SI1412481877

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN

PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481877
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN

PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481877
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,23 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN

PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481877
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
NID : 14018
   
NID : 15022

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN

PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481877
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,23 Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN

PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481877
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412481877

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT'

In the world of education today every university is always competing in the development of science, innovation, and science and technology. At other universities it is now known as LPPM which stands for Research Institute and Community Service. However, in Perguruan Tinggi Raharja this is a bit behind in LPPM, with the data collection of lecturers' performance that is still less effective so that it takes a long time, besides that the lecturer must data to Raharja Enrichment Center (REC) room for data request. Management of data that is still less effective this cause operator have difficulty in perform input performance data on Simlitabmas. So the need for media that can facilitate lecturers and operators to be able to access data. Therefore, the authors make the development of lecturer data collection system at the official site LPPM in order to facilitate lecturers to access data lecturer performance so that operators can perform data input on Simlitabmas effectively. Google Form is one of the facilities available on Google Drive. Google form is an online media tool that can facilitate the questionnaire process of lecturer performance data collection because the data collection process and notification data collection will be done online. Development methods used are HIPO, SWOT, Flowchart, and UML by using black box testing method. By developing a lecturer data collection system at the official site LPPM in order to facilitate lecturers in accessing data other than that the operator can perform input data performance effectively in Simlitabmas, in accordance with the guidelines contained in RISTEKDIKTI and with up to date information presented and subscribed services available, received many lecturers and personal raharja who visited this LPPM official site.

Keywords: Data, Performance, and official site LPPM.

ABSTRAK

Dalam dunia pendidikan saat ini setiap perguruan tinggi senantiasa bersaing dalam pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, dan IPTEKS. Di perguruan tinggi lainnya sekarang ini dikenal sebagai LPPM yang merupakan singkatan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Namun pada Perguruan Tinggi Raharja ini sedikit mengalami ketinggalan dalam hal LPPM, dengan pengumpulan data kinerja dosen yang berjalan masih kurang efektif sehingga memakan waktu yang lama, selain itu dosen harus data ke ruang Raharja Enrichment Centre (REC) untuk request data. Pengelolaan data yang masih kurang efektif ini menyebabkan operator mengalami kesulitan dalam melakukan penginputan data kinerja pada Simlitabmas. Maka diperlukannya media yang dapat mempermudah dosen dan operator untuk dapat melakukan akses data. Oleh karena itu penulis melakukan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM agar dapat memudahkan dosen untuk akses data kinerja dosen sehingga operator dapat melakukan input data pada Simlitabmas secara efektif. Google Form adalah salah satu fasilitas yang tersedia pada Google Drive. Google form merupakan sebuah alat media kuesioner online yang dapat memudahkan proses pengumpulan data kinerja dosen karena proses pendataan dan pengiriman notifikasi pengumpulan data akan dilakukan secara online. Metode pengembangan yang digunakan yaitu HIPO, SWOT, Flowchart, dan UML dengan menggunakan metode black box testing. Dengan melakukan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM agar dapat mempermudah dosen dalam mengakses data selain itu operator dapat melakukan penginputan data kinerja secara efektif di Simlitabmas, sesuai dengan panduan yang terdapat di RISTEKDIKTI serta dengan informasi yang up to date yang disajikan dan layanan subscribe yang ada, diterima banyak dosen maupun pribadi raharja yang mengunjungi official site LPPM ini.

Kata kunci: Data, Kinerja, dan official site LPPM.


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat hidayah-Nya, nikmat sehat, iman dan taqwa sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA KINERJA DOSEN PADA OFFICIAL SITE LPPM DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.

Tujuan dari penulisan Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum perkuliahan, dan mengikuti Skripsi di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, survey, serta studi pustaka dari beberapa sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun material dari berbagai pihak serta bimbingan, nasehat, doa dan kasih sayang. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan motivasi dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I, MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Dr. Ir. I. Joko Dewanto., MM selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

  7. Bapak Muhamad Yusup, M.Kom selaku Stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam melancarkan proses penelitian skripsi ini.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  9. Kepada keluarga tercinta khususnya kepada Appa dan Mamah yang telah memberikan dukungan, baik moril, material maupun do’a untuk keberhasilan kepada penulis.

  10. Ahmad Riphalip yang telah menemani, membantu dan memberi semangat kepada penulis.

  11. Cindra Oktafeliasari yang sudah memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

  12. Rekan TimUR 4 (Anggun Aditya Ningrum, Dea Indah Rahmawati, Yoyo Syoifana, Kevin Rama Putra Solichin, Priyatna Abdul Azis, Randy Wijaya, dan Novita Sari) yang senantiasa selalu bersama dan saling memberikan semangat.

  13. DUGEM SQUAD (Anggun Aditya Ningrum, Anggy Fatillah, Dwi Anjani, Fitri Wulandari, Femi Allamiah, Sarah Pratiwi, Siti Aina Tasbiyah, dan Yustin Novita Dewi) yang senantiasa selalu bersama dan saling memberikan semangat.

  14. Seluruh anggota REC, AUROR Team dan Ka Yuli Widiastutiyang telah memberikan motivasi, dukungan, serta masukan yang sangat berarti kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, terlepas dari kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis dengan senang hati sangat menerima dan menghargai saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap agar Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Amin…..


Tangerang, 23 Januari 2018
DINA ANDRIANI
NIM. 1412481877

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. Official Site LPPM.

  2. Gambar 1.2. Alur sistem Pengumpulan data kinerja dosen.

  3. Gambar 2.1. Logo Wordpress.

  4. Gambar 2.2. Logo iLearning Media (iMe).

  5. Gambar 2.3. Logo Rinfo.

  6. Gambar 2.4. Logo Rinfo Drive.

  7. Gambar 2.5.  Logo Rinfo Form.

  8. Gambar 2.6. Logo Rinfo Sheet.

  9. Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja.

  10. 1Gambar 3.2. Logo Perguruan Tinggi Raharja.

  11. Gambar 3.3. Logo Green Campus.

  12. Gambar 3.4. Pribadi Raharja.

  13. Gambar 3.5. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.

  14. Gambar 3.6. Metode Waterfall.

  15. Gambar 3.7. Flowchart Sistem Yang Berjalan.

  16. Gambar 3.8. Use case Diagram LPPM Sistem yang Berjalan.

  17. Gambar 3.9. Activity Diagram LPPM Sistem yang Berjalan.

  18. Gambar 3.10. Sequence Diagram LPPM Sistem yang Berjalan.

  19. Gambar 4.1. Use case Diagram Dosen Yang Diusulkan.

  20. Gambar 4.2.  Use Case Diagram Operator Yang Diusulkan.

  21. Gambar 4.3. Activity Diagram Dosen Yang Diusulkan.

  22. Gambar 4.4. Activity Diagram Operator Yang Diusulkan.

  23. Gambar 4.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan.

  24. Gambar 4.6. Flowchart Dosen Yang Diusulkan.

  25. Gambar 4.7. Flowchart Operator Yang Diusulkan.

  26. Gambar 4.8. Rancangan Program HIPO Pada Official Site LPPM Raharja.

  27. Gambar 4.9. Strategi 1 (satu) Terdapat 5 Form Pengisian Kinerja Penelitian Dosen.

  28. Gambar 4.10. Strategi 2 (dua) Terdapat 9 Form Pengisian Kinerja Pengabdian Dosen.

  29. Gambar 4.11. Strategi 3 (tiga) sistem dapat menampilkan 4 grafik form kinerja penelitian dosen.

  30. Gambar 4.12. Strategi 4 (empat) Sistem dapat menampilkan 2 (dua) kategori pada halaman viewboard

  31. Gambar 4.13. Strategi 5 (lima) Tampilan yang diakses menggunakan email selain Rinfo.

  32. Gambar 4.14. Strategi 6 (enam) email notifikasi form pengisian kinerja penelitian dosen.

  33. Gambar 4.15. Strategi 7 (tujuh) Email notifikasi form pengisian kinerja pengabdian dosen.

  34. Gambar 4.16. Strategi 8 (delapan) tampilan 2 (lembaga) pada sub menu official Site LPPM Raharja.

  35. Gambar 4.17. Strategi 9 (sembilan) menampilkan data keseluruhan dari form kinerja penelitian dosen.

  36. Gambar 4.18. Strategi 10 (sepuluh) Sistem dapat menampilkan data keseluruhan dari form kinerja pengabdian dosen.

  37. Gambar 4.19. Strategi 11 (sebelas) Memiliki tampilan user friendly.

  38. Gambar 4.20. Strategi 12 (dua belas) 10 Mendapatkan pengisian form kinerja penelitian dosen.

  39. Gambar 4.21. Strategi 13 (tiga belas) Pembuktian pengiriman 79 mailchimp.

  40. Gambar 4.22. Strategi 14 (empat belas) Pencapaian visitor pada official site LPPM Raharja.

  41. Gambar 4.23. Pencapaian Subscriber pada official site LPPM Raharja.

  42. Gambar 4.24. Tampilan Home.

  43. Gambar 4.25. Halaman Dashboard.

  44. Gambar 4.26. Tampilan Form Kinerja Penelitian Dosen.

  45. Gambar 4.27. Email Notifikasi Dosen dan Operator.

  46. Gambar 4.28. Tampilan Form Kinerja Pengabdian Dosen.

  47. Gambar 4.29. Email Notifikasi Dosen dan Operator.

  48. Gambar 4.30. Tampilan Viewboard.


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Program Studi di STMIK Raharja.

  3. Tabel 3.3. Jurusan atau Program Studi di AMIK Raharja Informatika.

  4. Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja.

  6. Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja.

  7. Tabel 3.7. Wewenang dan Tanggung Jawab Presiden Direktur.

  8. Tabel 3.8. Wewenang Direktur.

  9. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik).

  10. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi).

  11. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan).

  12. Tabel 3.12. Asisten Direktur Akademik.

  13. Tabel 3.13. Kepala Jurusan.

  14. Tabel 3.14. Asisten Direktur Financial.

  15. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM).

  16. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO).

  17. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM).

  18. Tabel 3.18. Perkuliahan dan Ujian (RPU).

  19. Tabel 3.19. Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan.

  20. Tabel 3.20. Matriks Analisa SWOT Sistem Berjalan.

  21. Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I.

  22. Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II.

  23. Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III.

  24. Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi.

  25. Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan.

  26. Tabel 4.2. Analisa SWOT Yang Diusulkan.

  27. Tabel 4.3. Matriks SWOT Yang Diusulkan.

  28. Tabel 4.4. Black box Testing.

  29. Tabel 4.5. Black Box Testing Login email Rinfo.

  30. Tabel 4.6. Black Box Testing Form Kinerja Penelitian Dosen.

  31. Tabel 4.7. Black Box Testing Form Kinerja Pengabdian Dosen.

  32. Tabel 4.8. Schedule Implementasi.

  33. Tabel 4.9. Estimasi Biaya.

DAFTAR SIMBOL


Gambar 1. Simbol Use Case Diagram


Gambar 3. Simbol Sequence Diagram


Gambar 4. Simbol Activity Diagram


Gambar 4. Daftar Simbol FLOWCHART (Entity Relation Diagram)


Gambar 5. Daftar Simbol HIPO (Entity Relation Diagram)




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian merupakan suatu usaha untuk menjelaskan sebuah peristiwa hal-hal yang dengan cara menghubungkan berbagai objek penelitian berdasarkan tujuan untuk menganalisis kaidah tertentu dan kaidah penelitian. Penelitian yang terdapat di berbagai Universitas atau Perguruan Tinggi dikenal sebagai Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). LPPM merupakan gabungan dari dua lembaga yang berbeda yaitu Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian. Akan tetapi saat ini perguruan tinggi telah menyatukan dua lembaga tersebut dengan nama LPPM. Menurut Ningsih (2015)[1], LPPM merupakan wadah yang berperan penting pada perguruan tinggi, untuk melakukan koordinasi, meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian bagi para peneliti dan dosen. Dalam LPPM tersebut terdapat berbagai data dan informasi seputar Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penelitian dan Pengabdian adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh dosen, yang merupakan implementasi dari komponen Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan tugas pokok untuk dosen. Dalam kegiatan tersebut selalu di data dan diarsipkan. Dengan LPPM kegiatan yang dilaksanakan oleh dosen dalam kaitan dengan peningkatan kualitas dosen tersebut. Yang nantinya akan diperlukan baik untuk Jabatan Fungsional, Kinerja maupun Akreditasi.


Gambar 1.1. Official Site LPPM.

(Sumber: http://lppm-raharja.ilearning.me//)


Perguruan Tinggi Raharja merupakan perguruan tinggi swasta yang berada di Tangerang, Banten. Perguruan tinggi yang berkonsentrasi pendidikan di bidang Ilmu Komputer dan Manajemen. Saat ini Perguruan Tinggi Raharja sedikit mengalami tertinggal dalam hal LPPM di bandingkan dengan perguruan tinggi lainnya. Untuk itu Perguruan Tinggi Raharja akan mengembangkan sistem LPPM yang nantinya data dan informasi perihal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang terdapat di Perguruan Tinggi Raharja ini lebih informatif dengan penambahan pendataan penilaian kinerja Pengabdian kepada Masyarakat di perguruan tinggi sesuai panduan yang terdapat pada RISTEKDIKTI.

Namun pada sistem yang berjalan saat ini, terdapat berbagai kekurangan seperti pada saat pengumpulan laporan Hibah yang masih secara konvensional, seluruh mahasiswa/i harus datang ke Raharja Enrichment Centre (REC) sebatas akses. Dan kinerja operator mencakup untuk keseluruhan. Yaitu yang berhubungan dengan mengelola Data Dosen dan Mengelola Data Mahasiswa. Dalam hal ini data atau informasi dosen menjadi hal yang sangat penting dikarenakan data pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen akan menjadi tolak ukur untuk penilaian kinerja dari setiap dosen itu sendiri. Tidak hanya itu sebagai perguruan tinggi yang berbasis ilmu komputer, Perguruan tinggi saat ini dituntut untuk memiliki keunggulan bersaing dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Dalam pengumpulan data kinerja dosen saat ini masih sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan data - data setiap dosen di Perguruan Tinggi yang kemudian akan di input pada SIMLITABMAS. Dari permasalahan-permasalahan yang ada maka dari itu penulis melakukan pengembangan dalam pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM.

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam pengumpulan data dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. Lebih informatif, dengan penambahan pendataan penilaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Pengumpulan Data Kinerja Dosen Pada Official Site LPPM di Perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Dalam sebuah penelitian, kita pasti mengenal dengan sebuah rumusan masalah, rumusan masalah menjadi faktor penting yang menentukan jalanannya dalam sebuah penelitian atau sebagai sebuah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian. Sebuah rumusan yang berkaitan dalam sebuah kejadian atau peristiwa yang ada, baik itu pada kedudukannya maupun kejadian atau peristiwa yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Terdapatnya rumusan masalah ini merupakan tugas penting dalam membuat sebuah karya ilmiah atau penelitian.

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan perihal pembahasan official site LPPM untuk Perguruan Tinggi Raharja. Penelitian yang secara jelas berkaitan dengan Pengumpulan Data Dosen pada Perguruan Tinggi Raharja.


Gambar 1.2. Alur sistem Pengumpulan data kinerja dosen.

Gambar di atas merupakan alur pengumpulan data kinerja dosen, pertama Dosen datang ke ruangan Raharja Enrichment Centre (REC). memberikan informasi mengenai data kinerja penelitian dan pengabdian di perguruan tinggi yang akan di publikasikan setiap tahunnya pada SIMLITABMAS dan melakukan request untuk input data kepada operator, lalu operator melakukan pengisian data kinerja penelitian dan pengabdian dengan melakukan login menggunakan user dan password yang dimiliki ke SIMLITABMAS. Selanjutnya operator mendapatkan notifikasi email dari dosen tersebut perihal data - data kinerja penelitian dan pengabdian dosen. Kemudian melakukan penginputan data kinerja dosen pada SIMLITABMAS. Dari alur tersebut dapat diketahui jika dalam melakukan pengumpulan data kinerja dosen masih belum efektif dan perlunya melakukan pengembangan pada sistem pengumpulan data dan dibutuhkannya official site LPPM untuk menunjang dalam pengumpulan data kinerja dosen. Dalam hal ini maka diperlukannya inovasi terbaru dengan menggunakan salah satu fasilitas yang ada pada Google Drive yaitu Google Form sebagai alat dalam melakukan pengumpulan data kinerja dosen yang ada pada official site LPPM.

Dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pengumpulan data dosen yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Bagaimana mengembangkan sistem pengumpulan data dosen pada official site LPPM agar lebih optimal?

  3. Apakah sistem pengumpulan data dosen pada official site LPPM sudah digunakan secara efektif?

Ruang Lingkup

Dalam kehidupan dalam setiap manusia pasti mempunyai karakteristik yang berbeda - beda terhadap suatu hal. Oleh karena itu, agar tidak terciptanya kesalahpahaman atau kekeliruan perlunya suatu batasan. Ruang lingkup merupakan suatu batasan masalah. Laporan Skripsi ini, yaitu yang hanya ruang lingkup seputar akademik yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja. Untuk mempermudah dalam penulisan laporan dan agar lebih terarah untuk itu dibuatnya suatu batasan masalah, adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada laporan Skripsi ini, yaitu:

  1. Peneliti hanya mengakses seputar data - data kinerja penelitian dan pengabdian dosen pada official site LPPM.

  2. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada sebuah analisa sistem official site LPPM untuk meningkatkan kualitas dalam pengumpulan data penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Sistem hanya dapat digunakan oleh staff atau dosen yang bersangkutan dalam proses penginputan atau pengumpulan data milik dosen.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian penting dalam sebuah karya ilmiah atau penelitian. Tujuan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah atau sebuah acuan terhadap hasil - hasil seperti apa yang hendak dicapai dalam sebuah penelitian. Dalam membuat sebuah karya ilmiah atau laporan agar penulisan yang dilakukan dengan baik dan tepat, tentunya terdapat tujuan - tujuan yang jelas dan sudah ditetapkan sebelum melakukannya. Dari permasalahan pada pembahasan sebelumnya, berikut tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk meningkatkan kualitas dalam pengumpulan data dosen pada Perguruan Tinggi Raharja maupun meningkatkan keterampilan yang dilakukan oleh civitas akademika sebagai perwujudan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena melalui penelitian.

  2. Lebih informatif, dengan penambahan pendataan penilaian kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di perguruan tinggi sesuai dengan panduan yang terdapat pada RISTEKDIKTI.

  3. Untuk menciptakan sebuah informasi yang up to date yang disajikan dan layanan subscribe yang ada, diterima banyak dosen maupun pribadi raharja yang mengunjungi official site LPPM.

Manfaat Penelitian

Terdapat 3 manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:

  1. Dapat memudahkan dalam proses pengumpulan data dosen pada Kinerja Penelitian Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Dengan adanya official site LPPM ini dapat membantu dan memperoleh informasi yang tentunya yang didapat oleh mahasiswa adalah pengetahuan yang selalu terbarukan (up to date).

  3. Dengan adanya official site LPPM dapat memberikan wawasan bagi yang ingin membuat sebuah penelitian dan mengembangkan kreatifitas atau bakat bagi peneliti sesuai ketentuan yang ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.

Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan penelitian ini perlu adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam sebuah penelitian. Atau cara untuk mengumpulkan atau menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung atau berkenaan pada suatu objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah penting dalam bidang penelitian. Karena teknik pengumpulan data tersebut merupakan tujuan untuk mendapatkan data.

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara langsung ke objek penelitian untuk mendapatkan sebuah data dari dekat kegiatan yang dilakukan dengan teliti objek yang akan diteliti. Penelitian yang dilaksanakan langsung ke Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memudahkan dalam pengumpulan data kinerja penelitian dosen yang akan dipublikasikan setiap tahun sesuai panduan yang terdapat pada RISTEKDIKTI. Dengan metode pengamatan atau observasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan dokumen yang sudah diterapkan, dan dilaksanakan oleh Biro LPPM. Dalam pengamatan tersebut, dilakukan observasi terhadap pengumpulan data selama 6 (enam) bulan pada proses pengumpulan data kinerja dosen yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Kuesioner

  4. Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan secara tertulis dan kemudian ditujukan kepada responden untuk dijawab. Pada kuesioner ini peneliti mengajukan ke banyak responden yaitu dosen Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Metode Wawancara (Interview Research)

  6. Wawancara merupakan salah satu teknik proses memperoleh untuk mendapatkan informasi yang dilakukan secara langsung antar muka si peneliti dan objek penelitian. Karena tanpa wawancara peneliti tidak akan mendapatkan informasi dari apa yang dilakukan peneliti dari setiap survey. Dalam hal ini proses tanya jawab yang dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder yaitu bapak Muhamad Yusup, M.Kom pada Biro LPPM pada Perguruan Tinggi Raharja.

  7. Studi kepustakaan

  8. Studi kepustakaan merupakan suatu metode dengan menggunakan teknik dokumentasi atau studi pustaka yang sebagaimana usaha dalam menghimpun sebuah informasi yang relevan. Dengan mempelajari buku-buku dan literatur yang ada sesuai dengan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian.

Metode Analisis Sistem

Pada dasarnya metode analisa ini berperan penting dalam sebuah penelitian untuk melakukan analisa. Tahapan penelitian yang terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dengan melakukan metode-metode pengumpulan data serta memudahkan dalam menjalankan tahapan selanjutnya pada sebuah perancangan sistem sesuai pada permasalahan yang terjadi. Pada penelitian ini menggunakan metode SWOT, SDLC (System Development Life Cycle), dan metode analisis elisitasi yaitu mulai dari elisitasi tahap satu, elisitasi tahap 2, elisitasi tahap 3, dan elisitasi final yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan sistem ini dibuat berbasis web, dan perancangan tersebut juga menggunakan metode perancangan HIPO, flowchart, dan UML (Unified Modeling Language). Berdasarkan hasil analisa yang ada di atas, berupa Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram,

Metode Testing

Pada metode testing ini penulis untuk mengevaluasi dan mendeteksi kondisi sistem yang diinginkan dan untuk mengukur kualitas sistem. Metode yang penulis gunakan tersebut adalah dengan menggunakan metode black box testing. Tujuan menggunakannya black box testing ini untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Guna memahami laporan skripsi ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab dengan sistematika penulisan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, meliputi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, berisi tentang penjabaran serta teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari beberapa kutipan atau teori-teori yang dijadikan sebagai kajian dalam penyusunan laporan ini. Dan secara langsung akan berkaitan dengan permasalahan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama Raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, Permasalahan yang dihadapi, tata laksana yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, alternatif pemecahan masalah, serta elisitasi.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini menjabarkan mengenai analisa sistem yang berjalan. Sistem dalam bentuk Unified Modeling Language (UML) yang terdiri dari use case diagram, sequence diagram, activity diagram, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, analisa sistem yang berjalan menggunakan metode SWOT, metode perancangan flowchart, dan testing menggunakan black box.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini, berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Rozalena dan Dewi (2016: 109)[2], “Pengembangan merupakan konsekuensi dari hasil pendidikan dan pelatih yang diartikan sebagai persiapan individu untuk memikul tanggung jawab dalam memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian”.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2017)[3], Definisi pengembangan diantaranya:

  1. Proses, cara, perbuatan mengembangkan.

  2. Upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern

  3. Proses kegiatan bersama yang dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah menyusun, memperbaiki, dan meningkatkan suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang sebelumnya.

Definisi Sistem

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 2)[4], menyimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu

Menurut Dra. Hj. Yulia Djahir, M.M.,Dewi Pratita, S.Pd., M.Pd. (2015: 46)[5], menyimpulkan bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan/berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan .

Menurut Jeperson Hutahaean (2015: 2)[6], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.

Menurut Maniah, dkk (2017 : 1)[7], Sistem dapat di definisikan sebagai kumpulan elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

Menurut Mantala, dkk (2015:57)[8], “Sistem merupakan suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan elemen yang terdiri dari banyak unsur dan objek sehingga saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Saputra (2012: 50)[9], “Pengembangan atau rekayasa sistem informasi (system development) dan atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem atau perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang telah ada sebelumnya”.

Menurut Ladjamudin dalam Mantala (2015: 57)[10], “Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.”

Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini dalam Rasdiana (2015: 37)[11], “Pengembangan sistem di definisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem adalah suatu perangkat lunak atau menyusun sistem baru untuk menggantikan sistem lama menjadi lebih baik dari sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Rudy Tantra (2012: 2)[12], “Data dapat di definisikan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input untuk proses yang menghasilkan informasi”.

Menurut Darmawan dan Fauzi (2013: 1)[13], “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.”

Menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT (2013: 310)[14], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan dan belum diolah atau proses.

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)[4], “Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun”.

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa data merupakan sekumpulan catatan-catatan atau keterangan-keterangan yang masih bersifat mentah dan nantinya akan melanjutkan ke proses untuk menghasilkan sebuah informasi.

Sumber Data

Menurut Tamodia (2013: 26)[15], Terdapat 2 (dua) sumber data berikut diantaranya:

  1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder diperoleh dari perusahaan yang menjadi objek penelitian.

Konsep Dasar Kinerja (Performance)

Definisi Kinerja (Performance)

Dikutip dari Wikipedia (2017)[16], “Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula hasil kerja”.

Menurut Bahua (2016: 51)[17], “Kinerja (performance) adalah hasil kerja atau prestasi kerja seseorang dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan perlu di perhatikan dengan baik karena suatu hasil kerja seseorang yang dilakukan dapat diperoleh melalui fungsi-fungsi pekerjaan dan kegiatan seseorang selama periode tertentu.

Penilaian Kinerja (Performance)

Menurut Bahua (2016: 54)[17], Kinerja organisasi ditentukan penilaian kinerja individu dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan organisasi. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan membandingkan kerja yang telah dilaksanakan seseorang (job related) dengan standar kinerja (performance standard) yang telah ditetapkan. Agar penilaian dapat dilaksanakan secara efektif, maka standar penilaian hendaknya berhubungan dengan hasil – hasil yang di inginkan setiap pekerja.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja tersebut merupakan suatu proses yang dilakukan dalam melakukan mengevaluasi seseorang atau organisasi untuk mengetahui apakah orang tersebut atau organisasi tersebut sudah memenuhi persyaratan yang berlaku atau belum.

Definisi Informasi

Menurut Muslihudin dan Oktifianto (2016: 9)[4], “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

Menurut Djahir dan Pratita (2015: 10)[18], “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sebuah data yang diolah menjadi sebuah informasi yang sudah dapat memberikan keterangan yang relevan.

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012: 13)[19], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat di definisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Subhan (2012: 18)[20], “Sistem Informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukkan dalam sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya”.

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6)[21], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Rudy Tantra (2012: 2)[12], “Sistem Informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:13)[6], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa sistem informasi adalah sistem fisik dan sosial yang ditata dalam beberapa rangkaian aktivitas mulai dari mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi kepada pemakai untuk mencapai tujuan tertentu.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Sumaryadi Adi (2014: 4)[22], “Website bisa diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman web yang saling berhubungan dan kemudian dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet”.

Menurut Wikipedia[23], Situs Web (bahasa inggris: website) adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.

Menurut Murad (2013: 49)[24], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Murad (2013: 49)[24], Bahwa dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat di akses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Kemudian berdasarkan definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa website adalah sejumlah halaman-halaman yang saling berhubungan memuat informasi-informasi yang beragam yang dapat di akses secara terbuka melalui jaringan internet.

Jenis-Jenis Website

Menurut Sumaryadi adi (2014: 4-9)[22], Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri.

Jenis Website Berdasarkan Sifatnya:

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

Definisi Internet

Menurut Aris Syaifuddin, Mahmud Hunus, dan Retno Sundari ( 2013)[25], “Internet adalah istilah yang berasal dari kata internet working, dimana komputer satu dapat berkomunikasi dengan komputer lain di seluruh penjuru dunia, dengan bahasa yang sama”.

Menurut Wikipedia[26], “Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani milliaran pengguna di seluruh dunia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[27], “Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa internet merupakan suatu jaringan yang bersifat global serta dapat menghubungkan milyaran jaringan komputer dengan menggunakan komunikasi seperti satelit atau telepon

Definisi Wordpress


Gambar 2.1. Logo Wordpress.

(Sumber: http://wordpress.org)

Dikutip dari wikipedia (2017)[28], “WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine)”.

Menurut Saluky (2016: 84)[29], “Wordpress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka yang sangat popular digunakan sebagai mesin blog (blog engine) yang dibangun dengan bahasa pemrogramman PHP dan basis data (database) MySQL”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Wordpress adalah platform untuk blog yang sangat popular yang dibangun dengan bahasa pemrogramman PHP dan MySQL.

Definisi iMe (iLearning Media)


Gambar 2.2. Logo iLearning Media (iMe).

(Sumber: http://raharja.ac.id/)

Dikutip dari Widuri (2017)[30], iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang di kemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. Secara garis besar, iMe dibuat untuk meningkatkan metode pembelajaran secara mandiri dan online. iMe dibuat untuk mahasiswa iLearning dan Dosen iLearning. iMe di kembangkan oleh Raharja Enrichment Centre (REC) Perguruan Tinggi Raharja, Kota Tangerang.

iMe adalah iLearning Media yang merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakannya dalam jangka waktu tertentu. Dan iMe sendiri mempunyai suatu kelebihan yaitu mempunyai domain sendiri yang menciri khas kan perihal Perguruan Tinggi Raharja yaitu iLearning. iMe (iLearning Media) merupakan sebuah website iLearning yang di kemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online. iMe dibuat berdasarkan Wordpress.

Definisi Dashboard

Menurut Dwi Januarti (2015: 166)[31], dashboard merupakan tampilan visual mengenai informasi paling penting yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan atau lebih dan dapat diatur di satu layar sehingga lebih mudah dipantau oleh user.

Menurut Rohayati (2014: 2)[32], dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dashboard merupakan sebuah media untuk menampilkan informasi sehingga memudahkan user dalam mencapai suatu tujuan.

Definisi Viewboard

Menurut Raharja, dkk (2016: 252)[33], viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan.

Menurut Tiara, dkk (2016: 66)[34], viewboardadalah suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi dan berfungsi untuk mengetahui informasi penting dan informasi yang dibutuhkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa viewboard merupakan sistem aplikasi untuk mengetahui informasi yang penting dan dibutuhkan untuk mencapai suatu visi dan misi.

Definisi Rinfo


Gambar 2.3. Logo Rinfo.

(Sumber: http://eco.ilearning.me/)

Menurut Qurotul Aini, dkk (2015: 11),[35], Email Rinfo (Raharja.info) yang merupakan email resmi Perguruan Tinggi Raharja memiliki platform yang sama seperti halnya Gmail sehingga pengguna Rinfo pun dapat turut merasakan perkembangan yang sama apabila pengguna Rinfo menjadi pengguna Gmail.

Menurut Qurotul Aini, dkk (2015: 25),[35], Rinfo adalah layanan email Gmail yang ditujukan untuk Perguruan Tinggi Raharja dengan menggunakan platform Google.

Menurut Rahardja (2014:104)[36], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “merupakan layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”. Dan untuk setiap user memiliki 30 GB. Semua kegiatan yang dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja tidak akan berjalan tanpa Rinfo. Selain itu memiliki aplikasi canggih yaitu RH (Raharja Hangout). Dan Rinfo menggunakan platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan.

Definisi Rinfo Drive


Gambar 2.4. Logo Rinfo Drive.

(Sumber : https://www.google.com/drive/)

Menurut Anggraini (2017)[37], Google Drive adalah tempat di mana kita dapat dengan aman menyimpan file secara online dan mengaksesnya dari mana saja menggunakan web browser. Namun pada Perguruan Tinggi Raharja ini disebut dengan Rinfo Drive dan untuk Perguruan Tinggi Raharja sendiri, Rinfo Drive telah banyak dimanfaatkan oleh seluruh Pribadi Raharja.

Definisi Rinfo Form


Gambar 2.5. Logo Rinfo Form.

(Sumber: http://widuri.raharja.info/index.php/SI1311476759)

Menurut Rahardja, dkk (2016: 35)[38], “Rinfo form adalah salah satu aplikasi yang disediakan oleh Google pada Rinfo untuk membuat berbagai aplikasi form”.

Menurut Qurotul Aini (2016: 3), [39],“Rinfo Form merupakan salah satu aplikasi yang bersifat umum, Rinfo Form dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar dan Rinfo Form harus memiliki akun Rinfo agar terhubung dengan Rinfo Form”.

Menurut Jumar Slamet (2016)[40], “Google Form merupakan salah satu aplikasi berupa formulir atau lembar kerja yang dapat dimanfaatkan secara mandiri atau pun bersama-sama untuk tujuan mendapatkan informasi pengguna”.

Dikutip dari Widuri (2017)[41], “Rinfo Form/Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survey, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rinfo Form merupakan salah satu media yang terdapat pada Rinfo Drive. Namun, pada Perguruan Tinggi Raharja ini disebut Rinfo Form. Rinfo Form yang dapat mempermudah Pribadi Raharja dalam mengisi suatu survey, kuesioner atau kuis secara cepat dan tentunya efektif. Rinfo Form tersebut sudah memiliki kelebihan yaitu SSO atau yang disebut dengan single sign on dengan Email Rinfo. Rinfo Form dapat dimanfaatkan secara mandiri ataupun bersama-sama untuk tujuan mendapatkan informasi pengguna. Dan data terhadap survey yang telah dibuat dapat secara otomatis tersimpan pada Rinfo Spreadsheet dan data real.

Definisi Rinfo Sheet


Gambar 2.6. Logo Rinfo Sheet.

(Sumber: https://www.google.com/sheets/about/)

Menurut Rahardja, dkk (2014:108)[42], Rinfo Sheet adalah aplikasi untuk membuat spreadsheet dan dapat dikerjakan secara bersama-sama dengan orang lain. Rinfo spreadsheet merupakan sebuah program aplikasi interaktif untuk menganalisis suatu data dalam bentuk tabel – tabel yang di kembangkan sebagai komputerisasi akuntansi lembar kertas secara online. Demikian pada Rinfo Spreadsheet ini sangat berguna untuk menganalisis, karena dengan menggunakan Rinfo Spreadsheet banyak kasus yang dapat secara cepat dipecahkan tanpa harus menghitung secara manual yang membutuhkan waktu lama dan dapat secara efektif. Rinfo Spreadsheet tersebut dapat menampilkan data keseluruhan menggunakan grafik yang tentunya dapat mengetahui isi keseluruhan dari tabel yang telah dibuat.

Menurut Qurotul Aini, dkk (2016: 3),[39], Rinfo Spreadsheet adalah program aplikasi yang digunakan untuk menganalisis sebuah data dalam bentuk tabel.

Konsep Dasar LPPM

Definisi LPPM

Menurut Ningsih (2013: 77)[43], LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) merupakan salah satu unsur pelaksana di Perguruan Tinggi yang mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan dan kegiatan penelitian yang dilakukan para peneliti dan dosen. Dalam Perguruan Tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) adalah suatu kegiatan penelitian yang diwajibkan pada setiap perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh dosen sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Aktor LPPM
  1. Peneliti

  2. Peneliti[44] adalah dosen atau profesional yang terlibat dalam pembuatan konsep atau penciptaan pengetahuan baru, produk, proses, metoda, dan sistem, serta profesional yang terlibat dalam pengelolaan proyek penelitian.

  3. Dosen

  4. Menurut M.S. Gumelar (2017: 65)[45], Dosen merupakan pelaksana kerja yang harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas kerjanya, moralitas, kedisiplinan serta tingkat kesejahteraannya, yang kelak menciptakan kondisi dan situasi yang nyaman dalam bekerja, sehingga pada gilirannya setiap dosen mempunyai rasa memiliki, menyayangi dan persaudaraan antar sesama dosen, dengan menyadari betapa pentingnya proses produksi pengetahuan yang diharapkan mampu mewujudkan lembaga Pendidikan tinggi tingkat dunia (world-class university) berdasarkan kebijakan kualitas (quality policy) sebagai salah satu pendukung pencerdasan kehidupan bangsa.

  5. Operator

  6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia[46], operator adalah orang yang bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin, telepon, radio, dan sebagainya.

Konsep Dasar Penelitian

Definisi Penelitian

Menurut Riyanto Adi (2015 :1)[47], Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Pasal 1 ayat 4 UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerepan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)”.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah mengetahui pengetahuan baru dengan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dalam menyelidiki suatu kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah.

Aspek Luaran Penelitian

Untuk penelitian[48], Berikut adalah hal-hal yang menjadi output adalah :

  1. Publikasi Jurnal

  2. Publikasi ilmiah meliputi data artikel yang dimuat di jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, dan jurnal nasional tidak terakreditasi (ber-ISSN) dengan batasan sebagai berikut :

    1. Jurnal Internasional adalah jurnal yang sudah ada terindeks secara internasional (Thomson Reuter, Scopus dan yang setara).

    2. Jurnal Nasional terakreditasi adalah jurnal yang sudah memiliki ISSN dan telah terakreditasi oleh Dikti atau LIPI.

    3. Jurnal Nasional tidak terakreditasi adalah jurnal yang telah memiliki ISSN namun belum terakreditasi.

  3. Buku Ajar/Teks

  4. Dan untuk buku ajar/teks data yang perlu disampaikan meliputi tahun terbit, NIDN, nama dosen penulis, program studi, judul buku, ISBN, jumlah halaman, dan penerbit.

  5. Pemakalah Forum Ilmiah

  6. Dikutip dari SIMLITABMAS, penyelenggaraan forum ilmiah adalah forum pertemuan ilmiah yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam bentuk seminar, lokakarya, konferensi, dan ekspose hasil-hasil penelitian, dalam tingkat internasional, nasional atau regional. Batasan persyaratan forum tersebut sebagai berikut.

    1. Forum ilmiah tingkat internasional: dihadiri peserta sekurangnya 50 orang, menggunakan bahasa resmi PBB, minimal diikuti oleh pembicara dan peserta dari 3 negara asing yang jumlahnya paling sedikit 20% dari seluruh peserta.

    2. Forum ilmiah tingkat nasional: peserta berasal dari berbagai perguruan tinggi di luar provinsi perguruan tinggi penyelenggara.

    3. Forum ilmiah tingkat regional: dihadiri peserta dari berbagai perguruan tinggi dalam satu provinsi.

  7. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

  8. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) merupakan produk dari kegiatan inovasi yang dilaksanakan oleh dosen. Data HAKI yang disampaikan meliputi NIDN, nama dosen perguruan tinggi sebagai innovator, program studi, judul HAKI, jenis HAKI (Hak Kekayaan Intelektual diberikan dalam bentuk Paten, Paten Sederhana, Perlindungan Varietas Tanaman, Hak Cipta, Merek Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk Industri, Indikasi Geografis, dan Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu), judul HAKI, status (terdaftar atau granted), nomor pendaftaran, serta nomor dan dokumen sertifikat HKI.

  9. 5. Luaran Lainnya

  10. Luaran penelitian lainnya yang harus disampaikan meliputi Teknologi Tepat Guna, Model/Prototype, Desain/Karya Seni, Rekayasa Sosial, dan Buku ajar/teks. Data yang disampaikan meliputi NIDN, nama dosen, program studi, judul luaran dan deskripsi singkat luaran.

Konsep Dasar Pengabdian pada Masyarakat

Definisi Pengabdian pada Masyarakat

Menurut Endang Retnoningsih (2013)[43], pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi diartikan sebagai pengalaman ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat (di luar kampus yang tidak terjangkau oleh program Pendidikan formal) yang membutuhkannya.

Dapat disimpulkan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah metode penelitian yang dilakukan langsung kepada masyarakat sebagai untuk pengalaman ilmu pengetahuan yang di samping itu merupakan dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian.

Aspek Luaran Pengabdian kepada Masyarakat

Untuk pengabdian kepada masyarakat[49], berikut adalah hal-hal yang menjadi output :

  1. Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

  2. Jenis luaran berupa hasil pengabdian kepada masyarakat meliputi artikel jurnal (internasional, nasional, atau lokal), tulisan/berita dalam media masa (koran, majalah, tabloid, TV, atau media online), dan makalah yang disajikan dalam forum ilmiah/seminar (internasioanl, nasional, atau regional). Penjelasan lebih detail media publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Artikel pada jurnal internasional adalah artikel hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimuat pada jurnal internasional bereputasi.

    2. Artikel pada jurnal nasional adalah artikel hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimuat pada jurnal nasional yang memiliki ISSN.

    3. Artikel pada jurnal lokal adalah artikel hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimuat pada jurnal yang tidak memiliki ISSN.

    4. Tulisan/berita dalam koran, majalah, tabloid, TV dan media online adalah tulisan/berita hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dimuat pada koran majalah, tabloid, TV, atau media online baik internasional maupun nasional.

    Data publikasi artikel jurnal, koran, majalah, tabloid, yang terbit secara cetak maupun elektronik yang dilaporkan harus dilengkapi dengan informasi nama dosen, NIDN, program studi, judul artikel/tulisan, nama media publikasi (jurnal, koran, majalah, tabloid, volume, nomor dan halaman, tanggal publikasi/tayang, dan URL media on-line).

  3. Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Produk, dan Kemitraan

  4. Jenis luaran hasil pengabdian kepada masyarakat yang termasuk luaran HKI, yaitu paten, paten sederhana, perlindungan varietas tanaman, hak cipta, merek dagang, rahasia dagang, desain produk industri, industri geografis, perlindungan desain tata letak sirkuit terpadu. Luaran hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat diberikan poin penilaian termasuk produk yang tersertifikasi, produk terstandarisasi (SNI, ekspor), dan unit usaha berbadan hukum/mitra yang terbentuk menjadi berbadan hukum. Masing-masing parameter luaran dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut.

    1. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Investasinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Investasinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 UU No 13 Tahun 2016).

    2. Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT, adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman (Pasal 1 UU No 29 Tahun 2000).

    3. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 UU No 19 Tahun 2002).

    4. Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya (Pasal 1 UU No 15 Tahun 2001).


  5. Luaran Iptek Lainnya

  6. Selain publikasi, HKI, buku, dan Mitra, luaran pengabdian lainnya yang dapat disampaikan meliputi teknologi guna (TTG), model, prototype/purwarupa, karya desain, seni karya, bangunan dan arsitektur dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Data yang disampaikan meliputi nama dosen, NIDN, program studi, judul luaran dan deskripsi singkat luaran.

  7. Mitra

  8. Luaran kegiatan juga dapat berupa mitra yang terbentuk dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Luaran yang tercakup dalam kelompok ini meliputi mitra baik yang non produktif maupun yang produktif (IRT/UMKM), mitra CSR/pemda/industri (UKM), mitra produksinya meningkat, mitra yang kualitas produknya meningkat, mitra yang berhasil melakukan ekspor atau pemasaran antar pulau, mitra yang menghasilkan usahawan muda, mitra yang onsetnya meningkat, mitra yang tenaga kerjanya meningkat, dan mitra yang kemampuan manajemennya meningkat. Data yang disampaikan meliputi nama dosen, NIDN, judul kegiatan, nama mitra/CSR/pemda/industri, alamat, contact person, dan nilai tambah akibat kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

  9. Buku

  10. Luaran pengabdian juga bisa berupa buku ajar, buku teks, modul, panduan praktis yang ber-ISBN. Juga bisa berupa buku profil daerah, profil usaha, katalog kegiatan seni, katalog karya seni, novel, kumpulan puisi atau cerpen ber-ISBN. Untuk luaran berupa buku ini data yang diperlukan adalah nama dosen, NIDN, program studi, judul buku, nomor ISBN, nama penerbit, tahun terbit, edisi cetakan, dan jumlah halaman.

Definisi Jurnal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[50], jurnal diartikan sebagai “(buku) catatan harian, surat kabar harian, buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar, buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu, majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu”.

Menurut Ibnu Rusyid (2014)[51], “ Jurnal merupakan bagian dari jenis terbitan berseri yang ada di perpustakaan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jurnal ilmiah merupakan sumber referensi dalam bentuk dokumentasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan 1 (satu) orang atau lebih yang kemudian dituangkan kedalam karya tulis ilmiah.

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah (2016 :27)[52], “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Pada tahap ini elisitasi merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.


    Penjelasan mengenai Metode MDI (Mandatory Desirable Inessential) adalah sebagai berikut :

    1. a) M (Mandatory)

    2. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. b) D (Desirable)

    4. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. c) I (Inessential)

    6. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

    1. a) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. b) O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tatacara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    3. c) E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. 1) High (H) : Sulit untuk dikerjakan, Karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. 2) 'Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. 3) Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016: 24)[53], SDLC (System Development Life Cycle) adalah sebuah proses logika yang digunakan oleh seorang system analis untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem.

Dikutip dari Wikipedia (2017)[54], SDLC (System Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau System Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa SDLC (System Development Life Cycle) merupakan sebuah proses yang diambil untuk mengembangkan suatu perangkat lunak dengan meliputi tahapan-tahapan, yaitu rencana (planning), analisis, desain, implemrntasi, uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).

Tahapan - Tahapan SDLC (System Development Life Cycle)
  1. Planning

  2. Merupakan tahap dimana sistem digambarkan secara global beserta tujuan yang akan direncanakan terhadap sistem yang akan dikembangkan.

  3. Analysis

  4. Pada tahap ini analis mencoba untuk menguraikan permasalahan sistem dan menggambarkannya kedalam beberapa diagram untuk menggambarkan situasi yang sedang berjalan, kemudian pada tahap ini juga analis mencoba mendesain sebuah solusi yang akan diberikan kepada user.

  5. Desain

  6. Pada tahap ini solusi-solusi yang telah digambarkan secara global pada tahap requirement gathering dan analysis diuraikan secara detail baik dalam bentuk diagram, layouts, business rules, dan dokumentasi-dokumentasi lain yang dibutuhkan.

  7. Implementasi

  8. Pada tahap ini implementasi ini adalah mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba (testing).

  9. Testing

  10. Pada tahap ini merupakan tahap sistem sudah dibangun atau dikembangkan dicoba oleh user.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., Abdi (2016 :42)[53], “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah Teknik pengembangan sistem yang menggunakan Bahasa garfish sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Menurut Seidl, dkk (2015: 1)[55], UML (Unified Modeling Language) merupakan konsolidasi dari praktek-praktek terbaik yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun dalam penggunaan bahasa pemodelan.

Menurut Qurotul Aini (2017: 8)[56], Unified Modeling Language (UML) merupakan sebuah bahasa standar yang dimanfaatkan untuk membantu dalam menulis blueprint perangkat lunak atau software.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Unified Language Modeling (UML) adalah sebuah alat (tool) yang digunakan untuk mendesign atau merancang sebuah model untuk sistem yang akan dibuat.

Diagram-Diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah model Unified Modeling Language (UML):

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

  2. Menurut Muslihudin (2016: 62)[4], Diagram Kelas, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  3. Diagram Use-Case (Use-Case Diagram)

  4. Menurut Muslihudin (2016: 62)[4], Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  5. Diagram Interaksi (Sequence Diagram)

  6. Menurut Muslihudin (2016: 62)[4], Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan), bersifat dinamis. Dinamis urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

  8. Menurut Muslihudin (2016: 63)[4], Diagram Aktivitas (Activity Diagram), bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Chasanah (2015: 61)[57], analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strenghs), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Menurut Rohman (2014: 13)[58], Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats)”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT dapat diartikan metode perencanaan yang digunakan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Definisi Flowchart

Menurut Adita Ayu Prawiyanti dan Ramadhian Agus Triyono (2013: 43)[59], flowchart adalah gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Menurut Hadi, dkk (2017: 61)[60], flowchart adalah repersentasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses, merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah suatu bagan atau gambaran yang menggambarkan proses dari suatu program beserta instruksinya dengan lebih rinci.

Definisi Black Box Testing

Menurut Arzan Muharom (2013: 2)[61], “Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Menurut Rouf (2012: 3)[62], mendefiniskan bahwa black box testing sebagai pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa black box testing adalah sebuah metode pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi yang digunakan sudah berjalan yang sesuai dengan kebutuhan.

Definisi HIPO

Menurut Suciningtyas (2014: 118)[63], HIPO adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap - tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya”.

Menurut Hasan, dkk (2014: 61)[64], HIPO (Hirearchy Input Proses Output) adalah bagan jenjang yang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran diagram alir data untuk menuju level - level yang lebih bawah lagi, dimana jenjang ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu top level, level 0, level 1.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa HIPO merupakan sebuah bagan atau diagram yang digunakan dalam menggambarkan diagram alir pada sistem dan menggambarkan input outputnya.

Literatur Review

Metode studi pustaka (Literatur Rieview) merupakan metode yang tidak dapat dipisahkan dalam penelitian. Dilakukannya metode tersebut guna untuk menggali informasi mengenai teori-teori yang telah ditemukan para ahli dan mengikuti perkembangan penelitian. Sebelumnya sudah terdapat banyaknya peneliti-peneliti yang melakukan penelitian perihal official site LPPM. Dalam upaya untuk meningkatkan official site LPPM, ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Retnoningsih pada tahun 2013[43], dengan judul “Knowledge Management System (KMS) dalam Meningkatkan Inovasi LPPM Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas perihal meningkatkan dalam memberikan pelayanan yang baik dalam hal LPPM dengan menggunakan sistem Knowledge Management System (KMS). Untuk meningkatkan dan memperbaiki operasional sebagai sebuah tindakan sistemastis untuk mengidentifikasi, mendokumentasi, dan mendistribusikan segenap jejak pengetahuan yang relevan kepada setiap civitas akademik, sehingga meningkatkan pelayanan dan mendukung kegiatan LPPM dengan membangun model KMS kerangka Amrit Tiwana yang memuat fitur-fitur sesuai dengan kebutuhan LPPM Perguruan Tinggi.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Cristina Ayu Kusuma Wardani pada tahun 2016[65], dengan judul “PENENTUAN KRITERIA DAN SUBKRITERIA SERTA PEMBOBOTAN PENILAIAN RESEARCH PROJECT SELECTION PNBP LPPM UNS DENGAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FUZZY AHP)”. Penelitian ini membahas perihal dilakukan evaluasi terhadap kriteria dan subkriteria yang ada ditahap awal seleksi proposal yang disebut desk evaluation. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kriteria dan subkriteria LPPM UNS dengan kriteria dan subkriteria dari perguruan tinggi negeri top lainnya di Indonesia. Kemudian fuzzy analytical hierarchy process digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari kriteria dan subkriteria. Penelitian ini menghasilkan munculnya penambahan kriteria dan subkriteria baru berdasarkan hasil dari kuesioner dan wawancara.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Daniel Subandi pada tahun 2015[66], dengan judul “ANALYSIS AND DESIGN WEB BASED SYSTEM IN LPPM UMN”. Penelitian ini membahas perihal dengan membuat aplikasi berbasis web ke LPPM di UMN sehingga calon peneliti bisa lakukan penelitian mereka dengan cara baru mengupload laporan mereka ke web. Suatu web berbsis sistem yang bisa di akses dimana saja. Website ini akan bisa saling berbagi ilmu diantara dosen dengan mendownload hasil studi yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Aplikasi dibangun dengan merancang sebuah situs web dan menerapkan database MySQL dan Bahasa Pemogramman PHP dengan Codelgniter kerangka kerja 2.2.2. Website yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Admin, reviewer, dan peneliti. Dengan aplikasi ini proses pengumpulan dan evaluasi penelitian proposal akan lebih cepat.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Suprapto pada tahun 2017[67], dengan judul “KOLABORASI SMK MUTU, POSDAYA KOLBANDA DAN LPPM UNMER MALANG DALAM BERBAGI KETRAMPILAN”. Penelitian ini membahas perihal mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berakhlak mulia yang mampu bersaing secara global. Dalam kerjasama antara kedua institute saling bertukar ketrampilan yang dimiliki, dimana SMK Mutu memberikan pelatihan pembuatan krupuk kunyit kepada anggota posdaya binaan LPPM dan dosen Unmer Malang, sementara LPPM memberikan wawasan kewirausahaan dan posdaya binaan LPPM memberikan pelatihan pembuatan kerajinan berbahan barang bekas. Membangun jejaring merupakan langkah awal menuju sukses, karena dengan jejaring kita akan mendapatkan tambahan ilmu dan ketrampilan yang sangat berarti untuk kehidupan kita dimasa sekarang dan yang akan datang.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh H. Akik Hidayat pada tahun 2017[68], dengan judul “ABDIMAS LPPM STMIK DCI”. Penelitian ini membahas perihal sistem penelitian dan pengabdian masyarakat yang dirancang adalah aplikasi web database yang dapat melayani proses input data dan proses pencarian/penelusuran data penelitian dan pengabdian masyarakat pada lembaga tersebut. Yang dengan adanya aplikasi web pada LPPM tersebut dapat memudahkan segala pendataan penelitian dan pengabdian pada lembaga tersebut, dan yang dirancang dapat di akses oleh beberapa user secara bersamaan melalui jaringan internet.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Suryaman pada tahun 2018[69], dengan judul “Indonesian Private University Lecturer Performance Improvement Model to Improve a Sustainable Organization Performance”. Penelitian ini membahas perihal mengukur kinerja dosen yang akan mempengaruhi kualitas dan daya dukung keberlanjutan perguruan tinggi. Model penilaian yang dikembangkan untuk melihat apakah kinerja dosen mempengaruhi keberlanjutan universitas. Dengan Penerapan Model Persamaan Struktural (SEM) yang digunakan untuk menguji model dan estimasi hipotesis dengan menggunakan LISREL hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi, kepuasan, kerja, dan komitmen organisasional secara signifikan dan sekaligus mempengaruhi kinerja dosen dengan kontribusi 84%.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Didik Subiyanto dan Indi Djastuti pada tahun 2018[70], dengan judul “Transformational Leadership, Organizational Support, and Dynamic Ambidexterity Capabilities in Troubleshooting: Strategic Efforts to Improve Lecturer Performance: Empirical Evidence from Private Universities in Central Java Province and the Yogyakarta Special Region, Indonesia”. Penelitian ini membahas perihal menggali lebih dalam peran Transformational Leadership untuk meningkatkan kinerja dosen yang dimensi oleh dukungan organisasi dan kemampuan Ambidexterity yang dinamis. Dengan Populasi dalam penelitian adalah dosen di perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan sampel diambil secara acak dari 350 dosen yang dalam posisi akademik. Struktur Equation Model yang digunakan untuk menjalankan tes hipotesis. Kemampuan Ambidexterity Dinamis berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen dengan cara yang positif. Karena Ambidexterity Capability memiliki peran besar sebagai variabel mediasi dalam meningkatkan kinerja dosen, apakah didahului oleh variabel eksogen atau variabel endogen, atau kombinasi variabel eksogen dan endogen.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Aldi Nurzahputra, Much Aziz Muslim, dan Roni Kurniawan pada tahun 2016[71], dengan judul “Online Fuzzy C-Means Clustering for Lecturer Performance Assessment Based on National and International Journal Publication”. Penelitian ini membahas perihal mengetahui kualitas kinerja dosen dengan melakukan penilaian terhadap jumlah ilmiah publikasi yang telah dilakukan oleh para dosen. Dengan menggunakan algoritma Fuzzy C-Means dan metode clustering. Data publikasi jurnal dosen akan diolah dengan variabel tersebut digunakan sebagai tolak ukur penilaian indeks Scopus, akreditas jurnal, dan indeks DOAJ. Yang kemudian akan ditemukan ilmu, informasi, dan penilaian kinerja dosen menjadi empat kelompok yang terdiri dari berbagai dosen. Dari hasil pengelompokkan menggunakan C-Means Clustering kemudian memperoleh penilaian kinerja dosen FMIPA pada jurnal nasional dan internasional publikasi.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Edy Hartono, Sugeng Wahyudi, Pahlawansjah Harahap, dan Ahyar Yuniawan pada tahun 2017[72], dengan judul “Does Organizational Learning Affect the Performance of Higher Education Lecturers in Indonesia? The Mediating Role of Teaching Competence”. Penelitian ini membahas perihal penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kinerja dosen dan kompetensi mengajar mereka, yang diukur dengan variabel pendahulunya dari pembelajaran organisasi dan kebutuhan untuk berprestasi. Dengan menggunakan model Persamaan Struktur sebagai teknik analisa data, dan metode random sampling untuk mengumpulkan data dari 207 dosen perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, Indonesia. Yang kemudian temuan tersebut menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kemampuan dan kinerja dosen.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Esuh Ossai-Igwe Lucky dan Nurahimah Bt Mohd Yusoff pada tahun 2015[73]. Penelitian ini membahas perihal terjadinya peningkatan masuknya dosen tidak memenuhi syarat di institusi tersier nigeria karena kesenjangan antara permintaan dan penawaran dosen berkualitas. Yang akibatnya, penelitian ini meneliti pengaruh kualifikasi mengajar, karakteristik dan kompetensi terhadap kinerja dosen. Secara keseluruhan, temuan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kualifikasi mengajar, karakteristik dosen dan kompetensi dosen dengan kinerja dosen.



BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan


Gambar 3.1. Perguruan Tinggi Raharja.

(Sumber : http://www.raharja.ac.id/)

Perguruan Tinggi Raharja merupakan kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu Perguruan Tinggi saat ini simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset, upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan.

Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktivitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada di lingkupnya.

Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi Raharja secara kontinu melanjutkan peran pentingnya di level nasional. Secara geografis, letak kampus Perguruan Tinggi Raharja yang berada di Tengah Kota sehingga kampus Perguruan Tinggi Raharja mudah di akses dari mana saja.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan / Program Studi di STMIK Raharja


  2. Tabel 3.2. Jurusan/Program Studi di STMIK Raharja.

  3. Jurusan / Program Studi di AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3. Jurusan atau Program Studi di AMIK Raharja Informatika.


Visi Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja.



Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:


Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja.



Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Kualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja.


Arti Nama Raharja


Gambar 3.2. Logo Perguruan Tinggi Raharja.

(Sumber : www.raharja.ac.id)

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

Arti Green Campus


Gambar 3.3. Logo Green Campus.

(Sumber : www.raharja.ac.id)

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaf" sering diartikan dengan masih hijau yaitu merupakan bibit-bibit unggul generasi muda indonesia yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja


Gambar 3.4. Pribadi Raharja.

(Sumber : www.raharja.ac.id)

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Organisasi


Gambar 3.5. Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja.

(Sumber: http://www.raharja.ac.id/)

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur


  2. Tabel 3.7. Wewenang dan Tanggung Jawab Presiden Direktur.


  3. Direktur


  4. Tabel 3.8. Wewenang Direktur.



  5. Pembantu (Bidang Akademik)


  6. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik).


  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi).


  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)


  10. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan).



  11. Asisten Direktur Akademik


  12. Tabel 3.12. Asisten Direktur Akademik.


  13. Kepala Jurusan


  14. Tabel 3.13. Kepala Jurusan.


  15. Asisten Direktur Financial


  16. Tabel 3.14. Asisten Direktur Financial.


  17. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)


  18. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM).


  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)


  20. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO).


  21. Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU)


  22. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM).



    Tabel 3.18. Perkuliahan dan Ujian (RPU).


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Pada Perguruan Tinggi Raharja dalam pengumpulan data kinerja dosen yang sedang berjalan masih belum efektif. Dimana dosen harus datang ke ruang Raharja enrichment Centre (REC) untuk request input data kinerja tersebut. Sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (System Development Life Cycle) merupakan proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan mengembangkan sebuah sistem. SDLC yang merupakan suatu tahapan-tahapan/ fase-fase yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing), dan pengelolaan (maintenance).


Gambar 3.6 Metode Waterfall

  1. Analisis

  2. Pada tahap ini merupakan proses pengumpulan kebutuhan yang dilakukan secara keseluruhan dengan melakukan observasi dan wawancara langsung kepada stakeholder dan sekaligus merupakan Kepala Biro LPPM dan sudah dijelaskan pada bab 3.4. Pada observasi ini peneliti terfokus pada permasalahan yang terjadi dalam pengumpulan data kinerja yang dikeluhkan oleh user.

  3. Desain

  4. Desain yang digunakan dalam tahap ini dalam mengubah kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang terjadi menjadi proses pembuatan iMe (iLearning Me) yang disebut Wordpress agar dapat diimplementasikan ke tahap selanjutnya.

  5. Implementasi

  6. Untuk dapat dimengerti oleh sistem, dalam hal ini komputer, maka desain yang terjadi dibentuk kedalam desain yang di mengerti oleh sistem, yaitu dengan menggunakan salah satu fasilitas yang ada pada google drive yaitu google form. Pada Tahap ini peneliti membangun sebuah sistem pengumpulan data kinerja dosen berbasis iMe (iLearning Me). Pengembangan sistem ini dilakukan dari awal hingga sistem dapat dijalankan. Dari fungsi-fungsi yang dibutuhkan akan tampil untuk dosen dan operator.

  7. Testing

  8. Pengujian berfokus pada sistem yang telah dibuat secara dari segi fungsi dan memastikan dari semua sistem telah diuji. Setelah proses pengembangan sistem pengumpulan data kinerja selesai. Sistem diuji berdasarkan metode black box untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari sistem yang telah dibuat. Penjelasannya lebih lengkapnya ada pada bab 4.

  9. Maintenance

  10. Pemeliharaan suatu sistem diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena sistem yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian. Dari tahap ini peneliti dalam mendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses analisis spesifikasi untuk perubahan sistem yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat sistem yang baru.

Prosedur Rancangan Sistem Yang Berjalan

Flowchart Sistem Yang Berjalan


Gambar 3.7. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart sistem yang berjalan pada gambar di atas yaitu terdiri dari:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yaitu berperan sebagai “start” dan “finish” pada alur dalam pengumpulan data kinerja dosen di perguruan tinggi.

  2. Terdapat 3 (tiga) simbol input/output data, yaitu Berkas kinerja penelitian terdapat diantaranya yaitu Publikasi Jurnal, Buku Ajar/Teks, Pemakalah Forum Ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual, dan Luaran Lain. Berkas kinerja pengabdian terdapat diantaranya yaitu Publikasi di Jurnal, Publikasi di Media Massa, Pemakalah di Forum Ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual, Luaran IPTEK Lainnya, Produk Terstandarisasi, Produk Tersertifikasi, Mitra Berbadan Hukum, dan Buku. Dan melakukan penginputan data kinerja, yaitu melakukan penginputan data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian.

  3. Terdapat 1 (satu) simbol manual, yaitu proses ketika dosen ingin melakukan request input data dengan mengunjungi ruang Raharja Enrichment Centre (REC).

  4. Terdapat 3 (tiga) simbol proses, adalah suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh dosen yaitu request input data kepada operator dan mengirimkan email kemudian operator menerima notifikasi email dari email yang dikirimkan oleh dosen.

Pada gambar diatas merupakan flowchart pengumpulan data kinerja dosen yang sedang berjalan saat ini, dimana pada gambar diatas menggambarkan proses yang dimulai dari dosen mengunjungi ruang Raharja Enrichment Centre (REC) untuk request input data dengan membawa berkas seperti kinerja penelitian dan kinerja pengabdian, setelah itu dosen mengirimkan email kepada operator. Kemudian operator mendapatkan email notifikasi selanjutnya operator melakukan penginputan data kinerja.


Use Case Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016 :42)[53], Use case diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor.


Gambar 3.8. Use case Diagram LPPM Sistem yang Berjalan.

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram yang Berjalan diatas, terdapat

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan sistem yang berjalan pada saat ini dalam penginputan data tersebut di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Terdapat 2 (dua) actor yang melakukan aktivitas pada sistem yang berjalan, yaitu Dosen dan Operator.

  3. Terdapat 7 (tujuh) use case yang bisa dilakukan oleh aktor - aktor tersebut atau yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh para aktor yang terdapat dalam sistem yang berjalan tersebut.

Pada gambar diatas merupakan use case yang menggambarkan proses berjalan saat ini, terdapat proses yang dimulai dari dosen mengunjungi ke Raharja Enrichment Centre (REC) untuk request input data kinerja dengan membawa berkas kinerja penelitian dan atau berkas kinerja pengabdian dan mengirim email kepada dosen. Kemudian operator menerima email notifikasi dari dosen dan melakukan penginputan data kinerja.

Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016 :55)[53], Activity diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur kerja (aktivitas) pada use case (proses), logika, proses bisnis dan hubungan antara aktor dengan alur-alur kerja use case.


Gambar 3.9. Activity Diagram LPPM Sistem yang Berjalan.

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Sistem yang Berjalan diatas terdapat :

  1. Initial Node, adalah merupakan objek yang mengawali kegiatan.

  2. 7 (tujuh) Action, sebagai state dari sistem yang menggambarkan sistem yang berjalan dari suatu aktivitas, diantaranya yang berawal dari Dosen yang mendatangi ruangan Raharja Enrichment Centre (REC) di lanjut dengan dosen tersebut mengirimkan data nya melalui email setelah itu operator menerima notifikasi melalui email yang kemudian menginput Data Kinerja Penelitian dan/ Data Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat.

  3. 1 (Satu) Activity Final Node, merupakan objek yang mengakhiri suatu aktivitas.

Pada gambar diatas merupakan activity diagram proses pengumpulan data kinerja dosen yang berjalan saat ini, terdapat proses yang dimulai dari dosen datang ke Raharja Enrichment Centre (REC) untuk request input data dengan membawa berkas kinerja penelitian dan berkas kinerja pengabdian kemudian mengirim email kepada operator dan operator menerima email notifikasi, lalu melakukan penginputan data kinerja.

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA. (2016 :251)[53], Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek.


Gambar 3.10. Sequence Diagram LPPM Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Sequence Diagram Sistem yang Berjalan diatas terdapat :

  1. Terdapat 2 (dua) Aktor yang melakukan kegiatan tersebut, yaitu Dosen dan Operator.

  2. 1 (satu) Lifeline, merupakan antarmuka yang saling berhubungan satu sama lain.

  3. 1 (satu) Boundary Lifeline yang merupakan interaksi aktor dengan interface sistem yaitu Simlitabmas.

  4. 6 (enam) Messages, adalah suatu urutan yang merupakan hubungan aktivitas dalam proses input data, yaitu:

  1. Dosen datang ke Raharja Enrichment Centre (REC).

  2. Request input data.

  3. Berkas kinerja penelitian.

  4. Berkas kinerja pengabdian.

  5. Mengirim email.

  6. Input data kinerja.

Pada gambar diatas merupakan sequence diagram proses pengumpulan data kinerja dosen yaitu kinerja penelitian dan kinerja pengabdian. Proses yang dimulai dari dosen datang mengunjungi Raharja Enrichment Centre (REC) untuk request input data kinerja dengan membawa berkas kinerja penelitian dan berkas kinerja pengabdian, kemudian mengirim email kepada operator. Setelah itu operator menerima email notifikasi dari dosen, lalu melakukan penginputan data kinerja.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Metode analisa SWOT ini merupakan metode perencanaan strategi penelitian dimana untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Berikut adalah tabel analisis SWOT pada sistem pengumpulan data kinerja dosen.

Tabel 3.19. Analisa SWOT Sistem Yang Berjalan.



Langkah selanjutnya yaitu untuk mendapatkan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan pada tabel di atas dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan suatu proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. Berikut ini adalah Matriks SWOT dalam pengumpulan data kinerja dosen di Perguruan Tinggi Raharja, yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunities), yaitu digunakan untuk mengatasi ancaman maupun memanfaatkan peluang yang dimiliki oleh sebuah sistem.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), yaitu strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh sistem dalam mengatasi sebuah ancaman.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunities), yaitu digunakan untuk mengatasi kelemahan internal supaya dapat mencapai peluang.

  4. 4. Strategi W-T (Weakness-Threats), yaitu digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.


Tabel 3.20. Matriks Analisa SWOT Sistem Berjalan.

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran.

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan mendapatkan hasil dari sebuah proses itu sendiri. Admin akan memproses data kinerja dosen yang masuk kedalam sistem maupun email.

    Nama Masukan: Submit data kinerja dosen

    Fungsi: Untuk mengumpulkan data kinerja dosen yang selanjutnya akan di input pada Simlitabmas

    Sumber: Dosen dan Operator

    Media: Email Rinfo dan Rinfo Form

    Frekuensi: Setiap ada dosen yang melakukan submit form

    Keterangan: Berisi data kinerja dosen

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan analisa yang dilakukan untuk menguraikan suatu masalah sebagai salah satu hasil respon balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    Nama Modul (proses): Pengumpulan data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian

    Masukan:Submit data kinerja

    Keluaran: Data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian

    Media: Wordpress, iMe (iLeaning Media), Rinfo Form

    Format: Email

    Ringkasan Proses: Pada ringkasan ini terjadi pengumpulan dan penginputan data kinerja berisi data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian dosen yang kemudian hasilnya akan di input pada Simlitabmas

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan analisa untuk menguraikan suatu masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang telah terjadi, dimulai dari adanya penginputan data sampai dengan terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    Nama Keluaran: Viewboard, Data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian

    Fungsi: Penginputan data kinerja pada Simlitabmas

    Media: Email Rinfo

    Frekuensi: Viewboard, Rinfo Spreadsheet

    Keterangan: Berisi informasi perihal LPPM dan formulir pengisian kinerja penelitian dan kinerja pengabdian dosen.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem yang berjalan, dapat dilihat terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang berjalan saat ini, diantaranya sebagai berikut :

  1. Prosedur yang sekarang ini tidak terdapat wadah untuk menampung sebuah data untuk menampilkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen.

  2. Dimana Dosen ketika ingin memberikan data tersebut harus datang terlebih dahulu ke ruangan Raharja Enrichment Centre (REC).

  3. Penginputan Data Dosen tersebut yang harus melalui Email yang kemudian operator melakukan input data.

Analisa Batasan Sistem

Dalam setiap sistem terdapat batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat dari permasalahan yang dihadapi di Perguruan Tinggi Raharja saat ini, maka penelitian membatasi permasalahan perihal pengembangan sistem untuk meningkatkan kualitas dalam pengumpulan data penelitian dosen pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang masalah Pengumpulan Data Dosen Perguruan Tinggi Raharja pada webiste LPPM Raharja yaitu “Pengembangan Sistem Pengumpulan Data Kinerja Dosen pada Official Site LPPM di Perguruan Tinggi”.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif pemecahan masalah yang seumpamanya dapat mendukung dapat membantu dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

  1. Dilakukan pertimbangan dalam melakukan persiapan, pengembangan, dan penerapan dalam meningkatkan kualitas dalam pada official site LPPM yang dapat memberikan informasi yang up to date.

  2. Lebih informatif, dengan penambahan pendataan penilaian kinerja penelitian dosen di Perguruan Tinggi Raharja sesuai panduan yang terdapat pada SIMLITABMAS.

  3. Tata Laksana Sistem yang Berjalan.

  4. Prosedur Sistem yang Berjalan.

User Requirement (Elisitasi)

Pada user requirement ini berisi tabel elisitasi tahap 1, 2, 3, dan final. Pembuatan elisitasi dapat dibuktikan atau berdasarkan pada observasi dan wawancara.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari lapangan yang didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara mengenai kekurangan sistem yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi sesuai dengan keinginan stakeholder pada saat wawancara berlangsung.

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II.


Keterangan :

M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.

D (Desirable)   : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.

I (Inessential)  : Diluar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE:

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain:

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III.

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi atau elisitasi final merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan elisitasi tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah untuk menerapkan official site LPPM sebagai media penunjang prestasi mahasiswa sehingga tercipta sumber generasi muda yang memiliki kemampuan yang berguna untuk civitas Perguruan Tinggi Raharja dan dalam lingkungan bermasyarakat secara online.


Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisa dan penelitian yang sudah dilakukan. Pada usulan prosedur yang akan di jelaskan mengenai pengumpulan data kinerja dosen yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja. Dimana sistem yang diusulkan yaitu pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM agar dapat memudahkan dosen dan operator untuk mengakses sebuah data yang secara otomatis data tersebut secara keseluruhan masuk ke dalam google sheets. Kemudian data kinerja tersebut yang sudah di akses oleh dosen akan di input pada Simlitabmas oleh operator.

Berdasarkan kebutuhan pada sistem tersebut, ada beberapa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama ke sistem yang baru. Prosedur yang diusulkan melakukan proses dosen dan operator dalam melakukan mengakses data yang masih kurang efektif menjadi lebih informatif yang di akses secara online sehingga mempermudah dalam pengumpulan data kinerja dosen. Dalam prosedur yang diusulkan ini yaitu menggunakan flowchart, Unified Modeling Language (UML), dan Hierarchy Plus Input Process Output (HIPO) untuk menggambarkan rancangan prosedur proses yang diusulkan.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Dosen Yang Diusulkan


Gambar 4.1. Use case DiagramDosen Yang Diusulkan.

Berdasarkan pada gambar diatas merupakan Use Case Diagram dosen yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja, diantaranya:

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan kegiatan sistem yang diusulkan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan aktivitas yaitu Dosen

  3. Terdapat 5 (lima) use case yang terdiri dari akses site LPPM Raharja, submit form pengisian kinerja penelitian dosen, submit form pengisian kinerja pengabdian dosen, menerima email notifikasi berhasil submit, login email Rinfo.

Pada gambar use case diagram sistem yang diusulkan untuk dosen diatas dapat dijelaskan, proses yang dimulai dari dosen akses site LPPM Raharja dan sebelumnya dosen sudah melakukan akses login Rinfo, maka muncul tampilan official site LPPM. Kemudian dosen melakukan submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau submit form pengisian kinerja pengabdian dosen, maka dosen menerima email notifikasi berhasil submit.

Use Case Diagram Operator Yang Diusulkan


Gambar 4.2. Use Case Diagram Operator Yang Diusulkan.

Berdasarkan pada gambar diatas Use Case Diagram Operator yang diusulkan pada Perguruan Tinggi Raharja, diantaranya:

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang meliputi keseluruhan kegiatan sistem yang diusulkan di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Terdapat 1 (satu) actor yang melakukan aktivitas yaitu Operator

  3. Terdapat 7 (tujuh) use case yang terdiri dari menerima email notifikasi submit kinerja penelitian dosen, menerima email notifikasi submit kinerja pengabdian dosen, akses Simlitabmas, input data kinerja, kinerja penelitian, kinerja pengabdian, dan login email Rinfo.

Pada gambar use case diagram operator yang diusulkan untuk operator diatas dapat dijelaskan, proses yang dimulai dari operator yaitu menerima email notifikasi submit kinerja penelitian dosen dan atau menerima email notifikasi submit kinerja pengabdian dosen, dan sebelumnya operator telah melakukan login Rinfo, lalu akses Simlitabmas untuk melakukan penginputan data kinerja dosen pada Simlitabmas sesuai dengan email notifikasi submit kinerja yang diterima, data kinerja yang di input sesuai dengan kategori yang ada pada official site LPPM seperti akses form pengisian kinerja penelitian dosen untuk kinerja penelitian dan akses form pengisian kinerja pengabdian dosen untuk kinerja pengabdian.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Dosen Yang Diusulkan


Gambar 4.3. Activity Diagram Dosen Yang Diusulkan.

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Dosen yang diusulkan diatas terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) Initial Node yaitu objek diawal.

  2. 5 (lima) Activity yaitu sebagai action state yang menggambarkan langkah dari suatu kegiatan diantaranya yaitu: Login email Rinfo, Akses Site LPPM Raharja, Submit Form Kinerja Penelitian Dosen, Submit Form Kinerja Pengabdian Dosen, dan menerima email notifikasi berhasil submit.

  3. 3 (tiga) Swimlane yang merupakan pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan yaitu Dosen, Rinfo, dan LPPM Raharja

  4. 1 (satu) Final Node yaitu objek yang mengakhiri.

Pada gambar activity diagram dosen yang diusulkan untuk dosen diatas dapat dijelaskan, dosen login Rinfo, kemudian mengakses site LPPM Raharja, lalu melakukan submit form sesuai kategori yang ada pada site LPPM Raharja yaitu Penelitian dan Pengabdian. Setelah itu dosen melakukan submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau submit form pengisian kinerja pengabdian dosen, dan dosen menerima email notifikasi berhasil submit.

Activity Diagram Operator Yang Diusulkan


Gambar 4.4. Activity Diagram Operator Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Operator yang diusulkan diatas terdapat:

  1. Terdapat 1 (satu) Initial Node yaitu objek diawal.

  2. 8 (delapan) Activity yaitu sebagai action state yang menggambarkan langkah dari suatu kegiatan diantaranya yaitu: Login email Rinfo, Menerima email notifikasi Submit Form Kinerja Penelitian Dosen, Menerima email notifikasi Submit Form Kinerja Pengabdian Dosen, Akses LPPM Raharja, Akses Simlitabmas, Input data, Kinerja Penelitian, dan Kinerja Pengabdian.

  3. 4 (empat) Swimlane yang merupakan pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan yaitu Operator, Rinfo, LPPM Raharja, dan Simlitabmas.

  4. 1 (satu) Final Node yaitu objek yang mengakhiri.

Pada gambar activity diagram operator yang diusulkan untuk operator diatas dapat dijelaskan, operator login Rinfo, kemudian menerima email notifikasi submit form kinerja penelitian dosen dan atau submit form kinerja pengabdian dosen, lalu operator akses LPPM Raharja, kemudian akses Simlitabmas untuk melakukan penginputan data kinerja sesuai dengan kategori yang ada pada Simlitabmas seperti kinerja penelitian dan kinerja pengabdian.

Sequence Diagram Yang Diusulkan


Gambar 4.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar Sequence Diagram yang diusulkan diatas terdapat:

  1. Terdapat 2 (dua) Aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Dosen dan Operator.

  2. Terdapat 3 (dua) Boundary Lifeline yang menggambarkan suatu sistem yang pengumpulan data kinerja dosen dan kemudian data kinerja tersebut akan di input pada Simlitabmas.

  3. Terdapat 1 (satu) Message yang menggambarkan hubungan suatu objek itu sendiri yang menunjukkan suatu kejadian yang terjadi pada sistem.

Pada gambar sequence diagram yang diusulkan untuk pengumpulan data kinerja dosen yaitu kinerja penelitian dan kinerja pengabdian dosen. Proses yang dimulai dari dosen melakukan login Rinfo, jika mengalami gagal untuk login Rinfo maka melakukan login kembali, lalu akses LPPM Raharja, kemudian melakukan submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau submit form pengisian kinerja pengabdian dosen, setelah itu dosen akan menerima email notifikasi berhasil submit form kinerja penelitian dosen dan atau menerima email notifikasi berhasil submit form kinerja pengabdian dosen. dan bersamaan dengan operator menerima email notifikasi submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau menerima email notifikasi submit form pengisian kinerja pengabdian dosen. Kemudian operator login Rinfo, lalu akses LPPM Raharja, akses Simlitabmas, dan selanjutnya setelah itu operator melakukan penginputan data kinerja penelitian maupun penginputan data kinerja pengabdian.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah merupakan tabel perubahan prosedur antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan.

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan metode analisa SWOT yang dilakukan untuk mengenali Kekuatan (strengths), Kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) yang merupakan dapat menentukan atau mempengaruhi kinerja sistem.


Tabel 4.2. Analisa SWOT Yang Diusulkan.

Tabel 4.3. Matriks SWOT Yang Diusulkan.

Flowchart Pengumpulan Data Kinerja Dosen

Flowchart Dosen Yang Diusulkan


Gambar 4.6. Flowchart Dosen Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart dosen yang diusulkan pada gambar diatas yaitu terdiri dari:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yaitu berperan sebagai “start” dan “end” pada alur dosen yang diusulkan dalam pengumpulan data kinerja dosen di perguruan tinggi.

  2. Terdapat 3 (tiga) simbol proses, adalah suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh dosen ketika ingin melakukan pengisian data yaitu dosen login email Rinfo, lalu akses site LPPM Raharja, kemudian melakukan submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau submit form pengisian kinerja pengabdian dosen, setelah itu maka akan menerima email notifikasi bahwa sudah berhasil melakukan submit form kinerja.

  3. Terdapat 2 (dua) simbol input/output data, yaitu submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan atau submit form kinerja pengabdian dosen.

Pada gambar diatas merupakan flowchart dosen yang diusulkan, yaitu pengumpulan data kinerja dosen melalui site LPPM Raharja, proses yang dimulai dari dosen login Rinfo, lalu akses site LPPM Raharja kemudian melakukan pengisian formulir sesuai dengan yang dipilih yang tersedia pada website LPPM Raharja diantaranya yaitu form pengisian kinerja penelitian dosen dan form pengisian kinerja pengabdian dosen, setelah dosen melakukan submit pada form pengisian saat kinerja penelitian dan form pengisian kinerja pengabdian dosen, dosen akan langsung menerima email notifikasi berhasil submit form kinerja.

Flowchart Operator Yang Diusulkan


Gambar 4.7. Flowchart Operator Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart operator yang diusulkan pada gambar diatas yaitu terdiri dari:

  1. Terdapat 2 (dua) simbol terminal, yaitu berperan sebagai “start” dan “end” pada alur operator yang diusulkan dalam pengumpulan data kinerja dosen di perguruan.

  2. Terdapat 4 (empat) simbol proses, adalah suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh operator ketika menerima email notifikasi dari dosen yang telah melakukan submit form, diantaranya yaitu login email Rinfo, menerima email notifikasi submit form kinerja penelitian dosen, menerima email notifikasi submit form kinerja pengabdian dosen dan akses Simlitabmas.

  3. Terdapat 3 (tiga) simbol input/output data, yaitu input data kinerja, kinerja penelitian, dan kinerja pengabdian.

Pada gambar diatas merupakan flowchart operator yang diusulkan, yaitu pengumpulan data kinerja dosen dalam mendukung untuk melakukan penginputan data kinerja pada Simlitabmas. Proses yang dimulai dari operator sudah melakukan login email Rinfo, lalu menerima email notifikasi submit form kinerja penelitian dosen dan atau menerima email notifikasi submit form kinerja pengabdian dosen, kemudian operator akses LPPM Raharja dan akses Simlitabmas. Setelah itu operator melakukan input data kinerja pada Simlitabmas sesuai dengan panduan yang terdapat pada Ristekdikti. Pada penginputan data kinerja dosen yang sesuai dengan kategori - kategori yang ada pada Simlitabmas. seperti kinerja penelitian dan atau kinerja pengabdian.

Rancangan Program HIPO

Dalam membuat sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output). HIPO (Hierarchy Plus Input Output) adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap - tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya (AP Utomo, 2014: 118).


Gambar 4.8. Rancangan Program HIPO Pada Official Site LPPM Raharja.

  1. Menu Home

  2. Nama Program: Menu Home

    Fungsi: Untuk menampilkan tampilan pada menu home yang ada pada official site LPPM.

    Proses:

    1. Masuk ke http://lppm-raharja.ilearning.me/

    2. Jika berhasil maka masuk pada menu home official site LPPM

    3. Pada menu home official site LPPM terdapat 8 (delapan) menu pilihan, diantaranya yaitu:

  3. Penelitian

  4. Nama Program: Penelitian

    Fungsi: Untuk mengakses formulir pengisian data kinerja penelitian dosen, RIP Perguruan Tinggi Raharja, SK Rencana Induk Riset (RIR), Rencana Induk Riset (RIR), SK Pengangkatan Kepala Biro LPPM, SK Pembentukan Biro LPPM, dan Prosedur Penelitian.

    Proses: Pada menu home pilih penelitian yang terletak pada bagian pojok kiri atas.

  5. Pengabdian

  6. Nama Program: Pengabdian

    Fungsi: Untuk mengakses formulir pengisian data kinerja pengabdian dosen, SK Renstra Pengabdian kepada Masyarakat, RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Pengabdian kepada Masyarakat, Daftar Kinerja Pengabdian Dosen, dan SOP Pengabdian kepada Masyarakat.

    Proses: Pada menu home pilih pengabdian yang terletak pada bagian kiri atas.

  7. Informasi

  8. Nama Program: Informasi

    Fungsi: Untuk mengakses dan memberikan informasi terkait dengan LPPM

    Proses: Pada menu home arahkan kursor, lalu pilih pada informasi

  9. Jurnal

  10. Nama Program: Jurnal

    Fungsi: Untuk mengakses dan mengetahui jurnal yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

    Proses: Pada menu home arahkan kursor, lalu pilih jurnal

  11. Fasilitas dan Layanan

  12. Nama Program: Fasilitas dan Layanan

    Fungsi: Untuk mengakses pelayanan dan prasarana yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

    Proses: Pada menu home arahkan kursor, lalu pilih fasilitas dan layanan

  13. Download

  14. Nama Program: Download

    Fungsi: Untuk mengakses dan menampilkan data yang akan di download pada official site LPPM

    Proses: Pada menu home pilih download yang terletak pada bagian kanan atas.

  15. Viewboard

  16. Nama Program: Viewboard

    Fungsi: Untuk menampilkan dan mengakses ringkasan informasi pada pengisian formulir pengisian data kinerja penelitian dosen dan formulir pengisian data kinerja pengabdian dosen.

    Proses: Pada menu home pilih viewboard yang terletak pada bagian pojok kanan atas.

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Hardware

Dalam melakukan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer dengan spesifikasi perangkat keras (hardware). Perangkat keras yang dibutuhkan pada pengembangan sistem yang diusulkan, yaitu:

Processor : Intel(R) Core(™) i5-33337U CPU @ 1.80GHz 1.80 GHz

Monitor : Generic PnP Monitor

Hardisk : 465.76 GB

RAM : 4.00 GB

Mouse : Logitech

Spesifikasi Software

Dalam melakukan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen. operator menggunakan salah satu fasilitas yang terdapat pada google. Berikut ini merupakan konfigurasi sistem perangkat lunak atau software yang dibutuhkan:

  1. Windows 7 Ultimate 64-bit

  2. Mozilla Firefox

  3. Google Chrome

  4. Visual Paradigm for UML 10.0

  5. Google Form

  6. CamScanner

Spesifikasi Brainware

Untuk pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM yang diusulkan untuk menjalankan sistem tersebut, yaitu:

  1. Operator

  2. Dosen

  3. Peneliti

Strategi

Sebagai salah satu usaha dalam mencapai sebuah tujuan untuk melakukan suatu proses pengembangan terhadap sistem yang bersifat kuantitatif, diperlukan beberapa strategi yang dibuat untuk dapat menentukan berapa banyak pencapaian yang telah dicapai dalam menyelesaikan sebuah permasalahan tersebut. Pembahasan strategi yang diuraikan dari apa yang telah dilakukan secara keseluruhan dari satu persatu final draft elisitasi. Berikut dibawah ini merupakan bukti dari gambaran mengenai pencapaian yang telah dicapai dari final elisitasi.

  1. Strategi 1: Sistem dapat menampilkan 5 formulir pengisian kinerja penelitian dosen.

    1. Pada sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM terdapat 5 (lima) formulir pada bagian kategori kinerja penelitian, diantaranya yaitu Publikasi Jurnal, Buku Ajar/Teks, Pemakalah Forum Ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual, dan Luaran Lain. Formulir pengisian kinerja penelitian ini dapat memudahkan dosen untuk melakukan input data kinerja penelitian.

    2. Pembuktian telah tercapainya strategi ini dapat ditampilkan berupa gambar.


    3. Gambar 4.9. Strategi 1 (satu) Terdapat 5 Form Pengisian Kinerja Penelitian Dosen.

  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan 9 formulir pengisian kinerja pengabdian dosen.

    1. Pada sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM ini terdapat 9 (sembilan) formulir pada kategori kinerja pengabdian, diantaranya yaitu Publikasi di Jurnal, Publikasi di Media Massa, Pemakalah di Forum Ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual, Luaran IPTEK Lainnya, Produk Terstandarisasi, Produk Tersertifikasi, Mitra Berbadan Hukum, dan Buku. Formulir pengisian kinerja pengabdian ini dapat memudahkan dosen untuk input data kinerja pengabdian.

    2. Pembuktian telah tercapainya strategi ini dapat ditampilkan berupa gambar.


    3. Gambar 4.10. Strategi 2 (dua) Terdapat 9 Form Pengisian Kinerja Pengabdian Dosen.

  3. Strategi 3: Sistem dapat menampilkan 4 grafik kinerja penelitian dosen.

    1. Statistik dari viewboard yang digunakan untuk mengetahui ringkasan data keseluruhan yang telah menggambarkan sebuah aktivitas kategori pengisian formulir kinerja penelitian dosen pada official site LPPM.

    2. style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

      Pembuktian tercapainya pada strategi 3 (tiga) ini berupa gambar.


      Gambar 4.11. Strategi 3 (tiga) sistem dapat menampilkan 4 grafik form kinerja penelitian dosen.
  4. Strategi 4: Sistem dapat menampilkan 2 (dua) kategori pada halaman viewboard.

    1. Pada official site LPPM ini pada halaman viewboard dapat menampilkan 2 kategori, diantaranya yaitu Kinerja Penelitian dan Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas).

    2. Pembuktian telah tercapainya strategi 4 tersebut berupa gambar.


    3. Gambar 4.12. Strategi 6 (enam) sistem dapat menampilkan grafik data kinerja pengabdian dosen.

  5. Strategi 5: Sistem hanya bisa diakses dengan email Rinfo.

    1. Untuk melakukan pengisian pada formulir pengisian kinerja penelitian dosen dan formulir pengisian kinerja pengabdian dosen, hanya dosen dan operator yang dapat melihat formulir dan viewboard dengan menggunakan email Rinfo.

    2. Pada strategi 4 (empat) ini hanya dapat diakses menggunakan email Rinfo, dan selain menggunakan email Rinfo maka formulir tersebut tidak akan muncul begitu juga viewboard. Berikut adalah tampilan yang diakses menggunakan email selain Rinfo.


    3. Gambar 4.13. Strategi 5 (lima) Tampilan yang diakses menggunakan email selain Rinfo.

  6. Strategi 6: Form pengisian kinerja penelitian dosen dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis.

    1. Pada form pengisian data kinerja penelitian dosen ini, email notifikasi sangat dibutuhkan pada official site LPPM.

    2. Pembuktian strategi 6 (enam) ini berupa gambar dari hasil strategi yang telah dijalankan pada official site LPPM.


    3. Gambar 4.14. Strategi 6 (enam) email notifikasi form pengisian kinerja penelitian dosen.
  7. Strategi 7: Form pengisian kinerja pengabdian dosen dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis.

    1. Pada form pengisian data kinerja pengabdian dosen ini email notifikasi sangat dibutuhkan pada official site LPPM.

    2. Pembuktian pada strategi 7 (tujuh) ini berupa gambar dari hasil strategi yang telah dijalankan pada official site LPPM.

    3. Gambar 4.15. Strategi 7 (tujuh) Email notifikasi form pengisian kinerja pengabdian dosen.

  8. Strategi 8: Terdapat 2 (dua) lembaga pada official site LPPM yaitu STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika.

    1. Pada official site LPPM Raharja ini terdapat 2 (lembaga) diantaranya yaitu STMIK Raharja dan AMIK Raharja Informatika, yang pada bagian menu page penelitian dan pengabdian setiap sub menu satu persatu detail tersebut terdapat 2 lembaga.

    2. Pembuktian telah tercapainya strategi tersebut berupa gambar.


    3. Gambar 4.16. Strategi 8 (delapan) tampilan 2 (lembaga) pada sub menu official Site LPPM Raharja

  9. Strategi 9: Sistem dapat menampilkan data keseluruhan dari form kinerja penelitian dosen.

    1. Pada official site LPPM ini dapat menampilkan data keseluruhan yang telah diisi oleh dosen dan merupakan data yang penting untuk diinput pada Simlitamas oleh operator.

    2. Pembuktian tercapainya strategi 9 (sembilan) berupa gambar.


    3. Gambar 4.17. Strategi 9 (sembilan) menampilkan data keseluruhan dari form kinerja penelitian dosen.

  10. Strategi 10: Sistem dapat menampilkan data keseluruhan dari form kinerja pengabdian dosen.

    1. Pada official site LPPM ini dapat menampilkan data keseluruhan yang telah diisi oleh dosen dan merupakan data yang penting untuk diinput pada Simlitabmas oleh operator.

    2. Pembuktian tercapainya strategi 11 (sepuluh) berupa gambar.


    3. Gambar 4.18. Strategi 10 (sepuluh) Sistem dapat menampilkan data keseluruhan dari form kinerja pengabdian dosen.

  11. Strategi 11: Memiliki tampilan user friendly.

    1. Terdapat tampilan yang user friendly dan dapat menyesuaikan untuk diakses di berbagai device.

    2. Pembuktian strategi yang telah tercapai dapat ditampilkan berupa gambar. Berikut adalah tampilan gambar pada strategi ini dengan mengakses official site LPPM melalui smartphone.



    3. Gambar 4.19. Strategi 11 (sebelas) Memiliki tampilan user friendly.

  12. Strategi 12: Mendapatkan 20 pengisian data kinerja penelitian dosen.

    1. Pada strategi 12 ini yaitu mendapatkan 10 pengisian data kinerja penelitian dosen pada official site LPPM. Form yang digunakan untuk pengumpulan data kinerja dosen pada kategori penelitian.

    2. Pembuktian tercapainya dari strategi 12 (dua belas) dapat ditampilkan berupa gambar, telah tercapai melebihi dari target yaitu mendapatkan 20 pengisian formulir kinerja penelitian dosen.


    3. Gambar 4.20. Strategi 12 (dua belas) 10 Mendapatkan pengisian form kinerja penelitian dosen.

  13. Strategi 13: Mengirim mailchimp 50 dosen Perguruan Tinggi Raharja.

    1. Pada strategi 13 ini yaitu mengirimkan mailchimp kepada 50 dosen yang bertujuan untuk mengenalkan mengenai pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM Raharja baik itu kinerja penelitian dan atau kinerja pengabdian.

    2. Pembuktian telah tercapai strategi 13 ini dapat ditampilkan berupa gambar, telah tercapainya melebihi target yaitu 79 dosen yang telah membuka mailchimp yang dikirimkan kepada dosen.


    3. Gambar 4.21. Strategi 13 (tigabelas) Pembuktian pengiriman 79 mailchimp.

  14. Strategi 14: Mendapatkan 500 visitor pada official site LPPM Raharja.

    1. Pada strategi nomor 14 ini yaitu mendapatkan 500 visitor pada official site LPPM Raharja.

    2. Pembuktian telah tercapai untuk strategi nomor 14 ini yaitu melebihi target sebanyak 2064 visitor. Berikut adalah bukti telah tercapainya strategi pada nomor 14.


    3. Gambar 4.22. Strategi 14 (empat belas) Pencapaian visitor pada official site LPPM Raharja.

  15. Strategi 15: Mendapatkan 100 subscribe pada official site LPPM Raharja.

    1. Pada strategi nomor 15 ini yaitu mendapatkan 100 subscriber pada official site LPPM Raharja.

    2. Pembuktian telah tercapai pada strategi 15 ini yaitu telah melebihi target yang didapatkan sebanyak 604 subscriber. Berikut adalah bukti gambar tampilan subscriber pada official site LPPM yang melebihi target.


    3. Gambar 4.23. Pencapaian Subscriber pada official site LPPM Raharja.

Testing

Black Box Testing

Pengujian yang dilakukan pada official site LPPM ini menggunakan metode black box yang berfokus pada pengujian fungsionalitas perangkat lunak. Black box testing ini bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. berikut ada 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode black box testing meliputi:


Tabel 4.4. Black box Testing.

  1. Login email Rinfo

  2. Berikut ini adalah tabel pengujian black box testing berdasarkan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM di Perguruan Tinggi untuk fungsi login oleh dosen. Login pada web browser untuk official site LPPM menggunakan email Rinfo dan pengujian yang dilakukan dengan skenario sebagai berikut:


    Tabel 4.5. Black Box Testing Login email Rinfo.



  3. Submit Form Kinerja Penelitian Dosen

  4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji dosen ketika melakukan pengisian pada formulir kinerja penelitian dosen pada official site LPPM yang kemudian dosen akan mendapatkan email notifikasi berhasil submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan operator menerima notifikasi email submit form kinerja penelitian dosen yang menandakan bahwa telah ada yang melakukan pengisian form kinerja penelitian dosen tersebut.


    Tabel 4.6. Black Box Testing Form Kinerja Penelitian Dosen.



  5. Submit Form Kinerja Pengabdian Dosen

  6. Pengujian ini bertujuan untuk menguji dosen ketika melakukan pengisian formulir kinerja pengabdian dosen pada official site LPPM yang kemudian dosen akan mendapatkan email notifikasi berhasil submit form kinerja pengabdian dosen dan operator menerima email notifikasi submit form kinerja pengabdian dosen yang menandakan bahwa telah ada yang melakukan pengisian form kinerja pengabdian dosen tersebut.


    Tabel 4.7. Black Box Testing Form Kinerja Pengabdian Dosen.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan menggunakan metode black box testing dengan melakukan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM terutama dengan menggunakan salah satu fasilitas pada Google Drive/Rinfo Drive yaitu Rinfo Form. Dengan penerapan Rinfo Form, Rinfo Spreadsheet, Rinfo Script. Maka dalam hal ini jika dosen ingin melakukan pengumpulan data kinerja penelitian dan kinerja pengabdian dengan mengisi form yang terdapat pada official site LPPM sesuai kategori dan submit form akan menerima email notifikasi baik itu dosen dan operator secara langsung. akan menerima email notifikasi tersebut. Dosen menerima email notifikasi berhasil submit form dan operator menerima email notifikasi submit form sehingga operator dapat mengetahui bahwa terdapat informasi dosen yang telah melakukan submit form, kemudian operator melakukan input data kinerja pada Simlitabmas secara efisien.

Implementasi

Tampilan Layar

Pada tahap ini merupakan hasil akhir yang akan menampilkan tampilan layar official site LPPM. Berikut ini tampilan layar official site LPPM, diantaranya yaitu:

  1. Tampilan Home


  2. Gambar 4.24. Tampilan Home.

    Gambar diatas merupakan tampilan halaman utama atau halaman home pada official site LPPM yang hanya dapat diakses oleh dosen yang memiliki email Rinfo, pada halaman home ini terdapat bagian yang terdiri dari beberapa bagian. Dosen dapat mengaksesnya melalui http://lppm-raharja.ilearning.me/ .

  3. Tampilan Halaman Dashboard


  4. Gambar 4.25. Halaman Dashboard.

    Gambar diatas merupakan tampilan layar dashboard yang dirancang supaya setiap user dapat berkontribusi dalam setiap membuat postingan.

  5. Tampilan Form Kinerja Penelitian Dosen


  6. Gambar 4.26. Tampilan Form Kinerja Penelitian Dosen.

    Gambar diatas merupakan tampilan formulir submit kinerja penelitian dosen yang hanya dapat diakses dengan menggunakan email Rinfo. Dengan menggunakan salah satu fasilitas yang ada pada Google Drive/Rinfo Drive yaitu Rinfo Form. Form kinerja penelitian dosen ini digunakan untuk pengumpulan data kinerja dosen yang pada official site LPPM, kemudian akan diinput oleh operator pada Simlitabmas untuk akreditas dan jabatan fungsional dosen tersebut. Data yang diisi pada Rinfo form tersebut akan secara otomatis masuk pada Rinfo Spreadsheet. Selain itu dosen akan mendapatkan email notifikasi berhasil submit form pengisian kinerja penelitian dosen dan operator akan menerima email notifikasi submit form kinerja penelitian yang menandakan bahwa telah ada dosen yang melakukan pengisian pada Rinfo form tersebut. Seperti gambar dibawah ini.

    Gambar 4.27. Email Notifikasi Dosen dan Operator.


  7. Tampilan Form Kinerja Pengabdian Dosen


  8. Gambar 4.28. Tampilan Form Kinerja Pengabdian Dosen.


    Gambar diatas merupakan tampilan formulir kinerja pengabdian dosen yang hanya dapat diakses dengan menggunakan email Rinfo. Pada formulir kinerja pengabdian dosen ini sama halnya dengan menggunakan salah satu fasilitas yang ada pada Google Drive/Rinfo Drive yaitu Rinfo Form. Form kinerja pengabdian dosen ini digunakan untuk pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM, kemudian akan diinput oleh operator pada Simlitabmas untuk akreditas dan jabatan fungsional dosen tersebut. Data yang diisi pada Rinfo form tersebut akan secara otomatis masuk pada Rinfo Spreadsheet. Namun pada form kinerja pengabdian dosen ini terdapat file upload, selain itu dosen akan mendapatkan email notifikasi berhasil submit form pengisian data kinerja pengabdian dosen dan operator akan menerima email notifikasi submit form kinerja pengabdian dosen yang menandakan bahwa telah ada dosen yang melakukan pengisian pada Rinfo form tersebut. Seperti gambar dibawah ini.


    Gambar 4.29. Email Notifikasi Dosen dan Operator.

  9. Tampilan Viewboard


  10. Gambar 4.30. Tampilan Viewboard.

    Gambar diatas merupakan tampilan halaman viewboard yang ada pada official site LPPM. Tampilan halaman viewboard yang dirancang untuk mengetahui data kinerja dosen secara keseluruhan dan informasi mengenai laporan data pada sistem.

Time Schedule

Pada tahap ini dalam melakukan penelitian, tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya memakan banyak waktu dalam menyelesaikannya. Berikut dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan telah dilakukan selama melakukan penelitian:


Tabel 4.8. Schedule Implementasi.

Estimasi Biaya

Berikut ini merupakan estimasi biaya yang digunakan sebagai perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Rincian biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “ Pengembangan Sistem Pengumpulan Data Kinerja Dosen Pada Official Site LPPM Di Perguruan Tinggi”.

Tabel 4.9. Estimasi Biaya.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta hasil yang telah dilakukan terhadap sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Sistem pengumpulan data kinerja dosen saat ini masih terbilang belum efektif dengan dosen harus mendatangi ruang Raharja Enrichment Centre (REC) untuk melakukan request input data sehingga operator dalam melakukan proses penginputan data kinerja dosen pada Simlitabmas membutuhkan waktu yang lama, dan saat ini dengan ada pengembangan sistem pengumpulan data kinerja dosen pada official site LPPM yang bertujuan untuk memberikan kemudahan pada dosen dalam melakukan input data kinerja.

  2. Proses pengumpulan data kinerja yang masih belum efektif merupakan permasalahan yang terjadi pada saat operator melakukan penginputan data kinerja dosen baik itu kinerja penelitian dan kinerja pengabdian. Dengan official site LPPM dan menggunakan salah satu fasilitas yang ada pada Google Drive/Rinfo Drive yaitu Rinfo Form. Dengan menggunakan media Rinfo form data keseluruhan yang telah diisi akan secara otomatis masuk pada Rinfo Spreadsheet. Dan Dosen dapat melakukan pengisian secara mandiri melalui Rinfo form yang ada pada official site LPPM yang kemudian akan operator input pada Simlitabmas. Selain itu dengan adanya email notifikasi ketika melakukan pengisian pada form kinerja penelitian dosen dan form kinerja pengabdian dosen baik dosen dan operator itu sendiri.

  3. Dengan adanya pengembangan sistem pengumpulan data kinerja pada official site LPPM diharapkan proses pengumpulan data kinerja dosen dapat menjadi lebih informatif, dengan penambahan pendataan penilaian kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi sesuai dengan panduan yang terdapat pada Ristekdikti.

Saran

Saran yang diberikan oleh penulis untuk memajukan sistem tersebut diambil dari beberapa pertimbangan untuk mengembangkan atau meningkatkan sistem pengumpulan data kinerja dosen selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. Dalam proses pengembangan yang dapat dilakukan pada official site LPPM untuk selanjutnya dapat disempurnakan lagi sehingga dapat memberikan informasi yang up to date yang berkaitan dengan informasi dosen. Namun jika dilihat dari segala aspek, bahwa official site LPPM ini belum sepenuhnya baik.

  2. Untuk sistem selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan atau menambahkan beberapa fitur input data pada official site LPPM yang belum tersedia, sehingga dalam melakukan pengumpulan data tidak membutuhkan waktu lama. Dan dosen dapat mengakses dengan cepat.

  3. Diharapkan data yang ter-input pada official site LPPM ini dapat terupdate dan digunakan untuk kepentingan pada Perguruan Tinggi Raharja.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Ningsih, E. R. (2015). Knowledge management system (kms) dalam meningkatkan inovasi lppm perguruan tinggi. EVOLUSI-Jurnal Sains Dan Manajemen AMIK BSI Purwokerto, 1(1).
  2. Rozalena, A & Dewi, S.K. 2016. Panduan Praktis Menyusun Pengembangan Karier Dan Pelatihan Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group).
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengembangan. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/kembang.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi.
  5. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  6. 6,0 6,1 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Maniah, dkk. 2017. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pembahasan Secara Praktis Dengan Contoh Kasus. Yogyakarta: Deepublish.
  8. Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1: 56-60.
  9. Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  10. Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1: 56-60.
  11. Rasdiana, Erlita. 2015. Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SIS+ Di Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  12. 12,0 12,1 Rudy, Tantra. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  13. Darmawan, Deni. Nur Fauzi, Kunkun. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  14. Suprihadi, R. K. H., & Wijaya, L. S. (2013). Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT STMIK Raharja, 6(3), 1978-8282.
  15. Tamodia, W. (2013). Evaluasi penerapan sistem pengendalian intern untuk persediaan barang dagangan pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(3).
  16. Wikipedia, Kinerja. Diakses tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja.
  17. 17,0 17,1 Bahua, M.I. 2016. Kinerja Penyuluh Pertanian. Yogyakarta: Deepublish.
  18. Djahir, Y. & Pratita, D. (2015). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. –Ed.1, Cet. 1—Yogyakarta. Deepublish.
  19. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  20. Subhan, M (2012). Analisa Perncangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
  21. Mahatmyo, Atyanto. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.
  22. 22,0 22,1 Adi Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing.
  23. Wikipedia, Situs Web. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web.
  24. 24,0 24,1 Murad, D. F., Kusniawati, N., & Asyanto, A. (2013). Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan PAUD pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT, 7(1).
  25. Syaifuddin, A., Yunus, M., & Sundari, R. (2013). Perbandingan Metode Simple Queues Dan Queues Tree Untuk Optimasi Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer Di Stmik Ppkia Pradnya Paramita Malang. JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI: Teori, Konsep, dan Implementasi, 4(2), 60-74.
  26. Wikipedia, Internet. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Internet.
  27. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Internet. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/internet.
  28. Wikipedia, WordPress. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/WordPress.
  29. Saluky, S. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Web Dengan Menggunakan Wordpress. Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 5(1).
  30. Widuri, iMe (iLearning Media). Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/IMe.
  31. Januarita, D., & Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS). Jurnal Infotel, 7(2), 165-169.
  32. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Edisi, 1.
  33. Rahardja, U., Pratama, D., & Susanti, E. (2016). Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi.
  34. Tiara, K., Nurhaeni, T., & Amalia, I., (2016). Penerapan Viewboard Go+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. CCIT Journal, 1(1).
  35. 35,0 35,1 Handayani, I., Aini, Q., & Oktavyanti, Y. (2015). Penggunaan RinfoCal Sebagai Aplikasi Pengingat (Reminder) Kegiatan Akademik Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT, 9.
  36. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014.
  37. Anggraini, E. Y., Wibowo, A., & Dewi, L. P. (2017). Aplikasi Penjadwalan Tugas berbasis Mobile Device Didukung Google Task dan Google Drive. Jurnal Infra, 5(1), 107-111.
  38. Rahardja, U., Handayani, I., & Firmansyah, R. A. L. (2016). Penerapan SPB Online Menggunakan Rinfo Transformation Pada Bagian Pengadaan Perguruan Tinggi. CogITo Smart Journal, 2(1), 69-81.
  39. 39,0 39,1 Handayani, I., Aini, Q., & Alfiansah, R. (2016). Fitur Form Emailer Dalam Memaksimalkan Penggunaan Rinfo Form Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 1(1), 1-10.
  40. Slamet, J. (2016). Otak-Atik Google Form Guna Pembuatan Kuesioner Kepuasan Pemustaka. Info Persadha, 14(1), 21-35.
  41. Widuri, Rinfo Form/Google Form. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/Rinfo_Form.
  42. Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, 8(1).
  43. 43,0 43,1 43,2 Ningsih, E. R. 2015. Knowledge Management System (KMS) dalam Meningkatkan Inovasi LPPM Perguruan Tinggi. Evolusi-Jurnal Sains dan Manajemen AMIK BSI Purwokerto. 1(1).
  44. SIM-LITABMAS, Peneliti. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/.
  45. Gumelar, M.S. Jurnal Studi Kultural: Volume II Nomor 1 Januari 2017 ISSN: 2477-3492.
  46. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Operator. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/operator .
  47. Adi, Riyanto. 2015. Aspek Hukum dalam Penelitian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  48. SIM-LITABMAS, Aspek Luaran Penelitian. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/.
  49. SIM-LITABMAS, Aspek Luaran Pengabdian kepada Masyarakat. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/.
  50. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jurnal. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/jurnal.
  51. Rusydi, Ibnu. 2014. Pemanfaatan e-journal sebagai media informasi digital. Jurnal Iqra' vol. 08 (02) Oktober 2014 pages: 200-210. http://oaji.net/articles/2015/1937- 1430103772.pdf. Download: 26 April 2016.
  52. Amrullah, A., Sutedjo, D., Ariyana, R. Y., Hendi, S., & Susanto, E. S. (2016). KAJIAN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK SISTEM INFORMASI PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 1-4.
  53. 53,0 53,1 53,2 53,3 53,4 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis Dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika.
  54. Wikipedia, SDLC (System Development Life Cycle). Diakses pada tanggal 25 Oktober 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/SDLC.
  55. Seidl, M., Scholz, M., Huemer, C., & Kappel, G. (2015). UML@ classroom: An introduction to object-oriented modeling. Springer.
  56. Aini, Q., Irwin, R. H., & Marjayanti, E. (2017). Notifikasi Pembelajaran iLearning Melalui Media Aplikasi iDu dengan Menggunakan E-mail Rinfo. Technomedia Journal, 1(2), 1-12.
  57. Chasanah, S. U. (2015). Pemasaran Sosial Kesehatan. Deepublish.
  58. Rohman, M. Fathur. 2012. Teknik Analisis Manajemen SWOT untuk Menyusun KKP DIKLATPIM dan Renstra. Malang : Penerbit AFJ Mobicons.
  59. Prawiyanti, A. A., dan Boyolalli, R. A. T. R. K. (2013, February). Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta. In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika. Vol 2 No 1, Maret 2013. ISSN: 2302-1136.
  60. Hadi, M. S., Karim, A. K. A., & Hidayat, Y. (2017). SISTEM INFORMASI KONSULTASI KESEHATAN ONLINE DENGAN MySQL DI BALAI PENGOBATAN AZZAINIYAH NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO. Jurnal Teknik Informatika, 5(02).
  61. Muharom, A., Cahyana, R., dan Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma. Vol. 10 No. 01 2013. ISSN : 2302-7339.
  62. Rouf, A. (2012). Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box dan Black Box, HIMSYATECH, vol 8 no1, 1-7. Retrieved from http://www.ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/view/28/27
  63. Suciningtyas., Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.
  64. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Sertifikasi Guru Dengan Metode GAP/Profile Matching. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  65. AYU K, C. H. R. I. S. T. I. N. A. (2016). PENENTUAN KRITERIA DAN SUBKRITERIA SERTA PEMBOBOTAN PENILAIAN RESEARCH PROJECT SELECTION PNBP LPPM UNS DENGAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FUZZY AHP) (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
  66. Subandi, D., & Natalia, F. (2016). Analysis and Design Web Based System in LPPM UMN. ULTIMA INFOSYS, 6(2).
  67. Suprapto, A., Rofieq, M., & Poerwanto, A. (2017). KOLABORASI SMK MUTU, POSDAYA KOLBANDA DAN LPPM UNMER MALANG DALAM BERBAGI KETRAMPILAN. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1).
  68. Hidayat, H. A., Wildan, A., & Apriliyanti, S. (2017). ABDIMAS LPPM STMIK DCI. JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA (JUMIKA), 4(1).
  69. Suryaman, S. (2018). Indonesian Private University Lecturer Performance Improvement Model to Improve a Sustainable Organization Performance. International Journal of Higher Education, 7(1), 59.
  70. SUBIYANTO, D., & DJASTUTI, I. (2018). Transformational Leadership, Organizational Support, and Dynamic Ambidexterity Capabilities in Troubleshooting: Strategic Efforts to Improve Lecturer Performance: Empirical Evidence from Private Universities in Central Java Province and the Yogyakarta Special Region, Indonesia. Quality-Access to Success, 19(162).
  71. Nurzahputra, A., Muslim, M. A., & Kurniawan, R. (2016). Online Fuzzy C-Means Clustering for Lecturer Performance Assessment Based on National and International Journal Publication. Proceeding of ICMSE, 3(1), M-189.
  72. Hartono, E., Wahyudi, S., Harahap, P., & Yuniawan, A. (2017). Does Organizational Learning Affect the Performance of Higher Education Lecturers in Indonesia? The Mediating Role of Teaching Competence. International Journal of Environmental and Science Education.
  73. Lucky, E. O. I., & Yusoff, N. B. M. (2015). Evidence on teaching qualifications, characteristics, competence and lecturer performance in higher institutions in Nigeria. International Journal of Management in Education, 9(2), 129-150.

Contributors

Dina Andriani