SI1411482484

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN WEBSITE CROWDFUNDING BERBASIS

RINFO TRANSFORMATION UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS TRIDHARMA PADA

PRIBADI DERMAWAN



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1411482484
Nama


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN WEBSITE CROWDFUNDING BERBASIS RINFO TRANSFORMATION

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS TRIDHARMA

PADA PRIBADI DERMAWAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1411482484
Nama
: Ayu Martha Wardani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 18 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom.)
NIP : 000594
       
NIP : 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN WEBSITE CROWDFUNDING BERBASIS

RINFO TRANSFORMATION UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS TRIDHARMA PADA

PRIBADI DERMAWAN


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482484
Nama
: Ayu Martha Wardani

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I.)
   
( Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I,. MM)
NID : 14012
   
NID : 99001


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN WEBSITE CROWDFUNDING BERBASIS

RINFO TRANSFORMATION UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS TRIDHARMA PADA

PRIBADI DERMAWAN


Dibuat Oleh:

NIM
: 1411482484
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Penguji:


Tangerang, 28 September 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID:
 
NID:
 
NID:


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN WEBSITE CROWDFUNDING BERBASIS

RINFO TRANSFORMATION UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS TRIDHARMA PADA

PRIBADI DERMAWAN

Disusun Oleh :

NIM
: 1411482484
Nama
: Ayu Martha Wardani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 18 Juli 2018

 
 
 
 
 
(Ayu Martha Wardani)
NIM : 1411482484

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Semakin pesatnya perkembangan zaman saat ini, banyak memberikan dampak positif diberbagai bidang. Salah duanya adalah di bidang pendidikan dan sosial. Namun saat ini proses pendataan berbagai kegiatan di bidang pendidikan dan sosial tersebut dirasa kurang memadai, dan informasi yang diberikan pun tidak up to date. Seperti sebuah website crowdfunding Pribadi Dermawan Pribadi Dermawan adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan pengajaran, mengembangkan senyum, pengabdian masyarakat dalam mewujudkan keadilan kehidupan bermasyarakat. Dimana Pribadi Dermawan ingin meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi nya. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 (tiga) masalah yang dihadapi perihal konsep program ini. Alternatif penanganan masalah adalah dengan menerapkan website crowdfunding Pribadi Dermawan, sistem pendaftaran dan berdonasi secara online yang dapat memperbaiki sistem program yang sebelumnya. Dilakukan 10 (sepuluh) literature survey mengenai website maupun crowdfunding. Selanjutnya dilakukan 15 (lima belas) tahapan final elisitasi dalam mempersiapkan penyempurnaan website crowdfunding Pribadi Dermawan untuk kepentingan dan kelancaran proses pendanaan pada setiap program. Metode penelitian menggunakan metode elisitasi dan analisis SWOT, serta menggunakan metode perancangan UML, flowchart dan juga HIPO, dengan diuji menggunakan black box testing. Hasil penelitian dari uji analisis dan implementasi diperoleh dari hasil mahasiswa/i yang ingin mendapatkan beasiswa dan hibah serta donatur yang mengikuti event beramal dengan form online yang dapat memudahkan dalam memberikan donasi. .

Kata Kunci: Crowdfunding, Pribadi Dermawan, Tridharma.




ABSTRACT

The rapid development of the current era, many positive impacts in various fields. One of them is in education and social. But now the process of data collection of various activities in the field of education and social is perceived inadequate, and the information provided was not up to date. Like a crowdfunding website Personal Generous Personal Generous is an organization engaged in education and teaching, develop a smile, community service in realizing the justice of life in society. Where the Generous Person wants to increase student activity in running his college tridharma. In this research, found 3 (three) problems encountered about the concept of this program. The alternative of handling the problem is by implementing the Generfunding Personal Generator website, an online registration and donation system that can improve the previous program system. Conducted 10 (ten) literature survey of the website and crowdfunding. Furthermore, there are 15 (fifteen) final stages of elicitation in preparing the completion of the generfunding website of Generous Person for the benefit and smoothness of the funding process in each program. The research method used elicitation method and SWOT analysis, and using UML design method, flowchart and also HIPO, tested using black box testing. The results of the analysis and implementation test obtained from the results of students who want to get scholarships and grants and donors who follow the charity event with the online form that can facilitate the donation.

Keywords: Crowdfunding, Pribadi Dermawan, Tridharma




KATA PENGANTAR


Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat ilmu, kesehatan, serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang diambil adalah “Pengembangan Website Crowdfunding Berbasis Rinfo Transformation Untuk Meningkatkan Aktivitas Tridharma Pada Pribadi Dermawan” .

Penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi kurikulum perkuliahan. Penulis pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan ini tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku kepala jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Qurotul Aini, S.Kom, M.T.I selaku Pembimbing Pertama yang yang telah banyak memberikan kasih sayang, arahan dan motivasi kepada Penulis selama Skripsi.

  6. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Pembimbing Kedua telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  7. Ibu Yuliana Isma Graha, S.Kom selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi dalam lancarnya proses penelitian skripsi ini.

  8. Ibu Eka Purnama Harahap, S.Kom selaku Dosen Pengajar yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  10. Kedua Orang Tua, Kakak dan Adik tercinta yang telah memberikan semangat, materil, dan doa untuk keberhasilan penulis.

  11. Teman-teman seperjuangan TimUR5 (RYZEN, FANTA, LATEL, LILY) yang telah menemani dan berjuang bersama di Perguruan Tinggi Raharja.

  12. Penghuni RIC yang selalu memberikan semangat dan selalu memotivasi.

  13. Sandi yang senantiasa memotivasi dan memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan di dalam pengembangan atau pun isi laporan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu Penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk memacu agar semakin lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 17 Juli 2018
Ayu Martha Wardani
NIM: 1411482484




Daftar isi


DAFTAR GAMBAR


  1. Gambar 2.1 Karakteristik Pada Sistem

  2. Gambar 2.2 Logo WordPress

  3. Gambar 2.3 Logo Pribadi Dermawan

  4. Gambar 2.4 Logo Google Drive

  5. Gambar 2.5 Logo Google Form

  6. Gambar 2.6 Logo Google Sheet

  7. Gambar 3.1 Flowchart Sistem Berjalan

  8. Gambar 3.2 Use Case Sistem Berjalan

  9. Gambar 3.3 Activity Sistem Berjalan

  10. Gambar 3.4 Sequence Sistem Berjalan

  11. Gambar 3.5 Analisa SWOT Sistem Berjalan

  12. Gambar 3.6 Matriks SWOT Sistem Berjalan

  13. Gambar 4.1 Flowchart Pendaftaran Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

  14. Gambar 4.2 Flowchart PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

  15. Gambar 4.3 Use Case Pendaftaran Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

  16. Gambar 4.4 Use Case PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

  17. Gambar 4.5 Activity Diagram Pendaftaran Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

  18. Gambar 4.6 Activity Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

  19. Gambar 4.7 Sequence Diagram Pendaftaran Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

  20. Gambar 4.8 Sequence Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

  21. Gambar 4.9 Rancangan HIPO Sistem Pribadi Dermawan

  22. Gambar 4.10 Mendapatkan 10 PR Pada Event PD

  23. Gambar 4.11 Terdapat 3 FAQ

  24. Gambar 4.12 Mendapat 1000 Visitor Counter

  25. Gambar 4.13 Mendapat Total Donasi Beasiswa Rp. 20.000.000,-

  26. Gambar 4.14 Terdapat 20 Post terpublish

  27. Gambar 4.15 Mendapat 10 PD pada Event Sosial

  28. Gambar 4.16 Rancangan Mendapat Penggalangan Dana Rp. 600.000,-

  29. Gambar 4.17 Mendapat 100 Likes Pada Postingan

  30. Gambar 4.18 Mendapat 10 Hibah Lulus Review

  31. Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Home

  32. Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Dashboard

  33. Gambar 4.21 Rancangan Tampilan Formulir Hibah

  34. Gambar 4.22 Rancangan Tampilan Formulir Beasiswa

  35. Gambar 4.23 Rancangan Tampilan Formulir Penggalangan Dana



DAFTAR TABEL


  1. Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Tabel 3.2 Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  3. Tabel 3.3 Visi Perguruan Tinggi Raharja

  4. Tabel 3.4 Misi Perguruan Tinggi Raharja

  5. Tabel 3.5 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  6. Tabel 3.6 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

  7. Tabel 3.7 Tugas Dan Tanggung Jawab Presiden Direktur

  8. Tabel 3.8 Tugas Dan Tanggung Jawab Keuangan Mahasiswa

  9. Tabel 3.9 Tugas Dan Tanggung Jawab Ketua Jurusan

  10. Tabel 3.10 Tugas Dan Tanggung Jawab LRM

  11. Tabel 3.11 Tugas Dan Tanggung Jawab PU

  12. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

  13. Tabel 4.2 SWOT Yang Diusulkan

  14. Tabel 4.3 Matriks SWOT Yang Diusulkan

  15. Tabel 4.4 Time Schedule

  16. Tabel 4.5 Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUANCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL FLOWCHART (Entity Relation Diagram)


HIPO (Entity Relation Diagram)

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini sistem informasi berbasis web tidak hanya digunakan pada hal tertentu saja. Semakin cepatnya perkembangan teknologi pada suatu bangsa atau negara, tentunya banyak mempengaruhi dalam segi persaingan pada era ini. Untuk dapat tetap bersaing dan bertahan tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM), selain dari SDM berkualitas yang diperlukan teknologi yang dapat membantu juga sangat diperlukan. Dampak positif di berbagai bidang pun mulai dirasakan. Berkembangnya teknologi khususnya pada penggunaan internet yang semakin pesat, membuat sesuatu yang dikerjakan dapat efektif dan efisien. Pada saat ini penggunaan sistem informasi berbasis web sangat diminati. kemampuan dapat diakses dimanapun dan kapanpun merupakan salah satu alasan mengapa sistem tersebut banyak diminati. Sehingga setiap orang dapat mengakses suatu web dimanapun dia berada.

Salah satu teknologi komputerisasi yang saat ini sedang berkembang adalah teknologi Website. Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam Internet.

Banyak manfaat yang didapatkan dengan teknologi yang sekarang ada salah satu manfaat yang bisa digunakan adalah di bidang Pendidikan dan Sosial. Saat ini banyak web dari bidang pendidikan yang sudah ada. Salah satunya adalah untuk pemberian beasiswa dan juga melakukan donasi untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Sehingga kini banyak bermunculan Website yang mengambil tema tentang Pendidikan dan juga Sosial.

Dalam bidang pendidikan banyak yang menawarkan beasiswa, yang pada umumnya untuk memberikan bantuan dana untuk para pelajar maupun mahasiswa. Menurut Murniasih (2009) beasiswa diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Reward yang diberikan dapat berupa akses tertentu pada suatu institusi atau Reward berupa bantuan keuangan untuk kegiatan pendidikannya. Sedangkan dalam Bidang Sosial yang ditawarkan adalah untuk membantu seseorang yang kurang mampu seperti memberikan bantuan untuk yatim piatu, atau pun lainnya yang membutuhkan bantuan. Biasanya pada bidang sosial ini diberikan melalui kotak amal ataupun diberikan melalui tangan ke tangan. Dengan cara seperti itu dinilai kurang efektif dan juga penyebaran informasinya akan semakin lama, sehingga pengumpulan dananya pun akan memakan waktu yang lama. Dan juga akuntabilitasnya pun masih dipertanyakan apakah dana yang kita berikan benar - benar diberikan kepada orang yang membutuhkan.

Di Indonesia banyak yang menawarkan bantuan dibidang Pendidikan dan juga Sosial, Salah satunya adalah Pribadi Dermawan. Pribadi Dermawan adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang Pendidikan dan Pengajaran, Pengabdian Masyarakat dalam mewujudkan keadilan kehidupan bermasyarakat. Pribadi Dermawan merupakan salah satu website yang berbasis Crownfunding.

Crownfunding sendiri adalah sebuah wadah atau tempat dimana sekumpulan orang atau organisasi yang melakukan penggalangan dana untuk membantu suatu proyek tententu. Banyak program yang ditawarkan oleh Pribadi Dermawan salah satunya dalam bidang Pendidikan adalah pemberian Beasiswa dan untuk di bidang Sosial adalah Membantu menyalurkan donasi yang telah diberikan donatur untuk yang membutuhkan.

Dari latar belakang tersebut, maka dari itu memutuskan untuk membuat penelitian dengan judul “Pengembangan Website Crownfunding Berbasis Rinfo Transformation Untuk Meningkatkan Aktivitas Tridharma Pada Pribadi Dermawan” .

Rumusan Masalah

Setiap penelitian pasti diawali dengan rumusan masalah yang dilanjutkan dengan mencari pemecahan masalah yang paling tepat. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah suatu kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, sehingga perlu dicari pemecahan nya melalui pengumpulan data.

Pada saat ini proses pendaftaran dan juga pendataan masih dilakukan secara manual. Dimana seseorang yang ingin melakukan donasi harus mengisi formulir atau langsung datang ke tempat yang sudah ditunjuk. Proses ini lah yang dirasa masih sangat kurang efektif dan juga efisien karena akan memakan banyak waktu dan juga tenaga. Beberapa masalah lainnya adalah, hilangnya berkas yang tidak tersimpan dengan baik, berkas yang sudah ada terlalu lama tersimpan akan membuat berkas rusak atau usang, dan saat akan melakukan pencarian berkas juga akan mengalami kesulitan.

Oleh sebab itu, sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini secara jelas berkaitan dengan sistem informasi pada Pribadi Dermawan.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada latar belakang di atas, maka di dapat 3 (tiga) permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi penggalangan dana yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana cara sistem dapat menghasilkan informasi yang efisien dan efektif?

  3. Bagaimana memberikan informasi yang up to date pada website Pribadi Dermawan?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap manusia pasti mempunyai ide atau gagasan. Pemikiran dan pemahaman yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya terhadap suatu hal. Agar mempermudah penulis dalam melakukan penulisan Laporan Skripsi ini memerlukan suatu batasan agar lebih terarah dan dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu sesuai dengan penulisan penelitian ini, penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian.

Melihat permasalahan yang terjadi pada Pribadi Dermawan, maka penelitian membatasi dengan 4 (empat) permasalahan di antaranya :

  1. Penelitian di lakukan di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Penelitian ini berfokus kepada perbaikan sistem Pribadi Dermawan.

  3. Informasi mengenai kegiatan Tridharma yang ada pada Pribadi Dermawan.

  4. Diimplementasikan hanya untuk Pribadi TimUR.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang akan dilaksanakan penelitian pada objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian yang ada harus disesuaikan dengan rumusan masalah dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dan berikut adalah Tujuan dari penelitian ini:

  1. Mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini.

  2. Agar sistem dapat memiliki lebih dari satu program.

  3. Agar dapat menyampaikan informasi dan program menjadi efektif

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan sebuah hasil dari tercapainya tujuan dan terjawabnya sebuah rumusan masalah secara tepat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktis tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Meninggalkan sistem yang manual untuk penggalangan dana pada Pribadi Dermawan.

  2. Diharapkan dengan sistem online informasi yang diberikan akurat dan juga up to date.

  3. Sistem secara online dapat terhindar dari informasi yang tidak akurat dan juga pendataan yang efisien.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penyusunan Laporan Skripsi ini, Penulis menggunakan metode penelitian adalah menggambarkan dan mengumpulkan data-data mengenai keadaan secara langsung ke sumber atau objek penelitian agar mendapatkan data yang akurat dan juga relevan. Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk memberikan mengevaluasi, hubungan, dan perbandingan sampel yang sudah didapatkan, dengan cara menjabarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam mencari data serta mengolah informasi tersebut menggunakan 2 (dua) metode, yaitu :

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung), yaitu Metode pengumpulan data dengan cara mengamati langsung terhadap objek yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Penulis sudah melakukan pengamatan di lingkungan sekitar Perguruan Tinggi Raharja, Peneliti dapat mengumpulkan data yang dijadikan sumber informasi dalam membantu proses menganalisa pembangunan sistem.

  2. Metode Studi Pustaka, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal, makalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi penelitian dalam penyusunan Laporan Skripsi.

Metode Analisis

Untuk metode analisa sistem penulis menggunakan metode berupa analisa SWOT. SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis guna mengevaluasi kondisi suatu objek dalam (4) empat kategori yaitu, kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap sistem website Pribadi Dermawan sehingga dapat menganalisa apa saja yang mencangkup dalam SWOT.

Metode Perancangan

Sebuah sistem yang baik pasti mempunyai antamuka (interface) yang baik. Dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) buah metode untuk mendukung proses perancangan, yaitu Flowchart, UML dan HIPO (Hierarchy Input Proses Output).

Metode Testing

Digunakan untuk menganalisis atau mendeteksi identitas sistem, mengevaluasi kondisi sistem serta fitur yang digunakan dalam mengetahui kualitas yang sedang dikembangkan, sehingga dapat dieliminasi kesalahan yang ada pada sistem yang sedang diterapkan. Dan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Black box testing untuk mengetahui apakah sistme berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I :PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II :LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang membahas tentang konsep dasar pengembangan, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisa sistem, konsep dasar website, konsep dasar wordpress, definisi CMS, konsep dasar crowdfunding, konsep dasar tridharma, konsep dasar gamifikasi, definisi analisa SWOT, konsep dasar elisitasi, definisi dasar UML, definisi flowchart, definisi HIPO, konsep dasar black box testing, konsep dasar literature review.

BAB III : ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas mengenai gambaran tentang instansi yang merupakan tempat penelitian, beberapa daftar keinginan dari pihak terkait yang diajukan dan terangkum dalam elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan final draft elisitasi. Selain itu menjelaskan beberapa alternatif pemecahan masalah yang muncul.

BAB IV :RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa elisitasi sistem untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Process Output), analisis SWOT konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedule implementasi.

BAB IV :PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil laporan Skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam mendukung pembuatan laporan ini, penulis memerlukan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan juga ruang lingkup yang diambil sebagai pembahasan sebagai landasan teori dalam pembuatan laporan. Oleh sebab itu, penulis membuat landasan teori dari para ahli yang berkaitan dengan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Pengembangan

Menurut Isniatun (2015:1) [1] pengembangan adalah penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu memecahkan masalah dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan.

Menurut Dedy Febri (2015:1) [2] Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan latihan.

Berdasarkan pengertian pengembangan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa pengembangan memiliki arti untuk meningkatkan secara teknis maupun kemampuan sebuah sistem guna membantu memecahkan masalah dan membantu masyarakat.

Langkah - Langkah Pengembangan

Menurut Fajri dan Feri (2015:23-32)[3] Untuk mengembangkan sebuah sistem agar siap digunakan dengan teknis maupun teoritis yang sudah meningkat, ada beberapa fase yang harus dilakukan, yaitu:

  1. Fase Planning
    Dimana Fase ini merupakan fase paling awal dalam mengembangkan sebuah sistem informasi atau perangkat lunak. Pada fase ini akan di cari tahu sistem seperti apa yang akan dibutuhkan dan bisa dijadikan solusi untuk menghadapi sebuah problem. Sehingga tim developer sudah tahu sistem informasi seperti apa yang akan dibuat.

  2. Fase Analisis
    Pada fase ini akan difokuskan pada pencarian informasi yang dianggap penting untuk menentukan kebutuhan sistem informasinya kelak. Untuk mendapatkan informasi dapat dilakukan 3 (tiga) langkah yaitu:

    1. Observasi, yaitu melakukan peninjauan langsung ke lapangan,
    2. Pemberkasan, yaitu mengumpulkan formulir atau laporan-laporan keuangan,

    3. Survei, menyebarkan kuesioner kepada para pengguna sistem,

    4. Wawancara, mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan sistem informasi yang diharapkan.

  3. Fase Desain
    Fase ini bertujuan untuk membuat model dahulu dari sistem yang nantinya akan dibuat. Tool permodelan dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu : (1) Pemodelan terstruktur, pemodelan ini berfokus pada aliran data yang akan ditransformasikan menjadi informasi contohnya : DFD, (2) Pemodelan berbasis object, menggunakan UML (United Modelling Language) dalam memodelkan sebuah sistem informasi. Yang sekaligus sudah melingkupi tahapan analisa dan desain.

  4. Fase Pembuatan
    Pada tahap ini sistem yang sudah dibuatkan desainnya akan langsung dibuat ke sistem yang sebenarnya bukan lagi menggunakan pemodelan.

  5. Fase Testing
    Sebuah sistem yang sudah selesai dibuat akan melalui proses testing terlebih dahulu, apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan yang dirancang atau belum.

  6. Fase Implementasi
    Pada fase ini sistem yang telah melewati tahap testing akan langsung dilakukan implementasi. Dimana para pengguna bisa menggunakan sistem ini.

Konsep Dasar Sistem

Dalam bab ini penulis akan menjabarkan tentang 4 (empat) hal : definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem dan kriteria sistem.

Definisi Sistem

Terdapat 4 (empat) definisi dari para ahli, diantaranya:

Menurut Japerson dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:2)[4] Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.

Menurut Wina (2015:2)[5] Sistem dapat diartikan satu kesatuan komponen satu sama lain yang saling berhubungan guna mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan dari 2 (dua) pendapat yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari bagian terkecil yang dapat dikelompokkan menjadi satu agar mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean dalam bukunya yang berjudul Konsep Sistem Informasi (2015:8) [6], Untuk memahami atau mengembangkan sebuah sistem maka perlu dibedakan unsur-unsur yang dapat membentuknya. Dan berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membentuk suatu sistem dengan sistem yang lainnya :

  1. Komponen
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling bertautan satu sama lainnya. Yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan (Boundary)
    Batasan sistem adalah daerah yang membatasi antara satu sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan diluar sistem. Batasan sistem ini dibuat agar suatu sistem dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sebuah sistem.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
    Environment adalah diluar dari lingkungan sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem. Lingkungan dapat menguntungkan suatu sistem yang harus selalu dijaga ataupun yang merugikan sistem yang harus dijaga dan dikendalikan, agar tidak menganggu kelangsungan hidup sebuah sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini membuat sumber-sumber daya yang ada mengalir ke masing-masing subsistem. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi Masukan (Input) bagi subsistem lain yang dilewati penghubung ini.

  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan adalah tenaga yang dimasukkan ke dalam sistem, yang bisa berupa perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah suatu tenaga yang diberikan agar sistem dapat dioperasikan. Sedangkan signal input adalah tenaga yang diproses untuk menghasilkan sebuah keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah contoh dari signal input yang dapat diolah menjadi sebuah informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran Sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang memiliki nilai guna dari sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi merupakan sebuah hasil yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem
    Suatu sistem menjadi pengolah yang akan merubah suatu masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi suatu bahan jadi, Sistem informasi akan mengolah sebuah data menjadi laporan yang dijadikan bahan pengambilan keputusan.

  8. Sasaran Sistem
    Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sebuah sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:8) [6], suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang, antara lain:

  1. Sistem Abstrak (abstract system)
    Sistem abstrack adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

  2. Sistem Fisik (physical system)
    Sistem fisik adalah sistem yang tampak atau ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiyah (natural system)
    Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya perputaran bumi.

  4. Sistem Buatan Manusia (human made system)
    Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

  5. Sistem Tertentu (deterministicl system)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang sudah dapat diramalkan.

  6. Sistem Tak Tentu (probalistic system)
    Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  7. Sistem Tertutup (close system)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari lingkungan luar. Secara teroritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

  8. Sistem Terbuka (open system)
    Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini dapat menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka dapat dipengaruhi lingkun=gan luar maka harus memiliki pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Welim (2015:13) [7], Data adalah fakta dan angka yang tidak digunakan pada proses pengambilan keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.

Menurut Gordon B. Davis dalam Irwansyah[8], Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Menurut Iswandy (2015:73) [9], Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang dapat berbentuk fakta maupun angka yang belum memiliki arti bagi para penerimanya, dan harus melalui pengolahan agar dapat lebih berguna bagi para penerimanya.

Definisi Informasi

Menurut Hutahean (2015:13) [6], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Welim (2016:3) [7], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:9) [10], Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat sebuah keputusan. Informasi berguna karena dapat menurunkan ketidakpastian (meningkatkan pengetahuan).

Menurut Tyoso (2016:21) [11], Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menymbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.

Berdasarkan 4 (empat) definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah Suatu data yang telah melalui tahap pengolahan agar menjadi lebih berguna bagi penerimanya.

Kualitas Informasi

Menurut Arif Wibowo (2014:12), Ketika pengembang sistem mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan 4 (empat) dimensi dasar informasi, 4 (empat) dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.

  1. Relevansi.
    Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna semestinya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan di sebut sebagai informasi.

  2. Akurasi.
    Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini para pengguna sering kalau terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistic, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100% akurat.

  3. Ketepatan waktu
    Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau habisnya peluang. Para pengguna harusnya dapat mengantongi informasi yang menjabarkan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang sebelumnya terjadi di masa lalu. Informasi yang didapatkan setelah sebuah keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.

  4. Kelengkapan.
    Para pengguna harusnya bisa mengantongi informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam informasi yang terlalu banyak. Sebutan kelebihan muatan informasi menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna harusnya dapat menentukan seberapa banyak informasi yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki pengumpulan yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan di ambil.

Pilihan paling baik adalah membiarkan para pengguna menentukan sendiri dimensi informasi mana saja yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014: 9) [6], fungsi utama dari sebuah informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi keraguan dari pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat memutuskan keputusan lebih cepat dan tepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:11-12) [6], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat dikatakan memilki nilai lebih jika manfaat yang diberikan lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Biaya informasi terdiri 5 (lima) macam biaya, yaitu:

  1. Biaya Perangkat Keras
    Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  2. Biaya Untuk Analisis
    Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan bertambah sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Control Lingkungan
    Biaya ini setengah berubah/semi variabel. Biasanya biaya ini akan bertambah menyesuaikan dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

  4. Biaya Perubahan
    Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  5. Biaya Operasi
    Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2015:13)[6] Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dalam suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

Menurut Sihotang (2018: 2) [12] Sistem Informasi adalag kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

Dari 2 (dua) definisi sistem informasi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi adalah sebuah kumpulan atau rangkaian data yang telah melalui proses pengolah hingga menjadi sebuah data yang kemudian diproses menggunakan sebuah sistem sehingga dapat digunakan dengan baik oleh para pemakainya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rizki Ahmad Fauzi dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2017:19-21), Komponen sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. Contoh nya adalah Keyboard, Automated Terminal Machine (ATM), mouse, touch screen, scanner, dan voice recognizer.

  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan, Contohnya Central Processing Unit (CPU).

  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas yang beguna untuk semua pemakai sistem dan merupakan hasil dari produk suatu sistem informasi. Contohnya : Printer, Video Display dan Speaker.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi meupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Blok teknologi ini merupakan suatu blok yang menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu orang (Brainware), Perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan oleh perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok Kendali (Control Block)
    Blok kendali adalah blok yang dipergunakan untuk mengurangi terjadinya ancaman atau risiko terhadap sistem informasi. Seperti kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dll.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Riski (2015), setiap organisasi harus menyesuaikan informasinya dengan kebutuhan pemakainya, secara umum tujuan sistem informasi pada perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
    Kepengurusan merujuk ke tanggungjawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan-laporan yang diminta.

  2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
    Sistem informasi memberikan informasi kepada para manajer agar dapat melakukan penganmbilan keputusan atas masalah yang sedang dihadapi.

  3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan harian.
    Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk membanu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Muhamad Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27) [10], Analisa sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sebuah sistem.

Menurut Rusli (2015:3), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan 2 (dua) definisi analisa sistem di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, Analisa Sistem adalah sistem yang digunakan untuk mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan oleh suatu sistem sebelum dibangun atau dikembangkang.

Tahap - Tahap Analisa Sistem

Pada analisa sistem, terdapat 4 (empat) tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut

  2. Memahami cara kerja sistem

  3. Melakukan analisa

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Menurut Rini dan Jimy (2017:01)[13] Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.

Menurut Murad dan Dina (2013:49),[14] Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang disimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.

Menurut M. Suhartanto (2017: 2) [15], Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Berdasarkan 3 (tiga) definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Website adalah sebuah sistem yang dapat menampilkan halaman yang berisi informasi yang dapat berupa teks, gambar, angka, dll.

Jenis - Jenis Website

Menurut Yuhefizar dkk (2009: 2), Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam website dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu, berdasarkan pada fungsi, sifat dan bahasa pemrograman.

Jenis - jenis website berdasarkan sifatnya adalah :

  1. Website Dinamis, adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita seperti, www.kompas.com dan www. Detik.com.

  2. Website Statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang diubah. Misalnya web profile organisasi, dan lain-lain.

Berdasarkan tujuannya, Website dibagi menjadi :

  1. Personal Web, website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Corporate Web, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

  3. Portal Web, website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email dan jasa-jasa lainnya.

  4. Disamping itu juga ada website e-Govermeny, e-Banking, e-Payment, e-Procurement, dan sebagainya.

Ditinjau dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi menjadi :

  1. Server Side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemrogram yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

  2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya HTML.

Konsep Dasar Crownfunding

Definisi Crownfunding

Menurut Fathimah Muthi Luthfiyah dkk (2016:1) [16], Crowdfunding adalah dimana sejumlah besar orang secara finansial mendukung sebuah usaha yang akan dijalankan.

Menurut Ekadarma dkk (2016 : 43) [17], Penggalangan dana yang dulu lebih dikenal Cloud Funding atau dikenal juga dengan istilah Crownfunding adalah upaya kolektif dari sejumlah individu untuk mengumpulkan dana guna mendukung orang lain. Atau bisa juga diartikan sebagai upaya menggalang dana dengan cara meminta bantuan kepada sejumlah besar orang untuk masing-masing mengumpulkan sedikit uang. Dukungan tersebut bisa disalurkan ke dalam usaha atau bisnis, kegiatan sosial atau projek seni.

Menurut Maulana Irfan (2017 : 3) [18], Crowdfunding merupakan fenomena baru penggalangan dana secara online dalam satu dekade terakhir. Praktek penggalangan dana ini merupakan upaya untuk menghimpun peran atau kontribusi dari masyarakat luas untuk mewujudkan atau memberhasilkan sebuah program atau proyek tertentu yang biasanya dilakukan secara online.

Dari 3 (tiga) pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Crownfunding adalah upaya pengumpulan dana yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi dan biasanya dilakukan secara online, guna membiayai suatu proyek tertentu atau disalurkan untuk kegiatan sosial.

Jenis - jenis Crownfunding

Crownfunding sendiri dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kategori berbeda. Kriteria pembeda setiap crownfunding adalah jenis pertimbangan yang diterima. Berikut Kategori crownfunding menurut M Irfan (2017 : 4-5) [18]:

  1. Crowndivensting : bertujuan untuk mengakuisisi saham di sebuah perusahaan melalui ekuitas ataua bentuk campuran dari ekuitas dan modal. Crowndivensting juga menyediakan dukungan dana dalam jumlah kecil untuk berinventasi untuk mendukung usaha start-up di fase pertumbuhan mereka. Sebagai imbalannya, penyandang dana ini menerima saluran di perusahaan, atau berbagi dalam keuntungan perusahaan dalam hal pendanaan.

  2. Reward-Based Crownfunding : Kategori crownfunding berbasis imbalan sering mencakup proyek-proyek kreatif, budaya atau komersial serta proyek-proyek olahraga. Dengan model ini penyandang dana ini biasanya menerima sesuatu dalam bentuk produk, karya seni atau jasa.

  3. Crownddonating : kontribusi dari masyarakat yang berbentuk sumbangan sederhana dan biasanya tidak melalui berbagi proses pertimbangan dan tidak mengaharapkan imbalan atas kontribusinya.

  4. Crowndlending : adalah mengacu pada pinjaman perusahaan untuk pembiayaan perusahaan atau individu yang dikategorikan sebagai modal yang dipinjamkan. Pemberi pinjaman mendapatkan bunga dari imbalan pinjaman mereka.

Definisi Tridharma

Pengertian Tridharma dirumuskan oleh DIKTI dalam UU No.12 Tahun 2012, Pasal 1 ayat 9 Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.

Konsep Dasar WordPress

Definisi WordPress

Gambar 2.2. Logo WordPress

Dikutip dari wikipedia, WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg. WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya. Rilis terbaru WordPress adalah versi 4.8.1 (2 Agustus 2017). WordPress didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.

Sedangkan jika dikutip dari Wordpress.org, WordPress ialah platform penerbitan pribadi yang semantik, yang berfokus pada estetika, standar web, dan kegunaan.

Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai oleh seorang bernama Matt Mullenweg yang berusia 18 tahun yang merupakan pengguna aktif dari b2 (bbpress.org). Ia menggunakan blog b2 untuk mempublikasi foto-fotonya selama perjalanan ke Washington D.C. Beberapa bulan kemudian, b2 berhenti mengembangkan perangkat lunaknya. Ketika mengetahui bahwa proses pengembangan b2 diberhentikan oleh programmernya yang bernama Michel Valdrighi, ia merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.

Diusia Matt yang ke-19 tahun, matt bersama rekannya mendirikan GMPG dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian, wordpress meluncurkan fasilitas Ping-O-Matic yang berguna untuk mengirim ping notifikasi kepada mesin pencari blog seperti Tchnorati. Dan saat ini Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap harinya.

Dan akhirnya pada tahun 2005 Matt memutuskan untuk membuka WorPress secara umum diseluruh dunia. Kerja keras Matt bersama temannya Mike Litte membuahkan hasil yang sangat luar biasa. WordPress semakin terkenal berkat fiturnya yang banyak dan juga tampilannya yang menarik. Selain itu juga dikarenakan dukungan komunitas terhadap software open source untuk blog.

Menurut Jasmadi (2008 :2), Wordpress memiliki banyak fitur yang dapat digunakan unruk penunjang blogging, antara lain :

  1. Bisa memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.

  2. Manajemen link yang terintegrasi.

  3. Sturktur permalink yang memungkinkan mesin pencari mengenali strutuk blog dengan baik.

  4. Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan fasilitas ekstensi.

  5. Bisa mendukung banyak kategori untuk satu artikel.

  6. Fasilitas trackback dan pngback.

  7. Halaman statis

  8. Bisa digunakan untuk banyak kontributor

  9. Mendukung LaTeX.

Kelebihan Wordpress

Banyak kelebihan yang bisa didapatkan jika menggunakan Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Satu akun bisa digunakan untuk membuat beberapa blog sekaligus.

  2. Plugins yang disediakan pun banyak.

  3. Tersedia dashboard sehingga komunikasi antar blogger menjadi mudah.

  4. Pemasangan dan pengaturan widget lebih mudah.

  5. Tampilan lebih rapi dan terkesan profesional.

  6. Bisa membuat halaman demi halaman, selain halaman posting.

  7. Memiliki fitur anti spam.

  8. Sederhana sehingga sangat mudah dipelajari oleh pemula (newbie).

  9. Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

  10. Banyak theme yang disediakan secara gratis, sehingga para pemakai dapat makin mempercantik tampilan dari website.

Konsep Dasar CMS

Definisi CMS

Menurut Su Rahman (2013:2) [19], CMS adalah kependekan dari Content Management System. Yaitu sebuah software yang digunakan untuk membuat website secara menyeluruh. Sistem CMS mencakup pembuatan desain, pengaturan tata letak konten, pengaturan konten, hingga pengolahan data.

Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:291) [8], Content Management System (CMS) adalah sistem informasi yang merupakan gabungan dari database-database, software dan prosedur yang mengatur dan memungkinkan akses kepada macam-macam file tipe dokumen dan file lainnya termasuk gambar dan file multimedia.

Menurut Taufik Ginanjar (2014:5) [20], Content Management System adalah software yang sudah terintegrasi untuk membuat konten dan halaman-halaman website yang kita inginkan tanpa harus membangun website dari nol sekali karena CMS telah menyediakan template, layout dan design yang bisa kita manfaatkan untuk membuat website yang sesuai keinginan atau tujuan kita.

Jenis - Jenis CMS:

  1. CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.

  2. CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.

  3. CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.

  4. CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.

  5. CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).

  6. CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB, Vbulletin.

Konsep Dasar Pribadi Dermawan

Definisi Pribadi Dermawan

Menurut website Pribadi Dermawan (2017), Pribadi Dermawan adalah suatu organisasi yang bergerak di bidang Pendidikan dan Pengajaran, Pengabdian Masyarakat dalam mewujudkan keadilan kehidupan bermasyarakat. Dilandasi dengan rasa cinta dalam menyalurkan kebahagiaan antara Pribadi Dermawan dan Pribadi Recipients. Yang mengelola dana sosial melalui program-program pemberdayaan masyarakat.

Gambar 2.3. Logo Pribadi Dermawan
(Sumber : pribadidermawan.org)

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan Pribadi Dermawan merupakan wadah bagi siapapun untuk membantu masyarakat yang kurang mampu seperti halnya mahasiswa yang membutuhkan biaya untuk pendidikannya berupa beasiswa.

Visi, Misi dan Moto Pribadi Dermawan

  1. Visi
    Pribadi Dermawan memiliki visi “Membangun kebajikan pribadi menjadi lebih dermawan dengan berbagi kebahagiaan dan menyebarkan cinta kepada sesama tanpa pilih kasih”.

  2. Misi
    Dalam rangka untuk mencapai visi, Pribadi Dermawan senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya yaitu sebagai berikut:

    1. Pendidikan & Pengajaran

    2. Mengembangkan senyum

    3. Pengabdian masyarakat

  3. Pribadi Dermawan memiliki moto “Spread The Love” yang berarti Pribadi Dermawan senantiasa menyebarkan cinta melalui program-programnya.

Definisi Google Drive

Gambar 2.6. Logo Google Drive

Dikutip dari Wikipedia, Google Drive adalah layanan penyimpanan daring milik Google yang diluncurkan pada 24 April 2012. Layanan ini merupakan ekstensi dari Google Docs dan akan mengganti URL docs.google.com dengan drive.google.com setelah diaktifkan. Google Drive memberikan layanan penyimpanan gratis sebesar 15 GB dan dapat ditambahkan dengan pembayaran tertentu. Dengan fitur unggulan yang sama seperti Dropbox, yaitu sinkronisasi data melalui folder khusus di dalam desktop atau lebih dikenal dengan Desktop Sync Clients. GDrive memberikan kapasitas gratis sebesar 5 GB dan tentunya fitur-fitur yang terintegrasi dengan layanan Google lainnya seperti: Gmail, G+ dan Google Search. Fitur yang bisa digaris bawahi dari GDrive adalah API’s untuk para Developer. Hingga kini GDrive telah terhubung dengan puluhan aplikasi pihak ketiga.

Definisi Google Form

Gambar 2.5 Logo Google Form

Dikutip dari website IdCloudHost, Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di “Ringkasan Tanggapan” halaman dapat diakses dari menu Tanggapan.

Definisi Google Sheet

Gambar 2.6 Logo Google Sheet

Dikutip dari website Novita Sari (2014), Google Sheets adalah sebuah aplikasi spreadsheet online yang memungkinkan Anda membuat dan Format spreadsheet dan sekaligus bekerja sama dengan orang lain. Google Drive Spreadsheet merupakan aplikasi layanan pengolah dokumen, terutama untuk dokumen keuangan atau tabel yang terlihat sederhana, kemudian dikembangkan oleh Google.

Hasilnya, aplikasi tersebut kini dapat melakukan pengolahan dokumen yang bersifat analisis.Google pun mengubah nama aplikasi tersebut menjadi Google Sheet dan menyematkan beragam fitur menarik di dalamnya.Google menjanjikan, Google Sheet akan dapat bekerja lebih cepat, mampu menangani beragam dokumen yang penuh dengan angka-angka, dan dapat digunakan secara offline.Google juga telah menambahkan beberapa fitur baru, seperti filter, fungsi bantuan, dan penempatan teks ke dalam kolom yang kosong.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Nisak (2014) [21], analisis SWOT merupakan analisa yang mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat menentukan kinerja perusahaan.

Menurut Irham (2016:302) [22], SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Analisis SWOT merupakan suatu model yang digunakan untuk menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi secara lebih komprehensif.

Dari 2 (dua) definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa SWOT adalah pendekatan yang dilakukan pada suatu sistem guna mengetahui kelebihan dan kelemahan suatu sistem sehingga dapat mengetahui kinerjanya.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Andi Prastomo (2014:116),[23] elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Menurut Ariawan, dkk (2015:63)[24] elisitasi merupakan ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan eksekusi.

Menurut Siahaan (2012:66), Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Dari 3 (tiga) definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah metode atau rancangan yang digunakan guna menganalisa kebutuhan sistem yang sedang dibagun atau dirancang.

Tahapan Elisitasi

Menurut Prastomo (2015:39),[23] elisitasi didapat melalui proses wawancara yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
    Merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI yang bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI, yaitu:

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    2. "D” pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna."

    3. "I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut tidak termasuk dalam bagian sistem yang dibahas."

  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirementyang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. "T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik dalam pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. "O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut didalam sistem yang akan dikembangkan."

    3. "E” artinya Economi, maksudnya biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut didalam sistem."

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik dalam pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Berdasarkan dari konteks yang telah dijelaskan, metode elisitasi memiliki keterkaitan dengan judul yang diambil karena dengan menggunakan metode ini dapat mengumpulkan kebutuhan dengan cara memisahkan rancangan sistem yang penting dan yang dibutuhkan oleh sistem Pribadi Dermawan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Sri Mulyani (2017: 48) [25], Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Dikutip dari Wikipedia Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak.

Dari kedua pendapat tersbut bisa ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah tekhnik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa yang berupa grafis untuk menspesifikasi atau membangun sebuah perangkat lunak.

Jenis-Jenis UML (Unified Modelling Language)

  1. Use Case Diagram
    Menurut Sri Mulyani (2014:49) [26], Use Case Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pada use case diagram sangat sedikit. Elemen-elemen yang digunakan adalah:

    1. Sistem, merupakan batasan-batasan proses yang sudah kita deskripsikan dalam sebuah sistem

    2. Aktor, elemen yang menjadi pemicu sistem. Aktor bisa berupa orang, mesin ataupun sistem lain yang berinteraksi dengan use case.

    3. Use case, potongan proses yang merupakan bagian dari sistem.

    4. Association , menggambarkan interaksi antara use case dan aktor.

    Menurut Triandini (2012:18) [27], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

  2. Activity Diagram
    Menurut Sri Mulyani (2014:249) [26], Activity Diagram adalah diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan alur aktivitas antar aktor. Activity diagram memungkinkan siapapun untuk memilih urutan dalam melakukannya, dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus kita ikuti.
    Menurut Ropianto (2016:53) [28] “Activity diagram yang menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.
    Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Activity Diagram adalah alur kerja yang dibuat berdasarkan oleh use case yang sudah dibuat sebelumnya.

  3. Sequence Diagram
    Menurut Sri Mulyani (2017 : 251) [25], Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case.
    Menurut Ropianto (2016:06) [28], Sequence Diagram adalah diagram Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
    Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sequence Diagram adalah gambaran dinamis dari interaksi sistem yang digambarkan berupa pesan (message) pada waktu tertentu.

  4. Class Diagram
    Menurut Sri Mulyani (2017:247) [25]Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut.

Menurut Ropianto (2016:3) [28], Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Class diagram adalah diagram yang mepresentasikan hubungan antara komponen-komponen, kelas-kelas yang ada pada sistem.

Definisi Flowchart

Menurut Hadi (2017:61) [29], Flowchart adalah representasi grafik yang menggambarkan setiap langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses, yang merupakan alat bantu yang digunakan untuk menerangkan logika program, berupa suatu bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Menurut Prawiyanti dan Triyono, (2013: 45) [30], flowchart adalah gambaran atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya.

Dari 2 (dua) definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa flowchart adalah sebuah gambaran yang merupakan sebuah alat bantu untuk menjelaskan urutan secara rinci antar proses program.

Definisi HIPO

Menurut Hasan, dkk (2014:61) [31], HIPO (Hirearchy Input Proses Output) adalah bagan jenjang yang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran diagram alir data untuk menuju level-level yang lebih bawah lagi, dimana jenjang ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu top level, level 0, level 1.

Menurut Utomo (2014: 118) [32], Hipo adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi yaitu, tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Berdasarkan 2 (dua) definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa HIPO adalah alat atau bagan yang digunakan untuk desain dan dokumentasi pada pengembangan sistem yang memiliki jenjangnya masing - masing.

Black Box Testing

Menurut Mustaqbal, dkk (2016: 34),[33] Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Menurut Rizky dalam Wijayanto (2015: 3),[34] elisitasi merupakan ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dilakukan eksekusi.

Menurut Wahyudi dan Fadlil (2013:18), [35] black box test adalah sebuah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.


Berdasarkan 3 (tiga) pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Black Box Testing adalah dmetode pengujian yang digunakan untuk mengetahui kondisi internal aplikasi.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Punaji (2016: 117), Literature Review atau kajian pustaka merupakan sebuah uraian atau deskripsi tentang literatur yang relevan dengan bidang atau topik yang tertentu. Memberikan tinjauan mengenai apa yang telah dibahas atau dibicarakan oleh peneliti atau penulis, teori dan hipotesis yang mendukung, permasalahan penelitian yang diajukan atau ditanyakan, metode dan metodologi yang sesuai.

Menurut Warsito, dkk (2015: 29),[36] Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.


Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Ade Djohar (2014:10), Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut : Tujuan, pendekatan, tingkat eksplansi, dan analisis & jenis data.

  1. Penelitian menurut tujuan :

    1. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.

    2. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya.

    Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.

  2. Penelitian menurut metode :

    1. Penelitian Survey : Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

    2. Penelitian Ex post facto Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

    3. Penelitian eksperimen Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variable independennya dimanipulasi oleh peneliti.

    4. Penelitian Naturalistic Metode penelitian ini sering disebut metode penelitian kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alami dimana peneliti adalah intstrumen kunci

  3. Penelitian menurut tingkat eksplanasi :

    1. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variable lainnya.

    2. Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan variabel penelitian ex post facto, deskriptif, komperatif, penelitian asosiatifnya masih sama dengan peneltian variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.

  4. Penelitain menurut jenis data dan analisis Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentu kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitaf adalah data berbentuk angka atau kualitatif yang diangkakan (scoring).

Literature Review

Banyak penelitian sebelumnya yang membahas mengenai official site dan crownfunding berbasis website. Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi mengidentifikasi kesenjangan, pembuatan ulang, metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui spesialisasi orang lain pada bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina, Andreas Handojo, dan Adi Wibowo (2015) [37] dengan judul penelitian “Aplikasi Crownfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application”. Penelitian ini membahas tentang pembuatan aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mempublikasikan penggalangan dana agar dapat diketahui banyak orang dalam waktu yang singkat. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi berbasis website dan dapat diakses melalui aplikasi facebook. Penggalangan dana yang diterapkan adalah Crownfunding dan terhubung denga media sosial Facebook dan Newsletter.

  2. Peneltian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Lily Ratna Sulastri (2017) [38], yang berjudul “Penerapan Inbound Official Site Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Rank Webometrics”. Penelitian ini membahas tentang sebuah perguruan tinggi atau instansi pendidikan wajib memiliki sebuah official site karena dapat membantu mempromosikan suatu instansi tersebut ke khalayak luas. Namun perihal inbound menjadi permasalahan pada official site jurusan sistem informasi. Karena dengan banyak nya inbound akan makin memperluas website tersebut dikenal oleh seluruh Pribadi Raharja khususnya jurusan sistem informasi agar dapat menjadi wadah pagi para mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang akurat. Agar masalah tersebut dapat diselesaikan makan yang dilakukan adalah dengan memasang inbound di berbagai website lain. Dan untuk memantau rank pada website sistem informasi menggunakan Webometrics.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Utami, Vina Georgina dan Yen Sun (2014),[39] Penelitian ini membahas tentang mengevaluasi penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk menjamin pengelolan yang sehat pada pengelolaan crownfunding di Indonesia. Penelitian ini memberikan wawasan khususnya untuk pelaku crownfunding agar dapat mensukseskan penggalangan dana yang dilakukan dan menjaga agar dapat dijalankan dengan sehat. Penelitian ini juga menggambarkan mengenai fenomena crownfunding yang ada di Indonesia.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Gita Widi Bhawika (2017) [40] , yang berjudul “Risiko Dehumanisasi pada Crownfunding Sebagai Akses Pendanaan Berbasis Teknologi di Indonesia”. Penelitian ini membahas tentang semakin berkembangnya crownfunding di Indonesia berbasis teknologi untuk membantu pendaan pada berbagai aktivitas, baik di bidang bisnis maupun di bidang sosial. Namun dibalik pertumbuhan crownfunding yang sangat pesat muncul pemikiran tentang risiko crownfunding yaitu risiko Dehumanisasi. Sehingga penelitian ini akan mencari solusi agar risiko dehumanisasi dapat di minimaliskan.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Liliana, Andre dan Agus setiawan Santoso (2015), [41] Penelitian ini membahas tentang diperlukannya penerapan crownfunding pada website dan aplikasi mobile agar dapat membantu administrasi pengumpulan dana yang akan digunakan sebagai modal merealisasikan sebuah proyek. Website akan digunakan sebagai pembuatan proyek baru dan juga mendanai sebuah proyek. Sedangkan aplikasi mobile akan digunakan untuk mendanai sebuah proyek atau memantau sebuah proyek yang didanai oleh penggun.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Haichao Zheng, Dahui Li, Jing Wu dan Yun Xu (2014) [42] yang berjudul “The Role of Multidimensional Social Capital in Crownfunding : Comparative Study in China and US” penelitian ini membahas tentang. Inti dari pembahasan jurnal ini adalah tentang pengaruh jaringan sosial terhadap Crownfunding. Yang mengambil perbandingan dari data obyektif yang ada pada negara China dan AS. dalam penelitian ini ditemukan bahwa ikatan jaringan sosial antara pengusaha dengan kewajiban mendanai pengusaha lain memiliki pengaruh yang besar didapatkan dengan menggunakan media sosial terkenal di China sedangkan pada AS tidak terlalu berpengaruh.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Matteo Rossi (2014) [43] yang berjudul “The New Ways to Raise Capital: An Exploratory Study of Crownfunding”. Penelitian ini membahas tentang bahwa masih kurangnya pemahaman baik dari pengusaha dan investor individual tentang fenomena perkembangan Crownfunding. Dan di dalam penelitian ini akan membahas tentang cara pengaplikasian nya dan karakteristik utama dari Crownfunding. Kekuatan dan kelemahan utama dari Crownfunding juga akan dijabarkan disini. Bertujuan untuk mendefinisikan peran seorang pengguna atau customer.

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mufli (2017) [44] yang berjudul “Model Bisnis Islamic Financial Technology Berbasis Crownfunding Pembiayaan Usaha Mikro Sektor Pertanian”. Penelitian ini membahas tentang masalah klasik yang dialami oleh petani yaitu keterbatasan akases kredit untuk modal usaha. Sehingga dicari alternatif lain yang dapat dimanfaatkan oleh petani. Salah satunya dengan memanfaatkan teknology berbasis crownfunding platform. Namun karena sistem pelayanan crownfunding masih terdapat sistem bunga, yang tidak sejalan dengan sistem keuangan syariah. Tanimadani.com merupakan inovasi islamic financial yang mengembangkan produk keuangan syariah, dan dikembangkan dalam bentuk crownfunding platform untuk pembiayaan mikro di sektor pertanian.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Ainol Yaqin dan Tijaniyah Tijaniyah (2017) [45] yang berjudul “Sinergitas E-Crownfunding dengan E-Commerce dalam Membantu Pendanaan Sosial Berbasis Web Bootstrap”. Penelitian ini membahas tentang pemeberian dana ssosial, pemberian bantuan kepada yang tertimpa musibah atau bencana. Tetapi dengan pencarian yang dilakukan secara manual dengan berdiri di tempat umum untuk mendapatkan dana sumbangan amal korban bencana masih kurang efektif dan juga efisien, karena keterbatasan ruang dan waktu. Maka penelitian ini akan mensinergikan e-Crownfunding dengan e-Commerce agar dihasilkan pendanaan sosial yang maksimal.

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Ethan Mollick (2014) [46] yang berjudul “The Dynamics of Crownfunding: An Exploratory Study”. Penelitian ini membahas tentang bahwa Crownfunding mampu membantu para pendiri usaha, artistik atau budaya untuk mendapatkan dana pengembangan usaha mereka. Dengan memanfaatkan kontribusi yang relatif kecil namun dengan jumlah individu yang banyak karena menggunakan internet sebagai media informasinya. Bahkan sebagian besar pendiri memberikan kewajiban mereka pada pemberi dana. Dan juga tentang cara Crownfunding untuk mempengaruhi pembiayaan dana nya.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Ainol Yaqin dan Tijaniyah Tijaniyah (2017) [45] yang berjudul “Sinergitas E-Crownfunding dengan E-Commerce dalam Membantu Pendanaan Sosial Berbasis Web Bootstrap”. Penelitian ini membahas tentang pemeberian dana ssosial, pemberian bantuan kepada yang tertimpa musibah atau bencana. Tetapi dengan pencarian yang dilakukan secara manual dengan berdiri di tempat umum untuk mendapatkan dana sumbangan amal korban bencana masih kurang efektif dan juga efisien, karena keterbatasan ruang dan waktu. Maka penelitian ini akan mensinergikan e-Crownfunding dengan e-Commerce agar dihasilkan pendanaan sosial yang maksimal.

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Belleflamme, Thomas Lambert, dan Armin Schwienbacher (2014) [47] dengan judul penelitian “Crowdfunding: Tapping the right crowd”. Penelitian ini membahas bahwa dengan menggunakan crowdfunding seorang wiarusaha bisa mendapatkan pendanaan dari sejumlah orang yang cukup besar. Dan dalam penelitian ini akan dibandingkan seorang wirausaha yang meminta memesan dahulu sebelumnya atau atau mengajukan sejumlah uang tetap menjadi pertukaran. Di dalam penelitian ini juga akan terdapat dampak ketidakpastian kualitas dan juga ketidak seimbangan informasi.

  13. Penelitian yang dilakukan oleh Gerrit K.C. Ahlers, Douglas Cumming, Christina Günther, Denis Schweizer (2015) [48] dengan judul penelitian “Signaling in Equity Crowdfunding”. Penelitian ini membahas pemeriksaan pertama dan efektivitas sinyal yang digunakan seorang pengusaha untuk mendorong investor melakukan konteks keuangan berbasis crowdfunding. Dan dampak pada kualitas usaha dan ketidak pastian penggalangan dana. Dibahas juga perihal hasil dari teori, penelitian selanjutnya, dan praktik.


BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi saat ini dan munculnya banyak alat-alat canggih di instansi pemerintah maupun swasta yang mempunyai perubahan yang sangat pesat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai misi untuk turut serta membangun dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di bidang IT guna menghadapi era globalisasi ini.

Perguruan Tinggi Raharja pada tahun 2001 berdiri dan diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YNN), memiliki tekad untuk terus membantu pemerintah dan juga masyarakat kota Tangerang untuk membuat pendidikan yang terbaik di bidang komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Pada awalnya Perguruan Tinggi Raharja adalah sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Peltahin komputer) Raharja yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Km. 2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. Dan pada tanggal 3 januari 1994 oleh Walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Machmud, dan Raharja sudah terdaftar di Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L93. Dan berikut tabel lengkap tentang sejarah Peruguran Tinggi Raharja :

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Nama Raharja sendiri terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Satya Karya Kerta Raharja”. Nama yang diartikan sebagai “Kesejahteraan”. Dengan arti luas adalah keinginan dan niat para pendiri ikut menunjang pemerintah dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan pada bidang teknologi informasi dan komputer. Raharja yang memiliki Motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer). Dan juga memiliki semboyan “Membangun masyarakat sejahtera melalui ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2 Program studi Perguruan Tinggi Raharja

Pada tabel 3.2 menunjukan jurusan/prodi yang terdapat pada STMIK Raharja maupun pada AMIK Raharja. Untuk STMIK Raharja terdapat 3 jurusan/prodi yaitu :

  1. Sistem Informasi dengan 4 konsentrasi : Manajemen Information System, Computer Accountancy, E-Commerce, dan Bussiness Intelligence.

  2. Teknik Informatika dengan 3 konsentrasi : Multimedia Audio Visual Broadcasting (MAVIB), Software Engineering dan Expert System.

  3. Sistem Komputer dengan 2 konsentrasi : Creative Communication And Innovative Technology (CCIT) dan Computer System.

Sedangkan pada AMIK Raharja terdapat 3 jurusan/prodi, Yaitu:

  1. Manajemen Informatika dengan 2 konsentrasi : Web Graphic Design dan Management Information System.

  2. Komputerisasi Akuntansi dengan 2 konsentrasi : Web Based Accounting System dan Finance.

  3. Teknik Informatika dengan 2 konsentrasi : Artificial Informatics dan System Architecture.

Visi dan Misi Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja memiliki Visi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.3 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Agar Visi Perguruan Tinggi Raharja dapat dicapai, maka Perguruan Tinggi Raharja memiliki misi :

Tabel 3.4 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan Misi di atas dijadikan kesadaran komitmen pada kualitas yang dijadikan tujuan dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja menuangkan konsep beripikir kualitas di dlama ISO9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Agar dapat menjalankan motto dari Perguruan Tinggi Raharja, dan berikut beberapa tujuan yang dijalankan :

Tabel 3.5 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Arti Pribadi Raharja

Mahasiswa/i pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki sebutan sebagai Pribadi Raharja. Artinya mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan Tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencangkup empat unsur Civitas Akademika, yaitu dosen, staff karyawan administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Raharja.

Struktur Organisasi

Setiap organisasi ataupun perusahaan wajib meempunyai suatu struktur organisasi yang dipakai untuk pengorganisasian susunan atau hubungan antar bagian serta setiap posisi pada organisasi atau perusahaan dalam melancarkan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar setiap posisi memiliki kerangka hubungan diantara bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Begitupun dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut.

Tabel 3.6 Struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap bagian pada organisasi atau perusahaan pasti memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengerjakan semua pekerjaannya. Begitupun dengan Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya memiliki wewenang dan tanggung jawab. Berikut wewenang dan tanggung jawab pada bagian-bagian Perguruan Tinggi Raharja :

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.7 Tugas dan Tanggung Jawab Presiden Direktur
  3. Direktur
    Tanggung Jawab :

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Ikut membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan

    3. Penasehat Pimpinan

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada direktur tentang kenaikan honor staff dibawah bimbingannya

    3. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staff bimbingannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sangsi kepada staff bimbingannya yang melanggar aturan tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien.

    2. Bertanggung jawab atas penerapan pelaksanaan proses belajar mengajar.

    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan akademik yang memiliki keterikatan.

    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  4. Gugus Kendali Mutu
    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijakan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliasi

    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab:

    Membantu direktur dalam memimpin pelaksaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  5. Penasehat Umum dan Staff Ahli
    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi STMIK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

  6. Divisi Operasi
    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada direktur atas kenaikan honor.

    3. Mengusulkan kepada direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staff bimbingannya.

    4. Mengusulkan kepada direktur tentang unit pelayanan baru yang dibutuhkan.

    5. Memberikan sanksi kepada staff bimbingannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik setiap tahun.

    2. Bertanggung jawab atas penerapan pelaksanaan pada bidangnya.

    3. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang memilki keterikatan pada bidangnya.

    4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

  7. Divisi Keuangan Mahasiswa

  8. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Keuangan Mahasiswa
  9. Ketua REC
    Bertugas untuk mengatur kegiatan masing-masing divisi sesuai bidang kerjanya serta mengatur duta kampus yang telah ditunjuk dan diberi tugas oleh manajemen Perguruan Tinggi Raharja dalam menangkap berita penting tentang isu yang berkembang mengenai kemajuan IT secara global dan merapatkan barisan kepada para akar IT nasional, melalui kepengurusan organisasi Teknologi Ilmu Komputer (APTIKOM).

  10. Kepala Jurusan

  11. Tabel 3.8 Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Jurusan
  12. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)
    Ada 2 (dua) bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU), yaitu terdiri dari :

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.10 Tugas dan Tanggung Jawab LRM
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Tabel 3.11 Tugas dan Tanggung Jawab PU

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada pada saat ini, penulis melakukan penelitian analisa deskriptif sebagai gambaran sistem berjalan tersebut. Dimana sistem yang berjalan saat ini masih konvensional atau manual. Peserta harus melakukan pemberian proposal penelitian yang ingin dihibahkan secara langsung kepada pihak REC. dengan adanya berkas yang diserahkan tersebut tentunya berkas yang berisi data-data tersebut harus diinput. Penginputan data ini yang akan memakan waktu yang cukup lama. Seharusnya dengan perkembangan teknologi saat ini, Pribadi Dermawan dapat dilakukan secara online pada Website. Kegiatan yang diadakan di Pribadi Dermawan juga tidak hanya meliputi beasiswa saja, namun juga menerimah hibah penelitian pemula dan juga acara-acara amal.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.1 Flowchart yang berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.6 terdapat 8 (delapan) proses flowchart menyampaikan proses beasiswa yang berjalan pada saat sebelum adanya sistem. Calon penerima beasiswa melakukan pengajuan dengan membuat proposal online. Pada akhirnya penanggung jawab harus menginput data dan melakukan serah terima. Setelah dilakukan penelitian yang berjalan pada Pribadi Dermawan saat proses beasiswa masih manual dan kurang terdokumentasi. Dapat dijelaskan dari gambar flowchart sistem yang berjalan yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai "start" dan "end" pada aliran flowchart untuk proses beasiswa.

  2. 3 (tiga) simbol proses, menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Calon penerima beasiswa mengajukan proposal online”, “Penanggung jawab memeriksa proposal online”, “Input data” dan “Penanggung jawab memberikan informasi penerimaan beasiswa”.

  3. 2 (dua) simbol manual operation, menyatakan pengolahan dilakukan tanpa komputer yaitu “donatur memberikan dana beasiswa kepada penanggung jawab” dan “penanggung jawab dan penerima beasiswa melakukan serah terima beasiswa”.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram Berjalan

Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang ada di atas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 2 (dua) Actor, Yaitu Admin PribadiDermawan dan Peserta

  2. 7 (tujuh) Use Case, yaitu Akses Pribadidermawan.org, Login, Membuat Form, Mengisi Form, Submit Form, Menyortir Data, Mengumpulkan Data, dan Menghubungi Peserta

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah Activity Diagram yang menggambarkan alur aktivitas dari sistem yang berjalan :

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan gambar Activity Diagram diatas, maka dapat dijabarkan sebagai berikut :

  1. 2 (dua) Vertical Simlane, mencerminkan pihak yang terlibat yang meliputi Admin PribadiDermawan dan juga Peserta.

  2. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

  3. 10 (sepuluh) Action State, mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. 1 (satu) Decision Node, merupakan kondisi tertentu yang akan menghasilkan suatu kemungkinan.

  5. 1 (satu) Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut ini adalah Sequence Diagram yang menggambarkan tahapan dari sistem yang berjalan :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang berjalan

Berdasarkan gambar Sequence Diagra diatas terdapat :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan.

  2. 2 (dua) Lifeline yang saling berinteraksi.

  3. 8 (delapan) Message yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi - informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh Actor.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini penulis menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) pada sistem yang dikembangkan agar mampu menyampaikan informasi yang diinginkan Pribadi Dermawan.

Tabel 3.5 Analisa SWOT Yang Berjalan

Agar mendapatkan strategi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi ancaman maupun memanfaatkan peluang yang dimiliki dengan menggunakan strategi S-O, strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki yaitu strategi S-T, analisis untuk mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O dan guna mengatasi ancaman yang ada di eksternal yaitu strategi W-T.

Tabel 3.6 Analisa Matiks SWOT Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
    Analisa masukan merupakan penguraian dari masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai penginputan data sehingga menghasilkan 5 (lima) proses di bawah ini yaitu :

    1. Nama masukan : Submit pendaftaran berdonasi

    2. Fungsi: Untuk memberikan donasi

    3. Sumber: Siapapun yang ingin berdonasi

    4. Media: Pribadi Dermawan, Google Form

    5. Distribusi: Donatur kepada penerima donasi.

  2. Analisa Proses
    Analisa proses adalah penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil timbal balik dari adanya penginputan data, dalam proses inilah semua data/ informasi yang telah masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang terdapat 5 (lima) proses yaitu:

    1. Nama masukan : Submit pendaftaran berdonasi

    2. Masukan : Submit formulir donasi

    3. Keluaran : Data donatur, jumlah donasi

    4. Media : Sistem Pribadi Dermawan, Google Form

    5. Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan sejumlah data, yaitu data donatur, jumlah donasi yang akan didonasikan sehingga terdapat bukti donasi yang telah dilakukan

  3. Analisa Keluaran
    Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan prose yang terjadi yang dimulai dari penginputan nilai sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data terdapat 4 (empat) proses yaitu :

    1. Nama keluaran : Data donatur, Jumlah berdonasi, Viewboard

    2. Fungsi : menampilkan data donatur sebagai informasi bahwa donatur telah memberikan donasinya dan dana tersebut telah disalurkan kepada yang membutuhkan.

    3. Media : Website Pribadi Dermawan

    4. Keterangan: Berdonasi dilakukan oleh siapapun yang ingin berdonasi dengan mengisi form yang ada pada website Pribadi Dermawan dan tidak perlu login untuk mengunjungi website tersebut.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Setelah dilakukan proses observasi, sistem pada Pribadi Dermawan masih dinilai kurang efektif dalam penyampaian informasinya. Kegiatan yang ada pada Pribadi Dermawan pun masih sedikit. Hal tersebut mengharuskan sistem Pribadi Dermawan untuk berkembang agar dapat menampilkan sistem informasi yang akurat. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

  1. Penanggung jawab menginput data secara manual menggunakan google spreadsheet.

  2. Kurangnya dokumentasi dan tidak terdapat pada website Pribadi Dermawan.

  3. Kurangnya kegiatan yang diadakan Pribadi Dermawan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan proses observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi ini, maka mulai dicarikan alternatif pemecahan masalahnya yang diharapkan dapat membuat sistem pada Pribadi Dermawan dapat menjadi lebih baik lagi. Terdapat

  1. Menyediakan Form pada website Pribadi Dermawan, sehingga penanggung jawab tidak perlu menginputkan lagi data yang telah masuk secara manual.

  2. Dokumentasi yang telah dilakukan pada setiap acara di Pribadi Dermawan dapat ditampilkan pada laman website Pribadi Dermawan.

  3. Mengadakan lebih banyak lagi acara bertemakan sosial dan pendidikan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 (satu) adalah seluruh permintaan yang didapat dari proses wawancara yang telah peneliti lakukan dengan stakeholder. Hasil wawancara merupakan permintaan untuk rancangan sistem baru yang terdiri dari 60 (enam puluh) kebutuhan fungsional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non fungsional.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II adalah hasil dari pemisahan kebutuhan dari tahap 1 sesuai dengan metode yang ada yaitu MDI yang agar dapat menghasilkan hasil yang sesuai harapan. berikut di bawah ini penjelasan mengenai MDI yaitu:

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Artinya requirement tersebut hal yang penting dan diperlukan oleh sistem.

  2. "D” pada MDI berarti Desireable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. "I” pada MDI berarti Inessential. Artinya requirement tersebut tidak termasuk dalam bagian sistem yang akan diterapkan atau dibuat. Berikut di bawah ini adalah tahap II yang telah diklasifikasikan sesuai dengan metode MDI. Dalam tahap II terdapat 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non fungsional.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

  1. "T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik dalam pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. "O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut di dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. “E” artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H), sulit untuk dikerjakan, karena teknik dalam pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.

Di bawah ini merupakan Elisitasi Tahap III yang telah disusun berdasarkan metode TOE. Dalam Elisitasi Tahap III ini terdapat 30 (Tiga Puluh) kebutuhan Functional dan 5 (lima) kebutuhan Non Functional.

Final Draft Elisitasi


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Produser Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan analisa serta peneliti yang dilakukan pada sistem Pribadi Dermawan yang berjalan saat ini ternyata masih belum memberikan informasi yang akurat dan up to date. Sehingga setiap program yang dijalankan kurang diketahui oleh masyarakat luas. Selain itu masih kurangnya dokumentasi yang terdapat pada website Pribadi Dermawan. Maka tahap selanjutnya peneliti lakukan adalah membahas tentang rancangan sistem usulan untuk melakukan perancangan sistem Pribadi Dermawan yaitu menerapkan Rinfo Transformation yang bertujuan agar mempermudah dalam memberikan informasi dan juga dalam proses perekapan data yang masuk. Sehingga setiap data yang masuk dapat benar - benar ditampilkan secara real pada website.

Dalam menganalisa rancangan usulan prosedur yang baru untuk penelitian ini menggunakan flowchart, Unified Modelling Language (UML), dan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang diusulkan.

Flowchart Yang Diusulkan

Flowchart Pengajuan Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Flowchart Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart mengenai pengajuan beasiswa dan hibah yang diusulkan terdiri dari :

  1. 2 ( Dua) simbol terminal yaitu berperan sebagai start dan end pada aliran proses flowchart

  2. 5 (lima) Proses yang menyatakan suatu tindakan proses yaitu PR mengakses pribadidermawan.org, PR membuat postingan pengajuan di website PD, PO mengecek data dan postingan pengajuan PD, PR menunggu hasil 3x24jam, dan PR mendapatkan email notifikasi.

  3. 2 (satu) simbol input/output yaitu pada saat PR submit form pendaftaran yang ada di pribadidermawan.org kemudian admin add PR sebagai author pada website PD.

  4. 1 (satu) simbol input/output yaitu pada saat PR submit form pendaftaran yang ada di pribadidermawan.org kemudian admin add PR sebagai author pada website PD.

Flowchart PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Flowchart PD Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar flowchart mengenai PD (Pribadi Dermawan) yang diusulkan terdiri dari :

  1. 2 ( Dua) simbol terminal yaitu berperan sebagai start dan end pada aliran proses flowchart

  2. 2 (dua) Proses yang menyatakan suatu tindakan proses yaitu PD mengakses pribadidermawan.org dan PD melakukan transaksi donasi

  3. 2 (satu) simbol input/output yaitu pada saat PD submit form donasi yang dipilih dan PD submit form konfirmasi donasi.

  4. 1 (satu) simbol decision yaitu pada pilihan apakah PD menjadi participant?

  5. 1 (satu) simbol manual operation yaitu pada saat PD menyerahkan donasi langsung kepada PR.

Use Case Yang Diusulkan

Use Case Pengajuan Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Use Case Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar diatas merupakan use case pengajuan beasiswa dan hibah yang diusulkan pada Pribadi Dermawan, yaitu terdiri dari :

  1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu PR (Pribadi Recipiant, Admin dan PO (Pribadi Organizer).

  2. 1 (satu) System yang mencakup seluruh kegiatan.

  3. 8 (delapan) Use Case yang berisikan Mengakses pribadidermawan.org, Submit form pendaftaran, add PR sebagai author pada website PD, Membuat postingan pengajuan di website PD, Mengecek data dan postingan pengajuan PD, Menunggu hasil 3x24jam, Mendapatkan email notifikasi, Serah Terima Dana.

Use Case PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Use Case PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar diatas merupakan use case PD (Pribadi Dermawan) yang diusulkan pada Pribadi Dermawan, yaitu terdiri dari :

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu PD (Pribadi Dermawan).

  2. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu PD (Pribadi Dermawan).

  3. 5 (lima) Use Case yang berisikan Mengakses pribadidermawan.org, Submit form donasi yang dipilih, Melakukan transaksi donasi, Submit form konfirmasi donasi, Menyerahkan donasi langsung.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Pengajuan Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram Pengajuan Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar di atas yang merupakan gambar activity diagram pengajuan beasiswa dan hibah byang diusulkan, terdapat :

  1. 1 (satu) Initial Node sebagai objek yang mengawali proses

  2. 8 (delapan) Activity sebagai state dari sebuah sistem yang

  3. 3 (tiga) Swimlane yaitu PR (Pribadi Recipiant, Admin dan PO (Pribadi Organizer).

  4. 1 (satu) Final node sebagai objek yang mengakhiri.

Activity Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar di atas yang merupakan gambar activity diagram pengajuan beasiswa dan hibah yang diusulkan, terdapat:

  1. 1 ( satu) Initial Node sebagai objek yang mengawali proses

  2. 5 (lima) Activity sebagai state dari sebuah sistem yang mencerminkan eksekusi diantaranya yaitu Mengakses pribadidermawan.org, Submit form donasi yang dipilih, Melakukan transaksi donasi, Submit form konfirmasi donasi, Menyerahkan donasi langsung.

  3. 2 (dua) Swimlane yaitu PD (Pribadi Dermawan) dan Website Pribadi Dermawan.

  4. 1 (satu) Final node sebagai objek yang mengakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Pengajuan Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Beasiswa dan Hibah Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar diatas yang merupakan sequence diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) aktor yang melakukan kegiatan yaitu PD (Pribadi Dermawan).

  2. 1 (satu) Lifeline yang diusulkan yaitu Website Pribadi Dermawan.

  3. 5 (lima) Message yang membuat antar aktivitas terjadi.

Sequence Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram PD (Pribadi Dermawan) Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan dari gambar diatas yang merupakan sequence diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan yaitu PR (Pribadi Recipiant, Admin dan PO (Pribadi Organizer).

  2. 1 (satu) Lifeline yang diusulkan yaitu Website Pribadi Dermawan.

  3. 8 (delapan) Message yang membuat antar aktivitas terjadi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang diusulkan :

Pada sistem yang berjalan tidak ada informasi mengenai keuangan yang transparan. Pada sistem yang diusulkan setiap informasi mengenai keuangan ditampilkan pada website.

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Diusulkan

Analisis SWOT Yang Diusulkan

Berikut ini merupakan penjelasan analisis SWOT yang diusulkan dimana pada analisis ini mengidentifikasi Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) yang merupakan faktor internal dan Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) yaitu merupakan faktor eksternal. Berikut ini merupakan tabel analisa SWOT yang diusulkan:

Tabel 4.2 Analisis SWOT Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi analisis SWOT yang dilakukan, maka selanjutnya melakukan analisa untuk mencari strategi menggunakan tabel matriks SWOT. Matriks SWOT yaitu matriks yang menggambarkan secara jelas peluang yang tersedia dengan menggunakan strategi S-O dan kekuatan untuk mengatasi sebuah ancaman dengan menggunakan strategi S-T, lalu analisis strategi yang bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki sistem dan untuk meraih sebuah peluang yang ada dengan menggunakan strategi W-O, mengatasi ancaman dengan menggunakan strategi W-T. Berikut ini merupakan tabel Matriks SWOT :

Rancangan Program

Untuk membuat sebuah sistem kegiatan sosial dan pendidikan di website crowdfunding Pribadi Dermawan maka dibutuhkan rancangan program yang menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan menggunakan Hirarchy Plus Input Process Output (HIPO). Berikut ini merupakan spesifikasi sistem yang diusulkan.

Gambar 4.9 Rancangan Program HIPO Website Pribadi Dermawan
  1. Menu Home
    Nama Program: Menu Home
    Fungsi: Untuk menampilkan yang mencerminkan isi dari keseluruhan website crowdfunding Pribadi Dermawan.
    Proses:

    1. Akses website pribadidermawan.org

    2. Jika berhasil maka masuk halaman utama website crowdfunding Pribadi Dermawan.

    3. Pada menu home terdapat tujuh menu pilihan yaitu :

    4. Tentang Kami
      Nama Program: Tentang Kami
      Fungsi: Untuk menampilkan sejarah, visi misi & moto, dan filosofi logo Pribadi Dermawan
      Proses: Pada menu home arahkan kursor pada Tentang Kami

    5. Program
      Nama Program: Program
      Fungsi: Untuk mengakses program yang ada pada Pribadi Dermawan
      Proses: Pada menu home , arahkan kursor pada Program

    6. Dana
      Nama Program : Dana
      Fungsi : Untuk mengakses panduan, berdonasi, konfirmasi, dan laporan keuangan kegiatan yang ada pada Pribadi Dermawan.
      Proses : Pada menu home, arahkan kursor pada Dana

    7. Etalase
      Nama Program : Etalase
      Fungsi : Untuk mengakses dan mengetahui etalase Pribadi Dermawan.
      Proses : Pada menu home, arahkan kursor pada Etalase

    8. Jadwal Acara
      Nama Program : Jadwal Acara
      Fungsi : Untuk mengakses dan mengetahui jadwal acara pada setiap program
      Proses : Pada menu home, arahkan kursor pada Jadwal Acara

    9. Inspirasi
      Nama Program : Inspirasi
      Fungsi : Untuk mengakses kumpulan cerita yang menginspirasi
      Proses : Pada menu home, arahkan kursor pada Inspirasi

    10. Hubungi Kami
      Nama Program : Hubungi Kami
      Fungsi : Untuk mengetahui contact atau alamat Pribadi Dermawan
      Proses : Pada menu home, arahkan kursor pada Hubungi Kami

    11. Dukung Kami
      Nama Program : Dukung Kami
      Fungsi : Untuk mengetahui

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifik Hardware

Hardware atau perangkat keras yang diperlukan oleh sistem yaitu komputer Hardware. Berikut ini merupakan konfigurasi sistem perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel Core i3, 2.3GHz

  2. Monitor : 12.0”

  3. RAM : 2.00 GB

  4. Hardisk : Minimal 500GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak atau software merupakan penunjang peralatan computer yang digunakan untuk menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware pada saat mengakses sistem tersebut agar menghasilkan sebuah informasi. Konfigurasi sistem yang dibutuhkan :

  1. Operasi sistem yang digunakan yaitu Android, Windows, MacOS dan IOS

  2. Browser yang digunakan, Opera Mini, Safari, Google Chrome, UC Browser dan Mozila Firefox

  3. Wifi, Visual Paradigm ver. 11.2

Hak Akses (Brainware)

Pada sistem website crowdfunding Pribadi Dermawan yang diusulkan ada yang memiliki hak akses yaitu :

  1. Admin

  2. User

  3. Donatur

Strategi

Strategi merupakan sebuah cara untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang diraih dalam memecahkan sebuah permasalahan. Pembuatan strategi Pribadi Dermawan ini berguna bagi penulis sebagai sebuah batasan terhadap beberapa aktivitas yang dapat dikerjakan. Didapatkan 15 (lima belas) strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan sudah tercantum di dalam Final Elisitasi yaitu :

  1. Strategi 1 (satu ) : Sistem dapat menampilkan 10 PR (Pribadi Receipts) Pada seluruh event.

    1. Sistem Berhasil menampilan 10 PR (Pribadi Receipts) pada seluruh event.

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 1 yaitu Sistem Berhasil menampilan 10 PR (Pribadi Receipts) pada seluruh event.

    Gambar 4.10 10 PR pada Event Pribadi Dermawan
  2. Sistem dapat memiliki 3 FAQ pada Website
    Strategi 2 (dua ) : Sistem dapat memiliki 3 FAQ pada Website

    1. Sistem Berhasil Sistem dapat memiliki 3 FAQ pada Website

    2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 2 yaitu Sistem dapat memiliki 3 FAQ pada Website


    3. Gambar 4.11 Terdapat 3 FAQ
    4. Sistem berhasil mendapatkan 1000 visitor secara keseluruhan
      Strategi 3 (tiga) : berhasil mendapatkan 1000 visitor secara keseluruhan

      1. Sistem berhasil mendapatkan 1000 visitor secara keseluruhan

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 3 yaitu Sistem berhasil mendapatkan 1000 visitor secara keseluruhan

      Gambar 4.12 Mendapat 1000 Visitor
    5. Sistem menampilkan total donasi beasiswa sebesar Rp. 20.000.000
      Strategi 4 (empat): menampilkan total donasi beasiswa sebesar Rp. 20.000.000

      1. Sistem Berhasil menampilkan total donasi beasiswa sebesar Rp. 20.000.000

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 4 yaitu menampilkan total donasi beasiswa sebesar Rp. 20.000.000

      Gambar 4.13 Total Donasi Beasiswa Sebesar Rp. 20.000.000,-
    6. Sistem terdapat 20 artikel yang di publish.
      Strategi 5 (lima): Sistem terdapat 20 artikel yang di publish.

      1. Sistem terdapat 20 artikel yang di publish.

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 5 yaitu Sistem terdapat 20 artikel yang di publish.

      Gambar 4.14 Terdapat 20 Post terpublish
    7. Sistem berhasil mendapatkan 10 PD (Pribadi Dermawan) pada event social.
      Strategi 6 (enam) : Sistem berhasil mendapatkan 10 PD (Pribadi Dermawan) pada event social.

      1. Sistem berhasil mendapatkan 10 PD (Pribadi Dermawan) pada event social.

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 6 yaitu Sistem berhasil mendapatkan 10 PD (Pribadi Dermawan) pada event social.

      Gambar 4.15 Mendapat 10 PD pada Event Sosial
    8. Sistem berhasil mengadakan event sosial dengan mendapatkan penggalangan dana sebesar Rp. 600.000,-
      Strategi 7 (tujuh ) : Sistem berhasil mengadakan event sosial dengan mendapatkan penggalangan dana sebesar Rp. 600.000,-

      1. Sistem berhasil mengadakan event sosial dengan mendapatkan penggalangan dana sebesar Rp. 600.000,-

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 7 yaitu Sistem berhasil mengadakan event sosial dengan mendapatkan penggalangan dana sebesar Rp. 600.000,-

      Gambar 4.16 Penggalangan Dana sebesar Rp. 600.000,-
    9. Sistem berhasil mendapatkan 100 likes pada postingan
      Strategi 8 (delapan) : Sistem berhasil mendapatkan 100 likes pada postingan

      1. Sistem berhasil mendapatkan 100 likes pada postingan

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 8 yaitu Sistem berhasil mendapatkan 100 likes pada postingan.

      Gambar 4.17 Mendapat 100 Like di postingan
    10. Sistem mendapatkan 10 Hibah lulus review.
      Strategi 9 (sembilan) : Sistem mendapatkan 10 Hibah lulus review.

      1. Sistem mendapatkan 10 Hibah lulus review.

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 9 yaitu Sistem mendapatkan 10 Hibah lulus review.

      Gambar 4.18 10 Hibah lulus review
    11. Sistem terdapat 5 artikel testimoni dari PR (Pribadi Receipt).
      Strategi 10 (sepuluh) : Sistem terdapat 5 artikel testimoni dari PR (Pribadi Receipt).

      1. Sistem terdapat 5 artikel testimoni dari PR (Pribadi Receipt).

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 10 yaitu Sistem terdapat 5 artikel testimoni dari PR (Pribadi Receipt).


      Gambar 4.19 Terdapat 5 Artikel Testimoni


    12. Memiliki Tampilan yang user friendly
      Strategi 11 (sebelas) :

      1. Memiliki Tampilan yang user friendly

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 11 yaitu

    13. Memiliki Tampilan yang user friendly

      Gambar 4.20 Memiliki Tampilan yang user friendly


      Strategi 12 (dua belas) : Share mailchimp kepada 5 Mahasiswa TimUR mengenai Hibah

      1. Share mailchimp kepada 5 Mahasiswa TimUR mengenai Hibah

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 12 yaitu Share mailchimp kepada 5 Mahasiswa TimUR mengenai Hibah

    14. Memiliki tampilan yang responsif terhadap 3 device
      Strategi 13 (tiga belas) : Memiliki tampilan yang responsif terhadap 3 device

      1. Share mailchimp kepada 5 Mahasiswa TimUR mengenai Hibah

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 13 yaitu Memiliki tampilan yang responsif terhadap 3 device

    15. Memiliki tampilan yang responsif terhadap 3 device

      Gambar 4.21 Tampilan Pada Laptop


      Gambar 4.22 Tampilan Pada Handphone


      Strategi 14 (Empat belas) : Mendapatkan 25 Testimoni

      1. Share mailchimp kepada 5 Mahasiswa TimUR mengenai Hibah

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 14 yaitu Mendapatkan 25 Testimoni


      Gambar 4.20 Mendapatkan 25 Testimoni


    16. Share kepada 700 Pengguna facebook mengenai event social
      Strategi 15 (Lima belas) : Share kepada 700 Pengguna facebook mengenai event social

      1. Share kepada 700 Pengguna facebook mengenai event sosial

      2. Pembuktian tercapai strategi ini terdapat pada final draft elisitasi pada nomor 15 yaitu Share kepada 700 Pengguna facebook mengenai event social

Testing

Blackbox Testing

Berikut ini merupakan tabel pengujian blackbox testing berdasarkan penerapan website Pribadi Dermawan sebagai media peningkatan aktivitas tridharma.

  1. Pengujian Form Pendaftaran Beasiswa

  2. Tabel 4.4 Pengujian Form Pendaftaran Beasiswa
  3. Pengujian Form Pendaftaran Hibah

  4. Tabel 4.5 Pengujian Form Pendaftaran Hibah
  5. Pengujian Form Berdonasi

Tabel. 4.6 Pengujian Form Berdonasi

Evaluasi

Setelah melakukan pengujian dengan menggunakan tahapan black box testing dengan menerapkan website crowdfunding pada Pribadi Dermawan menggunakan google form sebagai formulir pengisian data. Maka jika donatur maupun pemohon beasiswa dan hibah submit form akan langsung terdata sehingga memudahkan penginputan data serta proses event akan berjalan lebih lancar. Hasil akhir dari proses berdonasi maupun pengajuan beasiswa dan hibah akan menghasilkan informasi yang valid sesuai dengan keperluan.

Implementasi

Tampilan Layar

Pada tahap ini akan menampilkan tentang tampilan layar website Pribadi Dermawan. Berikut ini merupakan tampilan layar website Pribadi Dermawan diantaranya yaitu :

  1. Tampilan Home

  2. Gambar 4.19 Tampilan Home

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman home atau halaman awal dari website Pribadi Dermawan, dapat mengaksesnya melalui pribadidermawan.org.

  3. Tampilan Dashboard

  4. Gambar 4.20 Tampilan Dashboard

    Gambar di atas merupakan tampilan halaman home atau halaman awal dari website Pribadi Dermawan, dapat mengaksesnya melalui pribadidermawan.org

  5. Tampilan Formulir Pendaftaran Beasiswa

  6. Gambar 4.21 Tampilan Form pengajuan beasiswa

    Gambar diatas merupakan tampilan layar Google Form pendaftaran beasiswa yang diterapkan ke dalam website Pribadi Dermawan, yang dirancang agar memudahkan proses beasiswa.

  7. Tampilan Formulir Hibah

  8. Gambar 4.22 Tampilan Form Hibah

    Gambar diatas merupakan tampilan layar Google Form pengajuan hibah yang diterapkan ke dalam website Pribadi Dermawan, yang dirancang agar memudahkan proses pengajuan hibah.

  9. Tampilan Formulir Penggalangan Dana

  10. Gambar 4.23 Tampilan Form Penggalangan Dana

    Gambar diatas merupakan tampilan layar Google Form berdonasi yang diterapkan ke dalam website Pribadi Dermawan, yang dirancang agar memudahkan donatur untuk ikut turut serta dalam kegiatan penggalangan dana untuk orang-orang kurang mampu yang diselenggarakan oleh Pribadi Dermawan.

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, di bawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini:

Tabel 4.4 Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam penelitian dibutuhkan biaya administrasi. Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan biaya kebutuhan selama menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Di bawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan :

Tabel.4.5 Estimasi Biaya

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dari rumusan masalah yang telah penulis jelaskan pada BAB I mengenai pengembangan website crowdfunding Pribadi Dermawan sebagai peningkatan aktivitas tridharma :

  1. Diharapkan dengan penggunaan Rinfo Transformation pada pengisian data saat pendaftaran pada program yang ada pada Pribadi Dermawan dapat mempermudah para pendaftar dan juga mempercepat proses pembuatan laporan.

  2. Dengan adanya website crowdfunding Pribadi Dermawan, program yang dapat dilaksanakan tidak hanya satu melainkan 3 program yaitu beasiswa, hibah dan penggalangan dana sosial sehingga semakin banyak PR (Pribadi Recipient) yang terbantu oleh adanya Pribadi Dermawan.

  3. Dan dengan adanya website Pribadi Dermawan maka setiap informasi yang baru akan selalu dilakukan update, baik program baru, acara yang akan dibuat maupun acara yang sedang berjalan.

Saran

Untuk pengembangan website crowdfunding pribadi Dermawan selanjutnya, penulis mempunyai 3 (tiga) saran sebagai berikut :

  1. Dalam proses pengembangan selanjutnya pada sistem Pribadi Dermawan dapat disempurnakan lagi dengan adanya sistem transaksi online dalam melakukan donasi.

  2. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan akan ada program yang baru dan juga sudah dijadwalkan acara yang akan berjalan selama 1 tahun.

  3. Mensosialisasikan Pribadi Dermawan agar seluruh mahasiswa sampai dengan masyarakat luas dapat mengetahui adanya program sosial Pribadi Dermawan yang dapat diakses pada website pribadidermawan.org.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Munawaroh, I. (2015). Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Studi Ilmiah UKM Penelitian.
  2. Febry,Dedy. (2015). Definisi Pengembangan.
  3. Sulianta, F., & Umbara, F. R. (2015). Teknik Hebat Merancang Aplikasi Instan dan Berkualitas. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  4. Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
  5. Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Kencana.
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Deepublish
  7. 7,0 7,1 Welim, Y. Y., & Sakti, A. R. (2016). Rancang bangun sistem informasi administrasi pengelolaan dana masjid pada yayasan al-muhajiriin, tangerang. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 7(1), 29-38.
  8. 8,0 8,1 Irwansyah, E., & Moniaga, J. V. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. deePublish.
  9. Iswandy, E. (2015). Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung–Barung Balantai Timur. Jurnal TeknoIf ISSN 2338-2724, 3(2).
  10. 10,0 10,1 Muslihudin dan Oktafianto.(2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Andi
  11. Tyoso. (2016). Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Deepublish
  12. Sihotang, H. T. (2018). Sistem Informasi Pengagendaan Surat Berbasis Web Pada Pengadilan Tinggi Medan. Journal Of Informatic Pelita Nusantara, 3(1).
  13. Sovia, R., & Febio, J. (2017). Membangun Aplikasi E-Library Menggunakan Html, Php Script, Dan Mysql Database. Jurnal MEDIA PROCESSOR, 6(2).
  14. Murad, Dina Fitria. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT.”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013
  15. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  16. Luthfiyah, F. M., Ambarsari, N., & Adi, T. N. (2016). Membangun Website Manajemen Investasi Berbasis Crowdfunding Modul Monitoring Dana Investasi Menggunakan Metode Iterative Incremental. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), 3(01), 54-60.
  17. Ekadarma, A., Rukmana, E., & Darma, C. (2016). Model dada: dana daring dalam pendidikan peningkatan ekonomi pada program pemberdayaan perempuan.
  18. 18,0 18,1 Irfan, M. (2017). Metamorfosis Gotong Royong Dalam Pandangan Konstruksi Sosial. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 1-10.
  19. Rahman, Su. (2013). Web Designer Must Have Book; cara cepat membuat desain template tanpa coding. Jakarta: Mediakita.
  20. Ginanjar, T. (2014). Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Yogyakarta: Ifahmedia.
  21. Nisak, Z. (2014). Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif. Jurnal EKBIS. Fakultas Ekonomi: Universitas Islam Lamongan.
  22. Irham, Fahmi. 2016. Teori Dan Teknik Pengambilan Keputusan: Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
  23. 23,0 23,1 Prastomo, A. (2015). Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Faktor Exacta, 7(2), 165-175.
  24. Ariawan, Jesadan dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Penjualan Lembur Karyawan Berbasis Web. Jurnal Ssifotek Global, 5(1)
  25. 25,0 25,1 25,2 Mulyani, S. (2017). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit: Analisis dan Perancangan. ABDI SISTEMATIKA.
  26. 26,0 26,1 Mulyani, S. (2014). Metode Analisis dan Perancangan Sistem. ABDI SISTEMATIKA.
  27. Triandini, E., & Suardika, I. G. (2012). Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Penerbit Andi.
  28. 28,0 28,1 28,2 Ropianto, M. (2016). Pemahaman Penggunaan Unified Modelling Language. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 1(01).
  29. Hadi, M. S., Karim, A. K. A., & Hidayat, Y. (2017). Sistem Informasi Konsultasi Kesehatan Online Dengan Mysql Di Balai Pengobatan Azzainiyah Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Jurnal Teknik Informatika, 5(02).
  30. Prawiyanti, A. A., & Boyolali, R. A. T. R. K. 2013. Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta. In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika (Vol. 1, No. 1).
  31. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Sertifikasi Guru Dengan Metode GAP/Profile Matching. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  32. Utomo, A. P., & Setiaji, P. (2014). Visualisasi Produk Berpotensi Hki Berbasis Web Gis Di Kabupaten Kudus. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 5(2), 115-120.ISSN: 2252-4983
  33. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. (2016). PENGUJIAN APLIKASI MENGGUNAKAN BLACK BOX TESTING BOUNDARY VALUE ANALYSIS (STUDI KASUS: APLIKASI PREDIKSI KELULUSAN SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, 1(3).
  34. Wijayanto, R. (2014). Perancangan Animasi Interaktif Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Kelas 2 Pada Mi Nurul Falah Ciater. Evolusi, 2(1).
  35. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. (2013). Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
  36. Warsito, A. B., Yusup, M., & Makaram, M. I. A. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal, 8(2), 24-33.
  37. Rosalina, R., Handojo, A., & Wibowo, A. (2015). Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application. Jurnal Infra, 3(2), pp-303.
  38. Rahardja, U., Aini, Q., & Sulastrini, L. R. (2017). Penerapan Inbound Official Site Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Rank Webometrics. Technomedia Journal, 1(2), 106-117.
  39. Tirdanatan, N. U., Georgiana, V., & Sun, Y. (2014). Evaluasi Good Corporate Governance atas Kebutuhan Donatur pada Penerapan Crowdfunding di Indonesia: Studi Kuantitatif dan Kualitatif pada Efekrumahkaca. Net, Patungan. Net, dan Wujudkan. Com. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(1), 123-135.
  40. Bhawika, G. W. (2017). Risiko Dehumanisasi pada Crowdfunding sebagai Akses Pendanaan Berbasis Teknologi di Indonesia. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 47-58.
  41. Santoso, A. S. (2015). Website dan Aplikasi Android Crowdfunding di Indonesia. SNASTIA 2015.
  42. Zheng, H., Li, D., Wu, J., & Xu, Y. (2014). The role of multidimensional social capital in crowdfunding: A comparative study in China and US. Information & Management, 51(4), 488-496.
  43. Rossi, M. (2014). The new ways to raise capital: an exploratory study of crowdfunding. International Journal of Financial Research, 5(2), 8.
  44. Mufli, M. (2017). Tanimadani. Com: Rancang Bangun Model Bisnis Islamic Financial Techology Berbasis Crowdfunding Pembiayaan Usaha Mikro Sektor Pertanian. Nisbah: Jurnal Perbankan Syariah, 3(1), 300-314.
  45. 45,0 45,1 Yaqin, M. A., & Tijaniyah, T. (2017). Sinergitas E-crowdfunding dengan E-commerce dalam Membantu Pendanaan Sosial Berbasis Web Bootstrap. Prosiding SNATIF, 43-48.
  46. Mollick, E. (2014). The dynamics of crowdfunding: An exploratory study. Journal of business venturing, 29(1), 1-16.
  47. Belleflamme, P., Lambert, T., & Schwienbacher, A. (2014). Crowdfunding: Tapping the right crowd. Journal of business venturing, 29(5), 585-609.
  48. Ahlers, G. K., Cumming, D., Günther, C., & Schweizer, D. (2015). Signaling in equity crowdfunding. Entrepreneurship Theory and Practice, 39(4), 955-980.

Contributors

Ayu Martha wardani