SI1412481597

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481597
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSSINES INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481597
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481597
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Ferry Sudarto, S.kom,M.pd)
NID : 12003
   
NID : 10001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481597
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji :


Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN

SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1412481597
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1412481597

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perancangan sistem Survey Online dapat digunakan untuk memudahkan penyelenggara survei (surveyor) dalam pembuatan kuesioner, pendistribusian kuesioner dan perhitungan hasil survei. Sistem ini memberikan efektifitas dan efisiensi dalam hal biaya, waktu dan tenaga karena penyelenggara survei dapat mendistribusikan kuesioner secara online dan tidak perlu melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil survei. Hasil survei yang ditampilkan pada sistem ini berupa grafik batang yang merepresentasikan jumlah responden yang memilih suatu pilihan jawaban pada setiap pertanyaan. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Dreamweaver, Xampp sebagai media penyimpanan data (database). Hasil pengujian fungsional menunjukkan bahwa fungsi-fungsi pada aplikasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Hasil pengujian non fungsional menunjukkan bahwa aplikasi termasuk ke dalam kategori “Baik” dengan nilai persentase yang diperoleh adalah 80,5%.

Kata Kunci : Aplikasi berbasis web, Survei, Kuesioner, Hasil Survei


ABSTRACT

The design of Online Survey system can be used to facilitate surveyor in questioner making, questionnaires distribution and survey result calculation. This system provides the effectiveness and efficiency in terms of cost, time and effort as the survey organizers can distribute the questionnaire online and do not need to do the calculations manually to get survey results. Survey results are shown in this system in the form of bar graphs that represent the number of respondents who choose an answer option on each question. This application is built using PHP programming language and Dreamweaver, Xampp as data storage media (database). The results of functional testing show that the functions on the application running well and in accordance with needs. Non-functional test results indicate that the application is included in the "Good" category with the percentage obtained is 80.5%.

Keywords: Web-based Applications, Surveys, Questionnaires, Survey Results



KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG".

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ferry Sudarto, S.kom,M.pd. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Endang Fugiyastuti selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Januari 2018
LINA FEBRIANDA
NIM. 1412481597

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.2 Analisa PIECES
  2. Tabel 3.3.1 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3.2 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.3.3 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.3.4 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.3 Tabel Prosedur usulan
  7. Tabel 4.4 Tabel Proses Survei
  8. Tabel 4.3 Tabel kategori pertanyaan
  9. Tabel 4.4 Pertanyaan
  10. Tabel 4.5 Tabel User
  11. Tabel 4.6 Tabel Bagian
  12. Tabel 4.7 Pengolahan Jadwal
  13. Tabel 4.8 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Pengisian Survei
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Admin
  8. Gambar 4.4 Sequense Diagram Sistem Usulan Pengisian Survey
  9. Gambar 4.5. Sequense Diagram Sistem Usulan Admin
  10. Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.7. Tampilan Halaman Login Admin
  12. Gambar 4.8. Tampilan Menu Home Admin
  13. Gambar 4.9. Tampilan Menu Data Survei
  14. Gambar 4.10. Tampilan Menu Home Survei
  15. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Kuesioner


DAFTAR SIMBOL


Gambar 1: Daftar Simbol Use Case Diagram
Gambar 2: Daftar Simbol Activity Diagram
Gambar 3: Daftar Simbol Sequence Diagram
Gambar 4: Daftar Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemerintah sangat membutuhkan informasi dari unit pelayanan instansi pemerintah secara rutin, dengan harapan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada masyarakat, oleh karena itu Dinas Kependudukann dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang mengadakan survei.

Survei ini berdasarkan pada keputusan Menpan Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan IKM (Indeks Kualitas Mutu) Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, dipandang belum mengacu kepada UU Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik dan Undang-Undang No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) harus diselaraskan dengan standar pelayanan penyenlenggara pelayanan publik setiap jenis layanan dapat menggunakan metoda dan teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Survei yang dillaksanakan menanyakan pendapat masyarakat mengenai pengalaman dalam memperoleh pelayanan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang diambil dengan kuesioner yang umumnya masih menggunakan kertas, serta perhitungan survei tersebut masih manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam menghitung hasil survei dan belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga tidak dapat dilakukan dimana atau kapan saja karena adanya keterbatasan waktu antara surveyor dengan respondenya.

Untuk itu sangat dibutuhkan sistem survei secara online yang memudahkan suveyor dalam melakukan survei supaya terwujudnya inovasi pelayanan publik berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna, serta mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas penulis mengambil judul ”PERANCANGAN SISTEM SURVEY ONLINE UNTUK MENINGKATKAN SISTEM PELAYANAN INFORMASI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem survei yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten tangerang yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem pengolahan survei yang berjalan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang sudah efektif dan optimal dalam melakukan pengolahan data survei?

  3. Bagaimana membangun sistem survey online untuk menangani kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Untuk itu peneliti membatasi permasalahan yang akan dibahas meliputi:

  1. Penelitian ini hanya membahas survei online pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Sistem yang akan dibangun meliputi penyebaran survei secara online pendataan survei serta pembuatan laporan hasil survei.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisa sistem survei yang berjalan pada Dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Untuk mengetahui pengolahan survei yang berjalan pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten.

  3. Untuk membuat sebuah sistem survey online yang efektif dan efisien dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat pada Dinas.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Mempermudah instansi/lembaga pemerintahan dalam proses penyebaran survei pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Mempermudah pengolahan data survei sehinga laporan yang dikeluarkann efektif dan efisien dari segi waktu dan tempat.

  3. Dapat memberikan sebuah sistem survey online yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan informasi maupun laporan yang cepat dan akurat.

Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan SKRIPSI ini menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi

  2. Penelitian melakukan pengamatan langsung terhadap permasalahan yang diambil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang beralamat di Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, Jalan H. Somawinata, Kadu Agung, Tigaraksa, Tangerang, Banten 15720. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data survei berupa kuesioner   yang merupakan sumber informasi yang sangat penting dapat membantu menganalisa dan perancangan sebuah sistem survey online pelayanan masyarakat.

  3. Metode wawancara

  4. Untuk mendapatkan data dan informasi secara detail serta memperkuat data sebelumnya dalam melakukan pengamatan langsung, dengan suatu metode tanyajawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan pendataan survei dengan seseorang (stakholder) atau beberapa narasumber di tempat sikripsi berlangsung. Untuk wawancara yang saya lakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang langsung dengan stackholder Ibu Endang Tugiyhastuti Sriningsih Jabatanya bagian inovasi pelayanan yang mencangkup lingkup survei kepuasan masyarakat dan sistem yang berjalan masih terbilang manual, sering terjadi kehilangan kertas hasil survei, dan perhitungan hasil survei yang sering terjadi kesalahan.

  5. Metode Pustaka

  6. Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaaan perancangan terkait laporan ini.

Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanankan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu haskil akhir yang bermanfaat bagi penelitian.

Metode analisa yang digunakan yaitu metode analisa PIECES untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama dengan melihat beberapa aspek yang ada seperti aspek kinerja, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan pelayanan. Sehingga diharapkan dengan adanya metode ini analisa yang dihasilkan nantinya dapat valid dan bisa dipertangung jawabkan serta menggunkan elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang didapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

Metode Perancangan

Untuk membuat suatu perancangan agar terciptanyan sistem yang akurat dalam pembuatanya penulis menggunakan berbasis objek yaitu UML (unified modelling language) yang terdiri dari: use case diagram, activity diagram, suquanced diagram, dan class diagram. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP.

Metode Pengujian (testing)

Tahap ini melakukan pengujian pada sistem survei pelayanan untuk mengetahui apakah informasi yang diharapkan untuk metode yang digunakan yaitu, dengan metode testing blackbox. Dengan adanya metode testing ini penulis dapat mengetahui kelemahan dari sistem yang menangani pengelolaan survei dan pelaporan hasil survei. Bila ada kesalahan yang terjadi, maka penulis dapat langsung segera untuk memperbaikinya.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan SKRIPSI ini terdiri dari beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu: latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada tahap ini dijelaskan beberapa landasan teori yang menjelaskan teori umum, konsep dasar perancangan sistem, defenisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, dan teori khusus.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini bersikan sejarah singkat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternativ pemecahan masalah, analisa prose, UML sistem yang berajalan, serta alternativ pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pembahasan dalam bab ini berisi usulan prosedur yang baru, diagram rancanagn sistem menggunakan unified modelling language (UML), rancanagn basis data, rancangan prototype atau tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP
Bab ini beriskan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Nasution dalam Asmawati (2016:40)[1], ”Perancangan adalah tahapan di mana di mulai mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem, dan skema alur kerja program”.

Menurut Susanto dalam Syukron (2015:29)[2], “Perancangan adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan  perancangan adalah analisa sistem yang terperinci untuk merancang dan menyelesaikan pemecahan suatu permasalahan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Nasarudin, dkk dalam jurnal CCIT (2013:226)[3], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada didalamnya bisa bekerja sama membentuk suattu lingkaran tidak dapat dipisahkan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling terintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahean (2014:3-5)[4], supaya sistem dapat dikatakan baik maka harus memiliki beberapa karakteristik berikut ini yaitu:

  1. Komponen (components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan sistem (Boundaries)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lain atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan luar sistem (environments)

    Lingkugan luar sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu sub sistem dengan subsistem lainya.

  5. Masukan sistem (inputs)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran sistem (outputs)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolah sistem (process)

    Suatu sistem menjadi pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran sistem (goals)

    Suatu sistem menjadi tujuan dan sasaran.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Vezerllo/jhon Reuter Darmawan (2013:227)[5], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi mengambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk”.

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[5]. “Perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan”.

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah sebuah proses persiapan untuk menggambarkan atau membentuk suatu sistem yang akan diselesaikan.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Dermawan (2013:228)[5], tahap perancangan atau desain sistem pempunyai 2 (dua) tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan racang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Data

Pengertian Data

Menurut Indrajani (2015:2)[6], “Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis”.

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[7], “Mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian data adalah sebuah fakta atau observasi mentah bagi informasi untuk menunjukan suatu hal yang berguna.

Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71)[7], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Bersifat data, berdasarkan sifat data ada 2 (dua) data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

  2. Berdasarkan sumber data, berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.

  3. Berdasarkan cara memperolehnya, berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

  4. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sampel.

  5. Berdasarkan dinamika data, berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.

  6. Berdasarkan skala pengukurannya, berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Hidayat (2016:240)[8] “Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut: informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti.

Menurut Nugroho (2015:974)[9] “informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang berharga bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau di masa yang akan datang. Informasi di katakan berkualitas apabila informasi tersebut akurat, dan tepat waktu.

Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan informasi adalah data yang diolah agar dapat berguna bagi yang menerimanya sehingga lebih bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Rahcmat Krisyanto yang dikutip oleh Astriyani (2016:206-207).

  1. Informasi penyejuk

    Informasi keadaan sekarang yang merangkum keadaan umum bisnis atau organisasi.

  2. Peringatan

    Berisi pentunjuk terhahadap sesuatu yang tidak biasa atau barangkali memerlukan tindakan manajerial atau perubahan-perubahan rencana.

  3. Indikator kunci

    Berisi ukuran aspek-aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisasi.

  4. Informasi situasional

    Informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian menager.

  5. Gosip

    Informasi informal yang berasal dari sumber seperti pihak industri yang terkadang berguna untuk menangani suatu masalah.

  6. Informasi eksternal

    Informasi yang berdasar dari luar departemen atau perusahaan. kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka pendek (misalnya adanya pendatanganan kontrak oleh pesaing) tetapi kadang kala berjangka panjang (misalnya studi lingkungan yang dilakukan lima tahun terakhir).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Harfizar, dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:195)[10], “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan”.

Menurut Hutahean (2014:13)[4] “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transakasi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem dalam perusahan atau organisasi yang dikumpulkan dan diproses menjadi informasi untuk mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahean (2014:13-14)[4] sistem informasi terdiri dari 6 yang disebut dengan istilah blok bangunan (bulding blok) yaitu:

  1. Blok masukan (input block)

    Mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 unsur utama: teknisi, perangkat lunak, dan perangkat keras.

  5. Blok basis data (database block)

    Merupakan kesimpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefesienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang  dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:22)[11] ”UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek). ”Pemodellan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut K.P Jayant dkk dalam international journal of Advanced Research in Computer Secience and Softwere Eingenering (2014:148)[12], “The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa yang dapat membantu pendeskripsian dalm industri visualisasi khususnya dalam perancangan sistem untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan sehingga lebih mudah di mengerti.

Diagram-Diagram Unified Modelling Language (UML)

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari:

  1. Diagram kelas (class diagram)

    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (package diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan prilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram ini sebagai penggati diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (staterchat diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state) , transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberikan tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem atau perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfiguran saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang didalamnya.

Langkah-Langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15) langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefenisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapai dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secra kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas atau domain dan buatlah sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hiararki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah komponen  diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan iya beraksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

  11. Mulailah membangun sistem ada 2 pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengasign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengasign setiap komponen tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai  dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Teori Khusus

Konsep Dasar Survei

Survei online (online survey) merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam survei yang dilakukan dengan menggunakan web atau email. Web lebih disukai dibandingkan dengan email karena bentuk-bentuk interaktif HTML dapat 9 digunakan. Banyak keuntungan dalam penggunaan survei online (online survey) dalam rangka meningkatkan fungsi dari sistem survei yang sudah ada sebelumnya. Namun, online survey sistem juga tentunya memiliki kekurangan, misalnya dalam hal keamanan. Seseorang akan mudah memanipulasi data dengan mengikuti survei berkali-kali untuk mendapatkan hasil survei yang condong atau sesuai keinginan. Sistem survey online ini dapat digunakan pada industri-industri dalam skala besar (Burhan, 200).

Konsep Dasar Internet dan Online

Pengertian Internet

Menurut Ahmadi dan Hermawan (2013:68)[13]. “Internet adalah komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.

Menurut Tremas Media Interconnection (TMI) Internet adalah  sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin ”inter” yang berarti “antara” internet merupakan jaringan yang terdiri dari miliaran komputer yang ada di seluruh dunia internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topologi jaringan yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komukasi jaringan digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP. TPC bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainnya.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan internet adalah jaringan komputer yang saling berhubungan antar seluruh dunia meskipun topologi jaringan yang berbeda.

Pengertian Online

Menurut Untung Raharja (2014)[14] sesuatu dikatakan online bila iya terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet sehingga online menjelaskan status bahwa iya dapat diakses melalui internet.

  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam aktifitas tertentu. Sebuah elemen dari sistem tersebut beroperasional. sebagai contoh, sebuah instalasi pembangkit listrik dikatan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

  3. Dalam telekomunikasi istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika iya tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand) tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Pendapat yang dikemukakan oleh Irwansyah (2014:12-13)[15], internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis. Agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi.

  2. Untuk penilitian sebagai alat pengakses informasi.

  3. Sarana untuk belanja (online shopping).

  4. Bank dan investasi.

  5. Hiburan.

  6. Berbagi info musik, foto, video.

  7. Mengakses aplikasi di internet.

  8. Alat pengajaran online.

Dari kedua definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah sistem global suatu jaringan komputer yang saling terhubung sehingga memudahkan terjadinya pertukaran informasi.

Konsep Dasar Pelayanan

Pengertian Pelayanan

Istilah pelayanan berasal dari kata ”layanan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia (Sinambela,2010:3).

Menurut Kotler dan Amstrong (2014 : 220), “Pelayanan adalah suatu aktifitas atau hal yang menguntungkan dan juga merupakan salah satu bagian penting yang ditawarkan dimana sifatnya tidak terlihat dan hasilnya tidak bersifat kepemilikan siapa pun.”

Kualitas Pelayanan

Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan berfariasi, mulai dari definisi yang konvensional dari kualitas biasanya mengambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti: performance (kinerja) reability (keandalan) ease of use (mudah dalam penggunaan), esthetics (estetika). Sedangkan dalam definisi startegis dinyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the need of costumers) Sinambela.

Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (2012:85) ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kualitas suatu pelayanan menjadi buruk, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Produk dan konsumsi yang terjadi secara sangat penting adalah inseparability, yang artinya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan sehingga dalam memberikan jasa dibutuhkan kehadiran dan partisipasi pelanggan. Akibatnya timbul masalah-masalah sehubungan dengan adanya interaksi antara produsen dan konsumen jasa, yang disebabkan karena tidak terampil dalam melayani pelanggan, penampilan yang tidak sopan, kurang ramah, cemberut dan sebagainya.

  2. Intesitas tenaga kerja yang tinggi

    Keterlibatan tenaga kerja yang intesif dalam penyampaian jasa dapat menimbulkan masalah dalam kualitas, yaitu tingkat variabilitas yang tinggi disebabkan oleh tingkat upah dan pendidikan kariawan yang masih relatif rendah, kurang perhatian, dan tingkat kemahiran karyawan yang tinggi.

  3. Dukungan terhadap pelanggan internal yang kurang memadai

    Kariawan front line merupakan ujung tombak dari sistem pemberian jasa, supaya mereka dapat memberikan jasa yang efektif, maka mereka perlu dapat pemberdayaaan dan dukungan dari fungsi utama manajemen sehingga nantinya mereka akan dapat mengendalikan dan menguasai cara melakukan pekerjaan dilaksanakan, bertanggung jawab atau kinerja pribadi, bertanggung jawab bersama atas kinerja unit dan organisasi, keadilan dalam distribusi balas jasa berdasarkan kinerja dan kinerja kolektif.

  4. Kesenjangan Komunikasi

    Komunikasi merupakan faktor yang esensial dalam kontrak dengan kariawan. Jika terjadi gaptek dalam komunikasi, maka akan menimbulkann penilaian dan presepsi yang negatif terhadap kualitas pelayanan. Kesenjangan komunikasi dalam pelayanan meliputi memberikan janji yang berlebihan sehingga tidak dapat memenuhinya, kurang menyajikan informasi yang baru kepada pelanggan, pesan kurang dipahami pelanggan dan kurang tanggabnya perusahaan terhadap keluhan pelanggan.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Rohmat Taufiq (2013:154), “Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari "performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service”.

Istilah PIECES yang setiap hurufnya bias di terjemahkan menjadi berikut :

P : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance/performa.

I : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information/Informasi (dan data).

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic/ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki kontrol atau keamanan.

E : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency/efisien orang dan proses.

S : Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services/layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Konsep Dasar PHP, Database, Tabel, MySQL, XAMPP

Definisi PHP

Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa pemograman web servers-side yang bersifat open source”.

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:3)[16] mengemukakan bahwa “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang berifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML”.

Berdasarkan definisi di atas PHP adalah Bahasa pemograman yang menyatu dalam HTML pada halaman web.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5)[16], mengemukakan tentang kelebihan dari bahasa pemrograman PHP yaitu sebagai berikut :

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan diberbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

  2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL, dan Web Server).

  4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  5. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis. Komunitas dan develover yang siap membantu dalam pengembangan.

  6. Banyak bertebaran aplikasi dan pemrograman PHP yang gratis dan siap pakai seperti WordPress, PestaShop, dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, dst.

Definisi Database

Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015 : 61)[17], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field".

Menurut Warsito (2015:29)[18], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server".

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah kumpulan data data yang terintegrasi untuk mmemproses data yang disimpan pada database komputer.

Definisi Tabel

Menurut Suprayitno dan Wardati (2012: 96), “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field".

Menurut Sunarya (2013:10-11)[19], “Tabel adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek“.

Table terdiri atas :

  1. Field Name: atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.

  2. Record: isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.

Definisi MySQL

Menurut Wibowo (2013: 64)[20], “MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL)”.  Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai MySQL dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language)”.

Menurut Nugroho dalam Syukron (2015:29)[2], “MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System)”.

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah database program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola data.

Definisi XAMPP

Menurut Edison T dalam Wibowo (2013 : 64)[20], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Aphace, PHP dan MYSQL secara manual".

Menurut Rahman (2015 : 80)[21].” Xampp adalah “suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apche, interpreter PHP, dan basis data MySQL”.

Berdasarkan definisi diatas Xampp adalah perangkat lunak yang di gunakan untuk banya sistem operasi yang di gabungkan dari beberapa program.

Definisi File

Menurut Siregar (2014:21), “File adalah kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertentu yang umum dan terorganisasi utuk maksud tertentu".

Menurut Soran (2014)[22], “File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga tersimpan di dalam secondary storage, secara konsep file memiliki beberapa tipe ada yang betipe data terdiri dari numeric, character dan binary. Untuk jenis jenis-jenis dari file yaitu :

  1. Sistem = sys, com, bak, bat, tmp, dan ex

  2. Video = avi, KV, mpg, mpeg,wmv. 3gp dan flv

  3. Dokumen = html, doc, odt, xls, ods dan pdf

  4. Suara = wav, rm, mp3, dan midi

  5. Gambar = jpeg, jpg, gif, png tif dan tiff

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa file adalah ekumpulan data yang saling berhubungan untuk maksud tertentu.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Pressman dalam Pratiwi (2014:99)[23], “Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi masukan yang menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[24], “Pengujian Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.”

Dari definsi di atas dapat di simpulkan bahwa pengujian black box adalah pengetesan perangkat lunak dengan spesifikasi fungsional program.

Tujuan Metode Black Box Testing

Menurut Pratiwi (2014:99)[23]. “Tujuan dari metode black-box testing adalah mendapatkan kesalahan sebanyak banyaknya”.

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[24]. “Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antamuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah (2015:74)[25], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Saputra (2012 : 50 – 56), elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktifitas yang diinginkan oleh menejemen yang terkait untuk dieksekusi.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Atikah (2015:74)[25], Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam  sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Studi Literature Review

Pengertian Studi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29-30)[18], “Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan".

Menurut Rosyidhana (2014 :3)[26], “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber- sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori”. 

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan mencari referensi-referensi yang menjelaskan landasan teori.

Manfaat Literature Review

Menurut Warsito (2015 : 29-30)[18], Manfaat dari study pustaka (literature review) sebagai berikut : 

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian. 

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. 

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini. 

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

  1. Penelitian yang dilakuakn oleh Andrean Halim dan Huzain Aksad (2017) yang berjudul “APLIKASI PENERAPAN CUSTOMERS SATISFACTION INDEX PADA PELAYANAN KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGRI KOTABARU” Pengadilan Negri Kotabaru sudah pernah melakukan indeks kepuasan masyarakat dimana setiap pengadilan negri harus melakuakn survey kepuasan masyarakat dan harus mengirimkan hasilnya ke kantor pusat tetapi pihak kantor tersebut tidak terlalu mengerti hasil yang didapatkan kerena penjelasan pada panduanya tidak lengkap. Untuk mengukur seberapa besar indek kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di pengadilan negri kotabaru dilakukan survey terhadap masyarakat yang datang kepengadilan negri kotabaru .indeks kepuasan masyarakat tersebut dapat diukur dengan suatu metode yang dinamakan Customer Satisfaction Indeks (CSI). Penelitian dilakukan untuk dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan agar pelayanan publik di pengadilan kotabaru lebih maksimal.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Pradipta Angga Saputra dan Adi Nugroho (2017) yang berjudul “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SURVEI KEPUASAN PENGUNJUNG BERBASIS WEB DI PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SALATIGA”. Layanan yang meliputi fasilitas, pelayanan, penerapan, teknologi informasi yang baik akan meningkatkan kepuasan pengunjung perpustakaan, oleh karena itu perpustakaan harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan akurat, relevan, dan tepat waktu. Didunia industri pun semakin populer denga CRM (Customer relationsip manajement) yang memilki peran penting dalam menjaga hubungan antar organisasi dengan para pelangganya. CRM merupakan salah satu strategi yang menganjurkan agar organisasi membuka saluran-saluran komunikasi semudah mungkin dengan tingkat respon yang tinggi, agar pelanggan merasakan kedekatan dengan pihak organisasi. Salah satu saluran komunikasi antara perusahaan dan pelanggan adalah survey kepuasan pelanggan. Oleh karena itu dipilih strategi peningkatan kualitas perpustakaan dengan merancang dan membuat sebuah aplikasi ini dapat mengukur tingkat kepuasan pengunjung terhadap perpupustakaan daerah kota salatiga serta memberikan peningkatan terhadap kemajuan kualitas perpustakaan daerah kota salatiga.

  3. Penelitian yang dilakuakn oleh Rinne Dwi Zoraya, Yulianti dan Heri Priyanto (2015) yang berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PDAM TIRTA KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK DENGAN METODE CUT OFF POINT BERBASIS ANDROID”. Pemenuhan kebutuhan tersebut tentu saja erat kaitanya dengan kualitas pelayanan yang diberikan saat ini dan kepuasan pelanggan tersebut diukur untuk dapat melihat keluhan dan umpan balik dari masyarakat terhadap pelayanan yang telah dilaksanakan. Adapun mengenai pelayanan terhadap pelanggan PDAM tirta khatulistiwa kota Pontianak telah menggunakan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dan produk perusahaan daerah air minum tirta khatulistiwa kota Pontianak, permasalahan yang terjadi adalah sulitnya untuk melakukan pengisian maupun evaluasi kepuasan pelanggan yang secara manual membagikan survey berupa kuesioner kerumah-rumah pelanggan. Penggunaan Metode Cut Off Point dimaksudkan oleh Maggie C.Y. Tam dalam jurnalnya Tam et al 2001 sebagai sebuah metode untuk memastikan derajat kebutuhan kriteria. Kuesioner yang berisi kriteria-krtiteria yang ada dibagikan kesejumlah responden (dalam hal ini pengguna android Devices) yang memiliki pengalaman dan keahlian dibidang inventori untuk memberikan penilain.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Helmi Jauhari, ST. dan Ir.Juli Sulaksono, MM. (2014) yang berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI SURVEY ONLINE UNTUK MENDUKUNG PROSES AKREDITASI DAN PENYUSUSUNAN KURIKULUM 2013 MENGGUNAKAN GOOGLE DOKUMENTS”. Untuk melakukan survey terhadap mahasiswa di masing-masing program studi, dibutuhkan instrument yang mudah diakses oleh setiap elemen civitas akademik dan pihak luar. Selama ini proses pengumpulan data melalui survey konvensional sering menemui kendala terutama masalah kemudahan akses dan distribusi instrument survey. Setelah survey berhasil dilakukan, didapatkan hasil yang tidak maksimal, karena banyak dokumen survey yang tidak kembali dan rekapitulasinya pun tidak akurat. Survey yang dlakukan secara manual tersebut juga membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga proses selanjutnya menjadi terhambat dan tidak bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Penelitian ini diharpkan dapat menghasilkan aplikasi survey online yang bisa diterapkan di Universitas Nusantara PGRI Kediri dan artikel penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah nasional.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Sustianing Ifani, Sulistiowati, Yoppy Mirza Maulana (2015) yang berjudul “RANCANG BANGUN APLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA UPT.PPPK DINAS PENDIDIKAN JAWA TIMUR”. Pada saat ini proses pengukuran kepuasan pelanggan dimulai dengan mengisi kuesioner survei kepuasan dan selanjutnya diolah oleh panitia setiap jurusan dengan menggunakan Microsoft excel. Namun pada saat ini variable yang digunakan pada kuesiner masih bersifat statis sehingga tidak dapat mengahasilkan suatu informasi variable yang kompleks. Setelah proses pengolahan akan diberikan kepada sekretariat ISO, Namun saat ini secretariat ISO mengalami kesulitan dalam menganalisis hail pengukuran dikarenakan waktu yang diberikan sangat kurang. Oleh sebab itu UPT .PPKK membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengolah hasil analisis pengukuran kepuasan pelanggan, aplikasi ini dijalankan dengan menggunakan media website dengan tujuan dapat diakses setiap peserta pelatihan dan tidak mengalami kesulitan dalam instalasi program.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Yasser Khazal Dkk (2014) yang berjudul “Does Self-Selection Affect Samples’ Representativeness in Online Surveys? An Investigation in Online Video Game Research. Peningkatan jumlah studi medis dan psikologis dilakukan melalui survey online Dibandingkan dengan wawancara tatap muka, survei berbasis internet dapat dengan cepat menjangkau lebih banyak peserta potensial, mengurangi kesalahan pengukuran dan bias yang terkait dengan jawaban mengenai topik stigmatisasi, dan meningkatkan masuknya kelompok populasi yang paling sedikit terwakili atau "kuasi-rahasia" dan stigmatisasi biasanya sulit dijangkau dan direkrut. Biaya dapat lebih mudah dikandung dengan survei berbasis Internet, dan pengumpulan data bisa lebih sederhana dan lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan prosedur pemasukan data kertas dan pensil tradisional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas data yang disediakan oleh survei berbasis Internet setidaknya sama baiknya dengan yang dikumpulkan dengan metode tradisional kertas dan pensil pada sampel yang dipilih sendiri.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Luren B. Mcinroy (2016) yang berjudul “Pitfalls, Potentials, and Ethics of Online Survey Research: LGBTQ and Other Marginalized and Hard-to-Access Youths”. Metodologi penelitian online dapat berfungsi sebagai mekanisme penting untuk pengumpulan data yang berfokus pada populasi dalam penelitian pekerjaan sosial. Survey online telah menjadi semakin umum dalam pertanyaan penelitian dengan orang muda dan telah diakui karena potensi mereka dalam menyelidiki populasi dan subpopulasi yang tidak dapat dipilah dan terpinggirkan, memungkinkan akses yang meningkat ke masyarakat yang cenderung kurang terlihat dan karena itu sering kurang dipelajari dalam konteks offline.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah A.Fraumann dkk (2014) yang berjudul ”Long-term follow-up of children who underwent severe hypospadias repair using an online survey with validated questionnaires”. Beberapa penelitian perbaikan hipospadia di masa kanak-kanak telah menggunakan kuesioner yang divalidasi untuk menyelidiki hasil cosmesis, fungsi kencing, dan fungsi seksual di masa dewasa. Kami berusaha untuk menyelidiki hasil jangka panjang pada pasien dewasa yang telah mengalami perbaikan hipospadia parah saat anak-anak menggunakan aplikasi berbasis web yang ada di beberapa institusi untuk mengembangkan survei pasien online terhadap kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya. Meskipun mayoritas pasien dewasa merasa puas dengan hasil penampilan penis, fungsi kencing, dan fungsi seksual, survey online kami menunjukkan penurunan fungsi orgasme yang lebih rendah yang diukur dengan kuesioner yang divalidasi. Survey online yang dapat diakses oleh beberapa institusi dengan kuesioner yang divalidasi dapat memfasilitasi penilaian hasil hipospadia jangka panjang.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Camille B. Lalasz dkk (2014), yang berjudul “Examining the Effect of Prenotification Postcards on Online Survey Response Rate in a University Graduate Sample” Internet telah menjadi jalan yang semakin populer untuk pengumpulan data. Survey online memiliki banyak kelebihan, seperti memotong biaya cetakdan mengirimkan survei dan mengurangi waktu untuk pengumpulan dan pemasukan data. Namun, survey online memiliki kekuranganYang paling menonjol adalah tingkat respons yang rendah dibandingkan dengan mode data lainnya koleksi. Dengan meningkatnya minat dalam penggunaan Survey online, penelitian perlu mengklarifikasi cara untuk meningkattingkat respons untuk mode survei ini. Literatur mengidentifikasi beberapa faktor yang meningkatkan tingkat respons lainnyamode survei, termasuk prenotifikasi. Memberitahu peserta sebuah studi di muka dapat meningkatkan tingkat respons dengan memberi tahu individu bahwa mereka telah dipilih sebagai peserta dan meningkatkan legitimasi belajar. Salah satu cara untuk memberi tahu peserta penelitian adalah melalui poskartu pos pengantar bentuk prenotifikasi ini telah ditemukan meningkattingkat respons untuk mode survei email dan telepon. Ini kurang bersih, Demikian juga untuk survey online.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Northcot yang berjudul (2017) “How do speech-and-language therapists address the psychosocial well-being of people with aphasia? Results of a UK online survey”. Untuk mengeksplorasi praktik klinis terapis bahasa Inggris dan bahasa Inggris (SLTs) dalam menangani kebutuhan psikologis dan sosial orang-orang dengan afasia, termasuk pengalaman mereka dalam bekerja dengan profesional kesehatan mental. Metode & Prosedur Survey online 22-item didistribusikan ke SLT Inggris melalui milis British Aphasiology Society dan Clinical Excellence Networks. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang

Sejarah Singkat

Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang adalah salah satu lembaga yang tujuannya untuk meningkatkan dukungan data dan informasi bagi pengambilan keputusan dan kebijakan meningkatkan komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah pertumbuhan, persebaran mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan.

Visi dan Misi

Visi

Visi yang ingin dicapai dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten tangerang adalah terwujudnya tertib administrasi kependudukan di kabupaten tangerang.

Misi

Untuk mewujudkan Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang mempunyai misi sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil secara optimal.

  2. Memberikan penyuluhan dan melaksanakan penegakan peraturan perundang undangan tentang administrasi kependudukan yang akurat dan muktahir.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk mewujudkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Pasal 136, Peraturan daerah kabupaten Tangerang Nomor 08 tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyatakan “ Rincian tugas, fungsi, dan tata Tata Kerja Organisai Perangkat Daerah diatur dengan peraturan Bupati.”

Adapun tugas dan wewenang sebagai berikut:

  1. Dinas

    Dinas mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada pemerintah daerah.
    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinas menyelengggarakan fungsi:

    1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

    2. Pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

    3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kependudukan dan pencatatan sipil.

    4. Pelaksananaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

    5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinas mempunyai tugas sebgai berikut:

    1. Merencanakan program kegiatan mengacu kepada rencana pembangunan jangka menengah daerah dan peraturan perundang-undangan.

    2. Merumuskan program bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    3. Mengkoordinasi bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    4. Membina bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    5. Mengarahkan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    6. Menyelenggarakan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    7. Mengevaluasi bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    8. Melaporkan pelaksanaan bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan admnistrasi kependudukan.

    9. Membagi tugas dan mengkoordinir kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang untuk kelancaran melaksanakan tugas.

    10. Membina pegawai di lingkungan dinas untuk meningkatkan kinerja pegawai.

  2. Sekretariat

    Sekretariat sebagaimana dimaskud dalam pasal 5 huruf b mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas daam bidang perencanaan, keungan, umum, dan kepegawaian dinas.
    Dalam melaksananakan tugas sebagaimana diamaksud pada ayat (1) sekretaris dinas mempunyai fungsi sebgai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

    2. Penyiapan rencana program kerjan sekretariat mengacu kepada program kerja sesuai dengan rencanan pembangunan jangka menengah.

    3. Penyiapan pengendalian, pemantauan pelaksanaaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

    4. Penyiapan bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya dilingkup kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

    5. Penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaaan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

    6. Pengelolaan administrasi yang berkaitan dengan kesekretariatan meliputi perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

    7. Pelaksanaan fasilitas pengelola informasi dan dokumen (pid), dan

    8. Penyiapan dan pelaksanaan pengembangan e-government.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana ayat (2) sekretaris dinas mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dinas.

    2. Membagi tugas program kegiatan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dinas.

    3. Memberi petunjuk program kegiatan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dinas.

    4. Mengatur program kegiatan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dinas.

    5. Mengevaluasi program kegiatan yang terkait dengan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian dinas.

    6. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  3. Sub bagian perencanaan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dikmaksud pada ayat (3) kepala subbagian perencanaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan perencanaan dinas.

    2. Menyusun laporan standar pelayanan minimal bagi perangkat daerah pengampu.

    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator, Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitas Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    4. Menyusun usulan, perbaikan dan perubahan anggaran kegiatan dinas sesuai sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi RPJMD, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Indikator, Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Penyusunan Dokumen RKA/DPA, RRKA/DPPA, Fasilitas Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    6. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan e-government.

    7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkai perencanaan subbagian perencanaan.

    8. Membuat laporan kegiatan pelaksanaan kegiatan subbagian perencanaan yang meliputi : monitoring dan evaluasi, Laporan kinerja instansi pemerintahan, fasilitas perencanaan, e-reporting. rivieu penyerapan anggaran, data pembangunan SKPD.

    9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  4. Subbagian Keuangan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala subbagian keuangan mempunyai rincian tugas:

    1. Merencanakan kegiatan keuangan dinas.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan meliputi: Pencatatan pembukuan, pencairan, pengajuan surat perintah membayar uang persediaan, ganti uang, tambah uang, LS-Bendaharawan, LS-piha dan ganti uang nihil, cash opname serta laporan pertanggung jawaban anggaran Dinas.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan meliputi: Pencatatan pembukuan, pencairan, pengajuan surat perintah membayar uang persediaan, ganti uang, tambah uang, LS-Bendaharawan, LS-piha dan ganti uang nihil, cash opname serta laporan pertanggung jawaban anggaran Dinas.

    4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait keuangan.

    5. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbagian keuangan meliputi: Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Opresaional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) cash opname.

    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  5. Subbagian Umum dan Kepegawaian

    Dalam melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud ayat (3) kepala subbagian umum dan kepegawaian meliputi:

    1. Merencanakan kegiatan subbagian umum dan kepegawaian, organisasi, dan tata laksana dinas.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan tata naskah dinas, inventarisasi asset, dan persediaan, penggandaan pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang invebtarisasi dinas dan stock.

    3. Membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan tata naskah dinas, inventarisasi asset, dan persediaan, penggandaan pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang invebtarisasi dinas dan stock.

    4. Membagi tugas pelaksanaan kegiataj jabatan fungsional tertentu. kenaikan gaji berkala, data pegawai, DUPAK, PAK, SKP, DUK, bezetting pegawai, kesejahteraan pegawai, pembinaan disiplin, pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai dan pensiun pegawai.

    5. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi: surat menyurat, penggandaan, pengiriman, pengarsipan tata naskah dinas, inventarisasi asset, dan persediaan, penggandaan pendistribusian, perjalanan dinas, pemeliharaan barang-barang invebtarisasi dinas dan stock.

    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tugas umum dan kepegawaian.

    7. Melaksanakan fasilitas pengelola informasi dan dokumen.

    8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian dinas.

    9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  6. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

    Dalam melaksanakan tugas sebgaimana dimaksud pada ayat (1) kepala bidang pelayanan pendaftaran penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis pelayanan pendaftaran penduduk.

    2. Penyiapan rencana dan program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk.

    3. Penyipan pengendalian bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

    4. Penyipapan bimbingan teknis pelaksanaan program bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

    5. Pengelola adminstrasi bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

    6. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk.

    7. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepala bidang pelayanan pendaftaran penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    1. Merumuskan program bidang pelayanan pendaftaran penduduk meliputi: pelayanan identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk.

    2. Membagi tugas program bidang pelayanan pendaftaran penduduk meliputi: pelayanan identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk.

    3. Memberi petunjuk program bidang pelayanan pendaftaran penduduk meliputi: pelayanan identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk.

    4. Mengatur program program bidang pelayanan pendaftaran penduduk meliputi: pelayanan identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk.

    5. Mengevaluasi kegiatan program dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di program bidang pelayanan pendaftaran penduduk meliputi: pelayanan identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan penduduk.

    6. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  7. Seksi Identitas Penduduk

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala seksi identitas penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi identitas penduduk.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi identitas penduduk meliputi pendaftaran Orang Asing (OA), penerbitan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT), untuk penduduk orang asing tinggal terbatas danpenerbitan kartu identitas orang asing, KK, KTP untuk penduduk orang asing tinggal tetap.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi identitas penduduk meliputi pendaftaran Orang Asing (OA), penerbitan Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT), untuk penduduk orang asing tinggal terbatas danpenerbitan kartu identitas orang asing, KK, KTP untuk penduduk orang asing tinggal tetap.

    4. Menyusun prosedur dan persyaratann pendaftaran penerbitan dokumen penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) dan penduduk Orang Asing (OA).

    5. Melaksanakan pemeriksaaan kepemilikan identitas kependudukan.

    6. Melakukan koordinasi dengan PPNS dalam pembuatan berita acara pelanggaran peraturan daerah kependudukan dan pengajuan pengusutan kepengadilan negri sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

    7. Memeriksa keabsahan dokumen kependudukan.

    8. Melaksanakan koordinasi dan pembinaaan dengan instansi/lembaga lainya terkait pendaftaran penduduk warga Negara Indonesia dan warga Negara asing.

    9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas fungsinya.

  8. Seksi Pindah Datang Penduduk

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepala seksi pindah datang penduduk mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan pindah datang penduduk.

    2. Melaksanakan penerbitan dokumen keterangan pindah keluar negri dan dan surat keterangan datang dari luar negri untuk warga Negara Indonesia, penerbitan surat keterangan pindah dan surat keterangan datang untuk penduduk orang asing.

    3. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainya terkait perpindahan penduduk.

    4. Melaksanakan pemeliharaan arsip, penyusunan data dan evaluasi.

    5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    6. Melaksankan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  9. Seksi Pendataan Penduduk

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala seksi pendataan penduduk mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi pendataan penduduk.

    2. Melaksanakan pendataan penduduk warga Negara Indonesia dan penduduk orang asing pendataan dan pendaftaran pengungsi, pendaftaran penduduk rentan, dan penerbitan surat keterangan penggati tanda identitas bagi pengungsi dan penduduk rentan.

    3. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait pendataan penduduk warga Negara Indonesia dan penduduk orang asing.

    4. Melaksanakan pemeliharaan arsip, penyusunan data dan evaluasi.

    5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    6. Melaksankan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  10. Bidang pelayanan pencatatan sipil

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai fungsi sebagai berikut:

    1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan pencatatan sipil.

    2. Penyiapan rencana dan program bidang pelayanan pencatatan sipil.

    3. Penyiapan kegiatan bidang pelaksanaan pencatatan sipil.

    4. Pengendalian dan evaluasi kegiatan bidang pelaksanaan pencatatan sipil.

    5. Pengelola administrasi kegiatan bidang pelaksanaan pencatatan sipil.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala bidang pelayanan pencatatan sipil mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang sebagai pedoman operasional penyelenggara pencatatan sipil, perkawinan dan perceraian serta perubahan status anak pewarganegaraan dan kematian.

    2. Membagi tugas program bidang pelayanan pencatatan sipil.

    3. Memberi petunjuk program bidang pelayanan pencatatan sipil.

    4. Mengatur program bidang pelayanan pencatatan sipil.

    5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dengan pencatatan sipil, perkawinan dan perceraian serta perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian.

    6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan melaksanakan pencatatan sipil, perkawinan dan perceraian serta perubahan status anak, pewarganegaraan dan kematian.

    7. Melaksankan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  11. Seksi kelahiran

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala seksi kelahiran mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merncanak kegiatan seksi kelahiran meliputi: pelayan pencatatan kelahiran.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi kelahiran.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi kelahiran.

    4. Menyusun dan melaksanakan system dan prosedur pencatatan kelahiran, pemeriksaan kelengkapan, keabsahan persyaratan, penerbitan akta kelahiran, perubahan, dan pembatalan akta kelahiran.

    5. Melaksanakan penginformasian mutasi data pencatatan kelahiran.

    6. Menyusun risalah penyerahterimaan beras dokumen pencatatan kelahiran untuk pendokumentasian data.

    7. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait pendataan penduduk warga Negara Indonesia dan penduduk orang asing.

    8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    9. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  12. Seksi Perkawinan dan Perceraian

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala perkawinan dan perceraian mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi perkawinan dan percerain meliputi: pencatatan perkawinan dan perceraian.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi perkawinan dan percerain.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi perkawinan dan percerain.

    4. Menyusun prosedur dan persyaratan untuk akta perkawinan dan akta perceraian.

    5. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan, pencatatan dan keabsahan persyaratan penerbitan akta perkawinan dan akta perceraian.

    6. Mengesahkan dokumen keterangan kelahiran, perkawinan ditambah dengan lahir mati, dan keterangan belum kawin.

    7. Menerbitkan akta perkawinan dan akta perceraian.

    8. Melaksanakan penginformasian mutasi dan pencatatan perkawinan dan perceraian.

    9. Melaksanakan penyusunan risalah penyerahterimaan berkas dokumen pencatatn perkawinan dan perceraian.

    10. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait pendataan penduduk warga Negara Indonesia dan penduduk orang asing.

    11. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    12. Melaksankan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  13. Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan pencatatan seksi perubahan status anak, perkawinan dan kematian.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi perubahan status anak, perkawinan dan kematian.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi perubahan status anak, perkawinan dan kematian.

    4. Menyusun prosedur dan persyaratan untk akta kematian kewarganegaraan , penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    5. Melaksanakan pemeriksaan kelengkapan, pencatatan dan keabsahan persyaratan penerbitan akta kematian, pewarganegaraan, penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    6. Mengesahkan surat keterangan kelahiran, kematian dan lahir mati.

    7. Menerbitkan akta kematian, pewarganegaraan, penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    8. Melaksankan penginformasian muatasi dan pencatatan kematian pewarganegaraan, penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    9. Melaksanakan penyususnan risalah penyerahterimaan berkas dokumen pencatatan kematian pewarganegaraan, penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    10. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait pencatatan kematian pewarganegaraan, penetapan pengakuan dan pengesahan anak.

    11. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    12. Melaksankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  14. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Penyiapan rumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    2. Penyiapan rencana dan program bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    3. Penyiapan pengendalian kegiatan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    4. Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan serta koordinasi pelaksanaan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    5. Pelaksanaan administrasi kegiatan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepala Seksi Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    2. Membagi tugas program bidang bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    3. Memberi petunjuk program bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    4. Mengatur program bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    5. Mengevaluasi kegiatan bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi system informasi administrasi kependudukan, pengelolaan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

    6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasn terkait dengan tugas dan fungsinya.

  15. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi system Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi system Informasi Administrasi Kependudukan.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi system Informasi Administrasi Kependudukan.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

    4. Melakukan koordinasi dengan instansi lembaga terkait dengan kegiatan penyusunan bahan, tata cara, jadwal, lokasi, dan media penyuluhan kependudukan.

    5. Melakukan pembinaan dan koordinasi seksi sistem informasi administrasi kependudukan.

    6. Melakukan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsinya.

  16. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi penolahan dan penyajian data mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan pengolahan dan penyajian data.

    2. Melakukan perumusan kebijakan teknis pengolahan dan penyajian data.

    3. Melakukan pembinaan dan koordinasi dalam pelaksanaan pengolahan dan penyajian data.

    4. Melaksanakan pengolahan dan penyajian data kependudukan.

    5. Melaksanakan pendayaguna informasi atas indikator kependudukan dan analisa dampak kependudukan untuk perencanaan pembangunan berbasis penduduk skala kabupaten.

    6. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan seksi pengolahan dan penyajian data meliputi: indicator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisis dampak kependudukan serta penyerasian, kebijakan kependudukan skala kabupaten.

    7. Melakukan koordinasi dengan instansi lembaga terkait dengan penolahan dan penyajian data kependudukan.

    8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  17. Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanaka kegiatan Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

    4. Melaksanakan penyediaan perangkat lunak dan perangkat keras serta jaringan komunikasi data sampai dengan tingkat kecamatan dan desa/kelurahan dalam rangka pelaksanaan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

    5. Melaksanakan perekaman data hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil serta pemutakhiran data penduduk menggunakan sistem informasi dan administrasi kependudukan.

    6. Melakukan koordinasi pembangunan dan pengembangan jaringan komunikasi data.

    7. Melaksanakan tata kelola teknologi informasi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

    8. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    9. Melakukan koordinasi dengan instansi lembaga terkait Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia, Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

    10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  18. Bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Perumusan kebijakan teknis bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    2. Penyiapan rencana dan program bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    3. Penyiapan pengendalian kegiatan bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    4. Penyiapan bimbingan pegendalian kegiatan bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    5. Pengelolaan administrasi kegiatan bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Bidang pemanfaatan data dan inovasi pelayanan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan perumusan kebijakan program bidang bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan.

    2. Membagi tugas program bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjsama serta inovasi pelayanan.

    3. Memberi petunjuk program bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan.

    4. Mengatur program bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan.

    5. Mengevaluasi kegiatan program bidang pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerjasama serta inovasi pelayanan dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan di bidang kepala dinas.

    6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  19. Seksi KerjaSama

    Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala seksi kerjasama mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanaka kegiatan seksi kerjasama.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi kerjasama.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi kerjasama.

    4. Menyiapakan draft MOU untuk tiap-tiap kerjasama dengan instansi/lembaga terkait.

    5. Melaksanakan sosialisasi kebijakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

    6. Melaksanakan koordinasi dalam rangka kerjasama antar instansi/lembaga terkait.

    7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  20. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan.

    2. Menyusun prosedur dan persyaratan penyerahterimaan berkas dan dokumen kependudukan.

    3. Menyusun data dan evaluasi, informasi dan laporan muatasi data kependudukan.

    4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi /lembaga lainya terkait dokumentasi kependudukan.

    5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.

    6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

  21. Seksi Inovasi Pelayanan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepala Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. Merencanakan kegiatan seksi inovasi pelayanan.

    2. Membimbing pelaksanaan kegiatan seksi inovasi pelayanan.

    3. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan seksi inovasi pelayanan.

    4. Melaksanakan seksi inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

    5. Melaksanakan percepatan pelayanan dengan cara peningkatan pendukung pelayanan.

    6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi inovasi pelayanan.

    7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi inovasi pelayanan.

    8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Unit Pelaksanaan Teknis dan Jabatan Fungsional

  1. Unit pelaksana teknis

    1. Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang dilingkungan dinas dapat dibentuk unik pelaksaan teknis.

    2. Unit pelaksana teknis berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.

    3. Unit pelaksana teknis dipimpin oleh seorang kepala.

    4. Unit pelaksana teknis dibentuk berdasarkan kriteria adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena wilayah kerja atau karena jam tertentu.

    5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja unit pelaksana teknis diatur dengan peraturan bupati.

  2. Kelompok Jabatan Fungsional

    1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari beberapa jenis fungsional sesuai dengan bidang tuasnya.

    2. Jabatan fungsional dalam pelaksanaan tugas pokok berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

    3. Kelompok jabatan fungsional dalam pelaksanaan tugasnya beranggung jawab kepada kepala dinas.

    4. Setiap jenis jabatan fungsional dikoordinir oleh seseorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan dinas.

    5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tata Kerja

  1. Umum

    1. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, kepala dinas wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dilingkungan dinas maupun dengan perangkat daerah/lembaga terkait lainya.

    2. Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan dinas wajib mengawasi pelaksanaan tugas setiap bawahanya dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    3. Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan dinas bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan setiap bawahanyan dan memberikan bimbingan, pedoman serta arahan bagi pelaksanaan tugas setiap bawanya.

    4. Setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan mengadaka rapat terbuka dalam rangka pemberian bimbingan kepada setiap bawahanya.

  2. Pelaporan

    1. Setiap pimpinan suatu organisasi dilingkungan dinas wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada setiap atasanya serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu diperlukan.

    2. Setiap laporan yang diterima oleh pimpina susunan organisasi dari setiap bawahanya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dalam rangka memberikan petunjuk kepada setiap bawahanya.

    3. Kepala dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi dinas kepada bupati melalui sekretaris daerah.

  3. Hak mewakili

    1. Apabila seorang pmpinan satuan organisasi dilingkungan dinas berhalangan dalam pelaksanaan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk 1 (satu) orang pejabat satu. Tingkat lebih rendah dibawahnya untuk bertindak atas nama pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan.

Pegawai

Pegawai pada dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jabatan Perangkat Daerah

Pasal 36

  1. Kepala dinas merupakan jabatan eselon llb atau jababatan tinggi pratama

  2. Sekretaris dinas merupakan jabatan eselon lla atau jabatan administrator

  3. Kepala bidang merupakan jabatan eselon llb atau jabatan admintrator

  4. Kepala seski bidang,kepala subbagian pada secretariat dan kepala unit pelaksana teknis kelas A pada dinas merupakan jabatan eselon lva atau jabatan pengawas

  5. Kepala unit pelaksana Teknis kelas B pada dinas dan kepala subbagian pada unit pelaksana Teknis kelas A pada dinas merupakan jabatan eselon lvb atau jabatan pengawas

PEMBIAYAAN

Pasal 37

Segala biaya yang di perlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi dinas di bebankan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Pada saat peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2015 tentang tugas pokok,Fungsi,Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

Pasal 39

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam berita derah pemerintah kabupaten tangerang

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Proses penyebaran dan pengolahan survey kepuasan masyarakat yang dilakukan pada Dinas Kependudukan dan pencatatn sipil kabupaten Tangerang yang berjalan saat ini masih dilakukan secara manual. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran dan pengolahan survey yang masih menggunakan kertas. Selain proses yang digunakan masih manual yang diterapkan dalam survey juga dirasa belum efektif dan efisien. Mulai dari prosedur penyebaran dan perhitungan hasil survey yang cukup rumit mesti mengisi survey ditempat survey berlangsung dan tidak bisa dilakukan dimanapun dan kapan pun.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  1. Sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. 5 aktor yang melakukan kegiatan yaitu: Surveyor, Responden, Bagian inovasi pelayanan, Kepala bidang inovasi pelayanan dan Dinas.

  3. 6 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor yaitu form survey, isi form survey, laporan hasil survey, rekap hasil survey, memeriksa hasil laporan survey, laporan hasil survey.

  4. Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

    1. Surveyor memberikan langsung form survey kepada responden.

    2. Responden mengisi form survey.

    3. Hasil survey diberikan oleh surveyor kepada bagian inovasi pelayanan.

    4. Bagian inovasi pelayanan mengolah hasil survey dan membuat laporan hasil survey.

    5. Kepala bidang inovasi pelayanan memeriksa laporan hasil survey setelah itu diserahkan kepada Dinas.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

  2. 10 action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu: memberikan form survey, mengisi form survey, menyerahkan hasil survey, mengumpulkan hasil survey, menyerahkan hasil form survey yang telah diisi, memeriksa hasil survey, mengolah hasil survey, membuat laporan hasil survey, memeriksa laporan hasil survey, menerima laporan hasil survey.

  3. 1 final Node, sebagai objek yang diakhiri.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Surveyor memberikan langsung form survey kepada responden.

  2. Responden mengisi form survey.

  3. Hasil survey diberikan oleh surveyor kepada bagian inovasi pelayanan.

  4. Bagian inovasi pelayanan mengolah hasil survey dan membuat laporan hasil survey.

  5. Kepala bidang inovasi pelayanan memeriksa laporan hasil survey setelah itu diserahkan kepada Dinas.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dari gambar 3.4 Sequence Diagram penulis akan menjelaskan skenario sebagai berikut :

  1. 5 Actor yang melakukan kegiatan Surveyor, Responden, Bagian inovasi pelayanan, Kepala bidang inovasi pelayanan dan Dinas.

  2. 3 control lifeline yang digunakan, yaitu form survey, rekap hasil survey, laporan.

  3. 10 Masssage yang ada dalam sistem survey yaitu : memberikan form survey, mengisi form survey, menyerahkan hasil survey, mengumpulkan hasil survey, menyerahkan hasil form survey yang telah diisi, memeriksa hasil survey, mengolah hasil survey, membuat laporan hasil survey, memeriksa laporan hasil survey, menerima laporan hasil survey.

  4. 1 Decision Node.

Dari gambar Diagram di atas dapat dijelaskan prosedur yang berjalan sebagai berikut:

  1. Surveyor memberikan langsung form survey kepada responden.

  2. Responden mengisi form survey.

  3. Hasil survey diberikan oleh surveyor kepada bagian inovasi pelayanan.

  4. Bagian inovasi pelayanan mengolah hasil survey dan membuat laporan hasil survey.

  5. Kepala bidang inovasi pelayanan memeriksa laporan hasil survey setelah itu diserahkan kepada Dinas.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa PIECES

Tabel 3.2 Kerangka Kerja PIECES

Berdasarkan tabel diatas didapatkan suatu keputusan dalam pengorganisasian dan dijabarkan dengan 6 kategori identifikasi.

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah Yang Dihadapi

Permasalahan Yang Dihadapi

Adapun permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut:

  1. Proses pengisian dan pengelolaan data survei masih dilakukan secara manual, yaitu Responden harus mengisi kuesioner di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Proses pengisian dan pengolahan data survei tidak berjalan secara efektif dan efisien.

  3. Pengendalian pada data survei yang telah dikelolah tidak dapat diawasi secara penuh.

  4. Tidak ada mengenai informasi yang akurat mengenai data survei yang telah di kelolah oleh pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati permasalahan yang dihadapi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang, maka peneliti membuat sebuah alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut di bawah ini:

  1. Perlunya membuat sebuah sistem komputerisasi yang terintegrasi untuk pengisian dan pengolahan data survei yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Perlunya suatu sistem untuk mengendalikan atau mengawasi data survei yangakan dikelolah.

  3. Sistem komputer yang dibuat untuk mengisi dan mengolah data survey harus sudah terindeksi ke mesin pencarian seperti google, yahoo. Hal ini berguna untuk mengisi survei secara online dan dpat dilakukan dimana saja.

  4. Perubahan output ataupun keluaran dari sistem yang dahulunya dicetak secara manual menjadi sistem elektronik, sehingga survei tersebut dapat diakses secara online. Sehingga diharapkan distribusi terhadap survei dapat lebih luas cakupannya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Merupakan data yang diperoleh dan hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dan sistem yang sedang berjalan dan dan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancana ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Berikut dibawah mi merupakan tabel data elisitasi tahap I yang berisikan 44 (Empat puluh empat) kebutuhan functional dan 4(empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.3.1 Elisitasi 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. berikut dibawah ini merupakan table yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 44 (Empat puluh empat) kebutuhan functional dan 4 (Empat) kebutuhan non functional.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requiremen yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE. Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat. Lihat tabel dibawah ini :

Elisitasi tahap 3

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan Sistem Informasi yang akan dibentuk. Berikut lampiran Final Elisitasi yang telah dibuat. Lihat tabel 3.4 dibawah ini :

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Uselan Prosedur Yang Baru

Setelah melakukan analisa sistem yang berjalan pada survei, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem yang akan dibangun. Prosedur baru yang diusulkan bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem pengelolaan survey yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengisian dan pengolahan survei yang masih manual menjadi sistem yang terkomputerisasi sehingga dapat memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem pengelolaan survey yang terjadi ini dan kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran baru serta pandangan yang jelas menurut proses perancangan sistem dari awal sampai akhir penelitian. Dalam perancangan usulan prosedur yang baru pada pada penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition untuk menggambarkan usecase diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Admin

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu home, dalam menu ini terdapat grafik'

    3. Menampilkan menu data master. Menu  ini menampikan data responden data survei dan kritik saran dan user.

    4. Menampilkan menu responden. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data responden.

    5. Menampilkan menu barang. Menu ini admin dapat menginput, mengupdate dan menghapus data barang.

    6. Menampilkan menu data survei. Menu ini admin dapat mengupdate dan menghapus data survei.

    7. Menampilkan menu statistik survei. Menu ini admin dapat mengolah dan menghitung data survei.

    8. Menampilkan menu kritik dan saran.

    9. Menampilkan menu user. Menu ini admin dapat memanage, mengupdate dan menghapus data user.

    10. Melakukan Logout.

  2. Responden

    1. Melakukan Login.

    2. Menampilkan menu home.

    3. Menampilkan menu kuesioner. Dalam menu ini responden dapat mengisi form survey online.

    4. Menampilkan menu visi dan misi serta struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang. Dalam menu ini responden bisa melihat visi dan Misi serta struktur organisasi Dinas.

    5. Melakukan menu submit survey.

Rancangan diagram Sistem yang Diusulkan

Berikut adalah diagram-diagram usulan untuk menggambarkan proses sistem yang diusulkan.

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Dibawah ini adalah usecase diagram yang diusulkan untuk menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram sistem yang diusulkan disimpulkan :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem informasi pengelolaan inventory laboratorium digital pada Perguruan Tinggi.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu admin dan responden.

  3. 9 (sembilan) use case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut yaitu : login, mengedit data admin, melihat data admin, mengubah data responden, melihat data sirvei, melihat hasil survei, mengunduh hasil survei, mengisi kuesioner.

Activity Diagram Sistem yang diusulkan

  1. Activity Diagram  Sistem Usulan Pengisian Survei Online

  2. Berikut adalah activity diagram pengisian survei online yang diusulkan untuk menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan.

    Gambar 4.2. Activity Diagram Pengisian survei

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram pengisian survei yang diusulkan dapat disimpulkan :

    1. Satu Initial Node, obyek yang diawali.

    2. Lima Action State, yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu : Responde membuka link survei, jika alur desicion node berhasil akan masuk pada menu home untuk view dan creat. Setelah itu terdapat menu form survei untuk melakukan create survei dan kemudian submit.

    3. Satu Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    4. Satu Final State, obyek yang diakhiri.

  3. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

  4. Berikut adalah activity diagram admin yang diusulkan untuk menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan.

    Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Usulan Admin

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram  admin yang diusulkan dapat disimpulkan :

    1. Satu Initial Node, obyek yang diawali.

    2. Dua puluh dua Action State, yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu : login, jika alur desicion node berhasil akan masuk pada menu home untuk view, view data master, view menu data survei, input data survei KTP, input data kartu keluarga, input data survei pindah datang, input data survey pindah keluar, input data survei akta perkawinan, input data survei akta kelahiran, input data survei akta perceraian, input data survei akta kematian, view menu grafik survei, update grafik survei, view menu statistik, update data statistik, view menu laporan hasil survei, update laporan hasil survei, view menu kalender, view menu perbaikan pelayanan, view menu user, edit data user, create user, view menu logout.

    3. Satu Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

    4. Sembilan Fork Node.

    5. Satu Final State, obyek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

  1. Sequence Diagram Sistem Usulan Pengisian Survei

  2. Dibawah ini merupakan prosedur sistem usulan pengisian survei online pada sequence diagram.

    Gambar 4.4. Sequense Diagram Sistem Usulan Pengisian Survey

    Berdasarkan gambar 4.4. Sequence Diagram  pengisian survei yang diusulkan dapat disimpulkan :

    1. Satu Actor yang melakukan kegiatan.

    2. Lima Object simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang menerima pesan.

    3. Lima Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

  3. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

  4. Dibawah ini merupakan prosedur sistem usulan admin survei pada sequence diagram.

    Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Usulan Admin

    Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram  admin  yang diusulkan dapat disimpulkan :

    1. Satu Actor yang melakukan kegiatan.

    2. Enam Line antar muka yang saling berinteraksi.

    3. Enam Message dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Class Diagram Sistem yang diusulkan

Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan pada sistem Survey Online.

Gambar 4.6. Class Diagram Sistem Usulan Admin

Berdasarkan gambar 4.6. Class Diagram yang diusulkan dapat disimpulkan :

  1. 5 Class, menggambarkan himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

  2. 4 Association, menunjukan hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.3. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data adalah rancangan basis data yang dianggap telah normal. Rancangan basisi data ini menjelaskan tentang media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, foreign key dan panjang record. Adapun spesifikasi data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah:

  1. Nama File : Proses Survey

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key : id

  4. Panjang Record : 201

Tabel 4.4. Tabel proses survei

  1. Nama File : kategori pertanyaan

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key : id

  4. Panjang Record : 29

Tabel 4.3. Tabel kategori pertanyaan

  1. Nama File : Pertanyaan

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key :

  4. Panjang Record : 257

Tabel 4.4. Tabel Pertanyaan

  1. Nama File : User

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key :

  4. Panjang Record : 250

Tabel 4.5. Tabel User

  1. Nama File : Bagian

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key :

  4. Panjang Record : 102

Tabel 4.6. Tabel Bagian

  1. Nama File : User

  2. Media : Hardisk

  3. Primary Key : Id

  4. Panjang Record : 105

Tampilan Sistem yang diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login Admin

  2. Gambar 4.7. Tampilan Halaman Login admin

  3. Tampilan Menu Home Admin

  4. Gambar 4.8. Tampilan Menu Home Admin

  5. Tampilan Menu Data Survei

  6. Gambar 4.9. Tampilan Menu data survei

  7. Tampilan Menu Home survei

  8. Gambar 4.10. Tampilan Menu Home Survey

  9. Tampilan Menu kuesioner survey

  10. Gambar 4.11 Tampilan halaman Kuesioner

Konfigurasi Sistem Usulan

Konfigurasi sistem usulan ini berisi tentang spesifikasi hardware dan spesifikasi software yang digunakan pada Sistem Informasi Pengelolaan Laboratorium Digital pada Perguruan Tinggi.

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel (R) Core (TM) i3 CPU

    2. Monitor : 14.0” HD LED LCD

    3. RAM : 3,00 GB

    4. Harddisk : 320 GB

    5. Keyboard : Standard PS/2

    6. Printer : HP Deskjet 4670 series

  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 10

    2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

    3. Database server phpMyAdmin

    4. XAMPP Control Panel v3.2.2

    5. Dreamweaver

    6. Google Chrome

  3. Hak Akses

    1. Admin

    2. Responden

Implementasi

Tabel 4.6 Pengolahan Jadwal

Estimasi Biaya

Berikut adalah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk sistem yang diusulkan diantaranya:

Tabel 4.7. Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

  1. Sistem survei yang berjalan saat ini masih manual, masih memakai kertas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang.

  2. Sistem pengelolaan survei masih belum efektif dikarenakan perhitungan survei yang sering terjadi kesalahan.

  3. Perancangan sistem Survey online dapat membantu surveyor dalam penyebaran form survei secara online serta mengolah hasil survei dengan efektif dan efisien.

Saran

Secara pribadi penulis mengatakan pada tahap awal perancangan survey online akan ditemui beberapa kekurangan. Hal serupa terjadi pada aplikasi ini. Ada beberapa saran dari penulis untuk pihak yang ingin mengembangkan dan mempergunakan aplikasi ini, yaitu:

  1. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau pihak manajemen. Hal ini ditujukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.

  2. Perlu pelatihan tambahan bagi user yang mengelola sistem, apabila terjadi kesalahan dapat diperbaiki sendiri.

  3. Untuk admin, di butuhkan pelatihan agar admin mengerti dengan sistem yang baru. Dan perawatan secara berkala agar sistem bisa tetap berjalan dengan baik.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini. Semoga penulisan ini dapat menjadi motivasi para programmer unuk mebangun sistem absensi yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Asmawati, Ari; Yuni Hafita, Muhammad Faisal. “The Desaign Of Visual Communication Desaign Media Shaped Product Catalog As A Medium Of Promotion And Information On PT. Trans Nusantara Acces (Authorized Dealer XL) Tangerang”. Jurnal ICIT Vol. 2 No. 1.
  2. 2,0 2,1 Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  3. Nasarudin, Djafar Imran dan Samsie Indra, 2013. “Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar”. Jurnal CCIT Vol.6 No.2.
  4. 4,0 4,1 4,2 Hutahean, Jeperson. 2014. “ Konsep Sistem Informasi”. Yogjakarta : Deepublish.
  5. 5,0 5,1 5,2 Darmawan, Deni . 2013. “ Sistem Informasi manajemen”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  6. Indrajani. 2014, “Database Sistem: Case Study All In One”. Jakarta :Elex Media Komputindo.
  7. 7,0 7,1 Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. CV Pustaka Setia.
  8. Hidayat, Wahyu, Lusiana Dewi, Krismawati. 2016. Media Desain Majalah Guna Penunjang Promosi Dan Informasi pada SMK Bina Am Ma`Mur. Journal ICIT Vol. 2 No- Agustus 2016. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Nugroho, Anggun. 2015. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Aset Ukm ( Unit Kegiatan Mahasiswa ) STMIK STIKOM Bali Berbasis Client Server. Proccedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 9-10 Oktober 2015. Bali: STMIK STIKOM Bali.
  10. Harfizar, dkk. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2, Agustus 2017 ISSN: 2461-1409.
  11. Nugroho, Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta: Andi
  12. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya. An Approach of Software Design Testing Based on UML Diagrams. Ghazjabad, India: International Juournal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2.
  13. Ahmadi, Hermawan .2013. “ E-Business & E- Commerse”, Andi: Denpasar.
  14. Rahardja, Untung., Muhamad Yusup., dan Ana Nurmaliana. 2014. Penerapan iLearning Survey (iSur) Dalam Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Selama Proses.
  15. Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  16. 16,0 16,1 Supono, Putratama. Virdiandry. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta. Depublish
  17. Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. CV Pustaka Setia.
  18. 18,0 18,1 18,2 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015.
  19. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
  20. 20,0 20,1 Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  21. Rahman, fauzi dan Santoso. 2015. Aplikasi Pemesanan Undangan Online. Jurnal Sains dan Informatika Volume 1, Nomor 2, Nopember 2015.
  22. Soran 2014. Definisi Atau Pengertian File Secara Jelas http://www.pengertianku.net/2014/09/definisi-atau-pengertian-file-secara-jelas.html
  23. 23,0 23,1 Pratiwi, Heny 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Berprestasi Menggunakan Metode Multicator Evaluation Process.Jurnal Sistem Informasi Vol.5, No.2.
  24. 24,0 24,1 Mustaqbal, M. Sidi, Roero Fajri Firdus, Hendra Rahmadi 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1, No.3.
  25. 25,0 25,1 Atikah, Dede Bachtiar 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfote Global Vo.5, No.1.
  26. Rosyidhana, Akbar. 2014. Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Lembar Keaslian
A.2. Formulir Pendaftaran Sidang
A.3. Validasi Sidang
A.4. Syarat Pelaksanaan Pembekalan Sidang
A.5. Kartu Bimbingan
A.6. Lembar Persetujuan Pembimbing
A.7. Surat Pengantar Observasi
A.8. Surat Konfirmasi Observasi
A.9. Formulir Cek List Validasi Sidang
A.10. KSTF
A.11. Sertifikat Prospek
A.12. Sertifikat Toefl
A.13. Sertifikat Internasional
A.14. Sertifikat Nasional
A.15. Ijazah
A.16. Sertifikat Tri Darma
A.17. Foto Ijazah
A.18. Kwitansi Pembayaran

Contributors

Lina febrianda