (Kuliah Kerja Praktek), tugas-tugas dan penjiplakan dari suatu tulisan atau karangan atas karya orang lain.

  13. GO+ (Green Orchestra Plus)

  14. GO+ merupakan sebuah sistem informasi keuangan mahasiswa yang digunakan untuk menampilkan rincian biaya perkuliahan mahasiswa yang isinya terdiri dari RBR dan RBK dengan secara online. Dengan adanya GO+, mahasiswa tidak harus datang ke kampus hanya untuk mengecek biaya perkuliahan pada Box SiS sehingga mempermudah mahasiswa dalam mengetahui informasi pembayaran perkuliahan.

  15. Virtual Account

  16. Virtual Account adalah nomor unik yang mewakili sebuah rekening melalui kombinasi nomor kode bank dan nomor ID nasabah yang bisa digunakan oleh nasabah untuk membayar tagihan. Nomor virtual account yang ada di Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 5 digit kode bank dan 10 digit NIM mahasiswa. Jadi lebih mudah untuk di hafal oleh mahasiswa. Untuk virtual account Perguruan Tinggi Raharja menggunakan bank BCA.

  17. ZPreneur

  18. ZPreneur merupakan sebuah konsep baru yang di cetuskan oleh Untung Rahardja. ZPreneur lebih ke arah pengusaha yang memanfaatkan high-tech untuk kebutuhan usaha. Berawal dari arti Z itu adalah memberi dampak positif, artinya seorang Zpreneur (ZP’er) lebih mengutamakan edukatif dari pada money.

  19. ZFord

  20. ZFord merupakan tempat/wadah/platform pendanaan project atau usaha dengan cara mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang.

  21. iLP (iLearning Plus)

  22. Merupakan suatu inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning yang sebelumnya sudah ada pada Perguruan Tinggi Raharja.

  23. DID (Dream Innovation Day)

  24. Merupakan sebuah bentuk dan wadah untuk kemampuan, sebuah karya, atau inovasi bagi para pribadi raharja maupun umum yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi nyata, dengan cara mengikuti sebuah kompetisi apapun yang telah diinformasikan secara online melalui situs DID (Dream Innovation Day).

  25. PESSTA+

  26. Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus merupakan sebuah sistem penilaian objektif sidang dan terdapat 10 penilaian objektif sebagai persyaratan sidang bagi mahasiswa TA/Skripsi.

  27. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

  28. Yaitu sistem yang dimiliki kampus Raharja untuk memberikan hak paten pada suatu karya yang harus diberikan hak paten agar tidak terjadi penjiplakan.

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat artikel ilmiah yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja maka perlu dilakukan validasi jurnal di PESSTA+.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.1. Logo PESSTA+

Sumber : http://pesstaplus.raharja.me/

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas. Berikut penjelasan dari warna yang menjadi filosofi logo PESSTA+ :

  1. Filosofi warna Hijau

  2. Warna hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  3. Filosofi warna emas

  4. Warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  5. Filosofi warna biru

  6. Warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  7. Warna hitam

  8. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk di definisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+

Adapun tujuan dari PESSTA+ yaitu:

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan penilaian objektif ke 10 yaitu jurnal.

  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi jurnal secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit penilaian objektif ke 10 yaitu jurnal sejak semester 1 jika memang sudah ada.

Definisi PHP

Menurut Rotmianto (2016:21)[26], definisi PHP adalah akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (Hyper Text Markup Language).

Sedangkan Menurut Sahu, D.R, dan Tomar D.S., (2015:21)[27], PHP Hypertext Preprocessor (PHP) adalah skrip bahasa yang dirancang untuk membangun situs web dinamis. Dan juga bahasa scripting yang diterima secara luas oleh web popular aplikasi seperti Wikipedia. Fungsi dinamis script PHP memungkinkan programmer untuk mengeksekusi kode jauh secara instan, menggunakan variabel dinamis dan untuk membangun baru penciptaan fungsi.

Dari semua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi dkk (2014:439)[28], Yii Framework adalah sebuah kerangka kerja dapat diartikan sebagai kumpulan script yang di manfaatkan untuk membantu developer atau programmer dalam memecahkan sebuah permasalahan dengan terciptanya suatu program yang bermanfaat.

Menurut Yosep Murya Kusuma Ardhana (2016 : 2)[29], "Yii adalah kerangka kerja (framework) open source berbasis php. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!” . Seperti juga

framework php pada umumnya, Yii juga telah mengadopsi konsep MVC – Model, View, Controller dalam struktur pemrogramannya".

Yii mengimplementasikan pola desain model-view controller (MVC) yang diadopsi secara luas dalam pemrograman web. Mvc bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Mvo, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis: view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form. Sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front controller controller depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya.

Gambar 2.2. Logo Yii Framework

Versi Yii

Yii saat ini memiliki dua versi mayor, yakni: Yii 1.1 dan Yii 2.0. Yii versi 1.1 yang merupakan versi lama, saat ini hanya dalam tahap pemeliharaan semata. Sedangkan Yii 2.0 adalah hasil penulisan ulang dari Yii 1.1 dengan mengadopsi teknologi dan protokol terbaru seperti Composer, PSR, namespace, trait dan sebagainya. Yii versi 2.0 adalah generasi terbaru Yii dan akan menerima setiap usaha pengembangan utama (sekarang). Panduan ini ditujukan untuk Yii versi 2.0.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii:

  1. Menggunakan pola Mvc. Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).

  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder,Active Record dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.

  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.

  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.

  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.

  6. Skin dan theme: Vii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.

  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.

  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.

  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatkan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.

  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.

  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.

  12. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.

  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Keunggulan Yii Framework

Dari kesekian banyaknya PHP Framework itu,Yii adalah salah satu yang dapat di andalkan sehingga dapat di pertimbangkan dalam dunia programmer dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitanya dengan suatu aplikasi yang berbasis Website. Di bawah ini adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework serta banyak PHP Framework yang ada.

  1. Gii code generator.Gii merupakan tampilan Yii Framework guna mengadakan view ,template model control dan form yang di dalamnya terdapat CRUD lain lagi dengan PHP Framework yang di dalamnya menerapkan berbagai file ataupun data-data yang orientasi .

  2. Form handling. Gii menciptakan form “active” fields. Yang berhubungan jika sebuah Form akan di pasangkan kepada required Yii Framework akan bisa menyiapkan layanan yang dibutuhkan.

  3. HTML Grid component. Dapat menampilkan data-data dalam bentuk fitur dengan fasilitas paging, automatic sorting dan odd rows, coloring of even dan lain-lain

  4. jQuery integration adalah semua hal yang ada baik itu tampilan websitenya yang akan di implementasikan di dalam suatu baris code bahasa pemrograman dan tidak diharuskan menggunakan bahasa pemrograman HTML, Javascript ataupun CSS supaya menjadikannya tampilan yang lebih indah dan

  5. Translations membuat website multifungsi di Yii sehingga menjadikan lebih mudah.

  6. Database relations.Yii mendukung dengan lazy loading. Itu berarti tidak harus menuliskan JOIN pada setiap kali akan mendapatkan nilai berupa angka dari sebuah tabel yang lain.

  7. Consistency.

Dari ketiga teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa Yii Framework adalah sebuah tampilan yang terdapat kumpulan script sehingga membantu programmer dalam mengerjakan project yang akan dibangun.

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang di wadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC). Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi : iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portofolio), Rinfo (Email Raharja.info), Rinfo (Email Raharja.info), iRAN (iLearning Raharja Ask & News), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), iMe (iLearning Media), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning

Survey).

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja [2014:104][30], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “Merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Gambar 2.3. Logo Rinfo

(Sumber : http://raharja.ac.id)

Fitur Rinfo meliputi :

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Menurut Priyo Puji Nugroho dalam Aminudin (2014:110)[31], “Single Sign On adalah sebuah mekanisme yang membuat user hanya perlu mengingat satu username dan password yang autentik untuk membuka beberapa layanan sekaligus”.

Teknologi Single Sign On (SSO) adalah teknologi yang mengizinkan pengguna jaringan agar dapat mengakses sumber daya dalam jaringan hanya dengan menggunakan satu akun pengguna saja. Teknologi ini sangat diminati, khususnya dalam jaringan yang sangat besar dan bersifat heterogen (di saat sistem operasi serta aplikasi yang digunakan oleh komputer adalah berasal dari banyak vendor, dan pengguna dimintai untuk mengisi informasi dirinya ke dalam setiap platform yang berbeda tersebut yang hendak diakses pengguna). Dengan menggunakan SSO, seseorang pengguna hanya cukup melakukan proses autentikasi sekali saja untuk mendapatkan izin akses terhadap semua layanan yang terdapat di dalam jaringan (Wikipedia, 2013).

Dari kedua definisi diatas tentang SSO (Single Sign On) dapat disimpulkan bahwa SSO (Single Sign On) merupakan sebuah sistem authentifikasi terhadap user yang hanya dengan sekali login user dapat mengakses sebuah aplikasi tanpa harus login di semua aplikasi.

Kategori SSO
  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter sign in) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.

  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama-sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP.

Definisi SQL

Menurut Muchamad Nuh (2012 : 3)[32], SQL adalah suatu bahasa komputer yang mengikuti standar American National Standard Institute (ANSI), yaitu sebuah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database (Sistem Basis Data Tutorial Konseptual, Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu commandline (perintah: mysql dan mysql admin). Juga dapat di unduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI), MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu php MyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[33], mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Saputra, 2012:51)[34].

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dengan itu dapat disimpulkan bahwa elisitasi adalah suatu rancangan sistem yang digunakan oleh banyak pihak dalam pengembangan sistem.

Tahapan Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[35], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, berisi usulan rancangan sistem yang diusulkan melalui proses wawancara kepada pihak manajemen terkait.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengelompokkan elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

  4. Metode TOE tersebut di bagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.

    4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Analisis SWOT

Pengertian SWOT

Menurut Fathur Roman (2014:13)[36], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) dan ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats).

Sedangkan menurut Hasbullah (2014:45)[37], Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan, dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Satriawaty Mallu (2015:38)[38], “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Menurut Fowler dalam Syukron dan Hasan (2015:30)[39], “Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP)”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)
  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491)[30], use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan aktor dalam hal penggunaan.

    Menurut Carina Titus (2016:20)[40], dalam jurnal internasional mengemukakan “ Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.”

  3. Class Diagram

  4. Menurut Carina Titus (2016:20)[40] dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Carina Titus (2016:20)[40] dalam jurnal internasional mengemukakan “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

  7. Activity Diagram

  8. Menurut Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:208)[41], “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.

Definisi Flowchart

Menurut Hadi dkk (2017:61)[42], Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses yang merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Sedangkan menurut Julianto, W (2014:36)[10], Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang dikerjakan secara keseluruhan maupun secara terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Pada sistem ini data training akan diolah untuk menjadi aturan atau rule, kemudian aturan tersebut akan dijadikan sebuah aturan baku yang digunakan sebagai prediksi keputusan data-data yang baru.

Berdasarkan beberapa pendapat yang ada diatas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah bagan yang menggambarkan urutan dan hubungan antar proses beserta intruksinya.

Definisi Black Box Testing

Menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi (2016:33)[43], “Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Sedangkan menurut Himawan dkk (2016:342)[44], bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Berdasarkan definisi diatas maka disimpulkan bahwa black box adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Literature Review

Menurut Mulyandi dalam penelitian Nina Rahayu (2014:49)[45] “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”. Oleh karena itu Penelitian dimulai dengan cara penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subjek penelitian.

Berikut adalah merupakan referensi studi pustaka yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, diantaranya yaitu:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Arni Retno Mariana¹, Agus Budiman², Nina Septiana³ (2013)[46] dalam jurnal yang berjudul “Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global”. Bagian Prodi Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Bina Sarana Global merupakan salah satu bagian yang belum tersistem untuk melakukan penginputan nilai sidang skripsi. Sistem yang berjalan saat ini yaitu dalam penginputan nilai skripsi dan pembuatan berita acara sidang skripsi masih menggunakan Ms.Excel. Kesulitan lain yang dihadapi adalah keterlambatan dosen pembimbing dalam pemberian nilai bimbingan skripsi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan penyelesaiannya, dan menurut penulis, mengembangkan suatu sistem informasi. Pemodelan yang digunakan adalah pemodelan UML yang berisi perancangan dan analisa dari sistem sebelumnya.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Azman Bin Hasan (2012)[47] yang berjudul “Instrumen Penilaian Pembimbing dalam Pelaksanaan Pembelajaran Berasaskan Kerja Belajar Di Industri“. Penelitian ini tentang penilaian pembimbing yang dimanfaatkan untuk membantu dosen dalam penilaian yang ditujukan kepada mahasiswa bimbingannya pada pembelajaran berasaskan kerja belajar industri.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Ardi Wibawa, Luciana Andrawina, Amelia Kurniawati (2015)[48] yang berjudul “Perancangan Proses Bisnis Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Knowledge Conversion Menggunakan Metode Seci dan 5C-4C Di Program Studi Sistem Informasi”. Penelitian ini menghasilkan knowledge bahwa kinerja dari masing-masing dosen masih belum merata walaupun berada pada cluster yang sama.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Meilla Dwi Nurmala, Tri Hartiti Retnowati (2013)[49] dalam jurnal yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Skripsi Mahasiswa”. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen penilaian yang sahih dan handal untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam membuat karya ilmiah.Melalui instrumen tersebut para dosen dapat melakukan penilaian secara objektif. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penetapan konstruk instrumen penilaian dokumen (skripsi) dan performance dilakukan melalui pendapat para dosen, pakar pengukuran.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Maryuni Hariyati (2012)[50] dalam jurnal yang berjudul “ Survey Kinerja Dosen Pembimbing Skripsi dan Kualitas Skripsi Mahasiswa Akutansi STIE Malangkucecwara”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja dosen pembimbing skripsi dan kualitas skripsi mahasiswa STIE Malangkucecwara.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Matúš Sulír (2015)[51] pada jurnal yang berjudul “Towards automated assessment of students' preliminary thesis submissions”. Yang bertujuan melakukan pendekatan yang digunakan untuk otomasi dan pembelajaran siswa.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Valery Vodovozov (2014)[52] di dalam jurnal yang berjudul “Development of students' activity through on-lecture assessment in electrical engineering”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran aktif Pendekatan ini membantu para guru untuk berinteraksi dengan siswa dan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan praktis mereka untuk meningkatkan penerapan dan daya tarik kursus.

  8. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Azlina Johari, Norliza Zaini, Mohd Fuad Abdul Latip, Nina Korlina Madzhi dan Rosni Abu Kassim (2015)[53] dengan judul “Online-based continuous assessment repository for lecturers and students”. Penelitian yang bertujuan mengembangkan sistem repositori penilaian kontinu berbasis online yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para dosen dan mahasiswa. Metode konvensional untuk memberi tahu tanda penilaian berkelanjutan, misalnya tanda tes atau penugasan kepada siswa termasuk menampilkan tanda siswa di papan buletin atau hanya dengan mengembalikan tes atau tugas yang di tandai kepada siswa.

  9. Penelitian yang di lakukan oleh T. Tan Zizi, N. Othman, N. Zainudin, N. S. A. Wahab, N. A. Hasbullah, S. Ramli dan N. Ibrahim (2016)[54] penelitian dengan judul “Lecturer Promotion Assessment System based on Fuzzy Logic”. Sistem Penilaian Promosi Dosen Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan ini dibangun untuk membantu promosi dosen penguji unggulan untuk melakukan penilaian awal terhadap status kelayakan dosen. Dosen akan di perlakukan layak, dalam pengamatan atau nilai pasang surut yang telah ditetapkan untuk dilanjutkan dengan promosi aplikasi.

  10. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Xiongyi Liu dan Lan Li (2013)[55] dengan judul “Assessment Training Effects On Student Assessment Skills and Task Performance In a Technology-Facilitated Peer Assessment”. Studi ini menguji dampak modul pelatihan penilaian terhadap keterampilan penilaian siswa dan kinerja tugas dalam penilaian sejawat yang difasilitasi oleh teknologi. Tujuh puluh delapan mahasiswa sarjana berpartisipasi dalam penelitian ini. Para peserta menyelesaikan latihan penilaian, sebelum melakukan kegiatan penilaian sejawat. Selama pelatihan, siswa meninjau kembali konsep pembelajaran, mendiskusikan kriteria penandaan, contoh proyek yang dinilai dan membandingkan evaluasi mereka dengan evaluasi instruktur.


BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Semakin banyaknya perguruan tinggi ilmu komputer khususnya di Kota Tangerang namun semua itu masih belum dapat terpenuhi oleh kebutuhan masyarakat luas di dalam memperoleh data dan informasi secara dalam setiap bidang. Perguruan Tinggi Raharja tentunya mempunyai misi mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang secara langsung ikut serta mambantu program pemerintah dalam menghadapi era globalisasi.


Di era globalisasi saat ini dan dengan dunia komputerisasi yang semakin canggih dengan alat-alat yang digunakan secara otomatis dalam dunia perkantoran, baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta yang sangat cepat sekali perkembangannya, dan selalu berubah-ubah di setiap saat.

Perguruan Tinggi Raharja tentunya telah memegang prinsip untuk membantu peran pemerintah dan masyarakat kota Tangerang untuk mendirikan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh salah satu Yayasan yaitu Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang telah berdiri sejak tahun 2001 hingga pada saat ini, Sehingga menjadi salah satu Perguruan Tinggi terbaik terutama dalam bidang ilmu Komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja


Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja


  2. Tabel 3.2 Jurusan/Prodi STMIK Raharja



  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika


  4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi AMIK Raharja


Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:


Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja


Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas dan konsistensi pendidikannya, serta memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi dan modern, terutama di bidang teknologi informasi dan komputer.


Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja


Misi yang pertama adalah Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu. Misi selanjutnya adalah menyediakan stasiana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga tercipta lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, kreatif dan inovatif serta memiliki daya saing dan semangat tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Adapun misi yang terakhir adalah melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta bisnis yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.


Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja


Arti Nama Raharja

Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja


Arti kata Raharja didapat dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja

Arti Green Campus

Gambar 3.2 Green Campus


Green Campus berarti Kampus Hijau. Makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial.

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Pribadi Raharja



Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang harus memiliki keyakinan sesungguhnya Perguruan Tinggi merupakan lembaga ilmiah dan kampus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) ialah suatu satu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademik, diantaranya Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamater dengan melaksanakan Tri Dharma pada Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus memiliki sebuah struktur organisasi yang dapat digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha yang berguna menunjukkan kerangka hubungan antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Di samping hal tersebut, juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:


Gambar 3.4 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja


Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur


  2. Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur


  3. Direktur

  4. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Direktur


  5. Pembantu (Bidang Akademik)


  6. Tabel 3.9 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu (Bidang Akademik)


  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur II (Administrasi)


  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)


  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.12 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Akademik


  13. Kepala Jurusan


  14. Tabel 3.13 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan


  15. Asisten Direktur Finansial


  16. Tabel 3.14 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Finansial


  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)


  18. Tabel 3.15 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)


  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.16 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Direktur Operasional


  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.17 Tugas dan Tanggung Jawab Layanan Registrasi Mahasiswa


    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.18 Tugas dan Tanggung Jawab Perkuliahan dan Ujian


Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut Pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja:

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi (A)

Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)

Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)

Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd’s Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008


Gambar 3.5. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)


Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini yaitu gambaran wujud komitmen kampus yang sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing pada era globalisasi saat ini.

Gambar 3.6. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja


Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja

Kerjasama Dalam Negeri

Gambar 3.7. Kerjasama Dalam Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/)


Kerjasama Luar Negeri

Gambar 3.8. Kerjasama Luar Negeri

(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/kerjasama_raharja)



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart dan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2017 :42), UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.


Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.9. Flowchart Sistem yang berjalan


Dapat dijelaskan gambar 3.9. Flowchart sistem yang berjalan pada sertifikat tridharma yang berjalan saat ini yaitu :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart penilaian pembimbing yang berjalan.

  2. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi login.

  3. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan secara manual yaitu pilih mahasiswa yang akan dinilai, kemudian penilaian expert judgement dan skor/grade.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram merupakan Diagram yang mempresentasikan aktor, use cases, dan dependencies suatu proyek dimana tujuan dari diagram ini adalah untuk menjelaskan konsep hubungan antara sistem dengan dunia luar. (Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., 2017:245).

Menurut Ditdit (2017:107), Use Case Diagram adalah Pola interaksi antara si aktor dengan sistem, aktor itu sendiri dapat berupa aktor manusia (human actor) dan aktor selain manusia (human non-actor).

Maka dapat disimpulkan bahwa, Use Case Diagram merupakan representasi antara aktor dengan sistem. Berikut ini adalah use case diagram untuk sistem yang berjalan pada proses registrasi toefl di Perguruan Tinggi Raharja.


Gambar 3.10 Use Case Diagram Alur yang berjalan

Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang ada diatas, terdapat 2 actor, yaitu Admin dan Pembimbing. Dan juga memiliki 4 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Masuk pessta.ilearning.me

  2. Swipe card untuk Login

  3. Input atau Update

  4. Buka Penilaian Pembimbing


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2017 :55), Activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk mengggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.

Gambar 3.11 Activity Diagram Alur yang berjalan

Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang ada diatas, Dapat dijabarkan berikut ini :

  1. Terdapat 3 (tiga) Actor, Admin, Pessta, dan Pembimbing.

  2. Terdapat 1 start point dan 1 end point.

  3. Terdapat 9 aktivitas yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 3 actor tersebut.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.12 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

  1. Terdapat 1 Actor, yaitu Pengguna

  2. Terdapat 1 Lifeline yang berupa EJ(Expert Judgement).

  3. Terdapat 9 Message yang memberikan informasi-informasi perihal gambaran aktivitas yang berlangsung pada proses kegiatan yang dilakukan oleh 3 actor tersebut.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Berikut adalah penjelasan mengenai analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Dan dibawah ini adalah tabel analisis SWOT pada sistem penilaian pembimbing :


Tabel 3.13 Analisis SWOT


Berdasarkan identifikasi SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya adalah mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Berikut ini adalah matriks SWOT dari analisis SWOT diatas:

Tabel 3.14 Matriks SWOT

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Dengan perkembangan teknologi saat ini, tidak ada sedikit pun celah bagi para sumber daya untuk tidak memanfaatkan teknologi tersebut, terlebih dalam bidang pendidikan. Jika dalam berbagai informasi yang didapatkan telah banyak sistem penilaian yang sudah berbasis web. Di dalam sistem PESSTA Lokal terdapat penilaian pembimbing yang berguna untuk memudahkan dosen dalam memberikan penilaian kepada mahasiswa dari tugas-tugas yang telah dikerjakan selama Skripsi. Tetapi sistem penilaian pembimbing di dalam PESSTA Lokal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja masih memiliki banyak kekurangan yang perlu di analisa dan kemudian dikembangkan menjadi sistem yang lebih bermanfaat bagi dosen Perguruan Tinggi Raharja.

Dari permasalahan diatas penulis berniat mengembangkan sistem penilaian pembimbing yang sudah ada di dalam PESSTA Lokal yang kemudian akan diterapkan pada sistem PESSTA+(Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus). PESSTA+ merupakan salah satu sistem yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki banyak kelebihan di bandingkan sistem PESSTA Lokal. PESSTA+ yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja sehingga sangat memudahkan dosen dan mahasiswa.


Analisa Batasan Alur

Adapun batasan alur yang penulis analisa, penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memudahkan para dosen menginput nilai agar sesuai dengan format standar yang diberikan pihak akademik dan juga untuk memudahkan dosen dalam memberikan penilaian kepada mahasiswa dari tugas-tugas yang telah dikerjakan selama Skripsi.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka penulis memberikan alternatif pemecahan masalah jika nanti pada akhirnya sistem dapat bermanfaat pada Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Dengan adanya sistem penilaian pembimbing pada PESSTA+ diharapkan dosen dapat lebih mudah memberikan penilaian kepada mahasiswa TA/Skripsi. Dan diharapkan hal ini juga dapat mendukung sistem PESSTA+ sehingga dapat meminimalisir kekurangan dari sistem PESSTA+ itu sendiri.

  2. Diharapkan dengan adanya sistem ini dosen lebih efisien dalam memberikan penilaian karena sistem PESSTA+ dapat diakses dimana saja.

  3. Mendapatkan hasil nilai yang lebih cepat dari rata-rata nilai yang diberikan dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.


User Requirement

Menurut Untung Rahardja, Dkk (2011), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan di sanggupi oleh penulis untuk segera di eksekusi”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Format : Lampiran

  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements

  4. Aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)


  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi


Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, dari rancangan sistem yang diusulkan dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.


Tabel 3.19 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika digunakan maka akan membuat sistem lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.20 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya “I” pada metode TOE. Berikut ini adalah penjelasannya :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain : H (High), M (Middle), dan L (Low).

Tabel 3.21 Elisitasi Tahap III


Keterangan :

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi adalah hasil akhir dari elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.


Tabel 3.22 Final Draft Elisitasi

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN


Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisa dan penelitian yang dilakukan pada sistem yang berjalan saat ini pada sistem PESSTA, maka tahap selanjutnya yaitu membahas mengenai sistem yang diusulkan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada penilaian pembimbing ini akan mengubah proses berjalannya penilaian pembimbing. Dimana dosen dapat login dengan menggunakan SSO(single sign on) untuk mengakses penilaian pembimbing pada sistem PESSTA+ dan sistem penilaian pembimbing sudah langsung tersedia di sistem PESSTA+.

Berdasarkan kebutuhan dari sistem tersebut, maka perlu adanya tindak lanjut agar ada penyempurnaan dari sistem sebelumnya pada PESSTA sehingga dapat diminimalisir kekurangannya. Selanjutnya dalam analisa usulan prosedur yang baru, dalam penelitian ini menggunakan Flowchart, Unified Modelling Language (UML), dan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang diusulkan.


Use Case Diagram Sistem Yang diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Penilaian Pembimbing Yang Diusulkan


Dapat dijelaskan gambar 4.1 Use Case Diagram proses penilaian pembimbing yang diusulkan, pada gambar diatas terdapat 2 (dua) actor yaitu admin dan dosen. Terdapat 5 (lima) use case proses yang dimulai dari dosen login single sign on (sso) menggunakan email rinfo, kemudian dosen memilih mahasiswa yang akan diberikan nilai terlebih dahulu, lalu dosen menginputkan nilai yang ditujukan kepada mahasiswa TA/Skripsi kemudian submit, setelah itu admin mengecek data nilai yang sudah di submit oleh dosen pembimbing, lalu di kalkulasikan dari Penilaian Objektif, Penilaian Pembimbing dan Penilaian Sidang.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Penilaian Pembimbing Yang Diusulkan


Dapat dijelaskan gambar 4.2 activity diagram proses penilaian pembimbing yang diusulkan, pada gambar di atas terdapat 2 (dua) swimlane yaitu dosen dan admin. Terdapat 7 (lima) aktivitas proses yang dimulai dari initial node sebagai objek yang diawali dengan dosen mengakses PESSTA+ selanjutnya login SSO(single sign on) menggunakan email rinfo, kemudian proses dimulai dari dosen memilih mahasiswa yang akan diberikan nilai terlebih dahulu, lalu dosen menginputkan nilai yang ditujukan kepada mahasiswa TA/Skripsi kemudian submit, setelah itu admin mengirimkan email notifikasi kepada dosen sebagai tanda dosen sudah melakukan submit dan admin mengecek data nilai yang sudah di submit oleh dosen pembimbing, lalu di kalkulasikan dari Penilaian Objektif, Penilaian Pembimbing dan Penilaian Sidang. Tahap terakhir terdapat initial final node yang merupakan aktivitas terakhir dari diagram activity.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Penilaian Pembimbing Yang Diusulkan


Dari gambar sequence diagram yang berjalan diatas dapat di jelaskan yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu dosen dan admin.

  2. 1 (satu) entity class yang menggambarkan sebuah penggambaran akses pada PESSTA+.

  3. 2 (dua) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari login SSO dan submit penilaian pembimbing.

  4. 7 (tujuh) message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu : Akses PESSTA+, Login menggunakan Rinfo, Submit penilaian pembimbing, Submit, Menerima hasil submit, Mengecek data submit dan Mengirimkan email notifikasi.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1 Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan pada Penilaian Pembimbing

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut adalah penjelasan mengenai analisis SWOT yang diusulkan untuk mengidentifikasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor internal dan Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threat).

Berikut adalah tabel analisis SWOT pada sistem Penilaian Pembimbing yang mahasiswa usulkan :

Tabel 4.2 Analisis SWOT sistem yang diusulkan


Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas peluang yang ada menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman dengan (strategi S-T) dan dianalisis juga strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman dengan (strategi W-T). Berikut ini adalah matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Matriks SWOT sistem yang diusulkan

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Berjalan


Dari gambar flowchart sistem yang diusulkan diatas terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart penilaian pembimbing yang berjalan.

  2. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi login dengan menggunakan SSO (Single Sign On).

  3. 3 (tiga) simbol proses yang menyatakan suatu tindakan yang dilakukan secara manual yaitu pada list mahasiswa pilih mahasiswa yang akan dinilai, kemudian penilaian expert judgement dan pilih submit nilai untuk mendapatkan nilai akhir.


Rancangan Program

Dalam membuat sistem penilaian pembimbing di PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang dapat menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang berisi diagram dimana didalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output.


Gambar 4.5 HIPO Pada Penilaian Pembimbing


Berikut ini adalah spesifikasi program penilaian pembimbing di PESSTA+ yaitu :

  1. Button Akses Penilaian Pembimbing

  2. Fungsi Program : Untuk masuk ke dalam Penilaian Pembimbing PESSTA+. Hak Akses : Dosen Pembimbing. Program :

    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/.

    2. Arahkan kursor ke menu input nilai pada PESSTA+.

    3. Jika sudah berhasil akan menampilkan halaman list mahasiswa.


  3. List Mahasiswa

  4. Fungsi Program : Langkah pertama dalam penilaian pembimbing yaitu rincian mahasiswa dari dosen login.

    Proses : Arahkan kursor pada Nim mahasiswa yang akan diinputkan nilai kemudian klik pada bagian Nim.

  5. Input Nilai

  6. Fungsi Program : Untuk melakukan penginputan 6 komponen nilai expert judgement.

    Proses : Arahkan kursor pada radio button untuk menginputkan 6 komponen nilai.

  7. Nilai Akhir

  8. Fungsi Program : Menampilkan nilai akhir dari dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.

    Proses : Jika telah menginputkan 6 komponen penilaian maka akan tampil nilai akhir dari dosen pembimbing.


Strategi

Strategi adalah suatu cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dan juga upaya untuk proses pengembangan terhadap sistem, maka dari itu dibuatlah beberapa strategi. Pembuatan list strategi berguna bagi penulis sebagai sebuah batasan atas beberapa hal yang dapat dikerjakan. Setelah melakukan identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan analisis SWOT, maka didapatkan strategi-strategi untuk merancang sistem penilaian pembimbing PESSTA+. Berikut adalah 15 strategi yang dijadikan pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya :

  1. Strategi 1 : Sistem dapat menampilkan total nilai dari Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman input nilai dimana setelah kedua dosen pembimbing sudah menginputkan nilai maka akan tampil total nilai dari dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.



    Gambar 4.6 Pembuktian Strategi 1


  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan nilai Expert Judgement dari 6 komponen nilai.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman input nilai dimana terdapat tabel untuk input nilai dari 6 komponen penilaian pembimbing, dari hasil penjumlahan 6 komponen nilai didapatkan nilai Expert Judgement.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.7 Pembuktian Strategi 2


  3. Strategi 3 : Sistem dapat menampilkan 1 sub menu input penilaian pada Penilaian Pembimbing.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat 1 sub menu yaitu input penilaian. Jika dosen memilih input penilaian maka akan tampil halaman awal yaitu list mahasiswa.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.8 Pembuktian Strategi 3


  4. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan 200 Mahasiswa TA/Skripsi

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman untuk menampilkan data keseluruhan mahasiswa TA/Skripsi sehingga dimasukan pada strategi ke empat ini.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

    Gambar 4.9 Pembuktian Strategi 4

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan status submit Dosen Pembimbing.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat status submit Dosen Pembimbing, untuk dosen yang sudah melakukan penginputan nilai maka nama dosen akan berubah menjadi button hijau.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.10 Pembuktian Strategi 5


  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan Nama Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman input nilai yang pada bagian atas terdapat Nama Dosen Pembimbing 1 dan Nama Dosen Pembimbing 2 yang dimasukan ke dalam strategi ke enam.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.11 Pembuktian Strategi 6


  7. Strategi 7 : Sistem dapat menampilkan progress bar per dosen dari data submit penilaian pembimbing.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman list mahasiswa TA/Skripsi yang merupakan langkah awal dalam penginputan nilai, jika dosen sudah submit maka akan ada perubahan pada progress bar dalam bentuk persen.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.12 Pembuktian Strategi 7


  8. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan peringatan/warning jika field input nilai kosong.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ terdapat halaman input nilai yang terdapat 6 komponen nilai dengan fasilitas input radio button, dari 6 komponen nilai harus terisi semua jika tidak maka akan menampilkan warning karena field kosong.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.13 Pembuktian Strategi 8


  9. Strategi 9 : Memiliki target submit sebanyak 50 Dosen pada Penilaian Pembimbing PESSTA+.

    1. Suatu sistem perlu diuji agar kedepanya sistem dapat bermanfaat bagi penggunanya secara maksimal, maka dari itu perlu adanya uji coba untuk keperluan sistem dengan target 50 dosen submit pada penilaian pembimbing PESSTA+ dan sudah tercapai dengan total dosen submit dengan jumlah 91 dosen.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.14 Pembuktian Strategi 9


  10. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan Button Print pada Penilaian Pembimbing.

    1. Pada penilaian pembimbing PESSTA+ memiliki fasilitas yaitu print data submit penilaian pembimbing per dosen.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.15 Pembuktian Strategi 10


  11. Strategi 11 : Memiliki 3 Artikel Tutorial Penilaian Pembimbing PESSTA+ pada iRAN.

    1. Terdapat 3 artikel tutorial penilaian pembimbing pada iRan dan sudah tercapai 3 artikel tutorial pada iRan.


    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.16 Pembuktian Strategi 11


  12. Strategi 12 : Terdapat 100 total pengunjung artikel tutorial Penilaian Pembimbing PESSTA+ pada iRAN.

    1. Strategi terdapat 100 total pengunjung artikel tutorial penilaian pembimbing PESSTA+ pada iRan.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.17 Pembuktian Strategi 12


  13. Strategi 13 : Melakukan Sosialisasi Penilaian Pembimbing ke 20 Dosen Pembimbing.

    1. Strategi yang tercapai adalah melakukan sosialisasi tentang penilaian pembimbing PESSTA+ pada 20 Dosen Pembimbing dan berhasil melakukan sosialisasi ke 33 dosen pembimbing.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.



    Gambar 4.18 Pembuktian Strategi 13


  14. Strategi 14 : Mendapatkan 100 view dan 50 like pada video tutorial penilaian pembimbing PESSTA+.

    1. Strategi yang tercapai adalah terdapat 100 view dan 50 like pada video tutorial penilaian pembimbing PESSTA+ dan yang tercapai yaitu total 112 view dan 56 like.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.19 Pembuktian Strategi 14



  15. Strategi 15 : Memiliki 2 Video Tutorial Penilaian Pembimbing PESSTA+.

    1. Strategi yang tercapai adalah terdapat 2 video tutorial penilaian pembimbing PESSTA+ dan melebihi dari target yaitu ada 5 video yang telah dibuat.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.20 Pembuktian Strategi 15


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem penilaian pembimbing PESSTA+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode ini adalah menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya.


BlackBox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan sistem penilaian pembimbing PESSTA+ yaitu sebagai berikut :

  1. Login sistem PESSTA+

  2. Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox testing berdasarkan pengembangan sistem PESSTA+. Login pada sistem PESSTA+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan skenario berikut :


    Gambar 4.22 Pengujian Login Sistem PESSTA+


  3. Menu Submit Penilaian Pembimbing

  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap dosen yang akan melakukan submit penilaian pembimbing dengan menginputkan radio button yang disediakan. Pengujian penilaian pembimbing dilakukan dengan skenario sebagai berikut :


    Gambar 4.23 BlackBox Testing Menu Submit Penilaian Pembimbing



Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian melalui tahapan blackbox testing dengan memberikan input pada program seperti pengujian login Single Sign On (SSO) yang harus menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo maka sistem akan menampilkan pesan, sehingga hanya pengguna email Rinfo yang dapat masuk kedalam sistem PESSTA+. Selanjutnya yaitu pengujian pada sistem penilaian pembimbing pada bagian input Radio Button, jika ada field yang kosong maka dosen tidak dapat submit dan akan menampilkan popup.


Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer (PC), smartphone, serta iPad. Kemudian perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh user dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel Core 2 Duo

  2. Monitor : Minimal VGA

  3. RAM : Minimal 1 GB

  4. Hardisk : Minimal 250 GB


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem operasi yang digunakan yaitu Windows, Linux, MacOS, IOS, dan Android.

  2. Browser seperti Google Chrome, Safari,, Opera Mini, dan Mozilla Firefox.

  3. Yii Framework 2, PHP, dan SQL.


Hak Akses (Brainware)

Pada sistem PESSTA+ memiliki 3 hak akses yaitu Admin, Dosen dan Mahasiswa. Untuk admin dapat mengakses seluruh menu yang terdapat pada sistem. Sedangkan dosen dapat mengakses viewboard dan juga penilaian pembimbing. Dan untuk mahasiswa dapat mengakses 10 penilaian objektif sebagai media submit.

Implementasi

Tampilan Layar

  1. Tampilan Halaman Login


  2. Gambar 4.24 Tampilan Login PESSTA+



    Pada gambar diatas merupakan tampilan awal login pada sistem PESSTA+ yang hanya dapat diakses oleh pengguna Email Rinfo. Pada halaman login juga terdapat button viewboard PESSTA+ dan jika diklik maka akan langsung masuk pada halaman viewboard. Ada juga search validasi yang berfungsi untuk mengecek poin validasi penilaian objektif yang ada pada PESSTA+.

  3. Halaman Utama Penilaian Pembimbing



  4. Gambar 4.25 Halaman Utama Penilaian Pembimbing


    Gambar diatas merupakan halaman utama dari sistem penilaian pembimbing PESSTA+. Pada halaman utama terdapat tabel list mahasiswa dari dosen pembimbing yang login, pada halaman ini dosen dapat memilih mahasiswa yang akan diinputkan nilainya terlebih dahulu dengan cara klik foto atau nim.

  5. Halaman Input Nilai


  6. Gambar 4.26 Halaman Input Nilai


    Gambar diatas adalah halaman input nilai yang berguna untuk menginputkan nilai dari 6 komponen nilai dengan cara input radio button. Jika dosen sudah input 6 komponen nilai maka pilih submit pada bagian bawah untuk menyimpan data.

  7. Halaman Submitted Penilaian Pembimbing



  8. Gambar 4.26 Halaman Submitted Penilaian Pembimbing


    Pada gambar diatas halaman submitted penilaian pembimbing yang berguna untuk menandai jika dosen pembimbing sudah melakukan submit penilaian pembimbing. Dari gambar diatas data yang sudah diinputkan tidak dapat di edit kembali. Dan bagian bawah ada tabel untuk menampilkan total nilai dari dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing 2.


Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan dan memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibutuhkan implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah- langkah kegiatan penerapanya. Berikut jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian :


Gambar 4.27 Time Schedule


Estimasi Biaya

Dalam sebuah penelitian pastinya terdapat kebutuhan-kebutuhan dalam menunjang kegiatan operasional dan non-operasional salah satunya adalah kebutuhan biaya administrasi di dalam prosesnya. Biaya tersebut terangkum pada tabel berikut ini :


Gambar 4.28 Estimasi Biaya




BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan perancangan yang telah dilakukan oleh penulis pada Perguruan Tinggi Raharja, maka berikut ini adalah beberapa poin kesimpulan dari pengembangan sistem Penilaian Pembimbing pada PESSTA+:

  1. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja menggunakan sistem yang bernama PESSTA untuk melakukan Penilaian Pembimbing. Cara kerja sistem ini masih menggunakan jaringan lokal, sehingga dirasa kurang efektif dan efisien diingat dengan semakin berkembang dan canggihnya informasi saat ini.

  2. Menciptakan Sistem Penilaian Pembimbing yang dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan kemudahan kepada dosen untuk melakukan penilaian pembimbing yang ditujukan kepada mahasiswa TA/Skripsi. Dengan cara mengubah sistem tersebut dari menggunakan jaringan lokal menjadi online. Sistem Penilaian Pembimbing yang akan diterapkan pada sistem PESSTA+. Sistem ini dapat diakses secara online dan tidak lagi menggunakan jaringan lokal, sehingga dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

  3. Sistem Penilaian Pembimbing pada sistem PESSTA yang berjalan saat ini sudah cukup baik tetapi masih menggunakan jaringan lokal. Untuk melakukan penilaian, dosen harus melakukan login menggunakan swipe kartu. Sistem PESSTA ini sangat terbatas, karena menggunakan jaringan lokal yang tidak dapat diakses secara online.


Saran

Adapun saran yang diberikan penulis sebagai acuan untuk meningkatkan sistem tersebut sehingga pada penelitian selanjutnya dapat mengembangkan sistem ini lebih baik lagi. Sehingga kekurangannya dapat diperbaiki. Berikut adalah beberapa saran dari penulis yaitu:

  1. Melakukan pengembangan pada sistem penilaian pembimbing yang masih berjalan saat ini di sistem PESSTA Lokal yang kemudian akan diterapkan pada sistem PESSTA+ sehingga meminimalisir kekurangan pada sistem yang masih berjalan saat ini.

  2. Meningkatkan sosialisasi khususnya kepada dosen-dosen pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga dosen mengetahui sistem penilaian pembimbing nantinya akan diterapkan pada sistem PESSTA+.

  3. Perlu adanya perubahan Sistem Penilaian Sidang pada PESSTA. Seperti dengan mengubah jaringan yang dipakai. Dari sistem PESSTA yang masih menggunakan jaringan jaringan lokal menjadi online dan dapat menggunakan jaringan internet. Sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh dosen.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.
  2. 2,0 2,1 Rafika, Setiani. 2014. PO Pembimbing dan PO Penguji. http://ageng.ilearning.me/?p=101 (Diakses pada tanggal 12 Februari 2018)
  3. Rahayu, S., Yusup, M., dan Dewi, S. P. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal Vol.9 No.1 – September 2015 ISSN : 1978 -8282.
  4. Nugroho, Fahrizal Aji, dan Siswanto Siswanto. 2017. Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Web Pada Ukm Kuwera Bintang Empat Klaten. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, Vol. 4. No. 7.
  5. Irfandi. 2015. Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Dan Bola Voli (Studi Penelitian Pada Atlet Putra- Putri Di banda Aceh). Yogyakarta: Deepublish.
  6. Rozalena, A. & Dewi, S. K. (2016). Panduan Praktis Menyusun Pengembangan Karier Dan Pelatihan Karyawan. Jakarta : Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group).
  7. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, CV Budi Utama, Yogyakarta, 2015.
  8. Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  9. 9,0 9,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
  10. 10,0 10,1 Julianto, W., Yunitarini, R., & Sophan, M. K. 2014. Algoritma C4. 5 Untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Scan, vol, 9, 33-39. SCAN VOL. IX NOMOR 2 JUNI 2014 ISSN : 1978-0087.
  11. Hidayatullah, Arief. 2013. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Tokoh Wayang Semar. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta
  12. https://haryonoadipurnomo.wordpress.com/2012/01/11/ nilai-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/ (diakses pada tanggal 05 Februari 2018).
  13. Sasomo, B., 2017. Pendekatan Saintifik Dengan Metode Role Playing Mempermudah Penilaian Individu Peserta Didik. Inspiramatika, 1(1).
  14. Media Pedidikan. 2011. Pengertian Penilaian Hasil Belajar.
  15. Anwar, Nuril. 2015. Penilaian Hasil Belajar. Diambil dari Kompetensi Profesional Penilaian Hasil Belajar.
  16. Rahmawati, R. 2013. Bimbingan dan Konseling untuk Anak Underachiever. Paradigma, 7(14).
  17. Aisyah. Siti 2015. : Perkembangan Peserta Didik Dan Bimbingan Belajar. Yogyakarta : Deepublish.
  18. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media, Diakses pada tanggal 24 Juli 2017, http://kbbi.web.id/media
  19. Rusdiana. A, Irfan. Moch. 2014.”Sistem informasi Manajemen”.Bandung: Pustaka Setia.
  20. 20,0 20,1 20,2 Muslihudin, Muhamad, Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: CV. Andi Offset
  21. Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN: 978-9790764217.
  22. Amborowati, A. and Suyanto, M., 2015, December. “Studi Dukungan Marketing Intelligence Pada Strategi Pemasaran”. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).
  23. Arifin, Muhammad. 2014, Business Intelligence Untuk Prediksi Customer Churn Telekomunikasi. Kudus : Universitas Mutiara Kudus Gondang Manis.
  24. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  25. Adi, Sumaryadi. (2014). Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  26. Rotmianto, M., & Wahyudi, E. (2016). Developing Plugin e-DDC as an Additional Application for Senayan Library Management System with PHP Language Programming and MySQL Database. Record and Library Journal, 2(1), 16-34.
  27. Sahu, D. R., & Tomar, D. S. (2015). DNS Pharming through PHP Injection: Attack Scenario and Investigation. International Journal of Computer Network and Information Security, 7(4), 21.
  28. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
  29. Ardhana, Yosep Murya Kusuma. 2016. Framework PHP Yii 2. Jasakom.
  30. 30,0 30,1 Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
  31. Aminudin. 2014. Implementasi Single Sign On (SSO) Untuk Mendukung Interaktivitas Aplikasi E-Commerce Menggunakan Protocol Oauth. Jurnal Gamma. Vol.10, No.1.
  32. Nuh, M. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Presensi Siswa Pada Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Rembang Berbasis Finger Print. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Volume 4 No 4, 2012. ISSN : 1979‐9330.
  33. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
  34. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung. Vol.13, No.2, Juni 2012.
  35. Rahardja, Untung, dkk. 2011. Peningkatan kerja distributed database melalui metode DMQ BASE LEVEL. Tangerang: Journal CCIT Vol 4 No 3: 302.
  36. Rohman, M. F. (2014). Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  37. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. 2014. Model Pendampingan UMKM Pangan Melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 43-49 (Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Vol. 19 (1): 43 49 ISSN 0853 – 4217.
  38. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN : 2407 – 3911.
  39. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  40. 40,0 40,1 40,2 Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9, Juli 2016.
  41. Putro. Muhammad Revo Dwi. 2014. Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Antrian Pada Koperasi Setia Bhakti Wanita Berbasis Web. STIKOM Surabaya.
  42. Hadi, M. S., Karim, A. K. A., & Hidayat, Y. (2017). Sistem Informasi Konsultasi Kesehatan Online Dengan Mysql Di Balai Pengobatan Azzainiyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Jurnal Teknik Informatika, 5(02).
  43. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., dan Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I, No 3. ISSN : 2407 – 3911.
  44. Himawan, dkk. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada Smk Yuppentek 1 Tangerang”.Tangerang: Stmik Raharja.
  45. Rahayu,Nina. 2014.” Perancangan Executive Information System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
  46. Mariana, A. R., Budiman, A., & Septiana, N. (2013). Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global. JURNAL SISFOTEK GLOBAL, 3(2).
  47. Hasan, A. (2012). Instrumen penilaian pembimbing dalam pelaksanaan pembelajaran berasaskan kerja pelajar di industri (Doctoral dissertation, Universiti Teknologi Malaysia).
  48. Wibawa, W. A., Andrawina, L., & Kurniawati, A. (2015). Perancangan Proses Bisnis Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Knowledge Conversion Menggunakan Metode 5C-4C Dan Seci Di Program Studi Sistem Informasi Universitas Telkom. eProceedings of Engineering, 2(1).
  49. Nurmala, M. D., & Retnowati, T. H. (2013). PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SKRIPSI MAHASISWA. JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN, 1(1), 25-33.
  50. Hariyati, R. M. (2012). Survey Kinerja Dosen Pembimbing Skripsi dan Kualitas Skripsi Mahasiswa Akuntansi STIE Malangkucecwara. Jurnal Dinamika Akuntansi, 4(2).
  51. Sulír, M., & Porubän, J. (2015, November). Towards automated assessment of students' preliminary thesis submissions. In Emerging eLearning Technologies and Applications (ICETA), 2015 13th International Conference on(pp. 1-6). IEEE.
  52. Vodovozov, V., Raud, Z., & Gevorkov, L. (2014, June). Development of students' activity through on-lecture assessment in electrical engineering. In Industrial Electronics (ISIE), 2014 IEEE 23rd International Symposium on (pp. 2213-2217). IEEE.
  53. Johari, A., Zaini, N., Latip, M. F. A., Madzhi, N. K., & Kassim, R. A. (2015, November). Online- based continuous assessment repository for lecturers and students. In Engineering Education (ICEED), 2015 IEEE 7th International Conference on (pp. 145-150). IEEE.
  54. Zizi, T. T., Othman, N., Zainudin, N., Wahab, N. S. A., Hasbullah, N. A., Ramli, S., & Ibrahim, N. (2016, May). Lecturer Promotion Assessment System based on Fuzzy Logic. In Information and Communication Technology (ICICTM), International Conference on (pp. 19-22). IEEE.
  55. Liu, X., & Li, L. (2014). Assessment training effects on student assessment skills and task performance in a technology-facilitated peer assessment. Assessment & Evaluation in Higher Education, 39(3), 275-292.

Contributors

Yoyosyoifana