SI1412481237

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1412481237
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481237
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, September 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1412481237
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
   
(Erna Astriyani, S.Kom.,M.T.I)
NID : 10002
   
NID : 15017




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1412481237
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA

SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1412481237
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, September 2018

 
 
 
 
NIM : 1412481237

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Penggunaan sistem komputer pada dunia pendidikan bukan hal yang asing lagi, karena dalam dunia pendidikan komputer merupakan alat atau akses yang sangat penting dalam menunjang majunya dunia pendidikan. Sistem pembelajaran pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang saat ini masih sangat bergantung dengan kehadiran guru di dalam kelas, dan belum terkomputerisasi sehingga jika guru tidak hadir dalam proses pembelajaran maka siswa tidak mendapatkan materi. Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis merancang Modul pembelajaran berbasis web guna mempermudah guru untuk memberikan materi dan memudahkan siswa untuk mendapatkan materi bahan ajar dengan mengakses modul berbasis web yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara dan studi pustaka. Untuk metode analisa menggunakan analisa SWOT. Untuk merumuskan perancangan modul berbasis web dimungkinkan dengan menggunakan metode Analisis Sistem, yaitu Elisitasi dan Metode Perancangan yaitu UML (Unified Modeling language) dengan software visual paradigm, menggunakan software XAMPP dengan bahasa pemrograman PHP, serta database menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan dapat mempermudah guru dalam mengupload materi bahan ajar serta memudahkan siswa dalam mendapatkan materi bahan ajar dimana saja dan kapan saja.


Kata Kunci: XAMPP, UML, Perancangan, Modul, Online, Guru, Siswa.


ABSTRACT

The use of computer systems in education is not something more than that, because in the world of computer education is a very helpful tool in world education. The learning system at SMA Negeri 2 Kota Tangerang is currently very closely related to the teachers in the classroom, and not yet computerized if the teacher is not present in the learning process. With that, you can use the modules used to help teachers to deliver materials and help students to acquire materials using modules that can be accessed anywhere and anytime. Methodology used in this research, ie measurement, interview and literature study. For analysis method use SWOT analysis. To formulate a web-based module is possible by using the System Analysis method, namely Elisitasi and Designing Method that is UML (Unified Modeling language) with visual paradigm software, using XAMPP software with PHP programming language, and database using MySQL. The results of this study are expected to improve teaching and learning activities and can facilitate teachers in uploading teaching materials materials and facilitate students in obtaining teaching materials anywhere and anytime.


Keywords: XAMPP, UML, Designer, Module, Online, Teacher, Student.



KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulis Laporan Skripsi ini yaitu “Perancangan Sistem Informasi Modul Pembelajaran Berbasis Web Pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan sakripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing serta mendukung penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Ketua Pembantu I Bidang Akademik STMIK Raharja
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi (SI) dan selaku Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, arahan serta semangat kepada penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I selaku Pembimbing II yang juga telah berkenan memberikan bimbingan, bantuan masukan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah kepada penulis.
  7. Bapak Sukardi, S.Pd selaku stakeholder yang telah membantu penulis dalam melakukan observasi dan pengumpulan data.
  8. Kedua orang tua, dan keluarga yang telah memberikan support, baik moril, materil maupun doa, dan juga memberikan motivasi bagi saya dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
  9. Kepada teman-teman seperjuangan (Putri fauziah, Hadra choiriyah, Rifki Azij, Recky Taemima, Prayudha Bima, Angga Panugali, YGK’14) yang selalu memberikan support kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk pemicu karya yang lebih baik lagi. Dan semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya.

Tangerang, 17 Juli 2018
Chesta Mayestica Priyadi
NIM. 1412481237

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisis SWOT Yang Berjalan
  2. Tabel 3.2 Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
  6. Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
  7. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur yang Berjalan dan Sistem Usulan
  8. Tabel 4.2 Analisa SWOT Sistem Yang Diusulkan
  9. Tabel 4.3 Matriks SWOT Yang Diusulkan
  10. Tabel 4.4 Tabel Struktur Admin
  11. Tabel 4.5 Tabel Struktur Data Pengajar
  12. Tabel 4.6 Tabel Struktur Data Pelajaran
  13. Tabel 4.7 Tabel Struktur Data Materi
  14. Tabel 4.8 Black Box Testing Login Admin Menggunakan NIP/Email
  15. Tabel 4.9 Black Box Testing Login Guru Menggunakan NIP/Email
  16. Tabel 4.10 Black Box Testing Guru Upload Materi
  17. Tabel 4.11 Black Box Testing Siswa Download Materi
  18. Tabel 4.12 Black Box Testing Admin Menambahkan Mata Pelajaran
  19. Tabel 4.13 Time Schedule Pengembangan Sistem
  20. Tabel 4.14 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 2.1 Internet
  2. Gambar 2.2 Logo MySQL
  3. Gambar 2.3 Logo Bootstrap
  4. Gambar 2.4 Logo XAMPP
  5. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Tangerang
  6. Gambar 3.2 Use Case Sistem Yang Berjalan
  7. Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan
  8. Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan
  9. Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
  10. Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.4 Class Diagram Yang Diusulkan
  13. Gambar 4.5 Prototype Tampilan Halaman Utama
  14. Gambar 4.6 Prototype Halaman Login
  15. Gambar 4.7 Prototype Halaman Utama Admin
  16. Gambar 4.8 Prototype Halaman Utama Guru
  17. Gambar 4.9 Prototype Tampilan Halaman Upload Materi Guru
  18. Gambar 4.10 Prototype Tampilan Profil Guru
  19. Gambar 4.11 Prototype Tampilan Halaman Materi
  20. Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama
  21. Gambar 4.13 Tampilan Login
  22. Gambar 4.14 Tampilan Halaman Utama Admin
  23. Gambar 4.15 Tampilan Halaman Utama Guru
  24. Gambar 4.16 Tampilan Halaman Upload Materi Guru
  25. Gambar 4.17 Tampilan Profil Guru
  26. Gambar 4.18 Tampilan Halaman Materi


DAFTAR SIMBOL


Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat termasuk dalam hal sistem informasi yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Begitu banyak sekolah yang terus berlomba-lomba dalam mengembangkan bidang teknologi dan sistem informasi untuk mempromosikan kualitas sekolah tersebut. Demikian juga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, manajemen yang tepat, pengolahan data yang lebih efektif dan efisien, juga teknologi dan sistem informasi yang dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

Pada paradigma tradisional proses belajar mengajar pada umumnya berlangsung diruang kelas dan ditandai dengan kehadiran pendidik didepan kelas, dimana pendidik memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya proses belajar mengajar dan bisa dianggap sebagai sumber daya paling penting dari sebuah proses belajar mengajar. Sebaiknya pada paradigma baru, proses belajar mengajar harus berfokus pada aktifitas “belajar” dan bukan pada aktifitas “mengajar” seperti pada paradigma tradisional. Dengan paradigma seperti ini maka keberadaan pendidik tidak lagi menjadi satu-satunya faktor penting dalam proses pembelajaran. Keberadaan pendidik bisa digantikan oleh bahan belajar berupa modul, diktat, dan beberapa materi lainnya yang memiliki hubungan dengan pembelajaran tersebut.

Dalam proses pembelajaran pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang, yang berlokasi di Jalan Makam Pahlawan Taruna Tangerang-Banten. Dibutuhkan suatu sistem pembelajaran yang mendukung paradigma baru tentang proses belajar mengajar dan sesuai dengan perkembangan teknologi adalah sistem pembelajaran e-Learning ini menjadikan peserta didik sebagai active learner. E-Learning mampu mengantarkan berbagai bahan belajar tersebut ke hadapan peserta didik tanpa batasan jarak dan waktu dengan adanya internet sebagai medianya.

Berdasarkan uraian tersebut, dalam proses penerapan dan penyelenggaraan e-Learning dibutuhkan sebuah Learning Management System (LMS). Learning Management System (LMS) berfungsi untuk mengatur data laksana penyelenggaraan pembelajaran didalam model e-Learning. Dengan adanya aplikasi sistem e-learning berbasis open source, maka pelaksanaan pembelajaran lebih berkualitas karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja dengan biaya yang murah dalam penerapan dan penyelenggaraannya. Salah satu earning Management System yang open source adalah Moodle. Setelah menganalisa permasalahan yang ada, maka penulis berkeinginan membuat suatu sistem tersebut dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

  1. Bagaimana sistem pembelajaran yang sedang berjalan saat ini di SMA Negeri 2 Kota Tangerang?
  2. Bagaimana cara memudahkan siswa dalam mendapatkan materi bahan ajar yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja?
  3. Bagaimana merancang sistem modul pembelajaran berbasis web pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang?


Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penyusunan penelitian Skripsi ini ruang lingkup berfokus pada penelitian sistem informasi modul berbasis web yang akan dirancang untuk memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang berjalan saat ini masih menggunakan paradigma tradisional dimana proses belajar mengajar pada umumnya berlangsung diruang kelas dan ditandai dengan kehadiran pendidik didepan kelas.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam tujuan penelitian Skripsi ini tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Memberi solusi untuk kegiatan belajar mengajar agar siswa mendapatkan materi bahan ajar yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja dengan mudah.

  2. Mengubah proses pembelajaran yang sedang berjalan saat ini agar dapat memudahkan guru dan siswa.

  3. Mendapatkan sistem modul berbasis web untuk proses pembelajaran.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan diharapkan bagi penulis dan SMA Negeri 2 Kota Tangerang, diantaranya :

  1. Memudahkan dalam kegiatan belajar mengajar pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang.

  2. Memudahkan guru untuk memberikan bahan ajar kepada siswa/i.

  3. Memudahkan siswa/i dalam mendapatkan bahan ajar dimana saja dan kapan saja.


Metodologi Penelitian

Dalam metode penelitian penyusunan Skripsi ini menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Observasi merupakan suatu metode mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan pendataan secara langsung terhadap objek yang dianalisa secara detail keseluruhan kendala yang terdapat di sekolah tersebut.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab dengan pihak pihak terkait, agar mendapatkan data yang diperlukan guna menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  3. Metode Studi Pustaka

    Metode pengumpulan data yang didapatkan dengan mempelajari data yang berhubungan dengan kerja lapangan yang berkaitan dengan sistem yang berjalan saat ini melalui sumber-sumber seperti buku, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan judul yang sedang diteliti.


Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu metode Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) sebagai perbandingan pemikikan dan berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Dan juga menggunakan metode Elisitasi, dari Elisatasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan Final draft elisitasi. Dalam penyusunan elisitasi terdapat 2 (dua) tujuan yaitu tinjauan dari segi fungsional dan non fungsional. Tahap berikutnya yaitu menentukan strategi yang akan diambil untuk dapat mencapai keberhasilan dari sistem. Strategi yang di dapat dalam final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan bukti pencapaian dalam tahap implementasi.


Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan ini, menggunakan metode perancangan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa visual paradigm for Enterprise Edition. Untuk implementasi menggunakan program PHP dengan control panel Macromedia Dreamweaver dan MySql sebagai databasenya.


Metode Pengujian

Digunakan untuk menganilisis atau mendeteksi identitas sistem, mengevaluasi kondisi serta fitur yang diinginkan untuk mengetahui kualitas dari sistem yang dikembangkan, sehingga dapat dilakukan eliminasi atas kesalahan yang ada pada sistem saat diterapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Black Box testing untuk dapat mengetahui apakah sistem berfungsi sesuai dengan yang telah diharapkan.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penyusunan Skripsi ini, penulis mengelompokan laporan menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat SMA Negeri 2 Kota Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi altenatif pemecahan masalah, analisa proses, sistem yang berjalan, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Tahap Final Draf.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisi tentang referensi-referensi yang diperoleh selama penelitian.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi yang pernah dilakukan selama penelitian, untuk melengkapi Laporan Skripsi yang telah dibuat.



BAB II
LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Untuk mendukung sebuah penelitian penulis mengemukakan beberapa pengertian-pengertian yang berkaitan dengan ruang lingkup dan permasalahan sebagai landasan dalan suatu penulisan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Taufiq dalam Kamran dan Kharie (2016:91)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Hutahaean (2015:2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”.


Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3-5)[2], Supaya sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input, sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6-7)[2] Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Sistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem buatan manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (deterministcl system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tetutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9)[3], “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan)”.

Menurut Hutahaean (2014:9)[4], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan keputusan yang akan datang.

Berdasarkan dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, nyata, dan berarti bagi penerimanya dapat digunakan sebagai alat untuk pengambilan suatu keputusan.


Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20)[5], kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accuracy), akurat memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya. Ini merupakan hal penting, karena terdapat banyak gangguan yang bisa merusak informasi. Komponen akurat meliputi :

    1. Completeness, kelengkapan informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi harus bersifat lengkap.
    2. Correctness, kebenaran juga harus menjadi hal yang penting, yang harus dimiliki oleh sebuah informasi.
    3. Security, tingkat keamanan dari sebuah informasi juga harus baik.
  2. Tepat Waktu (timeliness), informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance), Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.


Definisi Data

Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2013:44)[6], Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktifitas, transaksi, yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh kepada penggunanya.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Nana Danapriatna dan Rony Setiawan (2005) dalam Rohmat Taufiq (2013:13)[7], data adalah sebuah bahan mentah yang harus diolah agar menghasilkan informasi atau keterangan yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Swastika dan Putra (2016:3)[8], “Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengalir informasi”.

Menurut Abdul Kadir (2014:8)[9], “sistem Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja) ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran”.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:71)[9], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut :

  1. Perangkat Keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (software), atau program, yaitu salah satu kumpulan perintah yang digunakan untuk membuat perangkat keras dapat bekerja untuk memproses data.

  3. Prosedur, yaitu kumpulan dari aturan yang dibuat untuk mencapai tujuan dari sistem dalam hal pemrosesan data dan keluaran yang diinginkan.

  4. Orang, merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab untuk pengoperasian sistem.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpangan data.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Mulyani (2016:40)[10], “Analisis sistem adalah suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menggunakan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga di dapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelebihan maupun kelemahan sistem”.

Menurut Muharto (2016:92)[11], “Analisis sistem adalah kegiatan untuk menguraikan sub-sub sitem dan melihat fungsi dari sub-sub sistem tersebut. Analisis sistem sebuah teknik pemecahan masalah dengan tujuan mempelajari seberapa bagus sub-sistem tersebut bekerja (proses) dan perubahan-perubahan bagian relative pada sistem awal (aslinya)”.


TEORI KHUSUS

Definisi Perancangan

Definisi perancangan menurut Jogiyanto H.M dalam Pangemanan dkk (2016:1) “Perancangan sitem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Menurut George M.Scott dalam Kurniawan dkk (2013:4) Definisi mengenai perancangan sistem ialah : “Desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfirmasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah salah satu tahapan merancang sebuah sistem sebelum sistem tersebut dapat di implementasikan.


Definisi Bahan Ajar

Menurut Prastowo (2017:195)[12], “Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya merupakan segala bahan (baik itu informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang menapilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran agar siswa mampu menguasai kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi inti setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu”.

Menurut Darnita dkk (2014)[13], ”Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran”.


Definisi Pembelajaran

Menurut Wijaya dan Pramukantoro (2013:162)[14], Pembelajaran yaitu suatu proses belajar mengajar yang ditandai dengan adanya interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Berdasarkan definisi pembelajaran tersebut, maka terdapat dua komponen yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran, komponen tersebut adalah guru dan siswa.

Menurut kamus Meriam-Webster dalam Dewi, dkk (2014:828), Definisi Learning (pembelajaran) adalah modifikasi kecenderungan keperilakuan oleh pengalaman (sebagai akibat dari pengkondisian/controlling).


Definisi Kualitas

Menurut Kotler dan Keller dalam Widjoyo, dkk (2013:2)[15]Quality is the totality of features and characteristics of a product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs”. Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa kualitas adalah keseluruhan dari fitur dan karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

Menurut Subagiyo, dkk (2014:3)[16], Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.


Definisi Guru

Menurut Buchari Alma dkk dalam Syahidul (2013:4)[17], Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Guru adalah sales agent dari lembaga pendidikan. Baik atau buruknya perilaku atau cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan. Oleh sebab itu sumber daya guru ini harus dikembangkan.

Menurut Oktavia (2014:1)[18], Guru adalah sosok manusia yang harus digugu dan ditiru. Sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan sistem pendidikan di sekolah, guru memiliki peran teramat penting dalam membentuk, membina, serta mencapai hasil pendidikan.


Definisi Pelajar

Menurut Drs Abu Ahmadi dalam AZR Perkasa (2015:10)[19], Pelajar atau peserta didik adalah sebagai individu / pribadi (manusia seutuhnya). Individu diartikan “orang seorang tidak bergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.


Definisi Internet

Gambar 2.1 Internet

Menurut Puspitasari (2015:187)[20], Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi antar komputer di seluruh dunia. Internet diartikan sebagai “The global public Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) internetwork”.

Menurut Abdul Kadir (2013:306)[6], Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa internet merupakan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia digunakan untuk mengirim informasi kapan pun dan dimana pun.


Definisi Website

Menurut Hidayat (2015:1)[21], Website adalah tempat yang baik bagi orang-orang untuk mengekspresikan pendapat mereka pada berbagai topik salah satunya adalah memanfaatkan situs jejaring social misalnya facebook, twitter bahkan pemberi opini secara professional, seperti reviewer berita politik dan film, pemilik blog dimana publik dapat mengomentari dan merespon apa yang mereka pikirkan. Kemampuan untuk merangkak dari website serta mengekstrak pendapat dari baris-baris teks dapat menjadi sangat berguna bidang ini adalah area studi yang banyak dikaji karena kemungkinan nilai komersialnya.

Dapat disimpulkan bahwa website merupakan halaman yang memiliki topik yang saling berkaitan untuk mempresentasikan informasi dan bisa diakses diseluruh dunia melalui jalur internet.


Definisi Database

Definisi menurut Prasetio (2015:22)[22], Database adalah tempat media penyimpanan data kita dalam membuat sebuah program yang berisikan table, field dan record, yang diselimuti namanya DBMS (Database Management System).

Menurut Sutopo, dkk (2016:25), Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu sistem organisasi.


Definisi HTML

Menurut Solichin (2016:10)[23], HTML merupakan singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML dikembangkan pertama kali oleh Tim Berners-Lee bersamaan dengan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) pada tahun 1989. Tujuan utama pengembangan HTML adalah untuk menghubungkan suatu halaman web dengan halaman web lainnya. Tentunya pada awal pengembangannya.

Menurut Muslim dan Pramesti (2014:194)[24], HTML adalah sebuah bahasa untuk menampilkan halaman sebuah website. HTML merupakan singkatan dari Hyper Text markup Language. HTML bukan termasuk dalam bahasa pemrograman, tetapi HTML adalah “markup language”, “markup language” ini merupakan sekumpulan “tag”. “Tag” inilah yang digunakan untuk menampilkan halaman website dalam tampilan tertentu.


Definisi Dashboard

Menurut Henderi, dkk (2015:85)[25], Dashboard adalah suatu model antar muka sistem informasi yang di analogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah dipelajari. Dashboard merupakan sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data yang dapat memberikan kejelasan mengenai informasi penting kepada pengguna. Dashboard yang baik akan dapat membantu dalam mengidentifikasikan tren, pola dan anomaly pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Menurut Rohayati (2014:2)[26], Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan.

Dapat disimpulkan dashboard merupakan sebuah tampilan atau desain yang menyajikan informasi untuk mencapai suatu tujuan.


Definisi PHP

Menurut Munawaroh, dkk, (2014:3)[27], PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat ditampilkan pada klien. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut server side.


Definisi MySQL

Gambar 2.2 Logo MySQL

Menurut Prasetyo (2015:22)[28], MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain itu tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara mengunduh di internet secara gratis


Konsep Dasar UML (Unifed Modeling Language)

Definisi UML (Unifed Modeling Language)

Menurut Imbar dan Hartanto (2015:130)[29], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak.

Menurut Wanti Kholiani dan Imam Rosyadi (2016)[30], Unifed Modeling Language adalah alat atau tool untuk memodelkan, mendokimentasikan, menspesifikasikan pembangunan perangkat lunak berorientasi objek.


Jenis-Jenis Diagram Unified Modelling Language (UML)

Menurut Mulyani (2017:244)[31], Diagram-diagram yang terdapat pada UML sangat banyak, berikut ini beberapa diagram yang sering digunakan dalam pengembangan sistem.

  1. Use Case Model

  2. Use Case Model merupakan kumpulan diagram dan text yang saling bekerja sama untuk mendokumentasikan bagaimana user (aktor) berinteraksi dengan sistem.

  3. Class Diagram

  4. Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas.

  5. Object Diagram

  6. Object Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan dan mempresentasikan objek dan hubungan antar objek tersebut.

  7. Activity Diagram

  8. Activity Diagram memiliki kemampuan untuk melakukan percabangan aktivitas.

  9. Sequence Diagram

  10. Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal.

  11. Collaboration Diagram

  12. Collaboration Diagram hampir sama dengan sequence diagram, bahkan ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa collaboration diagram merupakan pengganti (substitusi) dari sequence diagram.

  13. Statechart Diagram

  14. Statechart Diagram adalah teknik umum yang digunakan untuk menggambarkan behavior sebuah sistem. Berbagai bentuk statechart telah ada sejak tahun 1960-an dan pemodelan berorientasi objek adalah yang paling awal mengadopsinya untuk menampilkan behavior.

  15. Component Diagram

  16. Component Diagram adalah diagram yang menggambarkan dan mempresentasikan model fisik dan implementasi sistem (software) seperti misalnya model arsitektur hardware, integrasi, dan distribusi implementasi software pada arsitektur hardware yang sudah ditetapkan.

  17. Deployment Diagram

  18. Deployment Diagram adalah diagram yang mempresentasikan model fisik dari hardware serta integrasi dan distribusi software pada arsitektur hardware tersebut.


Definisi Bootstrap

Gambar 2.3 Logo Bootstrap

Menurut Alatas (2013:2)[32], Bootstrap merupakan framework ataupun tools untuk memudahkan aplikasi web ataupun situs web responsive secara cepat, mudah dan gratis.

Bootstrap sendiri terdiri dari CSS dan HTML untuk menghasilkan grid, layout, typography, table, form, navigation, dan lain-lain. Di dalam bootstrap juga sudah terdapat jquery plugin untuk menghasilkan komponen UI yang cantiuk seperti transitions, modal, dropdown, scrollspy, tooltip, tab, popover, alert,button, carousel, dan lain-lain.

Dengan bantuan bootstrap kita dapat membuat responsive website dengan mudah dan dapat berjalan sempurna pada browser-browser popular seperti chrome, firefox, safari, internet explorer, dan opera.


Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

Definisi Sublime Text

Menurut Wikipedia (2017)[33], Sublime Text is a proprietary cross-platform source code editor with a Python application programming interface (API). It natively support many programming languages and markup languages, and functions can be added by user with plugins, typically community-built and maintained under free software licenses.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sublime Text adalah cross-platform kode editor dengan pemrograman aplikasi Python (API). Sublime Text mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan juga berbagai fungsi dapat ditambahkan oleh pengguna menggunkan plugin, biasanya dibuat dan dikelola dibawah lisensi perangkat lunak secara gratis.


Definisi XAMPP

Gambar 2.4 Logo XAMPP

Menurut Hutabarat, dkk (2017)[34], XAMPP merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi. Xampp merupakan komplikasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.

Menurut Santoso (2016:333)[35], XAMPP merupakan alat bantu yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikan nya secara otomatis atau auto konfigurasi. XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.


Definisi Content Management System (CMS)

Menurut Erdisna (2016:17)[36], Content Management System (CMS) yang lebih dikenal dengan sebuah istilah CMS adalah sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki sistem sedemikian hingga memberikan kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolaannya.

Menurut Taufiq Ginanjar (2014:5)[9], CMS atau Content Management System adalah sebuah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dan nol sekali karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Content Management System (CMS) merupakan sebuah software yang dapat memudahkan bagi seseorang pengembang dalam membangun sebuah sistem tanpa harus membangun sistem dari awal.


Komponen Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Kadir (2014:416)[37] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :

  1. Strengths (S) atau kekuatan

    Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Perangkat lunak

    yaitu program dan intruksi yang diberikan kekomputer

  3. Weaknesses (W) atau kelemahan

    Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus di perbaiki supaya memberikan keuntungan bagiorganisasi.

  4. Opportunities (O) atau peluang

    Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  5. Threats (T) atau ancaman

    Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.


Tujuan Analisis SWOT

Menurut Fahmi (2013:254), Penerapan analisa SWOT bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.


Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenali proses testing di bagian luar.

Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[38], Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing adalah tipe testing yang berfokuskan pada perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari Black Box Testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan White Box Testing.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer Applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, 2015)[39], “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

(Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan Elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.


Tahapan Elisitasi

Menurut Prastono (2015:166)[40], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk eksekusi

    1. M pada MDI berarti Mandatory (Penting)

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential

      Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Oprational, maksudnya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yang dikembangangkan ?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

    1. High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan
  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[41], Metode Study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survey dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Djiwandono (2015:27)[42], Literature Review atau studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Literature merupakan suatu metode penelitian review yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.


Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76), Tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk meenjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu :

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian lainnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.


Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Francisco Javier Díaz, María Alejandra Schiavoni dan Ana Paola Amandeo (2015)[43] yang berjudul “Integrating a learning management system with a student assignments digital repository: a case study”. Dalam International Journal of Continuing Engineering Education and Life Long Learning. Penelitian ini membahas Integrasi berbagai platform di lingkungan akdemik merupakan tantangan di bidang teknologi informasi. Artikel ini menjelaskan integrasi Moodle dengan repository DSpace. Proses integrasi terdiri dari dua tahap, untuk membangun komunikasi penuh ke dan dari repository. Untuk komunikasi dari Moodle ke repository, dengan tujuan mengkonsultasikan dan mentransfer elemen dari DSpace, modul yang sudah diterapkan digunakan. Tahap saat ini menerapkan modul khusus untuk membangun komunikasi kearah lain dan memungkinkan mentransfer sumber daya dari LMS ke repository.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh james Lipuma, Jeremy reich dan Lawrence Mayalil (2016)[44] dengan judul “The CLAS Network: A Repository For Digital Learning Objects and a Network for Educational Stakeholders to Communicate and Collaborate” dalam Global Learn-Global Conference on Learning and Technology. Penelitian ini membahas mengenai perkembangan teknologi modern yang memungkinkan pembelajaran untuk menjangkau lebih banyak siswa dengan lebih efisien (mengurangi biaya), membedakan (fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya digoital siswa), dan penyampaian konten yang efektif (hasil pembelajaran yang lebih baik). Hasil dari perpaduan antara teknologi modern dan pendidik yang inovatif adalah pembelajaran digital. NJIT sedang dalam tahap akhir mengembangkan Jaringan CLAS untuk mengatasi kebutuhan akan repository pembelajaran digital dari video pendidikan yang disurvey dan objek pembelajaran dari berbagai jenis, yang mudah diakses dan dapat ditelusuri, sehingga pendidik dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien.

  3. Penelitian yang dilakukan Stephen Kutay (2014)[45] yang berjudul “Advancing Digital Repository Services For Faculty Primary Research Assets: An Exploratory Study” pada The Journal of Academic Librarianship volume 40, Issue 6. Pada penelitian ini membahas mengenai perpustakaan Oviatt di California State University Northridge (CSUN) menyelenggarakan dua repository digital yang diwakili oleh Digital Collections untuk arsip, materi sejarah, dan repository institusoinal ScholarWorks untuk keluaran ilmiah. Survey ini berfungsi sebagai bagian dari penilaian kebutuhan terhadap pengembangan layanan repository digital baru dan yang disempurnakan untuk memajukan penelitian, pelestarian, penyajian data, pengajaran, dan pameran.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Anshari, Yabit Alas dan Lim Sei Guan (2016)[46] yang berjudul “Developing Online Learning Resources: Big Data, Social Network, and Cloud Computing to Support Pervasive Knowladge” dalam jurnal Education and Information Technologies, 21 (6). Dalam penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan sumber belajar online atau online learning resouces (OLR) dari pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sementara kompilasi Big Data, Cloud Computing, dan web semantic ke dalam ORL menawarkan pengalaman pengguna dalam belajar.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Abd Allah Mohamed dkk (2015)[47] yang berjudul “Digital Repository in the Arab Universities: A Comparative analytical Study” pada Procedia Computer Science. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan repository yang berpengetahuan luas di beberapa keuntungan dan kerugian dari repository digital di Universitas – Universitas Arab. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik dan pendekatan deskriptif komparatif pada sampel gudang digital di 6 (enam) Universitas Arab, yaitu : Universitas Alexandria, Universitas Damaskus, Universitas Khartoum, Universitas Raja Saud, Universitas Bensin dan Mineral, dan Universitas Nayef.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar Desrisanti, Untung Rahardja dan Rahma Rinie dari perguruan tinggi Raharja (2013)[48] yang berjudul “iLearning Metode Belajar Efektif Untuk Sekolah Tinggi”. Jurnal CCIT. Penelitian ini membahas mengenai tujuan iLearning sebagai metode belajar efektif. iLearning diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang mandiri dan interaktif dalam kehidupan sehari hari dan dapat memecahkan masalah dalam akses pembelajaran. Pengembangan iLearnigng diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan, dapat memberikan solusi permasalahan pembelajaran dalam komunikasi dan informasi, dapat menciptakan integritas yang baik untuk sistem pembelajaran modern dimasa depan dan dapat meningkatkan sumber daya manusia.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ary Budi Warsito dan Eka Yuliandari (2017)[49] yang berjudul “Penerapan Google Drive Sebagai Media Penyimpanan Bahan Ajar Perkuliahan Dalam Mendukung Aplikasi Mobile App” Jurnal Sisfotenika Vol.7 No.2. penelitian ini membahas mengenai sistem penyimpanan materi bahan ajar yang ada pada Perguruan Tinggi. Permasalahan yang dihadapi yaitu sistem informasi bahan ajar yang ada pada Perguruan Tinggi saat ini masih menggunakan server sendiri, sehingga biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini mencoba mencari alternative solusi untuk mengurangi biaya pada server tersebut tanpa mengurangi kualitas bahan ajar yang selama ini berjalan. Untuk menekan biaya yang tinggi penelitian ini akan melakukan uji coba menggunakan google drive sebagai server datanya. Tujuan dari penelitian ini adalah sistem informasi yang dibuat dapat diterapkan pada seluruh perguruan tinggi yang menerapkan paperless.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Tiem Yulianti, Herpratiwi dan Sukirlan (2014)[50] yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Melalui Media Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa diPerguruan Tinggi Teknokrat Bandar Lampung” Jurnal Teknologi Komunikasi Pendidikan Vol.2 No.3. membahas 4 (empat) permasalahan, salah satunya membahas materi secara konvensional memerlukan waktu lebih banyak. Setelah dilakukan analisis terhadap usulan untuk pemecahan masalah tersebut yaitu dengan membuat rancangan media online berupa web blog dalam pengelolaan kelas melalui pemanfaatan teknologi pembelajaran mandiri berupa media audio visual untuk materi Public Speaking. Analisis data dilakukan melalui analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Media Online sebagai bahan ajar substitusi layak dikembangkan.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh M. Mahdian Noor, Nataniel Dengen dan Edy Budiman (2017)[51] yang berjudul “Repository Tugas dan Bahan Ajar menggunakan Layanan Cloud Storage Pada fakultas Ilmu Komputer dan teknologi Informasi”. Dalam hal ini terdapat permasalahan dalam hal pendistribusian file bahan ajar maupun tugas dari dosen kepada mahasiswa yang masih menggunakan sistem transfer file menggunakan hardisk maupun flashdisk yang dirasa kurang efektif karena memakan banyak waktu. Sebagai pemecahan masalah yang dihadapi dirancang sebuah sistem repository file yang bersisi bahan ajar dan tugas yang memanfaatkan teknologi cloud computing dengan mengintegrasikan sistem repository dengan Cloud Storage sehingga pendistribusian dan manajemen file tugas dan bahan ajar dalam kegiatan perkuliahan bisa lebih efektif dan efisien. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Repository Tugas dan Bahan Ajar yang dibangun memanfaatkan layanan Amazon S3 sebagai media penyimpanan file yang bersifat virtual, kemudian dengan Heroku Cloud Application Platform yang berfungsi sebagai Web Server sehingga sistem repository ini dapat mengolola data tugas dan bahan ajar yang dimiliki ole FKTI dalam format digital dan menjadi media publikasi yang memberikan kemudahan akses terhadap publik sesuai dengan kebijakan akses yang diatur oleh pihak fakultas.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi, Muhamad Yusuf, dan Yulika Ayu Rantama pada Perguruan Tinggi Raharja (2012)[52] dengan judul “Penggunaan Metode iLearning Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Perguruan Tinggi” Jurnal CCIT. Penelitian ini menjelaskan bahwa salah satu masalah yang sering dihadapi perguruan tinggi saat ini adalah masih kurangnya sistem pembelajaran yang dapat mendukung kualitas belajar mengajar yang baik dan efisien. Saat ini masih menerapkan metode pembelajaran konvensional. Sehingga diciptakanlah metode pembelajaran iLearning dengan sistem terpadu yang diterapkan untuk meningkatkan mutu menuju pembelajaran yang berkualitas dan modern agar mampu melahirkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan bisa bersaing dalam era globalisasi yang didominasi high compettion.




BAB III
PEMBAHASAN

Gambaran Umum SMA Negeri 2 Kota Tangerang

SMA Negeri 2 Kota Tangerang merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Tangerang, Provinsi Banten, tepatnya berada dipusat Kota Tangerang, berada dekat Stadion Benteng dan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Sama dengan SMA pada umunya di Indonesia masa pendidikan sekolah SMA Negeri 2 Kota Tangerang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai kelas XII. SMA Negeri 2 Kota Tangerang merupakan salah satu SMA favorit di Kota Tangerang, dan terkenal atas prestasi baik akademik maupun non akademik, terutama dalam bidang Olimpiade Sains, Tari Saman, Basket, Sepak Bola, Paduan Suara, dll.

Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Kota Tangerang

Gedung SMA Negeri 2 Tangerang yang berlokasi di Jalan Makam Pahlawan Taruna Tangerang – Banten, di resmikan pada tanggal 15 April 1974 oleh Jendral (purn) Ali Sadikin di atas tanah Departemen Kehakiman seluas 11.920m2. gedung tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah DKI yang diserahkan kepada Gubernur Jawa Barat dan selanjutnya dari Gubernur Jawa Barat diterimakan kepada perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun tersebut gedung sekolah baru itu dijadikan cabang dari SMA Negeri 27 Jakarta yang berada di Jalan Daan Mogot no 5 (sekarang 50) Tangerang. Tahun 1976 SMA tersebut diusulkan menjadi SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang. Dengan berkembangnya waktu, mulai tahun 1981 SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang secara administratif diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat dan diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang. SMA induk menjadi SMA Negeri 1 Tangerang dan SMA Filial dari SMA Negeri 27 Jakarta menjadi SMA Negeri 2 Tangerang. Pada tahun 1985, SMA Negeri 2 Tangerang membuka Filial SMA Negeri 3 Tangerang sampai 3 tahun. Setelah SMA Negeri 3 memiliki bangunan sendiri di Jalan Padasuka Pabuaran Tangerang, maka secara resmi SMA Negeri 3 Tangerang berdiri sendiri dan sekarang menjadi SMA Negeri 4 Tangerang. Pada tahun 2002, SMA Negeri 2 Tangerang kembali mengalami peralihan pengelolaan dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Jawa Barat ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang provinsi Banten.


Visi dan Misi SMA Negeri 2 Kota Tangerang

Visi pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang adalah :

  1. Unggul dalam prestasi.
  2. Tampil sebagai teladan yang berakhlakul karimah.
  3. Mampu menjawab tantangan masa depan yang berwawasan lingkungan.

Misi pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang adalah :

  1. Menegakan disiplin.
  2. Mengembangkan kreatifitas.
  3. Meningkatkan pembinaan keimana dan ketaqwaan.
  4. Meningkatkan kualitas pelayanan.
  5. Memelihara semangat kekeluargaan.
  6. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan melestarikannya.
  7. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat.


Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Kota Tangerang

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan di antara fungsi, bagian-bagian mauppun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Sama hal nya dengan SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Tangerang


Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti hal nya dengan sebuah perusahaan, SMA Negeri 2 Kota Tangerang dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah

  2. Wewenang :

    1. Mengesahkan perubahan dokumen.
    2. Mengendalikan sistem manajemen mutu.
    3. Mengangkat dan memberhentikan jabatan dalam unit kerja.
    4. Memberi teguran bagi guru dan pegawai yang melanggar disiplin dan tata tertib.
    5. Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir.
    6. Menandatangani surat-surat dinas dan surat berharga.

    Tanggung jawab :

    1. Menetapkan dan memastikan kebijakan mutu sekolah dilaksanakan dengan baik dan terkendali.
    2. Mengelola keuangan sekolah.
  3. Ketua Komite

  4. Wewenang :

    1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentu dan pelaksaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
    2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam menyelenggarakan pendidikan disatuan pendidikan.
    3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan disatuan pendidikan.
    4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat disatuan pendidikan.

    Tanggung jawab :

    1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
    2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan, organisasi, dunia usaha, dunia industri) dan pemerintahan berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
    3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
    4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai kebijakan dan program pendidikan, kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga pendidikan, kriteria fasilitas pendidikan.
    5. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
    6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelanggaraan pendidikan disatuan pendidikan.
    7. Melakukan evaluasi dan pengawasan kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
  5. Wakil Kepala Sekolah

  6. Wewenang :

    1. Menyusun perencaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan.
    2. Melakukan pengorganisasian pengarahan, ketenagaan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan data.

    Tanggung jawab :

    1. Mewakili kepala sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang berkaitan dengan pendidikan.
    2. Membuat laporan secara berkala.
  7. KA. Usaha

  8. Wewenang :

    1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun dengan tulisan.
    2. Mengusulkan mutasi / rotasi, promosi, kenaikan golongan / skala gaji staf administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan ketua LPPM.
    3. Menggunakan saran, prasarana kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas.

    Tanggung jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas administrasi pada LPPM (Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat), sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan oleh pimpinan LPPM.
    2. Bertanggung jawab atas penggunaan, pemeliharaan, sarana dan prasara kerja yang ada di LPPM.
  9. KA. Lab

  10. Wewenang :

    1. Membantu kepala laboraturium dalam pelaksanaan tugas-tugas.
    2. Inventarisasi pengadaan / penerimaan barang jasa.
    3. Memelihara penerapan sistem manajemen mutu laboraturium dimengerti dan ditetapkan oleh seluruh personil dan penggunaan laboraturium.

    Tanggung jawab :

    1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan laboraturium sesuai dalam Dokumen Prosedur laboraturium yang berlaku serta tugas dan wewenang yang di delegasikan.
    2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan laboraturium dan kelancaran manajemen Laboraturium Terpadu MIPA.
  11. Wali Kelas

  12. Wewenang :

    1. Membina kelas yang diasuhnya.
    2. Mengisi daftar kumpulan nilai.
    3. Mengisi dan menandatangani rapor.

    Tanggung jawab :

    1. Kebenaran dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kelas yang diasuhnya.
    2. Kebenaran dan ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi kelas.
    3. Membantu tuugas guru dalam KBM.
    4. Menciptakan kebersihan kelas dan susunan belajar yang nyaman.
  13. Koordinator BP / BK

  14. Wewenang :

    1. Menyusun dan mengembangkan bimbingan dan konseling.
    2. Melaksanakan pembinaan siswa.

    Tanggung jawab :

    1. Merumuskan dan melaksanakan bimbingan konseling kepada siswa.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang proses pembelajaran saat ini masih menggunakan paradigma tradisional dimana proses belajar mengajar pada umum nya berlangsung diruang kelas dan ditandai dengan kehadiran pendidik di depan kelas. Proses pembelajaran saat ini nampaknya masih belum maksimal, karena proses pembelajaran masih mengandalkan kehadiran guru atau pendidik untuk memberikan materi kepada siswa.


Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan prosedur dan alur pembelajaran yang berjalan saat ini :


Use Case Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.2. Use Case kegiatan belajar mengajar pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Terdapat 1 (satu) sistem mencakup proses kegiatan yang berjalan saat ini.

  2. Terdapat 2 (dua) actor yang terkait, yaitu Guru dan Siswa.

  3. Terdapat 6 (enam) UseCase yaitu, Datang ke kelas, Memberikan materi, Menerima Materi, Memberikan evaluasi, Menerima Evaluasi Keluar kelas.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.3 diatas adalah Activity Diagram kegiatan belajar mengajar pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Terdapat 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.

  2. Terdapat 6 (enam) activity proses dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : guru datang ke kelas, memberikan materi, materi diterima oleh siswa, guru memberikan evaluasi, siswa mengerjakan evaluasi, keluar kelas.

  3. Terdapat 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.4 diatas adalah Sequence Diagram kegiatan belajar mengajar pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang berjalan saat ini, yaitu :

  1. Terdapat 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Guru dan Siswa.

  2. Terdapat 4 (empat) Life Line, yaitu Masuk Kelas, Materi, Evaluasi, Keluar Kelas.

  3. Terdapat 8 (delapan) Message, yaitu Guru datang ke kelas, Siswa datang ke kelas, Guru memberikan materi, Siswa menerima materi, Guru memberikan evaluasi, Siswa menerima evaluasi, Guru meninggalkan kelas, Siswa meninggalkan kelas.


Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats), pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang yang dapat dilihat dibawah ini :

Tabel 3.1 Analisis SWOT Yang Berjalan

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menentukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam table dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu :

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 3.2 Matriks Analisis SWOT Yang Berjalan


Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan merupakan penguraian dari masalah yang di lakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan 5 proses dibawah, yaitu :

    1. Nama Masukan  : Tabel daftar materi pembelajaran pada menu guru.
    2. Fungsi  : Menampilkan materi pembelajaran.
    3. Sumber  : Guru.
    4. Media  : Buku.
    5. Distribusi  : Siswa.
  2. Analisa Proses

    Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan di olah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada, terdapat 4 proses dibawah ini yaitu :

    1. Nama Masukan  : Mengolah materi pembelajaran.
    2. Masukan  : Materi Pembelajaran.
    3. Keluaran  : Materi bahan ajar.
    4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan materi bahan ajar sehingga siswa dapat melihat dan mengunduh materi pembelajaran.
  3. Analisa Keluaran : Modul

    Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan nilai sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data terdapat 4 proses yang ada di bawah ini yaitu :

    1. Nama Keluaran  : Materi Pembelajaran, berupa materi bahan ajar.
    2. Fungsi  : Menampilkan materi pembelajaran berdasarkan nama guru.
    3. Media  : Modul.
    4. Keterangan  : Siswa dapat mengakses Modul tanpa login.


Kofigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware

    1. Processor : AMD A8-6410 Quad Core 2.0Ghz up to 2.4Gh
    2. Monitor : 14 Inch
    3. Hard Disk : 500GB
    4. RAM : 4.00GB
  2. Spesifikasi Software

    1. Windows 7 Ultimate
    2. Visual Pradigm for UML 14.2
    3. Microsoft Office Word 2007


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Apabila guru tidak dapat hadir dalam kelas maka siswa tidak mendapatkan materi.

  2. Siswa harus membeli buku untuk mendapat kan materi pembelajaran.

  3. Bagi siswa yang kurang mampu akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan materi karena materi hanya di peroleh melalui buku.

Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu proses pembelajaran yang sedang berjalan masih menggunakan paradigma tradisional, dimana guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap jalannya p roses belajar mengajar, dan bisa dianggap sebagai sumber daya paling penting dari sebuah proses belajar mengajar.


Analisa Batasan Sistem

Adapun batasan pada analisa sistem yang dilakukan peneliti adalah untuk memudahkan Guru dan Siswa dalam hal pemebalajaran dan menciptakan modul berbasis web e-Learning sebagai media penyimpanan materi bahan ajar pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati permasalahan yang dihadapi di SMA Negeri 2 Kota Tangerang maka peneliti membuat sebuah alternative masalah yaitu sebagai berikut :

  1. Perlunya membuat sistem pembelajaran yang terkomputerisasi untuk memudahkan dalam mengakses materi bahan ajar.

  2. Dengan adanya modul berbasis web dapat memberikan kemudahan bagi Guru dan Siswa dalam hal pembelajaran.

  3. Dengan dibuatnya modul berbasis web guru tidak lagi menjadi satu-satunya faktor penting dalam proses pembelajaran.


User Requirement

Pada User Requirement ini terdapat Elisitasi Tahap 1, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Final Draft Elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari lapangan yang didapat dari hasil observasi dan hasil wawancara mengenai kekurangan sistem yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi sesuai dengan keinginan stakeholder pada saat wawancara berlangsung. Hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancang sistem baru.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II adalah hasil dari pengklasifikasian dari tahap Elisitasi Tahap I dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Pada Elisitasi Tahap II ini terdapat 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III merupakan penyusutan dari Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Dalam Elisitasi Tahap III ini terdapat 28 kebutuhan functional dan 6 kebutuhan Non Functional.

Keterangan :

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E Economic L (Low)


Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Tabel 3.6 Tabel Final Draft Elisitasi


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa serta penelitian yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang berjalan saat ini ternyata belum adanya media penyimpanan bahan ajar guru yang bisa diakses secara online dimana saja dan kapan saja. Maka tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah membahas mengenai sistem usulan untuk melakukan pengembangan sistem pembelajaran berbasis web yang bertujuan untuk mempermudahkan guru dalam melakukan upload materi bahan ajar dan mempermudah siswa dalam mengakses materi bahan ajar. Adapun sistem yang diusulkan untuk prosedur yang baru ini yaitu dengan menggunakan UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.


Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram terdiri dari :

  1. Terdapat 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan sistem pembelajaran
  2. Terdapat 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan didalam sistem yaitu, Admin, Guru, Siswa.
  3. Terdapat 6 (enam) Use Case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut yaitu, Login, Halaman Utama Admin, Dashboard, Materi Pelajaran, Evaluasi, Logout.
  4. Terdapat 3 (tiga) Include yaitu, Input Guru, Input Pelajaran, Input Materi.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram diatas terdiri dari :

  1. Terdapat 1 (satu) Initial Node, sebagai awal objek.
  2. Terdapat 9 (sembilan) action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi. Login, Halaman Utama Admin, Input Guru, Dashboard, Input Pelajaran, Input Materi, Materi Pembelajaran, Evaluasi, Logout.
  3. Terdapat 1 (satu) Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. Sequence Diagram diatas terdiri atas :

  1. Terdapat 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin, Guru, Siswa.
  2. Terdapat 6 (enam) lifeline yaitu Login, Halaman Utama Admin, Dashboard, Materi Pembelajaran, Evaluasi, Logout.
  3. Terdapat 2 (dua) self message yaitu 1.1 gagal login, 3.1 gagal login.
  4. Terdapat 8 (delapan) message yang menggambarkan komunikasi, yaitu : melakukan login, berhasil login dan input guru, melakukan login, berhasil login, input pelajaran beserta materi, mencari materi, mengerjakan evaluasi, admin melakukan logout, guru melakukan logout.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang Berjalan dan Sistem Usulan


Analisa Sistem yang Diusulkan

Analisa SWOT Yang Diusulkan

Beriut ini merupakan analisis SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan table analisa SWOT yang diusulkan :

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. berikut ini merupakan tabel Matriks SWOT :

Tabel 4.3. Matriks SWOT Yang Diusulkan


Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi S-O (Strength-Opportunity), yang digunakan untuk mencari peluang kekuatan, strategi S-T (Strength-Threats), yang digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan, strategi W-O (Weakness-Opportunity), yang digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang dan strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman.


Rancangan Basis data

Class Diagram yang Diusulkan

Class Diagram menggambarkan data apa saja yang akan diinput kedalam database. Berikut ini adalah class diagram sistem modul pembelajaran berbasis web yang diusulkan :

Gambar 4.4. Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan terdapat :

  1. Terdapat 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama, yaitu Class Admin, Class data_pengajar, Class data_pelajaran, Class data_materi.

  2. Terdapat 6 (enam) association, digunakan untuk memodelkan relasi di antara objek.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan oleh class diagram sistem yang diusulkan.

  1. Tabel Admin

  2. Tabel 4.4. Tabel Struktur Admin

    Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Admin
    Media : Harddisk
    Panjang Record  :11
    Primary Key : id_admin

  3. Tabel Data Pengajar

  4. Tabel 4.5. Tabel Struktur Data Pengajar

    Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data pengajar
    Media : Harddisk
    Panjang Record  :11
    Primary Key : id_guru

  5. Tabel Data Pelajaran

  6. Tabel 4.6. Tabel Struktur Data Pelajaran

    Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data pengajar
    Media : Harddisk
    Panjang Record  :11
    Primary Key : id_pel

  7. Tabel Data Materi

  8. Tabel 4.7. Tabel Struktur Data Materi

    Keterangan :
    Nama Tabel : Tabel Data Materi
    Media : Harddisk
    Panjang Record  :11
    Primary Key : id_materi



Rancangan Prototype yang Diusulkan

Tahap ini merupakan gambaran mengenai rancang bangun yang lengkap kepada para pengguna, juga sebagai memenuhi kebutuhan dari pada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari sistem yang akan dibuat oleh peneliti, yaitu :

  1. Prototype Tampilan Halaman Utama

  2. Gambar 4.5. Prototype Tampilan Login
  3. Prototype Tampilan Login

  4. Gambar 4.6. Prototype Halaman Login
  5. Prototype Halaman Utama Admin

  6. Gambar 4.7. Prototype Halaman Utama Admin
  7. Prototype Halaman Utama Guru

  8. Gambar 4.8. Prototype Halaman Utama Guru
  9. Prototype Tampilan Halaman Upload Materi Guru

  10. Gambar 4.9. Prototype Tampilan Halaman Upload Materi Guru
  11. Prototype Tampilan Profil Guru

  12. Gambar 4.10. Prototype Tampilan Profil Guru
  13. Prototype Tampilan Halaman Materi

  14. Gambar 4.11. Prototype Tampilan Halaman Materi


Tampilan Program yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama

  2. Tampilan web modul berbasis web untuk para guru dan siswa, sebagai berikut :

    Gambar 4.12. Tampilan Halaman Utama
  3. Tampilan Halaman Login

  4. Halaman ini berisi tampilan untuk login admin dan guru. Login dilakukan dengan menggunakan NIP/Email, seperti gambar 4.13. di bawah ini :

    Gambar 4.13. Tampilan Login
  5. Tampilan Halaman Utama Admin

  6. Setelah berhasil login dengan memasukan Email dan Password admin bisa masuk ke halaman utama admin atau dashboard, dimana admin dapat melihat daftar nama guru, daftar pelajaran, daftar materi, dll. Seperti gambar 4.14. di bawah ini :

    Gambar 4.14. Tampilan Halaman Utama Admin
  7. Tampilan Halaman Utama Guru

  8. Setelah berhasil login dengan memasukan Email dan Password guru dapat masuk ke halaman utama guru atau dashboard, dimana guru dapat melakukan upload materi, merubah profile, dll. Seperti gambar 4.15. di bawah ini :

    Gambar 4.15. Tampilan Halaman Utama Guru
  9. Tampilan Halaman Upload Materi Guru

  10. Di halaman ini terdapat Title, Category, dan Browse untuk guru mengupload materi bahan ajar :

    Gambar 4.16. Tampilan Halaman Upload Materi Guru
  11. Tampilan Profil Guru

  12. Pada halaman profil guru terdapat NIP, Nama Depan, Nama Belakang, Email, Jenis Kelamin, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Alamat, No.Handphone, Website, Status, Note :

    Gambar 4.17. Tampilan Profil Guru
  13. Tampilan Halaman Materi

  14. Pada halaman ini, siswa dapat mendownload materi bahan ajar. Dalam halaman ini terdapat category, title, code, upload, date, size, dan action :

    Gambar 4.18. Tampilan Halaman Materi


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah :

  1. Processor : Intel ® Celeron ® CPU B815 @ 1.60GHz 1.60 GHz.

  2. Monitor : 15.0 HD LCD.

  3. Mouse : Optik.

  4. Keyboard : Standar.

  5. RAM : 2 GB DDR3 Memory.

  6. Hardisk : 1TB.


Spesifikasi Software

Spesifikasi software atau perangkat lunak merupakan penunjang peralatan komputer yang digunakan untuk menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware pada saat mengakses sistem tersebut agar menghasilkan sebuah informasi. Konfigurasi sistem yang dibutuhkan :

  1. Microsoft Windows 7 Home Premium

  2. Google Chrome

  3. XAMPP

  4. Sublime Text


Hak Akses (Brainware)

User yang dapat mengakses sistem ini terdiri dari :

  1. Admin

  2. Guru

  3. Siswa


Testing

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian pada sistem modul berbasis web, peneliti menggunakan metode Black Box Testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode black box testing dilakukan hanya mengganti hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan 'output. Berikut ini pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing :

  1. Pengujian Login Admin menggunakan NIP/Email dan Password

  2. Tabel 4.8. Black Box Testing Login Admin menggunakan NIP/Email
  3. Pengujian Login Guru menggunakan NIP/Email dan Password

  4. Tabel 4.9. Black Box Testing Login Guru menggunakan NIP/Email
  5. Pengujian Guru mengupload materi bahan ajar

  6. Tabel 4.10. Black Box Testing Guru Upload Materi
  7. Pengujian Siswa untuk mendownload materi bahan ajar

  8. Tabel 4.11. Black Box Testing Siswa Download Materi
  9. Pengujian Admin untuk menambahkan mata pelajaran

  10. Tabel 4.12. Black Box Testing Admin Menambahkan Mata Pelajaran


Implementasi

Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13. Time Schedule Pengembangan Sistem


Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang dilakukan :

Tabel 4.14. Estimasi Biaya



BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai pembuatan modul pembelajaran berbasis web pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Sistem pembelajaran yang berjalan saat ini masih belum bisa dikatakan optimal dikarenakan sistem pembelajaran masih sangat bergantung dengan kehadiran guru didalam kelas. Sehingga apabila guru tidak hadir maka siswa tidak mendapatkan materi.

  2. Untuk memudahkan siswa dalam mendapatkan materi bahan ajar diperlukan adanya sistem pembelajaran yang terkomputerisasi. Dengan adanya modul berbasis web, tentunya dapat memudahkan guru dalam hal menyediakan materi bahan ajar dan memudahkan siswa dalam mendapatkan materi bahan ajar. Sehingga siswa dapat dengan mudah mendapatkan materi dimana saja, kapan saja, dan langsung terhubung dengan jaringan internet.

  3. Untuk merancang sistem modul pembelajaran yang terkomputerisasi, peneliti merancang alur sistem modul pembelajaran pada SMA Negeri 2 Kota Tangerang dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram. Lalu membuat analisis sistem pembelajaran yang sedang berjalan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat). Setelah itu membuat elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi. Tahap pembuatan program menggunakan Software Sublime text untuk mengoding sistem yang telah dirancang oleh peneliti. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dan database nya yaitu MySQL.


Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka terdapat beberapa saran yang juga sebagai harapan ke depan terhadap modul permbelajaran berbasis web ini diantaranya :

  1. Dengan adanya sistem yang baru ini, perlu dilakukan pengenalan dan pelatihan tentang sistem modul pembelajaran berbasis web kepada guru dan siswa agar lebih memahami cara pemakaiannya.

  2. Diharapkan agar pihak pengembangan selanjutnya dapat menambahkan elemen design baru sehingga viewboard ini nantinya akan terlihat lebih user friendly.

  3. Untuk tahap selanjutnya pihak sekolah dapat mengembangkan sistem yang lebih luas lagi agar SMA Negeri 2 Kota Tangerang menjadi sekolah unggulan dan up to date dalam bidang teknologi informasi.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Kamran, F., & Kharie, N. F. (2016). SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA POLITEKNIK SAINS DAN TEKNOLOGI WIRATAMA MALUKU UTARA. IJIS-Indonesian Journal On Information System, 1(2).
  2. 2,0 2,1 2,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  3. Muslihudin dan Oktafianto.(2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Andi.
  4. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  5. Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
  7. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  8. Putu Agus Swastika, M.Kom dan I Gusti Lanang Agung Raditya Putra, S.Pd., M.T. 2016. Audit Sistem Informasi dan Tata Kelola Teknologi Informasi : Implementasi dan Studi Kasus. Yogyakarta: ANDI.
  9. 9,0 9,1 9,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: CV. Andi. Offset.
  10. Muharto dan Arisandi Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi : Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Ed.1 Cet.1 - Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI SISTEMATIKA.
  11. Muharto dan Arisandi Ambarita. 2016. Metode Penelitian Sistem Informasi : Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Ed.1 Cet.1 -.
  12. Prastowo, Andi. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI. Jakarta. Penerbit Kencana. Cetakan ke 2. Januari 2017.
  13. K Darnita, A.A.I.N. Marhaeni, Made Candiasa (2014). Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Online Terhadap Prestasi Belajar Tikom Dengan Kovariabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII Smp Dwijendra Gianyar. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 4 Tahun 2014).
  14. Wijaya, Y. A., & Pramukantoro, J. A. (2013). Pengaruh teknik pembelajaran make a match terhadap hasil belajar siswa pada mata diklat menerapkan dasar-dasar elektronika digital di SMK Negeri 1 Sidoarjo. Jurnal Penelitian Pendidikan Teknik Elektro, 2(1), 161-167.
  15. Widjoyo, I. O. (2013). Analisa pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen pada layanan drive thru McDonald’s Basuki Rahmat di Surabaya. Jurnal Strategi Pemasaran, 1(1).
  16. Subagiyo, E. K. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak dalam Merespon Surat Himbauan terhadap Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu). Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 3(1).
  17. Syahidul, D. (2013). Pengaruh Kualitas Pembelajaran Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Depok (Doctoral dissertation, UNY).
  18. Oktavia, Y. (2014). Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 808-815.
  19. PERKASA, A. R. PENGGUNAAN PONSEL DI KALANGAN PELAJAR SMAN 1 TANGGUL THE USE OF PONSEL AMONG STUDENT SMAN 1 TANGGUL.
  20. Puspitasari, D. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web’. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. No. 11 Vol. 2 ISSN 1978 – 1946.
  21. Hidayat, A. N. 2015. Analisis Sentimen Terhadap Wacana Politik Pada Media Masa Online Menggunakan Algoritma Support Vector Machine Dan Naive Bayes. Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer, VOL.1 No.1.
  22. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  23. Achmad Solichin, 2016. “Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL”, Penerbit Budi Luhur.
  24. Muslim, M. A., & Pramesti, A. A. (2015). Penyajian Data Pelanggan pada Lima Area PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kandatel Pekalongan Menggunakan Google Earth. Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No. 2 ISSN 2407-7658.
  25. Henderi, H., Rahayu, S., & Prasetyo, B. M. 2015. Dashboard Information System Berbasis Key Performance Indicator. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 4. ISSN: 1979-2328.
  26. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Universitas Komputer Indonesia.
  27. Munawaroh, E., Fatimah, D. D. S., & Supriatna, A. D. 2014. Perancangan Aplikasi Rekam Medis Klinik Bersalin Baiturrahman Menggunakan Metode Object Oriented. Jurnal Algoritma, Vol 10, No 1. ISSN : 2302-7339.
  28. Prasetyo, E., Kom, S., & Kom, M. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Rahmanyah Kabupaten Musi Banyuasin Berbasis Website. Jurnal Informanika, Volume 1 No. 2.
  29. Imbar, R. V., & Hartanto, B. S. (2015). 10. Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X. Jurnal Informatika.
  30. Kholiani, W., & Rosyadi, I. (2016). Media Pembelajaran Tenses Bahasa Inggris Pada English Club Berbasis Adobe Flash Cs 3. Jurnal Surya Informatika.
  31. Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: ABDI SISTEMATIKA.
  32. Alatas, Husein. Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap, Jakarta: Lokomedia, 2013.
  33. Wikipedia, Sublime Text, Diakses pada tanggal 21 Maret 2017, https://en.wikipedia.org/wiki/Sublime_Text.
  34. Hutabarat, M. F., Setyaningsih, S., Si, M., Qur'ania, A., & Kom, M. (2017). Sistem Komputerisasi Data Suku Cadang Kendaraan Bermotor Roda Dua Berbasis Web. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Komputer/Informatika.
  35. Santoso, S. (2016). Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, (Book-2). ISSN : 2085-4218.
  36. Erdisna, Erdisna. 2016. E-Learning Dengan Aplikasi Content Management System (Cms) Open Sources. Media Sisfo 5.1.
  37. Ginanjar Taufiq. 2014. Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
  38. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (STUDI KASUS: APLIKASI PREDIKSI KELULUSAN SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
  39. Masooma Yousuf dan M.asger. 2015. “Comparison of Various Requirements Elicitation Techniques” International Jurnal Of Computer applications (ISSN 0975-8887 Vol.116 No.4, April 2015).
  40. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  41. Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014.
  42. Patrisius Istiarto Djiwandono, 2015. “Meneliti itu Tidak Sulit: Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Bahasa”, Yogyakarta: Deepublish.
  43. Díaz, F. J., Schiavoni, M. A., Osorio, M. A., Amadeo, A. P., & Charnelli, M. E. (2015). Integrating a learning management system with a student assignments digital repository: a case study. International Journal of Continuing Engineering Education and Life Long Learning, 25(2), 138-150.
  44. Lipuma, J., Reich, J. & Mayalil, L. (2016). The CLAS Network: A Repository for Digital Learning Objects and a Network for Educational Stakeholders to Communicate and Collaborate. In Proceedings of Global Learn-Global Conference on Learning and Technology (pp. 466-472).
  45. Stephen Kutay (2014) yang berjudul “Advancing Digital Repository Services for Faculty Primary Research Assets: An Exploratory Study” .The Journal of Academic Librarianship Volume 40, Issue 6).
  46. Anshari, M., Alas, Y., & Guan, L. S. (2016). Developing online learning resources: Big data, social networks, and cloud computing to support pervasive knowledge. Education and Information Technologies, 21(6), 1663-1677.
  47. Mohamed Abd Allah, Abd Allah aalYateem a, Nawaf Bandr Bn Hameed (2015). “Digital repositories in the Arab universities: A comparative analytical study”. Jurnal Procedia Computer Science 65. 768 – 777.
  48. Desrianti, Dewi Immaniar, Untung Rahardja dan Rahma Rinie. 2013. iLearning Metode Belajar Efektif Untuk Sekolah Tinggi. CCIT Journal. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  49. Warsito, A. B., & Yuliandini, E. (2017). Penerapan Google Drive Untuk Efisiensi Penyimpanan Bahan Ajar Yang Dapat Mendukung Sistem Informasi Bahan Ajar Pada Perguruan Tinggi Berbasis Mobile Aplikasi. SISFOTENIKA, 7(2), 219-228.
  50. Yulianti Tien, Herpratiwi dan Sukirlan . "Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Melalui Media Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking." Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (Old) 2.3 (2015).
  51. Noor, M. Mahdian, Nataniel Dengen, and Edy Budiman. "Repository Tugas Dan Bahan Ajar Menggunakan Layanan Cloud Storage Pada Fakultas Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi." Prosiding Seminar Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi (Sakti). Vol. 2. No. 1. 2017.
  52. Henderi, Muhamad Yusuf, dan Yulika Ayu Rantama. 2012. Penggunaan Metode iLearning Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. CCIT Journal. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.



Contributors

Chesta