SI1411482623

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE

ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS

MIDTRANS PAYMENT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411482623
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE

ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS

MIDTRANS PAYMENT

Disusun Oleh:

NIM
: 1411482623
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr.Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP: 000594
       
NIP: 078010




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE

ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS

MIDTRANS PAYMENT


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411482623
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh:

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
   
NID: 99001
   
NID: 16008




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE

ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS

MIDTRANS PAYMENT


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411482623
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 17 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Anggota Penguji I
 
Anggota Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE

ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS

MIDTRANS PAYMENT


Disusun Oleh:

NIM
: 1411482623
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM: 1411482623

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia suatu asosiasi yang mewakili aspirasi lebih dari tiga ribu perguruan tinggi swasta di Indonesia dengan berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan perguruan tinggi swasta. Meskipun APTISI berfokus pada kegiatan untuk memajukan pendidikan nasional namun pemanfaatan official site APTISI selama ini masih dirasakan kurang optimal dalam mendukung kegiatan APTISI. Karena proses pendaftaran anggota masih menerapkan secara konvensional. Permasalah yang muncul dari proses pengelolaan pendaftaran adalah data pendaftar yang rentan rusak dan hilang, permasalahan lain yang akan dihadapi juga tidak adanya sebuah prosedur mengenai alur pendaftaran anggota sehingga umumnya calon pendaftar sulit mendapatkan informasi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan suatu proses pendaftaran dengan cara mengakses official site APTISI yang telah difasilitasi oleh formulir online dan payment midtrans untuk melakukan transaksi pendanaan anggota yang dapat dilakukan dimana dan kapan saja selama terkoneksi dengan internet tanpa terbatas ruang dan waktu, sehingga pendaftar dapat melakukan dengan mudah dan cepat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode analisa, terdiri dari SWOT, elisitasi, Flowchart, UML, dan Hipo. Hasil yang didapat dari hasil implementasi sistem pendaftaran APTISI ini dapat digunakan tanpa perlu login email terlebih dahulu, pendaftar hanya perlu menyelesaikan tahapan maka akan mendapatkan email notifikasi data setelah melakukan transaksi pendanaan dan submit form update data anggota pendaftar akan mendapatkan konfirmasi berupa pendaftaran berhasil serta mendapatkan official email APTISI. .

Kata kunci : Official site, APTISI, Pendaftaran




ABSTRACT

Association of Indonesian private universities an association representing the aspirations of more than three thousand private universities in Indonesia by committing to develop programs to advance private universities. Although APTISI focuses on activities to promote national education but APTISI official site utilization has been felt to be less than optimal in supporting APTISI activities. Because the member registration process is still applied conventionally. The problems that arise from the registration management process are the data of registrants that are vulnerable to damage and loss, other problems that will be faced as well as the absence of a procedure regarding the registration flow so that candidates are generally difficult to obtain information. Therefore, the purpose of this research is to optimize a registration process by accessing APTISI official site that has been facilitated by online form and payment midtrans to perform member funding transactions which can be done where and anytime as long as connected to internet without limited space and time , so registrants can perform easily and quickly. In this study the authors use several methods of analysis, consisting of SWOT, elicitation, Flowchart, UML, and Hipo. Results obtained from the implementation of this APTISI registration system can be used without the need to login email first, the registrant only needs to complete the stages it will get email notification data after making funding transactions and submit form update data of registrant members will get a confirmation of successful registration and get official email APTISI.

Keywords: Official site, APTISI, Registration



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan sebuah Laporan Skripsi ini dan menyusun dengan baik. Penulisan Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh sebuah informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung dalam penulisan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan serta bimbingan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan sebuah laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku kepala jurusan Sistem Informasi.

  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku ketua Puket 1.

  5. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih atas pengertian, doa dan dukungan moril dari orang tua tercinta, saudara serta keluarga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.

  6. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M Selaku pembimbing pertama yang telah memberikan waktu, ilmu dan tenaganya untuk membimbing dan mengarahkan dengan sabar kepada penulis.

  7. Kak Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku pembimbing ke 2 (Dua) sekaligus pemegang kendali Project APTISI yang telah memberikan saran dan ilmu nya serta selalu sabar dalam membimbing dan menghadapi penulis.

  8. Bapak H.Tb. Yudi Muhtadi, M.Si Selaku Stakeholder yang memberikan masukan dan dorongan agar sistem yang dilakukan berjalan dengan baik.

  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  10. Rekan-rekan seperjuangan Team Fanta (Resti Rahmawati, Wahyu Setya Wardana, [[Ayu Martha Wardani, Diky Darmawan).

  11. Rekan-rekan seperjuangan Team Latel (Dini Intan Pratiwi,Ririn Eka C,Dewi Mariana, Diky Darmawan).

  12. Keluarga besar TIMUR 5 (Fanta, Ryzen, Lily, Latel).

  13. Penghuni RIC (Ririn, Tiwi, Diky, Resty, Wahyu, Dewi, Ayu, Yoke, Fuad, Iim).

  14. Tim BSPIT APTISI (Arini, Aulia, Diky, Resti)

  15. Martha yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

  16. Seluruh anggota REC yang telah memberikan support dan masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  17. Semua rekan-rekan mahasiswa/i yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  18. Dan tidak lupa saya ucapkan kepada Ust. Hanan attaki, Lc yang memberikan pencerahan dan menamani dalam pembuatan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan serta menjadi referensi bagi mahasiswa-mahasiswi yang nantinya akan melakukan penelitian.

Tangerang, 17 Juli 2018
Moch Sandi Alpansuri
NIM: 1411482623




Daftar isi


DAFTAR TABEL


  1. Table 3.1. Visi APTISI

  2. Table 3.2. Misi APTISI

  3. Table 3.3. Ketua Umum

  4. Table 3.4. Dewa Penasihat

  5. Table 3.5. Dewan Pembina

  6. Table 3.6. Dewan Pertimbangan

  7. Table 3.7. Sekertaris

  8. Table 3.8. Bendahara

  9. Table 3.9. Koordinator Wilayah

  10. Table 3.10. Pengurus Harian

  11. Table 3.11. Ketua Divisi

  12. Table 3.12. Analisa SWOT Sistem Berjalan

  13. Table 3.13. Matriks SWOT Sistem yang berjalan

  14. Table 3.14. Elisitasi Tahap I

  15. Table 3.15. Elisitasi Tahap II

  16. Table 3.16. Elisitasi Tahap III

  17. Table 3.17. Elisitasi Tahap Final

  18. Table 4.1. Perbedaan Prosedur Sistem

  19. Table 4.2. Analisa SWOT Sistem yang Diusulkan

  20. Table 4.3. Matriks SWOT Sistem yang Diusulkan

  21. Table 4.4. Pengujian Melakukan Proses Pendaftaran

  22. Table 4.5. Pengujian tanpa Login pada Form Update data

  23. Table 4.6. Submit Form Update Data

  24. Table 4.7. Time Schedule

  25. Table 4.8. Estimasi Biaya



DAFTAR Gambar


  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

  2. Gambar 2.2. Logo WordPress

  3. Gambar 2.3. Logo Google Drive

  4. Gambar 2.4. Logo Google Form

  5. Gambar 2.5. Logo Google Sheets

  6. Gambar 3.1. Logo APTISI

  7. Gambar 3.2. Struktur Organisasi

  8. Gambar 3.3. Flowchart Sistem yang Berjalan

  9. Gambar 3.4. Use case Diagram yang Berjalan

  10. Gambar 3.5. Sequence Diagram yang Berjalan

  11. Gambar 3.6. Activity Diagram yang Berjalan

  12. Gambar 4.1. Flowchart Proses Pendaftaran yang Diusulkan

  13. Gambar 4.2. Flowchart Proses Update Data yang Diusulkan

  14. Gambar 4.3. UseCase Diagram Sistem Pendaftaran yang Diusulkan

  15. Gambar 4.4. Use Case Diagram Update Data yang Diusulkan

  16. Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Pendaftaran yang Diusulkan

  17. Gambar 4.6. Activity Diagram Update Data yang Diusulkan

  18. Gambar 4.7. Sequence Diagram Pendaftaran yang Diusulkan

  19. Gambar 4.8. Sequence Diagram Update Data yang Diusulkan

  20. Gambar 4.9.Hipo Official Site APTISI

  21. Gambar 4.10. Strategi 1 total 7421 Visitor

  22. Gambar 4.11. Strategi 2 Pembayaran anggota

  23. Gambar 4.12. Strategi 3 menu galeri APTISI

  24. Gambar 4.13. Strategi 4 Submenu update data anggota

  25. Gambar 4.14. Strategi form update data anggota

  26. Gambar 4.15. Strategi 5 notifikasi status transaksi pendaftaran

  27. Gambar 4.16. Strategi 6 notifikasi update data anggota

  28. Gambar 4.17. Strategi 7 widget pada halaman Home

  29. Gambar 4.18. Strategi 8 subscriber APTISI

  30. Gambar 4.19. Strategi 9 Favicon APTISI

  31. Gambar 4.20. Strategi 10 Tampilan official site user friendly

  32. Gambar 4.21. Strategi 11 Google Bisnis APTISI

  33. Gambar 4.22. Strategi 12 Laporan Google Bisnis APTISI

  34. Gambar 4.23. Strategi 13 Review Laporan Google Bisnis APTISI

  35. Gambar 4.24. Strategi 14 Followers Social Media Aptisi Pusat

  36. Gambar 4.25. Strategi 15 Terdapat Video Pendaftaran anggota

  37. Gambar 4.26. Halaman home aptisi

  38. Gambar 4.27. Tampilan formulir pendaftaran anggota

  39. Gambar 4.28. Tampilan pembayaran pendaftaran anggota

  40. Gambar 4.29. Tampilan update data anggota

  41. Gambar 4.30. Tampilan halaman struktur organisasi

  42. Gambar 4.31. Tampilan Dashboard



DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (Entity Relation Diagram)


HIPO (Entity Relation Diagram)



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah berjalan sangat pesat dan telah mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Berkembangnya teknologi informasi membuat suatu pekerjaan berjalan dengan efektif dan efisien, sekarang pengguna internet sangat memanfaatkan sistem informasi web. Sistem informasi berbasis web dapat diakses dimanapun dan kapanpun merupakan alasan sistem ini sangat diminati.

Pemanfaatan sistem informasi meningkat sangat pesat tidak hanya di bidang bisnis saja, namun banyak digunakan dalam suatu asosiasi. Dimana sistem informasi berbasis web dengan menggunakan wordpress yang merupakan sebuah aplikasi terbuka (open source) menjadi favorite pada kalangan asosiasi pada saat ini yang sangat beragam, dimana sebuah informasi bagi orang-orang yang ingin mengetahui website suatu asosiasi dan kemudahan untuk menjadi anggota suatu asosiasi sangat dibutuhkan. Namun, kurangnya informasi mengenai asosiasi menyebabkan ketidaktahuan dalam kemudahan melakukan registrasi dan mendapatkan informasi sebuah asosiasi.

Dikutip dari Hidayat dalam Sigit Setyowibowo[1] (2016) bahwa, Website adalah sekumpulan halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi gambar, teks, gerak atau diam, suara, animasi, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Sedangkan definisi menurut Iwan Rijayana (2016) Website merupakan salah satu media informasi berbasis teknologi yang menyediakan berbagai macam informasi. Website dapat dijadikan sebagai media bisnis yang bersifat efektif dan efisien, sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi. Sistem informasi berbasis website juga sebagai jendela yang efektif antar pihak yang berkepentingan, membuat monitoring dan evaluasi program. Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu sistem yang bergerak sangat cepat untuk diakses kapanpun dan dimanapun sehingga membantu suatu pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.

Pada saat ini suatu asosiasi sebaiknya dapat bekerja dengan cepat, teliti dan memberikan kemudahan agar dapat terus berjalan. Kebutuhan akan informasi pun dibutuhkan seseorang sehingga dapat memudahkan suatu kendala yang terjadi. Hal ini pun yang dapat memudahkan aktivitas agar berjalan dengan lancar dalam kegiatan sehari-harinya.

Asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia berdiri dibawah naungan menristekdikti, yang berkomitmen untuk memajukan perguruan tinggi swasta serta menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun pendidikan di Indonesia. Namun, proses pendaftaran yang telah berlangsung pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia masih melakukan pendaftaran secara konvensional. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sistem pendaftaran pada website APTISI sebelumnya, dimana proses pendaftaran secara konvensional ini dianggap tidak efektif serta efisien dan sangat membuang waktu. Terciptalah konsep untuk menjadikan sistem pendaftaran asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia menjadi online dengan menggunakan payment midtrans sebagai sistem pendaftaran dimana pada pendaftaran ini pendaftar perlu melakukan transaksi pendanaan anggota yang selanjutnya anggota dapat melengkapi sebuah data anggota serta request email pada formulir update data anggota yang telah disediakan menggunakan Google atau Rinfo formulir, hal ini dapat dilakukan jika pendaftar telah melakukan tahapan pendaftaran dengan melakukan pembayaran pendanaan anggota agar memudahkan pendaftar di seluruh Indonesia untuk mendaftar, serta memudahkan asosiasi untuk aktivitas pendaftaran menjadi efektif dan efisien.

Oleh karena itu, sejalan dengan permasalahan yang ada penulis melakukan penelitian ini dengan judul: “PENERAPAN SISTEM PENDAFTARAN ONLINE PADA OFFICIAL SITE ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BERBASIS MIDTRANS PAYMENT

Rumusan Masalah

Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan suatu masalah yang dibahas dalam laporan tersebut kepada para pembaca. Secara umum suatu rumusan masalah akan memfokuskan pada fakta-fakta dari suatu masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil beberapa pokok rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara yang dapat digunakan agar user dapat mengetahui informasi jumlah pendaftar secara ringkas, dan akurat?

  2. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pendaftaran online secara real?

  3. Apakah dengan adanya sistem pendaftaran secara online proses pendaftaran yang berjalan lebih efektif ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah menjelaskan tujuan yang dilakukan kepada 3 (tiga) objek penelitian yang sedang ditinjau oleh penulis.

Dari hal tersebut memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu:

  1. Untuk memudahkan dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan proses pendaftaran anggota

  2. Untuk memberikan kemudahan kepada pendaftar dalam melakukan proses pendaftaran anggota pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia.

  3. Untuk menampilkan informasi mengenai prosedur pendaftaran anggota yang dapat diakses dengan mudah dalam Official Site aptisi.or.id

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi upaya pengembangan sistem berbasis online terhadap pendaftaran dan pendataan anggota dan calon anggota yang ada pada sistem saat ini.

Adapun 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini, yaitu:

  1. Dengan adanya sistem official site aptisi.or.id user dapat dengan mudah mendapatkan informasi seputar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.

  2. Dengan adanya sistem pendaftaran secara online dapat dengan mudah melakukan pendaftaran Anggota kapan saja dan dimana saja serta tidak terbatas ruang dan waktu.

  3. Dengan adanya sistem yang dapat menampilkan informasi mengenai prosedur pendaftaran maka user dan admin dapat dengan mudah mengakses informasi secara cepat dalam official site Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.

Ruang Lingkup

Data yang dalam penelitian ini, hasil pemikiran dan pemahaman penulis terhadap suatu hal. Sesuai dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini. Penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian masalah-masalah sistem pendaftaran sehingga dapat memberikan gambaran, diantaranya:

  1. Penelitian dilakukan pada APTISI Wilayah IV Banten.

  2. Penelitian berfokus pada sistem pendaftaran asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia.

  3. Diimplementasikan sistem pendaftaran secara online pada official site aptisi.or.id.

Metode Penelitian

Menurut Arikunto dalam Bahruddin[2] (2015:3), Metode Penelitian merupakan cara berpikir, berbuat, yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Dan dalam proses penulisan mengenai penelitian ini diperlukan adanya metode penelitian yang berguna untuk mencapai tujuan dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode teknik pengumpulan data merupakan cara yang diterapkan untuk mengolah suatu informasi dalam mencapai suatu tujuan dalam penelitian ini adapun sebuah metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:

  1. Metode Observasi (Pengamatan langsung) adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Dari pengamatan selama 6 bulan di dalam lingkungan STMIK Raharja, penulis meneliti serta mengumpulkan sebuah data-data yang selanjutnya dijadikan sumber informasi dalam proses pengembangan sistem ini.

  2. Metode Wawancara adalah teknik pengumpulan data untuk mendapatkan sebuah informasi yang didapatkan dengan cara bertanya langsung dan bertatap muka dengan narasumber atau responden mengenai objek yang akan digunakan sebagai bahan untuk penelitian. Oleh karena itu, penulis melakukan wawancara secara langsung kepada Bapak H.Tb. Yudi Muhtadi, S.Sos.,M.Si dengan Stakeholder Selaku Ketua Koordinator Humas dan Protooler APTISI Banten dalam penelitian ini

  3. Metode Studi Pustaka adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber – sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan informasi yang menghasilkan sebuah data, metode analisa sistem merupakan salah satu bagian penting dari sebuah penelitian untuk dilakukan. Metode analisa sistem yang digunakan saat ini adalah metode analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode analisis kondisi yang mengklasifikasikan kondisi objek dengan 4 kategori, Strength, Weakness, Opportunity dan Threat terhadap sistem website asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia ini sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencangkup kedalam SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Proses perancangan yang dibuat dan diterapkan untuk membangun sistem informasi pada official site APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) yaitu dengan menggunakan Midtrans Payment untuk pendanaan atau pembayaran anggota dan Google Form sebagai pendukung dalam pembuatan form update data untuk mendapatkan data lengkap anggota dalam pendaftaran online. Serta dilengkapi Unified Modelling Language (UML) yaitu berupa Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram untuk menyempurnakan analisa penelitian ini.

Metode Testing

Menurut Wicaksono[3] (2017:314), Testing merupakan sebuah metode untuk melakukan verifikasi dalam rangka mencari sebuah kesalahan sebuah aplikasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode testing digunakan untuk mendeteksi kondisi sistem, dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan Black-box Testing.

Metode Implementasi

Menurut Aisyah[4] (2015), Implementasi bertujuan untuk melakukan penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dengan baik dalam sistem atau perangkat lunak yang dikembangkan.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan yang dipakai sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan secara umum diantaranya latar belakang Masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode serta Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini berisi beberapa teori atau definisi yang membahas konsep-konsep dasar analisis dan sistem informasi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian serta berhubungan dengan teori–teori yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini.

BAB III Analisa Sistem yang Berjalan

Dalam bab ini, berisikan gambaran mengenai Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, arti nama dan logo Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, analisa sistem yang berjalan dengan menggunakan metode UML diantaranya Use case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

BAB IV Rancangan Sistem yang Diusulkan

Pada bab ini berisi mengenai analisa sistem yang diusulkan, batasan masalah, pemecahan masalah, prosedur sistem yang diusulkan, rancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language), konfigurasi sistem yang diusulkan, serta estimasi biaya.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi sebuah kesimpulan dari laporan ini dan saran yang berkaitan dengan sistem yang telah diuraikan dalam keseluruhan bab laporan ini

Daftar Pustaka

Berisi tentang referensi sebuah penelitian yang dihasilkan.

Lampiran

Kumpulan sebuah data yang dimasukkan untuk melengkapi laporan yang telah dibuat.


BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam laporan ini, dibutuhkannya sebuah teori yang berkaitan dengan suatu ruang lingkup dan permasalahan dalam sebuah pembahasan yang dijadikan suatu landasan dalam terbentuknya laporan ini.

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[5], Pengembangan adalah cara, perbuatan, proses, mengembangkan, pemerintah terus berusaha dalam pembangunan secara teratur dan bertahap yang menjurus pada sasaran yang dikehendaki, bahasa upaya dalam meningkatkan mutu bahasa agar dapat gunakan untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern, masyarakat dalam proses aktivitas bersama-sama, yang dilakukan oleh penduduk suatu daerah agar dapat memenuhi kebutuhannya.

Menurut Irfandi[3] (2015:64), Pengembangan merupakan sebuah proses yang dapat digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk-produk yang dapat digunakan dalam sebuah proses pembelajaran, pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Menurut Rozalena[6] (2016:109), Pengembangan adalah konsekuensi dari sebuah hasil pelatihan dan pendidikan yang diartikan sebagai hal persiapan perseorangan untuk memikul tanggung jawab dalam meningkatkan dan Memperbaiki kemampuan, pengetahuan, sikap, dan sifat-sifat kepribadian.

Menurut Jogiyanto dalam Muharto[7] (Muharto 2016:102), Pengembangan sebuah sistem didefinisikan sebuah aktivitas guna menghasilkan sistem informasi berbasis komputer guna menyelesaikan suatu persoalan (problem) organisasi maupun memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang akan timbul. Menyusun sebuah sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan dan memperbaiki sistem sistem yang ada.

Tujuan utama atas tahap pengembangan sistem, diantaranya:

  1. Memenuhi suatu kebutuhan pemakaian sistem (user).

  2. Memberikan gambaran yang jelas maka menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemrograman serta ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Berdasarkan 4 (empat) pengertian diatas, hingga dapat diambil kesimpulan bahwa, pengembangan merupakan suatu usaha untuk dapat mengubah dan memperbaiki sesuatu yang telah ada menjadi hal yang lebih baik secara bertahap dan pasti serta untuk meningkatkan mutu dan kualitas suatu produk atau sistem.

Definisi Registrasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Registrasi adalah suatu proses pencatatan atau pendaftaran.

Menurut Octa dan Widya[8] (2015), Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang yang memiliki profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu badan tertentu secara periodik guna mendapatkan hak dan kewenangan untuk melakukan sebuah tindakan profesional setelah memenuhi suatu syarat tertentu yang telah ditetapkan

Menurut Eni Nurkayati[9] (2014), Registrasi atau pendaftaran pada dasarnya hanya untuk memperlancar dan mempermudah dalam proses pendataan. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses registrasi sama dengan pendaftaran dari suatu proses awal atau tahapan pertama saat akan melakukan sebuah kegiatan.

Konsep Dasar Sistem

Pada bab ini, penulis akan menjabarkan tentang 4 (empat) hal, definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, kriteria sistem, antara lain:

Definisi Sistem

Sistem terdiri dari sebuah subsistem, maupun bagian yang saling berkaitan antara beberapa elemen dan komponen yang keseluruhannya tidak dapat berdiri sendiri melainkan selalu memiliki keterkaitan. Berikut ini adalah definisi dari sistem menurut 5 (lima) ahli, diantaranya :

Menurut Prof. Sri Mulyani[10] (2017:2), Sistem merupakan sebagai sekumpulan subsistem, komponen, ataupun elemen dan saling bekerja sama melalui tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Romney dan Steinbart dalam Prof. Sri Mulyani[10] (2017:2), Sistem adalah kumpulan dari 2 (dua) atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Marshall B.Romney[11] (2014:3) dapat disimpulkan bahwa sistem pada dasarnya sebuah rangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi dalam mencapai tujuan.

Menurut Fat dalam Hutahaean[12] (Hutahaean, 2015:1), Sistem adalah himpunan suatu benda abstrak atau nyata (a set of thing) yang terdiri dari suatu bagian maupun komponen yang saling berkaitan, berketergantungan, berhubungan, saling mendukung, secara seluruh untuk bersatu dalam satu kesatuan (unity) guna mencapai tujuan yang ditentukan secara efisien serta efektif.

Menurut Hutahaean[12] (2015:2), Sistem merupakan suatu jaringan kerja atas prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan guna melakukan sasaran tertentu.

Berdasarkan 5 (lima) pendapat yang telah dipaparkan diatas, guna diambil sebuah kesimpulan sistem pada intinya adalah sekumpulan unsur yang erat hubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean[12] (2015:3-5), Sistem itu dikatakan sebagai sistem yang baik memiliki karakteristik, yaitu :

  1. Komponen (Components)

  2. Sistem yang terdiri dari kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan, yang artinya saling melengkapi membentuk sebuah kesatuan. Komponen sistem terdiri atas komponen yang berupa bagian-bagian maupun subsistem dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem menggambarkan daerah yang membatasi diantara sebuah sistem dengan sistem lain serta dengan sistem luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan sebuah sistem dilihat sebagai sebuah kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan sebuah ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

  6. Lingkungan luar sistem (Environment) merupakan bagian yang berada di luar batasan sistem yang dapat mempengaruhi suatu operasi sistem. Lingkungannya pun dapat bersifat menguntungkan yang mesti tetap dijaga dan hal yang merugikan harus dikendalikan dan dijaga, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan dari kehidupan sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung atau penyambung sistem adalah Media penghubung antara subsistem satu dengan subsistem lainnya. Melalui hal ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem satu dengan subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi suatu masukan (input) untuk subsistem lain melalui suatu penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah sebuah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang serupa dengan masukan sinyal (signal input) perawatan (maintenance input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan.

  11. Keluaran Sistem (Output System)

  12. Keluaran sistem merupakan hasil dari sebuah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi sebuah keluaran yang berguna serta sisa pembuangan.

  13. Pengolahan Sistem

  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi suatu bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data guna menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran sistem

  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Sasaran dari sistem dapat menentukan input yang dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan sistem.

    Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Suatu sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena suatu sistem mempunyai sasaran yang berbeda untuk sebuah kasus yang terjadi pada sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti yang dikemukakan Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar dkk[13] (2017:193), Sebagai berikut :

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang dilihat secara kasat mata atau tidak bisa dipegang bisa juga disebut sebagai prosedur. Sistem fisik adalah sistem yang bisa dipegang serta dilihat oleh panca indera. Sistem abstrak ataupun sistem fisik sama memiliki fungsi penting yang sama. Sistem abstrak berperan penting untuk mengatur sebuah prosedur atau proses yang dapat berguna untuk sistem lain agar bisa berjalan secara optimal, lain halnya sistem fisik berperan untuk mengatur sebuah proses yang terdiri dari alat-alat atau benda-benda yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya, bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakannya adalah terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak. Jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup, tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  7. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  8. Sistem manusia adalah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia. Sedangkan sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin.

  9. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  10. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang banyak subsistem-subsistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  11. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  12. Sistem yang bisa beradaptasi merupakan sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi merupakan sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

  13. Sistem Buatan Allah/alam dan Sistem Buatan Manusia

  14. Sistem buatan Allah merupakan sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekurangannya sedikit pun dari sistem ini. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada juga bisa berubah.

  15. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  16. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk sementara waktu. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya

Tujuan Sistem

Menurut Prof. Sri Mulyani[10] (2017:7), Tujuan sistem merupakan target atau hasil akhir yang sudah dirancang oleh pembuat sistem dimana tujuan ini menjadi titik koordinat komponen-komponen sistem dalam bekerja sehingga tujuan dari sistem tersebut dapat dicapai.

Menurut Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk[13] (2017:193), Tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil dari apa yang diinginkan dan dicapai. Sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan dapat didemonstrasikan.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat ahli di atas maka dapat diartikan, bahwa Tujuan Sistem merupakan suatu target yang sudah ditetapkan pada saat sedang membangun sistem.

Ciri-ciri Sistem

Menurut Wilkinson et al dalam Prof. Sri Mulyani[10] (2017:4), Ada beberapa ciri-ciri sistem, diantaranya :

  1. Sistem mempunyai komponen-komponen

  2. Komponen-komponen sistem harus terintegrasi (saling berhubungan)

  3. Sistem mempunyai tujuan yang jelas

  4. Sistem mempunyai lingkungan

  5. Sistem mempunyai input, proses, dan output.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah. Suatu data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data dan item. Terdapat beberapa pengertian atau definisi-definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Menurut Edy Irwansyah[14] (2014:2), data adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

Menurut Susanto dalam HA. Rusdiana dan Moch Irfan[15] (2014:68), Data merupakan fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, dan pengukuran.

Menurut Gorden B. Davis dalam Hutahaean[12] (Hutahaean 2015:8), Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal, dan sebagainya.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat data diatas, maka mendapatkan kesimpulan bahwa data merupakan bahan yang berisi sebuah fakta, atau peristiwa yang diolah dan diproses menjadi suatu hal yang berguna dan bermanfaat dari sebuah informasi.

Definisi Data

Sebuah data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya :

  1. Berdasarkan Bentuknya

    1. Data Fisik, adalah sebuah data yang dapat dipegang oleh panca indera. Misalnya : Data berupa kertas dan portofolio.

    2. Data Logic, adalah sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat. Contohnya data yang terdapat dalam komputer.

  2. Berdasarkan Sifatnya

    1. Data Kuantitatif, yaitu data yang dipandang dari segi jumlah. Misalnya jumlah keseluruhan data mahasiswa yang sedang mengikuti skripsi.

    2. Data Kualitatif, yaitu data yang dipandang dari segi kualitas nya.

  3. Berdasarkan Sumbernya

    1. Data Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan.

    2. Data Eksternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.

  4. Berdasarkan Cara Memperolehnya

    1. Data Primer, yaitu data utama yang berhubungan dengan masalah data yang akan diproses.

    2. Data Sekunder, yaitu bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

  5. Berdasarkan Cakupannya

    1. Sensus

    2. Sampel

  6. Berdasarkan skala cakupannya

    1. Nomilan

    2. Ordinal

    3. Interval

    4. Rasio

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi ibarat denyut nadi yang selalu berdetak di dalam tubuh manusia, maksud istilah kalimat tersebut yaitu, informasi sangat berperan penting pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Menurut Romney dan Steinbart[16] (2015:4), informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Menurut Hutahaean[17] (2014:9), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Djahir[18] (2015:10), Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Berdasarkan sekumpulan pendapat yang dikumpulkan dan dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan sebuah data yang telah diolah dan memiliki suatu manfaat yang berguana bagi penggunanya.

Kualitas Informasi

Kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance . Penjelasan tentang suatu kualitas informasi tersebut dipaparkan, menurut Yakub dan Vico Hisbanarto[19] (2014:20) :

  1. Akurasi (Accuracy)

  2. Sebuah informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Dapat juga diartikan bahwa informasi harus harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi, kemungkinan terbanyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.. Terdapat 3 hal yang sangat berpengaruh terhadap suatu keakuratan sebuah informasi adalah:

    1. Completeness, Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.

    2. Correctness, Informasi informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.

    3. Security, Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)

  4. Informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevansi (Revelancy)

  6. Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean[17] (2014:11-12), nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri 5 (lima) macam biaya, yaitu:

  1. Biaya Perangkat Keras

  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya untuk Analisis

  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan

  6. Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  7. Biaya Perubahan

  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya Operasi

  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat 3 (tiga) macam suatu pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Atyanto Mahatmyo[20] (2014:6), Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna.

Menurut Hutahaean[12] (2015:13), Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut John F. Nash dalam Djahir[18] (2015:14), Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas, atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Berdasarkan 3 (tiga) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa “Suatu sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa proses yaitu pengumpulan, pemasukan, pengolahan, pemrosesan data, penyimpanan, pelaporan dan pengendalian sehingga tercapai suatu informasi yang dapat mendukung suatu pengambilan keputusan di dalam organisasi untuk dapat mencapai suatu tujuan dan sasaranya”.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto dalam dalam buku Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen[21] (2014:52), ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada :

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang Diberikan

  4. Arsitektur Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:36), sistem informasi merupakan susunan yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen sistem informasi terdiri dari 5 (lima), yaitu  :

  1. Blok masukan (input block), blok masukan memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, dan metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok teknologi (technology block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan data, mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  3. Blok model (model block), blok model terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik untuk memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

  4. Blok keluaran (output block), blok keluaran merupakan keluaran atau informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen.

  5. Blok data (database block), blok basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

Sebagai sebuah sistem, 5 (lima) komponen tersebut masing-masing saling berkaitan dan saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran bersama.

Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960-an. Secara umum sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem informasi manajemen juga dikenal dengan ungkapan lain, seperti "sistem Informasi", "sistem pemrosesan informasi", "sistem informasi dan pengambil keputusan". Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu unit atau badan khusus yang bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang dirumuskan menjadi suatu informasi.

Menurut O'Brien dalam Rusdiana[15] (2014:1), sistem informasi manajemen adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (I) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

Menurut Abdul Kadir dalam Rusdiana[15] (2014:2) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Berdasarkan 2 (dua) pendapat yang dipaparkan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Online

Definisi Online

Daring (bahasa Inggris: online) dan luring (bahasa Inggris: offline) memiliki makna tertentu dalam hal teknologi komputer dan telekomunikasi. Secara umum, "online" menunjukkan keadaan terhubung, sementara "offline" menunjukkan keadaan terputus.

Menurut Khanna Tiara dan Tuti Nurhaeni[22] (2016:66), Online adalah jika kita sedang terhubung dengan internet, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet. Dengan internet kita dapat menerima dan mengakses informasi dalam berbagai format dari seluruh penjuru dunia. Kehadiran internet juga dapat memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan dan informasi lainnya, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya situs web yang menyediakan media pembelajaran dan sebuah pelayanan yang semakin mudah.

Menurut Qurotul Aini[23] (2018), Media Online sangatlah penting guna memberikan suatu solusi dan merupakan salah satu alat bantu yang cukup baik dalam menangani sistem yang belum optimal (manual).

Menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT[24] (2014) secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi atau terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:

Berdasarkan 2 (dua) definisi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian online sangat luas, dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

  1. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik. .

  2. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. .

  3. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Definisi Internet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia[25] (KBBI), Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit.

Menurut Bob Schmidt dalam JUD[26] (2016:81), Internet adalah sebuah media advertising model baru, dan sama halnya dengan direct mail, dll.

Menurut Irwansyah[14] (2014:25), Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem Global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Internet adalah sebuah jaringan komputer yang dapat diakses di seluruh penjuru dunia.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Fristanto[27] (2014:37), Website merupakan media penyampaian informasi atau sebagai media promosi yang efektif dan efisien, yang dapat dijelajah dimanapun selama tersambung ke jaringan internet.

Menurut Taufik Ginanjar[28] (2014:5), website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi.

Berdasarkan 2 (Dua) pengertian website diatas menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa website adalah rangkaian halaman yang memuat berbagai informasi yang beragam dan dapat diakses secara terbuka dengan bantuan jaringan internet.

Jenis-Jenis Website

Menurut Adi Sumaryadi[29] (2014:4), web dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri. Jenis website berdasarkan sifatnya:

  1. Website Dinamis, merupakan website yang contentnya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat web menjadi dinamis adalah Content Management System (CMS). Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali diubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat penting. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi

Definisi Asosiasi

Menurut Endang Hilmi[30] (2015) Asosiasi adalah suatu komunitas yang khusus, dengan kondisi yang sama dan berulang di beberapa lokasi.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan Asosiasi adalah tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Lembaga Sosial. Lembaga dengan asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengertian yang berbeda. Lembaga yang tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tata tertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara lembaga berwujud abstrak.

Asosiasi merupakan suatu perkumpulan bersama beberapa individu yang memiliki ikatan. Atau dapat dijaga dikatakan asosiasi merupakan kelompok sosial yang memiliki tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan tersebut.

Konsep Dasar Wordpress

Definisi WordPress

Gambar 2.2. Logo WordPress
(Sumber : http://youvalkatz.com/)

Menurut Krisianto[31] (2014:1-2), WordPress adalah salah satu CMS (Content Management System) yang paling banyak digunakan.

Dikutip dari Wordpress.org, WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantik, yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan.

Dikutip dari Wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

Plugins Wordpress

Menurut Krisianto[31] (2014:11), Plugin adalah fitur WordPress untuk membuat website agar mempunyai fungsi khusus. Plugin berupa file program yang bisa di instal di WordPress. Plugin disediakan oleh WordPress maupun dari pihak ke-3.

Tersedia berbagai macam plugin dengan fungsi nya masing-masing. Misalnya: plugin SEO, plugin untuk mencegah spam, plugin jejaring sosial, dan lain sebagainya.

Kelebihan Wordpress

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Kemudahan dalam menggunakan fitur-fitur yang disediakan.

  2. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

  3. Sederhana dan mudah dipelajari.

  4. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

  5. Tersedia banyak tema dan templete gratis yang dapat mempercantik tampilan website.

  6. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

  7. Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Sejarah WordPress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari WordPress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

Definisi Dashboard

Menurut Dewi, dkk[32] (2015:3), Dashboard merupakan tampilan data yang bersifat informatif dan interaktif yang ditujukan bagi penggunanya agar mengetahui kondisi perusahaannya atau departemennya sesuai dengan pilihan yang tersedia.

Menurut I Made Aryata[33] (2016:35), Dashboard merupakan sistem yang menampilkan informasi secara visual dan dinamis, yang dapat diketahui oleh semua pihak sehingga dapat digunakan oleh semua pihak untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Mita Rohayati[34] (2014:2), Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Dashboard dapat dinyatakan sebagai sebuah tampilan yang dapat berupa diagram dan grafik yang menyajikan suatu informasi penting dari sebuah sistem secara ringkas, informatif dan akurat .

Konsep Dasar Pembayaran

Definisi Pembayaran

Dalam undang-undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia ( Pasal 1 ayat 6 hal.3 ) yang berbunyi: suatu sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, mekanisme dan lembaga yang digunakan untuk melaksanakan suatu pemindahan dana untuk memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lain.

Menurut Alam S dalam Kezia Caroline[35] (2014), Sistem pembayaran adalah sebuah cara yang telah disepakati untuk melakukan transfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.

Berdasarkan 2 (Dua) kutipan peneliti diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, sistem pembayaran adalah sebuah media yang dapat digunakan guna pemindahan sejumlah nilai guna berupa nominal mata uang yang secara beragam baik secara langsung ataupun melalui media perbankan yang saling berhubungan dari satu pihak ke pihak lain.

Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran

Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

  1. Aman berarti segala resiko yang terjadi dalam sistem pembayaran seperti resiko kredit, resiko likuiditas, resiko yang mesti dapat dikelola serta dimitigasi dengan baik oleh seluruh penyelenggaraan sebuah sistem pembayaran.

  2. Prinsip efisiensi dalam hal ini menekankan bahwa suatu penyelenggaraan sistem pembayaran mesti dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang akan ditanggung oleh masyarakat dapat lebih murah dikarenakan naiknya angka skala ekonomi.

  3. Kemudian suatu prinsip kesetaraan akses guna mengandung arti bahwa BI (Bank Indonesia) tidak menginginkan terjadinya praktek monopoli dalam penyelenggaraan sebuah sistem yang akan menghambat pemain lain untuk masuk

  4. Terakhir adalah suatu kewajiban untuk penyelenggara dalam sistem pembayaran agar memperhatikan aspek perlindungan seorang konsumen.

Definisi Midtrans

Menurut Calvine dan Alexander[36] (2017) Midtrans adalah sebuah payment yang memiliki fitur untuk mempermudah melakukan pengujian pembayaran. Dengan memasukkan kode transaksi dan menekan tombol bayar, maka transaksi sudah terbayar dengan cara yang mudah.

Selain itu Midtrans adalah salah satu payment gateway yang memfasilitasi kebutuhan para pebisnis online dengan memberikan pelayanan berbagai cara pembayaran. Pelayanan tersebut memungkinkan para pelaku industri lebih mudah beroperasi dan meningkatkan penjualan. Metode pembayaran yang disediakan adalah card payment, bank transfer, direct debit, e-wallet, over the counter, dan lain-lain.

Selain mengoptimalkan berjalannya sebuah bisnis online, adanya Midtrans juga memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang suka berbelanja online karena berbagai pilihan cara pembayaran. Midtrans menawarkan kepada para pebisnis online fitur sistem analisis data untuk mengelola risiko, dan sistem chat kepada para pelanggan untuk menambah volume transaksi. Beberapa e-commerce yang bergabung dengan Midtrans adalah Blibli.com, Sribulance.com, Travelio.com, Matoa.com dan e-commerce besar lainnya.

Definisi Google Drive atau Rinfo Drive

Gambar 2.3. Logo Google Drive
Sumber : (https://www.google.com/drive/)

Menurut Ni’Matussholliha[37] (2016:12), Google Drive adalah layanan berbasis komputasi awan yang dapat digunakan untuk membuat, membagi, mengkolaborasikan, dan menyimpan data hingga 1 terabyte (1 TB).

Menurut Rahardja, dkk (2014:108), Google Drive atau Rinfo Drive merupakan sebuah platform untuk menyimpan dan membagikan (share) beberapa file, termasuk dokumen, video, gambar, dan file lainnya.

Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Google Drive atau Rinfo Drive adalah sebuah tools yang terdapat pada Rinfo (Raharja.Info) yang di dalamnya dapat memuat banyak tools yang dengan mudah digunakan untuk menyimpan sebuah file bahkan dalam ukuran besar.

Definisi Google Form atau Rinfo Form

Gambar 2.4. Logo Google Form
Sumber : (https://idcloudhost.com/mengenal-google-form-untuk-kebutuhan-survey-anda/)

Menurut Rahardja, dkk[38] (2016:35), Rinfo Form atau Google Form adalah salah satu aplikasi yang disediakan oleh Google pada Rinfo untuk membuat berbagai aplikasi Form.

Menurut Rahardja, dkk (2014:109), Rinfo Form atau Google Form merupakan ekstensi khusus dari Google Sheets. Dengan Form, pengguna dapat membuat dokumen formulir untuk dipublikasikan ke web.

Menurut Handayani, dkk[39] (2016:3), Rinfo Form merupakan salah satu aplikasi yang bersifat umum, rinfo form dapat digunakan secara gratis tanpa harus membayar dan harus memiliki akun rinfo agar dapat terhubung dengan rinfo form.

Dapat ditarik sebuah kesimpulan berdasarkan 3 (tiga) definisi google form atau rinfo form merupakan sebuah platform aplikasi yang diadopsi langsung dari google form yang merupakan bagian dari Rinfo Drive dan merupakan eksistensi yang dikhususkan untuk pribadi raharja.

Definisi Google Sheets atau Rinfo sheets

Gambar 2.5. Logo Google Sheets
(Sumber : https://www.google.com/sheets/about/)

Menurut Rahardja, dkk (2014:108), Rinfo Sheet merupakan aplikasi untuk membuat spreadsheet dan dapat dikerjakan secara bersama-sama dengan orang lain. Rinfo sheet dapat berguna sebagai sebuah database bagi Rinfo Form karena Form yang telah diisi dan telah digunakan dapat terekam dengan baik dalam sebuah Rinfo Spreadsheet response.

Menurut Handayani, dkk[39] (2016:3), Rinfo sheet adalah program aplikasi yang digunakan untuk menganalisis sebuah data dalam bentuk tabel.

Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Google sheet atau Rinfo sheet merupakan sebuah aplikasi sejenis Microsoft Excel dalam format online yang digunakan untuk menganalisis data yang tersimpan secara otomatis dari Form.

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo[40] (2015:166), Elisitasi suatu analisa untuk kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak (RPL).

Menurut Saputra[41] (2012:51), Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

  5. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Elisitasi merupakan sebuah metode analisa yang terdiri dari berbagai tahapan, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, serta Final Draft Elisitasi.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Ariessanti, dkk[42] (2015:2), Analisa SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi yang mengandung empat bagian yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), ancaman (threats).

Menurut Fathur Rohman[43] (2014:13), Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi, serta peluang (opportunities) dan ancaman/tantangan (threats) eksternal suatu organisasi/proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats).

Berdasarkan 2 (dua) definisi Analisa SWOT diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Analisa SWOT merupakan metode analisa yang di dalamnya mencakup 4 (empat) bagian utama di dalamnya yaitu, kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses) yang merupakan faktor internal, serta Peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang merupakan faktor internal.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Susilowati[44] (2017), Unified Modelling Language (UML) merupakan sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti[45] (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Langkah-Langkah Penggunaan UML

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti[45] (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassigmen setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual perangkat lunak siap dirilis.

Jenis-Jenis Diagran UML

Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer[46] (2017:185), CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Dewi, Zara Rizq, Azzindani Trisna, Candra Ahmadi dan I Gede Suardika[47] (2015 : 2), “Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali pengetahuan atau ilmu dari sumber-sumber seperti buku, karya tulis, diktat catatan kuliah, serta beberapa sumber lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian”.

Menurut Rosyidhana[48] (2014 : 3), “Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca sumber-sumber tertulis yang ada seperti buku atau literatur yang menjelaskan tentang landasan teori.”

Dari 2 (dua) penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa literature review (Penelitian sebelumnya) merupakan sebuah survey literatur tentang suatu penemuan yang telah dilakukan oleh seorang peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan erat dengan topik penelitian. Literature review bukan hanya mengumpulkan sebuah jurnal atau sebuah hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang suatu tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang suatu diskusi atau tanggapan seorang peneliti atau penulis tentang literatur review.

Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan hasil atau jurnal penelitian yang sangat mendukung serta tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan sebuah gambaran atau benang merah suatu permasalahan yang dihadapi lebih detail serta mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran atau berbeda pemikiran.

Langkah-langkah Literature Review

Dalam melakukan suatu kajian literature review ini, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan dan diperhatikan, sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi suatu kesenjangan (identify gaps) sebuah penelitian.

  2. Menghindari atau membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga dapat banyak menghemat tenaga dan waktu serta menghindari sebuah kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan sebuah metode yang telah dilakukan dan relevan terhadap sebuah penelitian ini.

  4. Meneruskan pencapaian penelitian yang sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang ingin dilakukan dapat dibangun dengan baik di atas platform suatu pengetahuan dan ide yang telah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang mengerjakan dan ahli diarea suatu penelitian yang dianggap sama sehingga dapat terjalin dalam komunitas yang dapat memberikan suatu kontribusi sumber daya yang sangat berharga.

Literature Review

Terdapat 10 (sepuluh) penelitian yang sebelumnya memiliki suatu korelasi yang searah dengan penelitian yang ingin dibahas dalam laporan skripsi ini, yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Haigang Sui, Zhina Song, Dongsheng Gao dan Li Hua[49] (2017), yang berjudul Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation. Penelitian ini menjelaskan Registration plays an important role in many practical problems in diverse fields such as medical, remote sensing, and computer vision. The basic purpose of image registration is to obtain the finest geometrical and radio-metrically aligned image from temporal or multi-modal image sensors. In this paper, a novel stable shape feature-based image registration method has been proposed by matching the stable region with a set of rotations, scale invariant features, and multi-scale image segmentation is used to obtain the matching areas. This algorithm firstly converts images into image objects by multi-scale segmentation and convexity model restriction. Then these reliable and stable image regions are used as matching unit rather than points or lines. Experiments show the algorithm proposed in this paper is not sensitive to rotation and resolution distortion, which can accomplish image registration automatically.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Edgar R. Arce Santana, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez[50] (2017), Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology. Penelitian ini menjelaskan New framework for multimodal image registration is proposed based on the expectation–maximisation (EM) methodology. This framework allows to address simultaneously parametric and elastic registrations independently on the modality of the target and source images without making any assumptions about their intensity relationship. The EM formulation for the image registration problem leads to a regularised quadratic optimisation scheme to compute the displacement vector field (DVF) that aligns the images and depends on their joint intensity distribution. At the first stage, a parametric transformation is assumed for the DVF, where the resulting quadratic optimisation is computed recursively to calculate its optimal parameters. Next, a general unknown deformation models the elastic part of the DVF, which is represented by an additive structure. The resulting optimisation process by the EM formulation results in a cost function that involves data and regularisation terms, which is also solved recursively. A comprehensive evaluation of the parametric and elastic proposals is carried out by comparing to state-of-the-art algorithms and images from different application fields, where an advantage is visualised by the authors’ proposal in terms of a compromise between accuracy and robustness.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh AE Holton, dkk[51] (2015) yang berjudul Reciprocity and the News: The Role of Personal and Social Media Reciprocity in News Creation and Consumption. Penelitian ini menjelaskan As journalists and audiences increasingly interact via social media spaces online, scholars have begun to explore the varying forms of information and relational exchanges between them. Building on an emerging thread of research that examines the potential role of reciprocity in such encounters, this study examines how reciprocity, as a key ingredient of online communities, might stimulate audiences' consumption and creation of content, including news content.

  4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Syamsudin Noor[52] (2014), yang berjudul “Penerapan Analisa SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang”. Dalam penelitian ini berisi tentang Secara konsep manajemen strategi dimulai dengan penyesuaian perusahaannya dengan lingkungan kepada kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari perusahaan tersebut, atau yang dikenal sebagai analisis SWOT. Analisis SWOT mengidentifikasikan faktor internal perusahaan sebagai kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal perusahaan sebagai peluang dan ancaman.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati[53] (2017), penelitian ini berjudul “Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang official site Raharja masih belum mampu menyediakan informasi yang akurat untuk mahasiswa dari setiap jurusan, contohnya mahasiswa jurusan Sistem Komputer. Penelitian ini dilakukan atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan. Dengan dukungan 4 (empat) metode penelitian yang dibatasi dengan 4 (empat) ruang lingkup. Tahap identifikasi implementasi penelitian dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Alternatif pemecahan masalahnya adalah official site Jurusan Sistem Komputer, sebuah official site yang dikhususkan bagi dosen dan mahasiswa jurusan Sistem Komputer dengan url sk.raharja.ac.id.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Huimin Wang dan Guang Hong Yang[54] (2018), Penelitian ini berjudul Fault Detection Approaches for Fuzzy Large-Scale Systems With Unknown Membership Functions. Penelitian ini membahas Investigates the decentralized fault detection (FD) problem within a type of nonlinear large-scale systems under the parameter uncertainties constraints. First of all, a nonlinear system is treated as the T-S fuzzy large-scale model with unknown membership functions. Then, a switching method is employed in the FD filter integration. Combining the local measurements of each subsystem and the lower and upper bounds information collected from the unknown membership functions, a new decentralized FD filter is built. A cyclic-small-gain condition is introduced to guarantee that the resulted augmented FD system is asymptotically stable with a satisfying H∞ performance. The comparison results show that the proposed switching-type decentralized FD filter can achieve a better FD performance than linear filters. Finally, the validity and superiority of the proposed method are verified with two examples.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Xuerong Li, Hongli Dong ,Zidong Wang dan Fei Han[55] (2018), Penelitian ini berjudul Set-Membership Filtering for State-Saturated Systems with Mixed Time-Delays under Weighted Try-Once-Discard Protocol. Penelitian ini menjelaskan Membership filtering problem for a class of time-varying state-saturated systems with mixed time-delays under the communication protocol. Under the WTOD protocol, only the sensor node with the largest measurement difference is allowed to access the shared communication network at each transmission instant. The purpose of the problem addressed is to design a set of set-membership filters such that, in the simultaneous presence of mixed time-delays, state saturation, WTOD protocol and bounded noises, the filtering error dynamics is confined to certain ellipsoid regions.

  8. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Kahfi (2014), Penelitian ini berjudul “Analisa Sistem informasi dan Penerimaan Siswa Baru pada Sekolah Menengah Atas Nusa Putra”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebuah prosedur dan kendala yang ada pada sistem Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menangah Atas Nusa Putra.

  9. Penelitian yang telah dilakukan oleh Calvine Jardinia Tanuwidjaja dan Alexander Setiawan[36] (2017), Penelitian ini membahas tentang sebuah “Perancangan dan Pembuatan Website E-Commerce pada Toko Aksesoris Komputer di Surabaya”. Midtrans adalah sebuah payment yang memiliki fitur untuk mempermudah melakukan pengujian pembayaran. Dengan memasukkan kode transaksi dan menekan tombol bayar, maka transaksi sudah terbayar dengan cara yang mudah.

  10. Penelitian yang telah dilakukan oleh Untung Rahardja, dkk[56] (2018), Penelitian ini membahas tentang sebuah “Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi” Mailchimp dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi di Perguruan Tinggi Raharja baik seputar perkuliahan ataupun promosi kampus yang bertujuan mengajak untuk mahasiswa ikut serta dalam mempromosikan kampus kepada teman atau keluarga selain itu Mailchimp juga dapat digunakan untuk menyampaikan informasi pembayaran atau informasi penting lainnya, Tampilan Mailchimp yang menarik bukan hanya berisi tentang rangkaian kata namun gambar yang dapat menarik perhatian para pembaca untuk melihat informasi apa saja yang terdapat pada Mailchimp tersebut. Dengan demikian Mailchimp sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem pelayanan kampus khususnya bagi mahasiswa.

Tujuan Literature Review

Adapun tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.


BAB III
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Gambar 3.1. Logo APTISI
(Sumber : http://www.aptisi.or.id)

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) adalah organisasi profesi yang beranggotakan seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan seluruh Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (BHP-PTS) di seluruh Indonesia. APTISI berkedudukan di Jakarta.

Pendiriannya ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) ke-IV yang diselenggarakan di Jakarta pada tangga 1-3 Maret 1999. Dalam MUNAS tersebut diputuskan untuk mengubah nama organisasi yang dulunya berbentuk “Badan Musyawarah” menjadi organisasi baru yang berbentuk Asosiasi dengan nama “Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia” dan disingkat APTISI. Dengan demikian, APTISI adalah organisasi baru yang secara historis mempunyai misi dan tujuan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan tujuan organisasi BM-PTSI yang didirikan pada tahun 1984 di Jakarta.

Organisasi APTISI telah terdaftar di Direktorat Jenderal Sosial Politik, Depdagri Nomor 123 tahun 1999/VIP.

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mewakili aspirasi lebih dari 3000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, selain berkomitmen menyusun program-program untuk memajukan PTS dan pendidikan nasional juga memposisikan diri sebagai mitra kritis pemerintah dalam pembangunan bangsa baik yang berkaitan dengan dengan masalah pendidikan maupun masalah sosial kemasyarakatan.

Sejarah Singkat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Tabel 3.1. Visi APTISI
Tabel 3.2. Misi APTISI

Tujuan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki tujuan yang terangkum di bawah ini :

  1. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, serta berwawasan kebangsaaan dan berdaya saing global.

  2. Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

  3. Memelihara dan menegakkan akuntabilitas anggota di masyarakat.

  4. Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa, dan bangsa

Struktur Organisasi

Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka – kerangka hubungan antara fungsi bagian – bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah organisasi lainnya, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dalam manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3. Ketua Umum
Tabel 3.4. Dewan Penasihat
Tabel 3.5. Dewan Pembina
Tabel 3.6. Dewan Pertimbangan
Tabel 3.7. Sekretaris
Tabel 3.8. Bendahara
Tabel 3.9. Koordinator Wilayah
Tabel 3.10. Pengurus Harian
Tabel 3.11. Ketua Divisi

Ketua divisi merupakan sosok pemimpin pada suatu divisi yang bisa menggerakkan semua roda kegiatan tugas dan fungsi pada sebuah divisi yang telah ditujunya. Biasanya seorang ketua divisi akan dibantu oleh wakil ketua divisi sehingga pekerjaan bisa menjadi lebih efektif. Tabel diatas tugas dan tanggung jawab dari ketua divisi.

Keanggotaan APTISI

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) memiliki 13 (tiga belas) wilayah yang tersebar di seluruh daerah. 13 (tiga belas) wilayah yang tergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif. Berikut ini adalah 13 (tiga belas) wilayah yang bergabung dalam kepengurusan APTISI merupakan wilayah yang aktif yaitu:

  1. Wilayah I-A Sumatera Utara

  2. Wilayah I-B NAD

  3. Wilayah II-A Sumatera Selatan

  4. Wilayah II-B Bengkulu

  5. Wilayah II-C Lampung

  6. Wilayah III DKI Jakarta

  7. Wilayah IV-A Jawa Barat

  8. Wilayah IV-B Banten

  9. Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta

  10. Wilayah VI Jawa Tengah

  11. Wilayah VII-A Jawa Timur

  12. Wilayah VII-B Bali

  13. Wilayah VIII-A NTT

  14. Wilayah VIII-B NTB

  15. Wilayah IX-A Sulawesi

  16. Wilayah IX-B Manado

  17. Wilayah X-A Sumatera Barat

  18. Wilayah X-B Jambi

  19. Wilayah X-C Riau

  20. Wilayah X-D Kepulauan Riau

  21. Wilayah XI-A Kalimantan

  22. Wilayah XI-B Kalimantan Timur

  23. Wilayah XII-A Ambon dan Ternate

  24. Wilayah XII-B Irian Jaya

  25. Wilayah XII-C Papua Barat

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa suatu sistem berjalan yang ada pada saat ini, penulis dapat melakukan sebuah penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai sebuah penggambaran pada sistem yang berjalan tersebut. Dimana dalam suatu sistem yang berjalan saat ini masih dilakukan secara konvensional. Calon anggota harus mengisi sebuah formulir lalu langsung menyerahkan sebuah berkas persyaratan secara manual dalam diartikan belum terkomputerisasi. Dengan adanya berkas yang diserahkan ke divisi organisasi dan keanggotaan dalam keadaan berkas yang berisi sebuah data-data tersebut yang harus di input. Lalu penginputan data dengan berkas yang ada dengan sistem konvensional ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan perkembangan sebuah sistem dan teknologi saat ini, seharusnya asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia dapat dilakukan serta diakses secara online dengan adanya sebuah official site.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem merupakan kegiatan yang berjalan dan telah terstruktur dalam pelaksanaan sebuah proses, dalam sistem kelancaran setiap pengolahan data, ataupun bentuk aktifitas apabila telah didukung oleh prosedur yang baik serta tepat, maka sistem yang berjalan tampak telah teratur serta output yang dihasilkan akan lebih baik. Adapun sistem yang berjalan pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia secara khusus dalam hal pendaftaran anggota menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Rancangan Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisa suatu sistem yang sedang berjalan, peneliti sekaligus penulis menggunakan sebuah program UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan sebuah proses dengan berurut dalam pendaftaran anggota APTISI yang berjalan saat ini.

Flowchart Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3. Flowchart Sistem yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3. Mengenai suatu sistem flowchart yang berjalan, yaitu terdiri dari :

  1. 2 (Dua) simbol Terminal yang merupakan sebuah awalan / start dan selesai / finish untuk mengawali dan mengakhiri suatu aktivitas dalam skema atau alur sistem pendaftaran anggota secara manual.

  2. 3 (Tiga) simbol input output yaitu sebagai proses pendaftaran dengan melengkapi berkas- berkas, admin memberikan formulir pendaftaran, dan mendapatkan surat persetujuan dan nomor anggota bagi yang diterima .

  3. 2 (Dua) simbol manual operation yang dapat menunjukkan bahwa pengolahan yang dilakukan masih secara manual atau tidak terkomputerisasi

  4. 1 (Satu) simbol Proses yang merupakan aktivitas pengolahan yang telah dilakukan secara terkomputerisasi.

  5. 1 (Satu) Decision yang berperan sebagai sistem pemilihan suatu proses diterima atau tidak diterima.

Rancangan Sistem yang Berjalan pada Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan suatu diagram yang mempresentasikan use cases, aktor, dan dependencies sebuah proyek dimana tujuan atas diagram ini adalah untuk menjelaskan suatu konsep hubungan antara sistem dengan dunia luar. (Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., 2017:245)[10].

Maka dapat diambil sebuah kesimpulan Use Case Diagram suatu representasi antara sitem dengan aktor atau sebaliknya. Berikut ini adalah gambaran Use Case Diagram sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia.

Gambar 3.4. Use Case Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Use Case Diagram yang telah berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. Suatu sistem yang mencakup seluruh kegiatan penerimaan calon anggota baru.

  2. 3 aktor di antaranya : Calon Anggota, Divisi Organisasi dan Keanggotaan, dan Ketua APTISI.

  3. 6 use case yang biasa dilakukan oleh aktor yaitu dengan datang langsung, melengkapi berkas, mengisi formulir pendaftaran, mengembalikan formulir pendaftaran, membuat laporan penerimaan anggota baru, menerima surat persetujuan dan mendapatkan nomor anggota.

Skenario use case diagram :

  1. Calon anggota

    1. Melakukan pendftaran dengan membawa berkas data diri yang diperlukan

    2. Melengkapi berkas yang diperlukan

    3. Melakukan transfer pembayaran biaya registrasi anggota ke bank yang telah ditunjuk oleh aptisi pusat

    4. Menjadi dan menerima kartu anggota

  2. Admin

    1. Menerima pendaftar atau calon anggota

    2. Melakukan validasi berkas dan data diri pendaftar

    3. Menerima bukti transfer biaya pernikahan dari pendaftar

    4. Menyerahkan berkas data diri anggota kepada divisi organisasi dan keanggotaan

  3. Divisi organisasi dan keanggotaan

    1. Menerima laporan anggota dari Admin

Rancangan Sistem yang Berjalan pada Sequence Diagram

Berikut ini adalah gambaran use case sistem penerimaan anggota baru pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia :

Gambar 3.5. Sequence Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan pada gambar Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 3 Aktor yang melakukan kegiatan yaitu : Calon anggota, Admin dan Divisi organisasi dan keanggotaan

  2. 2 Control lifeline yang digunakan yaitu : Formulir, Laporan

  3. 7 Massage yang ada dalam sebuah sitem pendaftaran yaitu : Melengkapi berkas yang diperlukan, Memberikan formulir pendaftaran, Mengisi formulir pendaftaran, Mengembalikan Formulir Pendaftaran, Memberikan surat persetujuan anggota, Membuat laporan anggota baru, Membuat laporan anggota

Rancangan Sistem yang Berjalan pada Activity Diagram

Gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan pada gambar Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 (satu) Intial Node, objek yang diawali.

  2. 14 (Empat belas) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 (satu) Final node, objek yang diakhiri.

  5. 3 (tiga) Vertical Swimlane mencerminkan pihak yang terlibat meliputi calon anggota, admin dan divisi Organisasi dan keanggotaan

Metode Analisa SWOT

Dalam menganalisa penelitian ini menggunakan sebuah metode analisa SWOT untuk mengetahui dan mengevaluasi suatu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada suatu sistem yang sehingga mampu menyampaikan sebuah sistem informasi yang diinginkan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia.

Tabel 3.12. Analisa SWOT Sistem Berjalan

Untuk menentukan suatu strategi yang akan direalisasikan dan mengembangkan suatu kekuatan internal yang berjalan serta memanfaatkan sebuah peluang guna mengatasi berbagai ancaman dari eksternal, maka dibutuhkan adanya suatu pengembangan strategi SWOT yang terdiri dari 4 (empat) strategi diantaranya yaitu SO (Strength Opportunities) yaitu kekuatan dan peluang, WO (Weakness Opportunities) yaitu kekuatan dan kelemahan, ST (Strength Threat) atau kekuatan dan ancaman, serta WT (Weakness Threat) yaitu kelemahan dan ancaman. Berikut adalah sebuah matriks analisa SWOT dalam sistem pendaftaran anggota yang telah berjalan di asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia:

Tabel 3.13. Matriks SWOT Sistem yang Berjalan

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada kantor APTISI sistem yang saat ini digunakan sudah sangat baik dan terkomputerisasi hanya saja pada beberapa bagian masih terdapatnya yang pengoperasian yang dilakukan secara konvensional sehingga dapat dikatakan masih kurang efisien serta efektif. dan kesulitan dalam mencari suatu data laporan pendaftaran anggota, serta cukup dapat membuat pekerjaan yang memakan banyak waktu dalam membuat data laporan pendaftaran anggota.

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan suatu program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan sebuah prosedur dan sebuah proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

  1. Analisis Masukan

  2. Nama Masukan : Berkas Calon Pendaftar

    Fungsi : Sebagai data awal proses pendaftaran anggota

    Sumber : Calon anggota

    Media : Kertas

    Frekuensi : Setiap ada permohonan

    Keterangan: Berisi identitas Calon Anggota

  3. Analisis Proses

  4. Nama Modul: Pencatatan Anggota

    Masukan : Menerima berkas Calon anggota

    Keluaran : Surat pernyataan menjadi anggota

  5. Analisis Keluaran

  6. Nama Keluaran : Laporan anggota

    Fungsi : Sebagai laporan anggota yang sudah dilaksanakan

    Media : Kertas

    Distribusi : Divisi Organisasi kepada Ketua APTISI

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap proses pendaftaran anggota yang ada di Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia terdapat masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan, sebagai berikut :

  1. Sistem masih dilakukan secara konvensional dalam artian masih dalam sistem tulis menulis dalam sebuah dokumen sehingga terdapat kemungkinan masih terjadinya penumpukan dokumen atau berkas-berkas laporan pendaftaran calon anggota.

  2. Divisi keanggotaan dan organisasi akan mengalami kesulitan dalam mengetahui data mengenai siapa saja pendaftar yang telah melakukan pembayaran maupun yang belum.

  3. Dalam suatu proses pencarian data sebuah laporan pendaftaran anggota masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena datanya masih dalam bentuk lembaran-lembaran kertas.

Alternatif Pemecah Masalah

Setiap sistem pasti mempunyai batasan suatu sistem (boundary) yang dijadikan pemisahan suatu sistem dengan lingkungan luar. Kesatuan luar adalah kesatuan sistem yang dapat berupa organisasi, sistem atau orang lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat dari sebuah permasalahan yang terjadi dalam proses pendaftaran pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, maka dibutuhkan suatu pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan official site aptisi.or.id untuk proses pendaftaran secara online agar dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

  2. Mengembangkan official site aptisi.or.id agar lebih informatif mengenai prosedur pendaftaran, dengan tampilan yang user friendly.

  3. Membuat form update data anggota yang mudah digunakan dan memiliki olahan data anggota.

User Requirement

Pada User Requirement ini terdapat Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, dan Final Draft Elisitasi.

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I adalah suatu daftar yang didapat dari suatu pengumpulan data yang berasal dari terjun kelapangan sehingga mendapatkan hasil observasi dan hasil wawancara mengenai kelemahan atau kekurangan sistem yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang belum dapat terpenuhi sesuai dengan keinginan stakeholder pada saat wawancara berlangsung. Berikut adalah elisitasi tahap I :

Tabel 3.14. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II merupakan Hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan dengan metode Mandatory, Desirable, dan Inessential (MDI).

Keterangan :

M - Mandatory : Dibutuhkan atau penting

D - Desirable : Tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

I - Inessentiall : Tidak dibutuhkan atau di luar sistem

Tabel 3.15. Elisitasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Elisitasi Tahap III adalah suatu hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan sebuah langkah eliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Yang selanjutnya, semua requirement tersisa diklasifikasikan kembali dengan sebuah metode Technical, Operational, dan Economic (TOE).

Keterangan :

  1. T artinya Technical. Bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

  4. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

  5. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  6. H (High) : Sulit untuk dikerjakan.

Tabel 3.16. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi.

Tabel. 3.17. Elisitasi Tahap Final

BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Setelah penulis melakukan suatu analisa dan sebuah penelitian mengenai prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan pada saat ini di asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, penulis mengetahui bahwa proses pendaftaran anggota yang dilakukan masih menggunakan cara konvensional, dan tidak terdapatnya prosedur yang jelas mengenai proses pendaftaran ini sehingga prosesnya masih tidak terstruktur dengan baik. Maka dengan permasalahan yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini, tahapan berikutnya adalah membahas mengenai suatu sistem yang diusulkan guna menerapkan Official Site Aptisi.or.id untuk bisa dijadikan sebagai sebuah wadah dalam proses pendaftaran anggota secara online, yang memiliki tujuan untuk mengurangi serta mengatasi suatu permasalahan yang ada serta dapat memudahkan calon anggota, dosen, rektor ataupun masyarakat umum yang ingin mendaftarkan diri menjadi anggota aptisi dimana saja dan kapan saja tanpa mesti datang ke kantor aptisi untuk bertatap muka dan mendaftarkan langsung.

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dibutuhkan adanya suatu perancangan sistem guna menyempurnakan suatu sistem yang lama. Dalam menganalisa sebuah prosedur sistem yang diusulkan ini menggunakan Flowchart, dan Unified Modelling Language (UML), serta (Hirarchy Plus Input Process Output) HIPO untuk menggambarkan suatu rancangan prosedur serta proses sistem yang diusulkan.

Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart Proses Pendaftaran Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Flowchart Proses Pendaftaran Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari alur berupa gambar diatas merupakan sebuah flowchart proses Pendaftaran Anggota yang diusulkan terdiri dari :

  1. 2 (Dua) simbol terminal yang berperan sebagai pembuka dan penutup atau Start dan End pada sebuah aliran tahapan proses flowchart.

  2. 5 (Lima) simbol proses yang dapat menggambarkan sebuah tindakan yang dilaksanakan dengan komputer yaitu akses official site aptisi.or.id, mengisi form pendaftaran anggota, menerima email notifikasi transaksi pembayaran, melakukan pembayaran, dan menerima email notifikasi pembayaran jika berhasil. dimana hal ini menyatakan bahwa user perlu mengakses official site aptisi.or.id terlebih dahulu kemudian mengarah pada sebuah form pendaftaran anggota untuk dapat mengisi form pendaftaran anggota, setelah checkout pendaftaran anggota lalu user akan mendapatkan email notifikasi biaya transaksi pembayaran secara otomatis, user perlu melakukan pembayaran kemudian akan menerima email notifikasi mengenai pembayaran anggota yang telah berhasil.

  3. 1 (Satu) simbol input/output guna menggambarkan data telah berhasil di checkout pada sistem pendaftaran anggota

Flowchart Update Data Anggota Yang Telah Diusulkan

Gambar 4.2. Flowchart Proses Update Data Anggota yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari alur berupa gambar diatas merupakan sebuah flowchart proses Update Data Anggota yang diusulkan terdiri dari :

  1. 2 (Dua) simbol terminal yang berperan sebagai pembuka dan penutup atau Start dan End pada sebuah aliran tahapan proses flowchart.

  2. 4 (Empat) simbol proses yang dapat menggambarkan sebuah tindakan yang dilaksanakan dengan komputer yaitu akses official site aptisi.or.id, mengisi form update data anggota, menerima email notifikasi submit form, dan menerima email konfirmasi update data anggota dan mendapatkan official email aptisi, dimana hal ini menyatakan bahwa user perlu mengakses official site aptisi.or.id terlebih dahulu kemudian mengarah pada sebuah form update data anggota untuk dapat mengisi form update data anggota, setelah submit form update data anggota lalu user akan mendapatkan email notifikasi secara otomatis, kemudian user akan mendapatkan official email aptisi.or.id namun setelah menyelesaikan pembayaran anggota.

  3. 1 (Satu) simbol input/output guna menggambarkan data telah berhasil di submit pada sistem update data anggota

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem Pendaftaran Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Use Case Diagram Sistem Pendaftaran Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan sebuah paparan gambar diatas merupakan use case diagram pada pendaftaran anggota yang diusulkan pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, terdiri dari:

  1. 1 (Satu) System yang mencakup keseluruhan yang menggambarkan kegiatan proses pendaftaran anggota secara online.

  2. 2 (Dua) Actor yang terkait dalam melakukan kegiatan pendaftaran anggota yaitu Pendaftar dan Admin

  3. 5 (Lima) Use Case yang merupakan suatu proses dengan menggambarkan alur dari sistem pendaftaran anggota secara online yaitu pendaftar mengisi form pendaftaran anggota, kemudian melakukan checkout pada pendaftaran anggota tersebut, lalu pendaftar dan admin menerima email notifikasi transaksi pendaftaran, kemudian pendaftar melakukan transaksi atau pembayaran dan pendaftar dan admin menerima email notifikasi pembayaran berhasil dalam pendaftaran tersebut.

Use Case Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Use Case Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan sebuah paparan gambar diatas merupakan use case diagram pada update data anggota yang diusulkan pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, terdiri dari:

  1. 1 (Satu) System yang mencakup keseluruhan yang menggambarkan kegiatan proses update data anggota

  2. 2 (Dua) Actor yang terkait dalam melakukan kegiatan pendaftaran anggota yaitu Pendaftar dan Admin

  3. 5 (Lima) Use Case yang merupakan suatu proses dengan menggambarkan alur dari sistem update data anggota yaitu pendaftar mengisi form update data anggota, kemudian melakukan update data anggota tersebut, lalu pendaftar dan admin menerima email notifikasi update data anggota, kemudian admin melakukan pembuatan email anggota dan mengirimkan konfirmasi update data anggota, kemudian pendaftar menerima update data anggota dan mendapatkan official email aptisi dari hasil update data tersebut.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Sistem Pendaftaran Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Activity Diagram Sistem Pendaftaran Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan sebuah paparan gambar diatas merupakan activity diagram pada pendaftaran anggota yang diusulkan pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, terdiri dari:

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek yang mengawali proses.

  2. 2 (Dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat yaitu pendaftar dan admin.

  3. 6 (Enam) activity, sebagai sebuah state dari sebuah sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yaitu mengisi form pendaftaran anggota pada official site asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia, checkout pendaftaran anggota, menerima email notifikasi transaksi pendaftaran anggota, mengirimkan email notifikasi status transaksi pendaftaran anggota, pendaftar melakukan pembayaran dan menerima email notifikasi pembayaran berhasil.

  4. 1 (Satu) final node, sebagai objek yang mengakhiri proses.

Activity Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Activity Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan sebuah paparan gambar diatas merupakan activity diagram pada pendaftaran anggota yang diusulkan pada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, terdiri dari:

  1. 1 (Satu) intial node sebagai objek yang mengawali proses.

  2. 2 (Dua) vertical swimlane, mencerminkan pihak yang terlibat yaitu pendaftar dan admin.

  3. 5 (Lima) activity, sebagai sebuah state dari sebuah sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yaitu mengisi form update data anggota pada official site asosiasi perguruan tinggi swasta indonesia, submit form update data anggota, membuat official email anggota dan mengirimkan konfirmasi update data anggota, dan pendaftar menerima konfirmasi update data anggota dan mendapatkan email aptisi.

  4. 1 (Satu) final node, sebagai objek yang mengakhiri proses.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence Diagram Sistem Pendaftaran Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pendaftaran Anggota Yang Diusulkan

Dari pemaparan suatu gambar sequence diagram diatas dapat dijelaskan pendaftaran anggota yang diusulkan yang terdiri dari :

  1. 2 (Dua) Aktor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendaftar dan Admin.

  2. 1 (Satu) Boundary, yaitu form Pendaftaran Anggota.

  3. 6 (Enam) Message, yang merupakan spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat sebuah informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Sequence Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Sequence Diagram Update Data Anggota Yang Diusulkan

Dari pemaparan suatu gambar sequence diagram diatas dapat dijelaskan pendaftaran anggota yang diusulkan yang terdiri dari :

  1. 2 (Dua) Aktor, yang melakukan kegiatan yaitu Pendaftar dan Admin.

  2. 1 (Satu) Boundary, yaitu form Pendaftaran Anggota.

  3. 5 (Lima) Message, yang merupakan spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat sebuah informasi tentang aktivitas yang terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Setiap pengembangan suatu sistem akan mengalami perubahan yang berarti berpindah atau berbeda dari suatu keadaan yang semula. Berikut merupakan suatu tabel yang berisikan perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan:

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur sistem yang berjalan dengan sistem usulan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berikut merupakan suatu pemaparan analisa SWOT yang diusulkan dimana pada sitem analisis ini mengidentifikasikan, kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threat) pada suatu sistem yang merupakan faktor eksternal sehingga mampu menyampaikan sebuah sistem informasi yang diusulkan pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia:

Tabel.4.2. Analisa SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya melakukan analisa untuk mendapatkan strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan matriks yang menjelaskan dengan gambaran secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan suatu strategi S-O dan kekuatan yang tersedia guna mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan guna mengurangi suatu kelemahan yang dimiliki sistem dan mendapatkan suatu peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-T. Berikut pemaparan berupa sebuah tabel matriks SWOT:

Tabel.4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Program

Dalam Pengembangan suatu program APTISI serta menerapkan sistem pendaftaran anggota secara online. Dibutuhkan adanya rancangan mengenai seluruh menu yang terdapat pada sistem yang diusulkan dengan menggunakan sebuah Hierarchy Plus Input Process Output (HIPO). Berikut ini merupakan suatu spesifikasi sistem yang diusulkan.

Gambar.4.9. Hipo Official Site APTISI

Adapun spesifikasi suatu sistem yang diusulkan, yaitu:

  1. Home

  2. Nama Program : Home

    Fungsi : Sebagai halaman utama official site aptisi.or.id dan untuk menampilkan semua menu.

    Proses : Akses pada official site http://aptisi.or.id/

  3. Profil

  4. Nama Program : Profil

    Fungsi : Sebagai halaman profil aptisi dan sejarah singat terbentuknya aptisi

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu profil.

  5. Visi dan Misi

  6. Nama Program : Visi dan Misi

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan visi dan misi aptisi

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu visi dan misi.

  7. Struktur Organisasi

  8. Nama Program : Struktur Organisasi

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan struktur mulai dari ketua hingga seluruh divisi.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu struktur aptisi.

  9. Pendaftaran

  10. Nama Program : Pendaftaran

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan sistem pendaftaran dari mulai melakukan pendaftaran hingga tahap akhir update data anggota.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu Pendaftaran.

  11. Wilayah Keanggotaan.

  12. Nama Program : Wilayah Keanggotaan.

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan kumpulan site atau multi site seluruh wilayah aptisi diseluruh Indonesia.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu wilayah keanggotaan.

  13. Statistik Aptisi

  14. Nama Program : Statistik Aptisi.

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan pemunculan sebuah data menggunakan snippet untuk mengetahui jumlah posting, subscriber, Post terbanyak.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu statistik aptisi.

  15. Galeri

  16. Nama Program : Galeri.

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan sebuah dokumentasi berupa foto yang tersingkronisasi dengan official instagram.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu galeri.

  17. Berita

  18. Nama Program : Berita

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan sebuah kumpulan berita yang telah diposting pada halaman aptisi.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu berita.

  19. Seminar dan Workshop

  20. Nama Program : Seminar dan Workshop

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan informasi tentang seminar yang akan diselenggarakan oleh aptisi.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu seminar dan workshop.

  21. Surat Edaran

  22. Nama Program : surat edaran

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan informasi tentang surat undangan dan surat yang telah dikeluarkan oleh aptisi.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu surat edaran.

  23. Materi Kegiatan

  24. Nama Program : Materi Kegiatan

    Fungsi : Sebagai suatu halaman yang berisikan informasi tentang materi dari kegiatan yang diselenggarakan oleh aptisi.

    Proses : Akses official site aptisi.or.id, setelah itu klik menu materi keg

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras atau hardware yang diperlukan oleh suatu sistem yaitu berupa perangkat komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini diciptakan berdasarkan kebutuhan sebuah sitem. Berikut ini merupakan konfigurasi suatu sistem perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan:

  1. Processor : Intel(R) Core(™) i3 CPU M330 @ 2.13GHz 2.13 GHz

  2. Monitor : Minimal sudah VGA

  3. RAM : 2.00 GB

  4. Hardisk : 320GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak atau software merupakan suatu peralatan penunjang yang dapat dimanfaatkan sebagai penghubung antar instruksi yang diinginkan, agar sebuah komputer mendapatkan sebuah informasi yang diharapkan sehingga dibutuhkan konfigurasi, antara lain :

  1. Sistem operasi yang dipergunakan adalah, Windows, Android, Mac OS dan iOs.

  2. Browser atau layanan internet yang dapat digunakan adalah Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, Internet Explorer dan UC Browser

  3. Joomla dan Wifi

Hak Akses (Brainware)

  1. Admin , admin dapat memiliki hak akses serta mengelola suatu sistem secara keseluruhan.

  2. Pendaftar, Pendaftar hanya memiliki hak akses untuk mengetahui informasi dan mengisi formulir pendaftaran pada official site aptisi.or.id

Strategi

Strategi adalah sebuah upaya guna mencapai suatu tujuan yang sebelumnya telah ditentukan dalam mengembangkan ataupun membangun suatu sistem. Berikut ini merupakan sebuah paparan dari 15 strategi dimana hal ini merupakan sebuah final draft elisitasi dalam sistem official site aptisi.or.id :

  1. Strategi ke 1 (Satu) : Sistem mendapatkan 1000 Visitor pada halaman Official Site aptisi.or.id :

    1. Sistem berhasil mendapatkan 1000 Visitor pada halaman Official site aptisi.or.id, Strategi ini sangat dibutuhkan untuk mengukur sejauh mana sistem dapat berhasil menarik perhatian pengguna internet.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya data visitor pada halaman official site aptisi.or.id dengan mendapatkan 9198 visitor dan alhamdulillah angka ini 9x lipat melebihi target yang telah ditentukan yaitu 1000.

    Gambar.4.10. Strategi 1 total 9198 Visitor
  2. Strategi ke 2 (Dua) : Terdapat sistem pembayaran anggota dengan menggunakan payment midtrans :

    1. Terdapat sistem pembayaran anggota dengan menggunakan payment midtrans, strategi ini sangat dibutuhkan karena mempermudah anggota untuk melakukan pembayaran anggota.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya pembayaran midtrans untuk pendaftaran anggota sebesar Rp. 200.000.

    Gambar.4.11. Strategi 2 Pembayaran anggota
  3. Strategi ke 3 (Tiga) : Sistem tersedia galeri yang terhubung langsung kedalam social media aptisi.

    1. Terdapat sistem galeri yang terhubung langsung kedalam social media aptisi, strategi ini sangat dibutuhkan karena selain untuk menjadi alat dokumentasi kegiatan anggota, sistem ini pun dapat menjadi daya tarik pendaftar untuk bergabung menjadi anggota aptisi.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya menu galeri yang terhubung langsung dengan akun official aptisi pusat.

    Gambar.4.12. Strategi 3 menu galeri APTISI
  4. Strategi ke 4 (Tiga) : Sistem terdapat suatu formulir update data anggota pada official site aptisi.or.id:

    1. Sistem terdapat suatu formulir update data anggota pada official site aptisi.or.id, strategi ini sangat dibutuhkan karena untuk melengkapi data anggota dan sebagai alat request email official aptisi.or.id.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya sub menu update data anggota yang berada di dalam menu pendaftaran.

    Gambar.4.13. Strategi 4 Submenu update data anggota
    Gambar.4.14. Strategi form update data anggota.
  5. Strategi ke 5 (Lima) : Sistem dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis status transaksi pendaftaran anggota.

    1. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis status transaksi pendaftaran anggota, strategi ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan admin memberikan email notifikasi status transaksi.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya kiriman notifikasi kedalam email pendaftar.

    Gambar.4.15. Strategi 5 notifikasi status transaksi pendaftaran.
  6. Strategi ke 6 (Enam) : Sistem dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis status transaksi pendaftaran anggota.

    1. Sistem dapat mengirimkan email notifikasi secara otomatis status transaksi pendaftaran anggota, strategi ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan admin memberikan email notifikasi bahwa update update data anggota telah berhasil.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya kiriman notifikasi kedalam email anggota.

    Gambar.4.16. Strategi 6 notifikasi update data anggota.
  7. Strategi ke 7 (Tujuh) : Sistem dapat menampilkan 5 Widget pada halaman Home.

    1. Sistem dapat menampilkan 5 Widget pada halaman Home, strategi ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan admin memberikan email notifikasi bahwa update update data anggota telah berhasil.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya lebih dari 5 widget, pada halaman lebih home.

    Gambar.4.17. Strategi 7 widget pada halaman Home.
  8. Strategi ke 8 (Delapan) : Sistem berhasil mendapatkan 150 subscriber pada Official Site aptisi.or.id.

    1. Sistem berhasil mendapatkan 250 subscriber pada Official Site aptisi.or.id, strategi ini sangat penting pada sebuah sistem.

    2. Pembuktian tercapainya strategi ini adalah sistem berhasil mendapatkan total 271 subscriber melebihi target yang diharapkan yaitu 150 subscriber.

    Gambar.4.18. Strategi 8 subscriber aptisi.
  9. Strategi ke 9 (Sembilan) : Sistem dapat menampilkan Favicon pada official site aptisi.or.id.

    1. Favicon merupakan unsur yang sederhana namun sangat penting dalam sebuah sistem dikarenakan favicon merupakan icon khas yang dapat membedakan sebuah sistem 1 sama lain.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan berhasil menampilkan favicon dengan logo APTISI.

    Gambar.4.19. Strategi 9 Favicon APTISI
  10. Strategi ke 10 (Sepuluh) : Sistem memiliki tampilan home yang user friendly

    1. Terdapatnya sebuah sistem yang memiliki tampilan home atau halaman utama yang user friendly, strategi ini sangatlah penting terhadap sebuah sistem karena dapat memudahkan user untuk melakukan navigasi sesuai dengan yang diinginkan.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan tampilan home aptisi terlihat sangat bersahabat.

    Gambar.4.20. Strategi 10 Tampilan official site user friendly
  11. Strategi ke 11 (Sebelas) : Terdapat Google bisnis yang terhubung langsung kedalam official site aptisi.or.id

    1. Adanya google bisnis yang terhubung langsung kedalam official site aptisi.or.id, strategi ini sangat penting pada sebuah sistem untuk menemukan official site berikut dengan kontak dan alamat lengkapnya.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan penelusuran aptisi pusat pada google.

    Gambar.4.21. Strategi 11 Google Bisnis APTISI
  12. Strategi ke 12 (Dua belas) :Terdapat 1000 Orang Mengunjungi Google Bisnis Aptisi dalam waktu 1 Bulan.

    1. Terdapatnya 100 Orang Mengunjungi Google Bisnis Aptisi dalam waktu 1 Bulan, strategi ini sangatlah membantu mengetahui berapa banyak user yang mencari APTISI pada sebuah google dan juga terhadap sebuah official site karena dapat mengetahui seberapa besar peminat user akan official site ini.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan laporan perbulan google bisnis dimana pada bulan maret mendapati puncak laporan yaitu 1.234 yang menjadi angka tertinggi dalam Laporan google bisnis APTISI.

    Gambar.4.22. Strategi 12 Laporan Google Bisnis APTISI
  13. Strategi ke 13 (Tiga belas) :Terdapat 100 review google bisnis aptisi.

    1. Terdapat 100 Review atau ulasan oleh user didalam google bisnis aptisi, dimana pada ulasan tersebut 98% ulasan tersebut memberikan 5 bintang, sehingga terlihat sekali pentingnya strategi ini untuk membantu user mencari official site aptisi.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terlihatnya jumlah ulasan yang telah melebihi target yaitu 167 ulasan atau review pada google bisnis aptisi.

    Gambar.4.23. Strategi 13 Review Laporan Google Bisnis APTISI
  14. Strategi ke 14 (Empat belas) : Terdapat official social media aptisi pusat dengan 100 Followers aktif.

    1. Terdapat official social media aptisi pusat dengan 100 Followers aktif. , strategi ini sangatlah membantu masyarakat mengetahui informasi, event ataupun ebook yang ada pada official site aptisi.or.id.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terlihatnya jumlah followers pada official instagram aptisi pusat.

    Gambar.4.24. Strategi 14 Followers Social Media Aptisi Pusat
  15. Strategi ke 15 (Lima belas) : Terdapat video tutorial pendaftaran anggota aptisi.or.id pada Youtube.

    1. Terdapat video tutorial pendaftaran anggota aptisi.or.id pada Youtube, hal ini sangat penting karena dapat mempermudah user untuk melakukan pendaftaran anggota pada official site aptisi.or.id.

    2. Tercapainya strategi ini dapat dibuktikan dengan terlihatnya video tutorial pendaftaran anggota pada youtube.

Gambar.4.25. Strategi 15 Terdapat Video Tutorial Pendaftaran anggota

Testing

Black Box Testing

Tabel 4.4. Pengujian Melakukan Proses Pendaftaran
Tabel 4.5. Pengujian tanpa login pada form update data
Tabel 4.6. Submit form update data

Evaluasi

Setelah dilakukan suatu pengujian dan testing dengan metode black box, diterapkan Pendaftaran anggota secara online pada sistem official site aptisi.or.id, maka didapatkan sebuah hasil yaitu apabila pendaftar melakukan pendaftaran anggota dengan melakukan transaksi biaya keanggotaan maka pendaftar dan admin akan secara otomatis mendapat notification kedalam email, hal ini sangat membantu admin untuk mengetahui informasi pendaftar dengan cepat. dan selanjutnya pendaftar mengisi form update data anggota untuk melakuan request email aptisi.or.id dan melengkapi data pribadi sehingga admin dapat dengan mudah melakukan pengecekan pada sistem pendaftaran anggota dengan form update data anggota apabila user telah menyelesaikan pendaftaran anggota, admin dapat membuat sebuah official email aptisi.or.id pada anggota baru yang dimana email ini dapat login dan menjadi author pada official site aptisi.or.id

Implementasi

Tampilan Layar

Pada tahapan ini akan memperlihatkan tampilan layar pada sebuah official site aptisi.or.id. Berikut ini merupakan suatu tampilan layar official site aptisi.or.id, diantaranya :

  1. Tampilan halaman home

  2. Gambar.4.26. Halaman home aptisi

    Gambar diatas adalah sebuah tampilan halaman utama atau home dari official site aptisi.or.id. Pada halaman awal atau utama ini terdapat 10 (Sepuluh) widget dengan 16 (Enam belas) menu lainnya, yang dimana memiliki 17 (Tujuh belas) sub menu dan terdapat 7 (Tujuh) berita terupdate.

  3. Tampilan Form Pada Sistem Pendaftaran

  4. Gambar.4.27. Tampilan formulir pendaftaran anggota

    Gambar diatas adalah sebuah tampilan formulir pendaftaran anggota aptisi, yang terdiri dari beberapa field dengan bahasa internasional yaitu bahasa inggris, agar mempermudah pendaftar dapat mengisi data yang dibutuhkan untuk menjadi anggota aptisi.

  5. Tampilan pembayaran midtrans pada sistem pendaftaran

  6. Gambar.4.28. Tampilan pembayaran pendaftaran anggota

    Gambar diatas adalah sebuah tampilan sistem pembayaran pendaftaran anggota aptisi, yang terdiri dari bermacam bank di indonesia dengan penjelasan pembayaran agar mempermudah pendaftar menyelesaikan pembayaran untuk menjadi anggota aptisi.

  7. Tampilan formulir update data anggota

  8. Gambar.4.29. Tampilan update data anggota

    Gambar diatas merupakan tampilan dari formulir update data anggota, yang terdapat field upload agar anggota baru atau pendaftar yang telah menyelesaikan pendaftaran dapat langsung update data anggota yang telah disediakan agar mendapatkan official email aptisi.or.id.

  9. Tampilan halaman struktur anggota

  10. Gambar.4.30. Tampilan halaman struktur organisasi

    Gambar diatas merupakan tampilan dari struktur organisasi, yang terdapat 3 (Tiga) dewan, 12 (Dua belas) wilayah dan 13 (Tiga belas) sub wilayah di dalamnya sehingga total terdapat 25 (Dua puluh lima) wilayah dan 21 (Dua puluh satu) divisi pada official site aptisi.or.id.

  11. Tampilan Dashboard

  12. Gambar.4.31. Tampilan Dashboard

    Gambar diatas merupakan tampilan dalam dashboard official site aptisi.or.id yang berguna agar user dapat berkontribusi dalam membuat semua postingan yang terdapat dalam sistem.

Time Schedule

Time schedule dalam tahapan implementasi adalah suatu rencana guna menjelaskan mengenai seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan suatu sistem yg diusulkan, tentunya menghabiskan banyak waktu dalam menyelesaikannya. Untuk merealisasikan sistem yang akan diusulkan dalam sebuah penelitian ini membutuhkan rentan waktu selama 6 (enam) bulan, berawal sejak bulan maret 2018 sampai dengan bulan september 2018. Berikut ini adalah penjadwalan dari suatu kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

Tabel 4.7. Time Schedule

Estimasi Biaya

J.J.O’Brien pada Rompas (2013) Estimasi biaya atau harga adalah ukuran prinsip guna menganalisa nilai" Tanpa harga guna perbandingan analisa nilai akan menjadi subjektif serta konsekuensinya potensi sepenuhnya dapat berkurang. Sehingga perlu untuk menentukan tiap-tiap nilai alternatif menjadi sebuah estimasi yang tertentu sehingga dapat dibandingkan dengan perencanaan yang sebenarnya.

Dari sebuah pemaparan diatas dapat disimpulkan estimasi biaya adalah sebuah perkiraan atau perhitungan untuk kebutuhan biaya yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah sebuah rincian nominal atau biaya yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Penerapan Sistem Pendaftaran Online Pada Official Site Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Berbasis Midtrans Payment”.

Tabel 4.8. Estimasi Biaya

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Penerapan proses pendaftaran anggota secara online pada official site aptisi.or.id, sistem ini diperuntukkan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan pendaftaran anggota yang ada di asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia, mengingat APTISI merupakan suatu organisasi yang besar dengan mencangkup keseluruhan perguruan tinggi swasta di Indonesia. Berikut ini merupakan kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini :

  1. Dengan adanya official site aptisi.or.id user dapat dengan mudah mendapatkan sebuah informasi sejarah APTISI, program kerja, acara, seminar, berita yang sedang hangat menjadi pembicaraan masyarakat dalam dunia pendidikan dan sosial sampai dengan perpustakaan aptisi berupa ebook yang dapat diunduh, semua informasi disajikan dengan lengkap secara informatif.

  2. Dengan adanya sistem pendaftaran anggota APTISI secara online dapat dilakukan dimana dan kapan saja tanpa terbatas ruang serta waktu, official site aptisi.or.id dapat diakses menggunakan Personal Computer maupun mobile selama masih dapat terkoneksi dengan internet. Hal ini akan sangat efektif serta efisien bagi siapapun yang ingin mendaftar menjadi anggota APTISI karena dapat melakukan pendaftaran dimana dan kapan saja, kemudian pendaftar akan mendapatkan email notifikasi secara otomatis sebagai bukti bahwa pendaftar telah menyelesaikan pendaftaran, dalam artian pendaftaran telah berhasil.

  3. Dengan adanya sistem pendaftaran anggota secara online ini proses pendaftaran anggota yang ada di asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia menjadi lebih informatif dan efektif karena terdapatnya prosedur pendaftaran dan data informasi pendaftar yang diterima dapat tersimpan dengan baik didalam Spreadsheets tanpa takut akan kerusakan data dan hilang.

SARAN

Berdasarkan sebuah penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai landasan dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan dan mengembangkan sistem official site APTISI sebagai media pendaftaran anggota secara online agar menjadi lebih baik di kemudian hari. Adapun beberapa saran yang tersebut, diantaranya yaitu :

  1. Sistem pendaftaran perlu dibuat lebih ringkas dengan melakukan satu kali pekerjaan agar sistem berjalan lebih efektif.

  2. Meningkatkan sosialisasi dan promosi yang dapat dilakukan dari pertemuan atau acara asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia dan berbagai social media sehingga dapat menarik masyarakat luas, untuk menjadi salah seorang anggota aptisi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

  3. Diperlukan adanya sosialisasi yang lebih kepada masyarakat khususnya pendaftar tentang sistem pendaftaran online ini agar sistem dapat benar-benar berjalan dengan maksimal dan tidak ada lagi pendaftar yang melakukan pendaftaran secara manual tanpa menggunakan pendaftaran online yang telah tersedia.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Setyowibowo, S., & Mumpuni, I. D. (2016). Aplikasi Sistem Informasi One Stop Pet Shop Berbasis Web Pada Golden Pet. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia, 10(1), 33-40.
  2. Hamdi, A. S., & Bahruddin, E. 2015. Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Wicaksono, S. R. 2017. Rekayasa Perangkat Lunak. Seribu Bintang.
  4. Aisyah, E. S. N., Yusup, M., & Wahyani, S. (2015). Implementasi Sistem Online Jadwal Rencana Studi (OJRS+) pada Perguruan Tinggi Raharja. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  5. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengembangan. Diakses pada tanggal 31 Januari 2017. Tersedia di https://kbbi.web.id/kembang
  6. Rozalena., & Dewi, S. K. (2016). Panduan praktis menyusun pengembangan karier dan pelatihan karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.
  7. Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian.
  8. Ristica, O. D., Widya Juliarti, S. K. M., & Kes, M. (2015). Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan. Deepublish.
  9. Nurkayati, Eni. 2014. Perancangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Berbasis Online Pada SMA Al-Ma'Muniyah. Tugas Akhir. Tangerang: Widuri Raharja.
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
  11. Romney, dkk. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 Hutahaean, Japerson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish
  13. 13,0 13,1 Harfizar, Khozin Yuliana dan Muh Afiffudin. 2017. Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Tangerang: Jurnal SENSI Vol.3 No.2.
  14. 14,0 14,1 Irwansyah, E., & Moniaga, J. V. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. deePublish.
  15. 15,0 15,1 15,2 Rusdiana, A., Irfan, M., & Irfan, M. (2014). Sistem informasi manajemen.
  16. Romney, dkk. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.
  17. 17,0 17,1 Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta: CV. Budi Utama.
  18. 18,0 18,1 Djahir, Y., & Pratita, D. 2015. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
  19. Hisbanarto, Y. V. (2014). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  20. Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Deepublish. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar (1ed.). Yogyakarta: Deepublish.
  21. Dra.Hj.Yulia Djahir, MM dan Dewi Pratita, S.Pd.,M.Pd. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish
  22. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.
  23. Rahardja, U., Aini, Q., & Hardini, M. (2018). PENERAPAN SOFTWARE AKUNTANSI ONLINE SEBAGAI PENUNJANG PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN. SISFOTENIKA, 8(2), 176-187.
  24. Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(1), 101-115.
  25. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Internet. Diakses pada tanggal 05 Februari 2018. Tersedia di https://kbbi.web.id/internet
  26. JUD. 2016. Rahasia Bisnis Desain Website. Yogyakarta: CV Jubilee Solusi Enterprise.
  27. Fristanto, H. T. (2013). Pembuatan Website Promosi Dan Pemesanan Produk Pada Home Industri Agro Santoso Jamur Punung Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 4(3).
  28. Ginanjar, T. (2014). Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Iffahmedia.
  29. Sumaryadi, Adi. 2014. Onlinekan!: Mulai Membangun Website Istimewa. Azzahra Publisher.
  30. Hilmi, E., Siregar, A. S., & Febryanni, L. (2015). Struktur komunitas, zonasi dan keanekaragaman hayati vegetasi mangrove di Segara Anakan Cilacap. Omni-akuatika, 11(2).
  31. 31,0 31,1 Krisianto, A. (2014). Jago WordPress. Elex Media Komputindo.
  32. Dewi, Z. R. A. T., Ahmadi, C., & Suardika, I. G. (2015). Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO: Jurnal Online Sistem Informasi, 1(1).
  33. Aryata, I. M. (2016). Pengembangan Sistem Dashboard Sebagai Pendukung Dalam Penyampaian Informasi Order Untuk Proses Perencanaan Order Pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper. KREATIF, 3(2).
  34. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Edisi, 1.
  35. Caroline, Kezia. 2014. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web pada PT. Metro Data Communication. Skripsi. Tangerang: Widuri Raharja.
  36. 36,0 36,1 Tanuwidjaja, C. J., & Setiawan, A. (2017). Perancangan dan Pembuatan Website E-Commerce pada Toko Aksesoris Komputer di Surabaya. Jurnal Infra, 5(2), 301-307.
  37. Ni' matussholiha, A. Google Drive for Storing Archives: Mengoptimalisasi Penggunaan Google Drive sebagai Tempat Penyimpanan Arsip bagi Pelajar. Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan, 9(1), 11-22.
  38. Rahardja, U., Handayani, I., & Firmansyah, R. A. L. (2016). Penerapan SPB Online Menggunakan Rinfo Transformation Pada Bagian Pengadaan Perguruan Tinggi. CogITo Smart Journal, 2(1), 69-81
  39. 39,0 39,1 Handayani, I., Aini, Q., & Alfiansah, R. (2016). Fitur Form Emailer Dalam Memaksimalkan Penggunaan Rinfo Form Pada Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 1(1), 1-10.
  40. Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  41. Saputra, A. (2012). Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  42. Ariessanti, H. D., Azizah, N., & Handayani, H. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online Pada PT. Jumbo Power International. Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I).
  43. Rohman, M. F. (2014). Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  44. Susilowati, S. (2017). Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat, Infaq, Shadaqoh, Waqaf dan Hibah Menggunakan Metode Waterfall. Paradigma-Jurnal Komputer dan Informatika, 19(1), 52-60
  45. 45,0 45,1 Wijayanti Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang
  46. Hartati,Tri. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Studi Kasus PT Pesona Edu Solution Jakarta). Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer Vol. 6 No. 22-April-Juni 2017. Jakarta Pusat : Akademi Manajemen dan Informatika Bina Sarana Informatika. Juni 2017.
  47. Dewi, Z. R. A. T., Ahmadi, C., & Suardika, I. G. (2015). Dashboard Executive Information System Pada Banjar Berbasis Web. JOSINFO: Jurnal Online Sistem Informasi, 1(1).
  48. Rosyidhana, A., Wibowo, M. E., Kom, S., & Kom, M. (2014). Sistem Informasi Inventori Dan Penjualan Berbasis Web Di Toko Bangunan Enggal Jaya Klaten (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).
  49. Sui, H., Song, Z., Gao, D., & Hua, L. (2017, March). Automatic Image Registration Based on Shape Features and Multi-scale Image Segmentation. In Multimedia and Image Processing (ICMIP), 2017 2nd International Conference on (pp. 118-122). IEEE.
  50. Santana Edgar R. Arce, Daniel U. Campos Delgado, Isnardo Reducindo dan Aldo R. Mejia-Rodriguez. 2017. Multimodal image registration based on the expectation–maximisation methodology. IET Image Processing. Volume: 11, Issue: 12, 12 2017.
  51. Holton, A. E., Coddington, M., Lewis, S. C., & De Zuniga, H. G. (2015). Reciprocity and the news: The role of personal and social media reciprocity in news creation and consumption. International Journal of Communication, 9, 22.
  52. Noor, S. (2014). Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio Di Malang. Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, (2), 102-209.
  53. Rahardja Untung, Indri Handayani, dan Meylda Sarah Parwati 2017. Penerapan Official Site Jurusan Sistem Komputer (SK) Berbasis Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Widuri Raharja.
  54. Wang, H., & Yang, G. H. (2018). Decentralized Fault Detection for Affine T–S Fuzzy Large-Scale Systems With Quantized Measurements. IEEE Transactions on Fuzzy Systems, 26(3), 1414-1426.
  55. Li, X., Dong, H., Wang, Z., & Han, F. (2018). Set-Membership Filtering for State-Saturated Systems with Mixed Time-Delays under Weighted Try-Once-Discard Protocol. IEEE Transactions on Circuits and Systems II: Express Briefs.
  56. Rahardja, U., Harahap, E. P., & Pratiwi, S. (2018). Pemanfaatan Mailchimp Sebagai Trend Penyebaran Informasi Pembayaran Bagi Mahasiswa Di Perguruan Tinggi. Technomedia Journal, 2(2), 38-51